eko,khb

26
TUGAS AGAMA ISLAM SYARI’AH (SYARI’AH IBADAH KHUSUS & UMUM) OLEH: EKO BENI SYAHPUTRA Dosen Pembimbing YUSNANI

Upload: tikaindahsari

Post on 15-Feb-2016

224 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

kjhv

TRANSCRIPT

Page 1: Eko,khb

TUGAS AGAMA ISLAM

SYARI’AH

(SYARI’AH IBADAH KHUSUS & UMUM)

OLEH:

EKO BENI SYAHPUTRA

Dosen Pembimbing

YUSNANI

POLITEKNIK NEGERI PADANG

TAHUN AJARAN 2013/2014

Page 2: Eko,khb

SYARI’AH

A. Syari’ah dan Ruang Lingkup Syari’ah

 1. Pengertian

 Syari’ah menurut bahasa artinya jalan, aturan, ketentuan, atau undang-undang Allah

SWT. Syari’ah menurut istilah adalah aturan atau undang-undang Allah yang berisi tata

cara pengaturan prilaku hidup manusia dalam melakukan hubungan dengan Allah,

sesama manusia, dan alam sekitarnya untuk mencapai keridhaan Allah yaitu keselamatan

di dunia dan akhirat.

يعلمون ( ال الذين أهواء تتبع وال فاتبعها األمر من شريعة على جعلناك )18ثم

“Kemudian Kami jadikan kamu berada di atas suatu syariat (peraturan) dari urusan (agama) itu,

maka ikutilah syariat itu dan janganlah kamu ikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak

mengetahui”. (QS. Al-Jatsiyah: 18)

 2. Ruang Lingkup Syari’ah

Syari’ah Islam mencakup dua persoalan pokok yaitu :

a. Ibadah Khusus atau Ibadah Mahdlah.

 Yaitu ibadah yang pelaksanaannya telah dicontohkan langsung oleh Nabi Muhammad saw,

seperti shalat, puasa. hajji. Dalam ibadah seperti ini seorang muslim tidak boleh mengurangi atau

menambah-nambah dari apa saja yang telah diperintahkan Allah dan dicontohkan oleh

Rasulullah. Oleh karena itu, melaksanakan peribadatan yang bersifat khusus ini harus mengikuti

contoh rasul yang diperbolehkan melalui ketentuan yang dimuat dalam hadits-hadits shahih. Satu

kaidah yang amat penting dalam pelaksanaan ibadah ini adalah “semua haram, kecuali yang

diperintahkan Allah dan dicontohkan oleh Rasulullah.” Pekerjaan –pekerjaan di luar

ketentuan-ketentuan itu dianggap tidak sah atau batal atau dikenal dengan istilah bid’ah.

Page 3: Eko,khb

Yang mencakup dalam ibadah khusus(rukun islam):

Rukun pertama : Bersaksi tidak ada Tuhan yang berhak disembah secara hak melainkan

Allah dan Muhammad adalah utusan Allah.

Syahadat (persaksian) ini memiliki makna yang harus diketahui seorang muslim berikut

diamalkannya. Adapun orang yang mengucapkannya secara lisan namun tidak mengetahui

maknanya dan tidak mengamalkannya maka tidak ada manfaat sama sekali dengan syahadatnya.

Makna "''La ilaha Illallah''"

'''Ibadah beraneka ragam:'''

Di antara bentuk ibadah : Istighotsah (memohon bantuan), istianah (memohon

pertolongan) dan istiadzah (memohon perlindungan).

Tidak ada yang boleh dimintai bantuan ataupun pertolongan ataupun perlindungan

kecuali Allah saja. Allah ta’ala berfirman dalam Al Qur’an Al karim :

Manusia tidak boleh bertawakal selain kepada Allah, tidak boleh berharap selain kepada

Allah, dan tidak boleh khusyu' melainkan kepada Allah semata.

Makna Syahadat “Muhammad Rasulullah

Maknasyahadat Muhammad Rasululla h, adalah mengetahui dan meyakini bahwa Muhammad

utusan Allah kepada seluruh manusia, dia seorang hamba biasa yang tidak boleh disembah,

sekaligus rasul yang tidak boleh didustakan. Akan tetapi harus ditaati dan diikuti. Siapa yang

menaatinya masuk surga dan siapa yang mendurhakainya masuk neraka. Selain itu anda juga

mengetahui dan meyakini bahwa sumber pengambilan syariat sama saja apakah mengenai syiar-

syiar ibadah ritual yang diperintahkan Allah maupun aturan hukum dan syariat dalam segala

sector maupun mengenai keputusan halal dan haram. Semua itu tidak boleh kecuali lewat utusan

