ekofisiologi
DESCRIPTION
EKOFISIOLOGI TUMBUHANTRANSCRIPT
-
JAWABAN UJIAN TAKE HOME
MATA KULIAH EKOFISIOLOGI TANAMAN
Nama/No.Mhs : Rizka Amalia/P2D214007
Dosen : Dr.Ir.Elis Kartika, MSi
1. Jika saudara berniat mengembangkan suatu tanaman di daerah gambut ,
coba jelaskan usaha apa yang harus dilakukan agar tanaman tersebut
tumbuh dan berkembang dengan baik dan berproduksi maksimal !
Jawab :
Peningkatan produktivitas lahan gambut
Lahan gambut memiliki faktor pembatas yang dominan yaitu kondisi lahan yang
jenuh air, bereaksi masam dan mengandung asam organik yang beracun serta status
unsur hara rendah. Upaya meningkatkan produktivitas lahan gambut, dapat dilakukan
dengan menerapkan teknologi pengelolaan air, ameliorasi dan pemupukan serta
pemilihan komoditas yang tepat.
a. Pengelolaan air
Pemanfaatan lahan gambut untuk pertanian berkelanjutan harus dimulai dari
perencanaan penataan lahan yang disesuaikan dengan karakteristik lahan gambut
setempat, dan komoditas yang akan dikembangkan. Penataan lahan meliputi aktivitas
mengatur jaringan saluran drainase, perataan tanah (leveling), pembersihan tunggul,
pembuatan surjan, guludan, dan pembuatan drainase dangkal intensif. Dimensi dan
kerapatan jaringan drainase disesuaikan dengan komoditas yang dikembangkan apakah
untuk tanaman pangan, sayuran, perkebunan atau hutan tanaman industri (HTI).
Perataan tanah penting jika akan dikembangkan tanaman pangan dan sayuran.
Pembersihan tunggul juga sangat membantu meningkatkan produktivitas, karena
keberadaan tunggul akan membatasi area yang bisa ditanami dan menjadi sarang hama.
Langkah pertama dalam reklamasi lahan gambut untuk pertanian adalah pembuatan
saluran drainase untuk menurunkan permukaan air tanah, menciptakan kondisi aerob di
zona perakaran tanaman, dan mengurangi konsentrasi asam-asam organik. Namun
demikian, gambut tidak boleh terlalu kering karena gambut akan mengalami kerusakan
dan menimbulkan emisi GRK yang tinggi. Berbeda dengan tanah mineral, bagian aktif
-
dari gambut adalah fase cairnya, sehingga apabila gambut kering akan kehilangan
fungsinya sebagai tanah dan menjadi bersifat hidrofobik.
Tanaman pangan dan sayuran pada umumnya memerlukan drainase yang dangkal
(sekitar 20 30 cm). Tanaman tahunan memerlukan saluran drainase dengan kedalaman
berbeda-beda. Tanaman sagu dan nipah tidak memerlukan drainase, tetapi tetap
memerlukan sirkulasi air seperti halnya tanaman padi. Tanaman karet memerlukan
saluran drainase mikro sedalam 20-40 cm, tanaman kelapa dan kelapa sawit
memerlukan saluran drainase sedalam 50-70 cm.
Pembuatan saluran drainase di lahan gambut akan diikuti oleh peristiwa penurunan
permukaan lahan (subsiden). Proses ini terjadi karena pemadatan, dekomposisi, dan
erosi gambut dipermukaan yang kering. Semakin dalam saluran drainase, maka
subsiden semakin besar dan semakin cepat. Penurunan permukaan gambut dengan
mudah dapat diamati dengan munculnya akar tanaman tahunan di permukaan tanah.
