draft mou untuk kredit

16
PERJANJIAN KERJA SAMA antara PT BPR DEWA ARTHAKA MULYA dengan PRUDENTIAL PRUFUTURE TEAM YOGYAKARTA tentang PEMBERIAN FASILITAS KREDIT PEGAWAI Nomor : /DAM/PKS-KG/VII/2012 Pada hari ini, Selasa tanggal dua puluh empat Juli tahun dua ribu dua belas (24-07-2012), bertempat di kantor PT Bank Perkreditan Rakyat Dewa Arthaka Mulya berkedudukan di Jl. Demangan Baru No. 6-7, Depok, Sleman, kami yang bertanda tangan dibawah ini : 1. WILLIBRORDUS RAHADIYAN DEWANTO, S.H., M.Kn., dalam hal ini bertindak dalam jabatannya sebagai Direktur Utama dari Perseroan Terbatas Bank Perkreditan Rakyat Dewa Arthaka Mulya, oleh karenanya bertindak untuk dan atas nama Perseroan Terbatas Bank Perkreditan Rakyat Dewa Arthaka Mulya, berkedudukan di Depok, Sleman, selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA. 2. HAWARI N. TANDJAYA, beralamat di Perum Bale Agung Kav. 33, Purwosari RT 003 RW 059, Sinduadi, Mlati, Sleman, dalam hal ini bertindak dalam jabatannya sebagai Agency Manager, dan untuk melakukan tindakan hukum dalam Perjanjian ini memiliki kewenangan hukum dan hak secara sah, untuk dan atas nama serta sah mewakili Prudential PRUfuture Team Yogyakarta berkedudukan di Casa Grande Square Kav. 106, Ringroad Utara, Maguwoharjo, Sleman, selanjutnya disebut PIHAK KEDUA. Pihak-pihak tersebut di atas dalam kedudukannya seperti tersebut di atas terlebih dahulu memberitahukan dan menerangkan bahwa para pihak masing-masing bertindak dalam kedudukannya tersebut mewakili Pihak Pertama dan Pihak Kedua bersama-sama disebut sebagai Para Pihak (termasuk di dalamnya semua Pihak

Upload: yohanes-indro-laksono

Post on 17-Sep-2015

559 views

Category:

Documents


177 download

DESCRIPTION

KREDIT

TRANSCRIPT

PERJANJIAN KERJA SAMA

PERJANJIAN KERJA SAMA

antara

PT BPR DEWA ARTHAKA MULYAdenganPRUDENTIAL PRUFUTURE TEAM YOGYAKARTA

tentang

PEMBERIAN FASILITAS KREDIT PEGAWAI

Nomor : /DAM/PKS-KG/VII/2012

Pada hari ini, Selasa tanggal dua puluh empat Juli tahun dua ribu dua belas (24-07-2012), bertempat di kantor PT Bank Perkreditan Rakyat Dewa Arthaka Mulya berkedudukan di Jl. Demangan Baru No. 6-7, Depok, Sleman, kami yang bertanda tangan dibawah ini :

1. WILLIBRORDUS RAHADIYAN DEWANTO, S.H., M.Kn., dalam hal ini bertindak dalam jabatannya sebagai Direktur Utama dari Perseroan Terbatas Bank Perkreditan Rakyat Dewa Arthaka Mulya, oleh karenanya bertindak untuk dan atas nama Perseroan Terbatas Bank Perkreditan Rakyat Dewa Arthaka Mulya, berkedudukan di Depok, Sleman, selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA.

2. HAWARI N. TANDJAYA, beralamat di Perum Bale Agung Kav. 33, Purwosari RT 003 RW 059, Sinduadi, Mlati, Sleman, dalam hal ini bertindak dalam jabatannya sebagai Agency Manager, dan untuk melakukan tindakan hukum dalam Perjanjian ini memiliki kewenangan hukum dan hak secara sah, untuk dan atas nama serta sah mewakili Prudential PRUfuture Team Yogyakarta berkedudukan di Casa Grande Square Kav. 106, Ringroad Utara, Maguwoharjo, Sleman, selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.

Pihak-pihak tersebut di atas dalam kedudukannya seperti tersebut di atas terlebih dahulu memberitahukan dan menerangkan bahwa para pihak masing-masing bertindak dalam kedudukannya tersebut mewakili Pihak Pertama dan Pihak Kedua bersama-sama disebut sebagai Para Pihak (termasuk di dalamnya semua Pihak yang secara hukum menggantikan salah satu dari Para Pihak) telah saling setuju dan sepakat untuk dan dengan ini membuat serta menetapkan Perjanjian Kerja Sama Pemberian Fasilitas Kredit Pegawai, untuk dipatuhi dan dilaksanakan oleh para pihak tersebut, dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang diatur sebagai berikut :

