edisi 66 jawa timur revitalisasi - …kominfo.jatimprov.go.id/uploads/majalah/majalah potensi...
TRANSCRIPT
EDIS
I 66 JU
NI 2016
iPOTENSJawa Timur
REVITALISASI KBMenjadi Kebutuhan
DiterBitKan oleh DINas KomUNIKasI DaN INformatIKaProVINsI Jawa tImUr:Jl. a. YaNI 242-244 sUrabaYa, 60235 telePoN: (031)-8294608, faKs: (031)-8294517; emaIl : [email protected] : www.jatimprov.go.id http://kominfo.jatimprov.go.id
Pengarah: KePala DINas KomUNIKasI DaN INformatIKa ProVINsI Jawa tImUr
Penanggung JawaB:KabID DIsemINasI INformasI
PelaKsana harian/PemimPin reDaKsi: KasI meDIa INformasI
reDaKtur PelaKsana:KasI meDIa INformasI
seKretaris reDaKsi:rINI sUlIstIYowatI
tim reDaKsi:sItI saaDah, m. afrIzal, aNDI bagUs , tUtI .w, sUPoNo
fotografer :heNrY De fretes
laYout:aUDI
foto Cover : Para KaDer Kb saat meNgIKUtI PelatIhaN DI DUsUN lowoK PePeN, moJosarI Kab. malaNg
tim ahli : zaINal arIfIN emKa
CetaK/ ProDuKsi:CV. NUraNI
CoVer: DoK. bKKbN JatIm
Daftar Isi
SUSUNAN REDAKSI
2 EDISI 66 JUNI 2016
4 GUBERNURAN :Jatim Raih WTP 2015
14 LOHJINAWIStok Sembako Ramadhan - Lebaran Aman
24 AGROJatim SentraSapi Perah
8 LAPORAN UTAMA :Revitalisasi KBMenjadi Kebutuhan
OP Gula LangsungKe Lapak
RevitalisasiKB Menjadi KebutuhanLAPUT
Jatim Raih WTP 2015
GUBERNURAN
LOH JINAWI
16 LOH JINAWI:OP Gula LangsungKe Lapak
20 PARAHITA :Empat Ruas TolSiap untuk Pemudik
28 KRONIK KOMINFO :Tim SAKIP Jatim Evaluasi Kinerja Diskominfo 2015
18 LOH JINAWI :Gula, Paling BandelSelama OP
11 LAPORAN UTAMA :BKKBN CanangkanKampung KB
6 GUBERNURAN :Jatim KembangkanDiorama Arsip
22PARAHITA :Kurikulum Anti-NarkobaSejak PAUD
26 HIJAU :PakDe Karwo NominatorNawasita Tantra Award
EDISI 66 JUNI 2016 3
RedaksiKabar
Program KB DiperlukanPenduduk suatu negara setiap tahunnya akan berubah baik dalam kuantitas maupun kualitasnya yang disebabkan oleh banyak faktor. Faktor yang paling mendasar adalah faktor kelahiran, kematian dan migrasi atau perpindahan penduduk. Perubahan keadaan penduduk tersebut dinamakan dinamika penduduk dan merupakan hal umum yang terjadi di wilayah dunia.
Penduduk Jawa timur menurut hasil sensus penduduk pada tahun 1980, 1990, 2000, dan 2010 berturut-turut berjumlah 29.188.852 jiwa, 32.503.815 jiwa, 34.765.998 jiwa dan 37.565.757 jiwa. Jumlah penduduk Jawa timur ini adalah ranking 2 terbanyak setelah Provinsi Jawa Barat. Penduduk terbanyak di Jawa timur adalah di kota surabaya, disusul kabupaten Malang dan kabupaten Jember. sedangkan jumlah pen-duduk paling sedikit adalah di kota Blitar, disusul kota Mojokerto dan kota Madiun.
Jatim akan menghadapi tantangan yang sangat berat, jika laju per-tumbuhan penduduk tidak direm dan ditangulangi dengan baik. Per-tumbuhan penduduk dapat mengakibatkan efek positif yang berakibat pada munculnya potensi-potensi ekonomi, sosial dan lingkungan yang baru, tetapi bisa pula berupa pertumbuhan negatif yang membawa konsekuensi bertambahnya tingkat kemiskinan dalam suatu negara.
efek negatif dari pertumbuhan penduduk yang tidak diolah dengan baik adalah pola urbanisasi yang tinggi serta permasalahan kesehatan, lingkungan, keamanan dan permasalahan sosial lainnya yang akan ber-tambah saat jumlah penduduk telah malampaui kapasitas ruang untuk menampungnya.
Pemerintah telah sadar bahwa angka pertumbuhan penduduk ha-rus ditekan, karena itu sejak tahun 1957 pemerintah telah menetapkan program keluarga Berencana (kB) sebagai program unggulan untuk menekan pertumbuhan penduduk sekaligus memberikan edukasi ke-pada masyarakat akan pentingnya perencanan dan manajemen kelu-arga yang baik.
salah satu bentuk program kB tersedianya alat kontrasepsi yang saat ini sudah tersedia bermacam-macam, selain adanya alat kon-trasepsi untuk wanita, juga tersedia alat kontrasepsi untuk pria. tujuan umumnya pengendalian laju pertumbuhan penduduk melalui program kB membentuk keluarga kecil sesuai dengan kekutan sosial ekonomi suatu keluarga dengan cara pengaturan kelahiran anak, agar diperoleh suatu keluarga bahagia dan sejahtera.
namun kini kondisi telah berubah, program kB yang identik dengan semboyan “dua anak Cukup” ini, makin hari tampak meredup dalam mengendalikan ledakan penduduk di Indonesia. terlihat dari pertam-bahan penduduk yang cukup besar pada tiap tahunnya. untuk itu pe-ningkatan kesadaran masyarakat dan kerjasama dari pemerintah atau badan terkait perlu lebih ditingkatkan untuk mengoptimalkan program kB.
Program kB akan lebih optimal jika seluruh lapisan masyarakat mendukung dan menyukseskan akan pentingnya program tersebut. Jika program kB ini bisa berjalan dengan optimal, kesejahteraan masyarakat juga akan lebih meningkat karena program kB tidak lain berorientasi untuk menekan laju pertumbuhan penduduk dan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat pada umumnya dan keluarga pada khususnya.Redaksi 2016. Redaksi42
PLESIR :Kunjungi Museum Wayang
36 SPORTIVITAS :Puslatda Berkuda Siap Menuju PON
Smart Kampung, Inovasi Banyuwangi Jadi Kota Pintar
Kunjungi Museum Wayang
RAGAM DAERAH
PLESIR
30 SUARA INDRAPURA :Komisi B Minta AwasiHarga Daging MuRAH
38 INOVASI :Boneka KhususSiswa ABK
34
32 JAGAD PEREMPUAN :Minat Baca Meningkat65,25%
40 TECHNO :Devisa Terbuang untukApilkasi Global
KIPRAH DAERAH:Smart Kampung, Inovasi Banyuwangi Jadi Kota Pintar
adan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI memberikan penghargaan atas pengelolaan keuangan Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang dinilai akuntabel dan transparan. Dengan begitu,
Jatim sudah kelima kalinya berhasil meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).
Penilaian tersebut tertuang dalam Laporan Hasil Pemriksaan (LHP) BPK RI atas laporan keuangan {emprov Jatim tahun anggaran 2015. Penghargaan WTP ini langsung diberikan BPK yang diwakili anggota Komisi V BPK, Moermahadi Soerja Djanegara pada Rapat Paripurna DPRD Jatim, diterima Gubernur Jawa Timur, Soekarwo dan pimpinan DPRD Jatim, Senin (13/5)
Moermahadi Soerja Djanegara, mengatakan, pemberian opini WTP ini adalah cerminan akutanbilitas yang baik yang dimiliki Pemerintah Provinsi Jatim yang telah menerapkan sistem akuntasi berbasis akrual, dan dari akutanbilitas yang baik dengan berbasis akrual ini merupakan modal yang cukup menghasilkan kinerja yang baik.
“Ingat dasar utama pertimbangan BPK dalam memberikan opini atas laporan keuangan daerah adalah kewajaran penyajian pos - pos laporan keuangan dalam
POTENSiJawa Timur
B
4 EDISI 66 JUNI 2016
JaTim Raih WTP 2015semua hal yang material dibandingkan dengan standar akutansi pemerintah (SAP). Kewajaran di sini bukan kebenaran mutlak atas suatu transaksi, melainkan kewajaran atas hal - hal yang material atau signifikan atas penyajian laporan,” ujarnya.
Pihaknya juga meminta kepada pemerintah provinsi untuk memperbaiki beberapa hal. Pertama, mengopti-malkan kualitas personil yang menangani fungsi akuntansi dalam menyusun laporan keuangan.
Kedua, meningkatkan pengendalian penyaluran dana hibah kepada lembaga, kelompok, organisasi, dan kelompok masyarakat yang mencakup pemilihan penerima dan pengawasan pelaksanaan serta pertanggungjawabannya.
Ketiga, meningkatkan pengendalian kegiatan yang melibatkan perguruan tinggi negeri, yang mencakup perencanaan dan pengawasan pada pekerjaan jasa konsultasi. “Untuk temuan perbaikan ini pihaknya mengimbau kepada Pemprov untuk segera mengambil langkah perbaikan selama 60 hari,” ujarnya.
Tenaga Akuntan“Alhamdulillah pemerintah provinsi dapat WTP dari
Anggota Komisi V BPK, Moermahadi Soerja Djanegara, saat menyerahkan Laporan Hasil Pemeriksaan (LPH) BPK RI atas laporan keuangan Pemprov Jatim tahun anggaran 2015. kepada Gubernur Jawa Timur, Soekarwo saat Rapat Paripurna di DPRD Jatim,13 Juni 2016, (Foto: sugeng)
GUBERNURAN
EDISI 66 JUNI 2016 5
BPK RI, dan penghargaan WTP ini juga bantuan dari teman media yang selalu memberikan pemberitaan positif terhadap kinerja dan keungan pemerintah provinsi Jatim,” ujar Gubernur Jatim, Soekarwo ditemui usai rapat paripurna.
Terkait dengan adanya permintaan perbaikan untuk dana hibah dari BPK ia mengatakan, untuk sisa bansos
Alhamdulillah pemerintah provinsi dapat WTP dari BPK RI, dan penghargaan WTP ini juga bantuan dari teman media yang selalu memberikan pemberitaan positif terhadap kinerja dan keungan pemerintah provinsi Jatim
hibah ini akan diselesaikan dan diperbaiki oleh Pemprov Jatim dalam waktu dekat.
Sementara itu untuk tenaga akuntansi ini pihak pemprov terus melakukan perbaikan dengan menyekolahkan dan kursus pegawai pemprov ke laboratoriun BPKAD. “Memang pegawai di pemprov bukan tenaga akuntan. Namun kami mendiklat pegawai pemprov ke BPKAD,” tegasnya.
Ketua DPRD Jawa Timur, Abdul Halim Iskandar, meminta Pemprov Jawa Timur segera melakukan revisi terkait penilaian Laporan Hasil Keuangan (LHP) Badan Pemeriksan Keuangan (BPK) terhadap kinerja keuangan Pemprov Jawa Timur.
“Harus segera dilakukan perbaikan, jangan sampai terlambat. Karena itu, menjadi kewenangan Pemprov setelah dilakukan penilaian terhadap BPK,” kata Abdul Halim Iskandar. (pca)
6 EDISI 66 JUNI 2016
POTENSiJawa Timur
Jatim Kembangkan
PDiORama aRSiP
rovinsi Jawa Timur berencana mengembangkan diorama arsip yang mengisahkan perjuangan para pahlawan. Benda miniatur tiga dimensi tersebut diharapkan dapat
menarik minat generasi muda untuk belajar dan mendalami pengorbanan pahlawan saat memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Sekretaris Daerah (Sekda) Jatim, Akhmad Sukardi, menyatakan, Pemprov Jatim siap menyediakan fasilitas untuk produksi dan pengembangan diorama. Untuk menarik minat generasi muda, penting menyediakan arsip dalam bentuk yang lebih kreatif.
“Ini bentuk dukungan dan kepedulian Pemprov untuk mengenalkan generasi muda pada sejarah panjang bangsa Indonesia,” tutur Sekda saat menghadiri Peri-ngatan Hari Kearsipan ke-45 di Badan Perpustakaan dan Kearsipan (Bapersip) Jawa Timur, Jumat.
Arsip, jelas Sukardi, merupakan jati diri manusia, bangsa dan negara yang mutlak dikelola oleh seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), BUMD dan masyarakat umum. Sebuah negara yang kuat dan sejahtera pasti didukung oleh penataan dan penyusunan arsip yang baik.
“Tidak berlebihan jika arsip dianggap sebagai jati diri manusia, bangsa dan negara karena memori sejarah perjalanan Indonesia sejak prakemerdekaan hingga
saat ini akan terekam lengkap. Termasuk detail peristiwa yang mengikutinya,” katanya.
Menurutnya, arsip sangat dekat dengan pemahaman sejarah menjaga memori bangsa yang pada akhirnya menjadi simpul pemersatu bangsa dalam lingkup Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Begitu mengikat nya arsip dalam sanubari kehidupan bangsa, sangat tidak wajar apabila masih ada orang yang enggan merapikan arsip.
“Saya minta temanteman terutama yang berada di pemerintahan agar arsip ditata yang rapi sesuai dengan kategori kegiatan dan waktu terjadinya,” ujarnya.
Melalui arsip, lanjut Sekda, generasi penerus akan membaca dan belajar banyak hal. Maka hakikatnya para penyusun arsip memiliki peranan penting dalam kemajuan bangsa. Meskipun pada kenyataannya belum ba-nyak orang yang memahami dan mengapresiasi.
“Ini pekerjaan ikhlas dan amalnya tidak pernah kelihatan. Saya sangat menghargai pekerjaan arsiparis,” tuturnya.
Ia menambahkan, produk hukum terkait dengan kearsipan yang paling dekat dengan pemerintahan yaitu UU Nomor 3 Tahun 2014 tentang pemerintahan daerah. Pada UU tersebut pasal 12 ayat 2 butir R menyebutkan bahwa kearsipan merupakan urusan pemerintah wajib tidak berkaitan dengan pelayanan
Sekretaris Daerah (Sekda) Jatim, Akhmad Sukardi didampingi Kepala Bapersip Jatim, Sudjono saat meninjau pengelolaan kearsipan pada peringatan Hari Kerasipan Ke-45 di Badan Arsip Provinsi Jawa Timur. (Foto: sugeng)
EDISI 66 JUNI 2016 7
GUBERNURAN
Ini bentuk dukungan dan kepedulian Pemprov untuk mengenalkan generasi muda pada sejarah panjang bangsa Indonesia.
“Kita mencoba membuat sebuah diorama tapi khusus untuk presiden,” jelas Agus.
