ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN PERBANKAN SYARI’AH DI INDONESIA
MujairimiDosen Fakultas Ekonomi Universitas Islam Madura
Abstract
This study aims to provide empirical evidence about the factors that affect the profitability of Shariah banking company in Indonesia over the period 2011-2015. Samples are 7 companies with 35 years of financial statements. The statistical method used to test the research hypothesis is multiple regression.
The results of multiple regression analysis showed that, the the murabahah receivables turnover (PPM), firm size (Size) capital adequacy ratio (CAR), The operational costs to operating income (BOPO) financing to deposit ratio (FDR) and return on assets (ROA), in simultaneously affect the profitability is proxied by return on equity (ROE). Partial results of the analysis showed that only the operating expenses to operating income (BOPO) and financing to deposit ratio (FDR), which affect the profitability proxied by return on equity (ROE). While the murabaha receivables turnover (PPM), firm size (Size) capital adequacy ratio (CAR), and return on asset (ROA) has no effect individually or partially.
Keywords: Financial Ratios, murabahah receivables turnover, company size and profitability.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Bisnis berbasis syari’ah pada akhir-akhir ini semakin diminati oleh investor atau
masyarakat umum. Hal ini dikarena bisnis tersebut mengimplementasikan ajaran Islam
dalam dunia bisnis, sehingga bisnis yang diterapkan menjadi pembeda dengan bisnis
konvesional yang sudah lama beroperasi. Baik bisnis syari’ah maupun konvensional
adalah memiliki ciri khas bisnis yang berbeda.
Bisnis syari’ah tidak mengenal istilah bunga, sehingga sistem bunga tidak
diterapkan karena dianggap merugikan pihak lain. Bisnis syari’ah meterapkan sistem
bagi hasil yang didasarkan atas kesepakan bersama terhadap pihak terkait. Sistem bagi
hasil merupakan ciri khas yang diterapkan dalam bisnis syari’ah sekaligus sebagai
pembeda dengan bisnis konvensional.
1
Masyarakat mulai tertarik untuk membuka perusahaan atau lembaga keuangan
berbasis syari’ah yang menerapkan prinsip bagi hasil. Prinsip bagi hasil ini sangat
menguntungkan bagi kedua pihak, baik bagi perusahaan maupun masyarakat. Oleh
karena itu, perlu dilakukan suatu analisis terkait dengan laporan keuangan suatu
lembaga keuangan syari’ah, terutama perbankan syari’ah yang sampai saat ini menjadi
tempat menyimpan atau menabung dana sekaligus sebagai sentral bisnis yang
berlandaskan islam.
Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 21 tahun 2008 tentang
perbankan syariah didefinisikan bahwa Perbankan Syariah adalah segala sesuatu yang
menyangkut tentang Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah, mencakup kelembagaan,
kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya. Bank
Syariah adalah Bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan Prinsip Syariah
dan menurut jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat
Syariah.
Analisis terhadap perbankan syari’ah perlu dilakukan dengan cara menilai
laporan keuangan yang telah dipublikan dan menghitung rasio keuangan masing-
masing. Laporan keuangan merupakan suatu proses informasi yang menggambarkan
kondisi keungan suatu perusahaan, dan lebih jauh informasi tersebut dapat dijadikan
sebagai gambaran kinerja keuangan tersebut Fahmi, (2011:2). Laporan keuangan untuk
tujuan umum adalah laporan keuangan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan
bersama sebagian besar laporan keuangan. Laporan keuangan untuk tujuan umum
termasuk juga laporan keuangan yang disajikan terpisah atau yang disajikan dalam
dukumen publik lainnya seperti laporan tahunan lainnya atau prospektus. Adapun
komponen laporan keuangan terdiri dari neraca, laporan laba/rugi, laporan perubahan
ekuitas, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan, (PSAK, 2009 : 1.2).
Berdasarkan hal di atas, perlu dilakukan suatu analisis terkait dengan laporan
keuangan Perbankan Syari’ah di Indonesia dengan tujuan untuk mengetahui
profitabilitas pada perbankan tersebut. Salah satu cara yang digunakan untuk analisis
adalah dengan menggunakan rasio keuangan. Rasio keuangan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Perputaran piutang murabahah (PPM), ukuran perusahaan (Size)
capital adequacy ratio (CAR), biaya operasional terhadap pendapatan operasional
(BOPO) financing to deposit ratio (FDR) dan return on asset (ROA). Adapun tujuan
2
yang ingin dicapai adalah apakah masing-masing rasio keuangan berpengaruh terhadap
profitabilitas perbankan syari’ah di Indonesia.
