ekshibit e/30 pt bank capital indonesia tbk. catatan...

27
Ekshibit E/30 PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2011 DAN 31 MARET 2010 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 17. PERPAJAKAN a. Hutang Pajak 31 Maret 2011 31 Maret 2010 Pajak Penghasilan Pasal 4 (2) 4.419.446 3.329.491 Pph Ps. 21 247.050 153.066 Pph Ps. 23 23.379 11.324 Pph Ps. 25 211.330 330.842 Pph Ps. 29 Tahun 2010 14.936 5.375.675 Pph Ps. 29 Tahun 2011 2.417.442 415.928 Jumlah 7.333.583 9.616.326 b. Beban Pajak Penghasilan Rekonsiliasi antara laba sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan, seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi, dan taksiran penghasilan kena pajak untuk periode 31 Maret 2011 dan 31 Maret 2010 adalah sebagai berikut : 31 Maret 2011 31 Maret 2010 (3 Bulan) (3 Bulan) Laba sebelum beban pajak penghasilan menurut laporan laba rugi 12.205.725 8.435.294 Beda tetap: Penyusutan aset tetap 83.176 76.766 Pengurangan yang tidak diperkenankan 77.072 14.893 Amortisasi atas biaya emisi saham ( 271.233) ( 2.893.145) ( 110.985) ( 2.801.486) Taksiran penghasilan kena pajak - 12.094.740 5.633.808 tahun berjalan Beban pajak penghasilan – tahun berjalan 3.051.431 1.408.453 Pajak penghasilan dibayar dimuka Pasal 25 ( 633.990) ( 992.525) Taksiran hutang pajak penghasilan 2.417.441 415.928

Upload: lynhu

Post on 25-Apr-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Ekshibit E/30

PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk.CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 MARET 2011 DAN 31 MARET 2010 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

17.PERPAJAKAN

a. Hutang Pajak

31 Maret 2011 31 Maret 2010Pajak PenghasilanPasal 4 (2) 4.419.446 3.329.491Pph Ps. 21 247.050 153.066Pph Ps. 23 23.379 11.324Pph Ps. 25 211.330 330.842 Pph Ps. 29 Tahun 2010 14.936 5.375.675Pph Ps. 29 Tahun 2011 2.417.442 415.928

Jumlah 7.333.583 9.616.326

b. Beban Pajak Penghasilan

Rekonsiliasi antara laba sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan, seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi, dan taksiran penghasilan kena pajak untuk periode 31 Maret 2011 dan 31 Maret 2010 adalah sebagai berikut :

31 Maret 2011

31 Maret 2010(3 Bulan) (3 Bulan)

Laba sebelum beban pajak penghasilan menurut laporan laba rugi 12.205.725 8.435.294

Beda tetap:Penyusutan aset tetap 83.176 76.766Pengurangan yang tidak diperkenankan 77.072 14.893Amortisasi atas biaya emisi saham ( 271.233) ( 2.893.145)

( 110.985) ( 2.801.486)

Taksiran penghasilan kena pajak - 12.094.740 5.633.808tahun berjalan

Beban pajak penghasilan – tahun berjalan 3.051.431 1.408.453

Pajak penghasilan dibayar dimukaPasal 25 ( 633.990) ( 992.525)

Taksiran hutang pajak penghasilan 2.417.441 415.928

Ekshibit E/31

PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk.CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 MARET 2011 DAN 31 MARET 2010 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

17.PERPAJAKAN (Lanjutan)

b. Beban Pajak Penghasilan (Lanjutan)

Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku terhadap laba sebelum beban pajak penghasilan, dan beban pajak penghasilan seperti yang tercantum dalam laporan laba rugi untuk periode 31 Maret 2011 dan 31 Maret 2010 adalah sebagai berikut :

31 Maret 2011 31 Maret 2010(3 Bulan) (3 Bulan)

Laba sebelum beban pajak penghasilan menurutlaporan laba rugi 12.205.725 8.435.294

Beban pajak penghasilan berdasarkan tarif pajak yang berlaku 3.051.431 2.108.825

Pengaruh pajak atas beda tetap :- Penyusutan aset tetap 20.794 19.192- Pengurangan yang tidak diperkenankan 19.268 3.723- Amortisasi atas biaya emisi saham ( 67.808) ( 723.287 )- Penyesuaian atas perubahan tarif pajak - -

Penggunaan akumulasi rugi fiskal yang tidak diakui sebagai aktiva pajak tangguhan - -

Beban pajak penghasilan menurut laporan laba rugi 3.051.431 1.408.453

Berdasarkan Undang-Undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia. Perseroan menghitung. menetapkan dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terhutang. Direktur Jendral Pajak (“DJP”) dapat menetapkan atau mengubah kewajiban pajak dalam batas waktu sepuluh tahun sejak saat terhutangnya pajak atau akhir tahun 2013, mana yang lebih awal. Ketentuan baru yang diberlakukan terhadap tahun pajak 2008 dan tahun-tahun selanjutnya menentukan bahwa DJP dapat menetapkan dan mengubah kewajiban pajak tersebut dalam batas waktu lima tahun sejak saat terhutangnya pajak.

Pada tanggal 2 September 2008, Pemerintah telah mengumumkan adanya perubahan terhadap pajak penghasilan yang akan berlaku sejak 1 Januari 2009. yang menyatakan bahwa pajak penghasilan untuk perusahaan akan ditetapkan sebesar 28% sejak 2009 dan akan berkurang menjadi 25% sejak 2010.

18. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR DAN KEWAJIBAN LAIN-LAIN

31 Maret 2011 31 Maret 2010

Kewajiban Akseptasi 33.045.050 -Hutang bunga 10.492.468 8.272.257Setoran jaminan 8.114.174 4.399.561Biaya yang masih harus dibayar 1.888.803 1.966.376Lain-lain 921.734 428.628

Jumlah 54.462.229 15.066.822

Ekshibit E/32

PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk.CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 MARET 2011 DAN 31 MARET 2010 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

19. PENCADANGAN IMBALAN PASCA-KERJA

Bank membentuk pencadangan imbalan pasca-kerja sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003.

Pencadangan imbalan pasca-kerja tersebut diestimasi oleh manajemen berdasarkan perhitungan aktuaria yang disiapkan oleh PT Jasa Aktuaria Tiwikrama, aktuaris independen, dalam laporan tertanggal 29 Desember 2010 dan 03 Pebruari 2009 untuk menghitung kewajiban imbalan dengan menggunakan metode "Projected Unit Credit".

Nilai kewajiban yang diakui di neraca :31 Maret 2011 31 Maret 2010

Nilai kini kewajiban imbalan pasti 1.737.266 201.958Nilai yang belum diakui:

(Keuntungan) kerugian aktuaria-bersih ( 511.165) 387.239

Kewajiban pada neraca 1.226.101 589.197

Asumsi utama yang digunakan dalam perhitungan aktuaria tersebut, antara lain :

31 Maret 2011

31 Maret 2010

Tabel mortalitas TMI2 TMI2Tingkat diskonto 10% 10%Tingkat kenaikan gaji tahunan 6% 6%Usia pensiun 55 tahun 55 tahun

Tidak ada pendanaan yang dilakukan sehubungan dengan program imbalan kerja tersebut.