Pihaknya juga sedang fokus mendirikan pendidikan Sekolah Tinggi Kearsipan, tempat mengasah kreativitas bagi orangorang yang ingin berkarya di bidang kearsipan. Dia meminta dukungan seluruh komponen masyarakat terutama Pemerintah Provinsi Jawa Timur sebab kampanye pentingnya penyusunan arsip tidak bisa ha-nya dilakukan ANRI.
Nilai InformasiKepala Bapersip Jatim, Sudjono, mengatakan, ar
sip memiliki nilai informasi yang sangat tinggi sebagai memori masa lalu sekaligus bukti historis yang mampu memberi inspirasi dan sumber pengetahuan. Selama ini, pihaknya telah melakukan pembinaan kearsipan pada beberapa lembaga. Di antaranya sekretaris desa se-Provinsi Jawa Timur, pembinaan 16 arsip pondok pesantren, masyarakat umum dan dengan membentuk forum mahasiswa sadar arsip di sebanyak 21 PTN/PTS.
Selain itu memberikan layanan wisata arsip kepada sebanyak 50 sekolah serta melakukan promosi di 14 PTN dan PTS seluruh Jawa Timur. Bahkan Bapersip juga telah bekerja sama dengan tiga kampus di Surabaya, yak-ni Unair, Uinsa dan Unesa untuk mengembangkan tata kelola kearsipan.
Saat ini tata kelola kearsipan Jawa Timur mendapatkan nilai A dari Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI). Salah satu faktor penting yang menjadi penilaian adalah adanya Pergub dan Perda. Artinya, perhatian Pemprov Jatim terkait Arsip cukup besar. Untuk mendorong implementasi sejumlah regulasi tersebut perlu pemahaman bersama agar dapat berjalan merata di setiap SKPD. (luk)
dasar. Hal ini menunjukkan arsip mendapatkan perhatian utama pemerintah.
Gudang Pahlawan Direktur Layanan dan Pemanfaatan Arsip Nasional
RI (ANRI), Agus Santoso, berharap Jawa Timur memiliki diorama yang menceritakan kisahkisah heroik para pahlawan nasional. Sebagai provinsi yang sarat dengan sejarah perjuangan bangsa sekaligus gudang Pahlawan Nasional.
“Mungkin tentang kisah heroik perjuangan di Jawa Timur mulai sejak zaman dahulu sampai sekarang, se-perti tokoh Bung Tomo. Nantinya diorama tersebut akan menjadi ikon Jawa Timur,” ungkapnya.
Menurut Agus, antusiasme pelajar maupun masya-rakat untuk melihat kumpulan arsiparsip dalam bentuk diorama saat ini semakin tinggi, terlebih dibuat dengan kreativitas dan inovasi. Ha-rapannya, tidak hanya foto-foto yang ditam-pilkan namun juga paduan teknologi yang bermain sehingga bisa menggugah masa perjuangan.
“Jatim, kami sangat mengapresiasi apabila tahun ini telah terbangun diorama walaupun masih dalam bentuk yang masih sederhana, tapi bagi ANRI sebagai lembaga pembina akan mengawal dan membantu sepenuhnya dan membina dengan baik,” tutur Agus.
Ia menjelaskan saat ini ANRI memang sedang gencar melakukan sosialisasi dan ajakan untuk menyusun arsip. Termasuk program arsip presidensial yang mengusung konsep kompilasi arsip-arsip presiden sejak zaman Bung Karno hingga Presiden Jokowi.
REviTaliSaSi KBmENJaDi
KEBuTuhaN8 EDISI 66 JUNI 2016
POTENSiJawa Timur
Wakil Gubernur Jawa Timur Drs H. Saifullah
Yusuf saat memberikan arahan pada acara
Temu Kader Kampung KB Provinsi Jawa Timur di Hotel Crown Victoria
Kabupaten Tulungagung,22 Maret 2016
(Foto: Dok. BKKBN Jatim)
EDISI 66 JUNI 2016 9
LAPORAN UTAMALAPORAN UTAMA
D Ketika kemajuan sebuah bangsa ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki, maka keberhasilan program KB harus dilihat dari sejauhmana ia mampu mendorong perkembangan kualitas SDM yang makin profesional dan mampu bersaing di era pasar bebas.
i era Orde Baru, program Keluarga Berencana (KB) merupakan salah satu program unggulan pemerintahan Presiden Soeharto yang diakui dunia internasional. Tetapi, sete
lah itu, termasuk di era pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla saat ini, alihalih meningkat, pelaksanaan program KB justru seperti kehilangan rohnya, dan bahkan mengalami kemunduran yang mencemaskan.
Sosiolog Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Universitas Airlangga, Bagong Suyanto mengatakan, jika di era Orde Baru angka kematian ibu hamil melahirkan pelanpelan berhasil diturunkan, saat ini yang terjadi justru meningkat, dari 228 orang menjadi 359 orang per 100.000 kelahiran hidup. Kenaikan angka kematian ibu hamil, melahirkan juga sejalan dengan kenaikan angka kematian bayi.
“Maka, jangan kaget jika target pemerintah Indonesia untuk mensukseskan tujuan pembangunan millenium (MDGs) tidak tercapai. Salah satunya karena program KB yang sebelumnya mencapai masa keemasan sekarang ini justru terpuruk,” katanya ditemui Potensi di kampus.
Sekadar mengingatkan kembali, ada tiga tujuan program KB. Pertama, memperbaiki kesehatan dan kesejahteraan ibu, anak, keluarga dan bangsa. Kedua, me-ngurangi angka kelahiran untuk menaikkan taraf hidup rakyat dan bangsa. Ketiga, memenuhi permintaan masyarakat akan pelayanan KB dan KR yang berkualitas, termasuk upayaupaya menurunkan angka kematian ibu, bayi, dan anak serta penanggulangan masalah kesehatan reproduksi.
Presiden Jokowi meminta program KB kembali digaungkan. Sebab program tersebut kini seperti tenggelam dan gagal mengendalikan laju pertumbuhan manusia di Indonesia. Dalam lima belas tahun terakhir, jumlah penduduk Indonesia terus meningkat. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) memproyeksikan jumlah penduduk Indonesia tahun 2035 mendatang akan bertambah hingga menjadi 305,6 juta jiwa. Jumlah ini meningkat 28,6 persen dari jumlah penduduk Indonesia tahun 2010 yang sebesar
237,6 juta jiwa.Menurut Bagong, tekad Presiden
Jokowi untuk merevitalisasi program KB tentu bukan hanya un
tuk kepentingan mengendalikan pertumbuhan jumlah penduduk, tetapi yang terpenting adalah sebagai persiapan menghadapi bonus demografi yang diperkirakan mencapai puncaknya pada tahun 2025-2045. Bonus demografi adalah masa ketika struktur umur penduduk usia kerja 15-64 tahun melebihi 50 persen.
Di era global seperti sekarang ini, indikator untuk menilai sejauhmana program KB berhasil dilaksanakan tentu bukan hanya pada keberhasilan program ini
membatasi jumlah kelahiran dan menga-tur jarak kelahiran antar anak.
“Ketika kemajuan sebuah bangsa ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki, maka keberhasilan program KB harus dilihat dari sejauhmana ia mampu
POTENSiJawa Timur
10 EDISI 66 JUNI 2016
Tekanan kemiskinan masih menjadi kendala dalam pelaksanan revitalisasi Program KB (Foto:smeaker.com)
mendorong perkembangan kualitas SDM yang makin profesional dan mampu bersaing di era pasar bebas,” ujarnya.
Dikatakannya, pengalaman selama ini telah membuktikan, sebuah bangsa yang hanya mengandalkan otot, mereka akan menjadi bangsa kuli yang bergaji rendah dan tidak mampu bersaing dengan bangsa lain di dunia. Meski kita memiliki warga masyarakat yang termasuk kelompok diaspora dengan latar belakang pendidikan dan kemampuan luar biasa, harus diakui sebagian besar TKI/TKW yang mengadu nasib mencari kerja di luar negeri sebagian besar adalah tenaga kerja yang tak berpendidikan dan berkeahlian khusus.
Dibandingkan negaranegara tetangga (Singapura, Brunei, Filipina, dan Malaysia), hingga saat ini Indonesia selalu kalah bersaing dari segi kualitas SDM. Menurut data Human Development Index (HDI), peringkat Indonesia dilaporkan di sekitar angka 108 dari 187 negara yang dikaji UNDP. Skor HDI Indonesia hanya sekitar 0,684, masih di bawah rata-rata skor HDI dunia yang 0,702. Bahkan, China yang dulu di bawah kita, sekarang sudah menempati ranking 90–jauh lebih tinggi daripada Indonesia.
Tekanan KemiskinanMasih menurut Bagong, dengan kondisi
perekonomian yang belum sepenuhnya pulih, dan sebagian masyarakat masih berkutat dengan tekanan kemiskinan, merevitalisasi program KB seperti era se
belumnya tentu tidak mudah. Di era Orde Baru, untuk mensukseskan program KB, pemerintah masih memiliki peluang untuk memobilisasi, dan bahkan kadang juga mengandalkan dukungan aparat keamanan. Tetapi, di era pasca reformasi, pelaksanaan program KB tentu tak bisa digerakkan sekadar mobilisasi dari atas (top down), apalagi mengandalkan pendekatan represif.
Ketika masyarakat yang dihadapi adalah masya-rakat pasca-industrial yang makin kritis, maka upaya untuk merevitalisasi program KB mau tidak mau harus mengembangkan pendekatan baru yang lebih bersifat transformatif. Berbeda dengan dulu ketika program ini menjadi instrumen negara untuk mengendalikan pertumbuhan penduduk. Saat ini, jika ingin berhasil merevitalisasi program KB, maka harus dikelola dan diposisikan sebagai investasi bagi masyarakat untuk meningkatkan kualitas kehidupan dan masa depan mereka sebagai subjek.
Dengan upaya rekayasa sosial yang tepat, apalagi dengan menempatkan program KB sebagai bagian dari program yang populis, pemerintah bisa saja merevita-lisasi program KB hingga mencapai popularitas seperti era Orde Baru. “Agar pelaksanaannya benarbenar berkelanjutan, yang dibutuhkan bukan sekadar memposisikan program KB sebagai media penyaluran subsidi dan lain sebagainya,” katanya.
Untuk memastikan partisipasi dan kesediaan masyarakat ikut berKB, harus ada upaya mentransformasikan program tersebut sebagai bagian dari modal sosialbudaya masyarakat dan sekaligus investasi untuk mempersiapkan masa depan masyarakat itu sendiri. (jal)
Sosiolog Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Universitas Airlangga, Bagong Suyanto
LAPORAN UTAMA
Bupati Bojonegoro, Drs. Suyoto, M. Si. dan Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, Dwi Listyawardani secara resmi mencanangkan Dusun Santren, Desa Bendo, Kecamatan Kapas, Bojonegoro sebagai Kampung KB pada tanggal 2 Mei 2016 (Foto: Dok. BKKBN Jatim)
EDISI 66 JUNI 2016 11
BKKBN CaNaNgKaNKampung KB
ujarnya.Sebagai program dari, oleh, untuk masyarakat, kam
pung KB diutamakan bagi daerah miskin, padat penduduk, wilayah pesisir, terpencil atau perbatasan dengan akses pelayanan kesehatan yang minim. Untuk itu, komitmen dan partisipasi berbagai pihak terkait baik itu komponen pemerintah daerah dan komponen masyarakat seperti toga, toma, tokoh adat sangat penting agar dampaknya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat,” kata ibu dua anak yang akrab disapa Dani.
Usia SuburSasaran Kampung KB terdiri dari keluarga, pasangan
usia subur, remaja, lansia, keluarga yang memiliki balita, keluarga yang memiliki remaja dan keluarga yang memiliki lansia. Targetnya mengendalikan kuantitas dengan menekan pertumbuhan populasi menjadi 1,1% dan meningkatkan kualitas penduduk. Peningkatkan kualitas dilakukan antara lain melalui pembinaan keluarga, kam
adan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jatim mencanangkan Kampung Keluarga Berencana atau Kampung KB. Melalui Kampung KB, pemerintah berupaya
meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan menggabungkan program kependudukan, keluarga berencana dan pembangunan keluarga serta pembangunan sektor terkait seperti pendidikan, kesehatan, ekonomi, budaya dan sektor lainnya dalam rangka mewujudkan keluarga kecil berkualitas.
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, Dwi Listyawardani, di Surabaya mengatakan, terkait capaian program KKBPK di Jawa Timur, angka prevalensi penggunaan kontrasepsi (CPR) sebesar 66,5% sedangkan angka belum terlayani (unmetneed) adalah 10,48%.
“Kampung KB diharapkan menjadi miniatur pelaksanaan program keluarga berencana dan pembangunan keluarga di wilayah setingkat kelurahan, dusun, RW atau yang setara dengan syarat dan kriteria tertentu,”
B
12 EDISI 66 JUNI 2016
POTENSiJawa Timur
panye membina anak dan kampanye menjadi orangtua hebat pada 1.000 kehidupan pertama.
Dalam waktu kurang lebih empat dasawarsa, katanya, program KB mengalami perjalanan panjang penuh dinamika. Secara nasional, Survei Kesehatan dan Demografi Indonesia (SDKI) mencatat, tren Angka Kelahiran Total (TFR) sempat mengalami penurunan drastis
dari angka 5,6 pada tahun 1970-an menjadi 2,8 pada tahun 1994, selanjutnya turun menjadi 2,6 di tahun 2002 namun kemudian stagnan hingga 2012. Dengan angka kelahiran total 2,6 berarti setiap wanita rata-rata memiliki 2 hingga 3 anak selama masa reproduksinya.
Sedangkan Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) Indonesia selama dua dekade terakhir masih tetap berada di angka 1,49% (SP, 2010). Dengan LPP 1,49% pertambahan penduduk Indonesia tiap tahunnya setara de-ngan jumlah penduduk negara Singapura yaitu kurang lebih 4,5 juta jiwa.
Bahkan diperkirakan pada tahun 2035 penduduk Indonesia akan mencapai angka 305,6 juta dengan pro-s entase penduduk usia produktif (Proyeksi Penduduk Indonesia BPS, 2013). Besarnya jumlah penduduk usia produktif ini mengakibatkan jumlah angkatan kerja tinggi dan tentunya menuntut tersedianya lapangan kerja.
Di sisi lain jumlah petugas lapangan KB menurun, dukungan pemerintah daerah belum optimal, dan pro-sentase masyarakat yang ingin ber-KB masih tinggi namun belum terlayani (unmetneed) menjadi permasalahan kompleks di lini lapangan yang harus segera diatasi.
