efisiensi dan stabilitas: studi komparasi perbankan ...€¦ · 2017-2018 : sekretaris bidang ii...

166
EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN SYARIAH DI ASEAN SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) Oleh: AISYAH RAISA MEDINA NIM. 11150850000065 JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 M / 1440 H

Upload: others

Post on 22-Jul-2020

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI

PERBANKAN SYARIAH DI ASEAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

Oleh:

AISYAH RAISA MEDINA

NIM. 11150850000065

JURUSAN PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2019 M / 1440 H

Page 2: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

ii

Page 3: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

iii

Page 4: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

iv

Page 5: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

v

Page 6: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Data Priadi

Nama : Aisyah Raisa Medina

Tempat, tanggal lahir : Jakarta, 26 April 1997

Agama : Islam

Alamat Rumah : Perum. Bumi Indah Pesona (BIP) Blok D6 No 19,

Kalisuren, Tajurhalang, Bogor

Nomor Handphone : 085813314550

Email : [email protected]

Kebangsaan : Indonesia

Riwayat Pendidikan

2015-2019 : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (S1)

2012-2015 : SMA Negeri 1 Parung

2009-2012 : SMP Islam Parung

2007-2009 : SD Negeri Kandang Panjang 01

2003-2007 : SD Taman Pejuang Bekasi

Pengalaman Organisasi dan Kepanitiaan

2013-2014 : Anggota Komisi B MPK SMA Negeri 1 Parung

2017-2018 : Wakil Koordinator Divisi Humas dan Media Lingkar Studi

Ekonomi Syariah (LiSEnSi) UIN Jakarta

2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ)

Perbankan Syariah UIN Jakarta

2018-Sekarang : Anggota Divisi Kominfo Himpunan Mahasiswa Banten (HMB)

Jakarta

Kemampuan Khusus

1. Microsoft Office (Word, Excel, dan Power Point)

2. Design Grafis (CorelDRAW dan Photoshop)

3. Video Editing (AVS, Movie Maker)

4. Bahasa (English dan Indonesia)

Page 7: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

vii

EFFICIENCY AND STABILITY: COMPARATIVE STUDY

OF ISLAMIC BANKING IN ASEAN

ABSTRACT

This study analyzes the level of efficiency and stability of Islamic Banking in

ASEAN. In addition, this study also analyzed differences in the level of efficiency

and stability of Islamic Banking in ASEAN. The study using the sample of seven

Islamic Bank in five countries in the ASEAN region in 2013-2017. The method

used to measure efficiency is Stochastic Frontier Analysis, while for stability use

the Z-Score. Tests carried out in this study were hypothesis testing with Binomial

Test and different test with Kruskal-Wallis Test. Based on the results of the study,

the average efficiency value of Islamic Banking in ASEAN as a whole is equal to

0,986503. Then based on the Binomial Test, proving that Islamic Banking in

ASEAN is efficient. Meanwhile, the average stability value of Islamic Banking in

ASEAN as a whole is worth 5.21. Then based on the Binomial Test, proving that

Islamic Banking in ASEAN is stable. Furthermore, for the Kruskal-Wallis

difference test conducted, it proves that there is no significant difference between

the level of efficiency of Islamic Banking in ASEAN, whereas for stability there

is a significant difference between the level of stability of Islamic Banking in

ASEAN.

Keywords: Efficiency, Stability, Stochastic Frontier Analysis (SFA), Z-Score,

Islamic Banking.

Page 8: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

viii

EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI

PERBANKAN SYARIAH DI ASEAN

ABSTRAK

Penelitian ini menganalisis tingkat efisiensi dan stabilitas Perbankan Syariah di

ASEAN. Selain itu, penelitian ini juga menganalisis perbedaan tingkat efisiensi

dan stabilitas Perbankan Syariah di ASEAN. Penelitian ini menggunakan sampel

7 Bank Syariah di lima Negara pada kawasan ASEAN pada 2013-2017. Metode

yang digunakan untuk pengukuran efisiensi adalah menggunakan Stochastic

Frontier Analysis, sedangkan untuk stabilitas menggunakan Z-Score. Pengujian

yang dilakukan dalam penelitian ini adalah uji hipotesis dengan uji Binomial dan

uji beda dengan uji Kruskal-Wallis. Berdasarkan hasil penelitian, rata-rata nilai

efisiensi Perbankan Syariah di ASEAN secara keseluruhan adalah sebesar

0,986503. Kemudian berdasarkan Uji Binomial, membuktikan bahwa Perbankan

Syariah di ASEAN adalah efisien. Sementara itu, rata-rata nilai stabilitas

Perbankan Syariah di ASEAN secara keseluruhan adalah senilai 5,21. Kemudian

berdasarkan Uji Binomial, membuktikan bahwa Perbankan Syariah di ASEAN

adalah stabil. Selanjutnya untuk uji beda Kruskal-Wallis yang dilakukan,

membuktikan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara tingkat

efisiensi Perbankan Syariah di ASEAN, sedangkan untuk stabilitas terdapat

perbedaan yang signifikan antara tingkat stabilitas Perbankan Syariah di ASEAN.

Kata Kunci: Efisiensi, Stabilitas, Stochastic Frontier Analysis (SFA), Z-Score,

Perbankan Syariah.

Page 9: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

ix

KATA PENGANTAR

Assalamu‟alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh.

Alhamdulillaahhi Robbil „Alamin, segala puji dan syukur kehadirat Allah

SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga peneliti dapat

menyelesaikan skripsi ini. Atas izin-Nyalah peneliti dapat menyelesaikannya.

Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW

beserta keluarga dan para sahabatnya.

Skripsi yang berjudul “Efisiensi dan Stabilitas: Studi Komparasi

Perbankan Syariah di ASEAN” ini peneliti ajukan untuk memenuhi persyaratan

guna meraih gelar Sarjana Ekonomi (S.E). Selama proses penulisan dan

penyusunan skripsi ini, peneliti mendapat dukungan dari berbagai pihak, baik

berupa doa, arahan, motivasi, bantuan serta bimbingan yang sangat berarti dari

berbagai pihak. Oleh karena itu, peneliti mengucapkan terima kasih kepada:

1. Orang tua tercinta, Ibu Ratu Ifat Fatinah dan Bapak Aris Iswadi yang telah

memberikan segala sesuatu yang berharga bagi peneliti dan selalu

memberikan doa, semangat, waktu, tenaga, dukungan moral dan materiil

yang sangat berarti bagi peneliti sehingga peneliti dapat menyelesaikan

skripsi dan studi sampai saat ini.

2. Saudara-saudara tercinta, Abdul Jabbar Ridho, Jasmine Sarah Lutfiah dan

Aziz Ersyad Selamat yang selalu memberikan dukungan, semangat, bantuan,

sehingga peneliti dapat terus berusaha mendapatkan gelar sarjana.

3. Keluarga besar peneliti yang selalu memberikan dukungan agar segera

menyelesaikan studi.

4. Bapak Prof. Dr. Amilin, S.E., Ak., M.Si., CA., QIA., BKP., CRMP., selaku

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah memberikan kesempatan

kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi.

5. Bapak Prof. Dr. Ahmad Rodoni, MM., selaku Dosen Pembimbing Skripsi

yang dengan sabar telah memberikan ilmu, arahan, saran, dan meluangkan

waktunya dalam proses penyelesaian penelitian skripsi ini hingga selesai.

Page 10: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

x

6. Ibu Cut Erika Ananda Fatimah, SE., MBA., selaku Ketua Jurusan dan Ibu

Fitri Damayanti, SE., M.Si., selaku Sekretaris Jurusan Perbankan Syariah

Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah

memberikan banyak dukungan dan membantu dalam pemenuhan berkas-

berkas administrasi dan persetujuan proposal penelitian.

7. Bapak Dr. Suhenda Wiranata, ME., selaku Dosen Pembimbing Akademik

yang telah memberikan banyak masukan dan motivasi dari awal perkuliahan

hingga akhir masa studi.

8. Bapak Supriyono, MM., selaku pembina LSO LiSEnSi yang selalu

memberikan dorongan bagi peneliti untuk segera menyelesaikan skripsi ini.

9. Seluruh jajaran Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah memberikan

ilmu dan pelajaran hidup yang berguna bagi peneliti selama perkuliahan.

10. Sahabat sekaligus teman seperjuangan peneliti, Siti Rohanah (Ana) yang

selalu ada dan menemani peneliti dalam lika-liku perkuliahan, perkomprean,

dan perskripsisan, yang selalu memberikan dorongan agar dapat segera

menyelesaikan tugas akhir ini demi mendapatkan gelar sarjana.

11. Sahabat peneliti selama berkuliah, Siti Rohanah (Ana), Shinta Fajriah, Sasa

Parera, Aliftia Maulidina Farhana yang selalu menemani peneliti dalam

suka-duka selama masa perkuliahan.

12. Nining Latifah Rahman, teman seperjuangan dan se-organisasi yang selalu

ada, menemani dan mendukung peneliti dalam setiap kegiatan.

13. Teman-teman seperjuangan kompre, Laili Naelul Muna, Anissa Abda, Ayu

Utari Ningsih, dan Siti Rohanah yang telah berjuang bersama demi

mendapatkan gelar sarjana.

14. Serta seluruh mahasiswa Perbankan Syariah Angkatan 2015 atas

kebersamaannya selama 4 tahun belajar dan berteman dengan kalian.

15. Divisi Humas dan Media LiSEnSi, yaitu Reza Andika Putra, Fathurrahman

Nasution, Rahmi Sri Intan M., Ahmad Fachri dan juga Siti Rohanah yang

telah menemani dan selalu memberikan yang terbaik selama masa

kepengurusan di LiSEnSi, bahkan sampai pada saat ini. Terima kasih telah

memberikan kesempatan bagi peneliti untuk menjadi bagian dari kalian.

Page 11: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

xi

16. LiSEnSi angkatan 2015, Nining Latifah Rahman, Rizka Yunita, Sandi

Darussalam, Nuriah Kulsum, Idham Halid, M. Nasrulloh, Alfin Aprian

Rizki yang telah memberikan banyak pembelajaran bagi peneliti, baik dari

keilmuan, kehidupan dan sosial yang sangat berarti bagi peneliti selama

berorganisasi.

17. Adik-adik Divisi Humas dan Media LiSEnSi 2019/2020, Syifa Saniyah

Nurjanah, Dita Dwi Aliyah, Fariza Dwi, Abdul Ghani, Ahmad Fachri, Ika

Rohmah Safitri, Putri Puspa A. yang selalu menghibur dan menyemangati.

18. Kepada kakak-kakak LiSEnSi, Ka Mahdya, Ka Maul, Ka Riska dan seluruh

keluarga besar Lingkar Studi Ekonomi Syariah (LiSEnSi) yang tidak bisa

disebutkan satu-persatu oleh peneliti.

19. Sahabat peneliti selama di HMB Jakarta, Siti Subadriah yang selalu ada,

menemani dan mendengar keluh-kesah peneliti dalam segala hal serta

seluruh keluarga besar HMB Jakarta.

20. Adik-adik HMJ Perbankan Syariah Bidang II 2018/2019, Caca, Alviyan,

Kijar, Putri, Ridha, Sulis, Husna, Daya, Ghani dan yang lainnya.

21. Teman-teman KKN Muspaca 28, Evita, Amah, Dina, Erma, Hilal, Gebryan,

Amey, Lala, Siska, Zulfa, Nurul, Nun, Syafira, Wely, Desi, Iqbal (Mase),

dan TB yang telah memberikan pengalaman yang sangat berharga bagi

peneliti selama satu bulan penuh.

22. Serta seluruh pihak yang telah membantu peneliti yang tidak dapat peneliti

sebut satu persatu. Semoga Allah membalas kebaikan kalian semua. Aamiin.

Demikian skripsi ini peneliti ajukan, semoga dapat bermanfaat bagi kita

semua dan dapat berkontribusi bagi perkembangan industri keuangan syariah.

Atas perhatian pembaca, peneliti mengucapkan terima kasih.

Wassalamu‟alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh.

Jakarta, 12 Mei 2019

Aisyah Raisa Medina

Page 12: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

xii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................ ix

DAFTAR ISI ....................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xiv

DAFTAR GRAFIK ............................................................................................. xv

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1

A. Latar Belakang ......................................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................................. 9

C. Batasan Masalah ...................................................................................... 9

D. Rumusan Masalah .................................................................................... 10

E. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian ............................................... 10

F. Tinjauan Kajian Terdahulu ...................................................................... 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA......................................................................... 26

A. Teori Terkait Variabel Penelitian ............................................................. 26

1. Perbankan Syariah ................................................................................ 26

2. Efisiensi Perbankan ............................................................................... 33

3. Stabilitas Perbankan .............................................................................. 45

B. Kerangka Pemikiran ................................................................................. 48

C. Keterkaitan Antar Variabel dan Hipotesis Penelitian .............................. 50

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ........................................................... 54

A. Populasi dan Sampel ................................................................................ 54

B. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................. 56

C. Sumber Data ............................................................................................. 56

D. Instrumen Penelitian ................................................................................ 57

E. Teknik Pengumpulan Data ....................................................................... 59

F. Teknik Pengolahan Data .......................................................................... 59

1. Mengukur Efisiensi dengan Stochastic Frontier Analysis (SFA) ......... 59

2. Mengukur Stabilitas (Z-Score) .............................................................. 61

Page 13: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

xiii

3. Uji Normalitas ....................................................................................... 61

4. Uji Hipotesis ......................................................................................... 62

5. Uji Beda ................................................................................................ 63

6. Uji Post Hoc .......................................................................................... 66

BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 67

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ......................................................... 67

B. Temuan Hasil Penelitian .......................................................................... 81

1. Statistik Deskriptif ................................................................................ 81

2. Hasil Analisis Efisiensi dengan SFA .................................................... 90

3. Hasil Analisis Stabilitas dengan Z-Score .............................................. 99

4. Uji Normalitas ....................................................................................... 109

5. Hasil Uji Hipotesis dengan Uji Nonparametrik Binomial .................... 111

6. Hasil Uji Beda Nonparametrik Kruskal-Wallis .................................... 114

7. Uji Post Hoc dengan Uji Mann Whitney .............................................. 115

C. Pembahasan .............................................................................................. 119

1. Analisis Tingkat Efisiensi Perbankan Syariah di ASEAN ................... 119

2. Analisis Tingkat Stabilitas Perbankan Syariah di ASEAN .................. 122

3. Analisis Perbedaan Tingkat Efisiensi Perbankan Syariah

di ASEAN ............................................................................................. 125

4. Analisis Perbedaan Tingkat Stabilitas Perbankan Syariah

di ASEAN ............................................................................................. 126

BAB V KESIMPULAN ...................................................................................... 128

A. Kesimpulan .............................................................................................. 128

B. Saran......................................................................................................... 130

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 133

LAMPIRAN-LAMPIRAN.................................................................................. 141

Page 14: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 1. 1 Aset Keuangan Syariah Global Berdasarkan Kelompok Negara ........... 2

Tabel 1. 2 Tinjauan Kajian Terdahulu ................................................................... 12

Tabel 3. 1 Proses Pengambilan Sampel ................................................................. 55

Tabel 3. 2 Instrumen Penelitian ............................................................................. 58

Tabel 4. 1 Statistik Deskriptif Variabel Perbankan Syariah di ASEAN Periode

2013-2017 (Dalam Ribu US Dollar, kecuali ROA) ............................. 81

Tabel 4. 2 Efisiensi Perbankan Syariah di ASEAN dengan SFA .......................... 90

Tabel 4. 3 Stabilitas Perbankan Syariah di ASEAN dengan Z-Score .................. 100

Tabel 4. 4 Uji Post Hoc Stabilitas dengan Mann Whitney .................................. 117

Page 15: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

xv

DAFTAR GRAFIK

Grafik 1. 1 Pangsa Aset Keuangan Syariah Global ................................................. 1

Grafik 1. 2 Persentase Aset Perbankan Syariah Menurut Negara di Dunia ............. 3

Grafik 4. 1 Total Aset Perbankan Syariah Berdasarkan Regional

(Dalam Juta US$) ............................................................................... 68

Grafik 4. 2 Pergerakan Biaya Tenaga Kerja Perbankan Syariah di ASEAN periode

2013-2017 (Dalam Ribu US Dollar) ................................................... 83

Grafik 4. 3 Pergerakan Dana Pihak Ketiga Perbankan Syariah di ASEAN periode

2013-2017 (Dalam Ribu US Dollar) ................................................... 84

Grafik 4. 4 Pergerakan Aset Tetap Perbankan Syariah di ASEAN periode 2013-

2017 (Dalam Ribu US Dollar) ............................................................ 85

Grafik 4. 5 Pergerakan Total Pembiayaan Perbankan Syariah di ASEAN periode

2013-2017 (Dalam Ribu US Dollar) ................................................... 86

Grafik 4. 6 Pergerakan Return on Asset Perbankan Syariah di ASEAN periode

2013-2017 (Dalam Ribu US Dollar) ................................................... 87

Grafik 4. 7 Pergerakan Ekuitas Perbankan Syariah di ASEAN periode 2013-2017

(Dalam Ribu US Dollar) ..................................................................... 88

Grafik 4. 8 Pergerakan Total Aset Perbankan Syariah di ASEAN periode 2013-

2017 (Dalam Ribu US Dollar) ............................................................ 89

Grafik 4. 9 Efisiensi Perbankan Syariah di ASEAN 2013-2017 ........................... 91

Grafik 4. 10 Nilai Efisiensi (SFA) Bank Syariah Mandiri ..................................... 92

Grafik 4. 11 Nilai Efisiensi (SFA) Bank Muamalat Indonesia .............................. 93

Grafik 4. 12 Nilai Efisiensi (SFA) Maybank Islamic Berhad ................................ 94

Grafik 4. 13 Nilai Efisiensi (SFA) CIMB Islamic Berhad ..................................... 95

Grafik 4. 14 Nilai Efisiensi (SFA) Bank Islam Brunei Darussalam ...................... 96

Grafik 4. 15 Nilai Efisiensi (SFA) Amanah Islamic Bank Filipina ....................... 97

Grafik 4. 16 Nilai Efisiensi (SFA) Islamic Bank of Thailand ............................... 98

Grafik 4. 17 Stabilitas Perbankan Syariah di ASEAN 2013-2017 ...................... 101

Page 16: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

xvi

Grafik 4. 18 Nilai Stabilitas (Z-Score) Bank Syariah Mandiri 2013-2017 ...... 102

Grafik 4. 19 Nilai Stabilitas (Z-Score) Bank Muamalat Indonesia 2013-2017 ... 103

Grafik 4. 20 Nilai Stabilitas (Z-Score) Maybank Islamic Berhad 2013-2017 .... 104

Grafik 4. 21 Nilai Stabilitas (Z-Score) CIMB Islamic Berhad 2013-2017 ........ 105

Grafik 4. 22 Nilai Stabilitas (Z-Score) Bank Islam Brunei Darussalam

2013-2017 ....................................................................................... 106

Grafik 4. 23 Nilai Stabilitas (Z-Score) Amanah Islamic Bank Filipina

2013-2017 ....................................................................................... 107

Grafik 4. 24 Nilai Stabilitas (Z-Score) Islamic Bank of Thailand 2013-2017 ..... 108

Page 17: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Alur Operasional Bank Syariah ........................................................ 29

Gambar 2. 2 Kerangka Pemikiran .......................................................................... 49

Gambar 4. 1 Uji Normalitas Data Efisiensi ......................................................... 110

Gambar 4. 2 Uji Normalitas Data Stabilitas ........................................................ 111

Gambar 4. 3 Hasil Uji Binomial Data Efisiensi ................................................... 112

Gambar 4. 4 Hasil Uji Binomial Data Stabilitas .................................................. 113

Gambar 4. 5 Hasil Uji Kruskal-Wallis Data Efisiensi ......................................... 114

Gambar 4. 6 Hasil Uji Kruskal-Wallis Data Stabilitas ........................................ 115

Page 18: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Data sekunder untuk Efisiensi sebelum diolah................................142

Lampiran 2: Data sekunder untuk Stabilitas sebelum diolah ...............................143

Lampiran 3: Hasil uji Post Hoc tingkat Stabilitas ................................................144

Lampiran 4: Kurs Jual untuk setiap mata uang Rupiah, Ringgit, Dolar Brunei,

Peso Filipina dan Bath Thailand terhadap

US Dollar 14 Mei 2019. ..................................................................148

Page 19: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sektor keuangan merupakan sektor yang memiliki peran yang sangat

penting dalam sebuah perekonomian. Saat ini, keuangan syariah merupakan salah

satu yang menjadi perhatian dalam sektor keuangan dunia. Sejak awal

kemunculan bank syariah yakni Mit Ghamr Local Saving Bank pada 1963 dan

Islamic Development Bank (IDB) pada 1973 (Yaya dkk., 2014), industri

keuangan syariah di dunia menunjukkan perkembangan yang meningkat sampai

dengan saat ini. Hal ini dapat terlihat dari industri dan keuangan syariah dunia

yang menunjukkan trend positif. Menurut Global Islamic Financial Report (2017)

perkembangan ukuran perbankan dan keuangan syariah di dunia periode 2013-

2016 mengalami peningkatan dengan peningkatan tertinggi terjadi pada tahun

2014 lalu.

Berkembangnya industri keuangan syariah, termasuk di dalamnya

perbankan syariah juga mengalami perkembangan positif, bahkan mendominasi di

antara sektor keuangan syariah lainnya. Perbankan syariah menjadi sektor yang

paling dominan pada 2017 lalu. Dominasi perbankan syariah ini dapat dilihat

dalam grafik berikut.

Grafik 1. 1 Pangsa Aset Keuangan Syariah Global

Sumber: Global Islamic Financial Report 2017 (data diolah)

Page 20: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

2

Menurut grafik 1.1 sektor perbankan syariah merupakan sektor yang

dominan pada tahun 2017. Sektor perbankan menguasai pangsa aset keuangan

syariah global yaitu sebesar 75% kemudian disusul oleh sukuk yaitu sebesar 15%.

Kemudian diikuti oleh Investasi Syariah sebesar 4% lalu asuransi dan pembiayaan

mikro dengan angka yang sama yakni 1% Besarnya persentase pangsa aset

perbankan syariah pada sistem keuangan di global membuat perbankan syariah

menjadi salah satu indikator yang dinilai dapat mendukung kemajuan sektor

keuangan syariah global. Untuk itu, penelitian mengenai perbankan syariah perlu

untuk dilakukan.

Dalam perkembangan keuangan syariah dunia, Kawasan Asia Tenggara

yang tergabung dalam organisasi ASEAN (Association of Southeast Asian Nation)

yang dibentuk pada tahun 1976 (Winantyo dkk., 2008) juga ikut berkontribusi

dalam memajukan keuangan dan perbankan syariah dunia. Hal ini sejalan dengan

yang dikatakan oleh Ali dan Rama (2015) bahwa kawasan Asia Tenggara saat ini

berkembang untuk menjadi pusat keuangan dan perbankan syariah dunia.

Tabel 1. 1 Aset Keuangan Syariah Global Berdasarkan Kelompok Negara

(Dalam Miliar USD)

Regional Perbankan

Syariah Sukuk

Investasi

Syariah

Kontribusi

Asuransi Total

Asia 218,6 182,7 19,8 4,4 425,5

GCC 650,8 115,2 23,4 11,7 801,1

MENA (kecuali

GCC) 540,5 16,6 0,2 8,4 565,7

Afrika (Kecuali

Afrika Selatan) 26,6 1,9 1,5 0,6 30,6

Others 56,9 2,1 11,2 - 70,2

Total 1.493,4 318,5 56,1 25,1 1.893,1

Sumber: Islamic Financial Service Industry 2017 (data diolah)

Berdasarkan tabel 1.1 dapat terlihat bahwa wilayah Asia termasuk di

dalamnya Asia Tenggara merupakan salah satu pemberi kontribusi terbesar

setelah negara –negara GCC dan MENA dalam keuangan syariah dunia, termasuk

Page 21: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

3

perbankan syariah. Negara GCC menyumbang kontribusi sebesar USD 801,1

miliar untuk total aset keuangan syariah dan sebesar USD 650,8 miliar untuk

perbankan syariah. Kemudian diikuti oleh Negara MENA dengan kontribusi

sebesar USD 565,7 miliar untuk total aset keuangan syariah dan sebesar USD

540,5 miliar untuk perbankan syariah. Setelah itu, Negara Asia menyumbang

kontribusi sebesar USD 425,5 miliar dalam total aset keuangan syariah dan

sebesar USD 218,6 miliar dalam aset perbankan syariah.

Sementara itu, pada perkembangan perbankan syariah di negara ASEAN

masih terdapat kesenjangan. Kualitas perkembangan di negara-negara ASEAN

tersebut tidak sama dan terdapat perbedaan jarak yang cukup signifikan di antara

negara-negara ASEAN (Ali dan Rama, 2015). Hal ini sejalan dengan data yang

diperoleh dari IFSI berikut ini.

Grafik 1. 2 Persentase Aset Perbankan Syariah Menurut Negara di Dunia

Sumber: Islamic Financial Services Industry 2017 (data diolah)

Berdasarkan grafik 1.2 terlihat bahwa saat ini, persentase aset perbankan

syariah di dunia yang terbesar adalah negara Iran sebesar 33%. Kemudian diikuti

oleh Saudi Arabia sebesar 20,6%. Untuk negara-negara ASEAN terdapat

Page 22: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

4

Malaysia dengan peringkat ketiga sebesar 9,3%. Kemudian Indonesia sebesar

1,6% dengan peringkat kesepuluh dan Brunei Darussalam sebesar 0,5 % dengan

posisi ketujuh belas. Dalam grafik tersebut jelas terlihat bahwa negara ASEAN

yang tidak semua negaranya memiliki penduduk dengan mayoritas muslim,

memberikan kontribusi yang cukup besar kepada perbankan syariah di dunia.

Meskipun demikian, seperti yang telah dikatakan sebelumnya bahwa

perkembangan tersebut tidak merata di antara negara-negara di ASEAN.

Kontribusi terbesar diberikan oleh malaysia kemudian baru Indonesia, lalu Brunei

Darussalam. Menurut Ali dan Rama (2015) perbedaan yang cukup signifikan ini

terjadi karena perbedaan regulasi di negara-negara tersebut. Hal tersebut dapat

menjadi kendala untuk integrasi keuangan syariah di negara ASEAN nantinya.

Untuk itu, penelitian mengenai perbankan syariah di negara ASEAN ini perlu

untuk dilakukan.

Perbankan syariah, sebagai sektor keuangan yang mendukung

perekonomian secara global memiliki peran sebagaimana perbankan pada

umumnya yakni menghimpun dana dari masyarakat kemudian menyalurkannya

dalam bentuk pembiayaan dan tidak bertentangan dengan ketentuan syariah.

Ketika perbankan, sebagai bagian dalam sistem keuangan tidak dapat melakukan

fungsi intermediaries sebagai mana mestinya, maka hal tersebut dapat

menghambat sistem perekonomian secara global. Untuk itu efisiensi dan stabilitas

perbankan syariah perlu untuk diperhatikan.

Menurut Rusydiana (2018) Efisiensi sendiri sering kali didefinisikan

dengan doing the thing right atau melakukan sesuatu dengan benar. Hal ini

dikaitkan dengan cara suatu perusahaan, dalam hal ini perbankan syariah untuk

mencapai tujuannya. Untuk itu, efisiensi biasanya berkaitan dengan cara

perusahaan untuk menekan biaya agar mendapatkan keuntungan yang maksimal.

Hal ini sesuai dengan teori produsen yakni memaksimalkan keuntungan dengan

meminimalisasi biaya. Dalam perbankan syariah, semakin tinggi profit dan

semakin rendah biaya yang dikeluarkan maka efisiensi bank syariah akan semakin

baik.

Page 23: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

5

Sementara itu, stabilitas perbankan merupakan keadaan di mana suatu

bank dinyatakan sehat dan tidak ada indikasi kesulitan keuangan dalam kurun

waktu tertentu. Stabilitas perbankan syariah diukur dengan profitabilitas serta

ekuitas bank syariah. Menurut Miah dan Uddin (2017) stabilitas akan tercapai jika

biaya yang dikeluarkan oleh bank syariah efisien. Stabilitas perbankan yang baik

akan menjadi pendukung untuk sistem keuangan yang baik pula.

Menjaga efisiensi dan stabilitas perbankan syariah memang perlu karena

dapat memberikan dorongan positif pada keuangan syariah secara global,

khususnya dalam lingkup kawasan ASEAN. Apalagi dengan adanya Masyarakat

Ekonomi ASEAN (MEA) mulai dari tahun 2015, persaingan dalam industri

keuangan akan semakin ketat, khususnya untuk perbankan syariah. Untuk dapat

menghadapi persaingan yang ketat dalam MEA ini, perbankan syariah di berbagai

negara di ASEAN perlu untuk melakukan evaluasi kinerja, yang salah satunya

bisa dilakukan dengan mengukur tingkat efisiensi perbankan syariah. (Yulita dan

Rizal, 2016) Dengan begitu, maka hasil dari pada pengukuran efisiensi dapat

menjadi bahan evaluasi kinerja bagi pihak-pihak terkait perbankan syariah di

ASEAN untuk dapat meningkatkan kinerjanya dan dapat bersaing di kawasan

ASEAN maupun global.

Selain efisiensi perbankan syariah, stabilitas keuangan juga harus selalu

menjadi perhatian agar sistem keuangan dapat terus bertahan untuk menghindari

ataupun menghadapi terjadinya krisis. Krisis global yang terjadi pada tahun 2007-

2008 bersumber dari kredit perumahan yang berkualitas rendah di Amerika

Serikat. Pengaruh dinamika pasar di Amerika Serikat sangatlah besar bagi

perekonomian global (Prasetyantoko, 2008). Karena masalah tersebut merembet

ke perbankan AS yang menyebabkan krisis tersebut menyebar hingga ke Eropa

dan Asia, termasuk Indonesia di dalamnya. Pada saat terjadinya krisis tersebut,

penelitian yang dilakukan oleh Miah dan Uddin (2018) dan juga penelitian yang

dilakukan oleh Beck, Kunt, Merouche. (2013) mengatakan bahwa bank syariah

lebih stabil daripada bank konvensional karena tidak mengandung unsur bunga

sehingga tidak terlalu terpengaruh dengan gejolak krisis pada saat itu. Pada saat

Page 24: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

6

inilah sektor perbankan syariah diharapkan juga mampu bertahan untuk

memajukan keuangan di ASEAN secara khusus dan global secara umum.

Beralih kepada periode saat ini, menurut Laporan Profil Industri

Perbankan (2018) pada triwulan II-2018, terdapat tekanan ekonomi global yang

diikuti dengan pertumbuhan ekonomi global yang tidak merata. Perekonomian AS

menunjukkan peningkatan sedangkan perekonomian Jepang, Eropa, dan Tiongkok

relatif melambat. Menurut Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) (2018), memasuki

tahun 2018, Federal Reserve menaikkan bunga acuan (Fed rate) pada Maret 2018.

Hal ini disebabkan kondisi pasar tenaga kerja AS yang melakukan penguatan dan

aktivitas perekonomian yang tumbuh pada level moderat. Meskipun inflasi AS

masih di bawah target, namun diperkirakan akan segera stabil dalam beberapa

bulan ke depan. Kenaikan suku bunga Fed ini sudah diperkirakan, namun yang

menjadi kekhawatiran adalah jika kenaikannya terlalu agresif. Tekanan global lain

yang muncul di tahun 2018 adalah adanya sentimen pasar keuangan global yang

dipicu oleh perang dagang AS dengan China. Perang dagang ini berpotensi

memicu ketidakpastian global dan dapat meningkatkan volatilitas di pasar

keuangan. Faktor-faktor eksternal tersebut dapat menjadi tekanan bagi keuangan

secara global. Untuk itu, dilihat banyaknya tekanan dari eksternal, perbankan

syariah yang tidak berorientasi kepada bunga diharapkan dapat memiliki daya

tahan terhadap krisis, yang mana dapat diukur dengan tingkat stabilitas perbankan.

Selain itu, efisiensi juga menjadi hal yang penting bagi perbankan syariah untuk

meningkatkan kinerja perbankan syariah. Dengan demikian, bank syariah dapat

menjadi alternatif untuk menopang keuangan di ASEAN ataupun keuangan global

secara umum nantinya.

Di tengah persaingan yang ketat dan tekanan global tersebut, perbankan

syariah yang mendominasi di antara sektor keuangan syariah lainnya menjadi

perhatian, terlebih masih adanya kesenjangan perkembangan perbankan syariah di

negara-negara ASEAN. Untuk itu, efisiensi serta stabilitas perbankan syariah di

ASEAN sangat perlu untuk dikaji lebih dalam.

Page 25: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

7

Penelitian mengenai efisiensi dan stabilitas perbankan syariah telah

dilakukan sebelumnya, namun hanya beberapa penelitian yang melakukan

pengukuran terhadap keduanya secara bersamaan seperti penelitian yang

dilakukan oleh Miah dan Uddin (2017), Beck dkk. (2013) Rusydiana (2018).

Sementara itu, penelitian lainnya umumnya hanya melakukan salah satu

pengukuran saja, efisiensi ataupun stabilitas perbankan syariah. Miah dan Uddin

(2017) dan Beck (2013) mengatakan bahwa bank syariah lebih stabil dari pada

bank konvensional, tetapi lebih rendah tingkat efisiensinya. Rusydiana (2018)

mengatakan bahwa bank syariah dengan metode VRS memiliki tingkat efisiensi

yang tinggi, begitupun stabilitas efisiensinya.

Penelitian mengenai efisiensi telah banyak dilakukan. Di antara penelitian

yang telah ada, pengukuran efisiensi biasanya dilakukan dengan menggunakan

rasio CAMEL ataupun rasio kinerja perbankan seperti BOPO dan lain sebagainya.

Pada penelitian ini, peneliti mengukur efisiensi dengan metode yang berbeda,

yaitu dengan Stochastic Frontier Analysis (SFA). Famera dan Indriani (2018)

melakukan penelitian yang mengukur efisiensi perbankan syariah dengan dual

banking system menggunakan metode SFA. Hasil penelitian mengungkapkan

bahwa efisiensi unit usaha syariah unggul dibandingkan bank konvensional pada

pendekatan produksi, namun nilai efisiensi unit usaha syariah rendah pada

pendekatan aset dan pendekatan intermediasi. Kemudian Yulita dan Rizal (2016)

melakukan penelitian menggunakan alat analisis yang berbeda, yaitu dengan Data

Envelopment Analysis (DEA) pada efisiensi perbankan syariah di dua negara

dalam kawasan ASEAN, yaitu Indonesia dan Malaysia. Hasil penelitian tersebut

mengungkapkan bahwa perbankan syariah di Indonesia lebih efisien daripada

perbankan syariah di kedua negara tersebut, namun tidak terdapat perbedaan yang

signifikan.

