ebs study about surgical waiting room of gbpt dr. soetomo

47
Interaksi Ruang Tunggu Operasi dengan Perilaku Penggunanya Studi Kasus: Ruang Tunggu Operasi Gedung Bedah Pusat Terpadu RSU Dr. Soetomo Surabaya Skripsi Mehdia Iffah Nailufar 0610653031 July 22 nd ‘10

Upload: mehdia-iffah-nailufar

Post on 21-Jun-2015

327 views

Category:

Education


1 download

DESCRIPTION

This is a 47 slides that change my life. My thesis presentation for bachelor degree. The research was based on environtmental behavior study

TRANSCRIPT

Page 1: EBS study about Surgical Waiting Room of GBPT Dr. Soetomo

Interaksi Ruang Tunggu Operasi denganPerilaku Penggunanya

Studi Kasus: Ruang Tunggu Operasi Gedung Bedah Pusat TerpaduRSU Dr. Soetomo Surabaya

Skripsi

Mehdia Iffah Nailufar0610653031

July 22nd ‘10

Page 2: EBS study about Surgical Waiting Room of GBPT Dr. Soetomo

BAB IPENDAHULUAN

Page 3: EBS study about Surgical Waiting Room of GBPT Dr. Soetomo

LatarBelakang

RSU Dr. Soetomo padat pasien

22 Kamar Operasi di GBPT, 6 Kamar di IRD

Page 4: EBS study about Surgical Waiting Room of GBPT Dr. Soetomo

Setidaknya berlangsung ±40 operasi setiap hari

Ditunjang dengan ruang tunggu yang memberikan

kenyamanan

(Laporan OP GBPT Maret 2010)

Page 5: EBS study about Surgical Waiting Room of GBPT Dr. Soetomo

Penunggu tidak mengetahui keadaan pasien di dalam R.Operasi

Berbagai perasaan muncul. Cemas, resah, tegang, memikirkan

apakah pasien mendapatkan penanganan yang baik, pasrah dan berharap akan kelancaran

operasi serta kesembuhan pasien bahkan memikirkan biaya operasi.

Menunggu salah satu aspek psikologis

pengunjung RS terutama pasien

Page 6: EBS study about Surgical Waiting Room of GBPT Dr. Soetomo

•Ruang tunggu keluarga pasien GBPT ada 2 di luar gedung dan

seringkali penuh

•Ruang tunggu pasiensering dipakai penunggu•Tidak terdapat fasilitas yang mendukung kenyamanan pasien seperti rak baca, air minum, telepon umum

• Daerah asal dan budaya penunggu mempengaruhi perilakunya.

•Ruang tunggu GBPT kurang mendukung kenyamanan penunggu

(Greene, 1996)

Page 7: EBS study about Surgical Waiting Room of GBPT Dr. Soetomo

IdentifikasiMasalah

•Ruang tunggu yang nyaman memfasilitasi penunggu pasien dapat dikaji lebih lanjut

•Budaya dan daerah asal pengunjung mempengaruhi perilaku diperlukan fasilitas yang mewadahi aktivitas

•RSU Dr. Soetomo Surabaya belum mempertimbangkan dengan matang fasilitas yang mengakomodasi penunggu pasien

•Perabot dan fasilitas lain di ruang tunggu operasi perlu diperhatikan untuk mengakomodasi penunggu

Page 8: EBS study about Surgical Waiting Room of GBPT Dr. Soetomo

RumusanMasalah“ruang tunggu operasi yang mengakomodasi

perilaku penggunanya”

BatasanMasalah•ruang-ruang yang digunakan untuk menunggu di GBPT RSU Dr. Soetomo Surabaya• Ditekankan pada perilaku pengguna ruang tunggu operasi GBPT TujuanPenelitian

Menjelaskan interaksi lingkungan fisik ruang tunggu dengan perilaku penggunanya untuk mengetahui karakteristik lingkungan

fisik ruang tunggu operasi yang mengakomodasi perilaku penunggu pasien operasi pada saat menunggu proses operasi

DefinisiOperasional

ManfaatPenelitian• Pengembangan ilmuArsitektur dan Perilaku•Pertimbangan dalam merancang ruang tunggu operasi•Mendukung kenyamanan pengguna ruang tunggu operasi

Page 9: EBS study about Surgical Waiting Room of GBPT Dr. Soetomo

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

Page 10: EBS study about Surgical Waiting Room of GBPT Dr. Soetomo

TinjauanRuangTungguOperasi

Aktivitas menunggumemberikan tekanan. Terjadi di berbagai tempat di rumah sakitmenuntut

kenyamanan ruang tunggu.

