Download - Yang Terbaru
BAB I
PENDAHULUAN
PT. Eka Sari Lorena merupakan salah satu perusahaan bergerak di bidang jasa
Angkutan Darat Antar Kota Antar Propinsi ( AKAP ) dengan fasilitas & pelayanan
prima. PT. Eka Sari Lorena senantiasa berusaha melayani pelanggan secara khusus dan
pribadi, serta konsisten dalam menjaga inti dan integritas pelayanannya agar selalu
menjadi pelopor di bidang bisnis jasa transportasi.
Untuk memenuhi keinginan pelanggan, maka PT. Eka Sari Lorena menerapkan
kebijakan mutu yaitu selalu "Mengutamakan kepuasan pelanggan dengan cara menjamin
bahwa jasa transportasi darat yang dihasilkan dapat memenuhi mutu yang dipersyaratkan
dan dengan harga yang kompetitif serta mengupayakan peningkatan pelayanan kepada
pelanggan secara berkesinambungan" .
Dengan tingginya tingkat permintaan yang dibutuhkan masyarakat PT. Eka Sari
Lorena mendirikan banyak cabang di seluruh Indonesia,salah satunya cabang Palembang
yang bernama PT.Eka Sari Lorena Palembang yang memiliki dua kantor. Masyarakat
Palembang yang menggunakan jasa PT. Eka Sari Lorena ini cukup besar, hal ini dapat
dilihat dari didirikannya dua kantor untuk melayani pemesanan ticket,banyaknya
wisatawan yang berdatangan baik asing maupun local apalagi sebentar lagi akan
diadakannya event olahraga SEA GAMES serta ditambah banyaknya mahasiswa luar
kota yang menuntut ilmu di sekitar kawasan kota Palembang.
Saat ini sistem penjualan ticket yang digunakan di PT. Eka Sari Lorena
Palembang masih dikerjakan secara manual baik dari segi pencatatan datanya maupun
cara pemesanannya yaitu dengan datang langsung ke locket penjualan atau via
telepon.Hal ini tentunya dapat menimbulkan ketidakefisienan dan kesalahan kerja,seperti
keluhan dari pelanggan yang harus datang ke locket atau telepon kantor yang selalu
sibuk,kesalahan pencatatan data sehingga laporan yang kurang akurat dan tidak tepat
pada waktunya,waktu kerja pegawai yang berlebihan,tanggapan yang lambat terhadap
pelanggan, dan kehilangan kesempatan kompetisi pasar.
Pertumbuhan Organisasi dan timbulnya banyak masalah membuat PT. Eka Sari
Lorena perlu mengubah sistem yang lama dengan yang baru.Perubahan dari sistem
manual ke sistem komputer.Dengan sistem baru ini PT. Eka Sari Lorena Palembang
dapat menggunakan komputer dalam hal pengolahan data dan penjualan ticket dapat
menerapkan sistem on-line.Diharapkan dapat meningkatkan penyediaan informasi
sehingga mendukung dalam proses pengambilan keputusan oleh manajemen,mampu
unggul dalam keadaan pasar bersaing dan pelayanan terhadap pelanggan selalu terjaga
dengan baik.
BAB II
LATAR BELAKANG ORGANISASI
2.1. Profil Organisasi
PT. Eka Sari Lorena Transportasi Cabang Palembang adalah tingkat agen yang
melayani kebutuhan costumer dalam hal transportasi Antar Kota Antar Provinsi (AKAP).
Tugas-tugas yang dijalankan P T. Eka Sari Lorena Transportasi Cabang Palembang
adalah sebagai berikut:
1. Penjualan tiket.
2. Pemesanan tiket.
3. Kedatangan.
4. Keberangkatan.
5. Rental car.
6. Charter bus.
7. Pengiriman barang.
2.2. Struktur Organisasi
Pimpinan
PT. Eka Sari Lorena Palembang
Gambar 1 Struktur Organisasi PT. Eka Sari Lorena Palembang
Berdasarkan struktur organisasi PT. Eka Sari Lorena Palembang, para pegawai
yang berada pada bagian administrasi pegawai dituntut serba bisa melakukan beberapa
peran mulai dari melayani pelanggan dalam proses pemesanan ticket sampai membuat
laporan-laporan yang terdiri dari laporan harian kas, laporan pengeluaran dan
penerimaan, dan laporan mutasi ticket ke agen. Saat semua proses telah dilakukan,
pimpinan PT. Eka Sari Lorena Palembang menerima laporan data penjualan dan
melakukan koreksi untuk dikirim ke kantor pusat lorena di Bogor.
Bagian Administrasi Bagian Operasional
BAB III
PROJECT CHARTER
3.1. Tujuan Proyek
Proyek ini diharapkan dapat membantu para pegawai administrasi PT.Eka Sari
Lorena Palembang pada saat melaksanakan tugas-tugasnya.Disini para pegawai dituntut
serba bisa melakukan beberapa peran mulai dari melayani pelanggan dalam proses
pemesanan ticket sampai membuat laporan-laporan yang terdiri dari laporan harian
kas,laporan pengeluaran dan penerimaan,dan laporan mutasi ticket ke agen pusat yang
ada di Bogor.
Dari berdirinya PT. Eka Sari Lorena Palembang sampai sekarang semua
pangerjaan tugas-tugas pegawai dilakukan secara manual.Hal ini membuat pekerjaan
menjadi tidak efisien dan efektif.Melalui proyek ini staf administrasi akan memiliki
sistem informasi yang dapat memudahkan mereka bekerja dimana pengolahan data-data
dan proses pembuatan laporan akan lebih mudah,tapat waktu dan prosesnya akan lebih
cepat. Berikut ini adalah business goal dan project goal sistem informasi administrasi
yang diharapkan dapat tercapai dengan dilaksanakannya proyek ini
Business Goal Project Goal
1. Sistem Penjualan Ticket yang efisien dan
Terotomatisasi
1. Prosedur pembelian ticket pelanggan
lebih dipersingkat
2. Pencatatan data pelanggan yang
terkomputerisasi
3. Penulisan laporan-laporan yang
terotomatisasi
2. Mempermudah pengambilan keputusan
maupun proses audit
1.Adanya Sistem Informasi Penjualan
Ticket yang membuat semua laporan
dapat diselesaikan lebih cepat dan
kesalahan yang dilakukan pegawai dapat
diminimalisir
Tabel 1. Tujuan Proyek
Dalam tabel di atas, business goal ditujukan untuk para pimpinan dan pengambil
keputusan, sedangkan project goal ditujukan untuk pengguna sistem sehari-hari atau para
staf.
3.2. Gambaran Proyek
Proyek Sistem Informasi Penjualan Ticket PT. Eka Sari Lorena merupakan suatu
sistem informasi yang berfungsi untuk mendukung aktivitas pengelolaan data-data dan
laporan oleh pegawai.Sistem ini akan mengintegrasikan beberapa unit bisnis yang ada di
dalam bagian administrasi.Data yang berkaitan dengan pelanggan akan dicatat,diproses
dan disimpan dalam komputer yang nantinya akan menghasilkan beberapa laporan
sehingga akan menghasilkan informasi yang berguna bagi pimpinan dan orang yang
terlibat dengan sistem ini.
