ekonomi l iberal kapitalis
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu sistem perekonomian yang ada di dunia adalah sistem
ekonomi kapitalis, yaitu sistem ekonomi dimana kekayaan produktif terutama
dimiliki secara pribadi dan produksi terutama untuk penjualan. Tujuan dari
kepemilikan pribadi tersebut adalah untuk mendapatkan suatu keuntungan
yang lumayan dari penggunaan kekayaan produktif.
Pemilikan, usaha bebas dan produksi untuk pasar, mencari keuntungan
tidak hanya merupakan gejala ekonomi. Semua ini ikut menentukan segala
aspek dalam masyarakat dan segala aspek kehidupan dan kebudayaan
manusia. Ini sangat jelas, dan motif mencari keuntungan, bersama – sama
dengan lembaga warisan dan dipupuk oleh hukum perjanjian, merupakan
mesi kapitalisme yang besar; memang merupakan pendorong ekonomi yang
besar dalam sejarah sampai saat ini.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas penulis mencoba mengidentifikasi
beberapa hal sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan sistem ekonomi kapitalis?
2. Bagaimana sejarah lahirnya sistem ekonomi kapitalis?
3. Bagaimana perspektif sistem ekonomi kapitalis, apa ciri- ciri, kelebihan
dan kelemahannya?
4. Bagaimana kecenderungan bisnis dalam kapitalisme dewasa ini?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah :
1. Diharapkan mampu mendeskripsikan dan memahami sistem ekonomi
kapitalis
2. Mampu menganalisa sejauh mana kekuatan ekonomi kapitalis yang
banyak dianut oleh negara- negara barat
3. Dapat memahami sejauh mana dampak dari ekonomi kapitalis bagi suatu
negara yang menganutnya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sistem Ekonomi Kapitalis
Kapitalis berasal dari kata capital, secara sederhana dapat diartikan
sebagai ‘modal’. Didalam sistem kapitalis, kekuasaan tertinggi dipegang oleh
pemilik modal, dimana dalam perekonomian modern pemilik modal dalam
suatu perusahaan merupakan para pemegang saham.
Sistem ekonomi kapitalis adalah sistem ekonomi yang aset-aset
produktif dan faktor-faktor produksinya sebagian besar dimiliki oleh sektor
individu/swasta. Sementara tujuan utama kegiatan produksi adalah menjual
untuk memperoleh laba.
Sistem perekonomian kapitalis merupakan sistem perekonomian
yang memberikan kebebasan kepada setiap orang untuk melaksanakan
kegiatan perekonomian seperti memproduksi barang, menjual barang,
menyalurkan barang dan lain sebagainya.
Dalam perekonomian kapitalis setiap warga dapat mengatur nasibnya
sendiri sesuai dengan kemampuannya. Semua orang bebas bersaing dalam
bisnis untuk memperoleh laba sebesar- besarnya dan bebas melakukan
kompetisi untuk memenangkan persaingan bebas
Tokoh yang mempopulerkan sistem ekonomi Kapitalis adalah Adam
Smith. Bukunya yang terkenal berjudul An Inquiry into the Nature and Causes
of the Wealth of Nation. Adam Smith menyatakan bahwa “perekonomian
akan berjalan dengan baik apabila pengaturannya diserahkan kepada
mekanisme pasar atau mekanisme harga”. Teori ini kemudian dikenal
dengan sebutan The Invisible Hands. Sistem ekonomi Kapitalis merupakan
suatu tata cara pengaturan kehidupan perekonomian yang didasarkan
kepada Mekanisme pasar yaitu interaksi antara permintaan dan penawaran
suatu barang yang kegiatannya tergantung pada kekuatan modal yang
dimiliki oleh setiap individu.
B. Lahirnya Ekonomi Kapitalis
Perkembangan kapitalisme pada negara terbelakang menjadi sebuah
topik menarik untuk dikaji. Gejala kapitalisme dianggap sebagai sebuah
solusi untuk melakukan pembangunan di negara terbelakang. Teori sistem
dunia yang disampaikan oleh Wallerstein merupakan keberlanjutan pemikiran
Frank dengan teori depensasinya.Pendapat Frank, Sweezy dan Wallerstein
mengacu pada model yaang dikenal oleh Adam Smith.