Ruang tunggu yang memenuhi standar-standar rumah sakit antara lain: ruang tunggu yang nyaman, tenang, fasilitas yang memadai misalnya televisi, kursi,

air minum dan sebagainya.(Janet Carpman and Myron Grant, 1993)

Untuk mengakomodasikan penunggu, ruang tunggu sebaiknya: berukuran lebih lebar. tempat duduk, perabot yang mendukung.(Janet Carpman and Myron Grant, 1993)

Page 11: EBS study about Surgical Waiting Room of GBPT Dr. Soetomo

Dalam penelitian perilaku-lingkungan, hubungan perilaku dan lingkungan adalah salah satu unit yang

dipelajari dalam keadaan saling terkait

Informasi terkini keadaan pasien sangat dibutuhkan bagi penunggu pasienruang tunggu dekat dengan ruang perawat atau ruang informasi pasien.

TinjauanRuangTungguOperasi

(www.st.vincenthealth.com. Surgery waiting room. diakses tanggal 04 Maret 2010)Tatanan ruang mempengaruhi perilaku

manusia dalam bersosialisasi. Ruang Sosiopetal dan Ruang Sociofugal adalah

jenis tatanan ruang yang mendukung dan tidaknya aktivitas sosial manusia dalam

membentuk ruang personal.(Laurens, 2004)

Page 12: EBS study about Surgical Waiting Room of GBPT Dr. Soetomo

TinjauanAkomodasi

Akomodasi berhubungan dengan suatu objek atau rancangan arsitektur definisi dari kata akomodasi yaitu

menyesuaikan, memenuhi kebutuhan, memfasilitasi sesuatu.Pada ruang tunggu dengan tekanan lebih tinggi, bentuk akomodasi ada fasilitas pendukung dengan kenyamanannya termasuk ergonominya.aksesibilitas mudah, lokasi mudah terhubung dengan ruang lain, kedekatan dengan ruang yang memberikan informasi terkini tentang pasien.(Janet Carpman and Myron Grant, 1993)

Manusia membutuhkan tempat atau ruang untuk beristirahat, untuk menghindari tekanan dari

aktivitasnya. Kebutuhan yang paling utama dari orang-orang tersebutsebuah personal space dengan suasana yang tenang, terpisah dengan ruang-

ruang yang padat aktivitas, didukung dengan adanya sesuatu yang natural seperti air, tumbuhan

yang memberikan ketenangan.

(Day, 1990)

Page 13: EBS study about Surgical Waiting Room of GBPT Dr. Soetomo

TinjauanPerilakuPenggunaBehaviorSetti

ngBehavior setting menurut Roger Barker adalah kombinasi stabil aktivitas dan tempat, terdiri dari:• Pola tetap dari suatu perilaku (a standing pattern of behavior),• Tata lingkungan tertentu (millieu),• Spatio terbentuk berdasarkan pelaku dan aktivitas yang terjadi,• Hubungan kongruen antara pola perilaku dan millieu (synomorphy), • Waktu tertentu (temporal)

(Laurens, 2004)(Barker dalam Lang, 1987)

Page 14: EBS study about Surgical Waiting Room of GBPT Dr. Soetomo

TinjauanPerilakuPengguna

Kondisi penunggu pasien operasi lebih cemas dibandingkan penunggu pasien rawat jalan.

Kegelisahandiketahui dari tingkah laku atau gerak-gerik seseorang dalam situasi tertentu.

Gejala tingkah laku misalnya: mondar-mandir sambil menundukkan kepala, memandang jauh ke depan sambil

mengepalkan tangan, duduk termenung sambil memegang kepala, duduk dengan wajah murung atau sayu, malas bicara, dll.

