efisiensi industri asuransi umum di indonesia...

97
EFISIENSI INDUSTRI ASURANSI UMUM DI INDONESIA MELALUI PENDEKATAN DATA ENVELOPMENT ANALYSIS SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk Memenuhi Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Zahra Munira NIM: 1113084000058 EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2018

Upload: dangngoc

Post on 06-May-2019

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: EFISIENSI INDUSTRI ASURANSI UMUM DI INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42043... · 2018-10-22 · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk

EFISIENSI INDUSTRI ASURANSI UMUM DI INDONESIA

MELALUI PENDEKATAN DATA ENVELOPMENT

ANALYSIS

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk Memenuhi Syarat

Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

Zahra Munira

NIM: 1113084000058

EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2018

Page 2: EFISIENSI INDUSTRI ASURANSI UMUM DI INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42043... · 2018-10-22 · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk
Page 3: EFISIENSI INDUSTRI ASURANSI UMUM DI INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42043... · 2018-10-22 · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk
Page 4: EFISIENSI INDUSTRI ASURANSI UMUM DI INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42043... · 2018-10-22 · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk
Page 5: EFISIENSI INDUSTRI ASURANSI UMUM DI INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42043... · 2018-10-22 · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk
Page 6: EFISIENSI INDUSTRI ASURANSI UMUM DI INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42043... · 2018-10-22 · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk

i

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. Identitas Pribadi

1. Nama Lengkap : Zahra Munira

2. Tempat/Tanggal Lahir : Bogor, 24 Juni 1995

3. Alamat : Jl. Nangka Gg. Sholeh Rt 007/002 No.45 Tapos-Depok.

4. Telepon : 0895397982187

5. Email : [email protected]

II. Pendidikan Formal

1. MI Al-Hidayah Sukatani Tahun 2001-2007

2. Mts Al-Hidayah Sukatani Tahun 2007-2010

3. MAN 14 Jakarta Tahun 2010-2013

4. S1 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2013-2018

III. Pengalaman Bekerja

1. Pengajar Private SD-SMA tahun 2015-2017.

2. Admin internship bagian divisi undewriting di perusahaan asuransi ASEI juni tahun

2017-sekarang.

Page 7: EFISIENSI INDUSTRI ASURANSI UMUM DI INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42043... · 2018-10-22 · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk

ii

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan dua hal. Pertama, menjelaskan hasil

perhitungan efisiensi Industri Asuransi Umum di Indonesia dengan menggunakan total aset

dan biaya komisi sebagai variabel input serta premi netto dan investasi sebagai variabel output.

Kedua, menjelaskan faktor apa pada penelitian ini yang mempengaruhi Efisiensi Industri

Asuransi Umum di Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Data

Envelopment Program dan Regresi Tobit.

Hasil Penelitian ini adalah, pertama, rata-rata tingkat efisiensi Indistri Asuransi Umum

pada tahun 2015 dan 2016 masing-masing adalah 0,84174 dan 0,7398 untuk sistem

konvensional dan 0,9081 dan 0,8601 untuk sistem syariah. Hal itu menjelaskan bahwa, Industri

Asuransi Umum secara keseluruhan belum mencapai skor efisiensi yang sempurna atau dapat

dikatakan belum berhasil mencapai output optimal dengan input yang ada. Kedua, variabel

Profitabilitas, Market Share dan Klaim berpengaruh signifikan terhadap Efisiensi Industri

Asuransi Umum.

Kata Kunci : Efesiensi, Industri Asuransi Umum, Data Envelopment Analysis

Page 8: EFISIENSI INDUSTRI ASURANSI UMUM DI INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42043... · 2018-10-22 · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk

iii

ABSTARCT

This study aims to explain two things. First, explain the results of the calculation of the

efficiency of the General Insurance Industry in Indonesia by using total assets and commission

costs as input variables and net premiums and investments as output variables. Secondly,

explain what factors in this study affect the Efficiency of the General Insurance Industry in

Indonesia. The method used in this study is the Data Envelopment Program and Tobit

Regression.

The results of this study are, first, the average level of efficiency of the General Insurance

Industry in 2015 and 2016 was 0.84174 and 0.7398 for conventional systems and 0.9081 and

0.8601 for the sharia system. This explains that, the General Insurance Industry as a whole has

not achieved a perfect efficiency score or it can be said that it has not succeeded in achieving

optimal output with existing inputs. Second, variable profitability, market share and claims

have a significant effect on the efficiency of the general insurance industry.

Keywords: Efficiency, General Insurance Industry, Data Envelopment Analysis

Page 9: EFISIENSI INDUSTRI ASURANSI UMUM DI INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42043... · 2018-10-22 · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk

iv

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Segala puji bagi Allah SWT. Yang telah melimpahkan segala nikmat, keberkahan kepada

penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini berjudul “EFESIENSI INDUSTRI

ASURANSI UMUM DI INDONESIA MELALUI PENDEKATAN DATA

ENVELOPMENT ANALYSIS” dengan baik. Shalawat serta salam penulis hanturkan kepada

Baginda Nabi Muhammad SAW yang telah membawa umatnya dari zaman jahiliah ke zaman

yang penuh dengan ilmu pengetahuan, semoga dapat berkumpul di Yaumil Qiyamah nanti.

Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi syarat-syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Selesainya skripsi

ini tentu dengan dukungan, bimbingan dan bantuan serta semangat dan do’a dari orang-orang

di sekeliling penulis selama proses penyelesaian skripsi ini. Oleh karenanya, izinkanlah penulis

menyampaikan terim kasih kepada:

1. Orang tua penulis, Almarhum dan Almarhumah Ayahanda Muhdi Thonani dan

Ibunda Widya Ningsih. Yang telah melimpahkan kasih dan cinta nya hingga nafas

terakhir. Penulis yakin bahwa mereka selalu mendoakan dimanapun dan kapanpun

mereka berada.

2. Kakak-kakak penulis Fitri, Syifa, Silmi, Idham, Irhas, Edi, Fathir, Farah yang selalu

menjaga adiknya dengan beribu do’a dan usaha.

3. Bapak Dr. M. Arief Mufraini, Lc, M.Si selaku dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

yang telah memberikan ilmu yang sangat berharga selama perkuliahan.

4. Bapak Aizirman sebagai dosen pembimbing yang ditengah-tengah kesibukkan

mereka mampu memberikan ilmu yang bermanfat, dukungan dan motivasi, serta

waktu sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini. Semoga bapak selalu

diberikan keberkahan dan kesehatan oleh Allah SWT.

5. Bapak Arif Fitrijanto, M.Si dan Bapak Sofyan selaku Ketua Jurusan dan Sekretaris

Jurusan Ekonomi Pembangunan yang telah memberikan arahan serta bimbingan yang

berarti dalam penyelesaian perkuliahan ini.

6. Sahabat sejak masa putih biru dan putih abu-abu Suci, Risma, Desi, Selly, Banat,

Asri, Tiwi, Silvia yang selalu berbagi apapun yang bisa kalian berikan.

Page 10: EFISIENSI INDUSTRI ASURANSI UMUM DI INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42043... · 2018-10-22 · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk

v

7. Sahabat di bangku kuliah Fatimah, Kartika, Lisa, Ayu dan Tiara yang selalu

membagi kebahagiaan dan tetap bersama sampai pemberian gelar sarjana.

8. Sahabat lintas Fakultas Fadli, Dayat, Faris, Ismail, Dzul yang datang paling “akhir”

tapi tidak tertinggal do’a dan support nya.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan karena keterbatasam

pengetahuan maupun pengalaman yang dimiliki penulis. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan

segala bentuk krtitik dan saran yang membangun untuk pencapaian yang lebih baik.

Wassalamualaikum Wr.Wb

Jakarta, 31 Agustus 2018

Zahra Munira

Page 11: EFISIENSI INDUSTRI ASURANSI UMUM DI INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42043... · 2018-10-22 · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk

vi

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP....................................................................................................i

ABTRACT.................................................................................................................................ii

ABSTRAK................................................................................................................................iii

KATA PENGANTAR...............................................................................................................iv

DAFTAR ISI.............................................................................................................................vi

DAFTARTABEL.....................................................................................................................vii

DAFTAR GAMBAR..............................................................................................................viii

DAFTAR LAMPIRAN..............................................................................................................x

BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah....................................................................................................1

B. Perumusan Masalah...........................................................................................................9

C. Tujuan Peneltian..............................................................................................................10

D. Manfaat Penelitian...........................................................................................................10

BAB II KAJIAN PUSTAKA ...................................................................................................11

A. Deskripsi Teori.................................................................................................................11

1. Efisiensi......................................................................................................................11

2. Industri Asuransi.........................................................................................................16

3. Efisiensi pada Industri Asuransi.................................................................................25

B. Penelitian Sebelumnya.................................................................................................... 31

C. Hubungan antar Variabel..................................................................................................40

D. Kerangka Pemikiran.........................................................................................................43

E. Hipotesis...........................................................................................................................45

BAB III METODOLOGI PENELITIAN.................................................................................46

A. Ruang Lingkup Penelitian...............................................................................................46

B. Metode Pengumpulan Data..............................................................................................48

C. Metode Analisis Data.......................................................................................................48

Page 12: EFISIENSI INDUSTRI ASURANSI UMUM DI INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42043... · 2018-10-22 · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk

vii

BAB IV PEMBAHASAN........................................................................................................61

A. Gambaran Umum Objek Penelitian.................................................................................61

B. Penemuan dan Pembahasan.............................................................................................63

1. Analisis Efisiensi Asuransi Umum di Indonesia........................................................63

2. Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi Efisiensi Asuransi Umum di Indonesia

pada tahun 2015-2016................................................................................................66

BAB V PENUTUP...................................................................................................................74

A. Kesimpulan...................................................................................................................74

B. Saran.............................................................................................................................75

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................76

LAMPIRAN-LAMPIRAN.................................................................................................79

Page 13: EFISIENSI INDUSTRI ASURANSI UMUM DI INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42043... · 2018-10-22 · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk

viii

DAFTAR TABEL

No Keterangan Halaman

1.1 Tabel Pertumbuhan Industri Asuransi Umum 4

1.2 Premi Bruto Asuransi Umum Konvensional dan Syariah

tahun 2012-2016 dalam triliun rupiah

5

1.3 Aset Asuransi Umum Konvensional dan Syariah tahun 2012-

2016 dalam triliun rupiah

6

1.4 Investasi Asuransi Umum Konvensional dan Syariah tahun

2012-2016 dalam triliun rupiah

6

2.1 Penelitian Sebelumnya 36

3.1 Operasional Variabel 46

4.1 Jumlah Perusahaan Asuransi Umum Konvensional dan

Syariah tahun 2012-2016

61

4.2 Pertumbuhan Premi, Klaim, Asset dan Investasi Perusahaan

Asuransi Umum Konvensional dan Syariah Tahun 2012-

2016 dalam angka

62

4.3 Skor Efisiensi Asuransi Umum Konvensional dan Syariah

tahun 2015

63

4.4 Skor Efisiensi Asuransi Umum Konvensional dan Syariah

tahun 2016

64

4.5 Statistik deskriptif variabel Efisiensi Teknis 66

4.6 Statistik Deskriptif Variabel Profitabilitas, Klaim, dan Market

Share

67

4.7 Hasil Z-statistik 68

4.8 Hasil Uji Likehood Ratio

70

Page 14: EFISIENSI INDUSTRI ASURANSI UMUM DI INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42043... · 2018-10-22 · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk

ix

DAFTAR GAMBAR

No Keterangan Halaman

2.1 Manajemen Risiko 18

2.2 Kerangka Pemikiran 44

Page 15: EFISIENSI INDUSTRI ASURANSI UMUM DI INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42043... · 2018-10-22 · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk

x

DAFTAR LAMPIRAN

No Keterangan Halaman

1 Skor Efisiensi Tiap Perusahaan tahun 2015

79

2 Skor Efisiensi Tiap Perusahaan tahun 2015

80

3 Data Pengolahan Random Effect Tobit

81

4 Uji Z-Statistik

82

5 Uji Likehood Ratio

82

Page 16: EFISIENSI INDUSTRI ASURANSI UMUM DI INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42043... · 2018-10-22 · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Konsep pembangunan sering dikaitkan dengan proses industrialisasi,

oleh karena sering kali pengertiannya dianggap “sama”. Proses industrialisasi

dan pembangunan industri ini sebenarnya merupakan satu jalur kegiatan untuk

meningkatkan kesejahtraan rakyat dalam arti tingkat hidup yang lebih maju

maupun taraf hidup yang lebih bermutu. Dengan kata lain pembangunan

industri itu merupakan suatu fungsi dari tujuan pokok kesejahtraan rakyat

bukan merupakan kegiatan yang mandiri untuk hanya sekedar mencapai fisik

saja. Industrialisasi tidak terlepas dari usaha untuk meningkatkan mutu sumber

daya manusia dan kemampuan memanfaatkan secara optimal sumberdaya alam

dan sumberdaya lainnya.

Peranan sektor industri terhadap pembangunan telah banyak diteliti oleh

para ahli ekonomi diantaranya adalah Kuznet yang meneliti hubungan antara

struktur ekonomi daerah terhadap perkembangan ekonomi. Dari penelitiannya

menyimpulkan bahwa sektor industri mengalami peningkatan peranan dalam

perekonomian, yang berarti tingkat pertumbuhan sektor ini lebih cepat dari

pertumbuhan produksi nasional. Perubahan ini juga terlihat dalam struktur

tenaga kerja yang semakin besar dan akan semakin besar bila pertumbuhan

ekonomi meningkat.

Page 17: EFISIENSI INDUSTRI ASURANSI UMUM DI INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42043... · 2018-10-22 · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk

2

.

Di Indonesia, sebagaimana halnya di banyak negara berkembang lain, sektor

industri disiapkan untuk mampu menjadi motor yang menggerakan kemajuan

sektor lain, dan diharapkan bisa menjadi sektor yang memimpin (leading sector).

Itulah sebabnya industrialisasi senantiasa mewarnai perjalanan pembangunan

ekonomi. Salah satu Industri yang memiliki Potensi dalam berkontribusi terhadap

perekonomian adalah Industri Asuransi

Sebagai produk jasa, mungkin pertumbuhan industri asuransi relatif lambat

namun pada kenyataannya sejumlah aktivitas industri dan perdagangan tidak lepas

dari dukungan produk jasa asuransi. Sebagai contoh adalah sistem perdagangan

ekspor-impor yang terlaksana atas dukungan jasa asuransi, demikian juga kegiatan

industri yang tidak mungkin berkembang tanpa adanya dukungan jasa asuransi,

juga kegiatan usaha perbankan yang sarat dengan risiko tidak mungkin lepas dari

dukungan jasa asuransi. Memiliki peran yang cukup kuat dalam perekonomian

tidak heran industri asuransi menjadi salah satu sektor yang harus diperhatikan

oleh pemerintah, sebab menurut Otoritas Jasa Keuangan Potensi tumbuh

perusahaan asuransi di Indonesia sangat besar seperti terlihat pada minimnya

penetrasi dan densitas, yang masing-masing masih sebesar 1,7% dan Rp 623.000.

Dalam 16 tahun ke depan, Indonesia menikmati bonus demografi dengan porsi

penduduk usia produktif sekitar 66-70%. Jumlah penduduk kelas menengah akan

melonjak hingga 135 juta orang pada tahun 2030 dengan asumsi laju pertumbuhan

ekonomi 5-6% setahun.

Page 18: EFISIENSI INDUSTRI ASURANSI UMUM DI INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42043... · 2018-10-22 · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk

3

Industri jasa perasuransian, baik asuransi komersial maupun asuransi

sosial memegang peranan yang besar dalam perekonomia negara. Peranan yang

penting tersebut membuat hampir tidak ada kegiatan perekonomian pada

negara-negara maju yang tidak berhubungan dengan jasa pertanggungan

asuransi, mulai dari kegiatan kepentingan perorangan, keluarga, korporasi, dan

negara. Sementara itu, pada umumnya sektor asuransi di Indonesia masih

tertinggal jauh dari sektor keuangan lainnya seperti perbankan dan pasar

modal. Meskipun demikian, kekokohan Industri asuransi nasional dalam

melalui krisis ekonomi 1998 merupakan suatu titik balik yang meningkatkan

citra asuransi dan menjadikan industri salah satu pilihan karir yang menarik.

Perkembangan ini dapat dimanfaatkan sebagai modal dalam menghadapi

berbagai tantangan besar yang harus diatasi utuk memungkinkan industri

asuransi komersial Indonesia mengejar ketertinggalan dan memiliki peran yang

penting dalam pembangunan perekonomian nasional (Junaidi Ganie,2013:4)

Sri Rejeki Hartono mengungkapkan bahwa fungsi dan asuransi ialah suatu

upaya untuk menanggulangi ketidakpastian terhadap kerugian khusus untuk

kerugian-kerugian murni dan bukan kerugian yang bersifat spekulatif, sehingga

pengertian risiko dapat diberikan sebagai suatu ketidakpastian tentang

terjadinya atau tidak terjadinya suatu peristiwa (Sri Rejeki Hartono,2013:15)

Bagi masyarakat umum, selain menghindarkan risiko, mencegah risiko

dan menahan risiko yang dihadapi pada masyarakat kini maupun masa depan,

asurans merupakan suatu bentuk penyebaran risiko yang dimiliki walaupun

lebih tepat disebut sebagai pengalihan risiko. Pembeli jasa asuransi dapat juga

melakukan penyebaran risiko dengan mengalihkan risiko pada lebih dari satu

Page 19: EFISIENSI INDUSTRI ASURANSI UMUM DI INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42043... · 2018-10-22 · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk

4

penanggung, baik dilakukan dalam bentuk polis-polis asuransi yang terpisah

maupun dalam bentuk penutupan asuransi secara koasuransi.