Awal mula dari pengerjaan proyek ini yaitu dengan melakukan pengumpulan data
yang berkaitan dengan bisnis proses di unit kerja Bagian Administrasi.Melalui interview
langsung antara user dan analis, maka didapatkanlah kebutuhan apa saja yang diperlukan
dan garis besar sistem yang akan dibuat,setelah mengidentifikasi kebutuhan user analis
mulai membuat desain tahap awal.
Karena proyek ini dikerjakan menggunakan pendekatan metode prototyping,maka
setelah desain tahap awal dibuat akan dilakukan evaluasi apakah prototype yang sudah
dibangun sesuai dengan kebutuhan user.Jika sudah direvisi dan prototype yang ada sudah
sesuai, analis mulai melakukan tahap codding,testing,dan implementasi. Prototype dari
sistem diserahkan ke user untuk dicoba dan dievaluasi apakah sistem tersebut telah sesuai
dengan kebutuhan user. Setelah ada revisi dari user, maka proyek dilanjutkan dengan
memulai kembali tahapan analisis hingga ke tahapan implementasi dan perawatan sistem.
Siklus ini akan diulang beberapa kali sesuai dengan jadwal yang telah disusun.
Output dari proyek ini adalah Sistem Informasi Penjualan Ticket yang memiliki
beberapa modul yang saling terintegrasi. Modul–modul tersebut antara lain modul data
pelanggan,modul penjualan ticket, modul harian kas,modul pengeluaran dan penerimaan
dan modul mutasi ticket ke agen.
3.3. Stakeholder Sistem
Berikut ini adalah pihak-pihak yang berhubungan dengan sistem ini :
1. Pemilik sistem (System Owner)
Pemilik sistem ini adalah pimpinan PT. Eka Sari Lorena Palembang:
a. Nama : Bp. Junaedi
Jabatan: PT. Eka Sari Lorena Palembang
2. Internal System User
a. Nama : Risma Rati
Jabatan: Staf Administrasi
b. Nama : Yeni Apriani
Jabatan: Staf Administrasi
c. Nama : Meri Asanti
Jabatan:Staf Administrasi
3. External System User / Departemen lain yang dipengaruhi atau
berhubungan dengan sistem
a. Departemen Operasional PT. Eka Sari Lorena Palembang
3.4. Pernyataan Masalah dan Opportunities
3.4.1. Pernyataan Masalah
Dalam struktur organisasi PT. Eka Sari Lorena Palembang yang terbilang flat
jenjang antara level tertinggi dan pegawai hanya satu tingkat.Semua pegawai di bagian
administrasi dituntut serba bisa, berbagai urusan dilakukan mulai dari melayani
pelanggan sampai penulisan semua laporan.Hal ini tentunya memerlukan tanggung jawab
dari semua pegawai yang terbilang besar dan banyak.Apalagi semua pekerjaan dilakukan
secara manual.
Dalam melakukan analisa terhadap berbagai masalah yang terdapat dalam bagian
administrasi PT. Eka Sari Lorena, kami melakukan kategorisasi permasalahan-
permasalahan yang ada pada Administrasi tersebut berdasarkan rangkaian kerja
(framework) PIECES ( Performance, Information, Economics, Control, Efficiency,
Service ).
Berikut ini adalah permasalahan-permasalahan yang dibahas ketika project team
mengadakan wawancara dengan narasumber (Ibu Risma Rati) :
1. Kesalahan pencatatan data sehingga laporan yang kurang akurat dan tidak tepat
pada waktunya.
Permasalahan seperti ini sering terjadi,sistem yang digunakan masih manual
sedangkan data yang akan dicatat cukup banyak.Jadi,pegawai mulai melakukan
pencatatan pada saat pelanggan memesan ticket seperti nama,alamat,tujuan,waktu
dan sebagainya.Semua data pelanggan ini akan disimpulkan dan akhirnya
menghasilkan beberapa laporan yaitu laporan kas harian,penjualan
ticket,penerimaan dan pengeluaran,dan laporan mutasi ticket ke agen.
Permasalahan ini dapat dikategorikan sebagai permasalahan INFORMATION,
CONTROL dan EFFICIENCY.
2. Waktu kerja pegawai yang berlebihan.
Permasalahan ini berkaitan dengan permasalahan No.1.Laporan yang banyak dan
sistem yang digunakan masih manual membuat waktu kerja para pegawai
berlebihan sedangkan uang lembur yang ditetapkan oleh perusahaan tidak jelas.
Permasalahan ini dapat dikategorikan sebagai permasalahan PERFORMANCE,
ECONOMICS, dan EFFICIENCY.
3. Tanggapan yang lambat terhadap pelanggan, dan kehilangan kesempatan
kompetisi pasar.
Pekerjaan masih dilakukan secara manual baik dari segi pencatatan datanya
maupun cara pemesanannya yaitu dengan datang langsung ke locket penjualan
atau via telepon (hanya ada satu telepon). Hal ini tentunya menimbulkan
ketidakefisienan dan kesalahan kerja,seperti keluhan dari pelanggan yang harus
datang ke locket atau telepon kantor yang selalu sibuk.
Dalam keadaan pasar bersaing,kecepatan informasi atau efisiensi waktu sangat
menentukan berhasil tidaknya strategi dan rencana-rencana yang telah disusun
untuk meraih kesempatan-kesempatan yang ada.Bila pesaing dapat
memanfaatkannya,sedang perusahaan tidak dapat memanfaatkan teknologi
ini,maka kesempatan-kesempatan akan jatuh ke tangan pesaing.Kesempatan-
kesempatan ini dapat berupa peluang-peluang pasar,pelayanan yang meningkat
kepada langganan dan lain sebagainya.
Permasalahan ini dapat dikategorikan sebagai permasalahan PERFORMANCE,
ECONOMICS, dan SERVICE.
3.4.2 Opportunities
Kelebihan dari sistem yang dikembangkan :
1. Adanya integrasi informasi dan data pelanggan.
2. Data-data pelanggan tersimpan dalam basis data sehingga pemanggilan dan
pemrosesan data menjadi lebih mudah.
3. Entry data lebih efisien karena umumnya entry dilakukan sekali.
4. Waktu pengelolaan data lebih cepat.
5. Pemanfaatan data/informasi pelanggan lebih efektif karena data/informasi dapat
dikonversikan ke berbagai format (seperti: bentuk grafik atau spreadsheet )
6. Akses informasi kepegawaian menjadi lebih mudah karena sistem menyediakan
interface pada setiap komputer yang terhubung untuk memudahkan dalam
melakukan interaksi.
Sistem informasi Administrasi PT. Eka Sari Lorena ini dapat dikembangkan lebih lanjut
menjadi sistem yang terintegrasi dengan sistem informasi lainnya , seperti sistem
informasi keuangan dan akuntansi.
