elektrokimia

13
 1. Elektrolisis Elektrolisis adalah peristiwa penguraian elektrolit oleh arus listrik searah dengan menggunakan dua macam elektroda. Elektroda tersebut adalah katoda (elektroda yang dihubungkan dengan kutub negatif) dan anoda (elektroda yang dihubungkan dengan kutub  positif). Pada anoda terjadi reaksi oksidasi, yaitu anion (ion negatif) ditarik oleh anoda dan jumlah elektronnya berkurang sehingga bilangan oksidasinya bertambah. a. Ion O ! dioksidasi menjadi "O dan O". #eaksinya$ %O ! (a&)   >  ""O ( l ) ' O" (g) ' %e!   b. Ion sisa asa m yan g men gan dun g oks ige n (mi saln ya O  !, *O%"  !) tidak dioksi das i, yan g dioksidasi air. #eaksinya$ ""O ( l )  >  % '  (a&) ' O" (g) ' %e! c. Ion sisa asam yang lain dioksidasi menjadi molekul. +ontoh$ "+l ! (a&)   >  +l" (g) ' "e!  Pada katoda terjadi reaksi reduksi, y aitu kation (ion positif) ditarik oleh katoda dan menerima tambahan elektron, sehingga bilangan oksidasinya berkurang. a. Ion '  direduksi menjadi ". #eaksinya$ " '  (a&) ' "e!   >  " (g)  b. Ion logam alkali (I) dan alkali tanah ( II) tida k dired uksi, ya ng dire duksi air. ""O (a&) ' "e!   >  " (g) ' "O ! (a&) c. Ion logam lain (misalnya l ' , i "' , g '  dan lainnya) direduksi. +ontoh$ l '  (a&) '  i "' (a&) ' e! "e!   >  l (s)   >  i (s) g '  (a&) ' e!   >  g (s) +ontoh elektrolisis$ a. Elektrolisis larutan +l dengan elektroda Pt, reaksinya$ "+l (a&)   >  " '  (a&) ' "+l ! (a&) noda$ "+l ! (a&)   >  +l" (g) ' "e! ( Oksidasi) -atoda$ " '  (a&) ' "e!    >  " (g) (#eduksi)   ' / o tal$ "+l (a&)   >  " (g) ' +l" (g) (#edoks)

Upload: ummuafiya

Post on 07-Oct-2015

309 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

materi elektrokimia

TRANSCRIPT

1. Elektrolisis Elektrolisis adalah peristiwa penguraian elektrolit oleh arus listrik searah denganmenggunakan dua macam elektroda. Elektroda tersebut adalah katoda(elektroda yangdihubungkan dengan kutub negatif) dan anoda(elektroda yang dihubungkan dengan kutubpositif).Pada anoda terjadi reaksi oksidasi, yaitu anion (ion negatif) ditarik oleh anoda dan jumlah elektronnya berkurang sehingga bilangan oksidasinya bertambah. a. Ion OH dioksidasi menjadi H2O dan O2. Reaksinya: 4OH (aq) 2H2O ( l )+ O2 (g)+4eb. Ion sisa asam yang mengandung oksigen (misalnya NO3, SO42) tidak dioksidasi, yang dioksidasi air. Reaksinya:

2H2O ( l ) 4H+ (aq) + O2 (g) +

4e

c. Ion sisa asam yang lain dioksidasi menjadi molekul. Contoh: 2Cl (aq) Cl2 (g)+2e

Pada katoda terjadi reaksi reduksi, yaitu kation (ion positif) ditarik oleh katoda dan menerima tambahan elektron, sehingga bilangan oksidasinya berkurang. a. Ion H+ direduksi menjadi H2. Reaksinya:

2H+ (aq) +

2e H2 (g)

b. Ion logam alkali (IA) dan alkali tanah (IIA) tidak direduksi, yang direduksi air.

2H2O (aq) +

2e H2 (g) +2OH (aq)

c. Ion logam lain (misalnya Al3+, Ni2+, Ag+ dan lainnya) direduksi. Contoh:

Al3+ (aq) +Ni2+ (aq)+

3e 2e

Al (s) Ni (s)

Ag+ (aq)+ e Ag (s)

Contoh elektrolisis:a. Elektrolisis larutan HCl dengan elektroda Pt, reaksinya:2HCl (aq) 2H+ (aq)+2Cl (aq)Anoda:2Cl (aq) Cl2 (g)+2e(Oksidasi)Katoda:2H+ (aq)+2e H2 (g)(Reduksi) +Total:2HCl (aq) H2 (g)+ Cl2 (g)(Redoks)

b. Elektrolisis larutan NaOH dengan elektroda Pt, reaksinya: 4NaOH (aq) 4Na+ (aq)+4OH (aq)A:4OH (aq) 2H2O (l )+ O2 (g)+4e(Oksidasi)K:4H2O (l ) + 4e 2H2 (g)+4OH (aq)(Reduksi) +T:4NaOH (aq)+2H2O (l ) 4Na+ (aq) + 4OH (aq) + 2H2 (g) + O2 (g) (Redoks)

Proses elektrolisis dalam industri misalnya: a. Penyepuhan (melapisi logam dengan logam lebih mulia misal Ni, Cr, atau Au). b. Pemurnian logam (misal Ag, Cu, Au). c. Pembuatan senyawa (misal NaOH) atau gas (misal O2, H2, Cl2).

