edisi_03 (21)

4
Weekly News Profesi Edisi 3/Juli/2012 Urai Data, Ungkap Fakta, Saji Berita ALIH-alih mengaktifkan kembali LK para birokrat malah mengubah sekertari- at LK menjadi perpustakaan. Belum lagi, gedung yang katanya disiapkan untuk sekertariat belum juga selesai dikerjakan pihak FBS. Padahal, jika merujuk pada rentang waktu yang ada, sudah hampir satu tahun LK FBS “merana” karena ketidakjelasan status. Menilisik janji birokrat FBS, semula pencairan LK dijadwalkan akan dibahas pada bulan februari lalu, namun karena alasan mahasiswa lagi libur semester akhirnya dibatalkan. Tak sampai disitu, pajabat fakultas kembali berjanji akan mengaktifkan LK pada bulan mei lalu. Tapi, akhirnya ditunda lagi. Penyebabnya saat itu, Pembatu Dekan III FBS, Syukur Saud sedang dalam transisi jabatan. Janji terakhir, PD III FBS, Syukur Saud baru akan membahas pencairan LK usai pel- antikan Pembantu Rektor UNM. Hanya saja, ketika dikonfirmasi peri- hal hal tersebut. Syukur Saud masih saja berkelik, menurutnya, untuk pencairan LK mesti melalui rapat senat komisi ke- mahasiswaan, kemudian hasilnya dibawa ke rapat paripurna senat fakultas, baru bisa diputuskan. Akan tetapi, Dosen Bahasa Jerman ini untuk membahas hal tersebut kemungkinan ditunda lagi. Ala- sannya, saat ini bulan ramadan sehingga untuk pencairannya menunggu samapi bulan September. . “Inikan bulan puasa, saya juga tidak bisa memaksa untuk rapat senat,” ungkap Pembantu Dekan (PD) III FBS kepada Profesi. Syukur Saud melanjutkan, pihaknya telah mempersiapkan empat rancangan yang akan dibawa kerapat senat komisi kemahasiswaan, yakni, rancangan struktur lembaga, rancangan program kerja, kapan pencairan setelah dibekukan, dan yang terakhir pendanaan. “Ada empat agenda itu,” terangnya. Ia menambahkan, pada rapat senat komisi kemahasiswaan tentang pembahasan rancangan yang sudah ada nantinya, pihaknya akan mengkerucutkan 24 lembaga yang telah dibekukan men- jadi 11 lembaga saja, dan mahasiswa yang berlembaga adalah mahasiswa semester 4 sampai 6 dan IPK diatas 3,00. Alasan- nya, pihaknya ingin menghidarkan maha- siswanya dari Drop Out (DO) dan berkon- sentrasi belajar,” karena kalau tidak lulus 30 SKS, kena DO dini itu,” jelasnya. Bahkan dosen bahasa Jerman terse- but mendukung mahasiswanya untuk berorganisasi asalkan jangan melalaikan tujuan akademik. Dan pihaknya pun ber- janji akan menyediakan fasilitas yang layak buat mahasiswanya jika nantinya rancangan yang telah disediakan telah diputuskan oleh rapat paripurna senat Fakultas. “Saya akan fasilitasi tempat, minuman, komputer, pokoknya saya fasilitasi disitu,” janjinya. Senada dengan hal itu, Dekan FBS, Kisman Salija, membenarkan bahwa jika ada pembekuan pasti ada pencairan, hanya saja semuanya itu ada aturannya. “Meski- pun saya ketua senat(FBS, red), tapi semua itu harus dirapatkan, karena keputusan ter- tinggi ada dirapat senat,” tambah dosen ju- rusan bahasa inggris ini. (Har) LK FBS Terhalang Janji Kemelut Lembaga Kemahasiswaan (LK) Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) masih belum juga menemui titik terang. Pasca pembekuan 16 September tahun lalu, sebanyak 24 LK yang dulunya bernaung di Fakultas Ungu itu tepaksa memilih beraktifitas dan bersekretariat diluar sembari menunggu janji yang belum jua ditepati. MELINTAS. Seorang mahasiswa terlihat melintas di depan perpustakaan FBS yang dulunya menjadi Sekretariat Lembaga Kemahasiswaan FBS. FOTO: RIZKI-PROFESI

