Woman and
Diabetes
"Our Right to a Healthy Future"
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Dr. HM Subuh, MPPM
Disampaikan pada acara Press Briefing WDD 2017, 21 November 2017
Mengapa PTM Menjadi Masalah
Sebagian besar
masyarakat
tidak mengerti
v Hipertensi
25.8%
Tidak
Hipertensi
74.2%
Tidak
Terdiagnosa
63.2%
Terdiagnosa/
Minum obat
36.8%
10 juta
TANTANGAN PEMBANGUNAN KESEHATAN
Industrialisasi, globalisasi, kemajuan teknologi o Orang kurang bergerak dan kurang waktu berolahraga era digital
o Makan terlalu berlebihan dan tidak sehat (kurang sayur buah, tinggi Gula Garam Lemak)
ASUPAN GGL BERLEBIH BERISIKO PTM
STROKE
JANTUNG
KORONER
GAGAL
GINJAL
Faktor Risiko
Perilaku Penyebab Terjadinya PTM
Yang Harus
Diperbaiki
80% penderita
PTM disebabkan
oleh perilaku
yang tidak sehat
BEBAN PENYAKIT TIDAK MENULAR
Rp 16,9 Trilyun atau 29,67% Beban Biaya JKN
terserap untuk biaya penyakit katastropik
Beban Pembiayaan Penyakit Tidak Menular
Kebijakan
dan
Strategi
Target SDGs
Target 3.4:
Pada tahun 2030, penurunan
sepertiga kematian dini karena
penyakit tidak menular (PTM) FOKUS PADA 4 PTM UTAMA PENYEBAB 60% KEMATIAN:
KARDIOVASKULER, DM, KANKER, PPOK
DANPENGENDALIAN 4 FAKTOR RISIKO BERSAMA YANG DAPAT
MENCEGAH PTM SAMPAI 80%: DIET TIDAK SEHAT, KURANG AKTIVITAS
FISIK, MEROKOK, MENGKONSUMSI ALKOHOL
Peningkatan
Diabetes/
Obesitas
0%
Penurunan
Kurang aktifitas
Fisik 10%
Penurunan
Konsumsi
Alkohol
10%
25% Penurunan
Kematian Akibat PTM
(Penyakit Jantung,
Kanker, Diabetes atau
penyakit paru kronik)
hingga tahun 2025
Cakupan
Pengobatan
Esensial dan
Teknologi
untuk
pengubatan
PTM 80%
Penurunan
Konsumsi
Tembakau
30%
Penurunan
Asupan
Garam
30%
Penurunan
Tekanan Darah
Tinggi
25%
Cakupan Terapi
Farmakologis &
Konseling un
tuk mencegah
serangan
jantung dan
stroke
50%
9 TARGET GLOBAL PENGENDALIAN PTM
PADA TAHUN 2025
•PP-PTM menjadi prioritas dalam pembangunan
•Terbangunnya kemitraan antar lembaga terkait serta masy.
