efek samping pemakaian kanabis secara akut dan kronis

4
Efek Samping Pemakaian Kanabis secara Akut dan Kronis Ketika kanabis diisap, efeknya secara cepat dapat langsung dirasakan. Zat THC akan masuk ke dalam aliran darah melalui paru- paru, dan langsung membawa bahan kimia ke organ di seluruh tubuh termasuk otak. Efek dari kanabis dapat dirasakan dalam rentang durasi 1 hingga 3 jam. Jika kanabis dikomsumsi sebagai campuran makanan untuk penyedap makanan atau minuman, biasanya akan memberikan efek selama 30 menit sampai 1 jam dan dapat bertahan sehingga 4 jam. 1 Antara efek samping kanabis adalah euforia dan efeknya tergantung pada dosis, cara pemberian, lingkungan dan kepribadian pengguna. Efek lain adalah timbulnya rasa lesu dan mengantuk pada awal pemakaian dan secara tidak langsung efek ini dapat mengganggu persepsi pengguna terhadap penglihatannya, suara dan warna. Terkadang pengguna kanabis juga dapat mengalami kebingungan, delirium, halusinasi, kesulitan dalam berpikir dan memecahkan masalah, mengganggu proses belajar dan daya ingat, atau bahkan dapat meluas sampai paranoid dan manik. 1,2 Efek penggunaan kanabis dalam jangka waktu yang panjang adalah gangguan fungsi kognitif, bisa menyebabkan ketergantungan, menimbulkan gejala putus zat seperti gelisah, penurunan nafsu makan, mual, mudah marah dan gangguan tidur. Selain itu, tingginya kadar kanabinoid juga dapat menyebabkan eksaserbasi

Upload: nurhafiz-omar

Post on 30-Sep-2015

27 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Kanabis

TRANSCRIPT

Efek Samping Pemakaian Kanabis secara Akut dan KronisKetika kanabis diisap, efeknya secara cepat dapat langsung dirasakan. Zat THC akan masuk ke dalam aliran darah melalui paru-paru, dan langsung membawa bahan kimia ke organ di seluruh tubuh termasuk otak. Efek dari kanabis dapat dirasakan dalam rentang durasi 1 hingga 3 jam. Jika kanabis dikomsumsi sebagai campuran makanan untuk penyedap makanan atau minuman, biasanya akan memberikan efek selama 30 menit sampai 1 jam dan dapat bertahan sehingga 4 jam.1Antara efek samping kanabis adalah euforia dan efeknya tergantung pada dosis, cara pemberian, lingkungan dan kepribadian pengguna. Efek lain adalah timbulnya rasa lesu dan mengantuk pada awal pemakaian dan secara tidak langsung efek ini dapat mengganggu persepsi pengguna terhadap penglihatannya, suara dan warna. Terkadang pengguna kanabis juga dapat mengalami kebingungan, delirium, halusinasi, kesulitan dalam berpikir dan memecahkan masalah, mengganggu proses belajar dan daya ingat, atau bahkan dapat meluas sampai paranoid dan manik.1,2Efek penggunaan kanabis dalam jangka waktu yang panjang adalah gangguan fungsi kognitif, bisa menyebabkan ketergantungan, menimbulkan gejala putus zat seperti gelisah, penurunan nafsu makan, mual, mudah marah dan gangguan tidur. Selain itu, tingginya kadar kanabinoid juga dapat menyebabkan eksaserbasi skizofrenia pada individu yang telah menghidap skizofrenia dan dapat menyebabkan kerusakan pada sistem imunitas tubuh.1,3

Efek Penggunaan Kanabis pada Organ Tubuh

Kanabis juga bisa menimbulkan efek pada jantung. Dosis kecil kanabis dapat menimbulkan takikardia dengan sedikit atau tanpa perubahan dalam tekanan darah. Pada dosis besar, dapat terjadi hipotensi ortostatik dan tekanan darah rendah, sinkop, bradikardia, dan penurunan suhu tubuh.4

Selain itu, pemakaian kanabis dengan cara merokok dapat bersifat karsinogenik, bahkan lebih sitotoksik dan mutagenik dibandingkan dengan merokok tembakau, karena inhalasinya yang dalam dan lambat dan konsentrasi karboksihemoglobinnya (COHb) adalah 5 kali lebih tinggi daripada asap tembakau. Hal ini bisa menyebabkan cedera pada epitel trakea dan bronkus mayor, inflamasi dan gangguan pada paru, dan dalam waktu jangka panjang dapat meningkatkan risiko terkena bronkitis kronis atau bahkan kanker paru. Hal ini terbukti melihat pada hasil beberapa penelitian yang dijalankan, telah ditemukan tahapan prekanker yaitu metaplasia skuamosa pada epitel trakeobronkial pada perokok kanabis. Terdapat juga beberapa laporan tentang kasus kanker orofaring pada pasien muda dibawah umur 40 tahun yang sering menggunakan kanabis.5,6

Kanabis juga memberikan efek pada sistem reproduksi. Satu penelitian menemukan bahawa penggunaan kanabis bisa menyebabkan penurunan kadar testosterone, jumlah sperma dan motilitas sperma. Jadi hal ini menyebabkan infertilitas pada pria.4,7

1. De Vry J, Jentzsch KR, Kuhl E, Eckel G. Behavioral effects of cannabinoids show differential sensitivity to cannabinoid receptor blockade and tolerance development.Behav Pharmacol.2004;15:112.2. Fine PG, Rosenfeld MJ. The endocannabinoid system, cannabinoids, and pain.Rambam Maimonides Med J.2013;4:e0022.3. Morena M, Campolongo P. The endocannabinoid system: an emotional buffer in the modulation of memory function.Neurobiol Learn Mem.2014;112:3043.4. Mittleman M.A, Mostofsky E. Physical, psychological and chemical triggers of acute cardiovascular events: preventive strategies. Circulation 2011; 124: 346-54.5. Tetrault, J. M., Crothers, K., Moore, B. A., Mehra, R. and others. (2007). Effects of marijuana smoking on pulmonary function and respiratory complications: a systematic review. Arch.Intern.Med. 167: 221-228.6. Pletcher, M. J., Vittinghoff, E., Kalhan, R., Richman, J. and others. (2012). Association between marijuana exposure and pulmonary function over 20 years. JAMA. 307: 173-181.7. Aldington, S., Harwood, M., Cox, B., Weatherall, M. and others. (2008). Cannabis use and risk of lung cancer: a case-control study. Eur.Respir.J. 31: 280-286.