Pasal 1ISTILAH

1. Instansi adalah kantor, lembaga, atau badan usaha yang secara sah diwakili oleh atau sama dengan Pihak Kedua;2. Bank adalah PT Bank Perkreditan Rakyat Dewa Arthaka Mulya berkedudukan di Depok Sleman, atau sama dengan Pihak Pertama;3. Pegawai adalah tenaga kerja yang bekerja di atau pada Pihak Kedua;4. Pemohon adalah Pegawai yang mengajukan permohonan untuk diberikan Fasilitas Kredit oleh Pihak Pertama;5. Debitur adalah Pegawai yang telah menerima fasilitas kredit dari Pihak Pertama;6. Dokumen Kredit adalah permohonan kredit dan kelengkapannya, yang akan disebutkan kemudian, yang semuanya merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian Kredit;7. Fasilitas Kredit adalah sejumlah dana yang disediakan oleh Bank kepada Pegawai;8. Plafond Kredit adalah besarnya Fasilitas Kredit yang disetujui dan diberikan kepada Debitur berdasarkan Perjanjian Kredit. 9. Baki Debet adalah saldo atau sisa Plafond Kredit setelah dikurangi dengan pengembalian pokok Fasilitas Kredit.10. Perjanjian Kredit adalah perjanjian pemberian Fasilitas Kredit antara Pihak Pertama dan Debitur berdasarkan ketentuan kredit dari Pihak Pertama dan Perjanjian ini;11. Piutang adalah seluruh jumlah dana dari waktu ke waktu terhutang oleh para Debitur di Instansi kepada Pihak Pertama yang telah diterima berdasarkan Perjanjian Kredit;12. Hari Kerja adalah hari Senin sampai dengan Jumat dengan waktu antara pukul 07.30 WIB sampai dengan pukul 14.30 WIB dan Sabtu antara pukul 07.30 WIB sampai dengan pukul 12.00 WIB ;13. Hutang adalah jumlah akumulasi seluruh Fasilitas Kredit yang terhutang berupa Baki Debet, bunga, biaya/denda yang secara akumulatif timbul berdasarkan Perjanjian Kredit yang wajib dibayarkan oleh para Debitur kepada Pihak Pertama, kecuali disebutkan secara khusus sebagai Baki Debet, bunga, dan/atau biaya/denda kewajiban Debitur sendiri;14. Jaminan adalah jaminan atau jaminan-jaminan berupa benda bergerak dan/atau benda tidak bergerak yang diberikan Pihak Kedua kepada Pihak Pertama untuk menjamin kelancaran pelaksanaan Perjanjian ini;15. Jaminan Kredit adalah jaminan atau jaminan-jaminan berupa benda bergerak dan/atau tidak bergerak yang diberikan oleh Debitur sebagai jaminan atas Perjanjian Kredit;16. Perjanjian adalah Perjanjian Kerja Sama Pemberian Fasilitas Kredit Pegawai ini;17. Angsuran adalah angsuran kolektif atas Hutang para Debitur di Instansi dengan perhitungan bulanan, yang terdiri dari pengembalian pokok Fasilitas Kredit ditambah dengan bunga dan/atau denda, yang diangsur setiap bulannya sebagai pembayaran pengembalian Fasilitas Kredit kepada Pihak Pertama sesuai Daftar Nominatif Tagihan yang disampaikan oleh Pihak Pertama, kecuali disebutkan secara khusus sebagai pembayaran baik pokok, bunga, dan/atau denda Debitur sendiri;18. Daftar Nominatif Tagihan adalah data Angsuran yang ditagihkan melalui dan diserahkan Kepada Pihak Kedua, berisi data tentang daftar nama Debitur, Plafond Kredit, Baki Debet, nominal tagihan pembayaran pokok, nominal tagihan pembayaran bunga, serta jumlah Angsuran.19. Tanggal Pencairan adalah tanggal dimana Pihak Pertama mencairkan Fasilitas Kredit dengan cara menyerahkan dana kepada Debitur sesuai dengan Perjanjian Kredit;20. Tanggal Jatuh Tempo adalah tanggal dimana Debitur harus melunasi seluruh kewajibannya berdasarkan Perjanjian Kredit;21. Kepala adalah pejabat Instansi yang berwenang dalam hal kepegawaian dan memiliki kewenangan untuk memberikan keterangan tentang kepegawaian dan status kepegawaian, atau dapat berarti sama dengan Pihak Kedua;22. Bendahara adalah pejabat Instansi yang berwenang dalam hal penggajian Pegawai atau memiliki kewenangan untuk mengeluarkan struk gaji atau keterangan penghasilan Pegawai atau pejabat Instansi yang ditunjuk sebagai penanggung jawab gaji Pegawai dan/atau Angsuran;

Penunjukan kepada suatu pasal atau lampiran berarti penunjukan kepada pasal atau lampiran dalam Perjanjian; Penunjukan kepada suatu dokumen (termasuk Perjanjian) berarti penunjukan kepada dokumen tersebut berikut dengan perubahan, penambahan, dan perpanjangannya di kemudian hari; Penunjukan kepada suatu pihak pada Perjanjian atau dokumen lain yang berkaitan dengan Perjanjian adalah termasuk juga penunjukan kepada (para) pengganti atau penerima haknya yang sah; Judul pada setiap pasal perjanjian dipakai hanya untuk memudahkan dalam membaca Perjanjan karenanya judul tersebut tidak memberikan penafsiran atas isi Perjanjian ini.