Salah satu yang sedang menjadi sorotan ialah potensi yang dimiliki

Industri Asuransi Umum. Selain karena pemerintah mewajibkan segala jenis

pembangunan menggunakan jasa asuransi umum untuk memproteksi jalannya

proyek pembangunan, Indonesia yang merupakan salah satu negara di ASEAN

dengan pertumbuhan kelas menengah yang tinggi mulai membutuhkan layanan

Beyond Banking khususnya pelayanan produksi asuransi untuk melindungi

harta bendanya dari kerugian. Hal itu direspon dengan baik oleh para Industri

Asuransi Umum, dengan mengeluarkan beberapa strategi untuk mendapatkan

pangsa pasar seoptimal mungkin guna meningkatkan pertumbuhan Industri

Asuransi Umum di Indonesia. Salah satu strategi tersebut adalah dengan

melebarkan pangsa pasar dengan prinsip syariah.

Tabel 1.1 Pertumbuhan Industri Asuransi Umum

Keterangan 2012 2013 2014 2015 2016

Konvensional :

a. Swasta Nasional /National

Private

66 65 65 64 58

b. Patungan / Joint Venture 18 17 16 16 22

Syariah :

a. Dengan Prinsip Syariah 2 2 2 3 4

b. Memiliki Unit Syariah 20 24 23 24 24

Sumber : Laporan Statistik Perasuransian OJK tahun 2016, Data diolah.

Berdasarkan Tabel 1.1 dapat dilihat bahwa pertumbuhan Industri tahun

2012-2016 mengalami fluktuasi, meskipun pada tahun 2016 Asuransi Umum

sawasta nasional mengalami penurunan yang cukup besar namun penurunan

tersebut diiringi dengan kenaikan Asuransi Umum konvensional patungan,

sehingga dapat dikatakan bahwa tidak terjadi penurunan pertumbuhan Asuransi

Page 20: EFISIENSI INDUSTRI ASURANSI UMUM DI INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42043... · 2018-10-22 · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk

5

Umum jika dilihat secara menyeluruh. Sementara, Asuransi umum syariah,

perusahaan yang sudah berprinsip syariah sepenuhnya atau yang hanya memiliki

unit syariah tidak ada yang mengalami penurunan.

Selain dilihat dari kenaikan jumlah perusahaan, pertumbuhan Asuransi

Umum Konvesional dan Syariah dapat dilihat dari tingkat premi, klaim, aset dan

investasinnya.Secara sederhana, premi dapat diartikan pemasukan perusahaan.

Sehingga, dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi premi pada sebuah

perusahaan Asuransi Umum maka semakin baik tingkat pertumbuhannya.

Tabel 1.2 Premi Bruto Asuransi Umum Konvensional dan Syariah tahun 2012-2016

dalam triliun rupiah

Tahun Konvensional Syariah

2012 39,11 1,74

2013 46,32 1,82

2014 54,7 1,61

2015 60,25 1,96

2016 66,61 2,87

Sumber : Laporan Statistik Perasuransian OJK tahun 2016, Data diolah.

Berdasarkan Tabel 1.2 dapat dilihat bahwa setiap tahunnya terjadi

peningkatan premi bruto yang terjadi pada Industri asuransi umum konvensional,

sedangkan pada prinsip syariah hanya sekali menglami penurunan pada tahun

2014. Pada industri asuransi umum konvensional terjadi peningkatan tertinggi

pada tahun 2013 yaitu sebesar 18,6% sedangkan prinsip syariah mengalami

peningkatan tertinggi pada tahun 2016 yaitu sebesar 45,6%.

Page 21: EFISIENSI INDUSTRI ASURANSI UMUM DI INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42043... · 2018-10-22 · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk

6

Tabel 1.3 Klaim Bruto Asuransi Umum Konvensional dan Syariah tahun 2012-2016

dalam triliun rupiah

Tahun Konvensional Syariah

2012 20,19 0,54

2013 21,59 0,87

2014 27,93 0,9

2015 33,22 0,91

2016 34,19 1,23

Sumber : Laporan Statistik Perasuransian OJK tahun 2016, Data diolah.

Berdasarkan Tabel 1.3dapat dilihat bahwa setiap tahunnya terjadi kenaikan

pada klaim bruto baik dalam Industri asuransi umum konvensional maupun

prinsip syariah. Kenaikan paling tinggi terjadi pada tahun 2014 sebesar 29,4%

sedangkan pada asuransi umum syariah kenaikan paling tinggi terjadi pada tahun

2016 sebesar 35,16%.

Tabel 1.4 Aset Asuransi Umum Konvensional dan Syariah tahun 2012-2016 dalam

triliun rupiah

Tahun Konvensional Syariah

2012 71,96 3,22

2013 100,99 3,84

2014 116,46 4,31

2015 124,01 4,96

2016 127,19 6,22

Sumber : Laporan Statistik Perasuransian OJK tahun 2016, Data diolah.

Berdasarkan Tabel 1.4 diatas dapat dilihat bahwa setiap tahunnya terjadi

kenaikan yang cukup baik pada Aset Asuransi Umum baik konvensional maupun

syariah. Pada asuransi umum konvensional terjadi kenaikan yang palin tinggi

pada tahun 2013 yaitu sebesar 40,34% sedangkan pada syariah kenaikan tertinggi

terjadi tahun 2016 yaitu sebesar 25,40%.

Page 22: EFISIENSI INDUSTRI ASURANSI UMUM DI INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42043... · 2018-10-22 · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk

7

Tabel 1.5 Investasi Asuransi Umum Konvensional dan Syariah tahun 2012-2016

dalam triliun rupiah

Tahun Konvensional Syariah

2012 47,95 2,24

2013 56,9 2,78

2014 56,81 3,11

2015 60,41 3,5

2016 62,8 4,24

Sumber : Laporan Statistik Perasuransian OJK tahun 2016, Data diolah.

Berdasarkan Tabel 1.5 diatas dapat dilihat bahwa setiap tahunnya terjadi

kenaikan yang cukup baik pada Investasi Asuransi Umum baik konvensional

maupun syariah. Pada asuransi umum konvensional terjadi kenaikan yang paling

tinggi pada tahun 2013 yaitu sebesar 18,66% sedangkan pada syariah kenaikan

tertinggi terjadi tahun 2016 yaitu sebesar 21,14%.

Berdasarkan data-data yang diuraikan melalui tabel-tabel diatas, secara

sederhana kita dapat menyimpulkan bahwa baik Industri Asuransi Konvensional

maupun Syariah, keduanya memiliki tingkat pertumbuhan yang cukup baik

meskipun jika dilihat dari besaran jumlah Asuransi syariah belum mencapai

nominal sebesar Asuransi Konvensional namun tidak dalam presentase. Dalam

presentase pertumbuhannya Asuransi Syariah cukup tinggi khususnya pada tahun

2016, yang mungkin terjadi akibat trend ekonomi berbasis syariah yang sedang

populer.

Page 23: EFISIENSI INDUSTRI ASURANSI UMUM DI INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42043... · 2018-10-22 · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk

8

Pada sebuah industri, laju pertumbuhan akan bergantung pada sektor

industri yang efektif dan produktif akan memeberikan kontribusi yang baik bagi

pertumbuhan ekonomi. Efisiensi suatu perusahaan berarti melakukan pemanfaatan

yang terbaik dari sumber daya yang tersedia. Perusahaan yang efisien menunjukan

kinerja yang lebih baik dengan pemanfaatan input (Janjua & Akmal,2015).

Kemudian pengukuran efisiensi juga dapat diikuti dengan menganalisis faktor-

faktor apa saja yang mempengaruhi tingkat efisiensi Industri tersebut, sehingga

apabila tingkat efisiensi dinilai belum cukup optimal maka pihak-pihak yang

terkait dalam sektor Industri tersebut memiliki pengetahuan tentang faktor apa

yang harus lebih dioptimalkan.

Berdasarkan latar belakang yang sudah diuraikan diatas, penulis tertarik

untuk melakukan penelitian guna membahas tingkat efisiensi industri asuransi

umum konvensional dan syariah. Penulis ingin melihat apakah Industri Asuransi

Umum Konvensional dan Syariah melakukan pemanfaatan yang optimal yang

dapat dilihat dari tingkat Efisiensi Industri tersebut. Adapun judul penelitian

tersebut adalah “ EFISIENSI INDUSTRI ASURANSI UMUM DI

INDONESIA MELALUI PENDEKATAN DATA ENVELOPMENT

ANALYSIS”

Page 24: EFISIENSI INDUSTRI ASURANSI UMUM DI INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42043... · 2018-10-22 · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk

9

B. Perumusan Masalah

Pertumbuhan Industri Asuransi Umum baik konvensional maupun syariah

secara bersama-sama meningkat setiap tahunnya karena pemerintah

mewajibkan segala jenis pembangunan menggunakan jasa asuransi umum

untuk memproteksi jalannya proyek pembangunan, Indonesia yang

merupakan salah satu negara di ASEAN dengan pertumbuhan kelas

menengah yang tinggi mulai membutuhkan layanan Beyond Banking

khususnya pelayanan produksi asuransi untuk melindungi harta bendanya dari

kerugian. Hal-hal yang menimbulkan persaingan tidak dapat dihindarkan

meskipun pada dasarnya keduanya berada dalam satu sektor.

Pertumbuhan Industri bergantung pada tingkat efisiensi dan terdapat

berbagai macam faktor yang akan mempengaruhi tingkat efisiensi tersebut.

Berdasarkan uraian pada latar belakang, penulis bermaksud menganalisis

tingkat efisiensi dan faktor yang mempengaruhinya Industri Asuransi Umum

Konvensional dan Syariah dalam kurun waktu 2012-2016, maka dapat

dirumuskan perumusan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana tingkat Efisiensi pada Industri Asuransi Umum

Konvensional di Indonesia ?

2. Bagaimana tingkat Efisiensi pada Industri Asuransi Umum Syariah di

Indonesia ?

3. Apa saja faktor yang mempengaruhi tingkat efisiensi Industri Asuransi

Umum Konvensional dan Industri Asuransi Umum Syariah di

Indonesia ?

Page 25: EFISIENSI INDUSTRI ASURANSI UMUM DI INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42043... · 2018-10-22 · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk

10

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah diatas, penelitian ini bertujuan untuk

menemukan bukti empiris hal-hal sebagai berikut :

1. Untuk menjelaskan tingkat Efisiensi pada Industri Asuransi Umum

Konvensional di Indonesia.

2. Untuk menjelaskan tingkat Efisiensi pada Industri Asuransi Umum

Syariah di Indonesia.

3. Untuk menjelaskan apa saja faktor yang mempengaruhi tingkat

efisiensi Industri Asuransi Umum Konvensional dan Syariah di

Indonesia.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Praktis

Memberikan gambaran pada pelaku ekonomi yang terlibat dalam

Industri Asuransi Umum tentang tingkat efisiensi industri sehingga

dapat dilakukan optimalisasi pada faktor-faktor yang terkait.

2. Manfaat Teoritis dan Akademis

Menambah pengetahuan bagi perkembangan studi Ekonomi

Pembangunan tentang tingkat efisiensi sebuah industri beserta faktor

yang mempengaruhi, yang dalam penelitian ini penulis memberikan

sampel Industri Asuransi Umum.

Page 26: EFISIENSI INDUSTRI ASURANSI UMUM DI INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42043... · 2018-10-22 · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk

11

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Bab ini akan menjelaskan kerangka teori yang melandasi penelitian ini.

Pembahasan dari teori ini meliputi teori-teori yang berhubungan dengan efisiensi

dalam ekonomi. Selain itu, pada bab ini penulis juga memaparkan beberapa

temuan mengenai Industri asuransi umum.

A. Deskripsi Teori

1. Efisiensi

Efisiensi adalah suatu istilah yang sifatnya relatif, yaitu selalu

harus dikaitkan dengan kriteria tertentu. Ahli ekonomi melihat

efisiensi dari dua sudut pandang, sudut pandang positif dan normatif.

Pandangan positif didasarkan pada prilaku manusia yang selalu

mencari peningkatan nilai atau value (utility maximization dan profit

maximization theory). Pencarian value adalah pendorong terciptanya

mekanisme pasar. Jika tercapai satu situasi dimana masih ada value

yang belum tereksploitasi, prilaku manusia adalah selalu berusaha

mencari jalan untuk mecapai value tersebut. Sedang pandangan

normatif berakar dari keinginan untuk membuat kebijakan. Untuk

menilai apakah kebijakan yang satu lebih baik daripada kebijakan

yang lainnya, dibutuhkan suatu dasar untuk perbandingan. (Luci

Irawati, 2008:13)

Page 27: EFISIENSI INDUSTRI ASURANSI UMUM DI INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42043... · 2018-10-22 · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk

12

Konsep efisiensi diawali dari konsep teori produksi. Koutsoyiannis

(dalam Luci Irawawati,2008;13) menjelaskan bahwa fungsi produksi

menjelaskan hubungan teknis antara faktor input dan faktor output.

Fungsi produksi menggambarkan proses pentransformasian input

menjadi output pada satu periode tertentu. Salah satu model yang

digunakan untuk menjelaskan fungsi produksi adalah production

frontier.

Efisiensi dapat diarahkan kepada sebuah konsep tentang

pencapaian suatu hasil dengan penggunaan sumber daya secara

optimal. Adiwarman A. Karim (2006:53) dibahasakan bahwa

“Efficient is doing the things right” yang berarti bahwa melakukan

segala hal dengan cara yang tepat untuk mendapatkan hasil yang

optimal.

Di dalam teori ekonomi, ada dua konsep umum mengenai efisiensi,

yakni efisiensi yang ditinjau dari konsep ekonomi (economic concept)

dan efisiensi yang ditinjau dari konsep produksi (production concept).

Efisiensi yang ditinjau dari konsep ekonomi mempunyai cakupan yang

lebih luas yang ditinjau dari segi makro, sementara itu efisinesi dari

sudut pandang produksi melihat dari sudut pandang mikro.

Menurut Anih Purwanti (2016:53) apabila berbicara tentang

efisiensi para ekonom biasanya menggunakan istilah pareto efisiensi.

Pareto efisiensi pertama kali diperkenalkan oleh ekonom italia Vilvredo

Pareto (1848-1923). Alokasi sumber daya yang dimilik perusahaan atau

Page 28: EFISIENSI INDUSTRI ASURANSI UMUM DI INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42043... · 2018-10-22 · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk

13

seseorang tidak dapat menjadi lebih baik tanpa membuatnya menjadi

lebih buruk dikatakan Pareto efisien atau Pareto optimum.

Kriteria efisiensi pareto memiliki sifat penting yang perlu

dikomentari. Hal itu adalah individualistik, dalam dua pengertian.

Pertama, Pareto efisiensi hanya peduli dengan kesehjateraan masing-

masing individu, bukan dengan relatif kesehjateraan individu yang

berbeda. Tidak peduli dengan ketidaksetaraan. Kedua, adalah presepsi

masing-masing individu yang melihat kesehjateraannya sendiri yang

terpenting. Sesuai dengan prinsip umum kedaulatan konsumen. Dua

hasil yang paling penting dari ekonomi kesejahteraan menggambarkan

hubungan antara pasar yang kompetitif dan efisiensi pareto. Hasil ini

disebut teorema fundamental ekonomi kesejahteraan.

Ada tiga macam efisiensi dalam hal ini, yaitu :

1) Efisiensi Produksi

Efisiensi produksi memiliki dua aspek, satu konsentrasi

produksi terhadap tiap perusahaan dan satu konsentrasi alokasi

produksi terhadap perusahaan di dalam industri. Efisiensi

produksi untuk perusahaan berarti perusahaan memproduksi

output pada given level di biaya terendah yang memungkinkan.

Dalam jangka pendek, dengan hanya satu faktor variabel,

pilihan teknik bukanlah masalah bagi perusahaan. Itu hanya

cukup digunakan pada faktor variabel untuk memproduksi

output yang diinginkan (Lipsey,1998).

Page 29: EFISIENSI INDUSTRI ASURANSI UMUM DI INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42043... · 2018-10-22 · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk

14

Dalam jangka panjang, biarpun lebih dari satu metode

produksi bisa digunakan. Efisiensi produksi dibutuhkan

perusahaan yang menggunakan biaya paling sedikit pada

metode yang dapat digunakan untuk memproduksi output yang

diberikan.

Efisiensi produksi untuk industri berarti total output

industri dialokasikan terhadap perusahaan individual dimana

total biayanya adalah diperkecil. Jika industri tidak berproduksi

secara efisien, ada kemungkinan untuk mengurangi total biaya

industri untuk memproduksi output dengan merelokasi

produksi diantara perusahaan dalam industri tersebut.

Efisiensi produksi dalam pasar persaingan sempurna akan

tercapai jika semua perusahaan dalam industri mempunyai

biaya marjinal yang sama dan biaya minimum yang sama

dalam ekulibrium jangka panjang.

2) Efisiensi Teknis

Efisiensi teknis merefleksikan kemampuan perusahaan

untuk mencapai level output yang optimal dengan

menggunakan tingkat input tertentu. Efisiensi ini mengukur

proses produksi dalam menghasilkan sejumlah output tertentu

dengan menggunakan input seminimal mungkin. Dengan kata

lain, suatu proses produksi dikatakan efisien secara teknis

apabila output dari suatu barang tidak dapat lagi ditingkatkan

tanpa mengurangi output dari barang lain.

