ejan opeb omar oapr omei ojun oju/ ags bagus rahmat...

2
I(OMPAS o Se/asa 0 Rabu 0 Kamis 0 Jumat o Senin o Sabtu 123 17 18 19 45 @ 7 8 9 10 11 20 21 22 23 24 25 26 12 13 27 28 29 30 31 o Mar OApr OMei OJun OJu/ 0 Ags OSep OOkt ONov ODes eJan OPeb Bagus Rahmat Prabowo Kegelisahan terhada HIVjAIDS Bergaul dengan pekerja seks komersial, kaum homoseksual, dan kelompok-kelompok rentan terinfeksi HIV/AIDS lainnya tak membuat Bagus Rahmat Prabowo "gentar". Kegelisahan semakin menyebarnya HIV/AIDS membuat Bagus tak pernah bosan, apalagi menyerah menggeluti isu HIV/AIDS. Bagus kerap memberi ceramah di SMA-SMA di Bandung untuk me- nyosialisasikan kesehatan reproduksi di kalangan remaja Aktivitas itu di- lakoninya selama lima tahun hingga dia meraih gelar dokter. Setelah bergelar dokter,' Bagus mendapat tawaran mengelola klinik Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBD di kawasan "larnpu merah" Saritem, Bandung (tahun 1995-2000-an). Tugasnya mencari tahu angka prevalensi Infeksi Me- nular Seksual (IMS) di Bandung. "Sa- at itu di Saritem ada 400 pekerja seks komersial (pSK). Kalau satu PSK punya pelanggan lima saja, bayang- kan berapa banyak orang yang ber- potensi terinfeksi," kata Bagus, Di klinik itu, awainya Bagus lebih banyak berhubungan dengan PSK. Dia rela mengetuk setiap pintu di lokalisasi tersebut untuk memper- kenalkan sekaligus mengajak para PSK "masuk' klinik Bukan hal mu- dah. Penolakan dan cibiran kerap OLEH OWl AS SETIANINGSIH S ejak duduk di bangku kuliah di Fakultas Kedokteran, Univer- sitas Padjadjaran, Bandung, Ba- gus memang sudah aktif mendedi- kasikan diri sebagai relawan, ter- utama untuk masalah kesehatan reproduksi. Bersama teman-teman- nya sesama mahasiswa kedokteran, Kllping Humas Onpad 2011 BIODATA: NanB Bagus Rahmat Lahir. Magelang, 4 Istri: Or WIda V"1CIfIita Anak: - Muizz Ridho Prabowo - Firdaus Isamida Prabo hun) Pendidikan: - Fakultas Kedokteran, U Padjadjaran, Bandung - Koninklijke Instituut vo pen Amsterdam, 2009 Riwayat pekerjaan, antara ain: - Unicef, Maret 2008-Janu ri 2009 - Komisi Nasional Penang langan AIDS,Juni 2009-2011 - WHO Indonesia, HIV Uni ber- tanggung jawab untuk ar a Jawa dan sebagian Sumatera, 2011- sekarang datang padanya. Beruntung, dia ba- nyak mendapat bantuan dari petugas rukun tetangga dan rukun warga setempat. "Tanpa bantuan mereka, saya pasti kesulitan," ujarny Demi usahanya "menggae ' para PSK itu, Bagus sampai pem men- dirikan tempat pemeriksaan di tengah lokalisasi. Ini dilakukan agar para PSK tidak merasa dipaksa me- meriksakan diri dan masuk klinik "Kalau masuk klinik, kan, kesannya sakit," kata Bagus, Klinik itu kemudian jug men- jangkau kelompok-kelompok rentan IMS, seperti homoseksual dan ma- syarakat umum, "Jadi, populasi beri- siko kumpul di situ. Akhirnya nggak hanya IMS, tapi juga RIV/AIDS," terang Bagus, Pada posisi itu Bagus mendapat tantangan dari orangtuanya Akti- vitasnya yang dekat dengan P K dan kaum homoseksual dikhawatirkan membuat Bagus dinilai "caca mo- ral". Namun, Bagus teguh. Tek dnya bulat. Kesadaran bahwa RIV/AIDS bukan hanya masalah satu orang, melainkan dapat berimbas pa a ba- nyak orang lainnya, membuat dia tak bergeming, "Akhirnya mereka me- ngerti," kata Bagus, Dukungan besar datang dari sang istri. Meski aktivitas Bagus cukup berisiko, tak pemah ada kata curiga

Upload: nguyendieu

Post on 02-Mar-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: eJan OPeb oMar OApr OMei OJun OJu/ Ags Bagus Rahmat ...pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2012/01/kompas-20120106-keg... · 17 18 19 4 5 @ 7 8 9 10 11 ... Bagus kerap memberi