Pasal 2KETENTUAN KREDIT

1. Pihak Pertama memberikan kepada Pegawai suatu Fasilitas Kredit dengan plafond atau besarnya pinjaman maksimal tidak ditentukan sepanjang gaji Pemohon masih syarat antara lain bahwa gaji Pemohon masih dapat dipotong untuk angsuran, dan dengan jangka waktu setiap kelipatan 6 (enam) bulan minimal 12 (dua belas) bulan dan maksimal 60 (enam puluh enam).2. Fasilitas Kredit tersebut tidak termasuk segala jenis biaya yang menjadi beban Debitur baik berupa bunga, denda maupun biaya-biaya lain yang ditetapkan oleh Pihak Pertama.3. Suku bunga atas Fasilitas Kredit adalah sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan ditetapkan oleh Pihak Pertama.4. Ketentuan mengenai Jaminan Kredit :a. Fasilitas Kredit dengan plafond sama dengan atau kurang dari Rp 5.000.000,00 (lima juta rupiah) diberikan dengan tanpa jaminan.b. Fasilitas Kredit dengan plafond lebih dari Rp 5.000.000,00 (lima juta rupiah) diberikan dengan jaminan.5. Pada Tanggal Jatuh Tempo, Pihak Kedua wajib membayar lunas seluruh Hutang Pihak Kedua kepada Pihak Pertama.

Pasal 3TATA CARA PENGAJUAN

1. Pemohon dapat mengajukan permohonan dengan mengisi dan menyerahkan :a. formulir permohonan kredit pegawai;b. foto kopi KTP pemohon beserta foto kopi KTP pasangan kawinnya yang sah (bagi yang sudah menikah), dengan ketentuan bahwa KTP tersebut masih berlaku;c. foto kopi surat nikah (bagi yang sudah menikah);d. surat keterangan dan rekomendasi dari Kepala dan/atau Bendahara;e. surat keterangan gaji yang ditandatangani oleh Bendahara dan/atau pejabat berwenang di Instansi;f. strook gaji asli pada bulan berjalan atau bulan sebelumnya terhitung pada saat pengajuan permohonan;g. surat kuasa potong gaji yang ditandatangani oleh pemohon dengan meterai cukup;h. foto kopi SK Pengangkatan atau kontrak kerja;i. foto kopi bukti kepemilikan Jaminan Kredit (apabila dengan jaminan).2. Segera setelah Pihak Pertama menerima semua Dokumen sebagaimana tersebut dalam ayat 1, maka Pihak Pertama akan meneliti dan memeriksa kelengkapan dan pemenuhan persyaratan yang ditentukan dari Pihak Pertama;3. Apabila setelah dilakukan pemeriksaan sebagaimana dimaksud di atas, Pihak Pertama berpendapat salah satu atau semua Dokumen yang telah dipersyaratkan tidak lengkap, maka Pihak Pertama akan memberitahukan kepada Pemohon dan/atau Pihak Kedua untuk melengkapinya.

Pasal 4TATA CARA PENCAIRAN

1. Fasilitas Kredit dicairkan oleh Pihak Pertama sesuai dengan kebutuhan tersebut dalam permohonan kredit oleh Pemohon dengan berdasarkan pada hasil penelitian dan survey oleh Pihak Pertama. 2. Debitur dapat melakukan penarikan seketika pada saat Perjanjian Kredit ditandatangani di tempat kedudukan Pihak Pertama atau berdasarkan kesepakatan Para Pihak dapat diserahkan oleh Pihak Pertama di tempat kedudukan Pihak Kedua;3. Debitur wajib menggunakan Fasilitas Kredit sesuai dengan maksud dan tujuan yang dicantumkan dalam permohonan kredit.4. Fasilitas Kredit yang dicairkan setelah Daftar Nominatif Tagihan dikirimkan ke Instansi akan dikenakan potongan berupa bunga grace period sebesar 1 (satu) kali bunga.5. Tanpa mengurangi hak Pihak Pertama menurut Pasal 11 Perjanjian, dalam hal terjadi Cidera Janji oleh Pihak Kedua, atau Pihak Pertama beranggapan bahwa telah terjadi perubahan keadaan atau adanya suatu hal yang baru diketahui oleh Pihak Pertama mengenai Pihak Kedua dan/atau Debitur yang mengakibatkan suatu penarikan Fasilitas Kredit oleh Debitur akan merugikan kepentingan Pihak Pertama maka Pihak Pertama berhak menolak permohonan penarikan Fasilitas Kredit yang sudah disetujui sebelumnya.