Menjawab berbagai tantangan itulah, untuk mendongkrak pencapaian program KB, pemerintah melalui BKKBN mencanangkan Program Kampung Keluarga Berencana atau Kampung KB untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Metode yang digunakan untuk mengendalikan jumlah penduduk dengan mengefektifkan kinerja petugas atau kader KB di lapangan. Melalui Temu Kader KB diharapkan peran aktif kader di lapangan sesuai de-ngan karakter, kebutuhan, adat budaya serta kondisi di wilayah. Kader mensosialisasikan prinsip 8 (delapan) fungsi keluarga sebagai dasar ketahanan keluarga yang
tangguh dan berbudaya.“Hasil pelaksanaan Kampung KB ini
diharapkan berdampak pada meningkatnya kesertaan KB Metode Jangka Panjang menjadi 20%, unmetneed kurang dari 10%, terpenuhinya pela-yanan kesehatan dan KB bagi ibu hamil dan ibu menyusui, anak usia 0-6 tahun mendapatkan akses kesehatan dan pendidikan sejak dini (Posyandu & PAUD). Demikian juga anak usia 7-12 tahun dan 13-15 tahun dapat menge-nyam bangku sekolah, remaja aktif mengikut PIK Remaja, jumlah buta aksara berkurang dan jumlah pengangguran turun,” papar Dani.
Saat ini jumlah Kampung KB yang telah berdiri di Jatim 20 tempat yaitu Kabupaten (Kab) Sampang, Bangka
Kampung KB diharapkan menjadi miniatur pelaksanaan program keluarga berencana dan pembangunan keluarga di wilayah setingkat kelurahan, dusun, RW atau yang setara dengan syarat dan kriteria tertentu
Pencanangan Kampung KB Di Kota Probolinggo pada tanggal 17 Maret 2016 (Foto: Dok. BKKBN. Jatim)
ucapnya.Kampung KB dicanangkan secara nasional oleh
Presiden Joko Widodo pada 14 Januari 2016. Lokasi pertama Desa Mertasinga, Gunungjati, Cirebon. Di hari yang sama, Wakil Gubernur Jawa Timur Drs. H. Syaifullah Yusuf meresmikan Kampung KB pertama di Jawa Timur di Dusun Lowok Pepen Desa Mojosari Kabupaten Malang.
Gus Ipul menyebut laju pertumbuhan penduduk Jawa Timur saat ini sudah di bawah nasional yaitu di angka 0,69 (BPS, 2010 – 2014). Dengan demikian secara umum Jawa Timur sudah berhasil jika dibanding dengan rata – rata nasional. Namun karena jumlah penduduk Jawa Timur besar, untuk menjaga pencapaian tersebut perlu kerja keras, dan perlu pemberdayaan masyarakat.
“Penduduk yang besar harus diimbangi dengan kualitas. Tantangan ke depan adalah menjadikan jumlah penduduk yang besar ini berkualitas, karena 60% masyarakat masih lulus SD. Kita ingin melahirkan generasi yang bahagia spiritual tapi juga memiliki bahagia secara intelektual, jiwa dan raga (dekat dengan Tuhan, cerdas, sehat dan sejahtera). Ini bukan usaha tahunan tapi berkelanjutan. Di sinilah diperlukan partisipasi para kader KB untuk tidak putus asa berbuat untuk generasi mendatang,” katanya. (ris)
EDISI 66 JUNI 2016 13
LAPORAN UTAMA
Wakil Gubernur Jawa Timur Drs. H. Syaifullah Yusuf meresmikan Kampung KB pertama di Jawa Timur
di Dusun Lowok Pepen Desa Mojosari Kabupaten Malang
pada tanggal 14 Januari 2016. (Foto: seputarmalang.com dan dok. BKKBN Jatim)
lan, Probolinggo, Sidoarjo, Kota Madiun, Kab Jember, Kab Blitar, Ngawi, Jombang, Kota Kediri, Kota Mojokerto, Kab Mojokerto, Kab Kediri, Gresik, Tulungagung, Situbondo, Ngajuk, Kota Batu, Kab Malang. ”Berarti sudah 70 persen. Tinggal 18 tempat sisanya segera digarap,” ujarnya.
Berbasis KeluargaSaat ini keberadaan Kampung KB, kata Dani, merupa
kan salah satu program revolusi mental berbasis keluarga untuk membangun karakter bangsa. Dengan adanya Kampung KB, diharapkan manfaat program Kepen dududukan dan Keluarga Berencana KKB dapat dirasakan langsung oleh masyarakat, terutama di wilayah kategori miskin, padat penduduk, terpencil.
Dia menjelaskan, pelaksanaan program KKB sekarang lebih difokuskan pada masyarakat tidak mampu dan tidak punya akses terhadap fasilitas kesehatan. ”Jadi keberadaan Kapung KB akan mempermudah akses ke masyarakat dalam mendapatkan pelayanan KKB,”
14 EDISI 66 JUNI 2016
POTENSiJawa Timur
PerSedIAAN sembilan bahan pokok (Sembako) di Provinsi Jawa Timur untuk kebutuhan selama Ramadhan, Lebaran cukup bahkan aman untuk tiga bulan ke depan. Oleh sebab itu masyarakat diimbau tidak melakukan aksi borong.
“Diharapkan masyarakat membeli sembako secukupnya saja,” imbau Kepala Dinas Perindustrian dan Per-dagangan (Disperindag) Prov Jawa Timur, M Ardi Prasetyawan. Usai Rapat Koordinasi TPID Antisipasi Gejolak Harga Menjelang Ramadan dan Lebaran 2016 di Surabaya, wakil Ketua Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Jawa Timur itu mengatakan, kesiapan Jawa Timur ini diharapkan berdampak pada kestabilan harga.
Dikatakan Ardi, memang tidak bisa dipungkiri, selama Ramadhan sampai Lebaran, konsumsi masyarakat meningkat hingga 20 persen. Meningkatnya konsumsi masyarakat akan dibarengi dengan naiknya harga. Pemprov berharap kenaikan berbagai bahan pokok selama Ramadhan hingga Lebaran tidak melebihi 5 persen.
Agar kenaikan harga terkendali, Pemprov melalui TPID mengeluarkan enam paket kebijakan: melakukan koordinasi agar distribusi bahan pokok aman sehingga harga tidak sampai bergejolak; memastikan stok beras, gula
pasir, minyak goreng, tepung terigu, daging sapi, daging ayam, telur ayam dan bumbu serta sayuran cukup bahkan berlebih.
Terjaminnya stok dan pasokan lancar, laju inflasi ter-kendali. TPID menagetkan laju inflasi di Jawa Timur pada 2016 sekitar 4 persen, tidak boleh lebih. Inflasi Jatim year on year sampai April 2016 sebesar 3,05 persen. Diharapkan sampai akhir tahun maksimal 4 persen.
Program lainnya melalui Disperidag melakukan operasi pasar (OP) bantuan ongkos angkut yang dimulai sebelum Ramadhan sampai dengan 5 hari sebelum Le-baran. Untuk OP bantuan ongkos angkut telah disiapkan anggaran Rp 7 miliar. Berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya ratarata maksimal menghabiskan Rp 4,5 miliar.
Kepala Bulog Devre Jatim, Pitono mengatakan, persediaan beras di Jawa Timur saat ini 273 ribu ton. Kebutuhan per bulan untuk konsumsi hanya 42.800 ton. Stok beras cukup sampai dengan Agustus 2016.
Bulog membagikan beras untuk masyarakat miskin sebesar 42.862 ton untuk 2,8 juta Rumah Tangga Miskin (RTM). Langkah ini juga membatu menstabikan harga beras saat Ramadhan hingga pascaLebaran.
StoK SemBaKo Ramadhan - LeBaRan
aman Peluncuran kendaraan stabilisasi Harga Pangan Pokok Jawa Timur di halaman kantor BULOG Jatim (Foto: Afrizal)
EDISI 66 JUNI 2016 15
Foto: Afrizal
LOH JINAWI
Ilustrasi: Dok. BULOG
Bulog siap mendukung berapa saja kebutuhan beras untuk OP
Untuk OP beras yang diselenggarakan Disperindag, Bulog menyiapkan beras medium dan premium dengan jumlah tak terbatas. “Bulog siap mendukung berapa saja kebutuhan beras untuk OP, karena Jawa Timur surplus beras cukup besar,” kata Pitono.
Mudik GratisProgram yang paling ditunggutunggu masya
rakat adalah adanya mudik dan balik gratis Lebaran dengan angkutan bus, kereta api, dan kapal laut. Program ini membantu masyarakat kurang mampu untuk bisa bergembira berkumpul keluarganya di desa merayakan Idul Fitri. Juga mengurangi kepadatan lalu lintas, mengurangi beban jalan, mengatasi kemacetan dan menekan angka kecelakanan khususnya roda dua. (ryo)
SejAK Jumat (27/5) Dinas Perindustrian dan Perdaga-ngan (Disperindag) Jawa Timur menggelar Operasi Pasar (OP) gula pasir dengan harga Rp 11.750/kg. Minyak goreng kemasan botol Rp 11.300/liter, beras premium Rp 8 700/Kg dan tepung terigu segitiga biru kemasan Rp 7.200/kg.
Kepala Disperindag, M Ardi Prasetyawan saat OP di pasar Rakyat Pucang Surabaya mengatakan, bantuan ongkos angkut khusus gula pasir merupakan perintah Gubernur, karena harga gula di pasar rakyat Surabaya menjelang Ramadhan cukup tinggi, antara Rp 15.000-16.000/kg. OP lima sampai enam hari membuat harga gula pasir berangsurangsur turun.
Untuk OP dipasok 0,8 ton, setelah melihat kondisi pasar ditambahi 0,8 ton sehingga menjadi 1,5 sampai 1,6 ton per titik/hari untuk seluruh Jawa Timur. Untuk OP ini Disperindag menggandeng Bulog, PTPN X dan XI , RMI dan PPI.
OP dilakukan secara berkeliling membawa empat bahan pokok seperti beras, minyak goreng, gula pasir
dan tepung terigu dari satu titik ke titik lainnya. De ngan demikian distribusinya menjangkau sampai pelosok desa/kampung. Selain OP juga akan diadakan pasar dan bazar murah dibanding harga di pasar. OP dimulai 27 Mei hingga 1 Juli 2016 (H-5) Lebaran dan dilaksanakan secara serentak diberbagai pasar rakyat Kab/Kota di Jawa Timur.
Untuk pemerataan tidak boleh memborong. Panitia membatasi setiap pembeli cuma 5 kg untuk beras, gula pasir dan tepung terigu masingmasing dua kilo gram dan minyak goreng dua botol kemasan botol satu liter.
Ke LapakDinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag)
Jawa Timur mendistribuskan sebagaian gula pasir langsung ke pedagang lapak di dalam pasar rakyat dengan harga Rp 12.000/kg. Ini merupakan usaha pemerintah untuk menekan dan mensatbilkan harga gula pasir agar tidak terus naik.
Menurut Kepala Disperindag, M Ardi Prasetyawan ke
POTENSiJawa Timur
16 EDISI 66 JUNI 2016
LangSung Ke LapaKoP gula
Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, saat memantau Operasi Pasar (OP)
(27/05) bantuan ongkos angkut bahan pokok seperti beras, gula pasir,
minyak goreng dan tepung di pasar Pucang Surabaya. (Foto: naryo)
LOH JINAWI
EDISI 66 JUNI 2016 17
tika OP di pasar Tambakrejo Surabaya, pasar rakyat di Surabaya yang mendapat gula pasir de
ngan harga OP dari Disperindag adalah Pasar Rakyat Tambakrejo dengan pedagang lapak 62 buah. Wonokromo 42, Pasar Pucang dan Pasar Genteng masing-masing 11 lapak.
Masing-masing pedagang lapak mendapatkan jatah 100 kg dengan harga Rp 12.000/kg.
Sampai awal Ramadhan harga gula masih di kisaran Rp 15.000/kg. Masih tingginya harga karenaan harga distributor dan tempat kulakan Rp 14.600/kg sehingga pedagang eceran menjual Rp 15.400/kg.
Dengan disistribusikannya gula OP ke lapak de ngan harga Rp 12.000/kg diharapkan harga gula minimal tetap tertahan dan dalam segera turun normal. Harapan turun karena PG Ngadilrejo Kediri sudah me-ngadakan lelang gula pasir sebanyak 3.500 ton dengan harga Rp 13.500/kg. Dengan demikian gula pasir yang dilempar ke pasar bertambah sehingga 6.000 ton.
Bulog Devre Jatim juga mengadakan OP telur ayam ras dengan harga Rp 20.500/kg, bawang merah Rp 25.000/kg dan bawang putih Rp 29.000/kg. Sementara harga telur ayam ras di pasarpasar rakyat ratarata Rp 21.300/kg, bawang merah Rp 28.000/kg dan bawang putih Rp 30.200/kg.
Koordintator OP Bulog, Adekhan mengatakan, tiap hari Bulog menyiapkan tiga truk masing-masing membawa satu ton bawang merah, satu ton bawang putih dan satu ton telur ayam ras. OP selain berkeliling pasar, juga perumahan dan rumah susun. (ryo)
Bantuan ongkos angkut khusus gula pasir merupakan perintah Gubernur, karena harga gula di pasar rakyat Surabaya menjelang Ramadhan cukup tinggi,
Foto: henry
SeLAmA 15 hari pelaksanaan operasi pasar (OP) 27 Mei hingga 10 Juni, sejumlah kebutuhan bahan pokok sudah menurun. Namun gula dianggap paling bandel. OP digelar Perum Bulog bekerjasama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jatim.
“Selama OP, gula satu-satunya komoditi yang paling bandel. Walaupun sudah digelontor gula milik PTPN X, Kebon Agung, dan RNI, harganya tetap tinggi. Penurunannya tercatat 1,11 persen,” kata Kepala Perum Bulog Divre Jawa Timur, Witono.
Selama OP dua minggu, Bulog telah menjual 672 ton. Ia menyebut, harga gula sejak Mei lalu memang me-lonjak cukup tinggi di atas Rp 16 ribu per kilogram (kg). Setelah OP harga masih di kisaran Rp 15.500 per kg.
Kenyataan itu juga membuat heran Wakil Gubernur Saifullah Yusuf. “Padahal stok Jawa Timur melimpah. Kami menduga ada permainan, dan Pemprov Jatim te-ngah melakukan pemetaan untuk mencari akar masalahnya. Kita minta kerjasamanya pedagang lah. Kita punya stok banyak, tapi kok mahal, ini kan aneh, ini di luar teori,” ujarnya.
Gus Ipul juga mengatakan, ia memang mendengar adanya indikasi permainan kartel. Namun ia tidak bisa
POTENSiJawa Timur
18 EDISI 66 JUNI 2016
gula paLing BandeL SeLama op
mengambil kesimpulan karena masih menunggu penyelidikan yang sedang dilakukan. “Suarasuara itu ada ya, makanya itu kita ingin memastikan di mana persoalan utamanya. Dulu kita temukan distribusinya yang lama, sekarang mungkin ada lagi stok. Ini ada yang main kita gak tau,” urainya.
