efektifitas pendistribusian dana zakat pada...

101
EFEKTIFITAS PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT PADA PROGRAM PENDIDIKAN (Studi Komparatif BAMUIS BNI Dan YBM BRI) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) Oleh Al Arif Billah NIM. 1113046000083 PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439 H/ 2018 M

Upload: buinhu

Post on 02-Mar-2019

234 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: EFEKTIFITAS PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39147/1/AL ARIF... · Ketua Bagian Dekorasi Konsulat Surakarta dan Jogjakarta 2009

EFEKTIFITAS PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT

PADA PROGRAM PENDIDIKAN

(Studi Komparatif BAMUIS BNI Dan YBM BRI)

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Guna Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

Oleh

Al Arif Billah

NIM. 1113046000083

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1439 H/ 2018 M

Page 2: EFEKTIFITAS PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39147/1/AL ARIF... · Ketua Bagian Dekorasi Konsulat Surakarta dan Jogjakarta 2009
Page 3: EFEKTIFITAS PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39147/1/AL ARIF... · Ketua Bagian Dekorasi Konsulat Surakarta dan Jogjakarta 2009
Page 4: EFEKTIFITAS PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39147/1/AL ARIF... · Ketua Bagian Dekorasi Konsulat Surakarta dan Jogjakarta 2009

بضى هللا انشح انشحى

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

satu persyaratan memperoleh gelar Strata I Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari karya ini terbukti bukan hasil karya saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia

menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 27 Maret 2018

Al Arif Billah

Page 5: EFEKTIFITAS PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39147/1/AL ARIF... · Ketua Bagian Dekorasi Konsulat Surakarta dan Jogjakarta 2009

v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. IDENTITAS DIRI

NAMA : Al Arif Billah

NIM : 1113046000083

TEMPAT, : Klaten, 07 Desember 1992

TANGGAL LAHIR

ALAMAT : Komplek Puri Kartika Blok DX No.12 Rt 007 Rw 06

Tajur,

Ciledug

NO. HP : 082137515300

E-MAIL : [email protected]

B. PENDIDIKAN FORMAL

1. SDN Planggu 1, Klaten (1999-2005)

2. Pondok Pesantren Modern Gontor, Ponorogo (2005-2011)

3. S1 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (2013-2018)

C. PENGALAMAN ORGANISASI

1. Ketua Bagian Dekorasi Konsulat Surakarta dan Jogjakarta 2009 Pondok

Pesantren Gontor 1

2. Ketua Bidang Kantin Belakang Aula Bagian Kantin Pusat 2010 Pondok

Pesantren Gontor 1

3. Ketua Bagian Penerimaan Tamu Bulan Ramadhan 2011 Pondok Pesantren

Gontor 5

4. Ketua Bagian Distributor Pusat 2012 Pondok Pesantren Gontor 5

5. Ketua Bidang dari Divisi Kemahasiswaan Prodi Muamalat 2014-2015 UIN

Syahid

Page 6: EFEKTIFITAS PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39147/1/AL ARIF... · Ketua Bagian Dekorasi Konsulat Surakarta dan Jogjakarta 2009

vi

ABSTRACT

Al Arif Billah. NIM 1113046000083.EFFECTIVENESS OF DISTRIBUTION

OF ZAKAT FUNDS ON EDUCATIONAL PROGRAM (COMPARATIVE

STUDY BAMUIS BNI AND YBM BRI). Syariah Economic Studies Program,

Faculty of Economics and Business, Syarif Hidayatullah State Islamic University

Jakarta, 2018, Number of small Roman pages 15 + Number of pages number 80 +

Appendix 14 .

This study aims to determine the extent to which the effectiveness of the

distribution of zakat funds channeled through educational programs. On the other

hand, it will also look at the concepts and mechanisms used in the provision of

educational assistance and to identify priority targets for providing educational

assistance.

This research uses descriptive qualitative approach. That is by describing a

phenomenon or phenomenon in detail using the data that has been collected, then

arrange it and describe it. The data used in the form of primary data obtained

directly from the agency and other sources and secondary data obtained secra

indirect and obtained from various literature and other references. With data

collection techniques in the form of field research using observation techniques,

interviews and documentation studies.

The results show that BAMUIS BNI and YBM BRI have run the

education program as part of the distribution of zakat funds quite effectively. With

the achievement of the distribution of zakat funds in the figure of 40% of each

institution. This shows the effectiveness in the distribution of zakat funds

especially in education programs.

Keywords : Effectiveness of Zakat Fund Distribution on Education

Program (Comparative Study BAMUIS BNI and YBM

BRI)

Advisor : Drs. H. Ahmad Yani, M. Ag.

References : 1993 - 2017

Page 7: EFEKTIFITAS PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39147/1/AL ARIF... · Ketua Bagian Dekorasi Konsulat Surakarta dan Jogjakarta 2009

vii

ABSTRAK

Al Arif Billah. NIM 1113046000083. EFEKTIVITAS PENDISTRIBUSIAN

DANA ZAKAT PADA PROGRAM PENDIDIKAN (STUDI KOMPARATIF

BAMUIS BNI DAN YBM BRI). Program Studi Ekonomi Syariah, Fakultas

Ekonomi dan Bisnis, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2018,

Jumlah halaman romawi kecil 15 + Jumlah halaman angka 80 + Lampiran 14 .

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana efektivitas dari

pendistribusian dana zakat yang disalurkan melalui program pendidikan. Dari sisi

lain juga akan dilihat konsep dan mekanisme yang digunakan dalam pemberian

bantuan pendidikan dan untuk mengetahui sasaran yang diprioritaskan dalam

pemberian bantuan pendidikan.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif.

Yaitu dengan menggambarkan suatu gejala atau fenomena secara detail

menggunakan data yang telah dikumpulkan, kemudian menyusunnya dan

mendiskripsikannya. Data yang digunakan berupa data primer yang diperoleh

langsung dari pihak lembaga serta narasumber lainnya dan data sekunder yang

diperoleh secra tidak langsung dan diperoleh dari berbagai literatur serta referensi

lain. Dengan teknik pengumpulan data berupa penelitian lapangan menggunakan

teknik observasi, wawancara dan studi dokumentasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa BAMUIS BNI dan YBM BRI telah

menjalankan program pendidikan sebagai bagian dari pendistribusian dana zakat

dengan cukup efektif. Dengan tercapainya pendistribusian dana zakat di angka

40% dari setiap lembaga. Hal ini menunjukkan keefektifan dalam pendistribusian

dana zakat terkhusus pada program pendidikan.

Kata Kunci : Efektifitas Pendistribusian Dana Zakat Pada Program

Pendidikan (Studi Komparatif BAMUIS BNI dan YBM

BRI)

Pembimbing : Drs. H. Ahmad Yani, M. Ag

Daftar Pustaka : 1993 - 2017

Page 8: EFEKTIFITAS PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39147/1/AL ARIF... · Ketua Bagian Dekorasi Konsulat Surakarta dan Jogjakarta 2009

viii

KATA PENGANTAR

Assalaamu‟alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh.

Puji dan syukur yang tiada hentinya saya panjatkan kepada Tuhan yang

Maha Esa, Allah Subhanahu Wa Ta‟ala. Karena atas segala nikmat dan karunia-

Nya lah saya dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.

Shalawat serta salam tak lupa saya haturkan kepada Rasulullah Nabi

Muhammad Sallallahu „Alaihi Wasallam, kepada para keluarganya, sahabatnya,

serta para pengikutnya. Semoga kita semua juga termasuk ke dalam pengikutnya

yang senantiasa istiqomah mengikuti ajarannya hingga akhir zaman. Aamiin.

Sulit untuk diungkapkan dengan kata-kata setelah saya dapat

merampungkan penulisan skripsi ini sebagai salah satu syarat dalam pencapaian

identitas formal meraih gelar Strata I di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Namun semua pencapaian yang saya dapatkan termasuk terselesaikannya

penulisan skripsi ini tidak akan sempurna tanpa keterlibatan serta bantuan dari

semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung telah berkontribusi atas

semua pencapaian ini. Oleh karena itu perkenankanlah saya untuk menyampaikan

rasa terima kasih saya kepada mereka, secara khusus saya ucapkan terima kasih

kepada, yang terhormat:

1. Dr. Phil. Asep Saepudin Jahar, M.A. selaku Dekan Fakultas Syari‟ah dan

Hukum dan Dr. M. Arief Mufraini, Lc., M.Si selaku Dekan Fakultas

Ekonomi dan Bisnis yang telah mengorbankan waktu, tenaga, dan

fikirannya guna mensukseskan keberlangsungan perkuliahan mahasiswanya

selama ini.

2. AM. Hasan Ali, M.A. sebagai Ketua Program Studi Hukum Ekonomi

Syari‟ah (Mu‟amalat) dan Dr. Abdurrauf, M.A. sebagai Sekretaris Program

Studi Hukum Ekonomi Syari‟ah (Mu‟amalat) beserta seluruh Tim Task

Force Passing Out Fakultas Syari‟ah dan Hukum yang telah berkorban

segalanya dalam mengurus dan membimbing perkuliahan penulis dan teman

teman Program Studi Mu‟amalat lainnya.

Page 9: EFEKTIFITAS PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39147/1/AL ARIF... · Ketua Bagian Dekorasi Konsulat Surakarta dan Jogjakarta 2009

ix

3. Yoghi Citra Pratama, M.Si selaku Ketua Program Studi Fakultas Ekonomi

dan Bisnis beserta Endra Kasni Laila, M.Si selaku Sekretaris Program Studi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah banyak membantu penulis dalam

menyelesaikan penulisan skripsi ini.

4. Drs. H. Ahmad Yani,M. Ag. selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak

membantu, membimbing, memotivasi dan mendoakan penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

5. Seluruh Dosen Fakultas Syari‟ah dan Hukum serta seluruh dosen Fakultas

Ekonomi dan Bisnis yang tidak pernah mengenal lelah memberikan ilmu

kepada penulis. Pengurus Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta dan Fakultas Syari‟ah dan Hukum yang selalu sedia memberikan

pelayanan terbaiknya guna menunjang penulisan skripsi ini.

6. Kepala Umum BAMUIS BNI dan juga kepala umum YBM BRI yang telah

membantu penulis dan bekerjasama dalam menyelesaikan penelitian ini.

7. Kepada orang tuaku tercinta Bapak Zaenudin dan Ibu Suminah, yang

senantiasa memberikan kasih sayangnya, mendoakan serta mendukung

penulis secara tulus dan tanpa henti dalam menjalani hidup ini. Tak lupa

kepada semua anggota keluarga, khususnya kakakku tersayang Alimuddin

dan adikku Adinda Lhutfiah serta ponakan tercinta Alila Khansa Syafia,

yang selalu memberikan motivasi dan mendoakan penulis dengan tulus

ikhlas.

8. Teman-teman seperjuangan Mu‟amalat 2013, anggota kelas C, serta anggota

kelas ZISWAF khususnya Nurul, Zahra, Zaima, Sofyan, Asma, Bagus, Ifah,

Imam, Fatqur, Al, Sanjani, Yudi, Neng, Rangga, Aam, Ulfah, Diah, Aldy,

Ramanda, Baha, Mutia, Afni, Ina, Salim, Reno, Ghufron, Ali, Rifqi. Terima

kasih banyak karena telah banyak membantu, menemani, memberikan

motivasi, saran, keceriaan, dan pengalaman hidup yang berharga bagi hari-

hari penulis selama menjalani studi di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

9. Teman-teman KPK alumni Pondok Pesantren Gontor, khususnya Mulyadi,

Rudi, Fatqur, Ramanda, Ruhul, Rangga, Aji, Wakil, Zaki, Fathoni, Ammar

Sesa, Rinaldi, Hamdi, Kholil, Athfan, Fahmi wiko, Alkoni, dan juga teman

Page 10: EFEKTIFITAS PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39147/1/AL ARIF... · Ketua Bagian Dekorasi Konsulat Surakarta dan Jogjakarta 2009

x

seperjuangan lainnya yang belum bisa saya sebutkan satu persatu. Dan juga

kepada kang Dayat. Terima kasih banyak karena telah banyak membantu,

menemani, memberikan motivasi, saran, keceriaan, dan pengalaman hidup

yang berharga bagi hari-hari penulis selama menjalani studi di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Serta kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu, yang

turut membantu baik moril maupun materil semoga amal kebaikannya mendapat

ganjaran yang setimpal dari Allah Subhanahu Wa Ta‟ala, dan semoga skripsi ini

dapat berguna dikemudian hari dan memberikan kontribusi bagi semua pihak serta

rekan-rekn yang membacanya. Semoga apa yang telah penulis lakukan

mendapatkan ridho serta keberkahan dari Allah Subhanahu Wa Ta‟ala, aamiin.

Wassalaamu‟alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh.

Ciledug , 23 Maret 2018

Al Arif Billah

Page 11: EFEKTIFITAS PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39147/1/AL ARIF... · Ketua Bagian Dekorasi Konsulat Surakarta dan Jogjakarta 2009

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN

LEMBAR PERNYATAAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

ABSTRAK

KATA PENGANTAR ................................................................................ viii

DAFTAR ISI ............................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ....................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ......................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ............................................................... 8

C. Pembatasan Masalah .............................................................. 9

D. Perumusan Masalah .................................................................. 9

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................... 10

F. Metode Penelitian ................................................................... 11

G. Sistematika Penulisan ............................................................. 13

BAB II LANDASAN TEORI

Review Studi Terdahulu .............................................................. 15

A. Kerangka Teori dan Konseptual ............................................. 16

B. Pendistribusian Zakat

1. Definisi Zakat .................................................................... 17

2. Dasar Hukum Zakat ........................................................... 18

3. Fungsi dan Tujuan Penyaluran Zakat ................................ 20

4. Syarat-syarat Wajib Zakat ................................................. 21

5. Pendistribusian Dana Zakat ............................................... 24

Page 12: EFEKTIFITAS PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39147/1/AL ARIF... · Ketua Bagian Dekorasi Konsulat Surakarta dan Jogjakarta 2009

xii

C. Pendidikan Dalam Islam

1. Pengertian Pendidikan Dalam Islam .................................. 26

2. Tujuan Pendidikan Dalam Islam ....................................... 28

3. Sumber Dana Pendidikan Dalam Islam ............................. 29

D. Efektifitas

1. Pengertian Efektifitas ......................................................... 34

2. Ukuran Efektifitas .............................................................. 34

BAB III PENDISTRIBUSIAN ZAKAT DI LAZ BAMUIS BNI DAN YBM

BRI

A. Sejarah dan Perkembangan Lembaga Amil Zakat

BAMUIS BNI dan YBM BRI ................................................ 37

B. Landasan Hukum Lembaga Amil Zakat

BAMUIS BNI dan YBM BRI ................................................ 40

C. Penghimpunan Dana Zakat di Lembaga Amil Zakat

BAMUIS BNI dan YBM BRI ................................................ 44

D. Pengelolaan Dana Zakat di Lembaga Amil Zakat

BAMUIS BNI dan YBM BRI ................................................ 46

E. Pendistribusian Dana Zakat di Lembaga Amil Zakat

BAMUIS BNI dan YBM BRI ................................................ 47

BAB IV PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT PADA PROGRAM

PENDIDIKAN DI LAZ BAMUIS BNI DAN YBM BRI

A. Mekanisme Pendistribusian Dana Zakat pada Program Pendidikan

Di LAZ BAMUIS BNI ........................................................... 50

B. Mekanisme Pendistribusian Dana Zakat pada Program Pendidikan

Di LAZ YBM BRI.................................................................. 53

C. Efektifitas Pendistribusian Dana Zakat pada Program Pendidikan

Di LAZ BAMUIS BNI dan YBM BRI .................................. 56

D. Perbandingan Mekanisme Pendistribusian Dana Zakat

Pada Program Pendidikan....................................................... 64

Page 13: EFEKTIFITAS PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39147/1/AL ARIF... · Ketua Bagian Dekorasi Konsulat Surakarta dan Jogjakarta 2009

xiii

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................. 66

B. Saran ...................................................................................... 68

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 70

LAMPIRAN-LAMPIRAN .......................................................................... 73

Page 14: EFEKTIFITAS PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39147/1/AL ARIF... · Ketua Bagian Dekorasi Konsulat Surakarta dan Jogjakarta 2009

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1: Jumlah Penduduk Miskin 2007-2017 .......................................... 2

Tabel 4.1: Penyaluran Bantuan Pendidikan BAMUIS BNI 2015-2016 ........ 51

Tabel 4.2: Jumlah Siswa Bantuan Pendidikan BAMUIS BNI ....................... 51

Tabel 4.3: Sumber Dana Zakat BAMUIS BNI 2012-2016 ............................ 57

Tabel 4.4: Penggunaan Zakat pada Pendidikan BAMUIS BNI .................... 58

Tabel 4.5: Penyaluran Zakat pada Pendidikan BAMUIS BNI ..................... 59

Tabel 4.6: Sumber Dana Zakat YBM BRI 2013-2016 .................................. 60

Tabel 4.7: Penggunaan Zakat pada Pendidikan YBM BRI............................ 61

Tabel 4.8: Penyaluran Zakat pada Pendidikan YBM BRI ............................. 63

Page 15: EFEKTIFITAS PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39147/1/AL ARIF... · Ketua Bagian Dekorasi Konsulat Surakarta dan Jogjakarta 2009

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1: Grafik Penyaluran Zakat BAMUIS BNI sesuai kelompok ....... 46

Gambar 3.2: Grafik Penyaluran Zakat BAMUIS BNI sesuai program ........ 48

Gambar 4.1: Grafik Sumber Dana Zakat BAMUIS BNI 2012-2016 ............ 57

Gambar 4.2: Grafik Penggunaan Zakat pada Pendidikan BAMUIS BNI ...... 58

Gambar 4.3: Grafik Penyaluran Zakat pada Pendidikan BAMUS BNI......... 59

Gambar 4.4: Grafik Sumber Dana Zakat YBM BRI 2013-2016 ................... 60

Gambar 4.5: Grafik Penggunaan Zakat pada Pendidikan YBM BRI ............ 62

Gambar 4.6: Grafik Penyaluran Zakat pada Pendidikan YBM BRI ............. 63

Page 16: EFEKTIFITAS PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39147/1/AL ARIF... · Ketua Bagian Dekorasi Konsulat Surakarta dan Jogjakarta 2009

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kemiskinan merupakan permasalahan fundamental yang tengah dihadapi

oleh negara berkembang termasuk Indonesia. Masalah kemiskinan merupakan

salah satu penyebab munculnya permasalahan perekonomian masyarakat. Hal

ini disebabkan karena lemahnya sumber penghasilan yang mampu diciptakan

individu masyarakat sehingga menyebabkan lemahnya sumber penghasilan

yang ada dalam masyarakat itu sendiri untuk memenuhi kebutuhan hidup

sehari-hari.

Menurut Goenawan Sumodiningrat yang dikutip oleh Nahin M dan Agus

Ahmad S, kalau dilihat dari segi kemiskinan dapat dibedakan menjadi

kemiskinan natural, kemiskinan kultural, dan kemiskinan struktural1.

Kemiskinan natural adalah kemiskinan yang disebabkan oleh faktor-faktor

alamiah, seperti perbedaan usia, perbedaan kesehatan, perbedaan geografis,

dan tempat tinggal. Kemiskinan kultural adalah kemiskinan yang dilihat dari

perbedaan adat istiadat dan perbedaan etika kerja. Adapun kemiskinan

struktural adalah kemiskinan yang disebabkan oleh faktor-faktor perbuatan

manusia seperti distribusi asset yang timpang, kebijakan ekonomi yang

diskriminatif, korupsi, dan tatanan ekonomi dunia yang cenderung tidak

menguntukan kelompok masyarakat atau golongan tertentu.2

Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki populasi muslim

terbanyak di dunia. Menurut Menteri Dalam Negeri (Mendagri)RI Tjahjo

Kumolo, penduduk Indonesia berjumlah 257.912.3493 jiwa dan sekitar 207

4

1 Nanih Maehendrawati dan Agus Ahmad Safe‟i, Pengembangan Masyarakat Islam dari

Ideologi Strategi Sampai Tradisi, (Bandung : Rosda Karya, 2001), Cet ke-1, Hal.70 2 Ibid, h.97

3 Artikel diakses pada tanggal 31 Juli 2017 dari http://jateng.tribunnews.com/2016/09/01/

data-terkini-jumlah-penduduk-indonesia-2579-juta-yang-wajib-ktp-1825-juta 4 Artikel diakses pada tanggal 31 Juli 2017 dari https://www.indonesia-

investments.com/id/budaya/agama/islam/item248?

Page 17: EFEKTIFITAS PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39147/1/AL ARIF... · Ketua Bagian Dekorasi Konsulat Surakarta dan Jogjakarta 2009

2

juta jiwa penduduk Indonesia beragama Islam, sehingga menjadikan Indonesia

menjadi negara dengan penduduk beragama Islam terbesar di dunia.

Problematika kehidupan umat Islam sangatlah kompleks, kemiskinan,

kebodohan, keterbelakangan merupakan potret sebagian besar bangsa

Indonesia yang mayoritas adalah umat Islam5. Kemiskinan merupakan satu

kondisi kekurangan dengan ketidakmampuan memenuhi kebutuhan pokok

sebagai cirinya. Kemiskinan terjadi karena adanya ketimpangan sosial, dan

kurangnya perasaan solidaritas sosial, jika diperhatikan proses terjadinya

kemiskinan dalam suatu masyarakat selain dari faktor internal seperti pemalas

sebagai akibat dari nilai-nilai dan budaya yang dianut oleh sebagian kaum

miskin itu sendiri, juga disebabkan karena tertahannya hak milik mereka

ditangan orang-orang kaya, yaitu zakat yang dapat dijadikan modal usaha

dalam mengantisipasi secara dini agar tidak jatuh dalam kemiskinan.6

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada bulan Maret 2017,

jumlah penduduk miskin (penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan

di bawah Garis Kemiskinan) di Indonesia mencapai 27,77 juta orang

(10,64%), bertambah sebesar 6,90 ribu orang dibandingkan dengan kondisi

September 2016 yang sebesar 27,76 juta orang (10,70%)7.

Tabel 1.1 Jumlah dan presentase penduduk miskin tahun 2007-2017

Tahun Jumlah Penduduk

Miskin (Jiwa)

Presentas(%)

2007 37,17 16,58

2008 34,96 15,42

2009 32,53 14,15

2010 31,02 13,33

5 Fuad Amsari, Islam Kaafah Tantangan dan Aplikasinya, (Jakarta : GIP, 1995), Cet.1,

h.208 6 Muhammad Quraisy Shihab, Kemiskinan dalam Wawasan Al-Qur‟an, (Bandung :

Mizan, 1994) h.35 7 Artikel diakses pada tanggal 31 Juli 2017 dari https://www.bps.go.id/website/brs_ind/

brsInd-20170717114702.pdf

Page 18: EFEKTIFITAS PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39147/1/AL ARIF... · Ketua Bagian Dekorasi Konsulat Surakarta dan Jogjakarta 2009

3

2011 30,12 12,49

2012 29,25 11,96

2013 28,17 11,36

2014 28,28 11,25

2015 28,59 11,22

2016 28,01 10,86

Mar-17 27,77 10,64

Sumber : BPS (2017)

Dari tabel di atas terllihat, dari tahun ketahun jumlah penduduk miskin

mengalami penurunan, akan tetapi dari angka 27,77 juta jiwa masih dapat

dikatakan bahwa penduduk miskin di Indonesia masih tinggi. Dengan

mayoritas penduduk di Indonesia beragama Islam maka dapat disimpulkan

bahwa sebagian besar orang miskin di Indonesia adalah umat Islam.

Islam mempunyai potensi ikut berpartisipasi dalam pembangunan guna

meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat. Potensi yang digali

dan dikembangkan dalam pembangunan di bidang sosial adalah dari dana

yang bersumber pada pengumpulan zakat, infaq dan shadaqah sehingga

nantinya diharapkan dapat mengatasi permasalahan yang terjadi di

masyarakat khususnya dalam hal ekonomi yang kemudian dapat menigkatkan

taraf hidup menjadi yang lebih baik.8 Perhatian Islam terhadap kemiskinan

sangat besar, kemiskinan tidak dapat di atasi dengan tabligh akan tetapi

tindakan nyata. Santunan keagamaan merupakan salah satu pendekatan untuk

mengatasi kemiskinan oleh karena itu agama-agama dunia mewajibkan

pemeluknya untuk memiliki perhatian pada orang miskin dan berusaha

memecahkan kesulitannya.9

Islam sebagai sebuah konsep hidup (way of life) yang lengkap sangat

menganjurkan umatnya agar senantiasa menjauhi kemiskinan. Hal ini

8 Muhammad Daud Ali, Sistem Ekonomi Islam, Zakat dan Wakaf, (Jakarta : UI Press,

1995), h.9 9 Ali Yafie, Pengelola Zakat Secara Profesional, (Bandung : Mizan, 1995), h231.

Page 19: EFEKTIFITAS PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39147/1/AL ARIF... · Ketua Bagian Dekorasi Konsulat Surakarta dan Jogjakarta 2009

4

dikarenakan kemiskinan dapat membawa masyarakat pada kehinaan yang

berujung pada kekufuran. Oleh karena itu, Islam menawarkan konsep zakat

sebagai program pengentasan kemiskinan wajib dalam perekonomian Islam.

Zakat sebagai bagian dari rukun Islam tidak hanya memiliki dimensi spiritual

tetapi juga dimensi sosial.

Zakat adalah ibadah maaliyyah ijtima,iyyah yang memiliki posisi sangat

penting, strategis, dan menentukan,10

baik dilihat dari sisi ajaran Islam

maupun dari sisi pembangunan kesejahteraan umat. Sebagai suatu ibadah

pokok, zakat termasuk dalam satu rukun (rukun ketiga) dari rukun Islam yang

lima, sebagaimana diungkapkan dalam berbagai hadist Nabi, sehingga

keberadaannya dianggap sebagai ma,luum minad-diin bidh-dharuurah atau

diketahui secara otomatis adanya dan merupakan bagian mutlak dari

keislaman seseorang.11

Perintah zakat sendiri didalam Al-Qur‟an sering dikaitkan dengan perintah

kewajiban menjalakan shalat. Dalam surat Al-Baqarah ayat 43 Allah SWT

berfirman :

Artinya : “Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku‟lah berserta

orang-orang yang rukuk”. (Al-Baqarah :43)

Jumlah pengumpulan zakat di Indonesia masih minim jika dibandingkan

dengan potensi zakat yang bisa digali dari masyarakat. Potensi zakat yang

kemudian bisa digunakan untuk meningkatkan perekonomian dan

kesejahteraan masyarakat yang tidak mampu, namun nyatanya masih belum

bisa meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan mereka. Di Indonesia

sendiri yang mayoritas adalah umat Islam yang memiliki kewajiban berzakat,

10

Yusuf al-Qardhawi, Al-Ibadah fil-Islam, (Beirut : Muassasah Risalah, 1993), h. 235 11

DR.K.H. Didin Hafidhuddin, M.Sc., Zakat dalam Perekonomian Modern, (Jakarta :

Gema Insani, 2002), h. 1

Page 20: EFEKTIFITAS PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39147/1/AL ARIF... · Ketua Bagian Dekorasi Konsulat Surakarta dan Jogjakarta 2009

5

berpotensi dapat mengumpulkan zakat hingga mencapai angka Rp 217 triliun,

dimana nilai ini jika dikelola secara maksimal hampir setara dengan 10%

APBN.12

Namun data yang didapat dari BAZNAS pusat, pada tahun 2016

dana zakat yang dapat dikumpulkan berdasarkan organisasi pengelola yang

terdiri dari BAZNAS, BAZNAS Provinsi, BAZNAS Kabupaten/Kota dan

juga LAZ hanya mencapai Rp 3.650.369.012.964,~.13

Jumlah ini jauh dari

potensi yang dapat dikumpulkan di Indonesia, bahkan jumlah ini hanya 1,7%

dari potensi zakat Indonesia.

Sistem penghimpunan dan penyaluran zakat dari masa kemasa memiliki

perbedaan. Awalnya, zakat lebih banyak disalurkan untuk kegiatan

konsumtif, tetapi belakangan ini telah banyak pemanfaatan dana zakat untuk

kegiatan produktif, upaya ini diharapkan dapat merubah setrata sosial dari

yang terendah (mustahik) kepada yang tertinggi (muzzaki). Pengumpulan

zakat tidak dapat dilakukan dengan paksaan terhadap muzzaki, melainkan

muzzaki melakukan dengan kesadaran sendiri, menghitung sendiri jumlah

hartanya yang harus dibayarkan kewajibannya. Dalam hal ini, muzzaki tidak

dapat meminta bantuan kepada BAZ/LAZ atau Lembaga Pengelola Zakat

(LPZ). Idealnya BAZ/LAZ atau Lembaga Pengelola Zakat menyediakan

panduan dalam penghimpunan dana, jenis dana, dan cara dana itu diterima.

Organisasi pengelola menetapkan jenis dana yang diterima sebagai sumber

dana. Setiap dana memiliki karakteristik sumber dan konsekuensi pembatasan

berbeda yang harus dipenuhi oleh pengelola.14

Pengelolaan zakat harus dilakukan secara profesional dan bertanggung

jawab maka diperlukan kerjasama yang baik antara masyarakat dan

pemerintah. Untuk merealisasikan maksud tersebut pemerintah telah

menerbitkan undang-undang republik Indonesia no 23 tahun 2011 tentang

pengelolaan zakat dan keputusan menteri agama Republik Indonesia nomor

12

Artikel ini diakses pada tanggal 23 maret 2017 dari http://www.riautrust.com/read-

144444-2017-03-17-potensi-zakat-di-indonesia-bisa-capai-rp-217-triliun.html 13

Artikel ini diakses pada tanggal 23 maret 2017 dari http://pusat.baznas.go.id/wp-

content/uploads/2017/02/Statistik-BAZNAS-2015-v2.pdf 14

Bariadi Lili, dkk, Zakat dan Wirausaha, (Jakarta : CED, 2005), Cet.1 h.20

Page 21: EFEKTIFITAS PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39147/1/AL ARIF... · Ketua Bagian Dekorasi Konsulat Surakarta dan Jogjakarta 2009

6

581 tahun 1999 tentang pelaksanaan undang-undang nomor 23 tahun 2011

tentang pengelolaan zakat serta keputusan direktur jenderal bimbingan

masyarakat Islam dan urusan haji nomor D/291 tahun 2009 tentang pedoman

teknis pengelolaan zakat.

Maksud diterbitkannya peraturan perundang-undangan tentang

pengelolaan zakat ini tidak lain agar dana yang diterima dapat dikelola

dengan baik sehingga dapat dipergunakan untuk mengentaskan kemiskinan.

Berdasarkan Undang-undang Nomor 23 tahun 2011, pengelolaan zakat adalah

kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan

terhadap pengumpulan, pendistribusian dan pendayagunaan zakat. Sehingga

dalam pelaksanaannya ada suatu badan dan lembaga yang mengelola zakat,

infaq, dan shadaqah. Badan yang mengelola dana zakat, infaq dan shadaqah

adalah Badan Amil Zakat (BAZ) yaitu suatu badan organisasi pengelolaan

zakat yang dibentuk oleh pemerintah, dimana untuk tingkat pusat disebut

dengan BAZNAS, untuk daerah tingkat I disebut dengan BAZ dan untuk

kabupaten atau kotamadya disebut dengan BAZDA. Sedangkan Lembaga

Amil Zakat (LAZ) adalah bentukan dari masyarakat/ormas dan dikukuhkan

oleh pemerintah.

Di Indonesia sendiri badan/lembaga yang ditetapkan sebagai penerima

zakat atau sumbangan meliputi satu Badan Amil Zakat Nasional, 15 Lembaga

Amil Zakat (LAZ), 3 Lembaga Amil Zakat, Infaq, dan Shaaqah (LAZIS) dan

1 Lembaga Sumbangan Agama Kristen Indonesia. 15

Ke-20 Badan\/Lembaga penerima zakat atau sumbangan itu adalah sebagai

berikut:

1. Badan Amil Zakat Nasional

2. LAZ Dompet Dhuafa Republika

3. LAZ Yayasan Amanah Takaful

15

Artikel ini diakses pada tanggal 11 April 2017 dari http://finance.detik.com/berita-

ekonomi-bisnis/1792590/ini-dia-20-lembaga-penerima-zakat-yang-diakui-ditjen-pajak

Page 22: EFEKTIFITAS PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39147/1/AL ARIF... · Ketua Bagian Dekorasi Konsulat Surakarta dan Jogjakarta 2009

7

4. LAZ Pos Keadilan Peduli Umat

5. LAZ Yayasan Baitulmaal Muamalat

6. LAZ Yayasan Dana Sosial Al Falah

7. LAZ Baitul Maal Hidayatullah

8. LAZ Persatuan Islam

9. LAZ Yayasan Baitul Mal Umat Islam PT Bank Negara Indonesia

10. LAZ Yayasan Bangun Sejahtera Mitra Umat

11. LAZ Dewan Da‟wah Islamiyah Indonesia

12. LAZ Yayasan Baitul Maal Bank Rakyat Indonesia

13. LAZ Yayasan Baitul Maal wat Tamwil

14. LAZ Baituzzakah Pertamina

15. LAZ Dompet Peduli Umat Daarut Tauhiid (DUDT)

16. LAZ Yayasan Rumah Zakat Indonesia

17. LAZIS Muhammadiyah

18. LAZIS Nahdlatul Ulama (LAZIS NU)

19. LAZIS Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (LAZIS IPHI)

20. Lembaga Sumbangan Agama Kristen Indonesia (LEMSAKTI)

Banyaknya badan/lembaga pengelola zakat di Indonesia menjadi pilihan

bagi masyarakat yang ingin menyalurkan harta zakatnya. Namun hal ini pula

yang menjadikan keraguan bagi masyarakat untuk memilih badan/lembaga

mana yang bisa mengelola harta zakatnya dan menyalurkannya ke golongan

yang tepat sesuai yang diharapkan oleh penyalur harta zakat. Tidak sedikit

dari muzzaki yang menginginkan harta zakatnya dikelola dengan baik dan

juga disalurkan sesuai keinginan para muzzaki.

Adapun keinginan para muzzaki yang menginginkan dana zakatnya

disalurkan pada tepat sasaran, maka dari pihak BAZ ataupun LAZ sendiri

membuat program-program yang digunakan menjadi sarana penyaluran dana

zakat. Salah satunya program pendidikan yang menjadi pilihan penulis untuk

dianalisis pada penelitian ini.

Page 23: EFEKTIFITAS PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39147/1/AL ARIF... · Ketua Bagian Dekorasi Konsulat Surakarta dan Jogjakarta 2009

8

Dari pemaparan latar belakang dan alasan dalam penulisan, penulis

berinisiatif memilih Lembaga Amil Zakat BAMUIS BNI dan juga Lembaga

Amil Zakat YBM BRI yang sama-sama memiliki latar belakang bank. Penulis

sendiri tertarik pada 2 lembaga ini karena, walaupun memiliki kesamaan pada

latar belakangnya namun terlihat perbedaan yang yang mencolok dari kedua

lembaga ini, seperti dalam penghimpunan dana zakatnya. Di tahun 2016

Lembaga Amil Zakat BAMUIS BNI hanya bisa mengumpulkan dana zakat

sebesar Rp 35.460.437.98816

, sedangkan dari Lembaga Amil Zakat YBM BRI

di tahun 2015 bisa mengumpulkan dana zakat sebesar Rp 96.902.820.69217

.

Dari sedikit perbedaan yang penulis paparkan, maka perlu kiranya penulis

menganalisis lebih dalam lagi dalam skripsi dengan judul “Efektifitas

Pendistribusian Dana Zakat pada Program Pendidikan (Studi

Komparatif BAMUIS BNI dan YBM BRI)”.

B. Identifikasi Masalah

Sebelum dirumuskannya masalah, berdasarkan latar belakang di atas

penelitian perlu dibuat identifikasi masalah :

1. Bagaimana mekanisme pendistribusian dana zakat yang dilakukan

Lembaga Amil Zakat di Indonesia.

2. Apakah mekanisme pendistribusian yang dilakukan pada program

pendidikan sudah maksimal.

3. Bagaimana efektifitas pendistribusian dana zakat yang dilakukan

Lembaga Amil Zakat di Indonesia.

4. Bagaimana perbandingan efektifitas pendistribusian dana zakat

pada program pendidikan di Lembaga Amil Zakat di Indonesia.

16

Artikel ini diakses pada tanggal 31 Juli 2017 dari http://bamuisbni.or.id/kinerja/?id=35

(Laporan Tahunan 2016 : “Lap.Keuangan 2016 - 2015 Audited Achmad, Rasyid, Hisbullah &

Jerry "Wajar Tanpa Pengecualian" telah dimuat di Harian Umum Republika Tanggal 28 April

2017 Hal.14”) 17

Artikel ini diakses pada tanggal 31 Juli 2017 dari http://ybmbri.org/wp-

content/uploads/2015/12/LAP-KEU-YBM-BRI_KORAN-TEMPO_FA.jpg

Page 24: EFEKTIFITAS PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39147/1/AL ARIF... · Ketua Bagian Dekorasi Konsulat Surakarta dan Jogjakarta 2009

9

5. Bagaimana persamaan dan perbedaan mekanisme dari setiap

Lembaga Amil Zakat di Indonesia.

C. Pembatasan Masalah

Agar permasalahan dalam skripsi ini tidak meluas serta menjaga

kemungkinan penyimpangan dalam penelitian ini, maka penulis perlu

memberikan batasan pada:

1. Penelitian hanya dilakukan dengan menganalisis dan

mengkomparasi Lembaga Amil Zakat BAMUIS BNI dan YBM

BRI

2. Penelitian hanya dilakukan dengan menganalisis efektifitas

pendistribusian dana zakat pada program pendidikan.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi, dan pembatasan masalah yang

telah penulis paparkan sebelumnya, adapun secara spesifik perumusan

masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana mekanisme pendistribusian dana zakat pada program

pendidikan di lembaga amil zakat BAMUIS BNI dan YBM BRI?

2. Bagaimana efektifitas pendistribusian dana zakat pada program

pendidikan di lembaga amil zakat BAMUIS BNI dan YBM BRI?

3. Bagaimana perbandingan mekanisme pendistribusian dana zakat

pada program pendidikan di lembaga amil zakat BAMUIS BNI

dan YBM BRI?

Page 25: EFEKTIFITAS PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39147/1/AL ARIF... · Ketua Bagian Dekorasi Konsulat Surakarta dan Jogjakarta 2009

10

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini berdasarkan hasil yang ingin dicapai

dari perumusan masalah yang telah diuraikan sebelumnya, diantaranya

adalah:

a. Untuk menganalisis konsep dan efektitifas pendistribusian dana

zakat pada program pendidikan di lembaga amil zakat BAMUIS

BNI dan YBM BRI.

b. Untuk menganalisis persamaan dan perbedaan mekanisme

pendistribusian dana zakat pada program pendidikan di lembaga

amil zakat BAMUIS BNI dan YBM BRI.

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini antara lain:

a. Bagi kalangan akademis, penelitian ini diharapkan dapat

menambah pemahaman mengenai sistem dan mekanisme

pendistribusian dana zakat pada program pendidikan, serta bisa

menjadi referensi agar bisa membandingkan lembaga mana yang

lebih baik dalam pendistribusiannya.

b. Bagi pihak praktisi di lembaga amil zakat, hasil penelitian ini

diharapkan dapat menjadi referensi dalam menerapkan dan

menigkatkan kebijakan dalam pendistribusian dana zakat pada

program pendidikan.

c. Bagi masyarakat umum, diharapkan menjadi penambah wawasan

untuk mengetahui sistem pendistribusian dana zakat pada program

pendidikan dan dapat menjadi acuan dalam memilih lembaga amil

zakat yang terpercaya.

Page 26: EFEKTIFITAS PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39147/1/AL ARIF... · Ketua Bagian Dekorasi Konsulat Surakarta dan Jogjakarta 2009

11

F. Metode Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.18

Dalam

penelitian ini merupakan penelitian pendekatan kualitatif dengan jenis

metode deskriptif, yaitu metode masalah yang memandu peneliti untuk

mengekplorasi dan atau memotret situasi yang akan diteliti secara

menyeluruh, luas dan mendalam.19

Selain itu, penelitian juga merupakan penelitian kepustakaan

(library research). Penulis akan mendapatkan data dari literatur berupa

buku-buku, makalah, artikel, dan tulisan-tulisan lainnya yang

menyangkut tentang lembaga pokok bahasan dalam skripsi ini.

2. Jenis Data dan Sumber Data

a. Jenis Data

Data Kualitatif

Menurut Bambang dalam bukunya Statistika 1 mengatakan

: “Penelitian Kualitatif adalah metode penelitian yang bertujuan

untuk membuat pemaparan secara sistematis, faktual dan akurat

mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat pada objek penelitian sesuai

dengan permasalahan yang diteliti”.

Adapun yang menjadi data kualitatif dalam penelitian ini

yaitu data yang bersumber dari hasil pengumpulan data yang

diinterpretasikan ke dalam kata-kata sehingga tersusun skripsi ini.

b. Sumber Data

Penelitian ini merupakan studi kasus di Lembaga Amil

Zakat BAMUIS BNI dan YBM BRI. Pengumpulan data dalam

penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh bahan-bahan yang

18

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D, (Bandung : CV.Alfabeta,

2009), cetakan ke-8, H.2 19

Ibid, H.205

Page 27: EFEKTIFITAS PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39147/1/AL ARIF... · Ketua Bagian Dekorasi Konsulat Surakarta dan Jogjakarta 2009

12

relevan dan akurat. Data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah data primer dan sekunder. Untuk mendukung penelitian

diperlukan data yang aktual. Berdasarkan sumbernya, data-data

yang diperoleh dibedakan menjadi :

1. Data Primer

Yaitu data utama yang diambil atau didapatkan dari sumber

pertama yakni internal data dalam bentuk dokumentasi atau

data-data tertulis di Lembaga Amil Zakat BAMUIS BNI dan

YBM BRI.

2. Data Sekunder

Dalam penelitian ini penulis melakukan studi kepustakaan

(Library Research) yaitu dengan mempelajari buku

kepustakaan, literature, bulletin, majalah serta materi kuliah

yang berkaitan erat dengan pembahasan masalah ini.

3. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dilakukan melalui :

a. Observasi, yaitu dengan mengadakan pengamatan langsung ke

Lembaga Amil Zakat BAMUIS BNI dan YBM BRI untuk

mengkonfrontir sebagai temuan dalam wawancara dengan situasi rill

lapangan. Observasi juga sekaligus merupakan teknik untuk membaca

secara objektif pendistribusian dana ZIS pada Program Pendidikan.

b. Wawancara (Interview), yaitu dengan mengajukan pertanyaan kepada

pihak-pihak yang terkait secara mendalam yang dapat menjelaskan

berbagai aspek mengenai manajemen pendistribusian dana ZIS pada

program pendidikan. Dalam hal ini penulis melakukan wawancara

kepada pihak terkait yaitu Lembaga Amil Zakat BAMUIS BNI dan

YBM BRI.

c. Studi dokumentasi, pengumpulan data-data yang diperlukan dengan

cara memperoleh data dokumentasi tentang manajemen pendistribusian

dana ZIS pada program pendidikan dari lokasi penelitian serta mencari

Page 28: EFEKTIFITAS PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39147/1/AL ARIF... · Ketua Bagian Dekorasi Konsulat Surakarta dan Jogjakarta 2009

13

bahan pustaka/buku-buku rujukan yang berkaitan dengan judul

penulisan skripsi yang sedang dibuat ini.

4. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang penulis pergunakan adalah metode analisis

kualitatif deskriptif, yaitu menganalisis berdasarkan informasi yang diperoleh

dari wawancara, studi dokumentasi dan observasi atau penelitian yang

menentukan dan menafsirkan data yang berkesan dengan situasi yang dialami

sekarang, sikap dan pandangan yang menggejala saat ini, hubungan antara

variabel, pertentangan dua atau lebih, pengaruh terhadap situasi kondisi,

perbedaan antara fakta dan lain-lain. Kemudian ditarik satu kesimpulan yang

diharapkan setiap fakta yang ada bisa diterima secara logis dan ilmiah.

I. Sistematika Penulisan

Agar penulisan skripsi ini menjadi lebih sistematis, maka tata uraian

terbagi menjadi lima bab dengan susunan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini merupakan landasan pada bab-bab berikutnya. Oleh karena

itu, bab ini didalamnya akan membahas tentang latar belakang

masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat

penelitian, review studi terdahulu, serta sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORITIS

Bab ini membahas tentang pendistribusian zakat yang meliputi

definisi zakat, hukum zakat, fungsi dan tujuan zakat, syarat-syarat

wajib zakat dan juga pendistribusian dana zakat. Pada bab ini

penulis juga membahas pendidikan dalam Islam yang meliputi

pengertian pendidikan dalam Islam, tujuan pendidikan dalam Islam

dan sumber dana pendidikan dalam Islam, serta penulis juga

membahas teori efektifitas yang meliputi pengertian efektifitas dan

ukuran efektifitas itu sendiri.

Page 29: EFEKTIFITAS PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39147/1/AL ARIF... · Ketua Bagian Dekorasi Konsulat Surakarta dan Jogjakarta 2009

14

BAB III PENDISTRIBUSIAN ZAKAT DI LAZ BAMUIS BNI DAN

YBM BRI

Pada bab ini penulis membahas mengenai sejarah dan

perkembangan, landasan hukum, penghimpunan dana, pengelolaan

dana, dan pendistribusian dana pada LAZ BAMUIS BNI dan YBM

BRI.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab IV akan dijelaskan mengenai mekanisme pendistribusian

dana zakat di LAZ BAMUIS BNI dan YBM BRI, lalu di bab ini

juga akan menjelaskan efektifitas pendistribusian dana zakat pada

program pendidikan di LAZ BAMUIS BNI dan YBM BRI, serta

perbandingan mekanisme pendistribusian dana zakat pada program

pendidikan di LAZ BAMUIS BNI dan YBM BRI.

BAB V PENUTUP

Bab ini merupakan bagian akhir penulisan yang akan menunjukan

pokok-pokok penting dari keseluruhan pembahasan ini. Bagian ini

menunjukan jawaban ringkas dari permasalahan yang dibahas yang

berisi kesimpulan dan saran.

Page 30: EFEKTIFITAS PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39147/1/AL ARIF... · Ketua Bagian Dekorasi Konsulat Surakarta dan Jogjakarta 2009

15

BAB II

LANDASAN TEORITIS

Tinjauan (Review) Kajian Terdahulu

Untuk menghindari penelitian dengan objek yang sama, maka diperlukan

kajian terdahulu. Berdasarkan pengamatan dan pengkajian yang telah dilakukan

terhadap beberapa sumber kepustakaan terkait dengan permasalahan yang dibahas

dalam penulisan skripsi ini. Kajian pustaka yang digunakan dari penulisan ini

adalah :

1. Alfianah Nuraini Putri, Pendistribusian Dana Bantuan BAZIS dan

Hubungannya Dengan Peningkatan Prestasi Belajar Siswa SLTA di

Wilayah Jakarta Utara (Jurusan Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum

tahun 2011), skripsi tersebut membahas tentang pendistribusian dana zakat

dari BAZIS pada program peduli pendidikan dengan memberikan bantuan

biaya pendidikan berupa beasiswa kepada siswa-siswa yang berasal dari

kalangan tidak mampu namun berprestasi dari pendidikan dasar hingga

jenjang perguruan tinggi. Teknik pengumpulan data yang dilakukan

melalui wawancara, yaitu dengan mengadakan wawancara dengan pihak

BAZIS, kemudian dengan observasi, peyebaran quesioner dan studi

dokumentasi. Ditentukan variabel X, pendistribusian dana ZIS, sedangkan

variabel Y adalah prestasi siswa setelah menerima dana BAZIS.

2. Ahmad Haidar Al-Fadlil, Manajemen Pendistribusian Dana ZIS Pada

Program Beasiswa di BAZDA Kota Tangerang Selatan (Jurusan

Muamalat Fakultas Syarah dan Hukum tahun 2014), skripsi tersebut

membahas tentang manajemen pendistribusian dana ZIS pada program

beasiswa di BAZDA Kota Tangerang Selatan, yang bertujuan untuk

memberikan pengetahuan dan wawasan mengenai pendistribusian dan ZIS

dan juga merumuskan manajemen pendistribusian pada program beasiswa

yang ada di BAZDA Kota Tangerang Selatan. Penelitian ini menggunakan

metode penelitian deskriptif kualitatif yaitu menganalisis data berdasarkan

Page 31: EFEKTIFITAS PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39147/1/AL ARIF... · Ketua Bagian Dekorasi Konsulat Surakarta dan Jogjakarta 2009

16

informasi-informasi yang diperoleh dari hasil wawancara, studi

dokumentasi dan observasi langsung ke BAZDA Kota Tangerang Selatan.

3. Devy Sukmawati, Efektivitas Penyaluran Dana Lazis Muhammadiyah

bagi Siswa Berprestasi di SMK Muhammadiyah 01 Ciputat (Jakarta,

Jurusan Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum tahun 2008), skripsi ini

membahas tentang keefektifan dari penyaluran dana zakat Lazis

Muhammadiyah bagi siswa berprestasi di SMK Muhammadiyah terhadap

prestasi belajar siswa.

Sedangkan dalam penelitian ini, penulis meneliti tentang komparasi antara

pendistribusian dua lembaga amil zakat pada program pendidikan yang membahas

tentang fungsi manajemen yaitu Planning, Organizing, Acuiating dan

Controlling.

A. Kerangka Konsep

Zakat pada dasarnya merupakan konsep Islam dalam upaya meningkatkan

kesejahteraan sosial yang merata melalui pendistribusian harta dari kaya/pemberi

(muzzaki) kepada orang miskin/penerima (mustahik) zakat. Pendistribusian bisa

dilakukan secara langsung maupun melalui perantara. Dimana perantara dalam

konteks ini ialah pengelola lembaga zakat yang menghimpun dana zakat dan

mendayagunakannya sesuai dengan syariat Islam.

Fungsi dan tugas organisasi zakat adalah mengelola zakat. Mengingat itu

kebanyakan organisasi zakat langsung terjun ke masyarakat berkampanye tentang

zakat. Cara seperti ini mengabaikan satu hal penting, yaitu tersisihnya

perencanaan di tubuh internal organisasi zakat yaitu rancang bangun organisasi.

Mereka tak sadar bahwa rancang bangun sosok organisasi zakat merupakan induk

kegiatan pengenlolaan zakat.20

Sesungguhnya jatuh bangun lembaga zakat terletak pada kreativitas divisi

pendayagunaan. Boleh-boleh saja lembaga zakat memiliki struktur organisasi

20

Eri Sudewo, Manajemen Zakat Tinggalkan 15 Tradisi Terapkan 4 Prinsip Dasar,

(Ciputat, IMZ, 2004), Cet 1, H.100

Page 32: EFEKTIFITAS PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39147/1/AL ARIF... · Ketua Bagian Dekorasi Konsulat Surakarta dan Jogjakarta 2009

17

lengkap. Juga boleh lembaga zakat didukung oleh nama-nama besar. Bahkan bisa

saja lembaga zakat tiba-tiba memiliki dana yang besar karena mendapat

kepercayaan dari beberapa perusahaan besar. Tetapi pada akhirnya kembali juga

pada kreatifitas program pendayagunaan apa yang bisa dikembangkan untuk

mustahik. Sesungguhnya program pemerdayaan mustahik, merupakan inti dari

fundraising. Dari program ini masyarakat dapat mengetahui sampai sejauh mana

perfomance lembaga zakat. Program pengelolaan zakat terpaku pada yang

sifatnya charity murni.program yang bersifat sosial ini, dicirikan dengan kegiatan

yang dikelola secara kepanitiaan, dalam waktu singkat dan habis setelah program

itu dilaksanakan. Program charity murni tak butuh pendamping dan pembinaan

dan tanpa pemantauan perkembangan bantuan. Prinsipnya usai kegiatan, selesai

pula programnya. Maka dari itu dalam pendayagunaan, ada beberapa kegiatan

yang bersifat produktif dan dapat dikembangkan yaitu dalam pengembangan

ekonomi seperti penyaluran modal, pembentukan lembaga keuangan, penigkatan

usaha dan masih banyak lagi kegiatan-kegiatan yang bisa dikembangkan dalam

pengembangan ekonomi. Kemudian pembinaan SDM seperti beasiswa dan diklat

atau krusus keterampilan.21

B. Pendistribusian Zakat

1. Definisi Zakat

Zakat adalah ism masdar dari kata zaka-yazku-zakah. Dengan kata dasar

zaka yang memiliki arti berkah, tumbuh, bersih, baik, dan bertambah.22

Maka

dengan makna yang terkandung di dalam zakat, orang-orang yang telah

menegeluarkan zakat diharapkan jiwanya akan menjadi bersih, dan hartanya pun

semakin bertambah lagi berkah.

Menurut istilah fiqh, zakat adalah kadar harta tertentu, yang diberikan

kepada yang berhak untuk menerimanya, dengan beberapa syarat.23

Menurut

21

Eri Sudewo, Manajemen Zakat Tinggalkan 15 Tradisi Terapkan 4 Prinsip Dasar,

(Ciputat, IMZ, 2004), Cet 1, H.100 22

Fakhruddin, Fiqh dan Manajemen Zakat di Indonesia (Malang: UIN-Malang Press,

2008), h., 13. 23

Sulaiman Rasjid, Fiqh Islam (Hukum Fiqh Lengkap), cet.38, (Bandung: Sinar Baru

Algesindo, 2005), h., 192.

Page 33: EFEKTIFITAS PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39147/1/AL ARIF... · Ketua Bagian Dekorasi Konsulat Surakarta dan Jogjakarta 2009

18

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat disebutkan

bahwa zakat adalah harta yang wajib dikeluarkan oleh seorang muslim atau badan

usaha untuk diberikan kepada yang berhak menerimanya sesuai dengan syariat

Islam.24

Kata zakat itu sendiri selalu disebut bersamaan dengan kata shalat pada

Al-Qur‟an sebanyak 82 kali.25

Hal ini menunjukkan betapa pentingnya zakat

dalam ajaran Agama Islam. Jika shalat merupakan suatu bentuk ibadah yang

mengajarkan manusia berinteraksi dengan Allah Subhanahu Wa Ta‟ala, maka

zakat merupakan bentuk atau cara manusia berkomunikasi dengan sesama

manusia. Guna menjaga keharmonisasian di dalam kehidupan bermasyarakat juga

sebagai bentuk rasa syukurnya kepada Allah Subhanahu Wa Ta‟ala.

2. Dasar Hukum Zakat

Dalam Al-Qur‟an zakat seringkali disandingkan penyebutannya dengan

shalat. Ini menunjukkan bahwa antara zakat dan shalat mempunyai kaitan yang

sangat erat meskipun diantaranya terdapat perbedaan. Zakat yang merupakan

ibadah maaliyah ijtima‟iyah lebih condong kepada aspek sosial kemasyarakatan

(ijtima‟iyah) sekaligus menjadi jembatan penghubung terjaganya harmonisasi di

antara manusia sebagai bentuk syukur dan ketaatan kepada Allah Subhanahu Wa

Ta‟ala. Sedangkan shalat lebih condong kepda ibadah pribadi, urusan hamba

terhadap Allah Subhanahu Wa Ta‟ala. Namun kewajiban zakat tetaplah sama

dengan kewajiban melaksanakan shalat.

Banyak dalil Al-Qur‟an dan hadits yang menunjukkan kewajiban zakat.

Selain itu hukum di Indonesia juga telah mengatur persoalan zakat yang

dituangkan dalam Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah.

a. Al-Qur‟an

نيى صلتك صك يى إ صم عه يى بيا تزك انيى صذقت تطيشىى أي خز ي

ع عهى ص هللا (103: 9)انتبت /

24

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Zakat 25

BAZIS DKI, Pengelolaan Zakat dan Infaq/ Shadaqah di DKI Jakarta (Jakarta: BAZIS

DKI, 1999), h., 3.

Page 34: EFEKTIFITAS PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39147/1/AL ARIF... · Ketua Bagian Dekorasi Konsulat Surakarta dan Jogjakarta 2009

19

Artinya: “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu

memebersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk

mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketentraman jiwa

bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha

Mengetahui.” (QS. 9/ At-Taubah: 103)

)انبقشة / اكع اسكعا يع انش كاة آتا انز لة ا انص أق 2 :43)

Artinya: “Dan dirikalah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku‟lah bersama

orang-orang yang ruku‟.” (QS. 2/ Al-Baqarah : 43)

b. Hadits

ش : االصل و عه خ اقا و بن ل هللا ، ذا سص يح ا الإنو اال هللا شيا دة ا

تاء انز ا ل ة، انص و سيضا ص انحج ، )ساه انبخاسي(. كاة ،

Artinya: “Islam dibangun atas lima perkara: Bersaksi bahwasanya tiada Tuhan

selain Allah dan bahwa Muhammad adalah Rasul Allah, mendirikan shalat,

menunaikan zakat, berhaji, dan berpuasa di bulan Ramadhan (H.R.Al-Bukhari)26

c. Ijma‟ Ulama

Sedangkan secara ijma‟, para ulama baik salaf maupun khalaf telah sepakat

tentang adanya kewajiban zakat dan merupakan salah satu rukun Islam serta

menghukumi kafir bagi yang mengingkari kewajibannya.27

d. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Zakat.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2014 Tentang

Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan

Zakat

3. Fungsi dan Tujuan Penyaluran Zakat

Tujuan utama dari zakatadalah menghapus kefakiran, kemiskinan, dan

kemelaratan. Yusuf Al-Qardhawi, dalam kitabnya Hukum Zakat membagi tujuan

26

Imam Al-Bukhari, Shahih al-Bukhari, Kitab al-Iman (Beirut: Dar al-Fikr, 1991), h.10

hadits riwayat Bukhari dari Ibnu Umar. 27

Fakhruddin, Fiqh dan Manajemen Zakat di Indonesia (Malang: UIN-Malang Press,

2008), h., 23

Page 35: EFEKTIFITAS PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39147/1/AL ARIF... · Ketua Bagian Dekorasi Konsulat Surakarta dan Jogjakarta 2009

20

zakat kepada tiga bagian, yaitu : dari pihak para wajib zakat (muzzaki), pihak

penerima zakat (mustahik), dan dari kepentingan masyarakat.

Tujuan zakat dan dampaknya bagi muzzaki yaitu: zakat mensucikan jiwa

dari sifat kikir, mendidik berinfak dan memberi, berakhlak dengan Akhlak Allah,

merupakan manifestasi syukur atas nikmat Allah, mengobati hati dari cinta dunia,

mengembangkan kekayaan batin, menarik rasa simpati/ cinta, serta dapat

mengembangkan harta. Sedangkan bagi penerima zakat, antara lain untuk

membebaskan penerima dari kebutuhan hidup dan dapat menghilangkan sifat

benci dan dengki yang sering menyelimuti hati mereka jika melihat orang kaya

yang bakhil.

Adapun tujuan zakat dilihat dari kepentingan sosial, antara lain bahwa

zakat bernilai ekonomik, merealisasikan fungsi harta sebagai alat perjuangan

menegakkan agama Allah (jihad fisabilillah), dan mewujudkan keadilan sosial

ekonomi masyarakat pada umumnya.

Lebih luas lagi wabah menguraikan tujuan zakat bagi kepentingan

masyarakat, sebagai berikut:

1. Menggalang jiwa dan semangat saling menunjang dan solidaritas

sosial dikalangan masyarakat Islam.

2. Merapatkan dan mendekatkan jarak dan kesenjangan sosial ekonomi

dalam masyarakat.

3. Menanggulangi pembiayaan yang mungkin timbul akibat berbagi

bencana seperti bencana alam dan sebagainya.

4. Menutup biaya-biaya yang timbul akibat terjadinya konflik,

persengketaan dan berbagai bentuk kekeacauan dalam masyarakat.

5. Menyediakan suatu dana taktis dan khusus untuk penanggulangan

biaya hidup bagi para gelandangan, para pengangguran dan para tuna

sosial lainnya, termasuk dana untuk membantu orang-orang yang

hendak menikah tetapi tidak memiliki dana untuk itu.

Page 36: EFEKTIFITAS PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39147/1/AL ARIF... · Ketua Bagian Dekorasi Konsulat Surakarta dan Jogjakarta 2009

21

At-Tayyar menambahkan, bahwa tujuan zakat selain sebgai ibadah, ia juga

betujuan untuk menghapuskan berbagai dosa dan kesalahan, menolak bala

bencana, serta mendorong meningkatkan semangat dan produktifitas kerja,

sehingga pada gilirannya mampu menghilangkan sikap dan status seseorang dari

kemiskinan dan tangan di bawah (yad al-sufla)28

Sebagaimana sholat yang menjadi tiang agama, maka zakat merupakan

tiang masyarakat, yang apabila tidak ditunaikan dapat meruntuhkan sendi-sendi

sosial ekonomi masyarakat, karena secara tidak langsung penahan (orang yang

tidak menunaikan) zakat dari orang-orang kaya itu merupakan perekayasaan

pemiskinan secara struktural. Zakat yang mempunyai dimensi sosial di samping

dimensi sakral, bila tidak ditunaikan akan menimbulkan dampak negatif berupa

kerawanan sosial, seperti banyaknya pengangguran dan masalah-masalah sosial.

4. Syarat-Syarat Wajib Zakat

Harta yang akan dikenakan zakatnya harus telah memenuhi persyaratan-

persyaratan yang sesuai dengan syara‟. Fakhruddin (2008) membagi syarat ini

menjadi dua, yaitu syarat wajib dan syarat sah berdasarkan kitab al-fiqh al-islamy

wa adillatuhu. Adapun syarat wajib zakat adalah:

a. Merdeka

Seorang budak tidak dikenai kewajiban membayar zakat, karena

dia tidak memiliki sesuatu apapun. Semua miliknya adalah milik

tuannya.

b. Islam

Seorang non muslim tidak wajib membayar zakat. Adapun untuk

mereka yang murtad (keluar dari agam Islam), terdapat perbedaan

pendapat. Menurut imam syafi‟i orang murtad diwajibkan membayar

zakat terhadap harta-hartanya sebelum dia murtad. Sedangkan menurut

imam hanafi, seorang murtad tidak dikenai zakat terhadap hartanya

28

Abdurahman Qadir, Zakat Dalam Dimensi Sosial Dan Mahdhah (Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada, 2001), Hal. 76-77

Page 37: EFEKTIFITAS PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39147/1/AL ARIF... · Ketua Bagian Dekorasi Konsulat Surakarta dan Jogjakarta 2009

22

karena perbuatan riddahnya telah mengugurkan kewajiban tersebut.

Menurut malikiyah, Islam adalah syarat sah, bukan syarat wajib. Oleh

karena itu orang kafir wajib berzakat meskipun tidak sah menurut

Islam.

c. Baligh dan berakal

Anak kecil dan orang gila tidak dikenai zakat pada hartanya,

karena keduanya tidak dikenai khitab perintah.

d. Harta tersebut merupakan harta yang memang wajib dizakati, seperti :

naqdaini (emas dan perak) termasuk juga al-auraq al-naqdiyah (surat-

surat berharga), barang tambang dan temuan (rikaz), barang dagangan,

tanam-tanaman dan buah-buahan, serta hewan ternak.

e. Harta tersebut telah mencapai nishab (ukuran jumlah)

f. Harta tersebut adalah milik penuh (al-milk al-tam)

Harta tersebut berada di bawah kontrol dan di dalam kekuasaan

pemiliknya, atau seperti menurut sebagian ulam bahwa harta itu berada

ditangan pemiliknya, di dalamnya tidak tersangkut dengan hak orang

lain dan ia dapat menikmatinya. Atau bisa juga dikatakan sebagai

kemampuan pemilik harta mentransaksikan miliknya tanpa campur

tangan orang lain.

g. Telah berlalu satu tahun atau cukup haul (ukuran waktu,masa).

Haul adalah perputaran harta satu nisha dalam 12 bulan

Qamariyah. Apabila terdapat kesulitan akuntansi karena biasanya

anggaran dibuat berdasarkan tahun syamsiah, dengan penambahan

volume zakat yang wajib dibayar, dari 2,5% menjadi 2,575% sebagai

kelebihan harta bulan syamsiyah dari hari bulan qomariyah.

h. Tidak adanya hutang.

Abdurahman Al-Jaziri dalam Fakhruddin (2008) merinci pendapat

para imam mazhab sebagai berikut. Berkait dengan hal itu, Hanafiyah

membagi hutang menjadi tiga macam, yaitu pertama, hutang yang

murni berkaitan dengan seseorang, kedua, hutang yang berkaitan

dengan Allah SWT namun dia dituntut dari aspek manusia, dan ketiga,

Page 38: EFEKTIFITAS PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39147/1/AL ARIF... · Ketua Bagian Dekorasi Konsulat Surakarta dan Jogjakarta 2009

23

hutang yang murni berkaitan dengan Allah SWT dan tidak ada

tuntutan dari aspek manusia, seperti hutang nadzar dan kafarat, zakat

fitrah dan nafkah haji. Hutang yang bisa mencegah seseorang untuk

membayar zakat adalah hutang dalam kelompok pertama dan kedua.

Oleh karena itu, ketika seseorang telah mencapai nishab dan haul,

namun dia masih mempunyai hutang, maka dia tidak wajib berzakat

kecuali zakat tanaman-tanaman dan buah-buahan.

Imam Maliki mengatakan bahwa jika seseorang mempunyai

hutang yang mengurangi nishab dan dia tidak mempunyai harta yang

bisa menyempurnakan nishabnya, maka dia tidak wajib berzakat. Ini

adalah syarat khusus untuk zakat emas dan perak jika keduanya bukan

barang tambang dan barang temuan.

Imam Hambali berpendapat bahwa tidak wajib zakat bagi

seseorang yang menghabiskan nishab hartanya atau menguranginya,

meskipun hutang tersebut bukan sejenis dengan harta yang akan

dizakati atau bukan hutang pajak. Hutang tersebut mencegah wajibnya

zakat pada al-anwal al bathiniyah seperti uang dan nilai barang

dagangan, barang tambang, al-amwal al-dzahrah seperti hewan ternak,

biji-bijian dan buah-buahan. Jika seseorang mempunyai harta tapi

berhutang, maka hendkalah dia melunasi hutangnya dulu kemudian

dibayar zakatnya jika memenuhi nishab.

i. Melebihi kebutuhan dasar atau pokok.

Barang-barang yang dimiliki untuk kebutuhan pokok, seperti

rumah pemukiman, alat-alat kerajinan, alat-alat industri, sarana

transportasi dan angkutan, seperti mobil dan perabotan rumah tangga,

tidak dikenakan zakat. Demikian juga dengan uang simpanan yang

dicadangkan untuk melunasi hutang. Tidak diwajibkan zakat, karena

seorang kreditor sangat memerlukan uang yang ada ditangannya untuk

melepaskan dirinya dari cengkraman hutang.

j. Harta tersebut harus didapatkan dengan cara yang baik dan halal.

Page 39: EFEKTIFITAS PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39147/1/AL ARIF... · Ketua Bagian Dekorasi Konsulat Surakarta dan Jogjakarta 2009

24

Maksudnya bahwa harta yang haram, baik substansi bendanya

maupun cara mendapatkannya jelas tidak dikenakan kewajiban zakat,

karena Allah tidak menerima kecuali yang baik dan halal.

k. Berkembang

Pengertian tersebut dibagi menjadi dua, yaitu pertama, bertambah

secara konkrit (haqiqi). Dan kedua, bertambah secara tidak konkrit

(taqdiri).29

Berkembang secara konkrti adalah bertambah akibat

pembiakan dan perdagangan dan sejenisnya. Sedangkan berkembang

tidak secara konkrti adalah kekayaan itu berpotensi berkembang baik

berada ditangannya maupun di tangan orang lain atas namanya.

5. Pendistribusian Dana Zakat

Seperti kita ketahui, bahwa dalam pengelolaan dana zakat tidak berhenti

sampai penghimpunannya saja, namun harus mencapai ke tahap pendistribusian

atau penyalurannya. Dalam penyaluran dana zakat ini, muzzaki tidak boleh

menyalurkan kesembarang orang, karena dalam penyalurannya sudah terdapat

ashnaf yang berhak menerima dana zakat tersebut.

Di dalam Al-Quran surah at-Taubah ayat 60

artinya “sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang kafir,

orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para muallaf yang dibujuk

hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan

29

Fakhruddin, Fiqh dan Manajemen Zakat di Indonesia (Malang: UIN-Malang Press,

2008), h., 50

Page 40: EFEKTIFITAS PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39147/1/AL ARIF... · Ketua Bagian Dekorasi Konsulat Surakarta dan Jogjakarta 2009

25

Allah dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan, sebagai sesuatu ketetapan

yang diwajibkan Allah dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana”. Ayat

tersebut menjelaskan bahwa penyaluran zakat diwajibkan hanya ke ashnaf yang

sudah ditetapkan, yaitu:30

Fakir, Miskin, Amil, Mu‟allaf, Riqab (budak), Gharim (orang yang

berhutang), Sabilillah (jihad dijalan Allah), dan Ibnu Sabil (Musafir, orang yang

bepergian). Dari penjelasan di atas, dijelaskan bahwa penyaluran zakat sudah

ditetapkan kepada siapa harus dituju. Dan juga dalam pendistribusian atau

penyaluran dana zakat terdapat dua pola berbeda yaitu pola tradisional

(konsumtif) dan pola kontemporer (produktif).

a. Pola Tradisional (Konsumtif)

Pola Tradisional yaitu penyaluran bantuan dana zakat diberikan

langsung kepada mustahik. Dengan pola ini penyaluran dana kepada

mustahik tidak disertai target, adanya kemandirian kondisi sosial

maupun kemandirian ekonomi (pemberdayaan). Hal ini dilakukan

karena mustahik yang bersangkutan tidak mungkin lagi bisa mandiri

seperti pada diri para orang tua, (jompo) orang cacat dan lain-lain, yang.

Penghimpunan dan pendayagunaan zakat diperuntukkan mustahik

secara langsung untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sesuai dengan

penjelasan Undang-undang mustahik delapan asnaf ialah fakir, miskin,

amil, muallaf, riqab, gharim, sabilillah, dan ibnu sabil yang di dalam

aplikasinya dapat meliputi orang-orang yang paling tidak berdaya

secara ekonomi, seperti anak yatim, orang jompo, penyandang cacat,

orang yang menuntut ilmu, pondok pesantren, anak telantar, orang yang

terlilit hutang dan sebagainya.31

b. Pola Kontemporer (Produktif)

30

Slamet Abidin, Moh Suyono, Fiqih Ibadah, (Bandung : CV Putaka Setia, 1991), h. 211 31

Bariadi lili, Muhammad Zen, M.Hudri, Zakat Dan Wirausaha, (Jakarta : CV.Pustaka

Amri, 2005), Cet-1, h.34

Page 41: EFEKTIFITAS PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39147/1/AL ARIF... · Ketua Bagian Dekorasi Konsulat Surakarta dan Jogjakarta 2009

26

Pola Produktif adalah pola penyaluran dana zakat kepada mustahik

yang ada dipinjamkan oleh amil untuk kepentingan aktifitas suatu

usaha/bisnis.

Pola penyaluran secara produktif (pemberdayaan) adalah

penyaluran zakat atau dana lainnya yang disertai target merubah

keadaan penerima (lebih dikhususkan kepada mustahik/ golongan fakir-

miskin) dari kondisi kategori muzzaki.

Model ini pernah dikembangkan oleh Nabi, yaitu beliau pernah

memberikan zakat kepada seorang fakir sebanyak dua Dirham untuk

makan dan satu Dirham untuk pembelian kapak sebagai alat untuk

bekerja, supaya hidupnya tidak tergantung kepada orang lain lagi.

(Syechul Hadi Pramono, 1995:52) Khalifah Umar juga pernah

menyerahkan zakat berupa 3 ekor unta sekaligus kepada salah seorang

mustahik yang sudah rutin meminta zakat padanya. Pada saat

penyerahannya, khalifah berharap orang tersebut tidak datang lagi

sebagai penerima zakat tetapi sebagai pembayar zakat. Ternyata benar,

tahun berikutnya orang ini datang bukan meminta zakat tetapi

menyerahkan zakat. 32

C. Pendidikan Dalam Islam

1. Pengertian Pendidikan Dalam Islam

Istilah pendidikan dalam konteks Islam pada umumnya mengacu kepada

term al-tarbiyah, al-ta‟lim dan al-ta‟dib. Dari ketiga istilah tersebut term yang

populer digunakan dalam praktek pendidikan Islam adalah term al-tarbiyah.

Sedangkan terma al-ta‟dib dan al-ta‟ta‟lim jarang digunakan.33

Berikut penulis

akan menjelaskan mengenai tiga term tersebut:

a. Al-Tarbiyah

32

Bariadi lili, Muhammad Zen, M.Hudri, Zakat Dan Wirausaha, (Jakarta : CV.Pustaka

Amri, 2005), Cet-1, h.35 33

Abdul Halim, Filsafat Pendidikan Islam : Pendekatan Historis, Teoris dan Praktis

(Jakarta: Ciputat Pers, 2002), h.25.

Page 42: EFEKTIFITAS PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39147/1/AL ARIF... · Ketua Bagian Dekorasi Konsulat Surakarta dan Jogjakarta 2009

27

Kata al-tarbiyah dalam bahasa arab memiliki makna “tumbuh”,

“berkembang”. Tumbuh (nasya‟a) dan menjadi besar atau dewasa

(tara‟ra‟a). Artinya, pendidikan (tarbiyah) merupakan usaha untuk

menumbuhkan dan mendewasakan peserta didik, baik secara fisik,

psikis, sosial, maupun spiritual. Qurtubi seperti yang dikutip oleh

Sahrodi mengatakan bahwa “Rabb” merupakan suatu gambaran yang

diberikan kepada suatu perbandingan antara Allah sebagai pendidik dan

manusia sebagai peserta didik. Allah mengetahui dengan baik

kebutuhan-kebutuhan mereka yang dididik, sebab ia adalah pencipta

mereka. Di samping itu pemeliharaan Allah tidak terbatas pada

kelompok tertentu. Ia memperhatikan segala ciptaan-Nya. Karena itulah

Ia disebut Rabb Al-Alamin.34

Tarbiyah dapat juga diartikan dengan “proses transformasi ilmu

pengetahuan dari pendidik (rabbani) kepada peserta didik agar ia

memiliki sikap dan semangat yang tinggi dalam memahami dan

menyadari kehidupannya, sehingga terbentuk ketakwaan, budi pekerti,

dan kepribadian yang luhur”.35

b. Al-Ta‟lim

Al-Ta‟lim merupakan kata benda buatan (mashdar) yang berasal

dari akar kata „allama-ya allimu‟. Istilah tarbiyah diterjemahkan

dengan pendidikan, sedangkan ta‟lim diterjemahkan dengan

pengajaran.36

Jadi, kata ta‟lim dalam Alquran ditujukan sebagai proses

pengajran, pemberian informasi dan pengetahuan kepada peserta didik.

c. Al-Ta‟dib

Istilah ta‟dib berasal dari akar kata addaba-yuaddibu-ta‟diiban

yang mempunyai arti antara lain: membuatkan makanan, melatih akhlak

yang baik, sopan santun, dan tata cara pelaksanaan sesuatu yang baik.

34

Jamali Sahrodi, Membelah Nalar Pendidikan Islam, Pengantar ke Arah Ilmu

Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Pustaka Rihlah Group, 2005), h.42. 35

Mujib Abdul, Jusuf Mudzakkir, Ilmu Pendidikan Islam ,(Jakarta: Kencana, 2006), h13. 36

Musthofa Rahman, Pendidikan Islam dalam Perspektif Alquran, (Yogyakarta: Pustaka

Pelajar, 2001), h.60.

Page 43: EFEKTIFITAS PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39147/1/AL ARIF... · Ketua Bagian Dekorasi Konsulat Surakarta dan Jogjakarta 2009

28

Kata addaba yang merupakan asal kata dari ta‟dib disebut juga

muallim, yang merupakan sebutan orang yang mendidik dan mengajar

anak yang sedang tumbuh dan berkembang.37

Ta‟dib lazimnya diterjemahkan dengan pendidikan sopan santun.

Ta‟dib yang seakar dengan adab memiliki arti pendidikan, peradaban

atau kebudayaan. Artinya orang yang berpendidikan adalah orang yang

berperadaban, sebaliknya peradaban yang berkualitas dapat diraih

melalui pendidikan.38

Dari keterangan mengenai penjelasan pendidikan dalam islam

diatas, terdapat perbedaan yang hampir tidak terlihat. Tarbiyah sendiri

memiliki perbedaan dengan ta‟dib :

تأ بن سب احض ب اد د

“Tuhanku (Allah) telah mendidikku dengan pendidikan yang

terbaik” (H.R. Ibnu Hibban)

Dari hadist39

diatas, menjelaskan bahwasannya sumber utama

pendidikan adalah Allah. Jadi untuk istilah ta‟dib sendiri sudah meliputi

tarbiyah dan juga ta‟lim itu sendiri.

2. Tujuan Pendidikan Dalam Islam

a. Sekitar Pengertian Tujuan

Al-Quran al-Karim yang di dampingi oleh al-Sunnah memberikan

perhatian yang amat besar terhadap pengertian tujuan dengan berbagai

aspek yang terkait. Pembahasan tentang tujuan ini dapat dijumpai dalam

kajian tentang niat dengan berbagai aspeknya. Doktor Shalih bin Ghanam

al-Sudlan lulusan fakultas Syariah dari Riyadh University dalam

disertasinya berjudul al-Niyat wa Atsaruha fi al-Ahkam al-Syar‟iyyah

setebal 1051 halaman misalnya telah mengkaji tentang niyat secara

37

Munardji, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: PT Bina Ilmu, 2004), h.4-5. 38

Rahman, Pendidikan Islam dalam Perspektif Alquran,( Yogyakarta: Pustaka Pelajar,

2001),h.17 39

Hadits Riwayat Ibnu Hibban

Page 44: EFEKTIFITAS PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39147/1/AL ARIF... · Ketua Bagian Dekorasi Konsulat Surakarta dan Jogjakarta 2009

29

mendalam dengan mengacu kepada ajaran yang terdapat di dalam Al-

Quran dan al-Sunnah serta berbagai pendapat dari para ulama ahli fiqih

(fuqaha), ahli hadis (muhhadist), ahli kalam (mutakallim), ahli tafsir

(mufassir) dan sebagainya.40

b. Tujuan Pendidikan Dalam Islam

Sebagian para ahli pendidikan mengatakan bahwa tujuan pendidikan

Islam adalah membimbing umat manusia agar menjadi hamba yang

bertakwa kepada Allah yakni melaksanakan segala perintah-Nya dan

menjauhi larangan-Nya dengan penuh kesadaran dan ketulusan ini. Tujuan

ini muncul dari hasil pemahaman terhadap ayat Al-Quran yang berbunyi :

Artinya : “niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di

antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat.(Al-Mujadilah:11)

Tujuan ini nampaknya didasarkan pada salah satu sifat dasar yang

terdapat dalam diri manusia,yakni sifat dasar yang cenderung menjadi

orang baik, yakni kecenderungan untuk melaksanakan segala perintah

Allah dan menjauhi larangan-Nya.41

3. Sumber Dana Pendidikan Dalam Islam

Pendidikan dalam dunia Islam memiliki peranan penting untuk

mencerdaskan umat, serta salah satu cara untuk mengentaskan kemiskinan.

Dalam Islam sendiri pendidikan mendapat dukungan yang penuh dari segala

aspeknya. Dan juga dalam Islam sendiri dana untuk mendukung pendidikan itu

sendiri berasal dari banyak sumber, yakni:

a) Zakat

40

Abuddin Nata, Pendidikan Dalam Prespektif Islam,( Jakarta: UIN Jakarta Press,2005)

,Cet-1, h.155 41

Ibid. H 165

Page 45: EFEKTIFITAS PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39147/1/AL ARIF... · Ketua Bagian Dekorasi Konsulat Surakarta dan Jogjakarta 2009

30

Zakat merupakan ibadah yang menyangkut harta benda dan berfungsi

sosial. Umumnya telah tua karena sudah dikenal dalam agama wahyu yang

dibawa oleh para rasul terdahulu. Bagi orang yang mengeluarkan zakat,

hati dan jiwanya akan bersih, sebagaimana firman Allah SWT dalam surah

At-Taubah ayat 103 yang artinya: “ambilah zakat dari sebgaian harta

mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka....”

Dari ayat di atas tergambar bahwa zakat yang dikeluarkan oleh para

muzzaki akan dapat membersihkan dan menyucikan hati manusia. Tidak

lagi mempunyai sifat yang tercela terhadap harta, seperti rakus dan kikir.42

Zakat sendiripun ditujukan tidak kesembarang orang, hanya beberapa

golongan orang yang diperbolehkan mendapat zakat tersebut, yakni: fakir,

miskin, amil, muallaf, riqab, gharimin, fisabilillah,dan ibnu sabil. Dari

sekian golongan di atas, penulis berkonsen kepada fisabilillah yang lebih

cocok dengan orang yang berjihad dijalan Allah, termasuk menuntut ilmu

dalam dunia pendidikan.

Bagian zakat yang diperoleh sabilillah diharapkan dapat dipergunakan

untuk : (1) peningkatan dakwah melalui lembaga-lembaga dakwah, (2)

peningkatan pengetahuan kader-kader Islam, (3) peningkatan bangunan

fisik keagamaan, seperti masjid dan madrasah, (4) penyediaan nafkah bagi

orang-orang yang sibuk dengan tugas agama, seperti kyai, guru agama dan

mubaligh, (5) penyelenggaraan kursus keterampilan dan kewirausahaan,

(6) penyediaan biaya untuk lembaga penelitian ilmu keagamaan dan,(7)

pusat-pusat rahabilitasi.

Dari interprestasi dan penjelasan sabilillah di atas, zakat yang

memiliki fungsi sosial sangat dibutuhkan sesuai dengan kegunaan zakat

tersebut. Dari kegunaan zakat yang diperoleh sabilillah ini jelas dapat

dikemukakan sebagai sumber pembiayaan pendidik. Dengan demikian

42

Abuddin Nata, Pendidikan Dalam Prespektif Islam,( Jakarta: UIN Jakarta Press,2005)

,Cet-1, h.345

Page 46: EFEKTIFITAS PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39147/1/AL ARIF... · Ketua Bagian Dekorasi Konsulat Surakarta dan Jogjakarta 2009

31

pengelolaan zakat harus diintensifkan dengan baik, guna membiayai

lembaga-lembaga pendidikan yang membutuhkan.43

b) Sedekah

Sedekah atau disebut sadaqah tatawu (sedekah secara spontana dan

sukarela) dalam pengertian bukan zakat sangat dianjurkan oleh Islam dan

sangat baik dilakukan setiap saat. Di dalam Al-Quran banyak sekali ayat-

ayat menganjurkan kaum muslimin untuk senantiasa memberikaan

sedekah.

Para ulama fiqh mengatakan istilah sedekah searti dengan zakat.

Rahmat Taufiq Hidayat mengemukakan bahwa sedekah mengandung

pengertian yang amat luas yang mencakup sedekah wajib dan sedekah

sunnah. Sedekah wajib adalah infaq dan zakat. Ini berarti sedekah juga

diberikan kepada ashnaf yang berhak menerimanya. Dan lembaga

pendidikan termasuk dalam kategori ini.

Dalam kaitan ini apabila dari kegunaan sedekah maka sedekah dapat

dijadikan sebagai sumber dana dalam pendidikan lebih diarahkan pada

pembiayaan lembaga pendidikan baik sarana maupun prasarana serta

pemeliharaannya termasuk juga gaji guru. Sedekah boleh saja diberikan

secara langsung kepada siswa yang membutuhkan dalam bentuk beasiswa

dari orang yang memberikan dengan tujuan ikhlas demi kemaslahatan

umum.44

c) Wakaf

Wakaf secara bebas diartikulasikan sebagai sumbangan keagamaan

(relegious endowment) yang mengandung makna kesalehan untuk

digunakan bagi kepentingan umum di jalan Allah SWT. G.C.Kozlowski,

memberikan deskripsi ringkas tentang wakaf.

43

Abuddin Nata, Pendidikan Dalam Prespektif Islam,( Jakarta: UIN Jakarta Press,2005)

,Cet-1, h.347 44

Ibid.h 348

Page 47: EFEKTIFITAS PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39147/1/AL ARIF... · Ketua Bagian Dekorasi Konsulat Surakarta dan Jogjakarta 2009

32

“wakaf adalah sumbangan dalam pengertian umum yang merupakan

hadiah yang diberikan untuk memenuhi banyak kebutuhan spiritual dan

temporal kaum muslimin. Dana-dana yang diperoleh dari sumbangan

tersebut digunakan untuk membangun dan merawat tempat-tempat ibadah,

mendirikan sekolah dan rumah sakit, menafkahi para ulama dan da‟i,

mempersiapkan kebutuhan kaum miskin dan memasok senjata bagi para

pejuang yang berperang di jalan Allah”.45

d) Hibah

Hibah adalah pengeluaran harta semasa hidup atas dasar kasih sayang

untuk kepentingan seseorang atau untuk badan sosial, keagamaan, ilmiah.

Intinya adalah pemberian yakni pemberian suatu benda semasa hidup

seseorang tanpa mengharap balasan. Hibah ini dapat dilihat dalam Al-

Quran surah al-baqarah:177

artinya “bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat

itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya itu adalah beriman kepada

Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan

memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim,

45

Ibid.h 349

Page 48: EFEKTIFITAS PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39147/1/AL ARIF... · Ketua Bagian Dekorasi Konsulat Surakarta dan Jogjakarta 2009

33

orang-orang miskin, musaafir (yang memerlukan pertolongan), dan orang

–orang yang meminta-minta dan (memerdekakan) hamba sahaya,

mendirikan shalat, dan menunaikan zakat dan orang-orang yang menepati

janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam

kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-

orang yang benar(imannya) dan mereka itulah orang-orang yang

bertakwa”.

Dari ayat di atas yang perlu diinterprestasikan dan diperhatikan bahwa

harta yang dikeluarkan itu adalah kepada orang-orang yang membutuhkan

karena belas kasihan. Harta itu ditujukan kepada sanak famili yang

membutuhkan, anak-anak yatim, kaum fakir miskin, ibnu sabil, orang-

orang yang meminta dan memerdekakan hamba sahaya. Memberikan

santunan kepada golongan-golongan tersebut tidak terkait oleh waktu

tertentu, dan tidak diisyaratkan harus mencapai nasab tertentu seperti

zakat. Hal ini diserahkan sepenuhnya kepada mereka masing-masing yang

akan memberikan santunan. Dan keterangan inilah substansi hibah itu

dapat terakumulasi.

Penerimaan hak-hak yang dianjurkan oleh Al-Quran ini mengandung

unsur kebersamaan antar sesama muslim. Jika mereka melaksanakan

kewajiban ini dapat dipastikan kaum muslimin adalah orang yang

mempunyai taraf kehidupan yang baik dan tentu pengaruhnya pun akan

sangat menakjubkan.

Apabila melihat kepada fungsi itu sendiri, jelas bahwa hibah ini pun

termasuk salah satu sumber pembiayaan dalam pendidikan. Karena dengan

besarnya manfaat yang diemban oleh kegunaan hibah itu maka akan

terlihat terjadi kesejahteraan antar sesama makhluk. Adapun fungsi hibah

itu adalah: (1) Menjembatani kesenjangan antara golongan yang mampu

Page 49: EFEKTIFITAS PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39147/1/AL ARIF... · Ketua Bagian Dekorasi Konsulat Surakarta dan Jogjakarta 2009

34

dan yang tidak mampu, (2) Saran mewujudkan keadilan sosial,dan (3)

Salah satu upaya untuk menolong golongan yang lemah.46

D. Efektifitas

1. Pengertian Efektivitas

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) “efektif” memiliki arti ada

efeknya, manjur atau mujarab (untuk obat), dapat membawa hasil, berhasil guna,

(tentang usaha, tindakan). Sedangkan efektivitas berarti ke-efektifan. Sehingga

bisa dikatakan bahwa efektivitas memiliki arti keberpengaruhan atau keberhasilan

setelah melakukan sesuatu.

Secara etimologis efektif adalah kata serapan yang diambil dari bahasa

Inggris yaitu effective kemudian dikembangkan lagi menjadi efektivitas.

Efektivitas juga bisa diartikan sebagai tingkat keberhasilan yang dapat dicapai

dari suatu cara atau usaha tertentu sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Jadi,

efektivitas menekankan pada hasil yang dicapai dalam suatu kegiatan/ usahajika

dikaitkan dalam kegiatan belajar mengajar, efektivitas adalah kegiatan yang

berkenaan dengan sejauh mana sesuatu yang telah direncanakan atau diinginkan

dapat terlaksana atau tercapai.47

Secara terminologis dapat dikatakan bahwa efektivitas berarti penyelesaian

pekerjaan tepat pada waktu yang telah ditentukan. Artinya pada pelaksanaannya

dinilai baik atau tidak bergantung pada cara tugas tersebut dapat diselesaikan

terutama dapat menjawab pertanyaan bagaimana cara melaksanakan dan berapa

biaya yang diperlukan.48

2. Ukuran Efektivitas

Efektivitas merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perencanaan,

yang mana perencanaan harus memiliki alasan keefektifan. Menurut Isbandi

Rukminto Adi, ke-efektifan diukur berdasarkan variabel-variabel kriteria yang

46

Abuddin Nata, Pendidikan Dalam Prespektif Islam,( Jakarta: UIN Jakarta Press,2005)

,Cet-1, h.354

47

Zakiah Drajat, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1996) h., 126. 48

Sondang Siagian, Organisasi Kepemimpinan dan Organisasi, (Jakarta: CV Masagung,

1986), Cet-5, h., 149

Page 50: EFEKTIFITAS PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39147/1/AL ARIF... · Ketua Bagian Dekorasi Konsulat Surakarta dan Jogjakarta 2009

35

diciptakan dalam hubungan dengan pencapaian tujuan.49

Berdasarkan kriteria-

kriteria tersebut nantinya eksekutor dapat menilai apakah program yang mereka

jalankan dapat dikategorikan efektif atau tidak.

Menurut ensiklopedia umum, efektivitas menunjukkan taraf tercapainya

tujuan, usaha dikatakan efektif jika usaha tersebut mencapai tujuannya secara

ideal. Keefektifan adalah pencapaian prestasi dari tujuan taraf efektivas

dinyatakan dengan ukuran yang agak pasti.50

Dari pengertian-pengertian di atas,

maka dapat disimpulkan bahwa efektifitas adalah suatu ukuran yang menyatakan

seberapa jauh target (kuantitas, kualitas, dan waktu) yang telah dicapai oleh

manajemen, dimana target tersebut sudah ditentukan terlebih dahulu.

Untuk mengukur seberapa efektivitasnya suatu kegiatan/ program maka

diperlukan beberapatolak ukur atau kriteria yang harus dipenuhi. Sebagaimana

yang dikemukakan oleh Muasaroh (2010: 13) aspek-aspek yang bisa melihat

efektivitas suatu program sebagai berikut:51

a. Aspek tugas atau fungsi

Yaitu lembaga dikatakan efektif jika melaksanakan tugas atau fungsinya.

Begitu juga suatu program akan efektif jika dilakukan dengan baik dan

sesuai fungsinya.

b. Aspek rencana atau program

Maksudnya adalah rencana yang terprogram. Jika seluruh rencana dapat

dilaksanakan maka program dikatakan efektif. Pada aspek ini juga termasuk

didalamnya sasaran atau target dan prioritas lembaga dalam menjalankan

programnya.

c. Aspek ketentuan dan peraturan

Efektivitas suatu program juga dapat dilihat dari berfungsi atau tidaknya

aturan yang telah dibuat dalam rangka menjaga berlangsungnya proses

kegiatannya.

49

Isbandi Rukminto Adi, Pemberdayaan Pembangunan Masyarakat dan Intervensi

Komunitas, Cet-3, (Jakarta: FE UI, 2003), h., 175. 50

A.B. Pridodgdo Hasan Shadily, Ensiklopedia Umum, Cet-8, (Yogyakarta: Kanisius,

1990), h., 196. 51

Pengertian efektifitas dan teori efektivitas, artikel diakses pada 27 Maret 2017 dari:

http://litelaturbook.blogspot.co.id/2014/12/pengertian-efektivitas-dan-landasan.html?m=1

Page 51: EFEKTIFITAS PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39147/1/AL ARIF... · Ketua Bagian Dekorasi Konsulat Surakarta dan Jogjakarta 2009

36

d. Aspek tujuan atau kondisi ideal

Suatu program kegiatan diakatakan efektif dari sudut hasil jika tujuan

atau kondisi idel program tersebut dapat dicapai. Penilaian aspek ini dapat

dilihat dari prestasi yang dicapai oleh sasaran kegiatan.

Sedangkan menurut T. Hani Handoko, ukuran efektivitas adalah

sebagaimana berikut:52

a. Kegunaan

Yakni agar berguna bagi manajemen dalam pelaksanaan fungsi-

fungsinya yang lain. Suatu rencana harus fleksibel, stabil,

berkesinambungan dan sederhana.

b. Ketepatan dan objektivitas

Semua rencana harus dievaluasi untuk mengetahui apakah jelas, ringkas,

nyata dan akurat.

c. Ruang lingkup

Yaitu perlu memperhatikan prinsip-prinsip kelengkapan, komprehensif,

kepaduan, dan konsistensi.

d. Efektivitas biaya

Dalam hal ini biasanya efektivitas menyangkut dalam usaha, waktu dan

aliran emosional.

e. Akuntabilitas

Terdapat dua aspek akuntabilitas: pertama, tanggung jawab atas

pelaksanaan, kedua, tanggung jawab atas implementasi.

f. Ketepatan waktu

Perubahan-perubahan yang terjadi dengan cepat akan mengganggu

rencana.

52

Sujadi F. X., Organisasi dan manajemen Penunjang Berhasilnya Proses Manajemen,

cet.3, (Jakarta: CV. Masagung, 1990), h., 36-39.

Page 52: EFEKTIFITAS PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39147/1/AL ARIF... · Ketua Bagian Dekorasi Konsulat Surakarta dan Jogjakarta 2009

37

BAB III

PENDISTRIBUSIAN ZAKAT DI LAZ BAMUIS BNI DAN YBM BRI

A. Sejarah dan Perkembangan LAZ BAMUIS BNI dan YBM BRI

1. Lembaga Amil Zakat Bamuis BNI

Yayasan Baitulmal Ummat Islam Bank Negara Indonesia disingkat

BAMUIS BNI didirikan di Jakarta dengan Akte Notaris No. 10 tanggal 05

Oktober 1967, Notaris R. Soerojo Wongsowidjojo. Sutanto, MA, Direktur Utama

PT.Bank Negara Indonesia (persero) Tbk pada waktu itu, memberikan dorongan

dan dukungan penuh untuk berdirinya BAMUIS BNI.

Maksud dan tujuan pendiriannya pada waktu itu adalah agar dapat

menghimpun dana masyarakat dan mengusahakannya menurut cara-cara yang

syah dan diridhai Allah SWT serta hasil usaha ini akan disalurkan untuk

keagungan Kalimatullah. Dana yang dikumpulkan tersebut berasal dari

sumbangan dari para pegawai PT.Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk yang

dipotong langsung dari gajinya setiap bulan.

Bulan Oktober 1992, H.Winarto Soemarto,SH, Direktur Utama PT.Bank

Negara Indonesia (Persero) Tbk pada waktu itu, selaku ketua Badan Zakat dan

Infak/Sedekah dari Pengurus Badan Pembina Kerohanian Islam Serikat Pekerja

PT.Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk disingkat BAPEKIS SP BNI,

menyarankan agar seluruh pegawai PT.Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

yang beragama Islam yang penghasilannya atau gajinya telah mencapai nisab

(memenuhi syarat untuk menunaikan zakat), dilakukan pemotongan sebesar 2,5

persen dari gaji masing-masing setiap bulan.

Dengan keputusan Menteri Agama Republik Indonesia No.330 tanggal 20

Juni 2002, BAMUIS BNI dikukuhkan sebagai Lembaga Amil Zakat tingkat

Nasional. Untuk menyesuaikan dengan undang-undang No.38 tahun 1999 tentang

pengelolaan zakat dan undang-undang No.16 tahun 2001 tentang yayasan, maka

Page 53: EFEKTIFITAS PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39147/1/AL ARIF... · Ketua Bagian Dekorasi Konsulat Surakarta dan Jogjakarta 2009

38

dengan Akte No.23 tanggal 26 November 2002, Notaris Koesbiono Sarmanhadi,

SH, MH, Anggaran dasar BAMUIS BNI disempurnakan.

Penyempurnaan terakhir dilakukan melalui Akte No.1 tanggal 23 Mei

2005, Notaris Wanda Taurusita Amidjaya,SH, yang menetapkan nama Yayasan

Baitulmal Ummat Islam Bank Negara Indonesia disingkat BAMUIS BNI dengan

maksud dan tujuan di bidang keagamaan dengan menjalankan kegiatan sebagai

berikut :

1) Mengumpulkan zakat, infak, sadaqah, wakaf, hibah, wasiat, dan kafarat

dari pimpinan dan pegawai Perseroan Terbatas Bank Negara Indonesia

(Persero) Tbk, pensiunan Perseroan Terbatas Bank Negara Indonesia

(Persero) Tbk, pimpinan dan pegawai lembaga-lembaga lain kelompok

Swadharma, pimpinan dan pegawai perusahaan-perusahaan anak

Perseroan Terbatas Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dan lembaga-

lembaga lain kelompok Dewan Swadharma serta pada nasabah, mitra

kerja Perseroan Terbatas Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, dan

masyrakat umum lainnya.

2) Menyalurkan dan mendayagunakan zakat, infak, sadaqah, hibah, wakaf,

waris, dan kafarat tersebut kepada yang berhak sesuai dengan hukum

Islam dan hukum yang berlaku di Republik Indonesia secara terencana,

sistematis, menyebar ke seluruh wilayah kerja Perseroan Terbatas Bank

Negara Indonesia (Persero) Tbk serta sesuai dengan strategi dan

prioritasnya.

2. Lembaga Amil Zakat YBM BRI

Pada tahun 1992 dengan diprakarsai oleh Bapak Winarto Soemarto

sebagai Direktur BRI melakukan langkah-langkah dasar dengan memasukkan

zakat sebagai salah satu bagian dari program kerja Badan Pembina Kerohanian

Islam (Bapekis) BRI.Selanjutnya pada tahun 2001, dimana Indonesia masih

merasakan dampak krisis ekonomi dengan bertambahnya jumlah orang miskin,

sementara besarnya potensi ZIS di lingkungan BRI belum dikelola secara optimal.

Page 54: EFEKTIFITAS PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39147/1/AL ARIF... · Ketua Bagian Dekorasi Konsulat Surakarta dan Jogjakarta 2009

39

Bapak Rudjito sebagai Dirut BRI memprakarsai dibentuknya yayasan tersendiri

yang khusus mengelola dana ZIS. Dalam proses awal upaya optimalisasi zakat di

lingkungan BRI Bapekis berkonsultasi dengan para tokoh zakat antara lain; Eri

Sudewo (CEO Dompet Dhuafa Republika), KH. Dr. Didin Hafiduddin (Ahli zakat

dan dewan syariah DD Republika), Dr. Said Agil Husain Al Munawwar (guru

besar IAIN Syarif Hidayatullah), juga melakukan studi banding ke Bamuis BNI

46. Hasil dari konsultasi tersebut dirumuskan oleh Bapekis dan dikonsultasikan ke

Direksi BRI. Para direksi memberikan respon positif terhadap usulan tersebut dan

meminta Bapekis untuk segara menyiapkan segala persyaratan pendirian Yayasan.

Maka pada tanggal 10 Agustus 2001 BOD BRI yang terdiri dari H. Rudjito

(Dirut), H. Ahmad Askandar, H. Akhmad Amien Mastur, Hendrawan Tranggana,

Krisna Wijaya, Hj. Gayatri Rawit Angreni (Direktur), bersama Pengurus Bapekis

BRI Kanpus, Pemimpin Wilayah dan para Pejabat di Kanpus sepakat mendirikan

Yayasan Baitul Maal-Bank Rakyat Indonesia dengan H. Purwanto sebagai ketua

Yayasan. Pada saat yang sama, terkumpul dana sebesar Rp 122.000.000,- (seratus

dua puluh dua juta rupiah) yang diperuntukan sebagai dana abadi Yayasan.

Setelah pendirian yayasan, langkah selanjutnya yang ditempuh Bapekis

adalah membuat Surat Edaran yang isinya himbauan kepada semua pekerja

muslim BRI untuk mengisi Surat Kuasa pemotongan gaji untuk zakat dan infak

dengan tim Konseptor yang terdiri dari H. Sarwono Sudarto, H. Purwanto, H.

Prayogo Sedjati mewakili pengurus Bapekis Misbahul Munir dan H. Ahmad

Mujahid sebagai pelaksana. Sebagai bentuk dukungan dan rasa kepedulian yang

tinggi Surat Edaran tersebut ditandatangani oleh para Direksi. Menyikapi surat

Edaran tersebut berbagai tanggapanpun mengalir dari para pekerja BRI, baik yang

sangat mendukung maupun yang keberatan. Bentuk keberatan tersebut melalui

lisan maupun tulisan. Tapi perlu digarisbawahi, bahwa keberatan para pekerja

tersebut pada intinya bukan keberatan tentang kewajiban zakat itu sendiri atau

keberatan terhadap keberadaan YBM-BRI, tapi lebih kepada mereka sudah

menyalurkan langsung kepada mustahik.

Page 55: EFEKTIFITAS PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39147/1/AL ARIF... · Ketua Bagian Dekorasi Konsulat Surakarta dan Jogjakarta 2009

40

Keberatan tersebut harus dijawab dengan prestasi dan kinerja yang baik.

Yang penting niat kita baik, ikhlas mengemban amanat saudara-saudara kita yang

lemah. Insya Allah, semuanya akan berakhir dengan baik. Segala rintangan dan

keberatan harus dianggap sebagai cobaan untuk meningkatkan syiar zakat dan

untuk berbuat yang terbaik. “ Demikian sikap yang diambil para pendiri YBM-

BRI dalam menyikapi keberatan tersebut. Pada tanggal 6 November 2002 YBM-

BRI dikukuhkan oleh Menteri Agama sebagai Lembaga Amil Zakat Nasional

dengan no SK 445. Dengan pengukuhan tersebut YBM-BRI mendapat legalitas

untuk mengelola dana Zakat, Infak dan Sadaqah pekerja BRI dan masyarakat.

Dengan didirikannya Yayasan Baitul Maal BRI, diharapkan dapat melengkapi

lembaga-lembaga yang telah ada lebih dulu. Seraya berpegang teguh pada prinsip

fastabiqul khairaat dalam mengangkat martabat mustahik. Di samping itu

dimaksudkan agar pekerja BRI selalu peduli terhadap lingkungan sosialnya

sebagai wujud implementasi slogan BRI “Melayani dengan setulus hati”.

B. Landasan Hukum LAZ BAMUIS BNI dan YBM BRI

1. Lembaga Amil Zakat BAMUIS BNI

Lembaga Amil Zakat BAMUIS BNI adalah salah satu lembaga amil zakat

yang sudah diakui secara nasional, hal ini mengharuskan BAMUIS BNI memilki

dasar hukum yang kuat. Dasar hukum yang digunakan BAMUIS BNI sendiri

terdiri dari :

Al Quran:

a. Surat At-Taubah ayat 103

Artinya : “ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu

membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka.

Page 56: EFEKTIFITAS PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39147/1/AL ARIF... · Ketua Bagian Dekorasi Konsulat Surakarta dan Jogjakarta 2009

41

Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. dan Allah

Maha mendengar lagi Maha mengetahui.”

b. Surat Al-Baqarah ayat 261

Artinya : “perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang

menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang

menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat

gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. dan Allah Maha Luas

(karunia-Nya) lagi Maha mengetahui.”

c. Surat Al-Baqarah ayat 267

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah)

sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami

keluarkan dari bumi untuk kamu. dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk

lalu kamu menafkahkan daripadanya, Padahal kamu sendiri tidak mau

mengambilnya melainkan dengan memincingkan mata terhadapnya. dan

ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.”

Page 57: EFEKTIFITAS PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39147/1/AL ARIF... · Ketua Bagian Dekorasi Konsulat Surakarta dan Jogjakarta 2009

42

Al-Hadist:

اب صهى هللا عهو صهى بعث يعارا ع اننب ا: ) أ عني هللا عباس سض

) يى ،فزكش انحذث سض هللا عنو إنى ان قذ افتشض عه هللا فو: ) أ

انيى أغنائيى ،صذقت ف أي و فتشد ف فقشائيى ( ،تؤخز ي انهفظ ،يتفق عه

نهبخاسي

Dari Ibnu Abbas Rhadiallahuanhu: bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam

mengutus Mu'adz ke negeri Yaman --ia meneruskan hadits itu-- dan didalamnya

(beliau bersabda): "Sesungguhnya Allah telah mewajibkan mereka zakat dari

harta mereka yang diambil dari orang-orang kaya di antara mereka dan

dibagikan kepada orang-orang fakir di antara mereka." Muttafaq Alaihi dan

lafadznya menurut Bukhari.

Undang-undang:

a. Undang-undang Republik Indonesia No 23 tahun 2011 tentang

Pengelolaan Zakat

b. Peraturan Pemerintah No 14 tahun 2014 tentang pengelolaan zakat.

c. Akte Notaris No. 10 tanggal 05 Oktober 1967, Notaris R. Soerojo

Wongsowidjojo.

d. Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia No.330 tanggal 20 Juni

2002.

e. Akte No.23 tanggal 26 November 2002, Notaris Koesbiono Sarmanhadi,

SH. MH.

f. Akte No.1 tanggal 23 Mei 2005, Notaris Wanda Taurusita Amidjaya,SH.

2. Lembaga Amil Zakat YBM BRI

Al-Quran

a. Surat At-Taubah ayat 103

Page 58: EFEKTIFITAS PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39147/1/AL ARIF... · Ketua Bagian Dekorasi Konsulat Surakarta dan Jogjakarta 2009

43

Artinya : “ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu

membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka.

Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. dan Allah

Maha mendengar lagi Maha mengetahui.”

b. Surat Al-Baqarah ayat 267

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah)

sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami

keluarkan dari bumi untuk kamu. dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk

lalu kamu menafkahkan daripadanya, Padahal kamu sendiri tidak mau

mengambilnya melainkan dengan memincingkan mata terhadapnya. dan

ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.”

Al-Hadist:53

انيى ، يى صذقت فى أي افتشض عه هللا يى أ ىى أطاعا نزنك فأعه فئ

تشد عهى فقشائيى أغنائيى يضهى()ساه انبخاسي تؤخز ي

“Jika mereka telah mentaati engkau (untuk mentauhidkan Allah dan menunaikan

shalat ), maka ajarilah mereka sedekah (zakat) yang diwajibkan atas mereka di

mana zakat tersebut diambil dari orang-orang kaya di antara mereka dan

53

Hadits Riwayat Imam Al-Bukhari no.1395 dan Imam Muslim no.19

Page 59: EFEKTIFITAS PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39147/1/AL ARIF... · Ketua Bagian Dekorasi Konsulat Surakarta dan Jogjakarta 2009

44

kemudian disebar kembali oleh orang miskin di antara mereka.” (H.R. Al-

Bukhari dan Muslim)

Undang-undang

a. Undang-undang Republik Indonesia No 23 tahun 2011 tentang

Pengelolaan Zakat

b. Peraturan Pemerintah No 14 tahun 2014 tentang pengelolaan zakat.

c. Akta Pendirian Yayasan Baitul Maal Bank Rakyat Indonesia No. 52 dari

Notaris Agus Madjid SH. Tanggal 10 Agustus 2001.

d. Surat Keputusan Menteri Agama No. 445 Tahun 2002 tentang

Pengukuhan Yayasan Baitul Maal Bank Rakyat Indonesia sebagai

Lembaga Amil Zakat Nasional.

e. Akta Perubahan Yayasan Baitul Maal Bank Rakyat Indonesia dari Notaris

Henny Nur Hasanah SH. Tanggal 20 Januari 2012.

f. Akta Pendirian Yayasan Baitul Maal Bank Rakyat Indonesia No. 27 dari

Notaris Tintin Surtini SH, MH, M.Kn. Tanggal 27 Januari 2015.

C. Penghimpunan Dana Zakat LAZ BAMUIS BNI dan YBM BRI

1. Lembaga Amil Zakat BAMUIS BNI

Yayasan Baitul Mal Ummat Islam Bank Negara Indonesia disingkat

BAMUIS BNI adalah lembaga amil zakat di lingkungan PT.Bank Negara

Indonesia Tbk. Sebagian besar (94,46%) dari zakat yang dikumpulkan pada tahun

2015 berasal dari zakat pegawai PT.Bank Negara Indonesia Tbk serta lingkungan

keluarga PT.Bank Negara Indonesia Tbk, yaitu pensiunan PT.Bank Negara

Indonesia Tbk, pegawai lembaga-lembaga di lingkungan PT.Bank Negara

Indonesia Tbk, seperti Dana Pensiun BNI, Yayasan Kesejahteraan Pegawai (YKP)

dan Koperasi Pegawai Swadharma serta pegawai perusahaan anak dari PT.Bank

Negara Indonesia Tbk dan lembaga-lembaga di lingkungan PT.Bank Negara

Indonesia Tbk tersebut.

Page 60: EFEKTIFITAS PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39147/1/AL ARIF... · Ketua Bagian Dekorasi Konsulat Surakarta dan Jogjakarta 2009

45

Di samping zakat dari gaji dan uang pensiun, kegiatan pengumpulan zakat

dalam tahun 2015 diperluas dengan pengumpulan zakat dari pendapatan-

pendapatan lain, seperti tunjangan hari raya, uang cuti, dan bonus. BAMUIS BNI

juga mengumpulkan zakat dan infak/sedekah dari para nasabah PT.Bank Negara

Indonesia Tbk serta dari masyarakat umum.

Selain melalui pemotongan gaji dan setoran langsung atau melalui

transfer, pembayaran zakat dan infak/sedekah dilakukan pula melalui ATM BNI,

SMS Banking BNI, Phone Banking BNI dan Internet Banking BNI.

Pengumpulan zakat sebesar Rp 29.815.826 ribu pada tahun 2015 berasal

dari sebagai berikut :

a. Zakat pegawai BNI pada tahun 2015 berjumlah Rp 28.065.503 ribu atau

15,44% di atas jumlah pengumpulan pada tahun 2014

b. Zakat pensiunan dan pegawai lembaga-lembaga di lingkungan BNI

(Dana Pensiunan BNI, YDD Swadharma, YKP dan koperasi

Swadharma) dan pegawai perusahaan-perusahaan anak pada tahun 2015

berjumlah Rp 785.493 ribu atau 0,89% di atas jumlah pengumpulannya

pada tahun 2014.

c. Zakat dari nasabah BNI serta masyarakat umum pada tahun 2015

berjumlah Rp 859.273 ribu atau 8,67% di atas pengumpulannya pada

tahun sebelhunumnya.

d. Pada tahun 2015 terdapat bagi hasil simpanan sebesar Rp 1.156 ribu.

Kecilnya bagi hasil ini disebabkan pada tahun 2015 dana zakat dan

infak/sedekah seperti tahun-tahun sebelumnya, tidak tersimpan lama.

2. Lembaga Amil Zakat YBM BRI

Yayasan Baitul Maal Bank Rakyat Indonesia atau disingkat dengan YBM

BRI, adalah lembaga amil zakat dilingkungan PT.Bank Rakyat Indonesia yang

sebagian besar dana zisnya terkumpul dari gaji para pegawainya yang sudah

Page 61: EFEKTIFITAS PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39147/1/AL ARIF... · Ketua Bagian Dekorasi Konsulat Surakarta dan Jogjakarta 2009

46

mencapai nisab lalu dipotong sesuai syariat Islam yaitu 2,5% dari gajinya. Selain

dari gaji para pegawainya, YBM BRI juga mendapatkan dana zis dari individual

muzaki yaitu mereka yang sebagian besar nasabah Bank Rakyat Indonesia,

adapula muzaki yang bukan dari golongan nasabah Bank Rakyat Indonesia.

YBM BRI juga menerima dana zis dari pembagian hasil kerja dengan para

partner kerja dari Bank Rakyat Indonesia sendiri.

D. Pengelolaan Dana Zakat LAZ BAMUIS BNI dan YBM BRI

1. Lembaga Amil Zakat BAMUIS BNI

Yayasan Baitul Mal Ummat Islam Bank Negara Indonesia disingkat

BAMUIS BNI,yang kita tahu setelah mengumpulkan dana zakat dari berbagai

macam sumbernya, BAMUIS BNI juga mengumpulkan dana dari luar daerah

ibukota, dan dana zakat yang sudah terkumpulkan dikelola oleh BAMUIS BNI

pusat dengan di bagikan menjadi beberapa kelompok sesuai asnaf pembagiannya.

Dan lalu dikelola lagi sesuai program bantuannya, sebagai berikut:

Gambar 3.1 Skema penyaluran dana zakat BAMUIS BNI menurut kelompok

Page 62: EFEKTIFITAS PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39147/1/AL ARIF... · Ketua Bagian Dekorasi Konsulat Surakarta dan Jogjakarta 2009

47

Setelah dikelola sesuai kelompok,asnaf, dan programnya masing-masing,

BAMUIS BNI pusat mulai menyalurkan dana zakat tersebut ke berbagai wilayah

di seluruh Indonesia.

2. Lembaga Amil Zakat YBM BRI

Yayasan Baitul Maal Bank Rakyat Indonesia atau disingkat dengan YBM

BRI, dalam pengumpulan dana zisnya mendapatkan dana dari berbagai sumber,

baik dari sumber internal maupun dari eksternal yang sebagian besarnya masih

memiliki hubungan kerja dengan Bank Rakyat Indonesia. YBM BRI dalam

pengelolaan dana zisnya, menggolongkan mereka yang berhak atas dana zis ini

kedalam golongan program:

a. Berbagi Smart Rakyat Indonesia ( Beasiswa kader surau, beasiswa

reguler, bantuan sarana pendidikan, sekolah binaan YBM BRI,

perpustakaan bersemangat)

b. Berbagi Sehat Rakyat Indonesia ( Baksos kesehatan, sanitasi total

berbasis komunikasi, jaminan kesehatan mustahik, bank sampah

berbasis komunitas)

c. Berbagi Syiar Rakyat Indonesia ( YBM volunteer club, toilet musholah

segar, bangkit marbot Indonesia, rumah layanan umat, YBM tanggap

bencana)

d. Berbagi Sejahtera Rakyat Indonesia (Badan usaha milik pesantren,

program peningkatan keterampilan usaha rakyat)

e. Program Khusus (Integerasi Permberdayaan Berbasis Pondok

Pesantren)

E. Pendistribusian Dana Zakat LAZ BAMUIS BNI dan YBM BRI

1. Lembaga Amil Zakat BAMUIS BNI

Kebijakan penyaluran zakat menurut asnaf (yang berhak menerima zakat)

adalah kelompok I yaitu fakir, miskin termasuk riqab dan gharimin sebesar 65% ,

Page 63: EFEKTIFITAS PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39147/1/AL ARIF... · Ketua Bagian Dekorasi Konsulat Surakarta dan Jogjakarta 2009

48

kelompok II yaitu fisabillah termasuk ibnu sabil dan muallaf sebesar 25% dan

kelompok III yaitu amilin sebesar 10%. Sedangkan kebijakan penyaluran zakat

menurut program yang merupakan implementasi dari kebijakan menurut asnaf

adalah bantuan pendidikan dan pembangunan/ renovasi sarana pendidikan sebesar

40%, pemberdayaan ekonomi dhuafa sebesar 10%, santunan kemanusiaan sebesar

20%, pembangunan/renovasi sarana ibadah/dakwah dan sosial sebesar 10%,

kegiatan dakwah sebesar 10% dan amilin sebesar 10%.

Gambar 3.2 Penyaluran Dana Zakat BAMUIS BNI menurut Program

2. Lembaga Amil Zakat YBM BRI

Yayasan Baitul Maal Bank Rakyat Indonesia atau disingkat dengan YBM

BRI, setelah menghimpun dana zis dari berbagai sumber, lalu mengelolanya yang

digolongkan dengan program andalan dari YBM sendiri, lalu dana zis tersebut

disalurkan sesuai golongan yang menjadikan golongan kecil dalam penyalurannya

yaitu:

a. Bantuan beasiswa

b. Apresiasi pendidik

c. Sarana dan prasarana

d. Bantuan usaha milik pesantren

Page 64: EFEKTIFITAS PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39147/1/AL ARIF... · Ketua Bagian Dekorasi Konsulat Surakarta dan Jogjakarta 2009

49

Dan juga YBM dalam penyaluran dana zisnya membagi kedalam beberapa

wilayah koordinasi yang cakupannya hampir seluruh wilayah Indonesia, yaitu:

1. Medan

2. Pekanbaru

3. Surabaya

4. Semarang

5. Denpasar

6. Manado

7. Jakarta 1

8. Bandung

9. Yogyakarta

10. Malang

11. Aceh

12. Jayapura

13. Banjarmasin

14. Palembang

15. Lampung

16. Jakarta 2

17. Jakarta3

18. Makassar

19. Padang.

Page 65: EFEKTIFITAS PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39147/1/AL ARIF... · Ketua Bagian Dekorasi Konsulat Surakarta dan Jogjakarta 2009

50

BAB IV

PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT PADA PROGRAM PENDIDIKAN DI

LAZ BAMUIS BNI DAN YBM BRI

Dalam bab ini, penulis akan menerangkan bagaimana mekanisme,

efektifitas dan juga persama dan perbedaan pendistribusian dana zakat khususnya

pada program pendidikan di Lembaga Amil Zakat BAMUIS BNI dan YBM BRI.

A. Mekanisme Pendistribusian Dana Zakat pada Program Pendidikan di

LAZ BAMUIS BNI

Dalam pendistribusian dana zakat, setiap lembaga amil zakat memiliki

caranya sendiri, kali ini penulis akan menerangkan bagaimana mekanisme

pendistribusian dana zakat di Lembaga Amil Zakat BAMUIS BNI khususnya

pada program pendidikan. Dalam mekanismenya, BAMUIS BNI memusatkan

pengelolaan zakatnya di BAMUIS pusat. Dana zakat yang berasal dari berbagai

daerah dikumpulkan di pusat, lalu di pusat mereka mengelolanya dan

menyalurkannya sesuai dengan ashnaf dan juga program. Setelah dibagi sesuai

ashnaf dan program, BAMUIS menyalurkan dana tersebut ke pihak-pihak yang

berhak atas dana zakat itu. BAMUIS BNI sendiri lebih mengutamakan

penyalurannya ke pihak-pihak yang masih ada hubungan dengan Bank BNI

sendiri. Misalnya keluarga pegawai BNI yang berada di golongan rendah,

pensiunan golongan rendah. Namun BAMUIS tidak terkonsen ke pihak yang

berhubungan dengan Bank BNI saja, mereka juga menyalurkan dana zakat ke

pihak luar yang berhak atas dana zakat tersebut.54

Penyaluran untuk bantuan pendidikan untuk keluarga BNI pada tahun

2016 berjumlah sebesar Rp 8.553.234 ribu (24,69%) merupakan santunan biaya

pendidikan kepada anak-anak pegawai “outsourcing”, anak-anak pensiunan

golongan rendah serta anak-anak pegawai dasar lembaga-lembaga di lingkungan

54

Wawancara pribadi dengan Ketua Bagian Keuangan BAMUIS BNI, Bapak Firman

Fathur, 27 November 2017

Page 66: EFEKTIFITAS PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39147/1/AL ARIF... · Ketua Bagian Dekorasi Konsulat Surakarta dan Jogjakarta 2009

51

BNI serta anak-anak pegawai dasar perusahaan-perusahaan anak BNI dan

lembaga-lembaga di lingkungan BNI.

Sedangkan bantuan pendidikan untuk anak-anak yatim piatu dan anak

fakir miskin masyarakat umum adalah sebesar Rp 3.779.102 ribu (10,91%),

sementara untuk pembangunan/ renovasi sarana pendidikan pada tahun 2016

berjumlah sebesar Rp 1.306.665 ribu (3,77%).

Program Bantuan Biaya Pendidikan Tahun 2015-2016

Dalam Ribuan Rupiah

No Program Penyaluran

2015

Penyaluran

2016 Growth

1 Bantuan Pendidikan Keluarga BNI Rp8.578.176 Rp8.553.234 -0,29%

● Bantuan biaya pendidikan SPP Rp7.515.005 Rp7.592.470 1,03%

● Bantuan biaya masuk

sekolah/perguruan tinggi Rp1.063.171 Rp960.764

-9,63%

2

Sant.pendidikan masyarakat umum

(SPP& honor guru) Rp2.821.036 Rp3.779.102

33,96%

3

Pembangunan/ renovasi sarana

pendidikan Rp712.000 Rp1.306.665

83,52%

Penyaluran Bantuan Pendidikan Rp20.689.388 Rp22.192.235 12,61%

Tabel 4.1 Penyaluran Bantuan Pendidikan BAMUIS BNI 2015-2016

Jumlah Siswa Yang Dibantu Dalam Program Pendidikan

Tahun 2015 - 2016

No Jenjang

Jumlah Siswa

Dibantu Growth Lulus

Growth

2015 2016 2015 2016

1 SD 4.506 3.444 -23,57% 288 259 -10,07%

2 SMP 2.899 3.555 22,63% 255 155 -39,22%

3 SMA/SMK 2.522 4.715 86,95% 182 342 87,91%

4 Per.Tinggi 1.230 1.022 -16,91% 7 16 128,57%

Jumlah 11.157 12.736 14,15% 732 772 5,46%

Tabel 4.2 Jumlah Siswa pada Program Pendidikan BAMUIS BNI 2015-

2016

Pertumbuhan jumlah bantuan pada program pendidikan ini mencapai

39,37% seiring dengan pertambahan kantor-kantor cabang dan kantor wilayah

BNI diseluruh Indonesia dan jumlah pegawai dasar dan Outsourcing yang bekerja

di lingkungan BNI tersebut, sementara penurunan pada jumlah siswa SD dan SMP

yang dibantu dikarenakan daya serapnya yang wajib sembilan tahun dimana

Page 67: EFEKTIFITAS PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39147/1/AL ARIF... · Ketua Bagian Dekorasi Konsulat Surakarta dan Jogjakarta 2009

52

cukup banyak siswa di jenjang SD dan SMP yang tidak lagi mengajukan

permohonan dikarenakan telah bebas biaya. Sementara untuk jenjang SLTA dan

Perguruan Tinggi meningkat cukup tinggi seiring dengan siswa-siswi yang semula

di jenjang SMP telah memasukin jenjang SLTA dan cukup banyaknya para

pemohon baru di jenjang SLTA dan perguruan Tinggi.55

Penyaluran untuk bantuan pendidikan bagi masyarakat umum sebesar

Rp3.779.102 ribu tersebut, diantaranya merupakan kelanjutan penyaluran untuk

bantuan pendidikan dan honor guru Madrasah Miftahuddin Desa Oe-Ekam

kabupaten Timor Tengah Selatan NTT, Madrasah Tsanawiyah Insan Tateli

Mandolang Minahasa Sulawesi Utara, Madrasah Al Jamiatul Husna Kampar

Sekijang Riau, Akademi Dakwah Indonesia Kupang, Madrasah Awwaliyah 1912

Tawang Tasikmalaya, Jawa Barat, SLB Az Zakiyah Bandung, Jawa Barat,

bantuan pendidikan untuk mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah Moh.Natsir

Jakarta, bantuan pendidikan untuk mahasiswa Akademi Kebidanan asal Papua

binaan Yayasan Al Fatih Kaafah Nusantara (AFKN) Papua yang mengikuti

pendidikan di Jakarta dan lainnya.

Penyaluran untuk pembangunan saran pendidikan pada tahun 2016

mencapai Rp1.306.665 ribu, antara lain untuk pembangunan Madrasah Iqbal Al

Karimah yang terletak di Kampung Sawah Jati Melati Bekasi, Madrasah TQ

Sabilul Mukhlisin Deli Serdang Sumatra Utara, Pondok Pesantren Roudlotut

Thullab Belitung Ogan Kemiring Ulu Timur, bantuan biaya pembangunan

Lembaga Pendidikan Islam Ummul Qurro Kampung Kuper Semangga Merauke

Papua, Madrasah Jabal Toli Barat Banggai Sulawesi Tengah, SLB Kusumo Asih

Cakung Jakarta, pondok pesantren At Taqwa Babelan kabupaten Bekasi, pondok

pesantren Hidayatullah Buru Savana Jaya Buru Maluku, Ponpes Ummul Ayman

Sigli Aceh Darussalam dan banyak yang lain.

55

Wawancara pribadi dengan Ketua Bagian Keuangan BAMUIS BNI, Bapak Firman

Fathur, 27 November 2017

Page 68: EFEKTIFITAS PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39147/1/AL ARIF... · Ketua Bagian Dekorasi Konsulat Surakarta dan Jogjakarta 2009

53

B. Mekanisme Pendistribusian Dana Zakat pada Program Pendidikan di

LAZ YBM BRI

Berbeda dengan lembaga yang sebelumnya, kali ini penulis akan

menerangkan bagaimana sistem pendistribusian yang dilakukan Lembaga Amil

Zakat YBM BRI khususnya pada prgram pendidikan. Lembaga Amil Zakat YBM

BRI yang sudah diakui menjadi Lembaga Amil Zakat Nasional tentunya memiliki

caranya sendiri dalam pendistribusian dana zakatnya. Hal ini terbukti dengan

program-program YBM BRI dalam pendistribusian dana zakatnya yang

menjanjikan.

Berbagi Smart Rakyat Indonesia merupakan program pendayagunaan dana

zakat, infaq, sedekah (ZIS) YBM BRI dalam bidang pendidikan. Turut

mencerdaskan anak bangsa ini hadir melalui beberapa program, diantaranya:

1. Beasiswa Kader Surau

Beasiswa Kader Surau adalah program yang dilakukan dengan

memberikan beasiswa kepada mahasiswa yang berasal dari keluarga tidak

mampu dan berprestasi dari seluruh Indonesia. Beasiswa yang diberikan

berupa bantuan biaya kuliah, biaya hidup, asrama mahasiswa, serta

kurikulum pembinaan terintegrasi. Penerima manfaat diwajibkan untuk

mengelola kegiatan di Rumah Layanan Umat YBM BRI. Selain penerima

beasiswa mereka juga merupakan tim inti YBM Volunteer Club.

Adapun jumlah penerima beasiswa kader surau tahun 2016

sebanyak 32 orang terdiri atas 9 orang yang melanjutkan studinya di

perguruan tinggi Universitas Indonesia (UI), 12 orang yang melanjutkan

studinya di perguruan tinggi Universitas Teknologi Bandung, dan 11 orang

yang melanjutkan studinya di perguruan tinggi Universitas Diponegoro

(UNDIP).

Page 69: EFEKTIFITAS PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39147/1/AL ARIF... · Ketua Bagian Dekorasi Konsulat Surakarta dan Jogjakarta 2009

54

2. Beasiswa Reguler

Program pemberian bantuan beasiswa rutin untuk pelajar dan

mahasiswa dari keluarga dhuafa guna mengikis angka putus sekolah di

kalangan dhuafa.

Beasiswa reguler adalah bantuan pendidikan berupa dana beasiswa

rutin yang diberikan untuk pelajar dan mahasiswa dari keluarga dhuafa

guna mengikis angka putus sekolah dikalangan dhuafa. Beasiswa

diberikan kepada mustahik yang sedang menempuh pendidikan formal

tingkat SD/ sederajat, SMP/ sederajat, SMA/ sederajat, dan perguruan

tinggi (PT). Beasiswa digunakan hanya untuk pembayaran SPP/ iuran

sekolah, transport, pembelian sarana dan perlengkapan belajar, dan hal

terkait lainnya dengan pembiayaan sekolah.

Tahun 2016 jumlah penerima program beasiswa reguler sebanyak

3.841 orang yang terbagi di wilayah kantor pusat dan kantor wilayah

seluruh Indonesia.

Adapun jumlah penerima beasiswa regular tersebut adalah, 1.047

siswa maupun siswi SD/ sederajat dari seluruh Indonesia, 1.263 siswa

maupun siswi SMP/ sederajat dari seluruh Indonesia, 1.878 siswa maupun

siswi SMA/ sederajat dari seluruh Indonesia, dan 868 mahasiswa

perguruan tinggi seluruh Indonesia.

3. Sekolah Binaan SMA Bina Putera

Program berupa pendirian sekolah di wilayah pra sejahtera beserta

pendampingan operasionalnya. Program ini dirancang agar sekolah

memiliki kemandirian operasional melalui insentif, advokasi pada

kemendikbud dan pendirian unit usaha sekolah.

Pada tahun 2016, YBM BRI memberikan bantuan kepada SMA

Bina Putera Kopo yang merupakan sekolah binaan YBM BRI berupa

bantuan iuran bulanan, biaya ujian, seragam dan Al-Quran. Sedangkan

untuk pengajar berupa dana insentif dan dana pelatihan. Pemberian

bantuan tersebut didasarkan pada kondisi masyarakat sekitar sekolah yang

rata-rata berasal dari keluarga kurang mampu, rendahnya aksesibilitas

Page 70: EFEKTIFITAS PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39147/1/AL ARIF... · Ketua Bagian Dekorasi Konsulat Surakarta dan Jogjakarta 2009

55

terhadap pendidikan serta semangat YBM BRI untuk memiliki sekolah

binaan. Tidak hanya itu, bantuan juga diberikan untuk pembangunan satu

lokal laboratorium. Jumlah total bantuan yang diberikan YBM BRI kepada

sekolah binaan SMA Bina Putera Kopo yaitu Rp 645.500.000,-.

Selain dari 3 program pendidikan di atas,YBM BRI juga memiliki

program andalan mereka dalam dunia pendidikan, yaitu Integrasi Program

Pemberdayaan Berbasis Pondok Pesantren. Sejak tahun 2014, YBM BRI

menjadikan Pondok Pesantren sebagai pusat pemberdayaan. Ini berangkat dari hal

bahwasannya ponpes merupakan lembaga yang keberadaannya tidak begitu dirasa

khalayak. Padahal ponpes merupakan salah satu sumber pencetak pemuda

berkarakter baik dari segi agama maupun ilmu pengetahuan.

Integrasi Program Permberdayaan Berbasis Pondok Pesantren di resmikan

oleh Bapak H.Mustafa Abubakar (Wakil Komisaris Utama PT. Bank BRI), Bapak

H.Sarwono Sudarto (Direktur Operasional PT. Bank BRI) dan pengurus YBM

BRI dengan realisasi. Pada tahun yang sama, YBM BRI melakukan asessment

dan membina 53 pondok pesantren yang tersebar di 19 kanwil BRI seluruh

Indonesia. Pada tahun 2015, YBM BRI kembali melakukan asessment pondok

pesantren di 19 kanwil BRI. Pelaksanaan asessment tahun 2015 dilakukan bekerja

sama dengan Kementerian Agama dan Kementerian Koordinator Pembangunan

Manusia dan Kebudayaan. Pada tahun 2015, YBM BRI membina 147 pondok

pesantren yang tersebar di seluruh Indonesia dan di tahun 2016 jumlah pondok

pesantren binaan YBM BRI sebanyak 190 pondok pesantren. Ada beberapa

program yang kemudian diaplikasikan sesuai dengan kebutuhan masing-masing

ponpes, diantaranya :

1. Badan Usaha Milik Pesantren, Bantuan yang diberikan adalah dalam

bentuk modal usaha yang sesuai dengan potensi pondok pesantren binaan.

Bantuan ini diharapkan dapat memnuhi kas ponpes, sehingga dalam

operasionalnya ponpes dapat mandiri. Setelah melakukan asessment

Page 71: EFEKTIFITAS PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39147/1/AL ARIF... · Ketua Bagian Dekorasi Konsulat Surakarta dan Jogjakarta 2009

56

mendalam terhadap pondok pesantren, ada 145 ponpes yang menjalankan

program ini.

2. Apresiasi Pendidik, berangkat dari sebuah kepedulian akan kesejahteraan

pendidik ponpes dan sebuah apresiasi bagi mereka yang mengabdi di

ponpes untuk mendidik santri. Melalui program ini, YBM BRI

memberikan insentif kepada pendidika yang berkhidmat penuh di pondok

pesantren dengan penghasilan di bawah satu juta dan diberikan atas

jasanya dalam mendidik santri. Pada tahun 2016 YBM BRI telah

membantu 1.515 pendidik yang tersebar di 190 pondok pesantren seluruh

Indonesia.

3. Beasiswa Santri, diberikan kepada santri yang berasal dari keluarga tidak

mampu untuk memenuhi kebutuhan hidup santri selama tinggal di pondok

pesantren. Dari 190 pondok pesantren yang telah dibina oleh YBM BRI,

4.749 santri yang menerima beasiswa santri.

4. Sarana Prasarana, merupakan kebutuhan utama dalam menunjang kegiatan

pendidikan. Banyak diantara ponpes yang disambangi oleh YBM BRI

memiliki sarana prasarana yang minim. Maka, YBM BRI berkontribusi

dengan memberikan bantuan kepada ponpes yang minim sarana prasarana

melalui Integrasi Program Pemberdayaan Berbasis Pondok Pesantren.

Pada tahun 2016 YBM BRI telah memberikan saran dan prasarana dalam

bentuk pembangunan dan renovasi ruang kelas, asrama dan MCK untuk

143 pondok pesantren.

C. Efektifitas Pendistribusian Dana Zakat Pada Program Pendidikan di

LAZ BAMUIS BNI dan YBM BRI

Berbicara tentang efektifitas, penulis mengangkat tolak ukur efektifitas

dari perubahan yang terjadi pada laporan keuangan dari setiap lembaga terutama

dana yang disalurkan untuk pendidikan. Dalam pengumpulan dana zakatnya,

kedua lembaga lebih memprioritaskan dana zakat yang bersumber dari para

karyawannya. Hal ini merupakan bagian dari zakat profesi. Namun berbicara

tentang zakat profesi, kita harus meng-qiyas-kan zakat profesi dengan zakat

pertanian bila kita ingin melihat haul-nya. Zakat pertanian sendiri bisa diambil

Page 72: EFEKTIFITAS PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39147/1/AL ARIF... · Ketua Bagian Dekorasi Konsulat Surakarta dan Jogjakarta 2009

57

zakatnya setiap masa panen, sama halnya dengan zakat profesi yaitu setiap masa

panen(masa gajian). Selain di-qiyas-kan dengan zakat pertanian, zakat profesi

sendiri juga di-qiyas-kan dengan zakat peternakan mengenai besaran nishab-nya,

yaitu sekitar 2,5%.

Tabel 4.3 Sumber Dana Zakat BAMUIS BNI 2012-2016

Gambar 4.1 Grafik Sumber Dana Zakat BAMUIS BNI 2012-2016

Dari tabel di atas, kita dapat melihat perubahan sumber dana zakat di

Lembaga Amil Zakat dari tahun 2012 hingga 2016. Dari tahun ke tahun terlihat

bahwa dalam pengumpulan dana zakat di Lembaga Amil Zakat BAMUIS BNI

selalu meningkat. Dari tahun 2012 terjadi peningkatan sekitar 5,2% di tahun 2013.

Lalu di tahun 2014 terjadi peningkatan sebesar 8,8% dari tahun sebelumnya

adapula di tahun 2015 meningkat hingga 14,7% dan di tahun 2016 meningkat

hingga angka 15,8%. Hal ini terbukti bahwa dalam pengumpulan dana zakat,

BAMUIS BNI selalu mengalami peningkatan yang cukup baik dan stabil.

Sumber Dana 2012 2013 2014 2015 2016

Zakat Pegawai BNI 21.288.722.299Rp 22.381.414.137Rp 24.312.602.286Rp 28.065.502.756Rp 32.521.155.891Rp

Zakat Nasabah BNI dan Masyarakat Umum 568.365.715Rp 688.491.551Rp 790.710.232Rp 859.273.585Rp 1.096.043.958Rp

Zakat Pensiunan dan Keluarga BNI lainnya 768.184.840Rp 731.530.034Rp 778.533.478Rp 785.484.696Rp 788.988.319Rp

Zakat lainnya 3.264.000Rp 1.000.000Rp 12.000.000Rp - -

Bagi Hasil Simpanan 2.894.712Rp 3.355.056Rp 3.777.039Rp 1.155.838Rp 386.938Rp

Jumlah Sumber Dana 22.631.431.566Rp 23.805.790.778Rp 25.897.623.035Rp 29.711.416.875Rp 34.406.575.106Rp

SUMBER DANA ZAKAT LAZ BAMUIS BNI 2012-2016

Page 73: EFEKTIFITAS PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39147/1/AL ARIF... · Ketua Bagian Dekorasi Konsulat Surakarta dan Jogjakarta 2009

58

Selain dari sumber dana zakat yang kita lihat, penulis juga ingin melihat

perubahan dana zakat yang tersalurkan di zona pendidikan khususnya.

Tabel 4.4 Penggunaan Zakat pada Pendidikan BAMUIS BNI 2012-2016

Gambar 4.2 Grafik Penggunaan Zakat pada Pendidikan

Dilihat dari tabel di atas bahwa dalam penyaluran dana zakat pada

pendidikan, BAMUIS BNI juga selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya.

Hal ini dapat di lihat di tahun 2013, BAMUIS BNI mengalami kenaikan hingga

14,7% dari tahun sebelumnya dan lalu di tahun berikutnya yaitu tahun 2014,

BAMUIS BNI juga mengalami kenaikan yang cukup baik, walaupun kenaikan ini

dianggap masih kurang dari tahun sebelumnya yaitu 7,7% namun tetap baik. Lalu

di tahun 2015 BAMUIS BNI mengejar ketertinggalan di tahun sebelumnya dan

bisa meningkatkan penyalurannya hingga 12,6% dan di tahun 2016 penyaluran

dana zakatnya pada pendidikan meningkat hingga 12,7%.

Selain dari data-data di atas, penulis ingin memaparkan seberapa besarkah

dana yang disalurkan pada pendidikan dari total dana zakat yang terkumpul.

Bantuan Pendidikan 2012 2013 2014 2015 2016

Bantuan Masuk Sekolah/PT 707.952.000Rp 880.407.000Rp 882.190.000Rp 1.063.171.000Rp 960.764.000Rp

Bantuan Selama Pendidikan 7.090.474.000Rp 8.476.927.000Rp 8.913.485.500Rp 10.310.540.978Rp 11.333.851.500Rp

Bantuan Penyelesaian Pendidikan 13.850.000Rp 24.250.000Rp 6.145.000Rp 25.500.000Rp 37.720.000Rp

Sarana Pendidikan 886.941.785Rp 599.400.000Rp 949.000.000Rp 712.000.000Rp 1.306.664.500Rp

Jumlah Dana Pendidikan 8.699.217.785Rp 9.980.984.000Rp 10.750.820.500Rp 12.111.211.978Rp 13.639.000.000Rp

PENGGUNAAN DANA ZAKAT PADA PROGRAM PENDIDIKAN LAZ BAMUIS BNI

Page 74: EFEKTIFITAS PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39147/1/AL ARIF... · Ketua Bagian Dekorasi Konsulat Surakarta dan Jogjakarta 2009

59

Sehingga kita dapat mengambil kesimpulan seberapa efektifkah pendistribusian

dana zakat BAMUIS BNI pada program pendidikan:

Tabel 4.5 Penyaluran Zakat pada Pendidikan BAMUIS BNI 2012-2016

Gambar 4.3 Grafik Penyaluran Zakat pada Pendidikan

Dilihat dari tabel di atas, penulis ingin memaparkan seberapa efektif

pendistribusian dana zakat BAMUIS BNI pada pendidikan. Pada tahun 2012,

Lembaga Amil Zakat BAMUIS BNI dapat menyalurkan dana zakatnya sebesar

Rp 8.699.217.785,- atau sekitar 38,4% dari total pengumpulan dana zakatnya pada

tahun 2012. Hal ini bisa dikatakan baik karena bisa menyalurkan 1/3 lebih dari

seluruh total pengumpulan dana untuk disalurkan ke dunia pendidikan. Lalu di

tahun 2013 dapat menyalurkan Rp 9.980.984.000,- atau sekitar 41,9% dari total

pengumpulan dana zakat yang terkumpul di tahun 2013. Di tahun ini BAMUIS

BNI mengalami puncak peningkatan penyaluran dana zakat di angkat 41,9%. Lalu

di tahun selanjutnya BAMUIS BNI menyalurkan dana zakatnya pada pendidikan

Rp 10.750.820.500,- atau sekitar 41,5% dari total pengumpulan dana zakat di

tahun 2014. Dan di tahun 2015 BAMUIS BNI menyalurkan dana zakatnya pada

Tahun Sumber Dana Zakat Penyaluran Pendidikan %

2012 22.631.431.566Rp 8.699.217.785Rp 38,4%

2013 23.805.790.778Rp 9.980.984.000Rp 41,9%

2014 25.897.623.035Rp 10.750.820.500Rp 41,5%

2015 29.711.416.875Rp 12.111.211.978Rp 40,7%

2016 34.406.575.106Rp 13.639.000.000Rp 39,6%

PENYALURAN DANA ZAKAT PADA PENDIDIKAN BAMUIS BNI

Page 75: EFEKTIFITAS PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39147/1/AL ARIF... · Ketua Bagian Dekorasi Konsulat Surakarta dan Jogjakarta 2009

60

pendidikan sebesar Rp 12.111.211.978,- atau sekitar 40,7% dari total

pengumpulan dana zakat pada tahun 2015. Dan di tahun 2016 Lembaga Amil

Zakat BAMUIS BNI mampu menyalurkan dana zakatnya pada dunia pendidikan

sebesar Rp13.639.000.000,- atau sekitar 39,6% saja dibanding dari tahun-tahun

sebelumnya. Namun dari seluruh penyaluran ini, BAMUIS BNI menyalurkan

dana zakatnya ke dunia pendidikan 1/3 lebih dari total pengumpulan dana , hal ini

dapat dinilai sangat baik.

Lain halnya dengan Lembaga Amil Zakat YBM BRI yang memiliki latar

belakang yang hampir sama, YBM BRI pun memiliki cara penyaluran dana

zakatnya yang berbeda. Lembaga Amil Zakat YBM BRI sangat meruncingkan

penyaluran dana zakatnya ke program-program andalannya seperti pemberdayaan

pondok pesantren. Disini penulis ingin menyajikan perkembangan yang terjadi

pada sumber dana zakat di Lembaga Amil Zakat YBM BRI.

Tabel 4.6 Penerimaan Dana Zakat YBM BRI 2013-2016

Gambar 4.4 Grafik Penerimaan Dana Zakat YBM BRI 2013-2016

Page 76: EFEKTIFITAS PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39147/1/AL ARIF... · Ketua Bagian Dekorasi Konsulat Surakarta dan Jogjakarta 2009

61

Dari tabel di atas, kita dapat melihat 4 tahun terakhir perubahan

penerimaan dana zakat dari Lembaga Amil Zakat YBM BRI. Dilihat dari tahun ke

tahun, YBM BRI selalu konsisten mengalami kenaikan dalam penerimaan dana

zakatnya. Di tahun 2013, YBM BRI dapat mengumpulkan dana zakat sebesar Rp

62.139.981.420,- dan mengalami kenaikan sebesar 17,7% di tahun 2014 dan

mendapatkan dana zakat sebesar Rp 73.171.790.223,-. Lalu di tahun 2015,

pengumpulan dana zakat di Lembaga Amil Zakat YBM BRI mengalami kenaikan

yang cukup baik yaitu 18,04% atau hingga angka Rp 86.374.950.478,-. Dan di

tahun 2016 pun, Lembaga Amil Zakat YBM BRI juga mengalami kenaikan pada

pengumpulan dana zakatnya sebesar 13,6% atau mencapai angka

Rp98.142.951.200,-. Hal ini membuktikan bahwa Lembaga Amil Zakat YBM

BRI menjaga konsistensi peningkatannya dalam pengumpulan dana zakat yang

berasal dari zakat profesi para karyawan PT.BANK BRI yang tersebar diseluruh

Indonesia.

Selain pengumpulan dana zakat, penulis juga akan menyajikan data

tentang penyaluran dana zakat di Lembaga Amil Zakat YBM BRI yang

dikhususkan pada dunia pendidikan sesuai dengan tema yang penulis bahas di

penelitian kali ini.

Tabel 4.7 Penyaluran Zakat pada Pendidikan YBM BRI 2013-2016

Page 77: EFEKTIFITAS PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39147/1/AL ARIF... · Ketua Bagian Dekorasi Konsulat Surakarta dan Jogjakarta 2009

62

Gambar 4.5 Grafik Penyaluran Zakat pada Pendidikan YBM BRI 2013-2016

Dilihat dari tabel di atas, dalam penyaluran dana zakatnya terkhusus pada

dunia pendidikan, YBM BRI mengalami naik turun dalam penyalurannya. Pada

tahun 2013 dimana Lembaga Amil Zakat YBM BRI dapat menyalurkan dana

zakatnya pada dunia pendidikan sebesar Rp17.674.402.909,- mengalami

penurunan di tahun 2014 sebesar -4,9% atau hanya berhasil menyalurkan dana

zakatnya pada dunia pendidikan sekitar Rp 16.797.201.582,-. Namun di tahun

selanjutnya Lembaga Amil Zakat YBM BRI membayar lunas kekurangan yang

terjadi di tahun sebelumnya dengan mulai memaksimalkan penyaluran dana

zakatnya pada dunia pendidikan dengan kenaikan yang cukup drastis, yakni

diangka 105,7% atau menyalurkan dana zakatnya sebesar Rp 34.565.470.496,-

dan hal ini terjadi di tahun 2015. Lalu di tahun 2016 Lembaga Amil Zakat YBM

BRI juga mengalami kenaikan, walaupun tidak mencapai angka kenaikan seperti

di tahun 2015, namun bisa dikatakan mengalami kenaikan dengan cukup baik

yakni diangka 20,3% atau dapat menyalurkan dana zakatnya pada dunia

pendidikan sekitar Rp 41.592.004.795,-.

Setelah kita lihat bagaimana perubahan pengumpulan dana zakat dan

penyalurannya pada dunia pendidikan, penulis ingin menganalisis seberapa

efektifnya penyaluran dana zakat pada Lembaga Amil Zakat YBM BRI disalurkan

pada dunia pendidikan.

Page 78: EFEKTIFITAS PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39147/1/AL ARIF... · Ketua Bagian Dekorasi Konsulat Surakarta dan Jogjakarta 2009

63

Tabel 4.8 Penyaluran Zakat pada Pendidikan YBM BRI 2013-2016

Gambar 4.6 Grafik Penyaluran Zakat pada Pendidikan YBM BRI 2013-2016

Dilihat dari tabel di atas, penulis memaparkan bahwa Lembaga Amil Zakat

YBM BRI di tahun 2013 dan tahun 2013 hanya bisa menyalurkan ¼ lebih dana

zakat mereka di dunia pendidikan, hal ini terbukti dengan angka 28,44% di tahun

2013 dan 22,95% di tahun 2014. Hal ini jauh dari kata efektif jika kita lihat bahwa

banyak pihak yang berhak menerima dana zakat masih berusia dini dan masih

harus melanjutkan pendidikan mereka untuk usaha merubah status mereka yang

awalnya mustahik menjadi muzzaki. Beda halnya di tahun 2015 dan tahun 2016,

Lembaga Amil Zakat YBM BRI membayar kekurangannya dalam menyalurkan

dana zakat di dunia pendidikan dengan meningkatkan penyaluran mereka. Hal ini

dapat dilihat dengan angka 40,01% di tahun 2015 dan meningkat lagi di tahun

2016 yakni 42,37%. Hal ini dinilai sudah sangat efektif dikarenakan hampir 1/3

lebih dana zakat yang disalurkan pada dunia pendidikan Indonesia.

Tahun Pengumpulan Dana Zakat Penyaluran Pendidikan %

2013 62.139.981.420Rp 17.674.402.909Rp 28,44%

2014 73.171.790.223Rp 16.797.201.582Rp 22,95%

2015 86.374.950.478Rp 34.565.470.496Rp 40,01%

2016 98.142.951.200Rp 41.592.004.795Rp 42,37%

PENYALURAN DANA ZAKAT PADA PENDIDIKAN YBM BRI

Page 79: EFEKTIFITAS PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39147/1/AL ARIF... · Ketua Bagian Dekorasi Konsulat Surakarta dan Jogjakarta 2009

64

D. Perbandingan Mekanisme Pendistribusian Dana Zakat pada Program

Pendidikan di LAZ BAMUIS BNI dan YBM BRI

Dalam dunia zakat di Indonesia, banyak badan-badan negara ataupun

lembaga-lembaga swasta yang menawarkan jasa amil untuk mengumpulkan zakat

tersebut dan dikelola lalu di distribusikan kepada mereka yang berhak atas zakat

tersebut. Adapula sebagian orang yang memberikan zakat mereka langsung

kepada orang-orang yang membutuhkan disekitar mereka, baik dari golongan

fakir miskin ataupun dari golongan lain. Tidak mau kalah dengan gerakan-gerakan

zakat yang ada di Indonesia, Bank-bank yang ada di Indonesia pun menawarkan

jasa amil kepada para nasabahnya. Dikarenakan jika kita berbicara tentang potensi

zakat yang ada di Indonesia, dana zakat yang terkumpul bisa mencapai angka 13

triliun rupiah. Hal ini dikarenakan mayoritas penduduk Indonesia adalah

masyarakat yang menganut agama Islam.

Dari keterangan di atas, penulis mengambil 2 lembaga bank yang

menawarkan jasa amil untuk diteliti dan dipelajari, agar kita sebagai warga negara

Indonesia yang beragama Islam tidak salah memilih lembaga ataupun badan yang

bertanggung jawab atas zakat kita. Adapun dua lembaga ini adalah Lembaga Amil

Zakat BAMUIS BNI dari PT Bank BNI dan Lembaga Amil Zakat YBM BRI dari

PT Bank BRI. Dari kedua lembaga ini, selalu ada persamaan dan perbedaan yang

mana bisa menjadi acuan bagi masyarakat umum untuk memilih lembaga yang

lebih mereka yakini untuk mengemban amanat harta zakat mereka. Adapun

persamaan dan perbedaan kedua lembaga amil zakat ini adalah:

1. Persamaan

a. Kedua lembaga amil zakat ini merupakan lembaga pengumpul,pengelola

serta pendistribusi dana zakat yang berlatar belakang lahir dari bank.

b. Pada pengumpulan zakatnya, kedua lembaga lebih memprioritaskan zakat

dari para karyawannya, baik karyawan dari bank tersebut maupun dari

perusahaan-perusahaan yang bekerja sama dengan bank tersebut.

Page 80: EFEKTIFITAS PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39147/1/AL ARIF... · Ketua Bagian Dekorasi Konsulat Surakarta dan Jogjakarta 2009

65

c. Pada pendistribusiannya, kedua lembaga sudah mengelompokan kedalam

program-program yang mereka buat khususnya di dalam dunia pendidikan.

2. Perbedaan

a. Dalam pendistribusiannya, YBM BRI lebih memiliki banyak program

menarik yang bisa ditawarkan, khususnya pada dunia pendidikan daripada

BAMUIS BNI yang lebih memprioritaskan pendistribusiannya kepada

keluarga, karyawan maupun orang-orang yang masih termasuk kedalam

keluarga kurang mampu dari Bank BNI.

b. Dalam pengumpulan dana zakat, YBM BRI mampu lebih unggul dari

BAMUIS BNI dalam pengumpulan dana zakatnya, hal ini terbukti dengan

hasil pengumpulan dana zakat YBM BRI yang hampir mencapai angka 1

triliun rupiah, sedangkan BAMUIS BNI masih tertinggal jauh di angka 30-

40 milyar rupiah.

c. BAMUIS BNI,walaupun masih tertinggal jauh dalam pengumpulan dana

zakatnya, tetapi mampu memaksimalkan pendistribusiannya pada dunia

pendidikan. Hal ini terbukti dengan persenan yang rata-rata di atas 35%.

Beda halnya dengan YBM BRI yang mengalami naik turun dalam

pendistribusian dana zakatnya.

Page 81: EFEKTIFITAS PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39147/1/AL ARIF... · Ketua Bagian Dekorasi Konsulat Surakarta dan Jogjakarta 2009

66

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dalam pemaparan dan penelitian yang dilakukan penulis pada bab

sebelumnya, penulis dapat menyimpulkan bahwa pendistribusian pada dunia

pendidikan dari kedua lembaga cukup efektif, melihat kedua lembaga memiliki

caranya masing-masing dalam mengumpulkan,mengelola serta mendistribusikan

dana zakatnya. Dana zakat di kedua lembaga berasal dari asal yang sama yaitu

dari zakat profesi para karyawan BANK masing-masing. Namun bila ditelusuri

zakat profesi sendiri berasal dari qiyas-an zakat pertanian dalam haul-nya atau

lebih tepatnya setiap panen(atau setiap para karyawan gajian). Dan juga zakat

profesi sendiri di-qiyas-kan kepada zakat peternakan dalam hal nishab-nya yaitu

2,5% dari harta.

1. Dalam mekanismenya kedua lembaga memiliki caranya mereka sendiri

untuk mengumpulkan, mengelola dan juga mendistribusikan dana zakat.

BAMUIS BNI mempunyai cara dalam penyalurannya, yakni dengan

menggolongkan mereka yang berhak kedalam 3 kelompok yaitu kelompok

1 yang terdiri dari fakir,miskin termasuk riqab dan gharimin, lalu

kelompok 2 yang terdiri dari fisabilillah termasuk ibnu sabil dan muallaf,

dan kelompok terakhir yang terdiri dari amilin. Pada penggolongan ini

BAMUIS BNI sudah memiliki program-program tersendiri untuk setiap

kelompoknya seperti bantuan pendidikan untuk kelompok 1, lalu ada

pembangunan/renovasi yang ditujukan untuk kelompok 2 dan juga ada

peningkatan syiar ZIS, publikasi dan sosialisasi yang ditujukan untuk

kelompok 3. Beda halnya dengan YBM BRI yang langsung

menggolongkan para mustahik kedalam program andalan mereka seperti

program berbagi smart rakyat Indonesia yang terdiri dari 5 komponen

yaitu 1.beasiswa kader surau, 2. Beasiswa reguler, 3.bantuan sarana

pendidikan, 4. Sekolah binaan YBM BRI, 5. Perpustakaan bersemangat.

Lalu ada pula program berbagi sehat rakyat Indonesia yang terdiri dari 4

Page 82: EFEKTIFITAS PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39147/1/AL ARIF... · Ketua Bagian Dekorasi Konsulat Surakarta dan Jogjakarta 2009

67

komponen yakni: 1. Baksos kesehatan, 2. Sanitasi total berbasis

komunitas, 3. Jaminan kesehatan mustahik, 4. Bank sampah berbasis

komunitas. Selain dari kedua program tersebut, YBM BRI masih memiliki

beberapa program andalan seperti Berbagi syiar rakyat Indonesia, Berbagi

sejahtera rakyat Indonesia lalu ada program pemberdayaan berbasis

pondok pesantren.

2. Dalam keefektifannya kedua lembagapun memiliki perbedaan yang jauh.

Mulai dari hasil pengumpulan dana zakatnya lalu mekanisme pengelolaan

hingga ke mekanisme pendistribusiannya kedua lembaga memiliki

perbedaan yang cukup signifikan. BAMUIS BNI, meskipun dalam

pengumpulan dana zakatnya masih tergolong kecil, namun mereka bisa

memaksimalkan pendistribusian dana zakatnya terkhusus pada dunia

pendidikan beda halnya dengan YBM BRI yang mengalami naik turun, hal

ini mungkin dikarenakan faktor internal maupun faktor eksternal lembaga.

3. Dalam perbandingan mekanisme kedua lembaga, terdapat persamaan dan

perbedaan yang menonjol dari keduanya. Kedua lembaga amil zakat ini

merupakan lembaga pengumpul,pengelola serta pendistribusi dana zakat

yang berlatar belakang lahir dari bank lalu kedua lembagapun lebih

memprioritaskan zakat dari para karyawannya, baik karyawan dari bank

tersebut maupun dari perusahaan-perusahaan yang bekerja sama dengan

bank tersebut dalam hal pengumpulan dana zakatnya. Di sisi lain kedua

lembaga juga memiliki perbedaannya, Dalam pendistribusiannya, YBM

BRI lebih memiliki banyak program menarik yang bisa ditawarkan,

khususnya pada dunia pendidikan daripada BAMUIS BNI yang lebih

memprioritaskan pendistribusiannya kepada keluarga, karyawan maupun

orang-orang yang masih termasuk kedalam keluarga kurang mampu dari

Bank BNI. Dalam pengumpulan dana zakat, YBM BRI mampu lebih

unggul dari BAMUIS BNI dalam pengumpulan dana zakatnya, hal ini

terbukti dengan hasil pengumpulan dana zakat YBM BRI yang hampir

Page 83: EFEKTIFITAS PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39147/1/AL ARIF... · Ketua Bagian Dekorasi Konsulat Surakarta dan Jogjakarta 2009

68

mencapai angka 1 triliun rupiah, sedangkan BAMUIS BNI masih

tertinggal jauh di angka 30-40 milyar rupiah namun BAMUIS

BNI,walaupun masih tertinggal jauh dalam pengumpulan dana zakatnya,

tetapi mampu memaksimalkan pendistribusiannya pada dunia pendidikan.

Hal ini terbukti dengan persenan yang rata-rata di atas 35%. Beda halnya

dengan YBM BRI yang mengalami naik turun dalam pendistribusian dana

zakatnya.

B. Saran

Berdasarkan kekurangan maupun kelebihan tiap lembaga di atas, penulis

ingin memberi sedikit imbuhan saran kepada tiap lembaga:

BAMUIS BNI

Penulis ingin menyarankan, dalam pendistribusiannya agar lebih memberi

program menarik yang bisa menarik minat para muzaki sehingga dalam

pengumpulan dana zakatnya mengalami kenaikan yang signifikan. Lalu juga

untuk coba menyalurkan dana zakatnya tidak hanya memprioritaskan dari

keluarga Bank BNI saja, melainkan bisa menyalurkan dana zakatnya ke mereka

yang lebih sangat membutuhkan di daerah-daerah yang kekurangan.

YBM BRI

Penulis ingin menyarankan kepada lembaga, agar lebih memaksimalkan

pendistribusian dana zakatnya, khususnya pada dunia pendidikan dimana banyak

warga Indonesia yang termasuk golongan yang berhak akan harta zakat, masih di

usia dini dan butuh bantuan dalam pendidikannya.

Selain saran diatas, penulis juga menyarankan untuk kedua lembaga

menerapkan do‟a khusus untuk amil ,dalam hal ini yaitu kedua lembaga tersebut.

Page 84: EFEKTIFITAS PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39147/1/AL ARIF... · Ketua Bagian Dekorasi Konsulat Surakarta dan Jogjakarta 2009

69

Dikarenakan sumber dana zakat dari kedua lembaga iyalah dari zakat profesi

karyawan PT.BANK BNI dan juga karyawan PT.BANK BRI. Yang mana berarti

amil dari dana zakat ini tidak langsung menerima zakat tersebut dari para muzzaki,

melainkan dari gaji para karyawan yang dipotong sesuai nishab mereka masing-

masing.

آجرك هللا فيما اعطيت ، وبا رك فيما ابقيت ، وجعله لك طهورا

Artinya :” semoga Allah memberikan pahala kepadamu pada barang yang

engkau berikan (zakatnya) dan semoga Allah memberkahimu dalam harta-harta

yang masih engkau sisakan dan semoga pula menjadikannya sebagai pembersih

(dosa)bagimu.

Page 85: EFEKTIFITAS PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39147/1/AL ARIF... · Ketua Bagian Dekorasi Konsulat Surakarta dan Jogjakarta 2009

70

DAFTAR PUSTAKA

Al-quran dan Al-Hadist

Abdul, Mujib dan Jusuf Mudzakkir, Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kencana,

2006.

Abidin, Slamet dan Moh Suyono. Fiqh Ibadah. Bandung: CV Pustaka Setia, 1991.

Achmad, Rasyid, Hisbulah & Jerry. “Laporan Tahunan 2016: Lap. Keuangan

2016-2015 “Wajar Tanpa Pengecualian”Telah dimuat di Harian Umum

Republika, 28, April, 2017, Hal. 14. Artikel diakses pada tanggal 31 Juli

2017 dari http://bamuisbni.or.id

Adi, I.R. Pemberdayaan Pembangunan Masyarakat dan Intervensi Komunitas.

Jakarta: FE UI, 2003.

Ali, M.D. Sistem Ekonomi Islam, Zakat dan Wakaf. Jakarta: GIP, 1995.

Amsari, F. Islam Kaafah Tantangan dan Aplikasinya. Jakarta: GIP, 1995.

Bariadi, Lili, Muhammad Zen dan M Hudri. Zakat dan Wirausaha. Jakarta:CED,

2005.

BAZIS DKI. Pengelolaan Zakat dan Infaq/Shadaqah di DKI Jakarta. Jakarta:

BAZIS DKI, 1999.

Brs ind- 20170712114702.pdf. Artikel diakses pada tanggal 31 Juli 2017 dari

http://www.bps.go.id/website/brsind

Data terkini jumlah penduduk Indonesia 257,9 juta yang wajib ktp 185,5 juta. 01,

09, 2016. Artikel diakses pada tanggal 31 Juli 2017 dari

http://jateng.tribunnews.com

Drajat, Zakiah. Ilmu Pendidikan Islam.Jakarta: Bumi Aksara, 1996.

Fakhruddin. Fiqh dan Manajemen Zakat di Indonesia. Malang: UIN-Malang

Press,2008.

H.Tulus.”Strategi Lembaga Pengelolaan Zakat dalam Mengurangi Kemiskinan”

penerjemah M. A. Aflah dalam. Southeast Asia Zakat Movement. Jakarta:

FOZ,DD,Pemkot Padang, 2008, h. 170.

Hafidhuddin, Didin. Zakat Dalam Perekonomian Modern. Jakarta:Gema Insani,

2002.

Page 86: EFEKTIFITAS PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39147/1/AL ARIF... · Ketua Bagian Dekorasi Konsulat Surakarta dan Jogjakarta 2009

71

Halim, Abdul. Filsafat Pendidikan Islam: Pendekatan Historis, Teoris dan

Praktis. Jakarta: Ciputat Press, 2002.

Ini dia 20 Lembaga penerima zakat yang diakui ditjen pajak. Artikel diakses pada

tanggal 11 April 2017 dari http://Finance.detik.com/Berita-ekonomi-

bisnis/1792590

Item 248?. Artikel diakses pada tanggal 31 Juli 2017 dari http://www.Indonesia-

Investments.com/id/Budaya/Agama/Islam

Lap-Keu-YBM-BRI, Koran-Tempo FA.jpg, 12, 2015. Artikel diakses pada

tanggal 31 Juli 2017 dari http://ybmbri.org/wp-content/uploads

Maehendrawati,Nanih dan Agus Safe‟i. Pengembangan Masyarakat Islam dari

Ideologi Strategi Sampai Tradisi. Bandung:Rosda Karya, 2001.

Munardji. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: PT Bina Ilmu,2004.

Nata, Abuddin. Pendidikan Dalam Perspektif Islam. Jakarta: UIN Jakarta Press,

2005.

Pengertian efektifitas dan teori efektifitas. Artikel diakses pada tanggal 27 Maret

2017 dari http://litelaturbook.blogspot.co.id/2014/12/pengertian-efektivitas-dan-

landasan.html?m=1

Potensi Zakat di Indonesia bisa capai Rp 217 Triliun html. 17, 03, 2017. Artikel

diakses pada tanggal 23 Maret 2017 dari http://riautrust.com/read-144444

Qadir, Abdurahman. Zakat Dalam Dimensi Sosial dan Mahdhah. Jakarta: PT.Raja

Grafindo Persada, 2001.

Qardhawi, Y. A. Al Ibadah fil-Islam. Beirut: Muassasah Risalah, 1993.

Rahman, Musthofa. Pendidikan Islam dalam Perspektif Alquran. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar, 2001.

Rasjib, Sulaiman. Fiqh Islam (Hukum Fiqh Lengkap). Bandung: Sinar Baru

Algesindo, 2005.

Sahrodi, Jamali. Membelah Nalar Pendidikan Islam, Pengantar ke Arah Ilmu

Pendidikan Islam. Yogyakarta: Pustaka Rihlah Group, 2005.

Shadily, A.B Pridodgdo Hasan. Ensiklopedia Umum. Yogyakarta: Kanisius, 1990.

Shihab, M. Q. Kemiskinan dalam Wawasan Al-Quran. Bandung: Mizan, 1994.

Siagian, Sondang. Organisasi Kempemimpinan dan Organisasi. Jakarta: CV

Masagung, 1986.

Page 87: EFEKTIFITAS PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39147/1/AL ARIF... · Ketua Bagian Dekorasi Konsulat Surakarta dan Jogjakarta 2009

72

Statistik-Baznas-2015-v2.pdf. 02, 2017. Artikel diakses pada tanggal 23 Maret

2017 dari http://pusat.baznas.go.id/wp-content/uploads

Sudewo, E. Manajemen Zakat Tinggalkan 15 Tradisi Terapkan 4 Prinsip Dasar.

Ciputat: IMZ, 2004.

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&B. Bandung:

CV.Alfabeta, 2009.

Sujadi F.X. Organisasi dan Manajemen Penunjang Berhasilnya Proses

Manajemen. Jakarta: CV Masagung, 1990.

Undang-undang Nomor 23 Tahun 2011 Tetang Pengelolaan Zakat.

Wawancara pribadi dengan Ketua Bagian Keuangan Bamuis BNI, Bapak Firman

Fathur. 27 November 2017.

Yafie, A. Pengelolaan Zakat Secara Profesional. Bandung: Mizan, 1995.

Page 88: EFEKTIFITAS PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39147/1/AL ARIF... · Ketua Bagian Dekorasi Konsulat Surakarta dan Jogjakarta 2009

73

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 89: EFEKTIFITAS PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39147/1/AL ARIF... · Ketua Bagian Dekorasi Konsulat Surakarta dan Jogjakarta 2009

74

Page 90: EFEKTIFITAS PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39147/1/AL ARIF... · Ketua Bagian Dekorasi Konsulat Surakarta dan Jogjakarta 2009

75

Page 91: EFEKTIFITAS PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39147/1/AL ARIF... · Ketua Bagian Dekorasi Konsulat Surakarta dan Jogjakarta 2009

76

Page 92: EFEKTIFITAS PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39147/1/AL ARIF... · Ketua Bagian Dekorasi Konsulat Surakarta dan Jogjakarta 2009

77

Page 93: EFEKTIFITAS PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39147/1/AL ARIF... · Ketua Bagian Dekorasi Konsulat Surakarta dan Jogjakarta 2009

78

Page 94: EFEKTIFITAS PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39147/1/AL ARIF... · Ketua Bagian Dekorasi Konsulat Surakarta dan Jogjakarta 2009

79

Page 95: EFEKTIFITAS PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39147/1/AL ARIF... · Ketua Bagian Dekorasi Konsulat Surakarta dan Jogjakarta 2009

80

Page 96: EFEKTIFITAS PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39147/1/AL ARIF... · Ketua Bagian Dekorasi Konsulat Surakarta dan Jogjakarta 2009

81

Page 97: EFEKTIFITAS PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39147/1/AL ARIF... · Ketua Bagian Dekorasi Konsulat Surakarta dan Jogjakarta 2009

82

Page 98: EFEKTIFITAS PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39147/1/AL ARIF... · Ketua Bagian Dekorasi Konsulat Surakarta dan Jogjakarta 2009

83

Page 99: EFEKTIFITAS PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39147/1/AL ARIF... · Ketua Bagian Dekorasi Konsulat Surakarta dan Jogjakarta 2009

84

Page 100: EFEKTIFITAS PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39147/1/AL ARIF... · Ketua Bagian Dekorasi Konsulat Surakarta dan Jogjakarta 2009

85

Page 101: EFEKTIFITAS PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39147/1/AL ARIF... · Ketua Bagian Dekorasi Konsulat Surakarta dan Jogjakarta 2009

86