elektrical instalation procedur

Upload: erris-januar

Post on 13-Jul-2015

1.209 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Hal yang paling penting diperhatikan dalam pekerjaan mekanikal elektrikal adalah masalah keamanan terhadap listrik. Urutan pekerjaan instalasi harus diperhatikan untuk menghindari adanya bahaya yang berhubungan dengan listrik. Secara umum pekerjaan mekanikal elektrikal meliputi instalasi instalasi Panel Box, instalasi kabel power, penyambungan jaringan Listrik pada power eksisting dan pemasangan lampu rumah pompa.

Panel Box : ukuran 20 x 20 x 9 cm sesuai dengan panel standar yang syaratkan Kabel Power : kabel NYFGBY dengan Kabel Warna Standar (vinil kabel) : R = Merah S = Kuning T = Hitam Netral = Biru Grounding = Hijau Spesifikasi kabel yang digunakan produksi Kebelindo, Kabel Metal, Supreme atau Jembo.MCB : Sesuai dengan jumlah dan kapasitas ampere yang dibutuhkan, menggunakan merek Schneider or equivalent Photosell : menggunakan merk Merlin Gerlin or equivalent 2-200 Lux, 1 leluaran 3 ampere. Kabel Skun : menggunakan skun kabel sesuai ukuran kabel dan dipasang label sesuai warna kabelnya.. Lampu Penerangan : Artolite V-shape + armature lampu TL 2 x 36 watt or equivalent. Saklar : outbow wall mounted menggunakan merek clipsal (sesuai dengan spesipikasi). Kabel Dak/cable gland : menggunakan kabel dak ukuran P35 atau P16 merek lokal.

Peralatan Potong : Gergaji, Tang Potong, pisau cutter. Alat Kunci : Obeng kembang, obeng tunggal, kunci reng, kunci pas. Peralatan Skun : Tang Skun. Peralatan Pengecekan: Tester, Tang Ampere. Tangga. Peralatan Tali Panjat. Sealent Press.

Supervisor harus memeriksa ukuran panel, harus sesuai dengan ukuran panel yang ditentukan. Jumlah, jenis dan kualitas MCB harus sesuai dan berfungsi baik. Jenis dan kualitas Busbar R-S-T-N harus sesuai dan berfungsi baik. Body ground harus terpasang ke pintu panel. Supervisor harus memeriksa instalasi/sambungan kabel. Panel Box dipastikan terinstal sesuai dengan wiring diagram dan menggunakan jenis dan ukuran kabel yang ditentukan. Supervisor harus memastikan semua kabel dihubungkan dengan rapi dan kuat sehingga tidak ada kabel yang longgar. Kabel dihubungkan menggunakan kabel skun dan dipasang kondom skun yang sesuai dengan warna kabelnya. Pemasangan skun harus dikencangkan menggunakan tang skun. Kabel grounding harus memakai kabel BCC 50mm dan diskun rapi dan kuat dengan memasang kondom skun. Dihubungkan ke busbar grounding pada bak kontrol. Instalasi pembumian dihubungkan ke jaringan grounding terdekat dan diskun dengan rapi. Pemasangan panel Box harus sesuai arah dan ketinggiannya. Panel harus dipasang pada tempatnya dengan menggunakan klem besi yang sudah digalvanisir. Panel harus terpasang kuat untuk penyambungan Kabel Power dari power eksisting dan instalasi kabel ke perangkat. Supervisor membuat catatan pelaksanaan dan pengambilan foto dokumentasi.

