emas putih dibalik hijaunya alam wonogiri
DESCRIPTION
PKM LawasTRANSCRIPT
-
USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM
EMAS PUTIH DIBALIK HIJAUNYA ALAM WONOGIRI
Bidang Kegiatan:
PKM KEWIRAUSAHAAN
Diusulkan Oleh:
DADANG KURNIA NIM 12111019 / Angkatan 2011
FITRI ENDRO PRABOWO NIM 12111017 / Angkatan 2011
BAGUS SETIAJI DARMAWAN NIM 12110009 / Angkatan 2010
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
BANDUNG
2013
-
1
-
2
DAFATR ISI
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. 1
DAFTAR ISI ........................................................................................................... 2
RINGKASAN ......................................................................................................... 3
BAB 1 PENDAHULUAN ....................................................................................... 4
1.1. JUDUL ............................................................................................................. 4
1.2. LATAR BELAKANG ..................................................................................... 3
1.3. RUMUSAN MASALAH ................................................................................. 5
1.4. TUJUAN .......................................................................................................... 5
1.5. LUARAN YANG DIHARAPKAN .................................................................. 5
1.6. KEGUNAAN .................................................................................................... 5
BAB 2 GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA ............................................. 5
2.1. GAMBARAN PRODUK .................................................................................. 5
2.2. GAMBARAN UMUM PASAR ....................................................................... 6
2.3. GAMBARAN UMUM PEMASARAN ........................................................... 7
BAB 3 METODOLOGI .......................................................................................... 8
3.1. METODE PELAKSANAAN .......................................................................... 8
3.2. TAHAP EVALUASI ....................................................................................... 8
3.3. ANALISIS EKONOMI ..................................................................................... 8
BAB 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ...................................................... 11
4.1. ANGGARAN BIAYA .................................................................................... 11
4.2. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN ................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 12
LAMPIRAN 1. BIODATA KETUA DAN ANGGOTA ....................................... 13
LAMPIRAN 2. JUSTIFIKASI ANGGARAN KEGIATAN ................................ 16
LAMPIRAN 3. STRUKTUR ORGANISASI TIM KEGIATAN ....................... 18
LAMPIRAN 4. SURAT PERNYATAAN KETUA PELAKSANA .................... 19
-
3
RINGKASAN
Kroto adalah telur dan larva semut ngangrang (Oecophylla smaragdina). Kroto ini
menjadi buruan para pencinta burung berkicau sebagai pakan peliharaannya. Saat
ini pasokan kroto di pasaran masih sangat kurang. Kroto sulit dijumpai di pasaran
karena pasokan kroto langsung diserap oleh pasar. Saat ini metode yang paling
umum digunakan untuk mendapatkan kroto adalah dengan cara berburu langsung
di alam. Hal ini tentu saja tidak maksimal. Selain hasil yang didapat tidak maksimal,
kegiatan perburuan kroto ini juga berpotensi merusak keseimbangan ekosistem
alam. Semut ngangrang merupakan predator bagi beberapa hama tanaman,
sehingga jika jumlah populasi semut ini di alam berkurang akan merugikan
manusia.
Semut ngangrang atau semut kroto ini bisa dibudi dayakan di rumah. Penggunaan
wadah topless mampu menggantikan habitatnya di alam. Tentu saja proses
pembibitan semut ini tidak serta merta mengambil seluruh koloni yang terdapat di
suatu pohon (habitatnya). Proses pembibitan hanya mengambil sebagian anggota
koloni untuk dibiakkan menjadi koloni baru.
Keberhasilan budi daya semut kroto ini diharapkan menginspirasi para pemburu
kroto untuk beralih menjadi peternak semut kroto sehingga terjadi hubungan saling
menguntungkan. Kelestarian populasi semut kroto terjaga dan pemburu kroto masih
mendapatkan penghasilan dengan beralih menjadi peternak semut kroto.
-
4
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. JUDUL
Proposal ini diajukan dengan judul Mendulang Emas Putih dari Hijaunya Alam
Wonogiri.
