efektifitas pengawasan dan penegakan hukum sektor pertambangan mineral dan batubara
TRANSCRIPT
PENGAWASAN PERTAMBANGAN PENGAWASAN PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARAMINERAL DAN BATUBARA
DIREKTORAT JENDERAL MINERAL DAN BATUBARAKEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
Jakarta, 29 Agustus 2017
EFEKTIVITAS PENGAWASAN DAN PENEGAKAN HUKUM SEKTOR PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA
Padat Modal & Teknologi. Risiko Besar dan Khusus. Peralatan Khusus. Dinamis (Bahaya & Risiko
Berpindah).
KarakteristikKarakteristik PP 19 tahun 1973PP 19 tahun 1973 Memiliki Personal
Khusus.Menteri ESDM melakukan pengawasan atas K3 dalam bidang pertambangan kecuali untuk Ketel Uap.
Kementerian ESDMKementerian ESDM
Tambang Permukaan
Kapal Keruk
Tambang Bawah Tanah
Tambang SemprotKuari
3
I. I. KARAKTERISTIK PERTAMBANGANKARAKTERISTIK PERTAMBANGAN
IIII. . RUANG LINGKUP RUANG LINGKUP PENGAWASANPENGAWASAN Pengawasan Pertambangan Minerba dilakukan oleh;
1.Inspektur Tambang, untuk aspeka.teknis pertambangan;
b.konservasi sumber daya mineral dan batubara;
c.keselamatan dan kesehatan kerja pertambangan;
d.keselamatan operasi penambangan;
e.pengelolaan lingkungan hidup, reklamasi, dan pasca tambang;
f.penguasaan, pengembangan, dan penerapan teknologi pertambangan;
2.Pejabat Yang Ditunjuk, untuk aspek3.Pemasaran
4.Keuangan
5.Pengelolaan data mineral dan batubara
6.Pengembangan tenaga kerja teknis pertambangan
7.Pengembangan dan pemberdayaan masyarakat setempat
8.Kegiatan lain di bidang kegiatan usaha pertambangan yang menyangkut kepentingan umum
9.Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan IUP, IPR atau IUPK
10.Jumlah, jenis, dan mutu hasil usaha pertambangan
3. PPNS, untuk aspek (UU No. 4 Th. 2009 & Permen ESDM No. 31 Th. 2016)
Perusahaan Pertambangan
PPENGAWASAN OLEH INSPEKTUR TAMBANG ENGAWASAN OLEH INSPEKTUR TAMBANG
PemerintahPemerintahPerusahaanPerusahaan
• Kepala Inspektur Tambang• Inspektur Tambang • Kepala Inspektur Tambang• Inspektur Tambang
• Kepala Teknik Tambang • Organisasi dan Personil• Program• Anggaran & Biaya• Dokumen & Laporan
• Kepala Teknik Tambang • Organisasi dan Personil• Program• Anggaran & Biaya• Dokumen & Laporan
Hukum & PeraturanHukum & Peraturan UU No. 23 Tahun 2014 ttg Pemerintahan Daerah UU No. 4 Tahun 2009 ttg Pertambangan Mineral dan Batubara PP No. 55 Tahun 2010 ttg Pembinaan dan Pengawasan Pertbngan Minerba PP No.19 Tahun 1973 ttg Pengaturan dan Pengawasan K3 di Bidang
Pertambangan Kepmen No.555.K Tahun 1995 ttg K3 Pertambangan Umum Permen ESDM No.7 Tahun 2014 tentang Jaminan Reklamasi dan
Pascatambang Permen ESDM No.38 Tahun 2014 ttg Penerapan SMKP Minerba
UU No. 23 Tahun 2014 ttg Pemerintahan Daerah UU No. 4 Tahun 2009 ttg Pertambangan Mineral dan Batubara PP No. 55 Tahun 2010 ttg Pembinaan dan Pengawasan Pertbngan Minerba PP No.19 Tahun 1973 ttg Pengaturan dan Pengawasan K3 di Bidang
Pertambangan Kepmen No.555.K Tahun 1995 ttg K3 Pertambangan Umum Permen ESDM No.7 Tahun 2014 tentang Jaminan Reklamasi dan
Pascatambang Permen ESDM No.38 Tahun 2014 ttg Penerapan SMKP Minerba
PENGAWASAN OLEH PPNSPENGAWASAN OLEH PPNS
1. UU NO. 2 TAHUN 2002
2. Permen ESDM No. 31 Tahun 2016
Dalam menjalankan fungsinya, Kepolisian dibantu oleh:
a. kepolisian khusus;
b. penyidik pegawai negeri sipil;
c. bentuk-bentuk pengamanan swakarsa.
Melaksanakan pengawasan, pengamatan, penelitian atau pemeriksaan, dan penyidikan tindak pidana dalamkegiatan usaha pertambangan.
Kewenangan :
•Melakukan pemeriksaan atas laporan/keterangan, orang/badan, sarana prasarana
•Memanggil saksi/tersangaka dan tenaga ahli
•Menggeledah, menyegel dan/atau menyita sarana dan alat
•Menghentikan penyidikan
Penangkapan
NO KATEGORI PNS JUMLAH
1 Inspektur Tambang 126
2 Telah Mengikuti Diklat IT (Termasuk IT) 574
3 Belum mengikuti diklat 375
Total (Telah Diklat + Belum Diklat) 949
Status per 25 Januari 2017
A. PERSONIL
IIIIII. KONDISI SAAT INI. KONDISI SAAT INI
NO
PERMASALAHAN TINDAK LANJUT KETERLIBATAN PIHAK LAIN
STATUS
1. Berkoordinasi dengan pemerintah daerah mengenai anggaran operasional IT di daerah.
• Telah diadakan pertemuan dengan Kemendagri, Biro SDM KESDM
• Sudah terbit Permendagri No. 33 Tahun 2017 Tentang Pedoman Penyusunan APBD TA 2018
Biro SDM KESDM dan Dinas ESDM Provinsi
in progress
2. PNS daerah yang sudah dialihkan ke KESDM namun tidak bisa memenuhi kriteria menjadi IT
• Sudah dilakukan Rapat dengan Biro SDM KESDM
• Diusulkan menjadi pejabat pengawas
Biro SDM KESDMKemenPANKemendagri
in progress
IIIIII. KONDISI SAAT INI. KONDISI SAAT INI
A. PERSONIL PPNS DITJEN MINERBA = 34 ORANG
1. Belum ditunjuknya Kepala PPNS yang bertindak selaku Atasan Penyidik untuk memberikan Surat Perintah Penyidikan
2. Belum ada sarana dan prsarana dalam menunjang kegiatan operasional
3. Belum adanya Anggaran untuk mendukung tugas penyidikan
B. KENDALA :
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN KESELAMATAN PERTAMBANGAN PASCA UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014
PEMBINAAN
Pemberian Pedoman & Standar
Pendidikan & Pelatihan
Perencanaan,
Penelitian,
Pengembangan
Pemantauan, &
Evaluasi
Pemberian: Bimbingan,
Supervisi,Konsultasi
PKUP;IUP, IPR, IUPK
Inspektur TambangInspektur TambangMenteriMenteri
I. I. K3 PERTAMBANGANK3 PERTAMBANGAN(Pasal 26 PP Nomor 55 Tahun 2010)
I. I. K3 PERTAMBANGANK3 PERTAMBANGAN(Pasal 26 PP Nomor 55 Tahun 2010)
Sasaran: Menghindari Kecelakaan dan Penyakit Akibat Kerja
Objek:a. Keselamatan Kerjab. Kesehatan Kerjac. Lingkungan Kerjad. Sistem Manajemen K3
II.II. KESELAMATAN OPERASIKESELAMATAN OPERASI (KO)(KO) PERTAMBANGANPERTAMBANGAN
(Pasal 27 PP Nomor 55 Tahun 2010)
II.II. KESELAMATAN OPERASIKESELAMATAN OPERASI (KO)(KO) PERTAMBANGANPERTAMBANGAN
(Pasal 27 PP Nomor 55 Tahun 2010) Sasaran:
Terciptanya kegiatan operasi pertambangan yang aman dan selamat.
Objek:a. Sistem dan Pelaksanaan
Pemeliharaan/Perawatan Sarana, Prasarana, Instalasi dan Peralatan Pertambangan;
b. Pengamanan Instalasi; c. Kelayakan Sarana, Prasarana,
Instalasi, dan Peralatan Pertambangan
d. Kompetensi Tenaga Teknike. Evaluasi Laporan Hasil Kajian Teknis
Pertambangan
PENGAWASANKESELAMATAN
PERTAMBANGAN
KESELAMATAN KERJA
KESEHATAN KERJA
LINGKUNGAN KERJA
SISTEM MANAJEMEN
K3
•Manajemen Risiko•Manajemen Keadaan darurat•Administrasi•Program•Diklat•Inspeksi•Penyelidikan
•Ergonomic •Higienis & Sanitasi
•Program•Pengelolaan Mkn, Mnum, & Gizi
•Diagnosis Penyakit
•Debu•Kebisingan•Getaran•Pencahayaan•Udara•Ventilasi•Faktor Kimia•Radiasi•Faktor Biologi•Kebersihan
PENGAWASAN K3 PERTAMBANGAN(PASAL 26, PP 55 TAHUN 2010)
PENTINGNYA ADMINISTRASI & LAPORAN KP
Pengusaha baru dapat memulai usaha pertambangan setelah memberitahukan secara tertulis kepada KAPIT (Psl 4, Kepmen 555.K)
Pengusaha baru dapat memulai usaha pertambangan setelah memberitahukan secara tertulis kepada KAPIT (Psl 4, Kepmen 555.K)
Psl 5, Kepmen 555K:(1) Kegiatan eksplorasi atau eksploitasi baru dapat dimulai setelah pemegang Kuasa Pertambangan memiliki KTT. (2) Pengusaha wajib menunjuk KTT dan mendapat pengesahan KAPIT.
Psl 5, Kepmen 555K:(1) Kegiatan eksplorasi atau eksploitasi baru dapat dimulai setelah pemegang Kuasa Pertambangan memiliki KTT. (2) Pengusaha wajib menunjuk KTT dan mendapat pengesahan KAPIT.
LAPORAN
ADMINISTRASI
Pasal 1 ayat (26) Permen ESDM No. 33 Tahun 2015
“Kepala Inspektur Tambang adalah Pejabat yang secara
ex officio menduduki jabatan Direktur yang mempunyai
tugas pokok dan fungsi di bidang keteknikan
pertambangan mineral dan batubara.”
Pasal 1 ayat (27) Permen ESDM No. 33 Tahun 2015
“Inspektur Tambang adalah Pegawai Negeri Sipil yang
diberi tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak
untuk melakukan pelaksanaan inspeksi tambang.”
KEPALA ISNPEKTUR TAMBANG (KAIT)
DAN INSPEKTUR TAMBANG (IT)
Pasal 1 ayat (17) Permen ESDM No. 38 Tahun 2014
“Kepala Teknik Tambang adalah orang yang menduduki jabatan tertinggi
di dalam struktur organisasi Perusahaan Pertambangan di wilayah
kegiatan usaha pertambangan yang bertanggung jawab kepada KAIT atas
dilaksanakan dan ditaatinya ketentuan peraturan perundang-undangan
di bidang Keselamatan Pertambangan di wilayah yang menjadi tanggung
jawabnya.”
Pasal 1 ayat (18) Permen ESDM No. 38 Tahun 2014“Penanggung Jawab Operasional adalah orang yang menduduki jabatan
tertinggi dalam struktur organisasi Perusahaan Jasa Pertambangan di
wilayah kegiatan usaha jasa pertambangan yang bertanggung jawab
kepada KTT atas dilaksanakan dan ditaatinya peraturan perundang-
undangan di bidang keselamatan pertambangan di wilayah yang menjadi
tanggung jawabnya.”
KEPALA TEKNIK TAMBANG (KTT)DAN PENANGGUNG JAWAB OPERASIONAL
(PJO)
Kepala Teknik TambangKepala Teknik Tambang
Lampiran I, Elemen III, Permen ESDM No. 38 Tahun 2014
KTT dalam melakukan tugasnya dibantu oleh pengawas operasional dan pengawasan teknik.
Pengawas operasional dan pengawasan teknik harus memiliki kompetensi yang disyaratkan
dalam ketentuan peraturan perundang-undangan.
Lampiran I, Elemen III, Permen ESDM No. 38 Tahun 2014
KTT dalam melakukan tugasnya dibantu oleh pengawas operasional dan pengawasan teknik.
Pengawas operasional dan pengawasan teknik harus memiliki kompetensi yang disyaratkan
dalam ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pengawas Operasional & Pengawas TeknisPengawas Operasional & Pengawas Teknis
a. Bertanggung jawab untuk
keselamatan, kesehatan, dan
kesejahteraan pekerja tambang yang
menjadi bawahannya.
b. Melaksanakan inspeksi, pemeriksaan
& pengujian.c. Bertanggung jawab atas
keselamatan,kesehatan dan kesejahteraan semua orang yg ditugaskan kepadanya.
d. Membuat dan menandatangani
laporan untuk poin (b).
a. Bertanggung jawab untuk
keselamatan, kesehatan, dan
kesejahteraan pekerja tambang yang
menjadi bawahannya.
b. Melaksanakan inspeksi, pemeriksaan
& pengujian.c. Bertanggung jawab atas
keselamatan,kesehatan dan kesejahteraan semua orang yg ditugaskan kepadanya.
d. Membuat dan menandatangani
laporan untuk poin (b).
Pengawas OperasionalPengawas Operasional
Terkait Dengan Administrasi & Laporan KPTerkait Dengan Administrasi & Laporan KP
a. Bertanggungjawab untuk keselamatan pemasangan dan pekerjaan serta pemeliharaan SPIPP yang menjadi tugasnya.
b. Mengawasi dan memeriksa semuan SPIPP dalam ruang lingkup yang menjadi tanggung jawabnya.
c. Menjamin selalu dilaksanakannya penyelidikan, pemeriksaan, dan pengujian SPIPP
d. Membuat dan menandatangani laporan untuk poin (c)
e. Melaksanakan penyelidikan, pemeriksaan, dan pengujian SPIPP sebelum digunakan, setelah dipasang kembali, dan/atau diperbaiki.
f. Merencanakan dan menekankan dilaksanakannya jadwal pemeliharaan yang telah direncanakan serta semua perbaikan SPIPP yang dipergunakan.
a. Bertanggungjawab untuk keselamatan pemasangan dan pekerjaan serta pemeliharaan SPIPP yang menjadi tugasnya.
b. Mengawasi dan memeriksa semuan SPIPP dalam ruang lingkup yang menjadi tanggung jawabnya.
c. Menjamin selalu dilaksanakannya penyelidikan, pemeriksaan, dan pengujian SPIPP
d. Membuat dan menandatangani laporan untuk poin (c)
e. Melaksanakan penyelidikan, pemeriksaan, dan pengujian SPIPP sebelum digunakan, setelah dipasang kembali, dan/atau diperbaiki.
f. Merencanakan dan menekankan dilaksanakannya jadwal pemeliharaan yang telah direncanakan serta semua perbaikan SPIPP yang dipergunakan.
Pengawas TeknisPengawas Teknis
Kepala Teknik TambangKepala Teknik Tambang
Lampiran I, Elemen III, Permen ESDM No. 38 Tahun 2014
Bagian K3 dan KO Pertambangan harus berada langsung di bawah KTT dalam struktur
organisasi Perusahaan Pertambangan atau berada langsung di bawah PJO dalam struktur
organisasi Perusahaan Jasa Pertambangan.
Lampiran I, Elemen III, Permen ESDM No. 38 Tahun 2014
Bagian K3 dan KO Pertambangan harus berada langsung di bawah KTT dalam struktur
organisasi Perusahaan Pertambangan atau berada langsung di bawah PJO dalam struktur
organisasi Perusahaan Jasa Pertambangan.
Bagian Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan Keselamatan Operasi (KO) Pertambangan
Bagian Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan Keselamatan Operasi (KO) Pertambangan
a. Mengumpulkan dan menganaliasa data dan mencatat
rincian .
b. Mengumpulkan data mengenai area dan kegiatan yang
memerlukan pengawasan yang lebih ketat dgn maksud
untuk memberikan saran.
c. Memberikan penerangan dan petunjuk.
d. Membentuk dan melatih anggota Tim Penyelamat
Tambang.
e. Menyusun statistik kecelakaan.
f. Melakukan evaluasi keselamatan dan kesehatan kerja.
a. Mengumpulkan dan menganaliasa data dan mencatat
rincian .
b. Mengumpulkan data mengenai area dan kegiatan yang
memerlukan pengawasan yang lebih ketat dgn maksud
untuk memberikan saran.
c. Memberikan penerangan dan petunjuk.
d. Membentuk dan melatih anggota Tim Penyelamat
Tambang.
e. Menyusun statistik kecelakaan.
f. Melakukan evaluasi keselamatan dan kesehatan kerja.
Bagian K3Bagian K3
Terkait Dengan Administrasi & Laporan KPTerkait Dengan Administrasi & Laporan KP
a. Mengumpulkan dan mengevaluasi rekaman hasil pemeriksaan dan pemeliharaan SPIPP.
b. Mengumpulkan dan mengevaluasi rekaman hasil pengamanan instalasi.
c. Mengumpulkan dan mengevakuasi rekaman hasil pengujian dan penyelidikan terhadap kelayakan SPIPP.
d. Mengumpulkan rekaman hasil kajian teknis KO Pertambangan.
e. Mengumpulkan data kompetensi tenaga teknik.
f. Mengumpulkan rekaman jadwal pemeliharaan SPIPP.
g. Melakukan analisis data dari rekaman KO Pertambangan dan memberikan rekomendasi tindak lanjut.
a. Mengumpulkan dan mengevaluasi rekaman hasil pemeriksaan dan pemeliharaan SPIPP.
b. Mengumpulkan dan mengevaluasi rekaman hasil pengamanan instalasi.
c. Mengumpulkan dan mengevakuasi rekaman hasil pengujian dan penyelidikan terhadap kelayakan SPIPP.
d. Mengumpulkan rekaman hasil kajian teknis KO Pertambangan.
e. Mengumpulkan data kompetensi tenaga teknik.
f. Mengumpulkan rekaman jadwal pemeliharaan SPIPP.
g. Melakukan analisis data dari rekaman KO Pertambangan dan memberikan rekomendasi tindak lanjut.
Bagian KOBagian KO
Kepala Teknik TambangKepala Teknik Tambang
Lampiran I, Elemen III, Permen ESDM No. 38 Tahun 2014
Perusahaan wajib membentuk dan menetapkan secara resmi Komite Keselamatan Pertambangan yang
beranggotakan perwakilan dari bagian K3 Pertambangan, bagian KO Pertambangan, bagian operasional
perusahaan, dan wakil dari pekerja tambang.
Lampiran I, Elemen III, Permen ESDM No. 38 Tahun 2014
Perusahaan wajib membentuk dan menetapkan secara resmi Komite Keselamatan Pertambangan yang
beranggotakan perwakilan dari bagian K3 Pertambangan, bagian KO Pertambangan, bagian operasional
perusahaan, dan wakil dari pekerja tambang.
Komite Keselamatan PertambanganKomite Keselamatan Pertambangan
a. Ketua yang dijabat oleh KTT
untuk Perusahaan Pertambangan
atau PJO untuk Perusahaan Jasa
Pertambangan.
b. Wakil Ketua.
c. Sekretaris yang dijabat oleh
Pengelola Keselamatan
Pertambangan tertinggi di
Perusahaan.
d. Anggota.
a. Ketua yang dijabat oleh KTT
untuk Perusahaan Pertambangan
atau PJO untuk Perusahaan Jasa
Pertambangan.
b. Wakil Ketua.
c. Sekretaris yang dijabat oleh
Pengelola Keselamatan
Pertambangan tertinggi di
Perusahaan.
d. Anggota.
Stuktur Komite KPStuktur Komite KP
Terkait Dengan Administrasi & Laporan KPTerkait Dengan Administrasi & Laporan KP
a.Mengidentifikasi, menetapkan, dan mengesahkan TSP KP.
b.Memastikan pelaksanaan dan perkembangan TSP KP.
c.Memastikan diterbitkannya kebijakan, standar, dan prosedur KP.
d.Memastikan terselenggaranya audit KP secara berkala.
e.Memastikan terlaksananya tinjauan manajemen terhadap penerapan SMKP.
f. Membahas masalah-masalah dan membuat program pencegahan mengenai KP.
a.Mengidentifikasi, menetapkan, dan mengesahkan TSP KP.
b.Memastikan pelaksanaan dan perkembangan TSP KP.
c.Memastikan diterbitkannya kebijakan, standar, dan prosedur KP.
d.Memastikan terselenggaranya audit KP secara berkala.
e.Memastikan terlaksananya tinjauan manajemen terhadap penerapan SMKP.
f. Membahas masalah-masalah dan membuat program pencegahan mengenai KP.
Tugas dan Tanggung Jawab Komite KPTugas dan Tanggung Jawab Komite KP
ORGANISASI MANAJEMENKESELAMATAN PERTAMBANGAN
External & Internal Audit Komite KP
KEPALA TEKNIK TAMBANG
Pengawas Teknis
Program KP
TARGET KPNO YES
Manager KP
Pengawas Operasional
Terkait Dengan Administrasi & Laporan KPTerkait Dengan Administrasi & Laporan KP
Bagian dari sistem manajemen perusahaan secara keseluruhan dalam rangka pengendalian r isiko keselamatan pertambangan yang terdiri dari K3 dan KO Pertambangan.(PERMEN 38/ 2014, Pasal 1 angka 1)
DEFINISI DAN RUANG LINGKUP SMKP
Continual Improvement
PERMEN ESDMO NO. 38 TAHUN 2014 TENTANG PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN
KESELAMATAN PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA
• Kepala Teknik Tambang• Wakil Kepala Teknik Tambang• Kepala Teknik Tambang• Wakil Kepala Teknik Tambang
PengesahanPengesahan
• Rekomendasi Pembelian Bahan Peledak• Rekomendasi Pembelian Bahan Peledak
RekomendasiRekomendasi
• Buku Tambang• Buku Daftar Kecelakaan• Buku Derek, Buku Kawat. Buku Catatan
Ventilasi & Penyanggaan, Buku Catatan Pemeriksaan Sumuran
• Buku Peraturan Kerja Kapal Keruk & Buku Jurnal Teknik
• Laporan Rutin dan Non Rutin
• Buku Tambang• Buku Daftar Kecelakaan• Buku Derek, Buku Kawat. Buku Catatan
Ventilasi & Penyanggaan, Buku Catatan Pemeriksaan Sumuran
• Buku Peraturan Kerja Kapal Keruk & Buku Jurnal Teknik
• Laporan Rutin dan Non Rutin
Media Komunikasi, Informasi & LaporanMedia Komunikasi, Informasi & Laporan
Sertifikasi Peralatan, Instalasi, Sarana &
Prasarana
Sertifikasi Peralatan, Instalasi, Sarana &
Prasarana
• Juru Ledak• Juru Ukur• Pengawas Operasional (POP; POM; POU)• Juru Las (dengan pihak ke-3)• Operator Alat Angkat dan Angkut (dengan pihak ke-3)
• Juru Ledak• Juru Ukur• Pengawas Operasional (POP; POM; POU)• Juru Las (dengan pihak ke-3)• Operator Alat Angkat dan Angkut (dengan pihak ke-3)
Sertifikasi PersonilSertifikasi Personil
• Tinggi jenjang, kestabilan lereng
• Ventilasi, penyanggaan,
• Perubahan kostruksi alat pemindah tanah, dll
• Tinggi jenjang, kestabilan lereng
• Ventilasi, penyanggaan,
• Perubahan kostruksi alat pemindah tanah, dll
Pengkajian & PersetujuanPengkajian & Persetujuan
A. PENGAWASAN ADMINISTRASI
Kondisi Lapangan
Audit
Kesiapsiagaan Darurat
Investigasi Kec.
Inspeksi
Kesehatan Kerja
APD
Training
IBPR
Program
KTT/PJO
Organisasi
Kebijakan
Peraturan KP
Kelistrikan & Permesinan
Pertemuan KP
Kampanye KP
B. PENGAWASAN OPERASIONAL
Sumber : Data Nasional KESDM Tahun 2010 s.d 2016
TAHUN NO. NO. SURATTANGGAL
SURATPERIHAL
2016 1 135/37.04/dbt/2016 14 Januari 2016
Edaran Tentang tindak Lanjut Hasil Investigasi dan Hasil Inspeksi pada
Perusahaan Pertambangan Mineral dan Batubara
2015
2 1211/30/DJB/2015 28 Juli 2015 Pengelolaan Lingkungan Kerja Pertambangan
3 906/04/DJB/2015 22 Juni 2015Himbauan Menjelang Bulan Suci Ramadhan dan Upaya Terhadap
Pencegahan Kecelakaan Tambang
4 1103/37.04/DBT/2015 6 April 2015Pelaporan Pengelolaan Keselamatan Pertambangan Mineral dan Batubara
5 1271/37.04/DBT/2015 24 April 2015Edaran Tentang Buku Tambang dan Buku Daftar Kecelakaan Tambang
6 1137/37.04/DBT/2015 10 April 2015Pengelolaan Kesehatan Kerja
Pertambangan
7 135/37.04/DBT/2015 3 februari 2015
Edaran Tentang Penunjukkan Lokasi Dalam Rangka Pembangunan Baru
Tangki Penimbunan Bahan Bakar Cair (BBC) dan Gudang Bahan Peledak
Sumber : Data Nasional KESDM Tahun 2010 s.d 2016
TAHUN NO. NO. SURATTANGGAL
SURATPERIHAL
2014
8 580/37.04/DBT/2014 7 Maret 2014Data Hasil Evaluasi Kecelakaan Tambang Tahun 2009 s.d 2013.
9 1388/37.04/DBT/2014 16 Juni 2014
Peningkatan Intensitas Pengawasan dan Upaya Menekan/Mengurangi
Kelelahan di bulan suci Ramadhan dan Piala Dunia 2014.
2013
10 426/37.04/DBT/2013 6 Februari 2013Peningkatan Pembinaan dan Pengawasan Keselamatan
Pertambangan.
11 848/37.04/DBT/2013 28 Maret 2013Peningkatan Pengelolaan
Keselamatan Pertambangan Pada Kegiatan Pengangkutan.
12 1093/37.04/DBT/2013 29 April 2013 Data Hasil Evaluasi Kecelakaan Tambang Tahun 2008 s.d 2012.
13 1575/37.04/DBT/2013 28 Juni 2013
Peningkatan Pengelolaan Keselamatan Pertambangan pada Area dan Fasilitas yang memiliki
Konsentrasi Jumlah Pekerja.
14 2457/37.04/DBT/2013 1 November 2013Administrasi Perizinan, Rekomendasi,
Sertifikasi, dan Pengesahan Aspek Keselamatan Pertambangan.
Sumber : Data Nasional KESDM Tahun 2010 s.d 2016
TAHUN NO. NO. SURATTANGGAL
SURATPERIHAL
2012
15 602/37.04/DBT/2012 5 Maret 2012Penyampaian Hasil Pertemuan Teknis Kepala Teknik Tambang Tahun 2011.
16 701/37.04/DBT/2012 21 Maret 2012Kewajiban Melaksanakan Pendidikan
dan Pelatihan.
17 1364/37.04/DBT/2012 14 Juni 2012 Penentuan Hari Kerja Hilang.
18 2036/37.04/DBT/2012 3 September 2012 Kepemilikan SIM B II bagi Operator Alat Berat.
2011
19 1346/37.04/DBT/2011 23 Juni 2011Kelayakan Peralatan dan Kompetensi
Tenaga Teknis.
20 1654/37.04/DBT/2011 27 Juli 2011 Data Hasil Evaluasi Kecelakaan Tambang Tahun 2008 s.d 2010.
21 1935/37.04/DBT/2011 6 September 2011
Instruksi Mengamankan Daerah-Daerah Bekas Tambang yang Menimbulkan Bahaya dengan Memasang Pagar,
Rambu, dan atau Tanda Peringatan, serta Melakukan Sosialisasi Kepada
Masyarakat
Sumber : Data Nasional KESDM Tahun 2010 s.d 2016
TAHUN NO. NO. SURATTANGGAL
SURATPERIHAL
201122 2092/37.04/DBT/2011 21 September 2011
Meningkatnya Jumlah Kecelakaan Tambang Tahun 2011.
23 4436/75/DJB/2011 30 Desember 2011 Pengangkatan Inspektur Tambang.
2010
24 204/37.04/DBT/2010 26 Mei 2010
Larangan Menggunakan Telepon Genggam (Handphone) saat
Mengemudikan atau Mengoperasikan Kendaraan / Unit Alat Berat.
25 205/37.04/DBT/2010 26 Mei 2010Kewajiban Observasi Terhadap
Korban Kecelakaan yang Kepalanya Terbentur.
26 4207/37.04/DBT/2010 20 Desember 2010 Penyampaian Hasil Pertemuan Teknis Kepala Teknik Tambang.
27 5369/07/DJB/2010 31 Desember 2010
Penyampaian Hasil Pertemuan Teknis Kepala Dinas Pertambangan dan
Energi / Kepala Inspektur Tambang Seluruh Indonesia.
KEPATUHAN KK/PKP2B/IUP TERHADAP PENEMPATAN JAMINAN REKLAMASI TAHUN 2017
No. SkemaJumlah
Perusahaan
Telah Menempatkan(Perusahaan)
Belum Menempatkan(Perusahaan)
Kepatuhan(%)
1 PKP2B 52 45 7 86,5 %
2 KK 17 12 5 70,59%
3 IUP BUMN
17 15 2 88,24 %
4 IUP PMA 20 20 0 100 %
Status: 25 Agustus 2017
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 8 TAHUN 1981
TENTANG HUKUM ACARA PIDANA (KUHAP)
Pasal 1 & 6:
Penyidik adalah pejabat polisi negara Republik Indonesia atau Pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu yang diberi wewenang khusus oleh undang-undang untuk melakukan penyidikan;
Pasal 2.
Penyidikan adalah serangkaian tindakan penyidik dalam hal dan menurut cara yang diatur dalam undang-undang ini untuk mencari serta mengumpulkan bukti yang dengan bukti itu membuat terang tentang tindak pidana yang terjadi dan guna menemukan tersangkanya
Pasal 7(1) Penyidik sebagaimana dimaksud karena kewajibannya mempunyai
wewenang:a. menerima laporan atau pengaduan dari seorang tentang adanya tindak pidana;b. melakukan tindakan pertama pada saat di tempat kejadian;c. menyuruh berhenti seorang tersangka dan memeriksa tanda pengenal diri tersangka;d. melakukan penangkapan, penahanan, penggeledahan dan penyitaan;e. melakukan pemeriksaan dan penyitaan surat;f. mengambil sidik jari dan memotret seorang;g. memanggil orang untuk didengar dan diperiksa sebagai tersangka atau saksi;h. mendatangkan orang ahli yang diperlukan dalam hubungannya dengan pemeriksaan perkara;i. mengadakan penghentian penyidikan;j. mengadakan tindakan lain menurut hukum yang bertanggung jawab.
(2) Penyidik sebagaimana dimaksud mempunyai wewenang sesuai dengan undang-undang yang menjadi dasar hukumnya masing-masing dan dalam pelaksanaan tugasnya berada di bawah koordinasi dan pengawasan penyidik tersebut;
(3) Dalam melakukan tugasnya sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2), penyidik wajib menjunjung tinggi hukum yang berlaku.
UU R I NO. 8 TAHUN 1981 …..(lanjutan)
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 2 TAHUN 2002
TENTANG KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
Pasal 3
(1) Pengemban fungsi kepolisian adalah Kepolisian Negara Republik Indonesia yang dibantu oleh :
a. kepolisian khusus;
b. penyidik pegawai negeri sipil; dan/atau
c. bentuk-bentuk pengamanan swakarsa.
(2) Pengemban fungsi kepolisian sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf a, b, dan c, melaksanakan fungsi kepolisian sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang menjadi dasar hukumnya masing-masing.
Pasal 158: Melakukan penambangan tanpa izin Penjara 10 th Rp 10 Miliar
Pasal 159: Menyampaikan laporan tidak benar atau menyampaikan laporan palsu
Penjara 10 th Rp 10 Miliar
Pasal 160 (1): Tidak memiliki IUP melakukan eksplorasi kurungan 1 th Rp. 200 juta
Pasal 160 (2): Tidak mempunyai IUP atau mempunyai IUP eksplorasi tetapi melakukan kegiatan operasi produksi
penjara 5 th Rp. 10 Miliar
Pasal 161: Membeli/menampung & memanfaatkan batubara dari hasil kegiatan yang tidak memiliki IUP, IPR, atau IUPK
penjara 10 th Rp.100 Milyar
Pasal 162: Mengganggu atau merintangi kegiatan operasi produksi pemegang IUP yang telah memenuhi persyaratan
kurungan 1 th Rp. 100 juta.
Kejahatan/Pelanggaran Pidana Denda
Setiap orang yang mengeluarkan izin yang bertentangan dengan UU ini dan menyalahgunakan kewenangannya
kurungan 2 th Rp. 200 juta
Kejahatan/Pelanggaran Pidana Denda
Penyalahgunaan Wewenang (Pasal 165) :
Pidana Badan Hukum Pasal 163(1): sanksi & denda ditambah 1/3 pencabutan izin usaha; dan/atau pencabutan status badan hukum
Pidana Tambahan (Pasal 164) :Perampasan barang, perampasan keuntungan & membayar ganti rugi
PROVINSIJUMLAH IUP
C&C NON C&C TOTAL
1 2 3 4
PUSAT 9 3 12ACEH 24 13 37SUMATERA UTARA 9 1 10SUMATERA BARAT 153 125 278RIAU 35 3 38JAMBI 163 32 195SUMATERA SELATAN 140 1 141BENGKULU 43 8 51LAMPUNG 160 26 186
BANGKA BELITUNG 709 164 873
KEP. RIAU 101 25 126DKI JAKARTA 0 0 0JAWA BARAT 328 291 619JAWA TENGAH 146 14 160DI. YOGYAKARTA 11 0 11JAWA TIMUR 251 211 462BANTEN 51 44 95BALI 1 10 11NTB 66 6 72NTT 116 34 150
PROVINSI
JUMLAH IUP
C&C NON C&C TOTAL
1 5 6 7
KALIMANTAN BARAT 371 170 541KALIMANTAN TENGAH 489 171 660KALIMANTAN SELATAN 438 351 789KALIMANTAN TIMUR 906 275 1181KALIMANTAN UTARA 91 4 95SULAWESI UTARA 73 54 127SULAWESI TENGAH 228 108 336SULAWESI SELATAN 193 188 381SULAWESI TENGGARA 293 86 379GORONTALO 23 12 35SULAWESI BARAT 16 12 28MALUKU 87 9 96MALUKU UTARA 181 56 237PAPUA 76 57 133PAPUA BARAT 18 37 55
TOTAL 5.999 2.601 8.600
REKAPITULASI IUP NASIONAL Status 12-Mei-2017
Jumlah IUP dicabut/diakhiri sebanyak 2.423 IUP diantaranya 2.187 IUP sudah diumumkan dan 236 IUP belum diumumkan