ekonomi global - ftp.unpad.ac.id · 4/14/2011 · p&g dan unilever praktikkan kartel deterjen...

1
19 E E KONOMI KONOMI GLOBAL KAMIS, 14 APRIL 2011 P&G dan Unilever Praktikkan Kartel Deterjen KOMISI Uni Eropa menjatuh- kan sanksi kepada Procter & Gamble Co (P&G) dan Unilever karena dinilai telah melaku- kan praktik kartel atas produk bubuk deterjen di delapan ne- gara Uni Eropa. Sanksi yang berikan kepada dua perusa- haan itu berupa denda senilai total 315,2 juta euro atau sekitar Rp3,95 triliun. Dalam pernyataan tertulis di situs resminya, kemarin, Badan Antitrust Uni Eropa mengata- kan P&G mendapat denda se- besar 211,2 juta euro. Sementara itu, denda bagi Unilever NV sebesar 104 juta euro. Namun, dalam realisasinya, kedua perusahaan akan men- dapat ‘diskon’ denda 10% de- ngan pertimbangan bersedia mengakui fakta yang ada se- hingga memungkinkan penye- lidikan mengambil kesimpulan dengan cepat. Pada Januari 2011, P&G dan Unilever secara jelas mengakui kesalahan sebagaimana pelang- garan yang dituduhkan. Hal itu membuat penyelidikan berjalan esien sehingga keputusan da- pat langsung diterapkan dua bulan kemudian. Adapun Henkel AG & Co KGaA yang disinyalir terlibat dalam kartel serupa tidak dike- nai sanksi. Pasalnya, perusa- haan tersebut dinilai bersikap kooperatif dengan melaporkan praktik persaingan tidak sehat itu kepada komisi pada 2008. Dalam penyelidikannya, komisi menemukan fakta bah- wa praktik kartel dengan objek deterjen bubuk itu paling tidak berlangsung sejak Januari 2002 hingga Maret 2005. Kartel terse- but melingkupi Belgia, Prancis, Yunani, Jerman, Italia, Portugal, Spanyol, dan Belanda. Praktik kartel bermula keti- ka ketiga perusahaan tersebut berinisiatif melakukan kerja sama perdagangan untuk me- ningkatkan kegunaan produk deterjen mereka. Namun, un- tuk tujuan tersebut, Badan An- titrust Uni Eropa menilai tidak perlu ada koordinasi harga atau praktik antipersaingan. Dalam hal itulah, Henkel, P&G, dan Unilever dinilai me- lakukan pelanggaran atas inisi- atif dan risiko sendiri. (*/E-3) IRANA SHALINDRA T OKYO menurunkan optimisme terhadap pemulihan pereko- nomian Jepang untuk pertama kalinya dalam enam bulan terakhir. Hal itu didasari pertimbangan produksi dan belanja masyarakat akan turun pascamusibah ganda yang di- alami ‘Negeri Sakura’ itu pada Maret silam. Dalam laporan yang dirilis Kantor Kabinet Jepang, ke- marin, perekonomian terbesar ketiga dunia itu mengakui Jepang tidak lagi berada da- lam tren pemulihan. “Setelah sempat tumbuh, perekono- mian Jepang kini menunjukkan pelemahan akibat gempa besar lalu,” demikian kutipan lapor- an Kantor Kabinet Jepang yang dilansir WSJ, kemarin. Salah satu pejabat kabinet mengatakan, kendati Jepang tidak lagi terjebak dalam resesi, pemulihan ekonomi negara ter- sebut jelas tertahan. Menurut- nya, “Saat ini, pemulihan ada- lah suatu hal di masa lalu.” Kondisi itu merupakan dam- pak bencana gempa berkekuat- an 9,0 SR serta tsunami yang meluluhlantakkan kawasan ti- mur laut Jepang pada 11 Maret lalu. Selain menewaskan ribuan orang, tsunami yang diduga di atas 10 meter juga meru- sak pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Daiichi. Akibatnya, terjadi kekurang- an pasokan listrik signifikan yang menghambat aktivitas perekonomian. Khususnya, aktivitas industri manufaktur, seperti elektronik, komponen, atau otomotif. Perusahaan seperti Toyota Motor Corp dan Sony Corp terpaksa harus menunda pro- duksi demi menunggu rantai pasokan pulih kembali. Ujung- ujungnya, tingkat produksi dan belanja di Jepang akan turun drastis, seperti disinggung da- lam laporan tersebut. Pemerintah juga khawatir kondisi tersebut akan mengge- rus pemasukan korporasi sela- ma beberapa bulan ke depan. Meskipun laporan periode Maret itu dikeluarkan setelah bencana terjadi, pemerintah be- lum memasukkan perhitungan dampak bencana secara kese- luruhan. Pemerintah mengatakan akan segera menyiapkan dana ekstra untuk mendanai rekon- struksi pascatsunami. Meski- pun tidak menyebut secara spesifik berapa dana yang disiapkan, menurut sebuah sumber lokal, dana tersebut mencapai lebih dari 5 triliun yen (sekitar US$59 miliar atau lebih dari Rp500 triliun). Di sisi lain, Menteri Pereko- nomian Jepang Kaoru Yosano berharap imbas dari bencana gempa dan tsunami baru-baru ini tidak akan berlangsung lama, dan ekonomi dapat beranjak pulih pada akhir ta- hun ini. Ia memperkirakan, rantai pasokan akan pulih dalam beberapa bulan