Page 30: EFISIENSI INDUSTRI ASURANSI UMUM DI INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42043... · 2018-10-22 · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk

15

3) Efisiensi Alokatif

Efisiensi alokatif menyangkut pada kuantitas produk yang akan

diproduksi. Efisiensi alokatif didefinisikan sebagai satu situasi

dimana tidak mungkin mengubah alokasi sumber daya sedemikian

hingga membuat pihak tertentu menjadi lebih baik tanpa membuat

pihak lain menjadi lebih buruk. Mengubah alokasi sumber daya

mengandung arti memproduksi barang tertentu lebih banyak dan

barang lain lebih sedikit, yang selanjutnya bergeser dari satu titik

ke titik lain di kurva kemungkinan produksi.

Dalam pasar persaingan sempurna kita ketahui bahwa

perusahaan memaksimalkan laba dengan menyamakan biaya

marjinal dengan harga. Efisiensi alokasi tercapai apabila

persaingan sempurna terjadi dikeseluruhan ekonomi karena harga

akan sama dengan biaya marjinal untuk semua komoditas.

Selain ketiga macam efisiensi di atas, dalam lembaga keuangan

terdapat efisiensi intermediasi. Efisiensi ini melihat bahwa lembaga

keuangan merupakan lembaga perantara (intermediasi) yaitu

merubah dan mentransfer aset-aset keuangan dari surplus unit

kepada defisit unit.

Jika pengertian efisiensi dijelaskan dengan pengertian input-

output, maka efisiensi merupakan rasio antara output dengan input

atau dinyatakan dengan rumus sebagai berikut

Page 31: EFISIENSI INDUSTRI ASURANSI UMUM DI INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42043... · 2018-10-22 · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk

16

E=

Dimana ;

E = Efisiensi

O = Output

I = Input

Efisiensi merupakan hasil perbandingan anatara output fisik

dan input fisik. Semakin tinggi rasio output terhadap input makan

semakin tinggi tingkat efisiensi yang dicapai. Efisiensi juga dapat

dijelaskan sebagai pencapaian output maksimum dari penggunaan

sumber daya tertentu. jika output yang dihasilkan lebih besar

daripada sumberdaya yang digunakan maka semakin tinggi pula

tingkat efisiensi yang dicapai (Mardiasmo,2009:133)

2. Industri Asuransi

1) Asuransi Konvensional

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 tahun

2014 tentang perasuransian. Asuransi adalah perjanjian antara dua

pihak yaitu perusahaan asuransi dan pemegang polis, yang menjadi

dasar bagi penerimaan premi oleh perusahaan asuransi sebagai

imbalan untuk : (a) memberikan penggantian kepada tertanggung

atau pemegang polis karena kerusakan, kerugian,biaya jawab

hukum kepada pihak ketiga yang mungkin diderita tertanggung

atau pemegang polis karena terjadi pristiwa yang tidak pasti ; atau

Page 32: EFISIENSI INDUSTRI ASURANSI UMUM DI INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42043... · 2018-10-22 · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk

17

(b) memberikan pembayaran yang didasarkan pada meninggalnya

tertanggung atau pembayaran yang didsarkan pada hidupnya

tertanggung dengan manfaat yang besarnya telah ditetapkan dan/

atau didasarkan pada hasil pengelolaan dana.

Mark R. Greene (dalam M.Syakir Sula:2016:15) mendefinisikan

asuransi sebagai An economic institution tha reduces risk by

combining under one management and group of objects so situated

that the aggregate accidental losses to which the group is subject

become predictable within narrow limits. (Institusi ekonomi yang

mengurangi risiko dengan mnggabungkan dibawah satu

manajemen dan kelompok obyek dalam suatu kondisi sehingga

kerugian besar yang terjadi yan mana diderita oleh suatu kelompok

yang tadi dapat diprediksi dalam lingkup yang lebih kecil)

Definisi asuransi sebenarnya bisa diberikan dari berbagai sudut

pandang, yaitu sudut pandang ekonomi, hukum, bisnis, sosial,

ataupun berdasarkan pengertian matematika. Itu berarti bisa lima

definisi bagi asuransi. Tidak ada satu definisi yang bisa memenuhi

masing-masing sudut pandang tersebut. Asuransi merupakan bisnis

yang unik, yang didalamnya terdapat kelima aspek tersebut, yaitu

aspek ekonomi, hukum, bisnis, sosial dan aspek matematika

(Herman Darmadi, 2000:2-3)

Timbulnya suatu risiko yang menjadi kenyataan merupakan

sesuatu yang belum pasti, sementara kemungkinan bagi seseorang

akan mengalami kerugian atau kehilangan yang dihadapi oleh

Page 33: EFISIENSI INDUSTRI ASURANSI UMUM DI INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42043... · 2018-10-22 · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk

18

setiap manusia merupakan suatu hal yang tidak diinginkan. Oleh

karena itu, kemungkinan timbulnya suatu risiko menjadi kenyataan

adalah suatu hal yang diusahkan untuk tidak terjadi (Emmy P.

Simanjuntak, 1980:4-5)

Asuransi merupakan salah satu bentuk pengalihan risiko.

Pertimbangan yang muncul dalam pengambilan keputusan

terhadap bentuk penanganan risiko didasarkan pada apakah risiko

yang berhasil diidentifikasi karena ketidakpastian tersebut dapat

dicegah, dihindari, ditanggung sendiri atau harus dialihkan kepada

pihak lain sebagaimana tampak pada gambar dibawah ini.

Gambar 2.1 Manajemen Risiko

Sumber : Hukum Asuransi Indonesia, Hal : 2

Fungsi dasar asuransi ialah suatu upaya untuk

menanggulangi ketidakpastian terhadap kerugian khusus untuk

kerugian-kerugian murni bukan kerugian yang bersifat spekulatif.

Lembaga asuransi merupakan suatu lembaga pelimpahan risiko.

Risiko dari pihak yang satu dengan adanya suatu perjanjian,

dilimpahkan kepada pihak yang lain yakni penanggung.

Page 34: EFISIENSI INDUSTRI ASURANSI UMUM DI INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42043... · 2018-10-22 · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk

19

Manusia dalam hidupnya selalu mempunyai risiko yaitu

sesuatu yang dapat mengancam kehidupannya serta menimbulkan

kerugian. Sehingga untuk menghilangkan risiko tersebut upaya

yang dilakukan salah satunya adalah asuransi. Tujuan dari semua

asuransi ialah menutup suatu kerugian yang diderita selaku akibat

dari suatu peristiwa yang bersangkutan dan yang belum dapat

ditentukan semula akan terjadi atau tidak. (Wirjono

Prodjodikoro,1987:1)

2) Asuransi Syariah

Yusuf Al-Qaradhawi (2013:13) mengatakan secara

etimologi, syari’ah berarti peraturan atau ketetapan yang Allah

perintahkan kepada hamba-hamba-Nya, seperti: shaum, shalat, haji,

zakat, dan seluruh kebajikan.

Kata syari’ah hanya disebutkan satu kali dalam Al-qur’an,

yaitu pada surat al-jatsiyah, 45, ayat 18, “Kemudian Kami jadikan

kamu berada di atas suati syai’at (peraturan) dari urusan (agama

itu), maka ikutilah syari’at itu dan janganlah kamu ikuti hawa

nafsu orang-oramg yang tidak mengetahui.” (QS.Al-

Jatsiyah,45:18).

Untuk Asuransi sendiri, dalam bahasa Arab asuransi

disebut at-ta’min, penanggung disebut muammin, sedangkan

tertanggung disebut muamman lahu atau musta’min.

Page 35: EFISIENSI INDUSTRI ASURANSI UMUM DI INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42043... · 2018-10-22 · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk

20

Dalam Undang-Undang Nomor 40 tahun 2014 tentang

perasuransian, menjelaskan pengertian asuransi syariah adalah

kumpulan perjanjian, yang terdiri atas perjanjian antara peusahaan

asuransi syariah dan pemegang polis dan perjanjian di antara

pemegang polis, dalam rangka pengelolaan kontribusi berdasarkan

prinsip syariah guna saling menolong dan melindungi dengan cara :

(a) memberikan penggantian kepada peserta atau pemegang polis

karena kerugian, kerusakan, biaya yang timbul, kehilangan

keuntungan, atau tanggung jawab hukum pada pihak ketiga yang

mungkin diderita peserta atau pemegang polis karena tejadinya

suatu peristiwa yang tidak pasti; atau (b) memberikan pembayaran

yang didasarkan pada meninggalnya peserta atau pembayaran yang

didasarkan pada hidupnya peserta dengan manfaat yang besarnya

telah ditetapkan dan/atau didasarkan pada hasil pengelolaan dana.

Dr. Mohammad Muslehuddin (1995:5) mengatakan tujuan

asuransi syariah ialah untuk mengadakan persiapan dalam

menghadapi kemungkinan kesulitan yang dihadapi manusia dalam

kehidupan mereka. Asuransi syariah, menurutnya pada awalnya

adalah suatu kelompok yang bertujuan membentuk arisan untuk

meringankan beban keuangan individu dan menghindari kesulitan

pembiayaan.

Page 36: EFISIENSI INDUSTRI ASURANSI UMUM DI INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42043... · 2018-10-22 · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk

21

Secara ringkas dan umum, konsep asuransi syariah adalah

persiapan yang dibuat oleh sekelompok orang yang masing-masing

menghadapi kerugian kecil sebagai suatu yang tidak dapat diduga.

Apabila kerugian itu menimpa salah seorang dari mereka yang

menjadi anggota perkumpulan tersebut, maka kerugia tersebut akan

ditanggung bersama-sama (Muhammad Muslehudin, 1995:656).

Dengan demikian maka asuransi dilihat dari segi teori dan

sitem, tanpa melihat sarana atau cara-cara kerja dalam

menrealisasikan sistem dan mempraktikan teorinya, sangat relevan

dengan tujuan-tujuan umum syariah dan diserukan oleh dalil-dali

juz’i-nya. Dikatakan demikian karena suransi dalam arti tersebut

adalah sebuah gabungan kesepakatan untuk saling menolong, yang

telah diatur dengan sistem yang sangat rapih, antara sejumlah besar

manusia, tujuannya adalah menghilangkan atau meringankan

kerugian dari peristiwa-peristiwa yang terkadang menimpa

sebagian mereka, dan jalan yang mereka tempuh adalah dengan

memberikan sedikti (derma) dari masing-masing individu.

2.1 Industri Asuransi dalam Perekonomian

Pembangunan ekonomi memerlukan dukungan investasi

dalam jumlah yang memadai, sehingga diperlukan usaha yang

sungguh-sungguh untuk mengerahkan dana investasi, khususnya

yang bersumber dari tabungan masyarakat. Sektor asuransi

merupakan salah satu sektor yang dijadikan sarana pengumpulan

dana dari masyarakat. Pengumpulan dana ini dilakukan melalui

Page 37: EFISIENSI INDUSTRI ASURANSI UMUM DI INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42043... · 2018-10-22 · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk

22

perusahaan-perusahaan asuransi untuk mengumpulkan dana dalam

bentuk pendapatan premi.

Baik Asuransi Konvensional maupun syariah, secara tidak

langsung bersama-sama memiliki kontribusi terhadap

pembangunan ekonomi di Indonesia.

Secara umum, pendapatan premi memegang peranan yang

sangat penting dalam usaha asuransi. Pendapatan premi diperoleh

perusahaan asuransi (penanggung) dari nasabah (tertanggung)

karena sudah bersedia untuk mengambil alih risiko yang mungkin

terjadi di masa yang akan datang.

Dana yang terkumpul dari para nasabah memungkinkan

perusahaan asuransi untuk melakukan investasi, baik investasi

terhadap jasa asuransi sendiri maupun untuk investasi dalam bentuk

lain di luar jasa asuransi. Investasi dalam jasa asuransi dilakukan

dengan cara mengeluarkan berbagai macam produk asuransi. Setiap

produk tersebut diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap

laba perusahaan asuransi.

Secara umum manfaat asuransi bagi perekonomian dapat

dijelaskan sebagai berikut :

1) Transfer Risiko (Risk Transfer)

Penyedia asuransi menyediakan keamanan bagi Individu dan

perusahaan, serta memungkinan mereka untuk mengambil

aktivitas berisiko. Memiliki Asuransi berarti bahwa individu-

individu dan bisnis-bisnis tidak perlu menjaga cadangan kas

Page 38: EFISIENSI INDUSTRI ASURANSI UMUM DI INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42043... · 2018-10-22 · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk

23

yang berlebihan untuk menjaga diri mereka terhadap risiko.

Asuransi membebaskan mereka untuk mengeluarkan biaya dan

berinvestasi. Hal ini secara tidak langsung meningkatkan iklim

berinvestasi yang pada akhirnya memberi dampak positif bagi

perekonomian secara keseluruhan.

2) Penilaian Berbasis Risiko (Risk Based Pricing)

Asuransi membantu untuk mengarahkan investasi dan

mendorong peningkatan bisnis, dengan menunjukan biaya

biaya riil dari risiko terhadap perusahaan individu dan industri-

industri. Perusahaan asuransi menentukan tingkat premi yang

merefleksikan kemungkinan kerugian yang dihitung dengan

melakukan perhitungan langsung berdasarkan pengumpulan

risio-risiko yang serupa atau dengan menghubungkan premi

terhadap pengalaman klaim yang pernah terjadi sebelumnya.

Jika premi merefleksikan risiko yang dihadapi perusahaan

dengan benar, maka ada insentif yang besar untuk memperaiki

perilakunya. Hal ini akhirnya juga memberi dampak yang

menguntungkan pada perekonomian secara keseluruhan.

3) Fungsi Investasi (Investation Function)

Perusahaan asuransi membangun aset setelah menerima premi

yang dibayar di muka. Dengan berinvestasi secara produktif,

pihak asuransi dapat menghasilkan tingkat penghasilan yang

memungkinkan mereka memberikan tingkat premi yang lebih

rendah. Pihak asuransi bahkan dapat meningkatkan efisiensi

Page 39: EFISIENSI INDUSTRI ASURANSI UMUM DI INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42043... · 2018-10-22 · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk

24

dalam sistem keuangan dengan menjadi pihak penghubung

keuangan, dimana mereka mengurangi biaya transaksi yang

mempertemukan penyimpan dan peminjam. Pihak asuransi

juga menghasilkan likuiditas dengan menggunakan pendapat

premi untuk menyediakan modal jangka panjang.

Pihak asuransi juga memfasilitasi skala ekonomi dalam

investasi, yaitu dengan mengumpulkan jumlah dana yang besar

dari ribuan pemegang polis yang dapat digunakan untuk

kebutusan pembiayaan dari proyek-proyek besar, sehingga

mendorong efisiensi perekonomian serta membuat hidup

menjadi lebih fleksibel dan tidak tergantung pada pendanaan

dari pemerintah.

Namun lebih khususnya, Asuransi Syariah dalam

pandangan Ekonomi Syariah memiliki peran bagi Ekonomi

nasional. Ekonomi syariah lewat industri keuangan syariah

turut andil dalam menarik investasi luar negeri ke Indonesia,

terutama dari negara-negara Timur-tengah. Adanya berbagai

peluang investasi syariah di Indonesia, telah menarik minat

investor dari negara-negara petro-dollar ini untuk menanamkan

modalnya di Indonesia.

Page 40: EFISIENSI INDUSTRI ASURANSI UMUM DI INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42043... · 2018-10-22 · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk

25

3. Efisiensi pada Industri Asuransi

Menurut Walter,dkk (2009) Efisiensi dalam konsep terbatas

pada melihat hubungan teknis dan operasional dalam suatu proses

produksi, yaitu konversi input menjadi output. Sedangkan

efisiensi ekonomi melihat secara luas pada pengalokasian

sumber-sumber daya didalam suatu perekonomian yang

mendatangkan kesejahteraan didalam masyarakat.

Industri keuangan non perbankan seperti asuransi umum

konvensional maupun syariah juga harus mengelola input yang

ada agar tercipta efisiensi. Banyak faktor yang mempengaruhi

efisiensi dalam asuransi umum. Dalam penelitian ini, faktor-

faktor tersebut akan dijadikan variabel input yang menghasilkan

output sehingga akan diketahui tingkat efisiensi dari variabel

input dan output tersebut.

Pada sektor Industri Asuransi, pengukuran efisiensi

merupakan salah satu hal yang sangat diperlukan untuk

mengetahui keinerja dari Industri tersebut. Terdapat beberapa

alasan penting mengapa studi tentang efisiensi di sektor asuransi

penting dilakukan, yaitu : Pertama, Otoritas Jasa Keuangan

menyebutkan bahwa kekayaan perusahaan asuransi dan

raeasuransi yang ditempatkan berupa investasi yang cukup besar,

sehingga mengindikasikan industri asuransi menjadi salah satu

pembiayaan penting dan menjanjikan dalam pembangunan

nasional. Sebagaimana diketahui, industri perasuransian memiliki

Page 41: EFISIENSI INDUSTRI ASURANSI UMUM DI INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42043... · 2018-10-22 · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk

26

peran yang signifikan dalam mendukung proses pembangunan

nasional melalui pemupukan dana jangka panjang dalam jumlah

yang besar, yang selanjutnya menjadi sumber dana

pembangunan. Selain itu, industri perasuransian juga memiliki

peran dalam mendukung masyarakat dalam menghadapi risiko

yang dihadapinya sehari-hari, khususnya pada saat mereka

memulai dan menjalankan kegiatan usahanya.

Kedua, persaingan internasional dan tantangan dalam

menghadapi globalisasi semakin tajam. Sehingga informasi

efisiensi dapat menjadi korektor bagi pelaku industri asuransi

untuk mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki.

