ebook_terapi gelombang otak
DESCRIPTION
terapiTRANSCRIPT
Pag
e1
Teknologi terapi gelombang otak sudah lama dirasakan
manfaatnya untuk meningkatkan potensi diri dan
mengatasi berbagai masalah, namun sangat disayangkan
teknologi ini masih terlihat begitu asing untuk kebanyakan
masyarakan Indonesia dikarenakan minimnya informasi
dan faktor kelangkaan produk tersebut di tanah air.
Namun sebenarnya masyarakat di Eropa dan Amerika
sudah banyak yang mengenal aplikasi teknologi gelombang
otak dan mereka gunakan untuk meningkatkan
kemampuan dan menyelesaikan masalah mereka.
Bahkan beberapa trainer dan guru-guru yang mengajarkan
ilmu transformasi dan pengembangan diri seperti NLP,
ESQ, Hypnotis juga memanfaatkan teknologi ini untuk
mendukung keberhasilan mereka, sebut saja Erbe Sentanu,
Tung Desem Waringin, Rhonda Byrne, Antony Robbin,
Maxwell Maltz, Tony Buzan, dan masih banyak lagi.
Pag
e3
Memahami Terapi Gelombang Otak
Apa itu Gelombang Otak?
Otak Anda terdiri dari milyaran sel otak yang disebut neuron. Setiap neuron saling berkomunikasi
(menjalin hubungan) dengan memancarkan gelombang listrik. Gelombang listrik yang dikeluarkan oleh
neuron dalam otak inilah yang disebut "gelombang otak" atau brainwave. Jadi yang disebut gelombang
otak adalah "arus listrik" yang dikeluarkan oleh otak. Apabila otak tidak lagi mengeluarkan gelombang
otak, maka kita tahu bahwa otak tersebut sudah mati.
Gelombang otak bisa diukur dengan peralatan Electroencephalograph (EEG). Diketahui bahwa
frekuensi gelombang otak yang dihasilkan oleh neuron bervariasi antara 0-30 Hz dan digolongkan
menjadi gelombang delta, theta, alpha dan beta. Setiap gelombang punya karakteristik yang berbeda-
beda serta menandakan kondisi mental seseorang.
Ilustrasi gelombang listrik (brainwave) yang
dikeluarkan oleh neuron otak.
Grafik gelombang otak dari Delta hingga Beta.
Berikut ini adalah penjelasan singkat mengenai karakteristik empat jenis gelombang otak yang
umumnya muncul pada setiap orang.
Gelombang Beta: Waspada, Konsentrasi.
Kondisi gelombang otak Beta (13-30 Hz) menjaga pikiran kita tetap tajam dan terfokus. Dalam
kondisi Beta, otak Anda akan mudah melakukan analisis dan penyusunan informasi, membuat koneksi,
dan menghasilkan solusi-solusi serta ide-ide baru. Beta sangat bermanfaat untuk produktivitas kerja,
belajar untuk ujian, persiapan presentasi, atau aktivitas lain yang membutuhkan konsentrasi dan
kewaspadaan tinggi.
Gelombang Alpha: Kreativitas, Relaksasi, Visualisasi
Gelombang otak Alpha (8-13 Hz) sangat kontras dibandingkan dengan kondisi Beta. Kondisi relaks
mendorong aliran energi kreativitas dan perasaan segar, sehat. Kondisi gelombang otak Alpha ideal
untuk perenungan, memecahkan masalah, dan visualisasi, bertindak sebagai gerbang kreativitas kita.
Gelombang Theta: Relaksasi mendalam, Meditasi, Peningkatan Memori
Lebih lambat dari Beta, kondisi gelombang otak Theta (4-8 Hz) muncul saat kita bermimpi pada tidur
ringan. Atau juga sering dinamakan sebagai mengalami mimpi secara sadar. Frekuensi Theta ini
dihubungkan dengan pelepasan stress dan pengingatan kembali memori yang telah lama. Kondisi
“senjakala” (twilight) dapat digunakan untuk menuju meditasi yang lebih dalam, menghasilkan
peningkatan kesehatan secara keseluruhan, kebutuhan kurang tidur, meningkatkan kreativitas dan
pembelajaran.
