ecase saraf

3
GUILLAIN-BARRE SYNDROME PADA WANITA BERUSIA 31 TAHUN ABSTRAK Nama : Nn. Supiah Umur : 31 tahun Jenis kelamin : Perempuan Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Alamat : Megulung Kidul RT 01/01 Purworejo Tanggal Pemeriksaan : 23 Februari 2015 ISI Seorang wanita berusia 31 tahun datang ke IGD RSUD SH diantar keluarganya dengan keluhan kedua kaki dan tangannya terasa lemah dan berat seperti tidak bertenaga sejak 2 hari SMRS, keluhan ini disertai kesemutan pada ujung jari sampai telapak tangan dan kaki pasien. Awalnya 3 hari SMRS, pasien merasa kedua ujung ibu jari kaki dan tangan pasien terasa kesemutan. Keesokan harinya rasa kesemutan menjalar sampai ke kedua telapak kaki pasien dan diikuti oleh lemah anggota gerak bawah, dan menurut pasien rasa kesemutan juga menjalar ke telapak tangan disertai lemah anggota gerak atas. Rasa lemah tidak hilang setelah pasien beristirahat. Esoknya, 1 hari SMRS, saat pasien bangun tidur, kedua kakinya terasa berat untuk diangkat. Pasien mulai kesulitan berjalan, berjalan harus dipapah. Kedua tangannya juga terasa lemah, tidak kuat memegang gelas dan sendok. Badan terasa lemas. Pasien tidak mengeluhkan bicara pelo, bibir perot, kesulitan bernafas,

Upload: alvintari-amalya-safitri

Post on 17-Nov-2015

13 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

ecase

TRANSCRIPT

Guillain-Barre Syndrome pada Wanita berusia 31 Tahun

ABSTRAKNama: Nn. SupiahUmur : 31 tahunJenis kelamin: PerempuanPekerjaan: Ibu Rumah TanggaAlamat : Megulung Kidul RT 01/01 PurworejoTanggal Pemeriksaan: 23 Februari 2015

ISISeorang wanita berusia 31 tahun datang ke IGD RSUD SH diantar keluarganya dengan keluhan kedua kaki dan tangannya terasa lemah dan berat seperti tidak bertenaga sejak 2 hari SMRS, keluhan ini disertai kesemutan pada ujung jari sampai telapak tangan dan kaki pasien. Awalnya 3 hari SMRS, pasien merasa kedua ujung ibu jari kaki dan tangan pasien terasa kesemutan. Keesokan harinya rasa kesemutan menjalar sampai ke kedua telapak kaki pasien dan diikuti oleh lemah anggota gerak bawah, dan menurut pasien rasa kesemutan juga menjalar ke telapak tangan disertai lemah anggota gerak atas. Rasa lemah tidak hilang setelah pasien beristirahat. Esoknya, 1 hari SMRS, saat pasien bangun tidur, kedua kakinya terasa berat untuk diangkat. Pasien mulai kesulitan berjalan, berjalan harus dipapah. Kedua tangannya juga terasa lemah, tidak kuat memegang gelas dan sendok. Badan terasa lemas. Pasien tidak mengeluhkan bicara pelo, bibir perot, kesulitan bernafas, susah menelan, tersedak saat minum, sakit kepala, penurunan kesadaran, demam, diare, mual, muntah, batuk ataupun pilek. Pasien juga menyangkal adanya penyakit lain sebelum timbul keluhan. Buang air besar dan buang air kecil seperti biasa. Pasien dalam masa nifas, riwayat postpartum 40 hari SMRS di bidan. Pasien menyangkal adanya riwayat sakit serupa sebelumnya, riwayat demam, trauma, riwayat batuk, pilek, atau sakit tenggorok, riwayat kencing manis, hipertensi, stroke, riwayat infeksi telinga, gigi, diare, infeksi saluran kencing, sariawan, riwayat vaksinasi baru-baru ini, riwayat benjolan, operasi tumor/disinar/radioterapi. Di keluarga pasien pun tidak ada yang mengeluh keluhan serupa pasien. Pada pemeriksaan Fisik, Vital sign, KU : baik, kesadaran : composmentis E4V5M6. Vital sign, TD: 120/80, nadi 80x/menit, respirasi 24x/menit, suhu afebris. Pemeriksaan fisik lainnya dalam batas normal. Pemeriksaan neurologi: fungsi luhur: dbn, meningeal sign (-), saraf kranial dbn, kekuatan motorik ekstremitas superior 3/3/3 3/3/3 inferior 3/3/3 3/3/3, tonus normal,trofi: eutrofi, refleks fisiologi menurun pada kedua ekstremitas inferior, refleks patologi tidak ditemukan, pemeriksaan sensorik: gloves and stocking parestesia, fungsi kognitif dan otonom dbn.

DIAGNOSADiagnosis Klinis : tetraparese flaccidDiagnosis Topik : radiks n. spinalis dan saraf tepiDiagnosis Etiologi : autoimun (susp. Guillain-Barre Syndrome)

TERAPIFarmakoterapi : Infus RA 16tpm, Infus Aminofluid 500 cc/hari, Inj. Mecobalamin 2 x 500 mcg, Inj. Metilprednisolon 2 x 125 mg, Inj. Ranitidin 2 x 1 ANon Farmakoterapi : Motivasi keluarga untuk penjelasan tentang penyakit yang dialami pasien serta prognosisnya, menjelaskan kepada keluarga tentang terapi serta fisioterapi yang harus dilakukan.

DISKUSIKESIMPULANREFERENSI

PENULISAlvintari Amalia Safitiri (20090310050). Bagian Ilmu Syaraf RSUD Saras Husada, Kab.Purworejo, Jawa Tengah.Dokter Pembimbing :dr. Murgyanto, Sp S