2. Hukum Faraday Akibat aliran arus listrik searah ke dalam larutan elektrolit akan terjadi perubahan kimia dalam larutan tersebut. Menurut Michael Faraday (1834) lewatnya arus 1 F mengakibatkan oksidasi 1 massa ekivalen suatu zat pada suatu elektroda (anoda) dan reduksi 1 massa ekivalen suatu zat pada elektroda yang lain (katoda).

Hukum Faraday I: Massa zat yang timbul pada elektroda karena elektrolisis berbanding lurus dengan jumlah listrik yang mengalir melalui larutan.

w Qw= massa zat yang diendapkan (g).w I.tQ= jumlah arus listrik = muatan listrik (C)w = e.I.te= tetapan = (gek : F)gek.I.tI= kuat arus listrik (A).= t= waktu (dt).Fgek = massa ekivalen zat (gek).Ar.I.tAr= massa atom relatif.= n= valensi ion.n.FF= bilangan faraday = 96 500 C.Massa ekivalen = massa zat yang sebanding dengan 1 mol elektron = 6,02 x 1023 e1 gek 1 mol e

Jika arus listrik 1 F dialirkan ke dalam larutan AgNO3 maka akan diendapkan 1 gram ekivalen Ag.

Ag+ (aq)

+ e Ag (s)

1 mol e 1 mol Ag 1 gram ekivalen Ag

Untuk mendapatkan 1 gram ekivalen Ag diperlukan 1 mol e

1 gram ekivalen Ag = 1 mol e = 1 mol Ag = 108 gram Ag

Jika listrik 1 F dialirkan ke dalam larutan CuSO4 maka akan diendapkan 1 gek Cu.

Cu2+ (aq)

+ 2e Cu (s)

2 mol e 1 mol Cu 1 mol e mol Cu 1 gek Cu = 1 mol e = mol Cu = ( x 64) gram Cu = 32 gram Cu Q = banyaknya arus listrik yang dialirkan (Coulomb) = I . t (Ampere.detik) Muatan 1 e = 1,6 x 1019 C Muatan 1 mol e= (6,02 x 1023) x (1,6 x 1019) C 96 500 C= 1 FContoh soal:1.Berapa gram Ni yang diendapkan pada elektrolisis larutan NiSO4 dengan arus listrik24 125 C ?Jawab:NiSO4 (aq) Ni2+ (aq)+ SO42 (aq)59 g/mol x 24 125 C w = = 7,375 g 2 x 96 500 C/mol 2. Bila arus 20 A dialirkan melalui leburan kriolit yang mengandung Al2O3 selama 50 menit, berapa gram Al yang terbentuk dan berapa liter gas O2 yang timbul jika diukur pada keadaan standar (STP) ? Jawab: 27 g/mol x 20 A x 50 menit x 60 dt/menit massa Al = = 5,60 g 3 x 96 500 C/mol 16 g/mol x 20 A x 50 menit x 60 dt/menit massa O = = 4,97 g 2 x 96 500 C/mol Volume gas pada keadaan STP = 22,4 L/mol 4,97 g Volume O2 = x 22,4 L/mol= 3,48 L32 g/mol

Hukum Faraday II: Massa dari bermacam-macam zat yang timbul pada elektrolisis dengan jumlah listrik sama, berbanding lurus dengan massa ekivalennya. Contoh: Jika arus 1 F dialirkan ke dalam tiga larutan, yaitu CuSO4, AuCl3 dan AgNO3, maka perbandingan massa Cu : Au : Ag sesuai dengan perbandingan massa ekivalennya, yaitu: Ar Cu Ar Au Ar Ag W Cu : W Au : W Ag = : : n Cu n Aun Ag

64197108= : : = 96 : 197 : 324231

3. Sel Galvani Pada elektrolisis, energi listrik diubah menjadi energi kimia. Pada sel galvani terjadi sebaliknya, yaitu energi kimia diubah menjadi energi listrik. Sel Galvani disebut juga sel kimia. Sel Galvani dipakai sebagai sumber listrik untuk penerangan, pemanasan, menjalankan motor, dan sebagainya. Sel Galvani atau sel kimia dapat dibedakan menjadi sel kimia dengan transference dan sel kimia tanpa transference.