1.2. LATAR BELAKANG
Kroto adalah telur dan larva semut ngangrang (Oecophylla smaragdina) yang
ditempatkan di sarang semut ngangrang. Semut ngangrang (Oecophylla
smaragdina) merupakan spesies eusosial (sosial sejati) yang memiliki koloni terdiri
dari beberapa kasta semut. Struktur sosial semut ngangrang terdiri dari ratu,
pejantan, pekerja, prajurit. Serangga ini memanfaatkan dedaunan pohon untuk
membangun sarangnya. Sarang ini berfungsi untuk menempatkan koloni sekaligus
telur dan larva yang selanjutnya penulis sebut sebagai kroto.
Kroto adalah komoditi yang banyak dicari oleh para pencinta burung. Kroto
dijadikan sebagai pakan burung. Kroto ini menjadi komoditi yang menjanjikan
untuk dibudidayakan. Pangsa pasar masih luas karena kebanyakan kroto saat ini
masih diambil dari alam secara langsung, yaitu dengan berburu sarang semut
ngangrang.
Saat ini keberadaan semut ngangrang mulai terancam karena banyaknya pemburu-
pemburu kroto yang mengambil kroto secara tidak bijaksana. Akibat dari hal ini
semut ngangrang mulai langka. Ini bisa menyebabkan kerusakan ekosistem.
Menurut Way dan Khoo (1992) semut ngangrang adalah musuh alami bagi sekitar
16 spesies hama yang menyerang spesies kakao, kelapa, kelapa sawit, mangga,
eukaliptus, dan jeruk. Selain itu peluang usaha ini sangat menjanjikan. Air survei
yang penulis lakukan, kebutuhan kroto di sekitar tempat tinggal penulis yaitu
kabupaten Wonogiri, atau tepatnya di kecamatan Purwantoro belum terpenuhi.
Persediaan kroto di pasaran tidak menentu dan lebih sering tidak ada. Saat produk
kroto tersedia langsung diserbu para pembeli, sehingga dapat disimpulkan bahwa
peluang usaha ini sangat menjanjikan.
-
5
Berangkat dari hal-hal yang telah dijelaskan di atas, penulis berupaya membangun
usaha budi daya kroto yang bisa menjadi contoh dan pelopor bisnis menguntungkan
sekaligus mengurangi perburuan semut ngangrang di alam.
1.3. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, dirumuskan:
1. Bagaimana merancang embrio bisnis budi daya semut ngangrang penghasil
kroto?
2. Bagaimana mendapatkan hasil kroto yang stabil dan berkelanjutan?
3. Bagaimana menjaga kelestarian semut ngangrang di habitatnya?
4. Bagaimana cara agar para pemburu kroto beralih menjadi peternak semut
ngangrang?
1.4. TUJUAN
Tujuan dari penyusunan proposal ini adalah sebagai berikut:
1. Mendapatkan embrio bisnis budi daya semut ngangrang penghasil kroto.
2. Mendapatkan metode budi daya semut ngangrang yang memberikan hasil
kroto stabil dan berkelanjutan.
3. Memperoleh metode pelestarian populasi semut ngangrang di alam.
4. Mendapatkan cara agar para pemburu kroto bisa beralih menjadi peternak
kroto.
1.5. LUARAN YANG DIHARAPKAN
Penulis mengharapkan luaran dari usaha ini adalah bisnis yang bisa dikembangkan
menjadi bisnis besar melalui sistem kemitraan dengan komunitas pencinta burung.
Produk awal berupa kroto atau telur semut ngangrang. Penulis berharap para
pemburu kroto mau beralih menjadi peternak kroto yang peduli kelestarian hayati.