•Dikembangkannya rencana kerja lintas sektor untuk PP-PTM
•Promosi Kesehatan dengan pelibatan masyarakat
•Pengurangan Faktor Risiko:
•Penggunaan produk tembakau
•Konsumsi alkohol
•Diet tidak sehat tinggi garam
•Kurang Aktifitas fisik
•Integrasi pelayanan PTM di fasilitas kesehatan Tingkat Pertama
•Pengembangan SDM
•Peningkatan akses obat-obat esensial
•Pemenuhan kebutuhan peralatan
•Sinkronisasi kebijakan layanan PTM pada JKN
•Penguatan Surveilans PTM & Faktor Risikonya dan Penguatan Sistem Informasi Kesehatan
•Pengembangan Riset Kebijakan untuk PTM
Advokasi & Kemitraan
Promosi Kesehatan
& Reduksi Risiko
Penguatan Sistem
Pelayanan Kesehatan
Surveilans, Monev
& Riset
Strategi Aksi
Pencegahan dan Pengendalian PTM 2015-2019
KEBIJAKAN PENGENDALIAN
DIABETES MELITUS
ESTIMATED NUMBER OF PEOPLE WITH DIABETES WORLDWIDE AND PER
REGION IN 2015 AND 2040 (20-79 YEARS)
IDF Diabetes Atlas Seventh Edition 2015
Prevalence of diabetes
WASPADA: ESTIMASI KASUS PRADIABETES
2-3 KALI LIPAT KASUS DM
Affected Over 400 million
adults
5 millions annual deaths
More than USD 670
Billions of health Expenditure
BEBAN
MASALAH
DIABETES
DI DUNIA
KASUS DIABETES YANG
TIDAK TERDETEKSI DI
DUNIA
IDF ATLAS 7thn Edition, 2015
NEGARA/ WILAYAH DENGAN KASUS DIABETES
TERBANYAK
SEPULUH PENYEBAB KEMATIAN UTAMA
(SEMUA UMUR) SAMPLE REGISTRATION SYSTEM (SRS)
INDONESIA, 2014
No Penyebab Kematian %
1 Stroke (I60 - I69) 21.1
2 Penyakit Jantung Koroner (I20 – I25) 12.9
3 Diabetes mellitus dengan komplikasi (E10 – E14) 6.7
4 Tuberkulosis Paru (A15 – A16)
5.7
5 Hipertensi dengan komplikasi (I11 – I13) 5.3
6 Penyakit Paru Obstruksi Kronis (J40-J47) 4.9
7 Penyakit Hati (K70 – K76) 2.7
8 Kecelakaan lalu lintas (V01– V99)
2.6
9 Pneumonia (J12 – J18)
2.1
10 Diare dan penyakit infeksi saluran pencernaan lain (A09) 1.9
Sumber : Riskesdas 2007 Sumber : Riskesdas 2013
Karakteristik DM di Indonesia
Tahun 2007 - 2013
Sehat
(70%*) Mengeluh Sakit (30%*)
FKTP
80 %
*Sumber : Susenas 2010
PERAN FASKES TINGKAT PERTAMA
MEWUJUDKAN PARADIGMA SEHAT
FKRTL
20%
KIE, Self care
Promosi Kesehatan
SEHAT ADALAH HARTAKU
YANG HARUS KUJAGA DAN
KUPELIHARA
Yang Sehat Tetap Sehat
Yang sehat Tidak Sakit
sehat /
rujuk balik
sakit
meninggal
UKBM( Posyandu, Posyandu Lansia,
Posbindu PTM, Polindes,
Poskesdes, Desa Siaga)
5
Faktor Risiko Diabetes Mellitus
Kegemukan
Tekanan darah tinggi Kadar kolesterol Toleransi glukosa terganggu
Kurang gerak
“The Best Prescription is Knowledge"
Faktor risiko yang tidak dapat dikendalikan
Faktor risiko yang dapat dikendalikan
Riwayat diabetes dalam keluarga
Umur
Jenis kelamin
Kriteria Diagnostik DMT2
• Terdapat gejala klasik diabetes + Glukosa Darah Sewaktu (GDS) ≥ 200 mg/dL
o Glukosa darah sewaktu adalah pemeriksaan gula darah pada suatu waktu (kapan saja) tanpa mempertimbangkan jadwal atau waktu makan tertentu.
atau • Terdapat gejala klasik diabetes + Glukosa Darah Puasa ≥ 126 mg/dL
o Puasa disini adalah tidak adanya asupan makanan selama minimal 8 jam.
PERKENI Consensus Guidelines, 2011.
Kriteria Diagnostik Prediabetes
Pre-Diabetes Diabetes
100 < GDP < 126 ≥ 126
140 < GDPP < 200 ≥ 200
5.7 < A1C < 6.5%* ≥ 6.5%*
PERKENI Consensus Guidelines, 2015.
• Diabetes merupakan penyebab
utama kematian no 9 pada
wanita ditingkat global,
menyebabkan 2,1 juta
kematian setiap tahun.
• Saat ini ada lebih dari 199 juta wanita hidup dengan diabetes dan diproyeksikan akan meningkat menjadi 313 juta pada tahun 2040.