a. Sel kimia dengan transference Sel kimia dengan transference contohnya sel Daniell. Sel Daniell terdiri atas batang Zn dalam larutan ZnSO4, dan batang Cu dalam larutan CuSO4 pekat. Di antara kedua larutan yang terpisah tersebut terdapat penghubung atau transference yang berupa liquid junction atau jembatan garam (salt bridge). Jika elektroda Zn dan Cu dihubungkan, maka terjadi arus listrik akibat reaksi oksidasi Zn dan reduksi ion Cu2+ dalam larutan. Potensial listrik atau voltage (E) yang dihasilkan 1,1 volt. Reaksinya: Kutub neatif:Zn (s) Zn2+ (aq)+ 2e(Oksidasi)Kutub positif: Cu2+ (aq)+2e Cu (s)(Reduksi) + Total:Zn (s)+ Cu2+ (aq) Zn2+ (aq)+ Cu (s)(Redoks)

Jika logan Zn dimasukkan langsung ke dalam larutan CuSO4 maka terjadi reaksi transfer elektron langsung, dalam hal ini tidak menghasilkan energi listrik. Suatu elektroda dalam sel Galvani dapat merupakan kutub positif atau negatif, tergantung elektroda lainnya. Misalnya elektroda hidrogen dalam larutan dengan aktivitas H+ = 1 merupakan kutub positif bila dihubungkan dengan elektroda Zn dalam larutan Zn2+ dengan aktivitas Zn2+ = 1, Reaksinya adalah: Kutub negatif:Zn (s) Zn2+ (aq)+ 2e(Oksidasi)Kutub positif: 2H+ (aq) +2e H2 (g)(Reduksi) +Total:Zn (s)+2H+ (aq) Zn2+ (aq)+ H2 (g)(Redoks)

Elektroda hidrogen dalam larutan dengan aktivitas H+= 1 merupakan kutub negatif biladihubungkan dengan elektroda Cu dalam larutan Cu2+ dengan aktivitas Cu2+ = 1.Kutub negatif:H2 (g) 2H+ (aq)+ 2e(Oksidasi)Kutub positif: Cu2+ (aq)+2e Cu (s)(Reduksi) +Total:H2 (g) + Cu2+(aq) Cu (s) +2H+ (aq)(Redoks)

Harga potensial oksidasi-reduksi biasanya dinyatakan sebagai potensial reduksi standar,yaitu potensial reduksi bila pereaksi dan hasil reaksi mempunyai aktivitas satu (a = 1) dan

reaksinya reduksi. Jika potensial reduksi positif berarti mudah tereduksi, tetapi jika negatif berarti sukar tereduksi (artinya mudah teroksidasi). Beberapa harga potensial reduksi standar dengan aktivitas satu pada suhu 25 C di antaranya seperti pada tabel 1.

Kopel (setengah sel)Reaksi reduksiE0red (volt)K+/KK+ + e K- 2,92Zn2+/ZnZn2+ + e Zn- 0,76Fe2+/FeFe2+ + e Fe- 0,44Pb2+/PbPb2+ + e Pb- 0,13H+/H2H+ + e H20,00Cu2+/CuCu2+ + e Cu+ 0,34Fe3+/Fe2+Fe3+ + e Fe2++ 0,77Ag+/AgAg+ + e Ag+ 0,80Cl2/ClCl2 + 2e 2Cl + 1,36Au3+/AuAu3+ + 3e Au+ 1,50Tabel 1. Beberapa harga potensial reduksi standar dengan aktivitas satu pada suhu 25C

Misalnya sel kimia yang terdiri dari elektroda Pb dan Cl2. Besarnya E Pb/Pb2+ = + 0,13 volt dan E Cl2/Cl = + 1,36 volt. Potensial sel adalah positip, sehingga elektrode Pb sebagai kutub negatif. Sel kimia ini dapat dituliskan: Pb/Pb2+ (a = 1) // Cl (a = 1)/ Cl2 Aktivitas (a) dalam hal ini dinyatakan dalam molalitas (m), garis // menyatakan bahwa kedua elektrolit dihubungkan dengan liquid junction atau jembatan garam (salt bridge). Dengan aktivitas = 1 (konsentrasi 1 m), adanya jembatan garam tidak menimbulkan beda potensial khusus (liquid junction potensial = 0). Reaksi sel dan beda potensial sel dapat dicari seperti berikut: Kutub negatif:Pb Pb2+ + 2eE Pb; Pb2+= - (- 0,13 V)Kutub positif: Cl2+2e 2Cl E Cl2; Cl = + 1,36 V +Total:Pb+ Cl2 Pb2+ + 2Cl Esel= + 1,49 V

