efektivitas pupuk organik komersial terhadap … · kimia, fisika, dan biologi tanah. penelitian...

34
EFEKTIVITAS PUPUK ORGANIK KOMERSIAL TERHADAP PERBAIKAN SIFAT KIMIA TANAH DAN PRODUKTIFITAS TANAMAN PADI SAWAH CANGKURAWOK BOGOR I MADE TEGUH WIRAYUDHA DEPARTEMEN ILMU TANAH DAN SUMBERDAYA LAHAN FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014

Upload: truongkhuong

Post on 11-Mar-2019

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: EFEKTIVITAS PUPUK ORGANIK KOMERSIAL TERHADAP … · kimia, fisika, dan biologi tanah. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mempelajari pengaruh . ... yaitu sebagai penyumbang sifat

EFEKTIVITAS PUPUK ORGANIK KOMERSIAL TERHADAP

PERBAIKAN SIFAT KIMIA TANAH DAN PRODUKTIFITAS

TANAMAN PADI SAWAH CANGKURAWOK BOGOR

I MADE TEGUH WIRAYUDHA

DEPARTEMEN ILMU TANAH DAN SUMBERDAYA LAHAN

FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2014

Page 2: EFEKTIVITAS PUPUK ORGANIK KOMERSIAL TERHADAP … · kimia, fisika, dan biologi tanah. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mempelajari pengaruh . ... yaitu sebagai penyumbang sifat
Page 3: EFEKTIVITAS PUPUK ORGANIK KOMERSIAL TERHADAP … · kimia, fisika, dan biologi tanah. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mempelajari pengaruh . ... yaitu sebagai penyumbang sifat

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul berjudul Efektivitas

Pupuk Organik Komersial Terhadap Perbaikan Sifat Kimia Tanah dan

Produktivitas Tanaman Padi Sawah Cangkurawok Bogor adalah benar karya saya

denganarahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun

kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari

karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan

dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut

Pertanian Bogor.

Bogor, September 2014

I Made Teguh Wirayudha

NIM A14090012

Page 4: EFEKTIVITAS PUPUK ORGANIK KOMERSIAL TERHADAP … · kimia, fisika, dan biologi tanah. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mempelajari pengaruh . ... yaitu sebagai penyumbang sifat

ABSTRAK

I MADE TEGUH WIRAYUDHA. Efektivitas Pupuk Organik Komersial Terhadap

Perbaikan Sifat Kimia Tanah dan Produktivitas Tanaman Padi Sawah

Cangkurawok Bogor. Dibimbing oleh SYAIFUL ANWAR dan KUKUH

MURTILAKSONO.

Pemberian bahan organik dapat memberikan pengaruh positif terhadap sifat

kimia, fisika, dan biologi tanah. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mempelajari

pengaruh penggunaan pupuk organik terhadap pertumbuhan dan produksi padi

sawah, (2) mempelajari pengaruh penggunaan pupuk organik terhadap beberapa

sifat kimia tanah setelah panen, dan (3) mendapatkan dosis optimum berdasarkan

analisis usahatani padi sawah di Cangkurawok, Bogor. Perlakuan yang diberikan

dalam penelitian ini meliputi: kontrol, pupuk kandang 5000 kg/ha dan pupuk

organik komersial dosis 250, 500, 750, 1.000, 2.000, 3.000, dan 5000 kg/ha.

Komponen yang diamati terdiri dari vegetatif dan generatif, produksi GKP, sifat

kimia tanah sebelum dan setelah panen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

pemberian pupuk kandang dan pupuk organik komersial tidak berpengaruh nyata

terhadap pertumbuhan tanaman padi, tetapi berpengaruh nyata terhadap produksi

padi. Pupuk organik komersial memberikan peningkatan produksi yang lebih tinggi

dibandingkan pupuk kandang. Secara umum perlakuan pupuk organik tidak

berpengaruh nyata terhadap sifat-sifat kimia tanah setelah panen, kecuali terhadap

pH dan P-Bray I, yang nyata meningkat dengan peningkatan dosis pupuk organik,

serta terhadap P-HCl yang nyata menurun. Analisis usaha tani menunjukkan

perlakuan pupuk kandang komersial dengan dosis 500 kg/ha merupakan dosis yang

optimum dalam usaha tani yang dilakukan (nilai R/C sebesar 2,02).

Kata kunci : Bahan organik, Pupuk organik komersial , Pupuk kandang, Padi.

ABSTRACT

I MADE TEGUH WIRAYUDHA. Effeetivity of Commercial Organic Fertilizer on

Chemical Soil Properties Improvement and Rice Production in Cangkurawok

Ricefield Bogor. Supervised by SYAIFUL ANWAR and KUKUH

MURTILAKSONO.

The addition of organic matter can be provide a positive effect on soil

chemical, physical, and biological properties. This research was aimed to (1) learn

the effect using of organic fertilizers to growth and production of rice, (2) learn the

effects of organic fertilizer on several chemical soil properties, and (3) obtain

optimum dosage based on farming analysis of rice in Cangkurawok, Bogor. The

treatments provided in this research include: control, goat manure 5000 kg/ha and

commercial organic fertilizer dose of 250, 500, 750, 1,000, 2,000, 3,000, and 5,000

kg/ha. Components observed were consisted of vegetative and generative growths,

production, and chemical soil properties. The results indicated that addition of

organic manure and commercial fertilizer have no significant effect on the growth

of rice plants. On the contray,the treatments have significant effect on rice

production. Commercial organic fertilizer provides increased production higher

Page 5: EFEKTIVITAS PUPUK ORGANIK KOMERSIAL TERHADAP … · kimia, fisika, dan biologi tanah. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mempelajari pengaruh . ... yaitu sebagai penyumbang sifat

than manure. In general, organic fertilizer treatments did not significantly affect the

chemical soil properties, except for pH and P-Bray I, which are significantly

increased, and the P-HCl which is significantly decreased. Farming analysis

indicates that 500 kg/ha commercial organic fertilizer treatment is the optimum

dosage (R/C of 2.02).

Keywords: Organic materials, Commercial Organic Fertilizer, Manure, Rice

Page 6: EFEKTIVITAS PUPUK ORGANIK KOMERSIAL TERHADAP … · kimia, fisika, dan biologi tanah. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mempelajari pengaruh . ... yaitu sebagai penyumbang sifat
Page 7: EFEKTIVITAS PUPUK ORGANIK KOMERSIAL TERHADAP … · kimia, fisika, dan biologi tanah. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mempelajari pengaruh . ... yaitu sebagai penyumbang sifat

EFEKTIVITAS PUPUK ORGANIK KOMERSIAL TERHADAP

PERBAIKAN SIFAT KIMIA TANAH DAN PRODUKTIFITAS

TANAMAN PADI SAWAH CANGKURAWOK BOGOR

I MADE TEGUH WIRAYUDHA

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Pertanian

pada

Departemen Manajemen Sumberdaya Lahan

DEPARTEMEN ILMU TANAH DAN SUMBERDAYA LAHAN

FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2014

Page 8: EFEKTIVITAS PUPUK ORGANIK KOMERSIAL TERHADAP … · kimia, fisika, dan biologi tanah. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mempelajari pengaruh . ... yaitu sebagai penyumbang sifat
Page 9: EFEKTIVITAS PUPUK ORGANIK KOMERSIAL TERHADAP … · kimia, fisika, dan biologi tanah. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mempelajari pengaruh . ... yaitu sebagai penyumbang sifat

Judul Skripsi :Efektivias Pupuk Organik Komersial Terhadap Perbaikan Sifat

Kimia Tanah dan Produktivitas Tanaman Padi Pada Tanah

Cangkurawok Bogor

Nama : I Made Teguh Wirayudha

NIM : A14090012

Disetujui oleh

Dr Ir Syaiful Anwar, MSc

Pembimbing I

Prof Ir Kukuh Murtilaksono, MSc

Pembimbing II

Diketahui oleh

Dr Ir Baba Barus, MSc

Ketua Departemen

Tanggal Lulus:

Page 10: EFEKTIVITAS PUPUK ORGANIK KOMERSIAL TERHADAP … · kimia, fisika, dan biologi tanah. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mempelajari pengaruh . ... yaitu sebagai penyumbang sifat

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala

karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Judul yang dipilih

dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan November ini ialah Efektivias

Pupuk Organik Komersial Terhadap Perbaikan Sifat Kimia Tanah dan

Produktivitas Tanaman Padi Pada Tanah Cangkurawok Bogor.Skripsi ini disusun

sebagai salah satu syarat kelulusan sarjana pada program studi Ilmu Tanah dan

Sumberdaya Lahan, Institut Pertanian Bogor.

