efektivitas perawatan luka bakar derajat dua dalam.pptx

22
EFEKTIVITAS PERAWATAN LUKA BAKAR DERAJAT DUA (DEEP) ANTARA MENGGUNAKAN MADU DAN MINYAK ZAITUN PROFESI NERS VIII UNIVERSITAS SAHID SURAKARTA 2015

Upload: nugraha-dwi-ananta-rn

Post on 18-Feb-2016

44 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: EFEKTIVITAS PERAWATAN LUKA BAKAR DERAJAT DUA DALAM.pptx

EFEKTIVITAS PERAWATAN LUKA BAKAR DERAJAT DUA (DEEP)

ANTARA MENGGUNAKAN MADU DAN MINYAK ZAITUN

PROFESI NERS VIII UNIVERSITAS SAHID SURAKARTA

2015

Page 2: EFEKTIVITAS PERAWATAN LUKA BAKAR DERAJAT DUA DALAM.pptx

Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan kontak dengan sumber panas seperti api, air panas, bahan kimia, listrik dan radiasi. Luka bakar merupakan suatu jenis trauma dengan morbiditas dan mortalitas yang tinggi

(Moenadjat, 2003).

LUKA BAKAR

Page 3: EFEKTIVITAS PERAWATAN LUKA BAKAR DERAJAT DUA DALAM.pptx

a. Luka bakar derajat I Kerusakan terjadi pada lapisan epidermis, Tampak merah dan

kering, Tidak dijumpai bulae, Nyeri, b. Luka bakar derajat II Luka bakar derajat II ini dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu : Derajat II dangkal (superficial) Kerusakan mengenai bagian superfisial dari dermis. Terdapat bulae.

Nyeri Derajat II dalam (deep) Kerusakan mengenai hampir seluruh bagian dermis. Terdapat bulae.

Nyeri c. Luka bakar derajat III Kerusakan meliputi seluruh lapisan dermis dan lapisan yang lebih

dalam, cutan, maupun otot dan tulang. Tidak nyeri Kulit yang terbakar berwarna putih hingga merah, coklat atau hitam

DERAJAT LUKA BAKAR

Page 4: EFEKTIVITAS PERAWATAN LUKA BAKAR DERAJAT DUA DALAM.pptx

DERAJAT LUKA BAKAR

Page 5: EFEKTIVITAS PERAWATAN LUKA BAKAR DERAJAT DUA DALAM.pptx

Tahap Penyembuhan Luka

Page 6: EFEKTIVITAS PERAWATAN LUKA BAKAR DERAJAT DUA DALAM.pptx

Fase Inflamasi Fase inflamasi adalah adanya respon

vaskuler dan seluler yang terjadi akibat perlukaan yang terjadi pada jaringan lunak. Tujuan yang hendak dicapai adalah menghentikan perdarahan dan membersihkan area luka dari benda asing, Pada awal fase ini kerusakan pembuluh darah akan menyebabkan keluarnya platelet yang berfungsi sebagai hemostasis. Secara klinis fase inflamasi ini ditandai dengan : eritema, hangat pada kulit, oedema dan rasa sakit yang berlangsung sampai hari ke-3 atau hari ke-4.

Page 7: EFEKTIVITAS PERAWATAN LUKA BAKAR DERAJAT DUA DALAM.pptx

Fase Proliferasi Proses kegiatan seluler yang penting pada

fase ini adalah memperbaiki dan menyembuhkan luka dan ditandai dengan proliferasi sel. Peran fibroblas sangat besar pada proses perbaikan yaitu bertanggung jawab pada persiapan menghasilkan produk struktur protein yang akan digunakan selama proses reonstruksi jaringan. Sejumlah sel dan pembuluh darah baru yang tertanam didalam jaringan baru tersebut disebut sebagai jaringan “granulasi”. Fase proliferasi akan berakhir jika epitel dermis dan lapisan kolagen telah terbentuk.