Jadi besarnya Esel= Eoksidasi kutub negatif + Ereduksi kutup positif= - Ereduksi kutub negatif + Ereduksi kutub positif= Ereduksi kutub positif - Ereduksi kutub negatif

Contoh soal: Hitunglah Esel untuk reaksi: Zn / Zn2+ (a = 1) // Pb2+ (a = 1) / Pb Jawab:Esel= E Zn/Zn2+ + E Pb2+/Pb=- (- 0,76 V) + (- 0,13 V)= + 0,63 V

b. Sel kimia tanpa transference Sel kimia tanpa transference contohnya sel accu, sel Leclanche, dan sel bahan bakar. 1). Sel Accu Pada sel accu, sebagai kutub negatif adalah logam Pb, kutub positif adalah logam Pb dilapis PbO2 dan elektrolitnya adalah larutan H2SO4. Setiap pasang sel menghasilkan voltage (E) sebesar 2 volt.

Pb(s) + SO42 (aq) PbSO4 (s) + PbO2 (s) + SO42 (aq) + 4H+ (aq) + 2e PbSO4 (aq)

2e + 2H2O ( l )

+ Pb (s)+ PbO2 (s) +2H2SO4 (aq) 2PbSO4 (s)+2H2O ( l )

2). Sel Leclanche (sel kering) Sel Leclance contohnya batu baterai. Pada batu baterai biasa, sebagai kutub negatif adalah logam Zn, kutub positif adalah batang grafit (C) dibungkus MnO2 dan elektrolitnya adalah pasta NH4Cl dan ZnCl2. Potensial listrik (Voltage) yang dihasilkan 1,5 volt. Reaksi oksidasi dan reduksi yang terjadi adalah:

Zn (s) Zn2+ (aq)

+2e

2MnO2 (s)+ H2O ( l )+2e Mn2O3 (s)+2OH (aq)

+

Zn (s)+2MnO2 (aq)+ H2O ( l ) Zn2+(aq) + 2OH (aq) + Mn2O3 (s)

Terjadi juga reaksi lain, yaitu OH yang terbentuk bereaksi dengan NH4Cl menghasilkan NH3,

selanjutnya NH3 yang terjadi diikat Zn2+

2NH4Cl (aq)+2OH (aq) 2NH3 (aq)+2Cl (aq)+2H2O ( l )

Zn 2+ (aq)+4NH3 (g)+4Cl (aq) [Zn(NH3)4]Cl2 (s)

Pada batu baterai biasa yang menggunakan anoda logam Zn, katoda batang C, dan elektrolitnya

pasta berair dari campuran NH4Cl, MnO2, dan serbuk C, reaksi oksidasi dan reduksi yang terjadi

adalah:

Zn (s) Zn2+ (aq)

+2e

2MnO2 (s)+2H2O ( l)+2e2MnO(OH) (s)+2OH (aq)

+

Zn (s)+2MnO2 (aq)+2H2O ( l ) Zn2+(aq) +2MnO(OH) (s)+ 2OH (aq)

Reaksi lainnya yaitu OH yang terbentuk bereaksi dengan NH4+ menghasilkan NH3, selanjutnya

NH3 yang terjadi diikat Zn2+

2NH4+ (aq)+2OH (aq) 2NH3 (aq)+2H2O ( l )

Zn 2+ (aq)+2NH3 (g)+2Cl (aq) [Zn(NH3)2]Cl2 (s)

Pada batu baterai alkaline, sebagai anoda digunakan Zn, sebagai katoda MnO2, dan sebagai elektrolitnya KOH. Potensial listrik yang dihasilkan 1,5 volt. Reaksi oksidasi reduksi yang terjadi adalah:

Zn2+(aq) + 2OH (aq) 2MnO2 (s) + 2H2O ( l ) + 2e

Zn(OH)2 (s) +2MnO(OH) (s)

2e + 2OH (aq)

+

Zn (s)+2MnO2 (aq)+2H2O ( l ) Zn(OH)2 (s)+2MnO(OH) (s)

Pada baterai perak oksida- zink seperti yang biasa digunakan pada arloji, sebagai anoda

digunakan Zn, sebagai katoda digunakan Ag2O, dan sebagai elektrolitnya KOH. Potensial listrik

yang dihasilkan 1,5 volt. Reaksi oksidasi dan reduksi yang terjadi adalah:

Zn (s)+2OH (aq)