3.4.3 Directives
Sistem ini dikembangkan di atas platform Windows sehingga perangkat lunak yang
digunakan harus yang memiliki license (bukan bajakan).
3.5. Tabel Pernyataan Masalah
Masalah yang sudah dikemukakan di atas dapat dituangkan ke dalam tabel pernyataan
masalah berikut ini:
PERNYATAAN MASALAH
PROYEK:
Sistem Informasi Penjualan TiketMANAJER PROYEK: Hermawan Agustian
DISUSUN OLEH:
Andi reza pahlevi
Heri wijaya
Hermawan agustian
Yoga prima hendar
PENYESUAIAN TERAKHIR OLEH:
Andi reza pahlevi
Heri wijaya
Hermawan agustian
Yoga prima hendar
TANGGAL PENYUSUNAN: TANGGAL PENYESUAIAN TERAKHIR:
Pernyataan
Singkat dari
Masalah atau
Peluang
Tingkat
Kepentingan
Visibilitas Peringkat Solusi yang
Ditawarkan
1. Kesalahan
pencatatan
data sehingga
laporan yang
kurang akurat
dan tidak
tepat pada
waktunya
3 Bulan Sedang 3 Pembuatan system
informasi penjualan
ticket sehingga
proses pencatatan
data akan lebih
mudah,cepat,akurat,
dan lebih praktis
2. Waktu kerja 2 Bulan Tinggi 2 Ketika sistem yang
pegawai yang
berlebihan
baru telah dibangun
dan dijalankan
pekerjaan pegawai
akan lebih efisien
dan efektif,berarti
waktu kerja akan
tepat waktu bahkan
lebih cepat
3. Tanggapan
yang lambat
terhadap
pelanggan,
dan
kehilangan
kesempatan
kompetisi
pasar.
1 Bulan Tinggi 1 Pembangunan
sistem informasi
penjualan ticket
yang memanfaatkan
teknologi
informasi, dengan
ini kecepatan
informasi atau
efisiensi waktu
akan berjalan
dengan baik
sehingga
kesempatan yang
ada dapat diraih
Tabel 2. Pernyataan Masalah (Problem Statement)
3.6. Hambatan Proyek (Project Constraints)
3.6.1. Business Constraints.
Berikut adalah business constraints yang ada :
1. Sistem akan dibangun berdasarkan metode prototyping, dimana
ditargetkan tiap iterasi berlangsung selama 1 bulan.
2. Target pengoperasian sistem di PT. Eka Sari Lorena adalah 6 bulan setelah
dijalankannya proyek ini.
3. Sistem yang dibangun harus memenuhi technology constrains
yang ada.
3.6.2. Technologi constraints.
Berikut adalah standar teknologi informasi yang harus dipenuhi oleh sistem :
1. Sistem akan dibangun di atas sistem operasi Microsoft Windows
2000.
2. Sebagai tempat penyimpanan data, akan digunakan basis data
sebagai media penyimpanannya. Adapun basis data yang akan digunakan
adalah MySQL yang berjalan pada Microsoft Windows 2000.
3. Sistem akan dibangun sebagai desktop application. Aplikasi ini
akan dibangun dengan menggunakan Visual Basic 6.0.
3.7. Ide Solusi Tahap Awal
Solusi yang diberikan adalah memotong jalur-jalur yang ada dalam proses
penjualan dan penyimpanan data penjualan tiket PT. Eka Sari Lorena Cabang
Palembang, terutama pengiriman laporan data penjualan dari kantor cabang
Palembang menuju kantor pusat di Bogor.
Saat ini penjualan tiket masih dilakukan secara manual sehingga
penyimpanan data masih dilakukan manual, serta pengiriman data dari kantor
cabang menuju kantor pusat dilakukan dengan menitipkan laporan data penjualan
dengan armada bus Lorena yang menuju kantor pusat.
Dengan adanya sistem ini, penjualan tiket berlangsung secara otomatis
yang langsung terintegrasi dengan penyimpanan data penjualan yang seacara
langsung meng-otomatisasi proses tersebut. Secara langsung, data yang telah
disimpan dapat langsung dikirim menuju pusat melalui jaringan yang tersedia
dalam sistem ini. Data juga dapat di print-out dalam beberapa bentuk jika
diperlukan.
3.8. Ruang Lingkup Awal Proyek
Lingkup kerja yang akan didukung dan terpengaruh oleh proyek ini adalah sebagai
berikut:
1. Penjualan tiket.
Penjualan tiket dilakukan secara manual dengan cara mencatat semua informasi
pembeli dan dipecah kedalam beberapa buku, sehingga proses penjualan tiket
terkesan lama dan lambat. Dalam sistem ini telah disediakan semua runtuttan
kerja yang telah terintegrasi sehingga langsung berhubungan dengan database
pejualan teket, sehingga meningkatkan efesiensi dan mengurangi waktu dalam
proses penjualan tiket.
2. Penyimpanan data penjualan.
Penyimpanan data penjualan pada saat ini masih dilakukan secara manual, dengan
cara menuliskan segala aksi dan kejadian dalam proses penjualan tiket ke dalam
beberapa unit buku yang berisikan pemecahan kejadian yang terjadi, sehingga
diperlukan banyak waktu serta buku yang harus dimiliki. Dengan adanya sistem
ini, karyawan yang bertugas mengurusi arsip hanya perlu menginputkan informasi
penting yang berhubungan dengan penjualan tiket kedalam form yang tersedia di
dalam sistem dan secara langsung akan disimpan kedalam database penjualan.
Form yang telah diisi dapat di print-out sebagai laporan yang aka diserahkan
kepada kepala cabang Lorena Cabang Palembang. Selanjutnya diperiksa dan
dikirimkan ke Lorena Pusat yang berada di Bogor.
3. Pengiriman data.
Pengiriman data penjualan dilakukan dengan cara mengirimkan laporan yang
telah dibuat dengan menitipkannya kepada armada bus Lorena yang memiliki
tujuan akhir/melewati kantor Lorena pusat di bogor, sehingga dibutuhkan waktu
yang cukup lama dalam pengiriman laporan serta sangat berkemungkinan besar
terjadinya kehilangan, kerusakan, dan pencurian data oleh pihak yang tidak
bertanggung jawab. Untuk mengurangi kesalahan yang ada, sistem ini
memperbaiki alur pengiriman data sehingga kesalahan yang ada bisa ditekan
mendekati angka nol. Efesiensi serta efektivitas menjadi hal utama dalam sistem
ini.
3.9. Strategi Bisnis
3.9.1 Metodologi Proyek
Metodologi yang digunakan untuk pembuatan sistem ini adalah metodologi FAST
dengan pendekatan Rapid Application Devolopement (RAD). Kami memilih pendekatan
RAD karena belum ada requirement yang jelas untuk system yang akan digunakan ini.
Pendekatan RAD juga banyak melibatkan user, sehingga dapat meningkatkan viaibilitas
system dan mendapat dukungan lebih dari user dan pihak managemen. Pendekatan RAD
ini juga relative lebih cepat, lebih merah, dan tidak memerlukan tim pengembang yang
banyak.
Dalam proyek ini kami menggunakan teknik prototyping. Kami memilih teknik
prototyping ini, karena dengan teknik ini user dapat dengan mudah mengetahui keinginan
mereka. Dalam teknik prototyping. Sistem terdiri adari beberapa siklus, dimana pada tiap
siklus tim pengembang menghasilkan suatu prototype yang akan dicoba user. Kemudian
user akan mengevaluasi kekurangan prtotipe tersebut. Hasil evaluasi ini akan dianalaisa
kembali oleh tim pengembang dan kemudian menghasilkan prototype yang baru.
Demikianlah siklus ini akan berlanjut sampai didapat system yang sesuai dengan
keinginan user.
3.10. Project Schedule
Proyek ini akan dikerjakan selama kurang lebih 4 bulan. Karena metode yang
kami gunakan adalah prototyping, maka proyek ini dilakukan dalam beberapa siklus.
Setiap siklus dikerjakan dalam jangka waktu satu bulan. Karena waktu pengerjaan proyek
ini empat bulan, maka terdapat kurang lebih lima siklus. Estimasi waktu yang
dibutuhkan untuk setiap siklus adalah sebagai berikut:
1. Inisiasi Sistem : 18 Maret 2011 – 25 Maret 2011 (1 minggu)
2. Siklus I : 26 Maret 2004 – 15 April 2004 (3 minggu)
3. Siklus II : 16 April 2011 – 7 Mei 2011 (3 minggu)
4. Siklus III : 8 mei 2011 – 29 mei 2011 (3minggu)
5. Siklus IV : 30 mei 2011 – 13 juni 2011 ( 3 minggu )
Setiap siklus tersebut terdiri dari tahap problem analysis, requirement analysis, logical
design, decision analysis, physical design dan installation and delivery.
3.11. Estimasi Biaya
Berikut ini adalah tabel rincian perkiraan biaya pengembangan sistem :
Estimated Costs:
Type of
Outlay
Initial
(Development)
Annual
(Recurring)
Remarks
Hardware US$ 1011 US$ 101,1 Initial :
Workstation: US $499 x 1
2x Intel Xeon E5645 Hexa Core
2.4GHz 12MB L3 Cache
5.86GT/sec QPI, Visipro 4x4GB
DDR3 ECC RDIMM, 2x Intel
Gigabit NIC 10/100/1000,
Seagate Cheetah 300GB 15K.7
cache 16MB , Audio,
Speaker, NIC, LCD Monitor 24
Inch,Modem
internet+berlangganan
Annual :
10 % dari initial
Software US$ $300 US $30 Initial :
OS :
MS Windows server 2010
enterprise
US$ 120 x 1
Tool: macromedia
dreamweaver8
US$ 30 x 1
Biaya pengerjaan sistem:
US $150
Annual :
10 % dari initial
User
Training
US$ 100 - 4 jam per hari,selama 3 minggu.
Pelatihan untuk operator dan
eksekutif.
TOTAL US$ 1411
=Rp.12.699.000
US$ 131,1
=Rp.1.179.900
Keterangan: 1US$ = Rp. 9000
Tabel 3. Rincian Perkiraan Biaya Pengembangan Proyek
Keterangan:
1 workstation dan 1 lisensi MS Windows server 2010 untuk ruang server.
1 lisensi Macromedia Dreamweaver8 untuk developer dalam pengerjaan
sistem.
Asumsi:
PT. Eka Sari Larina Palembang telah memiliki MS SQL Server, serta masing-masing
pengguna sistem telah memiliki komputer dan lisensi untuk software dalam komputer
tersebut.
3.12. Dokumentasi dan Komunikasi Proyek
3.12.1. Dokumentasi Proyek
Semua dokumen yang berhubungan dengan proyek ini disimpan di laptop Heri
Wijaya.
Dokumen yang dapat dimanage ini meliputi berkas kode program (source code),
berkas word processing, berkas grafik, dan berkas spreadsheet.
3.12.2. Komunikasi Proyek
Untuk menjamin kelancaran komunikasi dalam proyek ini, maka diberlakukan
ketentuan sebagai berikut:
1. Rapat mingguan yang diketuai oleh manajer proyek. Dalam rapat ini
dibahas mengenai laporan perkembangan mingguan masing-masing
bagian. Selain itu dibahas juga mengenai hambatan yang dihadapi tiap-tiap
bidang. Semua anggota tim harus hadir dalam rapat ini.
2. Pertemuan mingguan dengan pemilik dan user sistem. Rapat ini
diperlukan untuk memberikan gambaran sistem yang sedang dibangun
kepada pemilik dan user sistem, dan untuk mendapatkan requirement
sistem yang akurat dari user.
3. Pertemuan mingguan antara Project Manager, Business System Analyst,
dan Programmer(web design) untuk melakukan quality assurance. Quality
assurance ini bertujuan untuk mengawasi agar proyek yang dikembangkan
sesuai dengan CSSQ (Cost, Schedule, Scope, and Quality) yang telah
dirumuskan pada awal proyek.
4. Briefing harian untuk setiap bidang pada sore hari pukul 15:00 yang
diketuai oleh penanggung jawab bidang, untuk mengetahui perkembangan
harian di setiap bidang.
5. Komunikasi jarak jauh dapat dilakukan melalui e-mail atau telefon.
3.13. Struktur Organisasi Proyek
Dalam mengembangkan sistem ini diperlukan manajemen dan pembagian tugas
yang jelas antara setiap anggota pengembang (developer team). Selain itu juga
diperlukan struktur dan peran yang jelas antara semua pihak yang terkait dalam
pengembangan sistem ini, agar masing-masing pihak menjalankan tugasnya sesuai
dengan tanggung jawab dan wewenangnya masing-masing. Berikuti ini adalah struktur
organisasi proyek Perancangan pemesanan tiket online bus PT.Eka Sari Lorena:
System
owner
↓
Project
Manager
↓
Database Designer Business Process System
Analist
Documentator
↓
Database
Programmer
Application
Programmer
Gambar 1. Struktur Organisasi Proyek
Berikut ini adalah perincian pembagian tugas dan tanggung jawab staf berdasarkan
struktur organisasi di atas:
No. Jabatan Nama
1. System Owner Bapak Junaidi sebagai President director PT.
Eka Sari Lolrena
2. Project Manager Hermawan Agustian
3. Business Process System
Analyst
Heri Wijaya
4. Database Designer Yoga Prima Hendar
5. Documentator Heri Wijaya
6. Database Programmer Andi Reza Pahlevi
7. Application Programmer
( web design )
Andi Reza Pahlevi
Tabel 4. Staf Proyek
BAB IV
ANALISA PERMASALAHAN
4.1 Domain Permasalahan (Problem Domain)
Untuk membuat sebuah system yang baru diperlukan adanya pemahaman yang
mendalam terhadap permasalahan – permasalahan yang terdapat pada system yang lama.
Berikut ini adalah analisa data, proses, dan interface yang dilakukan pada system yang
lama:
• DATA
Sistem penjualan tiket Bus lorena cabang Palembang saat ini belum menggunakan
computer dalam memproses data yang masuk. Mereka masih menggunakan cara manual
dalam membuat setiap laporan, mulai dari penjualan tiket per-hari, laporan keuangan,
laporan kas, dan pengiriman data ke kantor pusat masih menggunakan cara manual atau
melalui sopir yang berangkat tiap hari.
• PROCESSES
Proses bisnis yang dilakukan oleh system informasi penjualan tiket PT. Eka Sari Lorena
adalah proses penjualan tiket, proses pembukuan dan pengiriman laporan harian.
• INTERFACES
Sistem penjualan tiket ini akan diguanakan di PT, Eka Sari Lorena cabang Palembang.
Pengguna sistem ini terdiri dari bagian staf administrasi.
4.3. Analisa Proses Bisnis
Analisa business process ditujukan untuk mengidentifikasi opportunities
perubahan dalam business process yang ada. Perubahan ini ditujukan untuk
menghilangkan redundancy dan untuk meningkatkan efisiensi serta service dari sistem
sehingga dapat memberikan keuntungan atau kemudahan bagi setiap orang yang
terlibat dalam business process yang ada. Dalam menganalisa proses jalur sistem yang
ada, akan digunakan penjabaran melalui narasi sebagai pengganti analisa menggunakan
DFD(data flow diagram).
Proses bisnis sistem penjualan yang tersedia:
1. Pelanggan datang ke tempat penjualan ticket.
2. Petugas melayani pelanggan
3. Petugas melakukan pengisian data pelanggan dan tujuannya pada ticket.
4. Data tersebut dipindahkan ke dalam buku rekapitulasi.
DFD Level 0:
Entry manual data penjualan, data mutasi tiket, data harian kas,data pengeluaran dan penerimaan
Data Login
Data Login Notifikasi Data Penjualan,
Laporan Keuanagan Laporan penjualan, Mutasi tiket, harian kas,
Data Penjualan, Data Mutasi Tiket, Data Harian Kas, Data Pengeluaran Penerimaan Laporan Data Penjualan,
Persetujuan Laporan Keuangan
Data Login
Notifikasi Data Penjualan, Data Mutasi Tiket, Data Harian Kas, Data Pengeluaran Penerimaan
Gambar 9. DFD Level 0 Sistem yang baru
Pada Sistem ini, semua user memiliki akses untuk masuk kedalam sistem sesuai otoritas dan kepentingan masing-masing. Setiap user(STAF, ADMINISTRASI, EKSEKUTIF) memiliki akun(Login) sebagai kunci dalam pengaksesan sistem ini.
Pada sistem ini, jabatan Ekseskutif diisi oleh kepala kantor cabang Lorena Palembang. Sedangkan pada Administrasi terletak pada pegawai yang mengisi posisi sebagai penjualan tiket dan dokumentasi.
STAF
SI PENJUALAN TIKETEKSEKUTIF
ADMINISTRASI
DFD Level 1, subproses Manajemen Penjualan:
FORMULIR ISIAN DATA PEGAWAI
DATA PEGAWAI
DATA
PENJUALAN
FORMULIR ISIAN
DATA PEGAWAI
A REQUEST/AKSES STORE DATA PENJUALAN
DATA PENJUALAN
FETCH DATA PENJUALAN
DATA PENJUALAN
LAPORAN DATA PEGAWAI REQUEST DATA PENJUALAN
LAPORAN DATA
PENJUALAN
Gambar 11. DFD Level 1 Subproses Manajemen penjualan
PEMBELI
ENTRY MANUAL
DATA PEMBELI
ADMINISTRASI
CEK DATA PEMBELIAN
EKSEKUTIF
ENTRY DATA PEGAWAI
SHARED FILE DATA PEGAWAI
4.4. Cause-Effect Analysis & System Improvement Objective
Setelah memahami ruang lingkup (scope), permasalahan (problem), dan peluang
(opportunity) dari sistem yang ada, maka dapat dibangun suatu perbaikan terhadap sistem
tersebut.
PROBLEMS, OPPORTUNITIES, OBJECTIVES AND CONSTRAINTS MATRIX
Project : Sistem Informasi Penjualan Tiket Project Manager : Hermawan Agustian
Created by : Andi Reza Pahlevi Last Updated by :
Date Created: March 26, 2011 Date Last Updated:
CAUSE AND EFFECT ANALYSIS SYSTEM IMPROVEMENT OBJECTIVES
Problem or Opportunity Causes and Effects Objectives Constraints
1. Akurasi dalam pencatatan
penjualan tiket kurang
baik.
1. Pencatatan Penjualan Tiket
dilakukan secara manual oleh
bagian Penjualan Tiket yang
berada di PT.Lorena-Karina
1. Meningkatkan efisiensi
sistem pencatatan
penjualan tiket sampai
dengan 40 %
2. Optimasi Pencatatan data
Penjualan sehingga tidak
perlu dilakukan pencatatan
1. Sistem baru yang dikembangkan
harus tetap sesuai dengan
kebijakan yang berlaku di
PT.Lorena-Karina
2. Pengembangan sistem yang
baru harus tetap memudahkan
pengguna sehingga para
berulangkali pengguna sistem tidak
membutuhkan waktu yang lama
untuk beradaptasi dengan
sistem yang baru
CAUSE AND EFFECT ANALYSIS SYSTEM IMPROVEMENT OBJECTIVES
Problem or Opportunity Causes and Effects Problem or Opportunity Causes and Effects
2.Pencatatan Penjualan Tiket
dilakukan dengan mengisi formulir
isian. Petugas Bagian Penjualan
melakukan pencatatan secara
manual, waktu kedatangan setiap
Pemesan tiket .
3. Peningkatan keamanan
data(menghindari
kehilangan data) dengan
penyimpanan dalam suatu
Komputer dan sistem
backup data.
4. Minimalisasi faktor human
error yang dapat terjadi
saat Pencatatan data
berjumlah besar sampai
dengan 40%.
3. Pengembangan sistem yang
baru harus
mempertimbangkan tingkat
penguasaan / kemampuan
yang dimiliki oleh para
pengguna sistem dalam
mengunakan komputer
4. Sistem baru yang
dikembangkan harus dapat
diselesaikan sesuai dengan
jadwal yang telah ditentukan
.
CAUSE AND EFFECT ANALYSIS SYSTEM IMPROVEMENT OBJECTIVES
Problem or Opportunity Causes and Effects Problem or Opportunity Causes and Effects
3.belum ada sistem dalam proses
entry data penjualan tiket.
4. Dapat terjadi kesalahan (human
error) dalam pencatatan data
(petugas pencatatan salah mengisi
data laporan karena jumlah data yang
diisikan sangat besar pada dalam 1
waktu tertentu)
5. Meningkatkan efisiensi
dalam transfer data
Penjualan.
6. Mengurangi jumlah
penggunaan data berbentuk
hardcopy laporan atau
kertas formulir dengan
paperless data sampai
dengan 40 %
7. Penyimpanan seluruh data
Penjualan tiket dilakukan
secara terstruktur dan
terorganisasi dalam
komputer.