Allah yang bisa menyampaikan syariat-Nya. Oleh karena itu seorang muslim tidak boleh

menerima satu syariatpun yang datang bukan lewat Rasul SAW. Allah ta’ala berfirman :

“ Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah ia dan apa yang dilarangnya

bagimu maka tinggalkanlah (Al Hasyr:7) ”

Page 4: Eko,khb

“ Maka demi Robbmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka

menjadikan kamu hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan, kemudian

mereka tidak merasa keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang kamu

berikan, dan mereka menerima dengan sepenuh hati (An Nisa’:65) ”Makna kedua ayat :

1. Pada ayat pertama Allah memerintahkan kaum muslimin supaya menaati Rasul-Nya

pada seluruh yang diperintahkannya dan berhenti dari seluruhMuhammad yang

dilarangnya. Karena beliau memerintah hanyalah berdasarkan dengan perintah Allah dan

melarang berdasar larangan-Nya.

2. Pada ayat kedua Allah bersumpah dengan diri-Nya yang suci bahwa sah iman seseorang

kepada Allah dan Rasul-Nya hingga ia mau berhukum kepada Rasul dalam perkara yang

diperselisihkan antara dia dengan orang lain, kemudian ia puas keputusannya dan

menerima dengan sepenuh hati. Rasul SAW bersabda :

“ Barangsiapa mengerjakan suatu amal yang tidak ada contohnya dari urusan kami

maka ia tertolak. Diriwayatkan oleh Muslim dan lainnya ”

Amalan yang dianggap termasuk agama namun tidak ada contohnya dari Rasul dikenal dengan

istilah bid'ah.

salat lima waktu sehari semalam yang Allah syariatkan untuk menjadi sarana interaksi antara

Allah dengan seorang muslim dimana ia bermunajat dan berdoa kepada-Nya. Juga untuk menjadi

sarana pencegah bagi seorang muslim dari perbuatan keji dan mungkar sehingga ia memperoleh

kedamaian jiwa dan badan yang dapat membahagiakannya di dunia dan akhirat.

Allah mensyariatkan dalam salat, suci badan, pakaian, dan tempat yang digunakan untuk salat.

Maka seorang muslim membersihkan diri dengan air suci dari semua barang najis seperti air

kecil dan besar dalam rangka mensucikan badannya dari najis lahir dan hatinya dari najis batin.

Salat merupakan tiang agama. Ia sebagai rukun terpenting Islam setelah dua kalimat syahadat.

Seorang muslim wajib memeliharanya semenjak usia baligh (dewasa) hingga mati. Ia wajib

Page 5: Eko,khb

memerintahkannya kepada keluarga dan anak-anaknya semenjak usia tujuh tahun dalam rangka

membiasakannya. Allah ta’ala berfirman :

"Sesungguhnya salat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang

yang beriman (An Nisa: 103)

Salat wajib bagi seorang muslim dalam kondisi apapun hingga pada kondisi ketakutan dan sakit.

Ia menjalankan salat sesuai kemampuannya baik dalam keadaan berdiri, duduk maupun

berbaring hingga sekalipun tidak mampu kecuali sekedar dengan isyarat mata atau hatinya maka

ia mengkhabarkan bahwa orang yangboleh salat dengan isyarat. Rasul meninggalkan salat itu

bukanlah seorang muslim entah laki atau perempuan. Ia bersabda :

"“Perjanjian antara kami dengan mereka adalah salat. Siapa yang meninggalkannya

berarti telah kafir” Hadits shohih.

Salat lima waktu itu adalah salat Shubuh, salat Dhuhur, salat Ashar, salat Maghrib dan salat

Isya’.

Waktu salat Shubuh dimulai dari munculnya mentari pagi di Timur dan berakhir saat terbit

matahari. Tidak boleh menunda sampai akhir waktunya. Waktu salat Dhuhur dimulai dari

condongnya matahari hingga sesuatu sepanjang bayang-bayangnya. Waktu salat Ashar dimulai

setelah habisnya waktu Dhuhur hingga matahari menguning dan tidak boleh menundanya hingga

akhir waktu. Akan tetapi ditunaikan selama matahari masih putih cerah. Waktu Maghrib dimulai

setelah terbenamnya matahari dan berakhir dengan lenyapnya senja merah dan tidak boleh

ditunda hingga akhir waktunya. Sedang waktu salat Isya’ dimulai setelah habisnya waktu

maghrib hingga akhir malam dan tidak boleh ditunda setelah itu.

