efektivitas model pembelajaran matematika tipe …
TRANSCRIPT
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA TIPE THINK
TALK WRITE (TTW) DIPADUKAN METODE TALKING STICK
TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN SELF
CONFIDENCE SISWA
SKRIPSI
Untuk memenuhi sebagian persyaratan
Memperoleh gelar Sarjana S-1
Program Studi Pendidikan Matematika
Diajukan oleh :
Afian Pujiyanto
NIM 14600021
Kepada
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2018
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA TIPE THINK
TALK WRITE (TTW) DIPADUKAN METODE TALKING STICK
TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN SELF
CONFIDENCE SISWA
Oleh: Afian Pujiyanto
NIM. 14600021
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas model pembelajaran
matematika tipe TTW dipadukan metode Talking Stick dibandingkan dengan
pembelajaran konvensional terhadap kemampuan berpikir kritis siswa. Selain itu,
penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui efektivitas model pembelajaran
matematika tipe TTW dipadukan metode Talking Stick dibandingkan dengan
pembelajaran konvensional terhadap self confidence siswa.
Jenis penelitian ini adalah quasi eksperiment dengan desain penelitian
nonequivalent control group design. Variabel penelitian ini terdiri dari variabel
bebas yaitu model pembelajaran matematika tipe TTW dipadukan metode Talking
Stick, kemudian variabel terikat yaitu kemampuan berpikir kritis dan self
confidence, serta variabel kontrol yaitu model pembelajaran konvensional.
Populasi dalam penelitian ini yaitu siswa kelas X MIPA SMA Negeri 2
Banguntapan tahun ajaran 2017/2018, sedangkan sampel penelitiannya yaitu
siswa kelas X MIPA 1 sebagai kelas eksperimen dan siswa kelas X MIPA 2
sebagai keelas kontrol. Instrumen pengumpul data dalam penelitian ini adalah
lembar tes kemampuan berpikir kritis dan lembar skala sikap self confidence.
Teknik analisis skor pretest menggunakan statistik parametrik yaitu uji-t
(independent sample t-test). Teknik analisis skor postest, prescale, dan postscale
menggunakan uji Mann-Whitney karena tidak memenuhi uji prasyarat normalitas.
Analisis data dilakukan dengan bantuan software SPSS 16.0 for windows dan
Microsoft Excel 2010.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model pembelajaran matematika
tipe TTW dipadukan metode Talking Stick lebih efektif daripada pembelajaran
konvensional terhadap kemampuan berpikir kritis siswa. Demikian juga, model
pembelajaran matematika tipe TTW dipadukan metode Talking Stick lebih efektif
daripada pembelajaran konvensional terhadap self confidence siswa.
Kata Kunci: Efektivitas, Think Talk Write (TTW), Talking Stick, Berpikir Kritis,
Self Confidence
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Afian Pujiyanto
NIM : 14600021
Prodi/Semester : Pendidikan Matematika/IX
Fakultas : Sains dan Teknologi
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini tidak terdapat karya yang
pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi,
dan sepengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis
atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah ini dan
disebutkan dalam daftar pustaka.
Yogyakarta, 5 November 2018
Yang Menyatakan,
Afian Pujiyanto
NIM. 14600021
r.i-*!rl
uirJUniversitos lslom Negeri Sunon Kolijogo FM-UINSK-BM-05-07/ RO
PENGESAHAN SKRIPSI/TUGAS AKHIRNomor : 8-2697/Un.02/DST/PP.05.3/11/2018
Skripsi/Tugas Akhir dengan judul Efektivitas Model Pembelajaran Matematika fipe Think Talk
Write (TTW) Dipadukan Metode Talking Sfibk terhadap
Kemampuan Berpikir Kritis dan Self Confidence Siswa
Yang dipersiapkan dan disusun olehNama
NIM
Telah dimunaqasyahkan pada
Nilai Munaqasyah
Dan dinyatakan telah diterima oleh Fakultas
Afian Pujiyanto
14600021
21 November 2018
Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga
TIM MUNAQASYAH:
rni, M.Pd797t04L7 200801 2 007
NIP.19800417 200972 1 002
Yogyakarta, 28 November 2018UIN Sunan Kalijaga
dan Teknologi
Penguji II
Dr. Hj. Khurul Warddti, M.SiNIP.19660731 200003 2 001
ff."mr'ffi.r,i,"
vi
MOTTO
ال الحكم ان لون فليتوكل وعليه توكلت عليه لل المتوك
Artinya: Keputusan itu hanyalah bagi Allah. Kepada-Nya aku bertawakal dan
kepada-Nya pula bertawakallah orang-orang yang bertawakal".
~ QS. Yusuf: Ayat 67 ~
Terjemahan Kementerian Agama Republik Indonesia tahun 2017
versi Aplikasi Android
Apapun di dunia ini, tidak ada yang tidak bisa dikerjakan asal kita mau
mencoba. Serahkan saja hasilnya kepada Allah SWT.
~Muhlason~
vii
HALAMAN PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan untuk:
Kedua orangtuaku, Muhlason dan Fatimah
Kakak dan adikku, Alm. Khoirurrohman dan Fidiyatul Mas’amah
Serta
Almamater tercinta
Program Studi Pendidikan Matematika
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
viii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah
serta pertolongan-Nya kepada penulis, sehingga penulis mampu menyelesaikan
skripsi ini. Sholawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad
SAW sebagai suri tauladan terbaik sampai akhir zaman dan yang telah
mengantarkan manusia ke jalan kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.
Penulisan skripsi ini dapat berjalan dengan lancar berkat bimbingan, dan
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin
menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Murtono, M.Si., selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.
2. Bapak Mulin Nu’man, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Matematika Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.
3. Ibu Suparni, M.Pd., selaku dosen pembimbing skripsi dan dosen penasehat
akademik yang telah memberikan bimbingan, dorongan serta masukan-
masukan yang sangat membantu.
4. Bapak/Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Islam
Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.
ix
5. Seluruh dosen dan karyawan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam
Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta yang telah memberikan banyak ilmu dan
bantuan kepada penulis.
6. Bapak Tri Giharto, S.Pd., selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Banguntapan,
yang telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk melakukan penelitian
di sekolah tersebut.
7. Bapak Sarmidi, S.Pd., selaku guru matematika kelas X MIPA SMA Negeri 2
Banguntapan yang telah membantu terlaksananya penelitian ini.
8. Ibu Dra. Hj. Endang Sulistyowati, M.Pd.I, Bapak Drs. Sarmidi, Ibu Lilin
Suraida, S.Pd. yang telah menjadi validator instrumen dalam penelitian ini.
9. Siswa-siswi kelas X MIPA SMA Negeri 2 Banguntapan yang telah bekerja
sama dengan penulis.
10. Ibu, Bapak, adikku, dan semua keluarga yang tak pernah henti memberikan
doa dan dukungannya agar meraih kesuksesan.
11. Teman-teman belajar kelompok, Ayu, Khugnia, Defreni, Bela, Adit, dan
Zanwar.
12. Teman-teman kos Wisma Formasy 2, Iwan, Deden, Viky, dan Mansur.
13. Teman-teman KKN Dusun Ngemplak, Yuan, Himma, Asri, Zulfa, Naning,
Fika, Aziz, Rudi, dan Cak Ikhsan.
14. Teman-teman PLP SMA N 2 Banguntapan, Tutus, Arum, Risa, Fahda, Eka,
Norma, Laila, Bayu, Jati, dan cak Fifin.
15. Teman-teman seperjuangan Pendidikan Matematika 2014.
x
16. Semua pihak yang telah membantu penulis mulai dari pembuatan tema
penelitian, pembuatan proposal, seminar proposal, penelitian, sampai
penulisan skripsi ini yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak
demi kesempurnaan tugas-tugas penulis selanjutnya. Semoga skripsi ini
bermanfaat.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Yogyakarta, 5 November 2018
Penulis
Afian Pujiyanto
NIM. 14600021
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
ABSTRAK ........................................................................................................ ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI .......................................... iii
SURAT PERSETUJUAN SKRIPSI ............................................................... iv
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... v
MOTTO ............................................................................................................ vi
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... vii
KATA PENGANTAR ......................................................................................viii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ..................................................................................... 6
C. Batasan Masalah ........................................................................................... 6
D. Rumusan Masalah ........................................................................................ 7
E. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 7
F. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 7
G. Definisi Operasional ..................................................................................... 8
xii
BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN ............................................................... 11
A. Landasan Teori ............................................................................................. 11
1. Pembelajaran Matematika ...................................................................... 11
2. Model Pembelajaran Matematika Tipe Think Talk Write (TTW) .......... 13
3. Metode Talking Stick .............................................................................. 17
4. Model Pembelajaran Matematika Tipe Think Talk Write (TTW)
Dipadukan Metode Talking Stick ............................................................ 19
5. Pembelajaran Konvensional ................................................................... 20
6. Kemampuan Berpikir Kritis ................................................................... 21
7. Self Confidence ....................................................................................... 24
8. Efektivitas Pembelajaran Matematika .................................................... 27
9. Luas Daerah Segitiga Menggunakan Perbandingan Trigonometri ......... 29
B. Penelitian yang Relevan ............................................................................... 30
C. Kerangka Berpikir ........................................................................................ 33
D. Hipotesis ....................................................................................................... 36
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................. 37
A. Desain Penelitian .......................................................................................... 37
B. Variabel Penelitian ........................................................................................ 39
C. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................................... 40
D. Populasi dan Sampel Penelitian ................................................................... 41
E. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................... 45
F. Instrumen Pembelajaran ............................................................................... 45
G. Instrumen Penelitian ..................................................................................... 46
H. Teknik Analisis Instrumen ............................................................................ 47
1. Validitas Instrumen ................................................................................ 47
2. Reliabilitas Instrumen ............................................................................ 51
I. Teknik Analisis Data .................................................................................... 52
1. Uji Prasyarat Analisis ............................................................................. 53
xiii
2. Uji Analisis Data .................................................................................... 55
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................ 59
A. Hasil Penelitian ............................................................................................ 59
B. Pembahasan .................................................................................................. 75
BAB V PENUTUP ............................................................................................ 99
A. Kesimpulan .................................................................................................. 99
B. Saran ............................................................................................................. 100
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 102
LAMPIRAN ...................................................................................................... 105
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Persamaan dan Perbedaan Variabel Penelitian .............................. 33
Tabel 3.1 Desain Penelitian Eksperimen Nonequivalent Control
Group Design ................................................................................ 37
Tabel 3.2 Rincian Waktu Pelaksanaan Penelitian ......................................... 40
Tabel 3.3 Populasi Penelitian ........................................................................ 41
Tabel 3.4 Hasil Uji Normalitas Nilai UTS Kelas X MIPA Semester
Genap Tahun Ajaran 2017/2018 ................................................... 43
Tabel 3.5 Rangkuman Uji Perbedaan Rata-Rata Nilai UTS ......................... 44
Tabel 3.6 Pedoman Penskoran Skala Sikap Self Confidence ........................ 47
Tabel 3.7 Soal Pretest Sebelum dan Setelah diubah Sesuai Saran
Validator......................................................................................... 49
Tabel 3.8 Soal Posttest Sebelum dan Setelah diubah Sesuai Saran
Validator......................................................................................... 49
Tabel 3.9 Skala Sikap Self Confidence Sebelum dan Setelah diubah
Sesuai Saran Validator ................................................................... 51
Tabel 3.10 Interpretasi Koefisien Reliabilitas ................................................. 51
Tabel 4.1 Rincian Data yang Dianalisis ........................................................ 59
Tabel 4.2 Deskripsi Skor Tes Kemampuan Berpikir Kritis .......................... 60
Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas Pretest Berpikir Kritis ................................. 62
Tabel 4.4 Hasil Uji Homogenitas Pretest Berpikir Kritis ............................. 63
Tabel 4.5 Hasil Uji-t Pretest Berpikir Kritis ................................................. 64
Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas Posttest Berpikir Kritis ............................... 65
Tabel 4.7 Hasil Uji Mann-Whitney Posttest Berpikir Kritis ......................... 67
Tabel 4.8 Deskripsi Skor Skala Sikap Self Confidence ................................. 68
Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas Prescale Self Confidence ............................ 70
Tabel 4.10 Hasil Uji Mann-Whitney Prescale Self Confidence ...................... 71
Tabel 4.11 Hasil Uji Normalitas Postscale Self Confidence ........................... 72
Tabel 4.12 Hasil Uji Mann-Whitney Postscale Self Confidence ...................... 74
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir .................................................................... 35
Gambar 4.1 Siswa Membaca dan Memahami Materi ................................. 77
Gambar 4.2 Siswa Berdiskusi dengan Teman Kelompoknya ...................... 78
Gambar 4.3 Siswa Memberikan Tongkat (Stick) kepada Siswa Lainnya .... 78
Gambar 4.4 Siswa Mempresentasikan Jawabannya ..................................... 78
Gambar 4.5 Guru Menyampaikan Materi di Kelas Kontrol ........................ 79
Gambar 4.6 Guru Membantu Siswa yang Mengalami Kesulitan
Memahami Materi di Kelas Kontrol ........................................ 80
Gambar 4.7 Jawaban Soal Pretest Siswa Kelas Eksperimen ....................... 88
Gambar 4.8 Jawaban Soal Posttest Siswa Kelas Eksperimen ...................... 89
Gambar 4.9 Jawaban Soal Pretest Siswa Kelas Kontrol ............................... 90
Gambar 4.10 Jawaban Soal Posttest Siswa Kelas Kontrol ............................ 91
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Data Pra Penelitian ........................................................... 105
Lampiran 1.1 Kisi-kisi Soal Studi Pendahuluan Kemampuan Berpikir
Kritis ................................................................................... 106
Lampiran 1.2 Soal Studi Pendahuluan Kemampuan Berpikir Kritis ........ 108
Lampiran 1.3 Alternatif Penyelesaian Soal Studi Pendahuluan
Kemampuan Berpikir Kritis ................................................ 109
Lampiran 1.4 Pedoman Penskoran Soal Studi Pendahuluan Kemampuan
Berpikir Kritis ..................................................................... 114
Lampiran 1.5 Daftar Skor Hasil Studi Pendahuluan Kemampuan
Berpikir Kritis ..................................................................... 117
Lampiran 1.6 Daftar Nilai UTS Matematika Kelas X MIPA Semester
Genap Tahun Pelajaran 2017/2018 ..................................... 118
Lampiran 1.7 Hasil Uji Normalitas Nilai UTS Matematika Kelas X
MIPA Semester Genap Tahun Pelajaran 2017/2018 .......... 119
Lampiran 1.8 Hasil Uji Kruskal-Wallis Nilai UTS Matematika Kelas X
MIPA Semester Genap Tahun Pelajaran 2017/2018 .......... 121
Lampiran 1.9 Hasil Uji Mann-Whitney Nilai UTS Matematika Kelas X
MIPA Semester Genap Tahun Pelajaran 2017/2018 .......... 122
Lampiran 1.10 Hasil Validasi Pretest dan Posttest Kemampuan Berpikir
Kritis ................................................................................... 124
Lampiran 1.11 Hasil Uji Coba dan Reliabilitas Pretest dan Posttest
Kemampuan Berpikir Kritis ................................................ 126
Lampiran 1.12 Hasil Validasi Prescale-Postscale Skala Sikap Self
Confidence .......................................................................... 130
Lampiran 1.13 Hasil Uji Coba dan Reliabilitas Prescale-Postscale Skala
Sikap Self Confidence ......................................................... 131
xvii
Lampiran 2 Instrumen Pengumpul Data ............................................. 133
Lampiran 2.1 Kisi-kisi Soal Pretest Kemampuan Berpikir Kritis ............ 134
Lampiran 2.2 Lembar Soal Pretest Kemampuan Berpikir Kritis .............. 135
Lampiran 2.3 Alternatif Penyelesaian Soal Pretest Kemampuan Berpikir
Kritis ................................................................................... 137
Lampiran 2.4 Pedoman Penskoran Soal Pretest Kemampuan Berpikir
Kritis ................................................................................... 142
Lampiran 2.5 Kisi-kisi Soal Posttest Kemampuan Berpikir Kritis ........... 146
Lampiran 2.6 Lembar Soal Posttest Kemampuan Berpikir Kritis ............ 148
Lampiran 2.7 Alternatif Penyelesaian Soal Posttest Kemampuan Berpikir
Kritis ................................................................................... 149
Lampiran 2.8 Pedoman Penskoran Soal Posttest Kemampuan Berpikir
Kritis ................................................................................... 154
Lampiran 2.9 Kisi-kisi Skala Sikap Self Confidence ................................. 157
Lampiran 2.10 Lembar Skala Sikap Self Confidence .................................. 159
Lampiran 2.11 Pedoman Penskoran Skala Sikap Self Confidence .............. 161
Lampiran 2.12 Lembar Catatan Lapangan .................................................. 162
Lampiran 3 Instrumen Pembelajaran .................................................. 164
Lampiran 3.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas
Eksperimen ......................................................................... 165
Lampiran 3.2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas
Kontrol ................................................................................ 176
Lampiran 3.3 Lembar Aktivitas Siswa (LAS) Kelas Eksperimen ............ 193
Lampiran 3.3.1 Lembar Aktivitas Siswa (LAS) Pertemuan 1 ...................... 193
Lampiran 3.3.2 Lembar Aktivitas Siswa (LAS) Pertemuan 2 ...................... 202
Lampiran 3.3.3 Lembar Aktivitas Siswa (LAS) Pertemuan 3 ...................... 210
Lampiran 3.3.4 Lembar Aktivitas Siswa (LAS) Pertemuan 1 (Pegangan
Guru) ................................................................................... 218
Lampiran 3.3.5 Lembar Aktivitas Siswa (LAS) Pertemuan 2 (Pegangan
Guru) ................................................................................... 227
xviii
Lampiran 3.3.6 Lembar Aktivitas Siswa (LAS) Pertemuan 3 (Pegangan
Guru) ................................................................................... 236
Lampiran 4 Data dan Output Hasil Penelitian ................................... 246
Lampiran 4.1 Skor Pretest dan Posttest Kemampuan Berpikir Kritis
Kelas Eksperimen ............................................................... 245
Lampiran 4.2 Deskripsi Skor Pretest dan Posttest Kemampuan Berpikir
Kritis Kelas Eksperimen ..................................................... 247
Lampiran 4.3 Skor Pretest dan Posttest Kemampuan Berpikir Kritis
Kelas Kontrol ...................................................................... 249
Lampiran 4.4 Deskripsi Skor Pretest dan Posttest Kemampuan Berpikir
Kritis Kelas Kontrol ............................................................. 251
Lampiran 4.5 Uji Normalitas Pretest Kemampuan Berpikir Kritis .......... 253
Lampiran 4.6 Uji Homogenitas Pretest Kemampuan Berpikir Kritis ....... 254
Lampiran 4.7 Uji Perbedaan Rata-Rata (Uji-t) Pretest Kemampuan
Berpikir Kritis ..................................................................... 255
Lampiran 4.8 Uji Normalitas Posttest Kemampuan Berpikir Kritis ......... 257
Lampiran 4.9 Uji Perbedaan Rata-Rata (Uji Mann-Whitney) Posttest
Kemampuan Berpikir Kritis ................................................ 259
Lampiran 4.10 Skor Prescale dan Postscale Skala Sikap Self Confidence
Kelas Eksperimen ............................................................... 261
Lampiran 4.11 Deskripsi Skor Prescale dan Postscale Skala Sikap Self
Confidence Kelas Eksperimen ............................................ 265
Lampiran 4.12 Skor Prescale dan Postscale Skala Sikap Self Confidence
Kelas Kontrol ..................................................................... 267
Lampiran 4.13 Deskripsi Skor Prescale dan Postscale Skala Sikap Self
Confidence Kelas Kontrol ................................................... 271
Lampiran 4.14 Uji Normalitas Prescale Skala Sikap Self Confidence ....... 273
Lampiran 4.15 Uji Perbedaan Rata-Rata (Uji Mann-Whitney) Prescale
Skala Sikap Self Confidence ............................................... 275
xix
Lampiran 4.16 Uji Normalitas Postscale Skala Sikap Self Confidence ...... 277
Lampiran 4.17 Uji Perbedaan Rata-Rata (Uji Mann-Whitney) Postscale
Skala Sikap Self Confidence ............................................... 279
Lampiran 4.18 Hasil Catatan Lapangan ...................................................... 281
Lampiran 5 Surat-surat dan Curriculum Vitae ................................... 293
Lampiran 5.1 Surat Penunjukan Pembimbing Skripsi/Tugas Akhir ......... 294
Lampiran 5.2 Bukti Seminar Proposal ...................................................... 295
Lampiran 5.3 Surat Rekomendasi Penelitian dari Kesbangpol ................. 296
Lampiran 5.4 Surat Rekomendasi Penelitian dari Dikpora ....................... 297
Lampiran 5.5 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian
dari SMA Negeri 2 Banguntapan ........................................ 298
Lampiran 5.6 Curriculum Vitae ................................................................ 299
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Charles
E. Silberman mengatakan bahwa pendidikan merupakan usaha untuk
mengembangkan seluruh aspek dan kepribadian manusia, baik dilihat dari
aspek kognitif, afektif, maupun psikomotor (Sagala, 2005: 5). Pendidikan
memegang peranan penting karena pendidikan merupakan wahana untuk
meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia (Isjoni,
2009: 7). Pendidikan dalam arti sempit adalah sekolah, yaitu pengajaran yang
diselenggarakan di sekolah sebagai lembaga pendidikan formal.
Pendidikan di sekolah mempunyai tujuan untuk membantu siswa agar
memperoleh perubahan tingkah laku dalam rangka mencapai tingkat
perkembangan yang optimal. Beberapa perubahan yang diharapkan yaitu
peningkatan kognitif siswa, kepribadian atau watak siswa, dan keterampilan
siswa. Lebih lanjut lagi, ketika siswa menemui permasalahan dalam kehidupan
sehari-hari, maka siswa diharapkan memiliki kemampuan untuk menyelesaikan
permasalahan terebut.
2
Penyelesaian suatu permasalahan memiliki beberapa proses yaitu
memperkirakan penyebabnya, mengevaluasi, membenarkan, dan
mengklarifikasi. Beberapa proses tersebut termuat dalam unsur pokok berpikir
kritis, sehingga siswa diharapkan mempunyai kemampuan berpikir kritis.
Berpikir kritis merupakan proses penggunaan keterampilan berpikir secara
efektif untuk membantu seseorang membuat, mengevaluasi, dan menggunakan
keputusan tentang apa yang harus diyakini atau dikerjakan (Ali Hamzah dan
Muhlisrarini, 2014: 38). Kemampuan berpikir kritis siswa adalah suatu sikap
ketika dalam proses pemahaman, siswa mengungkapkan solusi dari
permasalahan kemudian dilanjutkan dengan meningkatkannya dengan analisa
tentang alasan dari pemahaman itu, sehingga bertambah jelaslah ilmu yang
diperolehnya. Kemampuan berpikir kritis salah satunya terdapat dalam esensi
pelajaran matematika.
Matematika adalah salah satu bidang studi yang menduduki peranan
penting dalam pendidikan. Pelajaran matematika diberikan kepada semua
jenjang pendidikan mulai dari Sekolah Dasar sampai jenjang Sekolah
Menengah Atas, bahkan sampai jenjang Perguruan Tinggi. Menurut Ibrahim
dan Suparni (2008: 36-37), mata pelajaran matematika perlu diberikan dengan
tujuan antara lain yaitu untuk membekali siswa dengan kemampuan berpikir
logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama. Di
samping itu, pendidikan matematika di sekolah juga bertujuan untuk
membekali siswa agar memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam
3
kehidupan, salah satunya yaitu sikap self confidence (kepercayaan diri) siswa
dalam menghadapi dan menyelesaikan suatu permasalahan.
Sudrajat (2008: 15) mengartikan sikap self confidence sebagai suatu
kepercayaan terhadap diri sendiri yang dimiliki setiap individu dalam
kehidupannya, serta bagaimana individu tersebut memandang dirinya secara
utuh dengan mengacu pada konsep diri. Menurut Bandura kepercayaan diri
adalah percaya terhadap kemampuan diri dalam menyatukan dan
menggerakkan motivasi dan sumber daya yang dibutuhkan, dan
memunculkannya dalam tindakan yang sesuai dengan apa yang harus
diselesaikan, atau sesuai dengan tuntutan tugas (Sudrajat, 2008: 16). Siswa
yang memiliki rasa kepercayaan diri yang tinggi merupakan salah satu faktor
agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik.
Berdasarkan observasi langsung dan wawancara tidak terstruktur antara
peneliti dan Bapak Drs. Sarmidi selaku guru mata pelajaran matematika pada
tanggal 12, 13, 15, dan 16 Maret 2018 terhadap siswa kelas X MIPA di SMA
Negeri 2 Banguntapan diperoleh beberapa gambaran kondisi dan situasi
pembelajaran di kelas. Metode pembelajaran yang digunakan oleh guru yaitu
ekspositori pada saat penyampaian materi dan diskusi pada saat pengerjaan
soal latihan. Terlihat jelas peran pendidik sebagai pusat dalam pembelajaran
dan siswa terlihat pasif dalam proses pencarian pengetahuan.
Kondisi lainnya terlihat ketika siswa diberikan permasalahan oleh guru,
kebanyakan siswa tidak mempunyai keinginan untuk menganalisis,
memperkirakan, maupun membenarkan permasalahan yang diberikan. Siswa
4
tersebut hanya menunggu penjelasan maupun jawaban dari guru, hanya
beberapa siswa yang mencoba menjawab penyelesaian dari guru tersebut.
Ketika peneliti mewawancarai beberapa siswa terkait tidak menjawab
permasalahan dari guru, ada beberapa jawaban siswa yaitu: tidak bisa
menjawab; malas untuk menjawab; dan tidak berani untuk menjawab soal
tersebut. Hal ini mengindikasikan bahwa sebagian besar siswa belum
mempunyai kemampuan berpikir kritis dan self confidence yang baik. Oleh
karena itu, peneliti melakukan Studi Pendahuluan kemampuan berpikir kritis
siswa dan memperoleh hasil rata-rata nilai kemampuan berpikir kritis siswa
kelas X MIPA SMA Negeri 2 Banguntapan yaitu 44,56 dari interval 0 – 100.
Rata-rata nilai ini terbilang rendah, bahkan tidak mencapai setengah dari nilai
maksimal.
Kemampuan berpikir kritis siswa dapat dikembangkan dengan
menerapkan suatu model pembelajaran yang dapat membawa siswa melatih
kemampuan berpikirnya. Ada beberapa model pembelajaran yang dapat
diterapkan, diantaranya yaitu STAD (Student Teams Achievement Divisions),
Group Investigation, Problem Based Learning dengan Open-Ended Problem,
dan Think Talk Write (TTW). Peneliti tertarik untuk menerapkan model
pembelajaran TTW karena model pembelajaran TTW lebih melatih siswa
untuk berpikir secara mendalam dengan dirinya sendiri, menganalisa, melatih
berdiskusi, serta mengembangkan kepekaan berpikirnya, sehingga kemampuan
berpikir kritis dan self confidence siswa akan terasah.
5
Model pembelajaran TTW adalah model pembelajaran yang
diperkenalkan oleh Hunker dan Laughlin. Model pembelajaran TTW pada
dasarnya dibangun melalui tahap Think (berpikir), Talk (berbicara), dan Write
(menulis). Alur model pembelajaran TTW dimulai dari keterlibatan siswa
dalam berpikir (berdialog dengan dirinya sendiri) setelah proses membaca,
berbicara dan membagi (sharing) dengan temannya sebelum menulis. Aktivitas
siswa dengan berpikir, berbicara (berdialog) dan menuliskan hasil dialog
memungkinkan untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa.
Langkah-langkah pembelajaran dalam penerapan model pembelajaran
TTW meliputi Think, Talk, kemudian Write. Ketiga langkah pembelajaran ini
melatih siswa untuk percaya terhadap kemampuan berpikirnya sendiri dan
berani menyampaikan buah pikirnya di depan orang lain baik secara lisan
maupun tulisan. Oleh karena itu, diharapkan self confidence siswa dapat
meningkat. Tahap Talk pada model pembelajaran TTW dapat dipadukan
dengan metode Talking Stick. Metode Talking Stick dapat divariasi dengan
suatu permainan ataupun musik sehingga apabila dipadukan dengan model
pembelajaran TTW, model pembelajaran TTW lebih menyenangkan dan siswa
lebih tertarik untuk mengikuti proses pembelajaran.
Pembelajaran dengan metode Talking Stick mendorong siswa untuk
berani mengemukakan pendapat. Sebelumnya, siswa diberi kesempatan
membaca dan mempelajari materi tesebut, dalam hal ini sudah termuat dalam
langkah Think dalam model pembelajaran TTW. Selanjutnya guru meminta
kepada siswa menutup bukunya. Guru mengambil tongkat yang telah
6
dipersiapkan. Tongkat tersebut diberikan kepada salah satu siswa, pemberian
tongkat dapat divariasi dengan suatu permainan ataupun musik. Siswa yang
menerima tongkat tersebut diwajibkan menjawab pertanyaan dari guru
demikian seterusnya. Hal itu akan membuat siswa lebih aktif dalam kegiatan
pembelajaran, karena setiap siswa memiliki peluang yang sama untuk
menjawab pertanyaan atau mempresentasikan pendapatnya di depan kelas.
Berdasarkan permasalahan di atas, maka peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian di SMA Negeri 2 Banguntapan tentang “Efektivitas
Model Pembelajaran Matematika Tipe Think Talk Write (TTW) Dipadukan
Metode Talking Stick Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Dan Self
Confidence Siswa”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasikan
beberapa permasalahan sebagai berikut:
1. Masih rendahnya kemampuan berpikir kritis dan self confidence siswa.
2. Kurangnya pengembangan kemampuan berpikir kritis dan self confidence
siswa yang mengarah pada tujuan pembelajaran matematika.
3. Model pembelajaran matematika tipe TTW dipadukan metode Talking
Stick belum pernah diterapkan di SMA Negeri 2 Banguntapan khususnya
kelas X MIPA.
C. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka peneliti perlu
membatasi permasalahan agar lebih fokus dan optimal dalam penelitian ini.
7
Penelitian ini difokuskan untuk mengetahui efektivitas model pembelajaran
TTW dipadukan metode Talking Stick terhadap kemampuan berpikir kritis dan
self confidence siswa.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, rumusan masalah dalam
penelitian ini yaitu :
1. Apakah model pembelajaran matematika tipe TTW dipadukan metode
Talking Stick lebih efektif daripada pembelajaran konvensional terhadap
kemampuan berpikir kritis siswa?
2. Apakah model pembelajaran matematika tipe TTW dipadukan metode
Talking Stick lebih efektif daripada pembelajaran konvensional terhadap
self confidence siswa?
E. Tujuan Penelitian
Sejalan dengan rumusan masalah, tujuan dari penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Mengetahui efektivitas model pembelajaran matematika tipe TTW
dipadukan metode Talking Stick dibandingkan dengan pembelajaran
konvensional terhadap kemampuan berpikir kritis siswa.
2. Mengetahui efektivitas model pembelajaran matematika tipe TTW
dipadukan metode Talking Stick dibandingkan dengan pembelajaran
konvensional terhadap self confidence siswa.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian sebagai berikut:
8
1. Manfaat teoritis
a. Dapat memberikan tambahan khasanah teori pengetahuan tentang
manakah yang lebih efektif antara model pembelajaran matematika tipe
TTW dipadukan metode Talking Stick dibandingkan dengan metode
konvensional jika ditinjau terhadap kemampuan berpikir kritis dan self
confidence siswa.
b. Dapat memberikan bahan kajian untuk penelitian lebih lanjut dan lebih
mendalam tentang permasalahan yang berkaitan dengan topik penelitian
tersebut.
2. Manfaat praktis
a. Bagi guru, terutama guru mata pelajaran matematika, hasil penelitian
ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai variasi model
mengajar matematika yang dapat digunakan sebagai usaha untuk
mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan self confidence siswa.
b. Bagi murid, penelitian ini diharapkan dapat menjadikan motivasi dalam
usaha mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan self confidence
mereka, khususnya dalam pelajaran matematika.
c. Bagi sekolah, sekolah secara tidak langsung dapat memperoleh
masukan untuk proses pembelajaran berikutnya.
G. Definisi Operasional
Adapun definisi operasional dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:
1. Pembelajaran matematika adalah suatu proses kerjasama dan kombinasi
antara guru dan siswa yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi,
9
material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi
untuk mencapai tujuan pembelajaran matematika, yaitu untuk
memanfaatkan segala potensi yang bersumber dari dalam diri siswa itu
sendiri guna mempersiapkan siswa menghadapi perkembangan dan
perubahan dunia, serta untuk membekali siswa dengan kemampuan
berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan
bekerjasama.
2. Model pembelajaran tipe TTW pada dasarnya pembelajaran ini dibangun
melalui proses berpikir, berbicara dan menulis. Alur kemajuan
pembelajaran TTW dimulai dari keterlibatan siswa dalam berpikir (Think)
atau berdialog dengan dirinya sendiri setelah proses membaca, selanjutnya
berbicara (Talk) dan membagi ide dengan temannya sebelum menulis
(Write).
3. Pembelajaran dengan metode Talking Stick diawali oleh penjelasan guru
mengenai materi pokok yang akan dipelajari kemudian siswa diberi
kesempatan membaca dan mempelajari materi tesebut. Guru selanjutnya
meminta kepada siswa menutup bukunya. Guru mengambil tongkat (stick)
yang telah dipersiapkan sebelumnya. Tongkat tersebut diberikan kepada
salah satu siswa. Siswa yang menerima tongkat tersebut diwajibkan
menjawab pertanyaan dari guru demikian seterusnya.
4. Model pembelajaran matematika tipe TTW dipadukan Metode Talking
Stick yang dimaksud adalah gabungan antara model pembelajaran
matematika tipe TTW dan metode Talking Stick.
10
5. Pembelajaran konvensional yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
pembelajaran yang biasa digunakan oleh guru mata pelajaran matematika
SMA Negeri 2 Banguntapan yaitu dengan menggunakan metode
ekspositori.
6. Berpikir kritis adalah suatu proses ataupun kemampuan yang terarah dan
jelas yang merupakan salah satu perwujudan dari suatu penyelenggaraan
belajar-mengajar dalam bentuk memecahkan masalah, mengambil
keputusan, membujuk, menganalisis asumsi, dan melakukan penelitian
ilmiah; kemampuan untuk berpendapat dengan cara terorganisasi;
kemampuan untuk mengevaluasi secara sistematis bobot pendapat pribadi
dan orang lain.
7. Self confidence merupakan rasa percaya diri siswa akan kemampuannya
dalam menyelesaikan masalah yang dihadapinya serta dapat mencapai
tujuannya.
8. Efektivitas pembelajaran matematika yang dimaksud dalam penelitian ini
adalah ukuran keberhasilan suatu proses pembelajaran matematika yang
dikelola semaksimal mungkin menggunakan model pembelajaran tipe
TTW dipadukan metode Talking Stick.
100
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut:
1. Dilihat dari hasil uji Mann-Whitney Posttest kemampuan berpikir kritis,
diketahui bahwa nilai Asymp. sig. uji satu pihak (1-tailed) adalah 0,010,
artinya nilai Asymp. sig. (1-tailed) kurang dari 0,05 yang berarti
ditolak atau diterima. Disimpulkan bahwa rata-rata skor posttest
kemampuan berpikir kritis siswa kelas eksperimen lebih tinggi daripada
rata-rata skor posttest kemampuan berpikir kritis siswa kelas kontrol.
Berdasarkan pembahasan juga, dapat ditarik kesimpulan model
pembelajaran matematika tipe TTW dipadukan metode Talking Stick lebih
efektif daripada pembelajaran konvensional terhadap kemampuan berpikir
kritis siswa.
2. Dilihat dari hasil uji Mann-Whitney Postscale skala sikap self confidence,
diketahui bahwa nilai Asymp. sig. uji satu pihak (1-tailed) adalah 0,0005,
artinya nilai Asymp. sig. (1-tailed) kurang dari 0,05 yang berarti
ditolak atau diterima. Disimpulkan bahwa rata-rata skor postscale skala
sikap self confidence siswa kelas eksperimen lebih tinggi daripad rata-rata
skor postscale skala sikap self confidence siswa kelas kontrol. Berdasarkan
pembahasan juga, dapat ditarik kesimpulan model pembelajaran
101
matematika tipe TTW dipadukan metode Talking Stick lebih efektif
daripada pembelajaran konvensional terhadap self confidence siswa.
B. Saran
Adapun saran yang dapat peneliti berikan untuk guru maupun penelitian
selanjutnya yaitu:
1. Guru mata pelajaran matematika SMA Negeri 2 Banguntapan dapat
menerapkan model pembelajaran TTW dipadukan metode Talking Stick
sebagai salah satu alternatif pembelajaran matematika untuk
mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan self confidence siswa.
2. Bagi peneliti berikutnya, dapat melakukan penelitian lebih mendalam
mengenai ada tidaknya hubungan antara kemampuan berpikir kritis dan
self confidence siswa.
3. Bagi peneliti berikunya, dapat melakukan penelitian mengenai penerapan
model pembelajaran TTW dipadukan metode Talking Stick untuk
digunakan pada materi atau mata pelajaran lainnya.
102
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu dan Widodo Supriyono. 2004. Psikologi Belajar. Jakarta: Asdi
Mahasatya.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi).
Jakarta: Bumi Aksara.
Azwar, Saifuddin. 2013. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Desmita. 2009. Psikologi Perkembangan Peserta Didik: Panduan Bagi Orang
Tua dan Guru dalam Memahami Psikologi Anak Usia SD, SMP, dan SMA.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Djudin, Tomo. 2013. Statistika Parametrik: Dasar Pemikiran dan Penerapannya
dalam Penelitian. Yogyakarta: Tiara Wacana.
Fisher, Alec. 2009. Berpikir Kritis: Sebuah Pengantar. Diterjemahkan oleh:
Benyamin Hadinata. Jakarta: Erlangga.
Margono, Guguk. 2005. Pengembangan Instrumen Pengukur Rasa Percaya diri
Mahasiswa terhadap Matematika. [Versi Elektronik]. Jurnal Ilmu
Pendidikan, 12.1, 45-61.
Gufron, M. Nur dan Rini Risnawati S. 2012. Teori-Teori Psikologi. Yogyakarta:
Ar Ruzz Media.
Hapsari, Mahrita. 2011. Upaya Meningkatkan Self-Confidence Siswa dalam
Pembelajaran Matematika Melalui Model Inkuiri Terbimbing. Makalah
dipresentasikan dalam Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan
Matematika tanggal 3 Desember 2011 di Jurusan Pendidikan Matematika
FMIPA UNY.
Hakim, Thursan. 2002. Mengatasi Rasa Tidak Percaya Diri. Jakarta: Puspa
Swara.
Hamzah, H.M. Ali, dan Muhlisrarini. 2014. Perencanaan Dan Strategi
Pembelajaran Matematika. Jakarta: Rajawali Press.
Hassoubah, Izhab Zaleha. 2004. Developing Creative And Critical Thinking Skills
Cara Berpikir Kreatif Dan Kritis. Bandung: Nuansa.
103
Hidayat, Wahyu dan Anik Yuliani. 2011. Meningkatkan Kemampuan Berpikir
Kritis Matematik Siswa Sekolah Menengah Atas Melalui Pembelajaran
Kooperatif Think-Talk-Write. Dalam Prosiding Seminar Nasional Matematika
dan Pendidikan Matematika di FMIPA UNY.
Ibrahim dan Suparni. 2008. Strategi Pembelajaran Matematika. Yogyakarta:
Bidang Akademik UIN Sunan Kalijaga.
Isjoni. 2009. Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi
Antar Peserta Didik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Kadir. 2015. Statistika Terapan: Konsep, Contoh dan Analisis Data dengan
Program SPSS/Lisrel dalam Penelitian. Jakarta: Rajawali Pers.
Koenig, Larry J.. 2003. Smart Discipline: Menanamkan Disipllin dan
Menumbuhkan Rasa Percaya Diri pada Anak. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.
Mahrita, J.H. 2011. Upaya meningkatkan Self Confidence Siswa dalam
Pembelajaran Matematika Melalui Model Inkuri Terbimbing. Makalah
dipresentasikan dalam Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan
Matematika, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 3 Desember
2011.
Nasution, S. 1995. Didaktik Asas-Asas Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Sagala, Syaiful. 2010. Supervisi Pembelajaran. Bandung: Alfabera.
Sanjaya, Wina. 2008. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Prenada Media.
Sudaryanto. 2008. Pembelajaran Kemampuan Berpikir Kritis. Jakarta: Universitas
Indonesia.
Sudrajat, D. 2008. Program Pengembangan Self Efficacy Bagi Konselor di SMA
Negeri Se-Kota Bandung. UPI: Tidak Diterbitkan.
Suherman, Erman, dkk. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer.
Bandung: UPI.
Sukino. 2006. Matematika untuk SMA Kelas X Semester 2. Jakarta: Erlangga.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif
dan R&D. Bandung: Alfabeta.
104
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2005. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:
Rosdakarya.
Topatimasang, Roem. 2005. Pendidikan Populer: Membangun Kesadaran Kritis.
Yogyakarta: INSISTPress.
Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progesif: Konsep,
Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP). Jakarta: Kencana.
Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2003.
Jakarta: Armas Duta Jaya.
Wahab, Rohmalina. 2016. Psikologi Belajar. Jakarta: Rajawali Pers.
Wardhani, Sri, dkk. 2010. Pembelajaran Kemampuan Pemecahan Masalah
Matematika di SD. Yogyakarta: Kementerian Pendidikan Nasional Direktorat
Jenderal Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan; Pusat
Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
(PPPPTK) Matematika.
Wijaya, Ade. 2014. Hubungan Antara Tingkat Intelegensi dengan Kepercayaan
Diri Siswa Kelas X SMA N 7 Kota Bengkulu. (Penelitian Kuantitaif). Skripsi
Universitas Bengkulu.
Yamin, Martinis dan Bansu. 2012. Taktik Mengembangkan Kemampuan
Individual Siswa. Ciputat : GP Press Group.