Zn(OH)2 (s) +

2e

Ag2O (s)+ H2O (l )+2e2Ag (s)+2OH (aq) + Zn (s)+ Ag2O (s)+ H2O (l ) Zn(OH)2 (s)+2Ag (s)Pada baterai nikel - kadmium yang dapat dicas ulang, potensial listrik yang dihasilkan 1,35 volt.Reaksinya dapat berlangsung bolak-balik, yaitu:Cd (s)+2Ni(OH)3 (s) CdO (s)+2NI(OH)2 (s)+ H2O (l)

3). Sel bahan bakar (fuel cell)Sel bahan bakar biasanya menggunakan oksigen pada kotoda dan suatu gas yang dapatdioksidasi pada anoda, biasanya gas hidrogen. Reaksinya adalah:

H2 (g)+2OH (aq)O2 (g)+ H2O (g) +2e

2H2O (g)+ HO2 (aq)

2e+ OH (aq)

HO2 (aq)1/2 O2 (g)+ OH (aq) + H2 (g) +1/2 O2 (g) H2O (g)

Sel bahan bakar sudah banyak dikembangkan sebagai sumber penghasil listrik yang sangat bersih, ramah lingkungan, aman dan mempunyai resiko yang sangat kecil. Penggunaannya antara lain untuk keperluan di rumah sakit, rumah perawatan, hotel, perkantoran, sekolah, bandar udara, dan penyedia tenaga listrik, misalnya pembangkit tenaga listrik dalam pesawat ruang angkasa. Di Amerika, Eropa, dan Jepang sudah dikembangkan mobil ramah lingkungan yang menggunakan sel bahan bakar. Sebagai bahan bakar utamanya adalah gas hidrogen yang disimpan dalam tangki bahan bakar dan diberi tekanan yang tinggi sehingga mencair. Gas hidrogen dialirkan ke anoda dan pada katoda dialirkan gas oksigen yang diperoleh dari udara.

A. DAYA HANTAR LISTRIK PADA ZATIngat kembali materi sebelumnya. Berdasarkan daya hantarnya, zat dapat dibedakan menjadi:Elektrolit adalah zat yang dapat menghantar listrik karena mengandung ion-ion yang dapat bergerak bebas(mengalami ionisasi).Non elektrolit adalah zat yang tidak dapat menghantarkan listrik karena tidak terurai menjadi ion-ion, tetapi tetapdalam bentuk molekul yang tidak bermuatan listrik.

B. ELEKTROKIMIA Elektrokimia adalah ilmu kimia yang mempelajari aspek-aspek listrik pada proses kimia. Contoh aplikasi: aki, baterai, penyepuhan logam, dan sebagainya, Materi sebelumnya sudah dibahas mengenai pengertian reaksi redoks. Reaksi redoks adalah reaksi reduksi dan oksidasi. Reaksi reduksi adalah reaksi penangkapan elektron atau reaksi terjadinya penurunan bilangan oksidasi, sedangkan reaksi oksidasi adalah reaksi pelepasan elektron atau reaksi terjadinya kenaikan bilangan oksidasi. Jadi, pada reaksi redoks terjadi penerimaan dan pelepasan elektron (adanya transfer elektron). Energi yang dilepaskan dari reaksi redoks dapat diubah menjadi energi listrik, sedangkan jika energi listrik dialirkan dalam larutan elektrolit, maka akan terjadi reaksi redoks. Reaksi redoks dapat berjalan spontan (menghasilkan energi listrik) maupun tidak spontan/ dengan bantuan (memerlukan energi listrik). Jadi pada reaksi redoks, dapat terjadi perubahan energi dari energi kimia menjadi energi listrik maupun sebaliknya. Tempat berlangsungnya perubahan energi kimia menjadi energi listrik atau sebaliknya dinamakan sel.Sel terdiri dari dua elektroda (penghantar/kutub) dan larutan elektrolit.Elektroda dibedakan menjadi katoda (mengalami reduksi) dan anoda (mengalami oksidasi).Sel elektrokimia dapat dibedakan menjadi sel volta dan sel elektrolisis.