Seandainya seorang muslim menunda-nunda sekali salat saja dari ketentuan waktunya hingga

keluar waktunya tanpa alasan yang dibenarkan syariat diluar keinginannya maka ia telah

melakukan dosa besar. Ia harus bertaubat kepada Allah dan tidak mengulangi lagi.

Puasa pada bulan Ramadan yaitu bulan kesembilan dari bulan hijriyah.

Sifat puasa:

Page 6: Eko,khb

Seorang muslim berniat puasa sebelum waktu shubuh (fajar) terang. Kemudian menahan

dari makan, minum dan jima’ (mendatangi istri) hingga terbenamnya matahari kemudian

berbuka. Ia kerjakan hal itu selama hari bulan Romadhon. Dengan itu ia menghendaki

ridho Allah ta’ala dan beribadah kepada-Nya.

Dalam puasa terdapat beberapa manfaat tak terhingga. Di antara yang terpenting :

1. Merupakan ibadah kepada Allah dan menjalankan perintah-Nya. Seorang hamba

meninggalkan syahwatnya, makan dan minumnya demi Allah. Hal itu di antara sarana

terbesar mencapai taqwa kepada Allah ta’ala.

2. Adapun manfaat puasa dari sudut kesehatan, ekonomi, sosial maka amat banyak. Tidak

ada yang dapat mengetahuinya selain mereka yang berpuasa atas dorongan akidah dan

iman.

Allah telah memerintahkan setiap muslim yang memilki harta mencapai nisab untuk

mengeluarkan zakat hartanya setiap tahun. Ia berikan kepada yang berhak menerima dari

kalangan fakir serta selain mereka yang zakat boleh diserahkan kepada mereka sebagaimana

telah diterangkan dalam Al Qur’an.

Nishab emas sebanyak 20 mitsqal. Nishab perak sebanyak 200 dirham atau mata uang kertas

yang senilai itu. Barang-barang dagangan dengan segala macam jika nilainya telah mencapai

nishab wajib pemiliknya mengeluarkan zakatnya manakala telah berlalu setahun. Nishab biji-

bijian dan buah-buahan 300 sha’. Rumah siap jual dikeluarkan zakat nilainya. Sedang rumah siap

sewa saja dikeluarkan zakat upahnya. Kadar zakat pada emas, perak dan barang-barang

dagangan 2,5 % setiap tahunnya. Pada biji-bijian dan buah-buahan 10 % dari yang diairi tanpa

kesulitan seperti yang diairi dengan air sungai, mata air yang mengalir atau hujan. Sedang 5 %

pada biji-bijian yang diairi dengan susah seperti yang diairi dengan alat penimba air.

Di antara manfaat mengeluarkan zakat menghibur jiwa orang-orang fakir dan menutupi

kebutuhan mereka serta menguatkan ikatan cinta antara mereka dan orang kaya

Rukun Islam kelima adalah haji ke baitullah Mekkah sekali seumur hidup. Adapun lebihnya

maka merupakan sunnah. Dalam ibadah haji terdapat manfaat tak terhingga :

Page 7: Eko,khb

1. Pertama, haji merupakan bentuk ibadah kepada Allah ta’ala dengan ruh, badan dan harta.

2. Kedua, ketika haji kaum muslimin dari segala penjuru dapat berkumpul dan bertemu di

satu tempat. Mereka mengenakan satu pakaian dan menyembah satu Robb dalam satu

waktu. Tidak ada perbedaan antara pemimpin dan yang dipimpin, kaya maupun miskin,

kulit putih maupun kulit hitam. Semua merupakan makhluk dan hamba Allah. Sehingga

kaum muslimin dapat bertaaruf (saling kenal) dan taawun (saling tolong menolong).

Mereka sama-sama mengingat pada hari Allah membangkitkan mereka semuanya dan

mengumpulkan mereka dalam satu tempat untuk diadakan hisab (penghitungan amal)

sehingga mereka mengadakan persiapan untuk kehidupan setelah mati dengan

mengerjakan ketaatan kepada Allah ta’ala.

 b. Ibadah umum atau ibadah mu’amalah.

 Yaitu bentuk peribadatan yang bersifat umum dan pelaksanaannya tidak seluruhnya diberikan

contoh langsung dari Nabi SAW. Beliau hanya meletakkan prinsip-prinsip dasar, sedangkan

pengembangannya diserahkan kepada kemampuan dan daya jangkau pikiran umat. Kaidah

umum menyebutkan “ Semua boleh dilakukan, kecuali yang dilarang Allah dan Rasul-Nya.”