Gelombang Delta: Penyembuhan, Tidur Sangat Nyenyak.
Kondisi Delta (0.5-4 Hz), saat gelombang otak semakin melambat, sering dihubungkan dengan
kondisi tidur yang sangat dalam. Beberapa frekuensi dalam jangkauan Delta ini diiringi dengan
pelepasan hormon pertumbuhan manusia (Human Growth Hormone), yang bermanfaat dalam
Pag
e5
penyembuhan. Kondisi Delta, jika dihasilkan dalam kondisi terjaga, akan menyediakan peluang untuk
mengakses aktivitas bawah sadar, mendorong alirannya ke pikiran sadar. Kondisi Delta juga sering
dihubungkan dengan manusia-manusia yang memiliki perasaan kuat terhadap empati dan intuisi.
Pandangan keliru yang selama ini ada dalam benak banyak orang adalah otak hanya menghasilkan satu
jenis gelombang pada suatu saat. Saat kita aktif berpikir kita berada pada gelombang beta. Kalau kita
rileks kita berada di alfa. Kalau sedang melamun, kita di theta. Dan, kalau tidur lelap kita berada di
delta. Pandangan itu salah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada suatu saat, pada umumnya, otak
kita menghasilkan empat jenis gelombang secara bersamaan, namun dengan kadar yang berbeda.
Misalnya dalam kondisi tidur, otak kita lebih banyak memproduksi gelombang delta, tapi tetap
memproduksi theta, alpha dan beta walaupun kadarnya sedikit.
Setiap orang punya pola gelombang otak yang unik dan selalu konsisten. Keunikan itu tampak pada
komposisi jenis gelombang pada saat tertentu. Komposisi gelombang otak itu menentukan tingkat
kesadaran seseorang. Meditasi adalah salah satu cara paling kuno untuk mengatur pola gelombang
otak. Sedangkan bagi masyarakat modern yang sibuk, teknologi Brainwave Entrainment menjadi salah
satu cara favorit untuk mengatur pola gelombang otak agar sesuai dengan kebutuhan.
Sebenarnya, selain 4 jenis gelombang yang kami sebutkan diatas (Delta, Theta, Alpha dan Beta) masih
ada gelombang otak yang lebih tinggi yaitu Gamma dengan frekuensi 40-99 Hz, HyperGamma
dengan frekuensi tepat 100 Hz dan gelombang Lambda dengan frekuensi tepat 200 Hz. Menurut Dr.
Jeffrey. D. Thompson, dari Center for Acoustic Research, gelombang HyperGamma dan Lambda
berhubungan dengan kemampuan supranatural, metafisika atau paranormal.
Sedangkan Gelombang Gamma terjadi ketika seseorang mengalami aktifitas mental yang sangat tinggi,
misalnya sedang berada di arena pertandingan, perebutan kejuaraan, tampil dimuka umum, sangat
panik, ketakutan, terburu-buru karena dikejar deadline pekerjaan atau keadaan lain yang sangat
menegangkan bagi orang tersebut.
Apa Itu Brainwave Entrainment?
Pola gelombang otak Anda menentukan keadaan mental Anda. Apakah Anda sedang bersemangat,
berenergi, produktif, kreatif, bergembira atau sedang malas, sedih, stress, cemas, susah konsentrasi
atau depresi, semua itu dipengaruhi oleh pola gelombang otak yang dikeluarkan oleh sel-sel saraf di
otak Anda.
Gelombang otak menentukan keadaan pikiran Anda. Brainwave entrainment merupakan sebuah cara
untuk mengatur pola gelombang otak Anda sesuai kebutuhan, agar anda mendapatkan kondisi pikiran
sesuai yang Anda inginkan.
Dalam bahasa Inggris, Brainwave Entrainment dikenal juga dengan nama brainwave synchronization
dan brainwave stimulation. Di Indonesia Brainwave Entrainment dikenal dengan nama Terapi
Gelombang Otak, Stimulasi Gelombang Otak atau Sinkronisasi Gelombang Otak. Untuk tujuan
penulisan artikel ini, kami menyebutnya Brainwave Entrainment karena istilah ini lebih universal.
Brainwave Entrainment bisa didefinisikan sebagai suatu usaha merangsang otak agar menghasilkan
gelombang otak dengan pola/frekuensi tertentu sesuai kebutuhan. Cara perangsangannya bisa dengan
gelombang suara atau kilatan cahaya. Dari dua cara tersebut, yang paling populer adalah
perangsangan gelombang suara karena dinilai lebih efektif, lebih murah dan mudah digunakan.
Fenomena "entrainment" pertama kali ditemukan pada tahun 1665 oleh seorang ilmuwan Belanda
bernama Christian Huygens. Dia punya sebuah ruangan yang berisi beberapa jam bandul (jam kuno
Pag
e7
yang ada bandul sebagai penggerak). Dia mengamati, waktu demi waktu gerakan bandul menjadi
selaras antara satu jam dengan jam lainnya. Padahal pada awalnya gerakan bandul jam tersebut tidak
selaras.
Christian Huygens mengulang percobaannya beberapa kali. Dia mulai dengan menggerakkan bandul
jam secara berbeda-beda dan hasilnya selalu sama, yaitu: setelah beberapa saat semua bandul jam
tersinkronisasi dengan sendirinya. Huygens kemudian menyebut keadaan ini dengan istilah
"entrainment". Sedangkan untuk Brainwave Entrainment sendiri baru muncul sejak tahun 1839.
Diawali sejak Heinrich Wilhelm Dove menemukan Binaural Beats.
Dalam dunia teknologi pikiran dikenal dengan "frequency following response" yang merupakan
fenomena alami yang dimiliki otak manusia. Frequency Following Response adalah sebuah keadaan
dimana otak cenderung menyesuaikan frekuensinya dengan frekuensi rangsangan suara atau cahaya
yang diterima otak melalui telinga atau mata.
Brainwave Entrainment bisa terjadi dengan sengaja atau tanpa sengaja. Ketika Anda mengalami
perubahan gelombang otak menyesuaikan apa yang Anda lihat atau Anda dengar, itu sudah termasuk
Brainwave Entrainment. Anda pernah mengalami Brainwave Entrainment walaupun mungkin Anda
tidak menyadarinya. Kejadian sehari-hari yang mengandung unsur brainwave entrainment adalah:
1. Anda sedang duduk diam di dekat pantai sambil mendengar deburan ombak dan riak air yang
rata-rata ada 10 suara setiap detik. Maka otak Anda akan merespon dengan memproduksi
gelombang alpha dengan frekuensi sekitar 10 Hz sehingga Anda merasa rileks, santai dan
damai.
2. Sambil beristirahat, Anda mendengarkan musik piano dengan 6 ketukan setiap detiknya, maka
otak Anda akan memunculkan gelombang theta, yang mana hal ini akan membuat Anda
sangat rileks dan otak Anda menjadi lebih kreatif.
3. Anda mengemudi di malam hari, melewati jalan yang lancar dan ada lampu penerangan di
sepanjang jalan. Misalnya Anda melaju pada kecepatan tertentu yang mana Anda melewati 20
lampu setiap detiknya, maka otak Anda akan banyak memproduksi gelombang otak beta
dengan frekuensi 20 Hz. Sehingga Anda tetap waspada ketika mengemudi. Seandainya Anda
memperlambat kendaraan Anda sehingga Anda hanya melewati 7 lampu per detik, maka otak
Anda akan memproduksi gelombang theta sehingga Anda bisa melamun ketika menyetir.
4. Di tempat yang terang, Anda membuka-tutup mata Anda dua kali per detik dan Anda lakukan
ini selama kurang lebih 7 menit, Maka otak Anda akan menghasilkan gelombang otak delta
dengan frekuensi 2 Hz. Dengan frekuensi serendah ini, Anda akan merasa kantuk.
Kejadian sehari-hari bisa mempengaruhi perubahan gelombang otak Anda. Lalu mengapa Anda butuh
stimulasi gelombang otak berteknologi? Anda butuh teknologi karena teknologi memberikan hasil yang
lebih akurat dan manfaatnya jangka panjang. Stimulasi alami tidak bisa menghasilkan pola gelombang
otak yang kompleks untuk menghasilkan kondisi mental yang spesial, misalnya untuk tujuan mengatasi
kecemasan atau mengurangi rasa sakit.
Ada tiga teknologi suara yang digunakan dalam brainwave entrainment, yaitu: binaural beats, monaural
beats dan isochronic tones. Semuanya efektif dan sudah terbukti secara ilmiah, namun masing-masing
punya cara kerja yang berbeda. Setiap teknologi suara juga punya kelebihan dan kelemahan tersendiri.
Kami akan bahas satu per satu secara singkat.
Pag
e9
Binaural Beats
Bentuk Gelombang Binaural Beats
Binaural Beats merupakan teknologi Brainwave Entrainment paling tua. Ditemukan oleh seorang
peneliti Jerman, Heinrich Wilhelm Dove pada tahun 1839. Namun pada waktu itu tidak populer
karena Heinrich Dove sulit membuktikan teorinya secara ilmiah. Pada saat itu alat pengukur
gelombang otak belum ditemukan.
Baru 140 tahun kemudian, seorang pria bernama Gerald Oster menulis artikel "Auditory Beats in the
Brain" yang kemudian memicu banyak penelitian ilmiah mengenai Binaural Beats. Teknologi binaural
beats kemudian dikembangkan oleh seorang ahli fisika Thomas Campbell, Dennis Menerich dan
Robert Monroe. Mereka menemukan banyak manfaat yang bisa diperoleh dari aplikasi binaural beats.
Mulai dari relaksasi, meditasi sampai membantu proses penyembuhan penyakit fisik maupun
psikologis.
Binaural beats merupakan brainwave entrainment yang paling populer karena usianya yang paling tua.
Prinsip binaural beat adalah memberi stimulasi telinga kanan dan kiri dengan frekuensi yang berbeda
sehingga otak membentuk frekuensi baru. Misalnya gelombang suara dengan frekuensi 510Hz
diperdengarkan pada telinga kiri dan frekuensi 500Hz diperdengarkan pada telinga kanan, maka otak
akan merespon dengan memunculkan frekuensi 10Hz.
Kelebihan binaural beat:
Jangkauan frekuensi yang bisa didapatkan lebih luas, mulai dari yang frekuensi terendah
sampai frekuensi tertinggi.
Pilihan produk Brainwave Entrainment berbasis Binaural Beats lebih banyak karena teknologi
ini sudah aja sejak puluhan tahun yang lalu.
Paling banyak diteliti dan dibuktikan efektivitasnya melalui riset ilmiah.
Bisa ditambahkan background noise atau musik pengiring tanpa mengurangi kualitas stimulasi
otak.
Mampu menstimulasi otak kiri dan otak kanan sekaligus untuk mensinkronkan seluruh otak.
Kekurangan binaural beat:
Diperlukan kualitas rekaman yang cukup tinggi untuk hasil maksimal.
Harus menggunakan headphone stereo.
Dibutuhkan waktu lebih lama bagi otak untuk menghasilkan gelombang otak yang diharapkan.
Tidak bisa menstimulasi salah satu bagian otak saja.
