early childhood educator (ece) workshop...
TRANSCRIPT
1
EARLY CHILDHOOD EDUCATOR (ECE) WORKSHOP
Perkembangan Anak
2
KITA TIDAK BISA MENUANG
AIR DARI GELAS YANG KOSONG
BUKAN?
Karena itu mari kita mengisi diri kita sendiri terlebih
dahulu…
3
LALU KITA ISI GELAS ORANG LAIN
Agar orang tersebut bisa mengisi gelas orang lain lagi
WE LEARN, WE COLLABORATE
Karena itulah moto
kami dalam belajar
4
PENGUMUMAN
• Kunci ganda kendaraan
• Kamar kecil di tiap lantai
• Sholat di lantai 1 atau 2
• Membersihkan ruangan workshop
• Handout workshop diunduh melalui link
• E-certificate
• 09.00-15.00. Break jam 12.00-13.00
TUJUAN:
Membekali peserta dengan dasar-dasar
Psikologi Perkembangan & Pedagogi
agar mampu mengasuh & mendidik anak usia 0-6 tahun secara efektif sesuai dengan tahapan perkembangannya.
5
FUNGSI
1. Menjelaskan
2. Memprediksikan
3. Pengendalian
PERILAKU
FUNGSI
1. Menjelaskan
2. Memprediksikan
3. Pengendalian
PERILAKUDinamika bukan jawaban absolut
6
PERKEMBANGAN KOGNITIF Jean Piaget
PERTUMBUHAN VS PERKEMBANGAN
Ciri-Ciri Pertumbuhan Ciri-Ciri Perkembangan
Persamaan
Pertumbuhan &
Perkembangan
7
PERTUMBUHAN
• Peningkatan dari ukuran fisik dari tubuh secara keseluruhan atau anggota tubuh
• Perubahannya bersifat kuantitatif
• Bisa diukur dalam kg, meter, cm, dsb
PERKEMBANGAN
• Peningkatan keterampilan atau fungsi yang bersifat progresif
• Perubahan kualitatif atau perubahan fungsi.
• Hanya bisa diukur melalui observasi.
8
PERSAMAAN PRINSIP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
• Proses yang berkesinambungan & urutannya bisa diprediksi, misalnya duduk berdiri berjalan.
• Kecepatan pertumbuhan dan perkembangan setiap anak berbeda-beda.
• Cephalocaudal (kepala ke kaki) & Proximodistal(tengah ke tepi).
• Nature vs Nurture (Bawaan vs Lingkungan).
Cephalocaudal Proximodistal
9
• Faktor Hereditas/Keturunan (Nature)
Schopenhauer; Manusia yang lahir sudah membawa potensi tertentu yang tidak dapat dipengaruhi oleh lingkungan.
• Faktor Lingkungan (Nurture)
John Locke; Manusia dilahirkan dalam keadaan suci seperti kertas putih yang belum ternoda (Tabula Rasa).
3 SUKARELAWAN YANG MENAWAN & BAIK HATI
Tugas 1: Berdiri berurutan berdasarkan tinggi badan.
Tugas 2: Gelas mana yang airnya lebih banyak.
Tugas 3: Cari benda yang disembunyikan.
10
PERKEMBANGAN KOGNITIF
• Kognitif adalah proses yang terjadi secara internal di dalam pusat susunan saraf pada waktu manusia sedangberpikir.
• Pertumbuhan dari badan dan otak, termasuk pola-polaperubahan dalam kapasitas sensori, keterampilanmotorik dan kesehatan.
TAHAPAN PERKEMBANGAN KOGNITIF PIAGET
Lahir – 2 tahun
2 – 7 tahun
7 – 11 tahun
11 tahun - remaja
11
ANAK MEMAHAMI SEGALA SESUATU YANG
ADA DI SEKELILING MEREKA
MENGGUNAKAN
SENSORI MEREKA.
Sensorimotor (lahir-2 tahun)
OBJECT PERMANENCE
Object permanence adalahkemampuan mengetahui bahwasuatu benda tetap “ada” meskipunbenda itu tidak mereka lihat, dengar, atau sentuh.