20. MODAL SAHAM

Rincian pemilikan saham pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Maret 2010 adalah sebagai berikut :

31 Maret 2011 Jumlah sahamditempatkan dan Persentase

Pemegang saham disetor penuh kepemilikan Jumlah

UOB Kay Hian 763.000.000 16.83% 76.300.000Inigo Investment Ltd 700.000.000 15,44% 70.000.000 Zen Gem Investments Limited 650.000.000 14,34% 65.000.000 Mount-8 HoldGS OFFSHORE LTD 450.000.000 9.93% 45.000.000Publik – masing-masing di bawah 5% 1.969.646.624 43.46% 196.964.662

Jumlah 4.532.646.624 100,00% 453.264.662

Ekshibit E/33

PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk.CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 MARET 2011 DAN 31 MARET 2010 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

20. MODAL SAHAM (Lanjutan)

31 Maret 2010 Jumlah sahamditempatkan dan Persentase

Pemegang saham disetor penuh kepemilikan Jumlah

Danny Nugroho 983.634.709 21.70% 98.363.471Mount-8 HoldGS OFFSHORE LTD 900.000.000 19.86% 90.000.000Inigo Investment Ltd 700.000.000 15,44% 70.000.000 Zen Gem Investments Limited 650.000.000 14,34% 65.000.000 TFI (X) – TRA Ordinary I 537.531.000 11.86% 53.753.100Publik – masing-masing di bawah 5% 761.480.915 16.80% 76.148.091

Jumlah 4.532.646.624 100,00% 453.264.662

Sesuai dengan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa dan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diselenggarakan pada tanggal 6 Juni 2008, yang diaktakan dengan akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 25 tanggal 6 Juni 2008, para pemegang saham Bank telah menyetujui peningkatan modal dasar Bank dari sebesar Rp 400.000.000 menjadi Rp 600.000.000. Akta tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU 65110.AH.01.02.TH.2008 tanggal 18 September 2008 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.13 tanggal 13 Pebruari 2009, tambahan No. 4349.

Sesuai dengan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diselenggarakan pada tanggal 24 Juni 2009, yang diaktakan dengan akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 76 tanggal 24 Juni 2009, para pemegang saham Bank telah menyetujui untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas I disertai dengan Penerbitan Waran Seri I dalam rangka Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD). Sesuai dengan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 24 Juni 2009, yang diaktakan dengan akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 1 tanggal 3 Agustus 2009 dan surat Ketua BAPEPAM-LK No. S-5535/BL/2009 tanggal 24 Juni 2009, jumlah saham yang dikeluarkan dalam rangka Penawaran Umum Terbatas I adalah sejumlah 3.021.764.416 (tiga miliar dua puluh satu juta tujuh ratus enam puluh empat ribu empat ratus enam belas) Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp 100 (Rupiah penuh) setiap saham yang ditawarkan dengan harga penawaran sebesar Rp 101 (Rupiah penuh) setiap saham, dengan demikian meningkatkan modal ditempatkan dan disetor Bank dari 1.510.882.208 (satu miliar lima ratus sepuluh juta delapan ratus delapan puluh dua ribu dua ratus delapan) saham atau seluruhnya sebesar Rp 151.088.220.800 (Rupiah penuh) menjadi 4.532.646.624 (empat miliar lima ratus tiga puluh dua juta enam ratus empat puluh enam ribu enam ratus dua puluh empat) saham atau seluruhnya sebesar Rp 453.264.662.400 (Rupiah penuh).Jumlah saham yang dimiliki oleh komisaris dan dimiliki Bank berdasarkan laporan daftar pemegang saham dari Biro Administrasi Efek, PT Sinartama Gunita, adalah sejumlah 2.113.000.000 saham, yang merupakan kepemilikan sebesar 46,62% dari jumlah saham beredar Bank masing-masing pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009.

PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk.CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 MARET 2011 DAN 31 MARET 2010 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

21. TAMBAHAN MODAL DISETOR - BERSIH

Akun ini terdiri dari agio saham dan biaya emisi saham sebagai berikut :

31 Maret 2011 31 Maret 2010

Agio Saham 25.000.000 25.000.000Peningkatan modal disetor dalam rangka penerbitan saham 3.021.764 3.021.764Biaya emisi saham ( 20.499.354 ) ( 20.499.354 )

Jumlah 7.522.410 7.522.410

Agio saham dan biaya emisi saham berasal dari penawaran umum saham perdana yang dilakukan pada tanggal 20 September 2007 dan dari Penawaran Umum Terbatas I dalam rangka Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) yang dilakukan pada tanggal 9 Juli 2009.

22. PENGGUNAAN LABA BERSIH Selama Tahun 2010 dan 2009, Bank hanya menggunakan laba bersihnya untuk pembentukan cadangan umum. Sisa laba bersih yang belum ditentukan penggunaannya dicatat sebagai saldo laba.

23. CADANGAN UMUMBerdasarkan Undang-undang No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Perusahaan di Indonesia diharuskan untuk membentuk cadanan umum sekurang-kurangnya 20% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh. Undang-undang tersebut tidak mengatur jangka waktu untuk pembentukan cadangan umum tersebut. Pada tahun 2010 dan 2009, Bank telah membentuk cadangan masing-masing untuk sebesar Rp 4.500.000 dan Rp. 4.250.000.

24. KOMITMEN DAN KONTINJENSI

Dalam bisnis normal perbankan, Bank mempunyai Komitemen dan Kontijensi yang tidak disajikan dalam Neraca.

31 Maret 2011 31 Maret 2010Tagihan KomitmenPosisi Pembelian Spot dan Derivatif

Kewajiban komitmen

29.973.900 -

Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan- Committed -- Uncommitted 333.471.993 103.707.175

Posisi Penjualan Spot dan Derivatif 28.734.750 -

Jumlah 392.180.643 103.707.175

Kewajiban kontinjensiBank garansi 124.640.283 108.337.932L/C Luar Negeri 25.141.833 19.584.305L/C Dalam Negeri 9.011.218 -Bunga kredit dalam penyelesaian 3.167.917 445.744

Jumlah 161.961.251 128.367.981

Tidak terdapat kewajiban komitmen dan kontinjensi dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Maret 2010.

Fasilitas bank garansi umumnya dijamin berupa deposito berjangka.Jangka waktu bank garansi adalah antara 3 (tiga) bulan sampai dengan 36 (tiga puluh enam) bulan.

Ekshibit E/35

PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk.CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 MARET 2011 DAN 31 MARET 2010 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

25. PENDAPATAN BUNGA

Pendapatan bunga diperoleh dari :31 Maret

201131 Maret

2010(3 Bulan) (3 Bulan)

Kredit yang diberikan- Akseptasi 58.471.034 38.178.699- Angsuran berjangka 2.017.348 1.420.211- Rekening Koran rupiah 1.589.184 602.639- Kredit kepemilikan rumah 86.814 320.396

- Akseptasi valas 2.148.718 924.739- Kredit kepemilikan mobil 60.166 4.307- Cerukan 401.209 1.133.736

Efek-efek 16.060.098 18.678.319Penempatan pada bank lain 2.298.198 5.965.338Penempatan pada Bank Indonesia 14.492.084 14.645.221

Jumlah 97.624.854 81.873.605

26. PENDAPATAN PROVISI DAN KOMISI

31 Maret 2011

31 Maret 2010

(3 Bulan) (3 Bulan)

Pendapatan provisi kredit- Provisi pinjaman aksep - 3.209.350- Provisi pinjaman angsuran berjangka - 140.000- Provisi pinjaman rekening koran 8.333 35.825- Provisi pinjaman lainnya 83.663 25.000

Pendapatan provisi lainnya- Provisi bank garansi 87.989 8.123

Pendapatan komisi- Pendapatan komisi asuransi - 11.621- Pendapatan komisi bank garansi - 8.296

- Pendapatan komisi Outgoing Trf Valas 512.040 56.286 - Pendapatan komisi DLC 9.409 145.433Pendapatan lain-lain

- Pendapatan lain-lain 581.353 706.862

Jumlah 1.282.787 4.346.796

Ekshibit E/36

PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk.CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 MARET 2011 DAN 31 MARET 2010 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