Kepala Disperindag Jatim, M Ardi Prasetyo mengatakan, OP untuk stabilisasi harga gula memang belum berdampak signifikan. Ia menduga hal itu terjadi akibat stok gula di tingkat agen dan pedagang yang masih cukup tinggi. “Pedagang itu beli gula sudah di atas Rp 14 ribu per kg. Jadi harga di pasar masih sulit ditekan hingga mencapai Rp 12 ribu per kg,” jelasnya.
Ia menjelaskan, sesuai arahan Gubernur Soekarwo saat rapat dengan pedagang besar dan produsen gula 25 Mei lalu, disepakati harga gula di Jatim ditargetkan bisa mencapai Rp 11.750 per kg. Namun harga jual maksimal diharapkan sebesar Rp 12.000 per kg.
Kendati belum bisa memenuhi target, ia beranggapan harga akan dapat berangsur turun jika stok di pedagang dan agen mulai habis. “Kalau stok pedagang habis dan pabrik gula mulai giling tebu, akan ada stok baru dengan harga lebih murah. Gula baru ini yang akan membanjiri
Foto: istimewa
LOH JINAWI
EDISI 66 JUNI 2016 19
Selama OP, gula satu-satunya komoditi yang paling bandel. Walaupun sudah digelontor gula milik PTPN X, Kebon Agung, dan RNI, harganya tetap tinggi. Penurunannya tercatat 1,11 persen
Presiden Jokowi. Tapi kalau kita bisa tekan harga di bawah itu ya lebih baik, kita bisa jadi juaranya,” kata Soekarwo saat di Grahadi usai menggelar rapat tertutup dengan produsen dan distributor gula, Rabu (26/5) malam.
Ia menjelaskan, OP dilakukan di 78 titik strategis di seluruh Jatim. OP dengan harga sekitar Rp 11.750 per kg merupakan keinginan dan kesepakatan bersama antara pemerintah, produsen dan pedagang gula.
“Semua pihak telah sepakat untuk menahan diri dalam mencari keuntungan. Masih cari untung tapi tidak cari keuntungan terlalu besar. Ini telah disepakati dan direalisasikan dengan melakukan operasi pasar,” jelasnya.
Direktur Utama PTPN X Subiyono menjelaskan pihaknya memiliki stok gula sekitar 21 ribu ton untuk OP. Juga ada penambahan stok dari beberapa pabrik gula seperti Gempolkerep, PG Ngadirejo yang sudah memasuki musim giling. “PTPN X pada pertengahan Juni bisa memproduksi 40 ribu ton. Belum termasuk tambahan dari PTPN lainnya,” katanya.
Ia menjelaskan, Jawa Timur hingga kini masih menjadi barometer kekuatan gula secara nasional. “Sementara ini kita selesaikan di Jawa Timur dengan bersamasama antara pemerintah daerah, PTPN dan pengusaha,” ujarnya.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Gula Indonesia, Piko Nyoto Setiadi mendukung upaya menstabilkan harga gula di Jatim. Piko menegaskan, untuk menekan harga agar cepat normal di angka Rp 12.000 per kg, stok akan didistribusikan secara langsung ke titik-titik konsumen. (afr)
pasarpasar dan bisa menurunkan harga kembali normal,” ungkapnya.
Menurutnya, jumlah gula di agen dan pedagang itu tidak bisa dihitung, sehingga ia tidak bisa memprediksi kapan stok pedagang habis dan harga bisa mulai normal. “Kita cek di gudang memang kosong, tapi saat mereka jual gulanya langsung ada dalam jumlah cukup besar,” ujarnya.
Selain itu adanya kebijakan Permendag No 74 Tahun 2015 terkait perdagangan gula yang tidak diatur tata niaganya, juga menjadi persoalan baru. “Dulu kalau mau jual gula ke daerah lain seperti ke Jawa Tengah, harus ada rekomendasi dari kami (Disperindag Jatim) jadi kami bisa mengontrol distribusi gula. Tapi sekarang tidak lagi, sehingga kami tidak punya data valid berapa stok tersisa dari hasil giling 2015,” katanya.
Pihaknya telah menyurati produsen dan distributor gula untuk melaporkan tata niaga gulanya. Namun, kurang direspon produsen dan distributor. Ia berharap stok pedagang segera habis dan gula hasil giling Mei dan Juni bisa segera dipasarkan untuk menormalkan kembali harga gula.
GelontorSebelumnya, Gubernur Soekarwo cukup
yakin OP bisa menstabilkan harga. “Kami akan melakukan operasi pasar (OP) besarbesaran untuk menekan harga gula yang terus naik. Maksimal Rp 12.000 per kg sesuai arahan
nfrastruktur untuk mudik Lebaran Idul Fitri 2016 di Jawa Timur diprediksi lebih siap. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memastikan empat jalan tol tambahan
di Jatim sudah dapat digunakan baik secara operasional maupun hanya fungsional.
Staf Ahli Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Bidang Keterpaduan Pembangunan, Danis H Sumadilaga, Selasa mengatakan, ruas tol tersebut di antaranya ruas SoloKertosono. Pada ruas tersebut dari Solo di dekat Bandara Adi Soemarmo lalu keluar di Sragen, bisa menjadi alternatif sementara. Paling tidak untuk satu arah.
Dikatakan, pekerjaan di lapangan terus diintensifkan agar dapat dimanfaatkan pada H-14. Dari total panjang Jalan Tol Soker yang mencapai 177,1 Km diharapkan 25 Km sudah dapat dipergunakan pemudik.
Dibukanya ruas tersebut sangat situasional mengingat kondisinya belum ideal layaknya tol. Pemanfaatan ruas itu dilakukan jika beban lalu lintas kendaraan di jalan nasional sudah sangat berat, dan hanya untuk satu
I
POTENSiJawa Timur
arah. “Kita akan koordinasi dengan Kepolisian untuk aspek keselamatan,” katanya.
Jalan Tol Soker terbagi menjadi dua ruas yaitu Tol Solo – Ngawi sepanjang 90,1 Km dengan investor PT Solo Ngawi Jaya (SNJ) dan tol Ngawi – Kertosono sepanjang 87 Km dengan investor PT Ngawi – Kertosono Jaya. “Pemanfaatannya hanya secara fungsional, artinya bisa dilalui meski masih struktur dasar. Tapi diharapkan bisa membantu para pemudik,” ujarnya.
Ruas tol lain yang bisa dilalui, yakni 18 kilometer di Ruas Surabaya-Mojokerto dari total 37,97 kilometer, 5 kilometer di Ruas Kertosono-Mojokerto dari total 40,5 kilometer, serta Gempol - Pasuruan (Rembang) sepanjang 13 kilometer. “Ruas Kertosono ke arah Mojokerto akan kita satukan sekitar 23 kilometer, akan membantu lalu lintas terutama dari Mojokerto ke Jombang,” katanya.
Kementerian PUPR telah melaksanakan Survei Terpadu Jalur Lebaran 2016 bersama Korlantas Polri dan Ditjen Hubdar Kemenhub tentang persiapan infrasruktur jalan dan jembatan ke Jalur Pantura, Pantai Selatan
20 EDISI 66 JUNI 2016
empat Ruas tolSiaP uNTuK PEmuDiK
Presiden RI, Jokowi saat meninjau tahapan pelaksanaan proyek pembangunan ruas jalan Tol Solo - Kertosono (Soker) (Foto: Setkab.go.id)
PARAHITA
Jawa dan Jalinsum pada Pebruari dan Maret 2016.Menteri PUPR pun telah memeriksa kondisi jalan di
Pantura Jawa Barat dan Jawa Tengah pada 10 April 2016 lalu, dan target penyelesaian pekerjaan Juni 2016 (sebelum Idul Fitri) sudah selesai. Selanjutnya, pada H-30 sampai dengan H+10 Idul Fitri 2016 pekerjaan utama di badan jalan akan dihentikan dengan kondisi fungsional dan akan diteruskan kembali setelah Idul Fitri. Pekerjaan yang mengganggu arus lalu lintas pada beberapa ruas tetap akan berjalan sampai H-10.
jalan Nasional Selain empat ruas tol tersebut, secara keseluruhan ja
lan nasional di Jawa Timur siap digunakan para pemudik Idul Fitri dan hanya memerlukan penanganan minor pada beberapa spot. “Yang perlu mendapat perhatian di antaranya Bukit Gumitir yang merupakan perbatasan Banyuwangi-Jember, perlu perapihan bahu jalan demi keamanan dan keselamatan pengendara,” kata Danis.
Dikatakannya, penanganan minor berupa penutupan lubang jalan (patching) juga akan dilakukan pada bebe-rapa titik di ruas Lumajang - Probolinggo. Jalan sepanjang 15 kilometer tersebut, merupakan jalur yang padat yang dilintasi truktruk. Upaya tersebut demi memenuhi aspek keamanan jalan nasional.
Selain melewati jalur selatan, para pemudik dari Banyuwangi menuju Surabaya juga dapat menggunakan jalan sisi utara dengan melintasi Situbondo-Pasuruan. Danis mengatakan, kondisi jalan nasional ruas Mojokerto-Kertosono juga baik dan siap digunakan pemudik. Selain itu pemudik juga sudah bisa menggunakan tol Krian-Mojokerto sepanjang 18,47 kilometer yang sudah diresmikan sejak Maret lalu.
Tim Kementerian PUPR telah melakukan pemeriksaan jalan nasional khususnya rute Banyuwangi-Surabaya-Solo-Yogyakarta pada 23-25 Mei. Tim memulai perjalanan dari Banyuwangi menuju ke arah Surabaya melalui jalur selatan melewati Jember, Lumajang, Probolinggo.
Dari Surabaya menuju Banyuwangi dan arah sebalik-nya diperkirakan akan sangat ramai digunakan pemudik khususnya yang masuk dari Gilimanuk menuju Pelabuhan Ketapang. Berdasarkan data PT ASDP, pada Idul Fitri 2015, jumlah pemudik yang masuk ke Ketapang lebih dari 800.000 orang dan lebih dari 200.000 kendaraan baik roda dua maupun roda empat.
Menurut Danis, untuk jalan nasional mulai dari arah Surabaya hingga ke Solo dan Yogyakarta dalam kondisi baik. Beberapa hal yang mendapat perhatian dari Danis diantaranya hanya marka dan rambu jalan serta bahu jalan. (jal)
Kita akan koordinasi dengan Kepolisian untuk aspek keselamatan
EDISI 66 JUNI 2016 21
SiaP uNTuK PEmuDiK
POTENSiJawa Timur
22 EDISI 66 JUNI 2016
KuRiKulum aNTi-NaRKOBaSejak paud
ndonesia masih berada dalam kondisi “Darurat Narkoba”, tidak terkecuali Jawa Timur. Menurut Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Jawa Timur, tahun 2015 tercatat 572.619 pengguna
narkoba, dari tingkat remaja hingga dewasa. “BNN Jawa Timur terus melakukan upaya pencega
han, antara lain dengan memantapkan kurikulum anti-narkoba ke sejumlah sekolah di Jatim bahkan perguruan tinggi,” kata Kasi Pencegahan BNNP Jatim, Danang Sumiharta seraya menambahkan dalam soal antinarkoba bukan berarti ada pelajaran khusus tentang narkoba di sekolah, namun disisipkan ke berbagai pelajaran di sekolah.
Dia mencontohkan, materi antinarkoba bisa dimasuk-kan ke pelajaran matematika mulai tingkat SMP hingga SMA. “Kami sudah mempersiapkan semuanya. Untuk (materi kurikulum) SMP saja sudah segini,” ujarnya.sam
bil menunjukkan buku tebal tentang kurikulum narkoba yang akan diterapkan di tingkat SMP.
BNNP sudah melakukan pertemuan dengan sejumlah kepala Dinas Pendidikan dan Kementerian Agama (Kemenag) kabupaten dan kota se-Jatim untuk sinkronisasi penerapan kurikulum antinarkoba. “Uji coba penerapan kurikulum antinarkoba telah berhasil dilakukan di beberapa sekolah di Surabaya dan diharapkan tahun 2016 ini bisa diterapkan di sekolah lainnya minimal pada 2 mata pelajaran,” ujarnya.
Di perguruan tinggi negeri dan swasta membentuk unit kegiatan mahasiswa (UKM). Ini untuk lebih mengoptimalkan upaya pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika (P3GN), sehingga kampus di Jatim bebas dari bahaya narkoba, ujarnya.
Saat ini sudah ada 600 kader di 10 perguruan tinggi.
I
perti KPI, Dinas Pendidikan, BPOM, Dinas Kesehatan. Ini upaya membentengi generasi penerus bangsa dari bahaya narkoba,” tegasnya.
Untuk mencegah peredaran narkoba di Jatim BNNP bersama Komisi A DPRD Jatim sedang membahas Raperda Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN). “Dengan adanya raperda ini nanti diharapkan pemberantasan narkoba tidak hanya dilakukan oleh BNNP tapi juga dilakukan pihak terkait,” ujarnya. (pca)
Launching Kurikulum anti Narkoba 2015 di JX International Jalan Ahmad Yani
tahun 2015 yang mulai diterapkan di seluruh sekolah kota surabaya
(foto: detik.com)
PARAHITA
EDISI 66 JUNI 2016 23
BNN Jawa Timur terus melakukan upaya pencegahan, antara lain dengan memantapkan kurikulum antinarkoba ke sejumlah sekolah di Jatim bahkanperguruan tinggi
Antara lain: Unipa PGRI Adhi Buana, Univ dr Soetomo (Unitomo), Unair, dan UIN Sunan Ampel. Untuk Malang di Unibraw, Universitas Muhammadiyah dan UIN Maliki. Di Jember Stain dan Unej dan di Universitas Trunojoyo Madura.
Kepala BNNP Jatim, Brigjen Pol. Drs. Sukirman me-ngatakan, penerapan kurikulum integrasi P4GN juga dilakukan di tingkat PAUD dan SD yang sudah ada dalam peraturan menteri nomor 137 dan 146 tahun 2014 tentang standar dan kurikulum pembelajaran PAUD.
“Untuk penerapan kurikulum anti narkoba ini pihak-nya akan menggandeng UNESA dan dinas terkait se
opulasi sapi perah Jawa Timur hingga kini masih yang tertinggi di tingkat nasional. Namun produksi susu masih kurang dibanding kebutuhan pasokan Industri Pengolahan Susu masih
sangat besar. Guna memastikan Jatim tetap menjadi sentra sapi perah nasional, Gubernur Jatim, Soekarwo meminta Kementerian Pertanian (Kemtan) menyumbangkan sapi perah buat Jatim.
“Saya minta Pak Dirjen (Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kemtan, Muladno) kalau ada bantuan 100 ekor api perah, 50 ekornya buat Jatim saja. Baru sisanya dibagi untuk daerah lain,” rayu Soekarwo pada Muladno saat peringatan Hari Susu Nusantara di Unibraw Malang.
