eco effisiensi pemanfaatan energi alternatif biogas

18
TUGAS INDIVIDU ECO EFFICIENCY PEMANFAATAN LIMBAH DOMESTIK RUMAH TANGGA SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF MEMBUAT BIOGAS Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Dalam Mata Kuliah: EKOLOGI UMUM DOSEN : PROF. Dr. I MADE PUTRAWAN DISUSUN OLEH : NUR FADLI HAZHAR FACHRIAL NO REG : 7416100274

Upload: nur-fadli-hazhar-fachrial

Post on 25-Jun-2015

409 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Potensi Limbah Domestik Rumah Tangga Seperti sampah dapur, sayuran, buah-buahan dan sebagainya yang bersifat organik termasuk juga kotoran hewan dan manusia (feces) untuk Provinsi DKI Jakarta sangat fantastik, Limbah tersebut dapat mensubtitusi/menggantikan kebutuhan energi skala rumah tangga dengan mengubahnya menjadi Biogas. 1m3 biogas setara dengan 0,7 kg bensin sehingga masyarakat dapat memanfaatkan energi alternatif ini sekaligus membantu pemerintah mengurangi beban subsidi bahan bakar

TRANSCRIPT

Page 1: Eco Effisiensi Pemanfaatan Energi Alternatif Biogas

TUGAS INDIVIDU

ECO EFFICIENCY PEMANFAATAN LIMBAH DOMESTIK RUMAH

TANGGA SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF MEMBUAT BIOGAS

Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Dalam Mata Kuliah:EKOLOGI UMUM

DOSEN :

PROF. Dr. I MADE PUTRAWAN

DISUSUN OLEH :

NUR FADLI HAZHAR FACHRIAL

NO REG : 7416100274

PASCASARJANA

Page 2: Eco Effisiensi Pemanfaatan Energi Alternatif Biogas

PENDIDIKAN KEPENDUDUKAN DAN LINGKUNGAN HIDUP

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

TAHUN 2010

2

Page 3: Eco Effisiensi Pemanfaatan Energi Alternatif Biogas

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Aktivitas rumah tangga, sampah jalanan, pasar, perkantoran dan industri di

Provinsi DKI Jakarta menyisakan 6.000 ton sampah setiap harinya. Dinas Kebersihan

DKI Jakarta mencatat rumah tangga menjadi penyumbang terbesar sampah dengan

porsi 52,97 persen, pasar 4 persen, sekolah 5,32 persen, dan selebihnya perkantoran

dan industri sebesar 37,72 persen. Untuk skala Indonesia rata-rata penduduk

Indonesia pada tahun 2006 menghasilkan sampah sebesar 1,12 kg/kapita/orang

(Kementerian Lingkungan Hidup tahun 2008). Jenis sampah yang dihasilkan

bermacam-macam yang terbesar ialah jenis sampah organik 62 persen, selebihnya

berupa sampah anorganik seperti kertas 9 persen, plastik 14 persen, kaca 2 persen,

metal 2 persen, bahan textile 4 persen lain-lain 7 persen

Pengelolaan sampah di Indonesia masih tergolong rendah ini terbukti masih

banyaknya sampah yang dibuang tidak pada tempat yang seharusnya. Sampah yang

ditransfer ke pengelolaan akhir sampah di tahun 2006 baru mencapai 69 persen

selebihnya yang 31 persen, masyarakat Indonesia masih ada yang membuangnya ke

sungai 2,9 persen, dibakar 4,8 persen, dijadikan kompos 7,15 persen, ditanam/dikubur

9,6 persen dan lain-lain perlakukan 6,55 persen. Meskipun terdapat indikasi

peningkatan kesadaran terhadap kepedulian dalam membuang sampah sejak tahun

2001, namun angka 69 persen sampah yang di transfer ke pembuangan akhir itu

masih tergolong sangat kecil.