Upload: lpm-profesi-unm

Post on 17-Mar-2016

215 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

Page 1: edisi_03 (21)

1

Weekly News Profesi Edisi 3/Juli/2012Urai Data, Ungkap Fakta, Saji Berita

www.profesi-unm.org

ALIH-alih mengaktifkan kembali LK para birokrat malah mengubah sekertari-at LK menjadi perpustakaan. Belum lagi, gedung yang katanya disiapkan untuk sekertariat belum juga selesai dikerjakan pihak FBS. Padahal, jika merujuk pada rentang waktu yang ada, sudah hampir satu tahun LK FBS “merana” karena ketidakjelasan status.

Menilisik janji birokrat FBS, semula pencairan LK dijadwalkan akan dibahas pada bulan februari lalu, namun karena alasan mahasiswa lagi libur semester akhirnya dibatalkan. Tak sampai disitu, pajabat fakultas kembali berjanji akan mengaktifkan LK pada bulan mei lalu. Tapi, akhirnya ditunda lagi. Penyebabnya saat itu, Pembatu Dekan III FBS, Syukur Saud sedang dalam transisi jabatan. Janji terakhir, PD III FBS, Syukur Saud baru akan membahas pencairan LK usai pel-antikan Pembantu Rektor UNM.

Hanya saja, ketika dikonfirmasi peri-hal hal tersebut. Syukur Saud masih saja berkelik, menurutnya, untuk pencairan LK mesti melalui rapat senat komisi ke-mahasiswaan, kemudian hasilnya dibawa ke rapat paripurna senat fakultas, baru bisa diputuskan. Akan tetapi, Dosen Bahasa Jerman ini untuk membahas hal tersebut kemungkinan ditunda lagi. Ala-sannya, saat ini bulan ramadan sehingga untuk pencairannya menunggu samapi bulan September. . “Inikan bulan puasa, saya juga tidak bisa memaksa untuk rapat senat,” ungkap Pembantu Dekan (PD) III FBS kepada Profesi.

Syukur Saud melanjutkan, pihaknya telah mempersiapkan empat rancangan

yang akan dibawa kerapat senat komisi kemahasiswaan, yakni, rancangan struktur lembaga, rancangan program kerja, kapan pencairan setelah dibekukan, dan yang terakhir pendanaan. “Ada empat agenda itu,” terangnya. Ia menambahkan, pada rapat senat komisi kemahasiswaan tentang pembahasan rancangan yang sudah ada nantinya, pihaknya akan mengkerucutkan 24 lembaga yang telah dibekukan men-jadi 11 lembaga saja, dan mahasiswa yang berlembaga adalah mahasiswa semester 4 sampai 6 dan IPK diatas 3,00. Alasan-nya, pihaknya ingin menghidarkan maha-siswanya dari Drop Out (DO) dan berkon-sentrasi belajar,” karena kalau tidak lulus 30 SKS, kena DO dini itu,” jelasnya.

Bahkan dosen bahasa Jerman terse-

but mendukung mahasiswanya untuk berorganisasi asalkan jangan melalaikan tujuan akademik. Dan pihaknya pun ber-janji akan menyediakan fasilitas yang layak buat mahasiswanya jika nantinya rancangan yang telah disediakan telah diputuskan oleh rapat paripurna senat Fakultas. “Saya akan fasilitasi tempat, minuman, komputer, pokoknya saya fasilitasi disitu,” janjinya.

Senada dengan hal itu, Dekan FBS, Kisman Salija, membenarkan bahwa jika ada pembekuan pasti ada pencairan, hanya saja semuanya itu ada aturannya. “Meski-pun saya ketua senat(FBS, red), tapi semua itu harus dirapatkan, karena keputusan ter-tinggi ada dirapat senat,” tambah dosen ju-rusan bahasa inggris ini. (Har)

LK FBS Terhalang JanjiKemelut Lembaga Kemahasiswaan (LK) Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) masih

belum juga menemui titik terang. Pasca pembekuan 16 September tahun lalu, sebanyak 24 LK yang dulunya bernaung di Fakultas Ungu itu tepaksa memilih beraktifitas dan

bersekretariat diluar sembari menunggu janji yang belum jua ditepati.