Menurut A Smith, pembangunan yang dilakukan untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat memiliki kesamaan dengan pembangunan
produktivitas tenaga kerja, pembagian kerja. Konsep inilah yang kemudian
memunculkan pembedaan mode produksi menjadi sektor pertanian dan
manufaktur. Konsep ini kemudian semakin berkembang dengan munculnya
pembedaan desa dan kota sebagai sebuah mode produksi yang berbeda.
Inti pemikiran Adam Smith adalah bahwa proses produksi dan
distribusi ini harus lepas dari campur tangan pemerintah dan perdagangan
bebas. Proses ekonomi hanya akan berjalan melalui tangan- tangan tak
kelihatan yang mengatur bagaimana produksi dan distribusi kekayaan
ekonomi itu berjalan secara adil. Biarkan para pengusaha, tenaga kerja,
pedagang bekerja mencari keuntungan sendiri. Siapapun tak boleh
mencampurinya, karena ekonomi hanya bisa muncul dari perdagangan yang
adil. Karenanya pemerintah harus menjadi penoton tak berpihak. Ia tak boleh
mendukung siapapun yang sedang menumpuk kekayaan pun yang tak lagi
punya kekayaan. Tangan- tangan tak kelihatan akan menunjukkan
bagaimana semua bekerja secara adil, secara fair.
Kenyataan yang terjadi dalam proses kapitalisme telah menimbulkan
dampak berupa pertumbuhan ekonomi yang terjadi karena arus pertukaran
barang dan jasa serta spesialisasi tenaga kerja. Kerangka pertukaran barang
dan jasa serta spesialisasi tenaga kerja ini terwujud dalam bentuk
peningkatan produktivitas yang dikenal dengan konsep maksimalisasi
keuntungan dan kompetisi pasar
Kapitalisme sebagai suatu sistem ekonomi yang memungkinkan
beberapa individu menguasai sumber daya vital dan menggunakannya untuk
keuntungan maksimal.Maksimalisasi keuntungan menyebabkan eksploitasi
tenaga kerja murah, karena tenaga kerja adalah faktor produksi yang paling
mudah direkayasa dibandingkan modal dan tanah.
Kapitalisme pada awalnya berkembang bukan melalui eksploitasi
tenaga kerja murah, melainkan eksploitasi kepada kaum petani kecil. Negara
terbelakang merupakan penghasil barang mentah terutama dalam sektor
pertanian. Kapitalisme masuk melalui sistem perdagangan yang tidak adil,
dimana negara terbelakang menjual barang mentah dengan harga relatif
murah sehingga menyebabkan eksploitasi petani. Masuknya sistem
perdagangan menyebabkan petani subsisten menjadi petani komersil yang
ternyata merupakan bentuk eksploitasi tenaga kerja secara tidak langsung.
Perkembangan selanjutnya telah melahirkan industri baru yang memerlukan
spesialisasi tenaga kerja.
Kapitalisme yang menitikberatkan pada spesialisasi tenaga kerja
dan teknologi tinggi membutuhkan tenaga kerja yang terampil dan menguasai
teknologi. Keadaan ini sangat sulit terwujud pada negara pinggiran. Proses
ini hanya akan melahirkan tenaga kerja kasar pada negara pinggiran,
sedangkan tenaga kerja terampil dikuasai oleh negara pusat.
Ketidakberdayaan tenaga kerja padaa negara pinggiran merupakan
keuntugan bagi negara pusat untuk melakukan eksploitasi. Ekspansi
kapitalisme melalui investasi modal dan teknologi tinggi pada negara
pinggiran disebabkan oleh tersedianya tenaga kerja yang murah
Kapitalisme yang menjalar hingga negara terbelakang menjadikan
struktur sosial di negara terbelakang juga berubah. Kapitalisme
memunculkan kelas sosial baru di negara terbelakang yaitu kelas pemilik
modal. Berkembangnya ekonomi kapitalisme ini didukung oleh sistem
kekerabatan antar mereka. Kelas borjuis di negara terbelakang juga dapat
memanfaatkan dukungan politik dari pemerintah. Sebagai sebuah kesatuan
ekonomi dunia, asumsi Wallerstein akan adanya perlawanan dari negara
terbelakang sebagai kelas tertindas oleh negara pusat menjadi hal yang tidak
mungkin terjadi.
Dari uraian diatas terlihat bahwa kapitalisme yang pada awalnya
hanyalah perubahan cara produksi dari produksi untuk dipakai ke produksi
untuk diujal, telah merambah jauh menjadi dibolehkannya pemilikan barang
sebanyak- banyaknya, bersama- sama juga mengembangkan individualisme,
komersialisme, liberalisasi, dan pasar bebas.
