dwi sendi priyono_keanekaragaman jenis burung pada berbagai tipe pemanfaatan lahan di kawasan muara...

24
KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG PADA BERBAGAI TIPE PEMANFAATAN LAHAN DI KAWASAN MUARA KALI LAMONG, PERBATASAN SURABAYA- GRESIK Hening Swastikaningrum, Bambang Irawan, Sucipto Hariyanto ANALISIS JURNAL DWI SENDI PRIYONO (110342422039)

Upload: sendy-begenius

Post on 31-Oct-2015

41 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

tugas

TRANSCRIPT

KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNGPADA BERBAGAI TIPE PEMANFAATAN LAHAN DI KAWASAN MUARA KALI LAMONG, PERBATASAN SURABAYA- GRESIKHening Swastikaningrum, Bambang Irawan, Sucipto Hariyanto

ANALISIS JURNAL

DWI SENDI PRIYONO (110342422039)

Kali Lamong merupakan sebuah sungai yang terletak di antara perbatasan Kota Surabaya dengan Kota Gresik.

Sejak awal tahun 1980-an, di sepanjang Kali Lamong terdapat kurang lebih 1.300 bangunan dan 17 unit industri yang berpotensi mengancam ekosistem di sekitar Kali Lamong (Bapeprov Jatim, 2010).

LATAR BELAKANG

Berdasarkan kondisi tersebut maka perlu dilakukan studi mengenai keanekaragaman burung berdasarkan perbedaan pemanfaatan fungsi lahan sebagai habitat burung dalam suatu kawasan yang terancam, seperti di kawasan Kali Lamong.

TUJUAN :

Mengetahui keaneakaragaman jenis burung pada berbagai lahan pemanfaatan di Kali Lamong

METODE PENELITIAN

Tempat dan waktu penelitian -Tempat : kawasan muara Kali Lamong, perbatasan Surabaya- Gresik.

- Tahapan penelitian pendahuluan dilakukan pada bulan Oktober- November 2011, sementara penelitian lanjutan dilakukan sepanjang Bulan Februari- Mei 2012

Alat dan bahan penelitian Alat yang digunakan selama penelitian ini adalah : Meteran Anemometer sling psychrometric hand refracto salinometer GPS, binokular Canon 8x25, monokular, buku panduan pengamatan Burung-Burung catatan dan

alat tulis, jam tangan, hand counter, dan Kamera DSLR Canonn 550D dengan Canon tele lens 75-

300 mm.

Sedangkan bahan penelitian adalah burung-burung yang berada di kawasan Kali Lamong.

Prosedur kerja

Stasiun penelitian ditentukan melalui pengamatan pendahuluan berdasarkan perbedaan fungsi lahan

Setiap stasiun dicatat faktor fisik yang teramati, meliputi: lebar dan panjang, temperatur udara, kelembapan udara, salinitas air, kecepatan angin, pasang surut air laut, dan kondisi astronomis.

Identifikasi jenis burung menggunakan metode point count

Pengamatan meliputi ciri morfologi (bentuk dan warna tubuh, paruh, kaki, dan bulu) burung yang diamati

Lokasi perjumpaan dengan burung, nama burung, jumlah burung teramati, aktifitas burung, waktu perjumpaan, beserta vegetasi yang berada di stasiun tersebut.

Menurut Romimohtarto dan Juwana (2001), indeks keanekaragaman (diversity index) digunakan untuk mengetahui keanekaragaman hayati biota yang diteliti.

Toth dan Kiss (1999) dalam Nurdini (2010) menggunakan indeks Renkonen untuk mengetahui besar kesamaan antar dua stasiun pengamatan yang dibandingkan..

Hasil penelitian

Dapat diidentifikasi sebanyak lima tipe pemanfaatan lahan di sepanjang jalur pengamatan. kemudian dibagi kedalam 12 stasiun pengamatana. kawasan pemukiman oleh stasiun I dan IV,b. kawasan industri oleh stasiun II, III, dan VIII,c. kawasan lahan kosong oleh stasiun V dan VI,d. kawasan tambak oleh satsiun VII, IX, dan X,e. kawasan hutan mangrove oleh stasiun XI dan XII.

lebar muara Kali Lamong adalah 66, 03 meter dan panjang jalur pengamatan adalah 3, 21 kilometer.

-Hasil inventarisasi menunjukkan sebanyak 61 jenis burung. -Dari jumlah tersebut sebanyak 30 jenis burung air dan 31 jenis non-burung air.

-Satu dari 61 jenis tersebut merupakan jenis raptor, yaitu Haliastur indus (Elang Bondol).

-Sementara tujuh dari 61 jenis termasuk sebagai spesies burung migran.

-kawasan permukiman adalah Apus nipalensis (Kapinis Rumah, 48,85%),

-kawasan industri didominasi oleh Butorides striatus (Kokokan Laut, 19,42%)

-hutan mangrove dengan Egretta garzetta (Kuntul Kecil, 30,31%).

-Lahan kosong didominasi jenis Collocalia esculenta (Walet Sapi) sebesar 20,77%,

-Pertambakan didominasi Egretta garzetta (Kuntul Kecil) sebesar 16%.

DOMINANSI BURUNG

Pada kawasan permukiman, Kapinis Rumah (Apus nipalensis).

Kokoan Laut (Butorides striatus) adalah jenis paling padat di kawasan perindustrian

Sementara di lahan kosongWalet Sapi (Collocalia esculenta),

Pada kawasan pertambakan didominasi oleh Gajahan Pengala (Numenius phaeopus)

Egretta garzettapada kawasan hutan mangrove adalah Burung Kuntul Kecil

KESIMPULAN Melalui hasil dan pembahasan, dapat diambil beberapa kesimpulan dari penelitian ini: 1. Pemanfaatan fungsi lahan yang dapat diidentifikasi adalah pemanfaatan sebagai permukiman, perindustrian dan pergudangan, lahankosong, pertambakan, dan hutan mangrove.

2. Keanekaragaman paling tinggi terdapat pada pertambakan (3,19),

3. Terdapat perbedaan keanekaragaman jenis burung pada setiap tipe pemanfaatan lahan di sekitar muara Kali Lamong.

4. Perubahan jenis dan keanekaragaman burung terjadi selama waktu pengamatan terutama pada jenis burung air.