electrostatic separator
TRANSCRIPT
M-XIII
ELECTROSTATIC SEPARATOR
13.1 Tujuan Percobaan
a. Memisahkan mineral-mineral berharga dari pengotornya berdasarkan
perbedaan sifat kelistrikannya.
b. Menentukan Recovery (perolehan) mineral berharga.
c. Menentukan Ratio of Concentration mineral berharga.
13.2 Teori Dasar
Elektrostatic separator
merupakan Operasi konsentrasi atau pemisahan satu mineral atau lebih
dengan mineral lainnya yang memanfaatkan perbedaan sifat kelistrikan dari
mineral-mineral yang akan dipisah. Sifat kelistrikan menunjukkan kemampuan
mineral dalam menghantarkan listrik, biasa disebut konduktivitas. Mineral-
meneral yang terdapat dalam bijih akan merespon medan listrik sesuai dengan
sifat konduktivitas yang dimilikinya.Pada electrostatic separator mekanisme
pemuatan listrik pada butiran mineral adalah akibat induksi listrik dalam medan
listrik yang ditimbulkan oleh satu elektroda besar yang statis, dimana tidak terjadi
aliran elektron. Semua butiran (konduktor dan nonkonduktor) yang berada di atas
rotor, apabila berada di dalam suatu medan listrik, akan segera terinduksi dan
menimbulkan polarisasi pada butiran-butiran tersebut, yaitu tilmbulnya muatan
listrik pada permukaan butiran (positif dan negatif).
Mineral-mineral yang memiliki sifat konduktivitas tinggi akan segera
melepaskan muatan yang dimilikinya. Mineral-mineral ini dengan cepat memiliki
muatan yang sama dengan permukaan tempat dimana muatan dilepaskan.
Mineral ini kemudian dikelompokan sebagai mineral konduktor. Mineral
konduktor merupakan mineral yang dapat menghantarkan listrik.
Sedangkan Mineral-mineral yang tidak memiliki sifat konduktivitas, tidak akan
dengan segera dapat melepaskan muatan yang dimilikinya. Mineral-mineral ini
sangat lambat dalam melepaskan muatannya. Mineral ini memiliki muatan yang
berlawanan dengan permukaan tempat dimana mineral itu berada. Mineral-
mineral ini kemudian dikelompokkan sebagai mineral non-konduktor. Mineral
non-konduktor merupakan mineral yang tidak dapat menghantarkan listrik.l
Mineral-mineral yang masuk dalam kelompok mineral konduktor misalnya:
magnetite, hematite, chromite, galena, cassiterite. Sedangkan mineral-mineral
yang dikelompokan dalam mineral non-konduktor misalnya: kuarsa, mika,
corundum, gypsum, zircon, feldspar. Menunjukkan respon dari dua mineral yang
memiliki konduktivitas berbeda yaitu mineral konduktor dan non-kunduktor.
Kedua mineral diberi muatan dari medan listrik dengan kuat medan tertentu.
Setelah diberi muatan, kedua jenis mineral memiliki muatan yang sama, dan
dinyatakan dengan angka 100 persen. Setelah pengaruh medan listriknya
dihilangkan, kedua jenis mineral akan menunjukkan perilaku yang berbeda
sesuai dengan sifat konduktivitasnya.
Gambar 13.1Grafik Perilaku Mineral Dalam Medan Listrik
Mineral konduktor dengan segera dapat melepaskan muatannya, dan
dalam waktu yang sangat singkat mineral menjadi tidak bermuatan atau
muatannya menjadi nol persen. Pada saat yang sama, mineral non-konduktor
sangat lambat melepaskan muatannya, dan untuk waktu yang sama masih
memiliki muatan di atas 50 persen. Perbedaan perilaku ini yang kemudian
digunakan untuk memisahkan mineral yang memiliki perbedaan konduktivitas
cukup besar.
13.3 Alat dan Bahan
13.3.1 Alat
Peralatan yang digunakan adalah Rapid Electrostatic Separator atau lebih
dikenal dengan High Tension Separator. Alat ini mempunyai beda potensial
sangat tinggi, yaitu sekitar 50.000 volt DC.
13.3.2 Bahan
a. Pasir kuarsa (SiO2), sebanyak 300 gr.
b. Pasir besi, dengan ukuran -65 sampai dengan +100 #, sebanyak 100 gr.
Gambar 13.2Electrostatic Separator
Contoh lain dari mineral yang mempunyai sifat listrik (konduktor) dan
non konduktor adalah, sebagai berikut :
Tabel 13.1
Jenis-Jenis Mineral Konduktor dan Non Konduktor
No Mineral Konduktor Mineral Non Konduktor
1 Magnetit Monazit
2 Ilmenit Siderit
3 Hematit Garnet
4 Franklinit Mika biotit
5 Galena Korundum
6 Kasiterite Kalsit
7 Pyrit Epidot
13.4 Prosedur Percobaan
1. Lakukan mixing antara pasir besi dengan kuarsa.
2. Lakukan coning dan quartering.
3. Tentukan kadar feed dengan grain counting.
4. Hidupkan motor penggerak drum separator.
5. Atur feeder agar feed yang masuk sesuai dengan yang diinginkan.
6. Hidupkan heater yang berfungsi untuk memanaskan mineral-mineral yang
bersifat konduktor, agar lebih mudah tertarik oleh medan listrik.
