ekstraksi uji aktivitas enzim amilase

18
LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA DAN ANALISIS PANGAN EKSTRAKSI & UJI AKTIVITAS ENZIM AMILASE NAMA : WAHYU ERWIN FIRMANSYAH NIM : 125100101111014 KELOMPOK : J3 KELAS :J ASISTEN : NOVI PROGRAM STUDI ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2014

Upload: yuliana-sabarina

Post on 21-Nov-2015

1.350 views

Category:

Documents


85 download

DESCRIPTION

Teknologi Enzim

TRANSCRIPT

  • LAPORAN PRAKTIKUMBIOKIMIA DAN ANALISIS PANGAN

    EKSTRAKSI & UJI AKTIVITAS ENZIM AMILASE

    NAMA : WAHYU ERWIN FIRMANSYAHNIM : 125100101111014KELOMPOK : J3KELAS : JASISTEN : NOVI

    PROGRAM STUDI ILMU DAN TEKNOLOGI PANGANJURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN

    FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIANUNIVERSITAS BRAWIJAYA

    MALANG2014

  • Wahyu Erwin FirmansyahTHP-FTP-UB-2014

    1

    BAB IEKSTRAKSI DAN PENGUJIAN AKTIVITAS AMILASEA. Pre Lab1. Mengapa enzim amilase bisa didapatkan pada kecambah biji-bijian?

    Enzim amilase bisa didapatkan pada kecambah biji-bijian karena enzim amilasediperlukan biji pada proses metabolisme senyawa pati yang berfungsi untukmengkatalisis pemecahan atau hidolisis senyawa pati menjadi gula sederhana yanglarut dalam air yang diperlukan untuk perkecambahan biji. Munculnya tunas padakecambah biji-bijian dapat mengaktifkan enzim amilase, enzim tersebut menyediakannutrisi yang paling baik untuk membantu pertumbuhan tunas (Sari, 2004).

    Pada proses perkecambahan, aktivitas metabolisme akan menghasilkan hormongiberelin yang akan ditranslokasikan ke lapisan aleuron sehingga menghasilkanenzim amilase terutama -amilase. Enzim tersebut selanjutnya masuk ke dalamcadangan makanan dan mengkatalis proses perubahan cadangan makanan berupapati menjadi gula sehingga dapat menghasilkan energi yang berguna untuk aktivasisel dalam mendukung proses pertumbuhan. Cadangan makanan yang sudah diubahmenjadi gula akan digunakan untuk membentuk struktur akar, batang, dan tunas(Bintang, 2010).

    2. Jelaskan prinsip pengukuran aktivitas enzim amilase secara kuantitatif padapercobaan ini?Prinsip pengukuran aktivitas enzim amilase secara kuantitatif pada percobaan ini

    yaitu menguji aktivitas enzim amilase dari kecambah biji-bijian dimana aktivitas enzimamilase ditunjukkan dengan perubahan warna akibat hidrolisis pati menjadi gulasederhana (maltosa) oleh enzim amilase. Prinsipnya didasarkan pada perhitungangula pereduksi dari hasil hidrolisis pati (Mutia dkk, 2011).

    Penentuan kadar gula pereduksi (maltosa) dapat dilakukan dengan menggunakananalisa gula pereduksi yaitu mereaksikan gula pereduksi dengan reagen DNS (3,5dinitro saliclic acid) dimana pada suasana basa, gula pereduksi akan mereduksi DNSmenjadi Asam 3-amino-5-dinitrosalisilat yang dapat menyerap dengan kuat radiasigelombang elektromagnetik pada panjang gelombang tertentu. Semakin banyak gulapereduksi maka semakin banyak Asam 3-amino-5-dinitrosalisilat yang terbentuk.Adanya senyawa yang terbentuk tersebut ditandai dengan adanya perubahan warnakuning menjadi merah jingga (Lim Chai Teo, 2013).

  • Wahyu Erwin FirmansyahTHP-FTP-UB-2014

    2

    3. Bagaimana cara mengidentifikasi secara kualitatif bahwa telah terjadi reaksi enzimatispada percobaan ini?Cara mengidentifikasi secara kualitatif bahwa telah terjadi reaksi enzimatis yaitu

    dengan melihat ada tidaknya perubahan warna pada sampel yang diuji. Apabila adagula pereduksi pada sampel, maka akan terjadi perubahan warna kuning menjadimerah jingga. Adanya perubahan warna tersebut menandakan bahwa telah terjadireaksi enzimatis yaitu dengan adanya enzim amilase yang mampu merombak patimenjadi gula. Gula sederhana yang terbentuk akan bereaksi dengan reagen DNSpereduksi yang membentuk Asam 3-amino-5-dinitrosalisilat (Lim Chai Teo, 2013).

