elektrokimia isi
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seperti yang telah kita ketahui, topik elektrokimia ini sudah kita pelajari
saat masih duduk di bangku SMA. Namun, pembahasan pada saat itu hanya
secara garis besarnya saja. Dengan adanya makalah ini, kami bermaksud untuk
membahas topik elektrokimia dengan lebih lengkap dan mendalam.
Elektrokima itu penting untuk diketahui dan dibahas lebih lanjut karena
fungsi dan kegunaan dari elektrokimia itu sangat penting dan berguna dalam
kehidupan kita sehari-hari.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Elektrokimia adalah ilmu yang mempelajari aspek elektronik dari reaksi
kimia. Elemen yang digunakan dalam reaksi elektrokimia dikarakterisasikan
dengan banyaknya elektron yang dimiliki. Elektrokimia secara umum terbagi
dalam dua kelompok, yaitu sel galvanik dan sel elektrolisa.
Sel elektrokimia, juga disebut sel volta atau sel galvani, adalah suatu alat
dimana reaksi kimia terjadi dengan produksi suatu perbedaan potensial listrik
antara dua elektroda. Jika kedua elektroda dihubungkan terhadap suatu sirkuit luar
dihasilkan aliran arus, yang dapat mengakibatkan terjadinya kerja mekanik
sehingga sel elektrokimia mengubah energi kimia ke dalam kerja.
A. Reaksi Redoks
Berikut akan dijelaskan bagaimana mengerjakan setengah-reaksi elektron
untuk proses oksidasi dan reduksi, kemudian bagaimana menggabungkan
setengah-reaksi tersebut untuk mendapat persamaan ion untuk reaksi redoks
secara utuh. Ini merupakan pelajaran yang penting dalam kimia anorganik.
Setengah-Reaksi Elektron
Apakah setengah-reaksi elektron?
Ketika magnesium mereduksi tembaga(II)oksida dalam suhu panas menjadi
tembaga, persamaan ion untuk reaksi itu adalah:
Kita dapat membagi persamaan ion ini menjadi dua bagian, dengan melihat dari
sisi magnesium dan dari sisi ion tembaga(II) secara terpisah. Dari sini terlihat
jelas bahwa magnesium kehilangan dua elektron, dan ion tembaga(II) yang
mendapat dua elektron tadi.
2
Kedua persamaan di atas disebut “setengah-reaksi elektron” atau “setengah-
persamaan” atau “setengah-persamaan ionik” atau “setengah-reaksi”, banyak
sebutan tetapi mempunyai arti hal yang sama.
Mengabungkan setengah reaksi untuk mendapat persamaan ion untuk reaksi
redoks
Sekarang kita telah mendapatkan persamaan dibawah ini:
Terlihat jelas bahwa reaksi dari besi harus terjadi dua kali untuk setiap molekul
klorin. Setelah itu, kedua setengah-reaksi dapat digabungkan.
Tapi jangan berhenti disitu! Kita harus memeriksa kembali bahwa semua dalam
keadaan sama atau setara, baik jumlah atom dan muatannya. Sangat mudah sekali
terjadi kesalahan kecil (tapi bisa menjadi fatal!) terutama jika yang dikerjakan
adalah persamaan yang lebih rumit.
3
B. Sel Galvani
Sel galvani adalah sel elektrokimia yang dapat menghasilkan energi listrik
yang disebabkan oleh terjadinya reaksi redoks yang spontan. Contoh sel galvani
adalah sel Daniell yang gambarnya dapat dilihat pada gambar 1. Jika kedua
elektrodanya dihubungkan dengan sirkuit luar, dihasilkan arus litrik yang dapat
dibuktikan dengan meyimpangnya jarum galvanometer yang dipasang pada
rangkaian luar dari sel tersebut.
Gambar 1. Sel Daniell
Sel Daniell sering pula dimodifikasi seperti yang terlihat pada gambar 2. Kedua
setengah sel dihubungkan dengan jembatan garam.
Gambar 2. Sel Daniell dengan jembatan garam
Ketika sel Daniell digunakan sebagai sumber listrik terjadi perubahan dari Zn
menjadi Zn2+ yang larut
4
Macam-macam sel volta/ sel galvani
1. Sel Kering atau Sel Leclance
Sel ini sering dipakai untuk radio, tape, senter, mainan anak-anak, dll.
Katodanya sebagai terminal positif terdiri atas karbon (dalam bentuk grafit) yang terlindungi oleh pasta karbon, MnO2 dan NH4Cl2
Anodanya adalah lapisan luar yang terbuat dari seng dan muncul dibagian bawah baterai sebagai terminal negatif.