Ibadah umum mencakup aturan-aturan keperdataan, seperti hubungan yang menyangkut

ekonomi, bisnis, jual-beli, utang-piutang, perbankan, perkawinan, pewarisan, dan sebagainya.

Juga aturan publik, seperti pidana, tata negara, dan lain-lain.

Muamalah, yaitu peraturan yang mengatur hubungan seseorang lainnya dalam hal tukar

menukar harta (jual beli), di antaranya, dagang, pinjam meminjam, sewa menyewa, kerja

sama dagang, simpanan, penemuan, pengupahan, rampasan perang, hutang piutang,

pungutan, warisan, wasiat, titipan, dan pesanan.

Munakahat, yaitu peraturan yang mengatur hubungan seseorang dengan orang lain dalam

hubungan berkeluarga (nikah, talak, ruju’), pengaturan nafkah, pemeliharaan anak,

pergaulan suami istri, mahar, berkabung dari suami yang wafat, meminang, dan wasiat.

Jinayat, yaitu pengaturan yang menyangkut pidana, di antaranya pembunuhan, zina,

minuman keras, murtad, khianat dalam perjuangan, dan kesaksian.

Page 8: Eko,khb

Siasah, yaitu yang menyangkut masalah-masalah kemasyarakatan (politik), di antaranya,

ukhuwah, musyawarah, musawah, ‘adalah, ta’awwun, huriyah, tasamuh, takaful ijtima’

dan pemerintahan.

Akhlak, yaitu yang mengatur sikap hidup pribadi, di antaranya syukur, sabar, tawaddu’,

pemaaf, tawakal, ikhlas, istiqomah, syaja’ah, birrul walidaian.

Peraturan-peraturan lainnya, seperti makanan, minuman, penyembelihan, nazar,

pemeliharaan anak yatim, dakwah, dan perang.

3. Tujuan dan Fungsi Mempelajari Syariah

            Tujuan utama yang hendak dicapai dari mempelajari syari’ah adalah untuk mengetahui hukum

syara’ (syariah) berkaitan dengan perbuatan manusia yang mukallaf (yang dibebani hukum) sehingga

akan diperoleh ketentuan apakah suatu perbuatan itu dikehendaki, dibolehkan, atau dilarang, atau

bagaimana suatu perbuatan itu dianggap sah atau tidak . Setelah memahami tentang hukum syariah

diharapkan nantinya umat Islam akan mengamalkan syariah Islam dalam kehidupan sehari-harinya

dengan baik sehingga memperoleh kesejahteraan, kedamaian, ketenangan, dan kebahagiaan hidup baik di

dunia maupun di akhirat kelak.

4. Prinsip Syari’ah

Prinsip syari’ah terdiri dari :

 a. Memudahkan

Dalam pembebanan (taklifi) Islam tidak terdapat hal yang menyulitkan dan memberatkan.

Syari’at tidak memberi kesulitan pada manusia dan tidak menyesakkan dada mereka. Allah

berfirman dalam surat Al Baqarah (2) ayat 185 : “ Allah menghendaki kemudahan bagimu dan

tidak menghendaki kesulitan bagimu”. Dan dalam surat An Nisak (4) ayat 28 : “ Allah hendak

memberi keringanan padamu”. Dan Surat Al Maidah (5) ayat 6 : “ Allah tidak hendak

menyulitkan kamu”.

 Berdasarkan ayat diatas jelaslah bahwa Allah tidak akan menyulitkan hambanya. Misalnya

sholat dikerjakan berdiri, tidak bisa berdiri dikerjakan sedang duduk, tidak bisa duduk dikerjakan

dengan berbaring dan seterusnya.

Page 9: Eko,khb

 b. Kemashlahatan (kebaikan)

Syari’at diturunkan Allah untuk kemashlahatan atau kebaikan umat manusia. Bilamana orang

menjalankan syari’at Islam maka dia akan merasakan manfaatnya. Misalnya puasa menjadikan

orang sehat, diharamkan babi karena merusak kesehatan, diwajibkan zakat untuk membantu fakir

miskin dan lain-lain.

c. Menyeimbangkan kepentingan individu dengan kepentingan masyarakat.

Syari’ah menghargai hak azazi manusia (agama, jiwa, akal, keturunan, harta dan harga diri),

mendahulukan kemaslahatan dharury di atas kepentingan pribadi.

 d. Menegakkan nilai-nilai kemasyarakatan

Nilai-nilai yang harus ditegakkan dalam islam adalah: al-’adalah (keadilan), ukhuwah

(persaudaraan), attakaful (solidaritas), al-karamah (kemuliaan), dan al-huriyyah (kebebasan).