Pemanfaatan energi alternatif oleh masyarakat Indonesia masih kecil. Data

yang dikeluarkan Bank Dunia menyebutkan pada tahun 2005 penggunaan energi

untuk menghasilkan listrik di Indonesia 40,7 persen masih bersumber dari batu bara,

31,9 persen dari minyak bumi, hanya 8,4 persen berasal dari hydro (air) dan 13,8

persen dari Natural gas. Pemanfaatan Biogas sebagai energi alternatif selain dapat

3

Page 4: Eco Effisiensi Pemanfaatan Energi Alternatif Biogas

mengurangi penggunaan deposit karbon oleh bahan bakar fosil (minyak bumi dan

batu bara) juga mampu mengatasi permasalahan sampah domestik rumah tangga di

masyarakat.

Biogas adalah salah satu energi alternatif yang bersumber dari fermentasi

material organik mahluk hidup termasuk sampah organik, kotoran hewan dan

manusia oleh bakteri anaerob dalam wadah kedap udara. Kandungan biogas

merupakan campuran gas Metan 65 persen ,Karbondioksida 30 persen sedangkan gas

lainya seperti Nitrogen, Hidrogen, Oksigen Hidrogen Sufida total 5 persen. Potensi

untuk menghasilkan Biogas bersumber dari sampah organik dan kotoran hewan serta

manusia masih belum dimanfaatkan secara maksimal. Ini berarti potensi untuk

melakukan penghematan energi alternatif non fosil sangat terbuka luas dan

pengolahan sampah organik dimasyarakat diharapkan meningkat seiring dengan

keperdulian dan manfaat yang akan diperoleh dari Biogas itu.

Pemanfaatan Biogas dari limbah domestik rumah tangga sebagai upaya

penggunaan energi alternatif yang dapat diperbaharui (renewable energy) memiliki

nilai ekonomis sebagai hasil penghematan mengkonsumsi energi konvensional.

Limbah domestik seperti sampah organik dan kotoran manusia (sanitasi toilet)

maupun hewan mampu menghasilkan gas metan, besarnya potensi dari masing-

masing sumber organik itu berbeda-beda bergantung kepada parameter-parameter

pembentuk biogas. Untuk kotoran dari hewan seperti sapi memiliki potensi 0,9 m3

Biogas per 4 kg kotoran, tinja manusia (feces) berpotensi menghasilkan 0,18 m3

setiap 1kg feces. Sedangkan sampah organik (sayut-sayuran, buah-buahan, gandum,

beras) dapat diasumsikan sama dengan potensi biogas dari kotoran sapi,

Persentase penghematan dari penggunaan energi Biogas berbanding dengan

kebutuhan menyeluruh konsumsi penggunaan energi konvensional memberikan nilai

Eco Efficency penggunaan energi Biogas itu. Eco Efficiency adalah konsep yang

diusung sebagai bentuk tanggung jawab dunia bisnis menjaga kepentingan untuk

tetap memperoleh profit namun bertanggung jawab juga terhadap kelangsungan

lingkungan/ekologi. Jadi perbandingan nilai ekonomis melalui penghematan dan

4

Page 5: Eco Effisiensi Pemanfaatan Energi Alternatif Biogas

keberlangsungan usaha dalam memenuhi kebutuhan manusia. Bentuk Efisiensi yang

dilakukan berbeda-beda tidak dapat disamakan satu dengan lainya karena

kompleksnya keterkaitan satu entiti bisnis. Namun standarisasi telah ditentukan dari

definisi Eco Efficiency oleh WBCSD (World Business Council For Suistanable

Development)2000:

Eco-efficiency is achieved by the delivery of competitively-priced goods and

services that satisfy human needs and bring quality of life, while progressively

reducing ecological impacts and resource intensity throughout the life-cycle to a level

at least in line with the earth s estimated carrying capacity.In short, it is concerned

with creating more value with less impact.