Untuk mengurangi dampak penurunan tanah terhadap perkembangan tanaman,
sebaiknya penanaman tanaman tahunan ditunda sampai sampai satu tahun setelah
pembukaan saluran. Hal ini dilakukan untuk menghindari tanaman roboh karena daya
sangga gambut yang rendah.
b. Pemilihan komoditas yang sesuai
Pemilihan komoditas yang mampu beradaptasi baik dilahan gambut sangat penting
untuk mendapatkan produktivitas tanaman yang tinggi. Pemilihan komoditas
disesuaikan dengan daya adaptasi tanaman, nilai ekonomi, kemampuan modal,
keterampilan, dan skala usaha. Jenis tanaman sayuran (selada, kucai, kangkung, bayam,
cabai, tomat, terong, dan paria) dan buah-buahan (pepaya, nanas, semangka, melon)
adalah tanaman yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan beradaptasi sangat baik di lahan
gambut.
c. Ameliorasi lahan
Lahan gambut bersifat sangat masam karena kadar asam-asam organic sangat tinggi
dari hasil pelapukan bahan organik. Sebagian dari asam-asam organik tersebut,
khususnya golongan asam fenolat, bersifat racun dan menghambat perkembangan akar
tanaman, sehingga pertumbuhan tanaman sangat terganggu. Ameliorasi diperlukan
untuk mengatasi kendala reaksi tanah masam dan keberadaan asam organik beracun,
sehingga media perakaran tanaman menjadi lebih baik. Kapur, tanah mineral, pupuk
-
kandang dan abu sisa pembakaran dapat diberikan sebagai bahan amelioran untuk
meningkatkan pH dan basa-basa tanah.
Namun tidak seperti tanah mineral, pH tanah gambut cukup ditingkatkan sampai
pH 5,0 karena gambut tidak memiliki potensi Al yang beracun. Peningkatan pH terlalu
tinggi justru berdampak buruk karena laju dekomposisi gambut menjadi terlalu cepat.
d. Pemupukan
Pemupukan diperlukan karena secara inheren tanah gambut sangat miskin mineral
dan hara yang diperlukan tanaman. Jenis pupuk yang diperlukan adalah pupuk lengkap
terutama yang mengandung N, P, K, Ca, Mg dan unsure mikro Cu, Zn dan B.
Pemupukan harus dilakukan secara bertahap dan dengan takaran rendah karena daya
pegang (sorption power) hara tanah gambut rendah sehingga pupuk mudah tercuci.
Penggunaan pupuk lepas lambat (slow release) seperti fosfat alam dan Pugam lebih baik
dibandingkan dengan SP-36, karena akan lebih efisien, harganya murah dan dapat
meningkatkan pH tanah. Pugam dengan kandungan hara utama P, juga tergolong pupuk
lepas lambat yang mampu meningkatkan serapan hara, mengurangi pencucian hara P
dan meningkatkan pertumbuhan tanaman sangat signifikan dibandingkan SP-36.
Tanah gambut juga diketahui kahat unsur mikro karena dikhelat (diikat) oleh bahan
organik. Oleh karenanya diperlukan pemupukan unsur mikro seperti terusi, dan seng
sulfat masing-masing 15 kgha-1 tahun-1, mangan sulfat 7 kg ha-1, sodium molibdat dan
borax masing-masing 0,5 kgha-1 tahun-1. Kekurangan unsur mikro dapat menyebabkan
bunga jantan steril sehingga terjadi kehampaan pada tanaman padi, tongkol kosong pada
jagung atau polong hampa pada kacang tanah. Pugam sebagai amelioran dan pupuk,
juga mengandung unsur mikro yang diperlukan tanaman, sehingga pemupukan unsur
mikro tambahan tidak diperlukan lagi.
2. Ultisol merupakan jenis tanah yang memiliki pH rendah serta Al dan
tinggi. Coba jelaskan bagaimana kondisi tersebut terhadap penyerapan
hara oleh tanaman!
Jawab :
Didalam tanah yang ber-pH rendah yang menjadi masalah utama adalah
kelarutan Al, Fe, Mn dan unsur mikro lainnya yang cukup tinggi, yang bersifat toksik
atau racun pada tanaman. Pada keadaan ini akan terjadi interaski antara ion Al dan P
-
dimana Al akan mengikat P tanah maupun dari pupuk dalam bentuk
persenyawaan. Alumunium didalam tanah berasal dari pelarutan mineral silikat. Ion
Al3+
sangat reaktif didalam larutan tanah. Ion alumunium akan selalu terhidrolisis
membentuk komplek Al (OH)6 pada reaksi dibawah ini:
Al3+
+ H2O ---------- Al(OH)3 + 3 H+
Pada tanah ultisol, pada keadaan tanah yang sangat masam, Al menjadi sangat
larut yang dijumpai dalam bentuk kation Al3+
dan hidroksida alumunium yang terjerap
ini adalah berada dalam keadaan seimbang dengan Al dalam larutan tanah.