12
PRE-OPERASIONAL (2-7 TAHUN)
Kemampuan bahasa berkembang pesat
13
EGOCENTRISM
EGOCENTRISM
14
SYMBOLIC REPRESENTATION
BELUM MAMPU MENGKONVERSI KONSEP
Sama
15
BELUM MAMPU MENGKONVERSI KONSEP
Menurutnya baris
pertama lebih
panjang
Beda
BELUM MAMPU MENGKONVERSI KONSEP
Sama
16
BELUM MAMPU MENGKONVERSI KONSEP
Beda
Menurutnya baris
kedua lebih panjang
BELUM MAMPU MENGKONVERSI KONSEP
17
BELUM MENGENAL CLASS INCLUSION
Mana yang lebih banyak? Binatang atau anjing?
Anjing
CLASS INCLUSION
Mana yang lebih banyak? Bunga atau bunga kuning?
Bunga kuning
18
KUIS
Anak Pre-Operational belum mempunyai kemampuan untuk mengkonversi sebuah konsep dan belum mampu mengidentifikan class inclusion. Buktikan kebenaran karakteristik ini dengan mengujicobakannya kepada anak atau murid Anda sendiri.
Videokan kegiatan uji coba tersebut, kemudian upload video tersebut di IG dan mention/tag @rumaharuna.
BAGAIMANA MENGAJARKAN KONSEP-
KONSEP ABSTRAK KEPADA ANAK
SENSORIMOTOR & PRE-OPERATIONAL?
19
BAGAIMANA MENJELASKAN KONSEP BERIKUT KEPADA ANAK?
1. Mengapa air laut asin?
2. Mengapa air laut berwarna biru?
3. Konsep waktu; kemarin, hari ini, besok, lusa.
BAHASAPintu mengajarkan
konsep abstrak
kepada anak
BAHASA
RECEPTIVE
BAHASA
EXPRESSIVE
Kemampuan
untuk
memahami
Kemampuan
untuk
berkomunikasi
Mendengarkan
& membaca
Berbicara &
menulis
Bahasa
pertama yang
perlu dilatih
Dilatih setelah
Bahasa
Receptive
berkembang
20
4 JURUS AMPUH
1. Cerita
2. Gambar
3. Lagu & Gerakan
4. 60 detik
MEMBACAKAN CERITA
• Meningkatkan kemampuan bahasa terutama Bahasa Receptive.
• Mengasah kemampuan memori anak.
• Meningkatkan pemikiran kritis anak.
• Meningkatkan imajinasi anak.
21
PADA SEBUAH KERTAS KECIL, TULISKAN SEBUAH PERTANYAANMENGENAI TOPIK YANG AKAN KITA PELAJARI
REMAS KERTAS TERSEBUT. KERTAS ITU AKAN JADI BOLA SALJUKITA.
PERKEMBANGAN OTAK
22
DISKUSI KELOMPOK
• Bagaimana pertumbuhan & perkembanganotak sejak masa kehamilan sampai dewasa?
• Pada usia berapa otak berhenti bertumbuh?
• Bagaimana anatomi otak dan fungis-fungsinya?
CATATAN SEPUTAR PERKEMBANGAN OTAK
23
MASA KEHAMILAN MERUPAKAN DASARPEMBENTUKAN KECERDASAN ANAK.
Catatan #1
• Otak bersama dengan jantung merupakansalah satu organ utama yang mulai terbentukpada trimester pertama masa kehamilan.
• Kecepatan pertumbuhan janin pada masa inibersifat eksponensial yang artinyaberlangsung sangat cepat. Sekitar sejuta selotak (neuron) terbentuk setiap detik.
24
USIA BAYI SAMPAI 5 TAHUN KESEMPATANEMAS UNTUK MENGOPTIMALKANPERKEMBANGAN OTAK.Catatan #2
25
• Saat lahir bayi memiliki sekitar 100 milyar sel otak yang
belum saling bersambungan. Banjir pengalaman indera
dari banyaknya rangsangan yang diterima anak akan
memperkuat dan memperbanyak sambungan antar sel
otak (sinaps).
• Berat otak bayi sekitar 350 gram. Pada tahun pertama,
berat otak mencapai sekitar 1000 gram. Otak dewasa
memiliki berat 1200-1400 gram.
• Pada usia 3-5 tahun perkembangan otak anak rata-rata
50-90% otak orang dewasa
• Kerja otak sangat efisien, bagian yang tidak digunakan
akan dimusnahkan (Atrophy).