Penggunaan Biogas sebagai energi alternatif merupakan salah satu aplikasi

tujuan Eco Efficiency dilihat dari sudut upaya penggunaan energi terbarukan dan

penghematan biaya. 1 m3 Biogas akan setara dengan menggunaan bensin sebesar 0,7

kg, atau menjalankan mesin berkemampuan 1 HP (HorsePower) selama 2 jam atau

sebagai bahan bakar truk dengan kapasitas angkut 3 ton sepanjang 2,8 Km, atau untuk

memasak 3 jenis makanan dengan porsi 5 -6 orang atau menghidupkan lampu pijar 60

-100 watt selama 6 jam atau digunakan menghasilkan listrik yang setara dengan 1,25

Kwatt (Consolidation of Information,Biogas HandBook, Prepared by Miss A

Mazumdar, Tata Energy Research Institute, UNESCO, 1982)

B. Perumusan masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas penulis mencoba

merumuskanya ke dalam bentuk rumusan masalah yaitu :

1. Apakah dengan pemanfaatan Biogas mampu

mengurangi permasalahan sampah di masyarakat?

2. Apakah dengan penggunaan Biogas memberikan

dampak secara ekonomi penghematan terhadap energi konvensional?

5

Page 6: Eco Effisiensi Pemanfaatan Energi Alternatif Biogas

3. Apakah dengan menggunakan Biogas memberikan nilai

Eco Efficiency terhadap keseluruhan kebutuhan konsumsi bahan bakar seperti

bensin ?

C. Tujuan

Tujuan penulisan makalah ini antara lain :

1. Memahami ratio perbandingan dari konsep Eco

Efficiency dan implikasi dalam kehidupan sehari-hari

2. Memahami pemanfaatan Biogas sebagai energi

alternatif yang bersifat terbarukan

3. Mampu menghitung besarnya nilai ekonomis

pemanfaatan Biogas dibanding penggunaan bahan bakar konvensional bensin

6

Page 7: Eco Effisiensi Pemanfaatan Energi Alternatif Biogas

BAB II

PEMBAHASAN

A. Potensi Biogas

1. Sampah organik di DKI Jakarta

Sebagai salah satu energi terbarukan potensi Biogas di masyarakat Indonesia

masih terbuka luas. Biogas adalah gas yang dapat diperoleh dari bahan-bahan organik

hasil fermentasi bakteri anaerob yang menghasilkan gas metan CH4. Karena bahan

bakunya dari sumber-sumber organik seperti kotoran hewan dan manusia, sisa-sisa

sampah dapur maka pemanfaatan Biogas dapat digunakan luas oleh masyarakat. Bagi

yang tinggal diperkotaan padat penduduk, dimana hewan peliharaan sapi tidak

mungkin dilakukan, bahan baku Biogas dapat memanfaatkan sampah yang bersifat

organik dan feces manusia.

Data diatas menunjukan penghasilan sampah harian tiap penduduk Indonesia

dengan komposisi jenis sampahnya. Pada tahun 2006 ternyata penghasilan sampah

oleh penduduk per hari mengalami menjadi 1,12 kg/hari/penduduk. Sedangkan

komposisi dapat diperlihatkan jenis sampah organik sebesar 62 persen, anorganik

kertas, plastik, kaca masing-masing 9, 14, 2 persen, logam, kulit berurutan 2 dan 4

persen serta lain-lain jenis 7 persen. Berdasarkan data BPS (Jakarta Dalam Angka

tahun 2009) penduduk Provinsi DKI Jakarta tahun 2008 tercatat sebesar 9,15 juta

jiwa. Potensi sampah yang dapat dihasilkan berarti 9,15 juta jiwa x 1,12

7

Page 8: Eco Effisiensi Pemanfaatan Energi Alternatif Biogas

kg/hari/penduduk = 10.248.000 kg/hari x 62% sampah organik =6.353.760 kg/hari

jenis sampah organik.

Untuk mengasilkan Biogas penulis mengasumsikan persamaan potensi

menghasilkan Biogas sampah dengan yang dihasilkan oleh kotoran ternak yaitu

sebesar 0,9m3/4kg berat kotoran. Ini berarti jumlah Biogas yang dapat dihasilkan oleh

penduduk DKI Jakarta adalah

2. Nilai Penghematan terhadap bahan bakar bensin

Penggunaan Biogas sebesar 1 m3 setara nilainya dengan penggunaan bahan

bakar bensin sebesar 0,7 kg (Mazumdar, 1982) . Asumsi 1dm3 = 1 kg berat jenis

bensin = 1 liter, dimana saat ini harga bensin subsidi sebesar Rp.4.500/liter berarti

1.429.596 m3 x 0,7 kg = 1.000.717 kg (liter) @ Rp.4.500 = Rp.4.503.227.400/hari

terbilang empat milyar lima ratus tiga juta dua ratus dua puluh tujuh ribu empat

ratus rupiah

3. Nilai penghematan transportasi pengangkutan sampah DKI Jakarta

Selain penghematan terhadap penggunaan Biogas, pemerintah DKI Jakarta

juga dapat menghemat biaya pengangkutan sampah masyarakat DKI Jakarta yang

selama ini di buang ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir) sampah Bantar Gebang

8

Page 9: Eco Effisiensi Pemanfaatan Energi Alternatif Biogas

Bekasi. Dengan besarnya biaya Tipping Fee per ton sebesar Rp.103.000 maka

besarnya biaya penghantaran sampah ke TPA Bantar Gebang adalah :

ton sampah

x 69% ditransfer ke TPA x Rp.103.000/ton = Rp.728.325.360/hari terbilang : tujuh

ratus dua puluh delapan juta tiga ratus dua puluh lima ribu tiga ratus enam puluh

rupiah.

4. Potensi Limbah Domestik Rumah Tangga DKI Jakarta

Limbah domestik rumah tangga merupakan limbah hasil sanitasi toilet rumah

tangga (feces) manusia. Data dibawah menunjukan besarnya potensi penghasil Biogas

tiap-tiap jenis material organik

Human excrement mampu memproduksi Max 1.060 cc/gr Feces dengan 58 %

dari Volatile Solid yang terurai. Atau rata-rata 610 cc/gr feces. Dari 0,5 kg rata-rata

berat feces manusia x 1.060 Max cc/gr x 58% x 0,3 m3 = 0,092 m3. atau dengan berat

9

Page 10: Eco Effisiensi Pemanfaatan Energi Alternatif Biogas

1 kg feces = 0,184 m3 Biogas. Potensi Biogas yang dapat dihasilkan oleh penduduk

DKI Jakarta yaitu 9,15 juta jiwa x 0,5 kg feces/penduduk x 0,092 m3 Biogas =

843.813 m3.

5. Nilai penghematan Biogas dari Limbah Domestik Rumah Tangga

Penduduk DKI Jakarta

Penggunaan Biogas sebesar 1 m3 setara nilainya dengan penggunaan bahan

bakar bensin sebesar 0,7 kg (Mazumdar, 1982). Asumsi 1dm3 = 1 kg berat jenis

bensin = 1 liter, dimana saat ini harga bensin subsidi sebesar Rp.4.500/liter berarti

843.813 m3 Biogas = 843.813 liter bensin x Rp. 4.500/liter = Rp. 3.797.158.500/hari

terbilang : tiga milyar tujuh ratus sembilan puluh tujuh juta seratus lima puluh

delapan ribu lima ratus rupiah.

B. Eco Efficiency Biogas dari Limbah Domestik Rumah Tangga DKI

Jakarta

Pemanfaatan energi Biogas diatas adalah salah satu upaya memanfaatkan

energi yang dapat diperbaharui (Renewable energy) secara agregrat di Provinsi DKI

Jakarta. Tentunya hitun-hitungan secara lebih rinci termasuk komponen investasi dan

pulangan yang diharapkan harus menjadi pertimbangan. Tetapi secara kasar diperoleh

nilai yang relatif cukup fantastik apabila hal ini terealisasi. Total penghematan

berdasarkan nilai uang dari 2 sumber bahan baku Biogas adalah Rp Rp.4.503.227.400

+ Rp.728.325.360 + Rp. 3.797.158.500 = Rp9.028.711.260/hari. Sedangkan nilai

material Bensin yang dapat dihemat adaah 1.000.717 liter + 843.813 liter = 1.844.530

liter.

Menurut WWF dengan biaya pembangkit listrik menggunakan bahan bakar

minyak sebesar Rp. 200.000.000 mampu menerangi (memenuhi kebutuhan DKI

Jakarta ) sebesar 1 jam dari total kebutuhan Daya listrik 5.500 MW/hari (229

MW/jam), mengurangi emisi karbon 284 ton, menyelamatkan lebih dari 284 pohon

serta menghasilkan Oksigen O2 bagi 568 orang.(Republika online 19 Maret 2009).

10

Page 11: Eco Effisiensi Pemanfaatan Energi Alternatif Biogas

Nilai Rp9.028.711.260/Rp.200.000.000 = 45 jam x 229 MW/jam = 10.337,8

MW apabila kebutuhan daya listrik nasional 27.500 MW (konsumsi daya listrik DKI

Jakarta 20 persen dari total konsumsi Listrik Nasional) dengan Biogas DKI Jakarta

saja sudah mampu mengcover lebih kurang 37,6 persen.

11

Page 12: Eco Effisiensi Pemanfaatan Energi Alternatif Biogas

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari pembahasan yang telah diuraikan maka kesimpulan yang dapat diperoleh

antara lain :

1. Pemanfaatan Biogas dengan bahan baku dari Limbah Domestik Rumah

Tangga mampu mengurangi permasalahan sampah jenis organik.

2. Pemanfaatan Biogas mampu menghemat bahan bakar konvesional (Bensin)

sebesar 1.844.530 liter.

3. Nilai Eco Efficiency yang berhasil dihemat menggunakan Biogas terhadap

penggunaan bensin yaitu 37,6 persen. Perhitungan ini berdasarkan konversi

nilai uang Rp. 9.028.711.260 /hari untuk membangkitkan listrik menggunakan

bahan bakar bensin terhadap kebutuhan listrik secara nasional.

B. Saran

1. Makalah ini hanya meninjau dari sudut telaah kepustakaan

saja, sehingga akan menjadi lebih bermakna apabila dilanjutkan dengan

penelitian ke lapangan

2. Area pembahasan dalam makalah ini terbatas hanya pada

persoalan Eco Efficiency pemanfaatan Biogas yang dikonversi kepada nilai

uang. Perlu kajian yang lebih detil dan menyeluruh terhadap persoalan yang

belum diungkap pada makalah ini.

3. Penulis memandang perlu untuk menjalin kerja sama dengan

pemegang kebijakan dalam penerapan pemanfaatan Biogas ini agar

masyarakat menjadi peduli dan ikut berpartisipasi mewujudkanya.

12

Page 13: Eco Effisiensi Pemanfaatan Energi Alternatif Biogas

DAFTAR PUSTAKA

BPS Statistik, Jakarta Dalam Angka, 2009

Consolidation of Information,Biogas HandBook, Prepared by Miss A Mazumdar,

Tata Energy Research Institute, UNESCO, 1982

Http://www.unesco.org/csi/pub/papers/mega10.htm

House, david, Biogas HandBook, Peace press, California, 1981

Http://www.republika.co.id/berita/breaking-news/nasional/09/03/19/38639-warga-

dki-diminta-matikan...

Lehni, Markus., World Business Council for Sustainable Development,

www.wbcsd.org, 2000

Meidiana, Christia., European Journal of Scientific Research ISSN 1450-216X

Vol.40 No.2 (2010), pp.199-210, © EuroJournals Publishing, Inc. 2010,

http://www.eurojournals.com/ejsr.htm

Ministry of Environment (2008). “Indonesian Domestic Solid Waste Statistics Year

2008”. MoE, Jakarta

Ministry of Environment (2005). “Indonesia Country Fact Sheet. Jakarta, Indonesia”.

MoE, Jakarta

United Nation of Development Program, (1987). “The Need for Solid Waste

Management”. ASEAN Report, UNDP Thailand

www.worldbank.org/environment/data

13