1. SEL VOLTA/SEL GALVANI Ditemukan oleh Luigi Galvani (1780) dan Alessandro Volta (1800) Ciri-ciri: Mengubah energi kimia menjadi energi listrikMengalami reaksi redoks spontan menghasilkan energi listrikKatoda sebagi kutub positif, anoda sebagai kutub negatifContoh: sel aki, baterai kering (sel Leclanche), baterai alkaline, baterai Ni-Cd, baterai kentang, dsbBeberapa sel volta dalam kehidupan sehari-hari a. Baterai Kering (Sel Leclanche) Anode (-) : Logam seng (Zn) yang dipakai sebagai wadah. Katode (+) : Batang karbon (tidak aktif) Elektrolit: Campuran berupa pasta yang terdiri dari MnO2, NH4Cl, dan sedikit airb. Baterai AlkalineAnode (-): Logam seng (Zn) yang sama seperti baterai biasa digunakan sebagai wadah.Katode (+) : Oksida mangan (MnO2)Elektrolit: Kalium hidroksida (KOH)c. Baterai LitiumAnode (-): LitiumKatode (+) : Oksida logam transisi/sulfida (MnO2, V6O13, TiS2) Elektrolit: Polimerd. Baterai dari bahan alam, misal dari kentang Anode (-): Seng (Zn)Katode (+) : Tembaga (Cu) Elektrolit: Kentange. Accumulator (Aki)Anode (-): Lempeng logam timbal (Pb).Katode (+) : Lempeng logam oksida timbal (PbO2)Elektrolit: Larutan asam sulfat (H2SO4) encer

Potensial Sel (Esel) Banyaknya arus listrik yang dihasilkan dari kedua elektroda dapat ditentukan dengan menetapkan potensial elektroda (E) yaitu beda potensial antara anoda dan katoda. Sebagai pembanding (standar) digunakan potensial elektroda hidrogen. Potensial elektroda hidrogen standar diberi harga = 0 volt (E = 0 volt). 2 H+(aq) + 2 e- H2(g)E = 0 voltJika ada suatu zat yang lebih mudah melakukan reduksi dibanding hidrogen, maka harga potensial elektrodanya adalah positif. Jika lebih mudah melakukan oksidasi, maka potensial elektrodanya bertanda negatif. Contoh: Diketahui potensial reduksi Cu dan Zn: Cu2+(aq) + 2 e- Cu(s)E = + 0,34 V atau E Cu2+Cu = + 0,34 V (lebih mudah melakukan reduksi)Zn2+(aq) + 2 e- Zn(s)E = - 0,74 VE Zn2+Zn = - 0,74 V (lebih mudah melakukan oksidasi)

Catatan:Potensial elektroda merupakan potensial reduksi karena berkaitan dengan reaksi reduksi.Besarnya potensial oksidasi sama dengan potensial reduksi tetapi berlawanan tanda.

Menentukan katoda dan anodaMENGAPA PADA BATERAI KENTANG Zn SEBAGAI ANODA DAN Cu SEBAGAI KATODA?Potensial elektroda Zn lebih negatif, maka Zn harus melakukan oksidasi dan bertindak sebagai anoda.Potensial elektroda Cu lebih positif, maka Cu mengalami reduksi dan bertindak sebagai katoda.Maka reaksi yang terjadi:Anoda: Zn(s) Zn2+(aq) + 2 e-E = + 0,74 V*) oksidasi, reaksi harus dibalik, tanda berlawananKatoda : Cu2+(aq) + 2 e- Cu(s)E = + 0,34 VZn(s) + Cu2+(aq) Zn2+(aq) + Cu(s) Esel = +1,10 V Reaksi tersebut dapat dituliskan dalam notasi sel berikut: ZnZn2+ Cu2+Cu oksidasi reduksi

Besarnya potensial sel ( Esel) dari suatu reaksi redoks dalam sel volta merupakan total dari potensial elektroda unsurunsur sesuai dengan reaksinya. Dalam hal ini, hasil perhitungan potensial sel bisa positif atau bisa negatif. Jika potensial sel bertanda positif berarti reaksi dapat berlangsung, sedangkan jika potensial sel bertanda negatif berarti reaksi tidak dapat berlangsung. Ingat!! Perhitungan tidak melibatkan koefisien.

Contoh soal 1 Diketahui :Cu2+(aq) + 2 e- Cu(s)E = + 0,34 VAg+(aq) + 1 e- Ag(s)E = + 0,80 VTentukan Esel dari kedua elektroda!Jawab:ECu lebih negatif dari EAg, maka Cu mengalami oksidasi dan bertindak sebagai anoda.A: Cu(s) Cu2+(aq) + 2 e-E = - 0,34 V

K: 2 Ag+(aq) + 2 e- Ag(s) E = + 0,80 V Cu + 2 Ag+ Cu 2+ + 2 Ag Esel = + 0,46 Vatau: CuCu2+ Ag+AgEsel = + 0,46 V

Contoh soal 2Diketahui:Ag+AgE = + 0,80 VZn2+ZnE = - 0,76 V Tentukan Esel dari kedua elektroda!Jawab:Zn lebih negatif, mengalami oksidai (anoda) Ag lebih positif, mengalami reduksi (katoda) A: Zn(s) Zn2+(aq) + 2 e-E = + 0,76 VK: Ag+(aq) + 1 e- Ag(s)E = + 0,80 V ZnZn2+ Ag+Ag Esel = + 1.56 V