Kedua ion Al itu mudah terjerap pada koloid liat daripada ion H. oleh karena itu
Al berada dalam larutan mudah terhidrolisis. Dan Al merupakan penyebab kemasaman
atau penyumbang ion H+.
ion H terjerap pada koloid liat dan humus dan juga merupakan
sumber H, sehingga tanah menjadi masam. Ion H dapat dipertukarkan tersebut berada
dalam keadaan yang seimbang dalam larutan tanah. Ini membuktikan bahwa Al dan H
terjerap merupakan ion H larutan, sehingga menyebabkan reaksi tanah masam atau pH
rendah. Dalam keadaan sangat masam pH 4 ion Al3+
dan H+
terjerap dominan.
Kejenuhan alumunium tinggi pada tanah-tanah masam, tergantung pada kadar Al dan
mineral yang siap larut dalam keadaan masam.
3. Jelaskan bagaimana mekanisme transportasi unsur hara pada pembuluh
Xilem!
Jawab :
Pengangkutan air pada tumbuhan meliputi 2 cara yaitu pengangkutan air dan
garam mineral diluar pembuluh Xilem (ekstravaskuler) dan pengangkutan air melalui
pembuluh Xilem (intravaskuler).
1. Transportasi ekstravaskuler
Proses pengangkutan ekstravaskuler sebagai berikut, air bergerak secara
horizontal yaitu dari permukaan akar menuju ke sel epidermis (rambut akar) kemudian
bergerak diantara sel-sel korteks. Untuk mencapai ke stele air harus melewati
sitoplasma sel-sel endodermis. Transportasi ekstravakuler ada dua macam yaitu :
- Transportasi simplas
Yaitu pengangkutan air dan zat terlarut secara difusi osmosis, dari sel ke sel
melalui bagian sel tumbuhan yang hidup misalnya sitoplasma (plasmodesmata)
-
dan vakuola.
Pada transportasi simplas ini air dan zat terlarut terhalang oleh nilai osmosis dan sel
endodermisserta perisikel (perikambium) yang lebih rendah dari sel-sel korteks
disebelah luarnyasehingga transportasi air dan zat terlarut dari korteks ke stele baik
simplas maupun apoplas harus dengan transpor aktif atau pompa ion. Arus simplas
berari air atau zat terlarut bergerak dari plasma sel ke plasma sel lainnya, serta mampu
menembus lapisan endodermis
- Transportasi Apoplas
Merupakan pengangkutan air dan zat terlarut secara difusi osmosis (transpor pasif)
diluar sitoplasma melalui bagian sel tumbuhan yang tidak hidup, misalnya melalui
dinding sel dan ruang antar sel. Pada transportasi apoplas, air tidak bisa masuk ke xilem
karena terhalang penebalan zat gabus(suberin) pita kaspari sel endodermis, sehingga air
harus dipompa menembus sitoplasma sel endodermis dan transportasi menjadi bersifat
simplastik terutama melalui peresap (sel penerus air) yang letaknya sejajar dan dengan
permukaan akar dan tidak berhadapan dengan Xilem. Arus apoplas berarti air atau zat
terlarut masuk kedalam tumbuhan melalui dinding sel sereta ruang antar sel yang
menyebabakan arus ini hanya sampai pada endodermis. Arus apoplas ini
hanya sampai endodermis karena dinding sel endodermis mempunyai penebalan lignin
yang tidak tembus air (pita caspari atau penebalan lebih lanjut),dan harus melewati
plasma.
2. Transportasi Intravaskuler
Merupakan pengangkutan air dan garam mineral dari akar menuju bagian atas
tumbuhan (daun ) melalui xilem. Urutannya xilem akar, xilem batang, xilem tangkai
daun, xilem tulang daun. Selanjutnya dari xilem tulang daun masuk ke sel-sel mesofil
daun untuk digunakan dalam fotosintesis. Proses transportasi air melalui xilem bersifat
apopplastik karena sel-se xilem bersifat sel mati. Faktor yang mempengaruhi
transportasi air dan zat terlarut melalui xilem dari akar hingga ke daun antara lain:
- Daya kapilaritas
Yaitu kemampuan naiknya cairan didalam pipa kapiler karena adanya adhesi (daya
tarikmenarik antar molekul tak sejenis) dan kohesi (daya tarik menarik antar molekul
sejenis). Air dan zat terlarut dapat diangkut keatas karena daya adhesi lebih besar dari
kohesi.
-
- Daya hisap daun
Merupakan kemampuan daun untuk meningkatkan aliran air dari akar kedaun pada
saat transpirasi atau penguapan. Molekul air dari akar sampai ke daun berderet
secara berkesinambungan seolah-olah membentuk rantai molekul air . Potensial air akan
makin kecil jika menjauh dari air.
Dengan demikian potensial air daun lebih kecil dari potensial air di akar dan batang.
Pada saat transpirasi, potensial air di daun akan mengecil dan mengakibatkan terjadinya
tarikan air keatas dari sel-sel dibawahnya.
- Daya tekan akar
Merupakan kemampuan akar mendorong air dalam xilem akar menuju keatas. Daya
tekanakar merupakan hasil aktifitas sel-sel epidermis dengan rambut akarnya yang terus
menerus menyerap air dan zat terlarut dalam tanah dan menyebabkan konsentrasi air
dan tekanan turgor sel akar meningkat. Meningkatnya konsentrasi air dan tekanan turgor
sel akarmenyebabkan terjadinya dorongan air keatas didalam pembuluh xilem.
- Terori vital
Perjalanan air di dalam tanaman akan terlaksana krn bantuan sel-sel hidup, dalam
hal iniadalah sel-sel parenkim kayu & sel-sel jari-jari empulur yang ada di sekitar xilem.
Pengangkutan air serta zat hara berjalan dari sel ke sel dan arahnya horizontal.
Didalam akar, pengangkutan ini terjadi dari bulu akar ke epidermis, korteks,
endodermis, dan stele (berkas pengangkut). Misalnya pengangkutan air dan garam
mineral dari dalam tanah. Bulu akar merupakan tempat masuknya air dan mineral dari
dalam tanah masuknya air dan mineral ini adala secara osmosis. Dari bulu akar air dan
mineral masuk lewat korteks menuju menuju silinder pusat. Setelah mencapai stele, air
dan mineral diangkut menuju silinder pusat.
Setelah mencapai stele, air dan mineral diangkut ke atas secara intrafasikuler
melalui xilem parenkim. Xilem mempunyai fungsi untuk transfor kearah lateral,
pengangkutan air melalui xilem dapat terus berlangsung meskipun xilem itu mati, ini
membuktikan bahwa tenaga untuk mendorong air bukan berasal dari xilem itu sendiri.
Terdapat dua macam pembuluh angkut pada tumbuhan, yaitu pembuluh xilem dan
pembuluh floem. Adapun fungsi dari masing-masing pembuluh tersebut adalah; Xilem
berfungsi untuk mengangkut air dan juga mineral-mineral dari dalam tanah ke batang
-
dan juga daun-daun.Selain itu, fungsi xilem adalah untuk menyangga tanaman itu
sendiri sehingga tidak mudah jatuh atau roboh.
Sel penyusun xilem meliputi elemen trakea, serat xilem dan parenkim xilem. Xilem
pada tumbuhan berbunga mempunyai dua tipe sel, yaitu trakeid dan unsur pembuluh.
Kedua tipe sel ini merupakan sel mati. Pada dasarnya Xilem merupakan jaringan
kompleks, karena terdiri dari beberapa tipe sel yang berbeda baik hidup maupun tidak
hidup. Dinding sel xilem tebal karena dilapisi oleh lignin. Sedangkan fungsi floem yaitu
membawa gula terlarut dari daun ke seluruh bagian tumbuhan,dan pergerakan materi
dari tempat produksi, daun dewasa, ke tempat pemanfaatannya dalam jaringan yang
sedangtumbuh dan bereproduksi atau ke tempat penyimpanan.
Adapun yang menyebabkan air dapat diangkut oleh tumbuhan melawan arah gaya
beratadalah karena tumbuhan menggunakan tekanan akar, tenaga kapilaritas, dan juga
tarikantranspirasi. Namun, pada tanaman-tanaman yang sangat tinggi, yang sangat
berperan paling penting adalah tarikan transpirasi.