Page 8: EFEKTIVITAS PERAWATAN LUKA BAKAR DERAJAT DUA DALAM.pptx

Fase Maturasi Fase ini dimulai pada minggu ke-3 setelah

perlukaan dan berakhir sampai kurang lebih 12 bulan. Tujuan dari fase maturasi adalah ; menyempurnakan terbentuknya jaringan baru menjadi jaringan penyembuhan yang kuat dan bermutu.

Page 9: EFEKTIVITAS PERAWATAN LUKA BAKAR DERAJAT DUA DALAM.pptx

RULE OF NINE

Page 10: EFEKTIVITAS PERAWATAN LUKA BAKAR DERAJAT DUA DALAM.pptx

Formula yang terkenal untuk resusitasi cairan adalah formula BAXTER :24 jam pertama. Cairan Ringer laktat : 4ml/kgBB/%luka bakarcontohnya pria dengan berat 80 kg dengan luas luka bakar 25 % membutuhkan cairan : (25) X (80 kg) X (4 ml) = 8000 ml dalam 24 jam pertama- ½ jumlah cairan 4000 ml diberikan dalam 8 jam- ½ jumlah cairan sisanya 4000 ml diberikan dalam 16 jam berikutnya.

KEBUTUHAN CAIRAN

Page 11: EFEKTIVITAS PERAWATAN LUKA BAKAR DERAJAT DUA DALAM.pptx

Tren pengobatan dengan herbal sangat diminati dan sebagai tujuan alternatif masyarakat untuk berobat.

banyak dilakukan penelitian untuk membuktikan khasiat herbal secara ilmiah.

Madu dan zaitun salah satunya herbal yang katanya terbukti menyembuhkan luka bakar.

Perawatan luka modern mencoba mengaplikasikan madu dan zaitun dalam praktik keperawatan.

PERKEMBANGAN PERAWATAN LUKA MODERN

Page 12: EFEKTIVITAS PERAWATAN LUKA BAKAR DERAJAT DUA DALAM.pptx

Madu memiliki antibakteri, antiinflamasi, fitokimia, merupakan media hiperosmolar, kemampuan fagositosis, detoksifikasi, proteolyses, hydrogen peroksida, mempunyai viskositas tinggi, enzim katalase, memiliki pH 3,2-4,5

(Al Waili, 2004; Bangroo et al., 2005; McIntosh, 2006; Charde et al., 2006; Molan, 2006; Jull et al., 2009).

MADU

Page 13: EFEKTIVITAS PERAWATAN LUKA BAKAR DERAJAT DUA DALAM.pptx

Menurut Gurfinkel et al. (2012), ada beberapa alasan logis: mengandung vitamin E, fenol, hydrotyrosol, tyrosol, oleuropein, 1-cetoxypinoresinol, + inoresinol, asam lemak tak jenuh, lycopene, alkhohol triterpene, polifenol, tocopherol, tocotrienol dan vitamin K.

Lain halnya dengan madu, bukti dari perlakuan pada hewan studi dengan zaitun menunjukkan dapat mempercepat penyembuhan luka (Jull et al., 2009)

ZAITUN

Page 14: EFEKTIVITAS PERAWATAN LUKA BAKAR DERAJAT DUA DALAM.pptx

Bertujuan untuk mengetahui lama penyembuhan berdasarkan tahapan tahapan penyembuhan luka bakar dengan menggunakan madu dan zaitun

Menggunakan True Experimen Design, dengan 4 kelompok, pertama kelompok Madu, kedua kelompok Zaitun, ketiga kelompok kontrol + Bioplacenton, keempat kelompok kontrol – NaCl 0.9%.

Proses Penelitian

Page 15: EFEKTIVITAS PERAWATAN LUKA BAKAR DERAJAT DUA DALAM.pptx

HASIL PENELITIAN

Page 16: EFEKTIVITAS PERAWATAN LUKA BAKAR DERAJAT DUA DALAM.pptx

Perawatan luka dalam penelitian ini menggunakan prinsip perawatan tertutup. bertujuan agar luka dalam keadaan lembab dan mempercepat proses penyembuhan karena aktivitas fibrinolitik, merangsang lebih cepat angiogenesis, kejadian infeksi lebih rendah, pembentukan growth factor (EGF, FGF, 1/inter-1, PDGF, TGF-beta), dan percepatan pembentukan sel aktif (Gitarja, 2008).