27. BEBAN BUNGA DAN PEMBIAYAAN LAINNYA

31 Maret 2011

31 Maret 2010

(3 Bulan) (3 Bulan)

Simpanan nasabah 71.364.324 49.486.989Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali 1.101.416 5.728.643Simpanan dari bank lain 413.931 1.012.531Premi penjaminan 1.575.454 1.183.573Beban lainnya 25.993 -

Jumlah 74.481.118 57.411.736

28. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI

31 Maret 2011

31 Maret 2010

(3 Bulan) (3 Bulan)

Penyusutan 3.403.930 2.997.744Promosi 829.842 898.683S e w a 2.782.478 1.678.954Telepon, teleks, dan faks 629.804 279.597Pemeliharaan gedung 518.715 506.405Kendaraan 378.431 314.909Jasa profesional 1.925 166.062Lain-lain 2.112.601 2.960.352

Jumlah 10.657.726 9.802.706

29.GAJI DAN TUNJANGAN

31 Maret 2011 31 Maret 2010

(3 Bulan) (3 Bulan)

Gaji dan upah 6.634.872 4.521.749Tunjangan karyawan 1.587.268 1.274.320Lain-lain 1.342.697 842.035

Jumlah 9.564.837 6.638.104

Ekshibit E/37

PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk.CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 MARET 2011 DAN 31 MARET 2010 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

30. MUTASI CADANGAN PENGHAPUSAN ASET PRODUKTIF

31 Maret 2011

31 Maret 2010

(3 Bulan) (3 Bulan)

Giro pada bank lain (Catatan 5) ( 287.913)Penempatan pada bank lain (Catatan 6) ( 939.500)Efek-efek (Catatan 7) ( 1.802.156) ( 360.098)Kredit yang diberikan (Catatan 8) ( 623.921) 2.606.616Tagihan Akseptasi ( 752)

Jumlah 2.426.077 1.018.353

Mutasi penyisihan penghapusan aset produktif :

31 Maret 2011

31 Maret 2010

Saldo awal ( 15.932.051 ) ( 13.945.718 )Pemulihan penyisihan (penyisihan)

selama periode berjalan 2.426.077 1.018.353

Saldo akhir ( 13.505.974 ) ( 12.927.365 )

31. LABA PER SAHAM DASAR

31 Maret 2011

31 Maret 2010

(3 Bulan) (3 Bulan)Laba bersihLaba bersih untuk perhitungan laba

per saham dasar 9.154.294 7.026.841

Jumlah sahamJumlah rata-rata tertimbang saham biasa

untuk perhitungan laba 4.532.646.624 4.532.646.624

Laba per saham dasar (Rupiah penuh) 2,02 1,55

31. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA

Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Bank melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagai berikut :

Transaksi-transaksi tersebut dilaksanakan dengan persyaratan yang sama dengan yang diberlakukan bagi pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa.

Ekshibit E/38

PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk.CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 MARET 2011 DAN 31 MARET 2010

(disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

32. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (Lanjutan)

Saldo dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut :

31 Maret 2011 31 Maret 2010KewajibanDeposito

Direksi dan karyawan 369.854 1.084.306G i r o

Direksi dan karyawan 1 1Tabungan

Direksi dan karyawan 45.950 78.705

415.805 1.163.012

Persentase terhadap jumlah kewajiban 0,11% 0,043%

Beban BungaDireksi dan karyawan 49.435 8.884

49.435 8.884

33. ASET DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM MATA UANG ASINGPosisi aset (sebelum dikurangi dengan penyisihan penghapusan aset) dan kewajiban moneter dalam mata uang asing pada tanggal neraca adalah sebagai berikut :

31 Maret 2011 AUD SGD USD (Penuh) (Penuh) (Penuh) RupiahA s e t

K a s - 136.017 1184.36

8

Giro pada Bank Indonesia - 1.334.985 11.624.3

82

Giro pada bank lain 2.762.37 132.2

44,27 5.247.860,39 46.635.386 Efek-efek - 990.000 8.620.425

Kredit yang diberikan -16.374.100,3

1 142.577.47

8Aset lain-lain - 34.319,77 299.710

210.941.74

9 Kewajiban

Simpanan nasabah -19.908.280.8

9 173.351.35

6

Setoran Jaminan - 931.860,37 8.114.174

Hutang pajak - 5.983,68 52.103

31 Maret 2011 31 Maret 2010

Biaya yang masih harus dibayar dan kewajiban lain-lain - 43.486,28 378.657

181.896.290

Aset bersih 29.045.45

9

Ekshibit E/39

PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk.CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 MARET 2011 DAN 31 MARET 2010(disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

33. ASET DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM MATA UANG ASING (Lanjutan)

31 Maret 2010 SGD USD(Penuh) (Penuh) Rupiah

A s e tK a s - 75.719 689.043 Giro pada Bank Indonesia - 534.985 4.868.364 Giro pada bank lain 4.574 12.511.024 113.880.008 Efek - efek - 7.729.468 70.338.162Kredit yang diberikan - 9.370.000 85.267.000 Aset lain-lain - 258.233 2.349.921

277.392.498KewajibanSimpanan nasabah - 20.460.314 186.188.861 Hutang pajak - 7.547 68.681 Biaya yang masih harus dibayar dan kewajiban lain-lain - 590.369 5.372.356

191.629.898

Aset bersih 85.762.600

Kurs yang digunakan untuk menjabarkan aset dan kewajiban dalam mata uang asing pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Maret 2010 adalah kurs spot Reuters pukul 16:00 WIB pada tanggal-tanggal tersebut.

34. RISIKO KREDIT

Kebijakan perkreditan Bank digunakan sebagai pedoman utama dalam pemberian kredit. Pemahaman dan kedisiplinan penerapan atas kebijakan tersebut juga menjadi faktor utama bagi seluruh jajaran pejabat Bank yang terkait dengan perkreditan. termasuk Komisaris dan Direksi dalam melakukan aktivitas perkreditan.

Penetapan arah dan strategi perkreditan dirancang dan ditetapkan oleh Komite Manajemen Risiko dan Kebijakan Kredit. yang juga bertanggung jawab untuk mengelola portofolio dan risiko kredit.

Setiap pemberian kredit harus senantiasa mengacu kepada kebijakan. termasuk. namun tidak terbatas pada. ketentuan mengenai kualitas kredit. Komite kredit melakukan evaluasi dan memberikan keputusan untuk transaksi-transaksi kredit dalam jumlah besar sesuai dengan batas wewenangnya.

Faktor utama yang dapat berperan besar untuk mengendalikan dan mengurangi risiko kredit adalah kemampuan dan kematangan satuan kerja perkreditan dalam membuat analisa kredit. sehingga pada akhirnya tercapai suatu keseimbangan antara pengelolaan risiko dengan pengembangan bisnis.

Ekshibit E/40

PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk.CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 MARET 2011 DAN 31 MARET 2010(disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

35. RISIKO LIKUIDITAS

Risiko likuiditas adalah potensi timbulnya kerugian akibat dari ketidakmampuan Bank dalam membayar penarikan oleh nasabah. mendanai pertumbuhan aset dan memenuhi kewajiban sesuai kontrak melalui akses tak terbatas untuk pendanaan pada tingkat suku bunga pasar yang layak pada umumnya.

Tabel jatuh tempo berikut ini menyajikan informasi mengenai perkiraan jatuh tempo dari aset dan kewajiban menjadi arus kas masuk atau keluar.

