efek capsaicin terhadap hemorid
DESCRIPTION
bedahTRANSCRIPT
![Page 1: Efek Capsaicin Terhadap Hemorid](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022072116/5695d1a11a28ab9b02974ced/html5/thumbnails/1.jpg)
Efek Capsaicin Terhadap Hemoroid
Disusun Oleh :
Reynaldo Rizky Alexander 112014082
Vanya Genevieve Orapau 112014105
Novella Iona Tiffany 112014158
Novi Ayu Putri 112014176
Kepaniteraan Klinik Ilmu BedahFAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA
(UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA)Jl. Terusan Arjuna no. 6 Kebon Jeruk – Jakarta Barat
![Page 2: Efek Capsaicin Terhadap Hemorid](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022072116/5695d1a11a28ab9b02974ced/html5/thumbnails/2.jpg)
PEMBUKAANLatar Belakang
Hemoroid terjadi akibat kongesti dan pembesaran “fibrovasculer cushion” (bantalan fibrovaskuler) sepanjang
mukosa anus. Dalam keadaan normal, bantalan fibrivaskuler ini berfungsi mempertahankan mekanisme
kontinens defekasi. Pada saat tekanan intrarektal meningkat. Apabila seseorang batuk, bersin, dan
mengejan, kelompok fibrovaskuler ini mengalami kongesti dan membesar, untuk turut menahan muncratnya
feses bersama mekanisme sfingter. Bantalan fibrovaskuler ini juga perlu dalam menerima sensasi massa rektal
yang melewatinya, apakah cair, solid, atau gas . Telah disepakati bahwa keseringan mengejan / chronic
straining akibat konstipasi, diare, merupakan penyebab patologis hemoroid. Akibat keseringan mengejan
yang kronik, daya lekat bantalan fibrovaskuler tersebut dengan dinding anorektal dibawahnya menyebabkan
terjadinya prolaps jaringan hemoroid interna melalui kanalis ani. Nutrisi rendah serat, konstipasi, pregnansi
dapat meningkatkan tekanan intra abdomen dan tekanan haemorrhoidial, mengakibatkan distensi vena
haemorrhoidal. Ketika rectal ampulla membentuk tonjolan, obstruksi vena terjadi. Sebagai akibat dari
terulangnya dan terjadi dalam waktu lama peningkatan tekanan dan obtruksi, dilatasi permanen vena
haemorrhoidal terjadi. Akibat dari distensi itu, thrombosis dan perdarahan terjadi. Komplikasi utama adalah
perdarahan trombosis dan stragulasi haemorrhoid. Perdarahan hebat dari trauma pada vena selama defekasi
dapat menyebabkan volume darah menurun. Trombosis dapat terjadi sewaktu
waktu dimanifestasikan oleh intensitas nyeri, dapat menimbulkan takut untuk BAB yang menyebabkan feses
mengeras dan terjadi resiko konstipasi. Strangulasi haemorrhoid
prolap haemorrhoid dalam penyedian darah merupakan bagian
dari spingter anal yang dapat menjadi trombosis ketika darah dalam haemorrhoid membeku.
Sementara itu, kongesti hemoroid juga .menyebabkan penipisan/perapuhan mukosa di atasnya sehingga
vaskularisasi meningkat. Secara anatomis, koneksi arteriovenosa adalah normal tejadi di bantalan hemoroid
tersebut. Dengan semakin menipisnya mukosa di atas bantalan fibrovaskuler disertai kongesti,
jaringan vaskuler pecah dan menimbulkan perdarahan yang segar (hematoskesia) pada saat defekasi yang
disertai feses keras.
![Page 3: Efek Capsaicin Terhadap Hemorid](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022072116/5695d1a11a28ab9b02974ced/html5/thumbnails/3.jpg)
PEMBAHASANCapsaicin adalah senyawa yang dikenal sebagai capsaicinoid (penyebab rasa pedas pada buah cabai dan
golongan merica) primer khusus pada buah cabai diikuti oleh senyawa lain diantaranya dihydrocapsaicin,
nordihydrocapsaicin, homodihydrocapsaicin dan homocapsaicin. Capsaicin dan dihydrocapsaicin terdapat
sebanyak 90% kandungannya dalam buah cabai dimana kedua senyawa tersebut hanya berbeda pada struktur
kimianya namun keduanya merupakan capsaicinoid yang poten.