1.6. KEGUNAAN
Kroto bisa digunakan sebagai pakan burung berkicau. Mengingat masih sedikitnya
pasokan kroto di pasaran, produk ini sangat membantu para pencinta burung
memenuhi kebutuhan pakan peliharaannya. Selain itu, dengan adanya inisiasi
metode budi daya semut ngangrang ini diharapkan populasi semut ngangrang di
alam tetap terjaga karena para pemburu kroto mau beralih menjadi peternak semut
ngangrang.
-
6
BAB 2
GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
2.1. GAMBARAN UMUM PRODUK
Produk budi daya semut ngangrang penghasil kroto ini berupa kroto, yaitu telur
semut ngangrang. Kroto hasil budi daya ini diharapkan mampu menambah pasokan
kroto di pasaran. Saat ini, pasokan kroto di pasaran masih minim sehingga produk
kroto ini sangat dibutuhkan. Dengan adanya produk ini diharapkan perburuan kroto
di alam bisa berkurang dan beralih kepada budi daya kroto rumahan.
Berikut adalah gambaran produk yang kami ajukan:
Gambar 1. Foto susunan topless pada rak Gambar 2. Foto kroto siap panen
Berikut adalah Peta Aliran Proses Budi Daya Semut Ngangrang:
Gambar 3. Diagram alir budi daya semut ngangrang
2.2. GAMBARAN UMUM PASAR
persiapan wadah dan pembibitan
pemindahan bibit ke wadah
proses pembudidayaan
proses panen
-
7
2.2.1. Trend Pasar
Dari survei yang telah dilakukan, saat ini rata-rata terdapat dua toko penjual pakan
burung di tiap kecamatan di wilayah Kabupaten Wonogiri. Sementara itu, tiap toko
pakan burung mampu menghabiskan satu kilogram kroto sehari dengan catatan
kroto tersedia. Namun pada kenyataannya ketersediaan kroto di pasaran sangat
langka sehingga kebutuhan kroto ini tidak dapat terpenuhi. Oleh karena itu peluang
usaha ini sangat menjanjikan.
2.2.2. Target Pasar
Target pasar adalah para pencinta burung dan toko-toko penjual pakan burung.
Dengan jumlah produksi yang penulis rencanakan di sini yaitu 1 kg kroto tiap hari
hanya akan mencukupi kebutuhan satu toko pakan burung. Di Kabupaten Wonogiri,
rata-rata terdapat dua toko penjual pakan burung pada tiap kecamatan. Jadi, produk
kroto yang dihasilkan akan langsung terserap oleh pasar. Bahkan produksi ini masih
belum mampu memenuhi permintaan pasar. Saat ini harga kroto stabil pada kisaran
harga Rp 100.000,00 per kg, sehingga secara kasar usaha ini akan menghasilkan
pemasukan sebesar Rp 100.000,00 per hari. Adapun uraian secara rinci mengenai
kelayakan usaha ini dijelaskan pada bagian analisis kelayakan investasi pada bab
terakhir.
2.3. GAMBARAN UMUM PEMASARAN
Produk usaha ini dipasarkan langsung kepada toko-toko penjual pakan burung.
metode ini dipilih karena proses penyerapan produk cepat dan memberikan jaminan
kestabilan harga. Usaha ini akan dikembangkan melalui sistem kemitraan dan kerja
sama dengan para pencari kroto alam dan komunitas pencinta burung.
-
8
BAB 3
METODOLOGI
3.1. METODE PELAKSANAAN
Metode yang digunakan untuk melaksanakan ide usaha ini dibagi menjadi empat
tahap, yaitu:
3.1.1. Tahap persiapan
Pada tahap ini penulis melakukan berbagai kegiatan dalam rangka mempersiapkan
budi daya semut ngangrang. Persiapan meliputi pembuatan rak untuk topless,
modifikasi topless, pembuatan tempat pakan, serta pembibitan.
3.1.2. Tahap budi daya
Tahap ini meliputi pemindahan semut ke dalam topless, penempatan topless pada
rak, pemberian pakan, serta pemantauan perkembangan semut.
