elektroplating
DESCRIPTION
ElektroplatingTRANSCRIPT
NAMA : AL AMIN MUSTOFA
NIM : 1221301015
JURUSAN : TEKNIK MESIN
PRODI : D-IV PRODUKSI DAN PERAWATAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kerusakan suatu sistem rancangan atau intalasi memerlukan suatu investigasi dalam
rangka menelusuri penyebab dan mekanisme kerusakannya; dan hal ini menjadi isue yang
serius bagi peradaban manusia saat ini sehubungan dengan meningkatnya teknology.
Pelaksanaan investigasi terhadap suatu kegagalan produk atau intalasi mesin melibatkan
banyak disiplin ilmu dalam rangka mendapatkan menelusuri mekanisme kegagalan sebagai
landasan untuk melakukan proses perbaikan dimasa yang akan datang. Rekomendasi
perbaikan merupakan aspek yang sangat penting dari sebuah analisa kerusakan/intalasi.
Demikian juga dengan suatu kegagalan produk akibat korosi. Beragam jenis
kerusakan akan dijumpai pada suatu material yang mengalami korosi. Pemetaan jenis
kerusakan akibat korosi dan kemungkinan penyebabnya akan menjadikan desainer lebih
mudah dalam mendesain suatu rancangan yang lebih tahan terhadap korosi.
Oleh karena itu diperlukan berbagai macam cara agar suatu bahan yang telah
dikerjakan dan digunakan yaitu komponen-komponen mesin/material mentah tersebut tidak
mudah mengalami korosi.
Para ahli melakukan bermacam-macam penelitian dan percobaan yang salah satunya
adalah Elektroplating yang berperan sebagai pencegah korosi, menambah kekerasan
permukaan serta memperindah benda tersebut.
Disini penulis mencoba menguraikan hal – hal yang menyangkut tentang
Elektroplating yang telah dilakukan percobaan di laboratorium metrologi dan fluida.
1.2 Tujuan Percobaan
1. Melindungi logam yang mudah rusak (mencegah korosi)
1
2. Meningkatkan ketahanan terhadap gesekan
3. Memberikan penampilan yang lebih baik dari pada logam aslinya
4. Memperbaiki sifat permukaan logam dasar, diantaranya adalah:
Untuk menaikkan daya hantar listrik (dengan melapisi Cu)
Untuk mempertinggi kekasaran (dengan melapisi Cr)
Untuk memperindah permukaan logam (dengan melapisi Cu, Ni dan Cr)
BAB II
2
TEORI DASAR
2.1 Prinsip Dasar
Gambar 1 : skema Elektroplating
Proses Elektroplating dilaksanakan dalam sebuah bak yang berisi larutan elektrolit.
Anoda dan Katoda,yang bertindak sebagai anoda adalah elktroda yang berupa logam pelapis
dan sebagai ketoda adalah benda kerja ST37. Dimana kedua anoda dan katoda di hubungkan
dengan power suplay, arus yang mengalir ke kedua eloktroda dan anoda adalah arus searah,
sedangkan ke power suply adalah dari sumber listrik (arus bolak balik).
Didalam bak ini berisi larutan elektrolit yang sesuai dengan logam yang akan dilapisi.
Yang bertindak sebagai anoda berupa kutub positif dan katoda kutub negatif, pada anoda
terjadi reaksi reduksi sedangkan pada katoda terjadi reaksi oksidasi. Pada anoda yang mana
mekanisme berfungsi untuk menggantikan ion logam yang telah menempelpada katoda. Pada
katoda reaksi berubahnya ion logam menjadi logam yang kemudian menempel pada
permukaan benda kerja.
3
2.2 Menentukan Tebal Lapisan
Hukum Faraday
Michael Faraday menyatakan jumlah logam yang terbentuk pada elektroda satu sel
sebanding dengan arus yang mengalir. Jumlah logam yang dihasilkan oleh arus listrik yang
sama didalam sel yang berbeda sebanding dengan berat equivalen. Bila efesiensi arus 100%,
maka berat logam yang diendapkan adalah berbanding lurus dengan arus yang mengalir
melalui larutan yang sebanding dengan berat equivalen logam pada waktu elektroplating.