26
NEURON SANG PETUALANG
SURABAYA
SEMARANG
Stasiun
Pasar Turi
Terminal
Terboyo
Jalur KA
SEMARANG
Stasiun
Pasar Turi
Terminal
Terboyo
Jalur KA
27
Stasiun Pasar Turi
Bandara Soetta
Terminal Terboyo
SEMARANG
JAKARTA
Jalur KA
USIA 5 TAHUN SAMPAI 10 TAHUN (MIDDLE CHILDHOOD) PEMATANGAN KEMAMPUANBERPIKIR LOGIS.
Catatan #3
28
• Kecepatan perkembangan otak mulai menurun. Namun
berkembangnya sinaps masih sekitar 10.000 – 50.000 per
hari. Sehingga kemampuan belajar pada usia ini masih 10
kali lebih cepat dibanding orang dewasa.
• Anak memiliki kebutuhan besar untuk menjadi mandiri dalam
proses berpikir dan pengambilan keputusan.
Brain Stem Cerebellum Parietal Lobe
Occipital Lobe Frontal Lobe Temporal Lobe
29
Brain Stem
Cerebellum
Parietal Lobe
Occipital Lobe
Frontal Lobe
Temporal Lobe
USIA 10 – 22 TAHUN (ADOLESCENCE) PUNCAK KEMATANGAN OTAK.
Catatan #4
30
• Hubungan antar sel otak (sinaps) semakin menurun
sampai 500 milyar.
• Prefrontal cortex yaitu bagian otak yang mengontrol
dorongan-dorongan dan pengambilan keputusan baru
berkembang sempurna pada usia remaja.
• Usia 22 merupakan puncak perkembangan otak dan
akan bertahan sekitar lima tahun untuk seterusnya akan
mengalami penurunan fungsi.
USE IT OR LOSE IT
31
PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL
Erik Erikson
BUATLAH SEBUAH TIMELINE (BERDASARKAN USIA). DISKUSIKAN…
• Kejadian/pengalaman emosional yang Anda alami pada usia-usia tersebut?
• Figur atau situasi sosial apa yang dihadapi pada setiap usia?
• Kebutuhan dasar apa yang muncul dalam setiap tahap.
• Apa konflik yang terjadi di setiap tahapan?
1 tahun 2 tahun 3 tahun 4 tahun 5 tahun 6 tahun …dst
32
Emosional
PSIKO SOSIALLingkungan
sosial
Konflik
Pasangan dorongan & perilaku
Kebutuhan dasar
Dukungan sosial
1. Trust vs Mistrust
2. Autonomy vs Shame/Doubt
3. Innitiative vs Guilt
4. Industry vs Inferiority
5. Identity vs Role Confusion
6. Intimacy vs Isolation
7. Generativity vs Stagnation
8. Ego Integrity vs Despair
TAHAPAN PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL ERIKSON
Trust vs Mistrust
Autonomy vs Shame/Doubt
Innitiative vs Guilt
Industry vs Inferiority
Identity vs Role Confusion
Intimacy vs Isolation
Generativity vs Stagnation
Ego Integrity vs Despair
Orangtua
Keluarga inti
Keluarga besar
Sekolah
Teman sebaya
Pasangan
Anak/cucu
Masyarakat
33
TRUST VS MISTRUST
• Percaya vs tidak percaya
• 0 – 2 tahun
• Kebutuhan dasar: rasa aman
• “Apakah saya bisa mempercayai orang-orang disekeliling saya?
• Momen penting: menyusui
MANFAAT MENYUSUI SECARA PSIKOLOGIS
• Ikatan emosional antara ibu & bayi akan membentuk kestabilan emosi anak.
• Kontak fisik (skin to skin) mengeluarkan serotonin (hormon kebahagiaan) & oxytocin (hormone cinta).
34
BAGAIMANA JIKA SAYA TIDAK MENYUSUI
• Nature vs Nurture
• Dekap anak & tatap mata ketika memberi makan selayaknya saat menyusui.
• Bagaimana kita merespon ketika anak kita menangis? Seberapa sering kita memeluk & bermain dengan anak?
• ”Pengasuhan yang baik bukan sekadar menyusui”
AUTONOMY VS SHAME/DOUBT
• Otonomi vs Malu/Rasa ragu
• 2 – 3 tahun
• Kebutuhan dasar: otonomi/kemandirian
• “Apakah saya bisa melakukannya sendiri atau harus bergantung pada bantuan orang lain?”