Elektrolit : Campuran berupa pasta : MnO2 + NH4Cl + sedikit Air
Reaksi anoda adalah oksidasi dari seng
C. Hukum Faraday
Akibat aliran arus listrik searah ke dalam larutan elektrolit akan terjadi
perubahan kimia dalam larutan tersebut. Menurut Michael Faraday (1834)
lewatnya arus 1 F mengakibatkan oksidasi 1 massa ekivalen suatu zat pada suatu
elektroda (anoda) dan reduksi 1 massa ekivalen suatu zat pada elektroda yang lain
(katoda).
Hukum Faraday I: Massa zat yang timbul pada elektroda karena elektrolisis
berbanding lurus dengan jumlah listrik yang mengalir melalui larutan.
w ~ Q w = massa zat yang diendapkan (g).
w ~ I.t Q = jumlah arus listrik = muatan listrik (C)
w = e.I.t e = tetapan = (gek : F)
= gek.I.t I = kuat arus listrik (A).
F t = waktu (dt).
gek = massa ekivalen zat (gek).
= Ar.I.t Ar = massa atom relatif.
n. F n = valensi ion.
F = bilangan faraday = 96 500 C.
5
D. Sel Elektrolisis
Elektrolisis berasal dari kata elektro (listrik) dan lisis (penguraian), yang
berarti penguraian senyawa oleh arus listrik, dan alatnya disebut sel elektrolisis.
Dengan kata lain, sel elektrolisis ini memerlukan energi listrik untuk memompa
elektron, dan prosesnya kebalikan dari proses sel Galvani.
Sel elektrolisis adalah sel elektrokimia yang menimbulkan terjadinya reaksi
redoks yang tidak spontan dengan adanya energi listrik dari luar. Contohnya
adalah elektrolisis lelehan NaCl dengan electrode platina. Contoh lainnya adalah
pada sel Daniell jika diterapkan beda potensial listrik dari luar yang besarnya
melebihi potensial sel Daniell.
Jenis-Jenis Elektroda Reversible
Kereversibelan pada elektroda dapat diperoleh jika pada elektroda terdapat
semua pereaksi dan hasil reaksi dari setengah-reaksi elektroda. Contoh elektroda
reversibel adalah logam Zn yang dicelupkan ke dalam larutan yang mengandung
Zn2+ (misalnya dari larutan ZnSO4). Ketika elektron keluar dari elektroda ini,
setengah reaksi yang terjadi adalah :
Zn(s) Zn2+(aq) + 2e
1. Elektroda logam-ion logam
Pada elektroda ini logam L ada dalam kesetimbangan dengan larutan yang
mengandung ion Lz+. Setengah reaksinya ditulis:
Lz+ + ze- L
Contoh dari elektroda ini diantaranya Cu2+|Cu; Zn2+|Zn, Ag+|Ag, Pb2+|Pb.
Logam-logam yang dapat mengalami reaksi lain dari reaksi setengah-sel yang
diharapkan tidak dapat digunakan. Jadi logam-logam yang dapat bereaksi dengan
pelarut tidak dapat digunakan. Logam-logam golongan IA dan IIA seperti Na dan
Ca dapat bereaksi dengan air, oleh karena itu tidak dapat digunakan. Seng dapat
bereaksi dengan larutan yang bersifat asam. Logam-logam tertentu perlu diaerasi
dengan N2 atau He untuk mencegah oksidasi logam dengan oksigen yang larut.
6
2. Elektroda Amalgam
Amalgam adalah larutan dari logam dengan cairan Hg. Pada elektroda ini
amalgam dari logam L berkesetimbangan dengan larutan yang mengandung ion
Lz+, dengan reaksi :
Lz+ + ze- L(Hg)
Dalam hal ini raksanya sama sekali tidak terlibat dalam reaksi elektroda. Logam
aktif seperti Na, K, Ca dan sebagainya biasa digunakan dalam elektroda amalgam.
3. Elektroda logam-garamnya yang tak larut
Pada elektrtoda ini logam L kontak dengan garamnya yang sangat sukar
larut (L+X-) dan dengan larutannya yang jenuh dengan garam tersebut serta
mengandung garam yang larut (atau asam) yang mengandung Xz-. Contoh dari
elektroda ini adalah elektroda perak-perak klorida, elektroda kalomel, dan
elektroda timbal-timbal sulfat.
4. Elektroda gas
Pada elektroda gas, gas berkesetimbangan dengan ionnya dalam larutan. Contoh
dari elektroda ini adalah elektroda hidrogen dan elektroda klor.
5. Elektroda redoks
Sebetulnya semua elektroda melibatkan setengah-reaksi oksidasi –
reduksi. Tapi istilah untuk elektroda redoks biasanya hanya digunakan untuk
elektroda yang setengah-reaksi redoksnya melibatkan dua spesi yang ada dalam
larutan yang sama. Contoh dari elektroda ini adalah Pt yang dicelupkan ke dalam
larutan yang mengandung ion-ion Fe2+ dan Fe3+dengan setengah-reaksi :
Fe3+ + e- Fe2+. Notasi setengah-selnya adalah Pt|Fe3+, Fe2+ yang gambarnya
tampak seperti di bawah.
