drama rampok bank

5

Click here to load reader

Upload: waxejd

Post on 26-Nov-2015

18 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Perampokan Bank Pada siang hari di sebuah bank seperti biasa nasabah datang untuk transaksi uang. Menunggu sudahlah hal yang biasa terjadi di bank. Di dalam bank itu sendiri terdapat satu karyawan bank dan dua nasabah bank, satu orang lagi anak dari nasabah itu.Karyawan : Selanjutnya, silahkan duduk! (Menunjuki tempat duduk yang akan di duduki nasabah)Nasabah 1 : (Duduk menghadap karyawan)Karyawan : Ada yang bisa kami bantu?Nasabah 1 : Saya mau transfer uang untuk keluarga saya di Jakarta.Karyawan : Mau transfer berapa, Bu?Nasabah 1 : Rp 5000.000,- (Memberikan uang itu ke karyawan dihadapannya) Ketika Nadia memberikan uang itu ke karyawan bank, tiba-tiba dengan mengejutkan datang seorang pria bersenjata. Dia pun langsung merampas uang Rp 5000.000 yang baru dipegang oleh karyawan itu.Penjahat : (Datang dan langsung mengambil uang yang dipegang oleh karyawan) Angkat tangan! Jangan ada yang bergerak! (Langsung mengancam Nadia dengan pistolnya)Nasabah 1 : (Dia ketakutan)Semua yang ada di bank itu mengangkat tangan karena ketakutan oleh ancaman penjahat bersenjata itu. Suasana pun berubah menjadi tegang dan tak karuan. Nasabah 2 : Semua harap tenang! (Berdiri dengan beraninya untuk menenangkan semuanya)Penjahat : Diam kau! (Menunjuk Handi) Semua harta kalian serahkan pada saya! Masukan ke tas ini! (Menyuruh harta para nasabah dan karyawan untuk diserahkan sambil terus menyeret dan mengancam Nadia dengan pistol) Harta para nasabah dan karyawan pun terus dikuras.Penjahat : (Datang menghampiri sambil menyeret dan mengancam Nadia dengan pistolnya) Hey, kau anak kecil serahkan semua hartamu!Anak kecil : Adanya juga cuma Rp 1000 om penjahat.Penjahat : (Membentak anak kecil itu) Sudah serahkan saja! Sekarang giliranmu! (Menunjuk Handi)Nasabah 2 : (Menolak hartanya untuk diserahkan) Enggak mau! Apa-apan sih hah datang-datang udah main malak segala.. (menantang penjahat bersenjata itu dengan beraninya)Penjahat : Anda berani sama saya, haa? Udahlah serahkan saja hartamu itu! Serahkan enggak? Kalau enggak nyawa Ibu ini akan melayang! (Terus bersiasat dengan mengancamnya)Karyawan : Sudah serahkan saja apa yang dia inginkan, kasihan Ibu itu. Nasabah 1 : T Tolonglah s saya (Terancam dan pasrah)Nasabah 2 : (Dengan terpaksa dia pun memberikan hartanya) Selain penjahat bersenjata itu menguras semua harta para nasabah dan karyawan, ia juga menyandera mereka di tempat itu juga.Karyawan : Tolonglah lepaskan kam! (Menggusik-gusik talinya)Nasabah 1 : Iya tolong lepaskan kami! Apa belum puas kamu nguras harta kita?Penjahat : D diam! (Marah besar)Nasabah 2 : Yang sabar ya, nak.. (Menenangkan anaknya)Anak kecil : Iya, yah.. Penjahat bersenjata itu terus mondar-mandir , entah apa yang ditunggunya. Setelah lama mondar-mandir gak jelas, penjahat bersenjata itu kelelahan dan akhirnya tidur di sebelah sanderaannya.Penjahat : (Tidur lelap di sebuah kursi sambil ngorok)Karyawan+Nadia : (Ikut tidur karena kecapean)Anak kecil : Yah, lihat tuh di baju om penjahat itu ada tulisan Hanya Takut Pada Polisi. Ahaa. (Sambil melihat langit-langit) Aku punya ide Nasabah 2 : Apa, nak idenya?Anak kecil : (Berbisik pada Ayahnya) Di saku om penjahat itu kan terdapat tulisan Hanya Takut Pada Polisi. Berarti om penjahat itu takut dengan keberadaan Polisi. Jadi, kita takut-takuti aja om penjahat itu! Caranya Ayah ngaku-ngaku jadi Pak Polisi aja!Nasabah 2 : Ide yang bagus! Tapi kan harus ada bukti kuatnya, nakAnak kecil : Oh iya, sebelum kita pergi ke bank kan kita bertemu dulu dengan teman Ayah yang Polisi itu.. Terus dia memberi kartu kepolisian untuk jaga-jaga kalo disekitar kita ada kejahatan.Nasabah 2 : Oh iyaa Ayah baru ingatNih kartunya juga ada di saku Ayah.. Tapi gimana caranya kita lakukan itu, kan kita disandera? Gak ada