Penelitian mengenai Stabilitas Perbankan Syariah dan Perbankan

Konvensional di Indonesia telah dilakukan sebelumnya dan hasil penelitiannya

bervariasi. Penelitian yang dilakukan oleh Karim, dkk. (2018), Miah dan Uddin

(2017), Shahid dan Abbas (2012) dan Cihak dan Hesse (2008) mengatakan bahwa

Page 26: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

8

bank syariah lebih stabil daripada bank konvensional, sedangkan dalam penelitian

yang dilakukan oleh Abrar, Ahmed dan Kashif (2018) dan Myirandasari (2015)

mengatakan bahwa bank konvensional lebih stabil daripada bank syariah. Selain

itu beberapa peneliti juga melakukan penelitian mengenai faktor-faktor yang

mempengaruhi stabilitas, di antaranya penelitian mengenai pengaruh total aset

terhadap stabilitas perbankan dilakukan oleh Ali dan Puah (2018), Shahid dan

Abbas (2012) dan Cihak dan Hesse (2008). Hasil penelitian menunjukkan bahwa

terdapat pengaruh antara total aset dengan stabilitas bank. Kemudian untuk

penelitian yang membahas pengaruh diversifikasi pendapatan terhadap stabilitas

bank telah dilakukan sebelumnya oleh Wibowo (2017) Shahid dan Abbas (2012)

dan Cihak dan Hesse (2008). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat

pengaruh antara diversifikasi pendapatan dengan stabilitas bank. Kemudian

penelitian mengenai pengaruh inflasi terhadap stabilitas pernah dilakukan

sebelumnya oleh Ali dan Puah (2018), Shahid dan Abbas (2012). Hasil penelitian

menunjukkan adanya pengaruh antara inflasi terhadap stabilitas bank. akan tetapi,

hasil ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh dan Cihak dan Hesse

(2008), yang mengatakan bahwa tidak terdapat pengaruh signifikan antara inflasi

terhadap stabilitas bank. Sementara itu, untuk variabel nilai tukar juga pernah

dilakukan penelitian sebelumnya oleh Shahid dan Abbas (2012) dan Cihak dan

Hesse (2008) dan hasilnya terdapat pengaruh antara nilai tukar terhadap stabilitas

bank.

Penelitian mengenai Efisiensi dan Stabilitas: Studi Komparasi Perbankan

Syariah di ASEAN ini perlu untuk dikaji lebih mendalam. Selain karena adanya

inconsistency dari beberapa hasil penelitian terdahulu dan untuk menjelaskan

kembali fenomena yang benar-benar terjadi, penelitian ini juga perlu untuk

dilakukan, untuk melihat tingkat stabilitas dan efisiensi perbankan syariah,

mengingat potensi dan peran perbankan syariah dalam menjaga efisiensi dan

kestabilannya dapat mendukung keuangan syariah secara umum dan menjadikan

perekonomian global yang berkualitas.

Page 27: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

9

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian dalam bentuk skripsi yang berjudul “Efisiensi dan Stabilitas: Studi

Komparasi Perbankan Syariah di ASEAN”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah dijelaskan di atas,

maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Dominasi perbankan syariah dalam industri keuangan syariah

global membuat perkembangan perbankan syariah juga

berpengaruh pada perekonomian global.

2. Tidak meratanya pertumbuhan perbankan syariah di ASEAN

membuat perlunya pengukuran stabilitas dan efisiensi sebagai

bentuk evaluasi perbankan syariah di ASEAN.

3. Adanya persaingan yang ketat sejak dimulainya Masyarakat

Ekonomi ASEAN (MEA) yang membuat perbankan syariah harus

melakukan evaluasi kinerja guna meningkatkan kinerja perbankan

syariah itu sendiri yang dapat diukur dengan efisiensi.

4. Banyaknya perbankan yang mengalami kesulitan keuangan, saat

terjadinya krisis 2007-2008, sehingga stabilitas perbankan menjadi

hal yang penting untuk diperhatikan.

5. Tekanan global yang membuat sektor perbankan syariah harus

menghadapi berbagai kemungkinan akibat ancaman perekonomian

global tersebut dengan memperhatikan stabilitas dan efisiensi

perbankan syariah.

C. Batasan Masalah

Pembatasan masalah diperlukan untuk menghindari perluasan topik

yang dibahas agar penelitian yang dicapai lebih terarah. Penelitian ini

dibatasi pada:

Page 28: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

10

1. Objek penelitian ini adalah Bank Umum Syarah (BUS) di ASEAN

meliputi empat negara yaitu, Indonesia, Malaysia, Brunei

Darussalam, dan Filipina.

2. Dalam menentukan stabilitas, penelitian ini menggunakan nilai Z-

Score.

3. Dalam menentukan efisiensi menggunakan nilai efisiensi

Stochastic Frontier Analysis (SFA).

4. Rentang waktu penelitian ini adalah tahun 2013-2017.

D. Rumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang penelitian yang telah dijelaskan di

atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana tingkat efisiensi perbankan syariah di ASEAN?

2. Bagaimana tingkat stabilitas perbankan syariah di ASEAN?

3. Apakah terdapat perbedaan tingkat efisiensi perbankan syariah di

ASEAN?

4. Apakah terdapat perbedaan tingkat stabilitas perbankan syariah di

ASEAN?

E. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang telah dijelaskan di atas,

maka penelitian ini bertujuan untuk:

a. Menganalisis tingkat efisiensi perbankan syariah di ASEAN.

b. Menganalisis tingkat efisiensi perbankan syariah di ASEAN.

c. Menganalisis perbedaan tingkat efisiensi perbankan syariah di

ASEAN.

d. Menganalisis perbedaan tingkat stabilitas perbankan syariah di

ASEAN.

Page 29: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

11

2. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini yang dapat diperoleh bagi beberapa pihak

adalah sebagai berikut.

a. Bagi Praktisi

1) Perbankan

Penelitian ini dapat menjadi sumber informasi dan

acuan untuk membuat keputusan ekonomi terkait

Perbankan. Selain itu, penelitian ini juga diharapkan dapat

memberikan informasi yang akan dijadikan sebagai bahan

evaluasi kepada pihak manajemen perbankan syariah untuk

dapat meningkatkan efisiensi perbankan syariah agar

mencapai efisiensi optimal. Kemudian, penelitian ini juga

dapat memberikan masukan kepada pihak manajemen

perbankan dalam hal menjaga stabilitas perbankan syariah.

2) Pemerintah

Penelitian ini dapat menjadi referensi untuk

membuat kebijakan khususnya yang terkait dengan

Stabilitas Keuangan dan Perbankan.

b. Bagi Akademisi

Penelitian ini dapat menjadi kontribusi institusi pada

pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya stabilitas dan

efisiensi keuangan dan perbankan. Selain itu, penelitian ini juga

dapat menjadi referensi untuk penelitian selanjutnya.

c. Bagi Peneliti

Penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan

peneliti mengenai objek penelitian dan pembuatan karya ilmiah

serta dapat mengembangkan ilmu yang di dapat selama kuliah.

Page 30: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

12

F. Tinjauan Kajian Terdahulu

Beberapa penelitian terdahulu yang berkaitan dengan tema

penelitian ini yang penulis cantumkan sebagai bahan pembanding adalah

sebagai berikut.

Tabel 1. 2 Tinjauan Kajian Terdahulu

No

Nama

Peneliti

(Tahun)

Judul Penelitian

Metodologi Penelitian

Kesimpulan

Persamaan Perbedaan

1. Nonick

Lhee Na

Famera,

Mirna

Indriani

(2018)

Penilaian

Efisiensi Dual

Banking System

di Indonesia

Menggunakan

Stochastic

Frontier

Analysis

Mengukur

efisiensi

menggunakan

metode

Stochastic

Frontier

Analysis

(SFA).

Variabel Input:

Simpanan,

Beban

Personalia.

Variabel

Output: Total

Pembiayaan

Tidak

mengukur

stabilitas

perbankan

syariah,

komparasi

antara dual

banking

system.

Variabel

Input: Aset.

Efisiensi unit

usaha syariah

unggul

dibandingkan

bank

konvensional

pada

pendekatan

produksi,

namun nilai

efisiensi unit

usaha syariah

rendah pada

pendekatan

aset dan

pendekatan

intermediasi.

2. Aam

Slamet

Rusydiana

Efisiensi Dan

Stabilitas Bank

Umum Syariah di

Mengukur

efisiensi bank

syariah.

Variabel Input:

Menggunakan

metode DEA,

tidak

mengukur

Rata-rata

efisiensi CRS

bank syariah

di Indonesia

Page 31: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

13

No

Nama

Peneliti

(Tahun)

Judul Penelitian

Metodologi Penelitian

Kesimpulan

Persamaan Perbedaan

(2018) Indonesia DPK, Biaya

Personalia.

Variabel

Output:

Pembiayaan

stabilitas

bank,

melainkan

mengukur

stabilitas

efisiensi,

tidak

melakukan uji

beda.

Variabel

Output:

Pendapatan

Operasional

rendah, akan

tetapi rata-

rata efisiensi

VRS-nya

tinggi.

3. Norzitah

Abdul

Karim,

Syed Musa

Syed Jafaar

Al Habshi,

Salina

Kassim,

dan Razali

Haron

(2018)

Comparative

Analysis of Bank

Stability in

Indonesia: A

Non-Parametric

Approach on

Different Banking

Models

Pengukuran

Stabilitas Bank

Syariah,

Formula

pengukuran

Z-Score

(stabilitas)

Tidak

melakukan

pengukuran

efisiensi.

Komparasi

stabilitas

bank syariah

dan bank

konvensional

Sampel terdiri

dari tiga

periode,

sebelum

krisis 1997,

Bank syariah

lebih stabil

daripada

bank

konvensional

selama

periode

pengamatan

1999-2005,

tidak ada

perbedaan

signifikan

antara

stabilitas

Page 32: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

14

No

Nama

Peneliti

(Tahun)

Judul Penelitian

Metodologi Penelitian

Kesimpulan

Persamaan Perbedaan

pada saat

krisis dan

setelah krisis,

tidak melihat

pengaruh,

Tidak

Melakukan

Uji Beda.

sebelum,

pada saat,

ataupun

setelah krisis.

4. Tanveer

Abrar,

Farhan

Ahmed,

Muhammad

Kashif

(2018)

Financial

Stability of

Islamic Versus

Conventional

Banks in

Pakistan

Formula

pengukuran Z-

Score

(stabilitas).

Tidak

melakukan

pengukuran

efisiensi.

Komparasi

Bank

Konvensional

dan Syariah,

Studi Kasus

di Pakistan

2012-2016,

tidak melihat

pengaruh

Bank

konvensional

lebih stabil

secara

finansial

daripada

bank syariah,

bank-bank

konvensional

besar lebih

stabil secara

finansial

daripada

bank-bank

Islam besar,

bank-bank

Islam kecil

kurang stabil

daripada

Page 33: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

15

No

Nama

Peneliti

(Tahun)

Judul Penelitian

Metodologi Penelitian

Kesimpulan

Persamaan Perbedaan

bank

konvensional

kecil.

5. Muhammad

Ali dan

Chin-Hong

Puah

(2018)

Does Bank Size

and Funding

Risk Effect

Bank‟s

Stability? A

Lesson from

Pakistan

Mengukur

stabilitas bank,

menggunakan

formula

pengukuran Z-

Score

(stabilitas)

Tidak

melakukan

pengukuran

efisiensi.

Mengetahui

pengaruh

terhadap

stabilitas,

Studi kasus di

Pakistan,

tidak

melakukan uji

beda,

sampelnya

bukan

perbankan

syariah.

Bank size

atau total aset

memiliki

pengaruh

signifikan

terhadap

stabilitas

bank. inflasi

dan GDP

juga memiliki

pengaruh

signifikan

terhadap

stabilitas

bank

6. Afifa Ferhi

(2018)

Credit risk and

banking stability:

a comparative

study between

Islamic and

conventional

banks

Mengukur

stabilitas

dengan

menggunakan

formula Z-

Score yang

sama.

Tidak

melakukan

pengukuran

efisiensi.

Melakukan

komparasi

stabilitas

perbankan

Perbankan

konvensional

lebih stabil

daripada

perbankan

syariah

karena risiko

kreditnya

Page 34: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

16

No

Nama

Peneliti

(Tahun)

Judul Penelitian

Metodologi Penelitian

Kesimpulan

Persamaan Perbedaan

syariah dan

konvensional.

Sampel yang

digunakan

Perbankan

pada 14

Negara di

MENA

Periode

penelitian

adalah 2005-

2015.

lebih tinggi.

7. Mohammad

Dulal Miah

dan Helal

Uddin

(2017)

Efficiency and

stability: A

comparative

study between

Islamic and

conventional

banks in GCC

countries

Pengukuran

Stabilitas dan

Efisiensi Bank

Syariah,

Menggunakan

Z-Score untuk

mengukur

Stabilitas dan

metode SFA

untuk

mengukur

efisiensi.

Komparasi

antara Bank

Konvensional

dan Syariah,

Studi Kasus

GCC

Countries,

periode 2005-

2014, Tidak

melakukan uji

beda.

Dalam jangka

pendek, bank

syariah lebih

stabil

daripada

bank

konvensional

sedangkan

dalam jangka

panjang tidak

ada

perbedaan

signifikan

stabilitas,

Bank Syariah

lebih stabil

daripada

bank

Page 35: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

17

No

Nama

Peneliti

(Tahun)

Judul Penelitian

Metodologi Penelitian

Kesimpulan

Persamaan Perbedaan

konvensional

pada masa

krisis.

8. Fakarudin

Kamarudin,

Fadzlan

Sufian,

Foong Wei

Loong,

Nazratul

Aina

Mohamad

Anwar

(2017)

Assesing the

domestic and

foreign Islamic

banks efficiency:

Insight from

selected

Southeast Asian

Countries

Mengukur

efisiensi

menggunakan

technical

efisiensi,

Menggunakan

sampel bank

syariah di

ASEAN.

Variabel input:

Deposit dan

Tenaga Kerja

Variabel

Output: Total

Pembiayaan

Tidak

mengukur

stabilitas,

menggunakan

metode DEA,

tidak

melakukan uji

beda terhadap

seluruh

sampel,

melainkan

terhadap bank

domestik dan

asing, periode

penelitian

2006-2014.

Variabel

Output: Total

Investasi

Variabel

input: Modal.

Variabel

Output: Total

Investasi

perbankan

syariah di

ASEAN,

meliputi

Indonesia,

Malaysia dan

Brunei adalah

efisien. bank

domestik

lebih efisien

daripada

bank asing

9. Siti

Fatimah

Zahra,

Ascarya

dan Nurul

Huda

Stability

Measurement of

Dual Banking

System in

Indonesia:

Markov Switching

Mengukur

stabilitas

dengan

menggunakan

formula Z-

Score yang

Tidak

melakukan

pengukuran

efisiensi.

Melakukan

komparasi

Perbankan

Syariah lebih

stabil

daripada

perbankan

konvensional.

Page 36: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

18

No

Nama

Peneliti

(Tahun)

Judul Penelitian

Metodologi Penelitian

Kesimpulan

Persamaan Perbedaan

(2017) Approach sama.

Mengukur

stabilitas

perbankan

syariah yang

berada di

dalam

kawasan

ASEAN.

perbankan

syariah

dengan

konvensional.

Menggunakan

metode

Markov

Switching

VAR.

melakukan

pengukuran

dengan BSI

juga. Sampel

penelitian

hanya

perbankan

syariah di

Indonesia

saja.

10. Inayat

Ullah,

Umar

Kittab

Saddozai,

Iqtidar

Hussain

dan Abdur

Rehman

(2017)

Financial

Stability of

Islamic Banks; A

Case Study of

Pakistan

Mengukur

stabilitas

dengan

menggunakan

formula Z-

Score.

Tidak

melakukan

pengukuran

efisiensi.

Melakukan

komparasi

perbankan

syariah

dengan

konvensional

Studi kasus di

Pakistan pada

periode 2007-

2014.

Perbankan

Syariah lebih

stabil

daripada

perbankan

konvensional

di Pakistan,

akan tetapi

nilai ROA

nya lebih

kecil.

Page 37: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

19

No

Nama

Peneliti

(Tahun)

Judul Penelitian

Metodologi Penelitian

Kesimpulan

Persamaan Perbedaan

11. Ahmad

Rodoni, M.

Arskal

Salim, Euis

Amalia dan

Rezki

Syahri

Rakhmadi

(2017)

Comparing

Efficiency and

Productivity in

Islamic Banking:

Case Study in

Indonesia,

Malaysia And

Pakistan

Mengukur

efisiensi

perbankan

syariah di

negara yang

termasuk

kawasan

ASEAN yaitu

Indonesia dan

Malaysia.

Variabel Input:

DPK, Beban

Tenaga Kerja,

Aset Tetap

Variabel

Output:

Pembiayaan

Tidak

mengukur

stabilitas,

mengukur

produktivitas,

mengukur

efisiensi

menggunakan

DEA, sampel

hanya

perbankan

syariah di dua

negara di

kawasan

ASEAN

ditambah

dengan

Pakistan,

periode

penelitian

2009-2013,

Output:

Pendapatan

dan Aset

Likuid

Indonesia,

Malaysia dan

Pakistan

tidak dapat

mencapai

efisiensi

optimum

dalam lima

tahun, akan

tetapi yang

paling

mendekati

efisiensi

optimum

adalah

Pakistan,

kemudian

Malaysia dan

Indonesia.

12. Ika Yulita

dan Sofyan

Rizal

(2016)

Islamic Banking

Efficiency:

Comparative

Studies Between

Malaysia dan

Indonesia

Menganalisis

perbedaan

efisiensi

perbankan

syariah dan

melakukan uji

beda

nonparametrik.

Tidak

melakukan

pengukuran

stabilitas.

Menggunakan

metode Data

Envelopment

Analysis

Tidak

terdapat

perbedaan

yang

signifikan di

antara

efisiensi

perbankan

Page 38: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

20

No

Nama

Peneliti

(Tahun)

Judul Penelitian

Metodologi Penelitian

Kesimpulan

Persamaan Perbedaan

Variabel input:

DPK dan Aset

Tetap.

Variabel

Output:

Pembiayaan

(DEA).

Sample

perbankan

syariah di

Indonesia dan

Malaysia

pada periode

triwulan

pertama

2011-

triwulan

keempat

2014.

Variabel

Input: Biaya

Operasional.

Variabel

Output

Pendapatan

Operasional

syariah di

Indonesia

dan

Malaysia.

Akan tetapi,

score

efisiensi

perbankan

syariah di

Indonesia

lebih besar

daripada di

Malaysia.

13. Hikmah

Maulidiyah

dan Nisful

Laila

(2016)

Membandingkan

Efisiensi Bank

Syariah di

Indonesia dan

Malaysia dengan

Metode Data

Envelopment

Analysis (DEA)

Mengukur

efisiensi

perbankan

syariah di

negara yang

termasuk

kawasan

ASEAN,

melakukan uji

Tidak

mengukur

stabilitas,

mengukur

efisiensi

menggunakan

DEA, sampel

dalam

penelitian

Perbankan

syariah di

Indonesia

lebih efisien

daripada

perbankan

syariah di

Malaysia,

akan tetapi

Page 39: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

21

No

Nama

Peneliti

(Tahun)

Judul Penelitian

Metodologi Penelitian

Kesimpulan

Persamaan Perbedaan

beda terhadap

dua negara

yaitu

Indonesia dan

Malaysia.

Variabel Input:

DPK, Beban

Tenaga Kerja,

Aset Tetap

Variabel

Output:

Pembiayaan

hanya

perbankan

syariah di dua

negara di

kawasan

ASEAN,

periode

penelitian

2010-2014,

Output: Laba

Operasional

tidak terdapat

perbedaan

yang

signifikan

diantara

keduanya

14. Solihin,

Noer Azam

Achsani

dan Imam

T. Saptono

(2016)

The Islamic

Banking and The

Economic

Integration in

ASEAN

Mengukur

efisiensi

perbankan

syariah di

ASEAN,

Variabel Input:

DPK, Beban

Tenaga Kerja.

Variabel

Output:

Pembiayaan

Tidak

mengukur

stabilitas,

tidak

menggunakan

sampel

perbankan

syariah di

Thailand,

melainkan di

Singapura

mengukur

efisiensi

menggunakan

DEA.

Variabel

Input: Beban

Operasional

lainnya,

Kewajiban

pada Bank

lain. Variabel

Output:

Hasil

penelitian

menunjukkan

bahwa

perbankan

syariah di

Malaysia

menunjukkan

tingkat

efisiensi yang

lebih baik

dibandingkan

dengan rata-

rata bank

syariah

ASEAN.

Page 40: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

22

No

Nama

Peneliti

(Tahun)

Judul Penelitian

Metodologi Penelitian

Kesimpulan

Persamaan Perbedaan

Penempatan

pada bank

lain, Surat

berharga yang

dimiliki

15. Akeem

Kolawole

Odeduntan,

Abideen

Adewale

dan Salisu

Hamisu

(2016)

Financial

Stability of

Islamic Banks:

Empirical

Evidence

Mengukur

stabilitias

dengan

menggunakan

formula Z-

Score yang

sama.

Mengukur

stabilitas

perbankan

syariah yang

berada di

dalam

kawasan

ASEAN.

Tidak

melakukan

pengukuran

efisiensi.

Melakukan

komparasi

perbankan

syariah

dengan

konvensional.

Sampel

penelitian

hanya

perbankan

syariah di

Indonesia

saja. Periode

penelitian

adalah 2008-

2012.

Perbankan

syariah di

malaysia

adalah stabil

secara

finansial.

16. Rafika

Rahmawati

(2015)

The Cost

Efficiency of

Islamic Bank in

Indonesia: A

Stochastic

Frontier

Approach and

Data

Envelopment

Menggunakan

metode SFA,

menggunakan

sampel bank

syariah.

Variabel Input:

Biaya Tenaga

Kerja.

Variabel

Tidak

mengukur

stabilitas,

sampel yang

digunakan

hanya bank

syariah di

Indonesia,

tidak

Efisiensi

perbankan

syariah di

Indonesia

tidak optimal

Page 41: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

23

No

Nama

Peneliti

(Tahun)

Judul Penelitian

Metodologi Penelitian

Kesimpulan

Persamaan Perbedaan

Analysis Output: Total

Pembiayaan

melakukan uji

beda, dan

periode

penelitian

adalah 2010-

2013.

Variabel

Input: cost of

fund.

Variabel

Output: Surat

berharga yang

dimiliki

17. Muhammad

Ali Shahid

and Zaheer

Abbas

(2012)

Financial

stability of

Islamic banking

in Pakistan: An

empirical study

Variabel total

aset,

diversifikasi

pendapatan,

inflasi, nilai

tukar

Tidak

melakukan

pengukuran

efisiensi.

Komparasi

Bank

Konvensional

dan Syariah,

Formula Z-

Score

berbeda,

analisis

regresi

berganda,

Tidak

Melakukan

Bank syariah

lebih stabil

daripada

bank

konvensional,

seluruh

variabel

bebas

berpengaruh

signifikan

terhadap

stabilitas

bank

Page 42: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

24

No

Nama

Peneliti

(Tahun)

Judul Penelitian

Metodologi Penelitian

Kesimpulan

Persamaan Perbedaan

Uji Beda

18. Thorsten

Beck, Asli

Demirgüç-

Kunt,

Ouarda

Merrouche

(2013)

Islamic vs.

conventional

banking: Business

model, efficiency

and stability

Pengukuran

Stabilitas dan

Efisiensi Bank

Syariah,

menggunakan

Z-Score untuk

mengukur

stabilitas

Sampel 22

Bank syariah

dan

Konvensional

di 22 Negara,

tidak

mengukur

efisiensi

dengan SFA,

Tidak

melakukan uji

beda.

Bank syariah

lebih stabil

daripada

bank

konvensional,

tetapi lebih

rendah

tingkat

efisiensinya

19. Martin

Cihak dan

Heiko

Hesse

(2008)

Islamic Banks

and Financial

Stability: An

Empirical

Analysis

Pengukuran

Stabilitas Bank

Syariah,

Metode

pengukuran

stabilitas

menggunakan

Z-Score.

Tidak

melakukan

pengukuran

efisiensi.

Melihat

pengaruh

terhadap

stabilitas.

Komparasi

Bank

Konvensional

dan Syariah,

Sampel

Bank syariah

lebih stabil

daripada

bank

konvensional,

ketiga

variabel

bebas

berpengaruh

terhadap

stabilitas

kecuali

variabel

Page 43: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

25

No

Nama

Peneliti

(Tahun)

Judul Penelitian

Metodologi Penelitian

Kesimpulan

Persamaan Perbedaan

penelitian

meliputi 18

bank, Periode

1993-2004,

terdapat

variabel GDP

dan

kompetisi,

Tidak

melakukan uji

beda.

inflasi.

Sumber: diolah dari berbagai referensi

Page 44: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

26

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori Terkait Variabel Penelitian

1. Perbankan Syariah

a. Bank Syariah

Aktivitas perbankan sebenarnya telah dimulai sejak zaman

Rasulullah. Nabi Muhammad SAW. Sebelum diutus menjadi Rasul,

telah dikenal dengan gelarnya yaitu Al-Amin, yang artinya dapat

dipercaya. Kejujuran Nabi Muhammad SAW, membuat beliau

dipercaya untuk menyimpan segala macam barang titipan (deposito)

orang banyak. Selain itu, lembaga keuangan pertama didirikan oleh

umat Islam muncul setelah Nabi Muhammad wafat, yaitu pada

masa Umar Bin Khattab. Lembaga tersebut bertujuan untuk

mengatur pendistribusian harta rampasan perang dan pendapatan

negara lainnya kepada rakyat (Rodoni, 2009).

Sekilas mengenai perkembangan perbankan syariah modern

di dunia di mulai pada terbentuknya Mit Ghamr Savings Bank di

Mesir pada tahun 1963 yang dipelopori oleh seorang ekonom

bernama Dr. Ahmad El Najjar. Suksesnya Mit Ghamr Savings

Bank ini meskipun tidak menggunakan sistem bunga,

menginspirasi banyak pihak termasuk Organisasi Konferensi Islam

(OKI) yang mendirikan Islamic Development Bank (IDB) Pada

tahun 1973 dan mulai beroperasi pada tahun 1975 di Jeddah. (Yaya,

2014).

Kata bank berasal dari bahasa Italia, banque atau banca yang

berarti bangku, karena pada masa Renaissans saat itu para banker

di Florence melakukan transaksi mereka dengan duduk di belakang

meja penukaran (Iskandar, 2013). Bank merupakan badan usaha

yang menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya

Page 45: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

27

dalam bentuk pembiayaan ataupun investasi dengan tujuan mencari

keuntungan.

Menurut Pasal 1 UU No. 21 Tahun 2008, disebutkan bahwa

bank adalah badan usaha yang menghimpun dana masyarakat

dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya dalam bentuk-bentuk

lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

Menurut Yaya (2014) bank terbagi menjadi dua, yaitu bank

konvensional dan bank syariah. Bank konvensional merupakan

bank yang menjalankan usahanya secara konvensional dan terdiri

atas bank umum konvensional dan Bank Pembiayaan Rakyat

(BPR). Sementara itu, bank syariah adalah bank yang menjalankan

usahanya sesuai dengan prinsip syariah, dan terdiri atas Bank

Umum Syariah (BUS) dan Bank Perkreditan Rakyat Syariah

(BPRS). Bank Umum Syariah adalah Bank Syariah yang

menyediakan jasa lalu lintas pembayaran sedangkan Bank

Perkreditan Rakyat Syariah adalah Bank Syariah yang tidak

menyediakan jasa lalu lintas pembayaran. Menurut Ascarya (2015)

Bank Islam atau di Indonesia biasa disebut sebagai bank syariah

adalah lembaga keuangan yang berfungsi memperlancar

mekanisme ekonomi di sektor riil melalui aktivitas kegiatan usaha

(investasi, jual beli atau lainnya) berdasarkan prinsip Syariah, yaitu

aturan perjanjian berdasarkan hukum Islam antara bank dengan

pihak lain untuk penyimpanan dana atau pembiayaan kegiatan

usaha atau kegiatan lainnya yang sesuai dengan prinsip syariah.

Jadi, berdasarkan pengertian di atas, pengertian Bank Syariah

adalah badan usaha yang menghimpun dana masyarakat dalam

bentuk simpanan dan menyalurkannya dalam bentuk-bentuk

lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak

yang menjalankan usahanya sesuai dengan prinsip syariah.

Page 46: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

28

b. Tujuan, Prinsip dan Fungsi Bank Syariah

Menurut Rodoni (2009) tujuan bank syariah didirikan adalah

untuk mempromosikan dan mengembangkan penerapan prinsip-

prinsip Islam, syariah dan tradisinya ke dalam transaksi keuangan

dan perbankan serta bisnis atau usaha terkait lainnya. Sementara itu,

prinsip-prinsip dasar yang diikuti oleh bank syariah yaitu larangan

riba dalam transaksi, kegiatan usaha dan perdagangan yang

dilakukan berdasarkan perolehan keuntungan yang sah, dan

memberikan zakat. Selama praktik perbankan konvensional tidak

bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah, perbankan syariah

dapat mengadosi sistem dan prosedur perbankan yang telah ada.

Akan tetapi, apabila tidak sesuai dengan prinsip syariah, maka

perbankan syariah harus merencanakan dan menerapkan alternatif

lain yan sesuai dengan prinsip syariah.

Kemudian untuk fungsi dari bank syariah meliputi empat

fungsi yaitu fungsi manajer investasi, fungsi investor, fungsi sosial

dan fungsi jasa keuangan (Yaya, 2014).

1. Fungsi Manajer Investasi

Dalam menjalankan fungsi sebagai manajer investasi,

bank harus mampu mengelola dana yang dihimpun untuk

disalurkan kepada penyaluran yang produktif sehingga

dapat menghasilkan keuntungan yang nantinya akan

dibagikan antara bank dan pemilik dana.

2. Fungsi Investor

Dalam menjalankan fungsi sebagai investor, bank

syariah harus dapat melakukan investasi pada sektor yang

dinilai produktif dan sesuai dengan prinsip syariah.

3. Fungsi Sosial

Dalam menjalankan fungsi sosial, bank syariah harus

mampu menghimpun dan menyalurkan dana Zakat, Infak,

Sadaqah dan Wakaf (ZISWAF) serta Qardhul Hasan.

Page 47: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

29

4. Fungsi Jasa Keuangan

Dalam menjalankan fungsi jasa keuangan ini, bank

syariah menyediakan jasa-jasa keuangan kepada masyarakat

yang mekanismenya tidak bertentangan dengan prinsip

syariah, di antaranya kliring, transfer, inkaso, pembayaran

gaji letter of credit, letter of guarantee, dan sebagainya.

c. Kegiatan Operasional Perbankan Syariah

Gambar 2. 1 Alur Operasional Bank Syariah

Sumber: Ascarya (2015)

Penjelasan dari gambar tersebut adalah:

1) Penghimpunan dana bank syariah, yang diperhatikan bukan

nama produknya, namun prinsip syariah yang dipergunakan.

Selain itu, bank syariah juga mempunyai sumber dana lain

yang berasal dari modal sendiri.

2) Semua penghimpunan dana atau sumber dana tersebut

dicampur menjadi satu, dalam bentuk pooling dana. Dalam

penghimpunan dana inilah bank syariah sangat berperan

sebagai manager investasi dari pemilik dana yang dihimpun.

Page 48: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

30

3) Dana bank syariah yang dihimpun, kemudian disalurkan

dengan pola-pola penyaluran dana yang sesuai syariah.

4) Dari penyaluran dana tersebut akan diperoleh pendapatan

yaitu berupa margin, bagi hasil, atau ujroh yang merupakan

pendapatan operasi utama.

5) Lalu pendapatan operasi utama ini akan dibagikan antara

pemilik dana (nasabah) dan pengelola dana (bank syariah).

6) Selain pendapatan operasi utama, bank syariah juga

mendapat pendapatan-pendapatan lainnya yang menjadi

hak sepenuhnya bagi bank syariah, di mana pendapatan-

pendapatan tersebut tidak dibagi-hasilkan antara pemilik

dan pengelola dana (bank). Pendapatan tersebut antara lain

pendapatan yang berasal dari fee base income, fee

pembayaran payroll dan fee lain dari jasa layanan yang

diberikan oleh bank syariah.

d. Produk Bank Syariah

Menurut Baraba (2000) Produk-produk bank syariah muncul

karena didasari oleh operasionalisasi fungsi bank syariah. Seperti

yang telah disebutkan sebelumnya, bank syariah memiliki empat

fungsi dalam menjalankan operasinya, di antaranya sebagai

penerima amanah, pengelola investasi, penyedia jasa dan fungsi

sosial (Ascarya, 2015). Dari keempat fungsi operasional tersebut,

kemudian diturunkan menjadi produk-produk bank syariah, yaitu

(Ascarya, 2015):

1) Produk Pendanaan

Produk pendanaan bank syariah digunakan untuk

mobilisasi dan investasi tabungan untuk pembangunan

perekonomian dengan cara yang adil sehingga keuntungan

yang adil dapat dijamin bagi semua pihak. Dalam hal ini, bank

Page 49: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

31

syariah melakukannya tidak dengan prinsip bunga (riba),

melainkan dengan prinsip-prinsip yang sesuai dengan syariat

Islam, terutama wadi‟ah (titipan), qardh (pinjaman),

mudharabah (bagi hasil) dan ijarah (sewa).

Produk pendanaan bank terdiri dari Giro, Tabungan,

Deposito/Investasi, dan Sukuk. Produk-produk pendanaan ini,

dalam bank syariah menggunakan akad sebagai berikut.

a) Giro, menggunakan akad wadi‟ah atau qardh

b) Tabungan, menggunakan akad wadi‟ah, qardh, atau

mudharabah.

c) Deposito/ Investasi menggunakan akad mudharabah

d) Sukuk, menggunakan akad mudharabah, ijarah, dan lain-

lain.