 

5. Karakteristik Syari’ah

 a)      Bersifat rabbaniyah dan diniyyah

b)      Mencerminkan kesucian syari’ah, dan rasa cinta dan penghargaan terhadapnya

c)      Menghormati dan mentaati hokum ijtihad dan peraturan Negara

d)     Membentuk akhlak dan moral

e)      Syari’ah memelihara hubungan masyarakat, menjaga nilai-nilai luhur masyarakat, dan

menjunjung tinggi nilai-nilai akhlak

f)       Bersifat realistis

g)      Syari’at diturunkan Allah sesuai dengan kejadian yang dialami manusia

Page 10: Eko,khb

h)      Penerapan hokum secara bertahap dan berperoses.

6. Tujuan Syari’ah (muqhoshidus syar’i)

            Tujuan syariah erat kaitannya dengan tujuan agama Islam itu sendiri yang ingin mewujudkan

kedamaian, kesejahteraan, dan kebahagiaan bagi manusia, baik di dunia maupun di akhirat. Secara

khusus, setidaknya ada lima tujuan dari syariah, yaitu sebagai berikut:

1.      Memelihara agama (hifzhud din)

      Salah satu bentuk tanda syukur yang harus kita lakukan adalah berusaha semaksimal mungkin untuk

menjadi muslim sejati dengan mamahami dan mengamalkan syariah Islam. Dalam konteks memelihara

agama, para Rasul diutus oleh Allah swt  dan kita sekarang berkewajiban melanjutkan tugas Rasul itu

dengan cara mengamalkan syariah Islam, apapun kendala dan tantangan yang akan kita hadapi

2.      Memelihara jiwa (hifzhun nafsi)

      Memperoleh kesempatan hidup merupakan karunia yang besar bagi kita, karenanya kesempatan yang

amat berharga ini harus kita gunakan untuk selalu mengabdi kepada Allah swt. Dalam  konteks inilah,

hak hidup seseorang menjadi hak yang paling asasi sehinga harus dijaga dan dipelihara. Disinilah

sebabnya mengapa Islam amat melarang kita untuk menghilangkan nyawa orang lain tanpa alasan yang

bisa dibenarkan sehingga biloa ini dilakukan dosanya amat besar seperti dosa membunuh semua manusia.

3.      Memelihara akal (hifzhul aqli)

      Memiliki akal yang sehat dan cerdas merupakan sesuatu yang amat penting, karena dari akal yang

sehat itulah akan lahir pemikiran yang cemerlang dan manusia bisa bersikap dan berprilaku yang baik.

Karena itu akal harus dipelihara dan jangan dirusak dengan hal-hal yang memabukkan hingga hilang daya

pikirnya serta dengan hal-hal yang tidak rasional, semua ini menjadi perkara yang menjauhkan kita dari

keberuntungan di dunia dan akhirat.

4.      Memelihara kehormatan (hifzhud ardh)

      Manusia dicipta oleh Allah swt sebagai makhluk yang mulia dan terhormat, karenanya syariat Islam

amat menekankan kepada manusia untuk menjaga kehormatannya agar tidak jatuh dan amat rendah

melebihi rendahnya martabat binatang. Salah satu yang membuat martabat manusia bisa amat rendah

adalah dalam kaitan hubungan lelaki dan wanita, karenanya Islam  mensyariatkanlah kepada manusia

Page 11: Eko,khb

untuk menikah agar hubungan seksual yang dilakukannya membuatnya menjadi mulia, bukan malah

menjadi hina.

5.      Memelihara harta (hifzhul mal)  

      Setiap orang pasti memiliki banyak kebutuhan mulai dari makan, minum, berpakaian, bertempat

tinggal, pengembangan diri, kendaraan dan sebagainya. Berbagai kebutuhan itu harus dapat dipenuhi

dengan harta yang dimiliki, karenanya kebutuhan terhadap harta ada pada setiap orang sehingga

mencarinya dengan cara yang halal menjadi suatu keharusan. Sesudah harta diperoleh, maka menjadi hak

seseorang untuk memilikinya sehingga syariat Islam menekankan pemeliharaan terhadap harta dan amat

tidak dibenarkan bagi orang lain untuk mencurinya. Pemeliharaan terhadap harta juga harus ditunjukkan

dalam bentuk membelanjakan atau menggunakannya untuk segala kebaikan, sebab bila tidak hal itu

termasuk dalam kategori tabzir atau boros, yakni menggunakan harta untuk sesuatu yang tidak benar

menurut Allah SWT dan Rasul-Nya, karena pemborosan merupakan kebiasaan syaitan yang sangat

merugikan manusia, harta akan cepat habis sementara kebiasaan berlebihan menjadi sangat sulit untuk

ditinggalkan meskipun dia tidak memiliki harta yang cukup, karenanya sikap ini harus dijauhi.

7. Dasar-Dasar Penetapan Syari’ah Islam

Terdapat empat hal yang menjadi dasar penetapan hukum syariah, yaitu :

1.      Tidak Memberatkan dan Tidak Banyaknya Beban

      Dalam menetapkan syariah, selalu diusahakan aturan-aturan tersebut tidak memberatkan manusia

dalam menjalankannya dan mudah untuk dilaksanakan. Contohnya adalah perintah wajib berpuasa. Allah

hanya mewajibkan kita berpuasa tiga puluh hari dalam setahun karena apabila lebih dari itu pasti akan

memberatkan. Selain itu bagi mereka yang tidak sanggup berpuasa karena suatu hal seperti sakit atau

bepergian jauh dapat membatalkan puasanya dan menggantinya di hari lain. Contoh lainnya adalah bagi

orang yang tidak sanggup shalat dengan berdiri diperbolehkan shalat dengan duduk. Ini merupakan bukti

bahwa syariah tidak semakin memberatkan umat Muslim.

2.      Berangsur-angsur dalam Penentuan Hukum

      Tiap masyarakat pasti memiliki adat istiadat yang berlaku di daerahnya, baik yang bersifat positif

maupun negatif. Pada awal mula turunnya Islam masyarakat Arab juga memiliki berbagai kebiasaan yang

sukar dihilangkan, apabila dihilangkan sekaligus tentu akan mengalami banyak kendala.

Page 12: Eko,khb

      Karena faktor kebiasaan yang sudah berlangsung lama dan sulit diubah tersebut Al-Quran tidak

diturunkan sekaligus, melainkan ayat demi ayat dan surat demi surat, terkadang ayat turun sesuai

peristiwa yang terjadi saat itu. Cara seperti ini dilakukan agar mereka dapat bersiap-siap meninggalkan

ketentuan lama dan menerima hukum baru.

      Contohnya adalah kebiasaan minum minuman keras dan berjudi yang banyak dilakukan oleh

masyarakat Arab pada masa itu. Kemudian turunlah ayat untuk memperingatkan keburukan dari minuman

keras dan judi sebagai berikut:

Artinya: “Mereka bertanya kepadamu tentang khamar  dan judi. Katakanlah: "Pada keduanya terdapat

dosa yang besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari

manfa'atnya". Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: " Yang lebih

dari keperluan." Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu berfikir.”

      Kemudian setelah mereka bisa menerima pertimbangan untung rugi minuman keras dan judi, turun

lagi firman Allah untuk melarang minuman keras dan judi dalam QS Al Maidah ayat 90:

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk)

berhala, mengundi nasib dengan panah], adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-

perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.”

3.      Sejalan dengan Kebaikan Orang Banyak

      Ketentuan-ketentuan dalam hukum Islam diusahakan agar sesuai dengan kepentingan-kepentingan

yang baik bagi pemeluknya. Oleh karena itu tidak mengherankan jika pada suatu waktu aturan-aturan

hukum yang ada dibatalkan apabila keadaan menghendaki. Selama kepentingan orang banyak menjadi

pedoman dalam pembatalan hukum tersebut maka boleh jadi hukum yang baru menjadi lebih berat atau

lebih ringan dari sebelumnya. Namun pembatalan hukum ini hanya dilakukan pada masa Rasul. Sesudah

Rasul wafat dan ketentuan hukum Islam sudah lengkap tidak ada lagi pembatalan hukum.

      Contoh untuk kasus ini adalah ketika ketika qiblat shalat masih mengarah pada Baitul Maqdis di

Palestina kemudian dibatalkan dengan mengarah pada Ka’bah di Mekkah, seperti dalam firman Allah QS.

Al Baqarah ayat 144 :

Artinya: “Kami kadang-kadang melihat pulang baliknya muka engkau ke arah langit. Maka benar-benar

kami akan memberikan kepadamu suatu qiblat yang engkau sukai. Maka arahkan muka engkau ke arah

Masjidil Haram.”

Page 13: Eko,khb

4.      Dasar Persamaan dan Keadilan

      Bagi syariah Islam semua orang dipandang sama dengan tidak ada kelebihan di antara mereka satu

sama lain. Semua berkedudukan sama di mata Allah SWT. Kedudukan yang sama tersebut diperintahkan

Al-Quran dalam QS Al-Maidah ayat 8.