Dalam proses ini, ketika air menguap dari sel mesofil, maka cairan dalam sel
mesofil akan menjadi semakin jenuh. Sel-sel ini akan menarik air melalui osmosis dari
sel-sel yang berada lebih dalam di daun. Sel-sel ini pada akhirnya akanmenarik air yang
diperlukan dari jaringan Xilem yang merupakan kolom berkelanjutan dariakar ke daun.
Oleh karena itu, air kemudian dapat terus dibawa dari akar ke daun melawanarah gaya
gravitasi, sehingga proses ini terus menerus berlanjut. Proses penguapan air dari sel
mesofil daun biasa kita sebut dengan proses transpirasi. Oleh itu, pengambilan air
dengancara ini biasa kita sebut dengan proses tarikan transpirasi dan selama akar terus
menerus menyerap air dari dalam tanah dan transpirasi terus terjadi, air akan terus dapat
diangkut ke bagian atas sebuah tanaman.
4. Jelaskan hubungan source dan sink pada translokasi fotosintat!
Jawab :
Daun dan semua jaringan tanaman yang berfotosintesis adalah source. Organ
atau jaringan tanaman yang menjadi tempat akumulasi sementara bahan kering untuk
kemudian melepaskannya kebagian yang memanfaatkan bahan kering juga termasuk
source.
-
Bahan kering hasil fotosintesis kemudian ditranslokasikan melalui floem ke
bagian tanaman yang membutuhkannya (sink). Sink menggunakan asimilat untuk
pertumbuhannya dan sebagian lagi untuk disimpan. Sink merupakan semua bagian
tanaman yang tidak berfotosintesis atau ber fotosintesis tetapi tidak maksimum sehingga
sebagian kebutuhan karbohidratnya disediakan oleh source. Sink dapat berupa jaringan
meristematik, jaringan yang sedang mengalami pemanjangan, respiratory sink dan
jaringan penyimpanan (storage sink). Antara sink-sink yang ada akan saling
berkompetisi dalam mendapatkan asimilat yang dihasilkan source.
Sink dapat dibagi menjadi sink vegetatif dan sink reproduktif. Sink vegetatif ada
yang bersifat temporer dan ada yang bersifat terminal, sedangkan sink reproduktif
adalah sink terminal. Sink temporer artinya asimilat yang disimpan dapat dialihkan ke
bagian sink lain apabila dibutuhkan, sedangkan sink terminal berarti asimilat tidak dapat
diremobilisasi dari bagian ini karena menjadi bagian struktural.
Produktivitas tanaman dibatasi oleh aktivitas fotosintesis source atau
kemampuan sink untuk menggunakan asimilat yang dihasilkan source. Oleh karena itu
terjadinya perubahan akumulasi bahan kering atau perubahan indeks panen (partisi
asimilat) atau keduanya, yang dapat terjadi akibat perubahan faktor-faktor produksi,
dapat mempengaruhi hasil biji. Pembagian karbon dalam tanaman dipengaruhi oleh
banyak faktor antara lain perubahan suplai dan kebutuhan karbon selama pertumbuhan
dan perkembangan tanaman, adanya kontrol hormon atau nutrisi antar organ, hambatan
jaringan pembuluh, efek buffer dalam organ penyimpan diberbagai lokasi dalam
tanaman, laju fotosintesis (aktivitas source) dan laju penggunaan karbon (aktivitas sink).
Distribusi atau partisi asimilat dikendalikan berbagai proses mulai dari transpor sel ke
sel, transfer antara xilem dan floem, loading dan unloading dalam jaringan pembuluh,
translokasi longdistance dalam floem, hubungan jaringan pembuluh antara source dan
sink. Distribusi asimilat menjadi penting dalam menentukan hasil akhir tanaman.
Kekuatan sink dalam menarik asimilat berbeda-beda, sink yang kuat akan
mendapat bagian asimilat lebih cepat dan lebih banyak dibandingkan sink yang tidak
terlalu kuat. Dasar bagi kekuatan sink (sink strenght) adalah kemampuan sink untuk
secara efektif mengurangi konsentrasi asimilat dalam jaringan pembuluh yang
berhubungan dengan sink tersebut untuk menghasilkan gradien konsentrasi yang terbaik
antara source dan sink. Kekuatan sink ini ditentukan oleh ukuran, aktifitas, stadia
-
pertumbuhan, jarak sink tersebut terhadap source dan hubungannya dengan jaringan
pembuluh. Perubahan alokasi karbon (fotosintat) dalam tanaman yang mengalami stress
tumbuh dapat disebabkan adanya hambatan dalam floem loading sukrosa atau
rendahnya kapasitas sink.