Respon psikologis terhadap kecemasan:Perilaku; Gelisah, tremor, gugup, bicara cepat dan

tidak ada koordinasi, menarik diri, menghindar

(Freud, 1993)

Page 15: EBS study about Surgical Waiting Room of GBPT Dr. Soetomo

PenelitianSebelumnya

Penelitian yang berjudul Human-Environment Relationship Study of Waiting Areas in Hospitals oleh Wan Mariah Wan Harun dan Fuziah

Ibrahim dari Universitas Sains Malaysia menjelaskan bagaimana perilaku menunggu mempengaruhi desain ruang tunggu di beberapa ruang tunggu bagian rawat jalan di beberapa rumah sakit di Malaysia

Penelitian oleh beberapa peneliti di University of Utahmengamati perilaku orang-orang yang sedang menunggu di ruang

tunggu rumah sakit melalui observasi dan wawancara.Difokuskan pada ukuran ruang, aktivitas yang terjadi,

elemen yang mendukung aktivitas tersebut dan mengobservasi perilaku pasien di beberapa lobi

ruang-ruang rumah sakit dan hubungannya dengan desain dan lingkungan sekitarnya

Page 16: EBS study about Surgical Waiting Room of GBPT Dr. Soetomo

BAB IIIMETODE PENELITIAN

Page 17: EBS study about Surgical Waiting Room of GBPT Dr. Soetomo

RancanganPenelitian

Menggunakan observasi yang menggunakan recording device dengan behavior mapping dipadukan dengan wawancara tidak terstruktur.

Penelitian induktif-deskriptif. fenomenologiMetode yang akan dipakai ini adalah menggunakan studi kasus

LokasiPenelitian

GBPT RSUDr. Soetomo

Page 18: EBS study about Surgical Waiting Room of GBPT Dr. Soetomo

LokasiPenelitian

Page 19: EBS study about Surgical Waiting Room of GBPT Dr. Soetomo

FokusPenelitian

Fokus perilaku penunggu, aktivitas apa saja yang dilakukan pada saat menunggu dan bagaimana pengaruh

lingkungan fisik ruang tunggu dan penunjangnya terhadap perilaku penggunanya.

WaktuPenelitianNo. Tanggal Kegiatan

1. Maret 2010 Perijinan (Pengajuan Proposal)

2. Maret 2010 Mengumpulkan data sekunder

3.29 Maret – 19 April 2010

Observasi Setting dan perilaku penggunanya

4. April 2010Wawancara tidak terstruktur dengan pengguna ruang tunggu

5. Mei 2010Analisis interaksi desain ruang tunggu operasi dengan penggunanya

Waktu penelitian untuk pengamatan dilakukan pada hari kerja yaitu hari senin- jum’at. 07.00-16.00

Page 20: EBS study about Surgical Waiting Room of GBPT Dr. Soetomo

UnitAmatanPenelitian

UnitAnalisisPenelitian

UnitInformasiPenelitian

a. Lingkungan Fisik :ruang-ruang yang dipakai penunggu pasien operasi pada saat dengan mengamati dan menganalisis dimensi, letak,

material tempat duduk, pembatas ruang (dinding, pagar, kaca), jenis, dimensi lantai seta elemen

lainnya.b. PelakuIndividu dan Kelompok, aktivitas menunggu,

waktu.

Page 21: EBS study about Surgical Waiting Room of GBPT Dr. Soetomo

KarakteristikPelaku Sampel yang diamati tersebut berjumlah 21 orang untuk 12 pengamatan.

No. Pelaku Jumlah Orang

1. Kelompok 2

2. Kelompok 2P + 1W

3. Kelompok 1P + 1W

4. Individu 1

5. Individu 1

6. Kelompok 1P + 1W

7. Kelompok 1P + 1W

8. Kelompok 1P + 1W

9. Individu 1

10. Individu 1

11. Kelompok 1P + 2W

12. Individu 1

Jumlah 21Keterangan:P : PriaW: Wanita

Page 22: EBS study about Surgical Waiting Room of GBPT Dr. Soetomo

• Tahap Persiapan• Tahap Pengumpulan Data: dokumen Observasi

Metode recording behavior mapping: place centered map dan person centered map serta foto dan video.Wawancara tidak terstruktur• Tahap Pengolahan Data

• Tahap Analisis-Analisis Kondisi Eksisting lokasi penelitian (setting) yang dipilih- Analisis perilaku sebagai hasil dari interaksi dengan setting- Analisis terhadap kesimpulan yang diperoleh dengan teori

TahapanPenelitian

Peneliti dan Orang (obyek penelitian)