Pag
e11
Monaural Beats
Bentuk Gelombang Monaural Beats
Sebagian orang tidak suka menggunakan headphone, maka muncullah teknologi Monaural Beats yang
bisa dipakai untuk menstimulasi otak tanpa menggunakan headphone. Pada tahun 1973 seorang
ilmuwan Amerika bernama Dr. Gerald Oster memperkenalkan Monaural Beats. Monaural beats
bekerja dengan cara memancarkan suara dengan frekuensi yang sama pada 2 speaker yang diletakkan
di sebelah kanan dan kiri telinga pendengar.
Kelebihan Monaural Beats:
Tidak membutuhkan headphones.
Bisa menggunakan speaker yang tidak stereo sekalipun.
Lebih cepat merangsang otak dibandingkan binaural beats.
Kekurangan Monaural Beats:
Tidak bisa menstimulasi otak untuk menghasilkan gelombang dibawah 4Hz
Tidak boleh diberi background noise atau musik pengiring.
Pilihan produk sangat sedikit karena tidak begitu diminati.
Isochronic Tones
Bentuk Gelombang Isochronic Tones
Pada tahun 1981, Arturo Manns mempublikasikan hasil penelitiannya tentang efektivitas Isochronic
Tones untuk stimulasi gelombang otak. Kemudian teknologi ini dikembangkan lebih lanjut oleh David
Siever. Isochronic Tones merupakan teknologi brainwave entrainment paling baru.
Dalam isochronic tones, hanya ada satu gelombang suara yang dipancarkan dengan cara
memunculkan satu nada dan diberi jeda kondisi hening, kemudian muncul nada lagi, hening lagi,
muncul nada lagi dan seterusnya. Nada-nada ini diatur sedemikian rupa sehingga membentuk pola
yang sinkron dan mempercepat proses perangsangan otak.
Pola Gelombang Otak Sebelum Pola Gelombang Otak Sesudah
Dengan stimulasi Isochronic Tones berfrekuensi 10Hz selama 6 menit saja, maka otak
memproduksi gelombang 10Hz dalam jumlah cukup banyak (ditandai dengan warna
merah).
Pag
e13
Kelebihan Isochronic Tones:
Bisa didengarkan dengan headphone atau tanpa headphone.
Paling cepat hasilnya dalam menstimulasi otak dibanding teknologi suara lainnya.
Bisa menstimulasi kedua belahan otak kanan dan kiri sekaligus,
Bisa juga hanya menstimulasi salah satu bagian otak saja untuk keperluan khusus.
Kekurangan Isochronic tones:
Bisa ditambahkan background noise atau musik pengiring, tapi kualitasnya berkurang
Tidak bisa menstimulasi otak untuk menghasilkan frekuensi dibawah 4Hz
Pilihan produknya sangat sedikit karena merupakan teknologi baru.
Dengan menggunakan salah satu teknologi suara di atas atau kombinasi diantara ketiga teknologi
tersebut, kami membuat CD Terapi Musik yang bisa memprogram otak Anda untuk menghasilkan
kondisi mental yang sesuai kebutuhan Anda.
Beberapa orang mengklaim suatu teknologi suara lebih baik daripada teknologi lain. Misalnya ada yang
mengklaim bahwa Isochronic Tones lebih baik dibandingkan Binaural & Monaural Beats, atau
sebaliknya ada yang mengklaim bahwa Binaural Beats adalah yang terbaik. Sesungguhnya klaim
semacam ini tidak bisa dipertanggungjawabkan karena faktanya setiap teknologi suara punya kelebihan
dan kelemahan tersendiri.
Dalam dunia Brainwave Entrainment, kita juga mengenal istilah Brainwave Pattern atau Pola
Gelombang Otak. Pola gelombang otak adalah sebuah komposisi dari berbagai frekuensi gelombang
otak yang terjadi pada otak seseorang. Pola gelombang otak menentukan kondisi mental seseorang.