Sebelum dikerjakan, Supervisor harus memeriksa kabel yang digunakan apakah sudah sesuai dengan spesifikasi, ukuran dan kualitas yang disyaratkan. Galian tanah jalur kabel antara Power Eksisting dan Panel Box harus sesuai desain. Kedalaman galian minimum 60 cm di bawah permukaan ground level. Panjang kabel power harus cukup untuk menghubungkan panel KWH dengan panel ACPDB. Supervisor tidak boleh mengijinkan adanya sambungan kabel power. Sebelum dihubungkan semua kabel yang keluar dari panel seperti kabel power, kabel grounding, dan kabel lampu harus dimasukkan/dibungkus di dalam Cable Dak. Supervisor harus memeriksa instalasi kabel di power eksisting dan panel box. Harus dipastikan kabel terpasang sesuai line nya. Aliran kabel R ,S, T, N dilihat dari warna kabel, yaitu : R = Merah S = Kuning T = Hitam Netral = Biru Grounding = KuningHijau Kabel dihubungkan harus memakai kabel skun dan kondom skun. Kondom skun harus mempunyai warna yang sama dengan warna kabel. Untuk mendapatkan ikatan yang maksimal dan hantaran yang bagus maka pengikatan kabel skun ke kabel harus dikuatkan dengan tang skun. Jika instalasi sudah selesai atau semua kabel sudah terhubung, pipa pelindung harus diperiksa dari kebocoran atau kemungkinan masuknya air hujan. Semua lubang/celah kabel di pipa harus ditutup dengan sealent. Kabel yang melewati jalan (crossing jalan) harus melewati dalam tanah dan dibungkus oleh pipa 6. Supervisor harus memastikan pekerjaan sudah terinstalasi dengan baik dan selanjutnya galian tanah kabel power dapat diurug kembali. Lakukan pencatatan proses pelaksanaan dan pengambilan foto dokumentasi.

Pemasangan sistem penerangan harus disesuaikan dengan jenis dan ukuran lampu yang disyaratkan. Penempatan posisi lampu penerangan harus sesuai dengan gambar as planned. Sistim instalasi kabel dan saklar harus sesuai standar sistem instalasi listrik. Juga harus diperiksa spesifikasi material dan kualitas pemasangan. Jalur kabel harus rapi dan ditempatkan pada tempat yang di isyaratkan

Pemasangan sistem grounding ditujukan untuk keamanan bagi manusia, menghindari kerusakan pada perangkat dan mengurangi gangguan (interfensi) sinyal dari bahaya petir. Sistim grounding yang berada di bawah permukaan tanah harus terhubung dengan sistim grounding yang berada di atas permukaan tanah. Hal yang paling penting diperhatikan dalam pekerjaan grounding adalah berfungsinya sistem grounding sebagai penghantar buangan arus lebih ke perut bumi, baik dari petir maupun dari jaringan listrik yang ada. Secara umum pekerjaan grounding meliputi pemasangan sistem pembumian/pentanahan, pembuatan bak kontrol, penyambungan pentanahan dari perangkat dan ke material lainnya di areal lokasi. Setelah pekerjaan grounding dikerjakan, maksimum nilai tahanan tanah yang diijinkan untuk keseluruhan sistem grounding adalah 1 ohm. Pengukuran dilakukan dengan prosedur pengukuran yang benar dan menggunakan peralatan yang disyaratkan.

Cooper Rod Cooper Rod, terbuat dari pipa tembaga dengan ukuran diameter 5/8 dan panjang 3m. Ditanam secara vertikal sesuai dengan kedalaman yang ditentukan. Kabel BC 50 mm2 Material kabel BC 50 mm2 sebagai penghantar dimana biasanya digunakan untuk kabel tanam. Material yang digunakan sesuai dengan standar dan kualitas yang ditentukan, menggunakan material lokal. Kabel BC 70 mm2 Material kabel BC 70 mm2 sebagai penghantar dimana biasanya digunakan untuk kabel tanam. Material yang digunakan sesuai dengan standar dan kualitas yang ditentukan, menggunakan material lokal. Kabel Skun Sebagai media pengikat antara kabel BC dengan media yang akan dihubungkan. Disambungkan pada ujung kabel dengan baik dan kuat untuk menjamin daya hantar yang bagus. Bak Kontrol Bak kontrol ukuran 40 x 40 x 40 cm di bawah permukaan tanah dicor beton dan memakai tutup dari plat besi.