Menurutnya, bantuan sapi perah untuk Jatim sangat tepat karena peternaknya sudah paham dan terlatih. “Peternak kita itu kalau gak bau tai sapi gak bisa tidur. Jadi kalau Pak Dirjen gak bisa memberikan sapi, berarti gagal menjadi Dirjen,” selorohnya.
Untuk bantuan sapi perah bagi peternak Jatim, Pakde Karwo mengibaratkan seperti mengajari bebek berenang.
24 EDISI 66 JUNI 2016
P
JaTim SENTRaSapi Perah
POTENSiJawa Timur
“Kalau bantu daerah lain yang tidak biasa ternak sapi sama saja mengajak berenang orang yang tidak bisa be-renang,” jelasnya.
Ia menjelaskan, saat ini produksi susu Jatim mencapai 1300 ton per hari. Jumlah itu masih kurang 700 ton susu per hari untuk memenuhi kebutuhan industri susu. Padahal sapi perah di Jatim ini 49 persen dari total populasi nasional.
Saat ini di Jatim terdapat 10 kabupaten dengan sentra ternak sapi perah terbesar. Di antaranya Kab Pasuruan dengan 80 ribu sapi, Kab Malang 75 ribu ekor. Disusul Kab Tulungagung, Blitar, Kota Batu, Kab Kediri, Trenggalek, Lumajang, dan Jombang.
Pihaknya juga telah membantu membagikan sapi perah ke sentra ternak sapi sebanyak 450-1000 ekor per tahun. Selain itu dibagikan pula mesin mini feedmeal untuk mengolah pakan ternak. Ia berharap dengan meningkatkan produsksi susu bisa meningkatkan angka konsumsi susu. “Ini penting karena susu akan menyehatkan, men-cerdaskan dan menyejahterakan peternak kita,” ujarnya.
Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kemtan,
Muladno dan Gubernur Jatim, Soekarwo membuka secara simbolis puncak Peringatan Hari Susu Nusantara Tahun 2016 di Unibraw Malang
(Foto: sugeng)
EDISI 64 APRIL 2016 25EDISI 66 JUNI 2016 25
AGROIni penting karena susu
akan menyehatkan, mencerdaskan dan menyejahterakan peternak kita
Ia juga mengajak masyarakat Jatim untuk melakukan gerakan minum susu dua gelas setiap hari ini harus disosialisasikan. Dalam Puncak peringatan Hari Susu Nusantara (HSN) yang dipusatkan di kampus UB Malang yang mengusung tema Sehat, Cerdas, Sejahtera, Dengan Minum Dua Gelas Susu Setiap Hari tersebut menjadi momentum sebagai upaya konsolidasi semua pihak guna membangkitkan kembali industri susu dalam negeri.
Jatim IdealDirjen Pertenakan dan Kesehatan Hewan Ke
menterian Pertanian, Muladno menambahkan, Indonesia perlu meningkatkan produksi susu. Jatim merupakan tempat yang ideal untuk menjadi sentra sapi perah nasional. Dipilihnya Jatim jadi sentra sapi perah karena telah terbukti berhasil mengembangbiakkan sapi perah dan berkontribusi paling besar terhadap produksi susu secara nasional.
“Karena itu, pengembangan persusuan Indonesia menjadi tanggung jawab kita semua, baik pemerintah, pengusaha, koperasi, industri pengolahan susu, dan pemasar susu. Kami selaku pemerintah pusat mendukung Jatim sebagai sentra sapi perah nasional,” ujarnya.
Masih menurut Muladno, Peringatan Hari Susu Nusantara ini terinspirasi dari kegiatan serupa yang diprakarsai FAO (food & Agriculture Organization) pada tahun 2000, yang mencanangkan 1 Juni sebagai Hari Susu Sedunia (Word Milk Day), sejak itu, negara-negara memperingati secara nasional, termasuk Indonesia.
Dari data FAO 2015, pertumbuhan penduduk yang cepat di Asia mengakibatkan permintaan produksi susu meningkat, terutama di Cina, Indo
nesia, dan Vietnam, dimana ratarata konsumsi susu sedunia mencapai 100 liter/kapita/tahun, di eropa barat, lebih dari 300 liter/kapita/tahun,Asia dan Afrika kurang dari 30 liter/kapita/tahun.
Jika dibandingkan dengan negaranegara tersebut, konsumsi masyarakat indonesia masih kecil, yaitu 12,1 liter/kapita/tahun pada 2015, berada dibawah malaysia yang konsumsinya sebanyak 32,6 liter/tahun, India 42/liter.tahun, Thailand 33,7 liter/kapita/tahun, dan Vietnam 17,8 liter/kapita/tahun.
Kepala Dinas Peternakan Jatim, Maskur mengatakan, kegiatan ini untuk menyebarluaskan informasi mengenai manfaat mengkonsumsi susu. “Ini bisa mendorong masyarakat luas untuk mengkonsumsi produk susu dalam negeri sebagai makanan cair yang bermanfaat bagi tubuh, serta meningkatkan pengembangan industri sapi perah nasional yang menguntungkan bagi peternak sapi perah,” jelasnya. (afr)
Pakde Karwo Nominator
NaWaSiTa TaNTRa aWaRD
26 EDISI 57 SEPTEMBER 201526 EDISI 66 JUNI 2016
POTENSiJawa Timur
K omitmen Pemrov Jawa Timur dalam upaya menjaga serta melestarikan lingkungan hidup, menghantarkan Gubernur Jatim, Soekarwo (Pakde Karwo) menjadi nominator
penghargaan Nirwasita Tantra Award yang diselenggarakan Kementerian LH dan Kehutanan RI di Jakarta.
Pakde Karwo telah menyampaikan pemaparannya tentang penanganan lingkungan hidup di Jatim di hadapan tujuh panelis pada seleksi Tahap III di Auditorium Dr. Soedjarwo Gedung Manggala Wanabakti, Kantor Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Jl. Gatot Subroto, Jakarta, Sabtu (4/6).
Tujuh panelis tersebut, yakni Prof. Hariadi K, TB. Deddy Gumelar, Dr. Suhaeri, Henri Subagiyo, SH, Prof. Lilik B.P, Chalid Muhammad, dan Prof. Suryo AB.
Dalam kesempatan itu, Pakde Karwo mengatakan, keberhasilan menata dan mengelola lingkungan hidup dikarenakan Pemprov Jatim selalu mengutamakan pendekatan partisipatoris dan pendekatan kultural.
“Kami tidak memaksakan pikiran kami kepada
masyarakat, tapi masyarakat kita ajak bicara dan ikut dilibatkan dalam pengambilan kebijakan. Mulai dari tingkat terbawah, yakni dari desa sampai diajak mengikuti Musrenbang Daerah, aspirasi masyarakat selalu kami perhatikan dan dikawal,” katanya.
Di antara contoh upaya partisipatoris adalah saat program penanaman pohon. Pada awalnya, pemprov menggandeng Koramil, kemudian karena program tersebut bagus dan bermanfaat bagi masyarakat, mereka pun ikut dilibatkan, dan dengan senang hati bergabung menyukseskan program.
Hasilnya, sejak 2010, Jatim rajin meraih prestasi penanaman pohon dalam Gerakan Penanaman Satu Miliar Pohon. Tahun 2010, menanam pohon sebanyak 181.408.952 batang (Juara I Nasional) atau melebih target yang ditetapkan 143.494.837 batang, tahun 2011 menanam 206.129.262 (Juara I Nasional) melebihi target dari target 143.494.837 batang, tahun 2012 menanam 212.580.707 batang (Juara 1 Nasional) melebihi dari target 143.494.837 batang, dan tahun 2015 meraih Juara
Gubernur Jatim, Soekarwo sampaikan penanganan soal lingkungan hidup di Jatim di hadapan para panelis Seleksi Tahap III Nirwasita Tantra Award yang diselenggarakan Kementerian LH dan Kehutanan RI di Jakarta (Foto: MEMO.com)
EDISI 66 JUNI 2016 27
Kami tidak memaksakan pikiran kami kepada masyarakat, tapi masyarakat kita ajak bicara dan ikut dilibatkan dalam pengambilan kebijakan. Mulai daritingkat terbawah, yakni daridesa sampai diajak mengikuti Musrenbang Daerah, aspirasi masyarakat selalu kami perhatikan dan dikawal
HIJAU
Umum Wana Lestari dengan menanam 114.583.133 pohon. Penghargaan diserahkan Presiden Ir. Joko Widodo.
Bentuk partisipatoris lainnya adalah mengajak masya-rakat dan para stakeholder untuk merehabilitasi lahan kritis dengan mengembangkan hutan rakyat, salah sa-tunya dengan menanam pohon sengon, hasilnya, hutan rakyat meningkat menjadi 743.933,19 Ha atau dari 28 % menjadi 40 %.
Berbagai upaya telah dilakukan Jatim untuk menyukseskan pembangunan berwawasan lingkungan hidup. Mulai membentuk kelompok kerja tingkat provinsi dan kabupaten/kota, sosialisasi program dan kegiatan, mobilisasi segenap sumber daya, pembentukan posko penyediaan bibit baik di tingkat provinsi hingga desa, mengajak organisasi masyarakat, instansi/lembaga, lembaga pendidikan dan TNI/Polri, hingga menanamkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menanam tanaman kehutanan/tahunan guna mendukung pendapatan dan lingkungan. “Itulah bentuk partisipatoris kami,” katanya.
Dikatakannya, di antara imbas kegiatan partisipatoris, Jatim secara rutin sukses meraih penghargaan dari pemerintah pusat. Di antaranya penghargaan Kalpataru 2015, untuk kategori Perintis Lingkungan meraih 13 penghargaan, Penyelamat lingkungan (18 penghargaan),
Pengabdi Lingkungan (15 p e n g hargaan), dan Pembina Lingkungan (3 penghargaan). Kemudian Penghargaan Adipura Tahun 2015, kategori Adipura Kencana (1 kota), Anugerah Adipura (15 kabupaten/kota), Sertifikat Adipura (8 kabupaten/kota), kemudian untuk program penilaian kinerja perusahaan (PROPER), Jatim berhasil meraih 136 penghargaan Adiwiyata Mandiri atau 30% dari keseluruhan penghargaan nasional, Adiwiyata Nasional (306 penghargaan), dan Adiwiyata Provinsi (44 penghargaan).
Dari aspek budaya, pemprov juga menghidupkan kembali kearifan lokal guna menjaga lingkungan hidup di lokasi-lokasi yang memiliki nilai historis, seperti mencanangkan Gerakan Desa Pelindung Sumber Daya Alam dan Pengukuhan Penyuluh Konservasi Kawasan Perdesaan di kawasan pegunungan Argopuro bersama Kenduri Agung Pengabdi Lingkungan (Kapal) Jatim, lalu menggandeng LSM untuk pengawasan terhadap mata air.
Pemprov juga membuat embung dengan teknologi geo-membrane di beberapa kabupaten yang mengalami krisisi air seperti di Bojonegoro, Lamongan, dan Pamekasan. Geo-membrane memiliki kapasitas 5 ribu meter kubik, atau setara dengan 1.000 truk tangki air. Pada tahun 2012 dibangun embung sebanyak 21 unit, tahun 2013 sebanyak 41 unit, dan tahun 2014 seba-nyak 100 unit. “Embung itu budaya khas Jatim, kami aplikasikan melalui teknologi geomembrane yang ada water treatment-nya. Jadi ketika memasuki masa kemarau, masyarakat bisa menggunakannya. Sehingga kekeringan bisa dikurangi,” ujarnya.
Potensi air di Jatim saat ini mencapai 52,2 milyar m3, sementara ketersediaan air 19,3 milyar m3, sedangkan kebutuhan airnya mencapai 22,2 m3, jadi Jatim masih kekurangan air. Sementara jumlah air di Jatim adalah seperempatnya Jawa Tengah, dan sepertujuhnya Jawa Barat. Karena itulah, kami membangun embung dengan teknologi geo-membrane, banjir sering terjadi di wilayah Bengawan Solo dan di Sampang. Di Bondowoso, sudah tidak banjir karena sudah tidak memerlukan pembangkit listrik dengan teknologi tenaga air, karena sebelumnya bendungan digunakan untuk pembangkit listrik. Saat ini sudah dialiri listrik, sehingga ti-dak perlu membendung air diwaduk berlebihan. Cukup untuk pengairan tanam.
Pakde Karwo berhasil masuk seleksi tahap akhir nominator peraih penghargaan Nirwasita Tantra Award dikarenakan terbukti berhasil dalam menata dan mengelola lingkungan hidupdi wilayahnya. Pria asli Madiun tersebut berhasil masuk kedalam 7 nominator terbaik dengan menyisihkan kepala daerah dari 24 provinsi di Indonesia. (jal)
Kepala DInas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur, Eddy Santoso saat menerima Ketua Tim Evaluasi SAKIP Jatim di ruang rapat Dinas kominfo Prov. Jatim (Foto: busan)
TIm SAKIP (Sistem Akuntabilitas Kinerja Pemerintahan) Jawa Timur melakukan evaluasi dan diskusi terkait capaian kinerja Dinas komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Jatim tahun 2015. Ini dilakukan karena di era reformasi birokrasi aparatur pemerintah dituntut untuk transparan dan terbuka dalam pelaksanaan tugas. Baik tugas pemerintahan, pembangunan, maupun kemasyarakatan.
Saat ini aparatur pemerintah dituntut paham dan menguasai SAKIP dan LaKIP (Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah). Ini karena ke depan kedudukan LAKIP menjadi dasar penentuan pengalokasian anggaran. Selain itu agregat penilaian LAKIP seluruh SKPD menjadi penilaian kinerja gubernur.
Ketua Tim Evaluasi SAKIP, Agung, saat melakukan pemeriksaan di Diskominfo Jatim, Selasa (21/6) mengatakan, saat ini pihaknya masih akan mempelajari doku
men milik Diskominfo Jatim. Pihaknya akan menyoroti dengan SKPD mana yang berhak untuk melakukan paparan kepada gubernur. “Pak gubernur akan memilih 4 dinas yang layak untuk paparan di depan Menpan nanti,” ujanya.
Dikatakannya, tahun ini Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPANRB) akan menerapkan bagaimana Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)berjalan sesuai de-ngan ketentuan sampai ke level staf.
“Sebab di Era Presiden Jokowi, jargonnya adalah Money Follow Program. Ini artinya, SKPD akan mendapat anggaran tergantung program seperti apa yang akan dijalankan. Mungkin Diskominfo akan menjadi pendukung utama karena saat ini program apapun pasti membutuhkan TIK,” ujarnya.
Ke depan, dikatakan Agung, semua program berikut
Tim SAKIP Jatimevaluasi kinerja diskominfo 2015
28 EDISI 66 JUNI 2016
POTENSiJawa Timur
Tim SAKIP Jatimevaluasi kinerja diskominfo 2015
EDISI 66 JUNI 2016 29
kominfKronik
kinerja harus terukur. Dengan begitu akan jelas pencapaiannya.