MELINTAS. Seorang mahasiswa terlihat melintas di depan perpustakaan FBS yang dulunya menjadi Sekretariat Lembaga Kemahasiswaan FBS.

FOTO: RIZKI-PROFESI

Page 2: edisi_03 (21)

Weekly News Profesi Edisi 3/Juli/2012

2www.profesi-unm.org

Urai Data, Ungkap Fakta, Saji Berita

Kampusiana

BAK seekor burung lepas dari sangkar. Hamsu Ghani bisa bebas terbang kemana saja, tanpa ada halangan. Apalagi, Tepat sehari sebe-lum pelepasan jabatannya se-bagai pembantu rektor (PR) III bidang kemahasiswaan, Hamsu Abdul Gani dikukuh-kan sebagai guru besar bidang teknologi pembelajaran di au-ditorium Amanagappa pada selasa(17/07).

Tak banyak yang men-gira, guru besar Fakultas Teknik (FT) ini akan melang-langbuana usai melepas ja-batannya. Terutama, persoa-

lan kinerjanya sebagai dosen. Pasalnya, sejak menjabat PR III selama dua periode. Hamsu, memang sering me-lalaikan kewajibannya men-gajar. Bahkan, empat tahun belakangan ini, ia tidak per-nah sekalipun melaksanakan tugasnya untuk mendidik mahasiswanya, terkhusus di program Strata Satu (S1).

Usut punya usut, beber-apa hari terakhir ini Hamsu terbang keliling jawa untuk menjadi penguji skripsi mau-pun tesis diberbagai univer-sitas. Magister Universitas Negeri Jakarta (UNJ) ini,

mengatakan setelah tidak lagi menjabat sebagai PR bi-dang kemahasiswaan, dirinya merasa betul-betul bebas. “Ya, bebasma kurasa, terkadang itu tiketku sudah jadi, tapi karena rektor bilang jangan pergi. Ya dibatalkan lagi,” curhatnya.

Namun, baru-baru ini berdasarkan pengakuannya, ia kembali mendapat tawaran sebagai penguji eksternal di Univeristas Negeri Malang (UM). Tanpa menunggu ko-mando, ia langsung mener-ima tawaran tersebut. “Ini (gayanya memperlihat-kan), ada lagi tawaranku di

Malang, saya mau berangkat sebentar,” ujarnya.

Rektor UNM, Aris-munandar pada saat pelan-tikan Hamsu, mengatakan sudah saatnya professor Teknologi Pendidikan ini kembali kepada habitatnya. “ Kita pun akan segera men-dorong beliau untuk kembali ke fakultas dan jurusan yang sering diabaikannya dulu,” candanya. Tambah Aris, ia menuturkan rasa terima ka-sih atas dukungan yang telah diberikan selama ini ke-padanya dalam menjalankan roda universitas. (Mal)

DISAHKANNYA Undang-undang Pergu-ruan Tinggi pada awal Juli,banyak menim-bulkan komentar dari kalangan akademisi hingga politisi. Banyak yang berasumsi bahwa UU PT hanya akan mengakomo-datif bagi para pelanjut pendidikan yang ber-duit, dan mengabaikan para calon ma-hasiswa yang berekonomi lemah.

Tertera pada pasal 49 ayat 1 dan 2, menjelaskan bahwa institusi pen-didikan atau universitas memiliki otonomi untuk mengatur rumah tangga sendiri. Hal ini akan membuka peluang kepada pihak pemodal untuk menanamkan modal yang besar sehingga kampus akan dipegang oleh investor. Secara otomatis, yang nantinya akan membedakan per-guruan tinggi negeri dan swasta hanya per-soalan label.