3.1.3. Tahap panen
Pada tahap ini penulis memanen telur semut atau disebut kroto. Kroto ini adalah
hasil yang diharapkan dari budi daya semut ngangrang ini. Siklus pemanenan kroto
adalah satu bulan.
3.1.4. Tahap pemasaran
Metode pemasaran produk ini melalui kerja sama dengan toko-toko penjual pakan
burung. Selain itu, penulis juga melakukan kerja sama dengan komunitas-
komunitas pencinta burung. Untuk publikasi, penulis memanfaatkan media
elektronik, cetak, dan mulut ke mulut.
3.2. TAHAP EVALUASI
Tahap evaluasi yang akan kami lakukan yaitu pertama, evaluasi sistem produksi
yang bertujuan untuk mencapai sistem yang lebih efektif dan efisien dalam proses
produksi. Kedua, evaluasi produk yang bertujuan untuk menghasilkan produk yang
lebih baik yang terjaga kualitasnya dengan mempertimbangkan masukan
konsumen. Ketiga, evaluasi pemasaran yang dilakukan untuk mengetahui apakah
target penjualan yang ditetapkan sudah tercapai. Evaluasi dilakukan setiap akhir
bulan.
3.3. ANALISIS EKONOMI
3.3.1. Pendapatan Per Bulan
a. Target penjualan 30 kg x Rp 100.000,00/kg Rp 3.000.000,00
-
9
3.3.2. Pengeluaran Per Bulan
a. Ulat jongkong Rp 48.000,00
b. Gula Rp 24.000,00
c. Transportasi Rp 50.000,00
d. Pegawai Rp 200.000,00
Total Rp 322.000,00
3.3.3. Keuntungan Per Bulan
Pemasukan per bulan Rp 3.000.000,00
Pengeluaran per bulan Rp 322.000,00
Keuntungan per bulan Rp 2.678.000,00
3.3.4. Analisis Kelayakan Investasi:
Dengan mengasumsikan pendapatan akan mulai didapat dan stabil setelah proses
pembibitan selesai (bulan ke-4) maka berikut adalah perhitungan kelayakan
investasi untuk usaha budi daya semut kroto ini:
BEP (Break Even Point) = 322000
100000= 3,22 setelah proses
pembibitan
BCR (Benefit Cost Ratio)
BCR adalah perbandingan antara keuntungan dengan biaya yang
dikeluarkan. Usaha dikatakan layak jika BCR > 0
BCR = Rp 2.678.000,00/Rp 322.000,00
= 8,31 > 0 usaha layak
RCR (Revenue Cost Ratio)
RCR adalah perbandingan antara seluruh pendapatan dengan seluruh biaya
produksi. Usaha dikatakan layak jika RCR > 1
RCR = Rp 3.000.000,00/Rp 322.000,00
= 9,31 > 1 usaha layak
Payback Periode
Payback Periode = Rp 8.035.000,00/Rp Rp 3.000.000,00
= 2,68 bulan (setelah masa pembibitan)
Jadi, periode pengembalian modal usaha ini adalah 2,68 bulan setelah masa
pembibitan atau 6,68 bulan sejak usaha dijalankan.
Rate of Return 2.928.000 .................................................................. 2.928.000
-
10
Bulan ke-0 1 2 3 4
5 6 7 8 9 10 11 12
Aliran kas -6.625.000 -72.000 -72.000 ................
RoR = 16%
Berdasarkan analisis investasi yang dilakukan, pengembalian modal usaha
ini membutuhkan waktu tujuh bulan. Usaha ini memiliki laju pengembalian
investasi sebesar 16% dalam satu tahun pertama. Laju pengembalian
investasi ini lebih besar dari laju pengembalian minimum saat ini yaitu
kurang dari 8%. Oleh karena itu usaha ini sangat layak untuk dilaksanakan.