2) Produk Penyaluran Dana atau Pembiayaan

Jenis-jenis pembiayaan bank syariah terdapat 3 jenis

utama, yaitu:

a) Pembiayaan Modal Kerja Syariah, adalah pembiayaan

jangka pendek yang diberikan oleh bank syariah kepada

perusahaan untuk memenuhi kebutuhan modal kerja

usahanya dan sesuai dengan prinsip syariah (Karim, 2007)

b) Pembiayaan Investasi Syariah, adalah penanaman dana

dengan maksud memperoleh keuntungan/imbalan/manfaat

di masa yang akan datang (Karim, 2007)

c) Pembiayaan Konsumsi Syariah, adalah pembiayaan yang

diberikan untuk tujuan diluar usaha yang biasanya sifatnya

perorangan (Karim, 2007).

Selain pembiayaan tersebut terdapat dua jenis pembiayaan

lainnya, yaitu pembiayaan sindikasi dan pembiayaan take over.

Pembiayaan sindikasi adalah pembiayaan yang diberikan oleh

lebih dari satu lembaga keuangan bank kepada satu objek

Page 50: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

32

pembiayaan. Sementara itu, pembiayaan takeover adalah

pembiayaan yang timbul sebagai akibat dari take over transaksi

non syariah yang telah berjalan atas permintaan nasabah.

Sedangkan menurut Al Harran dalam Ascarya (2015),

produk pembiayaan pada bank syariah dapat dibagi menjadi

tiga, yaitu:

a) Return bearing financing, yaitu pembiayaan yang bersifat

menuntungkan, di mana pemilik modal bersedia

menanggung risiko dan nasabah bersedia membagi

keuntungan.

b) Return free financing, yaitu pembiayaan yang tidak hanya

bertujuan untuk mencari keuntungan tetapi juga ditujukan

kepada pihak yang membutuhkan.

c) Charity financing, yaitu pembiayaan yang sengaja diberikan

kepada pihak-pihak yang membutuhkan sehinga tidak ada

pokok pembiayaan ataupun keuntungan yang dibagi kepada

bank.

Masih menurut Ascarya (2015), produk-produk

pembiayaan bank syariah dapat menggunakan empat pola yang

berbeda, yaitu:

a) Pola bagi hasil, untuk investasi financing, menggunakan

akad musyarakah dan mudharabah.

b) Pola jual beli, untuk trade financing, menggunakan akad

murabahah, salam, istishna.

c) Pola sewa, untuk trade financing¸menggunakan akad ijarah,

dan ijarah muntahiya bittamlik (IMBT).

d) Pola pinjaman, untuk dana talangan, menggunakan akad

qardh.

Page 51: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

33

3) Produk Jasa Perbankan

Produk-produk jasa perbankan syariah dengan pola

lainnya pada umumnya menggunakan akad-akad tabarru‟ yang

dimaksudkan tidak untuk mencari keuntungan, tetapi

dimaksudkan sebagai fasilitas pelayanan kepada nasabah dalam

melakukan transaksi perbankan. Oleh karena itu, bank syariah

sebagai penyedia jasa hanya membebani biaya administrasi.

Jasa perbankan syariah yang bukan termasuk akad tabarru‟

adalah akad sharf yang merupakan akad pertukaran uang

dengan uang dan ujr yang merupakan bagian dari ijarah (sewa)

yang dimaksudkan untuk mendapatkan upah (ujroh atau fee).

2. Efisiensi Perbankan

a. Definisi Efisiensi

Efisiensi berasal dari bahasa latin Efficere, yang berarti

menghasilkan, mengadakan, menjanjikan. Efisiensi diartikan

dengan bagaimana cara kerja untuk mendapatkan hasil yang

sebanyak dan sebaik mungkin dengan pengorbanan yang sekecil

mungkin. (Pulungan, 2013). Menurut Kamus Besar Bahasa

Indonesia (KBBI) Efisiensi diartikan dengan ketepatan cara (usaha,

kerja) dalam melakukan sesuatu atau kemampuan dalam

menjalankan tugas dengan baik dan tepat (dengan tidak membuang

waktu, tenaga dan biaya).

Menurut Muzaroh (2012) dalam Muljawan (2014) efisiensi

adalah kemampuan suatu organisasi dalam menghasilkan output

yang maksimal dengan menggunakan sejumlah input tertentu atau

menghasilkan sejumlah output tertentu dengan menggunakan input

yang minimal. Sejalan dengan Muzaroh, Hidayat (2011)

mendefinisikan efisiensi sebagai rasio antara input dan output.

Suatu perusahaan dikatakan efisien ketika dapat menghasilkan

output yang lebih banyak dibandingkan dengan input yang

Page 52: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

34

dikeluarkan atau dapat menghasilkan output tertentu dengan

menggunakan input yang lebih sedikit.

Menurut Tahir, Bakar dan Haron (2008) efisiensi diartikan

sebagai jumlah maksimal output yang dapat diproduksi dengan

jumlah input tertentu. Masih sejalan dengan Tahir, Bakar, dan

Haron, menurut Amirillah (2014) sebuah perusahaan dapat

dikatakan efisien secara teknis apabila dapat menghasilkan output

yang maksimal dengan sumber daya tertentu atau menghasilkan

output tertentu dengan sumber daya minimal. Kemudian menurut

Muharam dan Pusvitasari (2007) efisiensi adalah indikator yang

digunakan untuk mengukur seberapa baik suatu organisasi dalam

mengelola input menjadi output atau seberapa banyak jumlah

output yang dapat dihasilkan dengan menggunakan satu input.

Menurut Huri dan Susilowati (2002) efisiensi adalah perbandingan

antara jumlah output dengan jumlah input atau dapat dikatakan

dengan jumlah output yang dihasilkan dengan menggunakan satu

input.

Menurut Rose (1997) dalam Siudek (2008) efisiensi adalah

sebuah indikator yang mencerminkan kemampuan bank dalam

menjaga peningkatan pendapatan bank melebihi dari tingkat biaya

yang dikeluarkannya. Sementara itu, Jaworski (2006) dalam Siudek

(2008) mengatakan bahwa aktivitas yang efisien merupakan

aktivitas yang tidak hanya mengutamakan pada pencapaian tertentu,

tetapi juga menjamin output atau manfaat ekonomi yang tinggi

daripada input yang digunakan.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas, maka dapat

diketahui bahwa Efisiensi adalah kemampuan perusahaan, dalam

hal ini bank, dalam menghasilkan jumlah output yang maksimal

dengan jumlah input tertentu atau kemampuan perusahaan

Page 53: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

35

menggunakan jumlah input yang minimal untuk menghasilkan

jumlah output tertentu.

b. Efisiensi dalam Islam

Menurut Ali dan Ascarya (2010), menekan biaya yang

sebesar-besarnya untuk mendapatkan keuntungan yang paling

maksimal dalam teori produsen akan berakibat pada perbuatan

zalim yang tidak bersenyawa dengan ruh Islam. Dalam Islam,

perwujudan keuntungan yang optimal dihasilkan melalui usaha

yang optimal (kerja keras) untuk menghasilkan sesuatu secara

optimal dengan tetap menjaga keseimbangan (ta‟adul) dan etika

syariah.

Menurut Affandi (2002), dalam menjalankan usahanya,

setiap muslim harus memiliki keinginan yang kuat untuk

meningkatkan efisiensi untuk meminimalisasi biaya guna kebaikan

konsumennya. Konsep efisiensi ini termasuk ke dalam salah satu

maqashid syariah yaitu terpeliharanya harta (al-maal)

(Kamaruddin, Safa dan Mohd, 2008).

Dalam kitab suci Al-Qur’an Surat Al-Israa’ (17) ayat 26-27:

ر تبذيزا بيل ول تبذ وآت ذا القزبى حقه والمسكيه وابه الس

يطان لزبه كفورا ياطيه وكان الش ريه كاووا إخوان الش إن المبذ

Artinya:

“Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan

haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan

dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara

boros. “Dan jika kamu berpaling dari mereka untuk memperoleh

Page 54: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

36

rahmat dari Tuhanmu yang kamu harapkan, maka katakanlah

kepada mereka ucapan yang pantas.

Menurut Hamka (2007) dalam Sari dan Suprayogi (2015)

Makna kata ‘boros’ pada ayat di atas adalah berasal dari kata

tabdzir yang merupakan kata kerja (fi‟il) dari kata sifat (isim)

mubadzir yang oleh Imam Syafi’i diartikan sebagai

membelanjakan harta tidak pada jalannya. Lebih lanjut dijelaskan

oleh Mujahid bahwa walaupun seluruh harta dihabiskan untuk

jalan yang benar, maka tidak dikategorikan sebagai mubadzir.

Sebaliknya, walaupun hanya seukuran padi, tetapi digunakan untuk

hal yang tidak benar, maka hal itu disebut dengan mubadzir.

Berdasarkan konsep tersebut, maka konsep efisiensi dalam

perbankan syariah merujuk kepada pengelolaan sumber daya dan

biaya untuk hasil yang optimal agar tepat guna, hemat, wajar dan

tidak boros.

c. Efisiensi dalam Perbankan

Konsep efisiensi pertama kali diperkenankan oleh Farrel

(1957) yang merupakan tindak lanjut dari model yang diajukan

oleh Debreu (1951) dan Koopmans (1951). Efisiensi adalah ukuran

penting dari kondisi operasional bank dan merupakan salah satu

kunci indikator sukses suatu bank, secara individual setelah

membandingkan dengan seluruh industri perbankan. Studi efisiensi

juga penting untuk mengukur potensi dampak yang muncul dari

suatu kebijakan bank sentral/pemerintah terhadap adanya

perubahan kebijakan perbankan. (Abidin dan Endri, 2009)

Menurut Bastian dan Suhardjono (2006), pengukuran

efisiensi operasional pada bank didasarkan pada aktivitas utama

bank sebagai lembaga keuangan yaitu memproduksi jasa

penghimpunan dana bagi depositor dan jasa penyaluran dana dalam

Page 55: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

37

bentuk kredit pembiayaan dan atau jasa keuangan lainnya kepada

kreditor. Pengelolaan kegiatan penghimpunan dan penyaluran dana

ini dikatakan efisien ketika bank mampu mendapatkan laba yang

maksimal yang bisa dicapai dari kegiatan operasionalnya (Sari dan

Suprayogi, 2015).

Efisiensi perbankan dibedakan menjadi dua, yaitu terdiri atas

X-Efficiency dan Scale-Efficiency (Hidayat, 2011). X-Efficiency

ialah nisbah antara biaya minimum yang seharusnya dikeluarkan

dengan biaya yang sebenarnya (actual cost) untuk menghasilkan

sejumlah output, sedangkan scale efficiency diartikan sebagai

hubungan antara rata-rata biaya produksi dengan rata-rata jumlah

produksi perbankan. Sementara itu, Muharam dan Pusvitasari

(2007) mengatakan efisiensi dibedakan menjadi efisiensi dalam

skala (scale efficiency), efisiensi dalam cakupan (scope efficiency),

efisiensi teknis (technical efficiency) dan efisiensi alokasi

(allocative efficiency). Bank dikatakan mencapai efisiensi dalam

skala ketika mampu beroperasi dalam skala hasil yang konstan

(constant return to scale). Efisiensi cakupan tercapai ketika bank

mampu beroperasi pada diversifikasi alokasi. Efisiensi alokasi

tercapai ketika bank mampu menentukan berbagai output yang

memaksimalkan keuntungan. Sementara itu, efisiensi teknis pada

dasarnya menyatakan hubungan antara input dengan output dalam

suatu proses produksi. Suatu proses produksi dikatakan efisien

apabila pada penggunaan input sejumlah tertentu dapat dihasilkan

output yang maksimal, atau untuk menghasilkan output sejumlah

tertentu digunakan input yang paling minimal.

Kemudian menurut Hidayat (2014) efisiensi perbankan juga

dapat dibagi menjadi efisiensi keuntungan (profit efficiency),

efisiensi biaya (cost efficiency) dan efisiensi

pendapatan/keuntungan (revenue efficiency). Menurut Prasetyo

Page 56: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

38

(2007) dalam Ali dan Ascarya (2010) mengatakan bahwa dalam

sudut pandang perusahaan dikenal tiga macam efisiensi, yaitu:

1. Technical Efficiency, yaitu efisiensi yang mencerminkan

kemampuan perusahaan untuk mencapai level output yang

optimal dengan menggunakan tingkat input tertentu.

2. Allocative Efficiency, yaitu efisiensi yang mencerminkan

kemampuan perusahaan dalam mengoptimalkan penggunaan

inputnya dengan struktur harga dan teknologinya.

3. Economic Efficiency, yaitu kombinasi antara efisiensi teknikal

dan efisiensi alokatif.

d. Teknik Pengukuran Efisiensi Perbankan

Menurut Hidayat (2014) Pengukuran efisiensi dapat

dilakukan melalui dua pendekatan yaitu:

1. Pendekatan nisbah keuangan

Pendekatan ini mengukur tingkat efisiensi dengan

merujuk pada kinerja keuangan, seperti: pengukuran Return on

Asset (ROA), Return on Equity (ROE), dan Beban

Operasional/Pendapatan Operasional (BOPO). Secara lebih

rinci, ROA merupakan nisbah antara pendapatan dengan aset.

Teknik ini untuk mengukur tingkat pendapatan bank dalam

kaitannya dengan penggunaan seluruh sumber daya yang

dimiliki oleh bank. Semakin tinggi nilai ROA, maka bank

terebut semakin efisien.

ROE merupakan nisbah antara pendapatan dengan modal

para pemegang saham. Teknik ini mengukur tingkat efisiensi

bank dalam kaitannya memperoleh keuntungan dari setiap unit

modal para pemegang saham. Semakin tinggi nilai ROE,

berarti bank tersebut semakin efisien. Kemudian, BOPO

merupakan nisbah antara biaya operasi dengan pendapatan

Page 57: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

39

operasi. Teknik ini untuk mengukur tingkat efisiensi bank

dengan cara mengukur jumlah pendapatan (income)

dibandingkan dengan jumlah biaya yang dikeluarkan bank.

Semakin tingkat BOPO bermakna bank tersebut semakin

efisien. (Hidayat, 2014)

2. Pendekatan Operating Research

Pendekatan ini didasarkan pada frontier atau batasan.

Pendekatan ini semakin popular diterapkan untuk mengukur

tingkat efisiensi, karena frontier didasarkan pada perilaku

institusi, dalam hal ini bagaimana pihak institusi

memaksimalkan input ataupun dengan meminimalkan output.

Oleh karenanya, deviasi dari frontier dapat diinterpretasikan

sebagai ukuran dari efisiensi, yang merupakan standar kondisi

optimal yang mungkin dicapai. (Fauzi, 2014)

Dalam perkembangannya, pendekatan frontier ini lebih

diutamakan, karena hasil pengukurannya lebih objektif, bisa

didapatkan dari ukuran-ukuran numerik ukuran kinerja relatif,

yang bisa memasukkan banyak faktor, seperti: faktor biaya

(input), keuntungan (input), dan faktor-faktor. Dari pendekatan

frontier ini, pengukuran efisiensi terbagi menjadi dua

pendekatan yaitu pendekatan parametrik dan nonparametrik.

Pendekatan parametrik terdiri dari Stochastic Frontier

Analysis/Approach (SFA), Thick Frontier Approach (TFA),

dan Distribution Free Approach (DFA). Sementara itu

pendekatan nonparametrik terdiri dari Data Envelopment

Analysis (DEA) dan Free Disposal Hull (FDH).

e. Metode Pengukuran Efisiensi Stochastic Frontier Analysis (SFA)

Stochastic Frontier Analysis (SFA) merupakan salah satu

metode pengukuran efisiensi dengan tes statistik parametrik. SFA

Page 58: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

40

disusun dari model eror di mana inefisiensi diasumsikan untuk

mengikuti asimetris distribusi, biasanya half normal, sementara

random eror mengikuti simetris distribusi, biasanya standard

normal (Huda dan Nasution, 2014: 47). Model analisis SFA adalah

sebagai berikut. (Famera dan Indriani, 2018)

𝐿𝑛𝑄1 = 𝛽𝑜 + 𝛽1𝐿𝑛(𝑃1) + 𝛽2𝐿𝑛(𝑃2) + 𝛽3𝐿𝑛(𝑃3) + 𝐸𝑛

Dengan 𝐸𝑛 = 𝑈𝑡 − 𝑉𝑡

Sehingga model SFA dapat ditulis kembali sebagai berikut:

𝐿𝑛 (𝑄1) = 𝛽𝑜 + 𝛽1𝐿𝑛(𝑃1) + 𝛽2𝐿𝑛(𝑃2) + 𝛽3𝐿𝑛(𝑃3) + (𝑈𝑡 − 𝑉𝑡)

Di mana:

Q1 = Kuantitas Output yaitu Total Pembiayaan

𝛽 = Vektor parameter yang tidak diketahui

P1 = Biaya Tenaga Kerja

P2 = DPK

P3 = Aset Tetap

En = Error Term

Ut = faktor acak yang dapat dikendalikan (inefisiensi)

Vt = faktor acak yang tidak dapat dikendalikan

Nilai efisiensi SFA berkisar antara 0 dan 1. Efisiensi

bernilai 1 menunjukkan efisiensi maksimum/optimum bank

syariah dalam sampel pada periode tertentu.

f. Hubungan Input dan Output dalam Efisiensi

Konsep-konsep yang digunakan dalam mendefinisikan

hubungan input output dalam tingkah laku dari institusi finansial

pada metode parametrik maupun nonparametrik adalah, (i)

Pendekatan produksi (the production approach), (ii) Pendekatan

Page 59: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

41

intermediasi (the intermediation approach), dan (iii) Pendekatan

asset (the asset approach).

Menurut Muharam dan Pusvitasari (2007) dan Hadad dkk.

(2003) tiga pendekatan dalam mendefinisikan hubungan input dan

output dalam efisiensi tersebut didefinisikan sebagai berikut:

1. Pendekatan Aset (The Assets Approach)

Pendekatan aset mencerminkan fungsi primer sebuah

lembaga keuangan sebagai pemberi pembiayaan. Dalam

pendekatan ini, output benar-benar didefinisikan ke dalam

bentuk aset.

2. Pendekatan Produksi (The Production Approach)

Pendekatan ini menganggap lembaga keuangan sebagai

produsen dari akun deposito (deposits account; dan financing

account; lalu mendefinisikan output sebagai jumlah tenaga

kerja, pengeluaran modal pada aset-aset tetap dan material

lainnya.

3. Pendekatan Intermediasi (The Intermediation Approach)

Pendekatan ini memandang sebuah lembaga keuangan

sebagai intermediator, yaitu mengubah dan mentransfer aset-

aset finansial dari unit-unit surplus menjual unit-unit defisit.

Dalam hal ini input-input institusional seperti biaya tenaga

kerja, modal dan pembayaran bagi hasil deposit, lalu dengan

output yang diukur dalam bentuk pembiayaan dan investasi

finansial (financial investment). Menurut Huda dan Nasution

(2014), pendekatan ini menggambarkan kegiatan perbankan

sebagai lembaga intermediasi yang mentransformasikan dana

dari deposan (surplus spending unit) kepada peminjam (deficit

spending unit).

Page 60: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

42

g. Variabel Input dan Output untuk Efisiensi

1) Variabel Input

a) Biaya Tenaga Kerja

Biaya personalia atau biaya tenaga kerja merupakan

salah satu biaya/beban usaha yang menjadi tanggungan

bank (Kasmir, 2009) Menurut Kustanti dan Indriani (2016)

Biaya Tenaga Kerja adalah biaya gaji, biaya pendidikan,

dan tunjangan kesejahteraan karyawan perusahaan, dalam

hal ini bank syariah. Menurut Dendawijaya (2005) yang

termasuk ke dalam biaya tenaga kerja adalah seluruh biaya

yang dikeluarkan bank untuk membiayai pegawainya,

seperti gaji dan upah, uang lembur, perawatan kesehatan,

honorarium komisaris, bantuan untuk pegawai dalam

bentuk natura, dan pengeluaran lainnya untuk pegawai.

b) Dana Pihak Ketiga

DPK adalah kewajiban Bank kepada penduduk dan

bukan penduduk dalam rupiah dan/atau valuta asing (PBI

No. 20/4/PBI/2018). DPK adalah dana yang dihimpun oleh

bank dari masyarakat berupa giro, tabungan, dan deposito

(Prasetyoningrum, 2015). Sementara itu, menurut Ihsan

(2015) sumber dana pihak ketiga adalah sebagai berikut.

(1) Simpanan Giro, merupakan simpanan nasabah yang

memungkinkan nasabah penyimpan melakukan

penarikan dana sewaktu-waktu menggunakan fasilitas

seperti cek, bilyet giro, kartu ATM, pemindahbukuan

atau dengan menggunakan sarana perintah lainnya.

Simpanan Giro dalam bank syariah menggunakan akad

wadiah yad dhamanah, yakni akad titipan dengan pihak

yang menerima titipan (bank) dapat memanfaatkan

barang yang dititipkan.

Page 61: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

43

(2) Simpanan Tabungan, yaitu jenis simpanan nasabah

yang memungkinkan nasabah untuk dapat mengambil

sewaktu waktu melalui teller kartu ATM, atau kartu

debet lainnya. Dalam bank syariah terdapat dua jenis

akad yang digunakan yaitu:

(a) Tabungan Wadiah, yaitu tabungan menggunakan

akad wadiah yad dhamanah, yakni penerima titipan

diberikan izin untuk menggunakan dan mengambil

manfaat dari titipan tersebut.

(b) Tabungan Mudharabah, yaitu tabungan

menggunakan akad mudharabah muthlaqah yakni

akad mudharabah yang tidak dibatasi

penggunaannya dari pihak nasabah dan nasabah

sebagai pemilik modal akan mendapatkan bagi hasil.

(3) Simpanan Deposito, yaitu jenis simpanan nasabah yang

mengandung unsur jangka waktu (jatuh tempo). Jangka

waktu deposito biasanya 1, 3, 6, dan 12 bulan. Akad

yang digunakan adalah mudharabah di mana akan

terdapat bagi hasil antara pemilik dana (nasabah) dan

pengelola dana (bank). Semakin lama jangka waktu

deposito maka tingkat bagi hasil yang ditawarkan bank

juga akan semakin tinggi.

c) Aset Tetap

Aset adalah kekayaan yang dimiliki suatu perusahaan

(Rodoni, 2014). Aset terdiri dari aset lancar dan aset tetap.

Total aset bank adalah jumlah keseluruhan kekayaan yang

dimiliki oleh bank. Aktiva/aset tetap adalah aktiva

berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai yang

digunakan dalam perusahaan, tidak dimaksudkan untuk

dijual. (Ihsan, 2013)

Page 62: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

44

Menurut Dendawijaya (2005) yang termasuk ke

dalam aktiva tetap adalah nilai buku dari tanah, gedung,

kantor, rumah dan perabot milik bank, termasuk kantornya

di luar negeri dalam rupiah dan valuta asing. Jumlah

tersebut telah dikurangi dengan penyusutan nilai aktiva

tetap. Sementara itu, menurut Kasmir (2009) Aktiva tetap

dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dikurangi

akumulasi penyusutan dan kerugian penurunan nilai,

kecuali hak atas tanah dan bangunan yang telah dinilai

kembali dengan harga pasar berdasarkan peraturan

pemerintah.

2) Variabel Output (Total Pembiayaan)

Variabel output yang digunakan dalam penelitian ini

adalah total pembiayaan. Menurut UU No. 21 Tahun 2008,

Pembiayaan adalah penyediaan dana atau tagihan yang

dipersamakan dengan itu berupa:

1) transaksi bagi hasil dalam bentuk mudharabah dan

musyarakah;

2) transaksi sewa-menyewa dalam bentuk ijarah atau sewa

beli dalam bentuk ijarah muntahiya bittamlik;

3) transaksi jual beli dalam bentuk piutang murabahah,

salam, dan istishna‟;

4) transaksi pinjam meminjam dalam bentuk piutang

qardh; dan

5) transaksi sewa-menyewa jasa dalam bentuk ijarah untuk

transaksi multijasa

berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara Bank

Syariah dan/atau UUS dan pihak lain yang mewajibkan pihak

yang dibiayai dan/atau diberi fasilitas dana untuk

Page 63: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

45

mengembalikan dana tersebut setelah jangka waktu tertentu

dengan imbalan ujrah, tanpa imbalan, atau bagi hasil.

3. Stabilitas Perbankan

a. Definisi Stabilitas Perbankan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), stabilitas

adalah keseimbangan atau kemantapan. Bank Indonesia

mengatakan bahwa stabilitas keuangan adalah suatu kondisi di

mana mekanisme ekonomi dalam penetapan harga, alokasi dana

dan pengelolaan risiko berfungsi secara baik dan mendukung

pertumbuhan ekonomi. Salah satu sektor keuangan yang dapat

mendukung stabilitas keuangan adalah sektor perbankan, yang

merupakan sektor keuangan yang paling mendominasi saat ini di

Asia.

Menurut Abrar (2018) in the system of economic, financial

stability topic is critical and essential because financial system

delivers a springboard for furthermost of activities and operational

transaction that are operating in the real economy. Stability of

banking sector depends on large banking sector financial stability.

We cannot deny the role and participation of banking sector for the

growth of economy and its development. Financial stability is

continually drawing attention in professional ad academic

research since we have learned a lesson in global financial

meltdown and it is necessary to know that mechanism of keeping

and maintain financial stability.

Menurut Myirandasari (2015) tingkat stabilitas perbankan

dapat dicerminkan dari tingkat kesehatan bank, yang berarti bank

harus dinyatakan sehat atau tidak mengalami financial distress.

Menurut Almilia dan Kristijadi (2004) dalam Rodoni dan Ali (2014)

financial distress yaitu keadaan di mana suatu perusahaan dalam

beberapa tahun mengalami laba bersih operasi yang negatif dan

selama lebih dari satu tahun tidak melakukan pembayaran dividen.

Page 64: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

46

Dari penjelasan di atas, maka dapat diketahui bahwa stabilitas

perbankan adalah keadaan di mana suatu bank dinyatakan sehat

dan tidak ada indikasi kesulitan keuangan dalam kurun waktu

tertentu. Selain itu, stabilitas perbankan juga merupakan salah satu

pendukung stabilitas ekonomi secara global.

b. Pengukuran Stabilitas Perbankan

Dalam mengukur stabilitas perbankan, telah ada beberapa

penelitian yang membahas hal tersebut. Terdapat beberapa cara

dalam mengukur stabilitas perbankan, di antaranya yang pertama,

yaitu dengan metode Altman Z-Score. Menurut Myirandasari (2014)

metode Z-Score yang dikenalkan oleh Altman ini ditentukan

dengan beberapa rasio, yaitu modal kerja terhadap total aset, laba

ditahan terhadap total aset, Laba sebelum terhadap total aset, dan

nilai buku ekuitas terhadap total kewajiban. Kedua, yaitu dengan

Banking Stability Index (BSI). Menurut Zahra, Ascarya dan Huda

(2018) ada tiga indikator dalam BSI, yaitu Loan Loss Provision

(LLP) terhadap total aset, rasio total modal terhadap risiko total

aset tertimbang; atau; kecukupan modal rasio (CAR) dan

Probabilitas Return on Asset (ROA) diukur dari rasio laba setelah

pajak terhadap total aset. Cara ketiga yaitu dengan menggunakan

nilai Z-Score. Menurut Gamaginta dan Rokhim (2011) Z-Score

pertama kali digunakan secara empiris adalah pada penelitian oleh

Cihak dan Hesse (2008), akan tetapi sudah didiskusikan secara

teori pada penelitian oleh Mirakhor (1987). Z-Score juga telah

banyak digunakan untuk mengukur stabilitas oleh beberapa

penelitian terdahulu lainnya, seperti yang dilakukan Karim, dkk.

(2018); Abrar, Ahmed dan Kashif (2018); Zahra, Ascarya dan

Huda (2018); Ali dan Puah (2018); Dulal dan Miah (2018);

Odeduntan, Adewale dan Hamisu (2016) yang di hitung dengan

formula berikut ini:

Page 65: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

47

Keterangan:

ROA : Return on Asset

: Standar Deviasi ROA

Pada penelitian ini, peneliti mengukur stabilitas

menggunakan Z-Score dengan formula yang sama dengan Karim,

dkk. (2018) dan Zahra, dkk. (2018)

c. Variabel Terkait Stabilitas

Terdapat dua variabel dalam menerangkan pengukuran

stabilitas menggunakan formula Z-Score, yaitu:

1) Return on Asset (ROA)

Return on Asset (ROA) adalah rasio rentabilitas yang

menunjukkan perbandingan antara laba (sebelum pajak) dengan

total aset bank. Rasio ini menunjukkan tingkat efisiensi

pengelolaan aset yang dilakukan oleh bank yang bersangkutan.

(Ihsan, 2013: 101).

Menurut Rodoni dan Ali (2014) ROA merupakan salah

satu rasio profitabilitas yaitu rasio yang digunakan untuk

mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba.

Sejalan dengan Rodoni dan Ali, menurut Dendawijaya (2005)

juga mengatakan bahwa ROA merupakan rasio yang digunakan

untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam

memperoleh keuntungan (laba) secara keseluruhan. Semakin

besar ROA suatu bank, maka semakin besar pula tingkat

keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baik pula

posisi bank tersebut dari segi penggunaan aset. Rasio ini dapat

dirumuskan sebagai berikut.

Page 66: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

48

ROA = x 100 %

Dalam hal mengukur tingkat kesehatan bank, terdapat

perbedaan kecil antara perhitungan ROA berdasarkan teoretis

da perhitungan berdasarkan ketentuan Bank Indonesia. Secara

teoretis, laba yang diperhitungkan adalah laba setelah pajak,

sedangkan dalam sistem CAMEL (penilaian kinerja bank

dengan indikator Capital, Asset, Management, Earnings dan

Liquidity) laba yang diperhitungkan adalah laba sebelum pajak.

2) Equity to Total Asset (E/TA)

Menurut Kasmir (2009) Equity to Total Asset (E/TA)

merupakan formula dari primary ratio yang digunakan untuk

mengukur apakah permodalan yang dimiliki sudah memadai

atau sejauh manna penurunan yang terjadi dalam total aset

masuk dapat ditutupi oleh capital equity.

Rumus perhitungan primary ratio adalah sebagai berikut.

Primary Ratio = x 100 %

Equity atau Ekuitas merupakan jumlah modal yang

dimiliki bank syariah ditambah dengan laba ditahan, sedangkan

Total aset merupakan harta atau kekayaan yang dimiliki oleh

bank syariah.

B. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran dari penelitian mengenai Efisiensi dan Stabilitas:

Studi Komparasi Perbankan Syariah di ASEAN dapat dilihat dalam

gambar berikut ini.

Page 67: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

49

Gambar 2. 2 Kerangka Pemikiran

Stabilitas dan Efisiensi: Studi Komparasi

Perbankan Syariah di ASEAN

Laporan Keuangan BUS di Negara ASEAN

Tahun 2013-2017

Efisiensi

(Muzaroh, 2012)

(Amirillah, 2014)

Stabilitas

(Myirandasari, 2015)

Stochastic Frontier

Analysis

Nilai Efisiensi

Z-Score

Nilai Stabilitas

Uji Normalitas

Uji Beda

Uji ANOVA

(Jika data

terdistribusi

normal)

Uji Kruskal-Wallis

(Jika data tidak

terdistribusi

normal)

Hasil Uji Beda:

1. Efisiensi 2. Stabilitas

Interpretasi Hasil & Pembahasan

One Sample t Test (Jika data

terdistribusi

normal)

Uji Binomial (Jika data tidak

terdistribusi

normal)

Uji Hipotesis

Hasil Uji Hipotesis: 1. Efisiensi

2. Stabilitas

Page 68: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

50

C. Keterkaitan Antar Variabel dan Hipotesis Penelitian

1. Perbankan Syariah di ASEAN Efisien

Efisiensi perbankan adalah kemampuan bank dalam

menghasilkan output yang maksimal dengan input tertentu atau

menghasilkan output tertentu dengan input minimal. Nilai efisiensi

perbankan syariah yang tinggi berarti bahwa perbankan syariah

memiliki kinerja keuangan yang baik. Dengan demikian bank syariah

dapat bersaing dengan bank konvensional dan dapat terus

berkontribusi untuk mensejahterakan rakyat. Pendekatan yang

digunakan untuk mengukur efisiensi dalam penelitian ini adalah

pendekatan intermediasi. Berger dan Humphrey (1997) mengatakan

bahwa pendekatan intermediasi merupakan pendekatan yang lebih

tepat untuk mengevaluasi kinerja lembaga keuangan secara umum

karena karakteristik lembaga keuangan sebagai financial

intermediation (Muharram & Pusvitasari, 2007). Selain itu, pendekatan

intermediasi merupakan pendekatan yang paling banyak digunakan

untuk mengukur efisiensi. (Hidayat, 2014). Begitupun menurut Berger

dan Humphrey (1997) dalam Abidin dan Endri (2009) yang

mengatakan bahwa pendekatan intermediasi adalah yang paling sesuai

untuk mengevaluasi efisiensi seluruh bank. Pemilihan variabel input

dan output ini merujuk kepada penelitian yang dilakukan oleh Ferma

dan Indriani (2015) dengan sedikit mofidikasi untuk variabel input

total aset diganti dengan aset tetap seperti pada penelitian yang

dilakukan oleh Ascarya dan Yumanita (2008). Jadi, Variabel input

yang digunakan dalam penelitian ini adalah Biaya Tenaga Kerja, DPK

dan Aset Tetap dengan Total Pembiayaan sebagai variabel outputnya.

Beberapa penelitian terdahulu mengatakan bahwa perbankan

syariah di beberapa negara yang termasuk ke dalam kawasan ASEAN

adalah efisien. Solihin Achsani dan Saptono (2016) meneliti mengenai

efisiensi perbankan syariah di ASEAN menggunakan metode Data

Envelopment Analysis (DEA), hasil penelitian tersebut adalah

Page 69: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

51

menyatakan bahwa bank syariah di ASEAN pada 2008-2013 adalah

efisien. Kamarudin dkk. (2017) yang meneliti perbankan syariah di

Indonesia dan Malaysia pada 2006-2014 menggunakan metode DEA,

hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa Maybank Islamic Berhad,

CIMB Islamic Berhad, Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah

Mandiri dan Bank Islamic Brunei Darussalam adalah Efisien.

