empati simpati - almuslim.or.idalmuslim.or.id/upload/edisi-jan-mar 2017.pdf · empati simpati...

32
Empati Simpati Mengasah BERBAGI BIJAK DALAM BERPIKIR DAN BERSIKAP EDISI 31 • JanuarI - MarEt 2017 Mengenal Manfaat Air untuk Anak PAUD Peran Hebat Sang Ayah Dahsyatnya Berbagi Lewat Giliran Kue

Upload: dinhtu

Post on 06-Feb-2018

249 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Empati Simpati - almuslim.or.idalmuslim.or.id/upload/Edisi-jan-mar 2017.pdf · Empati Simpati Mengasah BERBAGI EDISI 31 • JanuarI - MarEt 2017 BIJAK DALAM BERPIKIR DAN BERSIKAP

Empati Simpati

M e n g a s a h

B E R B A G I

BIJAK DALAM BERPIKIR DAN BERSIKAPEDISI 31 • JanuarI - MarEt 2017

Mengenal Manfaat

Air untukAnak PAUD

Peran Hebat Sang Ayah

Dahsyatnya Berbagi Lewat Giliran Kue

Page 2: Empati Simpati - almuslim.or.idalmuslim.or.id/upload/Edisi-jan-mar 2017.pdf · Empati Simpati Mengasah BERBAGI EDISI 31 • JanuarI - MarEt 2017 BIJAK DALAM BERPIKIR DAN BERSIKAP
Page 3: Empati Simpati - almuslim.or.idalmuslim.or.id/upload/Edisi-jan-mar 2017.pdf · Empati Simpati Mengasah BERBAGI EDISI 31 • JanuarI - MarEt 2017 BIJAK DALAM BERPIKIR DAN BERSIKAP

pelindungDrs. Masyhuda

Ir. Erlina Nasution, M.Pd.

pembinaAhmad Fahrizal Rahman, S.T., M.Pd.

Dra. Sri Rahayu Pujiastuti

pimpinan redaksiDewi Nurjanah,S.E.

redaktur pelaksanaAzam Afian Dinata, S.Sos.

Nur Fadhilah, S.Pd.

Zaimatus Zaifaroh, S.Pd.

Achmad Fachrur Rizqy

Siti Aminah,M.Pd.

editorNunuk Winarsih, S.Pd.

Muyatun,S.S.

diterbitkan olehYayasan Al Muslim

Jawa Timur

alamat redaksiJl. Raya Wadung Asri 39F Sidoarjo

Telp. (031) 8681416, 8681417

Fax. (031) 8664504

websitewww.almuslim.or.id

design & publisherkrangka design (0858 5151 6063)

- [email protected] -

redaksi

daftar isi Al MusliM edisi 31JANUARI – MARET 2017

Liputan utama• Mengasah empati berbagi simpati//2-3• Menggali empati sejak dini//4

Leadership • Dahsyatnya berbagi lewat giliran kue//5

Green education• Menanam metode wick system SMP//6

seputar aL musLim• Adiwiyata Camp ke Bitar • Sertijab SMA//7• Hari air SMP//8• Hari Sampah SMP • GE KB TK outdoor//9• Perjusa SMA • Bertabur tangis kerinduan meraih ridlo ilahi //10• Latih jiwa entrepreneurship SMA • Pemilos SMA//11• Milad ke-30 Al Muslim//12

Karya siswa• Galeri foto KB TK, SD, SMP, dan SMA//13-16• GS4 SMA • Mengunjungi Univ. Brawijaya//17

seputar aL musLim• Studi lap SD ke Taman Prestasi • LDKS Obech//18• Family Gathering • Drama TK di Milad Al Muslim//19• Hari Sampah SD • Hari Gizi SD//20• Fun trip kelas 1 bakti alam • Outbond KB TK//21• Hijaukan sekolah dengan tanam-an toga • Super Eco Green//22

tahuKah anda• Gerakan minum air putih//23

info eduKasi• Dialog interaktif peran hebat sang ayah//24• Info BPKS: Liputan sholat khusyuk//25

syiar dan doa• Budaya malu//26

priKoLoGi• Empati pada diri pemimpin//27

dunia anaK • Festifal makan ikan • Belajar di dinas kebakaran//28

ceritaKu• Manfaat mengenal air di paud//29

Assalamualaikum w.w.Keluarga Pemimpin yang dirahmati Allah, puji syukur ke hadirat Allah SWT yang tiada henti

memberikan kita nikmat berupa kesehatan jasmani dan rohani, sehingga bisa menyempurna-kan bagian esensi dari seorang pemimpin. Sholawat dan salam semoga senantiasa terlimpah atas junjungan kita, sang guru kehidupan yang menjadi pemimpin dari semua pemimpin, Rasulullah Muhammad SAW beserta keluarga, para sahabat, dan semua umat Islam khususnya keluarga besar Lembaga Pendidikan Al Muslim.

Pembaca yang budiman, tidak sedikit Rasulullah mengajarkan kepada kita bagaimana seharusnya menjadi seorang pemimpin, baik saat memimpin dirinya sendiri, kelompok, bahkan keluarga dengan baik. Banyak kegiatan yang bisa dilakukan untuk mengejewantahkan ruh seorang pemimpin, salah satunya adalah mengasah empati dan berbagi simpati. Seperti yang tertuang dalam edisi kali ini dengan liputan utama “Mengasah Empati Berbagi Simpati”.

Giliran kue yang sejak lama menjadi habituasi ternyata memiliki filosofi yang dahsyat dan bisa disimak di halaman Leadership. Bukan hanya itu, mengasah pribadi pemimpin yang memiliki talenta wirausaha, ceria dalam kegiatan rafting, LDKS, perjusa, adiwiyata camp, dan masih banyak lagi kegiatan siswa yang menjadi pondasi dasar menjadi seorang pemimpin yang mampu mengasah empati dan berbagi simpatinya yang bisa disimak di setiap halaman yang ada. Kebersamaan yang dirangkum dalam Family Gathering bisa juga ditemukan sebagai wahana menambah inspirasi indahnya kebersamaan.

Tentunya dalam mengasah empati dan berbagi simpati tak luput dari kerjasama yang apik antara pihak sekolah dan orang tua di rumah sehingga tujuan pendidikan yang di-inginkan bisa tercapai. Oleh karenanya dialog interaktif yang diusung dengan tema Peran Hebat Ayah juga bisa disimak dalam info edukasi.

Pembaca yang budiman, seiring Milad ke-30 Al Muslim, kami selaku redaksi majalah mo-hon maaf yang sebesar-besarnya atas khilaf yang ada. Terimakasih telah menjadi pembaca setia majalah.

Waasalamualaikum w.w.

Mengasah Empati Berbagi Simpati

1al muslim/januari-maret/2017

Page 4: Empati Simpati - almuslim.or.idalmuslim.or.id/upload/Edisi-jan-mar 2017.pdf · Empati Simpati Mengasah BERBAGI EDISI 31 • JanuarI - MarEt 2017 BIJAK DALAM BERPIKIR DAN BERSIKAP

liputan utama

Oleh Maslahah, S.Pd.*

Di loBBy SMP Al Muslim, seorang guru mele-wati kerumunan siswa yang pada saat itu sedang menunggu antar jemput. Tiga siswa tiba-tiba menghampiri guru tersebut sambil berjongkok di depannya. Sontak, sang guru terkejut. “Apa yang mau dilakukan oleh anak-anak ini?’’ pikir guru tersebut, tanpa ada kesempatan berpikir lebih panjang, sang guru tersebut dibuat terenyuh dengan tindakan siswa yang sedang berjongkok di depannya. Ternyata, tiga siswa tersebut dengan cekatan sedang membenahi tali sepatu sang guru yang sedari tadi tak disa-dari telah mengganggu jalannya. Betapa sang guru bersimpati dengan tindakan siswa tersebut. “Maaf Ustadz, tali sepatunya nglewer “, ucap salah satu siswa yang kini telah berdiri di depan sang guru. Sang guru pun hanya bisa tersenyum me-nanggapi karena keharuan yang dirasakan telah menahan kata yang hendak terucap.

Subhanallah, apa yang telah menggerakkan ketiga siswa tersebut untuk melakukan hal yang sedemikian rupa. Tindakan yang mungkin bagi sebagian kita seolah merendah-kan diri atau lebih ekstremnya menghinakan diri. Sungguh akhlak mulia yang patut dibanggakan.

Akhlak mulia yang dimiliki

siswa tersebut dalam bahasa psikologi disebut empati. Tentu hal ini mengacu pada penger-tian kata empati. Di dalam KBBI, empati berarti keadaan mental yang membuat seseorang mera-sa atau mengidentifikasi dirinya dalam keadaan perasaan atau pikiran yang sama dengan orang atau kelompok lain. Dalam istilah lain, empati juga dapat diartikan sebagai kemampuan untuk me-nyadari diri sendiri atas perasaan seseorang, lalu kemudian bertindak untuk membantunya. Nah, berdasarkan pada pengertian di atas, sikap yang ditunjukkan oleh tiga siswa dalam kisah nyata di

atas merupakan bentuk empati yang terwujud dalam tindakan nyata.

Secara naluriah anak sudah mengembangkan empati sejak bayi. Awalnya empati yang dimiliki sangat sederhana, yakni empati emosi. Misalnya pada usia 0-1 tahun, bayi bisa menangis hanya karena mendengar bayi lain menangis. Barulah di usia 1-2 tahun, bayi mulai menyadari bahwa apa yang terjadi pada bayi lain tidak harus selalu ia ikuti. Hal tersebut tentu tak lepas dari pen-garuh sosial sekitarnya. Jika anak dibiarkan untuk selalu tidak peduli dengan sekitarnya, maka bisa dipastikan bahwa naluri empati yang sejatinya

telah dikaruniakan kepada kita semua perlahan-lahan akan pudar. Seba-

liknya jika empati anak-anak senantiasa diasah, maka

pasti akan semakin tajam di sanubari

mereka. Sebagai

SimpatiEmpatiMengasah

Berbagi

2al muslim/januari-maret/2017

Page 5: Empati Simpati - almuslim.or.idalmuslim.or.id/upload/Edisi-jan-mar 2017.pdf · Empati Simpati Mengasah BERBAGI EDISI 31 • JanuarI - MarEt 2017 BIJAK DALAM BERPIKIR DAN BERSIKAP

orang tua dan guru tentu menjadi kewajiban bagi kita senantiasa membimbing putra-putri kita untuk memperkuat empati. Berikut adalah tips sederhana untuk mengasah empati anak dari Psikolog Irma Gustiana Andriani, M.Psi, Psi:

• Bersikap empati kepada anak; misalnya saat anak terlihat takut berhadapan dengan situasi baru, katakan pada anak “Adik/Kakak takut, ya? Tidak apa-apa, bunda/ayah juga pernah merasakan ini. Tidak usah khawatir, bunda/ayah bersamamu.”

• Bicarakan perasaannya kepada orang lain; misalnya, “Kak, Adik sedih lho, mainannya Kakak ambil, tolong dikembalikan ya.”

• Berikan contoh dan cara untuk menunjuk-kan empati; misalnya, “Kak, kita belikan adik obat ya, Adik sedang sakit lho.’’

• Bacakan atau belikan buku cerita yang memiliki nilai-nilai empati

• Menjadi teladan atau role model; Tidak ada pilihan lain selain memberikan contoh baik kepada anak. Ketika orang tua menunjukkan hubungan sosial yang baik dengan individu lain, di lingkungan rumah atau lingkungan di luar rumah, maka anak akan belajar dari contoh yang orang tua tampilkan.

• Berikan penguatan emosi anak. Seringkali ke-tika anak dalam keadaan emosi tertentu, orang tua terburu-buru untuk memberikan respon agar masalah cepat selesai. Hal ini akan membuat anak tidak belajar mengenai perasaan. Berikan pemahaman sehingga ia bisa memahami apa yang sesungguhnya ia rasakan. Misalnya, “Mama mengerti Kakak marah karena TV dimatikan, tapi ada hal lain yang harus Kakak kerjakan.’’

• Membentuk empati perlu waktu dan proses yang panjang sehingga konsistensi dan kesabaran diperlukan dalam mengembangkan kemampuan anak berempati.

Ketujuh tips sederhana di atas tidak begitu sulit untuk diterapkan. Tentu kita berharap den-gan kuatnya rasa empati, akan tumbuh generasi yang rahmatan lil alamiin. Namun, sebenarnya bukan hanya empati pada anak yang perlu diasah, orang dewasa pun harus terus mengasah empatinya. Karena melalui empati, individu akan mampu mengembangkan pemahaman yang mendalam mengenai suatu permasalahan. Memahami orang lain akan mendorong antar individu saling berbagi. Empati merupakan kunci pengembangan leadership dalam diri individu .

Dalam rangka mengasah empati diperlukan riyadhah melatih diri dalam memberi petunjuk kepada siapa saja yang mendapati kesulitan, me-maafkan atas semua kekhilafan, berlapang dada atas segala kealpaan, menuntun orang ke jalan yang terang tanpa harus mencari-cari kesalahan dan membuka aibnya. Bukankah Allah telah ber-pesan, “Serulah kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mem-beri petunjuk.”(Q.S An Nahl:125)

Sebagai umat muslim, kita pun telah dituntun oleh ajaran agama kita. Di dalam hadits yang diriwayatkan Muslim, Rasulullah bersabda, ‘’Barang siapa yang mencukupi kebutuhan saudaranya, niscaya Allah akan me-menuhi kebutuhannya. Dan barang siapa yang melepaskan satu kesusahan yang dialami oleh seorang muslim, maka Allah akan menghin-darkannya dari satu kesusahan di hari kiamat.’’ Demikianlah Rasulullah memberikan gamba-ran kemuliaan bagi orang-orang yang mampu berempati. Di dalam Al Quran, Allah telah berfirman yang artinya, “Dan apabila sewaktu pembagian itu hadir beberapa kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, maka berilah mereka dari harta itu (sekedarnya) dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang baik” (Q.S An Nisa’ ayat 8). Ayat tersebut menjelaskan bahwa apabila ada kerabat, anak yatim, atau orang miskin yang ikut menyaksi-kan pembagian warisan, maka mereka diberi bagian sekadarnya sebagai pengikat tali kasih sayang dan kepedulian terhadap sesama. Itu-lah salah satu bentuk dari empati yang sangat dianjurkan di dalam Islam.

Empati juga mampu menguatkan persau-daraan terutama persaudaraan sesama muslim. Karena sejatinya, umat muslim adalah bersaudara. Jika di atas telah dituliskan tentang tips mengasah empati bagi anak-anak, berikut adalah cara men-gasah empati berdasarkan tuntunan agama Islam yang bisa diterapkan oleh kita semua:

Mengucapkan salamSalam merupakan doa, dengan mengucap-

kan salam berarti kita telah mendoakan kebai-kan kepada saudara kita. Tujuan dari memberi salam adalah untuk menumbuhkan rasa cinta antar sesama muslim.

Memenuhi undangannyaMemenuhi undangan hukumnya sunnah

muakkad karena akan menyenangkan pihak yang mengundang. Apabila kita memenuhi undangannya maka akan tumbuh rasa cinta dan persatuan antar sesama.

Mendoakannya ketika bersin.Menjenguk saat sakit.Menjenguk saat sakit adalah dengan

mengunjunginya dan mendoakannya. Hal tersebut dilakukan agar orang yang sedang sakit merasa terhibur dan bisa meringankan sakit yang dirasakan.

Mengiringi jenazahMengiringi jenazah termasuk hak seorang

muslim atas saudaranya. Di dalamnya terdapat pahala yang banyak.

Kelima cara tersebut merupakan penge-jawantahan dari hadits Rasulullah yang men-jelaskan tentang hak seorang muslim terhadap muslim lainnya. Hadits tersebut berbunyi, “Hak seorang muslim atas muslim lainnya ada lima: menjawab salam, menjenguk yang sakit, mengantar jenazah, memenuhi undangan, dan mendoakan yang bersin (HR Al-Bukhari no.1240 dan Muslim no.2162). Semoga kita bisa mener-

apkannya dalam kehidupan sosial kita. Kata lain yang sering dikaitkan dengan rasa

empati adalah simpati. Di dalam KBBI, simpati berarti: 1. rasa kasih; rasa setuju; rasa suka. 2. Keikutsertaan merasakan perasaan (senang, susah, dan sebagainya) orang lain. Menurut ahli psikologi, meskipun keduanya merupakan perasaan kejiwaan, akan tetapi dalam praktiknya berbeda. Simpati adalah melakukan sesuatu un-tuk orang lain, dengan menggunakan cara yang menurut kita baik, menurut kita menyenangkan, dan menurut kita benar. Sedangkan empati adalah melakukan sesuatu kepada orang lain, dengan menggunakan cara berpikir dari orang lain tersebut, yang menurut orang lain itu meny-enangkan, yang menurut orang lain itu benar.

Simpati juga merupakan akhlak mulia yang jika diterapkan mampu menciptakan kehidu-pan yang harmonis, saling mengasihi, dan me-nyayangi. Rasa simpati biasanya muncul dari penampilan, prestasi, kepribadian, atau pola pikir yang sesuai dengan yang dianut oleh ses-eorang yang menaruh simpati terhadap orang tersebut. Oleh karena itu, sikap simpati lebih mudah dimunculkan daripada empati.

Pada dasarnya dorongan manusia untuk melakukan interaksi dengan orang lain salah satunya karena orang merasa tertarik dengan orang tersebut. Dalam sebuah interaksi sosial, pengaruh psikis yang paling mendasar adalah simpati seseorang terhadap orang lain sehingga memunculkan hubungan timbal balik yang selaras.

