ekonomi pembangunan

21
INDONESIA Ria Ristian (C1A011088) Atria Ghita M (C1A011089) Alfina Juwita M (C1A011090) Maria D Ursula (C1A011091) Nadya Gulang N (C1A011093) Nurul Huda M (C1A011094) Lutfiana Yunitasari (C1A011095)

Upload: alfina-juwita-maharani

Post on 24-Nov-2015

45 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ekonomi pembangunan

TRANSCRIPT

Slide 1

INDONESIARia Ristian(C1A011088)Atria Ghita M(C1A011089)Alfina Juwita M(C1A011090)Maria D Ursula(C1A011091)Nadya Gulang N(C1A011093)Nurul Huda M(C1A011094)Lutfiana Yunitasari(C1A011095)

KARAKTERISTIK NEGARA BERKEMBANG1. Tingkat Pertumbuhan Penduduk Tinggi

2. Tingkat Pengangguran Tinggi

3. Tingkat Produktivitas Rendah

4. Kualitas Hidup Rendah

5. Ketidakcukupan modal

6. Tingkat tabungan rendah

7. Adanya perekonomian dualistik

8. Ketergantungan Indonesia dalam hubungan Internasional

INDIKATOR NEGARA BERKEMBANGThe Human Development Index (HDI / Indeks Pembangunan Manusia)HDI meringkas tiga variabel kesejahteraan dan meringkasnya dalam sebuah indeks komposisi tunggal. Variabel-variabel tersebut adalah:a) Umur panjang (Longevity).b) Pendidikan c) Standar Hidup

Persoalan Dasar Dalam Proses Pembangunan Di Indonesia1. Kemiskinan

Tiga program yang dilakukan untuk menanggulangi kemiskinan, program-program ini langsung ditujukan kepada penduduk miskin, yakni:a) Menyediakan kebutuhan pokok untuk keluarga miskin.b) Mengembangkan sistem jaminan sosial.c) Mengembangkan budaya masyarakat miskin.

Kemiskinan pengangguran, kekerasan, pendidikan (putus sekolah) dan kesehatan. Kemiskinan merupakan suatu masalah yang kompleks yang tidak terpisahkan dari pembangunan mekanisme ekonomi. Oleh karenanya, setiap upaya pengentasan kemiskinan secara tuntas menuntut peninjauan yang sangat serius keakar masalah.

**3 ciri yang menonjol dari kemiskinan Indonesia banyak rumah tangga yang berada pada garis kemiskinan nasional,ukuran kemiskinan didasarkan pada pendapatan, perbedaan antar daerah merupakan ciri mendasar dari kemiskinan di Indonesia.

Pemerintah melakukan strategi kebijakan ketenagakerjaan yang meliputi:

a) Menciptakan lapangan kerja yang sesuai dengan kebijakan ekonomi makro.b) Meningkatkan kompetensi dan kemandirian tenaga kerja melalui pendidikan dan pelatihan.c) Meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja dengan menetapkan sistem pengupahan dan penjaminan kesejahteraan.d) Meningkatkan perlindungan bagi pekerja.e) Menata kembali sistem pelatihan, penempatan, pemantauan dan perlindungan TKI yang bekerja di luar negeri.

3. Keterbelakangan

Di Indonesia meliputi rendahnya tingkat pendidikan, tingkat keterampilan, pemilikan modal, efisiensi dan efektivitas kerja, tingkat manajemen, dan kurang tersedianya infrastruktur membentuk lingkaran setan kemiskinan (vicious circle). Adapun keterbelakangan di bidang ekonomi tampak dari rendahnya pendapatan per kapita, tingkat spesialisasi (pembagian kerja), penggunaan uang giral per kapita serta masih sempitnya pasar.

2. Lapangan Kerja

Pada tahun 2011 menurut data statistik Agustus 2012, jumlah pengangguran di Indonesia hingga mencapai 7,24 juta jiwa. Ditambah lagi dengan masih rendahnya kualitas angkatan kerja Indonesia; kurang lebih 54,62% dari angkatan kerja Indonesia memiliki pendidikan SD ke bawah.

Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Di Indonesia Faktor Sumber Daya Manusia.Cepat lambatnya proses pembangunan tergantung kepada sejauhmana sumber daya manusianya selaku subjek pembangunan memiliki kompetensi yang memadai untuk melaksanakan proses pembangunan.

Faktor Sumber Daya Alam.Sebagian besar negara berkembang bertumpu kepada sumber daya alam dalam melaksanakan proses pembangunannya.Sumber daya alam yang dimaksud dinataranya kesuburan tanah, kekayaan mineral, tambang, kekayaan hasil hutan dan kekayaan laut.