Berdasarkan penelitian terdahulu, maka hipotesis yang diajukan

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

Ha1 : Perbankan Syariah di ASEAN adalah efisien.

2. Stabilitas Perbankan Syariah di ASEAN

Stabilitas perbankan adalah keadaan atau kondisi ketika suatu

perusahaan, dalam hal ini adalah perbankan tidak mengalami indikasi

kesulitan keuangan atau financial distress. Ketika nilai stabilitas

perbankan syariah tinggi, maka berarti bahwa daya tahan perbankan

syariah juga tinggi. Tingginya daya tahan perbankan syariah dapat

membuat perbankan syariah dapat menghadapi perubahan kondisi

sistem keuangan yang terjadi, misalnya krisis keuangan. Dengan

demikian perbankan syariah akan tetap dapat membantu untuk

meningkatkan taraf hidup rakyat. Stabilitas perbankan dalam penelitian

ini diukur menggunakan formula yang sama dengan penelitian

sebelumnya, seperti yang dilakukan Karim, dkk. (2018); Abrar,

Ahmed dan Kashif (2018); Zahra, Ascarya dan Huda (2018); Ali dan

Puah (2018); Dulal dan Miah (2018); Odeduntan, Adewale dan

Hamisu (2016).

Beberapa penelitian terdahulu mengatakan bahwa perbankan

syariah di beberapa negara yang termasuk ke dalam kawasan ASEAN

adalah stabil. Penelitian yang dilakukan oleh Odeduntan, Adawale dan

Hamisu (2016) menyatakan bahwa bank syariah di Malaysia pada

2008-2012 adalah stabil. Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh

Karim dkk. (2018) menyatakan bahwa bank syariah lebih stabil dari

Page 70: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

52

pada bank konvensional di Indonesia, meskipun dalam penelitian ini

memang tidak melakukan perbandingan dengan bank konvensional.

Berdasarkan penelitian terdahulu, maka hipotesis yang diajukan

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

Ha2 : Perbankan Syariah di ASEAN adalah stabil.

3. Perbedaan Tingkat Efisiensi Perbankan Syariah di ASEAN

Perbedaan di antara pertumbuhan dan perkembangan perbankan

syariah di ASEAN karena ketertinggalan untuk negara minoritas

muslim di ASEAN membuat peningkatan dan evaluasi melalui

pengukuran efisiensi perlu untuk dilakukan. Apabila tidak terdapat

perbedaan yang signifikan di antara perbankan syariah di ASEAN

tersebut, maka berarti efisiensi perbankan syariah di ASEAN tidak

berbeda secara signifikan meskipun total asetnya memiliki perbedaan

yang cukup jauh.

Beberapa penelitian yang masih berkaitan dengan uji beda pada

efisiensi ini. Beberapa penelitian yang membandingkan efisiensi

perbankan syariah Indonesia da Malaysia telah dilakukan sebelumnya,

mengingat kedua negara ini yang menjadi leader dalam industri

perbankan syariah di ASEAN. Yulita dan Rizal (2017) menyatakan

bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara efisiensi dengan

metode Data Envelopment Analysis (DEA) perbankan syariah di

Indonesia dan Malaysia pada 2006-2014. Begitu pula dengan

penelitian yang dilakukan oleh Maulidiyah dan Laila (2016), uji Mann

Whitney yang dilakukan membuktikan bahwa tidak terdapat perbedaan

yang signifikan antara efisiensi dengan metode DEA pada perbankan

syariah di Indonesia dan Malaysia periode 2010-2014.

Page 71: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

53

Berdasarkan penelitian terdahulu, maka hipotesis yang diajukan

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

Ha3 : Terdapat perbedaan tingkat efisiensi perbankan syariah di

ASEAN.

4. Perbedaan Tingkat Stabilitas Perbankan Syariah di ASEAN

Ali dan Rama (2015) yang mengatakan bahwa pertumbuhan

perbankan syariah di ASEAN masih belum merata. Hal ini membuat

adanya kemungkinan terdapat perbedaan baik untuk tingkat efisiensi

ataupun stabilitas perbankan. Stabilitas perbankan yang dimaksud

dalam hal ini terutama pada tingkat stabilitas yang dipengaruhi oleh

laba atau keuntungan yang diperoleh oleh bank syariah.

Terdapat beberapa penelitian masih berkaitan dengan stabilitas

perbankan syariah. Penelitian mengenai Stabilitas Perbankan Syariah

dan Perbankan Konvensional di Indonesia telah dilakukan sebelumnya

dan hasil penelitiannya bervariasi. Penelitian yang dilakukan oleh

Karim, dkk. (2018), Miah dan Uddin (2017), Shahid dan Abbas (2012)

dan Cihak dan Hesse (2008) mengatakan bahwa bank syariah lebih

stabil daripada bank konvensional, sedangkan dalam penelitian yang

dilakukan oleh Abrar, Ahmed dan Kashif (2018) dan Myirandasari

(2015) mengatakan bahwa bank konvensional lebih stabil daripada

bank syariah. Meskipun demikian, peneliti belum menemukan

penelitian yang meneliti perbedaan stabilitas perbankan syariah di

ASEAN belum dilakukan sebelumnya.

Berdasarkan penelitian terdahulu, maka hipotesis yang diajukan

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

Ha4 : Terdapat perbedaan tingkat stabilitas perbankan syariah di

ASEAN.

Page 72: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

54

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditentukan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono,

2015). Populasi dalam penelitian ini adalah Bank Umum Syariah (BUS)

yang terdapat di negara ASEAN.

Sampel adalah sebagian elemen data yang mewakili populasi objek

penelitian dalam rangka pelaksanaan penelitian karena adanya kendala

yang dihadapi oleh peneliti, seperti biaya, waktu, tenaga, serta

heterogenitas atau homogenitas elemen populasi tersebut. Teknik

pemilihan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive

sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang menggunakan kriteria

tertentu sebagai pertimbangan oleh peneliti (Wahyuni, 2014).

Pertimbangan yang digunakan penentuan sampel dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut.

1. Bank Umum Syariah (BUS) yang terdapat di negara ASEAN, yaitu di

Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, Thailand dan Filipina.

2. BUS dengan peringkat Top 2 berdasarkan Total Aset di masing-

masing negara per Desember 2017.

3. BUS di negara ASEAN yang mempublikasikan Laporan Keuangan

Tahunan di website resminya masing-masing selama periode

pengamatan.

4. Data keuangan BUS di ASEAN selama periode 2011-2017 memiliki

data yang dibutuhkan terkait variabel penelitian.

Page 73: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

55

Berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, maka proses

pengambilan sampel dapat dilihat dalam tabel berikut.

Tabel 3. 1 Proses Pengambilan Sampel

No. Keterangan Jumlah Observasi

1.

Bank Umum Syariah (BUS) yang terdapat di

lima negara ASEAN, yaitu di Indonesia,

Malaysia, Brunei Darussalam, Thailand dan

Filipina.

13+16+2+1+1

=33 Bank Syariah

2.

BUS dengan peringkat Top 2 berdasarkan

Total Aset di setiap negara di ASEAN per

Desember 2017 8 Bank Syariah

3.

BUS di negara ASEAN yang mempublikasikan

Laporan Keuangan Tahunan di website

resminya masing-masing selama periode

pengamatan.

35 Laporan

Tahunan

(7 Bank Syariah x

5 Tahun)

4.

Data keuangan BUS di ASEAN selama periode

2013-2017 memiliki data yang dibutuhkan

terkait variabel penelitian.

35 Laporan

Dari tabel tersebut, dapat diperoleh sampel yakni data keuangan BUS

dengan Top 2 berdasarkan Total Aset yaitu sebagai berikut.

No. Nama Negara Nama Bank Umum Syariah

1 Indonesia 1. Bank Syariah Mandiri (BSM)

2. Bank Muamalat Indonesia (BMI)

2. Malaysia 1. Maybank Islamic Berhad (MIB)

2. CIMB Islamic Berhad (CIMBIB)

3. Brunei Darussalam 1. Bank Islam Brunei Darussalam (BIBD)

4. Filipina 1. Amanah Islamic Bank Filipina (AIBF)

5. Thailand 2. Islamic Bank of Thailand (IBT)

Page 74: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

56

Bertdasarkan tabel tersebut, untuk Negara Indonesia dan Malaysia

masing-masing 2 BUS. Kemudian untuk Brunei Darussalam, hanya satu bank

syariah yang mempublikasikan laporan keuangan tahunannya, sedangkan

untuk di Filipina dan Thailand hanya terdapat satu bank syariah di negaranya.

Seluruhnya terdiri dari 7 Bank Syariah dengan 35 laporan.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada perbankan syariah di lima Negara

anggota ASEAN meliputi Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam,

Thailand dan Filipina. Bank syariah yang diteliti berjumlah tujuh bank

syariah dengan dua bank di negara Indonesia dan Malaysia dan satu bank

syariah di negara anggota ASEAN lainnya. Penelitian ini dilakukan dalam

kurun waktu 2013-2017.

C. Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data

sekunder, karena diperoleh dari laporan keuangan tahunan masing-masing

BUS di lima negara anggota ASEAN melalui website resminya. Data

sekunder adalah sumber data yang tidak langsung memberikan data

kepada pengumpul data (peneliti) akan tetapi melalui dokumen atau orang

lain (Sugiyono, 2015).

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan jenis data

yaitu dalam bentuk data panel. Menurut Sriyana (2014) data panel adalah

penggabungan antara data time series dengan data cross section. data panel

menjelaskan dua macam informasi, yaitu informasi antar unit (cross

section) dan informasi antar waktu (time series).

Menurut Suliyanto (2011), data panel memilki beberapa kelebihan

dibandingkan dengan data time series ataupun cross section. beberapa di

antaranya:

1. Data panel memiliki tingkat heterogenitas yang lebih tinggi

2. Data panel lebih informatif

3. Data panel cocok untuk studi perubahan dinamis

Page 75: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

57

4. Data panel mampu mengukur pengaruh yang tidak dapat

diobservasi dengan data time series ataupun cross section.

5. Data panel dapat mempelajari model perilaku yang lebih

kompleks

D. Instrumen Penelitian

Instrumen atau variabel yang digunakan dalam penelitian ini

meliputi Z-Score (Stabilitas) dan efisiensi. Untuk pengukuran efisiensi

menggunakan tiga variabel input dan satu variabel output. Variabel input

terdiri dari Biaya Tenaga Kerja, DPK dan Aset Tetap. Sementara itu,

variabel outputnya terdiri dari total pembiayaan.

1. Efisiensi

Pengukuran Efisiensi menggunakan metode Stochastic

Frontier Analysis (SFA), pengukurannya menggunakan:

𝐿𝑛 (𝑄1) = 𝛽𝑜 + 𝛽1𝐿𝑛(𝑃1) + 𝛽2𝐿𝑛(𝑃2) + 𝛽3𝐿𝑛(𝑃3) + (𝑈𝑡 − 𝑉𝑡)

Dengan Pendekatan Intermediasi menggunakan variabel

input dan output sebagai berikut.

a. Variabel Input

1) Biaya Tenaga Kerja

2) Dana Pihak Ketiga (DPK)

3) Aset Tetap

b. Variabel Output yaitu Total Pembiayaan

2. Stabilitas

Stabilitas perbankan adalah keadaan di mana suatu bank

dinyatakan sehat dan tidak ada indikasi kesulitan keuangan

dalam kurun waktu tertentu. Pada penelitian ini, peneliti

mengukur stabilitas menggunakan Z-Score dengan formula yang

sama dengan Karim, dkk. (2018) dan Zahra, dkk. (2018).

Page 76: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

58

Untuk lebih ringkasnya, instrumen yang digunakan dalam

penelitian adalah sebagai berikut.

Tabel 3. 2 Instrumen Penelitian

Variabel Instrumen Variabel atau

Indikator Skala

Penelitian

Terdahulu

Efisiensi Stochastic Frontier Analysis

𝐿𝑛 (𝑄1) = 𝛽𝑜 + 𝛽1𝐿𝑛(𝑃1) +

𝛽2𝐿𝑛(𝑃2) + 𝛽3𝐿𝑛(𝑃3) + (𝑈𝑡 –

𝑉𝑡)

Rasio Famera dan

Indriani (2018)

a. Variabel

Input

1) Biaya TK Biaya Tenaga Kerja atau Biaya

Personel pada Laporan Laba

Rugi

Nominal Famera dan

Indriani (2018),

Rusydiana

(2018)

2) DPK Giro, Tabungan, Deposito pada

Laporan Neraca

Nominal Famera dan

Indriani (2018),

Rusydiana

(2018)

3) Aset

Tetap

Aset Tetap pada Laporan Neraca Nominal Yulita dan Rizal

(2016)

b. Variabel

Output

Total Pembiayaan, termasuk

pembiayaan Mudharabah dan

Musyarakah, Piutang

Murabahah, Salam, Istishna dan

Ijarah, dan Pinjaman Qardh

pada laporan neraca.

Nominal Famera dan

Indriani (2018),

Rusydiana

(2018)

Stabilitas

Nominal Karim, dkk.

(2018) dan

Zahra, dkk.

(2018)

Page 77: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

59

E. Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini

meliputi:

1. Field Research

Penelitian ini menggunakan data panel yang diperoleh dari

website resmi masing-masing bank syariah di lima negara anggota

ASEAN pada rentang waktu 2011- 2017.

2. Library Research

Penelitian ini juga menggunakan data yang diperoleh dari

beberapa literatur, buku, artikel, jurnal dan sejenisnya yang

berhubungan dengan objek penelitian dan dapat mendukung bahan

kajian penelitian.

3. Internet Research

Peneliti juga dapat menggunakan data dari internet sebagai

alternatif, karena terkadang data yang didapat dari sumber lainnya

kurang memadai atau sudah kedaluwarsa seiring dengan

berkembangnya ilmu pengetahuan.

F. Teknik Pengolahan Data

1. Mengukur Efisiensi dengan Stochastic Frontier Analysis (SFA)

Stochastic Frontier Analysis (SFA) merupakan salah satu

metode pengukuran efisiensi dengan tes statistik parametrik. Dalam

penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan intermediasi dengan

variabel input meliputi: Biaya Tenaga Kerja, DPK, dan Aset Tetap

dan Variabel Output yaitu Total Pembiayaan.

Model analisis SFA dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

(Famera dan Indriani, 2018)

𝐿𝑛𝑄1 = 𝛽𝑜 + 𝛽1𝐿𝑛(𝑃1) + 𝛽2𝐿𝑛(𝑃2) + 𝛽3𝐿𝑛(𝑃3) + 𝐸𝑛

Dengan 𝐸𝑛 = 𝑈𝑡 − 𝑉𝑡

Page 78: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

60

Sehingga model SFA dapat ditulis kembali sebagai berikut:

𝐿𝑛 (𝑄1) = 𝛽𝑜 + 𝛽1𝐿𝑛(𝑃1) + 𝛽2𝐿𝑛(𝑃2) + 𝛽3𝐿𝑛(𝑃3) + (𝑈𝑡 − 𝑉𝑡)

Di mana:

Q1 = Kuantitas Output yaitu Total Pembiayaan

𝛽 = vektor parameter yang tidak diketahui

P1 = Biaya Tenaga Kerja

P2 =DPK

P3 = Aset Tetap

En = Error Term

Ut = faktor acak yang dapat dikendalikan (Inefisiensi)

Vt = faktor acak yang tidak dapat dikendalikan

Untuk melihat kategori nilai efisiensi, dapat dilihat dalam

tabel berikut ini. (Famera dan Indriani, 2018)

Nilai Efisiensi Keterangan

0,00-0,20 Sangat Tidak Efisiensi

0,21-0,4 Tidak Efisiensi

0,41-0,6 Efisiensi

0,61-0,8 Cukup Efisiensi

0,81-1 Sangat Efisiensi

Nilai 0,00-0,40 menandakan bank syariah sangat tidak/tidak

efisien Artinya, apabila nilainya di atas 0,40 mengartikan bahwa

bank syariah efisien.

Page 79: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

61

2. Mengukur Stabilitas (Z-Score)

Dalam menghitung atau mengukur stabilitas bank beberapa studi

penelitian melakukannya menggunakan Z-Score. Seperti penelitian

yang dilakukan oleh Karim, dkk. (2018) juga penelitian dilakukan oleh

Zahra, dkk. (2018) mereka menggunakan rumus sebagai berikut dalam

mengukur stabilitas perbankan:

Keterangan:

Z-Score : Stabilitas Bank

ROA : Return on Asset

: Standar Deviasi ROA

3. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah distribusi

sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal (Nurhasanah,

2016). Uju normalitas perlu untuk dilakukan untuk menentukan uji

beda yang digunakan nantinya. Jika data terdistribusi normal, maka uji

beda yang digunakan adalah Uji ANOVA sedangkan jika data tidak

terdistribusi normal, maka uji yang digunakan adalah Uji Kruskal-

Wals.

Uji normalitas dapat dilakukan melalui uji Kolmogorov Smirnov

dan uji Shapiro-Wilk dengan melihat tingkat signifikansi. Jika nilai

signifikansi > nilai signifikansi (α = 0.05), maka H0 diterima dan data

terdistribusi normal. Sebaliknya, jika nilai signifikansi < nilai

signifikansi (α = 0.05), maka Ha diterima dan data tidak terdistribusi

normal.

Page 80: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

62

4. Uji Hipotesis

a. One Sample t-Test

One sample t test adalah uji yang digunakan untuk menguji

hipotesis dalam sebuah penelitian dalam hal ini yaitu untuk

menguji perbankan syariah di ASEAN efisien dan stabil atau tidak.

One sample t test merupakan uji statistik untuk sampel kecil. One

sample t test merupakan uji parametrik, di mana diperlukan

persyaratan tertentu untuk melakukan uji ini yaitu (Siregar, 2015):

1) Data harus terdistribusi normal

2) Sampel berjenis sampel probabilitas

3) Data berjenis interval/rasio

Kriteria pengujian adalah sebagai berikut.

Jika thitung < ttabel Maka H0 diterima dan pernyataan ditolak.

Jika thitung ttabel Maka H0 ditolak dan pernyataan diterima.

Atau jika menggunakan nilai signifikansi:

Jika p value > 0,05 ( ) Maka H0 diterima dan pernyataan ditolak.

Jika p value < 0,05 ( ) Maka H0 ditolak dan pernyataan diterima.

b. Uji Binomial

Menurut Siregar (2015) Uji Binomial merupakan uji yang

digunakan untuk menguji hipotesis deskriptif, jika populasi terdiri

dari dua kelompok kelas (dua pernyataan yang saling bertolak

belakang), misalnya baik dan jelek, efisien dan tidak efisien, stabil

dan tidak stabil dan sebagainya. Uji binomial merupakan uji

nonparametrik. Uji ini digunakan sebagai alternatif apabila

persyaratan distribusi normal pada uji One Sample Z-test tidak

dapat terpenuhi.

Page 81: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

63

Kriteria pengujian efisiensi adalah sebagai berikut.

Jika p value > 0,05 ( ) Maka H0 diterima dan probabilitas

pernyataan pertama lebih besar daripada probabilitas pernyataan

kedua.

Jika p value < 0,05 ( ) Maka H0 ditolak dan probabilitas

pernyataan kedua lebih besar daripada probabilitas pernyataan

pertama.

Untuk pernyataan pertama adalah pernyataan positif yaitu

perbankan syariah di ASEAN efisien atau perbankan syariah di

ASEAN stabil. Kemudian untuk pernyataan kedua adalah

pernyataan yang merupakan sebaliknya yaitu perbankan syariah di

ASEAN tidak efisien atau perbankan syariah di ASEAN tidak

stabil.

5. Uji Beda

a. Uji ANOVA

Uji ANOVA atau One Way ANOVA adalah uji yang

digunakan untuk menguji rata-rata/pengaruh perlakuan dari suatu

percobaan yang menggunakan satu faktor, di mana satu faktor

tersebut memiliki tiga atau lebih kelompok. (Siregar, 2015). One

Way ANOVA merupakan pengujian hipotesis komparatif untuk

data berjenis interval/rasio, dengan k sampel (lebih dari dua sampel)

yang berkorelasi dengan satu faktor yang mempengaruhi.

Asumsi yang digunakan untuk menerapkan metode ini adalah

(Siregar, 2015):

1. Data dari sampel berjenis interval atau rasio

2. Sampel yang akan diuji lebih dari dua populasi (sampel)

3. Sampel yang akan diuji terdistribusi norma

4. Varian setiap populasi sama.

Page 82: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

64

Rumus perhitungan uji ANOVA menggunakan Uji F adalah

sebagai berikut.

Jika Fhitung < Ftabel Maka H0 diterima dan tidak terdapat

perbedaan yang signifikan di antara sampel

Jika Fhitung Ftabel Maka H0 ditolak dan terdapat perbedaan

yang signifikan di antara sampel

Atau jika menggunakan nilai signifikansi:

Jika p value > 0,05 ( ) Maka H0 diterima dan tidak terdapat

perbedaan yang signifikan.

Jika p value < 0,05 ( ) Maka H0 ditolak dan terdapat

perbedaan yang signifikan.

b. Uji Kruskal-Wallis

Uji ini digunakan untuk menguji signifikansi hipotesis

komparatif antara k sampel independen untuk data yang bersifat

ordinal (Sugiyono, 2007). Menurut Siregar (2015) Uji peringkat

Kruskal-Wallis diperkenalkan oleh W.H Kruskal dan Wallis pada

1952, yang merupakan turunan dari uji Wilcoxon dengan kriteria

lebih dari dua sampel bebas. Uji ini juga merupakan perluasan dari

Uji Mann-Whitney U-Test yang hanya bisa membandingkan 2

sampel independen. Uji Kruskal-Wallis merupakan uji non

parametrik, untuk itu uji ini dilakukan sebagai alternatif apabila

data tidak terdistribusi normal.

Asumsi yang digunakan untuk menerapkan metode ini adalah

(Siregar, 2015):

1) Data merupakan sampel acak hasil pengamatan

2) Populasi (sampel) tidak terdistribusi tertentu

3) Jumlah sampel tidak besar

Page 83: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

65

4) Skala pengukuran yang dipakai ordinal

5) Ketiga sampel tidak saling memengaruhi

6) Variabel yang diamati yaitu variabel acak kontinu.

Rumus yang digunakan untuk pengujian adalah:

Di mana:

N = Banyak baris dan tabel

k = Banyak kolom

Rj = Jumlah ranking dalam kolom

Kriteria pengujian efisiensi adalah sebagai berikut.

Jika Hhitung > Maka H0 diterima dan tidak

terdapat perbedaan yang signifikan di antara sampel

Jika Hhitung Maka H0 ditolak dan terdapat

perbedaan yang signifikan di antara sampel

Atau jika menggunakan nilai signifikansi:

Jika p value > 0,05 ( ) Maka H0 diterima dan tidak

terdapat perbedaan yang signifikan.

Jika p value < 0,05 ( ) Maka H0 ditolak dan terdapat

perbedaan yang signifikan.

Page 84: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

66

6. Uji Post Hoc

Uji Post Hoc merupakan uji lanjutan setelah uji beda apabila

pada uji beda dihasilkan kesimpulan bahwa terdapat perbedaan yang

signifikan di antara variabel independen. Uji ini dilakukan karena uji

beda hanya melihat apakah terdapat perbedaan di antara sampel atau

tidak, tanpa dapat mengetahui antar variabel independen mana yang

berbeda. Uji Post Hoc yang dilakukan juga sesuai dengan uji beda

yang dilakukan sebelumnya. Apabila data terdistribusi normal, maka

uji beda yang dilakukan adalah ANOVA dan uji Post Hoc nya adalah

uji Post Hoc ANOVA. Sementara itu, apabila data tidak terdistribusi

norma, maka uji beda yang dilakukan adalah uji nonparametrik

Kruskal-Willis, untuk itu uji Post Hoc yang dilakukan juga adalah uji

nonparametrik, yaitu menggunakan Mann Whitney U- Test. Mann

Whitney U-Test ini adalah uji yang digunakan pada analisis

komparatif untuk menguji dua sampel independen (Siregar, 2015).

Page 85: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

BAB IV

TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

ASEAN (Association of Southeast Asian Nation) adalah asosiasi

atau organisasi yang terdiri atas negara-negara di kawasan asia tenggara

yaitu di antaranya Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina,

Brunei Darussalam, Vietnam, Laos, Myanmar, dan Kamboja. (Setnas

ASEAN, 2019). Selama dua dekade terakhir sejak keuangan Asia krisis,

negara-negara Asia Tenggara telah membuat langkah positif dalam

meningkatkan efisiensi dan kesehatan lembaga keuangan mereka (MIFC,

2015). Dengan populasi gabungan lebih dari 620 juta dan ekonomi senilai

USD 2,6 triliun, Tenggara Asia diperkirakan akan menjadi wilayah

ekonomi terbesar kelima di dunia pada tahun 2020 (ICD, 2017).

Sementara itu, wilayah Asia Tenggara merupakan salah satu wilayah

dengan populasi muslim terbesar di dunia. Sebanyak tiga dari lima negara

dalam penelitian ini merupakan negara dengan mayoritas penduduk yang

muslim. Negara-negara tersebut adalah Indonesia, Malaysia dan Brunei

Darussalam. Selain itu, penduduk muslim juga terdapat di negara-negara

lainnya di Asia Tenggara, meskipun tidak menjadi mayoritas di negara-

negara tersebut. Menurut Public Life Project (2011) dalam Fakhrunnas

(2017) populasi muslim di Asia Tenggara pada 2010 sudah mencapai

angka 257,7 juta penduduk. Hal ini merupakan peluang yang sangat baik

bagi industri keuangan syariah untuk terus berkembang di ASEAN.

Dengan ekonomi yang meningkat, kemudian diikuti dengan peluang

populasi muslim yang jumlahnya cukup besar membuat industri keuangan

syariah di ASEAN mulai menjadi perhatian, terlebih sekarang ASEAN

menjadi salah satu kelompok negara dengan industri keuangan syariah

terbesar di dunia setelah GCC (Gulf Cooperation Countries) dan MENA

Page 86: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

68

(Middle East and North Africa Region). Menurut ICD Thompson Reuters

(2017), wilayah Asia Tenggara dengan ASEAN di dalamnya berada pada

peringkat ketiga di dunia untuk urutan total aset bank syariah setelah GCC

dan MENA pada 2016. Total aset bank syariah di ASEAN adalah U$D

200.242 juta dengan bank syariah berjumlah 81 bank. Hal tersebut dapat

dilihat pada gambar berikut ini.

Grafik 4. 1 Total Aset Perbankan Syariah Berdasarkan Regional

(Dalam Juta USD)

Sumber: ICD Thompson Reuters, Annual Development Effectiveness

Report 2017, diolah peneliti

Berdasarkan Grafik 4. 1 tersebut di atas, total aset perbankan

syariah terbesar di dunia adalah pada kelompok GCC sebesar USD

795.673 juta. Urutan selanjutnya adalah MENA (Selain dari GCC) sebesar

USD 511.254 juta. Kemudian urutan ketiga adalah Asia Tenggara yang di

dalamnya termasuk ASEAN yaitu sebesar USD 200,242 Juta. Hal ini

menjadikan peluang yang baik bagi industri perbankan syariah di ASEAN.

Oleh karena itu, perkembangan terhadap industri keuangan syariah,

khususnya perbankan syariah harus terus ditingkatkan guna mencapai

perekonomian yang semakin baik di ASEAN. Untuk perkembangan

masing-masing perbankan syariah di ASEAN adalah sebagai berikut.

Page 87: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

69

1. Indonesia

Sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia,

Indonesia mempunyai potensi besar menjadi pusat pengembangan

industri keuangan syariah. Dalam beberapa tahun terakhir, industri

keuangan syariah di Indonesia telah menunjukkan perkembangan yang

positif. Posisi Indonesia pada industri keuangan syariah di pasar global

juga meningkat sebagai negara yang diakui di antara negara-negara

lainnya seperti negara-negara GCC, MENA dan Malaysia.

Berdasarkan laporan ICD-Thomson Reuters (2017) Indonesia

menempati posisi ke-7 dari total aset keuangan syariah dunia dengan

total aset USD 81 miliar, meningkat dari posisi sebelumnya yang

menempati posisi ke-9 pada laporan yang sama tahun sebelumnya.

Dalam 5 tahun terakhir, sektor jasa keuangan syariah Indonesia

mencatatkan perkembangan yang semakin baik. Kesadaran masyarakat

terhadap keuangan syariah pun semakin meningkat. Menurut Laporan

Perkembangan Keuangan Syariah Indonesia (LPKSI) (2017) industri

keuangan syariah Indonesia tumbuh sebesar 26,97% pada tahun 2017.

Nilai aset keuangan syariah Indonesia (tidak termasuk kapitalisasi

saham syariah) telah mencapai Rp1.133,71 triliun atau sekitar USD

83,68 miliar. Dalam industri perbankan syariah khususnya, Indonesia

yang terdiri dari 13 BUS, 21 UUS, dan 167 BPRS tercatat sebagai

salah satu dari 10 besar negara dengan aset perbankan syariah terbesar

dunia, dengan total aset perbankan syariah mencapai Rp435,02 triliun

atau USD 26 miliar pada tahun 2017. Meskipun sedikit mengalami

perlambatan dibandingkan tahun 2016, kinerja perbankan syariah yang

ditunjukkan oleh rasio keuangan utama, menunjukkan perbaikan.

Pertumbuhan aset, dana pihak ketiga (DPK), dan pembiayaan yang

disalurkan juga masih terjaga. Pertumbuhan aset perbankan syariah

pada tahun 2017 berdampak kepada meningkatnya market share

perbankan syariah terhadap perbankan nasional. Market share

Page 88: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

70

perbankan syariah tahun 2017 sebesar 5,78%, meningkat 0,45%

dibandingkan dengan tahun 2016 yang mencapai 5,34%. Hal ini juga

dipengaruhi oleh pertumbuhan perbankan nasional yang lebih lambat

dibandingkan dengan pertumbuhan aset perbankan syariah. Dalam

industri perbankan syariah, terdapat 2 (dua) BUS yang memiliki aset

terbesar yaitu Bank Syariah Mandiri (BSM) dan Bank Muamalat

Indonesia (BMI). Pada Desember 2017, total aset kedua BUS

mencapai Rp.149,63 triliun atau mencapai 34,39% dari total aset

perbankan syariah yang mencapai Rp. Rp435,02.-.

a. Bank Syariah Mandiri

PT Bank Syariah Mandiri mulai resmi diluncurkan pada hari

Senin tanggal 25 Rajab 1420 H atau tanggal 1 November 1999. PT

Bank Syariah Mandiri hadir dan tampil dengan harmonisasi

idealisme usaha dengan nilai-nilai spiritual. Kehadiran BSM sejak

tahun 1999, sungguh merupakan hikmah sekaligus berkah pasca

krisis ekonomi dan moneter 1997-1998. Setelah diketahui, krisis

ekonomi dan moneter sejak Juli 1997, yang disusul dengan krisis

multi-dimensi termasuk di panggung politik nasional, telah

memunculkan bermacam-macam perbedaan negatif yang sangat

hebat di kehidupan masyarakat, tidak terkecuali dunia usaha.

Dalam kondisi tersebut, industri perbankan nasional dipindahkan

oleh bank konvensional. Pemerintah akhirnya mengambil tindakan

dengan merestrukturisasi dan merekapitalisasi sebagian besar

bank-bank di Indonesia (www.syariahmandiri.co.id).

Salah satu bank konvensional, PT Bank Susila Bakti (BSB)

yang disokong oleh Yayasan Kesejahteraan Pegawai (YKP) PT

Bank Dagang Negara dan PT Mahkota Prestasi juga menghadapi

krisis. BSB berusaha keluar dari tantangan tersebut dengan

melakukan merger dengan beberapa bank lain serta mengundang

investor asing. Pada saat bersamaan, pemerintah melakukan

Page 89: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

71

penggabungan (merger) empat bank (Bank Dagang Negara, Bank

Bumi Daya, Bank Exim, dan Bapindo) menjadi satu bank baru

bernama PT Bank Mandiri (Persero) pada tanggal 31 Juli 1999.

Kebijakan penggabungan ini juga mencari dan menetapkan PT

Bank Mandiri (Persero) Tbk. sebagai pemilik kontribusi baru BSB.

Sebagai tindak lanjut dari keputusan merger, Bank Mandiri

melakukan penilaian serta membentuk Tim Pengembangan

Perbankan Syariah. Pembentukan tim ini bertujuan untuk

mengembangkan layanan perbankan syariah di kelompok

perusahaan Bank Mandiri, sebagai respons atas diberlakukannya

UU No. 10 tahun 1998, yang memberikan peluang bank umum

untuk melakukan transaksi syariah (dual banking system). Per

Desember 2017 Bank Syariah Mandiri memiliki 737 kantor

layanan di seluruh Indonesia, dengan akses lebih dari 196.000

jaringan ATM (www.syariahmandiri.co.id).

b. Bank Muamalat Indonesia

PT Bank Muamalat Indonesia Tbk merupakan Bank Syariah

pertama di Indonesia yang didirikan pada 1 November 1991 atau

24 Rabi’us Tsani 1412 H. Pendirian Bank Muamalat Indonesia

digagas oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI), Ikatan Cendekiawan

Muslim Indonesia (ICMI) dan pengusaha muslim yang kemudian

mendapat dukungan dari Pemerintah Republik Indonesia. Sejak

resmi beroperasi pada 1 Mei 1992 atau 27 Syawal 1412 H, Bank

Muamalat Indonesia terus berinovasi dan mengeluarkan produk-

produk keuangan syariah seperti Asuransi Syariah (Asuransi

Takaful), Dana Pensiun Lembaga Keuangan Muamalat (DPLK

Muamalat) dan multifinance syariah (Al-Ijarah Indonesia Finance),

Shar-e, Shar-e Gold Debit Visa serta layanan e-channel seperti

internet banking, mobile banking, ATM, dan cash management.

Seluruh produk-produk tersebut menjadi pionir produk syariah di

Page 90: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

72

Indonesia dan menjadi tonggak sejarah penting di industri

perbankan syariah (www.bankmuamalat.co.id).