Pada kesemapatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada :

1 Kedua Orang tua saya I Made Ludra dan Henderika Sungi yang telah

membiayai sekolah sarjana penulis

2 Dr. Ir . Syaiful Anwar , MSc selaku pembimbing akademik sekaligus sebagai

pembimbing pertama yang telah sabar memberikan pengorbanan dan waktu

untuk membimbing penulis.

3 Prof Ir Kukuh Murtilaksono, MSc selaku pembimbing kedua yang telah

sabar mendidik dalam penelitian dan banyak membantu di dalam peneltian

4 I Gede Mahendra wijaya yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi

penulis

5 Muhammad Zainuddin Lubis dan Dian Permana yang telah membantu

memberikan motivasi dalam menyelesaikan tugas akhir.

6 Saudara- saudari yang telah memberikan masukan dalam masukan di dalam

menulis yang tidak bisa disebutkan semua

Akhir kata penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan. Kesempurnaan hanya milik Tuhan Yang Maha Esa. Semoga skripsi

ini dapat memberikan manfaat bagi penulis dan seluruh pihak yang membacanya.

Bogor, September 2014

I Made Teguh Wirayudha

Page 11: EFEKTIVITAS PUPUK ORGANIK KOMERSIAL TERHADAP … · kimia, fisika, dan biologi tanah. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mempelajari pengaruh . ... yaitu sebagai penyumbang sifat

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL ix

DAFTAR GAMBAR x

DAFTAR LAMPIRAN x

PENDAHULUAN 1

Latar Belakang 1

Tujuan 2

METODE PENELITIAN 2

Waktu dan Tempat 2

Alat dan Bahan 2

PELAKSANAAN PENELITIAN 2

Rancangan Percobaan 2

Persiapan Lahan dan Pertanaman 4

Penyemaian 4

Penanaman dan Pemupukan 4

Pemeliharaan 4

Pengamatan Vegetatif dan Generatif 5

Pemanenan 5

Pengambilan Sampel Tanah 5

Analisis Sifat Tanah Awal, Pupuk Organik, dan Sifat Kimia Tanah Setelah

Panen 6

Analisis Usaha 5

Analisis Usaha Tani 5

HASIL DAN PEMBAHASAN 6

Sifat Pupuk Kandang dan Pupuk Organik Komersial 6

Pertumbuhan Vegetatif 8

Pertumbuhan Generatif dan Produksi/ Hasil Berdasarkan Bobot Gabah Kering

Panen (GKP) 10

Sifat Kimia Tanah Setelah Panen 13

Analisis Usaha Tani 15

SIMPULAN DAN SARAN 15

Simpulan 15

Saran 15

DAFTAR PUSTAKA 15

LAMPIRAN 18

RIWAYAT HIDUP 22

Page 12: EFEKTIVITAS PUPUK ORGANIK KOMERSIAL TERHADAP … · kimia, fisika, dan biologi tanah. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mempelajari pengaruh . ... yaitu sebagai penyumbang sifat

DAFTAR TABEL

1 Dosis Pupuk Organik Komersial, Pupuk Kandang dan Pupuk Standar

dalam Percobaan 3

2 Metode Analisis Kimia 5

3 Hasil Analisis Tanah Awal 6

4 Hasil Analisis Pupuk Kandang Kambing dan Pupuk Organik Komersial 7

5 Rataan Tinggi Tanaman pada 25, 35 dan 45 HST 8

6 Jumlah Anakan pada umur 25,35 dan 45 HST. 9

7 Rataan Jumlah Malai per Rumpun pada 56,63 dan 70 HST 10

8 Rataan Produksi Gabah Kering Panen. 11

9 Rataan Sifat Kimia Tanah 12

10 Ringkasan Hasil Analisis Usahatani per Hektar 13

DAFTAR LAMPIRAN

1. Tata Waktu Penelitian Aplikasi Pupuk Organik Komersial terhadap Sifat

Fisika Kimia Tanah Sawah, serta Produksi Padi 17

2. Foto-foto Penyiapan Lahan, Tanam dan Panen di Lahan Sawah

Cangkurawok 18

3. Ringkasan Sidik Ragam Tinggi Tanaman 25, 35 dan 45 HST Padi Sawah

Cangkurawok 18

4. Ringkasan Sidik Ragam Jumlah Anakan 25, 35 dan 45 HST Padi Sawah

Cangkurawok 19

5. Ringkasan Analisis Ragam Produksi GKP Padi Sawah Cangkurawok 19

6. Nilai pH, C-organik, N-total, dan KTK di Sawah Cangkurawok 20

7. Contoh Analisis Usahatani di Sawah Cangkurawok (Perlakuan D) per

Hektar 21

Page 13: EFEKTIVITAS PUPUK ORGANIK KOMERSIAL TERHADAP … · kimia, fisika, dan biologi tanah. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mempelajari pengaruh . ... yaitu sebagai penyumbang sifat

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Penggunaan pupuk organik dalam kegiatan pertanian di Indonesia

masih sangat sedikit ataupun jarang. Hampir sebagian besar petani saat ini

lebih mengutamakan penggunaan pupuk anorganik, disebabkan reaksinya

yang cepat. Bahkan kadang dosis pemupukan anorganik cenderung sangat

tinggi tanpa dibarengi dengan penambahan pupuk organik, yang

mengakibatkan menurunnya kualitas tanah (Atmojo 2003). Rendahnya C-

organik, yaitu < 2 % disebabkan terabaikannya penggunaan pupuk organik

pada lahan pertanian (baik berupa pupuk kandang, pupuk hijau, kompos atau

bokhasi) sehingga tanah menjadi keras dan sulit untuk diolah serta

keseimbangan hara di dalam tanah terganggu (Sutanto 1989).

Pemberian bahan organik dapat memberikan pengaruh positif

terhadap sifat kimia, fisika, dan biologi tanah serta keseimbangan hara.

Penambahan pupuk organik diharapkan dapat memperbaiki sifat kimia, fisika

dan biologi tanah sehingga aktifitas mikroba tanah menjadi lebih baik, dan

hara menjadi mudah tersedia bagi tanaman (Simanungkalit dan Suriadikarta

2006). Menurut Anwar dan Sudadi (2013) fungsi bahan organik tanah dapat

dibedakan menjadi (1) fungsi hara, yaitu sebagai sumber hara, terutama N, P

dan S; (2) fungsi biologi, yaitu mempengaruhi aktivitas mikrob tanah, (3)

fungsi fisik, yaitu menunjang pembentukan struktur tanah dan kadar air yang

baik; (4) fungsi kimia, yaitu sebagai penyumbang sifat aktif koloid tanah; dan

(5) fungsi fisiologi baik langsung dan tidak langsung, dikarenakan senyawa

organik dapat berfungsi sebagai hormon tumbuh. Secara keseluruhan,

penambahan bahan organik yang menyertai penambahan pupuk anorganik

akan meningkatkan efisiensi penyerapan pupuk anorganik tersebut.

Komposisi hara yang terkandung di dalam pupuk organik sangat

dipengaruhi oleh sumbernya. Pupuk organik mengandung unsur hara yang

lengkap meski kadarnya tidak setinggi pupuk anorganik. Sesuai dengan

program pemerintah saat ini sudah banyak tersedia pupuk organik komersial.

Penelitian mengenai efektivitas pupuk organik komersial terhadap perbaikan

sifat kimia tanah dan produksi tanaman padi, merupakan langkah dalam

mengkaji kelayakan bagi pemasaran dan penggunaan secara meluas.

Penggunaan pupuk organik diharapkan mampu meningkatkan produksi

pertanian di Indonesia, baik kualitas maupun kuantitas.

Penggunaan pupuk organik yang tepat akan menghasilkan efektifitas

dan memberikan hasil maksimal produksi dengan porsi penggunaan biaya

produksi dan harga jual yang tepat. Berdasarkan atas hal tersebut, maka

dibutuhkan kajian spesifik mengenai hal ini guna membantu dalam

menentukan porsi penggunaan pupuk organik yang tepat dalam produksi

pertanian, seperti dalam usaha tani padi sawah.

Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mempelajari pengaruh penggunaan

pupuk organik terhadap pertumbuhan dan produksi padi sawah, (2)

Page 14: EFEKTIVITAS PUPUK ORGANIK KOMERSIAL TERHADAP … · kimia, fisika, dan biologi tanah. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mempelajari pengaruh . ... yaitu sebagai penyumbang sifat

2

mempelajari pengaruh penggunaan pupuk organik terhadap beberapa sifat

kimia tanah setelah panen, dan (3) mendapatkan dosis optimum berdasarkan

analisis usahatani padi sawah di Cangkurawok, Bogor.

METODE PENELITIAN

Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2012 sampai April

2013 di sawah Cangkurawok, Kabupaten Bogor. Analisis sifat-sifat kimia

pupuk organik dan tanah dilaksanakan di Laboratorium Kimia dan Kesuburan

Tanah, Depertemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian,

Institut Pertanian Bogor.