CAUSE AND EFFECT ANALYSIS SYSTEM IMPROVEMENT OBJECTIVES
Problem or Opportunity Causes and Effects Problem or Opportunity Causes and Effects
2. Lamanya proses
penghitungan Hasil
Penjualan Tiket.
1. Proses penghitungan
besarnya Hasil Penjualan Tiket
dilakukan secara manual dan
belum terkomputerisasi
2. Proses penghitungan
besarnya Hasil Penjualan Tiket
dilakukan berdasarkan ketika
kuota penumpang bus telah
terisi penuh.
3. Dapat terjadi kesalahan
(human error) dalam
penghitungan besarnya Hasil
Penjualan Tiket karena
berdasarkan pada data
laporan Penjualan .
CAUSE AND EFFECT ANALYSIS SYSTEM IMPROVEMENT OBJECTIVES
Problem or Opportunity Causes and Effects Problem or Opportunity Causes and Effects
3. Lamanya proses
penghitungan
keuntungan Setiap kali
keberangkatan.
1. Untuk mendapatkan hasil
keuntungan,Petugas harus
mengurangi hasil dari
penjualan tiket dengan biaya
yang dibutuhkan bus setiap
keberangkatan.
2. Dapat terjadi kesalahan
(human error) dalam
penghitungan besarnya
Keuntungan bersih setiap kali
keberangkatan.
3. Proses penghitungan
Keuntungan bersih setiap kali
keberangkatan dilakukan
secara manual dan belum
terkomputerisasi
Tabel 4. Cause-Effect Analysis & System Improvement Objective
BAB V
ANALISA KEBUTUHAN
5.1. Functional Requirement
Kebutuhan fungsional yang harus ada dalam system informasi penjualan tiket ini
dapat kami rincikan sebagai berikut:
1. Sistem harus dapat menyimpan semua data penjualan tiket, serta
melakukan transaksi penjualan yang terotomatisasi.
2. Sistem harus dapat melakukan penyimpanan semua transaksi penjualan
tiket.
3. Sistem mampu membuat laporan harian kas, laporan pengeluaran dan
penerimaan, dan laporan mutasi ticket ke agen.
4. Sistem mampu melakukan transfer data laporan dari kantor cabang
Palembang menuju kantor pusat di bogor.
5.2. Nonfunctional Requirement
Kebutuhan nonfungsional adalah kebutuhan tambahan yang tidak memiliki input,
proses, dan output. Namun demikian, kebutuhan nonfungsional ini sebaiknya dipenuhi,
karena akan sangat menentukan apakah sistem ini akan digunakan user atau tidak.
Kebutuhan nonfungsional ini dapat dikategorikan berdasarkan PIECES framework.
Berdasarkan perfomancenya, sistem diharapkan dapat memotong alur waktu yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan setiap pekerjaan. Semakin sedikit waktu yang
dibutuhkan, semakin besar troughput yang dapat dihasilkan. Peningkatan kecepatan dan
troughput ini diharapkan dapat terjadi pada semua proses/pekerjaan. Besarnya
peningkatan ini tergantung pada jenis proses/pekerjaannya. Peningkatan kecepatan dan
troughput untuk beberapa proses dapat dilihat pada System Improvement Objective pada
pembahasan sebelumnya.
Kebutuhan nonfungsional berdasarkan information dari PIECES framework
adalah terintegrasinya data, terutama dalam penyimpanan semua bentuk data yang akan
menjadi sumber laporan mengenai perkembangan kemajuan kantor cabang Palembang.
Dengan adanya sistem ini juga diharapkan mampu menghilangkan kemungkinan
hilangnya data penjualan serta redundancy dalam penyimpanan data-data penjualan tiket.
Ketepatan dan kecepatan dalam pengolahan data sangat dibutuhkan dalam pengolahan
data penjualan, karena tingkat ketepatan data sangat berpengaruh untuk strategi yang
akan di terapkan dalam pemasaran tiket. Ketepatan dapat di minimalisasi dalam
pencatatan laporan, kecepatan dapat ditingkatkan dalam pemrosesan data, pembuatan
laporan, serta pengiriman laporan-laporan yang dapat dikirim melalui jaringan yang ada
dalam sistem ini.
Dari segi ekonomi, sistem dapat memotong pengeluaran terhadap gaji lembur
karyawan karena sistem telah memotong alur kerja hingga lebih efektif.
Sistem dapat membuat akses dalam pengaksesan data sesuai dengan jabatan dan
kepentingan masing-masing karyawan, hingga sangat mempermudah dalam melakukan
pengontrolan pengaksesan data-data penting.
5.3. Prioritas Kebutuhan
5.3.1. Mandatory Requirement
Fungsi-fungsi yang harus ada dalam prototipe sebagian besar merupakan kebutuhan
fungsional.mandatory requirement dari sistem ini adalah:
1. Sistem harus dapat menangani Seluruh Pemesanan Tiket
2. Sistem harus dapat menangani perhitungan besarnya Hasil Penjualan Tiket.
3. Sistem harus dapat menangani pembuatan jadwal Keberangkatan Bus
4. Sistem harus mampu menyimpanan seluruh data Penjualan tiket.
5. Data harus konsisten
5.3.2. Desirable Requirement
Desirable Requirement adalah persyaratan yang diinginkan, namun merupakan
persyaratan yang tidak terlalu esensial.
Berikut ini adalah desirable requirement dan prioritasnya masing-masing:
NoDesirable Requirement
Prioritas
1 Optimasi Pencatatan data Penjualan sehingga tidak perlu dilakukan
pencatatan berulangkali
1
2 Sistem baru yang dikembangkan harus dapat diselesaikan sesuai
dengan jadwal yang telah ditentukan .
2
3 sistem yang baru harus tetap memudahkan pengguna sehingga
para pengguna sistem tidak membutuhkan waktu yang lama untuk
beradaptasi dengan sistem yang baru (user Friendly)
3
4 Meningkatkan efisiensi sistem pencatatan penjualan tiket sampai
dengan 40 % ,sehingga pekerjaan dapat selesai hampir dua kali
lebih cepat dari sistem yang lama.
1
5 Peningkatan keamanan data(menghindari kehilangan data) 1
6 Data harus akurat, yaitu dengan meminimalisasi terjadinya
kesalahan pencatatan data.
1
7 Mengurangi terjadi kesalahan (human error) dalam penghitungan
besarnya Hasil Penjualan Tiket
2
8 Biaya yang dibutuhkan untuk pengembangan sistem tidak melebihi
budget yang sudah ditentukan
2
Tabel 5. Prioritas User RequirementKeterangan :
- Prioritas 1 diberikan kepada kebutuhan yang bukan merupakan mandatory requirement
yang paling dibutuhkan dan memberikan peran paling signifikan pada sistem yang baru.
- Prioritas 2 diberikan kepada kebutuhan yang bukan merupakan mandatory requirement
yang cukup dibutuhkan dan memberikan peran cukup signifikan pada sistem yang baru.