(Ingat!! Perhitungan tidak melibatkan koefisien)

2. SEL ELEKTROLISIS Pada praktikum uji elektrolit, saat elektroda dicelupkan ke dalam larutan elektrolit, akan timbul gelembung gas dan lama kelamaan pada salah satu batang elektroda akan timbul endapan. Peristiwa tersebut menunjukkan elektrolisis. Jumlah endapan yang terjadi dapat diperkirakan dengan hukum Faraday. Sel elektrolisis adalah tempat terjadinya peristiwa penguraian elektrolit oleh arus searah. Ciri-ciri: Mengubah energi listrik menjadi energi kimiaMengalami reaksi redoks tidak spontan (memerlukan energi listrik)Katoda sebagi kutub negatif, anoda sebagai kutub positifContoh: penyepuhan logam (elektroplating), pemurnian logam, pembuatan beberapa bahan kimia Beberapa aplikasi sel elektrolisis: 1. Penyepuhan Logam (Elektroplating) Misalnya penyepuhan logam besi. Agar besi tahan terhadap karat maka permukaan besi sering dilapisi oleh logam yang lebih stabil, seperti seng, nikel, atau perak. Benda yang akan dilapisi dipasang sebagai katoda dan potongan logam penyepuh dipasang sebagai anoda yang dibenamkan dalam larutan garam dari logam penyepuh dan dihubungkan dengan sumber arus searah. Contoh: untuk melapisi sendok garpu yang terbuat dari besi dengan perak (Ag), maka garpu dipasang sebagai katoda dan logam perak dipasang sebagai anoda, dengan elektrolit larutan AgNO3. 2. Pemurnian Logam Logam yang kotor ditempelkan di anode dan logam murni ditempatkan di katode. Larutan yang digunakan adalah yang mempunyai kation logam tersebut.

Hukum Faraday Pada tahun 1834 Michael Faraday menemukan fakta bahwa banyaknya perubahan kimia yang dihasilkan oleh arus listrik berbanding lurus dengan jumlah listrik yang dilewatkan. Hukum I Faraday: Massa zat yang terjadi atau melarut selama proses elektrolisis berbanding lurus dengan jumlah muatan listrik yang melalui sel elektrolisis W=atau W = e . F

W= berat zat (endapan) yang terjadi (gram)e= berat ekivalen (Ar/valensi)i = kuat arus (A)t= waktu (detik) F = i x t96500

Contoh Soal 3

96.500 = tetapan Faraday

1. Larutan NiSO4 (Ar = 59) dialiri arus listrik 10 A selama 1 jam. Tentukan Ni yang mengendap di katoda. Reaksi: NiSO4(aq) Ni2+ + SO42-

Katoda: Ni2+(aq) + 2 e Ni(s)

Diketahui: e = Ar/valensie = 59/2 e = 29.5 i = 10 At = 1 jam = 36000 detik Ditanya : W

*valensi menyatakan banyaknya elektron yang dilepas/diterima

Jawab: W = e x i x t= 29.5 x 10 A x 3600= 11 gram

9650096500

Contoh Soal 4

2. Tentukan berat logam perak (Ar Ag = 108) yang diendapkan jika arus listrik sebesar 0.2 Faraday dialirkan ke

dalam larutan AgNO3.

Diketahui: F= 0.2 F

e= Ar/ valensiAg+(aq) + e Ag(s), jadi valensi = 1

Maka: W= e . F = 108 . 2 F = 21.6 gram

C. KOROSI Korosi (perkaratan) adalah teroksidasinya suatu logam dengan zat yang ada di sekitarnya dan menghasilkan senyawa yang tidak dikehendaki. Dalam kehidupan sehari-hari, besi yang teroksidasi disebut dengan karat. Reaksi pada perkaratan besi: Anoda : Fe(s) Fe2+(aq) + 2 e-Katoda : O2(g) + 2 H2O(l) + 4 e- 4 OH-(aq) Fe(s) + O2(g) + 2 H2O(l)Fe2+(aq) + 4 OH-(aq) Karat besi (Fe2O3. x H2O) merupakan oksidasi lebih lanjut dari Fe2+ dan menjadi Fe3+ dan membentuk Fe2O3 mengikat air. Faktor yang mempercepat korosi adalah kontak dengan air, tingkat keasaman, konta elektrolit, zat pengotor, kontak dengan logam lain yang kurang aktif, dan kondisi logam (kerapatan dan kekerasan permukaan). Pencegahan terhadap korosi besi 1. Proses pelapisan Besi dilapisi dengan suatu zat yang sukar ditembus oksigen. Hal ini dilakukan dengan cara dicat atau dilapisi dengan logam lain. 2. Proses perlindungan katoda (proteksi katodik) atau pengorbanan anoda (anodaizing) Besi dilindungi dari korosi dengan menempatkan besi sebagai katoda, bukan sebagai anoda. Dengan demikian besi dihubungkan dengan logam lain yang mudah teroksidasi, yaitu logam dengan potensial reduksi lebih negatif dari besi. Logam yang paling sesuai untuk proteksi katodik adalah logam magnesium (Mg). Logam Mg bertindak sebagai anoda dan akan terserang karat sampai habis, sedang besi bertindak sebagai katoda tidak mengalami korosi. Aplikasi: Untuk melindungi pipa air agar tidak berkarat, pada jarak tertentu pipa dihubungkan dengan lempeng magnesium yang ditanam dalam bak berisi pasir. Untuk melindungi menara besi dari karat, kaki menara dihubungkan dengan lempeng magnesium yang ditanam didalam tanah.