Kapitalisme tidak hanya merubah cara- cara produksi atau sistem
ekonomi saja, namun bahkan memasuki segala aspek kehidupan dan
pranata dalam kehidupan masyarakat, dari hubungan antar negara bahkan
ketingkat antar individu.Sehingga itulah kita mengenal tidak hanya
perusahaan- perusahaan kapitalis, tapi juga struktur masyarakat dan bentuk
negara.
Upaya untuk memerangi kapitalisme bukan dengan sistem ekonomi sosialis
namun dengan kemandirian ekonomi dan swasembada.
C. Perspektif Sistem Ekonomi Kapitalisme
1. Ciri- ciri Sistem Ekonomi Kapitalisme
Ada beberapa ciri kapitalisme yang perlu kita perhatikan dan kerap muncul di
sekitar kita tanpa disadari, diantaranya :
a. Setiap individu memiliki kebebasan untuk memiliki faktor-faktor produksi.
b. Pengakuan yang luas atas hak- hak pribadi dimana Pemilikan alat- alat
produksi ditangan individu dan individu bebas memilih pekerjaan/ usaha
yang dipandang baik bagi dirinya.
c. Perekonomian diatur oleh mekanisme pasar, dimana pasar berfungsi
memberikan signal kepada produsen dan konsumen dalam bentuk harga-
harga. Campur tangan pemerintah diusahakan sekecil mungkin. “The
invisible hand” yang mengatur perekonomian menjadi efisien. Motif yang
menggerakkan perekonomian mencari laba
d. Manusia dipandang sebagaai mahluk homo-economicus, yang selalu
mengejar kepentingan sendiri. Paham individualisme didasarkan
materialisme, warisan zaman yunani kuno (disebut hedonisme)
e. Peranan modal dalam perekonomian sangat menentukan bagi setiap
individu untuk menguasai sumber-sumber ekonomi sehingga dapat
menciptakan efisiensi; Pemilik modal bebas untuk menggunakan cara apa
saja untuk meningkatkan keuntungan maksimal, dengan
mendayagunakan sumber produksi dan pekerjanya. Sehingga modal
kapitalis seringkali diinvestasikan ke dalam berbagai usaha untuk
menghasilkan laba
f. Peranan pemerintah dalam perekonomian sangat kecil. Pengawasan atau
campur tangan pemerintah diupayakan seminimal mungkin. Tetapi jika
dianggap riskan, negara sewaktu-waktu dapat mengeluarkan kebijakan
yang melindungi lancarnya pelaksanaan sistem kapitalisme.
g. Hak milik atas alat-alat produksi dan distribusi merupakan hak milik
perseorangan yang dilindungi sepenuhnya oleh negara.
h. Kegiatan perekonomian selalu berdasarkan keadaan pasar. Aktivitas
ekonomi secara bebas hanya ditentukan oleh penjualan dan pembelian.
i. Masyarakat terbagi menjadi dua golongan, yaitu golongan pemilik sumber
daya produksi dan masyarakat pekerja (buruh).
2. Kelebihan Sistem Ekonomi Kapitalis
Sistem ekonomi kapitalis memiliki kelebihan, diantaranya :
a. Menumbuhkan kreativitas masyarakat dalam penyelenggaraan
perekonomian, sebab masyarakat diberi kebebasan melakukan segala hal
yang terbaik bagi dirinya dalam menentukan kegiatan perekonomian;
b. Kualitas produk yang dihasilkan menjadi lebih baik, sebab terjadinya
persaingan yang ketat
c. Efisiensi dalam penggunaan faktor-faktor produksi dapat tercapai dengan
baik, sebab tindakan ekonomi yang dilakukan didasarkan kepada motif
pencarian keuntungan yang sebesar-besarnya.
3. Kelemahan Sistem Kapitalisme
Sistem ekonomi kapitalis memiliki kelemahan, diantaranya :
a. Tidak ada persaingan sempurna. Yang ada persaingan bebas yang
monopolistik dan tidak sehat.
b. Masyarakat yang kaya semakin kaya, yang miskin semakin miskin.
Terapat kesenjangan yang besar antara pemilik modal dan golongan
pekerja sehingga yang kaya lebih kaya dan yang miskin bertambah
miskin.
c. Tidak tertutup kemungkinan munculnya monopoli yang merugikan
masyarakat
d. Banyak terjadinya gejolak dalam perekonomian karena kesalahan alokasi
sumber daya oleh individu.
e. Pemerataan pendapatan sulit dilakukan, karena persaingan bebas
tersebut. Sulitnya melakukan pemerataan pendapatan dikarenakan
prinsip yang belaku adalah free fight liberalism, dimana kunci untuk
memenangkan persaingan adalah modal;
4. Kecenderungan Bisnis Dalam Kapitalisme
Perkembangan bisnis sangat dipengaruhi oleh sistem ekonomi yang
berlaku. Kecenderungan bisnis dalam kapitalisme dewasa ini adalah : adanya
spesialisasi, adanya produksi massa, adanya perusahaan berskala besar,
adanya perkembangan penelitian.
Negara-negara yang menganut sistem ekonomi kapitalis antara lain :
Benua Amerika : AS, Argentina, Bolivia, Brazil, Chili, dll.
- Benua Eropa : Austria, Belgia, Kroasia, Cekoslavia, dll
- Benua Asia : India, Iran, Thailand, Jepang, Filipina, dll.
- Benua Afrika : Mesir, Senegal, Afrika Selatan.
- Kepulauan Oceania : Australia dan Selandia baru.
5. Dampak Sistem Ekonomi Kapitalis
Krisis Finansial Global”
Interkoneksi sistem bisnis global yang saling terkait, membuat ‘efek
domino’ krisis yang berbasis di Amerika Serikat ini, dengan cepat dan mudah
menyebar ke berbagai negara di seluruh penjuru dunia. Tak terkecualikan
Indonesia. Krisis keuangan yang berawal dari krisis subprime mortgage itu
merontokkan sejumlah lembaga keuangan AS. Pemain-pemain utama Wall
Street berguguran, termasuk Lehman Brothers dan Washington Mutual, dua
bank terbesar di AS. Para investor mulai kehilangan kepercayaan, sehingga
harga-harga saham di bursa-bursa utama dunia pun rontok.
Menurut Direktur Pelaksana IMF Dominique Strauss-Kahn di
Washington, seperti dikutip AFP belum lama ini, resesi sekarang dipicu
pengeringan aliran modal. Ia menaksir akan terdapat kerugian sekitar 1,4
triliun dolar AS pada sistem perbankan global akibat kredit macet di sektor
perumahan AS. “Ini lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya sebesar 945 miliar
dolar AS,”. Hal ini menyebabkan sistem perbankan dunia saling enggan
mengucurkan dana, sehingga aliran dana perbankan, urat nadi
perekonomian global, menjadi macet. Hasil analisis Dana Moneter
Internasional (IMF) pekan lalu mengingatkan, krisis perbankan memiliki
kekuatan yang lebih besar untuk menyebabkan resesi. Penurunan
pertumbuhan setidaknya dua kuartal berturut-turut sudah bisa disebut
sebagai resesi.
Sederet bank di Eropa juga telah menjadi korban, sehingga
pemerintah di Eropa harus turun tangan menolong dan mengatasi masalah
perbankan mereka. Pemerintah Belgia, Luksemburg, dan Belanda
menstabilkan Fortis Group dengan menyediakan modal 11,2 miliar euro atau
sekitar Rp155,8 triliun untuk meningkatkan solvabilitas dan likuiditasnya.
Fortis, bank terbesar kedua di Belanda dan perusahaan swasta terbesar di
Belgia, memiliki 85.000 pegawai di seluruh dunia dan beroperasi di 31
negara, termasuk Indonesia. Ketiga pemerintah itu memiliki 49 persen saham
Fortis. Fortis akan menjual kepemilikannya di ABN AMRO yang dibelinya
tahun lalu kepada pesaingnya, ING. Pemerintah Jerman dan konsorsium
perbankan, juga berupaya menyelamatkan Bank Hypo Real Estate, bank
terbesar pemberi kredit kepemilikan rumah di Jerman. Pemerintah Jerman
menyiapkan dana 35 miliar euro atau sekitar Rp486,4 triliun berupa garansi
kredit. Inggris juga tak kalah sibuk. Kementerian Keuangan Inggris,
menasionalisasi bank penyedia KPR, Bradford & Bingley, dengan
menyuntikkan dana 50 miliar poundsterling atau Rp864 triliun. Pemerintah
juga harus membayar 18 miliar poundsterling untuk memfasilitasi penjualan
jaringan cabang Bradford & Bingley kepada Santander, bank Spanyol yang
merupakan bank terbesar kedua di Eropa. Bradford & Bingley merupakan
bank Inggris ketiga yang terkena dampak krisis finansial AS setelah Northern
Rock dinasionalisasi Februari lalu dan HBOS yang dilego pemiliknya kepada
Lloyds TSB Group.