I(OMPASo Se/asa 0 Rabu 0 Kamis 0 Jumato Senin o Sabtu

12317 18 19

4 5 @ 7 8 9 10 1120 21 22 23 24 25 26

12 1327 28 29 30 31

oMar OApr OMei OJun OJu/ 0 Ags OSep OOkt ONov ODeseJan OPeb

Bagus Rahmat Prabowo

Kegelisahan terhadaHIVjAIDS

Bergaul dengan pekerja sekskomersial, kaum homoseksual, dankelompok-kelompok rentan terinfeksiHIV/AIDS lainnya tak membuat BagusRahmat Prabowo "gentar".Kegelisahan semakin menyebarnyaHIV/AIDS membuat Bagus tak pernahbosan, apalagi menyerah menggelutiisu HIV/AIDS.

Bagus kerap memberi ceramah diSMA-SMA di Bandung untuk me-nyosialisasikan kesehatan reproduksidi kalangan remaja Aktivitas itu di-lakoninya selama lima tahun hinggadia meraih gelar dokter.

Setelah bergelar dokter,' Bagusmendapat tawaran mengelola klinikPerkumpulan Keluarga BerencanaIndonesia (PKBD di kawasan "larnpumerah" Saritem, Bandung (tahun1995-2000-an). Tugasnya mencaritahu angka prevalensi Infeksi Me-nular Seksual (IMS) di Bandung. "Sa-at itu di Saritem ada 400 pekerja sekskomersial (pSK). Kalau satu PSKpunya pelanggan lima saja, bayang-kan berapa banyak orang yang ber-potensi terinfeksi," kata Bagus,

Di klinik itu, awainya Bagus lebihbanyak berhubungan dengan PSK.Dia rela mengetuk setiap pintu dilokalisasi tersebut untuk memper-kenalkan sekaligus mengajak paraPSK "masuk' klinik Bukan hal mu-dah. Penolakan dan cibiran kerap

OLEH OWl AS SETIANINGSIH

Sejak duduk di bangku kuliah diFakultas Kedokteran, Univer-sitas Padjadjaran, Bandung, Ba-

gus memang sudah aktif mendedi-kasikan diri sebagai relawan, ter-utama untuk masalah kesehatanreproduksi. Bersama teman-teman-nya sesama mahasiswa kedokteran,

Kllping Humas Onpad 2011

BIODATA:

NanB Bagus RahmatLahir. Magelang, 4Istri: Or WIda V"1CIfIitaAnak:- Muizz Ridho Prabowo- Firdaus Isamida Prabohun)

Pendidikan:- Fakultas Kedokteran, U

Padjadjaran, Bandung- Koninklijke Instituut vo

pen Amsterdam, 2009Riwayat pekerjaan, antara ain:- Unicef, Maret 2008-Janu ri 2009- Komisi Nasional Penang langanAIDS,Juni 2009-2011

- WHO Indonesia, HIV Uni ber-tanggung jawab untuk ar a Jawadan sebagian Sumatera, 2011-sekarang

datang padanya. Beruntung, dia ba-nyak mendapat bantuan dari petugasrukun tetangga dan rukun wargasetempat. "Tanpa bantuan mereka,saya pasti kesulitan," ujarny

Demi usahanya "menggae ' paraPSK itu, Bagus sampai pem men-dirikan tempat pemeriksaan ditengah lokalisasi. Ini dilakukan agarpara PSK tidak merasa dipaksa me-meriksakan diri dan masuk klinik"Kalau masuk klinik, kan, kesannyasakit," kata Bagus,

Klinik itu kemudian jug men-jangkau kelompok-kelompok rentanIMS, seperti homoseksual dan ma-syarakat umum, "Jadi, populasi beri-siko kumpul di situ. Akhirnya nggakhanya IMS, tapi juga RIV/AIDS,"terang Bagus,

Pada posisi itu Bagus mendapattantangan dari orangtuanya Akti-vitasnya yang dekat dengan P K dankaum homoseksual dikhawatirkanmembuat Bagus dinilai "caca mo-ral". Namun, Bagus teguh. Tek dnyabulat. Kesadaran bahwa RIV/AIDSbukan hanya masalah satu orang,melainkan dapat berimbas pa a ba-nyak orang lainnya, membuat dia takbergeming, "Akhirnya mereka me-ngerti," kata Bagus,

Dukungan besar datang dari sangistri. Meski aktivitas Bagus cukupberisiko, tak pemah ada kata curiga

Page 2: eJan OPeb oMar OApr OMei OJun OJu/ Ags Bagus Rahmat ...pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2012/01/kompas-20120106-keg... · 17 18 19 4 5 @ 7 8 9 10 11 ... Bagus kerap memberi

dari sang istri. "Istri saya justrumungkin adalah istri paling aman didunia Bagaimana tidak? Kalau sayamacam-macam, kan, gampang sekaliketahuan," kelakar Bagus, Padahal,bukan hanya sekali dua kali godaandatang. Bagus tetap tak goyah. Taktebersit keinginan untuk merusakapa yang telah susah payah diba-ngunnya sejak awal.