Terlepas dari perbedaan simpati dan empati, teladan agung kita, Nabi Muhammad SAW telah memberikan teladan bagaimana seharusnya kita menerapkan sikap empati dan simpati dalam kehidupan sosial kita. Baik berhubungan dengan saudara seagama maupun saudara berbeda agama. Simpati dan empati hakikatnya sudah kita miliki, namun terkadang kesadaran kita un-tuk peka terhadap perasaan itu yang membuat kita tidak mudah untuk berbagi simpati maupun empati. Alih-alih untuk berempati, bersimpati saja tak mampu. Oleh karena itu, pengaruh kelembutan dan kesadaran perasaan menjadi hal penting bagi munculnya rasa simpati dan empati. Jika kita mampu merasakan kehadiran kedua perasaan itu, niscaya tingkat kepedulian kita terhadap sesama akan semakin tinggi dan sebaliknya ego kita akan semakin terkekang.

Untuk menakar seberapa kuat rasa simpati dan empati kita, hal yang mudah dilakukan adalah mari kembali kita perhatikan sekitar kita. Masih adakah tetangga kita yang kela-paran? Masih adakah saudara atau teman kita yang menderita sakit dan kita tidak menge-tahuinya? Masih adakah tanaman yang rusak karena perilaku kita? dan yang lainnya.

Akhirnya, mengambil pesan dari Aa Gym,, untuk mengasah empati dan berbagi simpati mari lakukan 3 Hal : Mulai dari diri sendiri, Mulai dari hal kecil, dan Mulai dari Sekarang. Wallahua’lam Bisshowab.

* Guru SMP, tulisan diambil dari berbagai sumber

3al muslim/januari-maret/2017

Page 6: Empati Simpati - almuslim.or.idalmuslim.or.id/upload/Edisi-jan-mar 2017.pdf · Empati Simpati Mengasah BERBAGI EDISI 31 • JanuarI - MarEt 2017 BIJAK DALAM BERPIKIR DAN BERSIKAP

liputan utama

SEBAgAi makhluk sosial manusia membutuh-kan orang lain. Tak hanya sebagai teman dalam kesendirian, tetapi juga partner dalam melaku-kan sesuatu. Entah itu aktivitas ekonomi, sosial, budaya, politik maupun amal perbuatan yang terkait dengan ibadah kepada Tuhan. Di sinilah tercipta hubungan untuk saling tolong meno-long antara manusia satu dengan yang lainnya.

Jika kita kita harus hidup dengan membutuh-kan orang lain, maka pentingkah kita berempati pada orang lain? Maka jawaban mutlak yang har-us kita ucapkan ya. Empati adalah suatu perwuju-dan kasih sayang hamba Allah kepada sesama manusia. Imajinasikan seandainya di dunia ini tidak ada rasa empati, maka tidak akan ada per-sahabatan, kekerabatan, kasih sayang, cinta dan keadilan. Kita akan tumbuh menjadi orang yang kaku, stricht, intoleran, bahkan bengis.

Apakah berempati itu sulit dilakukan? Jawa-bannya adalah tidak, karena berempati itu sangat mudah dilakukan, apalagi Allah SWT menganjurkan hambanya untuk memiliki sifat ini. Sebagaimana firman Allah dalam Q.S An Nisa ayat 8.

“Dan apabila sewaktu pembagian itu hadir beberapa kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, maka berilah mereka dari harta itu (sekadarnya) dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang baik”. Ayat tersebut menjelaskan apabila ada kerabat, anak yatim, atau orang yang miskin yang ikut menyaksikan pembagian warisan, maka mereka diharapkan diberi bagian sekedarnya sebagai pengikat tali kasih dan rasa kepedulian.

Empati janganlah diartikan sebagai basa-basi, tapi ia harus datang dari lubuk hati yang paling dalam. Keikhlasan hati kitalah yang akan menentukan kualitas pahala kita dihadapan Allah SWT. Karenanya berem-pati bukanlah ditujukan untuk sekedar menyenang-kan orang lain, atau agar kita dipandang baik oleh orang lain. Tetapi semua yang kita kerjakan semata-mata hanya untuk mengharap ridho Allah. Dan Allah akan membalas dengan ballasan yang setimpal seperti firman Allah dalam Surat Al Zalzalah ayat 7-8:

Artinya : “ Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula.

Rasa empati juga dicontohkan oleh Rasu-lullah SAW , sebagaimana sebuah riwayat yang disampaikan oleh Anas Bin Malik: “Rasulullah SAW pernah mendengar tangisan seorang bayi, sementara beliau sedang melakukan shalat

(berjamaah). Beliau pun sengaja membaca surat pendek dan ringan. Selesai shalat, beliau ditanya: “Wahai Rasulullah,

kenapa Tuan meringankan shalat pada hari ini?’ Beliau menjawab: “Sesungguhnya aku men-dengar suara tangisan seorang bayi, dan aku khawatir ibunya gelisah”.

Rasulullah SAW juga dikenal sebagai orang yang gemar memuliakan orang lain. Kala ada orang yang terlambat masuk ke dalam majelis, beliau meminta agar para sahabat yang lain menggeser duduk mereka untuk memberi kesempatan bagi yang terlambat. Beberapa kali Nabi SAW, tidak sungkan membuka surbannya dan menjadikannya sebagai alas duduk bagi para sahabat yang datang.

Ada beberapa langkah yang harus kita lakukan agar kemampuan empati terasah dengan baik. Dan latihan ini dianjurkan diasah semenjak dini dan dilakukan secara terus menerus agar dapat selalu terjaga dengan baik, yaitu.

REkAM SEMuA EMoSi PRiBADiSetiap orang pasti pernah mengalami perasaan

positif maupun negatif, misalnya sedih, senang, bahagia, kecewa dan lain sebagainya. Pengalaman-pengalaman tersebut apabila kita catat akan mem-bantu kita kita memahami perasaan yang sama di saat kondisi tertentu menjumpai kita kembali.

PERHAtikAn lingkungAn luAR (oRAng lAin)

Memerhatikan lingkungan luar atau orang lain akan memberikan banyak informasi tentang kondisi orang di sekitar kita. Informasi ini sangat penting untuk dijadikan panduan dalam mengambil pilihan perilaku tertentu.

MEnDEngARkAn DAn BERSikAP tERBukA

Mendengarkan adalah sebuah kemampuan penting yang sering dibutuhkan untuk memaha-mi masalah dan mendapatkan pemahaman yang lebih jelas terhadap permasalahan yang sedang dihadapi oleh orang lain.

BAyAngkAn APA yAng SEDAng DiRASAkAn oRAng lAin DAn AkiBAtnyA untuk DiRi kitA

Membayangkan sebuah kejadian yang dialami orang lain akan menarik diri kita ke dalam sebuah situasi yang hampir sama dengan kejadian yang yang dialami orang tersebut. Refleksi keadaan orang lain dapat membuat kita merasakan apa yang sedang dialami orang tersebut dan mampu membangkitkan sua-sana emosional.

MEMBERikAn MASukAn-MASukAn PoSitif Masukan-masukan positif akan mem-

buat seseorang dapat terbuka wawasan-nya dalam berpikir maupun bertindak.

MEngAMBil MAnfAAt DARi PERBEDAAn, BukAn

MEnciPtAkAn konflik DARi PERBEDAAn

Setiap orang pasti berbeda dengan yang lainnya, baik itu warna kulit, agama,

ataupun suku. Perbedaan itu sangat indah apabila didasarkan dengan keinginan untuk me-nyatukan setiap perbedaan

lAkukAn BAntuAn SEcEPAtnyAMembantu dan menentukan solusi yang

terbaik atas segala persoalan teman yang me-merlukan bantuan itu adalah merupakan suatu kewajiban bagi sesama muslim, sudah selayaknya hal itu kita kerjakan agar teman yang tertimpa musibah bisa terbantukan dengan cepat.

MAnfAAtkAn MEDiA SoSiAlJika selama ini kita menggunakan media sosial

untuk menulis keluh kesah maka kini saatnya mengubah media sosial sebagai alat untuk menarik empati banyak orang.

Empati bisa dimulai dari hal-hal yang kecil, misalnya mengibur teman yang sedang bersedih, memberikan nasihat, menolong orang yang sedang kesusahan, mengucapkan terima kasih saat diberi-kan pertolongan, mengucapkan salam, memenuhi undangan, menjenguk teman/keluarga yang sakit, mendoakan ketika bersin, mengiringi jenazah dll.

Alangkah indahnya apabila jika kita sebagai seorang pendidik selalu berempati kepada anak didiknya. Kemampuan empati seorang pendidik dipengaruhi oleh kondisi pendidik tersebut. Guru perlu menjaga kondisi kesehatan baik fisik maupun psikis, karena kedua kondisi tersebut saling me-mengaruhi satu sama lain. Untuk dapat memiliki ke-mampuan empati, seorang pendidik harus mampu bersosialisasi. Kebanyakan pendidik memiliki sifat extrovert (terbuka), maka akan lebih mudah dalam menangani siswa, karena siswa merasa nyaman dengan keberadaan pendidik tersebut. Kemampuan empati seorang pendidik hendaklah disertai juga keramahan kepada wali murid, karena sesungguh-nya citra suatu sekolah ditentukan oleh sikap yang diperlihatkan oleh sumber daya yang utama yaitu pendidik, sebagai ujung tombak sekolah.

Al Muslim sekolah yang berjargon Sekolah Sang Pemimpin selalu mengedepankan empati terhadap sesama, hal ini dibuktikan dengan beberapa kegia-tan yang mengasah empati seperti: bakti sosial ter-

hadap anak yatim dan kaum duafa di bulan Ramadhan, mengunjungi dan memberikan santunan di rumah Kanker YKAI, pengobatan dan pem-

bagian sembako gratis untuk lansia, pemberian bingkisan makanan /minuman untuk

seko- lah-sekolah dasar di sekitar Waru,

melakukan berbagai aksi sosial di ber-bagai daerah

dll. (Esti Apri-ani/ guru SD)

MENGGALIEMPATISEMENJAKDINI

4al muslim/januari-maret/2017

Page 7: Empati Simpati - almuslim.or.idalmuslim.or.id/upload/Edisi-jan-mar 2017.pdf · Empati Simpati Mengasah BERBAGI EDISI 31 • JanuarI - MarEt 2017 BIJAK DALAM BERPIKIR DAN BERSIKAP

leadershipDAHSYATNYABERSYUKUR & BERBAGIMELALUI GILIRAN KUE

AllAH SWt memberikan begitu banyak nikmat kepada manusia. Nikmat berupa kesehatan, keimanan, kekayaan, makanan, ilmu dan lain-lain yang tidak dapat ditentukan jum-lahnya. Manusia baru menyadari akan nikmat yang diberikan Allah ketika kehilangan nikmat tersebut. Imam Ali ra pernah berkata bahwa saat manusia mendapat nikmat Allah, maka seharusnya manusia menjaga nikmat tersebut. Caranya adalah dengan mensyukurinya.

Wujud syukur atas nikmat dapat diterapkan melalui kegiatan giliran kue. Para siswa dapat menerapkan nilai-nilai leadership, yaitu Share, Care, and Trust (berbagi, peduli dan saling menghargai) sesama muslim. Oleh karena itu, kegiatan ini dapat memfasilitasi siswa untuk lebih mensyukuri nikmat yang Allah berikan. Kegiatan ini memiliki banyak manfaat positif untuk siswa, di antaranya:

1. MEningkAtkAn RASA SyukuR kEPADA AllAH SWt MElAlui BERBAgi (Share)

Para siswa membawakan kue untuk teman-temannya sesuai jadwal giliran kue yang diten-tukan. Setiap siswa mendapat jadwal giliran sekali setiap bulan sesuai nomor urut presensi. Para siswa juga telah melakukan sedekah saat berbagi. Bersedekah turut mengingatkan kita bahwa apa yang kita punya adalah kenikmatan yang tidak lepas dari izin Allah.

Berbagi/ bersedekah memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari, seperti berikut ini:

a. Menyembuhkan Penyakit Dengan bersedekah InsyaAllah dapat menyem-

buhkan berbagai penyakit hati. Karena sedekah itu dapat membersihkan hati dan pikiran, meringank-an dan menyembuhkan penyakit. Rasulullah SAW bersabda, “Bentengilah hartamu dengan zakat, obati orang-orang sakit (dari kalanganmu) dengan bersedekah, dan persiapkan doa untuk mengh-adapi datangnya bencana.” (H.R. Ath-Thabrani).

b. Memberi naungan di hari kiamat dan memadamkan panasnya alam kubur

Nabi SAW bersabda: “Sesungguhnya sedekah itu benar-benar akan dapat memadamkan panasnya alam kubur bagi penghuninya, dan orang mukmin akan bernaung dibawah bayang-bayang sedekahnya“. (HR. At-Thabrani).

c. Mempercepat terkabulnya hajat“Barang siapa berniat sedekah, kecepatan Al-

lah membalasnya lebih dari kecepatan gerakan sedekahnya.” (Hadist Qudsi) .

d. Menambah RezekiRasulullah SAW pernah bersabda “Turunkan-

lah (datangkanlah) rezekimu (dari Allah) dengan mengeluarkan sedekah.” (HR. Al-Baihaqi).

e. Amalan sedekah tidak akan putus

walaupun sudah meninggalDalam hadits disebutkan, Rasulullah SAW

bersabda: “Jika manusia itu mati terputus semua amalannya kecuali 3 perkara, yaitu sedekah jari-yah, ilmu yang bermanfaat, dan doa anak sholeh yang mendoakan kedua orangtua.” (HR Tirmidzi).

Keikhlasan dalam berbagi merupakan salah satu wujud syukur para siswa. Saat berbagi dilakukan dengan keikhlasan, maka rasa syukur dalam diri akan meningkat. Hal ini melatih siswa dalam memahami bahwa segala yang dimiliki merupakan pemberian Allah sehingga perlu membagi kenikmatan yang kita punya kepada orang lain. Bagi orang yang berbagi dengan ikhlas maka tidak akan ada kekhawati-ran baginya karena senantiasa berpikir positif.

2. MEningkAtkAn RASA EMPAti SoSiAl/ PEDuli (cARE)

Manusia memang tidak akan pernah lepas dari apa yang disebut sosial. Karena memang manusia itu merupakan makhluk sosial. Yakni makhluk yang memerlukan orang lain, berko-munikasi dengan sesama, bertukar pikiran, tolong-menolong dan sebagainya. Dalam pandangan Islam seseorang tidak akan dika-takan sempurna imannya sampai ia mencintai saudaranya seperti ia mencintai dirinya sendiri.

Di sisi lain, seorang muslim mempunyai kara-kter dan kewajiban yang sama besarnya den-gan hablum minallah (hubungan dengan Allah/ibadah), yaitu hablum minannas atau hubungan di-rinya dengan sesama manusia. Dalam hubungan-nya dengan sesama, seorang muslim mempunyai kewajiban untuk saling peduli. Kepedulian sosial tidak hanya dengan harta, bisa dengan apapun yang kita punya. Bahkan sekadar berkata baik merupakan suatu bentuk kepedulian sosial. Jika dilandasi dengan niat yang ikhlas, maka Allah akan

membalasnya dengan kebaikan. Melalui giliran kue, siswa belajar untuk peduli terhadap teman.

3. MEngHARgAi SESAMA (tRuSt)Melalui giliran kue, para siswa terlatih untuk

menghargai sesama. Hal ini ditunjukkan melalui beragamnya kue yang dibawa oleh setiap siswa. Sehingga dengan variasi kue yang dibawa oleh teman-temannya, para siswa belajar saling meng-hargai kue yang dibawa temannya. Namun biasanya kue yang dibawa siswa adalah kue favorit. Sehingga siswa tahu kesukaan masing-masing anak.

Siswa belajar menerima dengan ikhlas dan senang apapun jenis kuenya. Selain itu, siswa juga dapat memahami makna perbedaan dan mampu menyikapinya dengan berbesar hati bahwa perbedaan itu untuk dihargai dan mempererat tali persaudaraan.

Melalui pengadaan giliran kue, diharapkan para siswa dapat melindungi diri dari makanan/jajanan tidak sehat yang berbahaya. Karena anak usia SD merupakan usia pertumbuhan, sehingga asupan makanan bergizi sangat dibutuhkan. Oleh karena itu, kue yang dikonsumsi anak seko-lah sebaiknya sesuai dengan kriteria berikut ini:

1. Sehat; memenuhi kebutuhan gizi anak2. Bersih; diolah secara hygienis.3. Aman; tidak mengandung bahan yang ber-

bahaya bagi kesehatan, artinya tidak mengand-ung 5P (Pewarna, Pemanis buatan, Pengawet, Pe-nyedap rasa, Pengemulsi, Pemantap/ Pengental).

4. Halal5. Kemasan aman bagi kesehatan dan memi-

nimalkan sampah. Semoga dengan adanya kegiatan giliran

kue dapat menumbuhkan rasa syukur dan berbagi (share), empati/ peduli (care) serta sal-ing menghargai (trust). (Wiji Agustin / ketua gugus Leadership) 5

al muslim/januari-maret/2017

Page 8: Empati Simpati - almuslim.or.idalmuslim.or.id/upload/Edisi-jan-mar 2017.pdf · Empati Simpati Mengasah BERBAGI EDISI 31 • JanuarI - MarEt 2017 BIJAK DALAM BERPIKIR DAN BERSIKAP

HiDRoPonik adalah budidaya menanam dengan memanfaatkan air tanpa menggunakan tanah dengan menekankan pemenuhan kebu-tuhan nutrisi pada tanaman. Kebutuhan air pada hidroponik lebih sedikit dari pada kebutuhan air pada budidaya konvensional di lahan.

Ada berbagai keuntungan penanaman menggunakan metode hidroponik antara lain; tanaman lebih tahan dan kuat terhadap hama dan penyakit, produksi tanaman jauh lebih tinggi, tanaman lebih cepat tumbuh dan berkembang, pemupukan yang digunakan lebih efektif dan efisien, tanaman memberikan hasil yang kontinyu tanpa memperhatikan musim, dan dapat dilakukan di tempat yang luas maupun tempat terbatas.