7. Masukkan feed ke feeder setiap 15 detik.
8. Setelah feed habis semuanya, maka akan diperoleh hasil berupa
konsentrat (konduktor) dan tailing (non- konduktor).
9. Matikan mesinnya.
10. Timbang berat konsentrat.
11. Tentukan kadar konsentrat ( pasir besi ) dengan grain counting.
12. Tentukan berat tailing ( T ) dan kadarnya ( t ), dengan rumus :
a. Material Balance
F = C + T
b. Metallurgical Balance
F . f = C . c + T . t
Dimana : F = Berat Feed (gr)
f = Kadar Feed (%)
C = Berat Konsentrat (gr)
c = Kadar Konsentrat (%)
T = Berat Tailing (gr)
t = kadar Tailing (%)
13.5 Kadar Concentrate
Menghitung total concentrate SnO2 :
K SnO2=∑ nSnO 2× ρSnO 2
(∑ nSnO 2× ρSnO 2 )+(∑ nSiO 2× ρSiO 2 )×100 %
1772 X 7 ton/m3
K SnO2 = X 100 % (1772 X 7 ton/m3) + (862 X 2,65 ton/m3)
= 84,45 %
13.5.2 Material Balance
T = C + T
T = F - C
T = 400 – 90,5
= 309,5
13.5.3 Metallurgical balance:
F.f – C.ct SnO2 = X 100 %
T
(400 gr X 25 %) - (90,5 gr X 84,5 %) = X 100 % 309,5 g r
= 76 %
13.5.4 Recovery (R)
C.cR = X 100 %
F.f
90,5 gr X 84,45 %= X 100 % 400 gr X 25 %
= 76,43 %13.5.5 Ratio Of Concentration
FK =
C
400 gr= 90,54 gr
= 4,42
13.6 Hasil Pengolahan Data
Mineral
Feed Konsentrat TailingR
(%)KBerat
(Kg)
Kadar
(%)
Berat
(Kg)
Kadar
(%)
Berat
(Kg)
Kadar
(%)
Kuarsa 300 75 14,07 15,55 285,9 92,476,43 4,42
PB 100 25 76,43 84,45 33,57 7,6
Dengan menggunakan sample atau bahan yaitu mineral kuarsa dan juga
pasir besi dapat dicari hasil dari konsentrat dan juga tailing dengan berat feed
400 gr dari mineral kuarsa dan pasir besi tersebut dengan menggunakan
Electrostatic Separator.
Foto 13.1Sample (Pasir Besi dan Mineral Kuarsa)
Foto 13.2Alat Electrostatic Separator
Foto 13.3Tempat Keluarnya Tailing, Konsentrat, Midling
13.7 AnalisaPada proses pemisahan yang menggunakan alat electrostatic separator,
merupakan alat yang memisahkan dengan media aliran listrik.
Pada alat electrostatic separator, ini dapat menimbulkan aliran positif dan
juga negative yang disebabkan oleh adanya butiran konduktor dan juga yang non
konduktor dan keterdapatannya pun di atas rotor didalam satu medan listrik,
maka dengan menggunakan sample pasir besi dan juga mineral kuarsa,
kekuatan listrik yang dihasilkan akan menarik butiran konduktor dan akan
dilepaskan muatan listriknya kepada rotor, maka yang terjadi butiran yang
bermuatan positif akan di dorong oleh rotor dan akan ditarik oleh elektroda
negative.
Maka pasir besi akan sangatlah banyak yang masuk ke dalam konsentrat
dikarenakan pasir besi merupakan butiran konduktor.
13.8 Kesimpulan
Dari percobaan ini yang menggunakan alat electrostatic separator,
disimpulkan bahwa alat ini menggunakan perbedaan sifat konduktivitas pada
suatu material.
Dipraktikum ini didapatkan kadar konsentrat untuk pasir besi sebesar 95
% Dan juga Recovery yang didapatkan adalah 42,32 % serta Ratio of
Concentration 4,5. Untuk proses pemisahan pengotornya pada percobaan ini
meningkatkan kadar suatu feed yang sebelumnya 50% menjadi kadar produkta
dari konsentrat sebesar 95%. Dan keterdapatan pasir besi pada tailing yaitu
sebesar 37,10%.
DAFTAR PUSTAKA
Staff Asisten, 2012, “Diktat Penuntun Praktikum Pengolahan Bahan Galian”,
Laboratorium Tambang Universitas Islam Bandung.
DAFTAR PUSTAKA
Staff Asisten, 2012, “Diktat Penuntun Praktikum Pengolahan Bahan Galian”,
Laboratorium Tambang Universitas Islam Bandung.