31 Maret 2011Tidak

Mempunyai Kurang Nilai Kontrak dari 1 – 3 3 – 6 6 – 12

tercatat jatuh Tempo 1 bulan bulan bulan bulanA S E T

K a s 11.437.275 11.437.275 - - - -Giro pada Bank Indonesia 338.700.462 338.700.462 - - - -Giro pada bank lain 48.113.787 48.113.787 - - - -Penempatan pada

Bank Indonesia danbank lain 872.918.966 - 872.918.966 - - -

Efek-efek 685.786.416 197.621.159 27.690.000 - 20.000.000Kredit yang diberikan 2.080.360.180 363.214.094 238.366.985 392.365.526 930.336.318Aset tetap 97.614.415 -

Aset lain-lain 59.434.816 -

4.194.366.317 398.251.524 1.433.754.219 266.056.985 392.365.526 950.336.318

Penyisihan penghapusan ( 19.689.859 )4.174.676.458

Ekshibit E/41

PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk.CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 MARET 2011 DAN 31 MARET 2010(disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

35. RISIKO LIKUIDITAS (Lanjutan)

31 Maret 2011Tidak

mempunyai KurangNilai kontrak dari 1 – 3 3 – 6 6 – 12

tercatat jatuh tempo 1 bulan bulan bulan BulanKEWAJIBAN

Simpanan nasabah 3.568.524.060 366.366.349 2.173.400.068 731.162.167 224.453.612 73.141.864Simpanan dari bank lain 5.664.697 5.664.697 - - - -Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali - - - - - -Hutang pajak 7.333.582 - 7.333.582 - - -Estimasi kerugian komitmen dan kontijensi - - - - - -Biaya yang masih harus dibayar

dan kewajiban lain-lain 54.167.000 6.522 54.160.478 -

-

-Pencadangan imbalan pasca-

Kerja 1.226.101 1.226.101 -

3.636.915.440 373.263.669 2.234.894.128 731.162.167 224.453.612 73.141.864

Perbedaan jatuh tempo 557.450.877 24.987.855 ( 801.139.909)( 465.105.182) 167.911.914 877.194.454

Posisi neto setelah penyisihan Penghapusan 537.761.018

Ekshibit E/42

PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk.CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 MARET 2011 DAN 31 MARET 2010(disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

35. RISIKO LIKUIDITAS (Lanjutan)

31 Maret 2010Tidak

Mempunyai Kurang Nilai Kontrak dari 1 – 3 3 – 6 6 – 12

tercatat jatuh Tempo 1 bulan bulan Bulan bulanA S E T

K a s 6.581.671 6.581.671 - - - -Giro pada Bank Indonesia 145.245.506 145.245.506 - - - -Giro pada bank lain 116.273.087 116.273.087 - - - -Penempatan pada

Bank Indonesia danbank lain 575.933.345 - 575.933.345 - - -

Efek-efek 1.466.365.346 843.458.619 281.393.342 - -Kredit yang diberikan 1.328.959.603 72.895.312 111.437.657 231.213.655 900.870.386Aset tetap 86.936.793 86.936.793Aset pajak tangguhan 454.409 454.409Aset lain-lain 31.176.870 31.176.870

3.757.926.630 386.668.336 1.492.287.276 392.830.999 231.213.655 900.870.386

Penyisihan penghapusan ( 11.102.656 )3.746.823.974

Ekshibit E/43

PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk.CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 MARET 2011 DAN 31 MARET 2010(disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

35. RISIKO LIKUIDITAS (Lanjutan)

31 Maret 2010Tidak

mempunyai KurangNilai kontrak dari 1 – 3 3 – 6 6 – 12

tercatat jatuh tempo 1 bulan bulan Bulan BulanKEWAJIBAN

Simpanan nasabah 2.695.515.883 365.956.051 1.685.820.374 408.873.360 110.833.408 124.032.690Simpanan dari bank lain 264.538.910 4.678.911 259.110.000 750.000 - -Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali 249.039.301 - 135.217.362 113.821.939 - -Setoran jaminan 9.616.326 - 9.616326 - - -Hutang pajak - - -Estimasi kerugian komitmen - - - dan kontijensi 918.367 - 918.367 - - -Kewajiban pajak tangguhan - - -Biaya yang masih harus dibayar

dan kewajiban lain-lain 15.066.822 10.667.261 1.011.672 3.075.952

-

311.937Pencadangan imbalan pasca-

Kerja 589.197 589.197 - - - -

3.235.284.806 381.891.420 2.091.694.101 526.521.251 111.145.345 124.032.690

Perbedaan jatuh tempo 522.641.823 4.776.917 ( 599.406.826)( 133.690.253) 120.068.310 776.837.696

Posisi neto setelah penyisihan penghapusan 511.539.168

Ekshibit E/44

PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk.CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 MARET 2011 DAN 31 MARET 2010(disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

36. RISIKO TINGKAT BUNGA

Risiko tingkat bunga terjadi dari bermacam-macam layanan perbankan kepada nasabah termasuk deposito dan kredit yang diberikan. fasilitas giro. dan instrumen rekening administratif.

Manajemen Bank bertanggung jawab dalam menetapkan. melaksanakan. serta menjaga kebijakan pengelolaan risiko tingkat bunga sesuai dengan pedoman umum Bank. Tujuan utama manajemen Bank adalah memaksimalkan hasil usaha Bank dengan tetap memperhatikan batasan-batasan risiko kebijakan yang ditetapkan.

Selain itu. risiko tingkat bunga dapat pula terjadi dari portofolio perdagangan surat berharga. Manajemen Bank secara berkala mengkaji ulang tingkat risiko pada portofolio surat berharga dan menetapkan kebijakan. batasan-batasan perdagangan yang dapat diterima. serta strategi manajemen risiko tingkat bunga pada trading book berdasarkan prinsip kehati-hatian.

Batasan-batasan perdagangan ini dipantau berdasarkan kondisi pasar (mark-to-market). pengukuran potensi kerugian melalui pendekatan value-at-risk (VAR). serta ketaatan terhadap batasan-batasan yang telah ditetapkan.

37. RISIKO OPERASIONAL

Risiko operasional adalah risiko kerugian langsung ataupun tidak langsung yang terjadi karena tidak memadainya atau karena adanya kegagalan proses internal. kesalahan manusia. kegagalan sistem. atau adanya masalah eksternal yang dapat mempengaruhi operasional Bank.

Proses pengkajian risiko dilakukan untuk menilai kecukupan pengawasan internal serta proses identifikasi dan pengukuran risiko untuk setiap proses dan produk masing-masing unit kerja untuk memastikan kepatuhan terhadap kebijakan. peraturan. dan batasan-batasan yang dibuat oleh manajemen Bank.

Unit pengawasan intern melakukan pemantauan yang cermat atas proses di setiap level atau unit. yang berlangsung sebelum dan sesudah dilakukannya transaksi.

Pengelolaan risiko operasional juga dilakukan dengan memperkuat aspek keamanan dan kehandalan operasi teknologi informasi sehingga kesalahan manusia dan fraud. kesalahan proses. dan potensi kegagalan sistem yang menyebabkan terganggunya kelangsungan bisnis dapat ditekan.

38. RISIKO MANAJEMEN

PT Bank Capital Indonesia Tbk. telah mengimplementasikan prosedur manajemen risiko sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi bank umum No. 5/8/PBI/2003 dan Surat Edaran BI No. 5/21/DPNP tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi bank umum. Menurut surat edaran tersebut. penerapan manajemen risiko harus dilakukan tidak hanya pada risiko kredit. risiko pasar maupun risiko operasional. namun juga untuk risiko likuiditas. risiko hukum. risiko reputasi. risiko strategis dan risiko kepatuhan.

a. Risiko Hukum

Risiko hukum adalah risiko yang disebabkan oleh adanya kelemahan aspek yuridis. antara lain yang disebabkan adanya tuntutan hukum. ketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendukung aktivitas atau produk Bank. atau kelemahan perikatan seperti tidak dipenuhinya syarat sahnya kontrak dan pengikatan agunan yang tidak sempurna.

Ekshibit E/45

PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk.CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 MARET 2011 DAN 31 MARET 2010 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

38. RISIKO MANAJEMEN (Lanjutan)

a. Risiko Hukum (Lanjutan)

Berikut adalah faktor-faktor yang mempengaruhi risiko hukum: karakter nasabah yang negatif. dokumen legal yang lemah. konflik dengan nasabah atau pihak lain yang tidak diselesaikan dengan baik. dan keluhan nasabah yang tidak diselesaikan dengan memuaskan.

Guna menghindari kemungkinan litigasi atau gugatan hukum. group legal bertugas untuk menyelesaikan masalah-masalah hukum yang terjadi. menatausahakan setiap events yang terkait dengan hukum termasuk potensi kerugian.

Bank melakukan manajemen risiko hukum dengan melakukan penanganan proses hukum secara profesional dan jika diperlukan membuat pencadangan biaya kerugian hukum.

b. Risiko Strategik

Risiko strategik adalah risiko yang antara lain disebabkan adanya penetapan dan pelaksanaan strategi Bank dan pengambilan keputusan bisnis yang tidak tepat atau kurang responsifnya Bank terhadap perubahan eksternal. Berikut adalah faktor-faktor yang mempengaruhi risiko strategis: visi Bank. rencana strategis. perubahan kepemilikan. dan peluncuran produk baru.

Pelaksanaan strategi. visi. dan misi Bank yang tidak tepat serta pengambilan keputusan bisnis yang tidak sejalan dengan perubahan eksternal dapat mempengaruhi kelangsungan bisnis Bank.

Dalam kaitannya dengan hal tersebut di atas. Bank telah membentuk. merumuskan. menyusun. dan memantau pelaksanaan strategi termasuk yang disajikan dalam business plan Bank.

Selain itu Bank menetapkan sejumlah indikator penting yang disesuaikan dengan kecukupan aset. permodalan dan kondisi perubahan pasar agar bisnis Bank tetap tumbuh dan terus meningkatkan kepercayaan bagi para stakeholder dan shareholder.

c. Risiko Reputasi

Risiko reputasi adalah risiko yang antara lain disebabkan oleh adanya publikasi negatif yang terkait dengan kegiatan usaha Bank atau persepsi negatif terhadap Bank. Faktor-faktor yang mempengaruhi risiko reputasi antara lain : citra (image). harga saham. dan konflik internal.

Bank melakukan manajemen risiko reputasi dengan melakukan aktivitas public relation. CSR (Corporate Social Responsibility). respon yang cepat terhadap keluhan nasabah. dan penerapan Good Corporate Governance yang konsisten.

Pengelolaan risiko dilakukan dengan memantau publikasi negatif dari media cetak baik surat pembaca maupun artikel termasuk didalamnya keluhan nasabah.

d. Risiko Kepatuhan

Risiko kepatuhan adalah risiko yang terjadi karena Bank tidak mematuhi atau tidak melaksanakan ketentuan internal dan peraturan perundang-undangan. Pada prakteknya risiko kepatuhan melekat pada risiko Bank yang terkait pada peraturan perundang-undangan. ketentuan kehati-hatian dan ketentuan lain yang berlaku seperti :

Ekshibit E/46

PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk.CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 MARET 2011 DAN 31 MARET 2010 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

38. RISIKO MANAJEMEN (Lanjutan)

d. Risiko Kepatuhan (Lanjutan)

- Risiko kredit terkait dengan ketentuan Kewajiban Pemenuhan Modal Minimum (KPMM), Kualitas Aset Produktif, Pembentukan Penyisihan Aset Produktif (PPAP) dan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK).

- Risiko pasar terkait dengan ketentuan Posisi Devisa Neto (PDN).- Risiko strategis terkait dengan ketentuan Rencana Kerja Anggaran Tahunan (RKAT) Bank.

- Risiko lain yang terkait dengan ketentuan eksternal dan internal.

Faktor-faktor yang mempengaruhi risiko kepatuhan adalah : perubahan peraturan eksternal. komunikasi internal. budaya disiplin karyawan. dan infrastruktur.

Bank melakukan manajemen risiko kepatuhan dengan beberapa cara :- Sanksi terhadap karyawan yang melakukan pelanggaran atas ketentuan kepatuhan.- Sosialisasi peraturan dan perundang-undangan.- Pelatihan semua karyawan yang terkait dengan risiko kepatuhan.- Memelihara hubungan baik dengan regulator.

- E-Regulation (kemudahan akses oleh karyawan terhadap peraturan-peraturan eksternal).

39. INFORMASI SEGMEN

Informasi segmen Bank disajikan berdasarkan jenis kegiatan usahanya, yakni pemasaran, kredit dan treasuri. Kegiatan usaha tersebut menjadi dasar pelaporan informasi segmen primer Bank sebagai berikut:

Informasi Segmen

Pemasaran Kredit Treasuri Jumlah 31 Maret 2011

A s e tAktiva Segmen 53.770 2.105.213.110 1.946.672.811 4.051.939.691Aktiva yang tidak dpt dialokasikan 122.736.766

4.174.676.457

Kewajiban Kewajiban Segmen 3.585.915.278 41.768.475 3.680 3.627.687.433Kewajiban yg tidak dpt dialokasikan 9.228.007

3.636.915.440

31 Maret 2010 Pemasaran Kredit Treasuri Jumlah

A s e tAset segmen 7.387.615 1.315.528.837 2.310.276.472 3.633.192.2944

4Aset yang tidak dapat dialokasikan 113.631.05013.746.823.974

KewajibanKewajiban segmen 2.719.259.764 5.317.928 499.812.086 3.224.389.7788Kewajiban yang tidak dapat dialokasikan 10.895.0288

3.235.284.8066

Ekshibit E/47PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 MARET 2011 DAN 31 MARET 2010

(disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

39. INFORMASI SEGMEN (Lanjutan)

31 Maret 2011 Pemasaran Kredit Treasuri Jumlah

PendapatanPendapatan Bunga 9.624 64.774.473 45.770.165 110.554.262Pendapatan Provisi & Komisi 1.093.393 189.394 - 1.282.787Pendapatan Operasional 319.106 119.609 - 438.715Jumlah Pendapatan 1.422.123 65.083.476 45.770.165 112.275.764

Beban Beban Bunga 73.379.702 - 1.101.416 74.481.118Beban Operasional Lainnya 258.661 838.262 1.913.610 3.010.533Jumlah Beban 73.638.363 838.262 3.015.026 77.491.651

Pendapatan Segmen Bersih 34.784.113Pendapatan yang tidak dapat dialokasikan 3.355Beban operasional yang tidak dapat dialokasikan ( 22.993.134 )Pendapatan Operasional Bersih 11.794.334Pendapatan Non Operasional 500.643Beban Non Operasional ( 89.252 )Laba sebelum Pajak 12.205.725Beban Pajak ( 3.051.431 )Laba bersih 9.154.294

31 Maret 2010 Pemasaran Kredit Treasuri Jumlah

PendapatanPendapatan Bunga 10.002 42.584.727 38.268.615 80.863.344Pendapatan Provisi & Komisi 763.148 3.583.648 - 4.346.796Pendapatan Operasional 181.029 35.950 - 216.979Jumlah Pendapatan 954.179 46.204.325 38.268.615 85.427.119

Beban Beban Bunga 50.958.093 - 6.453.643 57.411.736Beban Operasional Lainnya 313.021 2.416.045 ( 1.485.532) 1.243.534Jumlah Beban 51.271.114 2.416.045 4.968.111 58.655.270

Pendapatan Segmen Bersih 26.771.849Pendapatan yang tidak dapat dialokasikan 1.142Beban operasional yang tidak dapat dialokasikan ( 18.330.022 )

Pendapatan Operasional Bersih 8.442.969

Pendapatan Non Operasional 4.298Beban Non Operasional ( 11.973 )Laba sebelum Pajak 8.435.294Beban Pajak ( 1.408.453 )Laba bersih 7.026.841

Ekshibit E/48

PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk.CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 MARET 2011 DAN 31 MARET 2010

(disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

40. RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM

Berikut ini disajikan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia No. 7/10/DPNP tanggal 31 Maret 2005 tentang “Laporan Tahunan. Laporan Keuangan Publikasi Triwulan dan Bulanan. serta laporan tertentu dari Bank yang disampaikan kepada Bank Indonesia” dan juga berdasarkan pada Peraturan Bank Indonesia No. 5/12/PBI/2003 tanggal 17 Juli 2003 tentang “Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum dengan Memperhitungkan Risiko Kredit dan Risiko Pasar” :

(disajikan dalam jutaan Rupiah)31 Maret

201131 Maret

2010Komponen ModalA. Modal Inti

1. Modal Disetor 453.265 453.2652. Cadangan Tambahan Modal

- Agio Saham 7.522 7.522- Tambahan modal disetor - -- Laba tahun lalu setelah diperhitungkan pajak - -- Cadangan umum dan tujuan 8.750 4.250- Laba tahun-tahun lalu 59.063 39.021- Laba tahun berjalan setelah diperhitungkan pajak 4.577 3.514- Laba bersih tahun berjalan - -

3. Modal Inovatif - -4. Faktor Pengurang Modal Inti

- Aset tidak berwujud lainnya - 849

Jumlah Modal Inti 533.177 506.723

B. Modal PelengkapCadangan Revaluasi Aset Tetap - -Cadangan Umum Penyisihan Penghapusan Aset Produktif 18.706 11.113Modal Pinjaman - -

Jumlah Modal Pelengkap 18.706 11.113

Jumlah Modal 551.883 517.836

C. Aset Tertimbang Menurut Risiko- Tanpa memperhitungkan risiko pasar 2.184.313 1.271.607- Untuk risiko operasional - 8.250- Dengan memperhitungkan risiko pasar 161.350 72.617

D. Rasio Kecukupan Modal- Tanpa memperhitungkan risiko kredit 23.53% 40.46%- Dengan memperhitungkan risiko pasar 23.53% 38.29%

Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum yang diwajibkan 8% 8%

Ekshibit E/49

PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk.CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 MARET 2011 DAN 31 MARET 2010

(disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

41. POSISI DEVISA NETOPosisi devisa neto (PDN) Bank pada tanggal 31 Desember 2008. 31 Desember 2007 dan 31 Maret 2007 dihitung berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 5/13/PBI/2003 tanggal 17 Juli 2003 dan perubahannya. PBI No. 6/20/PBI/2004 tanggal 15 Juli 2004 dan PBI No.7/37/2005 tanggal 30 September 2005.

Berdasarkan peraturan tersebut di atas. bank-bank diwajibkan untuk memelihara posisi devisa neto secara keseluruhan dan untuk neraca setinggi-tingginya 20% dari modal.

Posisi devisa neto secara keseluruhan merupakan angka penjumlahan dari nilai absolut untuk jumlah dari selisih bersih aset dan kewajiban untuk setiap mata uang asing dan selisih bersih tagihan dan kewajiban. berupa komitmen dan kontinjensi di rekening administratif (transaksi rekening administratif) untuk setiap mata uang asing. yang semuanya dinyatakan dalam Rupiah. Sedangkan posisi devisa neto untuk neraca. merupakan angka penjumlahan dari selisih bersih aset dan kewajiban dalam neraca untuk setiap mata uang asing yang semuanya dinyatakan dalam Rupiah.

Posisi devisa neto Bank pada tanggal 31 Maret 2010 dan 31 Maret 2009 adalah sebagai berikut :

(disajikan dalam jutaan Rupiah)Posisi Devisa

31 Maret 2011 Aset Kewajiban NetoNeracaDolar Amerika Serikat 210.002 181.896 28.106

Dolar Singapura 915 - 915Dolar Australia 25 - 25

29.046Rekening AdministratifDolar Amerika Serikat 151.993 151.993 -

29.046

Jumlah modal 551.883

Rasio PDN (Keseluruhan) 5.26%

Posisi Devisa31 Maret 2010 Aset Kewajiban NetoNeracaDolar Amerika Serikat 277.392 191.630 469.022Dolar Singapura 29. - 29

469.051

Jumlah modal 517.837

Rasio PDN (Keseluruhan) 16.56%

42. RASIO LAINNYA

31 Maret 2011 31 Maret 2010(%) (%)

(1 Tahun) (1 Tahun)Rentabilitas

ROA 0.88 0.83ROE 6.92 5.55NIM 3.23 3.08

BOPO 88.54 87.47 Likuiditas

LDR 58.30 49.30

Ekshibit E/50

PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk.CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 MARET 2011 DAN 31 MARET 2010(disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

43. PELAKSANAAN KUASI-REORGANISASI

Kerugian berulang atau kerugian besar yang diderita suatu Perusahaan bisa menyebabkan timbulnya saldo laba negatif atau defisit. Perusahaan yang dalam kondisi defisit mungkin akan mengalami kesulitan dalam melakukan kegiatan operasional dan dalam pendanaan operasinya. Para kreditur dan investor mungkin memandang Perusahaan semacam ini memiliki risiko yang tinggi sehingga cenderung menghindarinya. Hal-hal semacam ini bisa mendorong Perusahaan ke arah kebangkrutan. meskipun mungkin dari segi prospek bisnis. Perusahaan masih memiliki peluang untuk hidup dan berkembang pada masa mendatang.

Untuk memperoleh awal yang baik (fresh start) dengan neraca yang menunjukan nilai sekarang dan tanpa dibebani dengan defisit. pemegang saham setuju untuk melakukan kuasi-reorganisasi pada tanggal 18 Desember 2006 dan Bank telah melaksanakan kuasi-reorganisasi pada tanggal 31 Maret 2007 dengan berdasarkan PSAK No. 51 (Revisi 2003) “Akuntansi Kuasi-Reorganisasi” yang telah disetujui oleh Rapat Pemegang Saham Luar Biasa (lihat Catatan 2b dan 19) yang didokumentasikan dalam akta Notaris Eliwaty Tjitra. S.H No. 68 tanggal 9 Mei 2007 yang disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. W7-07583 HT.01.04-TH.2007 tanggal 9 Juli 2007.

Kuasi-reorganisasi dilakukan dengan metode reorganisasi akuntansi (accounting reorganization method). Dalam metode ini aset dan kewajiban dinilai kembali sebesar nilai wajarnya. Saldo laba negatif (defisit) dieleminasi ke akun-akun ekuitas dengan urutan prioritas sebagai berikut:

a. Cadangan umum;b. Cadangan khusus;c. Selisih penilaian aset dan kewajiban (termasuk didalamnya selisih revaluasi aset tetap) dan selisih penilaian yang

sejenisnya (misalnya selisih penilaian efek tersedia untuk dijual. selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan/perusahaan asosiasi dan pendapatan komprehensif lain);

d. Tambahan modal disetor dan yang sejenisnya (misalnya selisih kurs setoran modal);e. Modal saham.