Selain itu ada pula kekurangan menanam menggunakan sistem ini. Di antaranya modal awal relatif lebih mahal, ketersediaan dan pemeliharaan perangkat hidroponik agak sulit, memerlukan keterampilan khusus untuk meramu bahan kimia, selain itu, tidak semua tanaman dapat ditanam dengan sistem hidro-ponik. Salah satu metode hidroponik yang sederhana dan relatif lebih murah dari sistem lain adalah Wick sistem. Wick sistem adalah metode hidroponik yang menggunakan perantara sumbu antara nutrisi dan media tan-am. Cara ini mirip dengan mekanisme kompor minyak tanah, di mana sumbu berfungsi untuk menyerap air. Sumbu yang digunakan adalah bahan yang mempunyai daya kapilari-tas tinggi dan tidak mudah lapuk.

SMP Al Muslim memiliki satu perangkat hidroponik sistem ini. Instalasinya terdiri dari pipa paralon yang dilubangi bagian atasnya. Untuk tempat hidup tanaman, dibuat dari botol air mineral bekas yang dipotong dan dilubangi. Lubang itu dimaksudkan sebagai tempat untuk membuat jalur antara laru-

tan nutrisi yang ada di dalam paralon dengan tanaman yang ada di atasnya.

Penghubung antara nutrisi dengan tanaman, menggunakan kain flannel.

Penanaman tanaman dengan sistem wick ini juga melibatkan para siswa. Mereka diajar-kan cara menanam dari awal. Tanaman yang dibudidayakan dengan menggunakan sistem ini adalah sawi putih (Brassica chinnensis) dan selada (Lactuca sativa). Tahap pertama budidaya adalah penyemaian bibit. Kegiatan ini dilakukan menggunakan media spons atau rockwool. Setelah muncul daun ketiga atau daun keempat barulah tanaman dipindah ke hidroponik kit atau pipa paralon. Pemeli-haraan dilakukan dengan mengamati air yang terserap oleh tanaman, air yang terserap akan ditambahkan volumenya sesuai kebutuhan tanaman. Air tersebut mengandung nutrisi yang disesuaikan dengan kebutuhan tana-man. Setelah itu, kita tunggu sampai panen.

Selanjutnya adalah pasca panen. Panen tana-man dilakukan pada 30 sampai dengan 45 hari setelah tanam tergantung sayuran yang dibu-didayakan. Setelah memanen, siswa-siswi di Al Muslim juga diajarkan proses pasca panen dan pemasaran hasil panen. Mereka juga memasarkannya di area sekolah. Para siswa biasanya menjual hasil panen pada ibu–ibu wali murid yang menjemput putra-putrinya ke sekolah atau pun ke guru–guru.

Tujuan dari pembelajaran yang demikian diharapkan agar siswa mampu menerapkan teknologi di bidang pertanian, di samping itu mereka juga diharapkan akan mampu memasarkan produk mereka sesuai pilar Green Education yang berbunyi Ketrampilan Hidup. Keterampilan menjual produk merupakan ilmu yang berguna bagi para siswa di masa yang akan datang. (Ummu Choiroh, S.P./ Guru SMP)

greeneducation

HidroponikSistem SederhanaYang MurahWick

6al muslim/januari-maret/2017

Page 9: Empati Simpati - almuslim.or.idalmuslim.or.id/upload/Edisi-jan-mar 2017.pdf · Empati Simpati Mengasah BERBAGI EDISI 31 • JanuarI - MarEt 2017 BIJAK DALAM BERPIKIR DAN BERSIKAP

seputaral muslim

SD Al MuSliM mengikuti kegiatan yang diselenggarakan oleh Forum Adiwiyata Tingkat SD Jawa Timur bekerjasama dengan Kabupaten Blitar dan diketuai oleh George Suprapto ini mampu memberikan pengala-man berharga dan tak terlupakan.

Kegiatan Adiwiyata Camp yang dikemas se-lama tiga hari (Jumat-Minggu, 3-5 Maret 2017) ini bisa dibilang berlangsung dengan apik dan sukses meski terdapat beberapa kendala.

Tak kurang dari 270 siswa, 52 guru pendamp-ing, 25 panitia, 30 Kepala Sekolah Dasar Mojosari dan UPT, 7 Kepala Sekolah Dasar, dan beberapa guru dari Probolinggo hadir bersama di Bumi Perkemahan RTH Kanigoro Kabupaten Blitar.

Jumat (3/3) peserta hadir dan melakukan chek in hingga mendirikan tenda. Setelah itu acara dilanjutkan dengan sholat, makan malam, dan workshop untuk siswa yang dipandu Caping

Gunung Foundation dan ngopy Pintar bagi guru pendamping bersama DLH Propinsi Jawa Timur.

Hari kedua dilakukan upacara pembukaan oleh Bupati Blitar, Rijanto. Selanjutnya pena-naman pohon secara simbolis di area Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kanigoro. Wisata budaya dilaksanakan setelah makan siang dengan tu-juan makam Sang Proklamator, kampung coklat, dan pendopo agung. Sepulangnya dilanjutkan dengan unjuk talenta yang dikemas dalam pen-tas seni. Hampir semua sekolah terlibat dalam unjuk kebolehan. Di antaranya adalah jingle go green oleh SD Al Muslim, yel yel dari SD Darul Ulum Surabaya, tari rodhat dan yel-yel dari SDN Pandanwangi 1, dan masih banyak lagi.

Hari ketiga dilanjutkan dengan susur sun-gai dan penutupan. Tawa riang dan penasaran mengundang riuhnya peserta terutama seko-lah di area perkotaan yang notabene kurang akrab dengan lumpur di sawah.

Persyaratan wajib membawa sampah bagi semua peserta merupakan sarana pendidi-kan bagi siswa dan segenap sekolah bahwa sampah yang dibawa digunakan untuk donasi kegiatan. “Diharapkan kegiatan ini bisa

memberikan pemahaman pada siswa bahwa sampah juga bisa menjadi berkah bila diurus dengan benar,” papar Agus Anang Fatoni, Ketua Forum Adiwiyata SD Jawa Timur.

Hujan yang mengguyur kota Blitar bukanlah menjadi penghalang. Cuaca hujan, lapangan becek, minimnya persediaan air bersih, kurang-nya persediaan lokasi sholat menjadi pemicu ide bagaimana dalam mengatasi keadaan hingga terbentuklah pribadi yang tanggap, kreatif, dan berpikir cepat. (Zaimatus Zaifaro, S.Pd./ Sekre-taris Forum Adiwiyata SD Jawa Timur)

SinAR yang terik tidak menghalangi siswa SMA Al Muslim untuk melakukan upacara pagi. Karena, hari itu merupakan hari berseja-rah bagi calon pengurus OSIS SMA Al Muslim periode tahun 2017/2018 yang akan dilantik oleh kepala sekolah.

Pagi itu, siswa-siswi SMA Al Muslim berkumpul di tengah lapangan dengan mem-bentuk barisan, disusul dengan barisan calon pengurus OSIS baru. Petugas upacara bersiap di tempat masing-masing. Demikian pula, pe-serta upacara juga tertib ketika barisan disiap-kan oleh peleton upacara. Setelah semua siap, Kepala SMA Al Muslim sekaligus pembina up-acara yakni ustadza Dra. Mahmudah Herawati, M.Pd. memasuki lapangan upacara. Sebelum pelantikan, pembina upacara membacakan Pancasila yang diikuti oleh para peserta.

Tak lama kemudian, dengan membawa sang saka merah putih Naufal Ariq Pangarsa selaku Ketua OSIS periode tahun 2016/2017 menyerahkannya kepada Muhammad Rifqi Ramadhan selaku Ketua OSIS baru periode

tahun 2017/2018 sebagai simbol pergantian kepengurusan organisasi. Rasa senang sekali-gus berat tampak di wajah Rifqi karena dalam menjalankan amanah sekolah ini dipenuhi dengan tanggung jawab.

Selanjutnya, pembacaan Surat Keputusan(SK) pengangkatan pengurus OSIS oleh pembina OSIS yaitu ustadza Muslikha, S.E. Kemudian kepala sekolah membacakan sumpah yang diikuti ketua dan pengurus OSIS dengan lantang dan siap. Sumpah OSIS diucapkan oleh seluruh pengurus OSIS baru sebagai tanda bahwa mereka siap menjalank-an amanah dengan sebaik-baiknya. Setelah mengikrarkan sumpah, ketua dan pengu-rus OSIS baru, kembali ke barisan semula.

Kemudian, seluruh peserta menyanyikan lagu nasional dan dilanjut dengan amanat dari pembina upacara. Upacara selesai, para peser-ta dibubarkan dan kembali ke kelas masing-masing untuk mengikuti pembelajaran.

Alhamdulillah, upacara pelantikan OSIS periode tahun 2017/2018 telah dilaksanakan dengan lancar. Para peserta dapat mengikuti upacara dengan khidmat. Kini, pengurus yang baru sudah memiliki kewenangan dalam menjalankan tugasnya. Harapannya, semoga pengurus OSIS baru ini dapat mengemban amanah dengan sebaik-baiknya yaitu mewu-judkan Al Muslim menjadi sekolah “Sang Pemimpin”. Annisa Berliany, X MiPA (tim jurnalis SMA Al Muslim)

Latih Pribadi Mandiri & Siap Bebas Sampah 2020dengan Adiwiyata Camp 2017

SERTIJAB OSIS SMA AL MUSLIMPERIODE 2017/2018

7al muslim/januari-maret/2017

Page 10: Empati Simpati - almuslim.or.idalmuslim.or.id/upload/Edisi-jan-mar 2017.pdf · Empati Simpati Mengasah BERBAGI EDISI 31 • JanuarI - MarEt 2017 BIJAK DALAM BERPIKIR DAN BERSIKAP

seputaral muslim

tiDAk banyak diketahui bahwa setiap tanggal 22 Maret diperingati sebagai Hari Air Sedunia, SMP Al Muslim sebagai Sekolah Adi-wiyata wajib memeringatinya. Dalam rangka mempersiapkan menuju sekolah Adiwiyata Mandiri, SMP Al Muslim berkewajiban memiliki 10 sekolah imbas di antaranya SMA Al Muslim, SDN Wadungasri, SDN Tambak Sumur, SDN Ce-mandi, SDN Sedati Agung, MI Hasanudin Tebel, SMP Santo Yusup Waru, dan MI, MTs, MA Nurul Huda Kalanganyar, untuk dibina menuju seko-lah Adiwiyata Kabupaten. Pada kegiatan ini, setiap sekolah imbas mengirimkan lima siswa dan seorang pendamping serta membawa sampel air sungai terdekat minimal 3 liter.

Dalam Peringatan Hari Air tahun ini puluhan siswa SMP Al Muslim bersama sekolah imbas Adiwiyata menggelar kegiatan berupa kam-panye, teatrikal, dan uji kualitas air sungai di Instalasi Penjernihan Air (IPA) PT Taman Tirta Sidoarjo (TTS) Desa Tawangsari Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo dengan tema “Se-lamatkan Air Untuk Kehidupan” sebagai upaya mengajak masyarakat, pemerintah, dan setiap pemangku kepentingan untuk peduli air.

Para siswa melakukan pengamatan dan uji kualitas air sungai ini bertujuan untuk membandingkan bagaimana air yang layak

dikonsumsi dan tidak. Para siswa mendapat penjelasan tentang standar kualitas air layak konsumsi dari petugas PDAM Sidoarjo. Selain diskusi, para siswa juga melihat simulasi bagaimana air sungai menjadi air yang layak konsumsi. Tahapan dalam pengolahan air sungai terdiri dari empat tahap yaitu; peng-umpulan, koagulasi (pengikatan), sedimentasi (pengendapan), dan filtrasi (penyaringan).

Sebelum air diolah, kualitas air tersebut dites terlebih dahulu dengan jar test. Jar test adalah suatu percobaan yang berfungsi untuk menentukan dosis optimal koagulan (biasanya tawas) yang digunakan pada pengolahan air bersih. Pada tahap inilah yang akan digunakan untuk penjernihan air dalam skala besar. Perbandingan jumlah bahan baku dengan bahan penjernih adalah 10:1. Kemudian bahan tersebut diukur kekeruhannya menggunakan alat. Standar maksimal yang ditentukan oleh pemerintah pada air yang layak konsumsi adalah 5 NTU.

Setelah melalaui proses penyaringan, air hasil olahan sebelum melalui titik peny-erahan/flow meter ke reservoir PDAM, dilakukan pemeriksaan kualitas air dengan menggunakan online analyzer dan analisa dengan spectrophotometer di laboratorium internal PT TTS setiap 2 jam. Air minum hasil olahannya memenuhi standar kualitas sesuai Permenkes RI nomor 492/MENKES/PER/2010.

Petugas PDAM berpesan bahwa dari keg-iatan hari ini, kita wajib menjaga lingkungan dengan tidak membuang sampah maupun limbah yang lainnya di sungai. Pada saat men-cuci baju, tangan, mobil, dan lain sebagainya menggunakan sabun secukupnya. Sebab, air yang layak kita konsumsi berasal dari sungai dengan kriteria yang telah ditentukan. Walau-pun air dapat mengalami siklus air, ketika air sungai telah tercemar dan tidak ada bahan baku yang digunakan untuk pengolahan air tersebut, maka makhluk hidup akan mendapat dampaknya dan ekosistem akan terganggu.

Sebagai penutup acara peringatan hari air adalah aksi teatrikal oleh siswa SMA Al Muslim tentang masalah, dampak dan solusi krisis air, serta berkampanye untuk menjaga kualitas air serta tidak membuang sampah maupun limbah di sungai. Pada aksi teatrikal ini, ada siswa sok kaya berperilaku boros air/menghambur-hamburkan air bersih, ada juga yang bingung kehausan karena terbatasnya air bersih yang bisa digunakan, selain itu ada sekelompok siswa yang memanfaatkan satu sungai untuk mandi, buang air besar, serta minum. Selesai aksi teatrikal para siswa SMA Al Muslim membagi-kan stiker hasil kreasinya yang bertuliskan “Airku Surgaku, Satu Tetes Air Dapat Menyelamatkan Jiwa Kita”. (Siti Aminah /guru SMP)

siswa smp aL musLimBersama seKoLah imBas

Uji Kualitas Air Sungai

8al muslim/januari-maret/2017

Page 11: Empati Simpati - almuslim.or.idalmuslim.or.id/upload/Edisi-jan-mar 2017.pdf · Empati Simpati Mengasah BERBAGI EDISI 31 • JanuarI - MarEt 2017 BIJAK DALAM BERPIKIR DAN BERSIKAP

seputaral muslim

SElASA (21/2) Kader lingkungan dan Pengurus OSIS SMP mengundang beberapa sekolah di antaranya SDN Wadungasri, SDN Kepuh Kiriman I, SDN Tambak Sumur, SDN Tambak Rejo, MI Daru Ulum, MI Hasanudin, MI Nurul Huda, dan SD Al Muslim. Tiap sekolah diwakili 5 siswa dan 1 pendamping guru, untuk mengikuti acara Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN).

Pukul 08.00 acara dibuka oleh Devi dan Rizky Mubarok (kelas 8), mereka menjelaskan rangkaian kegiatan kepada peserta seminar kids. Selanjutnya menyanyikan lagu Indonesia Raya dipimpin oleh Abdillah Zyshan El Chamdi Chamdan diiringi musik keyboard oleh Clarissa Luna Maheswari kelas 7.

Ustadzah Fatimatuz Zahroh, M.Pd. selaku kepala SMP dalam sambutannya menyampaikan bahwa Negara kita masih tergolong kurang peduli dalam mengolah sampah, kesadaran untuk tidak membuang sampah sembarangan juga masih memprihatinkan. Tidak heran jika kemudian sampah mudah ditemui. Tengok saja di selokan, jalanan, dan sungai. Slogan “Jangan buang sampah sembarangan” hanya jadi kalimat tumpul yang gagal menggugah kesadaran bahaya sampah. Padahal sampah bisa menimbulkan kematian, seperti yang terjadi dalam tragedi longsornya sampah di Leuwigajah, Cimahi, Jawa Barat, pada 21 Februari 2005 silam. Tragedi ini memicu dicanangkannya Hari Peduli Sampah Nasional yang diperingati tepat di tanggal insiden itu terjadi. Melalui workshop kali ini, para peserta diharapkan lebih peduli terhadap sampah dan bisa mengolah sampah menjadi bermanfaat.

Narasumber pertama adalah Elvaretta Yudiana (kelas 9) Duta Sanitasi Lingkungan tingkat provinsi tahun 2016 memaparkan tentang “Upaya mewujudkan kondisi lingkungan yang sehat”. Lingkungan bersih tidak akan terwujud jika kita tidak memulainya dari diri sendiri. Meskipun kita merasa bahwa diri kita hanyalah seorang individu, namun kita sebenarnya bisa membuat pengaruh besar dalam mewujudkan lingkungan yang bersih. Yang perlu kita lakukan adalah disiplin dalam hal kebersihan lingkungan meskipun kita melihat ada beberapa teman yang masih kurang peduli. Kita bisa menjadi contoh bagi mereka untuk terpacu melakukan hal yang sama. Misalnya membuang sampah pada tempatnya dan memilah sampah sesuai jenisnya. Pada kesempatan ini Retta nama panggilannya dibantu Vivi dan Vanja (kelas 9)

memberikan contoh pemanfaatan sampah kardus menjadi tempat buku dan alat tulis.

Narasumber kedua Ustadza Wiji Agustin, S.Pd. memaparkan bahwa sumber sampah berasal dari pemukiman penduduk, jenis sampah yang dihasilkan biasanya cenderung organik, seperti sisa makanan atau sampah yang bersifat basah, kering, abu, plastik dan lainnya. Sampah dari tempat-tempat umum dan perdagangan, jenis sampah yang dihasilkan umumnya berupa sisa-sisa makanan, sayuran busuk, sampah kering, abu, plastik, kertas, kaleng, serta sampah lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa kehidupan manusia tidak akan pernah lepas dari sampah. Jika sampah dibiarkan akan berdampak pada kesehatan, lingkungan, sosial, dan ekonomi. Sebaliknya sampah yang dikelola bisa menghasilkan uang. Misalnya dengan cara

3R sebagai upaya pengurangan pembuangan sampah, melalui program:

1. Reuse (menggunakan kembali) yaitu penggu naan kembali sampah secara langsung, baik untuk fungsi yang sama maupun fungsi lain.