• Momen penting: toilet training
35
FUN TOILET TRAINING
1. Ubah paradigm
Kotor BAU
FUN TOILET TRAINING
2. Kenali tanda-tanda fisik & perilaku anak
Mampu memakai celana sendiri.
Merasa risih/tidak suka ketika
popoknya basah.
Ingin tahu apa kegiatan orang
lain di kamar mandi habits. Atau
bertanya mengapa kita
memakai pakaian dalam.
Memberi tanda-tanda tertentu
jika merasa ingin BAK/BAB.
Anak sudah mampu
berjalan.
BAK & BAB sudah cenderung
teratur.
“Periode kering” tidak
ngompol dalam durasi 2 jam
dan/atau ketika tidur.
Artinya otot kandung kemih
sudah mampu menahan urin.
Dapat duduk tenang selama
2-5 menit.
36
FUN TOILET TRAINING
2. Perkenalkan Potty secara bertahap
3. Bacakan atau membaca cerita
4. Bangun rutinitas
5. Rayakan!
INITIATIVE VS GUILT
• 3 – 5 tahun (Preschool)
• Inisiatif vs Rasa Bersalah
• Kebutuhan dasar: bereksplorasi
• “Saya anak baik atau anak nakal?”
• Momen penting: bermain
37
INDUSTRY VS INFERIORITY
• 5 – 12 tahun (usia sekolah)
• Tekun vs rasa rendah diri
• Kebutuhan dasar: berprestasi
• “Bgaimana caranya saya bisa menjadi anak baik?”
• Momen penting: sekolah
IDENTITY VS ROLE CONFUSION
• 12 – 18 tahun
• Identitas vs kebingungan identitas
• Kebutuhan dasar: pengakuan
• “Siapakah saya?”
• Kejadian penting: hubungan sosial
38
INTIMACY VS ISOLATION
• 18 – 40 tahun
• Intimasi vs isolasi
• Kebutuhan dasar: kasih sayang
• “Apakah saya akan disayangi atau dibiarkan sendiri”
• Kejadian penting: jatuh cinta/persahabatan
GENERATIVITY VS STAGNATION
• 40 – 65 tahun
• Generalisasi vs menarik diri
• Kebutuhan dasar: aktualisasi diri
• “Bagaimana saya dapat berbakti pada masyarakat”
• Momen penting: pekerjaan & keluarga
39
INTEGRITY VS DESPAIR
• 65 – … tahun
• Integritas vs putus asa
• Kebutuhan dasar: makna hidup
• “Apakah saya sudah menjalani hidup yang bermakna”
• Momen penting: refleksi hidup
DISKUSI KASUS
• Pelajari setiap kasus.
• Diskusikan kemungkinan asal masalah. Pada tahap mana masalah tersebut muncul.
• Apa yang seharusnya dilakukan orangtua & sekolah?
• Apa saran-saran untuk orangtua dan sekolah dalam menyelesaikan masalah tersebut?
40
KASUS – CONTOH
Leo, usia 14 tahun adalah anak kelas 2 SMP yang pindah dari kota lain ke Tangerang. Minggu lalu, ia dirujuk ke Psikolog karena pihak sekolah mengkhawatirkan perkembangan akademis dan perilaku Leo di sekolah.
Berdasarkan laporan dari sekolah sebelumnya, Leo mengulang kelas TK A dan kelas 3 SD. Nilai-nilainya selama SD selalu berada pada tingkat Satisfactory/memuaskan dan Needs Improvement/perlu diperbaiki. Dimana skala penilaian sekolah adalah Very Good –Good – Satisfactory – Needs Improvement.
Gurunya saat ini mengatakan bahwa mereka mereka ragu dengan kemampuan akademis Leo karena dia selalu tidak mengumpulkan tugas dan senang menjadi “badut” dikelas. Ia tidak pernah menganggap tugas atau ujian dengan serius.
PEMBAHASAN KASUS
Kemungkinan asal masalah:
AUTONOMY VS SHAME/DOUBT
Otonomi = regulasi diri kurang
INNITIATIVE VS GUILT
Label “Anak Nakal”
IDENTITY VS ROLE
CONFUSION
Label “Anak Nakal” =
terbentuk konsep diri sebagai
anak nakal
INDUSTRY VS INFERIORITY Saran:
• Membangun konsep diri Leo.• Mengembangkan kemampuan
di luar akademis.• Mengembangkan
keterampilan hidup
41
KASUS 1
Eva adalah mahasiswa S1 tahun ke-5. Dia memullai pendidikan S1nya mengambil jurusan keperawatan di sebuah universitas swasta. Di tengah masa studinya Eva berkeinginan untuk menjadi guru ABK. Sehingga Ia berhenti kuliah dan mengambil jurusan Pendidikan ABK di univerrsitas lain.
