ebm

9
EBM CRITICAL APPRAISAL “WEIGHT CHANGE DURING CHEMOTHERAPY AS A POTENTIAL PROGNOSTIC FACTOR FOR STAGE III EPITHELIAL OVARIAN CARCINOMA: A GYNECOLOGIC ONCOLOGY GROUP STUDY” Disusunoleh : Tetty Prasetya Ayu Lestari (1102013283) Nidya Annisa Putri (1102013211) DosenPembimbing :

Upload: tetty-prasetya

Post on 10-Jul-2016

226 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

ebm

TRANSCRIPT

Page 1: EBM

EBM

CRITICAL APPRAISAL

“WEIGHT CHANGE DURING CHEMOTHERAPY AS A POTENTIAL

PROGNOSTIC FACTOR FOR STAGE III EPITHELIAL OVARIAN

CARCINOMA: A GYNECOLOGIC ONCOLOGY GROUP STUDY”

Disusunoleh :

Tetty Prasetya Ayu Lestari (1102013283)

Nidya Annisa Putri (1102013211)

DosenPembimbing :

Dr. Dita

Page 2: EBM

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI

2012/2013

Nama : Nidya Annisa Putri (1102013211)

Tetty Prasetya Ayu Lestari (1102013283)

TUGAS EVIDENCE BASED MEDICINE

Skenario

Ny.Z berumur 65 tahun, datang ke poliklinik bedah Rumah Sakit karena adanya benjolan di payudara sebelah kanan sudah setahun ini. Mula-mula sebesar biji rambutan, kemudian sekarang sebesar bola tenis. Tidak terasa sakit, hanya kadang terasa pegal. Pasien merasa berat badannya menurun drastis dalam empat bulan terakhir ini. Terdapat riwayat keluarga penderita tumor ganas payudara dan meninggal karena penyakitnya ini. Pasien tidak mempunyai anak. Sebulan ini timbul luka koreng berbau di kulit di atas benjolan payudara. Pasien juga merasa sesak sebulan terakhir yang bertambah dengan aktifitas tapi tidak berkurang dengan istirahat.

Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum baik, BB 40 kg, TB 160 cm. T : 110/70 mmHg, N : 88x/mnt. RR : 24x/mnt. Status lokalis pada payudara kanan didapatkan massa oval lebih kurang 8x7x7cm3 di kuadran medial atas, keras, berbenjol, melekat ke dinding dada, peau de orange, ulkus, retraksi papilla mammae, dan nipple discharge. Teraba limfonodi aksilla 2 buah, ukuran 1cm, saling melekat satu dengan yang lain. Pada pemeriksaan Rontgen thoraks didapatkan coin lesion di lobus superior paru kanan disertai efusi pleura. USG abdomen tidak didapatkan nodul. Biopsy insisi memastikan pasien menderita kanker payudara (stadium terminal) kemudian menjalani operasi simple mastectomy dilanjutkan kemoterapi dan radioterapi. Pasien menanyakan kepada dokter apakah sesak nafas yang dialami mempunyai kemungkinan buruk terhadap dirinya.

Pertanyaan (foreground question)

Bagaimana pengaruh sesak nafas pada pasien karsinoma mamme stadium terimal ?

PICO

• Population : Pasien karsinoma mamme stadium terimal

• Intervention : Menilai perbaikan karsinoma mamme stadium terimal dengan sesak

nafas

• Comparison : Menilai perbaikan karsinoma mamme stadium terimal dengan

tidak sesak nafas

• Outcomes : Sesak nafas yang dialami pasien dapat digunakan untuk memprediksi

prognosis karsinoma mamme stadium terimal

1

Page 3: EBM

Pencarian bukti ilmiah

Alamat website : http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed

Kata kunci : stage terminal carsinoma mammae AND out of breath AND

prognostic

Limitasi : Januari2005 – April 2013

HasilPencarian : 2

Dipilihartikelberjudul :

Weight Change During Chemotherapy as a Potential PrognosticFactor for Stage Iii Epithelial Ovarian Carcinoma: A GynecologicOncology Group Study

2

Page 4: EBM

REVIEW JURNAL

PendahuluanPlatinum/paclitaxel-based chemotherapy is a current treatment for advanced epithelial ovarian cancer. We sought to explore the association between weight change during treatment and survival, as well as the association between pre-chemotherapy body mass index (BMI) and survival.

MetodaA retrospective data review was conducted of 792 advanced ovarian cancer patientswho participated in a phase III randomized trial of cisplatin/paclitaxel versus arboplatin/paclitaxel. Pre-chemotherapy BMI was calculated following surgery. Weight change was defined as the ratio of body weight at completion of protocol therapy to pre-chemotherapy body weight. Progression-free survival (PFS) and overall survival (OS), classified by BMI or relative weight change, were estimated by Kaplan-Meier, and associations were assessed using a Cox model controlled for known prognostic variables (age, race, performance status, histology, tumor grade, tumor residual and treatment group).

HasilThere was no association between pre-chemotherapy BMI and survival. There was asignificant relationship between median OS and weight change as follows: >5% decrease=48.0months; 0-5% decrease=49.3 months; 0-5% increase=61.1 months; and >5% increase=68.2 months.Adjusted for covariates, the relative risk of death increased by 7% for each 5% decrease in bodyweight (HR=0.93, 95% CI=0.88-0.99; p=0.013)

KesimpulanChange of body weight during primary chemotherapy was a strong prognosticfactor for overall survival. Loss of body weight during primary therapy is an indicator for poor OS;weight gain is an indicator for improved survival. This study supports the development of strategiesto minimize weight loss that can be assessed in a prospective, randomized study to improve patientoutcomes.

3

Page 5: EBM

VALIDITY

1. Apakah ada sampel pasien yang representatif dan didefinisikan secara jelas pada titik yang sama (similiar point) dalam perjalanan penyakit (course of the disease)?

2. Apakah follow-up lengkap dan cukup lama (sufficiently long and complete)?

3. Apakah digunakan kriteria outcome yang obyektif dan tidak berbias?

4

Page 6: EBM

4. Apakah ada penyesuaian/adjustment terhadap faktor prognostik yang penting?

5

Page 7: EBM

IMPORTANCE

5. Bagaimana gambaran outcome menurut waktu?

6. Seberapa tepat perkiraan prognosis?

APPLICABILITY

6

Page 8: EBM

7. Apakah pasien dalam penelitian ini serupa dengan pasien kita?YA

8. Apakah simpulan kita terhadap hasil studi bermanfaat apabila disampaikan kepada pasien dalam tatalaksana secara keseluruhan?YADalamjurnalpenelitianinidisebutkanbahwahasil prognosis kanker ovariumberbeda-bedamenurutperubahan berat badan selama kemoterapi.

7