2. Reduce (mengurangi) yaitu mengurangi segala sesuatu yang menyebabkan timbulnya sampah.

3. Recycle (mendaur ulang) yaitu memanfaatkan kembali sampah setelah mengalami proses pengolahan.

Kita sebagai pendidik sebaiknya memberi contoh kapada siswa untuk membuang sampah pada tempat dan mengolahnya, mengurangi sampah, dan diet sampah plastik untuk menuju Indonesia bebas sampah 2020, ajakan Ustadza Wiji pada akhir paparannya.

Selanjutnya Devi dan Rizky mengajak peserta ke aula untuk melaksanakan lomba membuat kreasi dari bahan bekas. Sementara juri melakukan penilaian, para peserta dihibur oleh tampilan Tim Jingle SMP Al Muslim yang meraih juara I tingkat Provinsi dan grup Nasyid.

Sebagai penutup acara HPSN adalah penyerahan tropy kepada pemenang lomba. Juara I dari SDN Tambak Sumur membuat tempat pensil dari kardus dan tutup botol dan hiasan dinding dari tutup botol. Juara II MI Nurul Huda membuat kreasi tempat lampu dari botol, pigora dari kardus dan tutup botol, serta vas bunga dari koran. Juara III diraih MI Darul Ulum Gedongan membuat kreasi tempat pensil dari botol plastik dan koran.

Selamat Hari Peduli Sampah Nasional, Ayo mengolah sampah di sekitar agar lingkungan kita bersih dan sehat. (Siti Aminah /guru SMP)

Ajaksiswa SD

Mengolah Sampah

Kader Lingkungandan OSIS SMP Al Muslim

9al muslim/januari-maret/2017

Page 12: Empati Simpati - almuslim.or.idalmuslim.or.id/upload/Edisi-jan-mar 2017.pdf · Empati Simpati Mengasah BERBAGI EDISI 31 • JanuarI - MarEt 2017 BIJAK DALAM BERPIKIR DAN BERSIKAP

seputaral muslim Perkemahan

Jumat SabtuJumat-Sabtu, 17-18 Februari 2017 SMA Al Muslim men-

gadakan kegiatan perjusa (Perkemahan Jumat-Sabtu). Pukul 08.30 siswa-siswi turun ke lapangan untuk mengikuti upac-ara pembukaan. Kemudian jelajah pagi yang dilaksanakan 1 kelompok yang terdiri dari 2 regu. Dalam jelajah terdapat berbagai permainan yang dilakukan untuk mendapatkan poin. Seusai jelajah siswa-siswi diperbolehkan istirahat sebentar, lalu mengikuti kegiatan PBB (pembelajaran baris-berbaris). Acara dilanjutkan dengan mendirikan tenda.

Pukul 12.00, siswa-siswi melaksanakan salat dhuhur dan dilanjutkan makan siang. Pukul 12.35 sampai dengan 15.40 para siswa mempersiapkan diri untuk melakukan uji SKU yang merupakan pembelajaran untuk akhlak. Selanjutnya salat ashar, melakukan bersih diri dan istirahat. Pada saat itu terjadi hujan sehingga barang-barang siswa yang ada di tenda dip-indahkan ke kelas. Siswa laki-laki di lantai 2 sedangkan siswa perempuan di lantai 1.

Setelah bersih diri siswa-siswi diharapkan memakai busana muslim. Pukul 17.55 panitia dan peserta melaksana-kan salat maghrib. Setelah itu, siswi makan malam kemudian mempersiapkan diri untuk mengikuti kegiatan salat khusyuk yang dilaksanakan setelah salat isya’. Pada saat kegiatan salat khusyuk para siswa mendapatkan ilmu yang merupakan bekal untuk kehidupan dunia dan akhirat. Pukul 22.00 selu-ruh anggota perjusa tidur di kelas yang sudah ditentukan dengan mengenakan dresscode regu masing-masing. Pukul 02.00 kegiatan jelajah malam. Setelah jelajah malam siswa-siswi melakukan salat shubuh kemudian bersih diri dan berganti baju olahraga. Pukul 06.30 anggota perjusa berkumpul di lapangan untuk melaksanakan senam pagi dan dilanjut dengan jalan pagi, pukul 09.00 peserta perjusa mengikuti permainan untuk mendapatkan poin terban-yak agar menjadi regu terbaik. Selanjutnya, para siswa mempersiapkan regu masing-masing untuk menampilkan sebuah pentas seni.

Pukul12.00 siswa-siswi melakukan salat dhuhur. Setelah salat anggota perjusa melaksanakan kegiatan up-acara penutupan disertai dengan pembagian hadiah dan pelantikan regu terbaik tahun ini. Sayonara... (Ramadina nur Shabrina, X MiPA)

Bertabur Tangis Kerinduan MeraihRidlo Ilahi

JuMát malam, 17 Februari 2017 SMA Al Muslim melaksanakan pelati-han salat khusyuk yang merupakan bagian dari kegiatan Perkemahan Ju-mat Sabtu sekaligus Malam Bina Iman dan Taqwa. Kegiatan ini bertempat di aula SMA Al Muslim dengan pembimbing ustadz Abdul Aziz yang mampu membuat lebih dari seratus siswa-siswi SMA tertunduk, larut dalam tangis. Tangis kerinduan dan penyesalan kepada sang Khalik semuanya tumpah pada malam itu.

Kegiatan salat khusyuk tidak asing lagi bagi kita dan tak sedikit golongan yang menganggapnya remeh. Ada yang beranggapan bahwa kegiatan pelatihan salat khusyuk merupakan hal yang membosankan, yang identik dengan salat yang akan berujung dengan tangisan. Benar, itu yang ada dalam benak kebanyakan masyarakat.

Namun, anggapan tersebut tak sepenuhnya benar, dibuktikan dengan kesungguhan para pelajar dari SMA Al Muslim dalam mengikuti kegiatan tersebut dari awal hingga akhir. Dimulai dengan perkenalan singkat ustadz Abdul Aziz kemudian disambung materi berupa dasar pelaksanaan salat.

“Sholat itu adalah tiang agama (Islam), maka barangsiapa mendirikan-nya maka sungguh ia telah mendirikan agama (Islam) itu dan barangsiapa merobohkannya maka sungguh ia telah merobohkan agama (Islam) itu”

Dasar tersebut tidak cukup untuk diketahui tetapi para siswa juga ikut mengu-pas makna yang lebih mendalam mengenainya. Manfaat salat khusyuk tak luput dalam pembahasan, mulai dari hal-hal yang sederhana dalam hidup ini hingga yang dapat membawa kepada kebahagiaan absolut yaitu surga milik-Nya. Demikian juga dengan kesalahan yang kerap kali dilakukan masyarakat dalam melaksanakan salat. Praktik pelaksanaan salat khusuk menjadi materi terakhir, meskipun tidak seluruh gerakan salat dipraktikkan karena keterbatasan waktu.

Para siswa duduk dalam posisi tasyahud awal, kemudian menunduk. Keadaan begitu hening, yang kemudian diiringi suara tangis. Pelatihan dasar dalam salat khusyuk tengah mereka praktikkan, yaitu melatih untuk menjaga kerendahan hati. Melepas sedikit demi sedikit beban yang ada dalam hati, menumpahkan semua kepada-Nya dengan merendah. Memohon ampun kepada Allah dengan kesungguhan hati.

Waktu menunjukkan pukul 22.00 WIB. Malam makin larut, ustadz K.H. Abdul Aziz mengakhiri majelis tersebut dengan bacaan doa. Malam itu menjadi malam penuh makna bagi siswa-siswi SMA Al Muslim. (Annisaizzah t. / X.iPA)10

al muslim/januari-maret/2017

Page 13: Empati Simpati - almuslim.or.idalmuslim.or.id/upload/Edisi-jan-mar 2017.pdf · Empati Simpati Mengasah BERBAGI EDISI 31 • JanuarI - MarEt 2017 BIJAK DALAM BERPIKIR DAN BERSIKAP

Latih JiwaEntREpreneurshipdi Bidang Printing

JiWA entrepreneurship haruslah dipupuk sejak dini karena hal tersebut akan tumbuh mengikuti perkembangan penge-tahuan dan pengalaman yang dimiliki. Untuk itu, kegiatan di SMA Al Muslim senantiasa mengarah kepada pembentukan jiwa tersebut yaitu dengan memberikan pelatihan entre-preneurship berbasis printing yang merupakan kerja sama dengan salah satu perusahaan printing.

Pelatihan yang dilaksanakan pada hari Jumat (27/1) di aula SMA Al Muslim ini diikuti oleh peserta didik kelas X dan XI baik MIPA maupun IPS. Pelatihan ini bertujuan untuk mengenalkan kepada peserta didik tentang dunia bisnis di bidang printing yang dalam hal ini adalah menyablon baju dan membuat pin. Harapannya setelah pelatihan ini peserta didik mempunyai pengetahuan dan skill berbisnis di dunia printing sehingga setelah lulus SMA Al Muslim mempunyai bekal berbisnis.

Pelatihan ini mendapatkan dukungan dari kepala sekolah. Dalam sambutannya, beliau sangat mengharap-kan generasi Al Muslim banyak yang menjadi pebisnis yang berlandaskan Islam sehingga mampu memberikan rahmat bagi umat.

Pelatihan diawali dengan pemaparan Mas Donny tentang bisnis di dunia printing yang menjanjikan. Beliau menyampaikan peluang-peluang dan keuntungan yang bisa dirasakan di dunia printing yang dilakukan dengan benar. Selain memberikan pemaparan materi, narasumber juga mengajak peserta didik praktik secara langsung mulai dari cara menggunakan mesin, alat-alat, dan bahan hingga teknis yang harus diperhatikan.

Harapannya dengan diadakannya pelatihan ini bisa menumbuhkan jiwa enterpreneurship siswa sejak dini sehingga mereka mempunyai banyak pandangan dalam memulai bisnisnya dari hal yang terkecil hingga yang besar lebih-lebih menjadi pebisnis yang rahmatan lil ala-min. (Azam Afian Dinata, S.Sos./ Waka kesiswaan)

PEMILOSSMA Al Muslim Sidoarjo

SiDoARJo, Februari 2017. Siswa-siswi SMA Al Muslim melaksanakan pesta demokrasi untuk menentukan ketua OSIS SMA Al Muslim periode 2017/2018. Pesta demokrasi tersebut dinamakan PEMILOS yang merupakan kepanjangan dari Pemilihan Umum OSIS. Pemilos ini dilaksanakan kurang lebih selama satu minggu yang dikemas seperti Pilkada pada umumnya. Melalui kegiatan ini diharapkan para siswa mendapatkan pelajaran tentang cara menentukan pemimpin melalui demokrasi.

Layaknya pilkada, penjaringan calon ketua OSIS dilaksanakan secara ter-buka. Siswa yang berkeinginan bisa mencalonkan diri, membentuk tim sukses, mempersiapkan atribut kampanye, melaksanakan kampanye secara terbuka, dan hari tenang yang diisi dengan pencopotan dan pembersihan atribut kampanye, serta pemungutan suara yang dilaksanakan secara langsung, adil, bebas, dan terbuka.

Dalam tahap pencalonan, antusias siswa untuk menjadi ketua OSIS cukup baik sehingga panitia harus menyeleksi menjadi tiga calon ketua OSIS yakni Rama dengan nomor urut 1, Arya dengan nomor urut 2, dan Anisa Berliany dengan nomor urut 3. Selanjutnya, ketiga calon ketua OSIS tersebut memben-tuk tim sukses untuk menyusun strategi kampanye dan pemenangan pemilos. Prosesi kampanye dilakukan dengan berbagai cara mulai dari kampanye secara langsung ke kelas-kelas, pemasangan pamflet, dan poster-poster di area SMA Al Muslim hingga strategi kampanye melalui media sosial.

Kampanye berjalan dengan tertib. Para calon menggunakan kostum be-raneka ragam, misalnya calon nomor satu berpakaian putih-putih, calon nomor dua mengenakan pakaian kotak-kotak ala Jokowi, sedangkan calon nomor tiga mengenakan dresscode warna merah. Masing-masing calon mempunyai visi, misi, dan yel-yel yang mendukung visi dan misi sekolah sehingga membuat persaingan semakin ketat.

Debat calon ketua OSIS dilaksanakan secara terbuka dihadapan seluruh siswa-siswi SMA dengan menghadirkan panelis Ustadza Muslikha, Ustadza Dyah Mus-tikasih, dan Ustadza Fitry Rahmawati. Debat berlangsung dengan tensi yang cukup tinggi karena masing-masing calon harus cermat dalam menjawab pertanyaan dari audiens, panelis, dan calon lainnya. Setiap calon juga dituntut cermat dalam meng-gunakan waktu.

Pesta demokrasi pemilos menentukan nahkoda kepemimpinan OSIS periode 2017/2018. Seluruh sivitas mempunyai hak suara mulai dari seluruh siswa, guru, kary-awan, dan cleaning service. Pemungutan suara berakhir, tiba saat yang mendebarkan yakni proses penghitungan suara. Dari penghitungan suara, Rama keluar sebagai ketua OSIS periode 2017/2018. Dalam sambutannya, Rama menyampaikan ucapan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan padanya serta mengharapkan kerja sama seluruh sivitas SMA Al Muslim untuk mewujudkan visi sekolah yakni menjadikan generasi yang rahmatan lil alamin. (Azam Afian Dinata, S.Sos.)

seputaral muslim

11al muslim/januari-maret/2017

Page 14: Empati Simpati - almuslim.or.idalmuslim.or.id/upload/Edisi-jan-mar 2017.pdf · Empati Simpati Mengasah BERBAGI EDISI 31 • JanuarI - MarEt 2017 BIJAK DALAM BERPIKIR DAN BERSIKAP

MilAD Al Muslim merupakan agenda tahunan yang diselengga-rakan oleh KB–TK-SD-SMP–SMA Al Muslim Sidoarjo. Pada milad ke–30 ini terangkai menjadi 2 kegiatan yaitu Pen-tas Seni dan Family Gathering. Tujuannya adalah:

Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengekspresikan diri.

Sebagai ajang unjuk perstasi dan kreasi para pembimbing kegiatan ekstrakurikuler.

Meningkatkan tali silaturrahmi antar kelu-arga yayasan, guru, karyawan, satpam, cleaning servis, dan petugas kantin.

Rangkaian pertama dari milad ke-30 adalah pentas seni yang dilaksanakan (2/3) pukul 08.00 – 15.30 WIB. Terbagi menjadi 2 tempat yaitu panggung di lapangan indoor SD bagi peserta didik KB, TK, dan SD kelas 1–5, sedan-gkan panggung di halaman gedung SMP bagi peserta didik SD kelas 6, SMP, dan SMA.

Pembawa acara di panggung SD adalah Faras, Naswa, Anggun, Nuril, Fira, dan Aira. Mereka tergabung dalam ekstrakurikuler “public speaking” sehingga tidak canggung lagi berbicara di atas panggung. Mereka sangat lihai, kompak, dan lincah dalam membawakan seluruh rangkaian kegiatan. Sebagai pembuka acara parade pembacaan ayat suci Al Quran oleh peserta ekstrakurikuler seni baca Al Quran.

Pembina Yayasan Al Muslim Jawa Timur Ibu Ir. H. Erlina Nasution, M.Pd. dalam sambutannya men-gatakan bahwa kegiatan seni bagi anak adalah memberi efek keseimbangan antara otak kiri dan kanan, ini hal yang paling mendasar sesuai dengan bakat dan minatnya. Ibu Lina (nama panggilan) juga menyampaikan terima kasih kepada para pembimbing ekstrakulikuler atas kerja kerasnya se-hingga dapat menunjukkan kreasi dan prestasinya.

Ekstrakurikuler di SD antara lain renang, seni lukis, seni tari, seni drama, musik kulintang, english club, aritmatika, futsal, quantum kids (matematika otak kanan), vocal, handycraft, qiroah, public speak-

ing, karate, sains club, little doctor club, green club, robotik, basket, dan pramuka. Semuanya me-nampilkan atraksi yang unik dan menarik, misalnya ekstrakulikuler basket atraksi three point there, green club atraksi jingle go green, pramuka atraksi dance PBB. Adapun untuk anak-anak TK kelompok B menampilkan atraksi tari dan musik angklung.

Sementara itu pembawa acara di panggung halaman SMP adalah Anisa Berliani (kelas X MIPA), Fernaldi (kelas X MIPA), dan Narendra Fitra Brajamusti (kelas 8 SMP). Mereka kompak dan piawai dalam mengatur tampilan. Acara diawali dengan pembacaan ayat suci Al Quran surat Ad Dhuha oleh Rahman dan saritilawah oleh Talita.

Ketua Yayasan Al Muslim Bapak Drs. H. Mashuda, M.Pd. dalam sambutannya menyam-paikan bahwa,” Tahun ini Al Muslim genap berusia 30 tahun, merupakan perjalanan yang panjang, penuh perjuangan namun mengasyik-

kan. Segala rintangan dan hambatan pasti ada, namun hal itu dijadikan sebagai tantangan yang harus dilampaui

dengan sebaik-baiknya. Manfaatkan wak-tumu agar tidak ketinggalan zaman dan tidak ketinggalan pengetahuan,” ujar beliau kepada para siswa SD (kelas 6), SMP, dan SMA serta para pendidik di panggung halaman SMP.

Tampilan siswa SD di panggung SMP adalah story telling, pidato bahasa Jawa, dan menyanyi.

Berbagai jenis ekstrakurikuler di SMP antara lain cooking, jurnalistik, fotografi, karate, lukis, seni karawitan, seni musik band, paduan suara, futsal, basket, robotik, math club, dan pramuka (wajib). Semuanya menampilkan atraksi yang unik dan menarik, misalnya ekstrakulikuler lu-kis, atraksi lukis bergaya pantomin di atas ban-ner berkuran 2X2 meter bertema Bung Hatta, cooking demo masak martabak manis mini, pramuka atraksi parade semaphore, dan demo karate. Adapun penampilan siswa SMA dari ek-srakurikuler musik band, tari saman, berbahasa Jepang, dan atraksi menyanyi bahasa Jepang.