Pasal 5HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK PERTAMA

1. Selama berlakunya dan sehubungan dengan Perjanjian, Pihak Pertama memilki hak :a. menyetujui atau menolak permohonan fasilitas kredit yang telah diajukan Pemohon;b. melakukan pemeriksaan, penelitian, dan survey terhadap kebenaran data dari Pemohon serta meminta keterangan dan/atau data kepada Pihak Pertama maupun pihak lainnya mengenai keadaan Pemohon;c. melakukan pengawasan atau pemeriksaan atas pelaksanaan pemberian Fasilitas Kedit kepada Debitur dan Pihak Kedua wajib mengizinkan dan membantu Pihak Pertama setiap waktu dalam rangka pengawasan atau pemeriksaan tersebut;d. menentukan dan menetapkan persyaratan pemberian Fasilitas Kredit, sesuai ketentuan umum yang berlaku di Pihak Pertama, atau persayaratan-persyaratan khusus berdasarkan kesepakatan dengan Pihak Kedua atau berdasarkan pertimbangan kepentingan Pihak Pertama;e. mendapatkan prioritas utama dan pertama untuk memperoleh Angsuran, maupun menerapkan langkah-langkah atau upaya yang dianggap perlu demi pengamanan pembayaran kembali atas Piutang apabila terjadi kondisi atau hal-hal yang mengakibatkan Angsuran terlambat dan/atau menunggak atau menurut pertimbangan Pihak Pertama terjadi kondisi atau hal-hal yang dapat mengakibatkan terganggunya Angsuran atau pelunasan Fasilitas Kredit.2. Selama berlakunya dan sehubungan dengan Perjanjian, Pihak Pertama memilki kewajiban :a. memberitahukan dan memberikan penjelasan kepada Pihak Kedua, Pemohon, dan/atau Debitur mengenai persyaratan dan segala hal yang harus dipenuhi dan dilaksanakan oleh Pihak Kedua, Pemohon, dan/atau Debitur sehubungan dengan permohonan, pencairan, atau pembayaran kembali Fasilitas Kredit;b. memproses setiap permohonan Fasilitas Kredit dari Pemohon yang telah mendapatkan rekomendasi dari Pihak Kedua setelah keseluruhan persyaratan Dokumen Kredit dipenuhi oleh Pemohon;c. mengirimkan Daftar Nominatif Tagihan kepada Pihak Kedua untuk setiap bulannya.

Pasal 6HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK KEDUA

1. Selama berlakunya dan sehubungan dengan Perjanjian, Pihak Kedua memilki hak :a. memberikan rekomendasi dan meneruskan permohonan fasilitas kredit dari Pemohon kepada Pihak Pertama, akan tetapi kewenangan persetujuan pemberian Fasilitas Kredit sepenuhnya tetap hak dari Pihak Pertama;b. mengetahui dan mendapatkan penjelasan tentang disetujui atau alasan ditolaknya permohonan Fasilitas Kredit dari Pemohon oleh Pihak Pertama.2. Selama berlakunya dan sehubungan dengan Perjanjian, Pihak Kedua memilki kewajiban :a. memberikan rekomendari permohonan Fasilitas Kredit dari Pemohon dengan terlebih dahulu melakukan evaluasi berdasarkan ketentuan atau kebijaksanaan Pihak Kedua. Adapun Pemohon yang dapat direkomendasikan antara lain pada umumnya adalah sebagai berikut :i. Pemohon adalah Pegawai yang memiliki konduite kerja baik,ii. Pemohon adalah Pegawai dengan status kepegawaian sebagai pegawai tetap, pegawai kontrak, atau pegawai honorer, dengan pertimbangan bahwa Pemohon tidak sedang dalam proses pensiun dalam tempo enam bulan menjelang pensiun, proses pengunduran diri, diberhentikan, atau dimutasikan ke daerah lain di luar kota dalam lingkup kedinasan di Pihak Kedua, atau setidaknya dalam perkiraan masa Perjanjian Kredit sampai dengan Fasilitas Kredit Lunas Pemohon tidak mengundurkan diri, diberhentikan, atau dimutasikan ke daerah lain di luar kota dalam lingkup kedinasan di Pihak Kedua,iii. jika Pemohon pernah atau telah menerima fasilitas kredit dari Pihak Kedua atau pihak lainnya maka Pemohon memiliki konduite angsuran yang baik dan belum pernah menunggak atau mengalami permasalahan dalam pengembalian atau pelunasan fasilitas kredit tersebut,iv. proporsi maksimal anguran atas Fasilitas Kredit adalah 40% (empat puluh persen) dari take home pay,v. Pemohon bersedia dan sanggup untuk membuat Surat Kuasa Potong Gaji yang ditandatangani dan bermeterai cukup yang pada intinya berisi pemberian kuasa kepada Bendahara untuk memotong gaji Pemohon di Instansi sebesar jumlah angsuran atas Fasilitas Kredit,vi. memenuhi persyaratan ketentuan kredit lainnya yang berlaku dan ditetapkan oleh Pihak Pertama.b. memberikan keterangan yang sebenar-benarnya mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan keadaan Pemohon, termasuk, bilamana diperlukan, memberikan keterangan jika terdapat pinjaman Pemohon pada Pihak Kedua maupun dari lembaga keuangan/pembiayaan lainnya selain yang akan diperoleh dari Pihak Kedua;c. menjamin dan bertanggung jawab atas kelancaran Angsuran, termasuk pula ketertiban dan kelancaran pemotongan gaji untuk keperluan Angsuran oleh Bendahara untuk selanjutnya disetorkan kepada Pihak Pertama sampai dengan Hutang dinyatakan lunas;d. menjamin dan bertanggung jawab bahwa apabila pegawai penerima fasilitas kredit tersebut pensiun dipercepat, atau diberhentikan atau berhenti bekerja atas permintaan pegawai sendiri, maka akan mendahulukan/memprioritaskan penerimaan uang pensiun, uang pesangon maupun segala penerimaan hak lainnya yang diterima oleh pegawai yang bersangkutan untuk diperhitungkan dengan sisa kreditnya/kewajibannya yang masih ada di Pihak Kedua.e. memberikan keterangan-keterangan dan/atau data lain yang diperlukan Pihak Pertama yang berkaitan dengan permohonan Fasilitas Kredit dari Pemohon, termasuk pula memberikan izin pada Pihak Pertama untuk meneliti keadaan/kondisi dari Pemohon apabila Pihak Pertama memerlukannya.f. memerintahkan kepada Pemohon untuk membuat Surat Kuasa Potong Gaji yang ditandatangani dengan meterai cukup dengan memberikan kuasa kepada Bendahara untuk keperluan pemotongan gaji Pemohon tersebut setiap bulannya sebagai angsuran atas Fasilitas Kredit yang diterima lunas,g. membantu dan ikut bertanggung jawab atas penyelesaian kewajiban Debitur kepada Pihak Pertama dalam hal :i. terjadi tunggakan angsuran, pelunasan, atau terjadi wanprestasi dari Debitur, ii. Debitur mengundurkan diri, diberhentikan oleh Pihak Kedua, atau secara permanen dimutasikan ke luar kota dalam lingkup kedinasan di Pihak Kedua dan hutang Debitur belum diselesaikan.h. atas persetujuan Pihak Pertama, memberikan rekomendasi dan penjaminan secara nyata dan tertulis apabila terdapat pengajuan fasilitas kredit oleh Pemohon yang menyimpang dari ketentuan dalam pasal 2 ayat 1 atau pasal 6 ayat 2 huruf a point iv Perjanjian atau ketentuan umum yang berlaku dan ditetapkan oleh Pihak Pertama.