Pada 27 Oktober 1994, Bank Muamalat Indonesia

mendapatkan izin sebagai Bank Devisa dan terdaftar sebagai

perusahaan publik yang tidak listing di Bursa Efek Indonesia

(BEI). Pada tahun 2003, BMI melakukan Penawaran Umum

Terbatas (PUT) dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu

(HMETD) sebanyak 5 (lima) kali dan merupakan lembaga

perbankan pertama di Indonesia yang mengeluarkan Sukuk

Subordinasi Mudharabah. Hingga saat ini, Bank telah memiliki

325 kantor layanan termasuk 1 (satu) kantor cabang di Malaysia.

Operasional Bank juga didukung oleh jaringan layanan yang luas

berupa 710 unit ATM Muamalat, 120.000 jaringan ATM Bersama

dan ATM Prima, serta lebih dari 11.000 jaringan ATM di Malaysia

melalui Malaysia Electronic Payment (MEPS).

(www.bankmuamalat.co.id).

2. Malaysia

Malaysia merupakan salah satu negara dengan industri keuangan

yang paling maju di dunia bersama dengan Iran dan Saudi Arabia.

Perbankan syariah di Malaysia adalah yang paling maju di Asia

didukung oleh hukum dan peraturan yang kuat, lingkungan dan

infrastruktur pendukung lainnya. Untuk lebih meningkatkan perbankan

undang-undang industri, Malaysia telah memberlakukan baru UU

komprehensif, UU Jasa Keuangan Islam yang telah berlaku sejak Juni

2013. (2) Industri perbankan syariah di Malaysia telah maju secara

signifikan selama bertahun-tahun. Dari pangsa pasar 5,3% pada tahun

2000, pembiayaan syariah sekarang menyumbang 34,9% dari total

pinjaman dan pembiayaan. Bank syariah di Malaysia juga menawarkan

berbagai produk yang kompetitif dan inovatif. Pada tahun 2017, bank

syariah mencatat laba sebelum pajak yang lebih tinggi RM6,7 miliar

Page 91: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

73

(2016: RM5,6 miliar). Ini terutama didorong oleh peningkatan

pendapatan pembiayaan bersih yang berasal dari jangka waktu

pembiayaan untuk pembelian properti. Pengembalian aset dan ekuitas

stabil masing-masing sebesar 1,1% dan 14,3% (2016: 1% dan 13,1%)

(Financial Stability and Payment Systems Report, 2017).

Selain itu, Malaysia telah menerbitkan manual pendidik tentang

standar Syariah dan persyaratan operasional. Negara itu menawarkan

sekitar 40 sertifikat dalam keuangan Islam yang berfokus pada bidang-

bidang termasuk perbankan syariah, keuangan syariah, audit syariah,

pasar modal syariah dan hukum syariah. (ICD-Thomson Reuters

Islamic Finance Development Report, 2017).

Perbankan syariah di Malaysia sendiri terdiri atas 16 Bank

Syariah, yaitu Affin Islamic Bank, Al Rajhi Islamic Bank, Allliance

Islamic Bank, AmBank Islamic Behard, Bank Islam Malaysia Berhad,

Bank Muamalat Malaysia Berhad, CIMB Islamic Berhad, HSBC

Amanah, Hong Leong Islamic Bank, Kuwait Finance House Berhad,

MBSB Bank Berhad, Maybank, OCBC Al Amin, Public Islamic Bank,

RHB Islamic Bank dan Standard Chartered Saadiq Berhad. Di antara

ke-enam belas bank tersebut, dua bank syariah dengan total aset

tertinggi di Malaysia adalah Maybank Islamic Berhad dan CIMB

Islamic Berhad.

a. Maybank Islamic Berhad

Maybank Islamic Berhad, yang merupakan anak perusahaan

dari Maybank adalah pemain perbankan syariah terbesar di

kawasan Asia Pasifik. Ini bertujuan untuk memenuhi

perkembangan yang menantang di dunia Perbankan syariah dan

tentunya akan memenuhi kebutuhan keuangan syariah dengan

berbagai produk dan layanannya. Maybank didirikan pada 31 Mei

dan mulai beroperasi di Kuala Lumpur pada 12 September.

Page 92: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

74

Maybank merupakan singkatan dari Malayan Finance Corporation

(kemudian Maybank Finance) didirikan, perusahaan keuangan

yang sepenuhnya dimiliki bank pertama. Pada 17 Februari,

Maybank mendaftar di Bursa Efek Kuala Lumpur (Sekarang Bursa

Malaysia). Pada 1974, Maybank Islamic Berhad merupakan

Pertama yang memperkenalkan skema kredit pedesaan dan dua

tahun kemudian menjadi bank pertama yang memperkenalkan

layanan perbankan bus seluler. Tahun 1978, Pelopor dalam

komputerisasi operasi perbankan di Malaysia. Kemudian dua tahun

selanjutnya, Maybank meluncurkan kartu kredit pertamanya - kartu

Maybank Visa Classic (www.maybank2u.com.my).

Tahun 2013, Maybank adalah bank ASEAN pertama yang

mengadopsi Microsoft Windows 8 platform untuk aplikasi mobile

banking perusahaannya, Maybank2E- Uang Tunai Regional.

Maybank meluncurkan rencana terkait investasi pertamanya, Edisi

Mewah, rencana asuransi terkait investasi tertutup premium

tunggal di Malaysia untuk menawarkan kombinasi perlindungan

asuransi dan investasi untuk pasar barang mewah. Maybank JUGA

meluncurkan Maybank2u Pay, yang lainnya pertama oleh bank di

Malaysia. Pembayaran Maybank2u adalah gateway pembayaran

untuk memudahkan pembelian di toko blog, tidak hanya

menawarkan cepat dan aman transaksi, tetapi juga belanja online

yang nyaman dan dapat diandalkan pengalaman.

(www.maybank2u.com.my).

b. CIMB Islamic Berhad

CIMB Islamic Berhad adalah waralaba layanan perbankan dan

keuangan syariah global dari CIMB Group. CIMB berkantor pusat

di Kuala Lumpur, Malaysia dan menawarkan perbankan

konsumen, perbankan grosir, produk dan layanan manajemen aset

yang mematuhi prinsip-prinsip Syariah. CIMB Islamic Berhad

Page 93: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

75

adalah bagian dari grup perbankan terbesar kelima di ASEAN,

dengan lebih dari 39.000 staf di 15 negara di ASEAN, Asia dan

sekitarnya. Hal ini memungkinkan CIMB Islamic Berhad untuk

menyediakan berbagai macam produk dan layanan kepada

pelanggan komersial, perusahaan, dan institusi di seluruh ASEAN,

Timur Tengah, Asia Selatan, Asia Utara, dan pusat keuangan

internasional utama. Produk dan operasi CIMB Islamic Berhad

dikelola dengan sangat ketat dengan prinsip-prinsip Syariah di

bawah bimbingan Komite Syariah CIMB, yang terdiri dari para

cendekiawan Islam terkemuka di dunia (www.cimbislamic.com).

CIMB Islamic Bank diluncurkan oleh Tan Sri Dato 'Seri Dr Zeti

Akthar Aziz, Gubernur Bank Negara Malaysia pada 2 Juni 2003.

Kemudian pada 2005 CIMB Islamic Bank bergabung dengan

Commerce Tijari Bank pada 6 Juni 2005. Setahun kemudian,

CIMB Group memulai latihan rebranding dan CIMB Islamic

diganti merek dan meluncurkan logo baru berwarna hijau. Pada

tahun yang sama, jendela CIMB Islamic dimulai di Singapura.

Pada 2008 CIMB bermitra dengan Principal Financial Group

(PFG) untuk mendirikan usaha patungan dalam pengelolaan dana

syariah. Berbasis di Kuala Lumpur, CIMB-Principal Islamic Asset

Management adalah unit manajemen dana Syariah global PFG

yang memanfaatkan kredensial kuat CIMB Islamic Bank untuk

memanfaatkan selera institusional global yang berkembang untuk

investasi yang sesuai dengan Syariah. Di Indonesia, Niaga Syariah

dan Lippo Salam bergabung menjadi CIMB Niaga Syariah. Setelah

dua tahun, CIMB Islamic Bank memodifikasi logo CIMB Islamic

Bank yang sekarang berwarna merah. Pendapatan CIMB Islamic

menembus angka RM1 miliar untuk pertama kalinya. Pada 2013,

CIMB Islamic menutup tahun sebagai bank syariah terbesar kedua

di ASEAN dengan aset (www.cimbislamic.com).

Page 94: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

76

3. Brunei Darussalam (Bank Islam Brunei Darussalam)

Brunei merupakan salah satu negara mayoritas muslim lainnya

di ASEAN memiliki pasar aset perbankan syariah US $ 6,3 miliar

(World Bank Group, 2017). Dari total bank di Brunei Darussalam,

Bank Islam Brunei (BIB) dan Tabung Amanah Islam Brunei (TAIB)

adalah satu-satunya bank yang menawarkan layanan perbankan syariah.

Pada awal 1990-an fasilitas perbankan syariah baru tersedia. Bank

Islam pertama muncul dengan pelantikan TAIB pada tahun 1992.

Pembentukan awal TAIB adalah sebagai dana perwalian yang Fungsi

utamanya adalah menyediakan fasilitas bagi umat Islam untuk

berziarah Mekah. Bank Islam kedua, BIB, didirikan pada tahun 1993

untuk menyediakan Muslim dengan fasilitas perbankan syariah

terutama dalam perdagangan dan komersial keuangan. Pada 1992 dan

1997, setoran nasabah BIB telah tumbuh luar biasa dari sekitar BND

386 juta hingga sekitar BND782 juta. (Ebrahim dan Joo, 2001).

Saat ini, BIBD merupakan bank terbesar Brunei dan lembaga

keuangan syariah unggulan, dibentuk pada 2005 melalui

penggabungan Bank Islam Brunei dan Bank Pembangunan Islam

Brunei. Ini adalah lembaga keuangan yang diakui secara internasional

yang diatur oleh praktik terbaik global di bawah bimbingan tim

manajemen yang berpengalaman. BIBD berkomitmen untuk

memenuhi kebutuhan pelanggan dari semua lapisan masyarakat

melalui inovasi layanan, produk dan teknologi yang berkelanjutan.

Sebagai bank Islam andalan Brunei dan penyedia layanan keuangan

terbesar, dengan sekitar 900 karyawan dan aset senilai B $ 9,5 miliar

yang dikelola, BIBD melayani lebih dari 200.000 pelanggan, yang

meliputi klien ritel, perusahaan, dan internasional. Berkantor pusat di

Bandar Seri Begawan, BIBD memiliki enam belas cabang di lokasi

strategis di empat distrik Brunei dan jaringan ATM terbesar di negara

ini, melayani lebih dari seperempat populasi Brunei. Berkat kehadiran

Page 95: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

77

BIBD di seluruh negeri, BIBD memiliki pusat kontak terbesar di

Brunei bersama dengan kemampuan solusi seperti internet dan mobile

banking (www.bibd.com.bn).

4. Filipina (Amanah Islamic Bank Filipina)

Keuangan syariah menjadi salah satu prioritas negara Filipina

dalam Rencana Pembangunan Filipina 2011-2016. Minat dalam

mengembangkan keuangan syariah di Filipina ditunjukkan dalam

beberapa tahun terakhir oleh Pemerintah, legislator dan sektor swasta

didorong oleh empat faktor utama. Faktor pertama adalah keinginan

untuk menjawab kebutuhan populasi Muslim Filipina. Faktor kedua

adalah integrasi ASEAN. Sebagai anggota ASEAN dan tetangga

Indonesia dan Malaysia, Filipina berupaya memperluas hubungan

ekonomi dengan negara-negara tetangga dan melihat pasar Halal

regional dan global dan pembiayaan terkait sebagai hal yang penting

komponen strategi integrasi ASEAN-nya. Faktor ketiga adalah peluang

untuk memanfaatkan keuangan internasional pasar untuk mobilisasi

sumber daya dan diversifikasi investasi melalui pasar Sukuk dan

ekuitas. Dan yang keempat adalah kebutuhan untuk menemukan solusi

bagi Bank Al Amanah - bank syariah yang terdapat catatan kinerja

yang buruk. (Mylenko dan Iqbal, 2017)

Pada tahun 1972, Keputusan Presiden No. 264 menciptakan

Bank Islam Amanah dengan kapitalisasi awal 50 Juta peso.

Dimaksudkan untuk menjadi bank pembangunan, ia menginvestasikan

75% dari total dana pinjamannya untuk menyediakan, antara lain,

fasilitas kredit jangka menengah dan panjang yang wajar untuk

masyarakat provinsi yang didominasi Muslim di Cotabato, Cotabato

Selatan, Lanao del Sur, Lanao del Norte, Sulu, Basilan, Zamboanga del

Norte, Zamboanga del Sur dan Palawan. Pada tahun 1974, Keputusan

Presiden No. 542 mengulangi arahan Bank untuk mengadopsi "prinsip

tanpa bunga" dalam prinsip perbankan dan kemitraan Islam. Namun,

Page 96: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

78

kurangnya pengakuan dan dukungan perbankan syariah di Negara

tersebut membuat Bank kurang kompetitif dalam perbankan

konvensional yang dominan di Negara tersebut. Pada tahun 1990,

Bank menjadi Bank Universal melalui berlakunya Undang-Undang

Republik No. 6848, atau dikenal sebagai Piagam Bank Investasi Islam

Al-Amanah Filipina, dengan modal saham resmi 1 miliar peso yang

terdiri dari 10 juta saham biasa. Tujuan utamanya adalah untuk

berpartisipasi dalam pengembangan sosial-ekonomi Daerah Otonomi

Muslim Mindanao dengan mempromosikan dan memanfaatkan

perbankan syariah, pembiayaan dan investasi dalam usaha pertanian,

komersial dan industri di Daerah Otonomi Muslim Mindanao. Pada

tahun 2008, Bank Investasi Islam Al-Amanah Filipina menjadi anak

perusahaan dari Bank Pembangunan Filipina, yang memiliki 99,9%

dari modal sahamnya, yang memperkenalkan logo dan nama tag saat

ini. "Bank Islam Amanah" (www.amanahbank.gov.ph).

Populasi Muslim saat ini di Filipina mencapai 5-11% 3 dari total

populasi sekitar 100 juta. Sekitar 60 persen Muslim tinggal di

Mindanao dan pulau-pulau terdekat. Otonomi Wilayah di Muslim

Mindanao, dengan populasi 3,3 juta, adalah wilayah mayoritas Muslim.

Meskipun, Filipina adalah salah satu negara paling awal yang

memperkenalkan lembaga perbankan syariah yakni tahun 1973, namun

tidak ada infrastruktur pendukung yang dikembangkan sejak saat itu.

(Mylenko dan Iqbal, 2017). Oleh karena itu, sebuah pembaharuan

dalam keuangan syariah sangat dibutuhkan di negara ini.

5. Thailand (Islamic Bank of Thailand)

Bagi negara-negara mayoritas Islam seperti Malaysia, Indonesia

dan Timur Tengah, keuangan syariah dilihat sebagai sesuatu yang

umum, namun ini baru untuk negara yang bukan mayoritas Islam.

Arab Saudi adalah pemain perbankan syariah terbesar di dunia dalam

hal volume dana dan memiliki lembaga keuangan syariah terbesar di

Page 97: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

79

dunia. Sementara itu, pasar modal Islam Malaysia telah melampaui

RM 1 triliun (US $ 327 miliar) dan menyebarkan pengaruhnya di

seluruh wilayah Asia Tenggara termasuk Thailand (Pooprasert dan

Chaiyasri, 2012). Di Thailand dan di mana sebagian besar negara di

mana umat Islam adalah minoritas, keuangan syariah mungkin

kedengarannya tidak begitu akrab. Secara umum, ketika orang

Thailand memandang dunia Islam, mereka belum terlalu

memperhatikan sektor keuangannya.

Gagasan mendirikan Bank Islam di Thailand muncul dari

kebutuhan populasi Muslim akan layanan keuangan yang mematuhi

prinsip Syariah, terutama yang berada di tiga provinsi selatan negara

itu (Narathiwat, Pattani dan Yala). Pada tahun 1998 pemerintah

mendorong pengembangan sistem perbankan syariah untuk

memfasilitasi Muslim Thailand dalam melakukan transaksi perbankan

sesuai dengan prinsip syariah. Karena pemerintah bermaksud untuk

mendirikan Bank Islam di bawah yurisdiksi pemerintah dengan

perangkat hukumnya sendiri, Departemen Keuangan kemudian

ditugaskan untuk merancang “The Islamic Bank of Thailand Act”,

yang kemudian disetujui oleh parlemen pada Oktober 2002. Islamic

Bank of Thailand didirikan di bawah Islamic Bank of Thailand Act

2002 dan diatur oleh Departemen Keuangan. Bank mulai beroperasi

pada Juni 2003 dengan modal disetor 1 miliar Baht dan memiliki

kantor pusat, yang juga merupakan cabang pertama, di Klongton. Bank

terus membuka cabang terutama di Bangkok dan provinsi Selatan dan

memiliki total 9 cabang pada akhir 2005. Perluasan bisnis Bank

berlanjut melalui akuisisi Layanan Perbankan Syariah dari Krung Thai

Bank PCL pada November 2005 di bawah kebijakan pemerintah. Ini

meningkatkan jumlah cabang dari 18 menjadi 27. Pada Agustus 2005,

Bank memindahkan kantor pusatnya dari Klongton ke area bisnis

utama, Asoke, untuk memfasilitasi pertumbuhan bisnis dan

meningkatkan efisiensi operasi (www.ibank.co.th/2010).

Page 98: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

80

IBank Thailand hanya berfokus pada segmentasi pasar Muslim

selama tahap awal operasi. Namun, IBank Thailand melihat peluang

untuk memperluas layanan perbankan Syariah ke masyarakat umum,

kemudian menciptakan dan mengembangkan produk yang lebih

inovatif dan kompetitif, sambil memulai latihan rebranding untuk

memberikan layanan terbaik kepada pelanggan, juga dengan

mempromosikan budaya etis, tanggung jawab sosial, prinsip Islam dan

tata kelola yang baik melalui kerangka kerja operasional. Pada bulan

Oktober 2007, Departemen Keuangan menjadi pemegang saham utama

IBank. Saat ini, IBank Thailand memiliki 108 cabang di seluruh negeri

(www.ibank.co.th/2010).

6. Negara Anggota ASEAN Lainnya

Pada negara anggota ASEAN lainnya, seperti Singapura,

Vietnam, Laos, Myanmar, dan Kamboja belum terdapat perbankan

syariah yang bisa dijadikan untuk sampel penelitian ini. Belum

pesatnya industri keuangan syariah di negara-negara ini disebabkan

karena populasi muslim di negara tersebut tidak menjadi mayoritas

layaknya Indonesia, Malaysia dan Brunei. Selain itu, kurangnya

pengetahuan dari warga negara tersebut mengenai industri keuangan

syariah pun masih minim, juga dukungan pemerintah yang belum

maksimal. Akan tetapi, beberapa negara sudah mencoba ikut andil

dalam industri keuangan syariah. Di Singapura misalnya, sebelumnya

telah ada Islamic Bank of ASIA, akan tetapi anak perusahaan DBS

Holdings ini telah ditutup pada 2015 karena kalah bersaing dengan

bank lainnya. Meskipun demikian, Singapura masih turut andil dalam

penerbitan sukuk sebagai bagian dari industri syariah. Sementara itu,

Vietnam Myanmar dan Kamboja juga mulai meningkat kesadarannya

mengenai industri keuangan syariah.

Page 99: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

81

B. Temuan Hasil Penelitian

1. Statistik Deskriptif

Sebelum menghitung efisiensi dan stabilitas perbankan syariah di

ASEAN, terlebih dahulu menentukan variabel yang digunakan. Untuk

efisiensi, variabel input yang digunakan dalam penelitian ini adalah

biaya tenaga kerja, DPK dan aset tetap. Untuk variabel outputnya

adalah total pembiayaan. Sedang variabel yang dibutuhkan untuk

menghitung stabilitas adalah ROA dan Equity to Total Asset (ETA).

Untuk hasil analisis statistik deskriptif variabel yang digunakan dalam

penelitian ini, dapat dilihat sebagai berikut.

Tabel 4. 1 Statistik Deskriptif Variabel Perbankan Syariah di ASEAN

Periode 2013-2017 (Dalam Ribu US Dollar, kecuali ROA)

Variabel Mean Max Min Std. Dev

Biaya

Tenaga

Kerja

181.777,03 873.399,75 7.396,80 258.568,66

DPK 9.409.849,57 37.952.539,44 2.642.427,17 9.853.854,34

Aset Tetap 242.823,27 2.104.834,80 1.256,64 470.867,29

Total

Pembiayaan 7.947.931,19 38.897.444,40 1.370.199,91 10.053.701,48

ROA 0,0074 0,0232 -0,0870 0,0321

Ekuitas 1.469.971,70 7.571.729,63 -620.358,08 2.154.302,23

Total Aset 12.043.197,29 48.598.812,72 2.222.786,06 12.172.105,85

Sumber: Website resmi masing-masing bank syariah, data diolah

peneliti dengan menggunakan kurs US Dollar 4 Mei 2019

Berdasarkan tabel 4.1 di atas, nilai standar deviasi setiap

variabel yang digunakan dalam penelitian ini cukup tinggi. Hal

tersebut berarti bahwa nilai variabel-variabel tersebut dari Perbankan

Syariah di ASEAN pada periode 2013-2016 bervariasi. Untuk Biaya

tenaga kerja, nilai rata-ratanya adalah U$D 181.777,03 ribu.

Page 100: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

82

Kemudian untuk nilai tertinggi dan terendahnya masing-masing

sebesar U$D 873.399,75 ribu dan U$D 7.396,80 ribu. Untuk Dana

Pihak Ketiga (DPK) nilai rata-ratanya adalah U$D 9.409.849,57 ribu.

Selanjutnya untuk nilai tertinggi dan terendahnya masing-masing

sebesar U$D 37.952.539,44 ribu dan U$D 2.642.427,17 ribu.

Sementara itu, untuk Aset Tetap, nilai rata-ratanya adalah U$D

242.823,27 ribu. Kemudian untuk nilai tertinggi dan terendahnya

masing-masing sebesar U$D 2.104.834,80 ribu dan U$D 1.256,64

ribu. Untuk total pembiayaan, sebagai variabel output dalam

perhitungan efisiensi nilai rata-ratanya adalah U$D 7.947.931,19 ribu.

Selanjutnya untuk nilai tertinggi dan terendahnya masing-masing

sebesar U$D 38.897.444,40 ribu dan U$D 1.370.199,91 ribu.

Kemudian untuk variabel yang digunakan dalam perhitungan

stabilitas yaitu meliputi Return on Asset (ROA), Ekuitas dan Total

Aset. Untuk ROA, nilai rata-ratanya adalah 0,0074 atau senilai dengan

0,74%. Sementara itu, untuk nilai tertingginya sebesar 0,0232 atau

senilai dengan 2,32% dan nilai terendahnya adalah sebesar -0,0870

atau senilai dengan -8,70%. Untuk Ekuitas, nilai rata-ratanya adalah

U$D 1.469.971,70 ribu. Selanjutnya untuk nilai tertingginya adalah

sebesar U$D 7.571.729,63 ribu dan nilai terendahnya sebesar U$D -

620.358,08 ribu. Untuk Total Aset, nilai rata-ratanya adalah U$D

12.043.197,29 ribu. Kemudian untuk nilai tertinggi dan terendahnya

masing-masing adalah sebesar U$D 48.598.812,72 ribu dan U$D

2.222.786,06 ribu.

Berdasarkan penjelasan tersebut di atas, variasi nilai Biaya

Tenaga Kerja, DPK, Aset Tetap, ROA, Ekuitas dan Total Aset

perbankan syariah di ASEAN pada periode 2013-2016 sangat

bervariasi. Hal ini terlihat dari nilai standar deviasi yang tinggi dari

setiap variabel. Selain itu juga dapat terlihat dari nilai minimum dan

maksimum yang rentang atau jaraknya cukup jauh antara satu sama

Page 101: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

83

lain. Variasi tersebut disebabkan karena perbedaan mata uang yang

berbeda setiap negara, meskipun telah disamakan dengan

menggunakan mata uang Dolar Amerika. Sedangkan untuk nilai rata-

rata setiap variabel menunjukkan angka yang masih wajar. Untuk

lebih jelasnya, deskripsi per variabel yang digunakan adalah sebagai

berikut.

a. Biaya Tenaga Kerja

Grafik 4. 2 Pergerakan Biaya Tenaga Kerja Perbankan Syariah

di ASEAN periode 2013-2017 (Dalam Ribu US Dollar)

Sumber: Website resmi masing-masing bank syariah, data diolah

peneliti dengan menggunakan kurs US Dollar 4 Mei 2019

Keterangan:

BSM: Bank Syariah Mandiri CIMB IB: CIMB Islamic Berhad

BMI: Bank Muamalat Indonesia BIBD: Bank Islam Brunei Darussalam

MIB: Maybank Islamic Berhad IB Thailand: Islamic Bank of Thailand

Berdasarkan Grafik 4.2 di atas, terlihat bahwa

pergerakan Biaya Tenaga Kerja pada Perbankan Syariah di

ASEAN selama 2013-2017 sangat bervariasi. Jumlah Biaya

Tenaga Kerja tertinggi adalah pada Amanah Islamic Bank

Filipina tahun 2017. Sementara itu, untuk yang terendah adalah

Page 102: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

84

pada CIMB Islamic Berhad tahun 2014. Kemudian untuk rata-

rata tertinggi adalah pada Amanah Islamic Bank Filipina lalu

diikuti dengan Maybank Islamic Berhad. Selanjutnya, untuk

kelima bank sisanya memiliki selisih yang tidak jauh berbeda,

dengan rata-rata terendah oleh CIMB Islamic Berhad. Dari

grafik tersebut juga dapat terlihat bahwa Biaya Tenaga Kerja

perbankan syariah di ASEAN cederung meningkat, kecuali

pada AIBF, IBT, dan CIMB Islamic Berhad.

Dalam penjelasan tersebut di atas, jumlah tenaga kerja

yang tinggi berarti biaya yang dikeluarkan bank untuk

keperluan tenaga kerjanya juga semakin tinggi. Biaya tenaga

kerja yang tinggi tidak selalu dapat diartikan sebagai sesuatu

yang buruk. Hal yang wajar apabila untuk bank syariah dengan

aset yang besar memiliki biaya tenaga kerja yang tinggi. Untuk

itu, biaya tenaga kerja perlu untuk diperhatikan dalam efisiensi.

b. Dana Pihak Ketiga

Grafik 4. 3 Pergerakan Dana Pihak Ketiga Perbankan Syariah

di ASEAN periode 2013-2017 (Dalam Ribu US Dollar)

Sumber: Website resmi masing-masing bank syariah, data diolah

peneliti dengan menggunakan kurs US Dollar 4 Mei 2019

Page 103: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

85

Berdasarkan Grafik 4.3 di atas, terlihat bahwa

pergerakan Dana Pihak Ketiga pada Perbankan Syariah di

ASEAN selama 2013-2017 sangat bervariasi. Jumlah Dana

Pihak Ketiga tertinggi adalah pada Maybank Islamic Berhad

tahun 2017. Sementara itu, untuk yang terendah adalah pada

Islamic Bank of Thailand tahun 2017. Kemudian untuk rata-

rata tertinggi adalah pada Islamic Bank of Thailand lalu diikuti

dengan CIMB Islamic Berhad. Selanjutnya, untuk kelima bank

sisanya memiliki selisih yang tidak jauh berbeda, dengan rata-

rata terendah oleh CIMB Islamic Berhad.

Dalam penjelasan tersebut di atas, DPK yang tinggi

berarti dana yang dihimpun bank syariah juga semakin tinggi.

DPK yang tinggi seharusnya membuat pembiayaan juga

semakin tinggi. Dengan demikian,, bank syariah dapat

menghasilkan laba yang optimal dari pembiayaan yang

disalurkan dan menjadi lebih efisien.

c. Aset Tetap

Grafik 4. 4 Pergerakan Aset Tetap Perbankan Syariah di

ASEAN periode 2013-2017 (Dalam Ribu US Dollar)

Sumber: Website resmi masing-masing bank syariah, data diolah

peneliti dengan menggunakan kurs US Dollar 4 Mei 2019

Page 104: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

86

Berdasarkan Grafik 4.4 di atas, terlihat bahwa jumlah

Aset Tetap tertinggi adalah pada Maybank Islamic Berhad

tahun 2013. Sementara itu, untuk yang terendah adalah pada

CIMB Islamic Berhad tahun 2013. Kemudian untuk rata-rata

tertinggi adalah pada Maybank Islamic Berhad. Selanjutnya,

untuk keenam bank sisanya memiliki selisih yang tidak jauh

berbeda, dengan rata-rata terendah oleh CIMB Islamic Berhad.

Dari grafik tersebut juga dapat terlihat bahwa Asert Tetap

perbankan syariah di ASEAN cenderung fluktuatif, namun

tidak terlihat jarak yang jauh kecuali pada Maybank Islamic

Berhad dengan penurunan yang cukup jauh pada 2014.

Dalam penjelasan tersebut di atas, Aset Tetap yang tinggi

berarti biaya yang dikeluarkan bank syariah juga semakin

tinggi. Aset Tetap yang tinggi tidak selalu menjadi hal yang

buruk. Dengan demikian, bank syariah harus dapat mengelola

aset tetap agar dipergunakan dengan optimal.

d. Total Pembiayaan

Grafik 4. 5 Pergerakan Total Pembiayaan Perbankan Syariah di

ASEAN periode 2013-2017 (Dalam Ribu US Dollar)

Sumber: Website resmi masing-masing bank syariah, data diolah

peneliti dengan menggunakan kurs US Dollar 4 Mei 2019

Page 105: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

87

Berdasarkan Grafik 4.5 di atas, terlihat bahwa terlihat

bahwa Total Pembiayaan perbankan Syariah di ASEAN

bersifat variatif dan cenderung meningkat, kecuali AIBF, IBT

dan BMI. Total Pembiayaan tertinggi adalah pada Maybank

Islami Berhad tahun 2017. Sementara itu, untuk yang terendah

adalah pada Islamic Bank of Thailand tahun 2017. Kemudian

untuk rata-rata tertinggi adalah pada Maybank Islamic Berhad

lalu diikuti oleh CIMB Islamic Berhad. Selanjutnya untuk

kelima bank sisanya memiliki selisih yang tidak jauh berbeda,

dengan rata-rata terendah oleh Bank Syariah Mandiri.

Dalam penjelasan tersebut di atas, Total Pembiayaan

yang tinggi akan menghasilkan pendapatan yang tinggi pula

dari pembiayaan sebagai sumber pendapatan utama bank. Akan

tetapi, pembiayaan yang disalurkan harus diperhatikan dengan

baik, agar tingkat efisiensi dapat terus meningkat. Untuk itu,

pembiayaan menjadi hal penting dalam efisiensi.

e. Return on Asset

Grafik 4. 6 Pergerakan Return on Asset Perbankan Syariah di

ASEAN periode 2013-2017 (Dalam Ribu US Dollar)

Sumber: Website resmi masing-masing bank syariah, data diolah

peneliti dengan menggunakan kurs US Dollar 4 Mei 2019

Page 106: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

88

Berdasarkan Grafik 4.6 di atas, terlihat bahwa

pergerakan Return on Asset pada Perbankan Syariah di ASEAN

selama 2013-2017 cukup variatif. Return on Asset tertinggi

adalah pada BIBD tahun 2017. Sementara itu, untuk yang

terendah adalah pada IBT tahun 2014. Kemudian untuk rata-

rata tertinggi adalah pada BIBD lalu diikuti oleh empat bank

yang tidak terlalu jauh selisihnya, yaitu CIMBIB, MIB, BMI

dan BSM. Kemudian rata-rata terendah adalah pada Bank

Syariah Mandiri. Dari grafik tersebut, juga dapat terlihat bahwa

Return on Asset perbankan syariah di ASEAN cenderung

fluktuatif.

Dalam penjelasan tersebut di atas, ROA yang tinggi akan

menghasilkan stabilitas yang tinggi pula. Laba/rugi juga

memiliki pengaruh terhadap ROA yang akan memengaruhi

stabilitas. Jika keuntungannya tinggi, maka stabilitasnya tinggi,

begitupun sebaliknya.

f. Deskriptif Ekuitas

Grafik 4. 7 Pergerakan Ekuitas Perbankan Syariah di ASEAN

periode 2013-2017 (Dalam Ribu US Dollar)

Sumber: Website resmi masing-masing bank syariah, data diolah

peneliti dengan menggunakan kurs US Dollar 4 Mei 2019

Page 107: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

89

Berdasarkan Grafik 4.7 di atas, terlihat bahwa

pergerakan Ekuitas pada Perbankan Syariah di ASEAN selama

2013-2017 cukup variatif. Ekuitas tertinggi adalah pada

Amanah Islamic Bank Filipina tahun 2013. Sementara itu,

untuk yang terendah adalah pada Islamic Bank of Thailand

tahun 2017. Kemudian untuk rata-rata tertinggi adalah pada

Amanah Islamic Bank Filipina. Selisih antara Amanah Islamic

Bank Filipina dengan keenam bank sisanya cukup jauh. Akan

tetapi, selisih antara keenam bank tersebut tidah terlalu jauh,

dengan rata-rata terendah adalah pada Islamic Bank of

Thailand. Dari grafik tersebut, juga dapat terlihat bahwa

Ekuitas perbankan syariah di ASEAN cenderung fluktuatif.

Euitas dan Stabilitas memiliki hubungan yang positif.

Ekuitas yang tinggi akan menghasilkan stabilitas yang tinggi

pula. Begitupun sebaliknya, ekuitas yang rendah akan

mengasilkan stabilitas yang rendah pula.

g. Total Aset

Grafik 4. 8 Pergerakan Total Aset Perbankan Syariah di

ASEAN periode 2013-2017 (Dalam Ribu US Dollar)

Sumber: Website resmi masing-masing bank syariah, data diolah

peneliti dengan menggunakan kurs US Dollar 4 Mei 2019

Page 108: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

90

Berdasarkan Grafik 4.8 di atas, terlihat bahwa

pergerakan Total Asett pada Perbankan Syariah di ASEAN

cenderung meningkat. Total Aset tertinggi adalah pada MIB

tahun 2017. Sementara itu, untuk yang terendah adalah pada

IBT tahun 2017. Kemudian untuk rata-rata tertinggi adalah

pada MIB. Selisih antara MIB dengan keenam bank sisanya

cukup jauh. Akan tetapi, selisih antara keenam bank tersebut

tidah terlalu jauh, dengan rata-rata terendah adalah pada IBT.

Total Aset memiliki hubungan yang berkebalikan dengan

dengan ekuitas. Semakin tinggi Total Aset, maka nilai rasio

E/TA akan semakin rendah. Begitupun sabaliknya, semakin

rendah Total Aset, maka nilai E/TA akan semakin tinggi.

2. Hasil Analisis Efisiensi dengan SFA

Analisis Efisiensi dalam penelitian ini menggunakan metode

Stochastic Frontier Analysis dengan menggunakan variabel input

meliputi biaya tenaga kerja, DPK, dan aset tetap. Kemudian total

pembiayaan sebagai variabel outputnya. Perhitungan ini dilakukan

dengan menggunakan software STATA 14. Hasil efisiensi SFA

Perbankan Syariah di ASEAN adalah sebagai berikut.

Tabel 4. 2 Efisiensi Perbankan Syariah di ASEAN dengan SFA

2013 2014 2015 2016 2017 Rata-rata

BSM 1 1 1 0,992274 1 0,998455

BMI 0,999478 0,999999 0,999388 0,999999 0,993436 0,998460

MIB 0,999999 0,999999 0,975286 0,999999 0,990376 0,993132

CIMBIB 0,999999 0,964951 0,999999 0,999999 0,993278 0,991645

BIBD 0,910792 0,999994 0,999994 0,978520 0,958108 0,969482

Amanah

Filipina 0,996472 0,999968 0,968281 0,986345 0,999967 0,990207

IBT 0,999997 0,999997 0,850337 0,999997 0,970382 0,964142

Rata-rata 0,986677 0,994987 0,970469 0,993876 0,986507 0,986503

Sumber: Data diolah peneliti dengan STATA 14 dan Ms. Excel

Page 109: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

91

Berdasarkan tabel 4.2 di atas, terlihat bahwa rata-rata nilai

efisiensi tertinggi dari perbankan syariah di ASEAN adalah pada BMI

dengan rata-rata nilai efisiensi sebesar 0,998460 dan rata-rata nilai

efisiensi terendah dari perbankan syariah di ASEAN adalah pada IBT

sebesar 0,964142. Kemudian berdasarkan tahun, nilai efisiensi

tertinggi perbankan syariah di ASEAN adalah pada tahun 2014,

sedangkan nilai efisiensi terendah adalah pada tahun 2015. Sementara

itu, untuk rata-rata nilai efisiensi perbankan syariah di ASEAN secara

keseluruhan adalah sebesar 0,986503.

Nilai efisiensi yang cukup tinggi pada perbankan syariah di

ASEAN membuktikan bahwa perbankan syariah di ASEAN telah

menjalankan fungsi intermediaries dengan optimal. Nilai tertinggi

yang didapatkan oleh BSM juga membuktikan bahwa BSM mampu

mencapai level efisiensi optimum, meskipun untuk rata-rata tertinggi

didapatkan oleh BMI. Nilai efisiensi tertinggi yang didapatkan oleh

IBT disebabkan karena kinerjanya yang menurun cukup jauh dari

biasanya pada tahun 2015. Untuk lebih jelasnya, efisiensi perbankan

syariah di ASEAN terlihat dalam grafik berikut.

Grafik 4. 9 Efisiensi Perbankan Syariah di ASEAN 2013-2017

Sumber: Data diolah peneliti dengan STATA 14 dan Ms. Excel

Page 110: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

92

Berdasarkan grafik 4.9, efisiensi perbankan syariah di ASEAN

dinilai cukup baik, karena angka efisiensi yang mendekati angka satu

yang merupakan efisiensi optimal terlihat cukup banyak. Dalam grafik

tersebut dapat terlihat bahwa hanya beberapa bank pada periode

tertentu yang angka efisiensinya berbeda sedikit jauh dengan yang

lainnya dan di bawah angka 0,95, seperti Bank Islam Brunei

Darussalam pada 2013 dan Islamic Bank of Thailand pada 2015.

Sementara itu untuk sisanya, terlihat hampir tidak terdapat perbedaan

yang signifikan.

Menurut penjelasan tersebut di atas, mengindikasikan bahwa

efisiensi perbankan syariah di ASEAN cukup baik, karena cukup

banyak yang mendekati efisiensi optimum. Hal ini juga

mengindikasikan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan di

antara efisiensi perbankan syariah di ASEAN. Untuk efisiensi per

bank syariah dapat dilihat berikut ini.

a. Bank Syariah Mandiri

Berikut ini adalah hasil olah data nilai efisiensi dengan

Stochastic Frontier Analysis pada Bank Syariah Mandiri.

Grafik 4. 10 Nilai Efisiensi (SFA) Bank Syariah Mandiri

2013-2017

Sumber: Data diolah peneliti dengan STATA 14 dan Ms. Excel

Page 111: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

93

Berdasarkan grafik 4.10 di atas, terlihat bahwa efisiensi Bank

Syariah Mandiri (BSM) dinilai sangat baik karena selalu berada di

atas 0,95, bahkan empat dari lima tahun berada pada angka 1, yang

berarti mencapai efisiensi maksimum. Efisiensi BSM cenderung

konstan di angka 1 kecuali pada 2016 mengalami penurunan

sebesar 0,0077263, akan tetapi pada 2017 kembali konstan dengan

efisiensi sebesar 1. Di antara semua sampel perbankan syariah

dalam penelitian ini, hanya BSM yang mencapai efisiensi optimum.

Dalam penjelasan tersebut di atas, mengindikasikan bahwa

BSM sangat efisien. Bahkan, hampir semua periode mendapatkan

score efisiensi maksimum. Hal ini membuktikan bahwa BSM,

sebagai bank syariah yang saat ini merupakan bank syariah satu-

satunya di Indonesia yang asetnya telah mencapai Buku 3,

menjalankan usahanya secara optimal.

b. Bank Muamalat Indonesia

Berikut ini adalah hasil olah data nilai efisiensi dengan

Stochastic Frontier Analysis pada Bank Muamalat Indonesia.

Grafik 4. 11 Nilai Efisiensi (SFA) Bank Muamalat Indonesia

2013-2017

Sumber: Data diolah peneliti dengan STATA 14 dan Ms. Excel

Page 112: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

94

Berdasarkan grafik 4.11 di atas, terlihat bahwa efisiensi Bank

Muamalat Indonesia (BMI) dinilai baik, dengan 5 tahun berada

pada angka 0,99. Efisiensi BMI ini sangat mengalami fluktuatif

meskipun dalam jarak yang sangat kecil. Pada 2014, efisiensi BMI

mengalami peningkatan sebesar 0,0005216. Pada 2015, efisiensi

BMI mengalami penurunan sebesar 0,0006117 dan mengalami

peningkatan kembali dengan jumlah yang sama yaitu sebesar

0,0006117 pada 2016. Pada 2017, efisiensi BMI mengalami

penurunan terbesar, sebesar 0,0064636.

Dalam penjelasan tersebut di atas, mengindikasikan bahwa

efisiensi BMI berada pada level yang sangat baik. Hal tersebut

dikarenakan hanya pada satu periode yang mengalami penurunan

yang signifikan dari biasanya. Ini terjadi pada periode 2017,

dimana pada tahun tersebut BMI tengah mengalami kesulitan

permodalan sampai dengan saat ini.

c. Maybank Islamic Berhad

Berikut ini adalah hasil olah data nilai efisiensi dengan

Stochastic Frontier Analysis pada Maybank Islamic Berhad.

Grafik 4. 12 Nilai Efisiensi (SFA) Maybank Islamic Berhad

2013-2017

Sumber: Data diolah peneliti dengan STATA 14 dan Ms. Excel

Page 113: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

95

Berdasarkan grafik 4.12 di atas, terlihat bahwa efisiensi

Maybank Islamic Bank (MIB) dinilai sangat baik karena selalu

berada di atas 0,95, bahkan empat dari lima tahun berada pada

angka 0,99. Efisiensi MIB mengalami fluktuatif. Pada 2014,

efisiensi MIB bertahan pada angka 0,9999991 kemudian pada 2015

mengalami penurunan sebesar 0,0247136. Akan tetapi tahun 2016

mengalami peningkatan yang hampir sama namun sedikit melebihi

penurunan di tahun sebelumnya, yakni sebesar 0,0247137. Pada

2017, kembali mengalami penurunan sebesar 0,009623.

Dalam penjelasan tersebut di atas, mengindikasikan bahwa

MIB dinilai sangat baik. Meskipun tidak mencapai efisiensi

maksimum, efisiensi MIB selalu berada pada angka di atas 0,95.

Hal ini membuktikan, bahwa bank syariah yang terbesar di

Malaysia, bahkan ASEAN ini berjalan dengan optimal.

d. CIMB Islamic Berhad

Berikut ini adalah hasil olah data nilai efisiensi dengan

Stochastic Frontier Analysis pada CIMB Islamic Berhad.

Grafik 4. 13 Nilai Efisiensi (SFA) CIMB Islamic Berhad

2013-2017

Sumber: Data diolah peneliti dengan STATA 14 dan Ms. Excel

Page 114: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

96

Berdasarkan grafik 4.13 di atas, terlihat bahwa efisiensi

CIMB Islamic Berhad (CIMBIB) mengalami fluktuatif namun

sering bertahan pada angka 0,9999989. Efisiensi CIMB Islamic

Berhad dinilai sangat baik karena selalu berada di atas 0,95, bahkan

empat dari lima tahun berada pada angka 0,99. Pada 2014 CIMB

Islamic Berhad mengalami penurunan sebesar 0,0340476.

Kemudian pada 2015 mengalami peningkatan dengan besar yang

sama dengan penurunan sebelumnya yaitu sebesar 0,0340476.

setelah itu, pada 2016 efisiensi CIMB Islamic Berhad tetap

bertahan pada angka 0,9999989. Pada 2017, efisiensi CIMB

Islamic Berhad mengalami penurunan sebesar 0,0067209.

Dalam penjelasan tersebut di atas, mengindikasikan bahwa

CIMBIB sangat efisien. Penurunan terbesar terjadi pada 2014,

namun pada 2015 dapat memperbaiki penurunan tersebut. Hal ini

membuktikan bahwa menjalankan usahanya dengan optimal.

e. Bank Islam Brunei Darussalam

Berikut ini adalah hasil olah data nilai efisiensi dengan

Stochastic Frontier Analysis pada Bank Islam Brunei Darussalam.

Grafik 4. 14 Nilai Efisiensi (SFA) Bank Islam Brunei Darussalam

2013-2017

Sumber: Data diolah peneliti dengan STATA 14 dan Ms. Excel

Page 115: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

97

Berdasarkan grafik 4.14 di atas, terlihat bahwa efisiensi Bank

Islam Brunei Darussalam (BIBD) mengalami fluktuatif namun

dinilai cukup baik karena empat dari lima tahun berada pada angka

di atas 0,95. Pada 2014 CIMB Islamic Berhad mengalami

peningkatan sebesar 0,0892028. Pada 2015, angka efisiensi BIBD

bertahan pada angka 0,9999943. Setelah itu, efisiensi BIBD

mengalami penurunan yang tidak terlalu signifikan pada 2016 dan

2017 yaitu berturut-turut sebesar 0,0214741 dan 0,0204126.

Dalam penjelasan tersebut di atas, mengindikasikan bahwa

efisiensi BIBD berada pada level cukup baik. Hal ini terlihat dari

pergerakan yang meskipun fluktuatif namun perbedaannya tidak

terlalu signifikan. Untuk itu, Bank Syariah dengan total aset kedua

di Malaysia ini menjalankan usahanya dengan baik.

f. Amanah Islamic Bank Filipina

Berikut ini adalah hasil olah data nilai efisiensi dengan

Stochastic Frontier Analysis pada Amanah Islamic Bank Filipina.

Grafik 4. 15 Nilai Efisiensi (SFA) Amanah Islamic Bank Filipina

2013-2017

Sumber: Data diolah peneliti dengan STATA 14 dan Ms. Excel

Page 116: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

98

Berdasarkan grafik 4.15 di atas, terlihat bahwa efisiensi

Amanah Islamic Bank Filipina (AIBF) mengalami fluktuatif.

Efisiensi Amanah Islamic Bank Filipina dinilai baik karena selalu

berada di atas 0,95 dan tiga dari lima tahun berada pada angka

0,99. Pada 2014, efisiensi Amanah Islamic Bank Filipina

mengalami peningkatan sebesar 0,0034963. Kemudian mengalami

penurunan di tahun 2015 sebesar 0,0316866. Setelah itu, pada 2016

dan 2017 secara terus menerus mengalami peningkatan yakni

berturut-turut sebesar 0,0180637 dan 0,0136223.

Dalam penjelasan tersebut di atas, mengindikasikan efisiensi

AIBF berada pada level yang baik. Hal ini membuktikan bahwa,

AIBF yang merupakan bank syariah pertama dan satu-satunya di

Filipina, menjalankan usahanya dengan efisien. Berada pada negara

minoritas muslim bukan alasan untuk menjadi tidak efisien.

g. Islamic Bank of Thailand

Berikut ini adalah hasil olah data nilai efisiensi dengan

Stochastic Frontier Analysis pada Islamic Bank of Thailand.

Grafik 4. 16 Nilai Efisiensi (SFA) Islamic Bank of Thailand

2013-2017

Sumber: Data diolah peneliti dengan STATA 14 dan Ms. Excel

Page 117: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

99

Berdasarkan grafik 4.16 di atas, terlihat bahwa efisiensi

Islamic Bank of Thailand (IBT) mengalami fluktuatif. Efisiensi

Amanah Islamic Bank Filipina dinilai cukup baik karena tiga dari

lima tahun berada pada angka 0,99. Pada 2014, efisiensi Islamic

Bank of Thailand mengalami penurunan yang sangat sedikit yaitu

sebesar 0,0000002. Setelah itu, pada 2015 mengalami penurunan

terbesar yaitu sebesar 0,14966. Kemudian pada 2016 mengalami

peningkatan sebesar 0,1496602. Lalu pada 2017 kembali

mengalami penurunan sebesar 0,0296156.

Dalam penjelasan tersebut di atas, mengindikasikan bahwa

IBT dinilai cukup baik. Meskipun demikian, IBT mendapatkan

nilai efisiensi terendah dari seluruh sampel pada penelitian ini. Hal

ini disebabkan karena penurunan yang cukup jauh dari biasanya

pada tahun 2015. Meskipun demikian, IBT dapat segera

memperbaikinya di tahun berikutnya dengan mencapai efisiensi

tertinggi seperti pada tahun 2013.

3. Hasil Analisis Stabilitas dengan Z-Score

Analisis Stabilitas dalam penelitian ini menggunakan metode Z-

Score. Formula Z-Score dalam penelitian ini seperti pada penelitian

yang dilakukan oleh Karim, dkk. (2018) juga penelitian dilakukan oleh

Zahra, dkk. (2018) yakni melibatkan variabel ROA, Ekuitas dan Total

Aset. Formula tersebut adalah sebagai berikut.

Perhitungan ini dilakukan dengan menggunakan bantuan

software Ms. Excel. Hasil Stabilitas Z-Score Perbankan Syariah di

ASEAN adalah sebagai berikut.

Page 118: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

100

Tabel 4. 3 Stabilitas Perbankan Syariah di ASEAN dengan Z-Score

2013 2014 2015 2016 2017 Rata-rata

BSM 3,24 0,52 1,36 1,41 1,41 1,59

BMI 3,83 1,54 1,73 1,88 1,32 2,06

MIB 19,95 20,50 18,94 18,02 20,03 19,49

CIMBIB 7,73 10,07 9,45 10,31 8,82 9,28

BIBD 6,06 7,93 7,34 6,54 8,37 7,25

Amanah

Filipina

-2,64 -1,17 -1,01 -3,05 -3,04 -2,18

IB

Thailand

0,59 -2,23 -1,21 -1,09 -1,04 -0,99

Rata-rata 5,54 5,31 5,23 4,86 5,13 5,21

Sumber: Data diolah peneliti

Berdasarkan tabel 4.3 di atas, terlihat bahwa rata-rata nilai

stabilitas tertinggi dari perbankan syariah di ASEAN adalah pada

Maybank Islamic Berhad dengan rata-rata nilai stabilitas 19,49 dan

rata-rata nilai stabilitas terendah dari perbankan syariah di ASEAN

adalah pada Amanah Filipina Islamic Bank sebesar -2,18. Kemudian

berdasarkan tahun, nilai efisiensi tertinggi perbankan syariah di

ASEAN adalah pada tahun 2013 sebesar 5,54 sedangkan nilai efisiensi

terendah perbankan syariah di ASEAN adalah pada tahun 2016 senilai

4,86. Sementara itu, untuk rata-rata nilai stabilitas perbankan syariah

di ASEAN secara keseluruhan adalah senilai 5,21.

Nilai stabilitas yang cukup baik pada beberapa perbankan

syariah di ASEAN membuktikan bahwa perbankan syariah di ASEAN

dapat terhindar dari kesulitan keuangan, meskipun masih terdapat nilai

stabilitas yang negatif. Nilai tertinggi dengan angka yang berbeda jauh

dari bank syariah lainnya yang didapatkan oleh Maybank Islamic

Berhad membuktikan bahwa bank syariah dengan aset terbesar di

ASEAN ini memang memiliki ketahanan yang kuat dan terhindar dari

indikasi kesulitan keuangan. Nilai negatif yang didapatkan oleh

Amanah Filipina Islamic Bank dan Islamic Bank of Thailand

Page 119: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

101

membuktikan bahwa kedua bank syariah ini rentan dan memiliki

kesulitan keuangan. Kesulitan keuangan yang dihadapi oleh kedua

bank syariah ini disebabkan karena hampir selama periode penelitian,

kedua bank syariah ini mengalami kerugian. Untuk lebih jelasnya,

stabilitas perbankan syariah di ASEAN dapat dilihat dalam grafik

berikut.

Grafik 4. 17 Stabilitas Perbankan Syariah di ASEAN 2013-2017

Sumber: Data diolah peneliti

Berdasarkan grafik 4.17, stabilitas perbankan syariah di ASEAN

sangat bervariasi. Dalam grafik tersebut dapat terlihat bahwa stabilitas

tertinggi dicapai oleh Maybank Islamic Berhad, kemudian diikuti

dengan CIMB Islamic Berhad, BBD, BSM, BMI, IB Thailand dan

terakhir Amanah Filipina Islamic Bank dengan stabilitas terkecil.

Variasi ini terjadi salah satunya karena laba bersih yang dihasilkan

oleh bank syariah berbeda beda, untuk Filipina dan Thailand

mendapatkan angka stabilitas yang negatif dikarenakan selama lima

tahun ke belakang, kedua bank di kedua negara ini mengalami

kerugian.

Page 120: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

102

Menurut penjelasan tersebut di atas, mengindikasikan bahwa

stabilitas perbankan syariah di ASEAN cukup baik, karena hanya dua

bank syariah yang memiliki nilai negatif. Hal ini juga

mengindikasikan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan di antara

nilai stabilitas perbankan syariah di ASEAN yang dapat terlihat dari

grafik yang panjangnya sangat berbeda anatar satu dengan lainnya.

Untuk nilai stabilitas per bank syariah, adalah sebagai berikut.

a. Bank Syariah Mandiri

Berikut ini adalah hasil olah data nilai stabilitas dengan Z-

Score pada Bank Syariah Mandiri.

Grafik 4. 18 Nilai Stabilitas (Z-Score) Bank Syariah Mandiri

2013-2017

Sumber: Data diolah peneliti

Berdasarkan grafik 4.18 di atas, terlihat bahwa stabilitas

Bank Syariah Mandiri (BSM) mengalami fluktuatif. Pada 2014,

stabilitas BSM mengalami penurunan sebesar 2,27. Kemudian pada

tahun 2015 mengalami peningkatan sebesar 0,84. Pada 2016

stabilitas BSM kembali mengalami penurunan sebesar 0,05 dan

kemudian angka efisiensi bertahan pada 2017 dari tahun

sebelumnya yakni sebesar 1,41.

Page 121: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

103

Dalam penjelasan tersebut di atas, mengindikasikan bahwa

Bank Syariah Mandiri cukup stabil. Hal ini membuktikan bahwa

Bank Syariah Mandiri memiliki daya tahan yang baik. Hal tersebut

dikarenakan terhindar dari indikasi kesulitan keuangan yang tidak

wajar selama periode 2013-2017.

b. Bank Muamalat Indonesia

Berikut ini adalah hasil olah data nilai stabilitas dengan Z-

Score pada Bank Muamalat Indonesia.

Grafik 4. 19 Nilai Stabilitas (Z-Score) Bank Muamalat Indonesia

2013-2017

Sumber: Data diolah peneliti

Berdasarkan grafik 4.19 di atas, terlihat bahwa stabilitas

Bank Muamalat Indonesia (BMI) mengalami fluktuatif dengan

penurunan terbesar pada tahun 2014. Pada 2014, stabilitas BMI

mengalami penurunan sebesar 2,29. Kemudian pada tahun 2015

mengalami peningkatan sebesar 0,19. Pada 2016 stabilitas BSM

mengalami peningkatan kembali sebesar 0,15 dan kemudian pada

2017 stabilitas Bank Muamalat Indonesia mengalami penurunan

sebesar 0,56.

Page 122: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

104

Dalam penjelasan tersebut di atas, mengindikasikan bahwa

Bank Muamalat Indoneisa cukup stabil. Akan tetapi pada 2017,

efisiensi BMI yang mengalami penurunan cukup jauh berbeda dari

biasanya mengindikasikan bahwa pada tahun tersebut BMI mulai

mengalami kesulitan keuangan. Hal ini disebabkan karena BMI

mengalami kesulitan permodalan sampai dengan saat ini.

c. Maybank Islamic Berhad

Berikut ini adalah hasil olah data nilai stabilitas dengan Z-

Score pada Maybank Islamic Berhad.

Grafik 4. 20 Nilai Stabilitas (Z-Score) Maybank Islamic Berhad

2013-2017

Sumber: Data diolah peneliti

Berdasarkan grafik 4.20 di atas, terlihat bahwa stabilitas

Maybank Islamic Berhad (MIB) mengalami fluktuatif dengan

peningkatan terbesar pada 2017 dan penurunan terbesar pada tahun

2015. Pada 2014, stabilitas MIB mengalami peningkatan sebesar

0,55. Kemudian pada tahun 2015 mengalami penurunan sebesar

1,56. Pada 2016 stabilitas MIB mengalami penurunan kembali

Page 123: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

105

sebesar 0,92 dan kemudian pada 2017 stabilitas MIB Indonesia

mengalami peningkatan terbesar yakni sebesar 2,01.

Dalam penjelasan tersebut di atas, mengindikasikan bahwa

Maybank Islamic Berhad sangat stabil. Hal ini terlihat dari nilai

stabilitas MIB yang berada jauh di atas dibandingkan dengan bank

syariah di ASEAN lainnya. hal ini disebabkan karena MIB

memiliki nilai ROA yang tinggi, yang artinya MIB mampu

menciptakan keuntungan yang tinggi dari aset yang dimilikinya,

yang membuat nilai stabilitas MIB menjadi tinggi.

d. CIMB Islamic Berhad

Berikut ini adalah hasil olah data nilai stabilitas dengan Z-

Score pada CIMB Islamic Berhad.

Grafik 4. 21 Nilai Stabilitas (Z-Score) CIMB Islamic Berhad

2013-2017

Sumber: Data diolah peneliti

Berdasarkan grafik 4.21 di atas, terlihat bahwa stabilitas

CIMB Islamic Berhad (CIMBIB) mengalami fluktuatif dengan

penurunan terbesar pada tahun 2014. Pada 2014, stabilitas CIMB

Islamic Berhad mengalami penurunan sebesar 2,29. Kemudian

Page 124: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

106

pada tahun 2015 mengalami peningkatan sebesar 0,19. Pada 2016

stabilitas CIMB Islamic Berhad mengalami peningkatan kembali

sebesar 0,15 dan kemudian pada 2017 stabilitas CIMB Islamic

Berhad Indonesia mengalami penurunan terbesar, sebesar 0,56.

Dalam penjelasan tersebut di atas, mengindikasikan bahwa

CIMB Islamic Berhad cukup stabil. Hal ini membuktikan bahwa

CIMBIB memiliki daya tahan yang baik, meskipun masih cukup

jauh dibandingkan dengan MIB. Nilai yang cukup stabil tersebut

dapat diartikan bahwa CIMBIB terhindar dari indikasi kesulitan

keuangan yang tidak wajar selama periode 2013-2017.

e. Bank Islam Brunei Darussalam

Berikut ini adalah hasil olah data nilai stabilitas dengan Z-

Score pada Bank Islam Brunei Darussalam.

Grafik 4. 22 Nilai Stabilitas (Z-Score) Bank Islam Brunei

Darussalam 2013-2017

Sumber: Data diolah peneliti

Berdasarkan grafik 4.22 di atas, terlihat bahwa stabilitas

Bank Islam Brunei Darussalam (BIBD) mengalami fluktuatif

dengan peningkatan terbesar pada 2014. Pada 2014, stabilitas

BIBD mengalami peningkatan sebesar 1,87. Kemudian pada tahun

Page 125: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

107

2015 mengalami penurunan sebesar 0,59. Pada 2016 stabilitas

BIBD mengalami penurunan kembali sebesar 0,80 dan kemudian

pada 2017 stabilitas BIBD Indonesia mengalami peningkatan

sebesar 1,83.

Dalam penjelasan tersebut di atas, mengindikasikan bahwa

Bank Islam Brunei Darussalam cukup stabil. Hal ini membuktikan

bahwa BIBD memiliki daya tahan yang baik, meskipun masih

cukup jauh dibandingkan dengan MIB. Nilai yang cukup stabil

tersebut dapat diartikan bahwa BIBD terhindar dari indikasi

kesulitan keuangan yang tidak wajar selama periode 2013-2017.

f. Amanah Islamic Bank Filipina

Berikut ini adalah hasil olah data nilai stabilitas dengan Z-

Score pada Amanah Islamic Bank Filipina.

Grafik 4. 23 Nilai Stabilitas (Z-Score) Amanah Islamic Bank

Filipina 2013-2017

Sumber: Data diolah peneliti

Berdasarkan grafik 4.23 di atas, terlihat bahwa stabilitas

Amanah Islamic Bank Filipina mengalami fluktuatif dengan

peningkatan terbesar pada tahun 2014 dan penurunan terbesar pada

Page 126: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

108

2016. Pada 2014, stabilitas Amanah Islamic Bank Filipina

mengalami peningkatan sebesar 1,47. Kemudian pada tahun 2015

mengalami peningkatan kembali sebesar 0,16. Pada 2016, stabilitas

Amanah Islamic Bank Filipina mengalami penurunan terbesar

dengan angka melebihi peningkatan terbesar pada tahun 2014 yaitu

sebesar 2,04 dan kemudian pada 2017 stabilitas Amanah Islamic

Bank Filipina Indonesia mengalami peningkatan sebesar 0,01.

Dalam penjelasan tersebut di atas, mengindikasikan bahwa

Amanah Islamic Bank Filipina kurang stabil. Hal ini disebabkan

angka negatif pada nilai stabilitasnya. Ini dapat diartikan bahwa

terdapat indikasi kesulitan keuangan pada AIBF selama periode

2013-2017. Kesulitan keuangan ini terjadi karena selama periode

penelitian AIBF mengalami kerugian. Meskipun usaha perbaikan

sudah dilakukan, namun masih belum stabil dan bersifat fluktuatif.

g. Islamic Bank of Thailand

Berikut ini adalah hasil olah data nilai stabilitas dengan Z-

Score pada Islamic Bank of Thailand.

Grafik 4. 24 Nilai Stabilitas (Z-Score) Islamic Bank of Thailand

2013-2017

Sumber: Data diolah peneliti

Page 127: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

109

Berdasarkan grafik 4.24 di atas, terlihat bahwa stabilitas

Islamic Bank of Thailand cenderung mengalami peningkatan

setelah terjadi penurunan yang besar pada tahun 2014. Pada 2014,

stabilitas Islamic Bank of Thailand mengalami penurunan sebesar

2,82. Hal tersebut disebabkan Islamic Bank of Thailand mengalami

kerugian. Setelah tahun 2014, stabilitas Islamic Bank of Thailand

selalu mengalami peningkatan selama empat tahun terakhir,

meskipun nilai stabilitasnya masih negatif. Pada 2015, peningkatan

stabilitas terjadi sebesar 1,02. Kemudian pada 2016 dan 2017 juga

terjadi peningkatan berturut-turut sebesar 0,12 dan 0,05.

Dalam penjelasan tersebut di atas, mengindikasikan bahwa

Islamic Bank of Thailand kurang stabil. Hal ini terjadi sejak tahun

2014 dengan penurunan yang tajam. Hal ini disebabkan angka

negatif pada nilai stabilitasnya. Ini dapat diartikan bahwa terdapat

indikasi kesulitan keuangan pada AIBF selama periode 2014-2017.

Kesulitan keuangan ini terjadi karena selama periode penelitian

AIBF mengalami kerugian. Meskipun usaha perbaikan sudah

dilakukan sejak 2015, dan terus menunjukkan peningkatan, namun

masih pada angka negatif.

4. Uji Normalitas

a. Efisiensi

Setelah ditemukan nilai efisiensi dari masing-masing bank,

kemudian dilakukan uji normalitas untuk menentukan metode yang

akan digunakan untuk uji beda. Dalam penelitian ini, uji normalitas

yang digunakan adalah uji Kolmogorov-Smirnov dan uji Shapiro-

Wilk. Berikut adalah hasil uji normalitas Shapiro-Wilk

menggunakan software SPSS 23.

Page 128: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

110

Gambar 4. 1 Uji Normalitas Data Efisiensi

Tests of Normality

BS

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic df Sig.

Efisiensi BSM ,473 5 ,001 ,552 5 ,000

BMI ,429 5 ,003 ,638 5 ,002

MIB ,337 5 ,065 ,752 5 ,031

CIMBIB ,343 5 ,055 ,671 5 ,005

BIBD ,206 5 ,200* ,873 5 ,278

Amanah Filipina ,279 5 ,200* ,817 5 ,111

IB Thailand ,338 5 ,063 ,675 5 ,005

*. This is a lower bound of the true significance.

a. Lilliefors Significance Correction

Sumber: Data diolah peneliti dengan SPSS 23

Berdasarkan gambar 4.1 di atas, terlihat bahwa masih

terdapat nilai signifikansi Kolmogorov Smirnov ataupun Shapiro

Wilk < nilai signifikansi (α = 0.05). Untuk nilai signifikansi

Kolmogorov Smirnov ataupun Shapiro-Wilk yang kurang dari 0,05

adalah BSM dan BMI. Maka H0 ditolak dan data efisiensi tersebut

tidak terdistribusi normal. Oleh karena itu, uji beda yang digunakan

untuk stabilitas adalah uji nonparametrik Kruskal-Wallis.

b. Stabilitas

Setelah ditemukan nilai stabilitas masing-masing bank,

kemudian dilakukan uji normalitas juga untuk menentukan metode

yang akan digunakan untuk uji beda. Uji normalitas yang

digunakan sama dengan yang dilakukan pada data efisiensi

sebelumnya, yaitu uji Kolmogorov-Smirnov dan uji Shapiro-Wilk.

Berikut adalah hasil uji normalitas Shapiro-Wilk menggunakan

software SPSS 23.

Page 129: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

111

Gambar 4. 2 Uji Normalitas Data Stabilitas

Tests of Normality

BS

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic Df Sig.

Stabilitas BSM ,371 5 ,023 ,831 5 ,142

BMI ,371 5 ,024 ,749 5 ,029

MIB ,278 5 ,200* ,916 5 ,507

CIMBIB ,177 5 ,200* ,940 5 ,663

BIBD ,171 5 ,200* ,960 5 ,809

Amanah Filipina ,275 5 ,200* ,797 5 ,077

IB Thailand ,317 5 ,111 ,896 5 ,388

*. This is a lower bound of the true significance.

a. Lilliefors Significance Correction

Sumber: Data diolah peneliti dengan SPSS 23

Berdasarkan gambar 4.2 di atas, terlihat bahwa masih

terdapat nilai signifikansi Kolmogorov Smirnov ataupun Shapiro

Wilk < nilai signifikansi (α = 0.05). Untuk nilai signifikansi

Kolmogorov Smirnov yang kurang dari 0,05 meliputi BSM dan

BMI, sedangkan untuk nilai signifikansi Shapiro Wilk yang kurang

dari 0,05 adalah BMI. Maka H0 ditolak dan data stabilitas tersebut

tidak terdistribusi normal. Oleh karena itu, uji beda yang digunakan

untuk stabilitas adalah uji nonparametrik Kruskal-Wallis juga.

5. Hasil Uji Hipotesis dengan Uji Nonparametrik Binomial

a. Efisiensi

Berdasarkan uji normalitas Kolmogorov Smirnov ataupun

Shapiro-Wilk yang telah dilakukan sebelumnya, data efisiensi tidak

terdistribusi normal. Untuk itu, uji hipotesis yang digunakan adalah

uji nonparametrik Binomial. Uji hipotesis ini dilakukan untuk

melihat apakah perbankan syariah di ASEAN efisien atau tidak.

Pada uji binomial untuk data efisiensi ini menggunakan proporsi

50% atau 0,5 untuk melihat probabilitas mana yang lebih tinggi.

Page 130: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

112

Selain itu, kriteria untuk dinilai efisien menggunakan angka 0,99

karena 0,99 sudah sangat mendekati angka 1 yang dinilai sebagai

efisiensi optimum. Berikut adalah hasil uji Binomial untuk data

efisiensi perbankan syariah di ASEAN.

Gambar 4. 3 Hasil Uji Binomial Data Efisiensi

Binomial Test

Category N

Observed

Prop.

Test

Prop.

Exact Sig. (2-

tailed)

Efisiensi Group 1 <= ,99 9 ,26 ,50 ,006

Group 2 > ,99 26 ,74

Total 35 1,00

Sumber: Hasil data Efisiensi SFA kemudian data diolah peneliti

dengan SPSS 23

Keterangan:

Group 1: Probabilitas perbankan syariah di ASEAN adalah tidak

efisien, yakni dengan kriteria nilai efisiensi kurang dari atau sama

dengan 0,99.