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan

(kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap

sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat

kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu

kerjakan”

6. Ibadah

Secara umum ibadah berarti mencakup semua perilaku dalam semua aspek kehidupan

yang sesuai dengan ketentuan Allah yang dilakukan dengan penuh keikhlasan semata-

mata untuk mendapatkan ridha Allah SWT, seperti makan, minum, bekerja dan lain

sebagainya.

 Ibadah dalam pengertian khusus ialah perilaku manusia yang dilakukan atas perintah

Allah dan dicontohkan oleh Rasulullah, atau disebut ritual, seperti shalat, zakat, puasa, dan

hajji.

ليعبدون ( إال� واإلنس الجن� خلقت )56وما

“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.” (QS.

Ad-Dzariyat: 56)

مة ( القي دين وذلك كاة الز� ويؤتوا الص�الة ويقيموا حنفاء الدين له مخلصين �ه الل ليعبدوا إال� أمروا )5وما

“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan keta`atan

kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat

dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus”. (QS. Al-Bayyinah: 5)

 Bentuk-bentuk ibadah yang termasuk ibadah mahdhah antara lain sebagai berikut:

Page 14: Eko,khb

a. Bersuci.

Bersuci merupakan salah satu hal sangat esensial dalam Islam karena ia menyangkut keabsahan

suatu ibadah, seperti sholat. Secara garis besar, bersuci terbagi dua bagian, yaitu bersuci dari

najis dan hadats.

 Hikmah bersuci antara lain :

1.Hidup bersih dan sehat.

2.Terhindar dari penyakit.

 

b. Sholat.

Hikmah sholat antara lain :

1.Hidup bersih.

2.Disiplin.

3.Konsentrasi jiwa.

4.Rendah hati.

 c. Puasa.

Hikmah puasa antara lain :

1.Latihan mengendalikan diri dari sifat berlebih-lebihan.

2.Sabar.

3.Disiplin.

Page 15: Eko,khb

4.Hidup sederhana.

 d. Zakat

Hikmah zakat antara lain :

1. Pensucian harta.

2. Syukur nikmat.

3. Pensucian diri.

4. Menumbuhkan rasa kepedulian sosial terhadap fakir miskin.

 

e. Hajji.

Hikmah hajji antara lain :

1. Membentuk sikap kebersamaan, tidak ada sikap diskriminasi, yang membedakan hanya

taqwa.

2. Pengorbanan yang sangat komplek.

1. korban harta

2. korban jiwa (perasaan)

3. korban pikiran

4. korban nyawa

3. Membentuk sikap sabar.

4. 8. Sifat dan Ciri Ibadah dalam Islam [11] 5. Mustafa Ahmad al-Zarqa, seorang ahli ilmu fikih menyebutkan beberapa sifat yang menjadi ciri-

ciri ‘ibadah yang benar adalah:

6. 1. Bebas dari perantara. Dalam beribadah kepada Allah Swt, seorang muslim tidak

memerlukan perantara, akan tetapi harus langsung kepada Allah.

Page 16: Eko,khb

7. 2. Tidak terikat kepada tempat-tempat khusus. Secara umum ajaran Islam tidak

mengharuskan penganutnya untuk melakukan ‘ibadah pada tempat-tempat khusus, kecuali

‘ibadah haji. Islam memandang setiap tempat cukup suci sebagai tempat ‘ibadah.

8. 3. Tidak memberatkan dan tidak menyulitkan, sebab Allah Subhanahu wa ta’ala senantiasa

menghendaki kemudahan bagi hamba-Nya dan tidak menghendaki kesulitan.

 Syarat-syarat diterimanya ibadah adalah:

1. Ikhlas, yakni semata-mata karena Allah;

) الدين له مخلصا الله أعبد أن أمرت إني المسلمين) (11قل أول أكون ألن )12وأمرت

“Katakanlah: “Sesungguhnya aku diperintahkan supaya menyembah Allah dengan memurnikan

ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama. Dan aku diperintahkan supaya menjadi orang

yang pertama-tama berserah diri”.  (QS. Azzumar: 10-12)

 

2. Shah, yakni amal itu dilakukan sesuai dengan kehendak syara’

أحدا ( ربه بعبادة يشرك وال صالحا عمال فليعمل ربه لقاء يرجوا كان )110فمن

“Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya maka hendaklah ia mengerjakan amal

yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya”.

(QS. Al-Kahfi: 110)

Aqidah, Ibadah, dan Muamalah Serta Implikasinya

dalam Kehidupan

Page 17: Eko,khb

Dr. Kaelany HD., MA mengatakan dalam bukunya, Islam Agama Universal, bahwa ajaran Islam

sangatlah luas. Ulama dengan berlandaskan hadist membagi ajaran Islam tersebut dalam tiga

pokok bahasan, yaitu Aqidah, Syari’ah, dan Akhlak.