BAK KONTROL

Alat Ukur : Meteran Steel tape dengan panjang lebih 15 m, penggaris siku, waterpass , selang air, dan asesoris pengukuran lainnya. Alat Gali Manual : cangkul , sekop, belincong, linggis, keranjang bambu. Alat alat tukang Kayu : gergaji kayu, palu, paku, ketam. Sendok Semen.

INSATALASI GROUNDING

Peralatan Potong : gergaji, tang potong, pisau cutter, pengupas kabel. Alat Kunci : obeng kembang, obeng tunggal, kunci reng, kunci pas. Peralatan Skun : tang skun. Peralatan Pengecekan: grounding tester/merger. Alat Cadweld.

Penempatan bak kontrol (main hole) harus sesuai dengan gambar as planned. Penggalian dimensi dan kedalaman bak kontrol harus sesuai dengan desain. Ukuran bersih bak kontrol setelah pengecoran adalah 40 x 40 x 40 cm. Pemasangan bekisting harus sesuai dengan ukuran dalam bak kontrol yang ditentukan. Jika memenuhi syarat, pengecoran dapat dilaksanakan dengan menggunakan material memenuhi persyaratan spesifikasi. Pengadukan dan penuangan campuran beton harus sesuai standar pengecoran. Pengecoran dilakukan langsung full sampai selesai. Bak kontrol harus difinishing dengan plesteran dan pengacian yang rapi. Finishing akhir harus dicat hitam. Sambungan kabel skun yang dipasang dengan rapi dan kuat. Pemasangan kabel skun harus menggunakan tang skun. Tidak diperbolehkan pemasangan kabel skun dengan cara dipukul. Pemasangan kabel skun harus menggunakan kondom skun dengan warna hijau. Pada bagian dasar bak control diberi split dengan split ketebalan 75 mm. Penutup bak kontrol harus dipasang rapi dan kuat. Penutup harus bisa ditutup dan dibuka dengan mudah. Ukuran permukaan lubang bak kontrol harus sesuai dengan penutup bak kontrol. Penutup bak kontrol harus dilengkapi dengan kunci dan gembok standar. Supervisor CME dan subkontraktor membuat catatan pelaksanaan dan pengambilan foto dokumentasi.

Ukuran diameter dan panjang copper rod harus sesuai dengan ukuran standar. Copper rod terbuat dari bahan tembaga. Harus diperiksa lapisan tembaga copper rod bukan proses blasting. Pemeriksaan dapat dilakukan dengan pemotongan lapisan luarnya. Kabel BC 50 mm dan Kabel BC 70 mm harus dipastikan menggunakan diameter yang sesuai. Panjang kabel harus cukup untuk keseluruhan sistem instalasi grounding bawah tanah. Kabel skun harus sesuai dengan diameter kabel BC 50 atau kabel BC 70 mm yang dipergunakan. Kedalaman galian tanah harus sesuai. Kedalaman minimum adalah 70 cm dari permukaan ground level. Di area titik copper rod galian tanah harus mencukupi untuk ruang proses penyambungan. Copper rod harus tertanam semua sesuai panjang copper rod. Kabel BC 50 mm dan BC 70 mm harus terhubung dengan baik untuk semua sistem pentanahan bawah tanah. Supervisor harus memeriksa : Kabel Grounding Ring Copper Rod : Sambungan kabel antar copper rod. Copper rod harus terhubung secara melingkar. Sambungan kabel dengan copper rod dengan cara penyambungan yang disyaratkan. Sambungan kabel ring grounding di hubungkan ke bus bar terminal bak kontrol. Dihubungkan dengan menggunakan kabel skun. Kabel yang digunakan : Kabel BC 70 mm

Pelaksanaan penyambungan dengan menggunakan mesiu harus dipastikan sesuai prosedur. Sambungan harus rapi dan kuat.Semua konduktor kabel harus terpasang rapi dan kuat. Setelah terpasang semuanya dilakukan pemeriksaan disemua sambungan dan nilai yang disyaratkan adalah 1 ohm. Supervisor membuat catatan pelaksanaan dan pengambilan foto dokumentasi.