Dengan menggunakan analisis “stakeholder”, kita dapat melihat
bahwa krisis finansial global yang dimulai dari AS, sesungguhnya merupakan
akibat dari ketidakseimbangan pembangunan ekonomi yang berlebihan di
SEKTOR FINANSIAL dibandingkan SEKTOR RIIL yang berakar dari system
moneter buatan The Fed. Padahal secara inheren sektor finansial ini sudah
bersifat inflatif, karena mengandalkan keuntungannya pada system riba dan
bukan karena produktivitas yang riil (yang disebabkan karena kerja,
kreativitas dan pemikiran).
Cara populer untuk mengatasi krisis ini, karenanya, jelas dengan
memberikan energi yang lebih besar pada sektor riil sebagaimana yang
pernah dilakukan Presiden AS Roosevelt bersama penasihat ekonominya
yang terkenal John Maynard Keynes untuk membangun secara massif
infrastruktur sektor riil pasca terjadinya depresi besar di AS, di tahun 1930-
an.
Secara implisit, gambaran di atas juga menunjukkan bahwa tinggi-
rendahnya dampak krisis finansial yang terjadi di AS maupun di luar AS,
sangat ditentukan oleh peran dari masing-masing pemangku kepentingan
atau “stakeholders” tadi. Pemerintah di luar AS bisa saja meminimalisir
dampak krisis bila melakukan “imunisasi” atau “proteksi” yang perlu serta
mengantisipasinya dengan melakukan pembangunan sector riil dan
peningkatan kesejahteraan publik secara massif.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan diatas maka dapat disimpulkan bahwa
sistem ekonomi kapitalis secara jelas ditandai oleh berkuasanya “Kapital”,
dimana kekuasaan tertinggi dipegang oleh pemilik modal. Dalam sistem
ekonomi kapitalis seluruh kegiatan ekonomi mulai dari produksi, distribusi
dan komsumsi diserahkan sepenuhnya pada mekanisme pasar tanpa adanya
campur tangan pemerintah.
Sistem ekonomi kapitalis ini mempunyai ciri- ciri, kelebihan dan
kekurangan. Kapitalisme yang pada awalnya hanyalah perubahan cara
produksi dari produksi untuk dipakai ke produksi untuk dijual, telah
merambah jauh menjadi dibolehkannya pemilikan barang sebanyak-
banyaknya, bersama- sama juga mengembangkan individualisme,
komersialisme, liberalisasi, dan pasar bebas.
Kapitalisme tidak hanya merubah cara- cara produksi atau sistem
ekonomi saja, namun bahkan memasuki segala aspek kehidupan dan
pranata dalam kehidupan masyarakat, dari hubungan antar negara bahkan
ketingkat antar individu. Sehingga itulah kita mengenal tidak hanya
perusahaan- perusahaan kapitalis, tapi juga struktur masyarakat dan bentuk
negara
B. Saran
Kapitalisme yang telah melanda seluruh dunia mau tidak mau harus
dilawan dengan mewujudkan sistem ekonomi yang mandiri. Kemandirian
ekonomi harus menjadi konsep pembangunan yang dianut negara
terbelakang untuk melawan kapitalisme.
DAFTAR PUSTAKA
http://ms.wikipedia.org/wiki/Kapitalisme
http://abees1010.wordpress.com/2013/04/17/dampak-positif-dan-negatif-
sistem-ekonomi-kapitalis/
http://hizbut-tahrir.or.id/2013/08/28/krisis-moneter-berulang-saatnya-
tinggalkan-sistem-ekonomi-kapitalis/
http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20120927055034AA09iUI
http://www.kucoba.com/2011/03/sistem-ekonomi-kapitalis-kapitalisme.html#
http://mahasiswa-adm.blogspot.com/2012/11/sistem-ekonomi-
kapitalismeliberalisme.html
http://belajar-fun.blogspot.com/2012/05/kelebihan-dan-kelemahan-beberapa-
sistem.html