alat pemotong lagiAnak kecil : Caranya cukup mudah kok, gak pake harus dilepas segala... Lagi disandera juga bisa kok, yah..Nasabah 2 : Bisa gimana, nak?Anak kecil : Entar kalo om penjahat itu sudah bangun, kita bikin dia kesel sama kita!Nasabah 2 : Iya entar Ayah mau cari perhatiannya dengan teriak-teriak.. Penjahat itu pun terbangun karena ada suara yang lagi teriak-teriak.Nasabah 2 : A. Huo. Huo. (Teriak)Penjahat : (Bangun sambil menguap)Karyawan+Nadia : (Saking berisiknya teriak membuat mereka bangun dari tidurnya)Penjahat : (Tertuju pada Handi) Berisik tau! Ngajak ribut aja, hah!Nasabah 2 : Hehehe.Anak kecil : Om.. om.. disaku celananya Ayahku masih ada barang berharga lho om..Penjahat : (Dia pun menguras saku celana Handi dan mendapatkan sebuah kartu. Ia pun membaca kartunya. Setelah ia membacanya, ia langsung terkejut dan menjatuhkan pistolnya ke lantai) Nasabah 2 : Selamat datang di dunia kepolisian. (Dengan tegasnya)Penjahat : J..jadi engkau sebenarnya polisi? (Dengan kakunya)Nasabah 2 : Oh iya jelas dong! Sebenarnya sebelum saya disandera oleh anda, saya itu mempermainkan anda dengan cara belaga bego gak tau apa-apa.. Di samping permainan tadi itu, saya sudah mempunyai rencana husus untuk dapat menangkap anda. Saya juga bertugas di kepolisian sebagai humas kejahatan. Jadi saya disini memang enggak tampak seperti polisi layaknya yang memakai pakaian polisi. Pakaian saya pun bebas untuk mengelabui para pelaku kejahatan.Penjahat : Oh.. Tidak..!! (Menyesali sambil memegang kepalanya)Nasabah 2 : Sekarang ayo cepat lepaskan kami karena sebentar lagi kerabat saya di kepolisian akan datang menangkap anda! (Terus saja bersiasat)Penjahat : (Karena ketakutan, dia pun melepaskan para sanderaannya) Tolong jangan masukan saya ke penjara! (Sambil berlutut dihadapan Handi)Nasabah 2 : Sudah cukup, berdirilah! (Mengangkat si penjahat untuk berdiri) Sekarang kembalikan uang rampasan kamu tadi itu ke semuanya!Penjahat : (Dengan rasa ketakutan dan tertekan ia pun mengembalikan semua uang yang tadi dirampasnya) Penjahat itu pun menyesali apa yang telah dilakukannya karena dia kepergok ketahuan aksinya sama Polisi (siasat Handi).Karyawan : Kenapa anda melakukan hal seperti ini?Penjahat : Saya terpaksa melakukan hal seperti ini karena saya gak punya uang untuk membiayai Istri dan kedua anak saya. Kasian dia butuh penghidupan yang layak. Karyawan : Tapi kan enggak dengan cara begini jugaNasabah 1 : Sudah bawa saja dia Pak Polisi (Handi) ke Kantor Polisi!Penjahat : Jangan jangan! Saya enggak mau dibawa ke kantor polisi apalagi ditahan untuk kedua kali nya di penjara. (Terus meminta bantuan ke Pak Polisi (Handi))Nasabah 1 : Oh jadi dia sebelumnya pernah merasakan dinginnya sel jeruji juga.. Biarkan saja dia masuk penjara, entar kalo misalnya penjahat ini masih berkeliaran diluar sana, dia pasti akan merampok seperti ini lagi.Penjahat : Tolong jangan masukan saya ke penjara! Kasian istri dan anak saya Saya menyadari hal yang dilakukan seperti saya ini sangatlah jelek. Setelah kejadian ini saya berjanji saya tidak akan lagi merampok.Anak kecil : Iya bagus om Lebih baik bekerja sebagai kuli bangunan dari pada mencari uang dengan cara yang haram.Nasabah 1 : Gimana nih keputusannya Pak Polisi (Handi).Nasabah 2+Anak kecil : (berbisik-bisik tentang si penjahat itu)Nasabah 2 : Tunggu! Bener nih gak akan merampok lagi?Pejahat : Iya.. Beri saya 1 kesempatan lagi. Saya berjanji apabila saya merampok lagi saya bersedia untuk di penjara bahkan dihukum mati. Nasabah 2 : Ya sudah saya beri kesempatan 1 kali ini saja.Penjahat : Alhamdulillah.. (sambil sujud dihadapan semua orang dan bersalaman untuk meminta maaf atas perbuatannya tadi). Penjahat itu pun tidak jadi untuk ditahan di penjara. Setelah banyak pertimbangan dari semuanya, akhirnya dia diberi kesempatan 1 kali lagi. Dia pun berjanji untuk tidak melakukan hal seperti yang sudah dilakukannya.