Sesuai dengan perkembangan zaman, asuransi juga

mengalami perkembangan yang cepat dan semakin baik setiap

harinya. Berdasarkan data yang dirilis oleh Otoritas Jasa

Keuangan (OJK), diketahui bahwa perkembangan industri

perasuransian di Indonesia memiliki peran yang signifikan dalam

mendukung terjadinya proses pembangunan nasional. Menurut

Kepala Eksekutif Pengawas IKNB Firdaus Djaelani,

perkembangan industri perasuransian bisa dilihat selama empat

tahun belakangan ini, tepatnya tahun 2011 hingga 2014, di mana

aset industri asuransi konvensional mengalami pertumbuhan rata-

rata yang mencapai lebih dari 16%. Hal ini juga terlihat dari

pertumbuhan rata-rata yang terjadi di dalam nilai investasi dan

premi yang masing-masing mengalami peningkatan sebesar

Page 42: EFISIENSI INDUSTRI ASURANSI UMUM DI INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42043... · 2018-10-22 · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk

27

14,4% dan juga 21,0%. Untuk pertumbuhan kontribusi bruto dari

tahun 2009 hingga 2011 mencapai sekitar 27% sedangkan dari

tahun 2012 hingga 2014 tingkat pertumbuhan kontribusi brutonya

sekitar 25%.

Data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menguatkan

adanya perkembangan pada sektor asuransi syariah. Yaitu

dibuktikan dengan hingga saat ini, aset industri asuransi syariah

masih menyumbangkan kenaikan sekitar 29%. Aset asuransi

syariah hingga tahun 2013 mengalami pertumbuhan sebesar

15.65%. Investasi perusahaan asuransi syariah ditahun 2013

tumbuh sebesar 13.32%. Sedangkan pertumbuhan premi hingga

tahun 2013 baru mencapai 8%. Dari sisi premi, market share

asuransi syariah tahun 2013 baru sebesar 5.6% dibanding total

premi asuransi nasional. Sedangkan pertumbuhan premi tahun 2013

pada perusahaan asuransi kovensional mencapai 9,8% (Otoritas

Jasa Keuangan, 2014).

Ditemukannya data pertumbuhan premi yang melambat

pada perusahaan asuransi syariah di Indonesia dibandingkan

dengan asuransi konvensional, tingkat efisiensi pengelolaan dana

tabarru pun menjadi sorotan. Menurut Karim Consulting

Indonesia dalam Islamic Finance Outlook 2015 menyebutkan

bahwa kinerja perusahaan asuransi Syariah dalam mengelola

dana tabarru di tahun 2013 masih kuranxg optimal.

Page 43: EFISIENSI INDUSTRI ASURANSI UMUM DI INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42043... · 2018-10-22 · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk

28

Efisiensi merupakan salah satu parameter yang digunakan

dalam menilai pencapaian kinerja pada suatu perusahaan.

Efisiensi menurut Pareto dan Koopmans (1950) adalah efisiensi

bila dapat menghasilkan lebih banyak output dengan sejumlah

input yang sama atau menurunkan penggunaan input dapat

hasilkan output yang sama. (Rahman, 2012) Pendapat lainnya

terkait efisiensi yaitu untuk dapat bersaing setiap organisasi harus

dapat meningkatkan efisiensinya. (Mowen, 2001, p. 1009) Secara

umum setiap perusahaan pasti bertujuan untuk memaksimalkan

laba dan meminimalisasi biaya, ini berarti tingkat efisiensi dalam

perusahaan menjadi faktor penting dalam menjalankan aktivitas

perusahaan. (Taylor, 2005)

Dalam mengelola suatu input, tentunya industri akan

melakukan yang terbaik dan maksimal agar hasil produksinya

atau output yang dihasilkan juga maksimal dan tujuan industri

tercapai yakni yang disebut dengan efisiensi. Bukan hanya

industri barang, tetapi juga industri yang bergerak dibidang

keuangan pun juga melakukan efisiensi agar perusahaan atau

industri tetap di dalam pasar.Industri keuangan non perbankan

seperti asuransi umum konvensional maupun syariah juga harus

mengelola input yang ada agar tercipta efisiensi. Banyak faktor

yang mempengaruhi efisiensi dalam asuransi umum. Dalam

penelitian ini, faktor-faktor tersebut akan dijadikan variabel input

yang menghasilkan output sehingga akan diketahui tingkat

Page 44: EFISIENSI INDUSTRI ASURANSI UMUM DI INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42043... · 2018-10-22 · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk

29

efisiensi dari variabel input dan output tersebut. Dalam penelitian

ini, variabel input yang digunakan adalah total aset dan Biaya

Komisi, sedangkan premi netto dan investasi digunakan untuk

variabel output.

Aset dalam akuntansi adalah sumber daya atau kekayaan

yang dimiliki oleh suatu entitas. Di mana, setiap perusahaan pasti

memiliki sebuah aset, baik yang berwujud seperti tanah,

bangunan, perlengkapan, atau pun yang tak berwujud seperti

saham, hak cipta, dan merek. Aset merupakan bagian terpenting

dari sebuah perusahaan yang harus dikelola dengan baik untuk

mendapatkan manfaat bagi perusahaan, sekaligus mendorong

tercapainya tujuan perusahaan. Disamping untuk memberikan

manfaat yang optimal, pengelolaan aset adalah untuk menjaga

agar nilai aset tersebut tetap tinggi dan mempunyai usia hidup

yang panjang dengan menyediakan biaya operasi yang memadai

sehingga mampu menghasilkan output yang tinggi secara efisien.

Biaya komisi adalah bagian dari premi bruto yang dibayarkan

atau diterima oleh perusahaan asuransi kepada pihak ketiga

(agen/broker/ceding company/reasuradur) sebagai akibat

diperolehnya penutupan pertanggungan asuransi. Biaya dapat

didefinisikan sebagai pengorbanan ekonomis yang dibuat untuk

memperoleh barang atau jasa. Biaya juga bisa berarti sesuatu

yang berkonotasi sebagai penunjang yang harus dikorbankan

Page 45: EFISIENSI INDUSTRI ASURANSI UMUM DI INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42043... · 2018-10-22 · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk

30

untuk memperoleh tujuan akhir, yaitu mendatangkan output

optimal.

Premi pada dasarnya adalah sejumlah uang yang wajib

dibayarkan oleh pihak tertanggung (nasabah) kepada pihak

penanggung (perusahaan asuransi) atas keikutsertaannya dalam

asuransi. Jumlah uang yang dibayarkan setiap bulannya telah

ditentukan oleh perusahaan asuransi dengan memperhatikan

keadaan pihak nasabah. Fungsi dari premi adalah sebagai

pengembalian finansial kepada tertanggung atas kerugian yang ia

hadapi pada suatu hari. Dalam penilitian ini premi yang

digunakan adalah premi netto yang didapatan dari premi bruto

dikurangi komisi premi reasuransi dibayar yang telah dikurangi

komisi reasuransi diterima.

Investasi merupakan menanamkan atau menempatkan aset,

baik berupa harta maupun dana pada sesuatu yang diharapkan

akan memberikan hasil pendapatan atau akan meningkatkan nilai

di masa mendatang. Sedangkan investasi keuangan adalah

menanamkan dana pada suatu surat berharga yang diharapkan

akan meningkat nilainya di masa mendatang. Tujuan Investasi

adalah memberikan perlindungan nilai pokok dan

mempertahankan likuiditas yang tinggi dengan menyediakan

pendapatan yang tetap. Dalam hal ini, sebuah perusahaan

asuransi. Aset Investasi penting untuk ditingkatkan dengan

Page 46: EFISIENSI INDUSTRI ASURANSI UMUM DI INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42043... · 2018-10-22 · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk

31

investasi rutin (bulanan/tahunan) untuk mencapai tujuan-tujuan

keuangan jangka menengah dan panjang.

B. Penelitian Sebelumnya

1. Cummins dan Hongmin Zi (1996) meneliti mengenai efisiensi biaya

pada industri asuransi jiwa Amerika Serikat menggunakan pendekatan

ekonometrika dan program matematika. Dari penelitian tersebut,

ditemukan bahwa rata-rata level efisiensi biaya untuk FDH adalah

tertinggi (0,90-0,92) untuk seluruh metode dalam penelitian termasuk

model ekonometrika. Sementara itu, model VRS memiliki skor lebih

rendah diantara model lain (0,46 secara rata rata) dan sama dengan

estimasi ekonometrika yang efisiensinya constraint pada periode

sampel. Selain itu, hasil pengukuran menggunakan pendekatan

ekonometrika yakni bahwa tingkat korelasi tidak kurang dari 96%.

Tingkat korelasi antara kedua model adalah rendah, antara 50-60%.

2. Worthington dan Hurley (2002) melakukan penelitian pada industri

asuransi umum di Australia menggunakan pendekatan non-parametrik.

Metode yang digunakan menggunakan dua step, yakni pertama adalah

mengukur tingkat efisiensi teknis menggunakan pendekatan DEA.

Kedua, menghitung efisiensi biaya dengan mengikutkan DEA untuk

referensi teknologi menggunakan estimasi Tobit. Hasil dari penelitian

ini adalah bahwa untuk efisiensi teknis murni secara rata-rata dapat

dikurangi sebesar 76,2% untuk meningkatkan praktik yang lebih baik.

Page 47: EFISIENSI INDUSTRI ASURANSI UMUM DI INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42043... · 2018-10-22 · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk

32

Sementara itu, asuransi umum di Australia dalam skala besar ternyata

memiliki skor efisiensi yang rendah.

3. Kao dan Hwang (2008) melakukan penelitian mengenai penguraian

efisiensi menggunakan two-stage DEA dengan studi kasus asuransi

umum di Taiwan. Kao dan Hwang menggunakan metode DEA namun

sedikit modifikasi yakni dengan memperhatikan hubungan seri dari

dua sub-proses dalam seluruh proses untuk mengetahui penyebab

inefisiensi. Penelitian ini menggunakan dua sub-proses sehingga

terdapat pula dua produk perantara pada sistem, yang juga merupakan

output sub-proses pemasaran dan juga input sub-proses investasi yakni

premi langsung dan premi reasuransi. Pada tahap pertama, sub proses

untuk marketing asuransi, terdapat tiga perusahaan, Union, Cathay

Century dan North America yang menunjukkan performa efisiensi.

Pada tahap kedua, untuk sub-proses profit yang diterima, terdapat dua

perusahaan yakni Tai Ping dan Asia yang mencapai efisiensi.

4. Eling dan Huang (2011) meneliti efisiensi industri asuransi umum

pada empat negara dengan pertumbuhan pasar tercepat di dunia yakni

BRIC (Brazil, Rusia, India, China). Penemuan dari penelitian ini

mengatakan bahwa kondisi lingkungan memiliki efek yang kuat di

industri asuransi tiap negara. Setelah mengeliminasi dampak kondisi

lingkungan, diperoleh hasil bahwa asuransi India memiliki tingkat

efisiensi lebih rendah dibandingkan negara BRIC lainnya. Brazil

memiliki tingkat efisiensi yang paling tinggi untuk industri asuransi

umum, disusul Rusia dan China. Selain itu, dengan menggunakan

Page 48: EFISIENSI INDUSTRI ASURANSI UMUM DI INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42043... · 2018-10-22 · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk

33

Tobit untuk menganalisis hubungan skor efisiensi dan karakteristik

perusahaan didapatkan hasil ROE, rasio klaim dan rasio modal aset

mempunyai tingkat signifikan sebagai penjelas untuk efisiensi teknis.

5. Saad (2012) meneliti mengenai perbandingan efisiensi teknis asuransi

syariah (umum) dan asuransi konvensional di Malaysia dengan

menggunakan data panel tahun 2007-2009. Metode penelitian yang

digunakan yakni dengan pendekatan DEA untuk melihat tingkat

efisiensi dan membandingkan antara asuransi syariah dan asuransi

konvensional. Dari penelitian tersebut, didapatkan hasil bahwa secara

keseluruhan, efisiensi perusahaan takaful (asuransi syariah) berada di

bawah asuransi konvensional. Hanya ada satu asuransi syariah yakni

Prudential BSN Takaful Bhd yang memiliki TFP (Total Faktor

Production) diatas rata-rata industri lainnya. Hal ini mengindikasikan

bahwa industri asuransi syariah harus meningkatkan efisiensinya untuk

dapat berkompetisi dengan asuransi konvensional.

6. Firdaus dan Hosen (2013) melakukan penelitian tentang efisiensi pada

bank umum syariah menggunakan pendekatan two-stage DEA dan

juga metode pengukuran tingkat kesehatan bank yakni CAMELS

(Capital, Aset Quality, Management, Earning, Liability, Sensivity

Market Risk). Penelitian ini memberikan beberapa hasil, pertama,

secara umum tingkat efisiensi sepuluh bank umum syariah memiliki

trend yang fluktuatif dan Bank Muamalat Indonesia memiliki tingkat

efisiensi rata-rata paling tinggi yakni 93,82. Kedua, dengan

menggunakan Tobit disimpulkan bahwa variabel cabang bank, NPF,

Page 49: EFISIENSI INDUSTRI ASURANSI UMUM DI INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42043... · 2018-10-22 · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk

34

CAR, memiliki pengaruh negatif terhadap tingkat efisiensi bank.

Sedangkan variabel aset, ROA, ROE memiliki pengaruh positif dan

signifikan terhadap tingkat efisiensi bank.

7. Yakob et al. (2014) melakukan penelitian mengenai metode Two-

Stage DEA untuk mengidentifikasi variabel exogenous pada asuransi

yaitu efisiensi risiko dan manajemen investasi. Tahap pertama melalui

metode DEA untuk melihat skor efisiensi risiko dan manajemen

investasi menggunakan input dan output. Hasil yang diperoleh

menunjukkan bahwa perusahaan takaful menunjukkan kinerja

manajemen risiko yang lebih baik dibandingkan saham dan sistem

konvensional. Selain itu, size juga merupakan indikator yang

signifikan terhadap efisiensi manajemen risiko dimana perusahaan

asuransi yang besar menunjukkan kinerja manajemen risiko yang lebih

baik dibandingkan yang kecil. Preferensi konsumen tidak signifikan

dengan efisiensi manajemen risiko. Struktur organisasi, sistem operasi

dan size tidak berpengaruh terhadap efisiensi manajemen investasi.

Namun, preferensi konsumen secara signifikan dan positif berpengaruh

terhadap efisiensi manajemen investasi.

8. Barros et al. (2015) melakukan analisis pada industri asuransi di

Nigeria menggunakan metode Two-Stage efisiensi. Tahap pertama

yakni mengestimasi efisiensi menggunakan metode DEA untuk

melihat perusahaan yang paling efisien. Tahap kedua yakni

menggunakan prosedur yang dilakukan oleh Simar dan Wilson (2007)

yang disebut bootstrap skor DEA dengan regresi truncated. Hasil

Page 50: EFISIENSI INDUSTRI ASURANSI UMUM DI INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42043... · 2018-10-22 · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk

35

analisis pada tahap pertama, sebanyak 2 perusahaan yang tidak

mencapai skor efisiensi teknis dengan model CCR dari 10 perusahaan.

9. Zijiang Yang (2005) meneliti tentang Two-Stage DEA untuk

mengevaluasi kinerja perusahaan asuransi jiwa dan kesehatan di

Kanada. Model yang digunakan dalam penelitian ini memungkinkan

integrasi kinerja produksi dan investasi bagi perusahaan asuransi dan

bagaimana untuk mencapai efisiensi. Dengan menggunakan model

BCC, rata-rata efisiensi produksi dan investasi sebesar 76% dan 52%,

menunjukkan bahwa ada banyak potensi untuk meningkatkan kinerja

industri asuransi di Kanada. Membandingkan model investasi dengan

model produksi, asuransi ternyata memiliki kinerja yang lebih baik

dari segi produksi. Pada tahap kedua DEA, asuransi yang tidak efisien

yakni DMU12 dapat meningkatkan skor efisiensi produksi dan

investasi agar menjadi efisien. DMU12 harus mengurangi sumber daya

inputnya termasuk biaya tenaga kerja, biaya operasi, modal ekuitas dan

klaim.

10. Janjua dan Akmal (2015) pun melakukan studi perbandingan efisiensi

asuransi konvensional dan syariah di negara Pakistan. Hasil studi

menyimpulkan bahwa rata-rata nilai efisiensi biaya asuransi syariah

sebesar 77 persen dan konvensional 67 persen. Nilai efisiensi ekonomi

asuransi syariah lebih baik dibandingkan asuransi konvensional. Nilai

efisiensi teknis asuransi konvensional lebih baik dibandingkan asuransi

syariah, namun perbedaannya tidak begitu signifikan.

Page 51: EFISIENSI INDUSTRI ASURANSI UMUM DI INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42043... · 2018-10-22 · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk

36

Tabel 2.1 Penelitian Sebelumnya

No. Tahun Nama Judul

Penelitian

Metodologi Penelitian Hasil

Penelitian Persamaan Perbedaan

1. 1996 Cummi

ns dan

Hongm

in Zi

A DEA

Efficiency

Analysis of

the US

Insurance

Industry

-Meneliti

mengenai

Efisinesi pada

industri

asuransi

-Menggunakan

DEA

-Efisiensi

yang

digunakan

merupaka

efisiensi

biaya

- Sampel

Industri

yang

digunakan

adalah

asuransi

jiwa.

Menunjukan

bahwa rata-rata

level efisiensi

biaya untuk

FDH tertinggi

untuk seluruh

metode

termasuk model

ekonometrika.

Sementara itu,

model VRS

memiliki skor

lebih rendah

diantara model

lain dan sama

dengan estimasi

ekonometrika

yang

efisiensinya

constraint pada

periode sampel.