LANDASAN TEORI
Pengertian Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan suatu proses informasi yang menggambarkan
kondisi keungan suatu perusahaan, dan lebih jauh informasi tersebut dapat dijadikan
sebagai gambaran kinerja keuangan tersebut (Fahmi, (2011:2). Laporan Keuangan
merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan, merupakan suatu ringkasan dari
transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan.
Laporan keuangan ini dibuat oleh manajemen dengan tujuan untuk
mempertanggungjawabkan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya oleh para pemilik
perusahaan. Disamping itu, laporan keuangan dapat juga digunakan untuk memenuhi
tujuan-tujuan lain yaitu sebagai laporan keuangan kepada pihak-pihak diluar
perusahaan, (Baridwan, 2004:17).
Laporan keuangan untuk tujuan umum adalah laporan keuangan yang ditujukan
untuk memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar laporan keuangan. Laporan
keuangan untuk tujuan umum termasuk juga laporan keuangan yang disajikan terpisah
atau yang disajikan dalam dukumen publik lainnya seperti laporan tahunan lainnya atau
prospektus. Adapun komponen laporan keuangan terdiri dari neraca, laporan laba/rugi,
laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan,
(PSAK,2009: 1.2).
Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan
Karakteristik kualitatif laporan keuangan merupakan ciri khas yang membuat
informasi dalalm laporan keuangan berguna bagi pemakai. Terdapat empat karakteristik
kualitatif pokok yaitu, dapat dipahami, relevan, keandalan, dan dapat diperbandingkan,
(PSAK,2009:5).
Tujuan Laporan Keuangan
Menurut Fahmi, (2011:5) bahwa tujuan laporan keuangan adalah untuk
memberikn informasi kepada pihak yang membutuhkan tentang kondisi suatu
perusahaan dari sudut angka-angka dalam satuan moneter. Dalam PSAK (2009:1.2)
dijelaskan bahwa Tujuan laporan keuangan untuk tujuan umum adalah memberikan
3
informasi tentang posisi keuangan, kinerja, dan arus kas perusahaan yang bermanfaat
bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam rangka membuat keputusan-
keputusan ekonomi serta menunjukkan pertanggungjawaban (stewardship) manajemen
penggunaan sumber-sumber daya yang dipercayakan kepada mereka. Dalam rangka
m,encapai tujuan tersebut, suatu laporan keuangan menyajikan informasi mengenai
perusahaan yang meliputi, asset, kewajiban, ekuitas, pendapatan dan beban, termasuk
keuntungan dan kerugian, serta arus kas.
Rasio Keuangan
Return On Equity (ROE)
Return On Equity (ROE) melihat sejauh mana suatu perusahaan
mempergunakan sumber daya yang dimiliki untuk mampu memberikan laba atas ekuitas
(Fahmi, 2011:137). Adapun rumus return on equity (ROE) sebagai berikut:
ROALaba Setelah Pajak
Modal Sendiri
Return On Assets (ROA)
Return on Assets (ROA) melihat sejauh mana investasi yang telah ditanamkan
mampu memberikan pengembalian keuntungan sesuai dengan yang diharapkan (Fahmi,
2011:137). Adapun rumus return on asset (ROA) sebagai berikut:
ROALaba Sebelum Pajak
Total Aset
Capital Adequacy Ratio (CAR)
Capital Adequacy Ratio (CAR) merupakan salah satu rasio yang digunakan
untuk mengukur tingkat kecukupan modal suatu bank, termasuk di bank syariah. Dalam
penilaian tingkat kesehatan bank, CAR adalah rasio utama dalam penilaian faktor
permodalan (Bank Indonesia, 2007) dalam Laurentia dan Lindrawati (2010:58).
Semakin tinggi CAR maka kemampuan bank untuk mengembangkan usahanya semakin
tinggi pula (Gozali, 2007) dalam Laurentia dan Lindrawati (2010:58). CAR merupakan
perhitungan modal dan aktiva tertimbang menurut risiko dilakukan berdasarkan
ketentuan kewajiban penyedia modal minimum yang berlaku (Taswan,2013:61).