Alat dan Bahan

Bahan yang digunakan untuk kegiatan pertanaman terdiri dari bibit

padi Inpari 13, pupuk organik komersial, pupuk kandang kambing, pupuk

majemuk NPK, Urea serta insektisida komersial untuk penanggulangan hama

belalang. Alat yang digunakan mencakup bor tanah, cangkul, parang, ember,

turus, jerigen, corong, timbangan, karung plastik, terpal, dan tali rafia.

Berbagai bahan kimia digunakan untuk analisis sifat kimia tanah awal

dan tanah setelah panen, diantaranya pH, C-organik, N-total, kapasitas tukar

kation (KTK), P- dan K-tersedia, serta P- dan K-cadangan. Alat yang

digunakan pH meter, spectrophotometer, serta alat-alat gelas kimia seperti

tabung reaksi, pipet, labu erlenmeyer, kertas saring serta peralatan lainnya.

Pelaksanaan Penelitian

RancanganPercobaan

Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK)

dengan satu faktor (9 perlakuan pemupukan) dengan 3 ulangan (sebagai

kelompok). Perlakuan dosis pupuk organik yang digunakan dalam percobaan

ini disajikan pada Tabel 1. Denah perlakuan pemupukan dan ulangan setelah

diacak disajikan dalam Gambar 1.

Model matematika rancangan ini adalah sebagai berikut :

Yij = µ + Ti + Pj + Eij

Keterangan :

Yij : nilai pengamatan pada ulangan ke i, perlakuan ke j

µ : nilai tengah umum

Ti : pengaruh kelompok ke i (1,2,3)

Tj : pengaruh perlakuan ke j (1,2,3,4,5,6,7,8,9)

Eij : galat

Persiapan Lahan dan Pertanaman

Luas lahan dalam percobaan ini sekitar 1.000 m2 dengan luas setiap

petakan 5x5 m2. Selanjutnya tanah diolah secara menyeluruh dengan bajak.

Page 15: EFEKTIVITAS PUPUK ORGANIK KOMERSIAL TERHADAP … · kimia, fisika, dan biologi tanah. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mempelajari pengaruh . ... yaitu sebagai penyumbang sifat

3

Pada proses pembajakan digunakan kerbau yang dilakukan sebelum

pembuatan petakan. Setelah pembajakan, selanjutnya tanah didiamkan

selama beberapa hari. Pemetakan dilakukan dengan membuat batas-batas

petak yang terdiri dari tali rafia dan ajir dan selanjutnya dibuatkan petakan.

Setelah pembuatan petak, dilanjutkan dengan pembuatan saluran irigasi dan

drainase yang tidak saling berhubungan untuk mencegah kontaminasi

perlakuan. Penanaman bibit dilakukan apabila padi berumur 21 hari, hal ini

bertujuan agar padi tahan dari serangan hama keong.

Tabel 1 Dosis Pupuk Organik Komersial, Pupuk Kandang Kambing dan

Pupuk Standar dalam Percobaan.

Keterangan :Perlakuan A – I diberikan pupuk NPK Phonska 300 kg/ha dan Urea 200 g/ha

ULANGAN 1 ULANGAN 2

ULANGAN 3

Gambar 1 Denah Perlakuan Pemupukan dan Ulangan.

No. Perlakuan Dosis Pupuk Organik (kg/ha)

1 A Kontrol (tanpa pupuk organik)

2 B Pupuk Kandang Kambing 5.000

3 C Pupuk Organik Komersial 250

4 D Pupuk Organik Komersial 500

5 E Pupuk Organik Komersial 750

6 F Pupuk Organik Komersial 1.000

7 G Pupuk Organik Komersial 2.000

8 H Pupuk Organik Komersial 3.000

9 I Pupuk Organik Komersial 5.000

Page 16: EFEKTIVITAS PUPUK ORGANIK KOMERSIAL TERHADAP … · kimia, fisika, dan biologi tanah. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mempelajari pengaruh . ... yaitu sebagai penyumbang sifat

4

Penyemaian

Penyemaian dibuat dekat dengan petak percobaan. Benih padi inpari 13

ditebar secara merata pada petakan penyemaian yang sudah disiapkan.

Tempat penyemaian diperhatikan pengairannya dengan mengatur saluran

drainase pada petak penyemaian dan membuat dinding pembatas yang

diperkuat dengan serasah daun kelapa. Petak penyemaian dikontrol

penggenangannya agar terhindar dari serangan keong mas.

Penanaman dan Pemupukan

Varietas padi inpari 13 ditanam sebanyak 3 bibit per lubang tanam

dengan kedalaman 1 buku jari. Jumlah bibit yang ditanam harus seragam

sehingga tidak berpengaruh terhadap beberapa pengamatan yang akan

diamati. Jumlah populasi pada setiap petak pengamatan diatur seseragam

mungkin sehingga memudahkan dalam menghitung populasi. Sisa bibit yang

tidak terpakai disisihkan untuk keperluan penyulaman.

Sebelum penanaman, dilakukan perlakuan pupuk organik pada 2

minggu sebelum tanam. Setiap perlakuan diberi pupuk dasar berupa urea 200

kg/ha dan NPK Phonska 300 kg/ha. Pemberian urea dipisah tiga kali, yaitu ¼

dosispada 7 hari setelah tanam (HST), ¼ dosis pada 21 HST, dan ½ dosis

pada 35 HST. Sementara NPK Phonska diberikan satu kali, yaitu pada 7

HST. Aplikasi pupuk dilaksanakan pada pagi atau sore hari untuk

menghindari terik matahari yang dapat menyebabkan folatilisasi dan

kemungkinan adanya hujan yang dapat mencuci unsur hara dalam pupuk.

Pemeliharaan

Pemeliharaan tanaman yang dilakukan meliputi pemeliharaan galengan

penyulaman dan pengendalian hama dan penyakit. Pemeliharaan galengan

dilakukan pada galengan yang rusak akibat meluapnya air pada sawah.

Penyulaman dilakukan sampai padi berumur kurang dari dua minggu pada

padi yang mati atau dimakan keong. Saluran irigasi dan drainase pada sawah

dipelihara tetap mengalir agar tanaman padi tetap hidup. Penyulaman

dilakukan dengan menggunakan bibit yang berasal dari penyemaian yang

sama pada 3 HST dan 5 HST. Hama yang menyerang tanaman padi di

lapangan diantaranya keong mas, burung pipit, dan belalang. Penanganan

hama dan penyakit dilakukan secara kimia dengan menggunakan insektisida

komersial. Beberapa foto penelitian disajikan pada Lampiran 1.

Pengamatan Vegetatif dan Generatif

Pengamatan tinggi dan jumlah anakan dilakukan pada umur 25 HST,

35 HST, dan 45 HST. Sedangkan, pengamatan produksi tanaman dilakukan

terhadap jumlah malai per rumpun dilakukan pada umur 56 HST, 63 HST dan

70 HST dan perhitungan bobot gabah kering panen (GKP) per hektar.

Page 17: EFEKTIVITAS PUPUK ORGANIK KOMERSIAL TERHADAP … · kimia, fisika, dan biologi tanah. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mempelajari pengaruh . ... yaitu sebagai penyumbang sifat

5

Pemanenan

Setelah tanaman padi berumur 103 hari dilakukan pemanenan.

Pemanenan pada setiap petak tidak mengikutkan 2 baris keliling pada setiap

petaknya. Selanjutnya dilakukan pemisahan gabah dari malainya, kemudian

gabah basah/petak ditimbang. Hal yang serupa dilakukan untuk petakan

selanjutnya. Untuk penetapan kadar air, gabah basah diambil ± 150 g/petak.

Pengambilan Sampel Tanah

Tanah sawah Cangkurawok diambil padakedalaman 0-20 cm. Contoh

tanah yang diambil adalah contoh tanah komposit yang diambil pada saat

sebelum penanaman dan setelah panen. Sampel tanah sebelum tanam diambil

setelah proses pembajakan dilakukan. Pengambilan sampel tanah setelah

panen dilakukan pada setiap petak perlakuan, dilakukan 5 titik pada setiap

petak pada kedalaman 0 – 20 cm yang kemudian dikompositkan.

Anilisis Sifat Tanah Awal, Pupuk Organik dan Sifat Kimia Tanah

Setelah Panen

Analisis tanah awal dilakukan dengan tanah dikering-udarakan

terlebih dahulu, dan analisis setelah tanam dilakukan pada tanah dalam

keadaan lembab. Sifat kimia tanah yang diteliti meliputi pH, C-organik, N-

total, kapasitas tukar kation (KTK), P- dan K-tersedia, serta P- dan K-

cadangan dengan metode seperti disajikan pada Tabel 2. Terhadap sampel

tanah sebelum tanam, dilakukan juga analisis basa-basa dapat ditukar, Al- dan

H-dd, kandungan unsur mikro tersedia, dan tekstur tanah.

