ekofisiologi hewan

30
KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb., Puji serta syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT., atas berkat rahmatNya lah kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah Ekologi berjudul “Ekofisiologi Hewan”. Makalah ini merupakan tugas mata kuliah Ekologi Hewan. Makalah ini berisi beberapa masalah yang mengkaji tentang tanggapan dan penyesuaian diri hewan secara fisiologis terhadap faktor-faktor lingkungan. Permasalahan tersebut muncul akibat perubahan- perubahan yang terjadi di dalam peradaban hewan dengan segala kepentingannya dan lingkungan yang juga senantiasa berubah. Ucapan terimakasih kepada dosen pengampu mata kuliah Ekologi Hewan yang telah memberikan penulis kesempatan untuk membuat makalah ini sebagai pedoman, acuan, dan sumber belajar . Penulis menyadari bahwa makalah ini memang jauh dari kata sempurna untuk memberikan sebuah khazanah baru dalam pengetahuan kita. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis mempersilahkan kepada pembaca untuk bersama-sama mengkoreksi makalah ini agar tercipta laporan yang baik dan sesuai dengan kaidah. Akhir kata penyusun mengucapkan terima kasih. Penulis 1

Upload: fsepi

Post on 20-Jan-2016

757 views

Category:

Documents


21 download

DESCRIPTION

ekofisiologi hewan adalah

TRANSCRIPT

Page 1: EKOFISIOLOGI HEWAN

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.,

Puji serta syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT., atas berkat rahmatNya lah kami

dapat menyelesaikan penyusunan makalah Ekologi berjudul “Ekofisiologi Hewan”.

Makalah ini merupakan tugas mata kuliah Ekologi Hewan. Makalah ini berisi beberapa

masalah yang mengkaji tentang tanggapan dan penyesuaian diri hewan secara fisiologis terhadap

faktor-faktor lingkungan. Permasalahan tersebut muncul akibat perubahan-perubahan yang

terjadi di dalam peradaban hewan dengan segala kepentingannya dan lingkungan yang juga

senantiasa berubah.

Ucapan terimakasih kepada dosen pengampu mata kuliah Ekologi Hewan yang telah

memberikan penulis kesempatan untuk membuat makalah ini sebagai pedoman, acuan, dan

sumber belajar.

Penulis menyadari bahwa makalah ini memang jauh dari kata sempurna untuk memberikan

sebuah khazanah baru dalam pengetahuan kita. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis

mempersilahkan kepada pembaca untuk bersama-sama mengkoreksi makalah ini agar tercipta

laporan yang baik dan sesuai dengan kaidah. Akhir kata penyusun mengucapkan terima kasih.

Penulis

1

Page 2: EKOFISIOLOGI HEWAN

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………………….……………..1

DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………..2

PENDAHULUAN ……………………………………………………………………….....3

A. Latar Belakang …………………………………………………………………....…..3

B. Rumusan Masalah ………………………………………………………………….....4

C. Tujuan Penulisan …………………………………………………………………..….4

D. Manfaat Penulisan …………………………………………………………………....4

BAB 2 ………………………………………………………………………………….…...5

PEMBAHASAN ……………………………………………………………………….......5

A. Pengertian Ekofisiologi. ………………………………………………………….…..5

a. Hubungan Ekologi dengan Ekofisiologi ………………………………..……….11

B. Pengaruh Ekofisiologi terhadap Perilaku....................................................................13

C. Cara Hewan Beradaptasi dengan Lingkungan ……………………………………...14

BAB 3 ……………………………………………………………………………………..19

Kesimpulan ………………………………………………………………………………..19

Saran.....................................................................................................................................19

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………...……..20

2

Page 3: EKOFISIOLOGI HEWAN

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Lingkungan bagi hewan adalah semua faktor biotic dan abiotik yang ada di sekitarnya

dan dapat mempengaruhinya. Setiap organisme di muka bumi menempati habitatnya masing-

masing. Dalam suatu habitat terdapat lebih dari satu jenis organisme dan semuanya berada dalam

satu komunitas.Komunitas menyatu dengan lingkungan abiotik dan membentuk suatu ekosistem.

Dalam ekosistem hewan berinteraksi dengan lingkungan biotic , yaitu hewan lain,

tumbuhan serta mikroorganisme lainnya. Interaksi tersebut dapat terjadi antar individu, antar

populasi danantar komunitas. Setiap makhluk hidup harus dapat berkembangbiak untuk dapat

mewariskan sifat-sifat pada keturunannya. Disamping itu, makhluk hidup juga harus dapat

beradaptasi dengan lingkungannya.

Sebagian besar hewan dapat bertahan hidup menghadapi fluktuasi lingkungan eksternal

yang lebih ekstrim dibandingkan dengan keadaan yang dapat ditolerir oleh setiap individu

selnya. Metabolisme sangat sensitif terhadap perubahan suhu lingkungan internal seekor hewan.

Setiap species hewan yang berbeda telah diadaptasikan terhadap kisaran suhu yang berbeda-

beda. Setiap hewan mempunyai kisaran suhu yang optimum. Di dalam kisaran tersebut, banyak

hewan dapat mempertahankan suhu internal yang konstan meskipun suhu eksternalnya

berfluktuasi.

Adaptasi fisiologis merupakan adaptasi yang menyangkut proses-proses fisiologis hewan

dengan kondisi lingkungan dan sumber daya yang ada dihabitatnya.diantara ciri-ciri fisiologis

hewan yang beradaptasi ada yang berkaitan dengan adaptasi struktural,terutama pada bagian –

bagian dalam tubuh.Adanya keterkaitan antara ciri fisiologis dan struktural yang mungkin

tampak jelas,dilihat dari garis evolusi yang terbentang dari organisme sederhana sampai

organisme tingkat tinggi.