• Sebagai dampak kondisi
sosioekonomi terutama
dinegara berkembang, remaja
putri dan wanita mengalami
kesulitan dan hambatan dalam
mengakses layanan pencegahan
diabetes yang terjangkau dan
efektif termasuk deteksi dini,
diagnosis tepat, layanan
pengobatan
• Dua diantara 5 wanita dengan diabetes berada pada usia produktif, meliputi sekitar lebih dari 60 juta orang di dunia
• Wanita dengan Diabetes mengalami kesulitan dalam proses kehamilan dan biasanya berdampak buruk terhadap kehamilan
Fakta
Diabetes
TEMA WDD 2017: WOMAN AND DIABETES
Para Wanita dan remaja putri
harus diberdayakan untuk
memperoleh akses terhadap
sumber informasi dan layanan
pencegahan agar dapat
terhindar atau mencegah
terjadinya DM Gestasional yang
akan mempengaruhi kualitas
generasi mendatang.
Kira-kira 1 diantara 7 kelahiran dipengaruhi oleh Diabatetes Gestasional (GDM), suatu kondisi yang parah dan terabaikan terhadap kesehatan Ibu dan bayinya.
Sebagian besar penyandang DM akan menjadi diabetes type 2 dimana kedepannya akan berdampak terhadap peningkatan komplikasi kesehatan termasuk peningkatan pembiayaan kesehatan.
Fakta
Diabetes
LATAR BELAKANG
Diabetes Pada Kehamilan:
2 Katagori
Pregestational diabetes Gestational diabetes
Kehamilan Pada kasus DM
• Type 1 diabetes • Type 2 diabetes
Diabetes yang didiagnosa selama
kehamilan
SKRINING GULA DARAH PADA SETIAP KEHAMILAN
Diabetes Pada kehamilan TAHAPAN:
Pregestational diabetes Gestational diabetes
1. Preconception counseling 1. Screening
2. Glycemic control during
pregnancy
2. Glycemic control during
pregnancy
3. Management in labour 3. Management in labour
4. Postpartum considerations 4. Postpartum considerations
Atlas of Diabetes 3th edition
Cataract
Retinopathy
Blindness CVA
Premature coronary artery
disease (angina, MI, CHF)
Autonomic (Gastroparesis,
diarrhea)
Impotence
Peripheral Neuropathy
(pain, loss of sensation
Peripheral
Vascular
Disease
(amputation)
Nephropathy
(renal failure)
KOMPLIKASI DIABETES
KOMPLIKASI DIABETES
Pencegahan Diabetes
− Terapi Nutrisi medis
− Aktifitas Fisik
− Penurunan Berat
badan
Belum
direkomendasi − Hipertensi
− Dislipidemia
− Kesehatan
fisik
− Kendali berat
badan − Jika overweight,
turunkan Berat
Badan 5-10%
− Latihan Fisik 30
menit, 5x/minggu TTGO adalah metode yg paling
sensitif utk deteksi dini dan
penapisan
Populasi Risiko Tinggi :
Usia <30 terdapat:
−Riw Keluarga DM
−Penyakit Kardiovaskular
−Berat Badan Lebih
−Gaya Hidup tdk sehat
−Terdapat IFG atau IGT
−Hipertensi
−Trigliserid yg tinggi, HDL
yg rendah atau keduanya
−Riw DM Gestational
−Riw melahirkan bayi >
4000g
−PCOS
Perubahan
Gaya Hidup Deteksi Dini
Terapi
Farmakologik
Monitoring
Gula Darah
dan Faktor
risiko
secara
periodik
PERKENI Guidelines. Diabetes Mellitus National Clinical Practice Guidelines. 2011
Pengelolaan
JEJARING SISTEM
LAYANAN:
1. Kompetensi dokter
dan kerjasama tim
2. SCM dan
Ketersediaan Obat
3. Pemeriksaan Lab
penunjang
Diet Management
Physical Activity
Education Monitoring
Oral Anti Diabetic And or Insulin
Injection
Peningkatan
Pemantauan
Keberhasilan
pengobatan DM
dengan HbA1C
Akselerasi penemuan
dini Faktor Risiko PTM
melalui Posbindu PTM
Penguatan
penatalaksanaan
DM sesuai Standar
Di FKTP
Penguatan intervensi
modifikasi Perilaku berisiko
PTM melalui Posbindu PTM
Akselerasi penemuan dini kasus berpotensi DM ke FKTP
Fakta
Diabetes
FOKUS UTAMA PENGENDALIAN DM
•
•
•••
INTEGRASI PENGENDALIAN PTM -
(POSBINDU PTM)
1. Sasaran penduduk ≥ 15 tahun keatas
2. Perluasan Posbindu PTM di 7 Tatanan yaitu tatanan tempat kerja, tatanan sekolah, tatanan
kesehatan, tatanan khusus rutan/lapas, tatanan lembaga keagamaan, Tatanan Khusus Haji
3. Integrasi Posbindu PTM ke dalam Rumah Desa Sehat
KEGIATAN TERINTEGRASI :
•Deteksi dini FR-PTM •Monitoring FR-PTM •Konseling + Rujukan
Kegiatan lain: Penyuluhan, senam, bersepeda, dll
Hitung jari dan Tes Suara
Jarak 6 mtr, 3 mtr & 1 meter
ADA DI MEJA-3
Hitung jari
atau
E-tumbling
DETEKSI DINI GANGGUAN PENGLIHATAN
Tes
suara
30
• Seluruh usia >15 tahun,
skrining: – Riwayat Penyakit
– Faktor Risiko Perilaku (kurang
aktifitas fisik, Diet tidak sehat,
merokok/terpapar asap
rokok, konsumsi alkohol),
– Tensi Darah,
– Fungsi mata dan telinga,
– Gangguan mental emosional
• Kolesterol
– Usia > 35
– Overweight/ Obesitas dan 1
faktor risiko
• Gula Darah
– Usia > 40
– Overweght/Obesitas dan 1 Faktor
risiko
• Pemeriksaan IVA dan
Sadanis
– Wanita, usia 30-49 tahun
KRITERIA PEMERIKSAAN KESEHATAN/SKRINING
Sebaran Posbindu PTM
33
CARTA WHO/ISH
PENDEKATAN FAKTOR RISIKO PTM
TERINTEGRASI DI PUSKESMAS
(PANDU PTM)
➢ Peningkatan Tatalaksana Faktor Risiko Utama (Konseling berhenti merokok, konsumsi alkohol, Hipertensi, Dislipidemia, Obesitas, dan lainya) di Fasilitas pelayanan dasar (Puskesmas, dokter keluarga, praktek swasta)
➢ Sepuluh (10) persen penduduk usia >15 th diwilah kerja Puskesmas mengikuti kegiatan Posbindu PTM
➢ Tatalaksana Terintegrasi Hipertensi
dan Diabetes melalui pendekatan
Faktor Risiko
➢ Prediksi berisiko penyakit jantung dan
stroke dengan Charta WHO PEN
PEN WHO
Sebaran Puskesmas Pandu
www.ptaskes.com Paparan Resmi PT Askes (Persero)
Skrining Preventif Primer
Skrining Preventif Sekunder Perilaku hidup sehat (edukasi, olahraga)
Risiko Tinggi Sehat/Risiko rendah
Pencegahan Sekunder & Tersier (Disease Management Program PROLANIS PPDM - PPHT
Diagnosa penyakit kronis
Pencegahan Primer • Gaya hidup sehat • Konseling pada Faskes primer
High Risk but Un-diagnosed as Chronic
Klasifikasi kelompok Risiko tinggi
Klasifikasi kelompok
diagnosa medis