Selain itu, agar harapan Gubernur dan Wakil Gubernur jadi kenyataan, semua SKPD harus bekerjasama untuk memperbaiki LAKIP yang ada di bawah bimbingan Inspektorat, Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) dan Biro Organisasi.
“Seluruh SKPD dan birobiro di lingkungan Sekretariat Daerah Provinsi Jatim harus ada keseriusan dan ke-sungguhan membangun komitmen dan dukungan dari pimpinan,” tutur Agung.
Jatim BaikTahun lalu, MenPAN-RB, Yuddy Chrisnandi, memuji
program Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang dipaparkan Gubernur Soekarwo di Gedung Negara Grahadi Surabaya.
Menurutnya, pemerintahan daerah di Jatim telah bekerja keras dan sangat mendukung meningkatkan ki-nerja pemerintahan.
Ia menilai, pencapaian Indeks Kinerja Utama reformasi birokrasi cukup pesat, terlebih ditetapkan bersama pemerintah daerah.
“Jadi penetapan tersebut disampaikan terlebih dahulu kepada pemerintahan daerah sebelum dilakukan perencanaan. Ini artinya mengevaluasi kinerja peme-rintahan daerah terlebih dahulu setelah dicanangkan reformasi birokrasi di wilayahnya,” kata Yudi Chrisnandi.
Pihaknya berharap Pemprov Jatim dan pemerintah kota/kabupaten bisa menjadi “leading sector” pengge-rak reformasi birokrasi nasional berkelas dunia.
Dikatakannya, paparan Gubernur Jatim mengaitkan antara kinerja pemerintah dan capaian pembangunan
serta kesejahteraan rakyat sehingga tujuan utamanya untuk kesejahteraan rakyat.
Lebih lanjut dikatakanya, reformasi birokrasi di lingkungan Pemprov Jatim yang berbasis kinerja ke birokrasi dinamis dan telah berhasil melaksanakan birokrasi dengan ide dan kreativitas untuk meningkatkan capaian hasil pembangunan, padahal pemerintah pusat yang akan memulai setelah tahun 2019.
“Lokomotif penggerak perubahan reformasi birokrasi nasional bisa dimulai dari Jatim. Sekalipun DI Yogyakarta telah melakukan reformasi terlebih dahulu, namun dampaknya sangat kecil dibanding Jatim yang mempunyai 38 kabupaten/kota. Saya sangat mengapresiasi hal tersebut,” katanya.
Gubernur Jatim, Soekarwo, mengatakan bagi Jawa Timur, adanya SAKIP sangat bermanfaat. Bupati/Walikota atau kepala SKPD harus bisa mempertangggungjawabkan program yang dibuat sesuai dengan regulasi yang telah ditetapkan. Selain itu, setiap pemerintah daerah harus menyusun program kerja yang selaras dengan pemerintah pusat disertai kreatifitas dan inovasi.
Secara khusus, tahun lalu gubernur memberikan bimbingan teknis kepada SKPD dan Bupati/Walikota. Salah satu yang menjadi penekanan adalah setiap individu yang bekerja di lingkungan Pemerintah Provinsi Jatim sudah harus memiliki indikator kinerja yang jelas dan tepat sasaran sehingga output hasil kinerjanya dapat diukur secara detail.
Selain itu, pemerintahannya juga mengadakan pra perencanaan dan evaluasi setiap triwulan. Hal ini dinilai penting untuk mengontrol capaian dan merumuskan solusi apabila terdapat kendala dalam proses pelaksanaan program kerja. (sti)
omisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur meminta kepada Dinas Peternakan (Disnak) Provinsi Jatim serta Disnak di kabupaten/kota agar
saling berkordinasi untuk meningkatkan pengawasan terhadap daging yang dijual murah. Ini karena telah ditemukan daging murah berasal dari daging celeng atau daging babi yang dioplos dengan daging sapi dan dijual dengan kisaran harga Rp 90 ribu/kg.
Wakil Ketua Komisi B DPRD Jatim, Kab’il Mubarok, ditemui di DPRD Jatim, Rabu (15/6) prihatin dengan temuan daging celeng yang masih beredar di Pasar Wonokromo Surabaya beberapa waktu lalu. Oleh karena itu pihaknya meminta semua stakeholder pemerintah untuk meningkatkan pengawasannya agar daging
30 EDISI 66 JUNI 2016
K
POTENSiJawa Timur
KOmiSi B miNTa aWaSihaRga daging muRah
celeng ini tidak beredar lagi di masyarakat.“Ditemukannya campuran daging celeng dengan da
ging sapi di lapangan harus di lakukan penanganan secara jalur hukum dan harus diberi sanksi pidana, karena sudah menyangkut hajat hidup orang banyak,” tegasnya.
Menurutnya, di tengah banyaknya permintaan daging sapi di bulan puasa dan menjelang hari raya, ba-nyak dimanfaatkan oknum yang tidak bertanggungjawab menjual daging oplosan. “Karenanya hal ini perlu diwas padai,” ujar Kab’il.
Komisi B juga mengimbau kepada Disnak untuk segera turun ke pasarpasar melakukan sidak tentunya dibantu dengan aparat kepolisian. Hal ini untuk memberikan tingkat keamanan dan kenyamanan kepada masyarakat dalam mengkonsumsi daging.
EDISI 66 JUNI 2016 31
SUARA INDRAPURA
Kebutuhan masyarakat terhadap daging sapi sangat tinggi, sehingga ada kemungkinan pengoplosan antara daging sapi dan celeng masih berlangsung
“Seharusnya Disnak segera melakukan operasi pasar ketika ada kabar dalam masalah ini. Jangan sampai masyarakat dirugikan akibat daging oplosan. Kalau bisa polisi berani menjatuhkan sanksi berat kepada oknum yang menjual daging oplosan,” ujar Kab’il politisi asal Fraksi PKB.
Selain itu pihaknya meminta Dinas Peternakan Jatim, agar melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang perbedaan ciriciri antara daging celeng dengan daging sapi, sebab selama ini masyarakat masih banyak yang awam tentang perbedaan antara kedua jenis daging tersebut.
“Dinas Peternakan Jatim melalui dokter hewan yang ada di dinas tersebut harus memberikan sosialisasi melalui media cetak maupun elektronik untuk menyampaikan perbedaan antara daging celeng dengan daging sapi, baik dari segi bentuk dan tekstur, dan yang paling utama agar masyarakat tetap waspada. Jangan karena ditawari daging sapi murah lalu masyarakat tergiur,” tuturnya.
Sementara itu Anggota Komisi B DPRD Jatim, Yusuf Rohana, meminta masyarakat untuk berhati-hati ketika membeli daging dengan harga murah. Dimana masyarakat diminta untuk meneliti kembali, apakah benar daging tersebut daging sapi atau celeng. Karena untuk daging celeng teksturnya lebih lembek dan warnamya tidak merah seperti halnya daging sapi. Bau yang dike-luarkan juga berbeda.
“Untuk itu saya minta ibuibu khususnya untuk lebih berhati-hati ketika belanja daging di pasar. Pasalnya, banyak orang memanfaatkan tingginya harga daging sapi dengan menjual daging oplosan. Untungnya beberapa hari lalu pihak kepolisian mampu menangkap oknum tersebut,” tegas Yusuf politisi asal PKS Jatim ini.
Kasi Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kota Surabaya, Muhammad Soelthoni, mengatakan saat ini rawan terjadi kasus pengoplosan daging seiring tingginya kebutuhan masyarakat atas daging sapi mendekati Lebaran Idul Fitri 1437 Hijriah.
“Kebutuhan masyarakat terhadap daging sapi sangat tinggi, sehingga ada kemungkinan pengoplosan antara daging sapi dan celeng masih berlangsung,” katanya, Kamis (16/6) seperti melansir suara surabaya.
Menurutnya, hal ini kadang sulit diawasi karena karena banyaknya celah pintu masuk Surabaya. “Banyak pintu, mulai dari jalur Kalianak juga Wiyung, ini dari luar Kota Surabaya semua,” ujarnya.
Disperdagin Kota Surabaya mengantisipasi hal ini dengan mengedukasi masyarakat untuk mengenali perbedaan daging celeng dan sapi. Daging celeng bisa dideteksi dari bau dan warnanya yang berbeda. Warna da-ging yang dicampur celeng lebih pucat dari daging sapi murni.
Soelthini juga mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati terhadap daging yang dijual di pasar-pasar kecil. Menurutnya, ada pergeseran pengoplosan daging.
“Sebelumnya yang sering menjadi tempat mengoplos daging di Pasar Wonokromo. Sekarang ini banyak terjadi di pasarpasar kecil. Kami kesulitan mengawasi di pasarpasar kecil ini karena keterbatasan tenaga,” ujarnya.
Beberapa waktu lalu, Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya juga mengatakan hal serupa. Peredaran daging sapi yang dioplos daging celeng menurutnya menyasar pasar kecil. “Kami akan bekerjasama dengan pihak kepolisian untuk terus menyisir. Tapi memang susah, karena banyak di pasar kecil. Makanya, harus di-sweeping terus,” kata Risma.(pca)
di tengah banyaknya permintaan daging sapi di bulan puasa dan menjelang hari raya, banyak dimanfaatkan oknum yang tidak bertanggungjawab
dengan menjual daging oplosan. (Foto: istimewa)
abupaten Banyuwangi mempunyai “Smart Kampung” untuk memanfaatkan pelayanan pemerintah berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Ini seperti yang dilaku
kan dua kota sebelumnya Banda Aceh dan Ban dung. Namun, yang membedakannya dari dua kota sebelumnya, bila Banda Aceh dan Bandung mencanangkan sebagai smart city atau kota pintar, sementara Banyuwangi menerapkan konsep Smart Kampung.
Kepala Seksi Teknologi Informasi, Dishubkominfo Banyuwangi, Agustinus Suko, kepada JNR, Jumat (17/6) mengatakan, program Smart Kampung adalah program untuk menuju peningkatan peran pemerintah desa yang lebih besar. Pemerintah desa akan dioptimalkan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk mengelola sumber daya desanya secara efektif, efisien, dan berkelanjutan.
POTENSiJawa Timur
K
32 EDISI 66 JUNI 2016
SMart KaMpung, Inovasi Banyuwangi Jadi Kota pintar
Menurutnya, Banyuwangi merupakan kabupaten terluas di Jawa Timur. Diketahui, luas wilayah Banyuwangi yaitu 90 kali lipat dari Banda Aceh, 34 kali lipat dari Bandung, 17 kali lipat Surabaya, dan 9 kali lipat Jakarta.
Jumlah penduduk Banyuwangi 1,5 juta jiwa dengan luas wilayah 5,7 juta kilometer persegi. Dengan kondisi ini , jarak bisa diatasi dengan keberadaan IT. Seperti mengurusi KTP di Banyuwangi biasanya tiga jam, dengan adanya teknologi bisa mengurus KTP hanya 10 menit.
“Saat ini sebanyak 41 desa/kelurahan telah siap disebut sebagai Smart Kampung, antara lain desadesa yang jauh seperti desa Purwoharjo, Pesanggaran, Wongsorejo, Glenmore, Siliragung, Muncar, dan beberapa lagi,” ujarnya.
Untuk mengembangkan Smart Kampung, dibuatlah tujuh fokus yakni Smart Economy, Smart Mobility, Smart People, Smart Environment, Smart Living, Smart Go-
Menkominfo, Rudiantara, dan Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, meluncurkan
program Smart Kampung di Perkebunan Kalibendo, Kabupaten Banyuwangi,
31 Mei 2016. (Istimewa)
“Pariwisata Banyuwangi melejit hingga 1.000 persen tahun 2013 kemarin hanya dengan promosi di media sosial. Dengan memosting foto di media sosial seperti Twitter dan Facebook, kami tidak perlu mengeluarkan anggaran khusus untuk promosi pariwisata,” kata dia.
Tidak hanya itu, Bupati Azwar bahkan juga menggunakan media sosial untuk kegiatan jual beli ternak di Banyuwangi. “Jadi masyarakat Banyuwangi jual sapi dan kambing sekarang bisa dengan online,” tutup dia.
Telah diresmikanKampung Pintar ini telah diresmikan langsung oleh
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) RI, Rudiantara, Mei lalu.
Menkominfo Rudiantara mengatakan program ‘Smart Kampung’ merupakan langkah Banyuwangi untuk mempercepat pelayanan ke masyarakat. Bila digunakan dengan bijak internet juga bisa dimanfaatkan untuk pela-yanan publik seperti yang dilakukan Banyuwangi.
“Penduduk itu memerlukan layanan dari pemerintah. Pelayanan pemerintah pusat setahu saya tinggal yaitu imigrasi. Kalau mengharapkan paspor harus kantor imigrasi tidak bisa desa, yang lain praktis sudah dilayani pemda,” ujarnya.
Rudiantara berharap inovasi yang dilakukan oleh Banyuwangi tidak berhenti pada program ‘Smart Kampung’. Dia menaruh harapan program ini benar-benar berjalan dan dilakukan hingga ke tingkat desa. Bila program ini berhasil, dirinya memastikan Banyuwangi bisa menjadi pemantik bagi daerah lain untuk ikut berinovasi.
“Saya sangat mendorong upayaupaya di pemda. Apalagi kalau itu sudah disebut ‘Smart Kampung’ la-yanan itu bukan tingkat kabupaten saja tapi desa kepala desa. Inilah yang barangkali akan membuat desa, Banyuwangi dan negara kita maju,” katanya.(sti)
EDISI 66 JUNI 2016 33
RAGAM DAERAH
vernance, dan Smart Farming.Dari tujuh fokus tersebut, yang paling unik adalah
bagian dari Smart People, yang lebih mengutamakan hasil produksi karya daerah. Selain itu juga salah satu bagian dari Smart Environment. Bagian ini merupakan ketentuan kalau ingin mengeluarkan sertifikat, harus menanam pohon terlebih dahulu dan pohon tersebut harus sudah tumbuh besar. Program tersebut, dinamai dengan Sedekah Oksigen.
Konsep Smart Kampung lainnya yang diterapkan adalah pemanfaatan media sosial. Menurut Bupati Banyuwangi, Azwar Anas, dengan media sosial dirinya dapat menekan anggaran belanja daerah.
Saat ini sebanyak 41 desa/kelurahan telah siap disebut sebagai Smart Kampung, antara lain desa-desa yang jauh seperti desa Purwoharjo, Pesanggaran, Wongsorejo, Glenmore, Siliragung, Muncar, dan beberapa lagi
34 EDISI 66 JUNI 2016
POTENSiJawa Timur
H
minat Baca meningKat
65,25%asil penelitian survei minat baca menyebut, tahun 2015 indeks minat baca Jawa Timur meningkat menjadi 65,25 persen, dari sebelumnya 56 persen. Satuan pen
didikan menjadi sentral dalam membudayakan kegemaran membaca peserta didik yang dikaitkan dengan proses belajar mengajar. Salah satu cara juga melalui penyediaan sarana perpustakaan di tempat umum yang mudah dijangkau, bacaan bermutu, mudah diakses dengan cepat dan murah.