Ekofisiologi hewan berkaitan dengan aktivitas dan proses dari setiap sistem dalam tubuh

hewan seperti sistem pencernaan, pernafasan, gerak, koordinasi, dan regulasi dalam melakukan

3

Page 4: EKOFISIOLOGI HEWAN

fungsi hidup oleh organ yang bersangkutan dengan penyesuaiannya terhadap kondisi lingkungan.

Sehingga di sini akan dipelajari tentang organ dan sistem2 tersebut dan bagaimana sistem itu

bekerja satu sama lain untuk melakukan fungsi tertentu, serta bagaimana sistem tersebut

beradaptasi dengan lingkungannya.

B. Rumusan Masalah

Berikut ini beberapa rumusan masalah dalam mengkaji makalah ini :

1. Apa yang dimaksud dengan ekofisiologi ?

2. Bagaimana pengaruh ekofisiologi terhadap perilaku?

3. Bagaimana cara hewan beradaptasi terhadap lingkungan tempat hidupnya?

C. Tujuan Penulisan

Tujuan yang kami ingin capai dalam penulisan ini adalah :

1. Untuk mengetahui ekomorfologi hewan

2. Untuk mengetahui pengaruh ekomorfologi terhadap perilaku

3. Untuk mengetahui cara hewan beradaptasi terhadap lingkungan tempat hidupnya

D. Manfaat Penulisan

Dengan penulisan makalah ini diharapkan wacana tentang masalah Ekofisiologi hewan

dapat menjadi referensi bagi pembaca serta dapat menambah pengetahuan dalam bidang ekologi

khususnya pada hewan.

Manfaat penulisan makalah ini bagi penyusun adalah, masalah ini dapat memberikan

pengetahuan yang jelas mengenai ekofisiologi hewan.

4

Page 5: EKOFISIOLOGI HEWAN

BAB 2

PEMBAHASAN

EKOFISIOLOGI DALAM EKOLOGI HEWAN

A. PENGERTIAN EKOFISIOLOGI

Ekologi adalah cabang ilmu biologi yang banyak memanfaatkan informasi dari berbagai

ilmu pengetahuan lain, seperti : kimia, fisika, geologi, dan klimatologi untuk pembahasannya.

Penerapan ekologi di bidang pertanian dan perkebunan di antaranya adalah penggunaan kontrol

biologi untuk pengendalian populasi hama guna meningkatkan produktivitas.

Dalam ekologi, kita mempelajari makhluk hidup sebagai kesatuan atau sistem dengan

lingkungannya. Definisi ekologi seperti di atas, pertama kali disampaikan oleh Ernest Haeckel

(zoologiwan Jerman, 1834-1914).

Ilmu ekologi pada dasarnya menjelaskan hubungan antara organisme -tumbuhan maupun

hewan- dengan lingkungannya. Sifat setiap benda hidup dimengerti dari segi hubungannya.

Bukan hanya dengan alam secara fisik -termasuk tanah, air dan iklim- tetapi juga dengan benda

hidup lain dalam suatu pola saling ketergantungan yang dinamakan ekosistem. Contoh ekosistem

dari Sumatera adalah hutan tropis dataran rendah, hutan mangrov, sungai, lahan basah gambut,

dll.

Ekologi berkepentingan dalam menyelidiki interaksi organisme dengan lingkungannya.

Pengamatan ini bertujuan untuk menemukan prinsip-prinsip yang terkandung dalam hubungan

timbal balik tersebut.

Dalam studi ekologi digunakan metoda pendekatan secara rnenyeluruh pada komponen-

kornponen yang berkaitan dalam suatu sistem. Ruang lingkup ekologi berkisar pada tingkat

populasi, komunitas, dan ekosistem.

Fisiologi adalah turunan biologi yang mempelajari bagaimana kehidupan berfungsi

secara fisik dan kimiawi. Fisiologi menggunakan berbagai metode ilmiah untuk mempelajari

5

Page 6: EKOFISIOLOGI HEWAN

biomolekul, sel, jaringan, organ, sistem organ, dan organisme secara keseluruhan menjalankan

fungsi fisik dan kimiawinya untuk mendukung kehidupan.

Ekofisiologi adalah ilmu yang mengkaji tentang tanggapan dan penyesuaian diri hewan

secara fisiologis terhadap faktor-faktor lingkungan tempat hidupnya.  Ekofisiologi yang

mempelajari efek ekologis dari ciri fisiologi suatu hewan, genetika bukanlah satu-satunya faktor

yang mempengaruhi fisiologi hewan. Tekanan lingkungan juga sering menyebabkan kerusakan

pada organisme eukariotik. Organisme yang tidak hidup di habitat akuatik harus menyimpan air

dalam lingkungan seluler. Ekofisiologi hewan berkaitan dengan aktivitas dan proses dari setiap

sistem dalam tubuh hewan seperti sistem pencernaan, pernafasan, gerak, koordinasi, dan regulasi

dalam melakukan fungsi hidup oleh organ yang bersangkutan dengan penyesuaiannya terhadap

kondisi lingkungan. Sehingga di sini akan dipelajari tentang organ dan sistem2 tersebut dan

bagaimana sistem itu bekerja satu sama lain untuk melakukan fungsi tertentu, serta bagaimana

sistem tersebut beradaptasi dengan lingkungannya.

Setiap organisme mempunyai habitat sesuai dengan kebutuhannya. Apabila ada gangguan 

yang menimpa pada habitat akan menyebabkan terjadinya perubahan pada komponen habitat,

sehingga ada kemungkinan habitat menjadi tidak cocok bagi organisme yang menggunakannya.

Adaptasi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan

lingkungannya yang senantiasa berubah-ubah. Perubahan ini bisa berlangsung cepat ataupun

lambat, karena lingkungan berubah maka agar makhluk hidup dapat bertahan hidup, dia harus

menyesuaikan diri dengan lingkungannya.(Prawirohartono, 2005 : 79)

Adaptasi fisiologi adalah penyesuaian yang dipengaruhi oleh lingkungan sekitar yang

menyebabkan adanya penyesuaian pada alat-alat tubuh untuk mempertahankan hidup dengan

baik. Contoh adapatasi fisiologis adalah seperti pada hewan onta yang punya kantung air di

punuknya untuk menyimpan air agar tahan tidak minum di padang pasir dalam jangka waktu

yang lama serta pada anjing laut yang memiliki lapisan lemak yang tebal untuk bertahan di

daerah dingin.

Pada adaptasi fisiologi ini adanya keterkaitan antara ciri fisiologis dengan ciri struktural

mungkin tampak jelas jika dilihat dari garis evolusi yang terbentang dari organisme sederhana

hingga organisme tingkat tinggi. Untuk memberikan gambaran tentang adanya ciri-ciri fisiologi

yang teradaptasi pada lingkungan berikut ini beberapa contoh fisiologi yang dapat dengan mudah

dilihat hubungannya dengan ciri habitat.

6

Page 7: EKOFISIOLOGI HEWAN

1. Respirasi

Respirasi merupakan proses pengambilan oksigen dan pengeluaran karbon

dioksida. Respirasi dapat diartikan sebagai pembongkaran makanan untuk mengambil

energi kimia yang tersimpan didalamnya.Sistem respirasi dan proses fisiologis respirasi

berbeda antara hewan satu dengan yang lain.Secara ekologis, perbedaan itu disebabkan

oleh faktor-faktor luar terutama konsentrasi oksigen yang ada di medium yang ada di

dalam habitat. Perbedaan sistem dan proses respirasi juga ada hubungannya dengan

tingkat kerumitan anatomi tubuh hewan.Hubungan faktor ekologis dan kerumitan

anatomi tubuh hewan dengan adaptasi fisiologi adalah sebagai berikut:

Hewan-hewan air mengambil oksigen dari gas yang terlarut didalam air yang

berkonsentrasi rendah,hewan darat mengambil oksigen dari udara yang kandungannya

melimpah.Hewan kecil terutama yang hidup diair mengambil oksigen melalui permukaan

tubuh, hewan besar memerlukan alat khusus untuk mengambil atau menghisap oksigen.

Hewan-hewan yang tinggal di air dalam banyak yang bersifat anaerob sedangkan

hewan air yang tinggal di air dangkal bersifat aerob,Keduanya berbeda karena

hubungannya dengan perbedaan konsentrasi larutan oksigen didalam air.Kandungan

oksigen ditempat yang dalam sangat kecil,sehingga hewan anaerob mengadaptasi diri

terhadap lingkungan yang kuran oksigen dengan bernapas tanpa menggunakan oksigen.

Pada pernapasan anaerobik karbohidrat dibongkar untuk menghasilkan energi dengan

produk sampingan berupa asam cuka dan alkohol. Hewan yang hidup didaerah

permukaan air yang ada dilingkungan yang kaya oksigen,sehingga hewan lebih

teradaptasi dengan pernapasan aerob yang membongkar makanan untuk mengeluarkan

energi dengan menggunakan oksigen dengan produk sampingan karbondioksida dan air.

Karena tubuhnya uniseluler sehingga oksigen diserap secara langsung dengan permukaan

tubuhnya. (Pudyo Susanto,2000)

Pada manusia ,pada saat orang melakukan kerja otot melebihi kapasitas paru-paru

untuk menghirup oksigen,pembongkaran dengan bahan bakar karbohidrat ditingkatkan

dengan respirasi anaerobik.Adanya respirasi anaerobik dapat ditandai dengan

7

Page 8: EKOFISIOLOGI HEWAN

terbentuknya asam laktat.Asam laktat terbawa oleh aliran darah dan diubah menjadi

glikogen dan disimpan dalam hati.

Kebanyakan hewan air bernapas menggunakan insang,insng ikan terletak didalam

rongga mulut.Paru paru yang dimiliki hewan darat merupakan pelekukan kedalam dari

permukaan tubuh. Paru paru sederhana terdapat pada siput tanah.Serangga merupakan

hewan yang mempunyai kemampuan untuk hidup di lingkungan kering, untuk

mengurangi kehilangan air dalam tubuh tubuhnya tertutup oleh kulit tebal yang terbentuk

oleh lapisan khitin,sehingga difusi oksigen melalui permukaan tubuh tidak dapat

berlangsung.Serangga memerlukan alat pernapasan khusus disebut trakhea.

Meskipun insang merupakan alat yang cocok untuk pernapasan didalam

air,beberapa jenis ikan sering mengambil oksigen di udara.Ikan itu naik ke permukaan air

untuk mengeluarkan moncongnya diatas air,contohnya pada ikan mujair dan ikan mas.

2. Makanan dan pencernaan makanan

Makanan sangat diperllukan hewan untuk memenuhi kebutuhan:

- Energi

- Bahan untuk membangun sel,jaringan dan organ tubuh

- Bahan untuk pertumbuhan dan perkembangbiakan

Makanan yang dibutuhkan diperoleh dengan cara memakan tumbuhan atau hewan lain.

Ada hewan yang memakan tumbuhan disebut herbivor,hewan yang memakan daging atau

hewan laindisebut karnivora,dan hewan pemakan tumbuhan, hewan disebut omnivora,ada

yang memakan hewan dan tumbuhan yang masih hidup(predator, parasit, parasitoid) dan

ada yang memakan tumbuhan dan hewan yang sudah mati (scavinger,detritivor dan

saproba).Pada Protozoa memakan alga, bakteri,dan bahan yang berukuran mikroskopis

makanan dapat langsung kedalam sel yaitu kedalan vakuola makanan yang berfungsi

sebagai alat mencerna makanan.Sarimakanan diserap kedalam sitoplasma,sisa makanan

dikeluarkan melalui dinding sel.

Hewan avertebrata yang lebih tinggi memakan makanan yang berukuran kecil

dengan cara menyaring makanan yang tercampur dengan bahan lain,contoh ketam darat

memakan makanan yang berada didalam lumpur, lumpur dimasukkan kedalam mulut

dengan kaki sapit,pada waktu makan ketam memasukkan air sebanyak banyaknya

kedalam rongga mulut dengan adanya air butir-butir makanan yang kecil terapung dan

8

Page 9: EKOFISIOLOGI HEWAN

butir lumpur yang berukuran besar mengendap.Butir lumpur yang besar tersangkut pada

insang kemudian dikeluarkan dari mulut dengan cara menyemburkan air yang ada

dirongga mulut.

Beberapa jenis vertebrata yang tidak mempunyai gigi menelan seluruh makanan

yang diidapatkan,tanpa dipotong atau dikunyah terlebih dahulu misalnya pada

ikan ,reptil,amphibi dan burung. Hewan ini memiliki cara tertentu untuk menghancurkan

makanannya.Burung mempunyai lambung pengunyah (gizzard). Burung sering memakan

pasir untuk mempercepat pelumatan makanan didalam lambung pengunyah. Burung

mempunyai tembolok yang terletak dibagian atas lambung dan tembolok berfungsi untuk

menyimpan makanan sebelum masuk ke lambung untuk dilunakkan.

Makanan yang masuk kedalam saluran pencernaan kebanyakan masih dalam

bentuk molekul besar,sehingga tidak dapat diserap oleh dinding usus. Molekul yang

berukuran besar perlu diuraikan mejadi molekul yang lebih kecil oleh enzim yang

disekresikan oleh kelenjar pencernaan. Hewan herbivor menghadapi kesukararan dalam

mencerna selulosa yang terkandung dalam makanannya.Selulosa hanya dapat dicerna

oleh enzim selulase.Enzim itu tidak dipunyai oleh hewan herbivor .Namun beberapa jenis

hewan mampu memanfaatkan selulase atas bantuan mikroorganisme yang hidup sebagai

simbion di dalam saluran pencernaan makanan contohnya pada siput kebun,cacing

teredo,anai-anai.

Mamalia herbivora mempunyai saluran pencernaan sehubungan dengan

pencernaan selulosa karena didalam saluran pencernaan terdapat mikroorganisme yang

dapat mencerna selulose misalnya pada sapi dan domba.Keistimewaan terdapat pada

lambungnya karena terdiri dari rumen,retikulum,omasum dan abomasum.

9

Page 10: EKOFISIOLOGI HEWAN

3. Temperatur

Adaptasi fisiologi hewan terhadap temperatur lingkungan meliputi tiga hal antara lain:

- Adaptasi untuk hidup pada lingkungan bertemperatur tendah

- Adaptasi untuk hidup pada lingkungan bertemperatur tinggi

- Adaptasi untuk mengatasi perubahan temperatur tubuh sebagai akibat perubahan

temperatur lingkungan.

Berdasarkan responnya terhadap perubahan temperatur lingkungan hewan dapat

dikelompokkan menjadi hewan homeoterm dan hewan poikiloterm. Hewan homeoterm

dapat mempertahankan temperatur tubuh meskipun temperatur lingkungan berubah.

Hewan yang bersifat homeotermik adalah mamalia dan burung. Hewan poikiloterm

adalah hewan yang temperatur tubuhnya berubah ubah jika temperatur lingkungan

berubah. Hewan yang bersifat poikiloterm adalah reptil, amphibi,ikan dan hewan

avertebrata.

Semua hewan berusaha untuk memanaskan tubuhnya agar temperatur tubuh tidak

banyak berubah sebagai akibat penurunan temperatur lingkungan,tetapi dengan cara

berbeda-beda. Hewan homeotrem memanaskan tubuhnya dengan cara meningkatkan

respirasi karbohidrat,dengan kata lain panah tubuh hewan homeotermberasal dari

tubuhnya sendiri.Sifat itu disebut endotermik.Pada saat temperatur lingkungan meningkat

panas keluar sebagai metabolisme karbohidrat dipancarkan keluar. Selain itu air yang

diproduksi pada peningkatan metabolisme karbohidrat dikeluarkan kepermukaan kulit

dalam bentuk keringat. Keringat itu menguap,dan penguapan menghisap panas dari

tubuh.Dengan cara itu suhu tubuh hewan homeoterm tidak meningkat , jika suhu

lingkungan meningkat.Bila temperatur lingkungan turun, panas yang dihasilkan pada

respirasi karbohidrat disimpan oleh tubuh. Air yang keluar dari respirasi dikeluarkan

10

Page 11: EKOFISIOLOGI HEWAN

melalui ginjal,sehingga tidak menghisap panas tubuh untuk pengeluarannya.Dengan cara

itu hewan mempertahankan temperatur tubuh jika temperatur lingkungan turun.

Ketahanan hewan untuk hidup dalam rentangan suhu lingkungan yang berbeda

beda ,ada hewan yang mempunyai toleransi lebar terhadap perubahan suhu lingkungan

(euritermal)dan ada yang mempunyai toleransi sempit (stenotermal).

4. Air

Masalah yang dihadapi hewan sehubungan dengan ada tidaknya air di lingkungan

hidup adalah mempertahankan kandungan air tubuh dan konsentrasi larutan garam dan

tekanan osmotik cairan tubuh. Hewan darat lebih menghadapi ancaman kehilangan air

dari dalam tubuh jika lingkungan menjadi kering. Faktor yang mempengaruhi adalah

kelembaban udara dan temperatur. Air dalam tubuh menguap jika lingkungan menjadi

kering dan suhu tubuh meningkat. Secara umum hewan mengatur keseimbangan air

didalam tubuh dengan cara mengeluarkan air dan memasukkan air. Pengeluaran aira dari

dalam tubuh dilakukan dengan cara penguapan melalui permukaan tubuh,dan alat

pernapasan melalui feses dan urin. Pemasukan air kedalam tubuh dilakukan dengan cara

minum, menghisap air dalam makanan,menghisap air melalui permukaan tubuh,dan

memanfaatkan air yang terbentuk pada metabolisme karbohidrat.

a. Hubungan Ekologi dengan Ekofisiologi

Ekologi mempunyai perkembangan yang berangsur-angsur. Dari perkembangan itu

semakin terlihat bahwa ekologi mempunyai hubungan dengan ilmu-ilmu lainnya. Guna

memahami ruang lingkup dan sangkut-pautnya ekologi, persoalannya harus dipandang dalam

hubungannya dengan ilmu-ilmu lain. Untuk mengerti hubungan antara organisme dan

lingkungan, semua bidang ilmu yang menerangkan tentang komponen-komponen makhluk hidup

dan lingkungan itu sangat diperlukan. Jika berbicara mengenai pencemaran hutan, perkembangan

penduduk, masalah makanan, penggunaan energi, kenaikan suhu bumi karena efek dari rumah

kaca atau pemenasan global, ozon berlubang dan lainnya, ini berarti juga harus berbicara

mengenai ilmu kimia, fisika, pertanian, kehutanan, ilmu gizi, klimatologi, dan lainnya. Boleh

dikatakan bahwa semakin hari semakin terasa hubungan ekologi dengan hampir semua bidang

ilmu yang ada. Semakin terasa bahwa semua orang harus memahami ekologi.

Dalam ekologi, istilah populasi dinyatakan sebagai golongan individu-individu dari setiap

spesies organisme. Sedangkan komunitas adalah semua populasi-populasi yang menduduki

11

Page 12: EKOFISIOLOGI HEWAN

daerah tertentu. Komunitas dan lingkungan yang tidak hidup berfungsi bersama sebagai sistem

ekologi atau ekosistem. Penting untuk diketahui bahwa tidak ada garis pemisah yang jelas

ditunjukkan pada spectrum yang dimaksud. Interaksi dengan lingkungan fisik (energi dan

mineral) pada setiap tingkat menghasilkan sistem-sistem fungsional yang khas. Di mana sistem

tersebut mempunyai tujuan dan merupakan gabungan dari berbagai komponen yang secara

teratur berinteraksi satu sama lain dan saling ketergantungan serta membentuk satu kesatuan

secara keseluruhan. Setiap organisme mempunyai habitat sesuai dengan kebutuhannya. Apabila

ada gangguan yang menimpa pada habitat akan menyebabkan perubahan pada komponen

habitat,sehingga ada kemungkinan habitat menjadi tidak cocok bagi organisme yang

menggunakannya. (Indriyanto.2006;27).

Fisiologi, dari kata Yunani physis yang berarti alam dan logos yang berarti cerita, adalah

ilmu yang mempelajari fungsi mekanik, fisik, dan biokimia dari makhluk hidup. Fisiologi dibagi

menjadi fisiologi tumbuhan dan fisiologi hewan tetapi prinsip dari fisiologi bersifat universal,

tidak bergantung pada jenis organisme yang dipelajari. Misalnya, apa yang dipelajari pada

fisiologi sel khamir dapat pula diterapkan pada sel manusia.Fisiologi hewan bermula dari metode

dan peralatan yang digunakan dalam pembelajaran fisiologi manusia yang kemudian meluas

pada spesies hewan selain manusia. Cakupan subjek dari fisiologi hewan adalah semua makhluk

hidup. Banyaknya subjek menyebabkan penelitian di bidang fisiologi hewan lebih terkonsentrasi

pada pemahaman bagaimana ciri fisiologis berubah sepanjang sejarah evolusi hewan.

Banyak bidang yang berkaitan dengan fisiologi, diantaranya adalah Ekofisiologi yang

mempelajari efek ekologis dari ciri fisiologi suatu hewan atau tumbuhan dan sebaliknya.

Ekofisiologi adalah ilmu yang mengkaji tentang tanggapan dan penyesuaian diri hewan secara

fisiologis terhadap faktor-faktor lingkungan tempat hidupnya. Genetika bukanlah satu-satunya

faktor yang mempengaruhi fisiologi hewan dan tumbuhan. Tekanan lingkungan juga sering

menyebabkan kerusakan pada organisme eukariotik. Organisme yang tidak hidup di habitat

akuatik harus menyimpan air dalam lingkungan seluler. Pada organisme demikian, dehidrasi

dapat menjadi masalah besar. Dehidrasi pada manusia dapat terjadi ketika terdapat peningkatan

aktivitas fisik. Dalam bidang exercise physiology, telah dilakukan berbagai penelitian mengenai

efek dehidrasi terhadap homeostasis.

Contoh hubungan fisiologi dengan ekologi

12

Page 13: EKOFISIOLOGI HEWAN

Ekologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara organisme dengan lingkungannya

dan yang lainnya. Ekologi biologi dan ilmu kehidupan saling melengkapi dengan zoologi dan

botani yang menggambarkan hal bahwa ekologi mencoba memperkirakan, dan ekonomi energi

yang menggambarkan kebanyakan rantai makanan manusia dan tingkat tropik.Kehidupan

manusia menyesuaikan diri pada lingkunganya, orang yang tinggal di daerah pantai seperti

nelayan kebanyakan berkulit hitam (dampak lingkungan) dan berpakaian tipis karena harus

menyesuaikan diri dengan cuaca yang panas. Dan katak yang dapat menyesuaikan diri di darat

maupun di laut.

B. PENGARUH EKOFISIOLOGI TERHADAP PERILAKU

Satuan pokok ekologi adalah ekosistem atau sistem ekologi, yakni satuan kehidupan yang

terdiri atas suatu komunitas makhluk hidup (dari berbagai jenis) dengan berbagai benda mati

yang berinteraksi membentuk suatu sistem. Ekosistem dicirikan dengan berlangsungnya

pertukaran materi dan transformasi energi yang sepenuhnya berlangsung di antara berbagai

komponen dalam sistem itu sendiri atau dengan sistem lain di luarnya. Kehidupan akan

berlangsung dalam berbagai fenomena kehidupan menurut prinsip, tatanan dan hukum alam atau

ekologi seperti homeostatis (keseimbangan), kelentingan (resilience atau kelenturan), kompetisi,

toleransi, adaptasi, suksesi, evolusi, mutasi, dan sebagainya. Adaptasi fisiologi adalah

penyesuaian yang dipengaruhi oleh lingkungan sekitar yang menyebabkan adanya penyesuaian

pada alat-alat tubuh untuk mempertahankan hidup dengan baik. Adaptasi alat-alat tubuh atau

secara fisiologis memungkinkan hewan bertahan hidup pada keadaan lingkungan yang tersedia

Perubahan ini bisa berlangsung cepat ataupun lambat, karena lingkungan berubah maka agar

makhluk hidup dapat bertahan hidup, dia harus menyesuaikan diri dengan lingkungannya,

adaptasi ini sulit diamati.

Perilaku hewan dapat dikaji melalui beberapa cara salah satunya bisa dapat dilihat dari

fisiologi yang melatar belakangi perilaku suatu individu atau hewan tersebut. Perilaku dapat

terjadi sebagai akibat suatu stimulus dari luar. Reseptor diperlukan untuk mendeteksi stimulus

itu, saraf diperlukan untuk mengkoordinasikan respons, efektor itulah yang sebenarnya

melaksanakan aksi. Perilaku dapat juga disebabkan stimulus dari dalam. Hewan yang merasa

lapar akan mencari makanan sehingga hilanglah laparnya setelah memperoleh makanan. Lebih

sering terjadi, perilaku suatu organisme merupakan akibat gabungan stimulus dari luar dan dari

13

Page 14: EKOFISIOLOGI HEWAN

dalam. Jadi, berdasarkan pernyataan di atas hubungan timbal balik antara stimulus dan respons

yang terjadi pada organisme merupakan sebagian studi mengenai perilaku. Study lainnya

menyangkut masalah pertumbuhan dan mekanisme evolusioner dari organisme dan sekaligus

evolusi perilakunya.

           Pokok pembahasannya pembagian perilaku hewan pengenbangannya berdasarkan prinsip-

prinsip fisiologis dan fungsinya (pendekatan evolusioner).  Salah satu penelitian yang dilakukan

oleh Tingbergen yaitu menempatkan kulit telur burung camar yang pecah dekat dengan telur-

telur kamouflase tersebat tanpa pecahan kulit telur burung camar. Ia kemudian mengamati, telur-

telur mana yang mudah ditemukan oleh camar. Karena camar-camar tersebut dapat

mengidentifikasi atau mengenali warna putih pecahan telurnya sebagai petunjuk atau penanda,

ternyata burung-burung camar tersebut lebih banyak memakan telur-telur ayam kamouplase yang

dekat dengan pecahan kulit telur-telurnya yang asli. Dari peristiwa ini, Timbergen menarik

kesimpulan bahwa pembuangan cangkang-cangkang telur oleh camar setelah menetas adalah

perilaku adaptif. Hal ini dilakukan oleh camar untuk mengurangi usaha pemangsaan (predator)

sehingga meningkatkan untuk tetap bertahan hidup (Sukarsono, 2009).

C. CARA HEWAN BERADAPTASI TERHADAP LINGKUNGAN

Adaptasi adalah kemampuan makhluk hidup untuk dapat menyesuaikan siri terhadap

lingkungan tempat hidupnya agar tetap dapat bertahan hidup ( survive ) dan berkembangbiak

dilingkungan alamnya. Adaptasi fisiologi penekanannya menyangkut fungsi alat-alat tubuh yang

umumnya terletak di dalam tubuh mengalami perubahan sehingga tetap bertahan hidup. Jadi

dengan kata lain adaptasi diperlukan oleh makhluk hidup karena beberapa hal, yaitu: Untuk

bertahan hidup (melindungi diri dan memenuhi kebutuhan akan makanan) dan untuk

berkembangbiak.

Organisme bersel satu pada umumnya hidup di lingkungan berair. Diantaranya ada yang

tinggal di tempat yang dalam dan ada yang tinggal didekat permukaan air Hewan-hewan yang

tinggal di air dalam banyak yang bersifat anaerob sedangkan hewan air yang tinggal di air

dangkal bersifat aerob,Keduanya berbeda karena hubungannya dengan perbedaan konsentrasi

larutan oksigen didalam air.Kandungan oksigen ditempat yang dalam sangat kecil,sehingga

hewan anaerob mengadaptasi diri terhadap lingkungan yang kuran oksigen dengan bernapas

tanpa menggunakan oksigen. Pada pernapasan anaerobik karbohidrat dibongkar untuk

14

Page 15: EKOFISIOLOGI HEWAN

menghasilkan energi dengan produk sampingan berupa asam cuka dan alkohol. Hewan yang

hidup didaerah permukaan air yang ada dilingkungan yang kaya oksigen,sehingga hewan lebih

teradaptasi dengan pernapasn aerob yang membongkar makanan untuk mengeluarkan energi

dengan menggunakan oksigen dengan produk sampingan karbondioksida dan air. Karena

tubuhnya uniseluler sehingga oksigen diserap secara langsung dengan permukaan tubuhnya.

Meskipun insang merupakan alat yang cocok untuk mengambil oksigen didalam air tetapi ada

beberapa hewan yang mengambil oksigen di udara misalkan pada ikan mujair dan ikan mas

mengeluarkan moncongnya diatas air.

Saluran pencernaan herbivora panjang dan menghasilkan enzim selulase yang dapat

menguraikan selulosa. Dengan adanya selulase, pencernaan makanan yang berupa tumbuhan

menjadi lebih mudah karena sel tumbuhan mempunyai dinding yang kuat, yang sulit untuk

dicerna hewan. 

Adaptasi fisiologi pada sistem pencernaan juga terjadi pada cacing Teredo navalis

(hewan semacam kerang pengebor). Hewan ini sering disebut cacing kapal karena perusak kayu

galangan kapal. Teredo navalis muda yang baru menetas mempunyai sepasang cangkok. Pada

tepi cangkok terdapat gigi mirip kikir yang berfungsi mengebor kayu. Setelah dewasa, Teredo

navalis menjadi makhluk mirip cacing. Pada saluran pencernaannya terdapat kelanjar yang

mampu menghasilkan enzim selulase. Dengan enzim itulah kayukayu yang telah dilumatkan

dengan gigi kikirnya dapat dicernakan.

15

Page 16: EKOFISIOLOGI HEWAN

Mamalia herbivora mempunyai saluran pencernaan sehubungan dengan pencernaan

selulosa karena didalam saluran pencernaan terdapat mikroorganisme yang dapat mencerna

selulose misalnya pada sapi dan domba. Keistimewaan terdapat pada lambungnya karena terdiri

dari rumen,retikulum,omasum dan abomasum. Makanan dicampur dengan air liur didalam

rumen sehingga dapat menjadi fermentasi secara besar-besaran. Air liur berfungsi sebagai zat

penahan atau buffer.Fermentasi didalam rumen dilakukan oleh bakteri dan protozoa yang hidup

didalamnya. Kedua kelompok mikroorganisme itu mencerna selulose menjadi molekul

karbohidrat yang dapat dicerna pada saluran pencernaan berikutnya. Hasil pencernaan sebagian

besar berupa asam asetat,asam butirat dan asam propionat karbon dioksida dan metana.

Asetat,asam butirat dan asam propionat diabsobsi dan digunakan oleh tubuh,sementara karbon

dioksida dan metana dikeluarkan dari tubuh,bahan yang belum tercerna secara sempurna

dikembalikan ke mulut untuk kunyah lagi.

16

Page 17: EKOFISIOLOGI HEWAN

Di alam terdapat dua macam perairan yang berbeda kadar garamnya, yaitu perairan laut

dan perairan tawar. Air laut mempunyai kadar garam yang lebih tinggi daripada air tawar. Ikan

yang hidup di air laut dan air tawar masing-masing memiliki cara adaptasi yang khusus.

Adaptasi ikan terhadap salinitas (kadar garam)

Ikan air laut tidak dapat bertahan hidup, jika dipindahkan ke air tawar, demikian pula

sebaliknya. Ikan air laut mempunyai cairan tubuh berkadar garam lebih rendah dibandingkan

kadar garam di lingkungannya. Ikan tersebut beradaptasi dengan cara selalu minum dan

mengeluarkan urine sangat sedikit. Hal itu bertujuan untuk menjaga jumlah cairan yang berada di

sel-sel tubuhnya. Garam yang masuk bersama air akan dikeluarkan secara aktif melalui insang.

Tekanan osmosis sel-sel tubuh ikan air tawar lebih tinggi dibandingkan tekanan osmosis air di

lingkungannya, karena kadar garam sel tubuh ikan air tawar lebih tinggi daripada kadar garam

air lingkungannya. Dengan demikian banyak air yang masuk ke tubuh ikan melalui sel-sel tubuh

ikan. Untuk menjaga agar cairan tubuhnya tetap seimbang, ikan tersebut beradaptasi dengan cara

sedikit minum dan mengeluarkan banyak urine.

Tekanan osmosis di dalam sel-sel tubuh ikan air tawar jauh lebih rendah dibanding tekanan

osmosis lingkungan air laut. Akibatnya, apabila ikan air tawar dimasukkan ke air laut, bentuk

preadaptasinya adalah minum air sebanyak-banyaknya agar cairan di dalam sel-sel tubuh yang

keluar.

Hewan onta mempunyai kantung air dipunuknya untuk menyimpan air agar tahan tidak

minum di padang pasir dalam jangka waktu yang lama.onta dapat mengatur kelembaban udara

pernapasan untuk mengatur pengeluaran dan pemasukan air tubuh. Pada siang hari rongga

hidung didinginkan, sehingga udara pernapasan menjadi lembab. Pada malam hari udara

pernapasan sangat kering. Pendinginan dan pelembaban udara pernapasan pada rongga hidung

onta dapat mengurangi hilangnya air tubuh sebanya 60%.

17

Page 18: EKOFISIOLOGI HEWAN

Katak dewasa mempunyai kulit tipis dan selalu lembab. Pada lingkungan udara kering,kulit

tidak mampu mencegah penguapan air tubuh sehingga katak selalu mencari tempat yang dekat

air atau tempat yang lembab.Kalau masuk kedalam air, air dari luar masuk kedalam tubuh

dengan cara difusi dan garam keluar dari dalam tubuh, sehingga konsentrasi garam dalam tubuh

menjadi encer.Untuk mempertahankan tekanan osmotik tubuh katak menggunakan cara seperti

yang dilakukan oleh hewan air tawar,yaitu mengeluarkan urin encer, dan menghirup garam.

Anjing laut yang mempunyai lapisan lemak yang tebal untuk bertahan di daerah dingin

dengan menahan panas tubuh tetap terjaga. Musang beradaptasi dengan cara menyemburkan

cairan bagi mengelakkan dirinya daripada musuh. Kelenjar bahu dimiliki oleh musang tersebut

membuat musuh tidak kuat dan pergi karena baunya.

Siput mempunyai permukaan kulit yang selalu lembab dan tingkat penguappan air tubuh

tinggi maka siput telanjang aktif hanya pada musim penghujan atau pada malam hari ketika

kelembaban udara tinggi. Siput darat yang mempunyai cangkang dapat mengurangi penguapan

air tubuh,namun pada musim kering siput darat melakukan estivasi,tubuhnya dimasukkan

kedalam cangkang,kemudian lubang cangkang ditutup dengan selaput epifragma.

Kucing menyergap dan melumpuhkan mangsa dengan cara yang mirip dengan singa dan

harimau. Menggigit leher mangsa dengan gigi taring yang tajam sehingga melukai saraf tulang

belakang atau menyebabkan mangsa kehabisan napas dengan merusak tenggorokan.

PENGATURAN AKTIVITAS MAKAN

1. Proses makan : aktivitas yang komplek yang meliputi mencari makanan, mengamati,

pergerakan, memakan dan mencerna.

2. Aktivitas makan dikontrol oleh hipothalamus.

3. Di dalam hipothalamus ada dua pusat kendali yang berkaitan dengan pengambilan

makanan yaitu :

a. pusat makan atau pusat lapar pada hipothalamus lateral, menyebabkan individu

memulai aktivitas makan.

b.pusat kenyang pada hipothalamus vetromedial, yang menerima signal untuk

menghentikan makan.

Rangsangan Nuklei amygdala menyebabkan gerakan seperti mengunyah dan menjilat dan

aktivitas-aktivitas lainnya yang berhubungan dengan makan.

18

Page 19: EKOFISIOLOGI HEWAN

BAB 3

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Ekofisiologi adalah ilmu yang mengkaji tentang tanggapan dan penyesuaian diri hewan

secara fisiologis terhadap faktor-faktor lingkungan tempat hidupnya, dimana hewan akan

mengadakan suatu penyesuaian diri terhadap lingkungannya disebut dengan adaptasi. Adaptasi

fisiologi adalah penyesuaian yang dipengaruhi oleh lingkungan sekitar yang menyebabkan

adanya penyesuaian pada alat-alat tubuh untuk mempertahankan hidup dengan baik. Perilaku

hewan dapat dikaji melalui beberapa cara salah satunya bisa dapat dilihat dari fisiologi yang

melatar belakangi perilaku suatu individu atau hewan tersebut. Perilaku dapat terjadi sebagai

akibat suatu stimulus dari luar. Reseptor diperlukan untuk mendeteksi stimulus itu, saraf

diperlukan untuk mengkoordinasikan respons, efektor itulah yang sebenarnya melaksanakan

aksi. Pada adaptasi fisiologi ini adanya keterkaitan antara ciri fisiologis dengan ciri struktural

mungkin tampak jelas jika dilihat dari garis evolusi yang terbentang dari organisme sederhana

hingga organisme tingkat tinggi. Contoh fisiologi yang dapat dengan mudah dilihat hubungannya

dengan ciri habitat yang berhubungan dengan respirasi, temperatur, makanan, air, dan kadar

garam (salinitas)

B. Saran

Mungkin dalam penulisan makalah ini jauh dari sempurna masih banyak kesalahan, karena

penulis hanyalah manusia tempat salah dan dosa. Kritik dan saran dari pembaca sangat

diharapkan demi kesempurnaan makalah dikemudian hari.

19

Page 20: EKOFISIOLOGI HEWAN

DAFTAR PUSTAKA

Rusmendro,Husmar.2004. Struktur komunitas dan Regenerasi. Fakultas Biologi Universitas

Nasional

Resosoedarmo,R.S., Kuswata K, Aprilani S.1984. Pengantar Ekologi. Bandung: CV. Remaja

Karya.

Sukarsono 2009 Pengantar Ekologi Hewan UMM Pres: Malang

Susanto,Pudyo.2000. Pengantar Ekologi Hewan.Jakarta: Proyek pengembangan Guru

http://id.keplok.com/jagad-unik/read/9-hewan-paling-tangguh-di-dunia-3200.html

20