Peserta BPJSK: Peningkatan benefit (Promotif & Preventif), Peningkatan kualitas kesehatan
BPJS Kesehatan: Pengelompokan & pencegahan risiko sakit dan strategi pengendalian biaya
PENATALAKSANAAN DM DALAM JKN
• Permenkes no 5 tahu n 2017 tentang RAN Multisktor P2PTM
• INPRES NO 1 TAHUN 2017 TENTANG GERMAS
• Permenkes 71/2015 tentang penanggulangan PTM
• PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52
TAHUN 2016 TENTANG STANDAR TARIF PELAYANAN KESEHATAN
DALAM PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN
• PERMENDAGRI 18/2016, PERMENKES 43/2016 STANDARD PELAYANAN MINIMAL
– PEMERIKSAAN/SKRINING KESEHATAN SESUAI STANDAR USIA 15-59 TAHUN
– PEMERIKSAAN/SKTINING KESEHATAN SESUAI STANDAR USIA 60 TAHUN KEATAS
– PELAYANAN KESEHATAN HIPERTENSI SESUAI STANDAR
– PELEYANAN KESEHATAN DIABETES MELITUS SESUAI STANDAR
PERATURAN PENDUKUNG
KEBIJAKAN
•
•
•
•
•
• PENGUATAN JEJARING DM DITINGKAT NASIONAL, PROVINSI DAN KAB
KEMAJUAN PENGENDALIAN
DIABETES SAMPAI SAAT INI
POKOK-POKOK KEGIATAN DALAM
PENGENDALIAN DM AKTIFITAS FISIK,
PENINGKATAN KONSUMSI SAYUR DAN BUAH
SERTA DETEKSI DINI Faktor Risiko Penyakit
Tidak Menular SUDAH MEMPUNYAI
LANDASAN HUKUM INPRES NO 1 TAHUN
2017 TENTANG GERMAS MANDAT KE
17 K/L
DETEKSI DINI DM SUDAH MASUK
DALAM SALAH SATU YANG DIPANTAU
DALAM SPM MELALUI SKRINING
KESEHATAN USIA PRODUKTIF (15-59
THN) DAN LANSIA (>60 THN) DELEGASI KEWENANGAN PADA
BUPATI/WALIKOTA
DM & HIPERTENSI SUDAH MENJADI
MASALAH KESEHATAN MASYARAKAT
DAN DIDELEGASIKAN MANDAT
PENANGANANNYA KEPADA Bupati DAN
WALIKOTA SEBAGAI PEMEGANG
MANDAT OTONOMI BIDANG KESEHATAN
-> PREVENSI SEKUNDER UNTUK
PENCEGAHAN KOMPLIKASI, DISABILITAS
& KEMATIAN DINI
BERBAGAI NSPK SUDAH DIKEMBANGKAN PEDUM
DM, JUKLAK TBDM DI FKTP DAN FKRTL, KIT
ADVOKASI DM, BUKU SAKU DM, FLIPCHART DM,
BERBAGAI MEDIA EDUKASI DAN KAMPANYE
DILAKSANAKAN UNTUK MELAWAN DM DAN
OBESITAS >> ILM, SOSIAL MEDIA (YouTube,
instagram, FB, twitter dll) @p2ptmkemenkesRI,
VIDEO EDUKASI OBESITAS DAN DM, LOMBA
SENAM CERDIK
KEMITRAAN DENGAN SWASTA
APLIKASI CEK GULAKU-BI,
KALBE NUTRITIONALS,
KAMPANYE GERAKAN
INDONESIA LAWAN DIABETES,
APLIKASI DIABETES SOLUTION
CENTER/DSC0
PENGUATAN JEJARING DM DITINGKAT NASIONAL, PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA
WHAT NEXT ?
• JUKNIS PENINGKATAN KONSUMSI BUAH SAYUR NUSANTARA SERI GERMAS
• JUKNIS PENINGKATAN AKTIFITAS FISIK SERI GERMAS
• JUKNIS PELAKSANAAN SKRINING KESEHATAN SESUAI STANDAR SERI GERMAS DAN SPM
• JUKNIS PELAKSANAAN LAYANAN DM DAN HIPERTENSI SESUAI STANDAR SERI SPM
• PROFIL OBESITAS DAN DIABETES DI INDONESIA (DATA HASIL SKRINING/DETEKSI DINI FR PTM DI POSBINDU PTM DAN FKTP)
• ROADMAP PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN DM (MENUTUP KESENJANGAN DALAM ATURAN DAN NSPK)
S A L A M S E H A T
TERIMA KASIH