Posisi data keuangan (neraca) Bank sebelum dan sesudah kuasi-reorganisasi pada tanggal 31 Maret 2007 adalah seperti di bawah ini:

Sebelum SetelahKuasi - Kuasi -

Reorganisasi Reorganisasi

A S E T

K a s 1.686.262 1.686.262Giro pada Bank Indonesia 30.913.996 30.913.996Giro pada bank lain – Bersih 1.897.225 1.897.225Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain 105.288.304 105.288.304Efek-efek – Bersih 265.555.877 265.555.877Kredit yang diberikan – Bersih 368.655.326 368.655.326Aset tetap – Bersih 45.286.793 45.286.793Aset lain-lain 6.471.464 6.471.464

JUMLAH ASET 825.755.247 825.755.247

Ekshibit E/51

PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk.CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 MARET 2011 DAN 31 MARET 2010(disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

43. PELAKSANAAN KUASI-REORGANISASI (Lanjutan)

Sebelum SetelahKuasi - Kuasi -

Reorganisasi ReorganisasiKEWAJIBAN DAN EKUITAS

KEWAJIBANSimpanan nasabah 528.786.317 528.786.317Simpanan dari bank lain 100.000.000 100.000.000Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali 91.369.333 91.369.333Hutang pajak 1.298.663 1.298.663Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi 53.553 53.553Kewajiban pajak tangguhan 849.564 849.564Biaya yang masih harus dibayar dan kewajiban lain-lain 2.190.475 2.190.475Pencadangan imbalan pasca-kerja 119.121 119.121

JUMLAH KEWAJIBAN 724.667.026 724.667.026EKUITASModal saham - nilai nominal Rp 100 (Rupiah penuh) per saham

Modal dasar - 5.000.000.000 saham pada 31 Maret 2007Modal ditempatkan dan disetor penuh - 1.010.882.208

saham sesudah kuasi-reorganisasi dan 3.710.000.000 saham sebelum kuasi-reorganisasi 371.000.000 101.088.221

Selisih penilaian kembali aset tetap 3.841.498 -Cadangan umum 13.824.703 -Defisit ( 287.577.980 ) -

JUMLAH EKUITAS 101.088.221 101.088.221

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 825.755.247 825.755.247

44. INFORMASI TAMBAHAN

Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia no. 5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum dan Lampiran SE Bank Indonesia No. 5/21/DPNP tanggal 29 September 2003. manajemen Bank menyusun ringkasan penilaian profil risiko (tidak diaudit) sebagai berikut:

Risiko 31 Maret 2011 31 Maret 2010

Kredit Moderat ModeratPasar Moderat ModeratLikuiditas Tinggi TinggiOperasional Moderat ModeratHukum Rendah ModeratReputasi Rendah RendahStrategik Moderat ModeratKepatuhan Rendah Moderat

Ekshibit E/52

PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk.CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 MARET 2011 DAN 31 MARET 2010(disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

45. PERJANJIAN PENTING

a. Pada tanggal 30 Januari 2006, Bank mengadakan perjanjian kerjasama Pengembangan dan Penerapan Sistem Perbankan dengan PT Teradata Megah Corporation (“Teradata”). Teradata menyetujui untuk melakukan

penyesuaian, pengembangan, dan penerapan program komputer aplikasi perbankan “Teradata Banking System” yang dibeli oleh Bank. Perjanjian pengembangan dan penerapan serta dukungan purna jual sistem perbankan telah diperbaharui pada tanggal 31 Desember 2009 yang menyetujui imbalan jasa dukungan purna jual sebesar Rp 286.000 dan akan berakhir pada tanggal 31 Desember 2010.

b. Selain itu, pada tanggal 1 Juni 2007, Bank juga mengadakan perjanjian kerjasama Pengembangan dan Penerapan Program Komputer Aplikasi penunjang ATM Bersama dan EDC dengan Teradata. Teradata menyetujui untuk melakukan penyesuaian, pengembangan, dan penerapan program komputer aplikasi penunjang ATM Bersama dan EDC secara terintegrasi dan terpadu dengan core banking dari “Teradata Banking system”. Bank memberikan imbalan jasa sebesar Rp 456.000.

c. Pelaksanaan pembuatan, pengembangan, dan penerapan program komputer tersebut dilakukan selambat-lambatnya 6 (enam) bulan sejak penandatanganan perjanjian kontrak kerja sama ini. Sedangkan dukungan purna jual akan berakhir pada tanggal 1 Juni 2010. Bank dapat meminta perpanjangan dukungan purna jual kepada Teradata dengan jasa imbalan. Sesuai dengan Addendum Perjanjian Kerjasama Pengembangan dan Penerapan Program Komputer Aplikasi Penunjang ATM Bersama dan EDC yang ditandatangani pada tanggal 1 Juni 2009 sebesar Rp 70.000 untuk jangka waktu 12 (dua belas) bulan, terhitung mulai tanggal 1 Juni 2009 dan akan berakhir pada tanggal 1 Juni 2010.

d. Bank mengadakan perjanjian dengan PT Asuransi Central Asia (“ACA”) sehubungan dengan penutupan asuransi kerugian terhadap kebakaran, gempa bumi, dan lain-lain atas harta/kekayaan milik para Debitur Bank yang dijadikan jaminan kredit atau harta benda milik Bank. ACA akan memberikan imbalan jasa berupa komisi/diskon kepada Bank atas premi yang dibayarkan oleh Debitur. Perjanjian ini berlaku selama 1 (satu) tahun sejak 12 Nopember 2007 sampai dengan 11 Nopember 2008 dan secara otomatis diperpanjang sampai terdapat pemberitahuan penghentian perjanjian dari masing-masing pihak.

e. Bank mengadakan perjanjian dengan PT Lippo General Insurance Tbk (“Lippo”) sehubungan dengan penutupan asuransi kerugian terhadap kebakaran, gempa bumi, dan lain-lain atas harta/kekayaan milik para Debitur Bank yang dijadikan jaminan kredit atau harta benda milik Bank. Lippo akan memberikan imbalan jasa berupa komisi/diskon kepada Bank atas premi yang dibayarkan oleh Debitur. Perjanjian ini berlaku selama 1 (satu) tahun sejak 2 September 2008 sampai dengan 1 September 2009, dan yang akan terus menerus berlaku untuk jangka waktu yang sama apabila tidak ada pemberitahuan untuk pengakhiran perjanjian ini dari masingmasing pihak.

f.Pada tanggal 1 Agustus 2008, Bank mengadakan perjanjian dengan PT Global Security Consultant sehubungan dengan Jasa Pengadaan dan Pengelolaan Satuan Pengamanan (“Security”). Perjanjian ini telah berakhir pada tanggal 31 Juli 2009 dan secara otomatis diperpanjang sampai terdapat pemberitahuan penghentian perjanjian dari masing-masing pihak.

g. Pada tanggal 5 Pebruari 2008, Bank mengadakan perjanjian dengan PT Kelola Jasa Artha (“Kejar”) sehubungan dengan pengambilan, pengantaran termasuk penyortiran dan penyimpanan uang tunai beserta pengamanannya dari kantor Bank maupun tempat lainnya yang ditunjuk oleh Bank. Kejar akan mengasuransikan seluruh uang tunai milik Bank yang diambil, diantar, diproses serta disimpan. Bank akan dikenakan biaya untuk jasa tersebut berdasarkan jumlah uang tunai yang diambil, diantar termasuk disortir dan disimpan oleh Kejar. Perjanjian ini berlaku untuk masa 1 (satu) tahun dan telah berakhir pada tanggal 6 Pebruari 2009 dan secara otomatis diperpanjang sampai terdapat pemberitahuan penghentian perjanjian dari masing-masing pihak.