Muhammad Afriansyah selaku staf Departement Perguruan Tingg-gi dan Kemahasiwaan (PTK) BEM UNM, mengungkapkan disahkannya UU PT (13/7) sama halnya menswastanisasi-kan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang ada sekarang. “UU PT tak ada beda dengan UU BHP, yang tak lain merupakan alat

untuk menswasta-list kan PTN khususnya UNM sendiri,” ungkapnya.

“Kami dari kawan-kawan BEM UNM akan terus mengawal segala ke-bijakan-kebijakan yang dibuat oleh bi-rokrasi kampus,” pungkas mahasiswa eksponen 08 ini.

Senada, demisioner LK Fema FIS UNM, Sudarmin, mengatakan, UU PT

perlu ditinjau kembali,

se-bab akan kontradiksi dengan UUD 1945 yang mengatakan hak bagi seluruh rakyat Indonesia untuk memperoleh pendidikan. Pemerintah juga tidak boleh lepas tangan ter-kait soal pendidikan.

“Disahkannya UU PT tentu akan melegitimasi praktek-praktek komersial-isasi di dunia pendidikan sehingga rakyat menengah ke bawah akan semakin susah menikmati pendidikan itu sendiri,” ujar mantan Presma Fema FIS ini.

Namun, Rektor UNM, Arismunandar menanggapi positif UU PT ini. Menurut-nya, ada beberapa hal yang membuat ia mendukung UU PT ini. Salah satunya adalah UU PT memberikan kepastian hu-kum terhadap aturan-aturan yang berlaku

selama ini. “Ya, dalam aturan UU PT jelas kepastian hukumnya, apalagi untuk mengisi kekosongan-keko-

songan hukum yang ada selama ini. Olehnya, setiap putusan itu me-

miliki landasan yang kuat,” paparnya.

Aris juga menambah-kan, dalam aturan UU PT ini terdapat jaminan-jaminan

sosial dari pemerintah untuk perguruan tinggi. “Kalau ada yang men-gatakan komersialisasi, kiranya UU PT ini mengatur juga adanya jaminan sosial yang diperuntukkan kepada perguruan tinggi. Namun, memang mesti diakui, kadang bantuan seperti juga belum men-cukupi kebutuhan kita," jelasnya. (Sus)

Pro Kontra UU PT

Negeri dan Swasta Hanya Beda Nama

Lepas Jabatan, Hamsu Bebas Tanpa Hambatan

INT.

Page 3: edisi_03 (21)

3

Weekly News Profesi Edisi 3/Juli/2012Urai Data, Ungkap Fakta, Saji Berita

www.profesi-unm.orgKilas LK

KARTU Mahasiswa yang semestinya menjadi salah satu identitas mahasiswa, ha-rus terpaksa tertunda dikarenakan foto. Hal ini terjadi pada sebagian mahasiswa ang-katan 2011. Lantaran kriteria gambar yang mereka kumpul tidak baik, kartu pegangan tersebut tersumbat pendistribusainnya.

Di jurusan fisika salah satunya. Beberapa mahasiswa mengakui belum mendapatkan identitas kampus yang sudah lama mereka idamkan. Agung, mengakui masih banyak teman-teman sekelasnya yang belum mendaptkan kar-tu mahasiswa mereka.

“Sebagian besar sudah ada, namun masih ada sekitar 10 orang yang belum dapat,” tutur Agung. Padahal, ia selaku ketua tingkat mahasiswa fisika sains eksponen 2011, telah meyelesaikan urusan administrasi yang mereka harus penuhi agar dapat memegang kartu ma-hasiswa tersebut.

Lanjut Agung, banyak temannya yang merasa kecewa dengan pelayanan BAAK. Karena, pihak BAAK menjan-

jikan bahwa hanya memerlukan waktu 2 bulan untuk pengurusan kartu maha-siswa. Namun, setelah blangko kartu mahasiswa yang bermasalah disetor kembali sejak 4 bulan lalu, belum juga mendapat konfirmasi hingga saat ini.