Faktor Budaya.Budaya yang dapat mendorong pembangunan: sikap kerja keras dan kerja cerdas, jujur, ulet dan sebagainya. Adapun budaya yang dapat menghambat proses pembangunan diantaranya sikap anarkis, egois, boros, KKN, dan sebagainya.

Faktor Ilmu Pengetahuan dan TeknologiMendorong adanya percepatan proses pembangunan, pergantian pola kerja yang semula menggunakan tangan manusia digantikan oleh mesin-mesin canggih berdampak kepada aspek efisiensi, kualitas dan kuantitas serangkaian aktivitas pembangunan ekonomi yang dilakukan dan pada akhirnya berakibat pada percepatan laju pertumbuhan perekonomian.

Sumber Daya ModalSumber daya modal dibutuhkan manusia untuk mengolah SDA dan meningkatkan kualitas IPTEK. Sumber daya modal berupa barang-barang modal sangat penting bagi perkembangan dan kelancaran pembangunan ekonomi karena barang-barang modal juga dapat meningkatkan produktivitas.

Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi Di Indonesia

Rostow (1911-2003) menekankan tiga hal utama menentukan posisi suatu negara dalam tahap2 pertumbuhan ekonomi:

1. GDP perkapita 2. Laju investasi yang dialokasikan dari NNP (bukan GDP) 5%- 10% (untuk take-off) dan 10%-20% (untuk maturity) 3. Laju tabungan nasional yang dialokasikan dari NNP (juga bukan GDP; persentase tabungan=laju investasi).

GDP per kapita Indonesia (PPP) pada 2011 diperkirakan sebesar 4.657,13 dollar AS . PDB per kapita Indonesia (2010), menurut Bank Dunia, naik 29,7% sebesar 2.946 dollar AS yang terus mengalami kenaikan (USD1.586 pada 2006), naik 17,2% sebesar USD1.859 pada 2007, naik 16,8% sebesar USD2.172 pada 2008, naik 4,6% sebesar USD2.272 pada 2009. PDB Indonesia pada 2011 mencapai 7.226 triliun rupiah. Persentase investasi dari GDP Indonesia sebesar 33,45%, sementara alokasi tabungan nasional (Gross National Savings) dari GDP Indonesia sebesar 34,33%.

Indonesia masih berada dalam tahap take-off (tinggal landas) karena nilai-nilai modernitas belum sepenuhnya dipraktekkan. Teknologi, yang menjadi aspek penting modernisasi menuju maturity, belum meluas dalam 6 infrastruktur (perbankan, energi, kesehatan, pendidikan, transportasi, dan komunikasi).

Selain itu, Indonesia yang masih tradisional belum memenuhi perubahan menuju modernitas masih primordial, masih menginginkan banyak anak, belum berorientasi investasi produktif yang bisa bermanfaat bagi orang lain, dan masih berpola berpikir yang kurang bermanfaat bagi pembangunan ekonomi.

Data Perekonomian Indonesia tahun 2011 Population242,325,6382011GDP$846,832,282,9252011GDP growth6.4 %2011Inflation5.3 %2011

Dari 234 juta penduduk Indonesia, saat ini lebih dari 32 juta hidup di bawah garis kemiskinan dan sekitar setengah dari seluruh rumah tangga tetap berada di sekitar garis kemiskinan nasional yang ditetapkan pada Rp200.262 per bulan (US$22 pada bulan maret 2010). Pertumbuhan lapangan kerja lebih lambat daripada pertumbuhan penduduk. Layanan publik tetap tidak mencukupi berdasarkan standar negara berpendapatan menengah. Indonesia pun mencatatkan prestasi buruk dalam sejumlah indikator terkait kesehatan dan infrastruktur, dan akibatnya, kemungkinan gagal mencapai sejumlah target Tujuan Pembangunan Milenium (MDG).

Data dari tahun 2009 menunjukkan bahwa Indonesia masih mengalami 307 kematian untuk setiap 100.000 kelahiran hidup, sementara MDG bertujuan untuk menurunkannya menjadi 105 kematian pada tahun 2015. Selain itu, meski telah terjadi kemajuan baru, akses ke peningkatan fasilitas sanitasi saat ini mencatatkan 68 % dari populasi, yang masih sangat jauh dari target MDG sebesar 86 %.