5. Coba jelaskan peranan unsure K dalam transportasi unsur hara dan
translokasi fotosintat!
Jawab :
Kalium diserap dalam bentuk kation K monovalensi. Tidak terjadi transformasi
K dalam tanaman. Bentuk utama dalam tanaman adalah kation K monovalensi. Kalium
berperan penting dalam translokasi asimilat baik dalam phloem loading maupun dalam
aliran asimilat dari source ke sink. Banyaknya fotosintat yang ditranslokasikan
dipengaruhi oleh suplay K+ yaitu, kandungan K+ yang lebih tinggi memberikan hasil
fotosintesis yang lebih banyak tersalurkan dari source ke sink. Hal ini menunjukkan
bahwa K+ mempengaruhi kapasitas source sink dengan mempengaruhi transpor floem.
Peran Kalium dalam tanaman dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok :
1. Netralisasi asam organik. Karena kelimpahannya, ion bermuatan positif ini dapat
menyeimbangi muatan negatif gugus-gugus anion dari molekul organik, seperti
asam-asam organik.
2. Ion K aktif dalam osmosis. Ion K berperan vital dalam hubungannya dengan air.
Pertama, Ion K meningkatkan turgor sel pada titik-titik tumbuh, membantu
dalam permekaran sel setela pembelahan mitosis. Kedua, Ion ini menurunkan
potensial air pada protoplasma, menyebabkan jaringan tanaman mengikat air.
Ketiga, transpor aktifnya kedalam xilem akar menimbulkan tekanan pada akar,
yang membantu serapan air kedalam xilem tersebut. Keempat, Ion ini
bertanggung jawab dalam membuka dan menutupnya stomata dengan transpor
aktifnya keluar-masuk sek tersebut, sangat membantu dalam mengurangi
kehilangan kelembaban ketika tanaman mengalami stres kekurangan air
3. Peran dalam transpor pada membran sel. Gradien elektrokemis tidak stabil
menyeberangi membran oleh pergerakan ion H. Ion K bergerak dengan arah
berlawanan sebagai lawan terhadap gerakan Ion H. Ini penting dalam bekerjanya
kloroplas (fotosintesis), mitokondria (respirasi), dan transpor translokasi floem.
-
4. Aktivasi ensim. Lebih dari 60 macam ensim membutuhkan ion monovalensi
untuk aktivasinya. Dalam hampir setiap kasus ion K adalah ion yang paling
efisien dalam mempengaruhi aktivasi ensim tersebut. Berbagai proses utama
seperti sintesis pati dan protein dapat terhambat dalam kondisi defisiensi K.
Pada transportasi sukrosa, K+ tidak esensial dalam floem loading, tetapi dapat
meningkatkan floem loading dan transportasi sukrosa, yaitu dengan mengaktifkan
ATPase, meningkatkan konsentrasi sukrosa efflux dari sel daun ke apoplas,
meningkatkan aktivitas sukrose-P-sinthase. Kalium juga dapat meningkatkan laju
transportasi sukrosa dalam floem sebanyak 2x, karena meningkatkan sintesis sukrosa,
meningkatkan laju pelepasan sukrosa ke apoplas, meningkatkan floem loading,
meningkatkan tekanan osmotik pada pembuluh tapis sehingga meningkatkan laju aliran
massa.
6. Coba tuliskan saran untuk perbaikan materi kuliah dan metoda
perkuliahan ini !
Jawab :
Menurut saya metoda perkuliahan yang ibu berikan sudah baik. Materi yang
disampaikan sudah cukup jelas dan dapat dimengerti. Disini ada sedikit saran saya bu,
yaitu sebelum menjelaskan materi selanjutnya, mungkin sebelumnya ibu bisa
memberikan bahan kuliah melewati email. Kemudian pada setelah penyampaian materi
di kelas, sudi kiranya ibu dapat memberikan referensi bacaan yang guna untuk dapat
menunjang lebih dalam lagi materi perkuliahan di rumah.