Tabel 2 Metode Analisis Kimia Tanah.

No. Sifat Tanah Metode

1 pH pH meter

2 C-organik (%) Walkley dan Black

3 N-total (%) Kjedhal

4 P tersdia (ppm) Bray 1

5 P cadangan (ppm) HCl 25%

6 K tersedia (ppm) Bray 1

7 K cadangan (ppm) HCl 25%

8 KTK (me/100g) NH4OAc pH7

Analisis Data

Setiap data yang diperoleh dianalisis ragamnya dalam rancangan acak

kelompok. Bagi data yang dipengaruhi secara nyata (Fr > F hitung pada taraf

lebih kecil dari 0,05 atau 5%) dilakukan uji DMRT (Duncan Multiple Range

Test) dengan selang kepercayaan 5%.

Page 18: EFEKTIVITAS PUPUK ORGANIK KOMERSIAL TERHADAP … · kimia, fisika, dan biologi tanah. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mempelajari pengaruh . ... yaitu sebagai penyumbang sifat

6

Analisis Usahatani

Analisis usahatani dilakukan dengan mencatat semua pengeluaran dari

persiapan hingga panen dan penghitungan nilai penjualan produksi GKP

dalam nilai rupiah. Terdapat 2 unsur dalam analisis usahatani, yaitu Total

Penerimaan Tunai dan Total Biaya. Dosis optimum pemberian pupuk organik

ditetapkan pada perlakuan yang memberikan nilai rasio total penerimaan

terhadap total biaya (rasio C/R) tertinggi.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil analisis tanah menunjukkan bahwa tanah yang digunakan dalam

penelitian ini memiliki tekstur klei berat dengan reaksi tanah yang agak

masam (pH 6,40). Berdasarkan pada sifat kimia utama tanah seperti C-

organik, N-total, P-tersedia, dan K-dd sebagaimana disajikan pada Tabel 3,

tingkat kesuburan tanahnya tergolong sedang. Hasil analisis Al-dd pada tanah

ini sangat rendah (tidak terukur) sehingga tidak akan menjadi penghambat

pertumbuhan tanaman.

Tabel 3 Hasil Analisis Tanah Awal.

No. Sifat Tanah Cangkurawok (Harkat)

1 pH 6,40 (agak masam)

2 C-organik (%) 2,31 (sedang)

3 N-total (%) 0,21 (sedang)

4 P2O5-Bray I (ppm) 8,90 (sedang)

5 P2O5-HCl 25% (ppm) 90,40 (tinggi)

6 Ca-dd 12,67 (tinggi)

7 Mg-dd 1,39 (sedang)

8 K-dd 0,29 (rendah)

9 Na-dd 0,58 (sedkang)

10 KTK (me/100g) 17,62 (sedang)

11 KB (%) 84,73 (sangat tinggi)

12 Al-dd (me/100g) Tidak terukur

13 H-dd (me/100g) 0,20

14 Fe-0,05N HCl (ppm) 22,40

15 Cu-0,05N HCl (ppm) 1,45

16 Zn-0,05N HCl (ppm) 8,74

17 Mn-0,05N HCl (ppm) 24,04

18 Pasir (%) 17,71

19 Debu (%) 31,27

20 Klei (%) 51,02

21 Kelas tekstur Klei berat

Keterangan: Harkat didasarkan pada Kriteria Penilaian Sifat Kimia Tanah (Balai

Penelitian Tanah, 2009)

Page 19: EFEKTIVITAS PUPUK ORGANIK KOMERSIAL TERHADAP … · kimia, fisika, dan biologi tanah. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mempelajari pengaruh . ... yaitu sebagai penyumbang sifat

7

Sifat Pupuk Kandang dan Pupuk Organik Komersial

Pupuk organik komersial memiliki keuntungan yang sama di dalam

memperbaiki kesuburan, fisik dan bilogis tanah yang berfungsi sebagai

sumber hara bagi tanaman (Suriadikarta dan Setyorini, 2005). Pupuk kandang

dan pupuk organik komersial memiliki perbedaan mutu dalam beberapa

parameter yang dibutuhkan oleh tanaman. Dari hasil analisis pada kedua

pupuk organik terdapat beberapa parameter yang berbeda sebagaimana

disajikan pada Tabel 4. Pupuk kandang kambing memiliki pH yang lebih

rendah (pH 5,90), C-organik yang lebih tinggi (17,72%), dan kandungan total

hara makro utama (N, P dan K) yang lebih rendah dibandingkan dengan

pupuk organik komersial. Kandungan unsur mikro pada pupuk kandang

kambing berupa Fe total (624,32 ppm), Fe tersedia (112,56 ppm), dan Mn

total (1051,90 ppm) lebih tinggi dibanding dengan pupuk organik komersial.

Sebaliknya kandungan Zn total pada pupuk kandang kambing sebesar 131,70

ppm lebih rendah dibandingkan dengan pupuk organik komersial sebesar

133,60 ppm. Adapun kandungan unsur bersifat toksik As, Pb, Cd, La dan Ce

pada pupuk organik komersial sangat rendah (tidak terukur), kecuali Hg total

sebesar 0,03 ppm (Kandungan unsur toksik pada pupuk kandang kambing

tidak dilakukan analisis).

Tabel 4 Hasil Analisis Pupuk Kandang Kambing dan Pupuk Organik

Komersial.

No Parameter Pupuk Kandang

Kambing

Pupuk Organik

Komersial

Standar

Mutu*)

1 pH 5,90 7,40 4 – 9

2 Kadar air (%) 17,36 15,30 8 – 20

3 C-organik (%) 17,72 15,44 min 15

4 N-total (%) 0,91 0,80 -

5 C/N 19,47 19,30 15 – 25

6 P2O5 (%) 1,85 2,98 -

7 K2O (%) 0,62 1,31 -

8 N+ P2O5+ K2O (%) 3,38 5,09 min 4

9 Fe total (ppm) 624,32 131,86 maks 9.000

10 Fe tersedia (ppm) 112,56 26,91 maks 500

11 Mn total (ppm) 1.051,90 516,60 maks 5.000

12 Zn total (ppm) 131,70 133,60 maks 5,000

13 As total (ppm) - tr maks 10

14 Hg total (ppm) - 0,03 maks 1

15 Pb total (ppm) - Tr maks 50

16 Cd total (ppm) - Tr maks 2

17 La total (ppm) - Tr 0

18 Cs total (ppm) - Tr 0 Keterangan: *) Standar mutu sesuai Permentan No. 70/Permentan/SR.140/10/2011tr =

tidak terukur.

Berdasarkan pada standar mutu pupuk organik Permentan No.

70/Permentan/SR.140/10/2011, pupuk organik komersial yang digunakan

Page 20: EFEKTIVITAS PUPUK ORGANIK KOMERSIAL TERHADAP … · kimia, fisika, dan biologi tanah. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mempelajari pengaruh . ... yaitu sebagai penyumbang sifat

8

pada penelitian ini memenuhi keseluruhan standar mutu, sementara pupuk

kandang kambing tidak memenuhi standar mutu untuk parameter kandungan

hara makro utama berupa total persen N+P2O5+ K2O. Kandungan total

N+P2O5+ K2O pada pupuk kandang kambing dan pada pupuk organik

komersial berturut-turut sebesar 3,38% dan 5,09%, sementara standar

mutunya minimal 4%.

Pertumbuhan Vegetatif

Hasil sidik ragam (Lampiran 2) menunjukkan bahwa perlakuan pupuk

kandang dan pupuk organik komersial tidak berpengaruh nyata terhadap

pertumbuhan tinggi tanaman pada 25 HST, 35 HST dan 45 HST. Berdasarkan

hasil yang didapatkan pada Tabel 5, penggunaan pupuk organik komersial

(perlakuan C – I ) di saat 25 HST cenderung memiliki lebih tinggi

dibandingkan pada perlakuan kontrol. Sedangkan pada perlakuan pupuk

kandang cenderung lebih pendek dibandingkan dengan perlakuan pada

kontrol dan pupuk organik komersial.

Pada tinggi tanaman 35 HST dibandingkan dengan kontrol terdapat

kecenderungan peningkatan tinggi kecuali pada perlakuan pupuk kandang

5000 kg/ha dan pupuk organik komersial 750 kg/ha. Pada tinggi tanaman 45

HST terlihat lebih jelas bahwa pemberian pupuk organik, baik pupuk kandang

maupun pupuk organik komersial cenderung meningkatkan tinggi tanaman.

Tabel 5 Rataan Tinggi Tanaman padi Cangkurawok pada 25, 35 dan 45

HST.