- Prioritas 3 diberikan kepada kebutuhan yang bukan merupakan mandatory requirement
yang tidak terlalu dibutuhkan pada sistem yang baru., tetapi tetap dibutuhkan untuk
mendukung sistem tersebut.
BAB VI
PERANCANGAN LOGICAL
6.1. Pemodelan Data
Gambar 2. ER Diagram
n
n
1
n
1
n1n
1
Keterangan E-R Diagram :
1. Entity pemesan/pembeli tiket terdiri dari nomor pembeli dimana nomor kursi dan
id_pembeli. Nomor kursi berfungsi untuk menghitung berapa banyak pembeli yang
Sudah memesan tiket, sedangkan id_pembeli akan berfungsi pada proses pembayaran.
2. Entity Petugas terdiri dari nama petugas, id_petugas, alamat, loket. Pembeli akan
memesan tiket melalui petugas. Pembeli dapat menyebutkan nomor kursi dan jumlah
yang akan dipesan .
3. Entity Penjadwalan yang terdiri dari Tanggal,Lokasi,Tujuan keberangkatan. Data dari
entity Penjadwalan ini dapat diketahui waktu Keberangkatan bus.
4. Entity pengguna atau user terdiri dari id_ pengguna dan nama pengguna. Entity
pengguna ini berfungsi untuk menginput Kursi yang telah dipesan yang dilakukan oleh
entity pembeli.
5. Entity akses terdiri dari tiket, pembeli, pemesanan, dan pendapatan. Entity akses dapat
diubah oleh entity pengguna.
6. Entity pembayaran terdiri dari nomor kursi, Deskripsi dan total bayar. Entity
pembayaran berfungsi untuk pembayaran dari pembeli.
6.2. Pemodelan Proses
Berikut ini adalah aluran data dalam proses Sistem Informasi penjualan Tiket PT. Eka
Sari Lorena Cabang Palembang. Aliran tersebut kami gambarkan dalam bentuk Data flow
Diagram.
DFD Level 0 :
Entry manual data penjualan, data mutasi tiket, data harian kas,data pengeluaran dan penerimaan
Data Login
Data Login Notifikasi Data Penjualan,
Laporan Keuanagan Laporan penjualan, Mutasi tiket, harian kas,
Data Penjualan, Data Mutasi Tiket, Data Harian Kas, Data Pengeluaran Penerimaan Laporan Data Penjualan,
Persetujuan Laporan Keuangan
Data Login
Notifikasi Data Penjualan, Data Mutasi Tiket, Data Harian Kas, Data Pengeluaran Penerimaan
Gambar 9. DFD Level 0 Sistem yang baru
Pada Sistem ini, semua user memiliki akses untuk masuk kedalam sistem sesuai otoritas dan kepentingan masing-masing. Setiap user(STAF, ADMINISTRASI, EKSEKUTIF) memiliki akun(Login) sebagai kunci dalam pengaksesan sistem ini.
STAF
SI PENJUALAN TIKETEKSEKUTIF
ADMINISTRASI
Pada sistem ini, jabatan Ekseskutif diisi oleh kepala kantor cabang Lorena Palembang. Sedangkan pada Administrasi terletak pada pegawai yang mengisi posisi sebagai penjualan tiket dan dokumentasi.
DFD level 2, subproses Login :
Notifikasi
data login
Notifikasi data login
data login
notifikasi
Data user
Database
Gambar 3. DFD Level 2– Subproses Login Sistem yang akan dibangun
Validasi Login
OperasionalAdministrasi
Eksekutif
BAB VII
ANALISA KEPUTUSAN
7.1. Candidate Systems Matrix
Karakteristik Kandidat 1 Kandidat 2 Kandidat 3
Bagian sistem yang
terkomputerisasi
Deskripsi singkat
mengenai bagian dari
sistem yang akan
terkomputerisasi pada
kandidat yang
bersangkutan.
- Proses
Penjualan Tiket
- Pencatatan
Pembukuan
- Pencatatan
Laporan
keuangan
- Pencatatan
absensi pegawai
- Proses
penggajian
- Penjadwalan
shifting
- Laporan –
laporan untuk
eksekutif (EIS)
- Pencatatan
pinjaman
karyawan
- Proses
penggajian
- Penjadwalan
shifting
- Laporan –
laporan untuk
eksekutif (EIS)
- Pencatatan
pinjaman
karyawan
Keuntungan
Deskripisi singkat
mengenai keuntungan
dari bisnis yang akan
direalisasikan untuk
kandidat yang
bersangkutan.
Sistem dapat
meningkatkan kinerja
dari user, input data
menjadi lebih cepat.
Sistem dapat
meningkatkan kinerja dari
user, user friendly,
mengurangi kemungkinan
human error.
Sistem dapat mendukung
proses bisnis yang
fleksibel dan dinamis.
Servers
Deskripsi dari server
yang dibutuhkan untuk
Untuk server adalah
Dell dengan sistem
operasi Windows 7
Profesional 64 bit.
Untuk server adalah
Pentium IV dengan
sistem operasi Windows
2000 server. Sedangkan
Untuk server adalah
Pentium IV dengan
sistem operasi Linux.
Untuk workstation adalah
mendukung kandidat
yang bersangkutan.
workstation adalah
pentium II atau III dengan
sistem operasi Windows
2000 client
pentium III dengan sistem
operasi Linux
Perangkat lunak yang
dibutuhkan
Perangkat lunak yang
dibutuhkan dalam
merancang dan
mengembangkan
kandidat sistem yang
bersangkutan, misalnya
untuk basis data, sistem
operasi, bahasa
pemrograman, dsb.
Beberapa perangkat
lunak yang diperlukan
adalah MySQL untuk
basis data, Windows 7
Profesional 64 bit ,
sedangkan bahasa
pemrograman yang
digunakan adalah Java
dan untuk web
menggunakan PHP.
Beberapa perangkat lunak
yang diperlukan adalah
Microsoft SQL server
2000 untuk basis data,
windows 2000 server /
client untuk sistem
operasi, dan visual
studio .Net untuk bahasa
pemrogramannya.
Beberapa perangkat lunak
yang diperlukan adalah
postgreSQL untuk basis
datanya, Debian Linux
untuk sistem operasinya,
dan bahasa pemrograman
yang digunakan adalah
bahasa pemrgraman
untuk web seperti PHP
Metode untuk
memproses data
Misalnya online, batch,
deferred batch, remote
batch, atau real time
system.
Online client/server Online client/ server. Online client / server
Output devices
Deskripsi dari peralatan
yang akan digunakan
oleh user untuk
menghasilkan keluaran
dari sistem, sesuai
dengan kebutuhan yang
ada.
Printer PRINTER IER
MP 1000
Sama seperti kandidat 1. Sama seperti kandidat 1.
Input devices Keyboard dan mouse. Sama seperti kandidat 1. Sama seperti kandidat 1.
Deskripsi dari peralatan
yang akan digunakan
oleh user untuk memberi
masukan ke sistem.