Group 2: Probabilitas perbankan syariah di ASEAN adalah efisien,

yani dengan kriteria nilai efisiensi lebih dari 0,99.

Berdasarkan gambar 4.3 Hipotesis pada uji binomial adalah

terlihat bahwa nilai p value = 0,006 < nilai signifikansi (α = 0.05).

Maka H0 ditolak dan probabilitas perbankan syariah di ASEAN

adalah efisien lebih besar daripada probabilitas perbankan syariah

di ASEAN adalah tidak efisien. Hal ini dapat juga dilihat dari nilai

observed prop. Group 2 = 0,74 > 0,26 (observed prop. Group 1).

Hal tersebut membuktikan bahwa perbankan syariah di ASEAN

adalah efisien.

Page 131: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

113

b. Stabilitas

Uji hipotesis Stabilitas yang digunakan adalah sama dengan

efisiensi sebelumnya yaitu dengan uji binomial, karena setelah

dilakukan uji normalitas, data stabilitas tersebut juga tidak

terdistribusi normal. Untuk itu, uji beda yang digunakan adalah uji

nonparametrik yaitu uji Binomial untuk melihat apakah perbankan

syariah di ASEAN stabil atau tidak. Pada uji binomial untuk data

stabilitas ini menggunakan proporsi 50% atau 0,5 untuk melihat

probabilitas mana yang lebih tinggi. Selain itu, kriteria untuk

dinilai stabil menggunakan angka 0 dalam arti stabilitas perbankan

syariah dengan angka positif dikatakan stabil, begitupun sebaliknya

jika negatif maka dinyatakan kurang stabil. Hal tersebut dijadikan

acuan atau kriteria karena peneliti belum menemukan acuan yang

bisa digunakan untuk nilai stabilitas perbankan. Berikut ini adalah

hasil Uji Binomial untuk data stabilitas perbankan syariah di

ASEAN.

Gambar 4. 4 Hasil Uji Binomial Data Stabilitas

Binomial Test

Categor

y N

Observed

Prop.

Test

Prop.

Exact Sig.

(2-tailed)

Stabilitas Group 1 <= 0 9 ,26 ,50 ,006

Group 2 > 0 26 ,74

Total 35 1,00

Sumber: Hasil data Stabilitas Z-Score kemudian data diolah

peneliti dengan SPSS 23

Keterangan:

Group 1: Probabilitas perbankan syariah di ASEAN adalah tidak

stabil, yakni dengan kriteria nilai stabilitas kurang dari atau sama

dengan 0.

Group 2: Probabilitas perbankan syariah di ASEAN adalah stabil,

yani dengan kriteria nilai stabilitas lebih dari 0.

Page 132: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

114

Berdasarkan gambar 4.4 terlihat bahwa nilai p value = 0,006

< nilai signifikansi (α = 0.05). Maka H0 ditolak dan probabilitas

perbankan syariah di ASEAN stabil lebih besar daripada

probabilitas perbankan syariah di ASEAN tidak stabil. Hal ini

dapat juga dilihat dari nilai observed prop. Group 2 = 0,74 > 0,26

(observed prop. Group 1). Hal tersebut membuktikan bahwa

perbankan syariah di ASEAN dinilai stabil.

6. Hasil Uji Beda Nonparametrik Kruskal-Wallis

a. Efisiensi

Berdasarkan uji normalitas Kolmogorov Smirnov ataupun

Shapiro-Wilk yang telah dilakukan sebelumnya, data efisiensi tidak

terdistribusi normal. Untuk itu, uji beda yang digunakan adalah Uji

Kruskal-Wallis. Uji beda merupakan pengujian yang dilakukan

untuk melihat apakah terdapat perbedaan yang signifikan di antara

sampel yang ada. Uji Kruskal-Wallis adalah uji nonparametrik

yang digunakan untuk membedakan lebih dari dua sampel yang

ada. Berikut adalah hasil uji Kruskal-Wallis untuk data efisiensi

perbankan syariah di ASEAN.

Gambar 4. 5 Hasil Uji Kruskal-Wallis Data Efisiensi

Test Statisticsa,b

Efisiensi

Chi-Square 11,134

Df 6

Asymp. Sig. ,084

a. Kruskal Wallis Test

b. Grouping Variable: BS

Sumber: Data diolah peneliti dengan SPSS 23

Page 133: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

115

Berdasarkan gambar 4.5 terlihat bahwa nilai p value =

0,084 > nilai signifikansi (α = 0.05). Maka H0 diterima dan tidak

terdapat perbedaan yang signifikan antara tingkat efisiensi

perbankan syariah di ASEAN.

b. Stabilitas

Uji beda Stabilitas yang digunakan adalah uji Kruskal-Wallis,

karena setelah dilakukan uji normalitas, data stabilitas tersebut juga

tidak terdistribusi normal. Untuk itu, uji beda yang digunakan

adalah uji nonparametrik yaitu uji Kruskal-Wallis untuk

membandingkan lebih dari dua sampel perbankan syariah di

ASEAN. Berikut ini adalah hasil Uji ANOVA untuk data stabilitas

perbankan syariah di ASEAN.

Gambar 4. 6 Hasil Uji Kruskal-Wallis Data Stabilitas

Test Statisticsa,b

Stabilitas

Chi-Square 32,107

Df 6

Asymp. Sig. ,000

a. Kruskal Wallis Test

b. Grouping Variable: BS

Sumber: Data diolah peneliti dengan SPSS 23

Berdasarkan gambar 4.6 terlihat bahwa nilai p value = 0,00 <

nilai signifikansi (α = 0.05). Maka H0 ditolak dan terdapat

perbedaan yang signifikan antara tingkat stabilitas perbankan

syariah di ASEAN.

7. Uji Post Hoc dengan Uji Mann Whitney

Uji Post Hoc merupakan uji lanjutan setelah uji beda apabila

pada uji beda dihasilkan kesimpulan bahwa terdapat perbedaan yang

Page 134: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

116

signifikan di antara variabel independen. Dalam penelitian ini, hanya

stabilitas yang mendapatkan kesimpulan terdapat perbedaan yang

signifikan, sedangkan tidak untuk efisiensi. Untuk itu, uji Post Hoc

dalam penelitian ini hanya dilakukan pada nilai stabilitas saja, untuk

mengetahui antar variabel independen mana yang berbeda. Uji beda

yang dilakukan sebelumnya adalah uji nonparametrik Kruskal-Willis,

untuk itu uji Post Hoc yang dilakukan juga adalah uji nonparametrik,

yaitu menggunakan Mann Whitney U- Test. Mann Whitney U-Test ini

adalah uji yang digunakan pada analisis komparatif untuk menguji dua

sampel independen (Siregar, 2015:289).

Dalam penelitian, karena terdapat tujuh sampel bank, untuk itu

Uji Mann Whitney yang dilakukan berjumlah 21 pengujian, yaitu:

a. Perbedaan stabilitas Bank Syariah Mandiri dengan Bank

Muamalat Indonesia.

b. Perbedaan stabilitas Bank Syariah Mandiri dengan Maybank

Islamic Berhad.

c. Perbedaan stabilitas Bank Syariah Mandiri dengan CIMB

Islamic Berhad.

d. Perbedaan stabilitas Bank Syariah Mandiri dengan Bank

Islam Brunei Darussalam.

e. Perbedaan stabilitas Bank Syariah Mandiri dengan Amanah

Islamic Bank Filipina.

f. Perbedaan stabilitas Bank Syariah Mandiri dengan Islamic

Bank of Thailand.

g. Perbedaan stabilitas Bank Muamalat Indonesia dengan

Maybank Islamic Berhad.

h. Perbedaan stabilitas Bank Muamalat Indonesia dengan

CIMB Islamic Berhad.

i. Perbedaan stabilitas Bank Muamalat Indonesia dengan Bank

Islam Brunei Darussalam.

Page 135: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

117

j. Perbedaan stabilitas Bank Muamalat Indonesia dengan

Amanah Islamic Bank Filipina.

k. Perbedaan stabilitas Bank Muamalat Indonesia dengan

Islamic Bank of Thailand.

l. Perbedaan stabilitas Maybank Islamic Berhad dengan CIMB

Islamic Berhad.

m. Perbedaan stabilitas Maybank Islamic Berhad dengan Bank

Islam Brunei Darussalam.

n. Perbedaan stabilitas Maybank Islamic Berhad dengan

Amanah Islamic Bank Filipina.

o. Perbedaan stabilitas Maybank Islamic Berhad dengan

Islamic Bank of Thailand.

p. Perbedaan stabilitas CIMB Islamic Berhad dengan Bank

Islam Brunei Darussalam.

q. Perbedaan stabilitas CIMB Islamic Berhad dengan Amanah

Islamic Bank Filipina.

r. Perbedaan stabilitas CIMB Islamic Berhad dengan Islamic

Bank of Thailand.

s. Perbedaan stabilitas Bank Islam Brunei Darussalam dengan

Amanah Islamic Bank Filipina.

t. Perbedaan stabilitas Bank Islam Brunei Darussalam dengan

Islamic Bank of Thailand.

u. Perbedaan stabilitas Amanah Islamic Bank Filipina dengan

Islamic Bank of Thailand.

Tabel 4. 4 Uji Post Hoc Stabilitas dengan Mann Whitney

Bank Syariah Sig. Keterangan

BSM X BMI 0,067 Tidak Berbeda

BSM X MIB 0,105 Tidak Berbeda

BSM X CIMBIB 0,063 Tidak Berbeda

BSM X BIBD 0,040 Berbeda

BSM X AIBF 0,067 Tidak Berbeda

BSM X IBT 0,040 Berbeda

Page 136: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

118

BMI X MIB 0,009 Berbeda

BMI X CIMBIB 0,009 Berbeda

BMI X BIBD 0,009 Berbeda

BMI X AIBF 0,009 Berbeda

BMI X IBT 0,009 Berbeda

MIB X CIMBIB 0,009 Berbeda

MIB X BIBD 0,009 Berbeda

MIB X AIBF 0,009 Berbeda

MIB X IBT 0,009 Berbeda

CIMBIB X BIBD 0,028 Berbeda

CIMBIB X AIBF 0,009 Berbeda

CIMBIB X IBT 0,009 Berbeda

BIBD X AIBF 0,009 Berbeda

BIBD X IBT 0,009 Berbeda

AIBF X IBT 0,175 Tidak Berbeda

Sumber: Data diolah peneliti dengan SPSS 23 dan Ms. Excel

Keterangan:

BSM : Bank Syariah Mandiri BIBD: Bank Islam Brunei Darussalam

BMI : Bank Muamalat Indonesia AIBF: Amanah Islamic Bank Filipina

MIB : Maybank Islamic Berhad IBT : Islamic Bank of Thailand

CIMBIB: CIMB Islamic Berhad

Berdasarkan tabel 4.4 terlihat bahwa nilai signifikansi 16 dari 21

uji yang dilakukan mendapatkan nilai signifikansi/p value < 0,05 ( ).

Maka H0 ditolak dan terdapat perbedaan yang signifikan di antara

kedua sampel. Selanjutnya, untuk lima uji sisanya, memiliki nilai

signifikansi/p value > 0,05 ( ) dan tidak terdapat perbedaan yang

signifikan di antara tingkat stabilitas kedua sampel, terdapat pada uji

yang dilakukan pada BSM dengan BMI, BSM dengan MIB, BSM

dengan CIMB IB, BSM dengan AIBF dan uji yang dilakukan pada

AIBF dengan IBT. Untuk itu, secara keseluruhan dapat terlihat bahwa

memang terdapat perbedaan yang signifikan di antara tingkat stabilitas

perbankan syariah di ASEAN.

Page 137: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

119

C. Pembahasan

1. Analisis Tingkat Efisiensi Perbankan Syariah di ASEAN

Perhitungan efisiensi yang dilakukan menggunakan metode

Stochastic Frontier Analysis dengan menggunakan pendekatan

intermediasi terhadap tujuh bank syariah di lima negara yang termasuk

dalam anggota ASEAN, meliputi Indonesia (Bank Syariah Mandiri dan

Bank Muamalat Indonesia), Malaysia (Maybank Islamic Berhad dan

CIMB Islamic Berhad), Brunei Darussalam (Bank Islam Brunei

Darussalam), Filipina (Amanah Islamic Bank Filipina), dan Thailand

(Islamic Bank of Thailand). Berdasarkan perhitungan dengan

Stochastic Frontier Analysis, didapatkan hasil bahwa efisiensi

perbankan syariah di ASEAN dinilai cukup baik, karena angka

efisiensi yang mendekati angka satu dinilai cukup banyak. Rata-rata

nilai efisiensi tertinggi dari perbankan syariah di ASEAN adalah pada

Bank Muamalat Indonesia dengan rata-rata nilai efisiensi 0,998460 dan

rata-rata nilai efisiensi terendah dari perbankan syariah di ASEAN

adalah pada Islamic Bank of Thailand senilai 0,964142. Nilai rata-rata

tertinggi pada Bank Muamalat Indonesia ini disebabkan karena BMI

stabil pada angka 0,99 hanya saja pada tahun 2017 terakhir, BMI

mengalami penurunan yang cukup jauh dari biasanya. Meskipun

demikian, bank syariah yang berhasil mendapatkan efisiensi optimum

dalam kurun empat tahun dari lima periode pada penelitian ini adalah

Bank Syariah Mandiri. BSM memiliki nilai efisiensi yang hampir

konstan dengan angka satu setiap tahunnya, kecuali pada tahun 2016.

Untuk Islamic Bank of Thailand, mendapatkan rata-rata efisiensi

terendah karena mengalami penurunan yang cukup tajam pada 2015

dan merupakan angka terendah di antara efisiensi perbankan syariah di

ASEAN lainnya dalam penelitian ini. Selain itu, jika kita meliat

variabel output, yaitu pembiayaan juga mengalami penurunan pada

Islamic Bank of Thailand pada tahun tersebut.

Page 138: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

120

Selanjutnya berdasarkan tahun atau periode, nilai efisiensi

tertinggi perbankan syariah di ASEAN adalah pada tahun 2014 sebesar

0,994987 sedangkan nilai efisiensi terendah perbankan syariah di

ASEAN adalah pada tahun 2014 sebesar 0,970469. Nilai tertinggi pada

tahun 2014 disebabkan karena pada tahun tersebut, hampir semua

perbankan syariah dalam sampel penelitian ini memiliki tingkat

efisiensi lebih dari 0,99, kecuali pada CIMB Islamic Banking dengan

score 0,96. Sementara itu, nilai terendah pada tahun 2015 disebabkan

karena pada tahun ini, tingkat efisiensi beberapa bank syariah di

ASEAN cenderung yang terendah meskipun masih dikatakan efisien

karena masih di atas 0,8.

Sementara itu, untuk rata-rata nilai efisiensi perbankan syariah

di ASEAN secara keseluruhan adalah sebesar 0,986503. Apabila

peneliti hanya melihat dari nilai rata-rata saja, sudah dapat dinilai

bahwa perbankan Syariah di ASEAN adalah efisien. Akan tetapi,

peneliti juga melakukan pengujian terhadap hipotesis tersebut.

Hipotesis yang dilakukan bertujuan untuk menganalisis tingkat

efisiensi Perbankan Syariah di ASEAN, apakah efisien atau tidak

dengan menggunakan Uji Binomial. Berdasarkan Uji Binomial

tersebut, probabilitas perbankan syariah di ASEAN efisien lebih besar

daripada probabilitas perbankan syariah di ASEAN tidak efisien. Hal

tersebut membuktikan bahwa perbankan syariah di ASEAN adalah

efisien. Hal ini disebabkan karena semua bank syariah di ASEAN

berada pada angka efisiensi di atas 0,8 bahkan tidak sedikit yang

berada pada angka 0,99. Hal ini membuktikan bahwa efisiensi teknis

perbankan syariah di ASEAN yang dilakukan dengan input tertentu,

untuk mencapai output yang maksimal dilakukan dengan baik,

sehingga hasilnya adalah efisien.

Peneliti belum menemukan studi penelitian yang menggunakan

metode dan sampel yang sama, yakni Stochastic Frontier Analysis

Page 139: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

121

(SFA) pada tujuh perbankan syariah yang meliputi lima negara di

ASEAN. Akan tetapi, peneliti menemukan beberapa penelitian

terdahulu yang masih berkaitan dan sejalan dengan hasil penelitian ini.

Solihin Achsani dan Saptono (2016) meneliti mengenai efisiensi

perbankan syariah di ASEAN menggunakan metode Data

Envelopment Analysis (DEA), hasil penelitian tersebut adalah

menyatakan bahwa bank syariah di ASEAN pada 2008-2013 adalah

efisien. Kamarudin dkk. (2017) yang meneliti perbankan syariah di

Indonesia dan Malaysia pada 2006-2014 menggunakan metode DEA,

hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa Maybank Islamic Berhad,

CIMB Islamic Berhad, Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah

Mandiri dan Bank Islamic Brunei Darussalam adalah Efisien. Yulita

dan Rizal (2017) yang meneliti mengenai efisiensi perbankan syariah

di Indonesia dan Malaysia menggunakan metode DEA mengatakan

bahwa perbankan syariah di Indonesia lebih efisien daripada

perbankan syariah di Malaysia. Begitu pula dengan penelitian yang

dilakukan oleh Ascarya dan Yumanita (2008) mengenai efisiensi

perbankan syariah di Indonesia dan Malaysia menggunakan metode

DEA pada 2002-2005. Untuk score efisiensi Bank Syariah Mandiri

yang mencapai efisiensi optimum sama dengan penelitian yang

dilakukan oleh Hosen dan Muhari (2017) pada periode 2012-2014.

Perbankan syariah dapat meningkatkan nilai efisiensi dengan

menekan input ataupun dengan meningkatkan output yang belum

mencapai target. Biaya tenaga kerja sebagai variabel input dapat

diturunkan agar dapat mencapai efisiensi. Pada biaya tenaga kerja,

masalah utamanya adalah pada sumber daya manusia. Kurangnya

jumlah SDM yang berkualitas merupakan salah satu yang menjadi

perhatian. Dibutuhkan pelatihan dan pendidikan lebih lanjut untuk

SDM namun biaya yang diberikan untuk hal tersebut juga harus

dipertimbangkan. Untuk aset tetap, jumlah aset tetap yang tinggi

disebabkan karena ekspansi yang dilakukan oleh perbankan syariah

Page 140: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

122

yang membutuhkan aset tetap seperti mesin ATM, atau pembukaan

kantor cabang, hal ini dapat dikurangi dengan kebijakan office

channeling atau penggunaan teknologi, sehingga bank syariah menjadi

lebih efisien. Sementara itu, untuk dana pihak ketiga tingginya dana

yang dihimpun oleh bank harus diikuti dengan tingginya pembiayaan

yang berkualitas, yang mana menjadi variabel output dalam penelitian

ini, sehingga dana tersebut dapat menjadi lebih produktif, dan efisiensi

bank akan tercapai.

2. Analisis Tingkat Stabilitas Perbankan Syariah di ASEAN

Perhitungan stabilitas yang dilakukan menggunakan formula Z-

Score terhadap tujuh bank syariah di lima negara yang termasuk dalam

anggota ASEAN, meliputi Indonesia (Bank Syariah Mandiri dan Bank

Muamalat Indonesia), Malaysia (Maybank Islamic Berhad dan CIMB

Islamic Berhad), Brunei Darussalam (Bank Islam Brunei Darussalam),

Filipina (Amanah Islamic Bank Filipina), dan Thailand (Islamic Bank

of Thailand). Berdasarkan perhitungan dengan Stochastic Frontier

Analysis, didapatkan hasil bahwa rata-rata nilai stabilitas tertinggi dari

perbankan syariah di ASEAN adalah pada Maybank Islamic Berhad

dengan rata-rata nilai stabilitas 19,49 dan rata-rata nilai stabilitas

terendah dari perbankan syariah di ASEAN adalah pada Amanah

Filipina Islamic Bank sebesar -2,18. Nilai tertinggi pada Maybank

Islamic Berhad disebabkan karena Maybank Islamic Berhad mampu

menghasilkan laba bersih yang tinggi dengan total aset yang

dimilikinya, hal ini terlihat dari nilai ROA Maybank Islamic Berhad

yang tertinggi di antara yang lainnya. untuk itu, nilai stabilitasnya juga

tinggi. Sementara itu, untuk Islamic Bank of Thailand memiliki tingkat

stabilitas yang terendah karena bank syariah ini, selama empat tahun

terakhir masih mengalami kerugian, yang menyebabkan nilai ROA nya

menjadi negatif. Hal ini membuat tingkat stabilitasnya juga menjadi

negatif. Meskipun demikian, Islamic Bank of Thailand terus berupaya

untuk mengurangi kerugian yang dialaminya pada setiap tahunnya. Hal

Page 141: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

123

ini terlihat dari tingkat kerugian yang menurun selama empat tahun

terakhir.

Kemudian berdasarkan tahun, nilai stabilitas tertinggi perbankan

syariah di ASEAN adalah pada tahun 2013 sebesar 5,54 sedangkan

nilai stabilitas terendah perbankan syariah di ASEAN adalah pada

tahun 2016 sebesar 4,86. Nilai tertinggi pada tahun 2013 disebabkan

karena pada tahun tersebut, Islamic Bank of Thailand belum

mengalami kerugian hal ini membuat rata-rata nilai stabilitas menjadi

tinggi, meskipun untuk bank yang lainnya bukan pencapaian stabilitas

terbaik mereka. Sementara itu, untuk nilai terendah pada tahun 2016

disebabkan karena Amanah Islamic Bank Filipina mengalami kerugian

tertinggi di tahun tersebut, sedangkan bank syariah lainnya tidak

mencapai stabilitas terbaiknya di tahun tersebut. Hal ini membuktikan

bahwa pada tahun 2018, di mana negara-negara di dunia sedang

mendapatkan tekanan ekonomi global, tidak menjadi tahun di mana

tingkat stabilitas perbankan syariah menjadi yang terendah. Untuk itu,

perbankan syariah masih mampu bertahan dalam tekanan global

tersebut. Meskipun tekanan global ini bukan seperti krisis pada 1997-

1998 ataupun pada 2007-2008, namun hal ini menjadi sejalan dengan

penelitian yang dilakukan oleh Mohammad Dulal Miah dan Helal

Uddin (2017) yang mengatakan bahwa bank syariah lebih stabil

daripada bank konvensional pada masa krisis, meskipun dalam

penelitian ini peneliti tidak melakukan komparasi dengan bank

konvensional.

Sementara itu, untuk rata-rata nilai stabilitas perbankan syariah

di ASEAN secara keseluruhan adalah senilai 5,21. peneliti juga

melakukan pengujian terhadap hipotesis yang bertujuan untuk

menganalisis tingkat stabilitas Perbankan Syariah di ASEAN, apakah

stabil atau tidak dengan menggunakan Uji Binomial. Berdasarkan Uji

Binomial tersebut, probabilitas perbankan syariah di ASEAN stabil

Page 142: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

124

lebih besar daripada probabilitas perbankan syariah di ASEAN tidak

stabil. Hal tersebut membuktikan bahwa perbankan syariah di ASEAN

adalah stabil. Hal ini disebabkan karena lima dari tujuh bank syariah di

ASEAN tidak mengalami kerugian ataupun financial distress

(kesulitan keuangan) yang menyebabkan bank syariah di ASEAN

masih dalam kondisi yang stabil dengan angka yang positif.

Peneliti belum menemukan studi penelitian yang menggunakan

metode dan sampel yang sama, yakni Z-Score pada tujuh perbankan

syariah yang meliputi lima negara di ASEAN. Akan tetapi, peneliti

menemukan beberapa penelitian terdahulu yang masih berkaitan dan

sejalan dengan hasil penelitian ini. Penelitian yang dilakukan oleh

Odeduntan, Adawale dan Hamisu (2016) menyatakan bahwa bank

syariah di Malaysia pada 2008-2012 adalah stabil. Selain itu, penelitian

yang dilakukan oleh Karim dkk. (2018) menyatakan bahwa bank

syariah lebih stabil dari pada bank konvensional di Indonesia,

meskipun dalam penelitian ini memang tidak melakukan perbandingan

dengan bank konvensional. Untuk Brunei Darussalam, Filipina dan

Thailand, peneliti belum menemukan penelitian yang relevan

mengenai stabilitas perbankan syariah di negara-negara tersebut.

Perbankan syariah dapat meningkatkan dan/atau

mempertahankan nilai stabilitas dapat dilakukan dengan meningkatkan

keuntungan/laba yang di dapatkan. Selain itu, perbankan syariah juga

dapat memperkecil nilai standar deviasi ROA yang mana sebagai

pembagi dalam formula Z-Score dalam penelitian ini. Memperkecil

standar deviasi dari ROA dapat dilakukan dengan tetap menjaga jarak

atau perbedaan nilai ROA setiap tahunnya agar tidak terlalu jauh

jaraknya. Dengan begitu, perbankan syariah di ASEAN dapat

meningkatkan dan menjaga nilai stabilitasnya.

Page 143: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

125

3. Analisis Perbedaan Tingkat Efisiensi Perbankan Syariah di

ASEAN

Dalam melihat perbedaan efisiensi di antara perbankan Syariah di

ASEAN periode 2013-2017, peneliti menggunakan uji beda Kruskal-

Wallis terhadap tujuh bank syariah di lima negara yang termasuk

dalam anggota ASEAN, meliputi Indonesia (Bank Syariah Mandiri dan

Bank Muamalat Indonesia), Malaysia (Maybank Islamic Berhad dan

CIMB Islamic Berhad), Brunei Darussalam (Bank Islam Brunei

Darussalam), Filipina (Amanah Islamic Bank Filipina), dan Thailand

(Islamic Bank of Thailand). Berdasarkan Uji Kruskal-Wallis tersebut,

tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara tingkat efisiensi

perbankan syariah di ASEAN. Hal ini disebabkan karena tingkat

efisiensi perbankan syariah di ASEAN cenderung pada level yang

sangat baik, dan sangat mendekati angka 1 yang dinilai sebagai

efisiensi maksimum. Hal ini membuat perbedaan efisiensi di antara

bank-bank syariah tersebut tidak signifikan. Sehingga dalam hal

efisiensi, perbankan syariah di ASEAN tidak terlalu berbeda antara

satu dengan yang lain, meskipun pada perkembangannya hanya

beberapa negara saja yang memberikan kontribusi besar bagi keuangan

syariah global. Dengan ini, diharapkan bahwa perbankan syariah di

ASEAN yang semakin baik dapat meningkatkan taraf hidup rakyat

banya di ASEAN khususnya, atau bahkan dunia pada umumnya.

Penulis belum menemukan hasil studi yang menganalisis

perbedaan efisiensi perbankan syariah di ASEAN melalui metode

Stochastic Frontier Analysis. Oleh karena itu, penulis tidak dapat

membandingkan hasil uji Kruskal-Wallis pada bagian pembahasan.

Akan tetapi, peneliti menemukan beberapa penelitian yang masih

berkaitan dengan uji beda pada efisiensi ini. Beberapa penelitian yang

membandingkan efisiensi perbankan syariah Indonesia da Malaysia

telah dilakukan sebelumnya, mengingat kedua negara ini yang menjadi

leader dalam industri perbankan syariah di ASEAN. Yulita dan Rizal

Page 144: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

126

(2017) menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan

antara efisiensi dengan metode Data Envelopment Analysis (DEA)

perbankan syariah di Indonesia dan Malaysia pada 2006-2014. Begitu

pula dengan penelitian yang dilakukan oleh Maulidiyah dan Laila

(2016), uji Mann Whitney yang dilakukan membuktikan bahwa tidak

terdapat perbedaan yang signifikan antara efisiensi dengan metode

DEA pada perbankan syariah di Indonesia dan Malaysia periode 2010-

2014. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian ini yang menyatakan

bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan di antara tingkat

efisiensi perbankan syariah di ASEAN.

4. Analisis Perbedaan Tingkat Stabilitas Perbankan Syariah di

ASEAN

Dalam melihat perbedaan stabilitas di antara perbankan Syariah di

ASEAN periode 2013-2017, sama dengan efisiensi, peneliti juga

menggunakan uji beda Kruskal-Wallis terhadap tujuh bank syariah di

lima negara yang termasuk dalam anggota ASEAN, meliputi Indonesia

(Bank Syariah Mandiri dan Bank Muamalat Indonesia), Malaysia

(Maybank Islamic Berhad dan CIMB Islamic Berhad), Brunei

Darussalam (Bank Islam Brunei Darussalam), Filipina (Amanah

Islamic Bank Filipina), dan Thailand (Islamic Bank of Thailand).

Berdasarkan Uji Kruskal-Wallis tersebut, terdapat perbedaan yang

signifikan antara tingkat stabilitas perbankan syariah di ASEAN. Hal

ini disebabkan karena perbedaan angka yang cukup signifikan antara

nilai tertinggi dan terendahnya, Maybank Islamic Berhad yang

memiliki tingkat stabilitas tertinggi berbeda cukup jauh dengan

Amanah Islamic Bank of Filipina yang memiliki tingkat stabilitas

dengan angka yang negatif. Hal ini sesuai dengan pernyataan Ali dan

Rama (2015) yang mengatakan bahwa pertumbuhan perbankan syariah

di ASEAN masih belum merata, dalam hal ini terutama pada tingkat

stabilitasnya yang dipengaruhi oleh laba atau keuntungan yang

diperoleh oleh bank syariah.

Page 145: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

127

Selain itu, penulis juga melakukan uji Post Hoc atau uji lanjutan

dengan Uji Mann Whitney terhadap nilai stabilitas, hal ini dilakukan

karena untuk mengetahui antar variabel independen mana yang

berbeda, yang mana tidak bisa diketahui dalam uji Kruskal-Wallis.

Berdasarkan hasil Uji Mann Whitney, 16 dari 21 uji yang dilakukan

membuktikan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan di antara

tingkat stabilitas kedua sampel bank syariah. Selanjutnya, untuk lima

uji sisanya, yaitu uji yang dilakukan pada Bank Syariah Mandiri

dengan Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah Mandiri dengan

Maybank Islamic Berhad, Bank Syariah Mandiri dengan CIMB

Islamic Berhad, Bank Syariah Mandiri dengan Amanah Islamic Bank

Filipina dan uji yang dilakukan pada Amanah Islamic Bank Filipina

dengan Islamic Bank of Thailand, membuktikan bahwa tidak terdapat

perbedaan yang signifikan di antara kedua sampel. Untuk itu, secara

keseluruhan dapat terlihat bahwa memang terdapat perbedaan yang

signifikan di antara tingkat stabilitas perbankan syariah di ASEAN.

Penulis belum menemukan hasil studi yang menganalisis

perbedaan stabilitas perbankan syariah di ASEAN melalui metode Z-

Score, baik dengan seluruh negara yang menjadi sampel penelitian ini

ataupun beberapa negara saja. Oleh karena itu, penulis tidak dapat

membandingkan hasil uji Kruskal-Wallis dan juga Uji Post Hoc

dengan uji Mann Whitney pada bagian pembahasan. Penulis berharap,

semoga penelitian ini dapat menjadi acuan untuk penelitian selanjutnya

yang terkait dengan perbedaan stabilitas perbankan syariah di ASEAN.

Page 146: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

128

BAB V

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat efisiensi

perbankan syariah di ASEAN menggunakan metode Stochastic Frontier

Analysis dan juga untuk menganalisis tingkat stabilitas perbankan syariah

di ASEAN dengan menggunakan formula Z-Score. Selain itu menganalisis

tingkat efisiensi dan stabilitas, penelitian ini juga bertujuan untuk

membandingkan atau menganalisis perbedaan tingkat efisiensi perbankan

syariah di ASEAN. Begitu pula untuk stabilitas, penelitian ini juga

menganalisis perbedaan tingkat stabilitas perbankan syariah di ASEAN.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah di bahas pada Bab IV, diperoleh

beberapa kesimpulan sebagai berikut.

1. Pada pengukuran tingkat efisiensi perbankan syariah di ASEAN

menggunakan metode Stochastic Frontier Analysis, rata-rata nilai

efisiensi tertinggi dari perbankan syariah di ASEAN adalah pada Bank

Muamalat Indonesia dengan rata-rata nilai efisiensi 0,998460.

Meskipun demikian, efisiensi optimum sebesar 1 hanya didapatkan

oleh Bank Syariah mandiri selama empat dari lima periode penelitian.

Selanjutnya untuk rata-rata nilai efisiensi terendah dari perbankan

syariah di ASEAN adalah pada Islamic Bank of Thailand sebesar

0,964142. Sementara itu, untuk rata-rata nilai efisiensi perbankan

syariah di ASEAN secara keseluruhan adalah sebesar 0,986503.

Kemudian berdasarkan Uji Binomial, probabilitas perbankan syariah di

ASEAN efisien lebih besar daripada probabilitas perbankan syariah di

ASEAN tidak efisien. Hal tersebut membuktikan bahwa perbankan

syariah di ASEAN adalah efisien.

2. Pada pengukuran tingkat stabilitas perbankan syariah di ASEAN

menggunakan formula Z-Score, rata-rata nilai stabilitas tertinggi dari

perbankan syariah di ASEAN adalah pada Maybank Islamic Berhad

Page 147: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

129

dengan rata-rata nilai stabilitas 19,49 dan rata-rata nilai stabilitas

terendah dari perbankan syariah di ASEAN adalah pada Amanah

Filipina Islamic Bank sebesar -2,18. Sementara itu, untuk rata-rata

nilai stabilitas perbankan syariah di ASEAN secara keseluruhan adalah

senilai 5,21. Kemudian berdasarkan Uji Binomial, probabilitas

perbankan syariah di ASEAN stabil lebih besar daripada probabilitas

perbankan syariah di ASEAN tidak stabil. Hal tersebut membuktikan

bahwa perbankan syariah di ASEAN adalah stabil.

3. Analisis statistik menggunakan uji beda Kruskal-Wallis yang

bertujuan untuk menganalisis apakah terdapat perbedaan yang

signifikan terhadap tingkat efisiensi perbankan syariah di ASEAN

membuktikan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara

tingkat efisiensi perbankan syariah di ASEAN.

4. Analisis statistik menggunakan uji beda Kruskal-Wallis yang

bertujuan untuk menganalisis apakah terdapat perbedaan yang

signifikan terhadap tingkat stabilitas perbankan syariah di ASEAN

menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara

tingkat efisiensi perbankan syariah di ASEAN. Kemudian untuk uji

Post Hoc dengan uji Mann Whitney menyimpulkan bahwa 16 dari 21

uji yang dilakukan membuktikan bahwa terdapat perbedaan yang

signifikan di antara tingkat stabilitas kedua sampel bank syariah.