Perlakuan Tinggi Tanaman di Cangkurawok (cm)

25 HST 35 HST 45 HST

A 44,83 a 70,04 a 76,85 a

B 43,47 a 69,38 a 78,22 a

C 49,06 a 71,91 a 83,29 a

D 43,07 a 70,37 a 78,09 a

E 43,76 a 68,89 a 79,57 a

F 45,70 a 72,52 a 81,43 a

G 46,09 a 73,57 a 81,23 a

H 45,97 a 72,69 a 80,69 a

I 46,08 a 73,87 a 82,31 a

Keterangan: Angka yang diikuti huruf yang berbeda pada kolom yang sama menunjukkan beda nyata

berdasarkan uji DMRT dengan selang kepercayaan 5%.

Berdasarkan hasil sidik ragam ( Lampiran 3) terhadap jumlah anakan

menunjukkan perlakuan hanya berpengaruh nyata terhadap jumlah anakan

umur 35 HST. Sebagaimana disajikan pada Tabel 6, pada umur 25 HST

perlakuan pemupukan mulai memperlihatkan perbedaan jumlah anakan

walaupun hasil sidik ragam yang diperoleh menunjukkan pengaruh tidak

nyata. Pada pengukuran tersebut tampak bahwa perlakuan kontrol memiliki

jumlah anakan yang cenderung lebih sedikit dibandingkan dengan pupuk

kandang kambing berkisar 11 batang/rumpun. Dosis 5.000 kg/ha. Pupuk

Page 21: EFEKTIVITAS PUPUK ORGANIK KOMERSIAL TERHADAP … · kimia, fisika, dan biologi tanah. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mempelajari pengaruh . ... yaitu sebagai penyumbang sifat

9

organik komersial memiliki jumlah anakan yang cenderung lebih banyak

berkisar 13 batang/rumpun dari perlakuan pupuk kandang kambing berkisar

12 batang/rumpun.

Pada umur 35 HST perlakuan pupuk kandang kambing memiliki

jumlah anakan yang nyata lebih banyak yaitu 30 batang/rumpun

dibandingkan dengan perlakuan kontrol uang sebanyak 24 batang/rumpun

dan pupuk organik komersial, yaitu berkisar 22-26 batang/rumpun. Terhadap

jumlah anakan 45 HST perlakuan pupuk kandang kambing memiliki jumlah

anakan yang cenderung lebih banyak yaitu 36 batang/rumpun dengan

perlakuan kontrol sebanyak 28 batang/rumpun dan pupuk organik komersial

yang berkisar 29-34 batang/rumpun.

Anakan maksimum pada perlakuan pupuk organik komersial

cenderung lebih besar dari kontrol dan cenderung meningkat seiring dengan

penambahan dosis. Diantara perlakuan pupuk organik komersial, jumlah

anakan maksimum terbesar berada pada 3.000 kg/ha sebesar (34

batang/rumpun). Sedangkan anakan terendah berada pada perlakuan 500

kg/ha dan kontrol sebesar (29 batang/rumpun).

Tabel 6 Rataan Jumlah Anakan Padi Cangkurawok Pada Umur 25,35 dan 45

HST.

Perlakuan Jumlah Anakan di Cangkurawok

25 HST 35 HST 45 HST

A 11 a 24 b 28 a

B 12 a 30 a 36 a

C 12 a 26 ab 33 a

D 10 a 23 b 29 a

E 12 a 25 b 31 a

F 12 a 22 b 30 a

G 13 a 26 ab 33 a

H 14 a 26 ab 34 a

I 13 a 26 ab 33 a

Keterangan: Angka yang diikuti huruf yang berbeda pada kolom yang sama menunjukkan beda nyata

berdasarkan uji DMRT dengan selang kepercayaan 5%.

Pertumbuhan Generatif dan Produksi

Data jumlah malai padi Inpari 13 menunjukkan bahwa pembentukan

malai belum sempurna pada 56 HST karena tidak ditemukan jumlah malai

satupun pada semua perlakuan (Tabel 7). Secara keseluruhan, perlakuan tidak

berpengaruh nyata terhadap jumlah malai (Lampiran 4). Jumlah malai

terbanyak pada 63 HST terdapat pada perlakuan G (pupuk organik komersial

2000), sedangkan jumlah malai terendah terdapat pada perlakuan B (pupuk

kandang kambing 5000) dan perlakuan E (pupuk organik komersial 750).

Pada 70 HST untuk perlakuan A, B, C, D memiliki jumlah malai yang sama

(18 malai/rumpun). Jumlah malai terbanyak pada perlakuan G dan I sebanyak

19 malai/rumpun. Pada 63 HST, terdapat kecenderungan bahwa pupuk

organik komersial memberikan jumlah malai yang relatif lebih tinggi

dibandingkan perlakuan pupuk kandang kambing, tetapi kemudian pada 70

Page 22: EFEKTIVITAS PUPUK ORGANIK KOMERSIAL TERHADAP … · kimia, fisika, dan biologi tanah. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mempelajari pengaruh . ... yaitu sebagai penyumbang sifat

10

HST tidak terdapat kencenderungan tersebut. Sesuai dengan deskripsi

varietas padi (Suprihatno et al, 2010), anakan produktif Inpari 13 sebanyak

17 malai, sehingga jumlah malai pada penelitian ini (17-19 malai) telah

mencapai anakan maksimum secara keseluruhan kecuali pada perlakuan E

(pupuk organik komersial 750 kg/ha).

Tabel 7 Rataan Jumlah Malai Per Rumpun Tanaman Padi pada 56,63 dan

70 HST.

Perlakuan Jumlah Malai di Cangkurawok

56 HST 63 HST 70 HST

A 0 2 a 18 a

B 0 1 a 18 a

C 0 3 a 18 a

D 0 2 a 18 a

E 0 1 a 15 a

F 0 2 a 17 a

G 0 5 a 19 a

H 0 2 a 17 a

I 0 3 a 19 a

Keterangan: Angka yang diikuti huruf yang berbeda pada kolom yang sama menunjukkan beda nyata

berdasarkan uji DMRT dengan selang kepercayaan 5%.

Hasil sidik ragam (Lampiran 5) menunjukkan perlakuan

berpengaruh nyata meningkatkan produksi GKP. Namun demikian,

perbedaan nyata hanya terjadi antara kontrol dengan pemberian pupuk

organik. Hasil pengukuran gabah kering panen (GKP) pada Tabel 8,

menunjukkan bahwa nilai GKP tertinggi terdapat pada dosis pupuk organik

komersial 5.000 kg/ha menghasilkan GKP sebesar 6,638 ton/ha. Bobot GKP

terendah terjadi pada kontrol (perlakuan A), yaitu sebesar 5,288 ton/ha.

Sedangkan bobot GKP pada perlakuan pupuk kandang kambing sebesar

6,107 ton/ha, lebih rendah dibandingkan dengan bobot GKP pada perlakuan

dengan pupuk organik komersial pada berbagai dosis yang digunakan.

Rataan produksi bobot gabah kering panen (GKP) dengan perlakuan pupuk

organik komersial adalah sebesar 6,493 ton/ha. Peningkatan dosis perlakuan

pupuk organik komersial dari 250 sampai 5000 kg/ha, menunjukkan

perubahan nilai GKP yang tidak berbanding lurus dengan peningkatan dosis

yang digunakan, meskipun dosis tertinggi (5000 kg/ha) memberikan hasil

GKP tertinggi. Hal ini kemungkinan besar disebabkan oleh heterogenitas

sifat-sifat tanah.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penambahan pupuk organik

sangat penting untuk meningkatkan produktifitas padi sawah di

Cangkurawok, walaupun nilai kandungan C-organik tergolong sedang

(2,31%). Secara umum penambahan pupuk organik tidak berpengaruh nyata

terhadap pertumbuhan vegetatif, tetapi berpengaruh nyata terhadap produksi

GKP. Hal ini terlihat dari peningkatan produksi sebesar 0,819 ton/ha dengan

pemberian pupuk kandang kambing 5000 kg/ha, dan rata-rata peningkatan

Page 23: EFEKTIVITAS PUPUK ORGANIK KOMERSIAL TERHADAP … · kimia, fisika, dan biologi tanah. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mempelajari pengaruh . ... yaitu sebagai penyumbang sifat

11

1,205 ton/ha dengan pemberian pupuk komersial dosis berkisar dari 250

sampai 5000 kg/ha. Terjadi peningkatan produksi tanpa melalui peningkatan

pertumbuhan vegetativ ini mungkin disebabkan oleh fungsi fisiologi dengan

adanya hormon tumbuh dalam pupuk organik (Anwar dan Sudadi 2013) yang

lebih berpengaruh terhadap komponen produksi. Sesuai dengan informasi

pada proses formulasi pupuk organik komersial yang digunakan, diperkirakan

terdapat senyawa organik yang bersifat sebagai hormon tumbuh.

Tabel 8. Rataan Produksi Gabah Kering Panen di sawah Cangkurawok

Perlakuan GKP ton/ha

A 5,288 b

B 6,107 a

C 6,357 a

D 6,588 a

E 6,305 a

F 6,583 a

G 6,452 a

H 6,528 a

I 6,638 a

Rataan C – I 6,493 Keterangan: Angka yang diikuti huruf yang berbeda pada kolom yang sama menunjukkan beda nyata

berdasarkan uji DMRT dengan selang kepercayaan 5%.

Sifat Kimia Tanah Setelah Panen

Hasil rataan analisis tanah setelah panen disajikan pada Tabel 9.

Berdasarkan hasil sidik ragam (Lampiran 6) menunjukkan pengaruh nyata

terhadap beberapa sifat kimia tanah setelah panen yaitu pH, P-Bray I dan

P-HCl 25% dan tidak berpengaruh nyata terhadap C-organik, N-total, KTK,

K- Bray I dan K-HCl 25%. Setelah panen menunjukkan nilai pH yang

meningkat dan terdapat pola pada setiap penambahan dosis pupuk organik

komersial. Namun pada P- Bray I dan P-HCl 25% tidak menujukan pola,

hal ini sangat dipengaruhi oleh heterogenitas tanah oleh sejarah pemupukan

sebelumnya. Walaupun sifat kimia pada C-organik, N-total, KTK, K- Bray

I dan K-HCl 25% tidak nyata, tetapi cenderung mengalami peningkatan.

Sebagaimana terlihat pada Tabel 9, secara umum terjadi peningkatan

P-Bray I dan sebalikya terjadi penurunan P-HCl pada perlakuan yang

mungkin pupuk organik komersial Perubahan ini dapat terjadi karena

pemberian dosis yang lebih tinggi, terjadi penyerapan P yang lebih tinggi dari

bentuk P-tersedia, kemudian berkurangnya P-tersedia ini diisi kembali oleh

P-cadangan. Selain itu, perubahan sifat kimia tanah ini disebabkan karena

selama proses produksi, baik dari penggenangan sawah hingga proses

pengolahan tanah yang terjadi akan menyebabkan perubahan sifat tanah

dengan sifat tanah pada awal penanaman dengan akhir proses penanaman

(Hardojowigeno dan Rayes, 2001).

Page 24: EFEKTIVITAS PUPUK ORGANIK KOMERSIAL TERHADAP … · kimia, fisika, dan biologi tanah. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mempelajari pengaruh . ... yaitu sebagai penyumbang sifat

12

Tabel 9 Rataan Sifat Kimia Tanah pada Perlakuan Kontrol, Pupuk Kandang,

dan Pupuk Organik Komersial.

Per

lak

uan

pH

C-

organ

ik

(%)

N-

total

(%)

KTK

(me/100

g)

P-Bray I

(ppm)

K-

Bray I

(ppm)

P-HCl

25%

(ppm)

K-HCl

25%

(ppm)

A 5,73 bc 2,12a 0,20a 17,39a 19,19 c 31,63a 277,77 a 156,31a

B 5,70 c 2,41a 0,23a 19,73a 19,09 c 27,85a 285,91 a 203,09a

C 5,77 bc 2,33a 0,23a 21,82a 20,07 bc 32,27a 298,39 a 173,93a

D 5,80 bc 2,57a 0,23a 22,01a 19,67 c 37,96a 303,23 a 301,21a

E 5,93 ab 2,49a 0,21a 21,20a 20,46 abc 27,96a 201,96 b 138,60a

F 6,03 a 2,33a 0,22a 21,98a 22,79 a 43,79a 180,39 b 160,25a

G 5,93 ab 2,49a 0,24a 23,44a 19,77 c 43,59a 164,02 b 422,13a

H 6,07 a 2,74a 0,25a 23,70a 22,15 ab 35,69a 204,02 b 343,79a

I 5,90

abc 2,59a 0,24a 22,47a 20,94 abc 37,82a 169,77 b 217,54a

Keterangan: Angka yang diikuti huruf yang berbeda pada kolom yang sama menunjukkan beda nyata

berdasarkan uji DMRT dengan selang kepercayaan 5%.

Pengaruh penggenangan tanah secara menyeluruh merubah pH tanah

mendekati pH 6,5 hingga pH 7,2 dalam waktu sekitar satu bulan. Perubahan

ini disebabkan reduksi besi atau komponen tanah yang lain yang

menghasilkan kelebian OH- pada tanah masam. Perubahan ini

memungkinkan peningkatan ketersediaan P tanah dari bentuk cadangan P.

Kadar C-organik tertinggi berada pada perlakuan dosis 3.000 sebesar

2,74% dan kandungan terendah pada perlakuan kontrol sebesar 2,12 %.

Secara umum kadar % C-organik setelah panen berada pada kondisi sedang

pada kisaran 2,12 hingga 2,74%. Kadar C-organik tanah setelah penelitian

lebih tinggi dari kadar C-organik sebelum penelitian. Perubahan ini

menunjukkan bahwa pemberian dosis mampu meningkatkan bahan organik

tanah yang dibutuhkan oleh tanaman yang dapat digantikan oleh pemberian

pupuk organik komersial. Selain itu penggenangan pada sistem sawah juga

menyebabkan ketersediaan hara (Terutama hara yang terfiksasi seperti P dan

K) meningkat. Rataan N-total pada menunjukkan peningkatan dari sebelum

penelitian. Hal ini dapat dilihat pada perlakuan dosis 3.000 kg/ha mengalami

peningkatan sebesar 0,25% dan kandungan terendah terdapat pada perlakuan

kontrol sebesar 0,20%. Peningkatan N-total disebabkan oleh sumbangan N

dari bahan organik komersial yang kaya akan unsur nitrogen. Sedangkan

penurunan kandungan N-total tanah pada perlakuan kontrol diduga aktifitas

didalam tanah yang kurang, karena bahan organik yang ada didalam tanah

tidak memenuhi. Bahan organik ini berfungsi membebaskan N dan senyawa

lainya setelah mengalami proses dekomposisi oleh jasad renik tanah.

Kapasitas tukar kation tergantung dari kandungan bahan organik,

jumlah dan jenis mineral liat. Pada perlakuan dosis 3 ton/ha memiliki nilai

KTK paling tinggi sebesar 23,70 me/100g. Sedangkan pada pada kontrol

memiliki nilai KTK yang lebih rendah sebesar 17,39 me/100g. Nilai KTK

Page 25: EFEKTIVITAS PUPUK ORGANIK KOMERSIAL TERHADAP … · kimia, fisika, dan biologi tanah. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mempelajari pengaruh . ... yaitu sebagai penyumbang sifat

13

tanah dipengaruhi oleh jumlah muatan negatif baik yang berasal dari proses

substitusi isomorfik maupun muatan variabel yang berasal dari pinggir

patahan mineral liat 1:1, oksihidroksida, dan berasal dari gugus fungsional

bahan organik.

Pada kandungan P-tersedia (Bray I) dan P-cadangan (HCl 25%) tanah

awal sebelum penelitian dilaksanakan, terjadi peningkatan baik ketersediaan

maupun cadangan P. Secara statistik, perlakuan penambahan bahan organik

berpengaruh P-tersedia dan P-cadangan pada tanah. P-tersedia pada

perlakuan pupuk organik komersial sebagian cenderung lebih tinggi dan

sebagian lagi nyata lebih tinggi dibandingkan pada perlakuan tanpa bahan

organik. Sebaliknya, P-cadangan nyata lebih rendah pada dosis tinggi (Pupuk

Organik Komersial dengan dosis 1.000-5.000 kg/ha) dibandingkan dengan

perlakuan kontrol. Hal ini berhubungan dengan adanya pertumbuhan yang

lebih baik pada pemberian dosis yang lebih tinggi, dimana terjadi penyerapan

P yang lebih tinggi dari bentuk P-tersedia, kemudian berkurangnya P-tersedia

ini diisi kembali oleh P-cadangan.

Perlakuan penambahan pupuk organik tidak berpengaruh nyata

terhadap K-tersedia dan K-cadangan setelah panen. Namun, K-cadangan

cenderung lebih tinggi pada dosis tinggi (1.000 – 5.000 kg/ha) dibandingkan

dengan perlakuan kontrol. Kadar K-tersedia tertinggi berapa pada perlakuan

dosis 1.000 dan 2.000 kg/ha dengan nilai 43,79 dan 43,59 ppm. Namun, dari

rataan pertumbuhan dan produksi yang lebih tinggi dan nyata pada perlakuan

dosis (0,25–5 ton/ha) dibandingkan pada perlakuan kontrol. Kalium

merupakan hara yang mudah larut dalam air irigasi. Dari hasil pertumbuhan

dan produksi yang lebih tinggi dan nyata telah menyebabkan kecenderungan

nilai K-tersedia yang lebih rendah pada perlakuan pupuk organik komersial

yang tinggi (2 – 5 ton/ha) dibandingkan dengan perlakuan tanpa penambahan

bahan organik. Setelah terjadi pelepasan ion K dari K-cadangan, kadar K-

tersedia akan mengalami peningkatan. Hasil penelitian yang telah dilakukan

oleh Sukristiyonuwibowo (2008) menunjukkan bahwa, tinggi kosentrasi K+

terlarut pada air irigasi dan sedimen lebih dipengaruhi oleh kandungan N, P,

dan K pada pupuk tersebut.

Analisis Usahatani

Hasil rataan analisis usahatani padi per hektar pada lokasi penelitian

padi sawah Cangkurawok, Bogor disajikan pada Tabel 10. Contoh

perhitungan usahatani secara rinci disajikan pada Lampiran 7.

Nilai terendah pada total penerimaan tunai (R) dan total biaya (C),

terdapat pada perlakuan kontrol dan tertinggi terdapat pada perlakuan dosis 5

ton/ha. Pada penerimaan tunai terendah adalah Rp 18.508.000 dan tertinggi

adalah Rp 23.223.000. Adapun pendapatan bersih terendah berada pada

perlakuan kontrol dan tertinggi pada perlakuan dosis 0,05 ton/ha. Pendapatan

bersih tertinggi pada perlakuan dosis 0,05 ton/ha adalah sebesar Rp

11.625.750 meningkat 1,44 kali dibandingkan dengan pendapatan bersih

terendah pada perlakuan kontrol sebesar Rp 8.094.500,-. Hal ini disebabkan

pada lokasi penelitian memiliki tingkat kesuburan yang relatif tinggi sehingga

meminimalkan pemberian pupuk organik pada sawah. Nilai > 1 pada hasil

Page 26: EFEKTIVITAS PUPUK ORGANIK KOMERSIAL TERHADAP … · kimia, fisika, dan biologi tanah. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mempelajari pengaruh . ... yaitu sebagai penyumbang sifat

14

rasio R/C dan B/C menunjukkan bahwa pada semua perlakuan dapat

dikatakan menguntungkan. Pada perlakuan pupuk organik komersial dosis

250-500 kg/ha menunjukkan nilai rasio yang lebih besar dibandingkan

dengan penggunaan pupuk kandang kambing dan pupuk organik komersial

dosis 5.000 kg/ha. Oleh sebab itu, maka penggunan pupuk organik komersial

dosis 250-500 kg/ha dapat dikatakan dosis optimum berdasarkan hasil

analisis ekonomi

Tabel 10 Ringkasan Hasil Analisis Usahatani per Hektar dalam Produksi

Tanaman Padi Sawah di Cangkurawok.

Perlakuan

Total

Penerimaan

Tunai (R) (Rp)

Total biaya

(C) (Rp)

Pendapatan

Bersih (B)

(Rp)

Rasio R/C Rasio B/C

A 18.508.000 10.413.500 8.094.500 1,78 0,78

B 21.374.500 13.271.813 8.102.688 1,61 0,61

C 22.214.500 11.101.813 11.112.688 2,00 1,00

D 23.058.000 11.432.250 11.625.750 2,02 1,02

E 22.067.500 11.533.438 10.534.063 1,91 0,91

F 23.040.500 11.880.063 11.160.438 1,94 0,94

G 22.582.000 12.722.750 9.859.250 1,77 0,77

H 22.848.000 13.656.000 9.192.000 1,67 0,67

I 23.233.000 15.504.125 7.728.875 1,50 0,50

Hasil pengamatan menunjukkan bahwa pemberian pupuk organik

komersial berpengaruh nyata terhadap komponen pengamatan yaitu produksi

GKP. Melainkan pada tinggi tanaman dan jumlah malai menunjukan

pemberian pupuk organik komersial tidak berpengaruh nyata. Unsur hara

makro yang terkandung pada pupuk organik komersial lebih tinggi

dibandingkan dengan pupuk organik komersial. Pupuk organik komersial

mensuplai 5,09 % N+P2O5+K2O sedangkan pupuk kandang mensuplai

3,38 % N+P2O5+K2O. Kondisi tersebut berpengaruh terhadap pertumbuhan

dan produksi padi. Selain itu, kesuburan tanah sebelum percobaan dan bahan

organik yang tergolong sedang, diduga mempengaruhi hasil dari penggunaan

pupuk kandang.

Peran pupuk organik akan lebih menonjol pada kadar C-organik yang

cenderung rendah yaitu kurang dari 2% pada lahan sawah yang telah lama

digunakan secara intesif. Respon positif pada perlakuan pupuk organik, salah

satunya diduga karena kandungan C-organik rendah < 2 % (Pramono,2004).

Selain itu, respon pupuk organik juga akan lebih menonjol dengan semakin

tingginya bahan organik yang diberikan pada lahan sawah. Hasil percobaan

yang telah dilakukan oleh (Pramono, 2004) menunjukkan bahwa penggunaan

bahan organik sebanyak 2 hingga 3 ton/ha menunjukkan respon positif

terhadap pertumbuhan dan produksi padi.

Hasil analisis kadar C-organik dilahan percobaan sebelum tanam

dikategorikan sedang dengan nilai 2,31 %. Selain itu, kandungan bahan

organik yang diberikan pada lahan penelititan memiliki jumlah nilai yang

relatif sangat tinggi sehingga menunjukkan respon nyata terhadap tinggi

tanaman dan produksi GKP padi inpari 13. Walapun hasil pengujian terhadap

Page 27: EFEKTIVITAS PUPUK ORGANIK KOMERSIAL TERHADAP … · kimia, fisika, dan biologi tanah. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mempelajari pengaruh . ... yaitu sebagai penyumbang sifat

15

C-organik pada pupuk kandang menunjukkan nilai yang lebih tinggi yaitu

17,72 % dibandingkan dengan pupuk organik komersial sebesar 15,54 %

tetapi hasil pengujian menunjukkan kondisi yang tidak nyata pada

pertumbuhan dan produksi, namun bukan berarti pemberian bahan organik ke

dalam tanah tidak penting. Berbagai manfaat dapat diperoleh dari pemberian

diantaranya adalah meningkatkan efisiensi pemupukan tanah.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Pemberian pupuk kandang kambing dan pupuk organik komersial

tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan tanaman padi, tetapi

berpengaruh nyata terhadap produksi padi. Pupuk organik komersial

memberikan peningkatan produksi yang lebih tinggi dibandingkan pupuk

kandang kambing. Secara umum perlakuan pupuk organik tidak berpengaruh

nyata terhadap sifat-sifat kimia tanah setelah panen, kecuali terhadap pH dan

P-Bray I, yang nyata meningkat dengan peningkatan dosis pupuk organik,

serta terhadap P-HCl yang nyata menurun. Analisis usahatani menunjukkan

perlakuan pupuk kandang komersial dengan dosis 500 kg/ha merupakan dosis

yang optimum dalam usaha tani yang dilakukan (nilai R/C sebesar 2,02).

Saran

Berhubungan dengan penelitian Efektivias Pupuk Organik Komersial

Terhadap Perbaikan Sifat Kimia Tanah dan Produktivitas Tanaman Padi Pada

Tanah Cangkurawok, Bogor adalah sebagai berikut:

1. Perlu dilakukan penelitian pada lokasi dan kandungan C- organik

yang berbeda.

2. Perlu dilakukan penelitian dalm jangka panjang dan metode SRI.

DAFTAR PUSTAKA

Anwar S. dan Sudadi U. 2013. Kimia Tanah. Departemen Ilmu Tanah dan

Sumberdaya Lahan. Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Atmojo, S. W. 2003. Peran Bahan Organik terhadap Kesuburan Tanah dan

Upaya Pemeliharaan. Fakultas Pertanian, Sebelas Maret University Press,

Surakarta.

Balitanah. 2009. Petunjuk Teknis Analisi Kimia Tanah, Tanaman, Air, dan

Pupuk. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Agroinovasi.

Departemen Pertanian, Jawa Barat.

Hardojowigeno, S. dan M. L. Rayes. 2001. Tanah Sawah. Program Pasca

Sarjana, Institut Pertanian Bogor.

Pramono, J. 2004. Kajian Penggunaan Bahan Organik pada Padi Sawah. Balai

Pengkajian Teknologi Pertanian, Jawa Tengah.

Page 28: EFEKTIVITAS PUPUK ORGANIK KOMERSIAL TERHADAP … · kimia, fisika, dan biologi tanah. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mempelajari pengaruh . ... yaitu sebagai penyumbang sifat

16

Simanungkalit, R.D.M dan Suriadikarta, D.A. 2006. Pupuk Organik dan

Pupuk Hayati. Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian, Badan

Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian, Bogor.

Sukristyowibowo. 2008. Mobilitas Sedimen dan Hara pada Sistem Sawah

Berteras dengan Irigasi Tradisional. Jurnal Tanah dan Iklim.

Suprihatno et al. 2010. Deskripsi Varietas Padi. Balai Besar Penelitian

Tanaman Padi. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian,

Kementrian Pertanian, Subang.

Suriadikarta, D.A. dan Setyorini D. 2005. Baku Mutu Pupuk Organik, Sutanto,

U. 1989. Penggunaan Bahan Organik pada Usaha Budidaya Padi Sawah di

Indonesia. Skripsi. Jurusan Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Institut

Pertanian Bogor.

Page 29: EFEKTIVITAS PUPUK ORGANIK KOMERSIAL TERHADAP … · kimia, fisika, dan biologi tanah. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mempelajari pengaruh . ... yaitu sebagai penyumbang sifat

17

Lampiran 1 Foto-foto Penyiapan Lahan, Tanam dan Panen di Lahan Sawah

Cangkurawok.

Page 30: EFEKTIVITAS PUPUK ORGANIK KOMERSIAL TERHADAP … · kimia, fisika, dan biologi tanah. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mempelajari pengaruh . ... yaitu sebagai penyumbang sifat

18

Lampiran 2 Ringkasan Sidik Ragam Tinggi Tanaman 25, 35 dan 45 HST

Padi Sawah Cangkurawok.

Sumber db Jumlah

Kuadrat

Kuadrat

Tengah

F

hitung

Pr > F

hitung

Cangkurawok, 25 HST

Perlakuan 8 80,7440 10,0930 1,09 0,4206

Kelompok 2 182,9700 91,4850 9,84 0,0016

Cangkurawok, 35 HST

Perlakuan 8 81,8027 10,2253 0,81 0,6026

Kelompok 2 149,5883 74,7942 5,94 0,0118

Cagkurawok, 45 HST

Perlakuan 8 110,5244 13,8155 2,29 0,0749

Kelompok 2 104,8287 52,4143 8,71 0,0028

Lampiran 3 Ringkasan Sidik Ragam Jumlah Anakan 25, 35 dan 45 HST

Padi Sawah Cangkurawok.

Sumber db Jumlah

Kuadrat

Kuadrat

Tengah

F

hitung

Pr > F

hitung

Cangkurawok, 25 HST

Perlakuan 8 34,7733 4,3467 1,01 0,4661

Kelompok 2 73,7689 36,8844 8,57 0,0029

Cangkurawok, 35 HST

Perlakuan 8 116,7200 14,5900 2,79 0,0383

Kelompok 2 68,9422 34,4711 6,60 0,0081

Cangkurawok, 45 HST

Perlakuan 8 153,8252 19,2281 1,54 0,2214

Kelompok 2 77,2385 38,6192 3,08 0,0737

Page 31: EFEKTIVITAS PUPUK ORGANIK KOMERSIAL TERHADAP … · kimia, fisika, dan biologi tanah. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mempelajari pengaruh . ... yaitu sebagai penyumbang sifat

19

Lampiran 4 Ringkasan Sidik Ragam Jumlah Malai 63 dan 70 HST Padi

Sawah Cangkurawok.

Sumber Db Jumlah Kuadrat Kuadrat

Tengah

F

hitung

Pr> F

hitung

Cangkurawok, 56 HST

Perlakuan 8 32,9452 4,1181 1,52 0,2267

Kelompok 2 46,6607 23,3304 8,60 0,0029

Cangkurawok, 63 HST

Perlakuan 8 32,9452 4,1181 1,52 0,2267

Kelompok 2 46,6607 23,3304 8,60 0,0029

Cangkurawok, 70 HST

Perlakuan 8 30,3674 3,7959 0,45 0,8704

Kelompok 2 26,7407 13,3704 1,60 0,2327

Lampiran 5 Ringkasan Sidik Ragam Produksi GKP Padi Sawah

Cangkurawok.

Sumber db Jumlah

Kuadrat

Kuadrat

Tengah

F

hitung

Pr > F

hitung

Sawah Cangkurawok

Perlakuan 8 422.5731,333 528.216,417 2,05 0,1052

Kelompok 2 267.722,000 133.861,000 0,52 0,6042

Page 32: EFEKTIVITAS PUPUK ORGANIK KOMERSIAL TERHADAP … · kimia, fisika, dan biologi tanah. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mempelajari pengaruh . ... yaitu sebagai penyumbang sifat

20

Lampiran 6 Ringkasan Sidik Ragam Sifat Kimia Tanah Sawah

Cangkurawok setelah panen.

Sumber db Jumlah

Kuadrat Kuadrat Tengah F hitung Pr > F

hitung pH

Perlakuan 8 0,4119 0,0515 2,90 0,0331 Kelompok 2 0,0362 0,0181 1,70 0,3817

C-organik

Perlakuan 8 0,7584 0,0948 1,87 0,1360 Kelompok 2 0,0765 0,0382 0,76 0,4855

N-total

Perlakuan 8 0,0072 0,0009 1,93 0,1244 Kelompok 2 0,0002 0,0001 0,02 0,9764

KTK

Perlakuan 8 131,4795 16,4349 1,71 0,1708 Kelompok 2 33,5973 16,7986 1,75 0,2051

P-tersedia

Perlakuan 8 39,6911 4,9613 2,69 0,0438 Kelompok 2 3,8451 1,9225 1,04 0,3754

K-tersedia

Perlakuan 8 859,2789 107,4098 1,76 0,1607 Kelompok 2 534,5448 267,2724 4,37 0,0300

P-cadangan

Perlakuan 8 81975,9260 10246,9908 7,20 0,0004 Kelompok 2 1985,0406 992,5203 0,70 0,5126

K-cadangan

Perlakuan 8 232078,4232 29009,8029 1,02 0,4569

Kelompok 2 50324,0893 25162,0447 0,89 0,4305

Page 33: EFEKTIVITAS PUPUK ORGANIK KOMERSIAL TERHADAP … · kimia, fisika, dan biologi tanah. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mempelajari pengaruh . ... yaitu sebagai penyumbang sifat

21

Lampiran 7 Contoh Analisis Usahatani di Sawah Cangkurawok

(Perlakuan D) per Hektar.

No Uraian Satuan Volume Harga

(Rp/Volume) Nilai

(Rp)

A Total Penerimaan Tunai kg 6588 3500 23058000

B Biaya Tunai 5750000

1 Pajak Lahan 50000

2 Bensin Liter 5 5000 25000

3a Urea kg 200 2500 500000

3b Phonska kg 300 2500 750000

3c Pupuk Petroganik kg 500 900 450000

3d Pupuk Kandang kg 0 500 0

4 Benih kg 25 15000 375000

5 Pestisida Paket 8 50000 400000

6 Tenaga Kerja Luar

Keluarga HOK 80 40000 3200000

C Biaya Diperhitungkan 5682250

1 Sewa Lahan ha 1 1000000 1000000

2 Penyusutan 1000000

3 Panen (12,5% dari A) 2882250

4 Tenaga Kerja Dalam

Keluarga HOK 20 40000 800000

D Total Biaya 11432250

E Pendapatan Bersih 11625750

F Rasio R/C 2,02

G Rasio B/C 1,02

Page 34: EFEKTIVITAS PUPUK ORGANIK KOMERSIAL TERHADAP … · kimia, fisika, dan biologi tanah. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mempelajari pengaruh . ... yaitu sebagai penyumbang sifat

22

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Maluku Utara pada tanggal 29 Mei 1991dari

Ayahanda I Made Ludra dan Ibunda Henderika Sungi. Penulis adalah putra

kedua dari dua bersaudara. Tahun 2009 penulis lulus dari SMA Negeri 1

Semarapura Klungkung dan pada tahun yang sama, penulis lulus seleksi

masuk Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui jalur Undangan Seleksi Masuk

IPB dan diterima di Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan,

Fakultas Pertanian.

Selama mengikuti perkuliahan, penulis aktif dalam sebagai asisten

Pengantar Ilmu Pertanian, Asisten Survei. Selain kegiatan berorganisasi

penulis juga pernah menjadi finalis PIMNAS 2012 dan 2013 di IPB. Penulis

aktif dalam organisasi Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma (KMHD) dan

Himpunan Mahasiswa Ilmu Tanah (HIMIT). Organisasi di luar kampus,

seperti Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI), Kesatuan Mahasiswa Hindu

Dharma Indonesia (KMHDI) dan Persatuan Menembak Seluruh Indonesia

(PERBAKIN). Selain berorganisasi, penulis aktif di perlombaan olahraga di

IPB, seperti Juara III Porkab kabupaten Bogor panjat tebing, juara 7 body

contest Jabodetabek, dan juara I sprint OMI 2010-2013.

Penulis menyelesaikan studi sarjana pertanian dengan judul skripsi

Efektivias Pupuk Organik Komersial Terhadap Perbaikan Sifat Kimia Tanah

dan Produktivitas Tanaman Padi Pada Tanah Cangkurawok, Bogor utnuk

mendapatkan gelar Sarjana Pertanian, Fakultas Pertanian Institut Pertanian

Bogor 2014.