2. 2002 Worthi

ngton

dan

Hurley

Cost

Efficiency

in

Australian

General

Insurers:

Non-

Parametric

Approach

-Industri yang

diteliti

merukan

asuransi umum

-Melihat

efisiensi teknis.

-

Pendekatan

yang

digunakan

merupakan

pendekatan

non-

parametik.

Menunjukan

Efisiensi teknis

murni secara

rata-rata dapat

dikurangi

sebesar 76,2%,

untuk

meningkatkan

praktik yang

lebih baik.

Sementara itu,

asuransi umum

di Austraia

dalam skala

besar ternyata

memiliki skor

efisiensi yang

rendah

3. 2008 Kao

dan

Hwang

Effeciency

decompotio

n in two-

- Industri

yang

diteliti

-penelitian

ini

memperhati

Penelitian ini

menunjujan

Pada tahap

Page 52: EFISIENSI INDUSTRI ASURANSI UMUM DI INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42043... · 2018-10-22 · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk

37

stage data

envelopmen

t analysis :

An

application

to non-life

insurence

companies

in Taiwan

adalah

Asurans

i

Umum

- Mengg

unakan

DEA

kan

hubungan

seri dari

dua sub-

proses

dalam

seluruh

proses

untuk

mengetahui

penyebab

inefisiensi

pertama, sub

proses untuk

marketing

asuransi,

terdapat tiga

perusahaan,

Union, Cathay

Century dan

North

America yang

menunjukkan

performa

efisiensi. Pada

tahap kedua,

untuk sub-

proses

profit yang

diterima,

terdapat dua

perusahaan

yakni Tai Ping

dan Asia yang

mencapai

efisiensi.

4. 2011 Eling

dan

Huang

An

Efficiency

Comparison

of the Non-

Life

Insurance

Industry in

the BRIC

Countries

-Industri yang

diteliti adalah

Asuransi

Umum

-Penelitian

dilakukan

dibeberapa

negara

Penelitian ini

menyatakan

bahwa kondisi

lingkungan

memiliki efek

yang kuat di

Industri

Asuransi tiap

negara. Setelah

mengeliminasi

dampak kondisi

lingkungan,

diperoleh

bahwa India

memiliki

tingkat efisiensi

lebih rendah

dibandingkan

negara BRIC

lainnya.

5. 2012 Saad Effeciency

of Life

Insurance

Companies

-Menggunakan

pendekatan

DEA

- Variabel-

variabel

yang

digunakan

Hasil Penelitian

menunjukan

secara

keseluruhan,

Page 53: EFISIENSI INDUSTRI ASURANSI UMUM DI INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42043... · 2018-10-22 · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk

38

in Malaysia

and Brunei

: A

Comparativ

e Analysis

dalam

mengukur

efisiensi

berbeda

efisiensi

perusahaan

takaful berada

dibawah

perusahaan

konvesional.

Hanya ada satu

asuransi syariah

yakni prudential

BSN Takaful

Bhd yang

memiliki TFP

(Total Factor

Production)

diatas rata-rata

industri lainnya.

6. 2013 Firdaus

dan

Hosen

Total

Factor

Productivity

and

effeciency

Analysis of

Islamic

Banking in

Indonesia

-Menggunakan

alat analisis

DEA

-Menhitung

Efisiensi

industri

-Industri

yang

dibahas

adalah

industri

Perbankan

Penelitian ini

memberikan

beberapa hasil,

pertama, secara

umum tingkat

efisiensi 10

bank uum

syariah

memiliki trend

yang fluktuatif.

Kedua, dengan

menggunakan

tobit

disimpulkan

bahwa variabel

cabang bank.

NPF,

CAR,memiliki

pengaruh

terhadap tingat

efisiensi bank.

7. 2014 Yakob

et al

Two-Stage

DEA

Method in

Identifying

the

exogenous

factors of

insurers’

risk an

invesment

managemen

-Mengukur

Efisiensi

Industri

asuransi

-Efisiensi

diukur

lebih

menggunak

an varibel-

variabel

majemen

Hasil yang

diperoleh

menunjukan

bahwa

perusahaan

takaful

menunjukan

kinerja

manajemen

risiko yang

lebih baik

Page 54: EFISIENSI INDUSTRI ASURANSI UMUM DI INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42043... · 2018-10-22 · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk

39

t efficiency dibandingkan

saham dan

sistem

konvensional.

8. 2015 Barros

et al

A two-stage

efficiency

analysis of

the

insurance

industry in

nigeria

-Mengukur

Efisiensi

Industri

asuransi

menggunak

an asuransi

jiwa dan

umum

sebagai

sampel .

Penelitian ini

menunjukan

bahwa beberapa

perusahaan

tidak mencapai

skor efisiensi

teknis dengan

model CCR dari

10 perusahaan

9. 2015 Zijiyan

g yang

A two-Stage

DEA Model

to Evaluate

the overall

permorman

ce of

canadian

life and

health

companies

-Mengukur

efiensi Industri

asuransi

Sampel

yang

digunakan

adalah

asuransi

jiwa dan

kesehatan

Rata-rata

efisiensi

produksi dan

investasi

menunjukan

bahwa banyak

potensi unuk

meningkatkan

kinerja asuransi

di kanada.

10. 2015 Janjua

Akmal

A

Comparativ

e Analysis

of

Economic

Effeciency

of

Convention

al and

Islamic

Insurance

Industry in

Pakistan.

-mengukur

Efisiensi

Industri

asurans umum.

-

Menggunakan

asuransi umum

konvensional

dan syariah

sebagai studi

perbandingan

- Penelitian

dilakukan

dinegara

Pakistan

Hasil Penelitian

menyimpulkan

bahwa rata-rata

biaya asuransi

syaruah sebesar

77% dan

konvensional

67%. Nilai

ekonomi

asuransi syariah

lebih baik

dibandingan

asuransi

konvensional.

Secara efisiensi

teknis asuransi

konvensional

lebih baik

dibandingkan

konvensional,

namun

perbedaannya

tidak begitu

signifikan.

Page 55: EFISIENSI INDUSTRI ASURANSI UMUM DI INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42043... · 2018-10-22 · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk

40

C. Hubungan antar Variabel

Dalam penelitian ini digunakan dua model analisis. Yang pertama

menggunakan Data Envelopment Analysis untuk menghasilkan skor

efisiensi pada perusahaan-perusahaan asuransi umum. Dalam penelitian

efisiensi Asuransi Umum Konvensional dan Syariah akan dihitung

menggunakan pendekatan metode Data Envelopment Analysis (DEA).

Dari perhitungan menggunakan DEA, maka akan didapatkan hasil dalam

bentuk skor efisiensi bernilai antara 0 hingga 1. Apabila skor efisiensi

bernilai 0, maka dapat disimpulkan bahwa industri tersebut tidak efisien

(inefisiensi), sedangkan apabila bernilai 1, maka industri tersebut efisien.

Setelah melakukan penghitungan menggunakan DEA dan

didapatkan skor efisiensi, maka untuk melihat faktor apa saja yang dapat

mempengaruhi skor efisiensi, dilakukan metode regresi dengan

menggunakan model Random Effect Tobit. Setelah didapatkan hasilnya,

barulah kita interpretasi untuk memberikan penjelasan variabel apa saja

yang mempengaruhi tingkat efisiensi pada industri asuransi umum

konvensional dan syariah di Indonesia. Variabel yang peneliti adalah

Profitabilitas, Market Share, dan Klaim.

Page 56: EFISIENSI INDUSTRI ASURANSI UMUM DI INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42043... · 2018-10-22 · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk

41

1. Hubungan Profitabilitas dengan Efisiensi

Menurut Kasmir (2012) rasio profitabilitas merupakan rasio untuk

menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga

memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan.

Profitabilitas perusahaan merupakan salah satu dasar penilaian kondisi

suatu perusahaan, untuk itu dibutuhkan suatu alat analisis yang bisa

menilainya. Alat analisis yang dimaksud adalah rasio-rasio keuangan.

Rasio profitabilitas mengukur efektivitas manajemen berdasarkan hasil

pengembalian yang diperoleh dari penjualan dan investasi (Brigham,

1993).

Bagi perusahaan pada umumnya masalah profitabilitas lebih

penting daripada masalah laba, karena laba yang besar belum tentu

merupakan ukuran bahwa perusahaan itu telah dapat bekerja dengan

efisien. Efisien baru dapat diketahui dengan membandingkan laba yang

diperoleh dengan kekayaan atau modal yang digunakan untuk

menghasilkan laba tersebut.

2. Hubungan antara Market Share dengan Efisiensi

Ukuran perusahaan dan market share berhubungan dengan skala

produksi. Perusahaan dapat memilih skala produksinya sendiri. Ketika

suatu peningkatan dalam skala produksi perusahaan mengakibatkan biaya

rata-rata lebih rendah disebut skala ekonomis. Skala ekonomis

berhubungan langsung dengan pengurangan biaya per unit output yang

disebabkan oleh produksi dalam skala yang lebih besar (Case dan Fair,

Page 57: EFISIENSI INDUSTRI ASURANSI UMUM DI INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42043... · 2018-10-22 · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk

42

2007). Maka dari itu, apabila suatu perusahaan memiliki ukuran (skala)

yang besar, kemungkinan akan mengurangi biaya per unit dan

meningkatnya kinerja perusahaan.

3. Hubungan antara Klaim dan Efisiensi

Menurut Budi (2012) menyatakan bahwa “Klaim asuransi adalah

tuntutan dari pihak tertanggung sehubungan dengan adanya kontrak

perjanjian antara asuransi dengan pihak tertanggung yang masing-masing

pihakmengikatkan diri untuk menjamin pembayaran ganti rugi oleh

penanggung jika pembayaran premi asuransi telah dilakukan oleh pihak

tertanggung, ketika terjadi musibah yang diderita oleh pihak

tertanggung.”

Secara umum prosedur klaim pada asuransi kerugian (umum)

hampir sama, baik pada asuransi syariah maupun konvensional. Yang

membedakan dari masing-masing perusahaan adalah kecepatan dan

kejujuran dalam menilai suatu klaim. Teori menyatakan bahwa beban

merupakan pengurang pendapatan untuk memperoleh laba. Ini berarti jika

beban klaim rendah, laba yang diperoleh akan tinggi namun jika beban

klaim tinggi maka laba yang akan diperoleh rendah. Hal itu tentu akan

berpengaruh terhadap efisiensi perusahaan.

Page 58: EFISIENSI INDUSTRI ASURANSI UMUM DI INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42043... · 2018-10-22 · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk

43

D. Kerangka Pemikiran

Efisiensi dalam Industri adalah salah satu parameter kinerja yang

penting untuk diperhatikan dalam mengukur kemampuan sebagai Industri

yang sehat dan berkelanjutan (sustainable), untuk itu dilakukan

pengukuran Efisiensi Teknis dari Asuransi Umum Konvensional dan

Asuransi Umum Syariah menggunakan Data Envelopment Analysis.

Keduanya merupakan bagian dari Industri Asuransi yang memiliki peran

penting bagi Perekonomian Indonesia dengan menarik Investasi dari luar

yang nantinya akan dipergunakan untuk pembangunan ekonomi.

Kemudian, terdapat beberapa faktor yang dapat dilihat apakah

mempengaruhi Efisiensi atau tidak.

Dengan dibandingkannya efisiensi dari keduanya diharapkan akan

menciptakan stimulus untuk saling berkompetisi dalam mencapai kinerja

yang optimal, kemudian faktor-faktor yang mempengaruhi akan menjadi

salah satu evaluasi guna pengoptimalan sumber daya.

Page 59: EFISIENSI INDUSTRI ASURANSI UMUM DI INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42043... · 2018-10-22 · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk

44

Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran

Industri

Asuransi

Umum

Perhitungan

dengan

pendekatan

DEA

Input Output

Variabel :

Aset dan

Biaya Komisi

Variabel :

Premi dan

Investasi

Skor Efisiensi

Perbandingan Skor Efisiensi

Asuransi Umum Konvensional dan

Syariah

Variabel Independen : Profitabilitas, Market

Share dan Klaim

Variebel Dependen : Tingkat Efisiensi

Estimasi determinan yang

mempengaruhi efisiensi

menggunakan Random Effect

Tobit Model

Page 60: EFISIENSI INDUSTRI ASURANSI UMUM DI INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42043... · 2018-10-22 · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk

45

E. Hipotesis

Berdasarkan tinjauan pustaka, hipotesis yang ditarik untuk Efisiensi

Industri Asuransi Umum Konvensional dan Asuransi Umum Syariah hanya

terdapat pada model analisis kedua, yaitu Random Effect Tobit.

1. H0 : Diduga tidak terdapat pengaruh Profitabilitas secara parsial

terhadap Efisiensi Industri Asuransi Umum.

H1 : Diduga terdapat pengaruh Profitabilitas secara parsial terhadap

Efisiensi Industri Asuransi Umum.

2. H0 : Diduga tidak terdapat pengaruh Market Share secara parsial

terhadap Efisiensi Industri Asuransi Umum.

H1 : Diduga terdapat pengaruh Market Share secara parsial terhadap

Efisiensi Industri Asuransi Umum.

3. H0 : Diduga tidak terdapat pengaruh Klaim secara parsial

terhadap Efisiensi Industri Asuransi Umum.

H1 : Diduga terdapat pengaruh Klaim secara parsial

terhadap Efisiensi Industri Asuransi Umum.

4. H0 : Diduga tidak terdapat pengaruh Profitabilitas, Market Share,

dan Klaim secara bersama-sama terhadap efisiensi asuransi

umum

5. H1 : Diduga terdapat pengaruh Profitabilitas, Market Share,

dan Klaim secara bersama-sama terhadap efisiensi asuransi

umum

Page 61: EFISIENSI INDUSTRI ASURANSI UMUM DI INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42043... · 2018-10-22 · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk

46

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian dengan menggunakan metode Data Envelopment Analysis

(DEA) guna mengukur tingkat efisiensi Industri asuransi umum.

Variabel dalam penelitian ini adalah tingkat efisiensi perusahaan

asuransi umum. Karena pada penelitian ini akan membahas efisensi,

maka diperlukan varibel input dan variabel output untuk mrnjadi alat

ukur tingkat efisiensi. Variabel input dan output yang digunakan

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut

Tabel 3.1 Operasional Variabel

Variabel

Input

Definisi Sumber Data

Total

Aset

Keseluruhan dari aset lancar dan

non lancar

Laporan Statistik

Perasuransian

Otoritas Jasa

Keuangan

Biaya

Komisi

Bagian dari premi bruto yang

dibayarkan oleh perusahaan

asuransi kepada pihak ketiga

(agen/broker/cedincompany/reas

uradur) sebagai akibat

diperolehnya penutupan

Laporan Statistik

Perasuransian

Otoritas Jasa

Keuangan

Page 62: EFISIENSI INDUSTRI ASURANSI UMUM DI INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42043... · 2018-10-22 · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk

47

pertanggungan asuransi.

Variabel

Output

Definisi

Premi

Netto

premi bruto dikurangi komisi

dan dikurangi premi reasuransi

dibayar yang telah dikurangi

komisi reasuransi diterima

Laporan Statistik

Perasuransian

Otoritas Jasa

Keuangan

Investasi Laba yang didapatkan dari hasil

underwriting ditambah hasil

investasi lalu dikurangi beban

usaha dan pajak yang terdapat

pada laporan laba rugi tiap

Perusahaan asuransi umum

konvensional dan syariah.

Laporan Statistik

Perasuransian

Otoritas Jasa

Keuangan

Selain variabel di atas, peneliti menggunakan metode Random

Effect Tobit untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi

efisiensi, sehingga variabel dalam penelitian ini adalah skor efisiensi

teknis. Sedangkan variabel independennya adalah Market Share,

Profitabilitas dan Klaim.

Page 63: EFISIENSI INDUSTRI ASURANSI UMUM DI INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42043... · 2018-10-22 · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk

48

B. Metode Pengumpulan Data

Sumber data berasal dari data sekunder yang diperoleh dari publikasi

oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Asosiasi Asuransi Syariah

Indonesia, berupa data Aset, Biaya Komisi, Premi Netto, Investasi,

Market Share, Profitabilitas dan Klaim. Selanjutnya dilakukan

pengumpulan tinjauan pustaka dari berbagai literatur, jurnal, makalah,

dan internet untuk memperoleh landasan teori dalam penelitian ini.

Pengolahan data ini akan dilakukan menggunakan Data Envelopment

Analysis versi Frontier kemudian akan dilihat faktor yang

mempengaruhinya menggunakan metode Random Effect Tobit.

C. Metode Analisis Data

Terdapat dua tahap metode analisis dalam penelitian ini. Tahap

pertama, menggunakan metode DEA untuk melakukan pengukuran

efisiensi suatu organisasi atau Unit Kegiatan Ekonomi (UKE) yang

menjadi sampel penelitian dengan menggunakan variabel input dan

output. Setelah itu, pada tahap kedua menggunakan metode random

effect tobit untuk melihat dan mengetahui faktor yang mempengaruhi

efisiensi teknis asuransi umum konvensional dan syariah.