    Selain itu, uji kualitatif juga dapat dilakukan dengan menambahkan larutan fehlingpada sampel. Jika terdapat glukosa dalam sampel maka akan terbentuk endapanberwarna merah bata yang merupakan endapan tembaga (I) oksida (Cu2O) yangdihasilkan dari reduksi tembaga (II) oksida (CuO) oleh glukosa yang merupakan gulapereduksi. Bertambahnya endapan merah bata pada sampel menunjukkan bahwasemakin lama glukosa yang terbentuk semakin banyak (Sunarya, 2007).

  • Wahyu Erwin FirmansyahTHP-FTP-UB-2014

    3

    B. Diagram Alir1. Ekstraksi Enzim Amilase

    2. Uji Kuantitatifa) Persiapan substrat pati

    1 gr Soluble Starch

    Dilarutkan ke dalam 100 ml air

    Diaduk dan dipanaskansampai jernih dan homogen

    Hasil

    Sampel

    Dihancurkan

    Diambil supernatanya

    Disentrifugasi 1500 rpm selama 30 menit

    Diambil filtratnya (larutan enzim kasar)

    Disaring dengan kertas saring

    Dibiarkan 30 menit sambil sesekali diaduk

    50 ml buffer asetat(0.1-0.5 M) pH 5.5

    Ditimbang sebanyak 5 g

    Hasil

  • Wahyu Erwin FirmansyahTHP-FTP-UB-2014

    4

    b) Pengukuran aktivitas hasil ekstraksi

    c) Pembuatan larutan standar maltose50 mg Maltosa

    Dilarutkan dalam 50 ml buffer HCl

    Diencerkan sampai diperolehstok standar 1000 ppm

    Dilakukan seri pengenceran (0 ppm,100 ppm, 200 ppm, 300 ppm, 400ppm, 500 ppm, 600 ppm)

    Hasil

    1 ml enzimhasil ekstraksiDitambah 1 ml larutan substrat pati

    Dipanaskan sampai mendidihDidinginkan cepat pada air mengalir

    Hasil

    Diinkubasi 3 menit, suhu 300C2 ml DNS

    Ditambah 20 ml aquades

    Dihitung kadar maltose dari plottingregresi linear standar maltosa

    Serapan diukur dengan spektrofotometerpada panjang gelombang 550 nm

  • Wahyu Erwin FirmansyahTHP-FTP-UB-2014

    5

    d) Pembuatan grafik standar

    Hasil

    1 ml larutan stokstandar maltosa3 ml DNS

    Diinkubasi 15 menit, suhu 400C

    Diukur absobansinya padapanjang gelombang 550 nm

    Didinginkan

    Dibuat regresi linear (hasilabsorbansi dan konsentrasi maltosa

  • Wahyu Erwin FirmansyahTHP-FTP-UB-2014

    6

    C. Hasil dan Pembahasan1.1 Ekstraksi enzim amilase dari kecambah

    a) Kurva Standar

    ppm Absorbansi0 ppm 0.130100 ppm 0.166200 ppm 0.205300 ppm 0.216400 ppm 0.243500 ppm 0.243600 ppm 0.256

    y = 0.020x + 0.127R = 0.915

    0.0000.0500.1000.1500.2000.2500.300

    0 1 2 3 4 5 6 7 8

    Absorb

    ansi

    ppm

    Kurva Standar

    Series1Linear (Series1)

  • Wahyu Erwin FirmansyahTHP-FTP-UB-2014

    7

    b) Kurva Sampel

    Sampel Konsentrasi AbsorbansiBiji Kering 18.4804 ppm 0.504Biji Direndam 12 Jam 24.5588 ppm 0.628Kecambah 12 Jam 25.2451 ppm 0.642Kecambah 24 Jam 0.3431 ppm 0.134Kecambah 48 Jam 1.0784 ppm 0.149

    1. 2 Tuliskan hasil pengamatan dari percobaan!Sampel Aktivitas Enzim

    Biji kering 6,1601Biji direndam 12 jam 8,1863Kecambah umur 12 jam 8,4150Kecambah umur 24 jam 0,1144Kecambah umur 36 jam 0,3595

    y = -0.120x + 0.772R = 0.569

    00.10.20.30.40.50.60.70.8

    0 1 2 3 4 5 6

    Absorb

    ansi

    Konsentrasi

    Kurva Sampel

    Series1Linear (Series1)

  • Wahyu Erwin FirmansyahTHP-FTP-UB-2014

    8

    *PerhitunganPersamaan kurva standar? y = 0,0204x + 0,127(1) Biji kering? absorbansi = 0,504