Pasal 7JANGKA WAKTU

Jangka waktu Perjanjian ini ditetapkan selama waktu yang tidak terbatas selama Hutang belum dinyatakan lunas oleh Pihak Pertama.

Pasal 8ANGSURAN DAN DENDA

1. Pihak Kedua wajib dan mengikatkan diri untuk menyerahkan kepada Pihak Pertama Angsuran yang berasal dari pemotongan gaji Debitur di Instansi atas dasar Surat Kuasa Potong Gaji dari Debitur paling lambat tanggal 15 tiap bulannya.2. Angsuran sebagaimana ayat 1 pasal ini dibayarkan secara langsung kepada Pihak Pertama.3. Apabila tanggal pembayaran Angsuran sebagaimana dimaksud ayat 1 tersebut di atas bertepatan dengan hari libur nasional atau di luar Hari Kerja, maka pembayaran harus sudah efektif diterima di oleh Pihak Pertama pada Hari Kerja sebelumnya.4. Setiap keterlambatan pembayaran Angsuran oleh Pihak Kedua kepada Pihak Pertama akan dikenakan denda sebesar tersebut dalam Perjanjian Kredit.5. Angsuran pertama bagi Debitur yang dikenakan potongan grace period adalah pada bulan kedua terhitung setelah Tanggal Pencairan.

Pasal 9PELUNASAN LEBIH AWAL

Debitur dapat melakukan pembayaran kembali seluruh Fasilitas Kredit yang diterimanya sebelum Tanggal Jatuh Tempo dengan memenuhi persyaratan dan perhitungan yang dtentukan oleh Pihak Pertama dan/atau sesuai ketentuan dalam Perjanjian Kredit serta Dokumen Kredit.

Pasal 10PENGHENTIAN FASILITAS KREDIT

1. Pihak Pertama dapat menghentikan Fasilitas Kredit bagi Pegawai Instansi, baik secara temporer maupun secara permanen, berdasarkan pertimbangan yang layak dan memberitahukannya kepada Pihak Kedua dalam hal :a. terdapat tunggakan Angsuran,b. terdapat Debitur yang bermasalah sehingga angsuran Debitur tersebut menunggak dan/atau Fasilitas Kredit belum diselesaikan melewati Tanggal Jatuh Tempo,c. terdapat permasalahan kepegawaian pada Instansi, yang menurut pertimbangan Pihak Pertama dapat mempengaruhi kelancaran pengembalian Fasilitas Kredit,d. terdapat penyalahgunaan kewenangan oleh Kepala dan/atau Bendahara, yang menurut pertimbangan Pihak Pertama dapat mempengaruhi kelancaran pengembalian Fasilitas Kredit,e. Debitur di Instansi berkurang hingga kurang dari atau sama dengan 3 (tiga) dan tidak ada Pemohon dalam jangka waktu 12 (dua belas bulan) berturut-turut.2. Bilamana terjadi hal tersebut pada ayat 1 pasal ini, dengan pertimbangan-pertimbangan yang layak dan dengan pemberitahuan kepada Pihak kedua maka Pihak Pertama dapat menghentikan Perjanjian ini seketika setelah Putang Pihak Pertama terbayar seluruhnya.

Pasal 11PERNYATAAN-PERNYATAAN

Pihak Kedua menyatakan dan menjamin Pihak Pertama pada saat ditandatanganinya Perjanjian sebagai berikut :1. Pihak Kedua dalam keadaan sehat jasmani dan rohani dan/atau tidak sedang dan tidak akan dicabut kewenangan bertindaknya menurut hukum;2. Setiap ijin, persetujuan atau wewenang yang dikeluarkan oleh pihak yang berwenang dan disyaratkan untuk dan dalam rangka pembuatan, penyerahan dan pelaksanaan Perjanjian, telah diperoleh Pihak Kedua serta masih berlaku dan akan diperpanjang oleh Pihak Kedua jika jangka waktu izin, persetujuan dan/atau wewenang tersebut akan habis;

3. Pihak Kedua berhak untuk menandatangani dan melaksanakan kewajiban-kewajibannya berdasarkan Perjanjian ini, serta untuk mengambil segala tindakan dan melakukan hal-hal lainnya yang ditentukan atau dimaksudkan dalam Perjanjian.

Pasal 12JAMINAN

Untuk lebih menjamin dan menanggung terbayarnya Hutang dengan sebagaimana mestinya dan menjamin pelaksanaan Perjanjian ini maka pihak kedua dengan ini memberikan Jaminan yang akan terikat selama berlakunya Perjanjian, berupa :1. institutional-waranty atau penjaminan secara resmi dari Instansi berupa peletakan tanggung gugat dan pertanggungjawaban hukum akan keabsahan dan validitas data dalam Dokumen Kredit dari Pemohon, kelancaran pembayaran Angsuran dan/atau Angsuran Debitur dari pemotongan gaji, bantuan dan bilamana pendampingan untuk penyelematan dan/atau penyelesaian kredit dalam hal timbul wanprestasi dari Debitur,2. tanggung gugat pribadi atau pertanggungjawaban secara hukum baik pidana maupun perdata dari pihak yang berwenang sebagaimana disebut dalam pasal 13 ayat 1 Perjanjian ini atas keabsahan dan validitas data dalam Dokumen Kredit dari Pemohon, termasuk segala keterangan maupun rekomendasi dalam bentuk lisan maupun tertulis.

Pasal 13KEWENANGAN DALAM DOKUMEN KREDIT

1. Pihak Kedua menentukan pihak yang berwenang dan bertanggung jawab atas Dokumen Kredit yang diajukan Pemohon, yaitu :a. Berwenang dan bertanggung jawab sebagai Kepala :Nama:Hawari N. TandjayaJabatan:Agency ManagerAlamat:Perum Bale Agung Kav. 33, Purwosari RT 003 RW 059, Sinduadi, Mlati, Slemanb. Berwenang dan bertanggung jawab sebagai Bendahara :Nama:..............................................................................................................................Jabatan:..............................................................................................................................Alamat:............................................................................................................................................................................................................................................................2. Apabila terdapat penggantian baik sementara maupun permanen atas pejabat tersebut di atas, maka Pihak Kedua akan memberitahukan secara tertulis kepada Pihak Pertama beserta dengan menyertakan bukti atas terjadinya penggantian tersebut dalam waktu maksimal 7 (tujuh) hari setelah adanya pengantian.3. Apabila terjadi hal seperti tersebut pada ayat 2 pasal ini, maka bilamana diperlukan, atas kesepakatan Para Pihak, dapat dilakukan perubahan atas Perjanjian.

Pasal 14CIDERA JANJI

Pihak Pertama berhak untuk setiap saat mengakhiri Perjanjian, membatalkan pencairan Fasilitas Kredit yang seharusnya diberikan kepada Debitur berdasarkan Perjanjian Kredit, menagih Hutang tanpa perlu adanya somasi/surat peringatan atau surat-surat lain sejenisnya terlebih dahulu dan karenanya Pihak Kedua wajib bertanggung jawab atas pelunasan hutang Debitur atau pelunasan Hutang dengan seketika dan sekaligus, dan dalam hal terjadi salah satu atau seluruh Cidera Janji yang disebut di bawah ini :1. Jika Pihak Kedua lalai memenuhi kewajibannya kepada Pihak Pertama pada waktu dan menurut cara yang telah ditentukan dalam Perjanjian.2. Jika Pihak Kedua dibekukan operasionalnya atau kegiatan usahanya oleh instansi yang berwenang.

3. Apabila keadaan keuangan Pihak Kedua dalam kondisi tidak memungkinkan karena resesi ekonomi atau sebab-sebab lain di luar kekuasaan Pihak Kedua.

Pasal 15FORCE MAJEURE

1. Dalam hal terjadi Force Majeure, yaitu peristiwa-peristiwa atau kejadian-kejadian yang disebabkan oleh bencana alam, kerusuhan, huru-hara, pemberontakan, epidemi (wabah penyakit menular), sabotase, peperangan, pemogokan, kebijakan Pemerintah atau sebab lain di luar kekuasaan Para Pihak, maka pihak yang terkena akibat Force Majeure tersebut wajib memberitahukan secara tertulis kepada pihak lainnya mengenai terjadinya peristiwa Force Majeure tersebut dalam waktu selambat-lambatnya 7 (tujuh) Hari Kerja terhitung sejak tanggal berakhirnya Force Majeure, jika tidak terdapat kesepakatan tentang tanggal berakhirnya Force Majeure maka pihak yang terkena Force Majeure wajib melampirkan bukti dari kepolisian setempat mengenai terjadinya peristiwa Force Majeure dan tanggal berakhirnya Force Majeure.2. Segala dan tiap-tiap permasalahan yang timbul akibat terjadinya Force Majeure akan diselesaikan oleh Para Pihak secara musyawarah untuk mufakat.

Pasal 16BIAYA DAN PAJAK

1. Segala biaya sehubungan dengan Perjanjian ini berikut perubahan/pembaharuan serta penambahan dan biaya-biaya lainnya, termasuk tetapi tidak terbatas pada biaya notaris, saksi, dan meterai menjadi tanggungan Pihak Kedua dan harus dibayar seketika dan sekaligus pada saat ditagih oleh Pihak Pertama.2. Segala macam biaya yang timbul akibat tidak ditaatinya Perjanjian sepenuhnya menjadi tanggungan Pihak Kedua.

Pasal 17KLAUSULA TIDAK KONFLIK

Pihak Kedua dan/atau pihak terkait/terafiliasi dengan Pihak Kedua dengan ini menyatakan tanpa dapat dibatalkan, dicabut kembali atau diubah dengan alasan apapun dan dalam keadaan apapun bahwa tidak pernah dan/atau tidak akan pernah memberikan dan/atau janji memberikan baik seeara langsung maupun tidak langsung baik tersurat maupun tersirat kepada Komisaris, Direksi, Karyawan dan/atau pihak yang terkait/terafiliasi dengan Pihak Pertama antara lain tetapi tidak terbatas pada pemberian dalam bentuk uang, barang bergerak (berupa benda bertubuh maupun tidak bertubuh)/tidak bergerak, hak-hak, fasilitas-fasilitas dan/atau segala sesuatu yang dapat ditafsirkan sebagai imbalan dalam arti yang seluas-luasnya yang menguntungkan dan/atau dapat menyebabkan keuntungan pribadi dan/atau kelompoknya yang diduga dan/atau dapat diduga berakibat langsung atau tidak langsung, pada penilaian kebijakan pemberian Fasilitas Kredit yang diberikan baik sebelum, pada saat selama dan/atau setelah Fasilitas Kredit diberikan.

Pasal 18HAK MENUNTUT

Kealpaan Pihak Pertama untuk menuntut dilaksanakannya ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian ini, atau untuk menggunakan hak, kewenangan, atau upaya-upaya hukum apapun berdasarkan Perjanjian ini atau yang diberikan kepadanya oleh hukum, sama sekali tidak dapat ditafsirkan sebagai pelepasan ketentuan tersebut dan tidak membatasi hak Pihak Pertama untuk meminta dilaksanakannya ketentuan-ketentuan atau untuk menggunakan hak, kewenangan, atau upaya-upaya hukum tersebut di kemudian hari.

Pasal 19KEPATUHAN PADA HUKUM

1. Perjanjian ini tunduk pada hukum Republik Indonesia.2. Apabila suatu ketentuan dari Perjanjian ini sekarang atau sewaktu-waktu dianggap tidak sah, batal atau dibatalkan, ketentuan tersebut akan dianggap terpisahkan dari Perjanjian ini dan dianggap bukan merupakan bagian dari Perjanjian, dan ketentuan-ketentuan lainnya dari Perjanjian akan tetap dianggap berlaku tanpa dipengaruhi oleh ketentuan yang tidak sah, batal atau dibatalkan tersebut.3. Apabila salah satu pihak mengetahui bahwa berdasarkan hukum atau peraturan-peraturan yang berlaku suatu tindakan wajib dilakukan/tidak dilakukan oleh salah satu pihak atau setiap pihak dalam Perjanjian ini karena apabila tidak dilakukan/dilakukan akan mengakibatkan pelanggaran hukum, maka pihak tersebut wajib memberitahukannya kepada pihak lainnya.4. Para Pihak sepakat untuk berusaha sebaik mungkin melakukan segala hal sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang- undangan Republik Indonesia guna pencapaian maksud dari ketentuan yang dianggap tidak sah, batal atau dibatalkan.5. Dalam hal terjadi sesuatu sebagaimana dimaksudkan dalam ayat 2 dan/atau 3 pasal ini maka dapat pula dilakukan perubahan atas perjanjian ini dengan kesepakatan kedua belah pihak