Ibu-ibu BPKS turut serta mendukung acara milad ke-30 dengan menggelar bazar makanan, minuman, dan merchandise Al Muslim berupa gantungan kunci, stiker, pin, dll. Tak mau keting-galan peserta ekstrakurikuler robotik menggelar demo, ekstra lukis menggelar hasil lukisan-nya, green club minuman hasil tanaman toga, demikian juga perwakilan dari siswa. Tiga dekade Al Muslim semoga semakin maju dan dipercaya masyarakat. (Siti Aminah/ Humas)

seputaral muslim

12al muslim/januari-maret/2017

Page 15: Empati Simpati - almuslim.or.idalmuslim.or.id/upload/Edisi-jan-mar 2017.pdf · Empati Simpati Mengasah BERBAGI EDISI 31 • JanuarI - MarEt 2017 BIJAK DALAM BERPIKIR DAN BERSIKAP

galerifoto

Pameran pendidikan dalam rangka penerimaan peserta didik baru di Cito, Surabaya.

Siswa TK A berlatih memadamkan api di Dinas Pemadam Kebakaran Waru.

Siswa TK bekerjasama membongkar tenda setelah kegiatan camping kids.

Siswa TK menampil­kan tari belalang di Milad Al Muslim.

Sang Pemim pin dari TK B un­juk talenta tari dalam MiladAl Muslim.

Kegiatan renang bersama siswa TK B.

13al muslim/januari-maret/2017

Page 16: Empati Simpati - almuslim.or.idalmuslim.or.id/upload/Edisi-jan-mar 2017.pdf · Empati Simpati Mengasah BERBAGI EDISI 31 • JanuarI - MarEt 2017 BIJAK DALAM BERPIKIR DAN BERSIKAP

galerifoto

Gerakan minum air putih bersama dalam peringatan Hari Air.

Melatih ketrampilan berwirausaha siswa SD dalam kegiatan Kids Entrepreneurship day.

Siswa ekstraku­rikuler Pramuka menampilkan atraksi Dance PBB.

Siswa SDdari ekstrakurikuler

Little Doctor Club (LDC) menampilkan

senam 10 tanda anak bergizi sehat.

Siswa SD belajar membatik dalam kegiatan Super Eco Camp di Kaliandra.

Belajar berani bercerita dalam kegiatan tokoh dan profesi yang melibatkan wali murid SD.

14al muslim/januari-maret/2017

Page 17: Empati Simpati - almuslim.or.idalmuslim.or.id/upload/Edisi-jan-mar 2017.pdf · Empati Simpati Mengasah BERBAGI EDISI 31 • JanuarI - MarEt 2017 BIJAK DALAM BERPIKIR DAN BERSIKAP

galerifoto

Aksi bela diri Karate siswa SMP.

Mengidentifikasi struktur pohon di ruang terbuka hijau Tanjung Puri Sidoarjo.

Jingle SMP Al Muslim pada peringatan hari Pohon di Balai desa Wadungasri.

Siswa SMP melakukan uji kualitas air sungai Wadungasri di PDAM Tawangsari.Aksi beat box siswa SMP pada Milad Al Muslim.

Pelatihan menumbuhkan motivasi kinerja seluruh keluarga besar Al Muslim dengan narasum­ber Bapak Suyitno Irmim.

15al muslim/januari-maret/2017

Page 18: Empati Simpati - almuslim.or.idalmuslim.or.id/upload/Edisi-jan-mar 2017.pdf · Empati Simpati Mengasah BERBAGI EDISI 31 • JanuarI - MarEt 2017 BIJAK DALAM BERPIKIR DAN BERSIKAP

galerifoto

Siswa­siswi SMA lestarikan tari tradisional Saman di Milad Al Muslim ke­30.

Kampanye dan debat terbuka kandidat OSIS SMA 2017­2018.

Siswa SMA terapkan aspek leadership dalam outbond di Perjusa.

Siswa­siswi SMA ekspresikan seni musik di Milad Al Muslim.

16al muslim/januari-maret/2017

Page 19: Empati Simpati - almuslim.or.idalmuslim.or.id/upload/Edisi-jan-mar 2017.pdf · Empati Simpati Mengasah BERBAGI EDISI 31 • JanuarI - MarEt 2017 BIJAK DALAM BERPIKIR DAN BERSIKAP

karyasiswa

RABu (22/2) siswa-siswi SMA AL MUS-LIM kelas X dan XI peminatan MIPA dan IPS melaksanakan 2 kegiatan bersama yakni kegiatan visit to campuss dan visit to wood-craft GS4. GS4 kepanjangan dari Gondosuli No.4 yang merupakan lokasi kunjungan enterpreneurship di UKM woodcraft. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan jiwa enterpreneurship siswa-siswi SMA Al Muslim. Sedangkan untuk kunjungan ke kampus siswa-siswi MIPA menuju Fakultas Pertanian dan siswa-siswi IPS menuju Fakultas Admin-istrasi.

Siswa-siswi SMA AL MUSLIM berangkat pukul 07.30. Siswa MIPA dan IPS ber-beda kendaraan (bus). Siswa-siswi kelas IPS berangkat terlebih dahulu menuju GS4 Woodcraft sedangkan siswa-siswi kelas MIPA menuju Fakultas Pertanian Universitas Brawi-jaya. GS4 Woodcraft yang beralamat di Jalan Gondosuli No. 04 Malang merupakan tempat kerajinan kayu. Tempat ini bukan sebuah pabrik atau perusahaan besar melainkan home industry. Pendirinya ialah Bapak Hery dan Ibu Retno, yang merupakan suami istri yang telah lama bekerja di bagian seni.

Industri yang dirintis Bu Retno dan Pak Hery ini semakin mengalami peningkatan.

Beberapa hasil kerajinan GS4 Woodcraft sep-erti tempat tisu, gantungan kunci, rak telur, dan lain sebagainya. Industri GS4 Woodcraft seringkali ikut serta dalam pameran-pamer-an kerajinan kayu di Jakarta. Dalam pameran tersebut perajin kayu di seluruh Indonesia berkumpul untuk memperlihatkan kerajinan mereka. Hal ini dilakukan untuk mengetahui minat masyarakat terhadap kerajinan yang mereka buat.

Ibu Retno menambahkan bahwa beliau empat kali pergi ke negeri Jiran (Malaysia) karena hasil kerajinan beliau yang bagus dan

banyak diminati. Bu Retno dan Pak Hery ber-pesan, “Cobalah dari hal yang kecil, karena hal yang kecil bisa membawa sesuatu yang luar biasa.”Pada kesempatan itu, siswa-siswi juga mendapatkan motivasi dan bimbin-gan cara membuat cinderamata berbahan kayu dengan aneka bentuk. “Alhamdulillah, seneng rasanya bisa praktik langsung, tidak hanya mendengarkan tapi membuatnya sampai finishing,” kata salah satu siswa SMA Al Muslim sambil melakukan pengukiran kayu. (Arya Novian Rahmada, X MiPA /Tim Jurnalis SMA)

Visit to Woodcraft GS4

SiSWA kelas 10 dan 11 MIPA SMA Al Muslim pada hari Rabu (22/2) berkumpul di sekolah pukul 07.00 untuk mengunjungi Universi-tas Brawijaya Fakultas Pertanian. Wali kelas mengecek kelengkapan semua siswa. Pukul 07.30 kami berangkat menggunakan bus. Se-lama di perjalanan kami bercanda dan tertawa.

Sesampai di Universitas Brawijaya, kami langsung menuju gedung Fakultas Perta-nian. Kami dipersilakan untuk memasuki ruang rapat dosen. Di ruang tersebut, kami mendapatkan informasi seputar Fakultas Pertanian yaitu program studi S1yang terdiri dari Agribisnis dan Agroteknologi, program studi S2 terdiri dari Ilmu Tanaman, Pengelo-laan Air dan Tanah, Ekonomi Pertanian, dan Sosiologi, serta program studi S3 terdapat Ilmu Pertanian. Di Fakultas Pertanian juga

terdapat jurusan Budidaya Pertanian, HPT (Hama dan Penyakit Tanaman), Sosial Ekonomi Pertanian, dan Ilmu Tanah.

Pada kesempatan itu, kami juga menda-patkan informasi tentang cara pendaftaran masuk perguruan tinggi. Ada tiga cara yaitu SNMPTN atau jalur undangan dengan kuota sebesar 50% dari kuota mahasiswa yang diterima, SBMPTN atau jalur tes tulis yang diterima sebesar 30% dari kuota mahasiswa yang diterima, dan SBMK yang diterima sebesar 20% dari kuota mahasiswa yang di-terima. Bagi mahasiswa yang kurang mampu dapat mengikuti seleksi melalui program bidik misi yaitu dengan kuota 20% dari total mahasiswa. Dengan program bidik misi, ma-hasiswa tidak perlu membayar SPP. Selain itu, narasumber juga menjelaskan bahwa saat ini

kuliah berbeda dengan sebelumnya, karena menggunakan sistem SKS (Satuan Kredit Se-mester). Jadi, mahasiswa bisa memilih mata kuliah yang akan diambil dalam semester ini. Seorang mahasiswa dinyatakan lulus apabila telah menyelesaikan jumlah SKS tertentu.

Selanjutnya terdapat sesi bertanya, beberapa siswa mengajukan pertanyaan seputar kuliah di Universitas Brawijaya. Set-elah sesi pertanyaan pihak sekolah memberi-kan cinderamata kemudian foto bersama. Kunjungan ini sangat berguna bagi kami di saat lulus nanti. (Akmal yusron, X MiPA/ tim Jurnalis SMA)

Mengenal Lebih DekatFakultas Pertanian Universitas Brawijaya

17al muslim/januari-maret/2017

Page 20: Empati Simpati - almuslim.or.idalmuslim.or.id/upload/Edisi-jan-mar 2017.pdf · Empati Simpati Mengasah BERBAGI EDISI 31 • JanuarI - MarEt 2017 BIJAK DALAM BERPIKIR DAN BERSIKAP

seputaral muslim

SEnin (27/2) siswa kelas II SD Al Muslim sejumlah 120 siswa berkesempatan mengadakan kegiatan studi lapangan ke Taman Prestasi Surabaya.“Wah, seru sekali!” ujar salah seorang siswa. Studi lapangan kali ini merupakan yang kedua di semester genap, siswa dapat berinteraksi langsung dengan alam sesuai dengan tema Air, Bumi, dan Matahari.

Pukul 08.05 rombongan berangkat menuju lokasi. Satu jam perjalanan rombongan siswa Al Muslim sebanyak 12 mobil tiba. Setiap kelas membag isiswanya menjadi empat kelompok. Masing-mas-ing kelompok mengidentifikasi spesies tanaman yang ada di sana, serta menjelaskan manfaat air dan matahari bagi ekosistem yang ada di sana.

Taman yang berada di pinggir Sungai Kali Mas ini merupakan tempat rekreasi dan wisata air mu-rah. Meskipun siang hari siswa tidakakan merasa panas terik matahari karena banyak pohon tinggi dan rindang yang menaungi kawasan tempat bermain anak-anak ini. Berjajar taman warna-war-ni juga menghias indah di sela-sela pohon dan playground yang dihubungkan oleh beberapa terowongan bunga penambah sejuknya Taman Prestasi Surabaya di KetabangKali.

Taman Prestasi dengan semangat Hidup-kan Wisata Sungai membuat sungai Kalimas berfungsi kembali sebagai wisata sungai murah meriah. Sungai terlihat bersih dan tak ada sampah. Setelah mengisi lembar kerja siswa, semua mengumpulkan pada ustad-ustadza yang mendampingi. Kegiatan yang bermanfaat ini diharapkan membuat siswa lebih mengenal alam sehingga bisa menghargai keberadaan alam dan menyayangi tanaman di lingkungan sekitar. (Dewi)

Berinteraksidengan Alamdi Taman PrestasiSurabaya

DEngAn senyum mengembang, puluhan siswa kelas V SD berbaris rapi sesaat sebelum berangkat ke Obech, Pacet untuk mengikuti kegia-tan LDKP (Latihan Dasar Kepemimpi-nan Siswa) yang dihelat Jumat-Sabtu (10-11 Februari 2017). Tepat pukul 09.15 bus yang mengantarkan kami sudah merapat di Obech. Disambut dengan gerimis kecil tak menyurut-kan semangat anak-anak untuk mulai berkegiatan. Ditemani dengan segelas jahe dan teh hangat, membuat pagi ini menjadi semakin hangat.

Berbagai macam permainan/game digelar dengan tujuan agar seluruh siswa berani untuk menjadi seorang pemimpin. Tak lupa sambutan dari Ustadza Ima selaku Kepala SD Al Mus-lim yang menekankan bahwa menjadi seorang pemimpin, selain bisa meng-atur teman yang lain, hal yang paling penting adalah mampu untuk menjadi pemimpin bagi dirinya sendiri.

Setelah makan siang, seluruh siswa dibagi menjadi 22 kelompok, setiap kelompok diberikan 1 permasalahan yang biasanya dialami oleh anak-anak, mereka diharapkan mampu membuat mind mapping tentang pokok permasala-

han, langkah pemecahannya, sekaligus mempresentasikan hasilnya di hadapan teman-temannya sambil membuat yel-yel.

Malam harinya kegiatan yang tak kalah serunya adalah membuat hasil karya berupa tudung saji secara berkelompok. Tujuan pembuatan hasta karya berupa tudung saji ini adalah untuk diberikan ke-pada narasumber yang ditemui di jalanan saat acara social mission. Selain membuat hasil karya tersebut, setiap kelompok juga harus membuat pakaian adat dari bahan bekas.

Setelah senam pagi, seluruh siswa melakukan social mission , dengan berbekal alat tulis setiap kelompok mem-buru orang-orang di sekitar Obech untuk diwawancarai dan tak lupa jika selesai wawancara maka tudung saji akan segera berpindah tangan kepada narasum-ber sebagai kenang-kenangan. Selesai wawancara seluruh kelompok harus mempresentasikan hasil wawancaranya di depan teman-temannya.

Kegiatan yang merupakan penghujung acara LDKP adalah bermain flying fox dan bermain air di sungai. Acara ini mampu menepis segala kepenatan setelah kemarin seharian penuh berkegiatan . Satu persatu mereka meluncur dari satu pohon ke pohon yang lain. Sebelum pulang diumumkan 12 peserta terbaik dan pembagian sertifikat kepada seluruh peserta. (Esti Apriani/ guru SD)

MENEMPA JIWA KEPEMIMPINANDI OBECH

18al muslim/januari-maret/2017

Page 21: Empati Simpati - almuslim.or.idalmuslim.or.id/upload/Edisi-jan-mar 2017.pdf · Empati Simpati Mengasah BERBAGI EDISI 31 • JanuarI - MarEt 2017 BIJAK DALAM BERPIKIR DAN BERSIKAP

seputaral muslim

RAngkAiAn acara kedua milad Al Muslim ke-30 tahun adalah Family Gathering yaitu acara yang melibatkan keluarga besar Al Muslim, antara lain guru, karyawan, dan anggota keluarga. Pada tahun ini memang dibuat dengan konsep yang berbeda dari tahun sebelumnya, dengan tujuan untuk mempererat silaturrahmi sesama keluarga Al Muslim baik secara internal maupun eksternal.

Acara milad ke-30 diagendakan pukul 07.00-12.00 wib. Selain itu, untuk peserta kegiatan menggunakan dresscode casual warna biru. Kegiatan yang pertama yaitu senam sehat semangat dimulai pukul 07.00 wib dilaksanakan di lapangan basket dengan tujuan membangkit-kan semangat peserta sebelum kompetisi lomba antar tim. Setelah senam, peserta mendapat kon-sumsi dari panitia dengan mengisi daftar hadir. Selanjutnya pembagian tim setiap perlombaan berdasarkan pilihan melalui pengisian blangko yang diberikan panitia sebelum pelaksanaan lomba, macam-macam lomba berdasarkan 3 kri-teria yaitu lomba voli, futsal untuk bapak/ustadz, lomba gobak sodor, kursi presiden untuk ibu/ustadzah, lomba melempar bola, dan memasuk-

kan bola dalam keranjang untuk anak-anak. Acara ini diikuti secara antusias dan banyak yang merespon kegiatan lomba.

Setiap perlombaan dilaksanakan di tempat yang berbeda. Bola voli dilaksanakan di lapan-gan voli SMP, futsal dilaksanakan di lapangan upacara SD dan gobak sodor dilaksanakan di lapangan basket SMP, permainan dilaksanakan oleh 2 tim untuk merebutkan juara sebagai pemenang. Berbeda dengan lomba yang lain, permainan kursi presiden bukan diperebutkan 2 tim tetapi perorangan. Siapa yang bisa menem-pati kursi dengan berebut dialah pemenangnya. Yang kemudian diadu ke final untuk merebut juara 1. Sedangkan untuk lomba anak dikategori-kan berdasarkan usia. Usia 3-5 tahun mengukuti lomba memindah bola, usia 5-10 tahun lomba memasukkan bola dalam keranjang. Pemenang diumumkan saat kegiatan ramah tamah berlang-sung bersama pembagian doorprize.

Acara selanjutnya ramah tamah yang dilak-sanakan di hall SD Al Muslim. Yang pertama sambutan oleh ketua panitia Ustadz Sujatwan-to, S.Kom., beliau menyampaikan pesan semo-

ga Al Muslim semakin jaya dan selalu menjadi sekolah Sang Pemimpin yang selalu menjalin silaturrahmi. Yang kedua yaitu sambutan Ibu Ir. Erlina Nasution, M.Pd beliau mengucapakan terima kasih kepada guru maupun karyawan keluarga besar Al Muslim untuk dukungan dan bantuan selama ini, dengan harapan Al Muslim semakin jaya dan kita menjadi orang yang semakin bertanggung jawab. Selain itu ada pe-nampilan dari Al Muslim Band yang menyanyi-kan lagu Mars Al Muslim sebagai penyemangat, juga lagu-lagu religi untuk menghibur. Disela-sela penampilan berlangsung pembagian doorprize yang diberikan untuk seluruh guru dan karyawan Al Muslim melalui nomor undian yang diambil tiap orang. Dengan hadiah utama mesin cuci, kipas angin, peralatan dapur, alat rumah tangga, barang pecah belah dan banyak lainnya. Juga pembagian hadiah bagi juara pemenang lomba.

Banyak yang bahagia dengan diadakannya Family Gathering, karena melalui acara ini dapat terjalin silaturahmi dengan keluarga besar Al Muslim. Juga adanya doorprize sebagai penghibur acara. Hadiah didapat bukan berdasar keinginan yang menggebu melainkan Allah memberi apa yang kita butuhkan bukan yang kita inginkan.

Semoga Yayasan Al Muslim semakin jaya dan selalu menjadi Sekolah Sang Pemimpin sepan-jang masa. (Dian tika nuraeni/ guru SMP)

Family Gathering

19al muslim/januari-maret/2017

Page 22: Empati Simpati - almuslim.or.idalmuslim.or.id/upload/Edisi-jan-mar 2017.pdf · Empati Simpati Mengasah BERBAGI EDISI 31 • JanuarI - MarEt 2017 BIJAK DALAM BERPIKIR DAN BERSIKAP

seputaral muslim

SD Al MuslimSambutHari Sampah

SAMPAH menjadi persoalan yang dihadapi masyarakat global. National Geographic melaporkan masing-masing kota di dunia setidaknya menghasilkan sampah hingga 1,3 miliar ton setiap tahun. Diperkirakan oleh Bank Dunia, pada tahun 2025, jumlah ini bertambah hingga 2,2 miliar ton.

Terkait persoalan sampah, pemerintah Indonesia sendi-ri menargetkan Indonesia akan bebas sampah pada tahun 2020. Hari peduli sampah dijadikan momentum untuk membangun kesadaran kolektif tentang pentingnya prinsip 3R (reduce, reuse dan recycle) dalam pengelolaan sampah.

Hari Peduli Sampah Nasional diperingati setiap tanggal 21 Februari. Untuk peringatan Hari Sampah di tahun 2017 di SD Al Muslim yang diketuai oleh Ustadza Pungki dira-maikan dengan beberapa kegiatan, salah satunya adalah memilah sampah yang dihasilkan dengan cara membawa sampah yang dihasilkan di rumah, kemudian dimasukkan ke dalam keranjang sampah yang sesuai dengan jenisnya.

Jenis sampah yang bisa dibawa di antaranya adalah sampah kaleng, botol minum, kardus, dan masih ada lagi lainnya. Keg-iatan peringatan kali ini dilakukan dalam waktu satu minggu sejak Selasa, 31 Januari sampai Jumat, 2 Februari 2017 yang diperingati dengan berbagai lomba; lomba literasi untuk siswa kelas I-V, lomba memilah sampah untuk siswa kelas I-VI, lomba desain tas belanja ramah lingkungan diikuti siswa kelas VI.

Bukan hanya itu, setiap peringatan Hari Sampah yang di-lakukan oleh SD Al Muslim merupakan salah satu bentuk nyata dalam merespon target pemerintah Indonesia bahwa di tahun 2020 Indonesia akan menjadi negeri yang bebas sampah. Se-moga kegiatan yang dilakukan SD Al Muslim dalam seminggu ini akan memberikan dampak perilaku peduli sampah pada generasi bangsa. (Zaimatus Zaifaro, S.Pd./ guru SD)

Sarapan Bersama Peringati Hari Gizi

Dalam rangka memeringati Hari Gizi Nasional 2017 SD Al Muslim menggagas kegiatan yang melibatkan sekolah lain dalam memper-siapkan generasi yang memiliki gizi seimbang sejak dini. Kegiatan yang dilaksanakan selama dua hari (Selasa, 24 Januari 2017 dan Rabu, 25 Januari 2017_red) terlaksana dengan sangat apik.

Dalam kegiatan ini bukan hanya siswa dan guru yang terlibat dalam kegiatan, melainkan juga wali murid. “Harapan kami, siswa mengenal pentingnya makanan sehat dan gizi seimbang sejak dini,” ungkap Ummul Jazilah, S.Ag, Kepala SD Al Muslim, Waru,

Sidoarjo. Selain mengajak teman sebaya dari sekolah lain untuk peduli dengan makanan sehat dan bergizi seimbang, SD Al Muslim juga mengadakan lomba menu bergizi seimbang untuk semua siswanya, dalam bentuk membawa bekal makanan dari rumah dan sarapan bersama di sekolah.

Bukan hanya itu, kegiatan ini juga merupakan ajang melatih siswa untuk mengaplikasikan pembelajaran Green Education dan Leadership yang ditunjukkan mela-lui presentasi siswa SD Al Muslim tentang pentingnya makanan sehat dan bergizi seimbang serta bahaya dari kekurangan gizi sejak dini. Kegiatan ini kemudian dilan-jutkan dengan membuat poster pentingya makanan sehat dan bergizi seimbang yang akan dipilih poster terbaik dan berhak mendapatkan hadiah.

Semoga melalui kegiatan peringatan hari gizi ini akan terwujud generasi yang sehat dan siap menyong-song masa depan gemilang. (Zaimatus Zaifaro, S.Pd./ Ketua Tim Green Education SD)

20al muslim/januari-maret/2017

Page 23: Empati Simpati - almuslim.or.idalmuslim.or.id/upload/Edisi-jan-mar 2017.pdf · Empati Simpati Mengasah BERBAGI EDISI 31 • JanuarI - MarEt 2017 BIJAK DALAM BERPIKIR DAN BERSIKAP

seputaral muslim

SESuAi dengan tema kelas satu tentang pengalaman, Kamis (2/2) pukul 07.15 tepat semua siswa kelas 1 meluncur menuju Bakti Alam Pasuruan. Canda tawa anak – anak di dalam bus menambah semarak perjalanan. Lokasi yang sangat indah dengan jalan yang berkelak-kelok dengan pohon-pohon yang berjajar menambah indah pemandangan. Kami berada di ketinggian 550 mdpl, udara sangat sejuk dan langit nampak mendung, tidak menyurutkan niat anak-anak untuk melakukan perjalanan. Di kanan kiri ban-yak terdapat pohon-pohon hijau dan hamparan sawah yang sangat luas. Perjalanan memakan waktu kurang lebih 2 jam. Sampai di lokasi sam-but oleh parkir area yang sangat luas, anak-anak turun dari bus, secara bergantian, dengan ber-seru, “Wooh, Alhamdulillah sudah sampai!” Udara sepoi-sepoi menyapa kedatangan anak-anak. Para anggota tim dari Bhakti Alam memberi ucapan selamat datang dan bergabung.

Anak –anak diantar ke tempat outbound den-gan menggunakan kereta wisata. Ada pengara-han dari panitia tentang pelaksanaan outbound. Ice breaking dengan senam pinguin mengawali kegiatan anak-anak dilanjutkan fun game. Anak-anak dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok laki-laki dan kelompok perempuan. Permainan fun game meliputi : two line bridge, v bridge, dan tidak ketinggalan flying fox. Untuk kegiatan edukasi diantaranya perah sapi, pen-galaman perah sapi merupakan pengalaman yang mengasyikkan. Betapa tidak, anak-anak

yang tidak pernah memegang sapi, diminta untuk memerah sapi, hiii...ada yang bilang, aku takut us...ada juga yang bilang ihh... geli ya us...., setelah dijelaskan oleh pemandu akhirnya anak-anak dengan berbaris rapi satu per satu mencoba memerah susu. Komentar anak-anak setelah memerah susu, “Aku tidak takut us, berani aku!” Ya....memang kalian hebat semua. Setelah semua memerah susu dilanjutkan ke pabrik pengolahan susu, di sini anak-anak dijelaskan cara pengolahan susu dimulai dari memerah susu sampai pada pengemasan susu. Anak-anak masuk di pabrik pengolahan susu dan melihat proses pengolahannya, dilanjutkan proses pengepakan. Dijelaskan pula manfaat dari mimum susu buat pertumbuhan badan. Setelah diberi penjelasan proses pengolahan susu, anak –anak diberi susu satu per satu. Anak-anak minum susu dengan menikmati pe-mandangan yang indah dan udara yang segar, tidak lupa bungkus plastik dibuang di tempat sampah. Puas minum susu acara dilanjutkan berkeling kebun dengan kereta wisata menuju permainan fun game. Permainan two line bridge melatih anak untuk berani, anak-anak diminta untuk berjalan di atas dengan dua tali yang panjang. Satu per satu mencoba permainan tersebut. Alhamdulillah berhasil....horee....seru anak-anak. Tantangan berikutnya berjalan di atas tali dan dilanjutkan flying fox.

Permainan selesai tepat pukul 13.00 dilanjut-

kan untuk ishoma, untuk mempersingkat waktu pukul 13.30 anak-anak diajak keliling area den-gan menggunakan kereta menuju green house hidroponik selada. Di sini anak-anak dijelaskan cara menanam selada dengan hidroponik dan juga bisa mencicipi buah golden melon, setelah selesai di green house dilanjutkan ke pawon desa di sana anak anak bisa mencicipi keripik pisang, keripik singkong, serta menikmati segarnya minuman sinom. Anak-anak bisa langsung menyaksikan pembuatan keripik dan cara penggorengannya. Setelah melihat – lihat cara pembuatannya, anak-anak diperbolehkan untuk membelinya. Ada yang beli sinom, keripik pisang, keripik kentang, dan keripik singkong. Puas menikmati makanan dan minuman dilanjutkan keliling sambil makan keripik yang dibelinya, terakhir sebelum pulang anak-anak disuguhi jus semangka.

Pukul 14.00 kegiatan diakhiri, belum puas rasanya anak-anak masih ingin bermain lagi, tapi waktu sudah menunjukkan pukul 14.00 meng-ingat perjalanan jauh. Kesejukan alam mem-berikan relaksasi dan kesegaran bagi anak anak sehingga enggan beranjak pulang. Alhamdulil-lah selesai sudah kegiatan di Bhakti Alam dan anak-anak menuju bus masing-masing. Semoga pengalaman FunTrip ini merupakan pengalaman yang tak terlupakan dan bisa mengambil hikmah dari kegiatan ini. (Rochmatiani/ guru SD)

SEBAgAi realisasi mempraktekkan skill kerjasama, maka KB -TK Al Muslim mengada-kan kegiatan outbound kids yang ikuti oleh siswa KB – TK A ( Selasa, 14/3/2017). Sedan-gkan untuk siswa TK B sudah melaksanakan kegiatan ini bersamaan dengan kegiatan berkemah. Sebanyak 96 siswa memakai baju olah raga mengikuti kegiatan pembukaan outbond. Tampak wajah ceria dan berseman-gat mengikuti kegiatan ini. Mereka sudah tidak sabar untuk bermain dan berkompetisi secara sportif di setiap pos outbond.

Dalam kegiatan outbound ini ada 4 macam permainan, yaitu:

PoS 1 : Merapikan sandal sesuai pasan-gannya pada rak sandal. Kegiatan ini melatih siswa untuk berkonsentrasi mencari sandal sesuai pasangannya. Sandal di letakkan dalam

ember besar. Para siswa secara bekerjasama mencari sandal sesuai pasangannya dan meletakkan pada rak sandal.

PoS 2 : Berjalan di atas papan titian. Pada kegiatan ini bertujuan untuk melatih konsen-trasi dan keseimbangan tubuh supaya tidak jatuh dari papan titian. Serta melatih koordi-nasi kaki dan anggota tubuh lainnya.

PoS 3 : Bermain di halang rintang. Semua siswa berlari dan melompat melewati simpai secara cepat dan tepat. Kegiatan ini melatih kekuatan kaki serta keseimbangan tubuh.

PoS 4 : Mengisi air kedalam galon. Kegiatan ini melatih konsentrasi, kecepatan, ketepa-tan serta kerjasama. Pada kegiatan ini tiap kelompok bekerjasama mengambil air dengan gelas, selanjutnya air dalam gelas dituangkan ke dalam galon. Siapa cepat dialah pemenangnya.

Permainan tersebut dipilih untuk kegiatan outbound karena mengingat pada dasarnya pembelajaran yang dilakukan dalam program pendidikan anak usia dini adalah bermain sambil belajar atau belajar sambil bermain. Permainan dalam outbound bertujuan untuk melatih kerjasama serta fisik motorik anak, teru-tama motorik kasar menumbuhkan semangat dan mendorong siswa untuk mau bekerjasama dalam menyelesaikan permainan tersebut.

Setelah itu semua siswa berkumpul di hall untuk melakukan acara penutupan dan pembagian hadiah untuk peserta outbound. Hadiah ini diberikan sebagai bentuk apresiasi kepada para siswa yang telah mampu mengi-kuti kegiatan dengan baik, semangat serta mau dan mampu bekerjasama dalam timnya. (ida Mayanti/ guru kB-tk)

Outbound Kids KB-TK Al Muslim

21al muslim/januari-maret/2017

Page 24: Empati Simpati - almuslim.or.idalmuslim.or.id/upload/Edisi-jan-mar 2017.pdf · Empati Simpati Mengasah BERBAGI EDISI 31 • JanuarI - MarEt 2017 BIJAK DALAM BERPIKIR DAN BERSIKAP

seputaral muslim

SuPER Eco Camp SD Al Muslim Sidoarjo dilaksanakan di Kaliandra Sejati – Pasuruan pada hari Sabtu - Minggu tanggal 4-5 Februari 2017. Kegiatan ini diikuti oleh 39 siswa SD Al Muslim yang tergabung dalam ekstrakurikuler Green Club dan perwakilan siswa tiap kelas. Super Eco Camp mengusung tema “Peduli dan Bersahabat dengan Lingkungan”. Dalam kegiatan Super Eco Camp, siswa diajarkan bagaimana cara membatik, melukis dengan warna alam, dan membuat wayang suket dari batang tanaman padi yang sudah kering. Saat kegiatan tracking pagi, oleh Kak Ucup, trainer dari Kaliandra, siswa dikenalkan berbagai macam sayuran organik seperti selada, bayam merah, bayam hijau, sawi,

pakcoy, serta cara bercocok-tanam. Siswa juga dikenalkan berbagai macam tanaman obat seperti tanaman kunyit, jahe, temulawak, temu ireng, taragon, rosemary, mint, peppermint, pecut kuda, serta cara mengolah tanaman obat tersebut menjadi minuman segar, nikmat serta menyehatkan.

Dengan kegiatan Super Eco Camp ini diharapkan siswa semakin memi-liki kepedulian terhadap lingkungan serta bersahabat dengan lingkun-gan dengan cara menjaga dan merawat kelestarian lingkungan serta tidak merusaknya, menjadi Pioneer Lingkungan yang tangguh dan istiqomah. Aamiin YRA. (tri-ana/ guru SD)

Peduli & Bersahabat dengan Lingkungan

super eco camp

PoHon memiliki banyak manfaat bagi manusia. Setiap tanggal 10 Januari, masyarakat dunia meraya-kan hari sejuta pohon sedunia. Senin (9/1) segenap siswa dan guru SD Al Muslim melakukan kegiatan penanaman bibit toga dalam rangka memeringati hari sejuta pohon. Kegiatan yang digagas mulai pukul 08.00 dan berakhir tepat pukul 11.00 WIB ini berlang-sung meriah dan apik. Kegiatan dilaksanakan secara bergiliran. Siswa kelas 1 dan 2 menanam pada pukul 08.00-08.45 WIB, kelas 3 dan 4 pukul 8.45-9.40 WIB serta kelas 5 dan 6 menanam pada pukul 10.30-11.00 WIB. Semangat guru dan siswa SD Al Muslim dalam me-meringati hari sejuta pohon ini diharapkan bisa menjadi bagian dari penyelamatan bumi.

Tanaman toga memang bukan termasuk jenis pohon. Alasan mengapa dalam kegiatan hari pohon ini dilakukan kegiatan menanam bibit toga adalah berkaitan dengan ruang penanaman yang terdapat di lokasi SD Al Muslim. Selain itu juga berkaitan dengan pemanfaatan lahan sem-pit yang terdapat di bagian belakang gedung sekolah.

”Yang penting bukan hanya menanam, tapi menjamin bibit yang ditanam itu jadi, tumbuh, bisa dipanen, dan bisa diolah menjadi sebuah produk, dan yang lebih pent-ing lagi siswa mampu mengetahui manfaat tanaman toga bagi kehidupan, mampu mengaplikasikan pembelajaran green education dan leadership” tutur Ustadzah Ima selaku Kepala SD Al Muslim. *

hari sejuta pohon

Hijaukan Sekolah dengan

Tanaman Toga

22al muslim/januari-maret/2017

Page 25: Empati Simpati - almuslim.or.idalmuslim.or.id/upload/Edisi-jan-mar 2017.pdf · Empati Simpati Mengasah BERBAGI EDISI 31 • JanuarI - MarEt 2017 BIJAK DALAM BERPIKIR DAN BERSIKAP

tahukahkamu

AiR merupakan sumber daya alam yang sangat dibutuhkan manusia dan segenap makhluk hidup di bumi untuk melangsungkan kehidupan mereka. Air juga bisa membuat kehidupan menjadi lebih baik dan nyaman. Oleh karenanya keberadaan air harus tetap dan terus kita jaga keberadaannya. Air merupakan komponen utama bagi kehidupan makhluk hidup. Manusia tidak bisa bertahan hidup lebih dari empat hari jika tidak minum air, begitu juga dengan tumbuhan dan hewan. Jika tak ada air yang bisa mereka dapatkan tentu kerja tubuh mereka akan mengalami gangguan.

Dalam rangka memeringati hari air se-dunia, SD Al Muslim menghelat aksi minum air serentak, Selasa (21/3) di lapangan indoor sekolah. Lebih dari 800 siswa dan 70 guru terlibat dalam aksi ini. Dengan mengusung tema Segelas air Sejuta Manfaat diharapkan guru dan siswa SD Al Muslim khususnya dan semua guru serta siswa yang ada di belahan bumi ini bisa tertib dalam mengonsumsi air sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan, menerapkan bagaimana sikap minum air yang baik, dan bagaimana cara melestarikan keberadaan air bersih di muka bumi ini.

Setiap siswa diwajibkan membawa botol minum saat menuju halaman sekolah. Dengan sigap semua siswa mulai dari lantai satu hingga empat pun berdatangan satu persatu di halaman sekolah dan siap untuk melakukan senam bersama. Tepat pukul 07.10 siswa ber-baris rapi di halaman sekolah bersiap melaku-kan ikrar yang dilanjutkan dengan senam UKS yang dipimpin oleh siswa kelompok terbaik lomba senam UKS di kegiatan class meeting pada kegiatan sebelumnya. Setelah melaku-kan senam bersama siswa pun berkumpul di lapangan indoor. Tampilan dance PBB mampu memukau semua siswa dan guru yang ada.

Yel-yel tentang pentingnya air pun bergema sambil menunggu siswa bisa duduk rapi dan tertib di gelaran karpet yang telah tersedia, kegiatan membaca doa pun dilanjutkan setelah semua siswa bisa duduk rapi dan tertib. Dengan dipandu Zaimatus Zaifaro, semua yang ada di lapangan indoor pun mulai minum air putih, Kepala Sekolah, Guru, Siswa, dan dr. Sukma Sahadewa, S.H, M.H., M.Sos., M.Kes., CLA selaku pemateri pun turut minum air bersama.

Pemaparan materi pun dimualai. Segenap

siswa dan guru menyimak dengan baik pemaparan yang disampaikan dr. Sukma. Suasana ramai siswa yang berebut ingin maju dan menjawab pertanyaan mampu membuat lapangan indoor sekolah semakin meriah dan kembali tertib setelah ada salah satu siswa yang ditunjuk untuk maju ke depan.

Bahasa anak yang digunakan dr. Sukma dalam memaparkan materi pentingnya air dan manfaat air sangat mudah dipahami dan me-narik perhatian siswa. Apalagi bagi mereka yang bisa menjawab pertanyaan dr. Sukma akan mendapatkan hadiah langsung baik dari beliau maupun dari panitia. Bukan hanya yang bisa menjawab pertanyaan, melainkan mereka yang bisa mengajukan pertanyaan pun akan menda-patkan hadiah. Tentu hal ini selain memeringati hari air, siswa juga bisa belajar mengasah rasa percaya diri, berkomunikasi dengan baik, mem-buat dan mengajukan pertanyaan, serta siswa bisa menerapkan secara langsung bagaimana cara mengajukan pertanyaan dengan baik.

Satu pertanyaan dr. Sukma yang mendap-atkan jawaban serentak “Saya” adalah ketika dr.

Sukma mengajukan pertanyaan, “Siapa di antara kalian yang pernah pusing?” Pusing merupakan salah satu sinyal yang diberikan tubuh karena kurangnya asupan air dalam tubuh. Tubuh yang kekurangan air akan mengalami gang-guan konsentrasi karena otak tidak bisa bekerja maksimal. Mereka yang mengajukan pertanyaan di antaranya adalah Rano, “Apakah air di tubuh bisa habis?” dan akhirnya Rano pun tahu bahwa air di tubuh tidak akan bisa habis melainkan mengalami penurunan konsntrasinya.

“Kami berharap semua siswa sadar pent-ingnya minum air putih dan menghemat penggunaan air dalam kehidupan sehari-hari mereka. Karena jika telah terbentuk sadar minum air putih sejak usia SD akan terbentuk pribadi yang sehat dan bisa konsentrasi den-gan baik”, ungkap Ummul Jazilah, S.Ag. selaku Kepala SD Al Muslim di akhir kegiatan.

Semoga dengan gerakan minum air putih ini pun akan diikuti semua siswa sekolah di manapun berada sehingga mereka akan siap tumbuh sebagai generasi bangsa yang sehat jasmani, rohani, dan sosial. (Zaimatus Zaifaro, S.Pd./ ketua green Education SD Al Muslim)

GerakanMinum Air Putihdi Hari Air Sedunia

23al muslim/januari-maret/2017

Page 26: Empati Simpati - almuslim.or.idalmuslim.or.id/upload/Edisi-jan-mar 2017.pdf · Empati Simpati Mengasah BERBAGI EDISI 31 • JanuarI - MarEt 2017 BIJAK DALAM BERPIKIR DAN BERSIKAP

seputaral muslim

AnAk adalah anugerah sekaligus amanah yang Allah berikan kepada setiap orang tua. Di samping kasih sayang seorang Ibu, Ayah mempunyai peran serta yang besar dalam uru-san mendidik anak. Peran sebagai ayah sangat vital dan tak tergantikan. Pernyataan seperti itulah yang disampaikan oleh Ir. Misbahul Huda, MBA dalam membuka kegiatan Dialog Interaktif bertepatan dengan kegiatan pen-erimaan rapor tengah semester genap tahun ajaran 2016/2017 dengan mengangkat tema “Mengembalikan Peran Hebat Sang Ayah”.

Lingkungan keluarga mempunyai pengaruh yang besar dalam membentuk anak sukses. Anak pintar ber-IQ (Intelligence Quotient) tinggi, tidak menjadi tolak ukur kesuksesan di masa depan anak. Anak sukses termasuk ke dalam kategori generasi sukses. Generasi sukses meru-pakan generasi yang terlatih mandiri sejak usia dini yaitu berupa kemandirian spiritual, finansial, maupun sosial. Generasi sukses akan terlahir dari keluarga yang sukses pula. Keluarga sukses terdiri dari lelaki yang piawai menjadi suami dan ayah, serta wanita yang piawai sebagai istri dan ibu. Ayah dan ibu harus piawai dalam men-jalankan peran ganda dalam keluarga.

Untuk pendidikan anak, harus ada satu yang menjadi penanggung jawab utama. Ayahlah seharusnya yang mengemban amanah itu. Ketegasan yang tidak bisa diberikan ibu, di situ-lah peranan ayah. Sehingga kepada para ayah untuk benar-benar terlibat dalam pendidikan anak. Bentuk tanggung jawab terhadap pen-didikan anak dapat dilihat dari salah satu contoh kecil yaitu kehadiran ayah dalam pengambilan rapor anak di sekolah. Motivator sekaligus penu-

lis buku “Bukan Sekedar Ayah Biasa” ini memaparkan pengalamannya ketika

mengambil rapor sang buah hati.

“Saya selalu berusaha untuk menghadiri acara pembagian rapor anak. Dan biasanya saya pal-ing ganteng sendiri, karena kebanyakan yang hadir adalah ibu-ibu,” ungkapnya.

Proses pembentukan kemandirian anak dibu-tuhkan suatu kolaborasi yang tepat. Kolaborasi ini terwujud dalam kerjasama yang baik antara pihak orang tua, guru, dan siswa. Hakikatnya orang tua tidak sepenuhnya mempercayakan sekolah sebagai penanggung jawab pendidikan anak. Tugas pendidikan anak adalah tanggung jawab orang tua, khususnya ayah. Seorang ayah seyogyanya harus lebih dominan berbicara den-gan anak dibanding ibu, guru bahkan pembantu.

Ayah juga harus menjadi sosok “Ayah Is-timewa” bagi sang buah hati. Artinya, ayah harus selalu hadir secara emosional dan spiritual yang cukup dalam pengasuhan anak. Jangan sampai fenomena ayah bisu terjadi, di mana pembagian peran berubah secara diametral antara ayah dan ibu. Dalam hal ini ayah hanya sebagai seorang lelaki yang bertanggung jawab dalam pemberi nafkah keluarga saja. Urusan dapur dan mera-wat keluarga diserahkan sepenuhnya kepada para kaum hawa, temasuk mendidik anak. Atau fenomena negara tanpa ayah, di mana ayah

tidak cukup hadir secara spiritual dan emosional dalam pengasuhan anak.

Kapan ayah harus hadir dalam pengasuhan anak? Ayah setidaknya harus hadir dalam empat pengasuhan anak, yaitu ketika masa pembang-kangan, passion, mission, dan latihan kemandi-rian. Pertama, Ayah dapat menjadi figur yang tegas dalam masa pembangkangan. Kedua, membantu menggali potensi, meraih prestasi, membimbing dan tidak mengintervensi. Ketiga, ayah sebagai enginer pemberi inspirasi visi. Dan keempat, melatih kemandirian yang dimulai sejak dini di lingkungan keluarga.

Peran sebagai orang tua dapatlah terjadi se-cara alami. Sayangnya, bagaimana menjadi orang tua tidak terdapat dalam pelajaran akademik. Dengan adanya pemaparan yang telah disam-paikan oleh Bapak Misbahul Huda ini diharapkan memberikan bekal kepada orang tua, khususnya ayah tentang bagaimana mengembalikan peran dalam mendidik anak yang baik, dan menyadari pengasuhan antara anak dan orang tua tidak hanya satu arah. Pengasuhan ayah dan ibu harus secara seimbang terhadap anak sehingga akan membentuk perilaku positif anak sehingga men-jadi generasi sukses yang rahmatan lil alamin.

(Melya Dwi octavia, S.Pd. /guru SMP)

MengembalikanPeran Hebat Sang Ayah

diaLoG interaKtif

24al muslim/januari-maret/2017

Page 27: Empati Simpati - almuslim.or.idalmuslim.or.id/upload/Edisi-jan-mar 2017.pdf · Empati Simpati Mengasah BERBAGI EDISI 31 • JanuarI - MarEt 2017 BIJAK DALAM BERPIKIR DAN BERSIKAP

info edukasi

MERAIH KHUSYUKDALAMSHOLAT DENGAN TUMA’NINAH

kitA sering mendengar atau membaca kalimat tersebut. Lalu bagaimana kita memper-baiki sholat kita? Pada tanggal 18 Februari 2017 Sie Dakwah BPKS bekerja sama dengan sekolah Al Muslim menggelar acara Pelatihan Sholat Khusyu’: tuma’ninah meraih khusyu’ dalam sholat dengan islam, iman, dan ihsan. Acara tersebut dibimbing oleh ustad Abdul Azis yang merupakan trainer nasional sholat khusyu’. Acara yang diikuti 170 peserta berjalan dengan khidmat. Sesekali diselingi dengan humor agar peserta tidak jenuh dan mengantuk sehingga fokus mengikuti tiap sesi acara sampai selesai. Namun selingan humor tersebut bukanlah sekedar bercanda tapi bisa mengingatkan kami, mentertawakan kesalahan diri sendiri, dan berujung dengan istighfar.

Ada tawa ada tangis. Tangisan saat mengingat kebesaran Allah SWT. Mengingat diri ini sangat kecil tiada artinya. Menangis dalam sujud syukur dan memohon ampunan. Memohon ampunan bahwa diri ini sering lalai, sering terburu-buru dalam sholat demi mengejar dunia. Allah SWT berfirman : “ Sungguh beruntung orang- orang yang beriman yaitu orang yang khusyu’ dalam sholatnya “ (QS Al Mukminun : 1-2). Khusyu’ dalam sholat merupakan hidayah dari Allah. Untuk dapat meraihnya harus dengan usaha, kesabaran, dan membutuhkan suatu proses.

Proses awal yang tidak kalah penting adalah wudhu. Dalam acara tersebut kami belajar mulai

dari berwudhu. Bahwa tiap gerakan dalam rukun wudhu mempunyai arti yang mendalam. Tidak hanya mensucikan lahiriah tapi juga member-sihkan sebagian dari dosa-dosa kita. Kemudian diawali dengan dzikir dan beristigfar sebagai persiapan untuk sholat, berjumpa dengan Allah SWT pencipta kita. Belajar tuma’ninah dalam setiap gerakan sholat. Belajar menghadirkan hati, konsentrasi, rasa tunduk, pasrah, dan penghor-matan yang tertinggi kepada Allah dalam sholat.

Ternyata apabila kita benar dalam melaku-kannya sangat bermanfaat bagi kesehatan. Saat posisi ruku dengan punggung yang lurus dan sujud dengan posisi yang benar dapat melancarkan peredaran darah ke otak, sehingga bisa terhindar dari stroke. Mulai

dari gerakan berdiri untuk takbiratul ikhram sampai dengan salam, semua mempunyai manfaat bagi kesehatan kita. Subhanallah.

Untuk meraih kekhusyukan dalam sholat se-lain tuma’ninah dalam melakukan tiap gerakan juga didapat dari memahami isi bacaan dalam setiap gerakan sholat. Jarang kita mengetahui bahwa dalam bacaan sholat kita berdialog den-gan Allah SWT, misal dalam surat Al Fatihah, bacaan pada saat duduk tahiyat. Bacaan dalam sholat juga merupakan doa atau permintaan kita kepada Allah SWT. Dengan memahami isi bacaan dalam sholat kita bisa lebih merasakan kedekatan Allah SWT dengan kita.

Materi yang disampaikan oleh Ustad Abdul Azis sangat mendalam. Membuka hati dan pikiran kami. Sholat merupakan ibadah yang pertama kali dihisab di akhirat, yang justru itu malah sering kita remehkan. Melakukannya hanya untuk penggugur kewajiban, terburu-buru tanpa ada ketenangan, tanpa kehadiran hati, iman yang menyertainya.

Semoga ke depannya dapat diadakan acara –acara spiritual lainnya di sekolah Al Muslim. Semoga Allah SWT memberikan kemudahan dan keluangan waktu bagi kita untuk bisa menghadiri acara –acara berkualitas seperti ini di masa mendatang. Sehingga lebih mening-katkan iman dan takwa kita kepada Allah SWT.

Tim humas BPKS, retno P. S. & Dian Y

25al muslim/januari-maret/2017

Page 28: Empati Simpati - almuslim.or.idalmuslim.or.id/upload/Edisi-jan-mar 2017.pdf · Empati Simpati Mengasah BERBAGI EDISI 31 • JanuarI - MarEt 2017 BIJAK DALAM BERPIKIR DAN BERSIKAP

syiar& doa

PERkEMBAngAn zaman yang semakin canggih dan mengglobal membawa dampak bagi masyarakat, salah satunya yang kita rasakan yaitu imbas budaya. Budaya Indonesia yang dahulu dikenal dengan tata krama dan sopan santun kini mulai luntur. Sejak dahulu, bangsa Indonesia dike-nal dengan keramahannya, kesopanannya, serta adat istiadat yang dijunjung tinggi. Namun, apabila kita berkaca pada kehidupan bangsa saat ini, sung-guh ironis sekali dimana banyak sekali pergeseran yang dilakukan oleh anak- anak, remaja mengenai budaya sopan santun ini. Banyak pendapat me-nyatakan anak muda sekarang kurang menghargai sesamanya, penghormatan kepada orang yang lebih tua dan empati kepada yang menderita dini-lai menipis. Salah satu contoh yang mudah dilihat adalah membiarkan orang tua, perempuan hamil atau ibu yang sedang menggendong anaknya berdiri, sementara anak muda memilih tetap duduk di kursi saat menunggu antrian di tempat umum. Berkendara di jalan raya dengan ugal-ugalan tak pandang di jalan adalah tempat umum, asyik bermain HP tanpa mempedulikan lingkun-gan sosial, cuek is the best itulah yang sering kita dengar. Benarkah itu?

Secara tidak langsung kurangnya etika sopan santun menunjukkan jati diri kita sebagai makhluk kholifah fiil ardl mulai luntur. Per-masalahan ini sangat kompleks karena berkaitan dengan faktor internal dan eksternal yang menyebabnya lunturnya nilai sopan santun.

Faktor eksternal terealisasi dalam kondisi sekarang yang secara realita kebudayaan terus berubah dengan masuknya budaya barat. Pe-rubahan tersebut mengalami dekadensi karena berbedanya kebudayaan barat dengan kebu-dayaan kita. Misalnya saja sopan santun dalam tutur kata. Dalam budaya barat anak-anak yang sudah dewasa biasanya memanggil orang tu-anya dengan sebutan nama, tetapi di Indonesia sendiri panggilan tersebut sangat tidak sopan karena orang tua umurnya lebih tua dari kita dan kita harus memanggilnya Bapak ataupun Ibu.

Sedangkan faktor internalnya ada pada diri sendiri, keluarga, lingkungan, lingkungan sekolah, ataupun media massa. Pengetahuan tentang sopan santun yang didapat di sekolah mungkin sudah cukup tapi di lingkungan keluarga dan me-dia massa kurang mendukung tindakan sopan.

Melihat kondisi demikian, agaknya tepat jika budaya “malu” mulai dihidupkan lagi, tidak hanya untuk para generasi muda saja, tetapi

untuk umat manusia. Karena dari rasa malu inilah dapat berbuah kehorma-tan. Jika kita tidak mempunyai rasa

malu biasanya akan berbuat semaunya :

Dari Abu Mas’ud Al-Badri r.a berkata bahwa Rasul bersabda: “Sesungguhnya di antara kata-kata kenabian terdahulu yang masih teringat oleh masyarakat adalah: ‘Jika kamu sudah tidak memiliki rasa malu maka kamu akan berbuat semaumu’.” (HR. Al-Bukhari)

Buah dari rasa malu adalah ‘iffah (menjaga kehormatan). Siapa saja yang memiliki rasa malu hingga mewarnai seluruh amalnya, nisca-ya ia akan berlaku ‘iffah. Dan dari buahnya pula adalah bersifat wafa’ (setia/menepati janji).