    *Konsentrasi (C)y = 0,0204x + 0,1270,504 = 0,0204x + 0,1270,0204x = 0,504 0,127x = 0,377/0,0204x = 18,4804C = x = 18,4804 ppm

    *Aktivitas Enzim -amilase= C x 1/T x 1 unit/1mikromol= 18,4804 x 1/3= 6,1601

    (2) Biji direndam 12 jam? absorbansi = 0,628*Konsentrasi (C)y = 0,0204x + 0,1270,628 = 0,0204x + 0,1270,0204x = 0,628 0,127x = 0,501/0,0204x = 24,5588C = x = 24,5588 ppm

    *Aktivitas Enzim -amilase= C x 1/T x 1 unit/1mikromol= 24,5588 x 1/3= 8,1863

    (3) Kecambah umur 12 jam? absorbansi = 0,642*Konsentrasi (C)y = 0,0204x + 0,1270,642 = 0,0204x + 0,1270,0204x = 0,642 0,127x = 0,515/0,0204x = 25,2451C = x = 25,2451 ppm

    *Aktivitas Enzim -amilase= C x 1/T x 1 unit/1mikromol= 25,2451 x 1/3= 8,4150

    (4) Kecambah umur 24 jam? absorbansi = 0,134 (data kelas D)*Konsentrasi (C)y = 0,0204x + 0,1270,134 = 0,0204x + 0,1270,0204x = 0,134 0,127x = 0,007/0,0204x = 0,3431C = x = 0,3431 ppm

    *Aktivitas Enzim -amilase= C x 1/T x 1 unit/1mikromol= 0,3431x 1/3= 0,1144

  • Wahyu Erwin FirmansyahTHP-FTP-UB-2014

    9

    (5) Kecambah umur 48 jam? absorbansi = 0,149 (data kelas D)*Konsentrasi (C)

    y = 0,0204x + 0,1270,149 = 0,0204x + 0,1270,0204x = 0,149 0,127x = 0,022/0,0204x = 1,0784C = x = 1,0784 ppm

    *Aktivitas Enzim -amilase= C x 1/T x 1 unit/1mikromol= 1,0784 x 1/3= 0,3595

    2. Bahas dan bandingkan data-data dalam percobaan ini!2.1 Analisis Prosedur (Anpros)

    Pada praktikum kali ini alat yang digunakan yaitu pipet ukur, pipet tetes, bola hisap,beaker glass, gelas ukur, erlenmeyer, tabung reaksi, mortar, corong kaca, kertas saring,pengaduk kaca, sentrifuge, tube sentrifuge, inkubator, kompor listrik, kuvet, danspektofotometer. Sedangkan bahan yang digunakan yaitu biji kacang hijau kering, bijikacang hijau yang direndam 12 jam, kacang hijau yang dikecambahkan 12 jam, bufferasetat pH 5.5, aquades, reagen DNS, dan pati 1%.

    Pada praktikum kali ini, hal yang dilakukan pertama kali yaitu mempersiapkansampel. Sampel yang digunakan yaitu biji kacang hijau dengan tiga perlakuan yaitu bijikacang hijau kering, biji kacang hijau yang direndam 12 jam, dan biji kacang hijau yangdikecambahkan selama 12 jam. Masing-masing sampel perlakuan tersebut ditimbangdengan timbangan analitik sebanyak 10 gram.

    Selanjutnya masing-masing sampel dihancurkan dengan mortar. Sampel harusdihancurkan untuk mendapatkan enzim amilase yang termasuk enzim endosellulersehingga untuk mengekstraksi harus menghancurkan masing-masing sampel terlebihdahulu. Masing-masing sampel diambil dan ditimbang sebanyak 5 gram. Sampel yangsudah ditimbang 5 gram selanjutnya dimasukkan ke erlenmeyer. Kemudian ditambahkan50 ml buffer asetat (0.1-0.5 M) pH 5.5 yang berfungsi untuk mempertahankan pH. Karenaenzim yang digunakan dapat bekerja secara optimum sesuai dengan pH yang optimum.Setelah itu didiamkan 30 menit sambil sesekali diaduk supaya homogen. Setelah 30menit, disaring dengan kertas saring Whatman untuk diambil filtratnya. Filtrat yangdiambil merupakan larutan enzim kasar yang ditampung dalam beaker glass.

    Setelah itu masing-masing filtrat diambil 20 ml dan dimasukkan ke tube sentrifuge.Selain itu dibuat blanko yang berisi campuran antara 10 ml aquades dengan 50 ml bufferasetat dan dimasukkan juga ke dalam tube sentrifuge. Selanjutnya disentrifugasi 1500

  • Wahyu Erwin FirmansyahTHP-FTP-UB-2014

    10

    rpm selama 30 menit dengan sentrifuge untuk memisahkan supernatan dengan pelet.Setelah 30 menit diambil supernatannya untuk uji aktivitas enzim amilase.

    Pada uji aktivitas enzim amilase, pertama kali dilakukan yaitu mempersiapkansubstrat pati 1% yang berarti 1 gram pati dilarutkan dalam 100 ml air. Kemudian, 1 mlenzim hasil ekstraksi diambil dan ditambahkan 1 ml larutan substrat pati yang berfungsisebagai substrat yang dihidrolisis oleh enzim. Lalu diinkubasi selama 3 menit denganshaker waterbath dengan suhu 30oC supaya mencapai suhu optimum yang sesuai dengansuhu optimum enzim amilase. Selanjutnya ditambah dengan 2 ml DNS (3,5 dinito salicilicacid). Reagen DNS tersebut berfungsi untuk mendeteksi adanya gula pereduksi dalamsampel disakarida maltosa hasil dari hidrolisis substrat pati oleh enzim amilase. Sampeldan blanko yang telah ditambah DNS dalam tabung reaksi diletakkan ke dalam beakerglass yang berisi aquades kemudian dipanaskan sampai mendidih diatas kompor listrikdengan tujuan untuk menghentikan aktivitas enzim atau menginaktivasi enzim. Selamapemanasan tersebut terjadi perubahan warna dari warna kuning menjadi orangekecoklatan. Setelah mendidih didinginkan secara cepat pada air mengalir. Kemudianmasing-masing sampel dan blanko diencerkan dengan menambahkan 20 ml aquades.

    Selanjutnya blanko dan masing-masing sampel diukur nilai absorbansinya denganspektrofotometer pada panjang gelombang maksimal yaitu 550 nm. Pertama larutanblanko dimasukkan terlebih dahulu ke dalam kuvet lalu dimasukkan kespektrofotometer. Larutan blanko tersebut digunakan untuk kalibrasi. Kemudian masing-masing sampel juga dimasukkan ke kuvet secara bergantian dan diukur nilaiabsobansinya dengan spektrofotometer. Setelah didapatkan nilai absorbansi masing-masing sampel, dihitung nilai aktivitas enzim amilase dengan terlebih dahulu membuatplot regresi linear standar.2.2 Perbandingan Kurva Standar dengan Kurva Sampel

    Pada kurva standar dihasilkan persamaan regresi linear yaitu y=0,0204x+0.127dimana sumbu y merupakan Absorbansi dan sumbu x merupakan Konsentrasi (ppm).Dari kurva standar tersebut menunjukkan bahwa semakin banyak konsentrasi (ppm)maka semakin tinggi nilai absorbansi. Sedangkan pada kurva sampel dihasilkanpersamaan regresi linear yaitu y=-0,1204x+0,7726 dimana sumbu y merupakanAbsorbansi dan sumbu x merupakan Konsentrasi (ppm). Jika kurva sampel dibandingkandengan kurva standar maka terdapat perbedaan pada perbandingan konsentrasi denganabsorbansi. Pada kurva sampel data yang didapatkan kurang akurat sehingga hasilnyakurang signifikan. Hasil tersebut disebabkan karena adanya perbedaan perlakuandimana data 2 perlakuan didapatkan dari kelas lain. Pada 3 perlakuan yang pertama,kedua dan ketiga perbandingan antara absorbansi dan konsentrasi berbanding lurus

  • Wahyu Erwin FirmansyahTHP-FTP-UB-2014

    11

    dimana semakin besar absorbansi maka semakin besar pula konsentrasi. Pada perlakuankeempat dan kelima nilai absorbansi yang didapatkan menurun sehingga konsentrasinyajuga menurun.2.3 Hubungan Reagen DNS dengan Aktivitas Enzim Amilase

    Reagen DNS (3,5 dinitro salicilic acid) merupakan suatu reagen yang digunakan untukmendeteksi adanya gula pereduksi dalam sampel disakarida maltosa hasil dari hidrolisissubstrat pati oleh enzim amilase. Penentuan aktivitas enzim amilase ditentukan daribanyaknya gula pereduksi yang terbentuk hasil hidrolisis pati oleh enzim amilase.Penentuan kada gula pereduksi (maltosa) dapat dilakukan dengan dengan menggunakananalisa gula pereduksi yaitu mereaksikan gula pereduksi dengan reagen DNS (3,5 dinitrosaliclic acid) dimana pada suasana basa, gula pereduksi akan mereduksi DNS menjadiAsam 3-amino-5-dinitrosalisilat yang dapat menyerap dengan kuat radiasi gelombangelektromagnetik pada panjang gelombang tertentu.

    Semakin banyak gula pereduksi maka semakin banyak Asam 3-amino-5-dinitrosalisilat yang terbentuk. Adanya senyawa yang terbentuk tersebut ditandaidengan adanya perubahan warna kuning menjadi merah jingga. Adanya perubahanwarna tersebut menandakan bahwa telah terjadi reaksi enzimatis yaitu dengan adanyaenzim amilase yang mampu merombak pati menjadi gula pereduksi. Semakin banyakgula pereduksi yang terbentuk menunjukkan bahwa semakin tinggi aktivitas enzimamilase untu memecah substrat pati menjadi gula pereduksi. Tingginya aktivitas enzimamilase ditandai dengan perubahan warna sampel yang semakin pekat dari sebelumnya.2.4 Perbandingan Tiap Sampel

    Sampel yang digunakan dalam praktikum kali ini yaitu sampel kacang hijau dengan 5perlakuan yang berbeda-beda. Perlakuan sampel yang dilakukan dalam praktikum ada 3yaitu biji kacang hijau kering, biji kacang hijau yang direndam selama 12 jam, dankacang hjau yang dikecambahkan 12 jam. Perlakuan yang lain yaitu kacang hijau yangdikecambahkan selama 24 jam dan 48 jam didapatkan dari kelas lain.

    Pada perlakuan yang pertama yaitu biji kacang hijau kering. Sampel tersebutdiekstrak dengan buffer asetat. Dari hasil ekstraksi biji kacang hijau kering diambilsupernatannya untuk uji aktivitas enzim. Enzim hasil ekstraksi tersebut diambil 1 ml danditambah pati 1% yang akan menjadi substrat. Warna dari ekstrak enzim dengan pati1%yaitu bening. Selanjutnya diinkubasi selama 3 menit pada suhu optimum 30oC. Kemudianditambahkan reagen DNS yang akan mendeteksi adanya gula pereduksi dalam sampeldisakarida maltosa hasil dari hirolisis substrat pati oleh enzim amilase yang di ekstrak

  • Wahyu Erwin FirmansyahTHP-FTP-UB-2014

    12

    dari biji kacang hijau kering. Reagen DNS akan merubah warna menjadi kuning, dansetelah dilakukan pemanasan warna yang terbentuk akan lebih pekat. Kemudiandilakukan pengenceran dengan menambahkan 20 ml aquades. Setelah itu diukur nilaiabsorbansinya dan didapatkan nilai absorbansi sebesar 0,504. Kemudian nilaiabsorbansi tersebut dimasukkan ke persamaan linear sehingga didapatkan nilai x ataukonsentrasi (C) sebesar 18,4804. Dari nilai konsentrasi tersebut didapatkan nilai aktivitasenzim -amilase pada biji kacang hijau kering yaitu 6,1601.

    Pada perlakuan yang kedua yaitu biji kacang hijau yang direndam selama 12 jam.Sampel tersebut diekstrak dengan buffer asetat. Dari hasil ekstraksi biji kacang hijauyang direndam 12 jam diambil supernatannya untuk uji aktivitas enzim. Enzim hasilekstraksi tersebut diambil 1 ml dan ditambah pati 1% yang akan menjadi substrat. Warnadari ekstrak enzim dengan pati1% yaitu bening. Selanjutnya diinkubasi selama 3 menitpada suhu optimum 30oC. Kemudian ditambahkan reagen DNS yang akan mendeteksiadanya gula pereduksi dalam sampel disakarida maltosa hasil dari hirolisis substrat patioleh enzim amilase yang di ekstrak dari biji kacang hijau yang direndam selama 12 jam.Reagen DNS akan merubah warna menjadi kuning, dan setelah dilakukan pemanasanwarna yang terbentuk akan lebih pekat dari warna sebelumnya. Kemudian dilakukanpengenceran dengan menambahkan 20 ml aquades. Setelah itu diukur nilaiabsorbansinya dan didapatkan nilai absorbansi sebesar 0,628. Kemudian nilaiabsorbansi tersebut dimasukkan ke persamaan linear sehingga didapatkan nilai x ataukonsentrasi (C) sebesar 24,5588. Dari nilai konsentrasi tersebut didapatkan nilai aktivitasenzim -amilase pada biji kacang hijau yang direndam 12 jam yaitu 8,1863.

    Pada perlakuan yang ketiga yaitu kacang hijau yang dikecambahkan selama 12 jam.Sampel tersebut diekstrak dengan buffer asetat. Dari hasil ekstraksi biji kacang hijauyang direndam 12 jam diambil supernatannya untuk uji aktivitas enzim. Enzim hasilekstraksi tersebut diambil 1 ml dan ditambah pati 1% yang akan menjadi substrat. Warnadari ekstrak enzim dengan pati1% yaitu bening. Selanjutnya diinkubasi selama 3 menitpada suhu optimum 30oC. Kemudian ditambahkan reagen DNS yang akan mendeteksiadanya gula pereduksi dalam sampel disakarida maltosa hasil dari hirolisis substrat patioleh enzim amilase yang di ekstrak dari kacang hijau yang dikecambahkan 12 jam.Reagen DNS akan merubah warna menjadi kuning, dan setelah dilakukan pemanasanwarna yang terbentuk akan lebih pekat dari warna sebelumnya. Kemudian dilakukanpengenceran dengan menambahkan 20 ml aquades. Setelah itu diukur nilaiabsorbansinya dan didapatkan nilai absorbansi sebesar 0,642. Kemudian nilaiabsorbansi tersebut dimasukkan ke persamaan linear sehingga didapatkan nilai x ataukonsentrasi (C) sebesar 25,2451. Dari nilai konsentrasi tersebut didapatkan nilai aktivitasenzim -amilase pada hijau yang dikecambahkan 12 jam yaitu 8,4150.

  • Wahyu Erwin FirmansyahTHP-FTP-UB-2014

    13

    Pada perlakuan yang keempat yaitu kacang hijau yang dikecambahkan selama 24jam. Sampel tersebut diambil dari data kelas lain (kelas D). Nilai absorbansi yangdidapatkan sebesar 0,134. Kemudian nilai absorbansi tersebut dimasukkan kepersamaan linear sehingga didapatkan nilai x atau konsentrasi (C) sebesar 0,3431. Darinilai konsentrasi tersebut didapatkan nilai aktivitas enzim -amilase pada kacang hijauyang dikecambahkan selama 24 jam yaitu 0,1144.

    Pada perlakuan yang kelima yaitu kacang hijau yang dikecambahkan selama 48 jam.Sampel tersebut diambil dari data kelas lain (kelas D). Nilai absorbansi yang didapatkansebesar 0,149. Kemudian nilai absorbansi tersebut dimasukkan ke persamaan linearsehingga didapatkan nilai x atau konsentrasi (C) sebesar 1,0784. Dari nilai konsentrasitersebut didapatkan nilai aktivitas enzim -amilase pada kacang hijau yangdikecambahkan selama 48 jam yaitu 0,3595.

    Dari kelima sampel tersebut terjadi perbedaan yang cukup signifikan antara data daripraktikum kelas J dengan data dari kelas lain. Seharusnya semakin lama atau semakindikecambahkan aktivitas enzim akan meningkat, namun dari data tersebut justru semakinturun pada kacang hijau yang dikecambahkan selama 24 jam jam 48 jam. Sementara datadari kelas J sudah sesuai dimana dari biji kering, biji direndam, sampai kecambah 12 jammengalami peningkatan absorbansi yang menandakan adanya peningkatan aktivitasenzim amilase. Perbedaan hasil tersebut dapat disebabkan karena pebedaan perlakuandimana saat praktikum terjadi perbedaan konsentrasi saat mengambil larutan, sampel,maupun reagen. Selain itu dari reagen DNS yang semakin lama semakin tidak stabil.Kemudian dari pengambilan substrat juga berbeda dimana pada praktikum kelas Jkonsentrasi yang digunakan yaitu 1% substrat pati sedangkan pada praktikum kelas Dkonsentrasi yang digunakan yaitu 1 ppm. Dari perbedaan tersebut dapat dijelaskanbahwa dengan adanya perbedaan konsentrasi akan menyebabkan perbedaan serapanoleh spektrofotometer yang berakibat pada perbedaan nilai absorbansi dan aktivitasenzim amilase yang cukup signifikan sehingga data yang dihasilkan kurang akurat untukdijadikan sebuah perbandingan.

    Keberhasilan untuk mengisolasi atau mengekstraksi dan pengujian aktivitas enzimsangat tergantung pada jenis dan sumber enzim, letak enzim, kecermatan kerja , sertabahan dan cara ekstrasi yang digunakan. Kacang hijau dipilih karena memiliki kadar patiyang tinggi. Percobaan yang dilakukan berdasarkan literatur sedikt berbeda dimanadengan menggunakan 5 perlakuan yang berbeda berdasarkan umur kecambah yaitudari umur 1-5 hari, selain itu sampel yang digunakan yaitu kacang hijau dengan tigavarietas yang berbeda. Dari penelitian tersebut uji statistik menunjukkan bahwa umurdan varietas kecambah kacang hijau berpengaruh nyata terhadap aktivitas amilase. Pada

  • Wahyu Erwin FirmansyahTHP-FTP-UB-2014

    14

    waktu permulaan perkecambahan yaitu setelah Giberelin membentuk enzim -amilase.Kemudian enzim tersebut dalam 12-18 jam perkecambahan mencerna amilosa danamilopektin pada pati kecambah. Hal tersebut menyebakan aktivitas enzim -amilaselebih besar dari pada hari kedua. Aktivitas enzim mulai naik secara stabil pada hariketiga dan turun pada hari keempat dan kelima. Penyerapan air pada prosesperkecambahan biji mempunyai aktivitas utama untuk mengaktifkan makromolekul danorganel sel di dalam biji. Selama proses perkecambahan sebagian besar enzim dalambiji menjadi aktif diantaranya enzim -amilase. Dengan adanya air akan memudahkandalam reaksi enzimatis (Suarni & Patong, 2007).

    Berdasakan literature yang lain uji aktivitas enzim amilase dilakukan dengan duaperlakuan saja yaitu pada biji kacang hijau kering dan biji kacang hijau yang direndam.Dari percobaan tersebut didapatkan bahwa aktivitas enzim amilase pada biji kacanghijau kering lebih rendah daripada kacang hijau yang direndam. Hal tersebutdisebabkan karena pada biji kacang hijau yang kering masih belum ada aktivitasmetabolisme sehingga belum ada kondisi yang menyebabkan adanya hidrolisis pati.Sedangkan pada biji yang direndam aktivitas enzim amilase lebih besar karena pada bijiyang direndam mengalami imbibisi dimana air diserap masuk ke dalam bahan.Masuknya air ke dalam bahan mengakibatkan zat-zat cadangan menjadi aktif. Prosesmasuknya air melalui kulit biji adalah proses fisik yang berhubungan dengan sifatkimiawi dari kulit biji dan sifat tanggap biji terhadap kesediaan air sekitarnya. Denganmasuknya air juga akan meningkatkan rangsangan sel pada biji untuk meningkatkanproses metabolisme yang berupa aktivitas respirasi. Dengan adanya proses metabolismemaka kebutuhan energy juga akan meningkat. Dengan demikian enzim amilase akanmenghidrolisis pati dalam biji, sehingga aktivitas enzim amilase pun meningkat pada saatperendaman (Anggrahani, 2009).2.5 Urutan Data

    Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan maka dapat didapatkan urutandata aktivitas enzim amilase dari yang terendah sampai terbesar. 1) Biji kacang hijaukering dengan aktivitas enzim amilase sebesar 6,1601; 2) Biji kacang hijau yangdirendam selama 12 jam sebesar 8,1863; 3) Biji kacang hijau yang dikecambahkanselama 12 jam sebesar 8,4150.

    Namun jika data kelas lain ikut, urutan aktivitas enzim amilase dari yang terendahsampai terbesar yaitu:

    1) Biji kacang hijau dikecambahkan 24 jam? 0,11442) Biji kacang hijau dikecambahkan 48 jam? 1,3595

  • Wahyu Erwin FirmansyahTHP-FTP-UB-2014

    15

    3) Biji kacang hijau kering? 6,16014) Biji kacang hijau direndam 12 jam? 8,18635) Biji kacang hijau dikecambahkan 12 jam? 8,4150

    2.6 Faktor yang Mempengaruhia) Suhu: Suhu yang terlalu tinggi akan mendenaturasi enzim, karena enzim merupakanprotein sehingga bagian aktif enzim terganggu dan munurunkan konsentrasi danaktivitas enzim. Umumnya aktivitas enzim -amilase terjadi pada suhu 30-40 C danaktivitasnya akan mengalami penurunan pada kisaran suhu 45-50 C, hal ini disebabkankarena enzim mangalami denaturasi akibatnya molekul-molekul enzim rusak sehinggakehilangan spesifitasnya Peningkatan suhu eksternal secara umum akan meningkatkankecepatan reaksi kimia enzim, tetapi kenaikan suhu yang terlalu tinggi akanmenyebabkan terjadinya denaturasi enzim yaitu kerusakan struktur protein enzim,terutama kerusakan pada ikatan ion dan ikatan hidrogennya. (Suarni & Patong, 2007).b) pH: Tingkat keasaman (pH) yang efektif untukenzim umumnya berkisar antara 4,5-8,pH yang terlalu tinggi atau terlalu rendah akan membuat enzim inakif secara irreversibelkarena kan terjadi denaturasi protein. Perubahan pH juga dapat menyebabkanberhentinya aktivitas enzim akibat proses denaturasi protein pada struktur tiga dimensienzim (Tosari, 2008).c) Konsentrasi Enzim: Pada substrat tertentu kecepatan ditambah dengan bertambahnyakonsentrasi substrat. Semakin besar konsentrasi enzim maka semakin tinggi kecepatanreaksi, dengan kata lain konsentrasi enzim berbanding lurus dengan kecepatan reaksi(Poedjiadi, 2006).d) Konsentrasi Substrat: Pada umumnya konsentrasi substrat akan menaikkan reaksitetapi pada batas tertentu tidak terjadi peningkatan reaksi jika konsentrasi subtrat lebihbesar. Bila konsentrasi substrat diperbesar, semakin banyak substrat yang dapatberhubungan dengan enzim pada bagian aktif tersebut. Konsentrasi kompleks enzimsubstrat makin besar dan hal ini menyebabkan makin besarnya kecepatan reaksi(Yunianta, 2006).e) Adanya Zat Inhibitor: adanya inhibitor akan menghalangi sisi aktif enzim bergabungdengan substrat spesifik, sehinggga reaksi antar substrat enzim terganngu atau tidakbereaksi sama sekali.

  • Wahyu Erwin FirmansyahTHP-FTP-UB-2014

    16

    KESIMPULANDari praktikum yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa prinsip dari

    uji aktivitas enzim amilase yaitu menguji aktivitas enzim amilase dari kecambah biji-bijian dimana aktivitas nzim amilase ditunjukkan dan diukur dari adanya maltosa yangterbentuk setelah substrat pati diinkubasi dengan enzim amilase. Tujuannya taitu untukmengisolasi enzim amilase dari kecambah kacang hijau dan menguji aktivitas enzimyang telah diekstrak. Faktor yang mempengaruhi aktivitas enzim yaitu suhu, pH,konsentrasi substrat, dan adanya zat inhibitor. Aktivitas enzim yang diperoleh daripraktikum yaitu pada biji kacang hijau kering aktivitas enzim amilase sebesar 6,1601,aktivitas enzim amilase pada biji kacang hijau yang direndam selama 12 jam yaitu 8,1863,aktivitas enzim amilase pada biji kacang hijau yang dikecambahkan selama 12 jam yaitu8,4150, aktivitas enzim amilase pada biji kacang hijau yang dikecambahkan selama 24jam yaitu 0,1144, aktivitas enzim amilase pada biji kacang hijau yang dikecambahkanselama 48 jam yaitu 1,3595. Dari hasil tersebut didapatkan aktivitas enzim amilase yangterbesar yaitu pada biji kacang hijau yang dikecambahkan selama 12 jam.

  • Wahyu Erwin FirmansyahTHP-FTP-UB-2014

    17

    DAFTAR PUSTAKAAnggrahani, Sri. 2009. Pengaruh Lama Pengecambahan Terhadap Kandungan A-Tokoferoldan Senyawa Proksimat Kecambah Kacang Hijau. Jurnal Publikasi. FakultasTeknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada YogyakartaBintang, Maria. 2010. Biokimia Teknik Penelitian. Jakarta: Penerbit ErlanggaLim Chai Teo M-L. 2013. Analysis of in vitro Digestibility of Starches and Microcapsules:Evaluation of Retention and Release of Folic Acid in the Fortification of Food. Thesis.RMIT UniversityMutia, M., dkk. Isolasi dan Karakterisasi Enzim Amilase dari Akar Rimpang Alang-alang.Jurnal Publikasi. Jurusan Kimia FMIPA Universitas Hasanuddin MakassarPoedjiadi, Anna. 2006. Dasar-dasar Biokimia. Jakarta: UI PressSari, L.D.A. 2004. http://eprints.undip.ac.id. Hubungan Aktivitas Enzim Amilase denganPerkecambahan pada Tiga Varietas Kedelai (Glycine max (L) Marill) yang Berbeda.FMIPA UNDIP. Diakses Tanggal 15 Maret 2014 Jam 22.00Suarni & Patong, R. 2007. Potensi Kecambah Kacang Hijau sebagai Sumber Enzim -amilase. Jurnal Publikasi. Vol.7(3). Hal.332-336Sunarya, Y. & Setiabudi, A. 2007. Mudah dan Aktif Belajar Kimia. Jakarta: PT Setia PurnaInvesTosari, A. A. 2008. Aktivitas Enzim Amilase. Fakultas Matematika dan Ilmu PengetahuanAlam Universitas Hasanuddin MakassarYunianta, dkk. 2006. Hidrolisis Secara Sinergis Pati Garut oleh Enzim -Amilase,Glukoamilase, dan Pullulanase untuk Produksi Sirup Glukosa. Jurnal Publikasi.Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya Malang