Pasal 20PEMBERITAHUAN

1. Setiap pemberitahuan, persetujuan, ijin permintaan atau komunikasi lainnya yang diperlukan atau diberikan atau dibuat berdasarkan Perjanjian ini harus disampaikan ke alamat atau dikirim melalui alamat sebagaimana yang tercantum di bawah ini melalui pos tercatat, telex, faksimili atau disampaikan langsung oleh salah satu Pihak kepada Pihak lainnya :a. Pihak PertamaNama:PT Bank Perkreditan Rakyat Dewa Arthaka MulyaAlamat:Jl. Demangan Baru No. 6-7, Caturtunggal, Depok, Sleman, Daerah Istimewa YogyakartaTelepon:(0274) 552015Faksimili:(0274) 562268b. Pihak KeduaNama:Prudential PRUfuture Team YogyakartaAlamat:Casa Grande Square Kav. 106, RingRoad Utara, Maguwoharjo, Sleman, Daerah Istimewa YogyakartaTelepon:(0274) 871286Faksimili:(0274) 871287, 8712462. Dalam hal terjadi perubahan alamat dari alamat tersebut di atas atau alamat terakhir yang tercatat pada masing-masing Pihak, maka perubahan tersebut harus diberitahukan secara tertulis kepada Pihak lain dalam Perjanjian selambat-lambatnya 5 (lima) Hari Kerja sebelum terjadinya perubahan alamat yang dimaksud.

Pasal 21PENYELESAIAN SENGKETA

1. Setiap perselisihan atau perbedaan daiam bentuk apapun (Sengketa) yang timbul antar Pihak Pertama dan Pihak Kedua sehubungan dengan, atau sebagai akibat dari Perjanjian, akan diselesaikan melalui musyawarah di antara Para Pihak.2. Bila sengketa tersebut tidak dapat diselesaikan melalui musyawarah, maka sengketa tersebut akan diselesaikan sesuai dengan hukum yang berlaku, melalui Pengadilan Negeri Sleman di Kabupaten Sleman dengan tidak mengurangi hak Pihak Pertama untuk mengajukan gugatan atau tuntutan hukum kepada Pihak Kedua melalui atau di hadapan pengadilan-pengadilan lainnya dalam wilayah Republik Indonesia.

Pasal 22KETENTUAN LAIN

1. Hal-hal yang belum diatur atau belum cukup diatur dalam Perjanjian akan ditetapkan oleh Pihak Pertama dan Pihak Kedua serta diatur secara tertulis dalam suatu perjanjian tambahan (addendum) yang merupakan bagian yang integral dan tidak terpisahkan dengan perjanjian ini.2. Hal-hal yang dilakukan menyimpang dari ketentuan dalam Perjanjian atau pelaksanaan hal-hal yang belum diatur dalam Perjanjian, dan hal-hal tersebut bersifat insidentil, dapat dijalankan tanpa perlu adanya addendum atas kesepakatan Para Pihak, dibuktikan dengan adanya permohonan dan/atau pernyataan dari satu pihak dan persetujuan dari pihak lainnya.3. Selama Hutang belum dibayar lunas, maka segala kuasa yang diberikan Pihak Kedua kepada Pihak Pertama tidak akan berakhir karena sebab apapun juga termasuk tetapi tidak terbatas oleh sebab-sebab yang tercantum dalam pasal 1813, 1814, dan 1816 Kitab Undang-undang Hukum Perdata Indonesia.4. Untuk maksud mengakhiri Perjanjian ini, Pihak Pertama dan Pihak Kedua dengan ini secara tegas mengesampingkan ketentuan pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-undang Hukum Perdata Indonesia dan oleh karena itu pengakhiran demikian akan berlaku sebagaimana ditentukan dalam Perjanjian ini tanpa diperlukan adanya putusan pengadilan.

Pasal 23PENUTUP

1. Penafsiran atas isi perjanjian ini merupakan kesesuaian pendapat antara Pihak Pertama dan Pihak Kedua dan dilakukan menurut tata bahasa Indonesia yang baik dan benar.2. Perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) masing-masing bermeterai cukup dan ditandatangani oleh Kedua Belah Pihak, serta mempunyai kekuatan hukum yang sama.

Demikian Perjanjian ini dibuat oleh dan di hadapan Para Pihak dengan penuh keinsyafan dan kesadaran tanpa adanya paksaan dari pihak mana pun dan setelah dibaca serta dipahami dan dimengerti isi beserta konsekuensi hukumnya dengan persamaan penafsiran di antara Para Pihak, sebagai bukti persetujuan kemudian ditandatangai oleh Pihak Pertama dan Pihak Kedua.

Ditandatangani di:DepokPada tanggal:24 juli 2012

Halaman 2 dari 10 halamanPIHAK PERTAMA,PT. BANK PERKREDITAN RAKYATDEWA ARTHAKA MULYA

Willibrordus Rahadiyan Dewanto, S.H., M.Kn.Direktur UtamaPIHAK KEDUA,Prudential PRUfuture Team Yogyakarta

Hawari N. TandjayaAgency Manager