Bila rasa malunya lebih dominan, maka kuat pula perilaku baiknya, sedang perilaku jeleknya melemah. Saat sikap malu melemah, maka sikap buruknya menguat dan kebaikannya meredup.[32]

Imam Ibnu Hibban al-Busti rahimahullaah ber-kata, “Sesungguhnya seseorang apabila bertam-bah kuat rasa malunya maka ia akan melindungi kehormatannya, mengubur dalam-dalam kejele-kannya, dan menyebarkan kebaikan-kebaikannya. Siapa yang hilang rasa malunya, pasti hilang pula kebahagiaannya; siapa yang hilang kebahagiaan-nya, pasti akan hina dan dibenci oleh manusia; siapa yang dibenci manusia pasti ia akan disakiti; siapa yang disakiti pasti akan bersedih; siapa yang bersedih pasti memikirkannya; siapa yang pikirannya tertimpa ujian, maka sebagian besar ucapannya menjadi dosa baginya dan tidak men-datangkan pahala. Tidak ada obat bagi orang yang tidak memiliki rasa malu; tidak ada rasa malu bagi orang yang tidak memiliki sifat setia; dan tidak ada kesetiaan bagi orang yang tidak memiliki kawan. Siapa yang sedikit rasa malunya, ia akan berbuat sekehendaknya dan berucap apa saja yang disu-kainya.” Dari adanya menjaga kehormatan inilah akan menimbulkan rasa simpati dari orang lain.

Tidak kalah pentingnya orang tua ikut berperan dalam pembentukan etika pada anak. Namun mengajarkan etika tidak bisa dilakukan hanya satu hari. Hal ini membutuhkan proses yang cukup panjang dan harus dilakukan secara konsisten dan berkesinambungan. Hal tersebut adalah suatu langkah awal untuk membentuk suatu generasi yang sadar diri terhadap tata krama dan sopan santun.

Pendidikan karakter juga harus terus diu-payakan bisa membantu dalam membentuk norma kesopanan pada anak. Hal ini mengin-gat lingkungan pendidikan merupakan tempat di mana waktu banyak dihabiskan maka peran-nya juga tidak boleh dikecilkan.

Leadeship salah satu pelajaran yang men-gasah pendidikan karakter siswa Al Muslim, banyak kegiatan yang mengasah simpati dan empati di dalamnya salah satu contohnya “safari sosial” di mana siswa diasah untuk bersimpati kepada yang kekurangan dan tetap menjaga tata krama saat berkunjung di tempat yang dituju. Semoga setiap iktiar kebaikan un-tuk anak-anak kita mendapat berkah dari Allah. (lilik Pujiana, S.Ag./guru SD)

Mengasah Simpati

lewatBudaya

Malu

Ya Alloh, sesungguhnya aku mohon rahmat dari-Mu untuk petunjuk hatiku, mengutuhkan keluargaku dan menghindarkan fitnah dari padaku.

do’a naBi muhammad saw

26al muslim/januari-maret/2017

Page 29: Empati Simpati - almuslim.or.idalmuslim.or.id/upload/Edisi-jan-mar 2017.pdf · Empati Simpati Mengasah BERBAGI EDISI 31 • JanuarI - MarEt 2017 BIJAK DALAM BERPIKIR DAN BERSIKAP

DAlAM kitab al-Aqthaf ad-Daniyyah dan Kitab Usfuriyah dikisahkan Sayyidina Umar ra menjawab bahwa Allah telah mengampuni kekeliruan-kekeliruannya dan membebaskan siksa dari dirinya. Para sahabat menyahut dan bertanya. ”Apa penyebabnya? Apakah karena kedermawa-nan, keadilan, atau kezuhudanmu?”

Sayyidina Umar menjawab dengan mengisahkan peristiwa di alam kubur. Setelah beliau dimakamkan, dua malaikat menghampirinya. Sayyidina Umar takut luar biasa. Sebelum malaikat bertanya, tiba-tiba suara tanpa rupa terdengar.

”Tinggalkan hamba-Ku itu. Jangan bertanya apapun kepadanya (Sayyidina Umar). Jangan dibuat takut. Aku men-gasihi dan membebaskan siksa darinya. Tatkala di dunia, ia pernah berbelas kasi-han kepada seekor burung pipit.”

Benar. Kisah burung pipit bermula ke-tika Umar tengah berjalan menuju alun-alun kota dan berjumpa anak kecil. Hati Sayyidina Umar sedih. Bocah itu terlihat sedang memegang burung pipit sembari memperlakukannya selayak mainan.

Hati Sayyidina Umar tergerak untuk segera membeli binatang malang itu, dan akhirnya dibelilah oleh beliau. Untuk menyelamatkannya dari perlakuan buruk si bocah, khalifah kedua ini pun mengikhlaskan burung pipit itu untuk terbang bebas ke udara dengan merdeka.

Hal ini membuktikan bahwa ajaran Ra-sulullah SAW telah menancap kuat di hati dan perilaku Sayyidina Umar. Meski ser-ing tampil garang, sahabat Nabi berjuluk ”Singa Padang Pasir” itu tetap menunjuk-kan kelembutan hatinya.

Bermula dari cerita diatas, Seorang pemimpin bukanlah seorang yang mem-punyai kedudukan yang tinggi, mempu-nyai harta dan kekayaan yang melimpah. Karena seorang pemimpin dipilih bukan karena melihat kedudukan dan hartanya melainkan lebih dari itu. Melainkan dari berbagai macam aspek yang mana aspek tersebut tidak mudah dimiliki oleh setiap orang. Mengapa tidak mudah dimiliki oleh setiap orang karena aspek tersebut membutuhkan proses belajar, pendidikan, pengalaman, ikhtiar, serta lingkungan keluarga, dan masyarakat yang mendukung. Namun aspek dari diri pribadi tersebutlah yang mampu mendongkrak seseorang mempunyai sikap pemimpin. Ketika pribadi tersebut sadar akan pentingnya memahami semua hal tentang dirinya maka dia akan tau bahwa dialah sebetulnya khalifah fill ardl.

Dia akan tahu tugas, kewajiban, hak serta hakikat fungsi dari dirinya terhadap sesama manusia, alam, dan Rabbnya. Namun ketika terjadi sebaliknya maka yang terjadi adalah kerusakan, perpecahan, dan saling me-mentingkan kepentingan pribadi saja. Maka sangatlah penting bagi kita memahami sikap dan pribadi kita seperti halnya sikap empati apakah ada dalam diri kita.

Mark Davis (1987) mendefinisikan bahwa empati merupakan respon afektif dan kog-nitif yang kompleks pada distres emosional orang lain. Empati termasuk dalam kemam-puan untuk merasakan keadaan emosional orang lain, merasa simpati dan mencoba menyelesaikan masalah, serta mengambil perspektif orang lain. Cakupan-cakupan pokok empati berkisar pada sudut objek orang lain, yang menciptakan keinginan untuk menolong, mengalami emosi yang serupa dengan emosi orang lain, menge-

tahui apa yang orang lain rasakan dan pikirkan, serta mengaburkan garis batasan antara diri sendiri dan orang lain.

Dari cerita Sang khalifah Umar bin Khattab dan teori dari Mark Davis mari kita koreksi diri. Sudahkan kita mempu-nyai indikator-indikator sikap empati atau bahkan pernahkah kita melakukan dan merasakan seperti halnya Umar bin Khattab. Kalu belum mari kita munculkan kalau sudah mari kita tingkatkan. “Karena menjadi pemimpin adalah dia yang mau merasakan dan memosisikan dirinya pada posisi. Dan pemimpin adalah orang yang mempunyai belas kasih pada sesa-manya “Orang-orang yang berbelaskasih akan mendapatkan belas kasih dari Yang Maha Pengasih. Berbelaskasihlah kepada tiap makhluk di bumi, niscaya ’penduduk langit’ mengasihimu.” Riwayat Abdullah bin Umar (Hakim/ guru SMP)

Empatiadapada diri Pemimpin

psikologi

27al muslim/januari-maret/2017

Page 30: Empati Simpati - almuslim.or.idalmuslim.or.id/upload/Edisi-jan-mar 2017.pdf · Empati Simpati Mengasah BERBAGI EDISI 31 • JanuarI - MarEt 2017 BIJAK DALAM BERPIKIR DAN BERSIKAP

duniaanak

kAnDungAn protein yang tinggi dalam daging ikan sangat penting dalam memperce-pat proses pertumbuhan sel-sel otak, sehingga balita akan tumbuh dengan sehat dan pintar. Apabila sejak usia dini sudah diajak makan daging ikan, maka akan terwujud program menjadikan anak sehat, kuat, dan cerdas. Beranjak dari situlah, maka Festival Hari Gizi Na-sional tahun ini mengambil tema Anak Sehat Suka Makan ikan. Tema ini sangatlah menarik, bahwa betapa pentingnya memerhatikan pola makan dan jenis makanan yang dikonsumsi anak–anak. Kelihatannya tidak hanya anak usia dini saja yang harus mengonsumsi ikan, tapi para remaja, dan orang dewasa juga perlu. Mengingat makin banyak dan mudahnya aneka makanan siap saji / junkfood yang dijual.

Festival yang diadakan oleh HIMPAUDI Kec. Waru ini mendapat respon yang luar biasa. Sekitar 1.070 anak mengikuti Festival Hari Gizi Nasioanal di KB Darussalam Wedoro Waru (Sabtu,25/2/201). Anak usia dini diajak untuk berkompetisi secara sportif dan mandiri dengan sedikit bantuan orang dewasa. Aneka festival yang digelar adalah makan ikan ber-sama orang tua, menangkap ikan dengan dua

tangan, mewarnai gambar ikan, menyusun puzzle ikan, serta fashion show Anak Ibu men-genakan busana batik Indonesia.

KB Al Muslim antusias dan aktif dalam mengikutinya. Tujuan keikutsertaan adalah

mengajarkan anak didik tentang keberanian tampil di depan umum, melatih keberanian berinteraksi dengan orang lain, serta berani un-tuk berkompetisi dengan senang dan percaya diri. Tujuan utama dari aneka festival ini adalah : festival makan ikan melatih anak sejak usia dini untuk suka makan ikan, mengetahui bagian ikan yang bisa di makan dan tidak. Festival menangkap ikan dengan tangan bertujuan melatih keberanian anak memegang ikan di air dengan tangannya dan melatih konsentrasi untuk menangkap ikan. Festival menyusun puzzle melatih kognitif atau daya pikir anak menyusun, merencanakan dalam menyusun, supaya menjadi bentuk ikan utuh. Mewarnai gambar melatih motorik halus anak usia dini. Fashion show melatih supaya anak berani dan percaya diri tampil di panggung di depan orang banyak.

Dengan bimbingan para ustadzah anak – anak tampil dan ikut berlomba dengan percaya diri. Pada saat pulang mereka pun mendapatkan piala sebagai apresiasi kebera-nian, kemandirian anak untuk tampil, dan berkompetisi tanpa bantuan. Hebat semua! (nur fadhilah/ guru kB-tk)

ADA 7 aspek keterampilan leadership yang terintegrasi melalui pembelajaran dan pembi-asaan di KB-TK Al Muslim. Salah satunya adalah mengasah keterampilan proses belajar (Learn-ing to Learn). Pada hari Selasa (21/3) sebanyak 47 siswa Kelompok TK A diajak berkunjung ke Dinas Pemadam Kebakaran UPTD III SIER Rungkut Surabaya sebagai runtutan kegiatan Leadership Outdoor semester genap. Kegiatan ini bertujuan agar siswa mampu menerima, menyimpan, dan mengelola informasi yang didapat serta mempunyai kemampuan ber-tanya dan rasa ingin tahu yang baik.

Didampingi oleh Bapak Ahmad Ali selaku ketua dari Dinas Pemadam, para siswa diperkenalkan beberapa peralatan yang dipakai oleh seorang pemadam dalam menjalankan tugasnya. Di

antaranya ada APAR (alat pemadam api ringan) yang berbentuk tabung berwarna merah, helmet, masker

(SCBA) sebagai alat untuk membantu pernafasan ketika berada di dalam gedung yang terdapat banyak asap, baju tahan panas, sarung tangan, hydrant & sprinkler. Bapak Ali juga menjelaskan beberapa penyebab kebakaran dan bahaya yang dapat ditimbulkan api. Sehingga anak-anak tidak diperbolehkan untuk bermain api.

Alhamdulillah siswa menyimak dan memer-hatikan informasi yang diberikan sehingga ada beberapa siswa yang bertanya, “Bagaimana cara memakai baju pemadam kebakaran? Ba-gaimana cara menyemprotkan airnya?” Begitu banyak yang mengajukan pertanyaan, seh-ingga mereka diperkenankan untuk mencoba memakai baju pemadam kebakaran dan praktik langsung menyemprotkan air menggunakan

selang dan sprinkler untuk memadamkan api. Sambutan yang luar biasa ramah dari tim

pemadam kebakaran menambah semangat siswa untuk mengetahui profesi sebagai seorang DAMKAR yang sangat berjasa dalam memadamkan kebakaran. Pesan dari DAMKAR kepada anak-anak, jika terjadi kebakaran dapat langsung menghubungi nomor 112 agar petu-gas pemadam kebakaran dapat cepat datang dan api dapat dipadamkan.

Harapan dari kunjungan ini adalah siswa dapat belajar secara nyata dan langsung dalam memadamkan kebakaran serta bisa mengenal lingkungan sekitar sehingga dapat menjadi pengalaman hidup yang berharga. (Dewi Suryowati/ guru tk)

Belajardi Dinas

Pemadam Kebakaran

FESTIVAL MAKAN IKAN SERTA LOMBA PUZZLE DI HARI GIZI NASIONAL 2017

28al muslim/januari-maret/2017

Page 31: Empati Simpati - almuslim.or.idalmuslim.or.id/upload/Edisi-jan-mar 2017.pdf · Empati Simpati Mengasah BERBAGI EDISI 31 • JanuarI - MarEt 2017 BIJAK DALAM BERPIKIR DAN BERSIKAP

ceritaku

DAlAM dunia pendidikan khususnya PAUD, tema tentang

air sudah dikenalkan. Tentang kegunaan air, bahaya air, serta

cara menghemat air. Pembahasan tentang air ini juga diberikan

kepada para siswa KB-TK Al Muslim. Di sini para siswa dijelaskan

kegunaan air, cara menghemat air, serta langkah apa yang harus

dilakukan apabila air sabun mengenai mata atau tertelan mulut.

Pengenalan tentang air biasanya diberikan selama satu sampai

dua minggu. Mengingat pembahasan tentang air sangatlah

penting. Selain siswa TK, para siswa playgroup juga dikenalkan

tentang air. Selama tiga hari para siswa playgroup diajak bermain

dengan air (20-23/2/2017). Alangkah senangnya para siswa

diajak bermain serta bereksplorasi dengan menggunakan air.

Bermain sambil belajar dan belajar seraya bermain merupak-

an ciri dari pembelajaran anak usia dini. Sehingga anak usia dini

merasa senang belajar. Pada tema air ini, banyak sekali kegiatan

seru dan menyenangkan yang bisa dilakukan, antara lain :

Belajar membuat susu sendiri. Keterampilan membuat susu sangatlah penting untuk

dikenalkan. Kegiatan ini melatih kemandirian anak untuk

melayani dan mengurus dirinya sendiri, serta menunjuk-

kan bahwa air bisa dipakai untuk membuat susu.

Membuat Roket-roketan.Pada kegiatan ini anak akan belajar menuangkan benda

cair / air, belajar mengenal warna, melatih konsentrasi saat

menuang air ke dalam plastik. Bahan yang dibutuhkan yaitu

baskom berisi air yang sudah diberi pewarna dan sabun cair,

plastik panjang, corong, serta gelas plastik.

Membuat gelembung sabunMembuat gelembung sabun sangatlah menyenangkan

bagi anak. Mereka sangat semangat untuk mengaduk air

sabun sampai keluar busa sabun. Setelah itu karet gelang

dicelupkan dalam busa sabun dan ditiup. Apabila berhasil

meniup dan menghasilkan gelembung sabun tampak

sekali senyum dan tawa dari anak–anak. Kegiatan ini

melatih anak mengaduk air, serta meniup.

Menangkap ikanWah seru banget..anak – anak teriak kegirangan saat

berhasil menangkap ikan di air. Setelah berhasil menang-

kap ikan, maka ikan tersebut di pindah di ember lain. Di

sini dapat melatih koordinasi mata dan tangan, belajar

menghitung jumlah ikan, serta belajar bersabar.

Mencuci sandal.Kegiatan yang tak kalah serunya adalah mencuci sandalnya

sendiri. Di sini anak-anak akan belajar tentang keterampilan

hidup. Melatih otot – otot tangan dan jari mereka. Dan yang

menyenangkan adalah bisa bermain dengan busa sabun.

Mengambil kerikil warna dalam air

Pengenalan warna banyak sekali kegiatannya, antara

lain mengambil kerikil warna dalam air. Setelah itu anak

– anak di ajak mengelompokkan kerikil tersebut sesuai

warnanya. Pada kegiatan ini anak belajar mengenal warna,

mengelompokkan benda sesuai warnanya, serta menghi-

tung jumlah kerikil yang telah di ambil.

Mengisi botol dengan air warnaAnak berlatih untuk menuang air warna kedalam botol plas-

tik. Disini akan melatih kekuatan tangan, melatih koordinasi

mata dan tangan, melatih kesabaran serta mengenal warna.

Itulah kegiatan pembelajaran yang sangat menyenang-

kan bagi anak PAUD tentang tema air. Semoga kegiatan ini

bisa bermanfaat bagi anak didik, khususnya anak usia dini Al

Muslim. Sehingga visi dan misi Al Muslim bisa terwujud dengan

kegiatan yang bermanfaat dan menyenangkan. Sekolah sang

Pemimpin pun bisa terwujud. (nur fadhilah/ guru kB-tk)

Mengenal AirAnak Paud

Manfaat

Untuk

29al muslim/januari-maret/2017

Page 32: Empati Simpati - almuslim.or.idalmuslim.or.id/upload/Edisi-jan-mar 2017.pdf · Empati Simpati Mengasah BERBAGI EDISI 31 • JanuarI - MarEt 2017 BIJAK DALAM BERPIKIR DAN BERSIKAP