mendatang. Namun, ia tidak tahu berapa lama efek dari krisis nuklir Fu- kushima akan berlangsung. Para ekonom memperki- rakan, ekonomi Jepang akan mengalami kontraksi 2,83% un- tuk periode April-Juni 2011. Secara terpisah, Presiden Direktur Tokyo Electric Power Co (Tepco) Masataka Shimizu meminta maaf kepada publik karena PLTN Fukushima yang dioperasikan perusahaan itu te- lah menimbulkan kecemasan di dalam dan luar Jepang. Tepco menawarkan kompensasi bagi masyarakat yang terkena dam- pak radiasi nuklir Fukushima. “Kami akan membayarnya se- cepat mungkin. Sekarang kami sedang membahas metode dan besaran kompensasi,” ujar Shimizu. Menghijau Sementara itu, sejumlah bursa saham Asia bergerak menguat kemarin, walaupun Jepang menyatakan tingkat kri- sis nuklirnya telah menyamai krisis di Chernobyl pada 1986. Indeks Nikkei-225 Tokyo menguat 0,2% ke 9.577,52 ken- dati pasar masih dibayangi ancaman kekurangan listrik di Jepang. Indeks KOSPI Korea Selatan naik 0,3% ke 2.095,36 dan indeks Hang Seng Hong Kong naik 0,2% 24.026. “Bursa-bursa Asia meng- alami penguatan yang wajar,” ujar Ben Poter dari IG Markets di Melbourne. “Tidak terjadi kepanikan,” tambahnya. Sementara itu, harga minyak lightsweet yang sempat men- capai US$112 per barel pekan lalu, kemarin berada di kisaran US$106 per barel. Adapun har- ga minyak brent untuk kontrak Mei berada di kisaran US$121 per barel. Harga minyak sedikit mere- da lantaran para pedagang memprediksi kenaikan ongkos produksi minyak akan mem- buat permintaan berkurang. (*/AP/E-5) [email protected] Outlook Muram Negeri Sakura Ekonomi Jepang diprediksi bakal menciut 2,83% pada triwulan kedua 2011. BRICS Perkuat Penggunaan Mata Uang Lokal UNTUK pertama kalinya, Bra- sil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan akan menanda- tangani pakta yang memung- kinkan pemberian kredit atau hibah di antara negara-negara itu dengan mata uang lokal mereka, tidak lagi mengguna- kan dolar AS seperti kebiasaan selama ini. Pakta itu akan ditandatanga- ni lima negara yang lazim disebut BRICS tersebut dalam konferensi tingkat tinggi di Sanya, China, hari ini. Demikian disampaikan Pe- nasihat Keamanan Nasional India Shiv Shankar Menon saat terbang dari New Delhi, India, ke Sanya, mendampingi Per- dana Menteri India Manmohan Singh ke KTT Ke-3 BRICS itu. “Kami telah menorehkan sebuah awal. Sebuah kesepakat- an akan ditandatangani un- tuk membuat negara-negara anggota dapat mengeluarkan kredit atau hibah untuk satu sama lain dengan mata uang sendiri,” ujar Menon. Saat ditanya soal usaha China untuk menjadikan mata uang- nya, yuan, sebagai alternatif dolar AS, Menon menampik adanya rencana menjadikan yuan sebagai mata uang utama negara-negara BRICS. Dalam kesempatan serupa, Menteri Perdagangan dan In- dus tri India Anand Sharma mengatakan BRICS ingin me- restrukturisasi arsitektur ke- uangan global agar semua negara dapat terwakili secara alami. KTT para kepala negara BRICS akan berlangsung hari ini setelah didahului pertemu- an tingkat menteri perdagang- an sehari sebelumnya. Agenda yang akan dibahas adalah permasalahan ekonomi dan keuangan internasional, isu keamanan, serta rencana kerja sama ke depan. Adalah ekonom Goldman Sachs Jim O’Neill yang pertama memperkenalkan istilah BRIC pada 2001. Ia merujuk pada kekuatan ekonomi empat nega- ra berkembang yang dinilainya bakal menjadi pemain-pemain besar di kancah global. Sebagai tuan rumah KTT BRIC tahun ini, China meng- undang Afrika Selatan dan menjadikan negara itu resmi sebagai bagian dari kelompok yang kini bernama BRICS. BRICS tercatat mencakup 40% populasi global dan 20% produk domestik bruto glo- bal. (*/Asia Pacific News/ WSJ/E-3) PERTEMUAN BRICS: Kepala negara anggota BRICS (Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan) bertemu dalam konferensi tingkat tinggi di Sanya, China, yang berlangsung mulai kemarin. Kami telah menorehkan sebuah awal.” KUMPULKAN FOTO: Warga mencari foto keluarganya yang berhasil diselamatkan dari terjangan tsunami di Miyagi, Jepang, kemarin. Setelah sempat tumbuh, perekonomian Jepang kini melemah akibat gempa yang meluluhlantakkan kawasan timur laut Jepang pada 11 Maret lalu. AP/SERGEY PONOMAREV Shiv Shankar Menon Penasihat Keamanan Nasional India PRAKTIK KARTEL: Komisi Uni Eropa menjatuhkan sanksi denda senilai Rp3,95 triliun kepada Procter & Gamble Co (P&G) dan Unilever karena dinilai telah melakukan praktik kartel. AP /AL BEHRMAN AP/NELSON CHING