-
11
BAB 4
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 ANGGARAN BIAYA
Tabel 1. Ringkasan Anggaran Biaya
No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1 Peralatan penunjang 5.625.000,00
2 Bahan habis pakai 1.160.000,00
3 perjalanan 250.000,00
4 Lain-lain 1.000.000,00
Jumlah 8.035.000,00
4.2. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
Tabel 2. Jadwal pelaksanaan kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pembuatan Rak dan modifikasi topless
2 Pembibitan
3 Perawatan aset
4 Panen
5 Pemasaran produk
6 Laporan keuangan bulanan
bulan ke-6
waktu pelaksanaan
deskripsi kegiatanno bulan ke-1 bulan ke-2 bulan ke-3 bulan ke-4 bulan ke-5
-
12
DAFTAR PUSTAKA
Nimda. 2012. Cara Beternak Kroto. http://www.carabeternak.com. 28 Agustus
2013 (14.00).
Prayoga, B. 2011. Analisa Usaha Budidaya Semut Kroto.
http://www.semutkroto.com dan [email protected]. 30 Agustus
2013 (14.00).
Umam, M. 2012. Panduan Budidaya Semut Kroto Praktis.
http://chanifazhar.files.wordpress.com. 28 Agustus 2013 (14.35).
-
13
-
14
-
15
-
16
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan
1. Peralatan Penunjang
Material Justifikasi
Pemakaian Kuantitas
Harga (Rp) Keterangan
Satuan total
- rak kayu sebagai tempat
media ternak 20
100.000,0
0 2.000.000,00
tiap rak isi 15
topless
- topless media ternak semut 300 10.000,00 3.000.000,00
tiap topless 1
berisi
Koloni
- ember
besar
sebagai media
panen 5 20.000,00 100.000,00
- ember
kecil
ditempatkan pada
kaki rak 80 2.500,00 200.000,00
tiap rak nutuh
4 buah
- nampan
kecil
sebagai media
pemberian pakan 80 2.500,00 200.000,00
tiap rak butuh
3 buah
- saringan
kawat
sebagai alat bantu
panen 5 7.000,00 35.000,00
- sarung
tangan sebagai alat bantu
panen 1 20.000,00 20.000,00
Karet
- gunting
dahan
alat bantu
pembibitan 1 40.000,00 40.000,00
-gunting
ranting
alat bantu
pembibitan 1 30.000,00 30.000,00
SUB TOTAL (Rp) 5.625.000,00
2. Bahan Habis Pakai
Material Justifikasi
Pemakaian Kuantitas
Harga (Rp) Keterangan
Satuan total
- bibit awal
semut
pembibitan
awal 80 10.000,00 800.000,00
di fase awal
ternak
- ulat
hongkong sebagai pakan 8 30.000,00 240.000,00 selama 5 bulan
- gula
sebagai bahan
minuman 10 12.000,00 120.000,00 selama 5 bulan
SUB TOTAL (Rp)
1.160.000,0
0
3. Perjalanan
Material Justifikasi
Pemakaian Kuantitas
Harga (Rp) Keterangan
Satuan Total
perjalanan ke
pasar
jarak pemasaran 20
km 5 50.000,00 250.000,00
selama 5
bulan
SUB TOTAL (Rp) 250.000,00
-
17
4. Lain-lain
Material Justifikasi
Pemakaian Kuantitas Harga (Rp) Keterangan
Satuan Total
tenaga kerja 1 1.000.000,00 1.000.000,00 selama 5
bulan
SUB TOTAL (Rp) 1.000.000,00
Total (Rp) 8.035.000,00
-
18
Lampiran 3. Struktur Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas
No Nama/NIM Program Studi
Alokasi
Waktu
(jam/Minggu)
Uraian Tugas
1 Dadang Kurnia Teknik
Pertambangan 15
Mengoordinasi
pekerjaan semua
anggota.
Melakukan
perluasan pasar.
2 Fitri Endro
Prabowo
Teknik
Pertambangan 15
Melakukan
inovasi teknik
ternak yang lebih
efektif dan efisien.
3
Bagus Setiaji
Darmawan Teknik
Pertambangan 15
Bertanggung
jawab atas
perluasan pasar.
-
19