1. Data Envelopment Analysis (DEA)

Data Envelopment Analysis (DEA) diperkenalkan oleh Charnes,

Cooper, dan Rhodes. Metode ini merupakan salah satu alat bantu

evaluasi untuk meneliti kinerja dari dari suatu aktifitas dalam sebuah

unit entitas. Nugroho dan Erwinta (2006) mengemukakan DEA adalah

sebuah teknik pemrograman matematis yang digunakan untuk

Page 64: EFISIENSI INDUSTRI ASURANSI UMUM DI INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42043... · 2018-10-22 · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk

49

mengevaluasi efisiensi relative dari suatu kumpulan unit-unit pembuat

keputusan (Decision Making Unit/DMU) dalam mengelola sumber

daya (input) dengan jenis yang sama sehingga menjadi hasil (output)

dengan jenis yang sama pula, dimana hubungan bentuk fungsi dari

input ke output diketahui. Kemudian menurut Sitompul (2004), DEA

adalah alat evaluasi atas aktivitas proses disuatu sistem atau unit kerja.

Evaluasi yang dilakukan adalah evaluasi komparatif atau relative

antara satu unit dengan unit yang lain pada satu organisasi.

Pengukuran secara relative ini menghasilkan dua atau lebih unit kerja

yang memiliki efisiensi 100% yang dijadikan tolak ukur bagi unit

kerja lain untuk menentukan langkah-langkah perbaikan.

Dalam Data Envelopment Analysis (DEA) konsep efisiensi

diformulasikan sebagai berikut :

Keterangan:

Z : skor efisiensi

k : UKE

Yr : Variabel output

Xi : Variabel input

u : Bobot variabel output

v : Bobot variabel input

Efisiensi relative UKE didefinisikan sebagai rasio total output

tertimbang dibagi total input tertimbang (weighted output/weighted

Page 65: EFISIENSI INDUSTRI ASURANSI UMUM DI INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42043... · 2018-10-22 · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk

50

input). Menentukan bobot untuk setiap input dan output UKE. Bobot

tersebut bersifat tidak bernilai negatif dan bersifat universal adalah inti

dari pendekatan DEA.

Dari pernyataan-pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa

metode DEA ini digunakan untuk mengevaluasi kinerja suatu unit

yang mana dengan menggunakan analisa ini dapat diketahui unit mana

dan faktor apa yang harus ditingkatkan dalam unit tersebut. Menurut

Kurnia (2006), analisis DEA didesain secara spesifik untuk mengukur

efisiensi relatif suatu unit produksi dalam kondisi terdapat banyak

input dan banyak output, yang mana seringkali sulit untuk disiasati

secara sempurna oleh teknis analisis pengukuran efisiensi lainnya.

Secara prinsip metode DEA ini menganut pendekatan non-

parametrikyang pada dasarnya merupakan teknik berbasis

pemrograman linier. Beberapa software yang dapat digunakan untuk

analisis DEA adalah Banxia Frontier Analysis (BFA), Warwick for

Data Envelopment Analysis (WDEA) (Kurnia, 2004), LINDO (Adhi,

2012), STATA, dan lain sebagainya.

Page 66: EFISIENSI INDUSTRI ASURANSI UMUM DI INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42043... · 2018-10-22 · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk

51

Setiap metode analisis pasti memiliki keunggulan dan manfaat

tersendiri, kelebihan yang dimiliki DEA adalaha sebagai berikut :

1) Dapat menangani multipler inputs dan multiple outputs

2) Tidak perlu mengetahui hubungan antara inout dan outputnya

3) Dapat digunakan dengan data input dan output yang berbeda

unit

4) Hal yang diperbandingkan dapat dilihat langsung dari output

olahan yang dihasilkan

Sedangkan manfaat dari penggunaan metode DEA adalah sebagai

berikut :

1) Sebagai tolak ukur untuk memperoleh efisiensi relatif yang

berguna untuk mempermudah perbandingan antara unit

ekonomi yang sama.

2) Mengukur berbagai informasi efisien antar Unit Kegiatan

Ekonomi (UKE) untuk mengidentifikasi faktor-faktor

penyebabnya.

3) Menentukan implikasi kebijakan sehingga dapat meningkatkan

tingkat efisiensinya.

Perhitungan dalam penelitian ini menggunakan metode DEA

dengan software Frontier untuk mengukur efisiensi perusahaan

asuransi umum konvensional dan syariah di Indonesia pada tahap

pertama. Analisis data menggunakan pendekatan DEA model VRS

yang dikembangkan oleh Banker, Charnes, Chooper (model BCC)

dan menggunakan pendekatan berorientasi output.

Page 67: EFISIENSI INDUSTRI ASURANSI UMUM DI INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42043... · 2018-10-22 · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk

52

a. Model Variabel Return to Scale (Model BCC)

Model ini dikembangkan oleh Banker, Charnes, dan Cooper

tahun 1984 dan merupakan pengembangan model CCR. Model ini

beranggapan bahwa perusahaan tidak atau belum beroperasi pada

skala yang optimal. Asumsi dari model ini adalah bahwa rasio

antara penambahan input dan output tidak sama. Rumus VRS

dalam penelitian ini dapat dituliskan sebagai berikut :

Dengan kendalam :

Dimana, Θ adalah efisiensi teknis, Xik adalah banyaknya input

tipe ke-i dari UKE ke-k dan Yrk adalah jumlah output tipe ke-r dari

UKE ke-k. nilai dari Θ selalu kurang atau sama dengan 1. UKE

yang memiliki nilai Θ < 1 berarti inefisien sedangkan UKE dengan

nilai Θ = 1 berarti efisien.

Skor efisiensi BCC didapatkan dengan menyelesaikan model di

atas untuk setiap DMU (UKE). Skor ini disebut juga dengan “pure

technical efficiency score” karena skor tersebut didapatkan dari

model yang memungkinkan variable return to scale dan karenanya

Page 68: EFISIENSI INDUSTRI ASURANSI UMUM DI INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42043... · 2018-10-22 · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk

53

menghilangkan “scale part” efisiensi pada analisis (Jemric &

Vujcic, 2002).

b. Pendekata Berorientasi Output

Efisiensi teknis dapat diestimasikan menggunakan

pengukuran berorientasi input atau berorientasi output. Coelli

(2005) mengatakan bahwa pengukuran efisiensi menggunakan

orientasi input berarti: “Seberapa banyak jumlah input dapat

proprosional dikurangi tanpa mengubah jumlah output yang

diproduksi?”. Sedangkan pengukuran efisiensi berorientasi

output berarti “Seberapa banyak jumlah output secara

proporsional dapat diperluas tanpa mengubah jumlah input yang

digunakan?”.

Page 69: EFISIENSI INDUSTRI ASURANSI UMUM DI INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42043... · 2018-10-22 · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk

54

Wade D. Cook et al. (2000) mengatakan pada model yang

berorientasi input (input oriented) sebuah unit a dikatakan

efisien jika tidak ada k unit yang lain atau kombinasi liner unit-

unit lainnya yang menghasilkan vektor output yang sama

dengan nilai vektor input yang lebih kecil. Sedangkan pada

model yang berorientasi pada output (output oriented), sebuah

unit a dikatakan efisien jika tidak ada k unit lainnya atau

kombinasi linear unit-unit yang lain yang menghasilkan vektor

output yang lebih besar dengan menggunakan vektor input yang

sama.

Efisiensi asuransi umum konvensional dan syariah diukur

dengan menghitung rasio input dan outputnya.

Keterangan:

Zk : Efisiensi perusahaan asuransi konvensional dan syariah

Yrk : Jumlah output r yang diproduksi oleh perusahaan asuransi

k

Xik : Jumlah input i yang digunakan oleh perusahaan asuransi k

ur : Bobot output r yang dihasilkan oleh perusahaan asuransi k

vi : Bobot input I yang diberikan oleh perusahaan asuransi k dan

r dihitung dari 1 ke m serta i dihitung dari 1 ke n.

Page 70: EFISIENSI INDUSTRI ASURANSI UMUM DI INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42043... · 2018-10-22 · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk

55

2. Random Effect Tobit

Pada tahap I dengan menggunakan metode DEA

didapatkan skor efisiensi. Selanjutnya, nilai tersebut akan

dianalisis dengan menggunakan beberapa variabel independen

yang diduga memberi pengaruh dan memiliki hubungan

dengan skor efisiensi.

Model Tobit mengasumsikan bahwa variabel-variabel

bebas tidak terbatas nilainya; hanya variabel tidak bebas yang

censored; seluruh variabel diukur dengan benar; tidak ada

autocorrelation; tidak ada heteroscedasticity; tidak ada

multikolinearitas yang sempurna dan model matematis yang

digunakan menjadi tepat (Endri, 2008).

Namun, dikarenakan data yang digunakan dalam penelitian

ini merupakan data panel sehingga model yang digunakan

adalah Random Effect Tobit Model yakni model gabungan

antara data panel dan model tobit. Kita bisa menuliskan model

tersebut dengan:

Page 71: EFISIENSI INDUSTRI ASURANSI UMUM DI INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42043... · 2018-10-22 · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk

56

Dimana ci adalah efek yang tidak teramati dan xi

mengandung xit untuk seluruh t. asumsi 3.10 adalah asumsi

normal, tetapi juga menyiratkan bahwa xit adalah dalam

kondisi strictly exogenous dengan ci. Seperti yang telah dilihat

dari beberapa konteks, asumsi ini keluar dari aturan variabel

penjelas.

Model regresi random effect tobit digunakan untuk

menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja

efisiensi seluruh perusahaan asuransi umum di Indonesia.

Faktor-faktor yang diduga memberi pengaruh terhadap skor

efisiensi asuransi umum antara lain: Profitabilitas, Market

Share (Pangsa Pasar), dan Klaim. Alasan menggunakan model

regresi random effect tobit adalah dikarenakan data variabel

dependen yang digunakan dalam penelitian ini merupakan jenis

data censored, yaitu nilainya berkisar antara 0-1 atau 0%-

100%.

Adapun model random effect tobit yang digunakan dalam

penelitian ini adalah:

EPit = c + β1X1it + β2X2it + β3X3it + vi + uit

Keterangan:

EP = Skor Efisiensi Teknis Asuransi Umum

X1 = Profitabilitas

X2 = Market Share

X3 = Klaim

Page 72: EFISIENSI INDUSTRI ASURANSI UMUM DI INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42043... · 2018-10-22 · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk

57

c = Konstanta (intercept)

β = Nilai koefisien variabel

i = 1,2,3,……46 (cross section, Asuransi Umum di

Indonesia)

t = 1,2 (time series, tahun)

v = unobserved effect

u = error term

Dalam pendekatan regresi Tobit terdapat beberapa uji yang

perlu dan tidak perlu dilakukan sebagai berikut:

a. Uji Asumsi Klasik

Menurut Greene (2008), model regresi Tobit

merupakan estimasi dari Maximum Likelihood. Metode ini

telah memenuhi asumsi-asumsi:

- Konsistensi: plim θ^ = θ0

- Asimtotik normalitas: θ^ ~ N [θ0, {I(θ0)}-1], dimana

I(θ0) = - E0[ϑ2ln L/ ϑθ0ϑ θ’0]

- Asimtotik efisiensi: θ^ adalah asimtotik efisien dan

didapat dari Cramér-Rao

lower bound untuk estimator yang konsisten.

- Invarians: estimator Maximum Likelihood dari γ0 =

c(θ0) adalah c(θ^0) jika c(θ0) adalah bersifat kontinu

dan fungsi kontinu diferensial.

Berdasarkan asumsi yang telah terpenuhi, maka dapat

disimpulkan bahwa estimasi Maximum Likelihood

Page 73: EFISIENSI INDUSTRI ASURANSI UMUM DI INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42043... · 2018-10-22 · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk

58

memiliki minimum varians yang menghasilkan estimator

yang konsisten dan terdistribusi asimtotik normal, sehingga

tidak diperlukan uji asumsi klasik.

b. Uji Z-Statistik

Uji z adalah salah satu uji statistika yang pengujian

hipotesisnya didekatkan dengan distribusi normal.

Menurut teori limit terpusat, data dengan ukuran sampel

besar akan terdistribusi normal. Oleh karena itu, uji z

dapat digunakan untuk menguji data yang sampelnya

besar. Uji z digunakan untuk menguji hipotesis secara

individu apakah variabel independen berpengaruh

terhadap variabel dependen.

Dalam pengujian hipotesis, uji z-statistik dihitung dengan:

Menurut Mason dan Lind (1996), nilai z didasarkan pada

distribusi sampling dari 𝑥 ̅, mempunyai distribusi normal dengan

rata-rata hitung sama dengan 𝜇 dan deviasi standar sama dengan 𝜎/

√𝑛. Dengan pengujian dua arah dan menggunakan taraf keyakinan

95% (α = 0,05) sehingga diperoleh nilai ztabel = 1,69 dengan

hipotesis:

Page 74: EFISIENSI INDUSTRI ASURANSI UMUM DI INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42043... · 2018-10-22 · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk

59

H0: variabel independen tidak berpengaruh signifikan terhadap

variabel dependen

H1: variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel

dependen

Pengujian statistik dapat dilakukan yakni jika zhitung ≤ ztabel

maka H0 diterima, dan jika zhitung > ztabel maka H0 ditolak.

c. Uji Likelihood Ratio (Uji-G)

Uji likelihood ratio menurut Hosmer dan Lemeshow (2000)

digunakan

untuk menguji signifikansi model secara simultan. Uji ini diperoleh

dengan

membandingkan fungsi likelihood dari seluruh variabel bebas

dengan fungsi log

likelihood tanpa variabel bebas. Statistik uji-G menggunakan

rumus:

Model B = model yang hanya terdiri dari konstanta saja (tanpa

variabel bebas)

Model A = model yang terdiri dari seluruh variabel (dengan

variabel bebas)

Page 75: EFISIENSI INDUSTRI ASURANSI UMUM DI INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42043... · 2018-10-22 · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk

60

Statistik uji G mengikuti chi-square, sehingga untuk

memperoleh keputusan digunakan perbandingan dengan chi-

square tabel. Dengan taraf keyakinan sebesar 95% (α = 0,05), n =

92 maka d.f (degree of freedom) = (n-1) = 91, maka diperoleh 𝛘2

tabel = 113,145.

Dengan hipotesis:

H0 = variabel independen secara bersama-sama tidak

mempengaruhi variabel

dependen

H1 = variabel independen secara bersama-sama mempengaruhi

variabel dependen

Dan cara pengambilan keputusannya yakni:

Jika │G│˂│𝑋𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 2 │maka H0 diterima atau tidak ditolak

Jika │G│≥ │𝑋𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 2 │maka H0 ditolak

Page 76: EFISIENSI INDUSTRI ASURANSI UMUM DI INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42043... · 2018-10-22 · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk

61

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Asuransi Umum di Indonesia

Tabel 4.1 Jumlah Perusahaan Asuransi Umum Konvensional dan Syariah

tahun 2012-2016

Keterangan 2012 2013 2014 2015 2016

Konvensional :

a. Swasta Nasional /National

Private

66 65 65 64 58

b. Patungan / Joint Venture 18 17 16 16 22

Syariah :

a. Dengan Prinsip Syariah 2 2 2 3 4

b. Memiliki Unit Syariah 20 24 23 24 24

Sumber : Statistik Perasuransian OJK

Pertumbuhan Industri dilihat dari jumlah perusahaan tahun 2012-2016

mengalami fluktuasi, meskipun pada tahun 2016 Asuransi Umum sawasta

nasional mengalami penurunan yang cukup besar namun penurunan tersebut

diiringi dengan kenaikan Asuransi Umum konvensional patungan, sehingga

dapat dikatakan bahwa tidak terjadi penurunan pertumbuhan Asuransi Umum

jika dilihat secara menyeluruh. Sementara, Asuransi umum syariah, perusahaan

yang sudah berprinsip syariah sepenuhnya atau yang hanya memiliki unit

syariah tidak ada yang mengalami penurunan. Selain dilihat dari kenaikan

jumlah perusahaan, pertumbuhan Asuransi Umum Konvesional dan Syariah

dapat dilihat dari tingkat premi, klaim, aset dan investasinnya.

Page 77: EFISIENSI INDUSTRI ASURANSI UMUM DI INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42043... · 2018-10-22 · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk

62

Tabel 4.2 Pertumbuhan Premi, Klaim, Asset dan Investasi Perusahaan Asuransi Umum

Konvensional dan Syariah Tahun 2012-2016 dalam angka

Sumber : Statistik Perasuransian OJK, data diolah

Menurut laporan statistik perasuransian yang dilansir OJK, setiap tahunnya

terjadi peningkatan premi yang terjadi pada Industri asuransi umum konvensional,

sedangkan pada prinsip syariah hanya sekali menglami penurunan pada tahun

2014. Pada industri asuransi umum konvensional terjadi peningkatan tertinggi

pada tahun 2013 yaitu sebesar 7,21 atau 18,07% dari premi tahun sebelumnya,

sedangkan prinsip syariah mengalami peningkatan tertinggi pada tahun 2016 yaitu

sebesar 0,91 atau 46,45% dari premi tahun sebelumnya. Kenaikan yang sama

juga dialami klaim, aset dan investasi pada Industri ini. setiap tahunnya terjadi

kenaikan pada klaim baik dalam Industri asuransi umum konvensional maupun

prinsip syariah, pada prinsip konvensional paling tinggi terjadi pada tahun 2014

sebesar 8.38 atau 29,36% dari klaim tahun sebelumnya, sedangkan pada asuransi

umum syariah kenaikan paling tinggi terjadi pada tahun 2016 sebesar 0,31 atau

35,16% dari klaim tahun sebelumnya. kenaikan yang cukup baik terlihat pada

Aset Asuransi Umum baik konvensional maupun syariah. Pada asuransi umum

Konvensional Syariah

Tahun Premi Klaim Asset Investasi Premi Klaim Asset Investasi

2012 39,11 20,19 71,96 47,95 1,74 0,54 3,22 2,24

2013 46,32 21,59 100,99 56,9 1,82 0,87 3,84 2,78

2014 54,7 27,93 116,46 56,81 1,61 0,9 4,31 3,11

2015 60,25 33,22 124,01 60,41 1,96 0,91 4,96 3,5

2016 66,61 34,19 127,19 62,8 2,87 1,23 6,22 4,24

Page 78: EFISIENSI INDUSTRI ASURANSI UMUM DI INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42043... · 2018-10-22 · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk

63

konvensional terjadi kenaikan yang paling tinggi pada tahun 2013 yaitu sebesar

29,3 atau 40,34% dari aset tahun sebelumnya sedangkan pada syariah kenaikan

tertinggi terjadi tahun 2016 yaitu sebesar 1,26 atau 25,40% dari aset tahun

sebelumnya. Investasi Asuransi Umum baik konvensional maupun syariah juga

mengalami kenaikan. Pada asuransi umum konvensional terjadi kenaikan yang

paling tinggi pada tahun 2013 yaitu sebesar 8,95 atau 18,66% dari investasi tahu

sebelumnya sedangkan pada syariah kenaikan tertinggi terjadi tahun 2016 yaitu

sebesar 0,74 atau 21,14% dari investasi pada tahun sebelumnya.