Cara perhitungan dengan menggunakan hukum Faraday:
w= I . A .tZ . F
Keterangan : W = Berat logam yang diendapkan ( gram)
I = Kuat arus ( Amp)
Z = Valensi logam
A = Berat atom logam
F = Tetapan Faraday (96500 coulomb)
Aplikasi Hukum Faraday
o Perhitungan tebal lapisan
¿ (μ )= i x t x A x 100000density x Z x F
x efisiensi
# = Tebal lapisan (µm)
I = Rapat arus (Amp/dm2)
T = Waktu (detik)
Density
Z = Valensi logam
F = Tetapan faraday
o Perhitungan waktu lapisan
t= ¿ x density x Z x Fi x A x efesiensi x60 x100000
T = Waktu (menit)
# = Tebal lapisan
Z = Valensi logam
4
F = Tetapan faraday
A = Berat atom logam
I = Rapat arus ( Amp/dm2)
2.3 Proses Dalam Pengerjaan Elektroplating
Tahap Pendahuluan
Tahap pendahuluan yaitu tahap pembersihan. Tujuan dilakukan tahap pendahuluan
adalah agar permukaan logam dasar bersih dari kotoran lemak, oli dan oksida logam
dan siap untuk dilapisi. Tahap ini merupakan tahap yang paling penting dan
mempengaruhi pembersihan dalam proses elektroplating oleh karena itu tahap ini
harus dilaksanakan dengan baik agar tidak timbul kegagalan. Beberapa kegagalan
yang diakibatkan karena tidak melakukan tahap ini dengan baik adalah lapisan yang
dihasilkan tidak akan menempel dengan baik. Pada permukaan logam dasar kondisi
ini dijtunjukkan dengan adanya blestering, selain itu lapisan yang dihasilkan akan
mudah mengelupas pada daerah tertentu pada permukaan logan dasar. Hal lain nyang
akan juga ditemui jika penerapan tahap ini tidak dilakukan dengan benar dan
konsisten adalah dihasilkan lapisan yang kasar sebagai akibat adanya partikel-partikel
yang menempel dipermukaan logam dasar.
Tahap pendahuluan untuk baja karbon rendah adalah sebagai berikut:
a) Pembersihan dengan cara mekanis yaitu dengan mengamplas menggunakan
kertas pasir agar permukaan baja tidak mengandung korosi.
b) Rinsc dengan menggunakan aquades
c) Soal alteling klening yaitu membersihkan permukaan logam gasar dari
oksida-oksida logam dengan menggunakan alkalin cleaning.
d) Prekling yaitu proses pembersihan logam dasar dengan asam.
e) Rinse dengan menggunakan aquades setelah benda kerja bersih baru
dilakukan proses pelapisan.
2.4 Prinsip Dasar Lapis Listrik (Elektroplating)
Elektroplating termasuk kedalam proses yang secara umum disebut proses elektrolisa. Proses ini dilakukan dalam satu bejana yang disebut sel eloktrolisa dan berisi cairan elektrolit. Pada cairan ini minimal dicelupkan dua buah elktroda dengan masing-masing elektroda dihubungkan kesumber listrik. Kutub positif dinamakan anoda dan kutup negatif dinamakan katoda. Jika arus listrik dialirkan, maka daerah elektrolit atau daerah elektroda bereaksi kimia baik reaksi reduksi maupun oksidasi.
5
Hal yang paling penting dalam proses ini yaitu mengoperasikan proses ini dengan menggunakan arus searah. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat gambar rangkaian sederhana proses lapis listrik dibawah ini.
2.5 Langkah-Langkah Proses Pekerjaan Elektroplating
a) Proses persiapan permukaan (pengerjaan pendahulaan)
Pengerjaan pendahuluan adalah sangat penting pada pelapisan. Kualitas lapisan sangat ditentukan oleh pengerjaan pendahuluan. Secara umum tujuan pengerjaan pendahuluan adalah untuk mendapatkan bentuk permukaan yang baik dan menghilang segala jenis pengetor yang ada pada permukaan benda kerja. Pengerjaan pendahuluan ini permukaan yang diinginkan serta jenis pengotor pada permukaan benda kerja.
Pengerjaan pendahuluan dapat dilakukan antara lain:
Proses Dengreasing Proses Pickling
b) Proses PelapisanPengerjaan pelapisan setelah benda kerja betul-betul bersih dari semua kotoran dan
permukaannya sudah sesuai dengan yang dikehendaki, maka benda kerja sudah siap untuk dilapisi. Pada proses pelapisan adalah proses penempelan logam pelapis pada permukaan benda kerja.
Untuk pelapisan ini benda kerja dihubungkan kekutub negatif dan digantungkan, kemudian dicelupkan kedalam larutan electrolit dengan mengatur lamanya proses yang akan diperoleh lapisan logam pada permukaan benda kerja.
c) Proses Pengolahan akhir Proses pengolahan akhir adalah proses pengeringan benda kerja dan proses pengolesan
untuk menentukan tebal lapisan logam yang mengendap pada permukaan benda kerja, dapat dilihat dengan memotong penampang benda yang dilapisi dan kemudoian dipoles dan dilihat dengan menggunakan mikroskop.
2.6 Proses Terbentuknya Lapisan
a). Pelapisan Katodik
Pelapisan katodik dalam hal ini paling banyak dilakukan, karena benda kerja disini berfungsi sebagai katoda ( yang akan dilapisi). Secara umum reaksi pengendapan pada katoda ditul;is sebagai berikut:
Mn+ + n e Mo (menempel pada logam dasar)
b). Pelapisan Anodik
Pelapisan anodik dikenal dengan suatu proses yang dinamakan anodisasi. Tujuan anodisasi adalah untuk mendapatkan oksida pada permukaan logam tersebut. Dengan terbentuknya lapisan ini logam akan terlindung dan sekaligus berfungsi sebagai dekoratif. Pada proses anodisasi in9i benda kreja dihubungkan dengan kutup positif atau dijadikan anoda.
6
2.8 Mekanisme Proses Pelapisan
1. Mekanisme pelapisan NikelDalam proses elektroda nikel terjadi reaksi pada katoda, proses-proses reduksi dari
ion-ion nikel denbgan bantuan elektron-elekjtron yang berasal dari sumber arus searah.Reaksinya adalah :
Ni2+ + 2 e- Nio
2H+ + 2 e H2
Sedangkan pada anoda terjadi reeaksi oksidasi, reaksinya adalah:Ni Ni2+ + 2e-
4OH O2 + H2O + 4 e-
2. Mekanisme Pelapisan Chrom
Dalam pelapisan chrum, mekanisme perpindahan ion-ion dan proses terjadinya pemnbentukan senyawa Chrom yangb bervalensi 3 bterjadi perpindahan. Ion dari larutan ke katoda tidaklah mudah, karena chrrom yang ada dalam larutan merupakan senyawa asam kompleks.
7
BAB III
METODE PENGERJAAN
3.1 Alat – alat yang digunakan
1. Rectifire (pengarah Arus) 9. Pengaduk larutan
2. Beker Glass 10. Anoda (elektroda)
3. Thermometer 11. Kawat penggatung
4. StopWatch
5. Pemanas Listrik
6. Labu Ukur
7. Penyaring Larutan
8. Kertas PH
3.2 Bahan – bahan yang digunakan
1. Aquadest
2. NaOH (Cleaner)
3. Kertas Amplas
4. HCl
5. NiSO4 . 6H2O
6. NiCl2 . 6H2O
7. H3BO3
8. Zat Aditive
3.3 Cara Kerja
1. Mechanical Cleaning, Pembersihan permukaan benda kerja dari cat, kotoran, dll
dengan amplas.
8
Pelapisan Nikel
- Turbo µm- Turbo MNT- Weting Agent
2. Rinse, pembilasan dengan aquadest.
3. Degreasing Alkali, merendam benda kerja dengan alkali cleaner + aquades pada suhu
80°C dengan jangka waktu 5 menit.
4. Rinse, pembilasan kembali dengan aquades.
5. Pickling, perendaman benda kerja ke dalam HCL+Aquades, pada suhu kamar dalam
jangka waktu maksimal 4 menit,bila sebelum 4 menit sudah keluar gelembung merata
berarti sudah bisa di angkat.
6. Rinse, pembilasan dengan aquades.
7. Elektroplating,benda kerja (ST37) sebagai katoda dan nikel sebagai anoda direndam
ke dalam campuran kimia (NiSO4.6H2O+NiCL2.6H2O+H3BO3+ADITIVE) dengan
komposisi tertentu, pada suhu 21° - 65°,dalam waktu 8, 21 menit.
8. Rinse, pembilasan dengan aquades.
9. Keringkan.
9
3.4 Langakah Aliran Proses Elektroplating
10
BAB IV
ANALISA DATA
4.1 Pengolahan Data
Dik ; P = 5 cm
L = 5 cm
T = 1 mm
Efesiensi = 99%
Rapat arus = 2,6 Ampere / dm2
Elektroda = Nikel
Benda Kerja = Baja ST37
Dit ; t ............?
Jawab ;
t= ¿ X density X 2 X F
i X A X Efesiensi X60 X100.000
t= 5 X 8907 X 2 X 96500
2,6 X 58,71X 0,99 X 60 X 100.000
t= 8,595255 x 109
5,157153 x 109
t= 5,6 Menit
Jadi waktu elektroplating baja adalah 5,6 menit
11
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Kegagalan yang di akibatkan karena tidak melakukan tahap pretreatment
dengan baik adalah lapisan yang dihasilkan tidak akan menempel dengan baik pada
permukaan logam dasar. Kondisi ini ditunjukkan dengan adanya blistering, selain itu
lapisan yang dihasilkan akan mudah mengelupas. Dan juga permukaan akan kasar
karena adanya partikel-partikel pengotor yang menempel pada permukaan logam
dasar.
5.2 Saran
Lakukan penyaringan larutan agar kebersihan larutan elektrolit tetap terjaga.
Gunakan pakaian lab dan sepatu safety pada saat bekerja serta perlengkapan
keselamatan lainnya.
Bila pada bekeja terkena cairan kimia, maka segeralah mencuci dengan air
bersih.
Penggantung Anoda dan Katoda yang digunakan harus memiliki daya hantar
listrik yang baik.
Gunakan penggantung yang tidak akan bereaksi dengan larutan elektrolit.
Pada proses Pickling Bila waktu lebih kecil dari 4 menit sudah keluar
gelembung secara merata berarti sudah bisa diangkat.
12
DAFTAR PUSTAKA
1. FREDERICK . A. LOWENHEIM “Modern Elektroplating, Edition IV, John
Wiley & Sons, Inc, hal 636-648.
2. Garlemen. Necky, dkk “Diklat Penyuluhan Lapangan Spesialis Elektroplating,
LMN-LIPI. Bandung, 1983.
3. Harini, “Makalah Dalam Kursus Elektroplating” LMN-LIPI, Bandung, 1968.
4. Hamton ST.GT; “The Canning Hand Book On Elektroplating Canning
Limited Published “ : London, 1977.
5. Sudaryangto, Pelapisan Nikel Chrom “Diklat Pengendalian Korosi
Lingkungan Industri, LMN-LIPI, Bandung, 1981.
13