Menanggapi hal tersebut,pihak BAAK membenarkan adanya keterlam-batan kartu mahasiswa tersebut. Baliana selaku kepala bidang kemahasiswaan mengungkapkan bahwa hal ini dikare-nakan foto yang dimasukkan mahasiswa terlalu bervariasi dan kualitas foto yang kurang bagus. “Pihak bank hanya mener-ima foto studio, mereka tidak menerima foto-foto pinngir jalan,” ungakpnya.

Selain itu, tambah Baliana, pihak bank juga tidak menerima foto hasil HP dan foto yang bergaya miring. Dibu-tuhkan waktu yang cukup lama untuk merampungkan kartu mahasiswa yang dianggap bermasalah. Ini dikarenakan blangko yang baru dimasukkan berada di antrian terakhir setelah semua berkas sebelumnya diproses. (Tar)

Kartu Mahasiswa “Tersandung” Foto

Ketua HIMAFITerancam Dipecat

PADA saat baksos yang dilaksanakan oleh Himpunan Mahasiswa Fisika (HI-MAFI) terjadi insiden yang melibatkan antara Fajar selaku ketua umum HIMAFI dengan salah seorang anggota Penga-was Organisasi (PO). “Hampir terjadi perkelahian, tapi segera dicegah oleh pengurus yang lain,” terang Sudirman selaku anggota PO yang juga merangkap sebagai ketua Majelis Perwakilan Maha-siswa (MAPERWA) tersebut.

Kejadian tersebut terjadi pada saat mengadakan rapat untuk mengevalu-asi kinerja-kinerja kepanitiaan, hanya lataran terjadi perbedaan pendapat, Fajar hampir memukul sudirman. Namun peserta rapat segera mencegah terjadin-ya perkelahian tersebut.

Fajar yang ditemui di Sekretariat HIMAFI membantah pernyataan yang mengatakan dirinya hampir memukul salah satu anggota Pengawas Organisasi (PO). Ia mengatakan pada saat kejadian tersebut dia hanya menghampiri salah satu pengawas organisasi agar suaranya lebih jelas diden-gar oleh pengawas organisasi. “ pada saat itu suasana forum sudah kacau, jadi saya mendekat biar suara saya bisa didengar.”

Ujar mahasiswa eksponen 09 tersebut.Ia juga menambahakan bahwa

hubungannya dengan senior maupun pengawas organisasi baik-baik saja. Fajar mengatakan perbedaan pendapat yang terjadi antara dirinya dengan senior HI-MAFI hanya terjadi di forum rapat saja.

Menanggapi kejadian tersebut, Syamsul Bahri selaku koordinator Pengawas Organisasi mengatakan sifat arogansi yang diperlihatkan oleh Fajar selaku ketua umum HIMAFI dapat mencoreng nama baik lembaga kemaha-siswaan yang berada di bawah naungan jurusan Fisika tersebut.” Yang mereka bawa ke sana kan nama lembaga, tidak baik seorang pemimpin memperlihatkan tindakan yang seperti itu.” Ungkap ma-hasiswa jurusan Fisika ICP tersebut.

Syamsul Bahri juga mengatakan akan menggelar Jemput Aspirasi dengan warga Fisika terkait masalah yang ter-jadi di “tubuh” HIMAFI tersebut. Dari jemput aspirasi tersebut akan ditentukan apakah akan dilakasanakan Musyawarah Luar Biasa (Muslub) atau tidak.” Kalau hasilnya mengatakan Muslub, ya... kita adakan Muslub.” Katanya.(Ugi)

"JIKA ada yang bisa menjamin tidak akan ada lagi konflik ke-kerasan semisal tawuran di univer-sitas kita (UNM, red), maka saya dengan senang hati akan mengusa-hakan Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) kembali," janji Heri Tahir selaku Pembantu Rekor Bidang Kemahasiswaa periode 2012-2016.

Seperti itulah petikan kalimat yang dilontarkan oleh Heri Tahir dalam dialog singkat yang digelar Profesi, Jumat (27/7). Di hari kes-epuluhnya menjabat sebagai Pem-bantu Rektor III yang baru, Heri Tahir meluangkan waktu untuk ber-tandang ke redaksi LPPM Profesi UNM. Ia ternyata memanfaatkan momen bulan Ramadhan ini sebagai ajang silaturahmi dengan salah satu lembaga kemahasiswaan UNM.