Ketua Badan Koordinasi Organisasi Wanita (BKOW) Jatim, Hj. Fatma Saifullah Yusuf mengatakan, BKOW Jawa Timur siap mensosialisasikan budaya membaca di berbagai kegiatan, mulai tingkat provinsi sampai de-ngan kabupaten kota di seluruh Jawa Timur. Salah satu caranya merangkul anakanak usia dini untuk mulai mengenal membaca.
Hal tersebut disampaikannya, pada acara Gebyar Minat Baca dan Peluncuran Buku serta Demo Membaca Cepat dalam rangka Hari Pemberdayaan Perpustakaan Tahun 2016 bertemakan “Membentuk Karakter Melalui Baca Buku,” di Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur, Surabaya, Selasa.
Dikatakannya, BKOW Jatim merangkul 41 organisasi wanita. Di antaranya, organisasi yang memiliki lembaga pendidikan semisal Muslimat NU. BKOW memberikan
informasi agar budaya membaca bisa dimulai di lingkungan sekitar.
Beberapa anggota BKOW Jatim mempunyai taman kanakkanak. Sosialisasi budaya membaca bisa dimulai dari situ dengan membiasakan anakanak membaca buku, mengenalkan buku cerita bergambar, sehingga anakanak akan lebih antusias. Dari situ budaya gemar membaca akan lebih mudah dimulai.
Anak kecil memiliki imajinasi yang bisa terus berkembang. Oleh sebab itu orangtua harus ikut mengembangkan imajinasi anak. Tentunya dengan mengemas budaya gemar membaca dengan halhal yang menarik perhatian mereka. Buku cerita para pemimpin dan tokoh-tokoh hebat yang disertai gambar bisa menumbuhkembangkan imajinasi anak dan menjadi motivasi.
Fatma menambahkan, keluarga menjadi salah satu lingkungan pertama yang harus membiasakan anak untuk membaca. Semakin dini pembiasaan dilakukan, akan semakin efektif, berlanjut saat dewasa. Ini bukan tugas mudah, karena saat ini media informasi dan komunikasi berkembang sangat pesat. Setiap hari suguhan siaran televisi beragam dan lebih menarik dari pada tulisan. Harus ada strategi mengajak masyarakat untuk
EDISI 66 JUNI 2016 35
Jagad PEREMPUAN Dengan
membaca, akanmembentuk karakter seseorang menjadi cerdas dan mengantarkannya untuk mewujudkan kehidupan yang lebih sejahtera
Ketua Badan Koordinasi Organisasi Wanita (BKOW) Jatim, Hj. Fatma Saifullah Yusuf acara Gebyar Minat Baca dan Peluncuran Buku serta Demo Membaca Cepat dalam rangka Hari
Pemberdayaan Perpustakaan Tahun 2016 (Foto: Dok. BKOW. Jatim)
Di Kota Surabaya sejak 2009, minat membaca masyarakat kian meningkat. Pada tahun yang sama persentase kunjungan ke ruang baca sekitar 28 persen naik menjadi 59,6 persen pada 2015. Dengan indeks yang awalnya rendah, pada 2015 meningkat menjadi sedang. Pada 2015 dibuka 28 ruang baca baru untuk menampung banyaknya animo masyarakat yang berkunjung ke ruang baca.
Kepala Badan Arsip dan Perpustakaan Pemkot Surabaya, Arini Pakistyaningsih mengatakan, upaya itu didukung dengan berbagai program kerja mulai dari bimbingan membaca pada siswa SD, bimbingan belajar untuk siswa SD dan SMP, hingga kegiatan “paren-ting”, serta pelatihan kepada bunda PAUD. “Nantinya, untuk satu siswa SD dan SMP diwajibkan membaca 30 judul buku per tahun, untuk siswa SMA dan SMK diwajibkan untuk membaca 50 judul buku per tahun,” katanya.
Menurutnya, kegiatan yang bertujuan menyentuh masyarakat secara langsung itu, kian menunjukan hasil. Melalui bimbingan oleh mentor yang dilakukan secara intensif, kebiasaan membaca seorang anak akan terbentuk paling cepat enam bulan. “Nantinya kebiasaan membaca akan dibawa hingga dewasa,” katanya.
Selain itu, melalui sinergi dengan Dinas Pendidikan, Badan Arsip dan Perpustakaan Pemkot Surabaya menetapkan program kerja 1.000 buku per tahun untuk Kota Surabaya. (jal)
mau membaca.Kebiasaan membaca memiliki makna penting dalam
kehidupan, karena dengan membaca akan menambah pengetahuan, memperluas wawasan serta meningkatkan kemampuan atau kualitas hidup sehingga menjadi lebih baik dan sejahtera. “Dengan membaca, akan membentuk karakter seseorang menjadi cerdas dan mengantarkannya untuk mewujudkan kehidupan yang lebih sejahtera,” katanya.
Budaya membaca
Kepala Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur, Sujono mengatakan, kegiatan ini untuk membangkitkan semangat dan kemauan masyarakat untuk membaca, menjadikan membaca sebagai budaya serta meningkatkan kualtias perpustakaan dalam rangka meningkatkan minat membaca. Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur berulang kali menyelenggarakan kegiatan yang berhubungan dengan perpustakaan dan minat membaca mulai tingkat kota dan kabupaten sampai pelosok desa.
POTENSiJawa Timur
36 EDISI 66 JUNI 2016
PUSLATDA BERKUDA
SIAP MenuJu POn Foto: herlambang
KoNTINGeN berkuda Jawa Timur siap berlaga di even olahraga nasional empat tahunan Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX September mendatang di Pangandaran, Jawa Barat. Namun menurut pelatih puslatda berkuda Jatim, Johnny Ratu, tidak semua kuda mengikuti kejua-raan bersamasama.
Cabang olahraga (cabor) berkuda penghuni puslatda Jawa Timur, terus melakukan pemanasan menuju PON XIX Jawa Barat. Setidaknya, dengan mengikuti kejuaraan lokal maupun berskala nasional.
Menurut Johnny, kontingen Jatim tahun 2016 ini mengikuti kejuaraan berkuda open race reguler dan kejuaraan nasional. Yakni pada 24 April, klasifikasi open race reguler Pertiwi Cup di arena pacuan kuda Pulo Mas, Jakarta. Pada 22 Mei, kejuaraan nasional Minang Derby VII (Tiga Mahkota Seri II) di Pulo Mas, Jakarta. Pada 29 Mei, open race reguler Paku Alam IV, Bantul, DI Jogyakarta.
Selanjutnya, open race reguler 19 Juni mengikuti kejuaraan Jakarta Derby di Pulo Mas, Jakarta. Di kelas ke-lompok umur dan ketinggian ‘Gubernur Jatim Cup’ pada 17 Juli, di arena pacuan Coban Joyo - Kejayan, Pasuruan. Pada 24 Juli, babak penyisihan kejurnas ke 50 seri I, di Pulo Mas, Jakarta. Terakhir sebelum PON, pada 7 Agustus, mengikuti babak final kejurnas ke 50 seri I Indonesia Derby, di Pulo Mas Jakarta.
“Kuda-kuda Jatim, tidak semua kami turunkan di ke
juaraan nasional secara bersama-sama, namun bergiliran. Ini untuk melihat kekuatan kontingen lain. Jadi gak semua ikut secara barengan, bisa kami ikutkan di kejua-raan lokal,” ujar Johnny Ratu, Minggu (5/6)
Ia menambahkan, di kejuaran yang berlangsung April hingga akhir Mei lalu, Jatim masih berada di level cukup lumayan bersaing dengan Jabar dan Jateng, baik di kelas A sampai kelas E, yang akan dipertandingkan di PON XIX Jabar, September nanti.
Pada Pra PON, Januari 2016 lalu, Jatim di posisi kedua dengan raihan 2 emas, 2 perak dan 3 perunggu. Jabar di posisi atas, dengan mengumpulkan 2 emas, 4 perak dan 2 perunggu, di posisi ke tiga, Jateng dengan 2 emas. “Kita kalah di perolehan medali perak dengan tuan rumah, khususnya kelas D dan E,” katanya.
Pada PON 2016 mendatang, cabor berkuda nomor pacuan akan digeber, di arena pacuan kuda Legok Jawa, Pangandaran Jabar, pada 15 September sebagai babak penyisihan dan 28 September babak final. Dengan memperebutkan lima medali, kelas A Terbuka 2.200 m, kelas B Terbuka 1.300 m, kelas C 1.600 m, kelas D 1.400 m dan kelas E 1.200 m. nomor kuda equistrian mempe-rebutkan 10 medali, (Dressage) : 1. Individual kuda nasional, 2. Team kuda nasional, 3. Individual senior rider, 4. Team senior rider. (Show Jumping Young Rider ) : 1. Individual, 2. Team senior rider/open, 3. Individual, 4. Team. (Three day event) : 1. Individual, 2. Team.(her)
Yang tak kalah pentingnya jangan lupakan tim tuan rumah, Jabar. Tim ini masih sangat misterius. Hingga hari ini, kita belum bisa pantau secara detail kekuatan tim Jabar
SPORTIVITAS
EDISI 66 JUNI 2016 37
BASKET JATIM
WASPAdAI KOMPeTITOrTIm BASKeT Putri Jawa Timur yang dipersiapkan PON XIX harus mewaspadai kompetitor, antara lain tim basket Jawa Barat, Jawa tengah dan Bali. Ini harus dilakukan meskipun sebelumnya tim putri tampil mengesankan di ajang Piala Walikota Surabaya dan sebagai juara.
“Yang tak kalah pentingnya jangan lupakan tim tuan rumah, Jabar. Tim ini masih sangat misterius. Hingga hari ini, kita belum bisa pantau secara detail kekuatan tim Jabar,” ujar menejer tim basket puslatda Jatim, Kuswando, Rabu (8/6).
Sebenarnya tim putri sendiri diundang oleh Jabar untuk mengikuti kompetisi internal mereka. Tetapi, hal itu justru membuat Kuswando bertanya-tanya. Sebab, ha-nya tim putri saja yang diundang. Sedangkan putranya, tidak diundang.
Karena telah mengkonfirmasi untuk ikut di Piala Walikota Surabaya, maka Kuswando pun melepaskan undangan dari Jabar. Meskipun begitu, pihaknya akan terus mencari info terkait dengan kekuatan tim Jabar ini. “Tak ada tim untuk datang ke Jabar memantau lawan. Namun saya akan coba cari info tentang kekuatan Jabar saat di turnamen yang diadakannya itu,” ujarnya
Selama pertandingan di turnamen tahunan itu, tim basket PON Jatim tetap menunjukkan peforma terbaik-nya. Mereka tetap tampil penuh perjuangan, setelah menjalani masa kompetisi panjang. Walaupun menejemen tak mematok target tinggi di ajang tersebut. Tetapi di tim putri bisa menyabet juara. Sedangkan tim putra, terhenti di kualfikasi group.
Pada PON XIX Jabar nanti, KONI Jatim mencanangkan untuk tim basket bisa membawa pulang dua emas. Namun, menurut perhitungan Kuswando, secara realistis, yakni satu emas dan satu perak.
“Kita akan menebus kegagalan di PON VIII Riau yang nol medali. Kalau hasil pantauan kami, satu emas dari putra dan satu perak dari putri. Tetapi kita tetap akan targetkan dua emas. Sebab, peluang itu tetap ada,” tandasnya. (her)
38 EDISI 66 JUNI 2016
POTENSiJawa Timur
Boneka khusus sIswa aBkLImA Mahasiswa Universitas Airlangga (Unair) Surabaya yang tergabung dalam Program Kreativitas Mahasiswa pengabdian pada Masyarakat (PKMM) menciptakan Boneka Cerdas, Pandai dan Berbakat (Boncabe). Boneka dirancang untuk mengedukasi siswa Anak Berkebutuhan Khusus (ABK).
Ketua Tim PKMM, Lidya Victoria, mengatakan, bon-cabe disertai alat peraga lain seperti gambar dan video untuk berkomunikasi dengan anakanak ABK. Alat peraga seperti boneka, gambar, dan video animasi sangat mudah dicerna dan menarik perhatian anak-anak, khususnya ABK.
Lidya mengungkapkan, Boncabe telah terbukti mengedukasi anak-anak ABK ketika dipraktikkan di Yayasan Cita Hati Bunda, Sidoarjo. Tim memilih Yayasan Cita Hati Bunda sebagai aplikasi Boncabe karena yayasan memiliki 20 tenaga pengajar dan 39 murid anak dengan kebutuhan khusus yang berbeda. Di antaranya, 29 anak Autisme, 5 anak ADHD, 2 anak Cereberal Palsy, 2 anak Tuna Rungu, 3 anak Slow Learner, dan 3 anak Down Syndrome.
“ABK yang ada di Yayasan Cita Hati Bunda ini rata-rata berusia tujuh hingga 15 tahun, dan di antaranya dari keluarga dengan ekonomi menengah ke bawah,” tuturnya, Senin.
Ia menuturkan, PKMM Boncabe memiliki empat program kerja yang dilaksanakan dalam delapan kali pertemuan. Pada pertemuan pertama dan kedua
dengan program Boncabe Bersih. Pada program ini siswa diajari tujuh langkah cuci tangan, membuang sampah pada tempatnya, mengganti baju kotor dan mandi.
Pada pertemuan ketiga dan keempat, program bernama Senyum Ceria Boncabe, anak-anak diajar pentingnya menjaga kesehatan gigi, cara menyikat gigi dengan benar, dan cara merawat gigi. Pada pertemuan kelima dan keenam terdapat program “Makanan Bergizi Pilihan Boncabe” diajarkan pentingnya sarapan dan pilihan menu makanan bergizi.
“Dua pertemuan terakhir dengan tema “Olahraga Rutin, Aktivitas Sehat dan Tubuh Kuat” dengan materi anjuran berolahraga secara rutin agar selalu sehat,” jelasnya.
Tim PKMM Boncabe berharap dengan konsep dan materi Boncabe, para guru Yayasan dapat melanjutkan pelajaran, meski tim sudah tidak ada di yayasan. De-ngan berakhirnya program-program tim mahasiswa Unair mampu membuat modul dan CD program agar dapat diterapkan pada yayasan anak berkebutuhan khusus (ABK) lainnya.
Selain Lidya Victoria (Ilmu Politik Fisip 2013), anggota tim Boncabe lainnya adalah Fadhli Zul Fauzi (Fisip, Ilmu Politik 2013), Moch. Yazid Abdul Z.A (Fak. Vokasi, Hiperkes dan Keselamatan Kerja 2014), Yasdad Al Farisi (Fisip, Ilmu Politik 2013), dan M. Habib Hidayatulloh (FKM, Kesehatan Masyarakat 2014). (luk)
EDISI 66 JUNI 2016 39
INOVASI
sekrup tulang antI BakteRIkarena setelah tulang terfiksasi, screw akan terdegradasi dalam sistem metabolisme tubuh, sehingga tidak perlu dilakukan pengambilan kembali,” tuturnya, Selasa (14/6) di kampus.
Ia mengungkapkan, patah tulang merupakan cedera yang lazim dijumpai pada korban kecelakaan. Penanganan kasus ini dengan dilakukannya fiksasi internal tulang menggunakan sekrup dan plat berbasis logam, yaitu platina dan stainstess steel. Namun, penggunaan kedua bahan ini memiliki beberapa kekurangan.
Pertama, meskipun logam platina memiliki sifat mekanik yang baik, tetapi harganya relatif mahal. Kedua, penggunaan stainless steel dalam jangka waktu lama bisa menyebabkan korosi yang membahayakan tubuh. Selain itu, metode ini dirasa kurang efektif karena skrup dan plat harus diambil setelah tulang tersambung kembali. Pengambilan skrup menyisakan lubang pada tulang dan menimbulkan permasalahan baru.
Selain imroatus sebagai ketua tim, penelitian yang berjudul “Biodegradable Bone Screw Anti Bakteri Berbasis Komposit Nano Hidroksiapatit Poly (1,8 Octadienol-Co-Citrate)” juga dikerjakan oleh Andini (Teknobiomedik 2012), Nurul (Teknobiomedik 2014), Bagus (Teknobiomedik 2014), dan Rhisma (Teknobiomedik 2014) dengan di bawah bimbingan Prihartini Widiyanti. (luk)
LImA Mahasiswa Universitas Airlangga (Unair) mengembangkan sekrup tulang anti bakteri. Selain harganya relatif terjangkau, sekrup berbasis polimer dan keramik tersebut tidak menyebabkan korosi.
Ketua Tim Penelitian, Imroatus, mengatakan, sekrup yang dikembangkannya terbuat dari nano hidroksiapatit dan POC. Kedua material itu dipilih sebagai kandidat biodegradable bone screw karena POC memiliki sifat no ntoksik, biokompatibel, biodegradable, sintesisnya relatif mudah, dan meningkatkan sifat mekanik.
Sementara nano hidroksiapatit berfungsi sebagai filler karena kompatibel terhadap jaringan tulang. Kemudian kitosan sebagai coating yang bersifat anti-bakteri melalui kelompok amino bermuatan positif yang mengikat muatan negatif membran bakteri.
Lebih lanjut ia menjelaskan, hasil dari karakterisasi skrup tulang memiliki kekerasan 1482,68 MPa, sehingga sudah di atas kekerasan tulang manusia yakni 150-664 MPa dan kekuatan tekan sebesar 8,14 MPa sesuai dengan kuat tekan tulang cancellous antara 2-12 MPa. Sedangkan dari uji antibakteri, telah terbukti bahan kitosan sebagai coating ini mampu menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus di sekitar luka.
”Keunggulan sekrup ini di antaranya biodegradable
ndonesia merupakan salah satu negara pengguna sosial media tertinggi dunia. Beberapa waktu lalu Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengungkapkan pengguna in
ternet di Indonesia saat ini mencapai 63 juta orang. Dari angka tersebut, 95 persennya menggunakan internet untuk mengakses jejaring sosial.
Situs jejaring sosial yang paling banyak diakses adalah facebook dan twitter. Indonesia menempati peringkat 4 pengguna facebook terbesar setelah USA, Brazil, dan India. Dan menempati peringkat 5 pengguna twitter terbesar di dunia. Posisi Indonesia hanya kalah dari USA, Brazil, Jepang dan Inggris.
Kebanyakan pengguna Twitter di Indonesia adalah konsumen, yaitu yang tidak memiliki Blog atau tidak pernah mengupload video di youtube namun sering up-date status di twitter dan facebook.
Selain Twitter, jejaring sosial lain yang dikenal di Indonesia adalah path dengan jumlah pengguna 700.000 di Indonesia. Line sebesar 10 juta pengguna, Google+
POTENSiJawa Timur
40 EDISI 66 JUNI 2016
aPliKaSi glOBalDevisa Terbuang untuk
I 3,4 juta pengguna dan Linkedlin 1 juta pengguna.Dampak dari kenarsisan tersebut, setidaknya
diperkirakan devisa negara sebesar Rp15 triliun setiap tahunnya “dibuang” untuk membayar aplikasi global seperti facebook, whatsapp, BBM, twitter, linkedin dan instagram.
“Secara teknologi, aplikasi lokal sebenarnya tak kalah. Hanya waktu mereka datang saja yang kurang tepat. Masyarakat Indonesia sudah telanjur menggunakan aplikasi dari luar,” kata Ketua Umum Asosial Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJII), Jamalul Izza dalam diskusi bertajuk “Mobile Digital Gathering (MDG) 2016 di Jakarta bberapa waktu lalu.
Jamalul menambahkan, dari 252,4 juta penduduk Indonesia tercatat ada sekitar 88,1 juta menggunakan internet. Dari jumlah itu, 80 persen adalah pengguna media sosial.
“Setiap tahun facebook meraup hingga 500 juta dolar dari Indonesia, twitter 180 juta dolar AS, linkedin sebesar 90 juta dollar AS dan 500 juta dollar AS lain pada
EDISI 66 JUNI 2016 41
TECHNO Secara teknologi, aplikasi lokal sebenarnya tak kalah. Hanya waktu mereka datang saja yang kurang tepat. Masyarakat Indonesia sudah telanjur menggunakan aplikasi dari luar
seperti bayi yang bersaing dengan orang dewasa yang sudah banyak pengalaman,” katanya.
Senada dikatakan Adie Marzuki, CEO Teknopreneur Indonesia. Aplikasi mobile merupakan perangkat pendukung yang menjadi subsektor dari industri lain yang akan berkembang.
“Saat ini sektor aplikasi mobile masih berada pada kurva belajar. Untuk mendorongnya menjadi industri yang matang harus dilakukan bersamasama dengan sektor-sektor lainnya agar dapat terbentuk ekosistem,” ujarnya.
Salah satu cara untuk membentuk ekosistem digital, menurut Adie Marzuki, yaitu lewat kegiatan yang di-sebut Liga Digital Indonesia. Harapannya muncul aplikasi nasional unggulan yang selanjutnya didorong mampu bersaing dengan aplikasi global yang selama ini mendominasi pasar nasional.
“Selain itu liga ini dibentuk agar jumlah dan kualitas developerde veloper lokal meningkat,
sehingga menambah daya saing,” kata Adie yang juga merupakan ketua Liga Digital Indo
nesia. (beragam sumber)
aplikasi lainnya. Ini angka fantastis jika bisa dialihkan ke aplikasi lokal,” ucapnya.
Guru besar Departemen Multimedia dan Jaringan ITS, Prof Mochamad Hariadi,, kini aplikasi lokal mulai banyak bermunculkan di Tanah Air. Untuk itu, sudah waktunya masyarakat Indonesia memberi kesempatan untuk aplikasi lokal berkembang meski datang agak terlambat.
Menyikapi ini, menurut Prof Hariadi, masyarakat harus kompak untuk beralih dari aplikasi global ke aplikasi lokal. Dengan begitu bukan hal yang mustahil aplikasi lokal bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Karena dari segi penduduk, apliaksi lokal adalah pasar yang besar.
Namun begitu, butuh dukungan moral dari seluruh masyarakat agar secara perlahan menggeser penggunaan aplikasi global ke lokal. “Bisa dibilang aplikasi lokal
(Foto: afrizal)
POTENSiJawa Timur
42 EDISI 66 JUNI 2016
Museum Wayang
Kunjungi
Libur panjang Ramadhan bisa diisi
dengan rekreasi sambil belajar. Salah satu
destinasi wisata yang layak diagendakan
Sanggar Gubug Wayang, di Jl RA Kartini No 23
Kota Mojokerto. Sanggar ini memiliki
koleksi wayang terlengkap di Indonesia
PLESIR
Di pintu masuk museum, disuguhi Wayang Potehi di sisi kiri. Ini wayang Tiongkok, yang melambangkan 12 Shio. Di bawahnya tertata rapi koleksi keris dari seluruh penjuru Nusantara. Menurut pemandu, jumlahnya mencapai 135 keris. “Semua keris ini dari seluruh Indonesia, yang dominan keris asal Madura,” kata Pemandu, Kholis.
Ia menceritakan, hingga sekarang pembuatan keris masih banyak di Madura. “Banyak yang tidak tahu. Di Madura masih ada Empu, orang yang membuat keris. Bahannya dari baja,” paparnya.
Kemudian tepat di tengah ruangan lantai dasar, ada tatanan Wayang Purwa Jogja lengkap (1 seri). Tatanan 1 seri ini sudah siap untuk dipentaskan bersama dalang beserta gamelan khas pagelaran wayang. Menurut Kholis, Purwa adalah istilah sebuah wayang yang saat
EDISI 66 JUNI 2016 43
Deretan wayang yang tersimpan dan tersusun rapi di rak museum (Foto: Afrizal)
POTENSiJawa Timur
44 EDISI 66 JUNI 2016
Setiap wilayah asal
wayang pasti memiliki
karakteristik berbeda. Sosok
Buto (raksasa) dalam wayang
umumnya berukuran kira-kira
50cm. tapi hanya wayang asal
Jogja yang sosok Buto
mempunyai ukuran 2 meter.
pentas menceritakan tentang Mahabarata dan Ramayanan.
“Kalau ada yang menyebut Wayang Purwa, itu berarti wayang yang menceritakan tentang Mahabarata dan Ramayana. Kalau tidak ada istilah Purwa di belakannya, berarti saat pentas, wayang tidak menceritakan Mahabarata dan Ramayana,” jelasnya.
Sanggar Gubug Wayang mempunyai sedikitnya tiga seri Wayang Purwa dari berbagai wilayah, yakni Wayang Purwa Jogja, Solo, dan Jawa Timuran. “Setiap wilayah asal wayang pasti memiliki karakteristik berbeda. Sosok Buto (raksasa) dalam wayang umumnya berukuran kirakira 50cm. Tapi hanya wayang asal Jogja yang sosok Buto mempunyai ukuran 2 meter,” katanya.
Koleksi Wayang Golek pun ada, seperti Wayang Golek Malangan sebagai salah satu wayang yang hampir punah. “Untuk mendapatkan
Wayang Golek Malangan ini cukup sulit. Di Malang dalangnya saja sudah tidak ada, apalagi wayangnya,” ujarnya.
Selain wayang, juga koleksi Senjata Wushu. Senjata bela diri asli Cina ini sumbangan Ketua Wushu Indonesia. Anda juga bisa melihat koleksi Wayang Golek milik Presiden Republik Indonesia pertama hingga presiden ketujuh. Juga koleksi mainan anak-anak zaman dulu yang bahannya dari kaleng (seng).
Si UnyilAda juga wayang modern, boneka si Unyil.
Wayang boneka yang muncul di era 80 hingga 90-an tersebut juga tersimpan rapi di sini. Di sisi kiri dinding setelah Wayang Potehi, ada puluhan bingkai sketsa karakter serial Si Unyil.
Sketsa itu karya asli Drs Suyadi atau yang dikenal sebagai Pak Raden. “Sebelum membuat boneka, Pak Raden membuat sketsa setiap karakter serial Si Unyil terlebih dahulu,” kata Ketua Museum Sanggar Gubug Wayang, Alex Kusuma.
Di sisi kanan, terdapat lemari kaca besar yang berisi baju milik Pak Raden beserta sketsa kar-yanya. Anda juga bisa menyaksikan kursi roda dan
tongkat Pak Raden yang pernah digunakannya untuk mendatangi Sanggar Gubug Wayang ketika peresmian 18 Agustus 2015 lalu.
Pak Raden ingin semua boneka serial Si Unyil disimpan di Sanggar Gubug Wayang. “Saat peresmian ta
PLESIR
EDISI 66 JUNI 2016 45
ngarahkan pelajar untuk datang agar bisa lebih me-ngenal kesenian dan kebudayaan Indonesia. “Kami berharap, pemerintah dapat membantu kami dalam hal menarik kunjungan pelajar ke sini,” harapnya.
Dengan membayar Rp 30 ribu bagi pengunjung umum, dan Rp 20 ribu bagi pelajar, Anda akan mendapatkan pelayanan gratis berupa jasa pemandu wisata selama berkeliling museum. Sanggar buka setiap hari Selasa hingga Jumat pukul 09.00 sampai 17.00. Sabtu
dan Minggu buka sejak 09.00 dan tutup 20.00.
Tersedia souvenir kaos o blong Yensen Project Indonesia seharga Rp 55 ribu hingga Rp 65 ribu rupiah. Buah tangan gratis berupa sepasang sandal Sanggar untuk berkeliling museum dapat dibawa pulang. (afr)
hun lalu, beliau (Pak Raden) hadir di sini dalam kondisi sakit, beliau duduk di kursi roda. Beliau menginginkan, seluruh boneka serial Si Unyil disimpan di sini dengan tujuan agar masyarakat tahu dan lebih mengenal setiap karakter Si Unyil,” katanya.
Awal mulaMuseum dengan bangunan berlantai tiga di atas tan
ah 900 meter persegi ini mempunyai koleksi. Mulai dari ribuan jenis wayang, ratusan topeng, keris, serta film-film lawas Indonesia yang berbentuk kepingan VCD zaman dulu ditata rapi di dalam rak dan almari.
Alex menceritakan, ide berdirinya museum ini berawal dari sebuah komunitas, yakni Yensen Project Indonesia yang berkonsentrasi bidang pengobatan. Namun setelah pemerintah m e m p u n y a i program pengobatan gratis, komunitas ini mulai mundur dari bidang p e n g o b a t a n . “Kami tidak ingin berbenturan dengan pemerintah, akhirnya kita mundur pelanpelan dan memikirkan kelanjutan nasib komunitas,” paparnya.
K o m u n i t a s Yensen Project Indonesia akhirnya memutuskan mendirikan museum Sanggar Gubug Wayang. Kata “gubug” mempunyai arti rumah yang sederhana. “Sanggar Gubug Wayang itu artinya rumah wayang yang sederhana,” tuturnya.
Alex menjelaskan, pihaknya tengah membangun Rumah Gebyog Wayang, tempat berjualan makanan ringan khas Mojokerto, seperti Onde-onde. Ia berharap, ke depan pemerintah membantu me
Wakil Gubernur Jatim, Saifullah Yusuf saat membuka KAMPUNG RAMADHAN di JX international EXPO, Surabaya
tanggal 6 Juni 2016
GaleriFoto
Foto by : Deni