Ikatan antara capsaicin dan TRPV1 akan mencetuskan peningkatan permiabilitas membran sel terhadap ion-
ion seperti kalsium dan natrium yang memfasilitasi konduksi sinyal saraf. Aktivitas tersebut akan
menyebabkan bronkokonstriksi, bradikardia, nyeri dan hipotensi. Di dalam tubuh, setidaknya ada 30 dari 143
protein TRP yang diantaranya juga tersebar di sel epitel mukosa dan neuron-neuron yang apabila teraktivasi
maka akan terdepolarisasi.
Capsaicin diketahui mengaktivasi TRPV1 (Transient receptor potential vanilloid 1) yang merupakan kanal
kation non-selektif yang akan mengakibatkan influx kation ke dalam sel sehingga timbul eksitasi neuron,
peningkatan Ca+ intraselular yang akan mencetuskan respon inflammasi lokal. TRPV1 (Transient receptor
potential vanilloid 1) berperan penting dalam jalur inflammasi yang diperantarai oleh serabut C yang bila
teraktivasi akan terjadi pelepasan neuropeptide yang menyebabkan edema dan kemoatraksi sel-sel
inflammasi.
Biosintesis Capsaicin
Biosintesis capsaicin pada tanaman didefinisikan oleh dua jalur: fenilpropanoid, yang
menentukan struktur fenolik, dan metabolisme asam lemak, yang menentukan molekul asam
lemak. Konsentrasi capsaicin meningkat secara bertahap selama perkembangan buah
mencapai tingkat maksimum pada 40 sampai 50 hari, setelah itu cenderung menurun menjadi
senyawa sekunder akibat aktivitas peroksidase. Stres hydric dapat meningkatkan kadar
capsaicinoid karena defisit air mempengaruhi jalur fenilpropanoi. Stres hydric juga
meningkatkan kadar capsaicin oleh aktivitas dari enzim fenilalanin amonia liase (PAL)
menaikkan, asam-4-hidroksilase sinamat (C4H) dan CS, semua yang terlibat dalam
biosintesis capsaicin. Administrasi prekursor capsaicin asam 8-metil-noneic dan
vanillylamine telah menunjukkan bahwa asam 8-methylnoneic terjadi pada tingkat lebih
rendah dari vanillylamine dan karena merupakan substrat untuk membatasi sintesis capsaicin.
Hasil ini menunjukkan kemungkinan mengendalikan sintesis capsaicin di pabrik dengan
memanipulasi konsentrasi substrat dan ketersediaan air, yang akan menjadi biaya-efektif,
alternatif untuk meningkatkan produksi capsaicin
![Page 4: Efek Capsaicin Terhadap Hemorid](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022072116/5695d1a11a28ab9b02974ced/html5/thumbnails/4.jpg)
Penetralisir Capsaicin
Senyawa capsaisin tidak mudah larut dalam air, melainkan dalam pelarut non polar.
Larutan yang paling tepat untuk melarutkan senyawa ini pada tubuh manusia adalah larutan yang dapat
diterima oleh tubuh berupa emulsi asosiatif. Contoh dari zat ini adalah susu, dimana susu mengandung kasein
yang larut dalam air maupun senyawa non polar. Kasein dalam susu memiliki kemampuan untuk menyerap
dan menggumpalkan capsaicin.
![Page 5: Efek Capsaicin Terhadap Hemorid](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022072116/5695d1a11a28ab9b02974ced/html5/thumbnails/5.jpg)
PENUTUPKesimpulan
Hemorroid menyebabkan menipisnya mukosa di atas bantalan fibrovaskuler disertai kongesti,
jaringan vaskuler pecah dan menimbulkan perdarahan yang segar (hematoskesia) pada saat defekasi.
Kondisi ini yang dapat memberikan perasaan nyeri saat BAB pada penderita hemoroid. Sedangkan capsaicin
diketahui mengaktivasi TRPV1 (Transient receptor potential vanilloid 1) yang akan mencetuskan respon
inflammasi lokal, dan menyebabkan edema dan kemoatraksi sel-sel inflammasi.
Daftar Pustaka
1. Brown, H. William, Christopher, S. Foote, Brent L. Iverson, Eric V. 1976. Organic
Chemistry sixth edition. USA: PreMediaGlobal
2. Hendaryono, Daisy P. Sriyanti dan Wijayani Ari. 1994. Teknik Kultur Jaringan.
Yogyakarta: Konisius
3. Pitojo, Setijo. 2003. Benih Cabai. Yogyakarta: Konisus
4. Tarigan, S. dan Wahyu Wiryanta. 2003. Bertanam Cabai Hibrida Secara Intensif.
Jakarta: Agro Media