Lanjutnya dalam dialog ke-marin, Selama ini mahasiswa ti-dak diizinkan untuk bersekretariat di dalam kampus dikarenakan in-dikasi-indikasi penyebab tawuran tahun-tahun sebelumnya dianggap berakar dari PKM. Akan tetapi be-rangsur "digusurnya" mahasiswa keluar kampus, kejadian-kejadian kekerasan di dalam kampus tetap saja terjadi. "PKM memang se-lalu menjadi pokok permasalahan pelik untuk tugas bidang Kemaha-siswaan," ujarnya.

Lokasi PKM yang ada di Pa-rangtambung dianggapnya sudah tidak strategis lagi. Ia sendiri mer-encanakan lokasi PKM yang baru bisa menempati salah satu gedung di sekitar area Phinisi. "Biar kegiatan kemahasiswaan bisa langsung terli-hat ketika orang memasuki kampus UNM," ungkap dosen asal Fakultas Ilmu Sosial ini.

Dalam kunjungannya kema-rin, selain berdiskusi mengenai masalah kemahasiswaan lainnya, mantan Asisten Direktur II Pas-casarjana ini juga menyempatkan diri untuk berbuka puasa bersama Pengelola LPPM Profesi sebelum kembali ke kediamannya. (Iam)

PR III Baru Janjikan PKM

Baru

Page 4: edisi_03 (21)

Weekly News Profesi Edisi 3/Juli/2012

4www.profesi-unm.org

Urai Data, Ungkap Fakta, Saji Berita

Weekly NewsPelindung: Arismunandar Penasehat: Sofyan Salam, Nurdin Noni, Heri Tahir, Eko Hadi Sujiono, Kamaruddin, Baliana Dewan Pembina: Abdullah Dolla, Asia Ramli Prapanca, Hazairin Sitepu, Anshari, Akbar Faisal, Mukramal Azis, Uslimin, Ammas D R, Fachrudiin Palapa, Abdul Wahid Nara, Husain Rasyid, Syamsuddin Yoko, Rusli Siri, Makmur Abdullah, Fitriani Rachman. Pemimpin Umum: Sahrul Alim, Pemimpin Redaksi: Asri Ismail, Sekretaris: Fajrianto Jalil, Bendahara: Nurjanna Jamaluddin, Redaktur : Sutrisno Zulkifli, Rukmana Mansyur, Muhammad Ilham, Sudarmi, Layouter dan Desainer Grafis: Khaerul Mustaan, Fotografer: Rizki Army Pratama, Reporter: Yeni Febrianti, Syamsul Alam, Azhar Fadhil, Muhammad Yasir, Muhammad Ilham Nur, Fatma Husni, Nur Lela, Sugianto, Hesikumalasari, Susi Amriani, Ary Utary Nur, Fadilah Dwi Octaviani.

Redaksi LPPM Profesi UNM: Gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) Lt.I, Kampus Gunungsari Universitas Negeri Makassar (UNM) atau Kompleks Hartaco Indah Blok IV AB No.1, Telp.(0411) 887964, e-mail: [email protected], Website: www.profesi-unm.org.

editorial

Lintas UNM

SEJUMLAH calon maba yang mendaf-tar pada jalur mandiri terkhusus Man-diri A dan Mandiri B, mengaku bingung dengan hasil pengumuman yang mer-eka dapatkan. Bagaimana tidak, ada sejumlah nomor test yang sama namun dengan nama yang berbeda. Bahkan, ada nama yang sama namun nomor test yang berbeda. Hal ini malah banyak ter-jadi bagi mahasiswa yang mendaftar di Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK).

Tak pelak, akibatnya sejumlah calon maba banyak yang melontarkan protes terhadap bobroknya sistem yang ada di UNM. Sebut saja, Arif calon maba Fakultas Ilmu Keo-lahragaan (FIK) ini mengaku kecewa karena hal tersebut juga menimpanya. “Begini kak, di on-line itu sama nomor tesku cuman yang saya herankan kenapa bukan namaku yang muncul,” ujarnya.