B. Penemuan dan Pembahasan

1. Analisis Efisiensi Asuransi Umum di Indonesia

Tabel 4.3 Skor Efisiensi Asuransi Umum Konvensional dan Syariah tahun 2015

DMU

No DMU Name Sistem

Input-Oriented VRS

Measure-Spesific

Efficiency

1 PT Asuransi Bina Dana Arta Konvensional 1,0000

2 PT Asuransi Sinar Mas Konvensional 1,0000

3 PT Asuransi Adira Dinamika Syariah 1,0000

4 PT Asuransi Astra Buana Syariah 1,0000

5 PT Asuransi Sinar Mas Syariah 1,0000

6 PT Asuransi Umum Mega Syariah 0,9918

7 PT Asuransi Multi Artha Guna Konvensional 0,9804

8 PT Asuransi Tri Pakarta Syariah 0,9640

9 PT Asuransi Lippo general Insurance Konvensional 0,9363

10 PT Asuransi Jasa Indonesia Syariah 0,9329

11 PT Asuransi Central Asia Syariah 0,9207

12 PT Asuransi Astra Buana Konvensional 0,9194

13 PT Asuransi Adira Dinamika Konvensional 0,9061

14 PT Asuransi Kredit Indonesia Konvensional 0,8822

15 PT Asuransi Umum Takaful Syariah 0,8704

16 PT Asuransi Tugu Pratama Indo Konvensional 0,8482

17 PT Bangun ASKRIDA Syariah 0,7057

18 PT Asuransi Jaya Proteksi Takaful Syariah 0,6957

19 PT Asuransi Central Asia Konvensional 0,6182

20 PT Asuransi Jasa Indonesia Konvensional 0,3266

Page 79: EFISIENSI INDUSTRI ASURANSI UMUM DI INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42043... · 2018-10-22 · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk

64

Pada Tabel 4.3 menjelaskan bahwa pada tahun 2015 asuransi umum syariah

memiliki skor efisiensi yang lebih baik dari asuransi umum konvensional. Hal itu

dibuktikan dari skor efisiensi 10 besar didominasi oleh perusahaan asuransi umum

syariah, yaitu sebanyak 6 perusahaan sedangkan 4 sisanya merupakan perusahaan

asuransi umum konvensional. Kemudian dapat dilihat juga bahwa yang

menempati urutan skor efisiensi terendah adalah perusahaan asuransi

konvensional.

Adapun dilihat dari rata-rata skor efisiensi, asuransi umum syariah memiliki

rata-rata sebesar 0,9081 sedangkan asuransi umum konvensional rata-ratanya

lebih rendah yaitu sebesar 0,84174. Maka dapat disimpulkan bahwa pada tahun

2015 tingkat efisiensi asuransi umum syariah lebih baik dari asuransi umum

konvensional.

Tabel 4.4 Skor Efisiensi Asuransi Umum Konvensional dan Syariah tahun 2016

DMU

No DMU Name Sistem

Input-Oriented VRS

Measure-Spesific

Efficiency

1 PT Asuransi Bina Dana Arta konvensional 1,0000

2 PT Asuransi Umum Mega Syariah 1,0000

3 PT Asuransi UmuYAm Takaful Syariah 1,0000

4 PT Asuransi Sinar Mas konvensional 0,9921

5 PT Asuransi Adira Dinamika Syariah 0,9897

6 PT Asuransi Tri Pakarta Syariah 0,9723

7 PT Asuransi Sinar Mas Syariah 0,9564

8 PT Asuransi Jasa Indonesia Syariah 0,9416

9 PT Asuransi Astra Buana konvensional 0,9135

10 PT Asuransi Adira Dinamika konvensional 0,8931

11 PT Asuransi Lippo general Insurance konvensional 0,8659

12 PT Asuransi Astra Buana Syariah 0,8215

13 PT Asuransi Kredit Indonesia konvensional 0,7350

14 PT Asuransi Central Asia konvensional 0,6741

15 PT Asuransi Central Asia Syariah 0,6614

Page 80: EFISIENSI INDUSTRI ASURANSI UMUM DI INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42043... · 2018-10-22 · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk

65

16 PT Asuransi Jaya Proteksi Takaful Syariah 0,6297

17 PT Bangun ASKRIDA Syariah 0,6293

18 PT Asuransi Multi Artha Guna konvensional 0,5092

19 PT Asuransi Tugu Pratama Indo konvensional 0,4945

20 PT Asuransi Jasa Indonesia konvensional 0,3204

Pada Tabel 4.4 menjelaskan bahwa pada tahun 2016 asuransi umum

syariah juga memiliki skor efisiensi yang lebih baik dari asuransi umum

konvensional. Hal itu dibuktikan dari skor efisiensi 10 besar didominasi

oleh perusahaan asuransi umum syariah, yaitu sebanyak 6 perusahaan

sedangkan 4 sisanya merupakan perusahaan asuransi umum konvensional.

Kemudian dapat dilihat juga bahwa pada tahun ini yang menempati urutan

skor efisiensi terendah masih dari perusahaan asuransi konvensional.

Adapun dilihat dari rata-rata skor efisiensi,keduanya mengalami

penurunan rata-rata dari tahun sebelumnya yakni untuk asuransi umum

syariah memiliki rata-rata sebesar 0,8601 sedangkan asuransi umum

konvensional rata-ratanya lebih rendah yaitu sebesar 0,7398. Maka dapat

disimpulkan bahwa pada tahun 2016 tingkat efisiensi asuransi umum

syariah lebih baik dari asuransi umum konvensional.

Secara keseluruhan dari tahun 2015 sampai dengan 2016, dilihat nilai

rata-rata skor efisiensi keduanya belum mencapai skor optimal efisiensi,

kemudian keduanya juga mengalami penurunan yang cukup signifikan.

Asuransi umum konvensional mengalami penurunan sebesar 0,10194 atau

sekitar 12,10% dari angka awal, sedangkan asuransi umum syariah

mengalami penurunan sebesar 5,2%.

Page 81: EFISIENSI INDUSTRI ASURANSI UMUM DI INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42043... · 2018-10-22 · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk

66

Penurunan tersebut mungkin dipengaruhi faktor lain diluar variable

input dan output. Dalam penelitian ini nilai efisiensi pada asuransi umum

diduga dipengaruhi oleh variabel-variabel lain, yaitu Profitabilitas, Market

Share dan Klaim. Pembuktian apakah variabel-variabel tersebut benar-

benar mempengaruhi nilai efisiensi akan dilakukan analisis tahap kedua

dengan menggunakan Random Effect Tobit.

2. Analisis Faktor yang mempengaruhi Efisiensi Asuransi Umum di

Indonesia tahun 2015-2016

2.1 Analisis Statistik Variabel Dependen dan Independen

Pada tahap pertama, variabel input dan output dengan

menggunakan metode DEA menghasilkan skor efisiensi teknis.

Berikut adalah tabel mengenai statistik deskriptif variabel dependen

yakni efisiensi teknis.

Tabel 4.5 statistik deskriptif variabel Efisiensi Teknis

Berdasarkan Tabel 4.5 terlihat bahwa nilai rata-rata efisiensi teknis

sebagai variabel dependen dari tahun 2015-2016 sebesar 0,8374. Nilai

efisiensi teknis memiliki nilai tertinggi yakni 1,0000 dan terendah

sebesar 0,3204. Nilai standar deviasi efisiensi teknis lebih rendah

dibandingkan nilai rata-ratanya. Hal ini menunjukkan bahwa data

sampel tidak terlalu bervariasi atau data sampel terdistribusi secara

merata.

Mean 0,8374

Maximum 1,0000

Minimum 0,3204

Std. Deviasi 0,627

Page 82: EFISIENSI INDUSTRI ASURANSI UMUM DI INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42043... · 2018-10-22 · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk

67

Tabel 4.6 Statistik Deskriptif Variabel Profitabilitas, Klaim,

dan Market Share

Profitabilitas Market Share Klaim

Mean 8,19 4,89 4,86

Maximum 24,1800 20,38 6,29

Minimum 0,16 0,19 2,99

Std.

Deviasi 5,093 31,16

8,59

Variabel Profitabilitas memiliki nilai rata-rata sebesar 8,19%.

Asuransi Umum Unit Syariah Astra Buana memiliki nilai tertinggi

sebesar 24,18% pada tahun 2015, sedangkan nilai terendah sebesar

0,16% dimiliki oleh Asuransi Umum unit syariah Jaya Proteksi

Takaful pada tahun 2015. Nilai standar deviasi lebih kecil

dibandingkan nilai rata-ratanya. Hal ini menunjukkan bahwa data

sampel tidak terlalu bervariasi atau data sampel terdistribusi secara

merata.

Nilai rata-rata variabel Market Share (pangsa pasar) perusahaan

sebesar 4,89%. Asuransi Astra Buana memiliki nilai tertinggi sebesar

20,38% pada tahun 2016. Asuransi Umum Unit Syariah Bangun

Aksrida merupakan asuransi dengan nilai terendah sebesar 0,19%

pada tahun 2015. Nilai standar deviasi Market Share lebih tinggi

dibandingkan nilai rata-ratanya. Hal ini menunjukkan bahwa data

sampel semakin menyebar atau bervariasi dari nilai rata-ratanya.

Page 83: EFISIENSI INDUSTRI ASURANSI UMUM DI INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42043... · 2018-10-22 · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk

68

Nilai rata-rata variabel klaim perusahaan sebesar 4,86. Asuransi

Astra Buana memiliki nilai tertinggi sebesar 6,29 pada tahun 2016.

Asuransi Umum Unit Syariah Bangun Aksrida merupakan asuransi

dengan nilai terendah sebesar 2,99 pada tahun 2015. Nilai standar

deviasi klaim lebih tinggi dibandingkan nilai rata-ratanya. Hal ini

menunjukkan bahwa data sampel semakin menyebar atau bervariasi

dari nilai rata-ratanya.

2.2 Uji Signifikan Parameter Individual (Z-Statistik)

Uji z statistik digunakan untuk menunjukkan apakah koefisien

regresi variabel independen secara individu berpengaruh signifikan

terhadap variabel dependen.

Tabel 4.7 Hasil Z-statistik

Variable Coefficient Std. Error z-Statistic Prob.

PROFIT 0.408244 0.159374 2.663591 0.0077

MARKET_SHARE 0.384573 0.201378 1.963747 0.0548

KLAIM -0.359003 0.093611 3.112886 0.0001

C 1.517541 0.536930 1.598632 0.6580

Error Distribution

Sumber: Olah data dengan E-views 9

Dari hasil estimasi yang dilakukan dapat dilihat bahwa variabel

profitabilitas, Market Share, Klaim secara parsial mempengaruhi

efisiensi. Berdasarkan tabel 4.7 membuktikan hipotesis penelitian

yang telah disusun. Adapun penelitian dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :

1) H0 : Diduga tidak dapat pengaruh profitabilitas secara parsial

terhadap efisiensi industri asuransi umum

Page 84: EFISIENSI INDUSTRI ASURANSI UMUM DI INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42043... · 2018-10-22 · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk

69

H1 : Diduga terdapat pengaruh profitabilitas secara parsial

terhadap efisiensi industri asuransi umum

2) H0 : Diduga tidak dapat pengaruh Market Share secara parsial

terhadap efisiensi industri asuransi umum

H1 : Diduga terdapat pengaruh Market Share secara parsial

terhadap efisiensi industri asuransi umum

3) H0 : Diduga tidak dapat pengaruh Klaim secara parsial

terhadap efisiensi industri asuransi umum

H1 : Diduga terdapat pengaruh Klaim secara parsial

terhadap efisiensi industri asuransi umum

Berdasarkan hasil estimasi yang diperoleh tersebut, maka

pembuktian dari hipotesis yang telah dipaparkan sebagai berikut:

1) Profitabilitas memiliki nilai z-statistik sebesar 2.66 dengan

probabilitas 0.0077. Karena nilai z-statistik 2.66 > 1.96 yang

merupakan nilai z-tabel maka H1 diterima dan H0 ditolak. Yang

berarti profitabilitas memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

efisiensi.

Page 85: EFISIENSI INDUSTRI ASURANSI UMUM DI INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42043... · 2018-10-22 · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk

70

2) Market Share memiliki nilai z-statistik memiliki nilai z-statistik

sebesar 1.963 dengan nilai probabilitas 0.0548. karena nilai z-

statistik 1.963 > 1.96 yang merupakan nila z-tabel maka H1

diterima dan H0 ditolak. Yang berarti Market Share memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap efisiensi.

3) Klaim memiliki nilai z-statistik memiliki nilai z-statistik

sebesar 3.1 dengan nilai probabilitas 0.0001. karena nilai z-statistik

3.1 > 1.96 yang merupakan nila z-tabel maka H1 diterima dan H0

ditolak. Yang berarti klaim memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap efisiensi..

2.3 Uji Likehood Ratio (Uji G)

Uji likelihood ratio digunakan untuk menguji parameter hasil

dugaan secara bersama-sama, yakni apakah variabel independen

secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen.

Parameter hasil dugaan Profit, Market Share, dan Klaim akan diuji

apakah berpengaruh terhadap variabel dependen yakni efisiensi.

Penelitian ini menggunakan taraf keyakinan sebesar 95% (α =

0,05).

Tabel 4.8 Hasil Uji Likehood Ratio

Value df Probability

Likelihood ratio 32.56142 3 0.0002

LR test summary:

Value df

Restricted LogL 17.20251 38

Unrestricted LogL 22.07531 35

Page 86: EFISIENSI INDUSTRI ASURANSI UMUM DI INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42043... · 2018-10-22 · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk

71

Dari hasil estimasi yang dilakukan, dapat dilihat bahwa nilai

probabilitas sebesar 0,0002 dengan tingkat kepercayaan 5% (0.05).

Karena 0.0002 < 0.5 maka H1 diterima dan H0 ditolak. Sehingga

dapat disimpulkan bahwa variabel profit, market share dan Klaim

secara bersama sama berpengarung signifikan terhadap variabel

efisiensi.

2.4 Interpretasi Hasil Regresi Tobit

Dari hasil estimasi diperoleh bahwa variabel Profitabilitas

berpengaruh signifikan terhadap efisiensi perusahaan asuransi umum

di Indonesia. Hasil tersebut sesuai dengan teori, Menurut Kasmir

(2012) rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan

perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan

ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan. Profitabilitas

perusahaan merupakan salah satu dasar penilaian kondisi suatu

perusahaan, untuk itu dibutuhkan suatu alat analisis yang bisa

menilainya. Alat analisis yang dimaksud adalah rasio-rasio keuangan.

Rasio profitabilitas mengukur efektivitas manajemen berdasarkan

hasil pengembalian yang diperoleh dari penjualan dan investasi

(Brigham, 1993). Bagi perusahaan pada umumnya masalah

profitabilitas lebih penting daripada masalah laba, karena laba yang

besar belum tentu merupakan ukuran bahwa perusahaan itu telah

dapat bekerja dengan efisien. Dari hasil estimasi tersebut dinyatakan

Page 87: EFISIENSI INDUSTRI ASURANSI UMUM DI INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42043... · 2018-10-22 · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk

72

apabila profit meningkat satu satuan maka efisiensi akan meningkat

sebesar 0,408244.

Variabel Market Share berpengaruh signifikan terhadap efisiensi

asuransi umum, hasil tersebut sesuai dengan teori. Ukuran perusahaan

dan market share berhubungan dengan skala produksi. Perusahaan

dapat memilih skala produksinya sendiri. Ketika suatu peningkatan

dalam skala produksi perusahaan mengakibatkan biaya rata-rata lebih

rendah disebut skala ekonomis. Skala ekonomis berhubungan

langsung dengan pengurangan biaya per unit output yang disebabkan

oleh produksi dalam skala yang lebih besar (Case dan Fair, 2007).

Maka dari itu, apabila suatu perusahaan memiliki ukuran (skala) yang

besar, kemungkinan akan mengurangi biaya per unit dan

meningkatnya kinerja perusahaan. Dari hasil estimasi tersebut

dinyatakan apabila profit meningkat satu satuan maka efisiensi akan

meningkat sebesar 0.384573.

Variabel klaim berpengaruh signifikan terhadap efisiensi asuransi

umum. Hasil tersebut sesuai dengan teori. Menurut Budi (2012)

menyatakan bahwa “Klaim asuransi adalah tuntutan dari pihak

tertanggung sehubungan dengan adanya kontrak perjanjian antara

asuransi dengan pihak tertanggung yang masing-masing

pihakmengikatkan diri untuk menjamin pembayaran ganti rugi oleh

penanggung jika pembayaran premi asuransi telah dilakukan oleh

pihak tertanggung, ketika terjadi musibah yang diderita oleh pihak

tertanggung.”