Upload: voxuyen

Post on 04-Jun-2019

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

19EEKONOMIKONOMI GLOBALKAMIS, 14 APRIL 2011

P&G dan UnileverPraktikkan Kartel DeterjenKOMISI Uni Eropa menjatuh-kan sanksi kepada Procter & Gamble Co (P&G) dan Unilever karena dinilai telah melaku-kan praktik kartel atas produk bubuk deterjen di delapan ne-gara Uni Eropa. Sanksi yang berikan kepada dua perusa-haan itu berupa denda senilai total 315,2 juta euro atau sekitar

Rp3,95 triliun.Dalam pernyataan tertulis di

situs resminya, kemarin, Badan Antitrust Uni Eropa mengata-kan P&G mendapat denda se-besar 211,2 juta euro. Sementara itu, denda bagi Unilever NV sebesar 104 juta euro.

Namun, dalam realisasinya, kedua perusahaan akan men-

dapat ‘diskon’ denda 10% de-ngan pertimbangan bersedia mengakui fakta yang ada se-hingga memungkinkan penye-lidikan mengambil kesimpulan dengan cepat.

Pada Januari 2011, P&G dan Unilever secara jelas mengakui kesalahan sebagaimana pelang-garan yang dituduhkan. Hal itu membuat penyelidikan berjalan efi sien sehingga keputusan da-pat langsung diterapkan dua bulan kemudian.

Adapun Henkel AG & Co KGaA yang disinyalir terlibat dalam kartel serupa tidak dike-nai sanksi. Pasalnya, perusa-haan tersebut dinilai bersikap kooperatif dengan melaporkan praktik persaingan tidak sehat itu kepada komisi pada 2008.

Dalam penyelidikannya, komisi menemukan fakta bah-wa praktik kartel dengan objek deterjen bubuk itu paling tidak berlangsung sejak Januari 2002 hingga Maret 2005. Kartel terse-but melingkupi Belgia, Prancis, Yunani, Jerman, Italia, Portugal, Spanyol, dan Belanda.

Praktik kartel bermula keti-ka ketiga perusahaan tersebut berinisiatif melakukan kerja sama perdagangan untuk me-ningkatkan kegunaan produk deterjen mereka. Namun, un-tuk tujuan tersebut, Badan An-titrust Uni Eropa menilai tidak perlu ada koordinasi harga atau praktik antipersaingan.

Dalam hal itulah, Henkel, P&G, dan Unilever dinilai me-lakukan pelanggaran atas inisi-atif dan risiko sendiri. (*/E-3)

IRANA SHALINDRA

TOKYO menurunkan optimisme terhadap pemulihan pereko-nomian Jepang untuk

pertama kalinya dalam enam bulan terakhir. Hal itu didasari pertimbangan produksi dan belanja masyarakat akan turun pascamusibah ganda yang di-alami ‘Negeri Sakura’ itu pada Maret silam.

Dalam laporan yang dirilis Kantor Kabinet Jepang, ke-marin, perekonomian terbesar ketiga dunia itu mengakui Jepang tidak lagi berada da-lam tren pemulihan. “Setelah sempat tumbuh, perekono-mian Jepang kini menunjukkan pelemahan akibat gempa besar lalu,” demikian kutipan lapor-an Kantor Kabinet Jepang yang dilansir WSJ, kemarin.

Salah satu pejabat kabinet mengatakan, kendati Jepang tidak lagi terjebak dalam resesi, pemulihan ekonomi negara ter-sebut jelas tertahan. Menurut-nya, “Saat ini, pemulihan ada-lah suatu hal di masa lalu.”

Kondisi itu merupakan dam-pak bencana gempa berkekuat-an 9,0 SR serta tsunami yang meluluhlantakkan kawasan ti-mur laut Jepang pada 11 Maret lalu. Selain menewaskan ribuan orang, tsunami yang diduga di atas 10 meter juga meru-sak pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Daiichi. Akibatnya, terjadi kekurang-an pasokan listrik signifikan yang menghambat aktivitas perekonomian. Khususnya, aktivitas industri manufaktur, seperti elektronik, komponen, atau otomotif.

Perusahaan seperti Toyota Motor Corp dan Sony Corp terpaksa harus menunda pro-duksi demi menunggu rantai pasokan pulih kembali. Ujung-ujungnya, tingkat produksi dan belanja di Jepang akan turun drastis, seperti disinggung da-lam laporan tersebut.

Pemerintah juga khawatir kondisi tersebut akan mengge-rus pemasukan korporasi sela-ma beberapa bulan ke depan.

Meskipun laporan periode Maret itu dikeluarkan setelah bencana terjadi, pemerintah be-lum memasukkan perhitung an dampak bencana secara kese-luruhan.

Pemerintah mengatakan akan segera menyiapkan dana ekstra untuk mendanai rekon-struksi pascatsunami. Meski-pun tidak menyebut secara spesifik berapa dana yang disiapkan, menurut sebuah sumber lokal, dana tersebut mencapai lebih dari 5 triliun yen (sekitar US$59 miliar atau lebih dari Rp500 triliun).

Di sisi lain, Menteri Pereko-nomian Jepang Kaoru Yosano berharap imbas dari bencana gempa dan tsunami baru-baru ini tidak akan berlangsung

lama, dan ekonomi dapat beranjak pulih pada akhir ta-hun ini.

Ia memperkirakan, rantai pasokan akan pulih dalam beberapa bulan mendatang. Namun, ia tidak tahu berapa lama efek dari krisis nuklir Fu-kushima akan berlangsung.

Para ekonom memperki-rakan, ekonomi Jepang akan mengalami kontraksi 2,83% un-tuk periode April-Juni 2011.

Secara terpisah, Presiden Direktur Tokyo Electric Power Co (Tepco) Masataka Shimizu meminta maaf kepada publik karena PLTN Fukushima yang dioperasikan perusahaan itu te-lah menimbulkan kecemasan di dalam dan luar Jepang. Tepco menawarkan kompensasi bagi

masyarakat yang terkena dam-pak radiasi nuklir Fukushima. “Kami akan membayarnya se-cepat mungkin. Sekarang kami sedang membahas metode dan besaran kompensasi,” ujar Shimizu.

MenghijauSementara itu, sejumlah

bursa saham Asia bergerak menguat kemarin, walaupun Jepang menyatakan tingkat kri-sis nuklirnya telah menyamai krisis di Chernobyl pada 1986.