Namun, di tengah kemerosotan ekonomi global, Indonesia terus mencatatkan pertumbuhan yang signifikan. Berdasarkan data Juli 2012, pertumbuhan baseline perekonomian nasional diperkirakan sebesar 6 persen pada tahun 2012 dan 6,4 persen pada tahun 2013. Pendapatan nasional per kapita beranjak naik dari $2.200 pada tahun 2000 menjadi $3.720 pada tahun 2009.

Dalam hal stabilitas makro ekonomi, Indonesia telah berhasil mencapai banyak target fiskal, termasuk secara signifikan menurunkan rasio utang terhadap produk domestik bruto dari 61 % di tahun 2003 menjadi 27,5 % pada tahun 2009. Sementara itu defisit anggaran diproyeksikan hanyak 0,4 % dari produk domestik bruto tahun 2011.Perkembangan Perkenomian Indonesia tahun 2012

PDB selama setahun penuh mencapai 6,2 % di tahun 2012, sedikit turun dari 6,5 % tahun 2011. Bank Dunia memproyeksikan pertumbuhan sebesar 6,2 % di tahun 2013, sedikit di bawah perkiraan yang lalu sebesar 6,3 %. Pertumbuhan pada tahun 2014 diproyeksikan mencapai 6,5 %.

Sumber-sumber tekanan terhadap ekonomi termasuk perlambatan laju investasi, potensi implikasi perlambatan penjualan riil dan pertumbuhan PDB nominal, tren-tren pada neraca eksternal, berlanjutnya beban subsidi BBM, dan melambatnya penurunan laju pengentasan kemiskinan.

Risiko terbesar terhadap pertumbuhan jangka pendek dapat berasal dari investasi dalam negeri. Belanja investasi telah melambat, terutama di bidang sumber daya padat modal (capital intensive sector). Pertumbuhan investasi tetap (fixed investment) turun ke 7,3 % secara tahun-ke-tahun pada kuartal akhir tahun 2012, turun dari 12,5%pada kuartal kedua, dan impor barang-barang modal telah melemah.

Tanggapan kebijakan yang sesuai terhadap peningkatan tekanan dapat mencakup peningkatan investasi infrastruktur publik dan penekanan kepada daya saing perdagangan, dan juga reformasi subsidi BBM.

Investasi sangat diperlukan bagi infrastruktur yang belum cukup dan telah berusia lanjut yang terus menghambat pertumbuhan, menyebabkan hambatan dan biaya logistik yang tinggi. Investasi infrastruktur tetap berada pada kisaran 3%hingga 4%dari PDB, dibanding sekitar 7% yang tercatat sebelum krisis Asia.

Strategi Pembangunan Ekonomi Di Indonesia

Mengembangkan koridor pembangunan ekonomi Indonesia dengan cara membangun pusat-pusat perekonomian di setiap pulau. Koridor pembangunan ekonomi Indonesia terbagi dalam empat tahap : Mengindentifikasikan pusat-pusat perekonomian Menentukan kebutuhan pengubung antara pusat ekonomi tersebut Validasi untuk memastikan sejalan dengan pembangunan nasional menentukan hubungan lokasi sektor fokus.

2. Memperkuat hubungan nasional baik secara lokal maupun internasional. Integrasi ekonomi merupakan hal terbaik untuk mencapai keuntungan langsung dari konsentrasi produksi.Dalam jangka panjang, meningkatkan standar kehidupan. Saat ini, aktivitas ekonomi Indonesia terpusat di kota-kota, khususnya Jawa dan Sumatra. Fasilitas transportasi yang terbatas menyebabkan area industri tak menjangkau pelosok.3. Mempercepat kapabilitas teknologi dan Iptek.Elemen utama di sektor Iptek adalah meningkatkan kualitas pendidikan termasuk pendidikan kejuruan tinggi serta pelatihannya. Meningkatkan level kompetensi teknologi dan sumber daya ahli. Peningkatan aktivitas riset dan pengembangan, baik pemerintah maupun swasta, dengan memberikan insentif serta menaikkan anggaran. Kemudian mengembangkan sistem inovasi nasional, termasuk pembiayaannya.