Ada pola gelombang otak untuk tidur, ada pola gelombang otak untuk mimpi, ada pola gelombang
otak untuk semangat serta gembira, tapi ada juga pola gelombang otak penderita ADHD, depresi,
OCD dan sebagainya.
MENGENAL PIKIRAN
Pikiran adalah pusat kesadaran yang memproses pemikiran, ide, persepsi, perasaan dan menyimpan
pengetahuan serta memori. Sebagaimana otak yang terdiri beberapa bagian, pikiran juga terdiri dari
empat level atau empat tingkat. Empat level pikiran itu adalah:
1. Pikiran Tidak Sadar (Unconscious Mind)
Pikiran Tidak Sadar adalah pikiran yang sudah ada sejak Anda dalam kandungan. Pikiran Tidak Sadar
terhadap pada semua mahkluk hidup, termasuk tumbuhan, binatang dan manusia. Ini adalah pikiran
yang berfungsi untuk mengatur proses kehidupan suatu makhluk hidup. Pikiran tidak sadar punya dua
fungsi utama yaitu: Mempertahankan kehidupan dan melestarikan keturunan. Jika Anda mengenal
orang yang terlalu takut mati, takut sakit, takut miskin atau tidak bisa mengendalikan nafsu seks-nya,
maka itu artinya orang tersebut belum bisa menguasai pikiran tidak sadarnya.
2. Pikiran Bawah Sadar (Subconscious Mind)
Pikiran Bawah Sadar adalah pikiran yang terbentuk dari pengalaman hidup. Isinya adalah rekaman
mengenai apa yang dirasakan, didengar dan dilihat seseorang mulai sejak dalam kandungan. Pikiran
bawah sadar membentuk kepribadian, identitas diri, keyakinan, kebiasaan, sifat dan tingkah laku.
Pikiran Bawah Sadar juga merupakan gudang memori sejak masa kecil hingga masa kini. Bahkan
memori yang sudah terlupakan secara sadar, masih bisa dimunculkan lagi apabila seseorang bisa
membuka pikiran bawah sadarnya. Jika Anda mengenal ada orang yang punya mental block, yakin
Pag
e15
bahwa dirinya tidak mampu, tidak bisa mengubah kebiasaan buruknya atau fanatik terhadap
keyakinannya, itu artinya dia terbelenggu oleh pikiran bawah sadarnya sendiri.
3. Pikiran Sadar (Conscious Mind)
Pikiran sadar merupakan pusat dari logika, kehendak, kemampuan analisa, perencanaan dan
menciptakan alasan. Inilah bagian yang membedakan manusia dengan hewan dan binatang. Ketika
pikiran kehendak pikiran sadar seseorang selaras dengan kehendak bawah sadar, maka tidak akan
terjadi masalah. Namun bila terjadi konflik antara pikiran sadar dan bawah sadar, maka berbagai
persoalan bisa muncul. Bukan hanya soal kesehatan fisik yang terganggu karena konflik pikiran,
kesehatan mental dan kesuksesan seseorang juga sangat dipengaruhi keselarasan pikiran sadar dan
bawah sadar.
4. Pikiran Supersadar (Superconscious Mind)
Pikiran Supersadar merupakan pusat kebijaksanaan dan spiritualitas. Dalam pikiran supersadar hanya
ada kedamaian, cinta, kebahagiaan dan kebijaksanaan dalam memandang segala sesuatu. Inilah level
pikiran yang ingin dicapai para pencari spiritual dari berbagai agama. Banyak orang bermeditasi,
beribadah, bertapa, melakukan Yoga, dzikir, thoriqoh dan semacamnya untuk mendapatkan
"pencerahan" yang sebetulnya adalah tercapainya pikiran supersadar.
Cara kerja pikiran Anda sangat mirip dengan komputer. Anda bisa menginstall suatu program ke
komputer. Dan jika Anda sudah tidak membutuhkan program itu lagi, Anda bisa menghapusnya.