Indeks Nikkei-225 Tokyo menguat 0,2% ke 9.577,52 ken-dati pasar masih dibayangi ancaman kekurangan listrik di Jepang. Indeks KOSPI Korea Selatan naik 0,3% ke 2.095,36 dan indeks Hang Seng Hong

Kong naik 0,2% 24.026.“Bursa-bursa Asia meng-

alami penguatan yang wajar,” ujar Ben Poter dari IG Markets di Melbourne. “Tidak terjadi kepanikan,” tambahnya.

Sementara itu, harga minyak lightsweet yang sempat men-capai US$112 per barel pekan lalu, kemarin berada di kisaran US$106 per barel. Adapun har-ga minyak brent untuk kontrak Mei berada di kisaran US$121 per barel.

Harga minyak sedikit mere-da lantaran para pedagang memprediksi kenaikan ongkos produksi minyak akan mem-buat permintaan berkurang. (*/AP/E-5)

[email protected]

Outlook Muram Negeri SakuraEkonomi Jepang diprediksi bakal menciut 2,83% pada triwulan kedua 2011.

BRICS PerkuatPenggunaan

Mata Uang LokalUNTUK pertama kalinya, Bra-sil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan akan menanda-tangani pakta yang memung-kinkan pemberian kredit atau hibah di antara negara-negara itu dengan mata uang lokal mereka, tidak lagi mengguna-kan dolar AS seperti kebiasaan selama ini.

Pakta itu akan ditandatanga-ni lima negara yang lazim disebut BRICS tersebut dalam konferensi tingkat tinggi di Sanya, China, hari ini.

Demikian disampaikan Pe-nasihat Keamanan Nasional India Shiv Shankar Menon saat terbang dari New Delhi, India, ke Sanya, mendampingi Per-dana Menteri India Manmohan Singh ke KTT Ke-3 BRICS itu.

“Kami telah menorehkan sebuah awal. Sebuah kesepakat-an akan ditandatangani un-tuk membuat negara-negara anggota dapat mengeluarkan kredit atau hibah untuk satu sa ma lain dengan mata uang sendiri,” ujar Menon.

Saat ditanya soal usaha China untuk menjadikan mata uang-nya, yuan, sebagai alternatif dolar AS, Menon menampik adanya rencana menjadikan yuan seba gai mata uang utama negara-negara BRICS.

Dalam kesempatan serupa, Menteri Perdagangan dan In-dus tri India Anand Sharma mengatakan BRICS ingin me-restrukturisasi arsitektur ke-

uangan global agar semua negara dapat terwakili secara alami.

KTT para kepala negara BRICS akan berlangsung hari ini setelah didahului pertemu-an tingkat menteri perdagang-an sehari sebelumnya. Agenda yang akan dibahas adalah per masalahan ekonomi dan keuangan internasional, isu keamanan, serta rencana kerja sama ke depan.

Adalah ekonom Goldman Sachs Jim O’Neill yang pertama memperkenalkan istilah BRIC pada 2001. Ia merujuk pada kekuatan ekonomi empat nega-ra berkembang yang dinilainya bakal menjadi pemain-pemain besar di kancah global.

Sebagai tuan rumah KTT BRIC tahun ini, China meng-undang Afrika Selatan dan menjadikan negara itu resmi sebagai bagian dari kelompok yang kini bernama BRICS.

BRICS tercatat mencakup 40% populasi global dan 20% produk domestik bruto glo-bal. (*/Asia Pacific News/WSJ/E-3)

PERTEMUAN BRICS: Kepala negara anggota BRICS (Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan) bertemu dalam konferensi tingkat tinggi di Sanya, China, yang berlangsung mulai kemarin.

Kami telah menorehkan

sebuah awal.”KUMPULKAN FOTO: Warga mencari foto keluarganya yang berhasil diselamatkan dari terjangan tsunami di Miyagi, Jepang, kemarin. Setelah sempat tumbuh, perekonomian Jepang kini melemah akibat gempa yang meluluhlantakkan kawasan timur laut Jepang pada 11 Maret lalu.

AP/SERGEY PONOMAREV

Shiv Shankar MenonPenasihat Keamanan Nasional India

PRAKTIK KARTEL: Komisi Uni Eropa menjatuhkan sanksi denda senilai Rp3,95 triliun kepada Procter & Gamble Co (P&G) dan Unilever karena dinilai telah melakukan praktik kartel.

AP /AL BEHRMAN

AP/NELSON CHING