Setahun kemudian, Ia merasa profesi guru ABK bukan panggilannya. Ia kemudian melakukan transfer studi ke jurusan Psikologi. Menjelang beberapa bulan kelulusannya, Eva memutuskan jika lulus nanti Ia tidak akan bekerja di bidang Psikologi namun tertarik bekerja di dunia hukum.
Saat lulus, Eva masih belum bisa membuat keputusan ingin melamar kerja dimana. Sambil berpikir, setahun ini Eva memutuskan untuk bekerja sebagai penerima tamu. Setelah itu apa lagi? Tidak ada yang tahu ☺
KASUS 2
Guru TK David sangat khawatir tentang kondisi David. David tidak mau mengikuti kegiatan kelas walaupun sebenarnya kemampuan verbalnya bagus.
Jika diminta untuk melakukan sesuatu, dia selalu mengatakan “tidak bisa” dan dia tidak akan mulai bekerja jika gurunya tidak mengerjakannya terlebih dahulu dan membujuk dia untuk bekerja.
Setiap hari ketika datang ke sekolah Ia selalu menunggu guru mendekatinya untuk membantunya membuka dan meletakkan meletakkan tas. Walaupun Ia sudah didorong untuk melakukannya, Ia tetap tidak mau melakukannya..
42
KASUS 3
Ridho adalah murid kelas 2 SMA. Kemampuan akademisnya tergolong rata-rata. Walaupun sebenarnya Ia sangat cerdas.
Menurut gurunya Ridho memiliki inisiatifyang rendah dan kurang kreatif. Performa belajarnya bagus ketika guru memberikan ceramah, namun ketika ada kegiatan kerja kelompok atau diskusi, Ia akan enggan untuk berpartisipasi.
Hasil tugas berupa project mandiri sangat miskin ide. Ia terlihat enggan untuk mencoba hal baru atau berpikir kreatif untuk mengerjakan tugas-tugasnya.
KASUS 4
Simon adalah duda berusia 78 tahun yang tinggal di panti jompo. Walaupun secara fisik dan mental Ia sehat, Simon jarang keluar panti.
Ia juga enggan mengikuti kegiatan-kegiatan para penghuni panti lainnya. Dia juga jarang berinteraksi dengan orang lain. Setiap hari kegiatannya hanya duduk dan mengeluh.
Anak dan cucunya jarang mengunjunginya karena jika bertemu yang Simon lakukan hanya mengeluhkan soalnya nasib hidupnya yang buruk.
43
PERKEMBANGAN MORAL Lawrence Kohlberg
44
PERKEMBANGAN MORAL KOHBERG
• Ketika lahir anak belum dan tidak membawa aspek moral.
• Apek moral merupakan sesuatu yang berkembang dan dikembangkan (Nurture)
• Mengacu kepada teori Piaget
• 3 tahap: Pre-Conventional. Conventional & Post-Conventional
LEVEL I: PRE-CONVENTIONAL
Anak belum mengenal konsep moral. Pemahaman moral dikontrol oleh reward & punishment.
Tahap 1: Punishment and obedience orientation
• Pemikiran moral didasarkan pada hukuman. Anak patuh karena perintah orang dewasa untuk patuh.
• Kalau saya diberi hadiah artinya baik. Kalau saya dihukum artinya buruk.
45
LEVEL I: PRE-CONVENTIONAL
Anak belum mengenal konsep moral. Pemahaman moral dikontrol oleh reward & punishment.
Tahap 2: Self-interest orientation
• Pemikiran moral didasarkan pada reward dan kepentingan/keuntungan pribadi.
• Apa yang baik adalah yang saya rasa baik atau ketika saya mendapatkan hadiah.
• Saya baik kalau kamu baik juga.
LEVEL II: CONVENTIONAL
Anak mulai menginternalisasi standar moral orang lain yang ada di lingkungan sosialnya (orang tua).
Tahap 3: Interpersonal norm
• Dasar pertimbangan moral anak adalah kepercayaan, rasa sayang dan kesetiaan.