Selain bisa diinstall dan uninstall dengan sengaja, komputer juga bisa terkena program negatif yang
kita kenal dengan nama “virus computer”, Mas Erbe Sentanu pun berkata demikian.
Ketika Anda masih bayi, pikiran Anda ibarat komputer baru yang belum dipasangi program apapun.
Kemudian Anda mulai mendengar, melihat dan merasakan segala sesuatu yang ada disekitar Anda.
Saat itulah pikiran Anda mulai terprogram oleh segala kejadian yang Anda dengar, lihat atau rasakan.
Sengaja atau tidak, pikiran Anda telah diprogram oleh orang-orang di sekitar Anda, oleh lingkungan,
oleh acara televisi yang Anda tonton, oleh informasi yang disampaikan orang lain, oleh buku yang
Anda baca dan oleh media masa yang Anda percaya beritanya. Segala informasi yang masuk ke pikiran
Anda dan semua pengalaman hidup yang pernah Anda lalui memprogram pikiran Anda sehingga Anda
menjadi seperti sekarang ini. Sadarilah bahwa kebiasaan, kepribadian, perilaku, persepsi dan keyakinan
yang Anda miliki sekarang ini adalah hasil pemrograman dari lingkungan Anda.
Masalahnya adalah tidak semua program yang kita terima dari lingkungan merupakan program yang
baik. Dan kadang tanpa kita kehendaki kita pun mendapatkan pengalaman buruk sehingga
menimbulkan “virus pikiran” yang selalu menggangu kita. Untuk itulah kita membutuhkan Quantum
Mind Programming untuk menghilangkan "virus pikiran" yang terprogram di pikiran kita tanpa kita
kehendaki.
Selain diprogram oleh lingkungan, pikiran Anda juga bisa terprogram oleh selftalk. Apa itu selftalk?
Selftalk adalah kata-kata dalam hati yang sering Anda ucapkan pada diri Anda sendiri. Selftalk bisa
positif maupun negatif. Contoh selftalk positif adalah ketika dalam batin Anda bicara "Saya adalah
orang yang percaya diri dan pandai berkomunikasi" atau "Saya memang sedang susah sekarang,
namun saya yakin semua akan berubah apabila saya mau berusaha".
Sedangkan contoh selftalk negatif adalah ketika Anda menggerutu dalam hati "Mengapa nasib saya
selalu sial?", "Hidup memang perjuangan", "Bagaimana jika saya gagal?", "Saya memang pengecut dan
bodoh" dan sebagainya. Jika seseorang sering punya selftalk negatif, maka hidupnya cenderung
menjadi semakin susah karena pikirannya dipenuhi oleh program-program negatif yang menghambat
Pag
e17
kemajuan pribadi. Oleh karena itu, sekolah apalagi guru pendidik yang suka kasih cemooh kepada
muridnya adalah sangat tidak mendidik.
Selftalk negatif juga punya kecenderungan untuk bertahan dan muncul secara otomatis apabila sudah
terprogram di pikiran bawah sadar. Itulah mengapa banyak orang yang mencoba menghilangkan
selftalk negatifnya (pikiran negatifnya) namun kesulitan. Untuk itu, Anda membutuhkan Quantum Mind
Programming untuk mengatasi selftalk negatif yang sudah mengakar kuat di bawah sadar Anda.
Orang dewasa umumnya mampu menolak pengaruh dari sekitar. Namun ketika kita masih kecil, kita
sama sekali tidak mampu menolak pengaruh dari sekitar kita. Dan pada masa anak-anak itulah
biasanya suatu program negatif mulai tertanam di pikiran Anda. Jika sekarang Anda punya masalah
yang berkaitan dengan pikiran, perasaan atau perilaku, bisa jadi masalah itu merupakan efek dari
program negatif yang tertanam sejak kecil dan program itu menjadi semaki kuat seiring bertambahnya
usia Anda.
*diolah dari berbagai sumber
Keterangan tambahan untuk buku: