edisi 005/mei 2015 - acch.kpk.go.id · pembelajaran keterampilan menulis (lies amin lestari),...

2
Kumpulan Pemikiran tentang Perlunya Merekonstruksi Pendidikan di Indonesia. Pendidikan adalah topik bahasan yang tak ada habis-habisnya dibicarakan. Topik pendidikan dibahas mulai dari level masyarakat awam, orangtua siswa, hingga ke Gedung DPR dan seminar- seminar nasional atau internasional dengan pembicara pakar dan pengamat bidang pendidikan. Bagaimana bila para pendidik sendiri yang membahas pendidikan? Inilah keistimewaan buku ini. Sebuah buku yang secara mendalam mengupas berbagai aspek pendidikan, namun juga secara gamblang memaparkan praktik pembelajaran yang masih bermasalah dan dirasa perlu direkonstruksi. Jadi tidak salah jika perlu menengok kembali pada kebijakan dan sistem pendidikan kita, untuk dapat merancang sistem dan konsep yang lebih baik bagi masa depan Indonesia. Itu sebabnya, buku ini diberi nama Rekonstruksi Pendidikan. Tentu ada pertanyaan dibenak pembaca dan beberapa penulis menuliskannya di sini tentang “Konstruksi apa yang mesti diulang?”, “Apakah ada yang begitu rusaknya sehingga mesti diulang? ”Dimana letak kesalahan konstruksinya?” Bab-bab di dalam buku ini akan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. Tak mudah mengelompokkan isi buku ke bab-bab yang dirancang, karena hampir setiap penulis-para pakar pendidikan, guru besar, dan pengajar bagi para calon guru-menulis secara komprehensif, kalau tidak boleh dikatakan kompleks. Bab I (Pendahuluan) buku ini diisi Muchlas Samani, bukan saja karena dia yang mencetuskan gagasan tentang perlunya pendidikan direkonstruksi, namun juga karena tulisannya mengandung muatan yang komplit tentang banyak aspek yang perlu dicermati. Informasi dan pemikiran Samani amat tepat membuka buku ini, yang kemudian dikuatkan oleh gagasan Budi Darma yang bersifat filosofis. Bab II (Hakikat Pendidikan) memuat karya-karya yang mengandung pemikiran filosofis tentang apa itu pendidikan. Memang, sebelum membahas “pendidikan apa yang patut ditularkan” (mungkin jawaban yang sedang popular sekarang adalah: pendidikan karakter), perlu lebih dulu dipahami apa pendidikan itu. Pertanyaan ini dijawab dengan sangat baik oleh Warsono, Karti Soeharto, dan Agus Suprijono. Kebijakan di bidang pendidikan yang menjadi tema utama Bab III, karya Toho Cholik Mutohir cukup komprehensif menyoroti kebijakan pendidikan di Indonesia saat ini. Tulisan Heny Subandiyah melengkapinya dengan refleksi ke masa lalu, yaitu pola pengajaran Taman Siswa. Kebijakan Pendidikan di masa lalu ini – Heny panjang lebar memaparkan pola pendidikan Ki Hajar Dewantara dengan Tamansiswanya – memberi kita prespektif tentang posisi kita sekarang dan kemana arah ke depan yang sebaiknya. Editor Kolasi : Sirikit Syah dan Martadi : 298 hal, 21 cm REKONSTRUKSI PENDIDIKAN Katalog Perpustakaan Online bisa diakses melalui komputer anda, klik website http://perpustakaan:8080/kpk (Bersambung ke hlm 2) Info Perpustakaan Edisi 005/Mei 2015 | perpustakaan.kpk.go.id | perpustakaan:8080/kpk | ext. 8642 BUKU UTAMA KOLEKSI TERBARU Agama Mengajarkan Antikorupsi Asas, Teori & Praktek Hukum Pidana Korupsi Bribes and Bribery in Business Corrupt City Corrupt City 2 Economics Business & Accounting Review: Fraud Tinjauan dari Berbagai Perspektif Forensic Fraud Fraud of The Century Republik Akal-akalan The Fraud of Money & Banking

Upload: dotruc

Post on 29-May-2019

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Edisi 005/Mei 2015 - acch.kpk.go.id · pembelajaran keterampilan menulis (Lies Amin Lestari), collaborative learning (Mustaji), hingga pembelajaran MIPA untuk siapa (Sri Poedjiastoeti)

Kumpulan Pemikiran tentang Perlunya Merekonstruksi Pendidikan di Indonesia.

Pendidikan adalah topik bahasan yang tak ada habis-habisnya dibicarakan. Topik pendidikan dibahas mulai dari level masyarakat awam, orangtua siswa, hingga ke Gedung DPR dan seminar-seminar nasional atau internasional dengan pembicara pakar dan pengamat bidang pendidikan. Bagaimana bila para pendidik sendiri yang membahas pendidikan? Inilah keistimewaan buku ini.

Sebuah buku yang secara mendalam mengupas berbagai aspek pendidikan, namun juga secara gamblang memaparkan praktik

pembelajaran yang masih bermasalah dan dirasa perlu direkonstruksi. Jadi tidak salah jika perlu menengok kembali pada kebijakan dan sistem

pendidikan kita, untuk dapat merancang sistem dan konsep yang lebih baik bagi masa depan Indonesia. Itu sebabnya, buku ini diberi nama

Rekonstruksi Pendidikan. Tentu ada pertanyaan dibenak pembaca dan beberapa penulis menuliskannya di sini tentang “Konstruksi apa yang mesti

diulang?”, “Apakah ada yang begitu rusaknya sehingga mesti diulang? ”Dimana letak kesalahan konstruksinya?” Bab-bab di dalam buku ini akan

menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut.

Tak mudah mengelompokkan isi buku ke bab-bab yang dirancang, karena hampir setiap penulis-para pakar pendidikan, guru besar, dan pengajar bagi para calon

guru-menulis secara komprehensif, kalau tidak boleh dikatakan kompleks. Bab I (Pendahuluan) buku ini diisi Muchlas Samani, bukan saja karena dia yang

mencetuskan gagasan tentang perlunya pendidikan direkonstruksi, namun juga karena tulisannya mengandung muatan yang komplit tentang banyak aspek yang perlu dicermati. Informasi dan pemikiran Samani amat tepat membuka buku ini, yang kemudian dikuatkan oleh gagasan Budi Darma yang bersifat filosofis.

Bab II (Hakikat Pendidikan) memuat karya-karya yang mengandung pemikiran filosofis tentang apa itu pendidikan. Memang, sebelum membahas “pendidikan apa yang patut ditularkan” (mungkin jawaban yang sedang popular sekarang adalah: pendidikan karakter), perlu lebih dulu dipahami apa pendidikan itu. Pertanyaan ini dijawab dengan sangat baik oleh Warsono, Karti Soeharto, dan Agus Suprijono.

Kebijakan di bidang pendidikan yang menjadi tema utama Bab III, karya Toho Cholik Mutohir cukup komprehensif menyoroti kebijakan pendidikan di Indonesia saat ini. Tulisan Heny Subandiyah melengkapinya dengan refleksi ke masa lalu, yaitu pola pengajaran Taman Siswa. Kebijakan Pendidikan di masa lalu ini – Heny panjang

lebar memaparkan pola pendidikan Ki Hajar Dewantara dengan Tamansiswanya – memberi kita prespektif tentang posisi kita sekarang dan kemana arah ke

depan yang sebaiknya.

EditorKolasi

: Sirikit Syah dan Martadi: 298 hal, 21 cm

REKONSTRUKSI PENDIDIKAN

Katalog Perpustakaan Online bisa diakses melalui komputer anda, klik website http://perpustakaan:8080/kpk

(Bersambung ke hlm 2)

InfoPerpustakaan

Edisi 005/Mei 2015 | perpustakaan.kpk.go.id | perpustakaan:8080/kpk | ext. 8642

BUKU UTAMA

KOLEKSI TERBARU

Agama Mengajarkan Antikorupsi Asas, Teori & Praktek Hukum

Pidana Korupsi Bribes and Bribery in Business Corrupt City Corrupt City 2 Economics Business &

Accounting Review: Fraud

Tinjauan dari Berbagai Perspektif Forensic Fraud Fraud of The Century Republik Akal-akalan The Fraud of Money & Banking

Page 2: Edisi 005/Mei 2015 - acch.kpk.go.id · pembelajaran keterampilan menulis (Lies Amin Lestari), collaborative learning (Mustaji), hingga pembelajaran MIPA untuk siapa (Sri Poedjiastoeti)

Bab IV menjelaskan kondisi pendidikan dan pembelajaran di

Indonesia saat ini. Mulai dari persoalan pendidikan guru

(Martadi) hingga membangun mental prestatif (Ali Maksum)

dan perlunya meneliti (Djuli Djatiprambudi). Praktik

pembelajaran dengan berbagai persoalannya juga banyak

ditulis di bab ini, ada pendidikan karakter dalam ilmu PKK

(Luthfiyah Nurlela). Pendidikan karakter dalam

pembelajaran keterampilan menulis (Lies Amin Lestari),

collaborative learning (Mustaji), hingga pembelajaran MIPA

untuk siapa (Sri Poedjiastoeti).

Bab akhir buku ini diisi pemikiran-pemikiran tentang

pendidikan masa depan. Tujuh penulis memaparkan gagasan

mereka tentang bagaimana pendidikan masa depan sebaiknya.

Meskipun masing-masing penul is (Kisyani Laksono,

Roesminingsih, Hariyanto, Suyatno, Fabiola D Kurnia, Wahono

Widodo, dan Sirikit Syah) memiliki fokus dan gaya yang berbeda,

ternyata ada dua elemen yang bermiripan dari karya-karya mereka.

Elemen-elemen itu adalah perlunya bekal karakter yang baik dan

kepiawaian teknologi Informasi untuk manusia masa depan dalam

menjalani kehidupannya.

Mudah-mudahan buku ini dapat menambah dan memperkaya wawasan

pembaca serta dapat mendorong dilaksanakannya proses pendidikan yang

sebaik-baiknya. Semoga dapat mengilhami para pembaca untuk ikut

merancang dan merekonstruksi pendidikan di Indonesia.

REVIEW

Simak diskusi buku dalam program Kanal Buku setiap Jum’at (Minggu I) pk. 16.00 wib

di www.kpk.go.id/kanalkpk

[Seri] Belajar Menguasai EYD dengan Baik (3)Dalam edisi kali ini, akan diulas tentang penggunaan partikel. Partikel merupakan kata yang biasanya tidak dapat diderivasikan atau diinfleksikan, mengandung makna gramatikal dan tidak mengandung makna leksikal, termasuk di dalamnya artikel, preposisi, konjungsi, dan interjeksi. Biasanya partikel digunakan untuk mengungkapkan bentuk ingkar, penegas, dan tanya. Partikel ‐lah, ‐kah, dan ‐tah ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya, misalnya: ‐ Jakarta adalah ibukota Republik Indonesia. ‐ Apakah yang tersirat dalam surat itu? ‐ Apalah gunanya bersedih hati?

Yuk, simak terus seri belajar EYD berikutnya!

today A READER tomorrow

A LEADER

-Margaret Fuller -