• Anak mengadopsi standar moral orangtuanya; agar dianggap sebagai “Anak Baik”
46
LEVEL II: CONVENTIONAL
Anak mulai menginternalisasi standar moral orang lain yang ada di lingkungan sosialnya (orang tua).
Tahap 4: Social system morality
• Pertimbangan moral didasarkan atas nilai dan hukum sosial.
• Sesuatu dikatakan baik jika sesuai dengan hukum.
TAHAP 3: POST-CONVENTIONALMoral sudah terinternalisasi dan tidak lagi didasarkan pada standar orang lain.
Tahap 5: Community Rights versus Individual Rights
• Bagi remaja, nilai sosial & hukum bersifat relatif & bisa berbeda dari satu orang ke orang lain.
• Mereka mengerti bahwa hukum itu penting, namun mereka tahu bahwa hukum bisa diubah.
• Sesuatu yang baik itu sifatnya abstrak dan disepakati oleh masyarakat, namun hukum tetap bisa diubah.
47
TAHAP 3: POST-CONVENTIONAL
Moral sudah terinternalisasi dan tidak lagi didasarkan pada standar orang lain.
Tahap 6: Universal Ethical Principles
• Orang yang sudah mengembangkan standar moral berdasarkan hal asasi manusia.
• Jika dihadapkan pada konflik antara hukum dan etika, maka orang ini akan mengikuti prinsip-prinsip etika.
• Baik adalah prinsip abstrak yang didasarkan pada hak asasi manusia tanpa memikirkan apakah hal tersebut disetujui oleh masyarakat.
DISKUSI KASUS
• Pelajari setiap kasus.
• Tentukan & jelaskan pada tahap mana pemahaman moral tokoh dalam kasus tersebut.
48
KASUS - CONTOH
Hari ini Eva akan mengikuti ujian 5 mata pelajaran di sekolahnya. Eva adalah anak yang baik. Tapi kali ini Ia tidak sempat belajar untuk ujian Bahasa Inggris. Dia tahu orang yang duduk disebelahnya adalah anak yang jago Bahasa
Awalnya tanpa sengaja Ia melihat lembar jawaban temannya dan kebetulan Ia tidak tahu jawaban pertanyaan tersebut.
Beberapa saat kemudian Eva mulai mencuri-curi kesempatan untuk melihat jawaban temannya lagi. Dalam pikiran Eva, karena Ia harus ujian 5 mata pelajaran dan mendapatkan nilai bagus, kali ini tidak apa-apalah mencontek.
POST-CONVENTIONAL, tahap Community Rights versus Individual
Rights nilai sosial & hukum bersifat relatif.
KASUS 1
Leo awalnya berencana untuk bolos sekolah pada jam pelajaran terakhir karena ada pertandingan basket yang ingin Ia tonton.
Namun pada akhirnya Ia tetap mengikuti pelajaran sampai selesai karena takut ketahuan dan dihukum.
49
KASUS 2
Indri sedang berada di mall beserta teman-temannya. Salah satu temannya mengajak Indri untuk menguji nyali dengan mencuri barang yang ada di mall.
Indri menolak dan berkata kepada temannya kalau mencuri itu dosa.
KASUS 3
Ridho tinggal di rumah kumuh di sebuah kampung. Mamanya mengidap sakit kronil dan perlu kontrol dokter setiap hari.
Namun lokasi rumah sakit jauh dan mamanya tidak mampu berjalan jauh. Ridho memutuskan mencuri sebuah mobil agar bisa membawa mamanya ke rumah sakit.
50
KASUS 4
Dinda wanita muda yang memilih tinggal di daerah konflik. Setiap hari Ia membagikan makanan bagi masyarakat yang terlantar di jalanan.
Pemerintah setempat sudah mengeluarkan larangan dan peringatan untuk kegiatan Dinda. Dia telah beberapa kali mendapat ancaman masuk penjara karena melakukan hal ini. Namun Ia tetap melakukannya demi anak-anak tersebut bisa tetap hidup.
KASUS 5
Simon ingin mengisi sore harinya dengan menjadi sukarelawan di rumah sakit.
Namun sebagai pemain basket yang berprestasi, keinginannya ini bentrok dengan jadwal latihan basketnya.
Pelatih dan anggota tim basketnya memaksanya untuk tetap latihan setiap sore demi sebuah pertandingan. Simon memutuskan untuk tetap berlatih dengan timnya.
51
TERIMA KASIH Together in Education