InstrumenPenelitian

Page 23: EBS study about Surgical Waiting Room of GBPT Dr. Soetomo

BAB IVHASIL dan PEMBAHASAN

Page 24: EBS study about Surgical Waiting Room of GBPT Dr. Soetomo

HasilPengamatanKondisiFisikObyekPengamatanDeskripsi Fisik Ruang Tunggu Operasi RSU Dr. Soetomo Surabaya

Unit analisis penelitian, area yang digunakan untuk menungguArea untuk menunggu operasi

Page 25: EBS study about Surgical Waiting Room of GBPT Dr. Soetomo

Ruang Tunggu Dalam Gedung

Ruang Tunggu Keluarga

RuangAdministrasi

RuangPengurusanBerkasPosSatpam/Ruang Informasi

RuangTungguPasien

RuangTunggu Admnistrasi

Ruangkeluar-masukPasien

TerasDepanGBPT

Kantin

ToiletUmum

Ruang Tunggu di Luar Gedung

Koridor

Page 26: EBS study about Surgical Waiting Room of GBPT Dr. Soetomo
Page 27: EBS study about Surgical Waiting Room of GBPT Dr. Soetomo
Page 28: EBS study about Surgical Waiting Room of GBPT Dr. Soetomo
Page 29: EBS study about Surgical Waiting Room of GBPT Dr. Soetomo

HasilPengamatan Pola Perilaku Penunggu Pasien Operasi

Terjadi berulang-ulang membentuk suatu pola perilaku.

Dari pola perilakudapat dilihat hubungannya dengan kualitas sebuah ruang tunggu

1. Pola satu, tetap berada di dekat area informasi/pos satpam.

PolaPerilakuPenungguSecaraKhusus

2. Pola dua, mencari tempat agak jauh dari namun tetap dekat dari pos informasi.

Page 30: EBS study about Surgical Waiting Room of GBPT Dr. Soetomo

PolaPerilakuPenungguSecaraUmum

Page 31: EBS study about Surgical Waiting Room of GBPT Dr. Soetomo
Page 32: EBS study about Surgical Waiting Room of GBPT Dr. Soetomo
Page 33: EBS study about Surgical Waiting Room of GBPT Dr. Soetomo
Page 34: EBS study about Surgical Waiting Room of GBPT Dr. Soetomo

Kembali ke Rawat Inap atau Pulang

Page 35: EBS study about Surgical Waiting Room of GBPT Dr. Soetomo

Dari analisis data, terdapat dua pola perilaku menunggu pasien operasi, dekat dengan pos

informasi dan agak jauh dari pos informasi dan pada masing-masing pola tersebut terlihat bahwa pada saat menunggu pasien operasi perilakunya

adalah duduk, berdiri dan berjalan yang mempengaruhi sebuah desain ruang tunggu

operasi.

Page 36: EBS study about Surgical Waiting Room of GBPT Dr. Soetomo

Interaksi Lingkungan Fisik Ruang Tunggu Operasi dengan Perilaku Menunggu Operasi dengan Duduk di Tempat Duduk

Rekomendasi penataan tempat duduk di ruang tunggu berukuran 3x5 m²

Page 37: EBS study about Surgical Waiting Room of GBPT Dr. Soetomo

Ruang tunggu dekat dengan ruang pasien keluar-masuk operasi, susunan bangku yang

memudahkan mereka segera bergerak pada saat dipanggil dan kenyamanan pada saat menunggu.

Material bersifat natural, model tempat duduk tanpa sekat dan menyatu untuk penunggu yang duduk berkelompok dan menunggu seorang diri

dengan atau tanpa berinteraksi dengan penunggu lain. Ukuran tempat duduk yang lebar

serta pemberian sandaran cukup membantu menenangkan.

Tatanan tempat duduk berhadapan dan memungkinkan untuk tempat duduk berkelompok minimal 2 orang. Bentuk ruang yang mendukung terbentuknya ruang sosiopetal seperti lengkung

dan persegi.

Day, 1990 Harun & Ibrahim, 2008 Freud, 1993 Laurens, 2004

Penunggu duduk di tempat duduk dengan berinteraksi dan melakukan aktivitasnya. Posisi

duduk berubah-ubah dan kadang berpindah tempat.

Page 38: EBS study about Surgical Waiting Room of GBPT Dr. Soetomo

Interaksi Lingkungan Fisik Ruang Tunggu Operasi dengan Perilaku Menunggu Operasi dengan Duduk di Elemen Selain Tempat Duduk

Penunggu mengubah tempat duduk untuk dapat duduk di lantai

Disediakan beberapa tempat duduk dalam satu bangku pada teras. Ruang khusus untuk

penunggu yang memilih duduk di lantai dengan disediakan alas untuk duduk di bawah dan

fasilitas pendukung lain seperti televisi, rak baca dan air minum. Ruang tersebut tetap dekat

dengan ruang informasi atau disediakan fasilitas pendukung lain seperti pengeras suara untuk

panggilan bagi keluarga pasien operasi.

Day, 1990 Harun & Ibrahim, 2008 Freud, 1993 Laurens, 2004

Page 39: EBS study about Surgical Waiting Room of GBPT Dr. Soetomo

Interaksi Lingkungan Fisik Ruang Tunggu Operasi dengan Perilaku Menunggu Operasi dengan Berdiri Bersandar

a) Penunggu bersandar pada kolomb) Penunggu bersandar pada pagar

a b

Kekokohan elemen pembatas ruang serta materialnya perlu dipertimbangkan untuk

kemungkinan penunggu yang bersandar pada elemen tersebut. Sebisa mungkin diberi sentuhan

natural untuk mendukung kenyamanan.Dinding koridor difinishing dengan keramik atau material lain yang mudah dibersihkan dan dapat

menjaga kelembaban.Lantai berwarna terang dan menenangkan.

Bertekstur halus namun tidak licin.

Day, 1990 Harun & Ibrahim, 2008 Freud, 1993 Laurens, 2004

Page 40: EBS study about Surgical Waiting Room of GBPT Dr. Soetomo

Interaksi Lingkungan Fisik Ruang Tunggu Operasi dengan Perilaku Menunggu Operasi dengan Berdiri tanpa Bersandar

a ba) Penunggu melihat keadaan di dalam dari kaca pembatas

b) Penunggu berdiri di teras depan dan melihat ke dalam melalui pintu kaca

Ruang tunggu yang dirancang di luar gedung pasien operasi, menghadap ke dalam gedung atau ruang persiapan operasi atau ruang pasien keluar dari

operasi. Pembatas ruang dalam dengan ruang luar bermaterial kaca dan dekat

dengan pos informasi.Finishing lantai dengan warna-warna ini

menenangkan dan memberikan rasa nyaman tanpa mengganggu pandangan

penunggu dan pengguna yang lain.Peneduh dengan pencahayaan yang cukup.

Day, 1990 Harun & Ibrahim, 2008 Freud, 1993 Laurens, 2004

Page 41: EBS study about Surgical Waiting Room of GBPT Dr. Soetomo

Interaksi Lingkungan Fisik Ruang Tunggu Operasi dengan Perilaku Menunggu Operasi dengan Berjalan

ke Arah Lebih TenangLantai keramik dengan warna terang dan

bertekstur halus lantai ubin dan tidak licin.Adanya sesuatu yang dapat meminimalisir

ketegangan seperti sesuatu yang natural dapat berupa unsur alam seperti air, tumbuhan atau

finishing dari interior ruang. Elemen air dan tumbuhan dapat diwujudkan dalam adanya taman atau aksesoris elemen arsitektural

penambah interior.Interaksi Lingkungan Fisik Ruang Tunggu Operasi dengan Perilaku Menunggu Operasi dengan Berjalan di

Sekitar Pos InformasiPos Keamanana tidak menjadi satu dengan pos

informasi.Letak pos informasi dengan ruang tunggu

keluarga berdekatan. Letaknya tidak tepat di depan pintu masuk.

Ruang yang cukup luas di sekitar pos informasi diperlukan untuk penunggu beraktivitas di area

tersebut.

Page 42: EBS study about Surgical Waiting Room of GBPT Dr. Soetomo

1. Jumlah penunggu, baik kelompok maupun individu, turut mempengaruhi perilakunya pada saat menunggu pasien operasi.

2. Budayaperilakudesain sebuah ruang tunggu operasi

3. Perilaku yang terjadi pada pola perilaku menunggu pasien operasi yaitu perilaku menunggu dengan duduk, berdiri dan berjalan.

4. Elemen yang mempengaruhi perilaku menunggu dengan duduk :tempat duduk yang nyaman, ruang lebar, pembatas ruang luar dan ruang dalam bermaterial transparan, tempat duduk dihadapkan ke dalam gedung dan dekat dengan ruang informasi, tempat duduk yang lebar tanpa sekat disusun berhadapan, ada ruang yang mewadahi aktivitas penunggu yang memilih duduk di lantai.

Kesimpulan

Page 43: EBS study about Surgical Waiting Room of GBPT Dr. Soetomo

5. Elemen yang mempengaruhi perilaku penunggu pada saat berdiri yaitu material pembatas yang keras dengan warna gelap di bagian bawah, lantai dengan tekstur halus namun tidak licin dan dengan warna yang terang, peneduh yang menaungi aktivitas mereka namun tidak bersifat tertutup, adanya unsur natural.

6. Elemen yang mempengaruhi perilaku penunggu pada saat berjalan yaitu lantai dengan tekstur halus namun tidak licin dan ruang cukup lebar di area pos informasi.

Saran

1. Setiap rumah sakit sebaiknya mempertimbangkan dengan matang ruang tunggu khususnya ruang tunggu operasi yang berisi dengan penunggu yang tekanannya lebih tinggi dibandingkan dengan penunggu di ruang lain.

2. Penelitian selanjutnya diharapkan meneliti lebih dalam mengenai perilaku yang dipengaruhi gender.

Page 44: EBS study about Surgical Waiting Room of GBPT Dr. Soetomo

Thanks for YourAttention and Appreciation

Page 45: EBS study about Surgical Waiting Room of GBPT Dr. Soetomo

Daftar Pustaka

Carpman, Janet R. & Grant, Myron A. 1993. Design That Cares, Planning Health

Facilities for Patient and Visitors (2nd Edition). San Fransisco: American Hospital

Publishing.

Day, Christoper. 1990. Places of The Soul: Architecture and Environmental Design as a

Healing Art. The Aquarian Press.

Donald, A. Norman. 2008. The Psychology of Waiting Lines. www.jnd.org

[email protected] (diakses tanggal 25 Februari 2010).

Felix, Ferdinand. Aspek-aspek Psikologi Pasien di RS. Pdf. (diakses tanggal 25

Februari 2010).

Freud, Sigmund. 1993 dalam Gerald Corey, Theory and Practice of Counseling and

Psichotherapy,(terjemahan Mulyarto),IKIP Semarang Press, Semarang 1995.

Page 46: EBS study about Surgical Waiting Room of GBPT Dr. Soetomo

Daftar Pustaka

Greene, Thomas C., Bell, Paul A., etc. 1996. Environmental Psychology. United

States of America :Harcourt Brace College Publisher.

Groat, Linda & Wang, David. 2002. Architectural Research and Methods. Canada:

John Wiley & Sons, Inc.

Haryadi, Setiawan, B. 1995. Arsitektur Lingkungan dan Perilaku: Suatu pengantar ke

teori, metodologi dan aplikasi. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan

Harun, Wan Mariah Wan & Ibrahim, Fauziah. 2008. Human-Environment

Relationship Study of Waiting Areas in Hospitals. University Sains Malaysia.

Lang, Jon. 1987. Creating Architectural Theory. New York: Van Nostrand Reinhold

Company.

Laurens, Joyce Marcella. 2004. Arsitektur dan Perilaku Manusia. Jakarta: Grasindo

Page 47: EBS study about Surgical Waiting Room of GBPT Dr. Soetomo

Daftar Pustaka

Lawson, Bryan. 2001. The Language of Space. Oxford: Architectural Press.

The American Institute of Architects. 2001. Guidelines for Design and Construction

of Hospital and Health Care Facilities. New York, Washington DC.

Unknown researchers University of Utah. Typical Waiting Behaviour. Dalam

Carpman, Janet R. & Grant, Myron A. 1993. Design That Cares, Planning Health

Facilities for Patient and Visitors (2nd Edition). San Fransisco: American Hospital

Publishing.

Zeisel, J. 1981. Inquiry by Design: Tools for Environment Behaviour Research.

Monterey, CA: Brooks/Cole.

www.st.vincenthealth.com. Surgery waiting room. (diakses tanggal 04 Maret 2010).

www.metropolis.infogue.com (diakses tanggal 08 Februari 2010).