Dalam hal ini, akan dibahas pengertian Aqidah serta Syari’ah (sebagai Ibadah dan Muamalah),

yang mana pengertian ini didapat dari berbagai sumber, yaitu Al-qur’an , Hadist, dan berbagai

resensi dari buku atau artikel.

Aqidah

Aqidah adalah suatu istilah untuk menyatakan “kepercayaan” atau Keimanan yang teguh serta

kuat dari seorang mukmin yang telah mengikatkan diri kepada Sang Pencipta. Makna dari

keimanan kepada Allah adalah sesuatu yang berintikan tauhid, yaitu berupa suatu kepercayaan,

pernyataan, sikap mengesankan Allah, dan mengesampingkan penyembahan selain kepada

Allah. (Dr. Kaelany HD., MA, Februari 2009, hlm 65)

Ajaran mengenai aqidah ini merupakan tujuan utama Rasul diutus ke dunia, yang mana hal ini

dinyatakan dalam AL-qur’an, yang berbunyi:

“Dan Kami tidak mengutus seorang Rasul pun sebelum kamu (Muhammad) melainkan Kami

wahyukan kepadanya, bahwasanya tiada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, maka sembahlan

olehmu sekalian akan Aku” (QS. 21: 25)

Akidah adalah suatu ketetapan hati yang dimiliki seseorang, yang mana tidak ada factor apa pun

yang dapat mempengaruhi atau merubah ketetapan hati seseorang tersebut.

Kata “‘aqidah” diambil dari kata dasar “al-‘aqdu” yaitu ar-rabth(ikatan), al-Ibraam

(pengesahan), al-ihkam(penguatan), at-tawatstsuq(menjadi kokoh, kuat), asy-syaddu

biquwwah(pengikatan dengan kuat), at-tamaasuk(pengokohan) dan al-itsbaatu(penetapan). Di

antaranya juga mempunyai arti al-yaqiin(keyakinan) dan al-jazmu(penetapan).

“Al-‘Aqdu” (ikatan) lawan kata dari al-hallu(penguraian, pelepasan). Dan kata tersebut diambil

dari kata kerja: ” ‘Aqadahu” “Ya’qiduhu” (mengikatnya), ” ‘Aqdan” (ikatan sumpah), dan ”

‘Uqdatun Nikah” (ikatan menikah). Allah Ta’ala berfirman, “Allah tidak menghukum kamu

Page 18: Eko,khb

disebabkan sumpah-sumpahmu yang tidak dimaksud (untuk bersumpah), tetapi dia menghukum

kamu disebabkan sumpah-sumpah yang kamu sengaja …” (Al-Maa-idah : 89).

Aqidah artinya ketetapan yang tidak ada keraguan pada orang yang mengambil keputusan.

Sedang pengertian aqidah dalam agama maksudnya adalah berkaitan dengan keyakinan bukan

perbuatan. Seperti aqidah dengan adanya Allah dan diutusnya pada Rasul. Bentuk jamak dari

aqidah adalah aqa-id. (Lihat kamus bahasa: Lisaanul ‘Arab, al-Qaamuusul Muhiith dan al-

Mu’jamul Wasiith: (bab: ‘Aqada).

Secara terminologi, juga dijelaskan bahwa Aqidah merupakan perkara yang wajib dibenarkan oleh

hati dan jiwa menjadi tenteram karenanya, sehingga menjadi suatu kenyataan yang teguh dan

kokoh, yang tidka tercampuri oleh keraguan dan kebimbangan.

Ibadah dan Muamalah

Syari’ah adalah sebutan terhadap pokok ajaran Allah dan Rasulnya yang merupakan jalan atau

pedoman hidup manusia dalam melakukan hubungan vertical kepada Pencipta, Allah SWT, dan

juga kepada sesame manusia.

Ada dua pendekatan dalam mendefinisikan Syari’ah, yaitu antara lain:

Dari segi tujuan, Syari’ah memiliki pengertian ajaran yang menjaga kehormatan manusia sebagai

makhluk termulia dengan memelihara atau menjamin lima hal penting, yaitu:

1.

1. Menjamin kebebasan beragama (Berketuhanan Yang Maha Esa)

2. Menjamin kehiupan yang layak (memelihara jiwa)

3. Menjamin kelangsungan hidup keluarga (menjaga keturunan)

4. Menjamin kebebasan berpikir (memelihara akal)

5. Menjamin kehidupan dengan tersedianya lapangan kerja yang pantas (memelihara

harta)