Contoh lainnya adalah Pt|MnO4-, Mn2+.
Elektroda gelas ini terdiri dari membran yang sangat tipis yang terbuat dari gelas
yang permeabel terhadap ion H+. Elektroda Ag|AgCl dicelupkan ke dalam larutan
buffer yang mengandung ion Cl-. Kadang-kadang digunakan juga elektroda
kalomel untuk mengganti elektroda Ag|AgCl. Elektroda gelas terutama digunakan
pada pengukuran pH.
7
6. Elektroda Hidrogen Standar Sebagai Elektroda Pembanding
Secara sembarangan (konvensi), emf dari elektroda hydrogen standarsama
dengan nol. Elektroda ini ada pada keadaan standar jika fugasitas gasnya =1 dan
aktifitas ion H+=1.
IUPAC memilih menempatkan elektroda hidrogen pada sisi kiri, dan emf dari
elektroda lainnya diambil sebagai emf sel tersebut. Hanya emf yang demikian,
pada kondisi standar disebut sebagai potensial elektroda standar atau potensial
reduksi standar. Contoh :
Pt, H2 (1 bar)| H+ (a=1)|| Cu2+ (a=1)|Cu
E. Sel Kimia
Jika reaksi elektrokimia pada setengah sel berbeda dan reaksi
keseluruhannya merupakan reaksi kimia maka selnya disebut sel kimia. Sel kimia
terdiri dari sel kimia tanpa perpindahan (without transference) dan sel kimia
dengan perpindahan (with transference).
8
1. Koefisien Aktivitas
Sampai sejauh ini kita gunakan molalitas (suatu aproksimasi). Untuk
formulasi yang benar harus digunakn “aktivitas”, dan pengukuran emf pada suatu
rentang konsentrasi membawa pada nilai koefisien aktivitas
Pandang sel :
Pt, H2|HCl(aq)|AgCl (s)|Ag
Dengan reaksi elektroda:
Reaksi keseluruhan
2. Pengukuran pH
Aplikasi pengukuran emf yang sudah sangat luas digunakan adalah pada
pengukuran pH dari berbagai larutan. Ada dua elektroda yang akan diuraikan pada
penentuan pH yakni elektroda hidrogen dan elektroda gelas.
Saat mengukur pH dengan menggunakan elektroda hidrogen, elektroda ini
dipasangkan dengan elektroda lain seperti Ag|AgCl atau kalomel.
3. Sel Konsentrasi
Pada sel konsentrasi reaksi keseluruhan dari sel tersebut merupakan
transfer materi dari satu bagian ke bagian yang lain. Pada sel ini yang berbeda
hanyalah konsentrasi dan bukan jenis elektroda dan elektrolitnya. Sel ini terdiri
dari sel konsentrasi elektroda dan sel konsentrasi elektrolit.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Konsep termodinamika saat ini tidak hanya berhubungan dengan mesin uap
saja, atau transfer energi berupa kalor dan kerja. Di dalam konteks kehidupan
sehari-hari aplikasi termodinamika sangat luas mulai dari pemanfaatan baterai
untuk menjalankan hampir semua alat elektronik hingga pelapisan logam pada
permukaan logam lain.
Elektrokimia adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara perubahan reaksi
kimia dengan kerja listrik, biasanya melibatkan sel elektrokimia yang menerapkan
prinsip reaksi redoks dalam aplikasinya.
Sel elektrokimia, juga disebut sel volta atau sel galvani, adalah suatu alat
dimana reaksi kimia terjadi dengan produksi suatu perbedaan potensial listrik
antara dua elektroda.
Dalam elektrokimia terdapat jenis-jenis elektroda reversible yang terdiri dari
elektroda logam-ion logam, elektroda amalgam, elektroda logam-garamnya yang
tak larut, elektroda gas, elektroda redoks, dan elektroda membran selektif-ion.
B. Saran
Melalui makalah ini kami berharap agar mahasiswa dapat lebih memahami
mengenai elektrokimia dan dapat mengaplikasikannya dengan lebih efektif dan
praktis dalam kehidupan sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA10
Chang, Raymond. 2004. Kimia Dasar: Konsep-konsep Inti. Ed. ke-3. Jakarta:
Penerbit Erlangga.
Rosenberg, Jerome L. 1985. Seri Buku Schaum Teori dan Soal-Soal Kimia Dasar.
Ed. ke-6. Jakarta: Penerbit Erlangga.
http://kimia.upi.edu
www.chem-is-try.org
11