Selanjutnya, untuk lima uji sisanya, yaitu uji yang dilakukan pada

Bank Syariah Mandiri dengan Bank Muamalat Indonesia, Bank

Syariah Mandiri dengan Maybank Islamic Berhad, Bank Syariah

Mandiri dengan CIMB Islamic Berhad, Bank Syariah Mandiri dengan

Amanah Islamic Bank Filipina dan uji yang dilakukan pada Amanah

Islamic Bank Filipina dengan Islamic Bank of Thailand, membuktikan

bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan di antara kedua

sampel. Untuk itu, secara keseluruhan dapat terlihat bahwa memang

terdapat perbedaan yang signifikan di antara tingkat stabilitas

perbankan syariah di ASEAN.

Page 148: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

130

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah dipaparkan

sebelumnya, peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut:

1. Bagi Praktisi

a. Perbankan Syariah

1) Bagi praktisi perbankan syariah, diharapkan dapat

mempertahankan dan meningkatkan tingkat efisiensi

melalui peningkatan pengelolaan sumber daya dengan

menerapkan beberapa strategi seperti manajemen SDM,

manajemen kas dan manajemen aset tetap yang lebih baik

lagi.

2) Selain itu, strategi marketing dan inovasi produk perlu

untuk lebih diperhatikan, agar perbankan syariah dapat

menawarkan produk yang kompetitif, baik dari segi

penghimpunan dana ataupun penyaluran dana. Dengan

begitu, peluang untuk menghasilkan keuntungan pun dapat

menjadi lebih besar demi mempertahankan dan menjaga

stabilitas perbankan syariah di ASEAN.

3) Praktisi perbankan syariah juga sebaiknya memanfaatkan

perkembangan teknologi agar eksistensi bank syariah dapat

lebih mudah terlihat oleh nasabah, agar membuat perbankan

syariah dapat menjangkau nasabah-nasabah yang

sebelumnya tidak dapat terjangkau, sehingga akan

mendukung efisiensi dan stabilitas perbankan syariah di

ASEAN

Page 149: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

131

4) Melakukan ekspansi ke beberapa negara di kawasan

ASEAN bagi industri perbankan syariah juga dapat menjadi

peluang untuk meningkatkan pertumbuhan bisnis. Apalagi,

untuk negara-negara dengan populasi muslim yang cukup

banyak. Hal ini juga dapat membantu meningkatkan

efisiensi dan stabilitas perbankan syariah di ASEAN

b. Pemerintah

1) Bagi pemerintah, diharapkan dapat memberikan dukungan

yang maksimal terhadap industri keuangan syariah,

khususnya perbankan syariah. Dukungan tersebut bisa

diberikan dalam hal kebijakan yang membantu dan tidak

mempersulit industri terkait namun tetap dapat dipantau

dengan baik. Hal ini akan sangat mendukung sektor

perbankan syariah, terlebih untuk negara-negara yang

bukan mayoritas muslim di ASEAN, seperti Thailand dan

Filipina. Bagi negara-negara tersebut, dukungan pemerintah

dapat sangat membantu kelangsungan perbankan syariah di

negara tersebut, sehingga perbankan syariah di negara

tersebut pun dapat lebih efisien dan stabil.

2) Sebaiknya pemerintah juga dapat meningkatkan literasi

keuangan syariah pada masyarakat atau penduduknya. Baik

di negara mayoritas muslim, ataupun di negara minoritas

muslim, ketidaktahuan masyarakat menjadi alasan untuk

tidak berhubungan dengan perbankan syariah. Apabila

minat masyarakat terhadap perbankan syariah tinggi, maka

akan dapat meningkatkan efisiensi dan stabilitas perbankan

syariah, khususnya di ASEAN.

3) Pemerintah sebaiknya lebih ketat dalam menjaga kepatuhan

syariah. Bila di Indonesia terdapat Otoritas Jasa Keuangan

Page 150: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

132

(OJK) dan Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama

Indonesia (DSN-MUI), maka akan sangat baik jika bisa

menjadi pelopor untuk negara-negara minoritas muslim di

ASEAN lainnya.

4) Selain itu, pemerintah juga diharapkan dapat memiliki

koordinasi yang baik dengan pihak-pihak yang

berhubungan dengan industri perbankan syariah ini.

Koordinasi yang baik juga dapat mendukung

keberlangsungan, efisiensi serta stabilitas perbankan syariah

di ASEAN.

2. Bagi Akademisi

Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan dapat menggunakan metode

yang berbeda untuk menganalisis efisiensi dan stabilitas perbankan.

Misalnya dapat menambahkan dan membandingkan dengan metode

lain seperti metode nonparametrik Data Envelopment Analysis (DEA)

untuk efisiensi dan dapat menambahkan atau membandingkan dengan

formula Altman Z-Score untuk stabilitas perbankan syariah. Untuk

efisiensi, pendekatan yang digunakan pun bisa dilakukan dengan

pendekatan yang lain, seperti pendekatan aset atau produksi. kemudian

untuk sampel yang digunakan alangkah lebih baik jika bisa

ditambahkan dengan banyaknya bank syariah di Indonesia dan

Malaysia agar dapat lebih komprehensif. Selain itu, pada penelitian

selanjutnya juga dapat menambahkan faktor-faktor yang

mempengaruhi stabilitas dan efisiensi.

Page 151: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

133

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Ascarya. 2015. Akad dan Produk Bank Syariah. Jakarta: PT RajaGrafindo

Persada.

Dendawijaya, Lukman. (2005). Manajemen Perbankan. Bogor: Ghalia Indonesia.

Hidayat, Rahmat. (2014). Efisiensi Perbankan Syariah: Teori dan Praktik. Bekasi:

Gramata Publishing.

Huda, Nurul dan Nasution. (2014). Current Issue Lembaga Keuangan Syariah.

Jakarta: Kencana.

Ihsan, Dwi Nur’aini. (2013). Analisis Laporan Keuangan Syariah. Tangerang

Selatan: UIN Press.

Ihsan, Dwi Nur’aini. (2015). Manajemen Treasury Bank Syariah. Jakarta: UIN

Press.

Iskandar, Syamsul. (2013). Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: In

Media.

Karim, Adiwarman. (2002). Ekonomi Islam; Suatu Kajian Ekonomi Makro.

Jakarta: IIIT Indonesia.

Karim, Adiwarman. (2007). Ekonomi Makro Islami. Jakarta: PT RajaGrafindo

Persada.

Kasmir. (2009). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali Pers.

Nurhasanah. (2016). Praktikum Statistika 2 untuk Ekonomi dan Bisnis. Jakarta:

Salemba Empat.

Nurhayati, Sri dan Wasilah. (2015). Akuntansi Syariah di Indonesia. Jakarta:

Salemba Empat.

Prasetyantoko. (2008). Bencana Finansial: Stabilitas sebagai Barang Publik.

Jakarta: Kompas.

Prasetyoningrum, Ari Kristin. (2015). Risiko Bank Syariah. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Pulungan, Jemina S. (2013) Efisiensi Kerja dalam Pekerjaan Rumah Tangga.

Jakarta: Kencana.

Page 152: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

134

Rodoni, Ahmad. (2009) Investasi Syariah. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN

Jakarta.

Rodoni, Ahmad dan Herni Ali. (2014). Manajemen Keuangan Modern. Jakarta:

Mitra Wacana Media.

Rusydiana, Aam Slamet. (2018). Efisiensi Dan Stabilitas Bank Umum Syariah Di

Indonesia. Akuntabilitas Vol. 11 No. 2.

Siregar, Syofian. (2013). Statistik Parametrik untuk penelitian Kuantitati:

Dilengkapi dengan Perhitungan Manual dan Aplikasi SPSS Versi 17.

Jakarta: Bumi Aksara.

Siregar, Syofian. (2015). Statistika Terapan untuk Perguruan Tinggi. Jakarta:

Prenadamedia Group.

Sriyana, Jaka. (2014). Metode Regresi Data Panel. Yogyakarta: Ekonisia.

Sugiyono. (2015). Statistik Nonparametris untuk penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2015). Statistik untuk penelitian. Bandung: Alfabeta.

Suliyanto. (2011). Ekonometrika Terapan – Teori dan Aplikasi dengan SPSS.

Yogyakarta: CV Andi Offset.

Wahyuni, Salamah. (2014). Statistik Ekonomi dan Bisnis. Surakarta: UPT UNS

Press.

Winantyo R., dkk. (2008). Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015. Jakarta: Ppt. Elex

Media Komputindo

Yaya, Rizal. (2014). Akuntansi Perbankan Syariah. Jakarta: Salemba Empat.

Artikel Jurnal atau Penelitian

Abidin, Zaenal dan Endri. (2009). Kinerja Efisiensi Teknis Bank Pembangunan

Daerah: Pendekatan Data Envelopment Analysis (DEA). Jurnal Akuntansi

dan Keuangan, Vol. 11 No. 1.

Abrar, Tanveer Farhan Ahmed, Muhammad Kashif. (2018). Financial Stability of

Islamic Versus Conventional Banks in Pakistan. Al-Iqtishad: Jurnal Ilmu

Ekonomi Syariah (Journal of Islamic Economics). Vol. 10 No. 2.

Page 153: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

135

Ali, Herni dan Ali Rama. (2018). Indeks Kinerja Perbankan Syariah di Asia

Tenggara Berdasarkan Konsep Maqâshid Al-Syarî`Ah. Madania Vol. 22

No. 1.

Ali, M. Mahbubi dan Ascarya. (2010). Analisis Efisiensi Baitul Maal Wat Tamwil

dengan Pendekatan Two Stage Data Envelopment Analysis (Studi Kasus

Kantor Cabang BMT MMU Dan BMT UGT Sidogiri). Islamic Finance &

Business Review, Vol. 5 No. 2.

Ali, Muhammad dan Chin-Hong Puah. (2018). Does Bank Size and Funding Risk

Effect Bank’s Stability? A Lesson from Pakistan. Global Business Review

Vol. 19 No. 5.

Amirillah, Afif. (2014). Efisiensi Perbankan Syariah di Indonesia. Journal of

Economy and Policy (JEJAK), Vol. 7 No. 2.

Ascarya dan Diana Yumanita. (2008). Comparing The Efficiency of Islamic

Banks in Malaysia and Indonesia. Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan

Beck, Thorsten, Asli Demirgüç-Kunt dan Ouarda Merrouche. (2013). Islamic vs.

conventional banking: Business model, efficiency and stability. Journal of

Banking & Finance No. 37.

Cihak, Martin dan Heiko Hesse. (2008). Islamic Banks and Financial Stability: An

Empirical Analysis. IMF Working Paper Series No. 932.

Ebrahim, M. Shahid dan Tan Kai Joo. (2001). Islamic Banking in Brunei

Darussalam. International Journal of Social Economics, Vol. 28 No. 4.

Fakhrunnas Faaza. (2017). Efisiensi Perbankan syariah di Asia Tenggara. Jurnal

Ekonomi dan Keuangan Islam Vol. 3 No. 1.

Famera, Nonick Lhee Na dan Indriani. (2018). Penilaian Efisiensi Dual Banking

System di Indonesia Menggunakan Stochastic Frontier Analysis. Jurnal

Ilmu Manajemen dan Akuntansi (JIMEKA), Vol. 3 No. 1.

Fauzi, Ahmad. (2014). Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Indonesia:

Apakah Efisien dalam Profitabilitas Operasional?. Forum Riset Keuangan

Syariah 2014.

Page 154: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

136

Ferhi, Afifa. (2018). Credit risk and banking stability: a comparative study

between Islamic and conventional banks. International Journal of Law and

Management.

Gamaginta dan Rofikoh Rokhim. (2011). The Stability Comparison between

Islamic Banks and Conventional Banks: Evidence in Indonesia. 8th

International Conference on Islamic Economics and Finance.

Ghozali, Imam. & Dwi Ratmono. (2013). Analisis Multivariat dan Ekonometrika

Teori, Konsep, dan Aplikasi dengan Eviews 8. Badan Penerbit Universitas

Diponegoro.

Hadad, Muliaman D., dkk. (2003). Analisis Efisiensi Industri Perbankan

Indonesia: Penggunaan Metode Nonparametrik Data Envelopment Analysis

(DEA). Biro Stabilitas Sistem Keuangan Bank Indonesia Research Paper,

No. 7/5.

Hidayat, H. Rahmat. (2011). Kajian Efisiensi Perbankan Syariah di Indonesia:

Pendekatan Data Envelopment Analysis. Jurnal Media Riset Bisnis &

Manajemen, Vol. 11 No. 1.

Hosen, Muhamad Nadratuzzaman dan Syafaat Muhari. Indicator of Islamic

Banking Competitiveness in The ASEAN Economic Community Era: Case

Study of Indonesia and Malaysia. International Research Journal of Finance

and Economics No 163.

Huri, Mumu Daman dan Indah Susilowati. (2004). Pengukuran Efisiensi Relatif

Emiten Perbankan dengan Metode Data Envelopment Analysis (DEA).

Jurnal Dinamika Pembangunan, Vol. 1 No. 2.

Kamaruddin, Badrul Hisham, Mohammad Samaun Safab dan Rohani Mohd.

(2008). Assessing Production Efficiency of Islamic Banks and Conventional

Bank Islamic Windows in Malaysia. International Journal of Business and

Management Research, Vol. 1 No. 1.

Kamarudin, Fakarudin, dkk. (2017). Assesing the domestic and foreign Islamic

banks efficiency: Insight from selected Southeast Asian countries. Future

Business Journal Vol. 3.

Page 155: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

137

Karim, Norzitah Abdul. (2018). Comparative Analysis of Bank Stability in

Indonesia: A Non-Parametric Approach on Different Banking Models.

Journal of Islamic Monatary and Finance, Vol. 3 No. 2.

Kustanti, Hesti dan Astiwi Indriani. (2016). Analisis Perbandingan Efisiensi Bank

Umum Syariah (BUS) dan Unit Usaha Syariah (UUS) dengan Metode

Stochastic Frontier Analysis (SFA) Periode 2010-2014. Jurnal Studi

Manajemen dan Komunikasi, Vol. 12.

Maulidiyah, Hikmah dan Nisful Laila. (2016). Membandingkan Efisiensi Bank

Syariah di Indonesia dan Malaysia dengan Metode Data Envelopment

Analysis (dea). Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 4.

Miah, Mohammad Dulal dan Helal Uddin. (2017). Efficiency and stability: A

comparative study between Islamic and conventional banks in GCC

countries. Future Business Journal Vol. 3, 172–185.

Molyneux, Philip & John Yip. (2013). Income Diversification and Performance of

Islamic Banks. Journal of Financial Management, Markets and Instutions

Vol. 1 No. 1.

Muharam, Harjum dan Rizki Pusvitasari. (2007). Analisis Perbandingan Efisiensi

Bank Syariah di Indonesia dengan Metode Data Envelopment Analysis.

Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam, Vol. 11. No. 3.

Muljawan, Dadang. 2014. Faktor-Faktor Penentu Efisiensi Perbankan Indonesia

serta Dampaknya Terhadap Perhitungan Suku Bunga Kredit. Working Paper

Bank Indonesia Vol. 2.

Myirandasari, Bella. (2015). Analisis Komparasi Stabilitas Perbankan Syariah dan

Konvensional (Bank Umum Devisa Non Go Public di Indonesia). Jurnal

Jurnal Ilmiah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Vol. 3

No. 1.

Mylenko, Nataliya dan Zamir Iqbal. (2016). Developing Islamic Finance in the

Philipines. Filipina: World Bank Group

Odeduntan, Akeem Kolawole, Abideen Adewale dan Salisu Hamisu. 2016.

Financial Stability of Islamic Banks: Empirical Evidence. Journal of Islamic

Banking and Finance, Vol. 4 No. 1.

Page 156: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

138

Rahmawati, Rafika. (2015). The Cost Efficiency of Islamic Bank in Indonesia: A

Stochastic Frontier Approach and Data Envelopment Analysis. Bulletin of

Monetary, Economics and Banking Vol. 17 No. 4.

Rodoni, Ahmad, dkk. (2017). Comparing Efficiency and Productivity in Islamic

Banking: Case Study in Indonesia, Malaysia and Pakistan. Al-Iqtishad Vol.

9 No. 2.

Sari, Ditta Feicyllia Sari dan Noven Suprayogi. (2015). Membandingkan Efisiensi

Pembiayaan Bank Umum Syariah dan Bank Umum Konvensional di

Indonesia dengan Metode Data Envelopment Analysis (DEA). JESTT Vol.

2 No. 8

Shahid, Muhammad Ali and Zaheer Abbas. (2012). Financial stability of Islamic

banking in Pakistan: An empirical study. African Journal of Business

Management Vol. 6 No. 10.

Siudek Tomasz. (2008). Theoretical Foundation of Banks Efficiency and

Empirical Evidence from Poland. Socialiniai tyrimai / Social Research. Vol.

13 No. 3.

Solihin, Noer Azam Achsani dan Imam T. Saptono. 2016. The Islamic Banking

and The Economic Integration in ASEAN. Buletin Ekonomi Moneter dan

Perbankan Vol. 19 No. 1.

Tahir, Izah Mohd, Nor Mazlina Abu Bakar dan Sudin Haron. (2008). Technical

efficiency of the Malaysian commercial banks: a stochastic frontier

approach. Banks and Bank Systems International Research Journal, Vol. 3

No. 4.

Ullah, Inayat, dkk. (2017). Financial Stability of Islamic Banks; A Case Study of

Pakistan. Asian Research Journal of Arts & Social Sciences Vol 4 No. 4.

Wibowo, Buddi. (2017). Metode Pengukuran Probabilitas Kebangkrutan Bank

dan Analisis Hubungannya Dengan Diversifikasi Sumber Pendapatan:

Kasus Perbankan Indonesia. Jurnal Manajemen Strategi Bisnis dan

Kewirausahaan Vol. 11 No. 1.

Yulita, Ika dan Sofyan Rizal. (2017). Islamic Banking Efficiency: Comparative

Studies Between Malaysia and Indonesia. Jurnal Ilmu Ekonomi Vol. 5 No.1.

Page 157: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

139

Zahra, Siti Fatimah, Ascarya dan Nurul Huda. (2018). Stability Measurement of

Dual Banking System in Indonesia: Markov Switching Approach. Vol. 10

No. 1.

Dokumen Pemerintahan

Bank Indonesia. (2018). Kajian Stabilitas Keuangan No. 30. Dokumen diakses

pada 7 Mei 2018 melalui www.bi.go.id.

Bank Indonesia. (2018). Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia 2018.

Dokumen diakses pada 7 Mei 2018 melalui www.bi.go.id.

Bank Negara Malaysia. (2013). Asia: Future Prospect for Islamic Finance.

Dokumen diakses pada 7 Mei 2018 melalui www.mifc.com

Bank Negara Malaysia. (2018). Financial Stability and Payment Systems Report

2017. Dokumen diakses pada 7 Mei 2018 melalui www.bnm.gov.my

Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). (2018). Analisis Stabilitas dan Sistem

Perbankan Triwulan I 2018. Jakarta.

Otoritas Jasa Keuangan. (2018). Laporan Perkembangan Keuangan Syariah 2017.

Dokumen diakses pada 7 Mei 2018 melalui www.ojk.go.id.

Otoritas Jasa Keuangan. (2018). Laporan Profil Industri Perbankan Triwulan II

2018. Dokumen diakses pada 7 Mei 2018 melalui www.ojk.go.id.

Undang-undang Republik Indonesia No. 21 Tahun 2008

Dokumen Website

Dubai Islamic Bank (2017). Global Islamic Finance Report 2017. Dokumen

diakses pada 7 Mei 2018 melalui www.gifr.net.

ICD. 2017. Annual Development Effectiveness Report 2017. ICD. Dokumen

diakses pada 7 Mei (2018) melalui www.icd-ps.org.

ICD-Thomson Reuters. Islamic Financial Development Report 2017. Thomson

Reuters. Dokumen diakses pada 7 Mei 2018 melalui www.icd-ps.org.

Islamic Financial Services Board. (2017). Islamic Financial Services Industry

Stability Report 2017. Dokumen diakses pada 7 Mei 2018 melalui

www.ifsb.org.

Page 158: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

140

KFH Reserarch ltd. Islamic Finance in Asia: Development, Growth and

Opportunities. Dokumen diakses dari www.kfhresearch.com pada 7 Mei

2019.

Website

http://www.amanahbank.gov.ph/ diakses pada tanggal 23 Januari 2019

http://www.bibd.com.bn/ diakses pada tanggal 21 Januari 2019

http://www.ibank.co.th/2010/ diakses pada tanggal 13 Maret 2019

https://www.bankmuamalat.co.id/ diakses pada tanggal 21 April 2019

https://www.bi.go.id/ diakses pada tanggal 22 Desember 2018

https://www.cimbislamic.com/ diakses pada tanggal 14 April 2019

https://www.maybank2u.com.my/ diakses pada tanggal 14 April 2019

https://www.setnas-asean.id/ diakses pada tanggal 30 April 2019

https://www.syariahmandiri.co.id/ diakses pada tanggal 22 Desember 2018

Pooprasert, Ruengrit dan Anaknong Chaiyasri. (2012). Islamic Finance in

Thailand: Prospects and Challenges. Diakses pada 7 Mei 2018 melalui

https://www.islamicfinancenews.com/islamic-finance-in-thailand-prospects-

and-challenges.html.

Page 159: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

141

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Daftar Lampiran:

1. Data sekunder untuk Efisiensi sebelum diolah

2. Data sekunder untuk Stabilitas sebelum diolah

3. Hasil uji Post Hoc tingkat Stabilitas

4. Kurs Jual untuk setiap mata uang Rupiah, Ringgit, Dolar Brunei, Peso

Filipina dan Bath Thailand terhadap US Dollar 14 Mei 2019.

Page 160: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

142

Lampiran 1: Data sekunder untuk Efisiensi sebelum diolah

Bank

Syariah

Kode

Bank Tahun

Total

Pembiayaan Biaya TK DPK Aset Tetap

BSM

(dalam

jutaan

rupiah)

1 2013 48.669.398 1.192.403 56.717.213 787.871

1 2014 46.576.875 1.359.776 60.104.716 725.404

1 2015 48.486.706 1.370.215 62.475.236 1.124.136

1 2016 52.837.460 1.485.175 70.342.339 973.273

1 2017 57.977.439 1.599.262 78.417.816 881.504

BMI

(dalam

ribuan

rupiah)

2 2013 40.922.616.337 754.058.623 46.952.819.494 868.254.573

2 2014 41.613.618.814 858.067.414 55.048.109.428 2.297.070.118

2 2015 38.825.318.016 924.521.476 50.372.869.934 2.394.218.133

2 2016 38.370.896.244 748.004.439 48.332.326.496 2.638.164.741

2 2017 39.964.560.634 802.492.698 52.587.640.199 2.653.438.931

Maybank

Islamic

Berhad

(dalam

ribuan

ringgit)

3 2013 86.135.734 874.032 116.388.914 8.770.145

3 2014 107.729.239 959.279 126.168.730 2.524.593

3 2015 130.166.349 1.135.056 127.130.788 3.673.991

3 2016 148.523.310 1.233.110 136.946.498 4.506.551

3 2017 162.072.685 1.340.351 158.135.581 6.690.982

CIMB

Islamic

Berhad

(dalam

ribuan

ringgit)

4 2013 35.072.564 84.398 38.466.874 5.236

4 2014 36.299.580 72.306 41.328.044 10.124

4 2015 40.325.440 72.161 44.247.880 12.595

4 2016 47.172.873 34.108 52.754.396 9.581

4 2017 57.551.408 30.820 64.910.083 6.031

BIBD

(dalam

ribuan

Dolar

Brunei)

5 2013 2.307.456 44.923 4.765.026 62.512

5 2014 2.425.531 47.780 5.901.234 61.141

5 2015 2.815.031 50.016 5.695.506 75.287

5 2016 2.602.613 47.302 7.478.554 75.389

5 2017 2.639.100 59.677 7.828.856 76.279

Amanah

Filipina

(dalam

ribuan

Peso)

6 2013 215.690.312 37.971.063 244.466.100 10.685.532

6 2014 186.067.810 36.741.455 294.070.770 9.328.742

6 2015 189.158.090 40.300.710 402.290.169 6.965.485

6 2016 181.792.118 41.867.017 304.622.249 6.440.300

6 2017 203.655.878 45.968.408 463.486.027 4.906.199

IB

Thailand

(dalam

ribuan

Bath)

7 2013 108.257.223 1.334.929 99.893.739 1.182.921

7 2014 110.314.177 1.040.306 111.855.445 1.192.586

7 2015 98.720.637 980.076 99.530.203 1.087.773

7 2016 93.776.506 696.371 93.498.081 796.656

7 2017 44.199.997 663.411 85.239.586 474.686

Page 161: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

143

Lampiran 2: Data sekunder untuk Stabilitas sebelum diolah

Bank

Syariah Tahun ROA Equity Total Asset

E/TA

ratio

Std

ROA

BSM

(dalam

jutaan

rupiah)

2013 0,0138 4.861.999 63.965.361 0,076 0,0045

2014 0,0016 4.936.979 66.942.422 0,074 0,0045

2015 0,0053 5.613.739 70.369.709 0,080 0,0045

2016 0,0055 6.392.437 78.831.722 0,081 0,0045

2017 0,0055 7.314.241 87.939.774 0,083 0,0045

BMI

(dalam

ribuan

rupiah)

2013 0,0050 4.291.094 54.694.021 0,078 0,0015

2014 0,0017 3.928.412 62.442.190 0,063 0,0015

2015 0,0020 3.550.564 57.172.588 0,062 0,0015

2016 0,0022 3.618.747 55.786.398 0,065 0,0015

2017 0,0011 5.545.367 61.696.920 0,090 0,0015

Maybank

Islamic

Berhad

(dalam

ribuan

ringgit)

2013 0,0110 6.435.555 125.056.697 0,051 0,0006

2014 0,0113 7.228.970 136.323.075 0,053 0,0006

2015 0,0104 8.266.591 156.352.454 0,053 0,0006

2016 0,0099 9.088.675 181.794.557 0,050 0,0006

2017 0,0111 9.311.409 202.495.053 0,046 0,0006

CIMB

Islamic

Berhad

(dalam

ribuan

ringgit)

2013 0,0081 2.670.902 49.432.178 0,054 0,0011

2014 0,0106 3.211.444 49.863.771 0,064 0,0011

2015 0,0099 3.606.083 54.559.147 0,066 0,0011

2016 0,0109 4.150.140 66.646.856 0,062 0,0011

2017 0,0093 4.795.715 87.277.423 0,055 0,0011

BIBD

(dalam

ribuan

Dolar

Brunei)

2013 0,0138 1.063.269 6.070.051 0,175 0,0026

2014 0,0184 1.121.678 5.717.109 0,196 0,0026

2015 0,0172 1.163.221 7.056.419 0,165 0,0026

2016 0,0154 1.247.282 9.033.481 0,138 0,0026

2017 0,0204 1.003.701 9.229.922 0,109 0,0026

Amanah

Filipina

(dalam

ribuan

Peso)

2013 -0,0730 398.512.086 678.580.958 0,587 0,0254

2014 -0,0352 373.771.712 702.657.337 0,532 0,0254

2015 -0,0302 350.233.447 779.067.064 0,450 0,0254

2016 -0,0823 297.737.650 626.587.649 0,475 0,0254

2017 -0,0805 238.642.083 734.200.357 0,325 0,0254

IB

Thailand

(dalam

ribuan

Bath)

2013 0,0232 648.614 116.720.316 0,006 0,0394

2014 -0,0870 -8.862.247 109.701.147 -0,081 0,0394

2015 -0,0462 -13.435.806 91.505.009 -0,147 0,0394

2016 -0,0407 -17.076.797 81.686.776 -0,209 0,0394

2017 -0,0382 -20.011.551 71.702.776 -0,279 0,0394

Page 162: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

144

Lampiran 3: Hasil uji Post Hoc tingkat Stabilitas

BSM dengan BMI

Test Statisticsa

Stabilitas

Mann-Whitney U 7,000

Wilcoxon W 22,000

Z -1,152

Asymp. Sig. (2-tailed) ,249

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] ,310b

a. Grouping Variable: BS

b. Not corrected for ties.

BSM dengan MIB

Test Statisticsa

Stabilitas

Mann-Whitney U ,000

Wilcoxon W 15,000

Z -2,619

Asymp. Sig. (2-tailed) ,009

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] ,008b

a. Grouping Variable: BS

b. Not corrected for ties.

BSM dengan CIMB IB

Test Statisticsa

Stabilitas

Mann-Whitney U ,000

Wilcoxon W 15,000

Z -2,619

Asymp. Sig. (2-tailed) ,009

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] ,008b

a. Grouping Variable: BS

b. Not corrected for ties.

BSM dengan BIBD

Test Statisticsa

Stabilitas

Mann-Whitney U ,000

Wilcoxon W 15,000

Z -2,619

Asymp. Sig. (2-tailed) ,009

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] ,008b

a. Grouping Variable: BS

b. Not corrected for ties.

BSM dengan AIBF

Test Statisticsa

Stabilitas

Mann-Whitney U ,000

Wilcoxon W 15,000

Z -2,619

Asymp. Sig. (2-tailed) ,009

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] ,008b

a. Grouping Variable: BS

b. Not corrected for ties.

BSM dengan IBT

Test Statisticsa

Stabilitas

Mann-Whitney U 1,000

Wilcoxon W 16,000

Z -2,410

Asymp. Sig. (2-tailed) ,016

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] ,016b

a. Grouping Variable: BS

b. Not corrected for ties.

Page 163: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

145

BMI dengan MIB

Test Statisticsa

Stabilitas

Mann-Whitney U ,000

Wilcoxon W 15,000

Z -2,611

Asymp. Sig. (2-tailed) ,009

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] ,008b

a. Grouping Variable: BS

b. Not corrected for ties.

BMI dengan CIMB IB

Test Statisticsa

Stabilitas

Mann-Whitney U ,000

Wilcoxon W 15,000

Z -2,611

Asymp. Sig. (2-tailed) ,009

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] ,008b

a. Grouping Variable: BS

b. Not corrected for ties.

BMI dengan BIBD

Test Statisticsa

Stabilitas

Mann-Whitney U ,000

Wilcoxon W 15,000

Z -2,611

Asymp. Sig. (2-tailed) ,009

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] ,008b

a. Grouping Variable: BS

b. Not corrected for ties.

BMI dengan AIBF

Test Statisticsa

Stabilitas

Mann-Whitney U ,000

Wilcoxon W 15,000

Z -2,611

Asymp. Sig. (2-tailed) ,009

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] ,008b

a. Grouping Variable: BS

b. Not corrected for ties.

BMI dengan IBT

Test Statisticsa

Stabilitas

Mann-Whitney U ,000

Wilcoxon W 15,000

Z -2,611

Asymp. Sig. (2-tailed) ,009

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] ,008b

a. Grouping Variable: BS

b. Not corrected for ties.

MIB dengan CIMB IB

Test Statisticsa

Stabilitas

Mann-Whitney U ,000

Wilcoxon W 15,000

Z -2,611

Asymp. Sig. (2-tailed) ,009

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] ,008b

a. Grouping Variable: BS

b. Not corrected for ties.

Page 164: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

146

MIB dengan BIBD

Test Statisticsa

Stabilitas

Mann-Whitney U ,000

Wilcoxon W 15,000

Z -2,611

Asymp. Sig. (2-tailed) ,009

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] ,008b

a. Grouping Variable: BS

b. Not corrected for ties.

MIB dengan AIBF

Test Statisticsa

Stabilitas

Mann-Whitney U ,000

Wilcoxon W 15,000

Z -2,611

Asymp. Sig. (2-tailed) ,009

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] ,008b

a. Grouping Variable: BS

b. Not corrected for ties.

MIB dengan IBT

Test Statisticsa

Stabilitas

Mann-Whitney U ,000

Wilcoxon W 15,000

Z -2,611

Asymp. Sig. (2-tailed) ,009

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] ,008b

a. Grouping Variable: BS

b. Not corrected for ties.

CIMB IB dengan BIBD

Test Statisticsa

Stabilitas

Mann-Whitney U 2,000

Wilcoxon W 17,000

Z -2,193

Asymp. Sig. (2-tailed) ,028

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] ,032b

a. Grouping Variable: BS

b. Not corrected for ties.

CIMB IB dengan AIBF

Test Statisticsa

Stabilitas

Mann-Whitney U ,000

Wilcoxon W 15,000

Z -2,611

Asymp. Sig. (2-tailed) ,009

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] ,008b

a. Grouping Variable: BS

b. Not corrected for ties.

CIMB IB dengan IBT

Test Statisticsa

Stabilitas

Mann-Whitney U ,000

Wilcoxon W 15,000

Z -2,611

Asymp. Sig. (2-tailed) ,009

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] ,008b

a. Grouping Variable: BS

b. Not corrected for ties.

Page 165: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

147

BIBD dengan AIBF

Test Statisticsa

Stabilitas

Mann-Whitney U ,000

Wilcoxon W 15,000

Z -2,611

Asymp. Sig. (2-tailed) ,009

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] ,008b

a. Grouping Variable: BS

b. Not corrected for ties.

BIBD dengan IBT

Test Statisticsa

Stabilitas

Mann-Whitney U ,000

Wilcoxon W 15,000

Z -2,611

Asymp. Sig. (2-tailed) ,009

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] ,008b

a. Grouping Variable: BS

b. Not corrected for ties.

AIBF dengan IBT

Test Statisticsa

Stabilitas

Mann-Whitney U 6,000

Wilcoxon W 21,000

Z -1,358

Asymp. Sig. (2-tailed) ,175

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] ,222b

a. Grouping Variable: BS

b. Not corrected for ties.

Page 166: EFISIENSI DAN STABILITAS: STUDI KOMPARASI PERBANKAN ...€¦ · 2017-2018 : Sekretaris Bidang II Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Jakarta 2018-Sekarang : Anggota

148

Lampiran 4: Kurs Jual untuk setiap mata uang Rupiah, Ringgit, Dolar

Brunei, Peso Filipina dan Bath Thailand terhadap US Dollar 14

Mei 2019.

Negara Kurs Jual

Indonesia 0,00007

Malaysia 0,24

Brunei Darussalam 0,74

Filipina 0,019

Thailand 0,031