TUGAS III1. Diketahui:Tentukan Esel untuk:Ag+ Ag E = + 0,80 Va. ZnZn2+ Pb2+PbCu2+ Cu E = + 0,34 Vb. ZnZn2+ Ag + AgPb2+ Pb E = - 0,13 Vc. FeFe2+ Cu2+CuFe2+ Fe E = - 0,44 Vd. PbPb2+ Cu2+CuZn2+ Zn E = - 0,76 Ve. FeFe2+ Ag+Ag2. Diketahui: Ag+ AgE = + 0,80 V3. Diketahui: Ni2+| NiE = - 0,25 VMg2+| MgE = -2,37 VPb2+ PbE = - 0,13 VTentukan:Tentukan:a. katoda dan anodaa. katoda dan anodab. reaksi pada katoda dan anodab. reaksi pada katoda dan anodac. potensial sel standar (Esel)c. potensial sel standar (Esel)d. notasi sel voltad. notasi sel volta4. Larutan AgNO3 (Ar Ag = 108) dialiri listrik 10 ampere selama 1 jam. Tentukan berat logam perak yang dapat diendapkan. Reaksi di katoda: Ag+(aq) + e Ag(s) 5. Tentukan berat logam Cu (Ar = 63,5) dapat diendapkan jika arus listrik sebesar 5 ampere dilewatkan dalam larutan CuSO4 selama 2 jam. Reaksi di katoda: Cu2+(aq) + 2e Cu(s)

SOAL LATIHAN 1.Larutan ZnSO4 dielektrolisis menggunakan arus listrik 0,1 A selama 1 jam.a).Tuliskan reaksi yang terjadi !b).Berapa gram Zn yang diendapkan pada katoda? (Ar Zn = 65)2.Berapa gram Ni yang diendapkan pada elektrolisis larutan NiSO4 jika digunakan arus listrik20 000 C ?3.Berapa waktu yang diperlukan untuk elektrolisis larutan AgNO3 menggunakan arus listrik 0,1A agar diperoleh 0,1 gram endapan Ag ?4. Berapa waktu yang diperlukan untuk elektrolisis 10 mL larutan AgNO3 0,01 M menggunakan arus listrik 0,1 A sampai elektrolisis terhenti karena semua perak telah mengendap ? 5. Jika campuran larutan CuSO4 dan NiSO4 dielektrolisis sehingga dihasilkan 1 gram endapan, maka berapa gram Cu dan berapa gram Ni yang telah diendapkan dari larutan tersebut ? 6. Larutan CuSO4, AuCl3, dan AgNO3 yang terpisah masing-masing dielektrolisis dengan arus listrik 0,1 A dalam waktu yang sama. Jika Cu yang diendapkan sebanyak 0,1 gram, maka masing-masing berapa gram Au dan Ag yang diendapkan ? 7. Masing-masing pasangan reaksi berikut aktivitasnya satu (a = 1). Masing-masing tentukan reaksi (i) atau (ii) yang dapat berlangsung, kemudian hitunglah potensial sel yang dihasilkan ! a.(i). Cu/Cu2+//Ag+/Agatau(ii). Ag/Ag+//Cu2+/Cub.(i). Cu/Cu2+//Pb2+/Pbatau(ii). Pb/Pb2+//Cu2+/Cuc.(i). Pb/Pb2+//Ag+/Agatau(ii). Ag/Ag+//Pb2+/Pbd.(i). Zn/Zn2+//Ag+/Agatau(ii). Ag/Ag+//Zn2+/Zn8.Sel elektrokimia dengan jembatan garam K2SO4 menggunakan elektroda Fe dalam larutanFeSO4 dan elektroda Zn dalam larutan ZnSO4.a. Tentukan manakah elektroda positip dan negatifnya?b. Tuliskan reaksi yang terjadi!c. Berapakah potensial sel yang dihasilkan?