PEMBAHASAN

Page 17: EFEKTIVITAS PERAWATAN LUKA BAKAR DERAJAT DUA DALAM.pptx

Kelompok Madu Karakteristik luka tampak lebih moist. Sifat madu yang mempunyai viskositas tinggi /

hiperosmolar memungkinkan sebagai barrier dan sifatnya yang asam memungkinkan mencegah pertumbuhan bakteri (Bangroo et al., 2001).

kandungan hydrogen peroksidanya (H2O2). adalah antibakteri dan cleansing agent memungkinkan luka tidak terkontaminasi dengan bakteri.

Kandungan methylglyoxal dan senyawa fitokimia ini berperan sebagai antiinflamasi, merangsang jaringan granulasi dan antioksidan (Bangroo et al., 2001; Molan, 2006; Jull et al., 2009).

madu juga mempunyai efek yaitu memprovokasi jaringan yang sehat untuk melakukan proliferasi sel dengan cepat (Hashemi et al., 2011).

Page 18: EFEKTIVITAS PERAWATAN LUKA BAKAR DERAJAT DUA DALAM.pptx

Kelompok Zaitun asam lemak tak jenuh tunggal pada minyak zaitun

mengandung antimikroba yang berpotensi mengurangi kontaminasi, membuat membran sel lebih cair sehingga mempercepat metabolisme sel, membantu memulihkan permeabilitas penghalang, membuat luka lebih tahan oksidasi, penghalang area luka bakar terbuka dengan lingkungan sehingga mencegah infeksi, dan mencegah hilangnya air dari luka.

senyawa-senyawa seperti hydroxytyrosol, tyrosol, oleuropein, 1 - cetoxypinoresinol, dan (+) inoresinol, Tokopherol; α-tokoferol, Tocotrienol, polifenol, vitamin E, dan lycopene berperan sebagai antioksidan (Al Waili, 2003; Gurfinkel et al., 2012).

Page 19: EFEKTIVITAS PERAWATAN LUKA BAKAR DERAJAT DUA DALAM.pptx

Kontrol Bioplacenton Kandunngan neomysin sulfat 0,5% yang berperan

sebagai antibiotik dan ekstrak plasenta sebagai stimulator dalam regenerasi sel,

Kontrol NaCl NaCl merupakan cairan fisiologis dan merupakan

cairan isotonis bagi jaringan tubuh, tidak mempunyai dampak kerusakan bagi jaringan tubuh tetapi NaCl tidak mempunyai efek antiseptik bagi luka (Carville, 2012). NaCl merupakan agen pembersih yang efektif ketika diberikan di area luka dengan pembersihan yang adekuat. (Bryant & Nix, 2007).

Page 20: EFEKTIVITAS PERAWATAN LUKA BAKAR DERAJAT DUA DALAM.pptx

Madu merupakan dressing yang paling cepat menyembuhkan luka bakar dibandingkan dengan Minyak Zaitun, Bioplacenton sebagai kontrol positif dan NaCl sebagai kontrol negatif. (Pitoyo, Winarsih Nur Ambarwati, Kartinah. 2013)

KESIMPULAN

Page 21: EFEKTIVITAS PERAWATAN LUKA BAKAR DERAJAT DUA DALAM.pptx

RSDM: Mahasiswa Ners tahun 2014, menerapkan perlakuan perawatan luka bakar pada satu pasien,

Satu bagian dirawat dengan dressing madu, dan bagian lain dengan Bioplacenton,

Hasilnya luka bakar yang di dressing dengan madu tampak lembab, bersih, dan cepat kering dibanding Bioplacenton.

Penerapan penelitian diatas:

Page 22: EFEKTIVITAS PERAWATAN LUKA BAKAR DERAJAT DUA DALAM.pptx

Madu yang digunakan dalam penelitian adalah madu monofloral (dari satu jenis bunga) karena berbeda sumber madunya berbeda komposisinya.

Penelitian belum dilakukan untuk orang dengan penyakit tambahan, misal diabates.

Catatan: