efektifitas pembelajaran akidah akhlak...

78
EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK PADA SISWA KELAS IV DI MADRASAH IBTIDAIYAH AL-HIKMAH KALIBATA JAKARTA SELATAN Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) Oleh : MULYANAH NIM 809011000356 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1435 H / 2014 M

Upload: hoangtram

Post on 05-Feb-2018

235 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25235/3/... · lembar pengesahan pembimbing skripsi efektifitas pembelajaran akidah akhlak

EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK PADA

SISWA KELAS IV DI MADRASAH IBTIDAIYAH

AL-HIKMAH KALIBATA JAKARTA SELATAN

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Untuk Memenuhi Syarat Mencapai

Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

Oleh :

MULYANAH

NIM 809011000356

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1435 H / 2014 M

Page 2: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25235/3/... · lembar pengesahan pembimbing skripsi efektifitas pembelajaran akidah akhlak

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI

EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK PADA

SISWA KELAS IV DI MADRASAH IBTIDAIYAH

AL-HIKMAH KALIBATA JAKARTA SELATAN

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi

Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

Oleh:

Mulyanah

NIM. 809011000356

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1435 H / 2014 M

Page 3: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25235/3/... · lembar pengesahan pembimbing skripsi efektifitas pembelajaran akidah akhlak

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI

Skripsi berjudul Efektifitas Pembelajaran Akidah Akhlak Pada Siswa Kelas IV

Di Madrasah Ibtidaiyah Al-Hikmah Kalibata Jakarta Selatan di susun oleh

Mulyanah Nomor Induk Mahasiswa 809011000356 Jurusan Pendidikan

Agama Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta. Telah melalui bimbingan dan dinyatakan sah sebagai

karya ilmiah yang berhak untuk diujikan pada sidang munaqasah sesuai ketentuan

yang ditetapkan oleh fakultas.

Jakarta, 17 April 2014

Yang mengesahkan,

Pembimbing

Page 4: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25235/3/... · lembar pengesahan pembimbing skripsi efektifitas pembelajaran akidah akhlak
Page 5: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25235/3/... · lembar pengesahan pembimbing skripsi efektifitas pembelajaran akidah akhlak
Page 6: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25235/3/... · lembar pengesahan pembimbing skripsi efektifitas pembelajaran akidah akhlak

i

ABSTRAKSI

Nama : MULYANAH

Nim : 809011000356

Judul :“EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK PADA

SISWA KELAS IV DI MADRASAH IBTIDAIYAH AL-

HIKMAH KALIBATA JAKARTA SELATAN”

Efektifitas pembelajaran Aqidah Akhlak di MI Al-Hikmah Kalibata

Jakarta Selatan. Skripsi Fakultas Agama Islam Universitas Islam Negeri Jakarta,

juni 2013.

Penelitian bertujuan untuk mengetahui Efektifitas Pembelajaran Akidah

Akhlak terhadap pendidikan akhlak siswa di MI Al-HikmahKalibata Jakarta

Selatan. Penelitian ini bersifat deskriptif yaitu dengan cara mengumpulkan data,

menyusun, menganalisaserta menginterpretasikan data mengenai Efektifitas

Pembelajaran Akidah Akhlak di MI Al-Hikmah Kalibata Jakarta Selatan.

Pendidikan Akidah Akhlak yang penulis maksud yaitu sikap atau tingkah laku

anak didik.

Pengumpulan data dilakukan dengan cara menyebarkan angket kepada

siswa kelas IV sebanyak 30 siswa dari populasi seluruhnya jadi 100% penulis

mengadakan riset atau penelitian kepada siswa kelas IV seluruhnya. Kemudian

setiap angket terdiri dari 10 pertanyaan.

Dari hasil penelitian di MI Al-Hikmah diketahui adanya peningkatan

prestasi belajar Akidah Akhlak, hal ini bukti dari angket penelitian dan terjun

langsung ke MI Al-Hikmah ternyata anak/siswa di MI Al-Hikmah baik dan

terpuji.

Adapun buku yang penulis gunakan sebagai pedoman penulisan skripsi

yaitu “ Pedoman Penyusunan Skripsi, Lembaga Penelitian dan Pengembangan

Universitas Islam Negeri Jakarta”

Page 7: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25235/3/... · lembar pengesahan pembimbing skripsi efektifitas pembelajaran akidah akhlak

ii

KATA PENGANTAR

BismillahirahmaniRahim …….

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat-Nya atas limpahan

rahmat dan curahan kasih dari-Nya, sehingga penulis skripsi ini dapat selesai

sebagaimana yang diharapkan, shalawat serta salam semoga tercurah keharibaan

nabi besar Muhammad SAW. Amin yaa Robbal’amin .

Selanjutnya perkenankanlah dengan segala kerendahan hati penulis

menghaturkan terimakasih yang tak terhingga kepada yang terhormat :

1. Ibu Nurlena Rifai, MA, Ph.D Dekan Fakultas agama Islam Universitas

Islam Negeri Jakarta, yang memberikan kesempatan untuk menyelesaikan

skripsi ini.

2. H. Abdul Ghafur, M.Ag, selaku pembimbing penulisan skripsi ini telah

memberikan tuntunan bimbingan dan arahan yang bijaksana sehingga

penulis dapat menyelesaikan dengan lancer tanpa hambatan yang berarti.

3. Bapak/ibu dosen yang telah mendidik dan mencurahkan ilmunya kepada

penulis baik sebagai mahasiswa maupun sebagai pribadi.

4. Seluruh karyawan, staf administrasi dan perpustakaan Universitas Islam

Negeri Jakarta, yang telah memberikan pelayanan ikhlas dalam mengawali

dan mengakhiri penulisan ini.

5. Penuntun langkahku: ayahanda H. Madiar (alm), ibunda Muhaya yang

menjadi power dalam mengayun langkah mengarungi cita-cita.

6. Cahaya mataku: Abdul Syukur, menjadi obor penerang pikiran dan seluh

penyinar sukma, senantiasa mendorong penulis skripsi ini hingga pada

titik penyelesaian.

7. Rekan-rekan mahasiswa dan semua pihak yang telah memberikan

sumbangsih pemikiran serta arahan dari awal penulisan hingga akhir.

8. Teman seperjuangan yaitu Ibu Dwi Ratnasari, Ibu Azizah, Ibu Atiah dan

Bapak Mursidi yang telah memberikan semangat dalam penyusunan

skripsi.

Page 8: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25235/3/... · lembar pengesahan pembimbing skripsi efektifitas pembelajaran akidah akhlak

iii

9. Ust Qodri, SQ, MPd. I dan Bapak Budi Waluyo yang telah membantu

dalam penyusunan skripsi hingga selesai.

Akhirnya kepada Allah SWT jualah penulis mohon doa kiranya skripsi ini

dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya dunia pendidikan.

Semoga bantan lahir batin dari semua pihak menjadi amal ibadah di sisiNya.

Amiien

Jakarta, 26 September 2013

Penulis

MULYANAH

809011000356

Page 9: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25235/3/... · lembar pengesahan pembimbing skripsi efektifitas pembelajaran akidah akhlak

iv

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN

ABSTRAK .................................................................................................. i

KATA PENGANTAR ................................................................................ ii

DAFTAR ISI .............................................................................................. iv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .......................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................. 4

C. Pembatasan Masalah ................................................................. 4

D. Rumusan Masalah ..................................................................... 5

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................. 6

BAB II LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori ............................................................................. 7

B. Pengertian Pembelajaran ........................................................... 11

1. Karakteristik Pembelajaran ................................................. 15

2. Azas-azas Pembelajaran ..................................................... 17

3. Model Pembelajaran ........................................................... 18

C. Pengertian Pembelajaran Aqidah Akhlak ................................. 18

1. Ruang Lingkup Pelajaran Aqidah Akhlak .......................... 20

2. Fungsi Pelajaran Akidah Ajhlak ......................................... 20

D. Tujuan Pembelajaran Akidah Akhlak ....................................... 21

E. Dasar-dasar Pembelajaran Aqidah Akhlak ............................... 24

F. Macam-macam Metode Pembelajaran ...................................... 25

1. Metode Ceramah ................................................................. 25

2. Metode Diskusi/Tanya Jawab ............................................. 26

3. Metode Demonstrasi ........................................................... 26

4. Metode Pemberian Tugas ................................................... 26

5. Metode Uswatun Hasanah .................................................. 27

Page 10: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25235/3/... · lembar pengesahan pembimbing skripsi efektifitas pembelajaran akidah akhlak

v

G. Hasil Penelitian yang Relevan .................................................. 27

H. Kerangka Berpikir ..................................................................... 28

I. Hipotesis Tindakan ................................................................... 28

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian ................................................... 29

B. Metode Penelitian ..................................................................... 30

C. Variabel Penelitian .................................................................... 31

D. Populasi dan Sampel ................................................................ 31

E. Teknik Pengumpulan Data ........................................................ 31

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Latar Belakang MI Al-Hikmah ................................................. 34

B. Akhlak Terhadap Orang Tua .................................................... 39

C. Akhlak tehadap Guru ................................................................ 43

D. Akhlak terhadap Teman ............................................................ 47

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ............................................................................... 62

B. Saran ......................................................................................... 62

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 64

LAMPIRAN

Page 11: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25235/3/... · lembar pengesahan pembimbing skripsi efektifitas pembelajaran akidah akhlak

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan akhlak merupakan pendidikan dasar yang harus

didapatkan setiap anak sabagai usaha untuk mempersiapkan anak untuk

menjadi manusia dewasa yang kokoh, sikap, mental, dan jiwa yang kuat.

Pendidikan akhlak memiliki kedudukan yang penting dalam islam,

sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadits :

Artinya :”tidak ada satupun yang paling berat berat dalam timbangan

seseorang mukmin pada hari kiamat melebihi akhlak yang mulia, dan

sesungguhnya Allah sangat membenci orang yang akhlaknya buruk dan

berlaku keji” (HR. At-Tirmizi)1.

Sedemikian pentingnya akhlak dalam kehidupan seorang muslim, baik

dalam hubungn kepada sesame manusia maupun terhadap Allah SWT, setiap

manusia sangat dianjurkan untuk berbudi pekerti luhur sesuai contoh yang

diberikan Nabi kita Muhammad SAW, karena beliau memang diutus ke dunia

untuk menyempurnakan akhlak, sebagaimana hadits berikut :

Artinya : “Sesungguhnya aku di utus ke muka bumi ini untuk

menyempurnakan akhlakyang mulia”2

1 Sumaiyah Muhamad Al Anshario, Menuju Akhlak Mulia, (Jakarta : Cendikiawan,2006),

cet. 1, h. 20 2 Al-Imam Jalaludin Abdurahman bin Abu Bakar Alsayuti, Al-Jami’ Al-Shagir,

(Bandung: Al-Ma’arif, 1991), h. 75, juz 1

Page 12: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25235/3/... · lembar pengesahan pembimbing skripsi efektifitas pembelajaran akidah akhlak

2

Demikian baiknya sikap dan perilaku Rasulullah SAW, sehingga

Allah memuji beliau dalam firmanNya :

Artinya : “ dan sesungguhnya kamu (Muhammad) benar-benar berbudi

pekerti yang agung” (QS. Al-Qalam : 4)3

Usaha untuk menumbuhkan potensi dasar akhlak dan akidah yang

kokoh tergantung pada lingkungan yang pertama dan utama, yaitu keluarga.

Orang tuanyalah yang akan menentukan dari tanggungjawabakan masa

depannya nanti.

Pendidikan anak merupakan tanggungjawab orang tua, diantara

tanggungjawab orang tua terhadap anak yang telah dilahirkan mulai sejak

anak dalam kandungan. Orang tua berkewajiban memelihara dan

mendidiknya secara tegas dinyatakan dalam firman Allah SWT di surat At-

Tahrim ayat 6:

Artinya : Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu

dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya

malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap

apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang

diperintahkan.(QS. Al-Tahriim:6)4

Orang tua adalah pendidikyang pertama bagi anaknya, karena ia lahir

dan hadir di tengah keluarganya. Karena anak adalah amanah dari Tuhan

yang dititipkan kepada orang tua. Ia tidak bias tumbuh dan berkembang

secara sendiri, melainkan perlu bimbingan, arahan dan ajaran yang benar.

3 Depag RI, Al-Quran dan terjemahnya. Bandung : (PT. Syamil: Cipta Media,1998 ),

h. 145 4 Depag RI,Al-Quran dan terjemahnya , h. 560

Page 13: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25235/3/... · lembar pengesahan pembimbing skripsi efektifitas pembelajaran akidah akhlak

3

Zakiah daradjat dalam bukunya mengatakan :” hal yang perlu diingat

dan perlu disadari oleh orang tua bahwa anak pada usia sekolah dasar sedang

dalam usaha pertumbuhan kelas dasar yang cepat5. Kesadaran akan tanggung

jawab mendidik dan membina anak secara terus menerus perlu dikembangkan

kepada setia orang tua, sehingga pendidikan yang dilakukan tidak lagi

berdasarkan kebiasaan yang dilihat dari orang tuanya, tetapi telah disadari

oleh teori-teori perkembangan pendidikan anak.

Walaupun pendidikan anak merupakan tanggung jawab orang tua,

akan tetapi karena keterbatasan orang tua, maka perlu bantuan suatu lembaga

pendidikan, seperti sekolah untuk mengajarkan ilmu dan keterampilan.

Pendidikan anak tidak boleh dianggap ringan, karena anak bukan saja akan

menjadi generasi penerus di masa depan, tetapi juga merupakan investasi bagi

orang tua.

Sekolah merupakan lembaga formal yang menyelenggarakan

pendidikan secara sengaja, terarah dan sistematis oleh para pendidik

professional dengan program yang dituangkan ke dalam kurikulum untuk

jenjang waktu tertentu dan diikuti oleh para peserta didik pada setipa jenjang

tertentu.

Melalui lembaga pendidikan formal ini, peran dan fungsi masing-

masing pendidikan (orang tua dan guru) semakin jelas, orang tua

menyerahkan sepenuhnya pendidikan kepada kepala sekolah, sekolah

bertanggungjawab menjalankan amanah orang tua.

Guru harus selalu barusaha mengembangkan diri kreatif dan inofatif

dalam memberikan materi pelajaran akidah akhlak pendekatan emosi,

pengalaman, pembiasaan, fungsional dan juga pendekatan keteladanan.

Sehubungan dengan hal tersebut di atas, penulis ingin melihat lebih

dekat dan meneliti lebih dalam tentang pembelajaran akidah akhlak yang

sebaiknya dikembangkan pada anak usia sekolah dasar, misalnya MI.Al-

Khairiyah apakah peserta didik di lembaga ini telah mendapat pola

5 Zakiah Darajat, Islam dan Peranan Wanita ( Jakarta : bulan Bintang, 1970), h. 17

Page 14: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25235/3/... · lembar pengesahan pembimbing skripsi efektifitas pembelajaran akidah akhlak

4

pembelajaran akidah akhlak yang sesuai sehingga dalam sikap dan perilaku

dalam kehidupan sehari-hari paserta didik.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis ingin mengadakan penilitian

dan membahas skripsi yang berjudul”EfektifitasPembelajaran Aqidah

Akhlakpada siswa kelas IV di Madrasah Ibtidaiyah Al-Hikmah Kalibata

Jakarta Selatan.”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka di temukan beberapa

masalah yang di identifikasi sebagai berikut:

1. Pembelajaran Akidah Akhlak di Madrasah masih berorentasi pada

ketercapaian pembelajaran ranah kognitif.

2. Hasil belajar Akidah Akhlak ranah afektif dan psikomotor belum terukur

dengan baik.

3. Masih banyak guru agama yang tidak membuat dan melakukan penilaian

sikap dan perilaku, sehingga terdapat kurangnya respek.

4. Keterpaduan antara kemampuan siswa baik kognitif maupun psikomotorik

pada mata pelajaran Akidah Akhlak belum terdiskripsikan dengan baik.

5. Guru hanya menggunakan metode ceramah saja dan tidak terjun langsung

kelapangan atau (praktek).

C. Pembatasan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi objek penelitian yang telah diuraikan,

banyak sekali sub bahasan yang dapat dijelaskan, namun agar penelitian

ini tidak meluas dari bahasan utama, maka dalam penulisan skripsi ini

penulis hanya membatasi masalah pada efektitas pembelajaran Akidah

Akhlak pada kelas IV di Madrasah Ibtidaiyah Al-Hikmah Kalibata

Jakarta Selatan.

Page 15: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25235/3/... · lembar pengesahan pembimbing skripsi efektifitas pembelajaran akidah akhlak

5

a. Prestasi Siswa

b. Prestasi Belajar Akidah Akhlak

2. Perumusan Masalah

Agar penulis memperoleh gambaran yang jelas tentang masalah

yang akan dibahas, maka penulis merumuskan masalah-masalah yang

ada dalam pertanyaan berikut :

a. Bagaimana efektifitas pembelajaran Akidah Akhlak di Madrasah

Ibtidaiyah Al-Hikmah Kalibata Jakarta Selatan.

b. Seberapa besarkah pencapaian target presentasi siswa dan prestasi

Akidah Akhlak.

D. Tujuan dan Signifikan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan yang telah dituliskan di atas, penulis

memiliki tujuan penelitian sebagai berikut :

a. Ingin mengetahui efektifitas pembelajaran Akidah Akhlak di

Madrasah Ibtidaiyah Al-Hikmah

b. Ingin membuktikan sebarapa besarkah pencapaian target kurikulum,

daya serap, presensi guru, presensi siswa, presensi siswa dan prestasi

belajar Akidah Akhlak siswa.

2. Signifikan Penelitian

Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan baik dari luar dan

secara langsung bagi penulis atau secara tidak langsung bagi pihak lain

yang memerlukannya antara lain :

a. Bagi penulis; Sebagai sarana untuk mengembangkan pemahaman

terhadap teori-teori pembelajaran.

b. Bagi peneliti lain; diharapkan sebagai pendorong dan daya tarik yang

menyebabkan penelitian selanjutnya lebih rinci dan mendalam

sehingga semakin banyak yang meneliti akan banyak membantu

Page 16: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25235/3/... · lembar pengesahan pembimbing skripsi efektifitas pembelajaran akidah akhlak

6

dalam pembelajaran, dan pengembangan kegiatan belajar mengajar

khusus dalam bidang studi Akidah Akhlak.

c. Bagi mahasiswa; sebagai calon guru agama Islam diharapkan

menjadi masukan awal, bahkan dalam kegiatan belajar mengajar

sering terjadi kesenjangan bahkan kontradiktif antar teori-teori

pembelajaran. Dengan realita di lapangan, sehingga tugas

berikutnya. Setelah menjadi guru mampu untuk menghubungkan

kesenjangan (kontradiktif tersebut ).

d. Bagi guru bidang studi Akidah Akhlak; diharapkan menjadi

masukan lebih mengembangkan dan mempersiapkan metode yang

berberhubungan dengan bidang studi Akidah Akhlak.

e. Terhadap sekolah diharapkan menjadi masukan untuk meningkatkan

kualitas pembelajaran bidang studi Akidah Akhlak.

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai

pihak, manfaatnya diharapkan sebagai berikut:

1. Bagi peneliti: dapat memberikan kontribusi yang baik bagi siswa di dalam

pembelajaran Akidah Akhlak dan juga untuk meningkatkan hasil belajar

siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Al-Hikmah.

2. Bagi guru: dapat menambah wawasan dan pengetahuan dalam

meningkatkan kualitas pendidikan bidang Akidah Akhlak pada siswa

kelas IV malalui implementasi pembelajaran terhadap sikap siswa di

madrasah Ibtidaiyah umumnya.

3. Bagi siswa: dapat meningkatkan aspek nilai yang baik dalam diri siswa

seperti nilai religius, nilai budi pekerti, dan nilai sosial, sehingga dapat

memperoleh hasil belajar yang lebih baik dan motivasi berprestasi siswa

terhadap pembelajaran Akidah Akhlak makin baik.

4. Bagi penulis: sebagai khazanah ilmu pengetahuan yang belum tahu dan

menjadi tahu.

Page 17: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25235/3/... · lembar pengesahan pembimbing skripsi efektifitas pembelajaran akidah akhlak

7

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori

1. Efektifitas

a. Pengertian Efektifitas

Kata efektifitas menurut etimilogi merupakan kata serapan

dari kata bahasa inggris yaitu Efektif menjadi efektif, lalu berubah

menjadi efektifitas yaitu sesuatu yang membawa hasil atau dengan

kata lain yaitu sesuatu kegiatan yang berlangsung dengan sisitem dan

program yang terencana dan dikerjakan secara kontinyu sehingga

tercapai hasil yang lebih baik.1

Efektivitas berasal dari kata efektif yang berarti dapat

membawa hasil, berguna, dan ada efeknya. Pembelajaran yang efektif

adalah pembelajaran yang dikelola oleh guru atau dosen yang setiap

tindakannya dalam mengajar berakibat murid-muridnya dapat

mencapai sasaran pembelajaran dari indikator yang sudah dirumuskan

sebelumnya. Hal ini terjadi berkat murid-muridnya mencoba,

mengalami, dan senang serta mau berbuat segala sesuatu yang

mengarah pada tercapainya indikator.

Efektifitas adalah suatu yang berdampak, berubah, berakibat atau

suatu yang menghasilkan perubahan dari sistem yang dibuat dan

menghasilkan yang lebih baik. Dan untuk lebih jelasnya kami nukil dari

beberapa pendapat para ahli sebagai berikut :

a. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, “efektifitas adalah

keberhasilan, kemujaraban, pengaruh atau kesan sejauh mana suatu

kelompok mencapai tujuan.2

1 GB, Yuono, et.al, Pedoman Ejaan Indonasia yang telah disempurnakan, (Surabaya:

Indah Pres, 1987), h. 39 2Widodo, Kamus Ilmiah Populer, ( Yogyakarta : Absolute, 2001), cet.1. h. 15

Page 18: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25235/3/... · lembar pengesahan pembimbing skripsi efektifitas pembelajaran akidah akhlak

8

b. Menurut Zakiah Darajat, efektifitas yaitu sesuatu kegiatan yang

bekenaan sejauh mana usaha yang direncanakan atau yang

diinginkan dapat terlaksana.3

c. Menuruut Kamus Besar Bahasa Indonesia, “Efektifitas adalah

sesuatu yang mendapatkan hasil dan usaha yang mendapatkan

tujuan yang dilakukan dengan tindakan dan perbuatan”4

Sukarwati, mengemukakan bahwa:

Karakteristik mengajar yang efektif adalah 1) Penampilan

guru seperti personalitinya, kedisiplinannya, penguasaan bahan ajar,

persiapan bahan ajar seperti pembuatan rencana pembelajaran. 2) cara

mengajarnya seperti urutan pengajarannya, pemilih hari model

pengajarannya, penggunaan alat bantu pengajarannya dll. 3)

kompetensi dalam mengajar. 4) kemampuan dalam mengambil

keputusan secara bijaksana, seperti bagaimana mengendalikan metode

sosiodrama, memberikan evaluasi dan sebagainya5

Dun and Dun, mengemukakan bahwa :

Siswa akan memperoleh kemajuan kalau 1) cara belajarnya mereka di

pertimbangkan cara membuat rencana pelajaran untuk mereka. 2)

diagnosa yang cermat perlu dikembangkan dan atas dasar itu dibuat

rencana pelajaran atau program ntuk setiap individu. 3) kepada

mereka diberikan pilihan dalam lingkungan belajar. 4) Dilakukan tes

akhir dengan kriteria atau kerangka teori atau acuan.6

Pembelajaran efektif ini diperani oleh guru profesional

(berkeahlian mengajar) yaitu guru yang mampu menciptakan kondisi-

kondisi instruksional tertentu secara kondusif sedemikian rupa

sehingga murid-muridnya merasa senang pada situasi yang kondusif

ini dan senang belajar. Sebagaimana diketahui bahwa sesuatu kegiatan

itu efektif terjadi keberhasilan pencapaian tujuan-tujuan yang telah

ditentukan.

3 Zakiah Darajat, Ilmu Pendidikan Islam, ( Jakarta : Bumi Aksara, 1996), h. 20

4 Departemen P dan K, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : balai pustaka,1998),

h. 35 5http//id wordpress.com/tag/pgsd

6Ibid…, h. 35

Page 19: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25235/3/... · lembar pengesahan pembimbing skripsi efektifitas pembelajaran akidah akhlak

9

Efektivitas dapat dinyatakan sebagai tingkat keberhasilan

dalam mencapai tujuan atau sasarannya. Efektivitas ini sesungguhnya

merupakan suatu konsep yang lebih luas,mencakup berbagai faktor

didalam ataupun diluar diri seseorang.Dengan demikian, efektivitas

tidak hanya dapat dilihat dari sisi prokduktivitas,tetapi dapat pula

dilihat dari sisi persepsi atau sikap orangnya.Disamping itu,efektivitas

juga dapat dilihat dari tingkat kepuasan yang dicapai oleh orang.7

Berdasarkan hal tersebut, efektivitas merupakan suatu

konsep yang sangat penting karena mampu memberikan gambaran

mengenai keberhasilan seseorang dalam mencapai sasarannya atau

suatu tingkatan terhadap tujuan yang hendak dicapai, atau tingkat

pencapaian tujuan. Sementara itu,belajar dapat pula dikatakan sebagai

komunikasi terencanayang menghasilkan perubahan atas sikap,

keterampilan, dan pengetahuan dalam hubungan dengan sasaran

khusus yang berkaitan dengan pola berprilaku yang diperlukan

individu untuk mewujudkan secara lengkap tugas atau pekerjaan

tertentu. Jadi, efektivitas belajar adalah tingkat pencapaian tujuan

pembelajaran sehingga dapat membawa hasil yang berguna serta ada

efek yang positif,termasuk dalam pembelajaran PKn.Pencapaian

tujuan tersebut berupa meningkatan pengetahuan dan pengaruh-

pengaruh positif dari pendidikan sekolah, masyarakat dan orangtua

serta pengembangan sikap melalui proses pembelajaran.

Dengan pemahaman tersebut, dapat dikemukakan tentang

aspek-aspek efektivitas belajar diantaranya sebagai berikut;1)

peningkatan pengetahuan; 2) peningkatan ketrampilan; 3) perubahan

sikap; 4) prilaku; 5) kemampuan adaptasi; 6) peningkatan integrasi; 7)

peningkatan partisipasi; dan 8) peningkatan interaksi kultural. Hal ini

penting untuk dimaknai bahwa keberhasilan pembelajaran yang

dilakukan oleh guru dan siswa ditentukan oleh efektivitasnya dalam

upaya pencapaian kompetensi belajar.8

7Daryanto, Media pembelajaran , (Bandung: Satu Nusa, 2010), cet ke- 1, h. 54

8Ibid…, h. 54

Page 20: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25235/3/... · lembar pengesahan pembimbing skripsi efektifitas pembelajaran akidah akhlak

10

Jadi suatu program pendidikan dikatakan efektif kalau

tujuan-tujuan berhasil dicapai,baik dari segi kuantitas

lulusannya.untuk meningkatkan proses pembelajaran sangat

diperlukan kualitas ilmu para tenaga pengajar (guru) baik dalam hal

merencanakan maupun pelaksanaan pembelajaran. Implikasi dari teori

ini adalah agar pimpinan organisasi sedapat mungkin penguasan

supaya para guru memiliki kualitas dalam pembelajaran. Kegiatan

yang dapat mendukung kegiatan tersebut adalah program bimbingan

yang dapat terus menerus dan intensif terhadap guru yang berubungan

dengan tugasnya dalam proses belajar mengajar.

Guru yang efektif dan efisien akan menghasilkan proses

belajar yang bermutu karena guru tersebut memanfaatkan fasilitas

pembelajaran dengan sebaik-baiknya.Serta penggunaan yang

berkualitas sehingga tujuan pendidikan telah ditetapkan dan dapat

tercapai dengan baik.

Menurut Tabarani Risyan, Efektivitas dan efisiensi guru

dapat dilihat pada:

1. Masukan merata

2. Keluaran yang banyak dan bermutu tinggi

3.Ilmu dan keluaran yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat

4. Pendapat dan keluaran yang memadai

Sedangkan efesiensi guru dapat dilihat dari:

1. Kegairahan akan motivasi belajar yang tinggi

2. Semangat kerja yang besar

3. Kepercayaan berbagai pihak

4. Pembiayaan yang sedikit mungkin

5. Waktu dan tenaga yang sekecil mungkin tetapi menghasilkan

sesuatu yang besar dan mendekati rasional 9

9Tabarani Rusyan, Upaya meningkatkan budaya-budaya Kinerja Guru SD, (Jakarta:Inti

Media Ilmu Cipta Nusantara, 2001), h. 163

Page 21: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25235/3/... · lembar pengesahan pembimbing skripsi efektifitas pembelajaran akidah akhlak

11

B. Pengertian Pembelajaran

Kegiatan yang utama dalam proses pendidikan adalah belajar,

karena belajar itu merupakan kegiatan inti selain kegiatan-kegiatan yang lain,

sedangkan pembelajaran pada dasarnya “merupakan kegiatan terencana yang,

menkondisikan atau merangsang seseorang agar bias belajar dengan baik agar

sesuai dengan tujuan pembelajaran”.10

Kata pembelajaran berarti proses, cara menjadikan orang atau

makhluk hidup belajar. Gagne dalam bukunya Margarey E. Bell Bliedier

tentang belajar membelajarkan mengungkapkan bahwa “ membelajarkan

diartikan sebagai peristiwa eksternal yang dirancang guru guna

mendatangkan terjadinya kegiatan belajar mengajar yang dilakukan siswa”.11

Dalam pengertian lain pembelajaran adalah proses member suasana

terjadinya perubahan perilaku individu belajar yang terikat tujuan. Secara

umum proses belajar dapat dipahami secara konseptual dengan menggunakan

pendekatan behaviorisme dan kognitif dengan pendekatan tersebut telah lahir

teori belajar yang berorientasi ”Opera Conditioning dan Instrumental

Conceptualisme”.12

Pembelajaran adalah proses (kegiatan) belajar.13 Dalam proses

kegiatan tersebut terdapat dua komponen utama yang masing-masing

memiliki karakteristik yang berbeda yaitu komponen belajar dan mengajar.

Belajar menurut Slameto adalah “suatu proses usaha yang

dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang

baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi

dengan lingkungannya”.14

10

Ahmad Jayadi & Abdul Majid, Tadzikirah Pembelajaran Pendidikan Agama Islam,

(PT. Raja Grafindo Persada, 2005), h. 26 11

A.Rahman Shaleh, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (Jombang : Lintas Media), h.48 12

Rustana Adiwinata, Perencanaan Pengajaran, (Dirjen Pembinaan Kelembagaan

Agama Islam : 2000) , h.3 13

Dept. Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:

Depdikbud, 1985), Cet.IV.

14 Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rieneka Cipta,

1995), Cet. II, h.2.

Page 22: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25235/3/... · lembar pengesahan pembimbing skripsi efektifitas pembelajaran akidah akhlak

12

Belajar merupakan suatu proses dari seorang individu yang

berupaya mencapai tujuan belajar atau yang biasa disebut hasil belajar, yaitu

suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap.15

Hilgard dan Bower yang dikutip oleh Ngalim Purwanto

mengemukakanBelajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku

seseorang terhadap sesuatu situasi tertentu yang disebabkan oleh

pengalamannya yang berulang-ulang dalam situasi itu, di mana perubahan

tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan atau dasar kecenderungan respon

pembawaan, kematangan, atau keadaan-keadaan sesaat seseorang (misalnya

kelelahan, pengaruh obat, dan sebagainya).16

Menurut Morgan yang dikutip oleh Ngalim Purwanto “Belajar

adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi

sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman”.17

Dari beberapa definisi belajar yang dikemukakan para ahli penulis

memberi kesimpulan bahwa yang dimaksud belajar adalah proses pencarian

dari seorang individu atau peserta didik. Dalam proses ini individu tersebut

memperoleh pengalaman-pengalaman yang dapat membentuk tingkah laku

mereka dan dapat membuat adanya perubahan tingkah laku dalam diri

mereka.

Sedangkan kata “teach” atau mengajar berasal dari bahasa Inggris

kuno, yaitu teacan. Kata ini berasal dari bahasa Jerman kuno (old Teutenic)

taikjan, yang berasal dari kata dasar teik, yang berarti memperlihatkan. To

teach (mengajar) dilihat dari asal usul katanya berarti memperlihatkan sesuatu

kepada seseorang melalui tanda atau simbol; penggunaan tanda atau simbol

itu dimaksudkan untuk membangkitkan atau menumbuhkan respons

mengenai kejadian, seseorang, observasi, penemuan dan lain sebagainya.18

15

Mulyono Abdurrahman, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, (Jakarta: Rineka

Cipta, 1999), h. 28.

16 Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2003), h. 84.

17 Purwanto, Psikologi …, h.84.

18 Wina Sanjaya, Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi,

(Jakarta: Prenada Media Group, 2008), Cet. 3, h. 73.

Page 23: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25235/3/... · lembar pengesahan pembimbing skripsi efektifitas pembelajaran akidah akhlak

13

Secara deskriptif mengajar diartikan sebagai proses penyampaian

informasi atau pengetahuan dari guru kepada siswa. Proses penyampaian

informasi itu sering juga dianggap sebagai proses mentransfer ilmu.19

Mengajar ialah bimbingan kepada siswa dalam proses belajar

mengajar. Hal ini menunjukkan bahwa yang aktif adalah siswa yang

mengalami proses belajar, sedangkan guru hanya membimbing, menunjukkan

jalan dan memperhitungkan kepribadian siswa, kesempatan untuk berbuat

aktif berfikir lebih banyak diberikan kepada siswa.20

Menurut Gagne yang dikutip oleh Wina Sanjaya “mengajar

merupakan bagian dari pembelajaran, dimana peran guru lebih ditekankan

kepada bagaimana merancang atau mengaransemen berbagai sumber dan

fasilitas yang tersedia untuk digunakan atau dimanfaatkan siswa dalam

mempelajari sesuatu”.21

Dari beberapa definisi di atas dapat diberi kesimpulan bahwa

mengajar adalah suatu proses dimana seorang guru memberikan atau

mentransfer ilmu yang mereka miliki kepada para siswa dan dalam proses

mengajar itu guru memerlukan alat, tanda atau symbol agar siswa mudah

mengerti materi yang disampaikan oleh guru.

Mengajar dalam konteks standar proses pendidikan tidak hanya

sekedar menyampaikan materi pelajaran, akan tetapi juga dimaknai sebagai

proses mengatur lingkungan supaya siswa belajar. Makna lain mengajar yang

demikian sering diistilahkan dengan pembelajaran. Pembelajaran perlu

memberdayakan semua potensi peserta didik untuk menguasai kompetensi

yang diharapkan.22

19

Sanjaya, Pembelajaran Dalam …, h. 73-74.

20 Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang … ,h.30.

21 Sanjaya, Pembelajaran Dalam …, h. 78.

22 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,

(Jakarta: Kencana, 2008), h. 103.

Page 24: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25235/3/... · lembar pengesahan pembimbing skripsi efektifitas pembelajaran akidah akhlak

14

KataPembelajaran adalah terjemahan dari Instruction, yang banyak

dipakai dalam dunia pendidikan di Amerika Serikat. Istilah ini banyak

dipengaruhi oleh aliran Psikologi Kognitif-Wholistik, yang menempatkan

siswa sebagai sumber dari kegiatan. Selain itu istilah ini juga dipengaruhi

oleh perkembangan teknologi yang diasumsikan dapat mempermudah siswa

mempelajari segala sesuatu lewat berbagai macam media seperti bahan-bahan

cetak, program televisi, gambar, audio, dan lain sebagainya, sehingga semua

itu mendorong terjadinya perubahan peranan guru dalam mengelola proses

belajar mengajar, dari guru sebagai sumber belajar menjadi guru sebagai

fasilitator dalam belajar mengajar.23

Dari beberapa uraian di atas, maka tampak jelas bahwa istilah

“pembelajaran” itu menunjukkan pada usaha siswa mempelajarai bahan

pelajaran sebagai akibat perlakuan guru. Proses pembelajaran yang dilakukan

siswa tidak mungkin terjadi tanpa perlakuan guru. Yang membedakan hanya

terletak pada peranannya saja.

Pembelajaran pada hakekatnya adalah proses interaksi antara

peserta didik dengan lingkungannya, sehingga terjadi perubahan perilaku ke

arah yang lebih baik.24

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik

dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan

bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu

dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap

dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain pembelajaran adalah

proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.25

23

Sanjaya, Pembelajaran Dalam …, h. 78.

24E. Mulyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Offset, 2007), Cet.III, h. 255.

25http://id.wikipedia.org/wiki/pembelajaran, Kamis, 17 September 2009.

Page 25: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25235/3/... · lembar pengesahan pembimbing skripsi efektifitas pembelajaran akidah akhlak

15

Dalam Undang-Undang RI Nomor 20 tahun 2003 pasal 1 tentang

Sistem Pendidikan Nasional “Pembelajaran adalah proses interaksi peserta

didik dengan pendidik melalui bebagai interaksi dan pengalaman belajar.26

Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan

secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi, peserta

didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi

prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan

perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.27

Pembelajaran adalah dimana adanya interaksi yang harmonis antara

guru dan murid dalam proses belajar-mengajar. Guru dapat berinteraksi

dengan murid baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Indicator

keberhasilan pembelajaran dapat dikatakan berhasil apabila terjadi perubahan

tingkah laku murid kea rah yang lebih baik.

1. Karakteristik Pembelajaran

Apabila dalam mengajar menempatkan guru sebagai pemeran

utama yang memberikan informasi kepada siswa, maka dalam

pembelajaran guru lebih banyak berperan sebagai fasilitator, memanage

berbagai sumber dan fasilitas untuk dipelajari siswa. Terdapat beberapa

karakteristik penting dari istilah pembelajaran, yaitu:

a. Pembelajaran berarti membelajarkan siswa.

Dalam konteks pembelajaran, tujuan utama mengajar adalah

membelajarkan siswa. Siswa tidak dianggap sebagai objek belajar

yang dapat diatur dan dibatasi oleh kemauan guru, melainkan siswa

ditempatkan sebagai subjek yang belajar sesuai dengan bakat, minat

dan kemampuan yang dimilikinya.

26

Undang-Undang Republik Indonesia, Nomor 20 tahun 2003 pasal 1, tentang Sistem

Pendidikan Nasional

27 Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan,

(Jakarta: BP. Cipta Jaya, 2005), h. 13.

Page 26: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25235/3/... · lembar pengesahan pembimbing skripsi efektifitas pembelajaran akidah akhlak

16

b. Proses pembelajaran berlangsung di mana saja.

Kelas bukanlah satu-satunya tempat belajar siswa. Siswa dapat

memanfaatkan berbagai tempat belajar sesuai dengan kebutuhan dan

sifat materi pelajaran.

c. Pembelajaran berorientasi pada pencapaian tujuan.

Tujuan pembelajaran bukanlah penguasaan materi pelajaran, akan tetapi

proses untuk mengubah tingkah laku siswa sesuai dengan tujuan yang

akan dicapai.28

Selain tiga karakteristik pembelajaran yang disebutkan di atas,

makna pembelajaran dalam konteks standar proses pendidikan

ditunjukkan oleh beberapa ciri yang dijelaskan berikut ini:

a. Pembelajaran adalah proses berpikir

Belajar adalah berpikir. Belajar berpikir menekankan

kepada proses mencari dan menemukan pengetahuan melalui interaksi

antara individu dengan lingkungan. Dalam pembelajaran berpikir

proses pendidikan di sekolah tidak hanya menekankan kepada

akumulasi pengetahuan materi pelajaran, tetapi yang diutamakan

adalah kemampuan siswa untuk memperoleh pengetahuannya sendiri

(self regulated).

b. Proses pembelajaran adalah memanfaatkan potensi otak

Pembelajaran berpikir adalah pemanfaatan dan penggunaan

otak secara maksimal. Menurut beberapa ahli, otak manusia terdiri

dari dua bagian, yaitu otak kiri dan kanan. Otak kiri bersifat logis,

skuensial, linier, dan rasional. Sedangkan cara kerja otak kanan

bersifat acak, tidak teratur, intuitif, dan holistik.

c. Belajar berlangsung sepanjang hayat

Belajar adalah proses yang terus-menerus, yag tidak pernah

berhenti dan tidak terbatas pada dinding kelas.29

28

Sanjaya, Pembelajaran Dalam …, h.79-80.

29 Sanjaya, Strategi Pembelajaran …, h. 107-124.

Page 27: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25235/3/... · lembar pengesahan pembimbing skripsi efektifitas pembelajaran akidah akhlak

17

2. Azaz-azaz Pembelajaran

Azaz-azaz pembelajaran merupakan prinsip-prinsip umum yang

harus dikuasai oleh guru dalam melakukan kegiatan belajar-mengajar.30

Berikut akan dibahas tentang azaz-azaz pembelajaran, yaitu:

a. Peragaan ialah suatu cara yang dilakukan oleh guru dengan maksud

memberikan kejelasan secara realita terhadap pesan yang disampaikan

sehingga dapat dimengerti dan dipahami oleh para siswa.

b. Minat dan Perhatian merupakan suatu gejala jiwa yang selalu bertalian.

Seorang siswa yang memiliki minat dalam belajar, akan timbul

perhatiannya terhadap pelajaran yang diminati tersebut.

c. Motivasi. Terdapat dua macam motivasi; 1) motivasi instrinsikadalah di

mana seseorang memperoleh daya jiwa yang mendorongnya untuk

melakukan sesuatu yang timbul dalam dirinya sendiri. 2) motivasi

ekstrinsik adalah dorongan yang timbul yang disebabkan oleh adanya

pengaruh luar.

d. Apersepsi yaitu bersatunya memori yang lama dengan yang baru pada

saat tertentu.

e. Korelasi dan Konsentrasi. Korelasi adalah hubungan antara satu mata

pelajaran dengan pelajaran yang lain yang berfungsi dapat menambah

kematangan pengetahuan yang dimiliki siswa. Dengan azaz korelasi

maka pelajaran yang satu dengan yang lain diharapkan dapat

menimbulkan konsentrasi siswa sehingga dapat membangkitkan minat

dan perhatian mereka dalam belajar.

f. Kooperasi adalah belajar atau bekerja bersama (kelompok). Kooperasi

dapat memberikan keuntungan-keuntungan kepada siswa, antara lain:

1. Hasil belajar lebih sempurna bila dibandingkan, dengan belajar

secara individu,

2. Pendapat yang dituangkan secara bersama lebih meyakinkan dan

lebih kuat disbanding pendapat perorangan,

30

Basyiruddin Usman, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, (Jakarta: Ciputat Pers,

2002), Cet. 1, h. 7-18.

Page 28: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25235/3/... · lembar pengesahan pembimbing skripsi efektifitas pembelajaran akidah akhlak

18

3. Dengan kerjasama yang dilakukan oleh siswa dapat mengikat tali

persatuan, tanggung jawab bersama, rasa memiliki, dan

menghilangkan egoisme.

g. Individualisasi, azaz ini dilator belakangi oleh adanya perbedaan siswa

baik dalam menerima, memahami, menghayati, menganalisis, dan

kecepatan mereka dalam mengikuti pelajaran yang diberikan oleh

seorang guru. Oleh karena itu setiap proses belajar mengajar hendaknya

guru berusaha menyesuaikan materi yang disajikan dengan kondisi

siswanya.

h. Evaluasi ialah penilaian seorang guru terhadap proses atau kegiatan

belajar mengajar. Penilaian tersebut bertujuan untuk mengetahui sampai

sejauh mana tujuan pengajaran yang ditetapkan dapat tercapai, di

samping itu juga hambatan-hambatan yang terjadi dalam proses belajar

mengajar tersebut.

3. Model Pembelajaran

Pembelajaran berbasis kompetensi sebagai aktualisasi dari kurikulum

2004 dapat dilakukan dengan berbagai model. Model tersebut antara lain:

a. Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching Learning).

b. Bermain Peran (Role Playing).

c. Pembelajaran Partisipatif (Participative Teaching and Learning).

d. Belajar Tuntas (Mastery Learning).

e. Pembelajaran dengan Modul (Modular Instruction).31

C. Pengertian Pembelajaran Aqidah Akhlak

Kata Aqidah berasal dari bahasa arab yaitu kata “Aqqada” yang

berarti mengikat, membuhul, menyimpulkan, mengokohkan, menjanjikan.

Aqidah merupakan jamak dari kata “aqad” yang berarti keyakinan

keagamaan yang dianut oleh seorang dan menjadi landasan segala bentuk

31

E.Mulyasa, Implementasi Kurikulum 2004, (Bandung: PT.Remaja Rosdakarya Offset,

2006), h.137-157.

Page 29: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25235/3/... · lembar pengesahan pembimbing skripsi efektifitas pembelajaran akidah akhlak

19

aktifitas, sikap pandangan dan pegangan hidupnya. Istilah tersebut identik

dengan iman(kepercayaan, keyakinan).32

Pendapat lain mengatakan bahwa Aqidah menurut bahasa berasal dari

kata al-aqdu yang berarti ikatan, at-tautsiqu yang berarti kepercayaan atau

keyakinan kuat, al-ihkamu artinya mengokohkan/menetapkan dan ar-rabthu

biquwwah yang berarti mengikat dengan kuat, sedangkan menurut istilah

adalah iman yang teguh dan pasti, yang tidak ada keraguan sedikitpun bagi

orang yang meyakininya.33

Yang dimaksud dengan Aqidah yaitu iman atau keyakinan atau

kepercayaan yang bersumber kepada Al-Qur’an hakekatnya iman,

sebagaimana diterangkan oleh Rasulullah SAW kepada sahabatnya :

Artinya : “Iman adalah percaya, membenarkan mengakui Allah dan

MalaikatNya, kitab-kitabNya, paara RasulNya, percaya pada hari kebangkitan

dan percaya takdir Allah yang baik dan buruk”. (HR. Bukhari Muslim).34

Kata akhlak menurut (etimologi) adalah jamak dari kata khula,

mempunyai akar kata yang sama dengan khaliq (penciptanya, yakni tuhan)

dan makhluk ( yang diciptakan), dari kata khalaqa ( menciptakan).35

Dengan demikian kata khulaq dan akhlaq selain mengacu kepada

konsep penciptaan alam semesta.

Menurut Imam Al-Ghazali, dalam bukunya “Ihya Ulumuddin”

menyatakan bahwa akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dapat

menimbulkan segala perbuatan dengan gampang dan mudah, tanpa

memerlukan pemikiran dan pertimbangan. Menurut Amin dalam bukunya

“al-Akhlak” mengatakan bahwa akhlak adalah ilmu untuk menetapkan

32

Abdul Azis Dahlan, Ensiklopedia Hukum Islam, (Jakarta : 2006), cet. 7, h. 78 33

Yazid bin Abdul Qadir Jawas, Syarah Aqidah Ahlus Sunnah Wal Jama’ah, (Bogor:

Pustaka At-Taqwa, 2004), h. 35 34

Depag RI, paket Panduan Guru Keluarga Sakinah, (Jakarta : 2004), h. 32 35

Yunahar Ilyas, Kuliah Akhlak, (Yogyakarta : LIPI, 2006), h. .32

Page 30: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25235/3/... · lembar pengesahan pembimbing skripsi efektifitas pembelajaran akidah akhlak

20

ukuran segala perbuatan manusia baik dan yang buruk, yang benar atau yang

salah, yang hak atau yang batil. Sedangkan Abdul Karim Zaidan menyatakan

bahwa akhlak adalah nilai dan sifat yang tertanam dalam jiwa sehingga

seseorang dapat menilai perbuatan baik dan buruk, kemudian memilih

melakukan atau meninggalkan perbuatan ini.36

Sedangkan yang dimaksud dengan pengertian mata pelajaran Aqidah

Akhlak adalah sub mata pelajaran pada jenjang pendidikan dasar yang

membahas ajaran agama islam yang memberikan bimbingan kepada siswa

agar memahami, menghayati, meyakini kebenaran ajaran Islam, serta bersedia

mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

1. Ruang Lingkup Pelajaran Aqidah Akhlak

Ruang lingkup pelajaran aqidah akhlak meliputi:

a. Masalah keimanan seperti rukun iman (iman kepada Allah, Rasul-rasul

Allah, hari akhir dan iman kepada qodo dan qadar).

b. Cerita para nambi dan rasul allah yang sholeh

c. Masalah akhlak. Pembahasan akhlak ini meliputi akhlak mahmudah

yang harus diupayakan menjadi kebiasaan dan akhlak madzmumah

yang mutlak harus dihindari.

2. Fungsi Pelajaran Akidah Akhlak

Di madrasah ibtidaiyah, mata pelajaran aqidah akhlak ini memiliki fungsi

sebagai berikut:

a. Pengembangan, yaitu meningkatkan keimanan dan ketaqwaan siswa

dalam meyakini kebenaran ajaran Islam yang telah dilaksanakan dalam

lingkungan keluarga.

b. Perbaikan, yaitu memperbaiki kesalahan-kesalahan dalam keyakinan

pemahaman dan pengamalan ajaran islam dalam kehidupan sehari-hari.

c. Pencegahan, yaitu untuk menangkal hal-hal negatif dari siswa dan

menghambat perkembamngannya menuju manusia Indonesia

seutuhnya.

36

Roli Abdul Rohman, et.al. Menjaga Akidah dan Akhlak, (Solo : Tiga Serangkai, 2005),

h. 5

Page 31: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25235/3/... · lembar pengesahan pembimbing skripsi efektifitas pembelajaran akidah akhlak

21

d. Pemahaman, yaitu menyampaikan ilmu pengetahuan cara membaca dan

menulis al-Qur`an, serta kandungan al-Qur`an dan Hadist.

D. Tujuan Pembelajaran Akidah Akhlak

Tujuan adalah sarana yang hendak dicapai setelah kegiatan selesai.

Tujuan mata pelajaran Akidah Akhlak di Madrasah adalah untuk

menanamkan dan meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah Swt.

Adapun tujuan pembelajaran aqidah akhlak menurut GBPP

Departemen Agama yaitu :

a. Memberikan pengetahuan, penghayatan dan keyakinan kepada siswa

akan hal-hal yang harus diimani, sehingga tercermin dalam sikap dan

tingkah lakunya.

b. Memberikan pengetahuan, penghayatan, dan kemauan yang kuat untuk

mengamalkan Akhlak yang baik, dan menjauhi Akhlak yang buruk

dalam hubungannya dengan Allah, dengan dirinya sendiri, dengan

sesama manusia, maupun dengan alam lingkungannya.

c. Memberikan bekal kepada anak atau siswa tentang Aqidah dan Akhlak

untuk melanjutkan pelajaran kejenjang pendidikan menengah.37

Tujuan pembelajaran aqidah akhlak di madrasah adalah

pembelajaran menumbuh kembangkan Akidah Islam pada peserta didik.

Sehingga mewujudkan manusia Indonesia yang berakhlak mulia dan

menghindari akhlak tercela dalam kehidupan sehari-hari. Secara garis besar,

bahwa pendidikan Aqidah Akhlak kalau ditinjau pada ruang lingkup bahan

pengajaran dan data urutan bahan, berisikan tiga macam pokok, yaitu:

a. Hubungan manusia dengan Allah Swt, hubungan vertikal antara manusia

dengan khaliknya yang mencakup segi Aqidah meliputi: iman kepada

Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab suci-Nya, Rasul-rasul-Nya dan

hari akhir serta qodha` dan qodar-Nya.

37

Depag RI, Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Madrasah Tsanawiyah,

(Jakarta : 1998) , cet.1, h.13

Page 32: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25235/3/... · lembar pengesahan pembimbing skripsi efektifitas pembelajaran akidah akhlak

22

b. Hubungan manusia dengan manusia, materi yang dipelajari meliputi:

akhlak dalam pergaulan sesama manusia, kebiasaan membiasakan akhlak

yang baik terhadap diri sendiri dan orang lain, serta menjauhi akhlak yang

buruk.

c. Hubungan manusia dengan alam sekitarnya,materi ini meliputi: akhlak

manusia terhadap alam sekitarnya, baik lingkungan dalam arti luas

maupun terhadap makhluk hidup selain manusia, yaitu binatang dan

tumbuh-tumbuhan.

Fungsi dan peranan aqidah dalam kehidupan umat manusia antara

lain dapat di kemukakan sebagai berikut :

a. Menuntun dan mengemban dasar ketuhanan yang dimiliki manusia sejak

lahir.Aqidah Islam berperan memenuhi kebutuhan fitrah manusia tersebut,

menuntun dan mengarahkan manusia pada keyakinan yang benar tentang

Tuhan, tidak menduga-duga.

b. Atau mengira-ngira, melainkan menunjukkan Tuhan yang sebenarnya.

c. Memberikan ketenangan dan ketenteraman jiwa.

d. Memberikan pedoman hidup yang pasti.38

Jadi kedua pengertian di atas yaitu “ Aqidah dan Akhlak “ dapat di

ketahui bahwa keduanya mempunyai hubungan yang erat, karena aqidah atau

iman dan akhlak berada dalam hati. Dengan demikian tidak salah kalau pada

sekolah Ibtidaiyah kedua bidang bahasan ini di jadikan satu mata pelajaran

yaitu “Aqidah akhlak“.

e. Jenis-jenis Akhlak

Ulama akhlak menyatakan bahwa akhlak yang baik merupakan

sifat para Nabi dan orang-orang Shiddiq, sedangkan akhlak yang buruk

merupakan sifat syaithan dan orang-orang tercela. Maka pada dasarnya,

akhlak itu menjadi dua macam jenis:

a. Akhlak baik atau terpuji (Al-akhlaaqul Mahmuudah), yaitu perbuatan

baik terhadap Tuhan, sesama manusia dan makhluk-makhluk lain.

38

MB. Rahimsyah, Setyo Adhie, Kamus lengkap Bahasa Indonesia, ( Jakarta: Aprindo,

2010), h. 269-337

Page 33: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25235/3/... · lembar pengesahan pembimbing skripsi efektifitas pembelajaran akidah akhlak

23

Akhlak baik meliputi: belas kasihan atau sayang, memberi nasehat,

rasa persaudaraan memberi pertolongn, bertaubat, bersabar, bersyukur,

bertawakkal, ikhlas, bersikap takut pada Allah Swt dan lain

sebagainya.

b. Akhlak buruk atau tercela (Al-Akhlaaqul Madzmuumah) yaitu

perbuatan buruk terhadap tuhan, sesama manusia dan makhluk-

makhluk lain. Akhlak buruk meliputi: mudah marah, mengadu domba,

mengumpat, sifat kikir, takabbur, Musyrik, murtad, munafiq, riya,

boros dan berfoya-foya, rakus atau tamak, dan sebagainya.

Pada

dasarnya hakekat akhlak bisa dibina dan di bentuk sebagaimana

ucapan Al-Ghazali yang di kutip oleh Abudin Nata segala

pembentukan dan pembiasaan”. Hasad atau Hasud disebut juga dengki,

yang dimaksud ialah berusaha menghilangkan kenikmatan yang

diperoleh orang lain, supaya nikmat itu pindah kedirinya atau supaya

nikamt itu hilang dari orang yang didengkinya. Sifat itu termasuk

akhlak tercela menurut pandangan Islam juga menurut pandangan

masyarakat bangsa kita. Sebabnya karena orang yang hasad (dengki)

itu tidak merasa senang melihat teman atau orang lain mendapatkan

kenikamatan dan kebahagiaan. Ia ingin agar yang bahagia dan

mendapatkan kenikmatan hanya dirinya saja, orang lain supaya celaka

atau sengsara dan rugi.Itu sebabnya Nabi Muhammad Saw.

mengharamkan dan melarang kita umat Islam memiliki sifat hasud

atau dengki. Rasulullah Saw. bersabda:

Artinya:Dari Abu Huarairah RA. Sesunggguhnya Rasulullah Saw.

Bersabda, Jauhilah oleh kamu sekalian buruk sangka, karena buruk

sangka itu sedusta-dusta pembicaraan, dan janganlah kamu meneliti

cela orang lain, dan janganlah kamu mengintai-intai, dan janganlah

kamu sekalian menambah harga (menaikan harga) untuk menipu, dan

janganlah kamu sekalian hasud menghasud, dan janganlah kamu

sekalian benci membenci, dan janganlah kamu sekalian

membelakangi, dan jadilah kamu sekalian hamba-hamba Allah yang

Page 34: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25235/3/... · lembar pengesahan pembimbing skripsi efektifitas pembelajaran akidah akhlak

24

bersaudara’ (H.R. Al-Bukhari). Hadits diatas mengajarkan kepada kita

agar menjahui 7 (tujuh) macam sifat tercela, yaitu:

a. Berburuk sangka, buruk terhadap sesama muslim, sebab hal itu

akan menimbulkan percakapan dusta dan menurunkan derajat

orang lain.

b. Meneliti cela orang lain, sebab walaupun tidak kita teliti, setiap

orang pasti mempunyai cela atau cacat atau kekurangan. Mungkin

cacat kita itu lebih banyakdari cacat orang yang kita cari cacatnya

itu.Kita sering mendengar peribahasa Indonesia yang berbunyi:

“Kuman diseberang lautan tampak kelihatan, gajah dipelupuk mata

tidak tampak kelihatan”

c. Mengintai-intai kesalahan atau tempat kediaman orang lain,

mengawasi orang lain untuk mencari kesalahannya adalah sifat

tercela, sebab apabila tidak dapatkan kesalahan orang lain itu akan

timbul dengki dan merusak amal kebaikannya.

d. Menaikan harga dengan tujuan menipu orang lain, sebab akan

menimbulkan perselisihan dan kebencian.

e. Hasud-menghasud (dengki-mendengki) karena akan menimbulkan

fitnah yang besar dan kerusakan yang menyedihkan.

f. Benci-membenci, sebab akan menimbulkan kerugian dan

mengurangi keimanan.Belakang-membelakangi, yang akibatnya

memutuskan persaudaraan, sedangkan kita diperintahkan untuk

mempererat tali persaudaraan sesama muslim.39

E. Dasar-dasar Pembelajaran Aqidah Akhlak

a. Al-Qur’an

Al-Qur’an adalah firman Allah SWT yang diturunkan kepada

Rasulullah Muhammad Saw dengan lafal-lafalnya yang berbahasa Arab

dan maknanya yang benar sebagai undang-undang bagi manusia dan

39

Ibid. Hal 85

Page 35: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25235/3/... · lembar pengesahan pembimbing skripsi efektifitas pembelajaran akidah akhlak

25

member petunjuk kepada mereka, serta menjadi sama pendekatan ibadah

kepada Allah dengan membacanya.40

Al-Qur’an merupakan undang-undang dan petunjuk bagi manusia

sebagai petunjuk Akidah dan kepercayaan yang dianut manusia, petunjuk

Akidah yang murni sesuai dengan norma-norma Agama dan petunjuk

mengenai syariat dan hukum.

b. Hadits

Hadits/sunnah adalah sesuatu yang didapatkan dari Nabi

Muhammad Saw yang terdiri dari ucapan, perbuatan, ketetapan dan

persetujuan, sifat fisik atau budi, geografi, baik sebelum kenabian ataupun

sesudahnya.41

Rasulullah Saw merupakan seorang pendidik yang telah berhasil

membentuk masyarakat rabbani, masyarakat yang berakhlak dan pendidik

secara islami.

F. Macam-macam Metode Pembelajaran

Metode pengajaran mata pelajaran Akidah Akhlak agama Islam yang

digunakan di MI Al-Hikmah secara umum sebagai berikut :

1. Metode Ceramah

Metode ini yang paling banyak dipergunakan oleh guru MI Al-

Hikmah dalam mengajarkan materi Akidah Akhlak.

Langkah yang dipergunakan dengan metode ceramah ini adalah

sebagai beriku: Guru menerangkan atau menjelaskan, murid

mendengarkan, menyimak, memperhatikan dengan seksama dan

membuat catatan-catatan penting dari apa yang telah di terangkan oleh

gurunya.

40

Ahmad, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta : Lembaga Pendidikan Umat,2005), h. 5 41

Abudin Nata, Al-Qur’an dan Hadits, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 1996), cet.

5, h. 156

Page 36: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25235/3/... · lembar pengesahan pembimbing skripsi efektifitas pembelajaran akidah akhlak

26

2. Metode Diskusi/Tanya jawab

Selain metode ceramah, ada juga metode lain yang dipergunakan

adalah metode diskusi atau tanya jawab. Metode ini dipergunakan oleh

guru MI Al-Hikmah untuk mengetahui kemampuan, pemahaman dan

interpretasi siswa terhadap materi yang telah diajarkan.

Langkah yang dipergunakan adalah: guru memberi pertanyaan

secara umum atau individu, kemudian siswa menjawabnya, jika tidak

bisa maka dilemparkan pada yang lainnya.

Selain pertanyaan dari guru, siswa juga diberi kesempatan bertanya

kepada guru.

Untuk diskusi terkadang dilakukan secara kelompok dan membuat

resume.

Metode ini banyak dipergunakan oleh guru MI Al-Hikmah

terutama pada materi pelajaran Akidah Akhlak.

3. Metode Demonstrasi

Metode ini dipakai untuk menjelaskan kepada siswa materi

pelajaran yang membutuhkan peragaaan seperti shalat, haji, jual beli,

membaca ayat Al-Qur’an dan lain-lain.

Materi pelajaran yang banyak menggunakan metode ini adalah

Fiqih dan al-Qur’an Hadist dan lain-lain.

4. Metode Pemberian Tugas

Metode pemberian tugas ini diberikan guru kepada siswa untuk

mengetahui kemampuan siswa terhadap pemahaman materi yang telah

diberikan dan untuk mengetahui kemampuan penalaran siswa terhadap

materi tersebut.

Pemberian tugas bisa bersifat kelompok atau perorangan, bisa pula

dikerjakan ditempat atau di rumah.

Metode ini dipakai untuk seluruh mata pelajaran Agama Islam, atau

mata pelajaran lain.

Page 37: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25235/3/... · lembar pengesahan pembimbing skripsi efektifitas pembelajaran akidah akhlak

27

5. Metode Uswatun Hasanah

Dalam Al-Quran kata teladan diproyeksi dengan kata uswah yang

kemudian diberi sifat dibelakangnya seperti sifat hasanah yang berarti

baik, sehingga kata uswahhasanah mengandung arti sebagai teladan yang

baik.

Metode ini dianggap penting karena semua aspek Agama yang

terpenting adalah akhlak yang termasuk dalam kawasan afektif yang

terwujud dalam bentuk tingkah laku (behavioral).

G. Hasil Penelitian yang Relevan

Sebagai bahan penguat penelitian tentang efektifitas pembelajaran

Akidah Akhlak untuk meningkatkan hasil belajar siswa, penulis mengutip

beberapa penelitian yang relevan, antara lain:

1. Dalam skripsi yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Berbasis

Aktivitas untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Akidah Akhlak”

(eksperimen di MI Nurul Falah Jakarta). Disusun oleh Rahman

(8090183000097), Program Guru Madrasah Ibtidaiyah FITK UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta 2011. Mengatakan bahwa terdapat perbandingan

pembelajaran berbasis Aktifitas dengan Efektif Pembelajaran terhadap

hasil belajar siswa, dan nilai siswa pun lebih meningkat.

2. Dalam skripsi yang berjudul “Peranan Pendidikan Agama Islam (Akidah

Akhlak) di SDN 05 Jakarta)”. Disusun oleh Rahmat Hidayat

(106015000709),Program Guru Madrasah Ibtidaiyah FITK UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta 2011. Mengatakan bahwa Pembelajaran Akidah

Akhlak terhadap siswa dapat meningkatkan hasil belajar siswa, dan nilai

siswa pun lebih meningkat.

Page 38: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25235/3/... · lembar pengesahan pembimbing skripsi efektifitas pembelajaran akidah akhlak

28

H. Kerangka Berpikir

Kebanyakan pembelajaran Akidah Akhlak hanya berpusat pada

guru dan materi yang menggunakan metode ceramah dan tanya jawab,

cenderung membosankan atau membuat siswa merasa jenuh dan tidak

termotivasi sehingga menyebabkan menurunnya hasil belajar siswa. Dengan

menggunakan metode yang lebih efektif diharapkan dapat lebih

meningkatkan hasil belajar siswa dan lebih berprestasi lagi. Tindakan yang

digunakan dalam penelitian ini adalah siswa mendengarkan dan menyimak

apa yang di terangkan atau dijelaskan oleh guru tentang pembelajaran

Akidah Akhlak yang menyangkut materi tersebut, lalu siswa diberi tugas

untuk menulis, merangkum, dan latihan-latihan yang telah di jelaskan oleh

gurunya yang berfungsi untuk meingkatkan motivasi belajar dan prestasi

siswa.

Jadi, jika pembelajaran aktif dengan menggunakan efektifitas

pembelajaran diharapkan dalam kegiatan belajar mengajar dari hasil tindakan

ini diharapkan hasil belajar dapat ditingkatkan.

I. Hipotesis Tindakan

Hipotesis merupakan dugaan yang akan di uji kebenarannya

dengan fakta yang ada. Berdasarkan landasan teori, maka hipotesis yang

digunakan adalah efektifitas pembelajaran Akidah Akhlak dapat

meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Akidah Akhlak di MI

Al-Hikmah, Kalibata, Jakarta Selatan.

Page 39: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25235/3/... · lembar pengesahan pembimbing skripsi efektifitas pembelajaran akidah akhlak

16

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah ibtidaiyah al-Hikmah kalibata

Jakarta selatan RT 011/RW 01 No. 29 Kalibata Jakarta Selatan Waktu

penelitian berlangsung selama 4 bulan mulai dari bulan Maret 2012 sampai

bulan Mei 2012.

Tabel 3.1

Jadwal penelitian yang dilakukan bulan Maret-Mei tahun 2012

KEGIATAN WAKTU PELAKSANAAN

Maret April Mei

No 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Persiapan dan studi pustaka x x X x x

2. Penyusunan perangkat

penelitian

x X x x x x

3. Pengumpulan data x x x x

4. Pengolahan data x x x x

5. Penyusunan laporan x x x x

6. Laporan akhir x x

7, Revisi x

29

Page 40: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25235/3/... · lembar pengesahan pembimbing skripsi efektifitas pembelajaran akidah akhlak

30

B. Metode Penelitian

Yang dimaksud dengan metode penelitian adalah strategi umum yang

dianut dalam pengumpulan dan analisa data yang diperlukan, guna menjawab

persoalan yang dihadapi. Metodologi penelitian adalah metode-metode yang

digunakan dalam proses penelitian. Dalam penelitian ini merupakan usaha

untuk menemukan, mengembangkan dan melakukan verifikasi terhadap

kebenaran suatu peristiwa atau suatu pengetahuan dengan memakai metode-

metode ilmiah. Maka metode-metode ilmiah untuk penelitian ini

dikelompokkan dalam metodologi penelitian, cara berpikir dan berbuat yang

dipersiapkan dengan baik untuk mengadakan penelitian ini agar mencapai

suatu tujuan penelitian.

Setelah memperoleh sedikit gambaran tentang kerangka berfikir ilmiah,

saya memasuki pemahaman lebih lanjut mengenai metode penelitian ilmiah.

Metode di sini diartikan sebagai cara teknis yang dilakukan dalam proses

penelitian. Sedangkan penelitian itu sendiri diartikan sebagai upaya dalam

bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta

dengan sabar, hati-hati dan sistematis untuk mewujudkan kebenaran.

Berhasil tidaknya suatu penelitian banyak tergantung pada tepat

tidaknya di dalam memilih suatu metode penelitian tersebut. Oleh karna itu

metode penelitian merupakan suatu bagian yang sangat penting dalam

melaksanakan penelitian.

Metode penelitian yang diguanakan oleh penulis adalah penelitian

lapangan (fild reseach) Yaitu data yang diperoleh melalui penyebaran

kuesioner, wawancara dan observasi yang diberikan kuantitatif item

pertanyaan dari indikator konsep yang diujikan dan diberikan kepada

responden yang diambil sampel dari penelitian ini (siswa Madrasah AL-

Hikmah).

Page 41: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25235/3/... · lembar pengesahan pembimbing skripsi efektifitas pembelajaran akidah akhlak

31

C. Variabel Penelitian

Variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

variable efektivitas Guru dan Murid dalam prestasi belajar pada mata

pelajaran Aqidah Akhlak. Agar setiap variable yang terdapat dalam penelitian

ini dapat dimengerti dengan jelas, serta untuk menghindari kesalahan dalam

menafsirkan pengertian, maka perlu pembatasan pengertian dari variable yang

akan diteliti yaitu :1

1. Variable Bebas (Independen variable)

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah efektivitas dan murid

dikonotasikan dengan huruf (X).

2. Variabel Terikat (Dependen variable)

Variable Terikat dalam penelitian ini adalah prestasi murid pada mata

pelajaran Aqidah Akhlak, variable terikat ini dikonotasikan dengan huruf

(Y).

D. Populasi dan Sampel

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa MI Al-Hikmah dengan jumlah

30 siswa. Alasan dipilihnya siswa kelas IV MI Al-Hikmah sebanyak 30

siswa sebagai subjek penelitian adalah karena ditemukannya masalah saat

proses belajar mengajar, yaitu keefektifitasan pembelajaran Akidah Akhlak di

Madrasah Ibtidaiyah Al-Hikmah Kalibata masih rendah.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan untuk

menguraikan keterangan-keterangan atau data-data yang diperoleh agar data

tersebut dapat dipahami tidak hanya oleh penulis saja, tetapi juga oleh orang

lain. Berikut adalah langkah-langkah yang penulis lakukan untuk

menganalisis data:

1 Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, (Bandung : Alfabeta, 2009 ), Cet 8,

h. 61.

Page 42: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25235/3/... · lembar pengesahan pembimbing skripsi efektifitas pembelajaran akidah akhlak

32

1. Editing

Yang pertama kali dilakukan adalah melakukan edit atau memilih data,

sehingga hanya data yang tercapai saja yang tersisa. Langkah edit ini

bertujuan untuk merapikan data agar rapi, bersih dan mengadakan

pengolahan lebih lanjut.

2. Skoring

Setelah melewati tahap editing, maka selanjutnya penulis memberikan

skor terhadap pernyataan yang ada pada angket dengan ketentuan

pertanyaan positif diberi skor (nilai) sebagai berikut:

A= Selalu (4)

B= Sering (3)

C= Kadang-kadang (2)

D= Tidak pernah (1)

Sedangkan untuk pertanyaan yang negatif diberi skor (nilai) sebaliknya.

3. Tabulating

Pada tahap ini, penulis memindahkan jawaban kedalam blangko yang telah

tersusun rapi dan rinci dalam bentuk tabel.

Untuk menganalisa data yang telah terkumpul, maka penulis menggunakan

teknik analisa non-statistik dan teknik analisa statistik. Analisa non-

statistik menggunakan metode deskriptif, yaitu menuturkan dan

menganalisa data yang berupa angka-angka yang diperoleh dari penelitian,

sebagai berikut:

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik analisa secara

kuantitatif yang dinamakan deskripsi analisis, yaitu menggambarkan data

apa adanya. Langkah pertama adalah membuat tabel frekuensi dan

kemudian dilengkapi dengan presentase. Rumusnya sebagai berikut:

Page 43: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25235/3/... · lembar pengesahan pembimbing skripsi efektifitas pembelajaran akidah akhlak

33

N

FxP

%100

Keterangan:

P= Prosentase

F= Frekuensi

N= Number of Cases (Jumlah responden)

Page 44: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25235/3/... · lembar pengesahan pembimbing skripsi efektifitas pembelajaran akidah akhlak

34

34

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Latar Belakang MI Al-Hikmah

Madrasah Ibtidaiyah Al-Hikmah berada di wilayah Kelurahan

Kalibata Kecamatan Pancoran Jakarta Selatan. Di kelurahan Kalibata terdapat

banyak Sekolah Swasta yang mengelolah pendidikan formal dari tingkat

RA/TK, SD/MI, SMP/MTs, SLTA/MA bahkan sampai dengan Perguruan

Tinggi. Tetapi selama ini mutu pendidikan tersebut masih kalah bersaing

dengan sekolah-sekolah lain.

MI Al-Hikmah yang berdiri sejak tahun 1986 sampai saat ini masih

tetap eksis dan dapat melaksanakan Kegiatan Belajar mengajar walaupun

dalam serba keterbatasan.

Madrasah Ibtidaiyah Al-Hikmah mempunyai potensi yang besar dan

dapat dikembangkan lebih maju lagi, diantaranya karena :

1. Gedung MI Al-Hikmah sudah direnovasi sehingga Ruang kelas Belajarnya

standar dan nyaman untuk belajar.

2. Sumber Daya Manusia ( SDM ) atau Guru sebagian besar sudah Strata

Satu ( S.1 ) dan sudah Pegawai Negeri Sipil ( PNS ).

3. Lokasi yang strategis

4. Lokasi lahan yang luas.

Dengan segenap aktivitas akademik MI Nal-Hikmah akan selalu

berusaha semaksimal mungkin untuk meningkatkan mutu pendidikan, agar

lulusan dari MI Al-Hikmah dapat bersaing dengan lulusan dari sekolah lain.

Page 45: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25235/3/... · lembar pengesahan pembimbing skripsi efektifitas pembelajaran akidah akhlak

35

VISI DAN MISI

VISI

Terselenggara proses pendidikan yang menggunakan keseimbangan Iman,

Taqwa, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.

MISI

1. Menyelenggarakan pendidikan sesuai dengan kurikulum.

2. Meningkatkan kualitas manajemen pendidikan dan sumber daya manusia

(tenaga kependidikan).

3. Menghasilkan Pelajar yang mempunyai daya pikir yang handal dan kreatif

serta mengerti akan ajaran agama menuju perilaku santun dan berbudi

pekerti luhur.

1. Struktur Organisasi

Untuk struktur organisasi MI Al-Hikmah Jakarta Selatan

berdasarkan data yang diperoleh penulis dari bagian administrasi yaitu

sebagai berikut:

STRUKTUR ORGANISASI MI AL-HIKMAH

YAYASAN MI AL-HIKMAH

KEPALA

SEKOLAH

WAKASEK

TATA USAHA

GURU-GURU

SISWA-SISWI

KOMITE

SEKOLAH

Page 46: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25235/3/... · lembar pengesahan pembimbing skripsi efektifitas pembelajaran akidah akhlak

36

2. Keadaan Guru, karyawan dan Siswa-siswi

Tabel 4.1

Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan

No Keterangan Jumlah

1 Guru PNS Diperbantukan Tetap 2

2 Guru Tetap Yayasan -

3 Guru Honorer 6

4 Guru Tidak Tetap

1 Bendahara 1

2 Tata Usaha 2

Pendidik

Tenaga Kependidikan

Tabel 4.2

Data Guru Dan Karyawan

NO NAMA/NIP PEND.

TERAKHI

R

BIDANG STUDY

1 H. Abdul Salam PGAN Bahasa Arab,

Akidah

2 Mursidi MAN Guru Kelas 4

3 Mulyana MAN Guru Kelas 2

4 Siti Azizah MAN Guru Kelas 1

5 M. Kholil Amir SLTA Guru Kelas 3

6 Ma`mun, S.Ag IAIN Guru Kelas 5

7 Tri Wahyuni, S.Pd UHAMKA Guru Kelas 6

8 Ahmad Zamroni, S.Pd.I Yudharta Fikh, Qurdist

Page 47: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25235/3/... · lembar pengesahan pembimbing skripsi efektifitas pembelajaran akidah akhlak

37

Jumlah siswa-siswi MI Al-Hikmah dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.3

Data Siswa MI Nurul Ikhwan Tahun Pelajaran 2012-2013

NO KELAS JENIS KELAMIN

JUMLAH L P

1 I 16 14 10

2 II 14 9 14

3 III 10 10 20

4 IV 12 8 30

5 V 11 19 30

6 VI 9 8 17

JUMLAH 72 58 111

3. Sarana dan Prasarana

Selain guru, murid, sarana dan prasarana pun merupakan hal yang

tidak dapat dipisahkan dalam menunjang terlaksananya proses belajar

mengajar, karena dengan adanya sarana dan prasarana yang memadai

maka proses belajar mengajarpun akan berjalan dengan baik, sebaliknya

jika sarana dan prasarana kurang memadai maka proses belajar pun

menjadi kurang efektif.

Tabel : 4.4

Keadaan Sarana dan Prasarana Madarasah Ibtidaiyah Al-kahairiyah

No Sarana Prasarana Jumlah

1

2

3

4

5

6

7

8

9

Ruang Belajar

Ruang Kepala Madrasah

Ruang Guru

Perpustakaan

WC Guru

WC Murid

Meja Murid

Kursi Murid

Papan Tulis

6 kls

1

1

1

1

1

120

240

6

Baik

Baik

Baik

Rusak Ringan

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Page 48: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25235/3/... · lembar pengesahan pembimbing skripsi efektifitas pembelajaran akidah akhlak

38

10

11

12

13

Kursi Pengajar

Meja Pengajar

Mesin Tik

Computer

6

6

1

3

Baik

Baik

Baik

Baik

4. Kurikulum Yang Digunakan

Kurikulum yang diterapkan Madrasah Ibtidaiyah Al-Hikmah

sebagai salah satu yang berada dibawah pengolahan Departemen Agama

adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2008, dengan

harapan siswa lulusannya dapat menguasai IPTEK dan memiliki IMTAQ

yang kuat.

Pelaksanaan pengajaran bidang study Akidah Akhlak di MI Al-

Hikmah diberikan selama enam tahun yang dibagi menjadi dua semester

dalam satu tahun dengan jumlah jam sebanyak 2 jam pelajaran atau satu

kali pertemuan setiap minggunya, dengan bobot waktu dalam satu jam

pelajaran selama 35 menit, jadi dalam satu minggu waktu yang diberikan

untuk pelajaran Aqidah Akhlak di madrasah ibtidaiyah Al-Hikmah adalah

selama 70 menit.

5. Metode Yang Digunakan

Metode pengajaran pelajaran Akidah Akhlak yang digunakan di

MI Al-Hikmah adalah :

1. Metode Ceramah

Metode ini yang paling banyak dipergunakan oleh guru MI Al-

Hikmah dalam mengajarkan materi Aqidah Akhlak.

Langkah yang dipergunakan adalah sebagai berikut: Guru

menerangkan dan murid mendengarkan, menyimak dan membuat

catatan-catatan yang penting yang diperlukan.

2. Metode Diskusi/ Tanya Jawab

Selain metode ceramah metode lain yang dipergunakan adalah

metode diskusi atau tanya jawab. Metode ini dipergunakan oleh guru

Page 49: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25235/3/... · lembar pengesahan pembimbing skripsi efektifitas pembelajaran akidah akhlak

39

MI Al-Hikmah untuk mengetahui kemampuan, pemahaman dan

interpretasi siswa terhadap materi yang telah diajarkan.

Langkah yang dipergunakan adalah: guru member pertanyaan

secara umum atau individu, kemudian siswa menjawabnya, jika tidak

bisa maka dilemparkan ke yang lain.

Selain pertanyaan dari guru, siswa juga diberi kesempatan bertanya

kepada guru. Untuk diskusi terkadang dilakukan secara berkelompok

dan membuat resume.

Metode ini banyak dipergunakan oleh guru MI Al-Hikmah

terutama pada materi pelajaran Akidah Akhlak.

3. Metode pemberian tugas

Metode pemberian tugas diberikan oleh guru kepada siswa untuk

mengetahui kemampuan penalaran siswa terhadap materi tersebut.

Pemberian tugas bersifat kelompok atau perorangan, bisa pula

dikerjakan ditempat atau di rumah.

Metode ini dipakai untuk seluruh mata pelajaran Akidah Akhlak

atau mata pelajaran lainnya.

4. Metode uswatun hasanah

Dalam Al-Quran, kata teladan diproyeksikan dengan kata uswah

yang kemudian diberi sifat dibelakangnya seperti sifat hasanah yang

berarti baik, sehingga kata uswah hasanah mengandung arti sebagai

teladan yang baik.

Metode ini dianggap penting karena aspek agama yang terpenting

adalah Akhlak yang termasuk dalam kawasan efektif yang terwujud

dalam bentuk tingkah laku (behaviord).

B. Akhlak Terhadap Orang Tua

Mengingat perkembangan zaman yang sudah sangat maju dimana anak

sangat dimanjakan oleh teknologi, media dan hiburan-hiburan yang sifatnya

melemahkan dan membuat orang lupa daratan, sehingga bisa menjerumuskan

kearah yang tidak baik. Padahal semua anak diharapkan dapat menggantikan

Page 50: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25235/3/... · lembar pengesahan pembimbing skripsi efektifitas pembelajaran akidah akhlak

40

posisi orang tuanya dan membawa perubahan social, malah sebaliknya

prilaku anak-anak membuat para orang tua untuk selalu mengikuti anak-

anaknya kemana pergi. Oleh karena itu salah satu cara untuk mengontrol

ialah dengan memberikan bekal agama dan akhlak yang kuat dalam jiwa

anak.

Karena akhlak merupakan hal yang urgen dan terpenting dalam ajaran

islam. Sebab itu tugas utama Nabi Muhammad Saw diutus ke dunia ini adalah

untuk menyempurnakan budi pekerti atau akhlak yang mulia(karimah). Yang

lebih utama akhlak terhadap orang tua.

,ah” adalah kata-kata yang terlontar sebagai ungkapan rasa marah“ اف

kesal atau jemu itu tidak pantas lagi dilontarkan seorang anak terhadap orang

tuanya. Betapapun besar pengabdian yang telah ia berikan kepada mereka,

lebih tidak pantas lagi bila sang anak menghardik orangtuanya, dan itu sangat

besar dosanya karena Allah menetapkan terlarang. Yang perlu dilakukan anak

justru sebaliknya yaitu bertutur kata lembut, bermakna dan penuh

penghormatan dan mendoakannya.

Supaya lebih jelas penulis akan menjelaskan bagaimana efektifitas

pembelajaran aqidah Akhlak di MI Al-Hikmah Jakarta Selatan Melalui

hasilpenelitian dengan menggunakan angket yaitu :

TABEL 4.5

Apakah anda pernah bicara tidak sopan pada orang tua anda ?

ALTERNATIF

JAWABAN

FREKUENSI %

a. selalu - -

b. sering 4 13,3

c. kadang-kadang 4 13,3

d. tidak pernah 22 73,3

Jumlah 30 100

Ternyata dari hasil jawaban siswa, sebagian siswa menyatakan selalu

bicara tidak sopan pada orang tua tidak ada, dan yang menjawab sering

13,3% yang menyatakan kadang-kadang 13,3% sedangkan yang menyatakan

Page 51: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25235/3/... · lembar pengesahan pembimbing skripsi efektifitas pembelajaran akidah akhlak

41

tidak pernah 73,3%. Data di atas menunjukan bahwa orang tua sudah cukup

baik mendidik anak-anaknya dalam keluarga. Sehingga anaknya ketika

berbicar selalu sopan dan santun. Dari penelitian di atas mayoritas siswa di

rumahnya berakhlak baik dan sopan.

TABEL 4.6

Apakah anda pernah berbohong pada orang tua ?

ALTERNATIF

JAWABAN

FREKUENSI %

a. selalu - -

b. sering 2 6,6

c. kadang-kadang 8 26,6

d. tidak pernah 20 66,6

Jumlah 30 100

Data pada tabel di atas memperlihatkan dengan jelas, bahwa seorang

guru dalam proses belajar mengajar selalu mengajarkan jujur pada siswa, agar

siswa pada orang tua di rumah tidak suka berbohong. Hal ini dapat dilihat

dari jawaban responan yang menyatakan selalu berbohong kepada orang tua

tidak ada, sering 6,6% sedangkan jawaban responden yang menjawab

kadang-kadang 26,6%, dan yang menjawab tidak pernah cukup banyak yaitu

66,6%.

TABEL 4.7

Apakah anda menentang orang tua ketika ia menasehati ?

ALTERNATIF

JAWABAN

FREKUENSI %

a. selalu - -

b. sering 2 6,6

c.kadang-kadang 6 20

d. Tidak pernah 22 73,3

Jumlah 30 100

Pada tabel diatas menunjukan bahwa anak yang selalu menentang orang

tua ketika dinasehati tidak ada, dan yang menjawab sering 6,6% sedangkan

yang menyatakan kadang-kadang 20%, adapun yang menjawab tidak pernah

Page 52: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25235/3/... · lembar pengesahan pembimbing skripsi efektifitas pembelajaran akidah akhlak

42

73,3%. Menurut hemat penulis dalam tabel ini dapat dikatakan orangtuasudah

cukup tegas dalam menasehati dan membimbing anaknya.

TABEL 4.8

Apakah anda pernah membuat orang tua marah ?

ALTERNATIF

JAWABAN

FREKUENSI %

a. Selalu 1 3,3

b. Sering 2 6,6

c. Kadang-kadang 12 40

d. Tidak pernah 15 50

Jumlah 30 100

Selain diperintahkan untuk ibadah, maka orang tua juga menyuruh

anaknya untuk belajar. Namun sikap anak ketika disuruh belajar alasanya

tanggung karena acaranya bagus(film). Sehingga orangtua menjadi emosi lalu

marah, hal ini sesuai hasil penelitian terlihat sikap anak yang selalu membuat

orangtua marah ada 3,3%, dan yang sering ada 6,6%, namun yang kadang-

kadang membuat orangtua marah ada 40%, sedangkan yang tidak pernah

membuat orangtua marah ada 50%. Dari jawaban responden ini ternyata

orang tua belum berhasil dalam mendidik anaknya di rumah. Maka pihak

orang tua dan guru di sekolah harus saling bekerja sama agar siswa/anak

dalam berakhlak lebih baik lagi terutama pada orangtua ataupun gurunya.

Tabel 4.9

Apakah anda membantu orangtua ketika orangtua

mengalami kesulitan ?

ALTERNATIF

JAWABAN

FREKUENSI %

a. Selalu 20 66,6

b. Sering 3 10

c. Kadang-kadang 7 23,3

d. tidak pernah - -

Jumlah 30 100

Page 53: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25235/3/... · lembar pengesahan pembimbing skripsi efektifitas pembelajaran akidah akhlak

43

Pada tabel di atas yang mengatakan selalu membantu orangtua ketika

mengalami kesulitan sangat baik yaitu 66,6%, sedangkan yang menyatakan

sering 10%, dan yang menyatakan kadang-kadang 23,3%, namun yang

menyatakan tidak pernah membantu orangtua ketika mengalami kesulitan

tidak ada, hal ini terbukti bahwa rata-rata siswa di MI Al-Hikmah berakhlak

baik dan jiwa sosialnya tinggi baik kepada orangtua ataupun orang lain.

TABEL 4.10

Apakah anda menolak perintah orangtua ?

ALTERNATIF

JAWABAN

FREKUENSI %

a. Selalu - -

b. Sering 3 10

c. Kadang-kadang 9 30

d. Tidak pernah 12 60

Jumlah 30 100

Acara televisi ditayangkan semakin menarik dan sudah dikemas

sebelum acara dimulai atau sudah diiklankan dahulu buat hari esoknya. Hal

ini berpengaruh terhadap kepribadian anak dimana anak-anak sudah

menyiapkan waktunya kalau tanggal sekian paket acara film(umpamanya).

Dengan keadaan tersebut membuat anak menjadi malas ketika diperintahkan,

namun dari hasil penelitian terlihat sikap anak yang selalu menolak perintah

orangtua tidak ada,yang sering 10% namun kadang-kadang 30%, sedangkan

yang menyatakan tidak pernah 60%. Hal ini membuktikan bahwa peranan

orangtua cukup baik.

C. Akhlak Terhadap Guru

Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Guru adalah orangtua kita di

sekolah setiap hari ia mengajar dan mendidik muridnya dengan penuh

semangat dan kesabaran. Dia belum mengenal dan belum bisa apa-apa hingga

mampu dan bisa, hingga ia menjadi sukses. Oleh sebab itu guru haruslah

dihormati dan dihargai seperti orang tua sendiri di rumah.

Page 54: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25235/3/... · lembar pengesahan pembimbing skripsi efektifitas pembelajaran akidah akhlak

44

Seorang siswa atau murid harus berkata sopan santun apalagi bila

bertemu guru di jalan kita tidak boleh berpaling, harus bersalaman atau

ucapkan salam. Namun di zaman sekarang ini malah sebaliknya guru diejek,

dicaci maki dan dihina ia lupa akan jasa guru. Untuk lebih jelas apakah di MI

Al-Khairiyah siswa-siswinya sudah cukup baik dalam menerapkan pelajaran

Akidah Akhlaknya, maka dapat dilihat pada tabel berikut ini :

TABEL 4.11

Apakah anda memperhatikan ketika guru menjelaskan pelajaran ?

ALTERNATIF

JAWABAN

FREKUENSI %

a. Selalu 22 73,3

b. sering - -

c. Kadang-kadang 5 16,6

d. Tidak pernah 3 10

Jumlah 30 100

Ternyata dari hasil jawaban siswa, sebagian siswa menyatakan selalu

memperhatikan ketika guru menjelaskan pelajaran nampak pada jawaban

73,3% dan sering tidak ada, namun kadang-kadang 16,6% sedangkan yang

tidak pernah memperhatikan ketika guru menjelaskan palajaran hanya 10%.

Data di atas menunjukan bahwa guru sudah cukup baik dalam proses belajar

mengajar terutama ketika menjelaskan pelajaran. Sehingga siswa mau

memperhatikan apa yang dijelaskan oleh gurunya.

TABEL 4.12

Apakah guru anda pernah membanding-bandingkan

siswa yang satu dengan yang lain ?

ALTERNATIF

JAWABAN

FREKUENSI %

a. selalu - -

b. sering 4 13,3

c. Kadang-kadang 3 10

d. Tidak pernah 23 76,6

Jumlah 30 100

Page 55: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25235/3/... · lembar pengesahan pembimbing skripsi efektifitas pembelajaran akidah akhlak

45

Pada tabel diatas yang menyatakan guru selalu membandingkan-

bandingkan siswanya tidak ada, namun yang menyatakan sering 13,3% dan

yang menyatakan kadang-kadang 10% sedangkan yang menyatakan tidak

pernah 76,6%. Data di atas berarti guru sudah menunjukan sikap baiknya dan

terpujinya karena memang seorang guru tidak boleh membanding-bandingkan

siswanya baik yang pinter dengan yang bodoh ataupun yang cantik dengan

yang jelek hal ini juga membuat seorang siswa tidak suka pada guru itu dan

akhirnya siswapun tidak senang dengan pelajaran ketika guru itu mengajar.

TABEL 4.13

Apakah anda menolak hukuman yang diberikan

guru karena anda salah ?

ALTERNATIF

JAWABAN

FREKUENSI %

a. Selalu 3 10

b. Sering 2 6,6

c. Kadang-kadang 2 6,6

d. Tidak pernah 23 76,6

Jumlah 30 100

Tabel di atas memperlihatkan dengan jelas bahwa siswa yang mnjawab

selalu menolak hukuman yang diberikan guru ada 10%, dan yang menjawab

sering ada 6,6%, kadang-kadang 6,6% sedangkan yang menolak hukuman

yang diberikan guru karena ia salah cukup banyak yaitu 76,6% . hal ini

terbukti bahwa siswa di MI Al-Hikmah sangat baik, siswa di zaman sekarang

ini kebanyakanyang kita liat mereka bila diperintahkan oleh guru tidak mau

apa lagi di hukum jikasalah mereka biasanya lebih marahan dia, tetapi

ternyata di MI Al-Hikmah tidak seperti itu.

Page 56: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25235/3/... · lembar pengesahan pembimbing skripsi efektifitas pembelajaran akidah akhlak

46

TABEL 4.14

Apakah anda menghormati guru ?

ALTERNATIF

JAWABAN

FREKUENSI %

a. Selalu 28 93,3

b. Sering 2 6,6

c. kadang-kadang - -

d. tidak pernah - -

Jumlah 30 100

Orangtua, guru dari kecil sudah mendidik dan mengajarkan anak atau

siswanya. Bagaimana cara menghormati orang baik yang lebih besar ataupun

lebih kecil darinya karena pergaulan yang kadang-kadang merubah sikap dan

akhlak mereka akhirnya yang sudah dididik dan diajarkan hilang dan tidak

terlihat dan dipakai lagi namun terlihat melalui penelitian di MI Al-Hikmah

ternyata siswa yang selalu menghormati gurunya cukup banyak yaitu 93,3%,

dan yang sering 6,6%, kadang-kadang dan tidak pernah tidak ada berarti

proses belajar mengajar Akidah Akhlak di MI Al-Hikmah cukup berhasil.

TABEL 4.15

Apakah anda member salam ketika bertemu guru ?

ALTERNATIF

JAWABAN

FREKUENSI %

a. Selalu 24 80

b. Sering 5 20

c. Kadang-kadang 1 3,3

d. tidak pernah - -

Jumlah 30 100

Ternyata hasil dari jawaban siswa, sebagian siswa menyatakan selalu

member salam ketika bertemu guru, Nampak pada jawaban 80%, sering 20%,

kadang-kadang Cuma 3,3% sedangkan menjawab tidak pernah tidak ada di

atas menunjukan bahwa cukup baik akhlaknya kepada guru baik di sekolah

ataupun di luar sekolah.

Page 57: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25235/3/... · lembar pengesahan pembimbing skripsi efektifitas pembelajaran akidah akhlak

47

TABEL 4.16

Apakah anda membolos jika ada pelajaran yang tidak disukai ?

ALTERNATIF

JAWABAN

FREKUENSI %

a. selalu - -

b. sering - -

c. Kadang-kadang 3 10

d. Tidak pernah 27 90

Jumlah 30 100

Pada tabel 12 di atas, menunjukan bahwa siswa di MI Al-Hikmah

kebanyakan tidak pernah membolos. Walaupun ada pelajaran yang tidak

disukai, terlihat dari hasil jawaban responden dan penilitian, berjumlah 90%

yang tidak pernah, kadang-kadang membolos 10%, namun yang selalu dan

sering membolos tidak ada. Berarti proses belajar mengajar di MI Al-Hikmah

cukup berhasil, karena siswa rajin dan semangat dalam belajar.

D. Akhlak Terhadap Teman

Teman adalah saudara sendiri baik dirumah ataupun disekolah. Seorang

siswa yang mempunyai akhlak baik, jika ada seorang teman yang mengalami

kesulitan, maka ia segera menolongnya. Begitu juga ia selalu menghargai

temannya, ia selalu bekerjasama dalam pergaulannya. Ketika ia melihat

temannya berantem atau dipukuli orang maka tindakan yang baik harus

menolong dan segera memisahkannya.

Dengan demikian akhlak terhadap teman haruslah baik dan berakhlak

karimah, janganlah sombong dan angkuh, apalagi jika kita orang berada dan

teman orang yang kurang mampu, karena teman juga orang pertama yang

menolong kita jika kita mengalami kesulitan bukan saudara kita yang jauh.

Untuk mengetahui lebih jelas bagaimana akhlak siswa/siswi MI Al-

Hikmah kepada temannya baik atau buruknya terlihat dari tabel di bawah ini :

Page 58: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25235/3/... · lembar pengesahan pembimbing skripsi efektifitas pembelajaran akidah akhlak

48

TABEL 4.17

Apakah anda membalas jika disakiti teman ?

ALTERNATIF

JAWABAN

FREKUENSI %

a. Selalu 5 16,6

b. Sering 3 10

c. Kadang-kadang 11 36,6

d. Tidak pernah 11 36,6

Jumlah 30 100

Tabel di atas menyatakan selalu membalas jika disakiti teman 16,6%,

dan yang sering 10% sedangkan yang kadang-kadang 36,6%, namun yang

tidak pernah 36,6%. Data di atas berarti siswa rata-rat membalas jika

disakiti teman padahal dalam pelajaran Akidah Akhlak sudah dijelaskan

bahwa kita tidak boleh mempunyai sifat sendam, tapi mengapa mereka

tidak mempraktekannya. Maka dalam hal ini guru dan orangtua belum

berhasil mengajarka sikap pemaaf, memang sulit di zaman ini untuk

dipraktekan kepada anak kalau tidak benar-benar.

TABEL 4.18

Apakah anda menolong teman jika ia mengalami kesulitan ?

ALTERNATIF

JAWABAN

FREKUENSI %

a. Selalu 20 66,6

b. Sering 5 16,6

c. Kadang-kadang 3 10

d. Tidak pernah 2 6,6

Jumlah 30 100

Selain berteman dengan siswa di MI Al-Hikmah juga cukup baik sifat

sosialnya. Hal ini terbukti dari hasil jawaban dan penelitian. Yang menjawab

selalu menolong teman jika mengalami kesulitan ada 66,6% dan yanh sering

ada 16,6%, namun yang menjawab kadang-kadang 10% serta yang menjawab

tidak pernahada 6,6%. Berarti orangtua dan guru cukup berhasil.

Page 59: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25235/3/... · lembar pengesahan pembimbing skripsi efektifitas pembelajaran akidah akhlak

49

TABEL 4.19

Apakah sikap anda di sekolah baik dan sopan ?

ALTERNATIF

JAWABAN

FREKUENSI %

a. Selalu 23 76,6

b. Sering 2 6,6

c. Kadang-kadang 5 16,6

d. tidak pernah - -

Jumlah 30 100

Terlihat dengan jelas bahwa siswa di MI Al-Hikmah cukup baik dalam

berakhlak, karena sesuai dengan penelitian yang selalu berbuat baik dan

sopan di sekolah nampak pada jawaban 76,6%, sering 6,6% dan kadang-

kadang 16,6% namun tidak pernah tidak ada. Maka seorang guru harus

mempertahankan jangan sampai akhlak mereka merosot karena pergaulan

si zaman sekarang ini, dan hal ini juga adalah tanggungjawab guru dan

orangtua di rumah.

TABEL 4.20

Apakah anda saling menghargai sesama teman ?

ALTERNATIF

JAWABAN

FREKUENSI %

a. Selalu 24 80

b. Sering 5 16,6

c. Kadang-kadang 1 3,3

d. tidak pernah - -

Jumlah 30 100

Data tabel menunjukan bahwa siswa di MI Al-Hikmah tidak hanya

bersikap baik dan sopan, namun juga saling menghargai teman. Hal ini

terbukti hasil jawaban dan penelitian. Yang menjawabselalu menghargai

teman 80%, sering 16,6%, kadang-kadang 33,3% dan tidak pernah tidak ada.

Berarti siswa di MI Al-Hikmah tidak pernah berkelahi dan tauran karena

mereka saling menghargai baik yang kecil dengan yang besar ataupun

sebaliknya.

Page 60: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25235/3/... · lembar pengesahan pembimbing skripsi efektifitas pembelajaran akidah akhlak

50

TABEL 4.21

Bagaimana sikap anda jika teman anda dipukuli orang lain, apakah

membantunya ?

ALTERNATIF

JAWABAN

FREKUENSI %

a. Selalu 18 60

b. Sering 5 16,6

c. Kadang-kadang 4 13,3

d. Tidak pernah 3 10

Jumlah 30 100

Tabel di atas memperlihatkan dengan jelas bahwa siswa MI Al-Hikmah

yang menjawab selalu ada 60% yang sering 16,6% dan kadang-kadang

13,3% sedang yang tidak pernah membantu teman dalam hal ini 10%. Ini

terbukti siswa di MI Al-Hikmah rata-rat selalu membantu.

TABEL 4.22

Apakah anda diam saja melihat teman menyontek ?

ALTERNATIF

JAWABAN

FREKUENSI %

a. Selalu 5 16,6

b. Sering 1 3,3

c. Kadang-kadang 5 16,6

d. Tidak pernah 19 63,3

Jumlah 30 100

Ternyata dari hasil jawaban siswa sebagian siswa menyatakan tidak

pernah diam saja ketika teman menyontek ada 63,3%, kadang-kadang

16,6%, dan sering 3,3% sedangkan selalu 16,6% . data di atas berarti siswa

di MI Al-Hikmah kebanyakan menegur temannya dab melaporkan kepada

guru jika ia melihat temannya menyontek.

Page 61: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25235/3/... · lembar pengesahan pembimbing skripsi efektifitas pembelajaran akidah akhlak

51

TABEL 4.23

Apakah anda belajar bersama teman setiap hari ?

ALTERNATIF

JAWABAN

FREKUENSI %

a. Selalu 9 30

b. Sering 5 16,6

c. Kadang-kadang 14 46,4

d. Tidak pernah 2 6,6

Jumlah 30 100

Dari jawaban di atas siswa yangselalu belajar bersama setipa hari ada

30%, sering 16,6% kadang-kadang 46,6% sedangkan yang tidak pernah

belajar bersama teman ada 6,6%. Ini terbukti rata-rata siswa MI Al-

Hikmah kadang-kadang belajar bersama, karena mereka saling berjauhan

rumahnya, sehingga tidak mungkin setiap hari belajar bersama.

TABEL 4.24

Apakah anda disiplin di sekolah ?

ALTERNATIF

JAWABAN

FREKUENSI %

a. Selalu 24 80

b. Sering 2 6,6

c. Kadang-kadang 4 13,3

d. tidak pernah - -

Jumlah 30 100

Data di atas menunjukan bahwa siswa di MI Al-Hikmah kebanyakan

selalu disiplin yaitu sekitar 80% sering 6,6% kadang-kadang 13,3%

sedangkan tidak pernah tidak ada. Data ini menunjukan bahwa guru dan

peraturan di MI Al-Hikmah sangat baik sehingga anak-anak(siswa) rasa

disiplinya sangat tinggi. Hal ini perlu di contoh dengan sekolah lain agar

berjalan lancar dan anak(siswa) sukses.

Page 62: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25235/3/... · lembar pengesahan pembimbing skripsi efektifitas pembelajaran akidah akhlak

52

Tabel 4.25

Tentang Rukun Iman Itu Ada 6

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase

a. Selalu 18 60 %

b. Sering 9 30 %

c. Kadang-kadang 3 10 %

d. Tidak pernah - 0 %

Jumlah 30 100 %

Dari data di atas dapat dilihat bahwa lebih dari separuh siswa

(60%), dapat mengetahui tentang rukun iman itu ada enam. Dan juga ada

sedikit dari pada siswa (30%) yang masih ragu terhadap rukun iman yang

begitu, juga terdapat sedikit sekali (10%) dari siswa yang tidak

membenarkan bahwa memang rukun iman itu ada 6.

Berdasarkan data di atas berarti para siswa yang mengikuti

pendidikan agama Islam tentang akidah akhlak di MI Al-Hikmah sudah

dapat memahami dan mengetahui tentang rukun iman itu ada 6, tetapi bagi

siswa yang menjawab ragu-ragu dan tidak benar, perlu mendapatkan

bimbingan dan pembinaan lebih khusus lagi dari guru agama Islam

terutama tentang akidah akhlak dan lainnya juga orang tua di rumah. Hal

ini dilaksanakan untuk mengantisipasi siswa terhadap perbuatan-perbuatan

tercela.

Tabel 4.26

Rukun iman yang pertama percaya kepada Allah SWT

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase

a. Selalu 22 73,33 %

b. Sering 5 16,67 %

c. Kadang-kadang 3 10,00 %

d. Tidak pernah - 0,00 %

Jumlah 30 100 %

Page 63: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25235/3/... · lembar pengesahan pembimbing skripsi efektifitas pembelajaran akidah akhlak

53

Dari data tabel di atas dapat dilihat bahwa sebagian benar siswa

(73,33%) dapat mengetahui dan mempercayai terhadap rukun yang

pertama yakni mempercayai kepada Allah SWT, sebagai sebuah

keyakinan kepada Tuhan Yang Maha Esa (Allah SWT). Dan juga ada

sedikit sekali dari siswa yang menyatakan ragu-ragu (16,67%), dan

menyatakan tidak benar (10,00%) bahwa percaya kepada Allah itu sebagai

landasan dari rukun iman yang pertama, kemudian tidak ada siswa yang

menjawab tidak tahu.

Data ini menunjukkan bahwa pendidikan agama Islam, sebagian

besar sudah tercapai. Mengenai sedikit yang ragu-ratu dan tidak

membenarkan, perlu tindak lanjut seperti remedial, perbaikan metode

mengajar serta peran aktif dari orang tua murid di rumah tentang

pendidikan agama Islam. Bahkan bila perlu orang tua menambah

pendidikan agama Islam bagi putra putrinya dengan cara mengirim ke

lembaga-lembaga pembelajaran agama di masyarakat, atau memanggil

guru agama Islam ke rumah. Dengan demikian siswa tidak lagi

kekurangan tentang pelajaran agama Islam. dan hal ini sangat

menguntungkan sekali bagi semua pihak, khususnya disi siswa sendiri,

sebagai modal untuk mencintai Islam sebagai agama dan keyakinannya.

Tabel 4.27

Selalu mengingat Allah SWT dalam hidup sehari-hari

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase

a. Selalu 15 50,00 %

b. Sering 9 30,00 %

c. Kadang-kadang 6 20,00 %

d. Tidak pernah - 0,00 %

Jumlah 30 100 %

Page 64: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25235/3/... · lembar pengesahan pembimbing skripsi efektifitas pembelajaran akidah akhlak

54

Berdasarkan dari tabel data di atas dapat dilihat bahwa siswa yang

selalu mengingat Allah SWT adalah lebih dari separuh (50,00%), siswa

yang sering mengingat Allah dalam sehari-hari yaitu (20,00%) yang

berarti sedikit sekali.

Dengan melihat pada fakta dan data tersebut dimana separuh

jumlah dari repsonden (siswa) yang dapat selalu berzikir (ingat) pada

Allah dan sedikit, serta sedikit sekali dari jumlah responden yang sering

dan kadang-kadang ingat pada Allah SWT dalam hidup sehari-hari, maka

merupakan tugas dan tanggung jawab guru, atau pendidikan akidah akhlak

untuk terus membimbing siswa kepada akidah (iman) yang mantap.

Di sisi lain, guru juga sebagai orang tua harus menambah ilmu dan

kreativitasnya untuk tercapainya tujuan pendidikan akidah akhlak. Tanpa

banyak menggali sumber ilmu pengetahuan, terutama yang bersumber dari

al-Quran dan Hadits, maka dapat dipastikan proses pembelajaran akan

mengalami kegagalan, yang akhirnya membuat gelap dunia pendidikan

Islam.

Tabel 4.28

Shalat wajib lima waktu dalam sehari semalam

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase

a. 2 Waktu - 0,00 %

b. 3 Waktu - 0,00 %

c. 4 Waktu 6 20,00 %

d. 5 Waktu 24 80,00 %

Jumlah 30 100 %

Maka berdasarkan pada tabel data di atas dapat disimpulkan bahwa

sebagiaan besar siswa sudah melaksanakan shalat wajib lima waktu dalam

sehari semalam (80,00%), dan sedikit sekali dari siswa yang menjalankan

Cuma 4 waktu yang seharusnya 5 waktu dalam sehari semalam sekitar

Page 65: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25235/3/... · lembar pengesahan pembimbing skripsi efektifitas pembelajaran akidah akhlak

55

(20,00%). Ini artinya bahwa pada umumnya para siswa tersebut telah

melaksanakan ibadah shalat wajib 5 waktu dalam sehari semalam, tanpa

harus dipaksa orang tua atau guru.

Tabel 4.29

Ajaran Islam tentang anjuran bershodaqoh

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase

a. Ajaran Islam 27 90,00 %

b. Perintah teman - 0,00 %

c. Ajaran orangtua 3 10,00 %

d. Agama lain - 0,00 %

Jumlah 30 100 %

Dengan melihat pada data tabel di atas dapatlah kita lihat bahwa

hampir semua siswa telah mengerti dan memahami akan anjuran

bershadaqoh itu adalah anjuran yang diajarkan dalam ajaran Islam, supaya

para siswa memiliki sikap dan akhlak serta kepribadian sebagia orang

yang dermawan, yaitu (90,00%), dan mengenai jawaban siswa tentang

ajuran bershodaqoh itu hanyalah ajaran orang tua, yakni (10,00%).

Sehingga hampir semuanya mengerti dan memahami, tentang

ajaran Islam mengenai anjuran untuk bershodaqoh. Bagi siswa yang

sedikit sekali itu dalam “mengerti dan paham” kiranya perlu ditekankan

dan diberikan contoh teladan secara langsung baik dalam sosio drama

maupun bukti nyata dilapangan (nara sumber), seperti diajak dan

diperlihatkan, serta dipraktekkan mengisi pundi atau keropak-keropak

masjid dan sebagainya, atau juga dapat disertakan menjadi kepengurusan

organisasi bahti sosial di lingkungan tempat tinggalnya atau dilain tempat.

Page 66: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25235/3/... · lembar pengesahan pembimbing skripsi efektifitas pembelajaran akidah akhlak

56

Tabel 4.30

Selalu mengingat Allah SWT dalam hidup sehari-hari

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase

a. Menolongnya 21 7,00 %

b. Mengacuhkan 3 10,00 %

c. Menghormati 6 20,00 %

d. Membebani - 0,00 %

Jumlah 30 100 %

Berdasarkan pada data tabel tersebut terlihat bahwa lebih separuh

siswa (70,00%) yang dapat memahami dan memiliki sikap untuk

menolong orang yang terkena musibah, sedikit sekali dari siswa yaitu

(20,00%) dan (10,00%) yang sekedar ikut berduka cita dan ada juga yang

tidak memiliki sikap positif atau masa bodoh saja.

Dapatlah disimpulkan bahwa para siswa lebih dari separuh

memiliki sikap empati, kepribadian dan akahlak yang luhur untuk ikut

menolong orang yang tertimpa musibah.

Dan bagi siswa yang belum memiliki akhlak dan kepribadian yang

baik perlu diberikan contoh dan pembiasaan praktek menolong orang,

melalui kegiatan langsung seperti, bhakti sosial yang dilaksanakan di

tempat-tempat perkumpulan atau organisasi kepemudaan dan sebagainya.

Hal ini berguna untuk memupuk semangat dan cinta sesama membangun

kesetiakawanan sosial.

Tabel 4. 31

Hormat kepada orang tua

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase

a. Menghindar - 0,00 %

b. Mendekati - 0,00 %

c. Menghormati 27 90,00%

d. Membebani 3 10,00%

Jumlah 30 100 %

Page 67: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25235/3/... · lembar pengesahan pembimbing skripsi efektifitas pembelajaran akidah akhlak

57

Maka berdasarkan pada tabel di atas dapat dilihat bahwa hampir

semua siswa, yaitu (90,00%), yang dapat memahami dan bersikap untuk

menghormati orang tua, sedangkan pada tabel juga terlihat, yaitu sekitar

(10,00%) siswa yang tidak dan kurang memahami dan bersikap

membebani, berarti hanya sedikit siswa yang belum memiliki sikap dan

kepribadian untuk selalu menghormati orang tua.

Maka dapat ditarik sebuah pengertian, pada hampir keseluruhan

siswa memiliki sikap dan kepribadian untuk menghormati (rasa segan dan

taat) pada orang tuanya.

Hal ini penting, mengingat penghormatan kepada orang tua

merupakan sebab keridhoan Allah, sebagaimana diketahui bahwa ridhonya

Allah terletak pada ridho kedua orang tua, marahnya Allah terletak juga

pada marahnya orang tua. Dengan demikian pembinaan terhadap akhlak

mulia sangat penting, karena akhlak mulia merupakan modal untuk

bergaul dengan siapa dan lapisan sosial mana saja.

Tabel 4. 32

Sikap berbakti kepada orang tua dan guru

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase

a. Ta’ati dan kerjakan 21 86,67 %

b. Memperhatikan dengan baik 9 13,33 %

c. Memarahi - 0,00 %

d. Masa bodoh - 0,00 %

Jumlah 30 100 %

Dengan melihat pada tabel di atas terlihat bahwa sebagian besar

siswa (86,67%), memiliki sikap dan kepribadian yang menta’ati dan

mengerjakan (berbakti) terhadap kedua orang tua dan gurunya, sedangkan

hanya sedikit sekali, siswa yang hanya memperhatikan secara baik,

Page 68: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25235/3/... · lembar pengesahan pembimbing skripsi efektifitas pembelajaran akidah akhlak

58

namun belum pada tingkat mengerjakan yaitu (13,33%) terhadap perintah

orang tua dan gurunya.

Oleh karena itu perlulah bagi guru maupun kepada orang tua untuk

lebih intens dan profesional dalam melatih dan membiasakan sikap, sifat

dan akhlak terpuji kepada siswa, sehingga akan terbentuk kepribadian

yang saleh. Pembiasaan ketaatan terhadap peraturan apapun, akan

menjadikan seseorang yang mendapat keamanan dan ketenangan. Sebab

tidak ada orang yang selamat karena melanggar aturan.

Mengenai berbakti kepada orang tua dan guru merupakan suatu

keharusaan dan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Guru adalah

pengganti orang tua di rumah, ketika orang tua sedang melakukan kegiatan

di luar rumah, atau memang orang tua bukan seorang pendidik

professional. Dengan kata lain, orang tua telah mempercayakan guru untuk

mendidik putra-putrinya.

Tabel 4. 33

Bergaul dengan sesama dan saling menyayangi

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase

a. Membiarkan 6 20,00 %

b. Mengganggu - 0,00 %

c. Menyayangi 24 80,00 %

d. Menyakiti - 0,00 %

Jumlah 30 100 %

Dari data tabel terlihat bahwa sebagian besar siswa, (80,00%),

memiliki sikap bergaul yang saling menyayangi sesama teman sebaya, dan

ada sedikit sekali siswa yang hanya membiarkan atau acuh terhadap teman

sebanyanya (20,00%). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada

umumnya para siswa telah memiliki sikap dan kepribadian yang baik

dalam bergaul dan telah memiliki rasa kasih sayang dalam pergaulannya.

Page 69: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25235/3/... · lembar pengesahan pembimbing skripsi efektifitas pembelajaran akidah akhlak

59

Tabel 4. 34

Pengetahuan tentang nilai-nilai membaca Al-Qur’an

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase

a. Biasa saja 2 6,67 %

b. Ibadah 26 86,67 %

c. Pribadi 2 6,67 %

d. Jama’ah - 0,00 %

Jumlah 30 100 %

Dari data tersebut dapatlah kita melihat bahwa sebagian besar

(86,67%), siswa telah dapat mengetahui dan memahami serta pandangan

hidupnya mengenai nilai-nilai membaca al-Qur’an itu adalah suatu ibadah.

Dan juga dapat terlihat sedikit sekali siswa, yaitu (6,67%) masih

menganggap bahwa membaca al-Qur’an itu biasa saja. Begitu juga yang

berpandangan bahwa membaca al-Qur’an itu bersifat pribadi saja (6,67)

tidak mereka anggap sebagai sebuah ibadah pada Allah SWT.

Tabel 4. 35

Sikap dan kepribadian dalam mengerjakan

tugas-tugas dari guru

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase

a. Baik dan rapi 28 93,33 %

b. Biasa saja - 0,00 %

c. Baik dan selesai 2 6,67 %

d. Baik saja - 0,00 %

Jumlah 30 100 %

Page 70: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25235/3/... · lembar pengesahan pembimbing skripsi efektifitas pembelajaran akidah akhlak

60

Dari hasil data tabel di atas dapat terlihat bahwa hampir semua

(93,33%), siswa yang sudah memiliki dan kepribadian baik dan rapi

terhadap tugas-tugas yang diberikan kepadanya dari guru-guru mereka. Di

dalam pengerjaan tugas-tugas tersebut. Tetapi ada juga siswa yang dapat

terlihat dari data tabel ada juga siswa yang dapat terlihat dari data tabel di

atas yaitu (6,67%) yang belum memiliki sikap dan kepribadian baik dan

rapi dalam mengerjakan tugas-tugas dari guru mereka.

Maka dapat disimpulkan bahwa pada umumnya siswa telah

memiliki sikap dan kepribadian yang baik dan rapi dalam mengerjakan

tugas-tugas dari gurunya.

Tabel 4. 36

Sikap dan kepribadian dalam hal kebersihan

dan kerapihan di rumah

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase

a. Bersihkan dan rapikan 25 83,33 %

b. Dirapikan ibu 5 16,67 %

c. Biasa-biasa saja - 0,00 %

d. Tidak tertarik - 0,00 %

Jumlah 30 100 %

Dari data tabel di atas terlihat bahwa sebagian besar (83,33%)

siswa yang telah memiliki sikap dan kepribadian dalam hal mengerjakan

kebersihan dan kerapihan di rumah, sementara terlihat juga sedikit sekali

(16,67%) siswa yang belum memiliki sikap dan kepribadian dalam hal

mengerjakan kebersihan dna kerapihan di rumah.

Dengan demikian dapat penulis simpulkan bahwa sebagai besar

(pada umumnya) siswa telah memiliki akhlak dan kepribadian yang baik,

dan hanya sedikit sekali siswa yang belum memiliki akhlak dan

kepribadian yang baik (terpuji).

Page 71: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25235/3/... · lembar pengesahan pembimbing skripsi efektifitas pembelajaran akidah akhlak

61

Untuk itu perlu bagi guru, orang tua dan juga masyarkaat

menggiatkan dengan contoh teladan kepada para siswa agar mereka

terbiasa dengan akhlak dan kepribadian yang terpuji. Perlu diingat bahwa

kebiasaan dalam kerapihan yang ditekankan di rumah akan berimbas

terhadap kerapihan di manapun berada, dan kerapihan akan membentuk

sikap dan karakter seseorang. Kerapihan selalu menampakkan

kewibawaan dan kehormatan diri.

Tabel 4. 37

Sikap dan tindakan siswa ketika melihat perselisihan

diantara temannya

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase

a. Sangat senang - 0,00 %

b. Tidak senang 2 6,67 %

c. Mendamaikan 28 93,33 %

d. Tidak peduli - 0,00 %

Jumlah 30 100 %

Berdasarkan data tabel di atas bahwa dapat terlihat hampir semua

siswa (93,33%), memiliki sikap dan tindakan untuk mendamaikan siswa

(teman) mereka yang bertengkar (berselisih). Ini menunjukkan bahwa

mereka (hampir semua siswa). Telah memiliki sikap dan kepribadian

siswa (6,67%) yang masih belum mau untuk mendamaikan temannya yang

bertengkar, tetapi mereka juga tidak senang dengan adanya pertengkaran

tersebut.

Dapat disimpulkan bahwa pada umumnya pendidikan agama

Islam tentang sikap dan tindakan mendamaikan terhadap adanya

pertengkaran sudah dapat diamalkan oleh para siswa.

Page 72: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25235/3/... · lembar pengesahan pembimbing skripsi efektifitas pembelajaran akidah akhlak

62

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah data-data tersusun, maka penulis akan membahas kesimpulan

dari keseluruhan pembahasan yang telah diuraikan pada pokok-pokok

permasalahan yang berkaitan dengan judul skripsi ini dari bab-bab terdahulu,

pada bab ini saya simpulkan sebagai berikut :

1. Keberhasilan sebuah lembaga sekolah tidak lepas dari kerjasama antar

guru, orangtua, pengelola sekolah serta lingkungan sekitar.

2. Pelajaran Akidah Akhlak merupakan pelajaran yang penting untuk

diajarkan kepada anak sejak usia sekolah dasar demi penanaman mental

dan perilaku anak.

3. Kurikulum yang digunakan saat ini yaitu berkarakter dan guru

diharapkan memiliki keahlian dalam bidang masing-masing serta dengan

menjadikan guru sebagai contoh dalam berakhlak dan mengetahui

kerakter masing-masing.

4. Efektivitas pelaksanaan pembelajaran Akidah Akhlak menggunakan

metode dan pendekatan pengajaran yang beragam yang disesuaikan

dengan jenjang pendidikan anak yang lebih mudah diserap siswa yang

bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajarnya.

B. Saran-saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka dapat dirumuskan beberapa

saran sebagai berikut :

1. Kepada guru Madrasah Ibtidaiyah Al-Hikmahagar menggunakan metode

mengajar yang bervariatif, inovatif dalam proses belajar mengajar

disekolah.

62

Page 73: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25235/3/... · lembar pengesahan pembimbing skripsi efektifitas pembelajaran akidah akhlak

63

2. Kepada guru yang mengajarkan mata pelajaran Akidah Akhlak,

hendaknya lebih kreatif dalam menyampaikan pelajaran kepada siswa.

Artinya perlu adanya berbagai strategi yang digunakan untuk

diaplikasikan dalam proses belajar mengajar dengan harapan proses

belajar siswa lebih variatif. Dengan peningkatan efektifitas dalam

kegiatan belajar, diharapkan nantinya dapat meningkatan motivasi dan

hasil belajar secara optimal.

3. Kepada guru Al-Hikmahagar lebih meningkatkan sumber daya manusia

(SDM) guna menambah wawasan yang dimilikinya yang bertujuan untuk

mencerdaskan anak didiknya untuk menjadi manusia yang berguna bagi

Agama dan bangsanya.

Page 74: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25235/3/... · lembar pengesahan pembimbing skripsi efektifitas pembelajaran akidah akhlak

64

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Rahman, Roli. et.al. Menjaga Akidah dan Akhlak, (Solo: Tiga

Serangkai,2005)

Abdurrahman, Al Imam Jalaludin bin Abu Bakar Alsayuti, Al-Jami’ Al-

Shagir, (Bandung: Al-Maarif : 1991)

Adiwinata, Rustana, Perencanaan Pengajaran, (Dirjen Pembinaan

Kelembagaan Agama Islam : 2000)

Al-Anshari,Sumaiyah Muhamad, Menuju Akhlak Mulia,(Jakarta:

Cendikia,2006)

Daradjat, Zakiah, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1996)

, Islam dan Peranan Wanita, (Jakarta: Bulan Bintang,

1978)

Depag RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Bandung : PT. Syamil Cipta

Media)

, Garis-garis Besar Program Pengajaran(GBPP) Madrasah

Tsanawiyah, (Jakarta : 1998)

, Paket Panduan Guru Keluarga Sakinah, (Jakarta : 2004)

Departemen P dan K, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai

Pustaka, 1998)

Djamarah, Syaiful Bahri, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Rineka

Cipta, 2002)

H. Ahmad, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarata: Lembaga Pendidikan Umat,

2005)

Muhammad al Anshario, Menuju Akhlak Mulia, (Jakarta: Cendikiawan,

2006)

Nata, Abudin, Al-Quran dan Hadits, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

1996)

Page 75: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25235/3/... · lembar pengesahan pembimbing skripsi efektifitas pembelajaran akidah akhlak

65

Nawawi, Hadari, Metode Penelitian Bidang Sosial, (Yogyakarta: UMG

Press)

Shaleh, A. Rahman, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (Jombang: Media)

Peter Salim dan Yenni Salim, Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer,

(Jakarta: Modern English Press,1991)

Hamalik, Oemar, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Bumi Aksara,

2006)

Depag RI, Al-Qur’an dan terjemahannya, (Jakarta: CV Penerbit Jumanatul

Ali, 2005)

Nasution, S.Strategi Dalam Belajar, (Jakarta: Bina Aksara, 2002)

Dimiyati dan Mujiono, BelajardanPembelajaran, (Jakarta: PT Pineka

Cipta, 1999)

Winkel, WS. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi belajar, (Jakarta: PT.

Gramedia, 1984)

Page 76: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25235/3/... · lembar pengesahan pembimbing skripsi efektifitas pembelajaran akidah akhlak

ANGKET PENELITIAN

EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK

Nama :

Kelas :

Jenis Kelamin :

Asal Sekolah :

1. Apakah anda pernah brbicara tidak sopan pada orang tua ?

a. Selalu c. kadang-kadang

b. Sering d. tidak pernah

2. Apakah anda pernah berbohong pada orang tua ?

a. Selalu c. kadang-kadang

b. Sering d. tidak pernah

3. Apakah anda menentang orang tua ketika ia menasehati ?

a. Selalu c. kadang-kadang

b. Sering d. tidak pernah

4. Apakah anda pernah membuat orang tua marah ?

a. Selalu c. kadang-kadang

b. Sering d. tidak pernah

5. Apakah anda membantu orang tua ketika orang tua mengalami kesulitan?

a. Selalu c. kadang-kadang

b. Sering d. tidak pernah

6. Apakah anda menolak perintah orang tua ?

a. Selalu c. kadang-kadang

b. Sering d. tidak pernah

7. Apakah anda memperhatikan ketika guru menjelaskan pelajaran ?

a. Selalu c. kadang-kadang

b. Sering d. tidak pernah

Page 77: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25235/3/... · lembar pengesahan pembimbing skripsi efektifitas pembelajaran akidah akhlak

8. Apakah guru anda pernah membanding-bandingkan siswa yang satu dengan

yang lain ?

a. Selalu c. kadang-kadang

b. Sering d. tidak pernah

9. Apakah anda menolak hukuman yang diberikan guru karena anda salah ?

a. Selalu c. kadang-kadang

b. Sering d. tidak pernah

10. Apakah anda menghormati guru ?

a. Selalu c. kadang-kadang

b. Sering d. tidak pernah

11. Apakah anda memberi salam ketika bertemu guru di jalan ?

a. Selalu c. kadang-kadang

b. Sering d. tidak pernah

12. Apakah anda suka membolos jika ada pelajaran yang tidak disukai ?

a. Selalu c. kadang-kadang

b. Sering d. tidak pernah

13. Apakah anda membalasnya jika disakiti teman ?

a. Selalu c. kadang-kadang

b. Sering d. tidak pernah

14. Apakah anda menolong teman jika ia mengalami kesulitan ?

a. Selalu c. kadang-kadang

b. Selalu d. tidak pernah

15. Apakah sikap anda baik dan sopan pada semua teman dan guru ?

a. Selalu c. kadang-kadang

b. Sering d. tidak pernah

16. Apakah anda saling menghargai sesame teman ?

a. Selalu c. kadang-kadang

b. Sering d. tidak pernah

17. Bagaimana sikap anda jika teman anda dipukuli orang lain, apakah

membantunya?

a. Selalu c. kadang-kadang

b. Sering d. tidak pernah

Page 78: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25235/3/... · lembar pengesahan pembimbing skripsi efektifitas pembelajaran akidah akhlak

18. Apakah anda diam saja ketika menyontek ?

a. Selalu c. kadang-kadang

b. Sering d. tidak pernah

19. Apakah anda belajar bersama teman setiap hari ?

a. Selalu c. kadang-kadang

b. Sering d. tidak pernah

20. Apakah anda disiplin di sekolah ?

a. Selalu c. kadang-kadang

b. Sering d. tidak pernah