Storage devices
Deskripsi singkat
mengenai data yang akan
disimpan dan diakses,
media penyimpan yang
akan digunakan, besar
kapasitas untuk
penyimpanan data, dan
bagaimana penyimpanan
data tersebut dapat
terorganisir dengan baik.
DBase sebagai DBMS
dengan kapasitas 40GB.
SQLServer sebagai
DBMS dengan kapasitas
40GB.
PostgreSQL sebagai
DBMS dengan kapasitas
40 GB.
Tabel 6. Candidate System Matrix
7.2. Feasibility Analysis Matrix
Kriteria Feasibillity Bobot Kandidat 1 Kandidat 2 Kandidat 3
Operational Feasibility 30% Mendukung
otomatisasi
Nilai : 50
Memenuhi
requirement,
mengurangi kesalahan
manusia (human error),
serta mendukung
proses bisnis
Nilai : 100
Mendukung
otomatisasi dan
pelaporan, namun
masih ada celah
terjadinya kesalahan
manusia (human erro )
Nilai : 75
Technical Feasibility 30% Perangkat lunak Perangkat lunak Perakat lunak yang
yang digunakan
adalah teknologi
lama, tidak umum
digunakan, namun
mudah
pengooperasiannya.
Saat ini perangkat
lunak tersebut sulit
di dapatkan.
Nilai : 50
yang
digunakan
cukup
umum
digunakan,
tenaga ahli
cukup
banyak dan
tersedia di
pasaran.
Nilai : 80
digunakan cukup
umum, tenaga ahli
cukup banyak, namun
kurang user friendly
untuk suatu aplikasi
yang membutuhkan
proses input data
dengan cepat
Nilai : 60
Economic Feasibility
Costs :
Tangible Benefits :
Intangible Benefits :
30%
Sekitar $44,220
-
SOP lebih sederhana
Nilai : 65
Sekitar $39,720
Eliminasi beberapa
tahapan pekerjaan
Meningkatkan
kepercayaan dari pihak
pengaju proyek dan
lender
Nilai : 85
Sekitar $41,220
Sama seperti kandidat 2
Sama seperti kandidat 2
Nilai : 75
Schedule Feasibility 10% 7 – 8 bulan
Nilai : 85
6 bulan
Nilai : 90
6 – 7 bulan
Nilai : 85
Nilai total 100% 58 93 83
Tabel 7. Feasibility Analysis Matrix
Feasiblity analysis
1. Kandidat 1
Operational Feasibility
o PIECES framework
Performance
Kinerja sistem rendah karena sistem tidak dapat
beralih dari satu modul ke modul lain dengan cepat
(sistem pada kandidat 1 adalah text base ).
Karena berbasiskan teks (dimana tidak
membutuhkan memori besar ketika running) maka
aplikasi ini ringan dan cepat.
Information
– Input
Sistem menerima input dari user melalui Internet
dan kemudian disimpan dalam database.
Sistem juga dapat menerima input yang merupakan
output dari modul lain.
– Output
Sistem ini menghasilkan laporan sesuai dengan data
(informasi) yang dimasukkan oleh user.
Laporan – laporan yang dihasilkan adalah laporan
dari modul penjualan tiket, keuangan, dan laporan
harian kerja.
Laporan yang dihasilkan dalam bentuk word
document dan dapat di confert ke bentuk pdf jika di
perlukan.
– Data yang disimpan
Data – data yang disimpan adalah data yang
dimasukkan oleh user.
Meskipun sistem ini terdiri dari beberapa modul,
namun saling terintegrasi. Oleh karena itu skema
penyimpanan data dari tiap modul adalah sama.
Economy
– Cost ( uang, waktu, tenaga, pikiran, dsb )
Biaya yang dibutuhkan untuk menngembangkan
sistem ini cukup besar, karena perangkat lunak yang
dibutuhkan sudah jarang tersedia di pasaran.
Karena teknologi yang digunakan adalah teknologi
lana, maka tim pengembang membutuhkan waktu
yang agak lama untuk mempelajari kembali.
Sebagian besar vendor yang membuat perangkat
lunak yang dipakai dalam sistem ini sudah tidak
mensupport lagi. Oleh karena itu cost yang
dibutuhkan selama masa pemeliharaan cukup besar.
Control
Dari segi rancangan sistem. Adanya otentikasi
sistem membuat keamanan data terhadap sistem
lebih terjamin.
Penggunaan basis data dengan teknologi yang lama
ditakutkan memiliki lubang – lubang keamanan
yang dapat disalahgunakan oleh orang – orang yang
tidak bertanggung jawab.
Eficiency
Berbasiskan terhadap word document menjadikan
sistem ini ringan dan cepat, sangat sesuai untuk
memasukkan data dalam jumlah besar.
Service
Sistem melakukan proses penyimpanan data dan
menghasilkan laporan yang tepat, akurat dan
konsisten.
o Usability Analysis
Sistem yang berbasis word document sulit untuk dibuat prototipe.
Hingga untuk mengukur kepuasan dari pemilik dan pengguna
sistem maka dilakukan survey yang diharapkan dapat mengetahui
bagaimanakah pengguna sistem dapat merasa nyaman ketika
menggunakan sistem ini. Meskipun hal tersebut (survey) dapat
dilakukan, namun tingkat keakuratan dari hasil survey kecil,
karena pemilik dan pengguna sistem masih tidak dapat
membayangkan sistem yang hendak dibuat seperti apa. Kelemahan
lain dari sistem yang berbasis teks adalah sering menimbulkan
human error.
- Technical Feasibility
Penggunaan teknologi yang lama mengakibatkan tingkat kesulitan dalam
mengembangkan sistem menjadi tinggi. Hal ini disebabkan teknologi tersebut
sudah jarang digunakan dan sulit diperoleh di pasar sehinnga tim pengembang
menjadi kesulitan dalam mengembangkan kandidate ini.
- Economic Feasibility
Development Costs :
Personnel :
1 Project Manager (800 hours/ $5/hr) $4,000
1 Business Process System Analyst (700 hours/ $5/hr) $31
1 System Analyst, Lead Programmer (700 hours/ $5/hr) $3,500
1 Documentator (500 hours/ $5/hr) $2,500
2 Programmer (750 hours/ $5/hr) $3,750
1 Database Designer (500 hours/ $5/hr) $2,500
Expenses :
5 Training ($50/ user) $500
New hardware & software :
1 CA Clipper $300
Total Development Costs : $21,800
Projected Annual Operating Costs :
Personnel :
1 Database Administrator (50 hours/ $5/hr) $250
1 Network Administrator (50 hours/ $5/hr) $250
Total Projected Annual Costs : $500
Tangible Benefits :
Berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan terhadap sistem yang
ada, biaya yang harus dikeluarkan sangat besar untuk pengembangan.
Hal ini terjadi karena tim pengembang harus mempelajari lagi
teknologi yang sudah jarang digunakan.
Intangible Benefits :
Sistem sangat ringan dijalankan dan cepat untuk memasukkan data
dalam jumlah besar.