Mas~lahsosial"Tercebur" menggeluti HIVjAIDS

rupanya rnembuat Bagus sulit meng-entaskan diri.. Baginya, HIVjAIDSmenjadi isu yang makin menantanguntuk digeluti. Bagus pun terusmenggali ilmu, pengetahuan, dan wa-wasan barn tentang HIVjAIDS. Ter-catat, dia beberapa kali mendedi-kasikan diri pada lembaga yang se-cara khusus menangani HIVjAIDS.Salah satunya Komisi Penanggulang-an AIDS IndonesiaDari jam terbangnya yang cukup

intens menggeluti HIVjAIDS,.Bagusmengungkapkan, masalah HIVjAIDScukup unik HIV jAIDS, menurut dia,bukan' hanya masalah medis. M~-salah yang lebih dominan adalah ma-salah sosial. Dia mencontohkan, ka-sus pengusiran salah seorang peng-idap HIVjAIDS di Jawa Barat yangdiusir oleh-komunitasnya,Oleh karena itu, meski latar be-

lakangnya dalam hal penangananHIVjAIDS cukup komplet, Bagus le-bih banyak belajar dari kasus-kasusyang dia temui di lapangan. "Ter-masuk kultur daerah setempat," katadia, Dalam riwayat pekerjaannyajugatertera bahwa selain kursus-kursus,Bagus pada tahun 2010 juga pernahmagang di sebuah lembaga di Sydney,Australia, terkait dengan penanggu-langan HIVjAIDS.Sayang, menurut Bagus, pena-

nganan HIV jAIDS di Indonesia ke-rap terhambat minimnya dana yangdialokasikan dalam Anggaran Pen-dapatan dan Belanja Negara, "Alo-kasinya lebih banyak ditujukan un-tuk kelompok berisiko," katanya Takheran bila penanganan HIVj AIDSpun kemudian masih sangat ber-gantung pada dana asing,Sadar bahwa persoalan HIVjAIDS

tak bisa ditangani seorang diri, Bagus

aktif membangun jejaring. Ini di-lakukan Bagus di sela tanggungjawabprofesi yang dilakukannya, Dia kerapterjun ke lapangan untuk bertemuberbagai kelompok masyarakat. "Ke-kuatan utama ~ya advokasi. Sayabisa mengajak orang melakukan ba-nyak hal," ungkapnya Bagus jugasering menjadi pembicara di berbagaikegiatan yang berkaitan dengan isuHIVjAIDS.Beberapa bulan terakhir, Bagus

menginisiasi sebuah gerakan kepe-dulian bernama Dokter Aksi. Ge-rakan ini sengaja digagas agar dok-ter-dokter muda mau berinteraksidan bersosialisasi dengan masyara-kat luas serta belajar dari lapangan."Dasarnya adalah keprihatinan sa-

ya pada mahasiswa kedokteran yangsaat ini lebih berorientasi pada uang.Biaya kuliah ~edokteran memangmahal, tapi~ berarti kita harusterus mengejar uang," katanya. Sa-yang, belum banyak yang tertarik."Barn ada empat dokter yang ber-gabung," katanya,

Secara pribadi, Bagus juga aktif

menulis di blog pribadinya,www.dokterbagus.com. Dia tak ha-nya menulis soal HIVjAIDS, tetapijuga isu-isu kesehatan masyarakat."Kalau isinya hanya soal HIVjAIDS,orang enggak mau baca. Saya me nulis"banyak sebagai strategi untuk me-narik orang membaca sehingga in-formasi yang ada tersebar makinluas," katanya.Seiring dengan perkembangan za-

man, Bagus juga aktif berkicau dijejaring sosial Twitter dan Facebook,Dia banyak berbagi informasi ten-tang isu-isu kesehatan terkini, ter-masuk HIVjAIDS. Semua ini dila-kukan bagus semata-mata untsk me-nyebarkan ilmu sekaligus memba-ngun kesadaran masyarakat."Ini cara saya membangun ko-

munikasi dan jejaring. Melalui mediayang saya buat itu, semua bisa ber-tanya dan berkonsultasi tentang apasaja," ujarnyaCita-cita Bagus sederhana, " aya

ingin memperbaiki sistem kesehatandi Indonesia agar menjadi lebih ba-ik," katanya.