Page 88: EFISIENSI INDUSTRI ASURANSI UMUM DI INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42043... · 2018-10-22 · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk

73

Secara umum prosedur klaim pada asuransi kerugian (umum)

hampir sama, baik pada asuransi syariah maupun konvensional. Yang

membedakan dari masing-masing perusahaan adalah kecepatan dan

kejujuran dalam menilai suatu klaim. Teori menyatakan bahwa beban

merupakan pengurang pendapatan untuk memperoleh laba. Ini berarti

jika beban klaim rendah, laba yang diperoleh akan tinggi namun jika

beban klaim tinggi maka laba yang akan diperoleh rendah. Hal itu

tentu akan berpengaruh terhadap efisiensi perusahaan. Dari hasil

estimasi tersebut dinyatakan bahwa koefisien klaim memiliki nilai

minus, hal itu menjelaskan bahwa pengaruh antara klaim dengan

efisiensi merupakan hubungan negatif yang berarti apabila klaim

meningkat satu satuan maka efisiensi akan turun sebesar -0.359003,

dengan kata lain semakin kecil klaim yang dibayarkan maka akan

sefakin efisiensi sebuah perusahaan.

Dan secara bersama-sama variabel profitabilitas, Market Share,

dan klaim berpengaruh terhadap efisiensi asuransi umum. Hasil

estimasi ini sesuai dengan ketiga teori diatas bahwa semua variabel

memiliki pengaruh terhadap efisiensi.

Page 89: EFISIENSI INDUSTRI ASURANSI UMUM DI INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42043... · 2018-10-22 · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk

74

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dibahas

sebelumnya, penulis memperoleh kesimpulan yang dapat diambil dari

penelitian mengenai Efisiensi Industri Asuransi Umum melalui

pendekatan Data Envelopment Analysis adalah sebagai berikut :

1. Skor Efisiensi asuransi umum syariah pada tahun 2015 dan 2016

lebih baik dari skor efisiensi asuransi umum konvensional. Baik

paada tahun 2015 dan 2016, terdapat 6 perusahaan asuransi syariah

yang masuk 10 besar skor efisiensi secara keseluruhan.

2. Tingkat Efisiensi Industri Asuransi Umum Syariah di Indonesia

memiliki rata-rata skor efisiensi pada tahun 2015 hingga 2016

yakni sebesar 0,9081 dan 0,8601. Sedangkan asuransi umum

konvensional pada tahun 2015 hingga 2016 memiliki rata-rata

yakni sebesar 0.84174 dan 0.7398. Keduanya mengalami

penurunan yang cukup signifikan.

3. Faktor yang mempengaruhi efisiensi adalah Profitabilitas, Market

Share, dan klaim dan secara bersama-sama variabel profitabilitas,

Market Share, dan klaim berpengaruh terhadap efisiensi asuransi

umum. Hasil estimasi ini sesuai dengan ketiga teori diatas bahwa

semua variabel memiliki pengaruh terhadap efisiensi.

Page 90: EFISIENSI INDUSTRI ASURANSI UMUM DI INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42043... · 2018-10-22 · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk

75

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan-kesimpulan diatas, maka diajukan beberapa

saran sebagai berikut:

1. Bagi Pemerintah

Pemerintah harus mendukung sekaligus memperhatikan dengan

baik potensial-potensial Industri dalam menyumbang Investasi.

Dalam penelitian ini, Industri Asurasi Umum dinyatakan sebagai

salah satu Industri yang memiliki potensial. Sehingga diharapkan

pemerintah untuk terus mendorong pertumbuhan dari Industri

Asuransi Umum untuk mencapai kemampuan yang optimal

dalam mengolah sumber daya nya.

2. Bagi Pelaku ekonomi Industri Asuransi

Diharapkan agar mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki.

Sehingga menciptakan iklim industri yang sehat dan terus

berkembang.

3. Bagi Civitas Akademika

Jika pada tahun-tahun berikutnya ada yang melakukan penelitian

sejenis, diharapkan untuk lebih memperluas lagi pembahasan

dengan variabel-variabel lain. Juga dapat mengukur Efisiensi

dari Industri-Industri lain, dengan harapan dapat memacu pelaku

ekonomi dalam Industri tersebut untuk mengoptimalkan sumber

dayanya.

Page 91: EFISIENSI INDUSTRI ASURANSI UMUM DI INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42043... · 2018-10-22 · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk

76

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qaradhawi, Yusuf, Madkhal Li Dirasah Al-Syari’ah Al-islamiyah,

(terj). Jakarta : PT. Mizan Pustaka.

Coelli. (2005). An Introduction to Efficiency and Produktivity Analysis Second

Edition. United stated of America : Springer.

Cooper, W . (1978). Measuring The Efficiency of Decision Making Units.

European Journal of Operational Research 2, 3-4.

Cook, W. D. (2000). Multicomponent Efficiency Measurement and Shared Inputs

in Data Envelopment Analysisi : An Aplication to Sales and Services

Performance in Bank Branches. Journal of Productivity Analysis.

Darmadi, H. (20000). Manajemen asuransi. Jakarta: Bumi Aksara.

Endri. (2008). Efisiensi Teknis Perbankan Syariah di Inonesia. Finance ad

Banking Journal, 1-32.

Ensyclopedia Britania, hlm. 656

Ganie, J. (2013). Hukum Asuransi Indonesia. Jakarta: Sinar Grafika.

Greene, W. H. (2008). Econometric Analysis 6th Edition. New York: Pearson.

Hartono, S. R. (2006). Hukum Asuransi dan Perusahaan Asuransi. Jakarta: Sinar

Grafika.

Hisan, H. H. (1995). Hukum Asy-Syarii'ah Al Islamiyah Fii 'Uquudi at-Ta'miin,

Daru Al I'tisam. Jakarta: Pustaka Firadus.

Hosmer, D. W., & Lemeshow, S. (2000). Apllied Logistic Regression 2nd Edition.

United States of America: John Wiley and Sons.

Irawati, L. (2008). Pengukuran Tingat Efisiensi. Universitas Indonesia Journal,

10-11.

Karim, A. (2007). Ekonomi Makro Islam. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Mardiasmo. (2009). Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: CV. Andi Offset.

Marson, R. D. (1996). Teknis Statiska untuk Bisnis dan Ekonomi Edisi

Kesembilan Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Muslehuddin, M. (1995). Insurance and Islamic Law. Delhi: Makazi Maktabah

Islami.

Page 92: EFISIENSI INDUSTRI ASURANSI UMUM DI INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42043... · 2018-10-22 · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk

77

Nopirin. (2000). Pengantar Ilmu Ekonomi Makro dan Mikro. Yogyakarta: BPFE

Yogyakarta.

Nugroho, R. P. (2006). Pengolahan Data Skala Terbatas dengan Metode Data

Envelopment Analysis (DEA). Universitas Indonesia.

Sitompul, C. (2004). Analisis Efisiensi dengan Bantuan Sistem Pendukung

Keputusan (SPK).

Sula, M. S. (2016). Principle of Islamic Insurance (Life, General, and Social

Insurance). Jakarta: Syakirsula Institute.

Tasman, A., & Aima, M. H. (2013). Ekonomi Manajerial dengan Pendekatan

Matematis . Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Statistik Perasuransian Otoritas Jasa Keuangan tahun 2015

Statistik Otoritas Jasa Keuangan tahun 2016

Undang-undang Republik Indonesia No.40 tahun 2014, Tentang

Perasuransian, Bab I Pasal I, ayat 4

Undang-Undang Perasuransian No. 40 tahun 2014, Bab I, pasal 2

LAMPIRAN-LAMPIRAN

1. SKOR EFISIENSI TIAP PERUSAHAAN TAHUN 2015

Page 93: EFISIENSI INDUSTRI ASURANSI UMUM DI INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42043... · 2018-10-22 · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk

78

Input-Oriented

VRS

DMU No. DMU Name Measure-Specific Efficiency

1 PT Asuransi Kredit Indonesia 0,8822

2 PT Asuransi Astra Buana 0,9194

3 PT Asuransi Central Asia 0,6182

4 PT Asuransi Adira Dinamika 0,9061

5 PT Asuransi Bina Dana Arta 1,0000

6 PT Asuransi Jasa Indonesia 0,3266

7 PT Asuransi Multi Artha Guna 0,9804

8

PT Asuransi Lippo general

Insurance 0,9363

9 PT Asuransi Sinar Mas 1,0000

10 PT Asuransi Tugu Pratama Indo 0,8482

(KONVENSIONAL)

Input-Oriented

VRS

DMU No. DMU Name Measure-Specific Efficiency

1 PT Asuransi Kredit Indonesia 1,0000

2 PT Asuransi Astra Buana 1,0000

3 PT Asuransi Central Asia 1,0000

4 PT Asuransi Adira Dinamika 0,9329

5 PT Asuransi Bina Dana Arta 0,9918

6 PT Asuransi Jasa Indonesia 0,8704

7 PT Asuransi Multi Artha Guna 0,6957

8

PT Asuransi Lippo general

Insurance 0,7057

9 PT Asuransi Sinar Mas 0,9207

10 PT Asuransi Tugu Pratama Indo 0,9640 (SYARIAH)

Page 94: EFISIENSI INDUSTRI ASURANSI UMUM DI INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42043... · 2018-10-22 · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk

79

2. SKOR EFISIENSI TIAP PERUSAHAAN TAHUN 2016

Input-Oriented

VRS

DMU No. DMU Name Measure-Specific Efficiency

1 PT Asuransi Kredit Indonesia 0,7350

2 PT Asuransi Astra Buana 0,9135

3 PT Asuransi Central Asia 0,6741

4 PT Asuransi Adira Dinamika 0,8931

5 PT Asuransi Bina Dana Arta 1,0000

6 PT Asuransi Jasa Indonesia 0,3204

7 PT Asuransi Multi Artha Guna 0,5092

8

PT Asuransi Lippo general

Insurance 0,8659

9 PT Asuransi Sinar Mas 0,9921

10 PT Asuransi Tugu Pratama Indo 0,4945 (KONVENSIONAL)

Input-Oriented

VRS

DMU No. DMU Name Measure-Specific Efficiency

1 PT Asuransi Kredit Indonesia 0,9897

2 PT Asuransi Astra Buana 0,8215

3 PT Asuransi Central Asia 0,9564

4 PT Asuransi Adira Dinamika 0,9416

5 PT Asuransi Bina Dana Arta 1,0000

6 PT Asuransi Jasa Indonesia 1,0000

7 PT Asuransi Multi Artha Guna 0,6297

8

PT Asuransi Lippo general

Insurance 0,6293

9 PT Asuransi Sinar Mas 0,6614

10 PT Asuransi Tugu Pratama Indo 0,9723 (SYARIAH)

Page 95: EFISIENSI INDUSTRI ASURANSI UMUM DI INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42043... · 2018-10-22 · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk

80

3. DATA PENGOLAHAN RANDOM EFFECT TOBIT

No Tahun Perusahaan

Variabel Independen Variabel Dependen

Profit

Market

Share klaim EFISIENSI

1 2015 PT Asuransi Kredit Indonesia 1,30 1,03 6,14 0,8822

2 2016 PT Asuransi Kredit Indonesia 1,03 0,97 6,13 0,7350

3 2015 PT Asuransi Astra Buana 1,15 1,07 6,27 0,9194

4 2016 PT Asuransi Astra Buana 1,31 1,30 6,29 0,9135

5 2015 PT Asuransi Central Asia 0,35 0,17 5,96 0,6182

6 2016 PT Asuransi Central Asia 0,44 1,10 5,91 0,6741

7 2015 PT Asuransi Adira Dinamika 0,86 1,03 6,00 0,9061

8 2016 PT Asuransi Adira Dinamika 0,87 1,20 5,99 0,8931

9 2015 PT Asuransi Bina Dana Arta 0,05 0,85 5,84 1,0000

10 2016 PT Asuransi Bina Dana Arta 0,05 0,95 5,93 1,0000

11 2015 PT Asuransi Jasa Indonesia 0,85 0,97 5,85 0,3266

12 2016 PT Asuransi Jasa Indonesia 0,88 1,03 5,87 0,3204

13 2015 PT Asuransi Multi Artha Guna 0,57 0,5 5,51 0,9804

14 2016 PT Asuransi Multi Artha Guna 0,7 0,49 5,52 0,5092

15 2015

PT Asuransi Lippo general

Insurance 0,36 0,42 5,78

0,9363

16 2016

PT Asuransi Lippo general

Insurance 0,26 0,55 5,34

0,8659

17 2015 PT Asuransi Sinar Mas 0,93 0,54 6,07 1,0000

18 2016 PT Asuransi Sinar Mas 0,91 0,44 5,08 0,9921

19 2015 PT Asuransi Tugu Pratama Indo 0,95 0,41 5,12 0,8482

20 2016 PT Asuransi Tugu Pratama Indo 0,22 0,34 5,44 0,4945

21 2015 PT Asuransi Adira Dinamika 1,09 0,25 4,31 1,0000

22 2016 PT Asuransi Adira Dinamika 1,14 0,11 4,43 0,9897

23 2015 PT Asuransi Astra Buana 1,38 0,15 4,46 1,0000

24 2016 PT Asuransi Astra Buana 1,32 0,3 4,73 0,8215

25 2015 PT Asuransi Sinar Mas 1,27 0,45 4,05 1,0000

26 2016 PT Asuransi Sinar Mas 1,3 0,32 4,14 0,9564

27 2015 PT Asuransi Jasa Indonesia 0,94 0,68 4,50 0,9329

28 2016 PT Asuransi Jasa Indonesia 1,31 0,72 4,14 0,9416

29 2015 PT Asuransi Umum Mega 0,75 0,37 3,64 0,9918

30 2016 PT Asuransi Umum Mega 0,65 0,35 3,51 1,0000

31 2015 PT Asuransi Umum Takaful 0,07 0,09 4,25 0,8704

32 2016 PT Asuransi Umum Takaful 0,96 0,34 4,01 1,0000

33 2015 PT Asuransi Jaya Proteksi Takaful 0,79 0,05 3,90 0,6957

34 2016 PT Asuransi Jaya Proteksi Takaful 0,20 0,27 3,91 0,6297

35 2015 PT Bangun ASKRIDA 0,02 0,72 2,99 0,7057

Page 96: EFISIENSI INDUSTRI ASURANSI UMUM DI INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42043... · 2018-10-22 · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk

81

36 2016 PT Bangun ASKRIDA 0,77 0,18 3,33 0,6293

37 2015 PT Asuransi Central Asia 0,73 0,67 3,47 0,9207

38 2016 PT Asuransi Central Asia 0,096 0,62 3,23 0,6614

39 2015 PT Asuransi Tri Pakarta 0,51 0,65 3,89 0,9640

40 2016 PT Asuransi Tri Pakarta 0,62 0,67 3,72 0,9723

4. UJI Z-STATISTIK

Dependent Variable: EFISIENSI

Method: ML - Censored Normal (TOBIT)

Date: 08/31/18 Time: 05:28

Sample: 1 40

Included observations: 40

Left censoring (value) at zero

Convergence achieved after 4 iterations

Coefficient covariance matrix computed using second derivatives

Variable Coefficient Std. Error z-Statistic Prob.

PROFIT 0.408244 0.159374 2.663591 0.0077

MARKET_SHARE 0.384573 0.201378 1.963747 0.0548

KLAIM -0.359003 0.093611 3.812886 0.0001

C 1.517541 0.536930 3.598632 0.6580

Error Distribution

SCALE:C(5) 0.178919 0.020004 8.944274 0.0000

Mean dependent var 0.837459 S.D. dependent var 0.189884

S.E. of regression 0.191273 Akaike info criterion -0.353766

Sum squared resid 1.280481 Schwarz criterion -0.142656

Log likelihood 12.07531 Hannan-Quinn criter. -0.277435

Avg. log likelihood 0.301883

Left censored obs 0 Right censored obs 0

Uncensored obs 40 Total obs 40

5. UJI LIKEHOOD RATIO

Redundant Variables Test

Null hypothesis: PROFIT MARKET_SHARE KLAIM are jointly insignificant

Equation: UNTITLED

Specification: EFISIENSI PROFIT MARKET_SHARE KLAIM C

Redundant Variables: PROFIT MARKET_SHARE KLAIM

Value df Probability

Likelihood ratio 32.56142 3 0.0002

LR test summary:

Value df

Restricted LogL 17.20251 38

Unrestricted LogL 22.07531 35

Page 97: EFISIENSI INDUSTRI ASURANSI UMUM DI INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42043... · 2018-10-22 · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk

82

Restricted Test Equation:

Dependent Variable: EFISIENSI

Method: ML - Censored Normal (TOBIT) (Quadratic hill climbing / Eviews

legacy)

Date: 08/31/18 Time: 05:33

Sample: 1 40

Included observations: 40

Left censoring (value) at zero

Convergence achieved after 3 iterations

Coefficient covariance matrix computed using second derivatives

Variable Coefficient Std. Error z-Statistic Prob.

C 0.837459 0.029646 28.24900 0.0000

Error Distribution

SCALE:C(2) 0.187495 0.020963 8.944284 0.0000

Mean dependent var 0.837459 S.D. dependent var 0.189884

S.E. of regression 0.192366 Akaike info criterion -0.410125

Sum squared resid 1.406180 Schwarz criterion -0.325681

Log likelihood 10.20251 Hannan-Quinn criter. -0.379593

Avg. log likelihood 0.255063

Left censored obs 0 Right censored obs 0

Uncensored obs 40 Total obs 40