Ekshibit E/53

PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk.CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 MARET 2011 DAN 31 MARET 2010(disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

45. PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)

h. Bank mengadakan perjanjian dengan PT Artajasa Pembayaran Elektronis (“Artajasa”) sehubungan dengan pemanfaatan jaringan “ATM BERSAMA” yang dikelola oleh Artajasa. Bank menjadi Associate Member, salah

satu klasifikasi keanggotaan pada jaringan “ATM BERSAMA”, yang merupakan klasifikasi untuk anggota jaringan “ATM BERSAMA” yang tidak memiliki terminal ATM. Bank akan dikenakan biaya keanggotaan dan biaya lainnya termasuk biaya untuk setiap transaksi yang dilakukan oleh nasabah Bank pada jaringan “ATM BERSAMA” yang besarnya telah ditentukan dalam perjanjian. Perjanjian ini berlaku selama 3 (tiga) tahun sejak tanggal 4 April 2007 sampai dengan 3 April 2010.i. Bank mengadakan perjanjian dengan PT Transnational Solutions sehubungan dengan penyediaan jasa pengumpulan dan pengiriman cek kliring dan atau dokumen-dokumen lainnya. Perjanjian ini berlaku selama 2 (dua) tahun sejak 24 April 2009 sampai dengan 24 April 2011.

j. Bank mengadakan perjanjian dengan PD Mitra Usaha sehubungan dengan perawatan dan perbaikan mesin penghitung uang merek Glory. Besarnya biaya perawatan adalah sebesar Rp 5.880 untuk mesin yang berada di kantor pusat dan kantor cabang. Perjanjian ini berlaku 1 (satu) tahun sejak 1 Juni 2009 sampai dengan 31 Mei 2010.

k. Bank mengadakan beberapa perjanjian dengan PT Labora Duta Anugrah sehubungan dengan penyediaan jasa karyawan outsourcing untuk Bank. Perjanjian ini berlaku 1 (satu) tahun, yang telah diperpanjang dengan Addendum Perjanjian Kerjasama Jasa Pengadaan Karyawan Outsourcing, yang berlaku sampai dengan tanggal 15 Mei 2010.

l. Bank melakukan perjanjian dengan PT Matair Terra Solusi sehubungan dengan pembelian lisensi atas sistem yang dinamakan “Matair Sys Treasury”, dengan biaya lisensi produk dan biaya implementasi adalah sebesar Rp 519.528.000. Perjanjian ini berlaku 7 (tujuh) bulan sejak 2 Juli 2010 sampai dengan 2 Pebruari 2011.

m. Bank mengadakan beberapa perjanjian sewa atas bangunan dan ruang kantor untuk kegiatan usaha berkaitan dengan bertambahnya jumlah kantor cabang Bank. Perjanjian ini akan berakhir antara tahun 2010 sampai dengan 2011.

46. INFORMASI KOMPARATIF

Manajemen melakukan penyesuaian terhadap penyajian laporan keuangan Bank untuk periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Maret 2010.

Ekshibit E/54

PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk.CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 MARET 2011 DAN 31 MARET 2010(disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

47. STANDAR AKUNTANSI BARU DAN PERATURAN BANK BARU

Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikantan Akuntan Indonesia (“DSAK-IAI”) telah melakukan pencabutan atas beberapa standar akuntansi yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2010 sebagai berikut:

−PPSAK 2 : Pencabutan PSAK 41 – Akuntansi Waran dan PSAK 43 – Akuntansi Anjak Piutang,−PPSAK 3 : Pencabutan PSAK 54 – Akuntansi Restrukturisasi Utang Piutang Bermasalah,−PPSAK 4 : Pencabutan PSAK 31 (revisi 2000) – Akuntansi Perbankan, PSAK 42 – Akuntansi Perusahaan Efek dan

PSAK 49 – Akuntansi Reksa Dana,−PPSAK 5 : Pencabutan ISAK 06 – Interpretasi atas paragraf 12 dan 16 PSAK No. 55 (1999) tentang Instrumen

Derivatif Melekat pada Kontrak dalam Mata Uang Asing.

Tidak terdapat dampak signifikan atas pencabutan standar-standar tersebut diatas terhadap laporan keuangan Bank.

DSAK-IAI telah mengeluarkan revisi atas beberapa standar akuntansi yang berlaku untuk periode laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2010 sebagai berikut:

a. PSAK 26 (revisi 2008) – Biaya PinjamanTidak terdapat dampak atas berlakunya revisi standar tersebut diatas terhadap laporan keuangan Bank.

b. PSAK No. 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”, berisi persyaratan penyajian dari instrumen keuangan dan pengidentifikasian informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan penyajian tersebut diterapkan terhadap klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan, kewajiban keuangan dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan, dan keadaan dimana aset keuangan dan kewajiban akan saling hapus.

Pernyataan ini mensyaratkan pengungkapan antara lain, informasi mengenai faktor yang mempengaruhi jumlah, waktu dan tingkat kepastian arus kas masa yang akan datang yang terkait dengan instrumen keuangan dan kebijakan akuntansi yang diterapkan untuk instrumen tersebut. PSAK No. 50 (Revisi 2006) ini menggantikan PSAK No. 50, “Akuntansi Investasi Efek Tertentu” dan diterapkan secara prospektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2010. Penerapan lebih dini diperkenankan dan harus diungkapkan.

c. PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan, dan kontrak pembelian dan penjualan item non-keuangan. Pernyataan ini, antara lain, memberikan definisi dan karakteristik terhadap derivatif, kategori dari instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan dari hubungan lindung nilai. PSAK No. 55 (Revisi 2006) ini menggantikan PSAK No. 55 , “Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai”, dan diterapkan secara prospektif untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2010. Penerapan lebih dini diperkenankan dan harus diungkapkan.

DSAK-IAI juga telah mengeluarkan revisi atas beberapa standar akuntansi yang berlaku untuk periode laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011 sebagai berikut:

−PSAK 1 (Revisi 2009) – Penyajian Laporan Keuangan,−PSAK 2 (Revisi 2009) – Laporan Arus Kas,−PSAK 5 (Revisi 2009) – Segmen Operasi,−PSAK 12 (Revisi 2009) – Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama,−PSAK 25 (Revisi 2009) – Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan,−PSAK 48 (Revisi 2009) – Penurunan Nilai Aset,−PSAK 57 (Revisi 2009) – Provisi, Liabilitas Kontijensi dan Aset Kontijensi,−PSAK 58 (Revisi 2009) – Aset Tidak Lancar, yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan,−ISAK 7 (Revisi 2009) – Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus,−ISAK 9 – Perubahan atas Liabilitas Purna Operasi, Liabilitas Restorasi, dan Liabilitas Serupa,−ISAK 10 – Progam Loyalitas Pelanggan,−ISAK 11 – Distribusi Aset Non-kas kepada Pemilik,−ISAK 12 – Pengendalian Bersama Entitas Kontribusi Non-moneter oleh Venturer,

Ekshibit E/55

PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk.CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 MARET 2011 DAN 31 MARET 2010(disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

47. STANDAR AKUNTANSI BARU DAN PERATURAN BANK BARU (Lanjutan)

Sebagaimana dimungkinkan dalam Surat Edaran Bank Indonesia No. 11/33/DPNP tanggal 8 Desember 2009, untuk penerapan pertama kali PSAK 50 dan 55, Bank akan menerapkan ketentuan transisi penurunan nilai atas kredit secara

kolektif dengan menggunakan estimasi yang didasarkan pada ketentuan Bank Indonesia yang berlaku mengenai Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum. Sesuai dengan SE-BI tersebut ketentuan transisi penurunan nilai atas kredit secara kolektif dapat diterapkan paling lambat sampai dengan 31 Desember 2011.

48. PENYUSUNAN DAN PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN

Manajemen Bank bertanggung jawab atas penyusunan dan penyelesaian laporan keuangan yang diselesaikan pada tanggal 28 April 2011.