Perencanaan Pembangunan Ekonomi Di Indonesia(RPJM)

8 MISI PEMBANGUNAN NASIONAL (i) Mewujudkan masyarakat berakhlak mulia, bermoral, beretika, berbudaya, dan beradab berdasarkan falsafah Pancasila (ii) Mewujudkan bangsa yang berdaya-saing (iii) Mewujudkan masyarakat demokratis berlandaskan hukum (iv) Mewujudkan Indonesia aman, damai, dan bersatu (v) Mewujudkan pemerataan pembangunan dan berkeadilan (vi) Mewujudkan Indonesia asri dan lestari (vii) Mewujudkan Indonesia menjadi negara kepulauan yang mandiri, maju, kuat, dan berbasiskan kepentingan nasional (viii) Mewujudkan Indonesia berperan penting dalam pergaulan dunia internasional. RPJM ke-1 (2005-2009) menata kembali & membangun Indonesia di segala bidang untuk menciptakan Indonesia yang aman & damai, yang adil & demokratis,& kesejahteraan rakyatnya meningkat.RPJM ke-2 (2010-2014) memantapkan penataan kembali Indonesia di segala bidang dengan menekankan upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia termasuk pengembangan kemampuan ilmu & teknologi serta penguatan daya saing perekonomian.RPJM ke-3 (2015-2019) memantapkan pembangunan secara menyeluruh di berbagai bidang dengan menekankan pencapaian daya saing kompetitif perekonomian berlandaskan keunggulan SDA & SDM berkualitas serta kemampuan ilmu & teknologi yang terus meningkat.RPJM ke-4 mewujudkan masyarakat Indonesia mandiri, maju, adil, & makmur melalui percepatan pembangunan di berbagai bidang dengan menekankan terbangunnya struktur perekonomian yang kokoh berlandaskan keunggulan kompetitif di berbagai wilayah yang didukung oleh SDM berkualitas &berdaya saing.

PajakPajak merupakan instrumen keuangan konvensional yang sering digunakan di banyak negara. Penerimaan pajak digunakan untuk membiayai prasarana dan pelayanan perkotaan yang memberikan manfaat bagi masyarakat umum, yang biasa disebut juga sebagai "public goods". Penerimaan pajak dapat digunakan untuk membiayai satu dari 3 pengeluaraan di bawah ini, yaitu:Untuk membiayai biaya investasi total ("pay as you go")Untuk membiayai pembayaran hutang ("pay as you use")Menambah dana cadangan yang dapat digunakan untuk investasi di masa depan.

Sumber Sumber Pembiayaan Pembangunan Ekonomi Di Indonesia

UtangPinjaman dalam negeri digunakan untuk membiayai kegiatan dalam rangka pemberdayaan industri dalam negeri dan pembangunan infrastruktur untuk pelayanan umum serta kegiatan investasi yang menghasilkan penerimaan.

Dana PerimbangDana perimbangan adalah dana yang bersumber dari penerimaan APBN yang dialokasikan kepada daerah untuk membiayai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi. Antara lain meliputi :1.Bagian Daerah atau Bagi Hasil2. Dana Alokasi Umum3.Dana alokasi khusus

Modal Asing

Asumsi dasar yang melatar belakangi hubungan positif antara modal asing dan pertumbuhan ekonomi:Setiap 1$ modal asing akan mengakibatkan kenaikan 1$ impor dan investasi. Dengan asumsi ini dan ICOR yang stabil dimungkinkan untuk menghitung dampak modal asing terhadap pertumbuhan ekonomi atau sebaliknya menghitung berapa modal asing yang diperlukan untuk mencapai target pertumbuhan tertentu.Incremental Capital Ouput Ratio (ICOR) atau rasio kenaikan ouput akibat kenaikan kapital adalah indikator ekonomi makro yang sering digunakan untuk menilai kinerja investasi di suatu Negara.

Kegunaan lainnya adalah untuk menghitung besarnya investasi yang dibutuhkan agar perekonomian tumbuh dengan laju yang sudah ditetapkan.

Tabungan Dalam NegeriPertumbuhan ekonomi membutuhkan peningkatan investasi. Peningkatan investasi pada gilirannya membutuhkan dana pembiayaan yang berasal dari dalam maupun luar negeri. Dari kedua sumber pembiayaan ini, sumber dana dalam negeri seyogyanya merupakan sumber pokok pembiayaan. Terutama dilihat dari konteks pertumbuhan ekonomi jangka panjang, dimana suatu negara haruslah mendasarkan pembiayaan investasi dari sumber dalam negeri. Dari berbagai sumber pembiayaan dalam negeri, tabungan domestik merupakan salah satu faktor penting bagi pembiayaan. Tabungan dalam negeri dapat bersumber dari tabungan masyarakat/swasta, maupun tabungan pemerintah. Dalam konteks tabungan domestik, idealnya kedua komponen tersebut harus dapat ditingkatkan secara sinergis dan bersamaan.

InvestasiSebagaimana yang telah di ketahui investasi sangat berpengaruh besar terhadap pembangunan ekonomi, Semakin banyak investasi dalam negeri semakin besar pula kesempatan Negara kita untuk membangun ekonomi dalam negeri.

KESIMPULAN

Sesi tanya jawab