Lain halnya dengan Arif, kasus yang sama juga menimpa Shinta Irma, calon maba ini malah mengaku no-mor tes yang dimilikinya sama dengan nomor tes yang ada dipengumuman. Hanya saja, jurusan yang diambil pada saat tes berbeda dengan yang ada dipen-gumuman. “Nomor tesku sama, cuman saya kan ambil Pendidikan Kepelatihan tapi dipengumuman Penjaskesrek dan bukan atas namaku,” keluhnya.

Menanggapi hal itu, Dekan FIK, Arifuddin menilai kasus seperti ini sudah lazim terjadi. Hanya saja, hal yang lebih mencekamkan menurut pengakuan Arifuddin sebanyak 185 terdapat nomor ganda di fakultas yang

dipimpinnya. “Tahun ini, ada 127 no-mor ganda di penjaskesrek, 44 itu no-mor ganda kepelatihan, dan 14 nomor ganda di ilmu keolahrgaan,” terangnya.

Menurutnya, penyebab masalah ini dikarenakan waktu yang diberikan untuk mengerjakan hak tersebut relatif singkat, apalagi saat itu mereka (BAAK) masih sementara bekerja tapi langsung dimintai data secepatnya sehingga terpaksa nomor lama yang dimasukkan. “Makanya saya berharap, diberi ruang untuk BAAK untuk

bekerja,” ujar Magis-ter Universitas Negeri Jakarta (UNJ) ini.

Terkait keputu-san yang diambilnya selaku orang no-mor satu di FIK, ia mengatakan kasus ini yang dinyatakan lulus yang memiliki nama yang sama pada pengumuman. “Yang

paling kuat itu adalah nama, makanya yang dinyatakan lulus adalah yang punya nama pada pengumuman. Meskipun nomr tesnya sama,” tutupnya. (Mus)

JANJI Birokrat Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) untuk mengak-tifkan kembali Lembaga Kemaha-siswaan mungkin hanyalah sebatas janji. Dan untuk kesekian kalinya, LK FBS dibuatnya menunggu ter-katung-katung tak ada arah.

Sudah hampir satu tahun LK FBS dibuatnya meradang. Na-mun, miris birokrat fakultas malah kelihatan senang. Sebuah gamba-ran kondisi yang menjadi indika-tor betapa kejamnya para birokrat.

Mungkin saja, mereka tidak pernah tahu atau memang tak pernah berlembaga. Sehingga, rasa simpati akan hal ini tak ada secuil pun diberikan kepada para fungsionaris LK tersebut. Mung-kin mereka lupa, bahwa selama ini yang telah mengharumkan nama baik universitas terkhusus FBS adalah orang-orang yang aktif di lembaga kemahasiswaan bukan orang-orang yang setiap harinya bergelut dengan tugas-tugas kuliahnya saja.

Namun, tak ada gunanya memberikan protes atas kebijakan sepihak ini. Jika orang yang seha-rusnya menjadi vioner pengem-bangan mutu pendidikan tak lagi diberikan ruang untuk mengasah kreatifitas mereka.

Semoga saja, tak ada lagi birokrat fakultas lainnya yang memiliki kebijakan yang sama. Sebab, jika hal ini terjadi jangan harap UNM kedepannya bisa maju.Tetap Jaya dalam Tantangan slogan UNM ini semoga saja tidak hanya sebatas kata atau kalimat, namun yang terpenting bagaimana hal ini bisa menjadi motivasi un-tuk lebih maju. (*)

FBS yangAntipati

185 Nomor Ganda diFIK

Pengumuman Jalur Mandiri

Begini kak, di online itu sama nomor tesku cuman yang saya herankan

kenapa bukan namaku yang muncul”Arif, Salah satu calon maba

+ LK FBS Terhalang Janji - Mahasiswa sudah bosan dibo-hongi terus...

+ PR III Baru Janjikan PKM Baru- Jangan kayak birokrat FBS ya...!

+ Ketua HIMAFI Terancam Dipecat- Selesaikan saja secara damai...!

Sudut

Dg. Lu’