Adapun Rumusnya adalah sebagai berikit :
4
CAR =Modal
ATMR
Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) mencakup baik aktiva yang
tercantum dalam neraca maupun aktiva yang bersifat administratif sebagaimana yang
tercermin pada kewajiban yang bersifat kontingen dan atau komitmen yang disediakan
oleh bank bagi pihak ketiga.
Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)
Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) merupakan
perbandingan beban operasi dengan pendapatan operasi. Rasio ini digunakan untuk
mengukur kinerja manajemen bank dalam mengendalikan biaya operasional terhadap
pendapatan operasional. Semakin kecil rasio ini, semakin efisien biaya operasional yang
dikeluarkan bank yang bersangkutan, sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi
bermasalah semakin kecil. Adapun rumusnya adalah sebagai berikut, Taswan (2013:63).
BOPOTotal Beban Operasi
Total Pendapatan Operasi
Financing to Deposit Ratio (FDR)
FDR merupakan rasio untuk menghitung besarnya jumlah pembiayaan yang
diberikan terhadap jumlah dana pihak ketiga. Batas normal FDR berkisar antara 80%,
dengan batas toleransi 85%-100%. Jika FDR lebih tinggi nilainya dari batas toleransi,
maka biaya yang dikeluarkan untuk penyaluran pembiayaan akan semakin besar. Jika
FDR bemilai di bawah batas toleransi, berarti banyak kas yang tidak digunakan,
sehingga bank rnengeluarkan biaya lebih banyak untuk memelihara kas yang
menganggur tersebut (Faisol, 2007) dalam Laurentia dan Lindrawati (2010:58). Adapun
rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :
FDR =Kredit
Dana Pihak Ketiga
Perputaran Piutang
Menurut Riyanto (2008:90) dalam Brasmanto (2007:218) bahwa perputaran
piutang adalah rasio yang memperlihatkan lamanya waktu untuk mengubah piutang
menjadi kas. Putaran piutang dihitung dengan membagi penjualan kredit bersih dengan
5
saldo rata–rata piutang. Piutang yang dimiliki oleh suatu perusahaan mempunyai
hubungan erat dengan volume penjualan kredit. Posisi piutang dapat dihitung dengan
menggunakan rasio perputaran piutang. Perputaran piutang dihitung dengan rumus :
Perputaran Piutang Piutang Piutang Rata-rata
Pengertian Bank
Ditinjau dari peran dan fungsinya, terdapat beberapa definisi tentang bank,
antara lain bahwa bank adalah industri jasa yang mempunyai fungsi sebagai mediator
dari pihak yang berkelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana. Berdasarkan
Pasal 1 Undang-undang Nomor: 10 tahun 1998 tentang perubahan atas Undang-undang
Nomor: 2 tahun 1992 tentang perbankan, dinyatakan bahwa bank adalah badan usaha
yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya
kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka
meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Pengertian bank umum adalah bank yang
melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah
yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
Kategori bank
Kategori atau bentuk bank sesuai undang-undang nomor: 7 tahun 1992
sebagaimana telah diubah dengan undang-undang nomor: 10 tahun 1998 tentang
perbankan, dapat digolongkan berdasarkan kategori. Jenis bank dibagi menjadi bank
umum dan bank perkreditan rakyat dengan catatan bank umum dapat mengkhususkan
diri melaksanakan kegiatan tertentu atau memberikan perhatian lebih besar kepada
kegiatan tertentu. Berbeda dengan jenis bank menurut Undang-undang Nomor: 14
Tahun 1967, Bank Indonesia tidak dikategorikan sebagai jenis bank. Hal ini dapat
dipahami karena pada prinsipnya bank indonesia merupakan organ/ lembaga negara
yang mempunyai fungsi melakukan pengawasan atas pelaksanaan undang-undang
dimaksud, yaitu dalam kapasitasnya sebagai pembina dan pengawas bank, sehingga
tidak termasuk dalam jenis bank yang diatur dalam Undang-undang Nomor : 7 Tahun
1992 tentang perbankan.
6
Penelti Terdahulu
Ahmad at al. 2014. Perputaran piutang, perputaran persediaan dan struktur
modal terhadap laba per lembar saham pada industri semen yang go public di BEI. Hasil
analisis menunjukkan perputaran piutang, perputaran persediaan, dan struktur modal
berpengaruh secara simultan terhadap laba per lembar saham. Sedangkan analisis
parsial menunjukkan hanya struktur modal yang berpengaruh signifikan terhadap laba
per lembar saham.
Bramasto, Ari. 2007. Analisis perputaran aktiva tetap dan perputaran piutang
kaitannya terhadap return on assets pada PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung. Hasil
penelitiannya menunjukan bahwa perputaran aktiva tetap dan perputaran piutang tidak
berpengaruh terhadap profitabilitas yang diproksikan dengan return on assest.
Suryani. 2011. Analisis pengaruh financing to deposit ratio (FDR) terhadap
profitabilitas perbankan syariah di Indonesia. Hasil analisis menunjukkan tidak adanya
pengaruh signfikan financing to deposit ratio (FDR) terhadap return on assets (ROA).
Widowati, Sari Ayu dan Bambang Suryono. 2015. Pengaruh Rasio Keuangan
Terhadap Profitabilitas Perbankan di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Capital Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh negatif terhadap profitabilitas (ROA).
Loan to Deposit Ratio (LDR) tidak berpengaruh terhadap profitabilitas (ROA). Non
Performance Loan (NPL) berpengaruh negatif terhadap profitabilitas (ROA).
Sabir at al. 2012. pengaruh rasio kesehatan bank terhadap kinerja keuangan
bank umum syariah dan bank konvensional di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa CAR tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA, BOPO berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap ROA, NOM berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA,
NPF tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA, FDR berpengaruh positif dan
signifikan terhadap ROA pada Bank Umum Syariah di Indonesia. CAR berpengaruh
positif dan signifikan terhadap ROA, BOPO tidak berpengaruh terhadap ROA, NIM
berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA, NPL berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap ROA, LDR berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA pada
Bank Konvensional di Indonesia. Dan terdapat perbedaan Kinerja Keuangan antara
Bank Umum Syariah dengan Bank Konvensional di Indonesia.
Laurentia dan Lindrawati (2010:63) meneliti pengaruh capital adequacy ratio
dan financing to deposit ratio terhadap laba bank umum syariah. Hasil analisis bahwa:
7
I) Capital Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh terhadap laba bank umum syariah
periode 2002-2005. Peningkatan CAR akan menyebabkan penurunan perolehan laba
bank umum syariah, begitu pula sebaliknya, jika CAR mengalami penurunan, maka
perolehan laba bank umum syariah akan meningkat. (2) Financing to Deposit Ratio
(FDR) berpengaruh terhadap laba bank umum syariah periode 2002-2005. Peningkatan
FDR berpengaruh pada peningkatan laba bank umum syariah, dan sebaliknya,
penurunan FDR dapat menyebabkan penurunan laba bank umum syariah.
Kerangka Pemikiran
Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan pada latar belakang masalah dan
tinjauan pustaka, maka penulis menggambarkan kerangka pikir untuk dijadikan acuan
dalam penelitian seperti terlihat gambar sebagai berikut:
Gambar Kerangka Pemikiran
Variabel Independen Variabel Dependen
Kerangka di atas menggambarkan bahwa rasio keuangan yang digunakan
yaitu perputaran piutang murabahah (PPM), ukuran perusahaan (Size) capital
adequacy ratio (CAR), biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO)
financing to deposit ratio (FDR) dan return on assets (ROA) diharapkan
8
PPMX1
SIZEX2
BOPOX4
Profitabilitas (ROE) Y
CARX3
FDRX5
ROAX6
berpengaruh terhadap return on equity (ROE) pada perusahaan perbankan syari’ah
Indonesia.
Hipotesis Penelitian
Berdasarkan pada telaah pustaka, penelitian terdahulu dan kerangka
pemikiran teoritis yang telah disusun, maka hipotesis yang diajukan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
H1 = Variabel perputaran piutang murabahah (PPM), ukuran perusahaan (Size) capital adequacy ratio (CAR), biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) financing to deposit ratio (FDR) dan return on assets (ROA) secara simultan berpengaruh terhadap profitabilitas yang diproksikan dengan return on equity (ROE) pada perusahaan perbankan syari’ah di Indonesia.
H2 = Variabel perputaran piutang murabahah (PPM), ukuran perusahaan (Size) capital adequacy ratio (CAR), biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) financing to deposit ratio (FDR) dan return on assets (ROA) secara parsial berpengaruh terhadap profitabilitas yang diproksikan dengan return on equity (ROE) pada perusahaan perbankan syari’ah di Indonesia.
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Penelitian ini menurut analisis datanya termasuk penelitian kuantitatif, yaitu
penelitian yang menganalisis data yang berbentuk angka. Penelitian kuntitatif
menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel-variabel dengan
angka dan melakukan analisis data dengan prosedur statistik (Indriantoro dan Supomo,
2009 : 12).
Objek Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada perusahaan Perbankan Syari’ah di Indonesia
periode 2011 sampai dengan periode 2015. Data yang dianalisis meliputi laporan
keuangan dan yang dipublikasikan.
Jenis dan Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini diperolehdiperoleh dari
www.idx.co.id dan masing-masing website bank syai’ah. Sedangkan jenis data dalam
penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder adalah data penelitian yang diperoleh
peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (Indriantoro dan Supomo,
2009:146).
9
Populasi dan Penentuan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah semua perbankan syari’ah di Indonesia.
Sedangkan teknik pengambilan sampel dengan cara purposive sampling yaitu sampel
dipilih berdasarkan kriteria tertentu. Kriteria yang dimaksud adalah perusahaan
perbankan syari’ah di Indonesia. Melaporkan laporan keuangan selama periode 2011
sampai dengan 2015 dan berakhir tanggal 31 Desember. Memiliki laporan keuangan
yang lengkap (terutama item-item yang dapat dihitung dengan rasio keuangan)
Berdasarkan kriteria tersebut diperoleh sampel perusahaan perbankan syari’ah
sebanyak 7 perusahaan dengan jumlah laporan sampel secara keseluruhan sebanyak 35
tahun laporan keuangan perusahaan perbankan syari’ah.
Definisi Operasional
Varibel dependen dalam penelitian ini adalah profitabilitas yang diproksikan
dengan return on equity (ROE). Sedangkan variabel independen dalam penelitian ini
adalah perputaran piutang murabahah (PPM), ukuran perusahaan (Size) capital
adequacy ratio (CAR), biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO)
financing to deposit ratio (FDR) dan return on assets (ROA). Adapun rumus yang
digunakan adalah sebagai berikut:
1. Return on Equity (ROE) diukur dengan laba setelah pajak dibagi dengan total aset
(NI/TA).
2. Perputaran Piutang Murabahah (PPM) diukur dengan piutang dibagi dengan rata-rata
piutang.
3. Perusahaan (Size) diukur dengan logaritma naturl total aset dengan rumus : Log Total
Aset.
4. Capital Adequacy Ratio (CAR) diukur dengan modal dibagi dengan aktiva
tertimbang menurut resiko (Modal / ARMR).
5. Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) diukur dengan total
beban operasi dibagi dengan total pendapatan operasi.
6. Financing to Deposit Ratio (FDR) diukur dengan kredit dibagi dengan dana pihak
ketiga.
7. Return on Asset (ROA) diukur dengan laba sebelum pajak dibgi dengan total aset
(Laba Sebelum Pajak / Total Aset).
10
Teknik Analisis Data
Teknik Analisis data yang digunakan dalam penelitian dengan menggunakan
regresi berganda melalui program Statistical Package for Social Scienses (SPSS versi
16.0). Adapun tahapan-tahapannya sebagai berikut :
Analisis Deskriptif
Dalam tahap analisis deskriptif ini disajikan hasil analisis angka masing-masing
rasio keuangan selama periode 2011-2015 dengan cara menggambarkan rata-rata rasio
keuangan perusahaan perbankan syari’ah di Indonesia yang meliputi, return on equity
(ROE), perputaran piutang murabahah (PPM), ukuran perusahaan (Size) capital
adequacy ratio (CAR), biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO),
financing to deposit ratio (FDR) dan return on assets (ROA).
Analisis Regresi Berganda
Uji Asumsi Klasik
Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel
pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan
F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini
dilarang maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Ada dua cara
untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis
grafik dan uji statistik (Ghozali, 2006 : 90).
Multikolinearitas
Uji Multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan
adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya
tidak terjadi korelasi di antara variabel independen.
Heteroskedastisitas
Uji heteroskesdastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.
Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut
homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik
adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskesdastis.
11
Autokorelasi
Uji Autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linier ada
korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu
pada periode t-1 (sebelumnya).
Uji Hipotesis
Uji secara Simultan (Uji - f)
Uji F digunakan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel bebas secara
bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat. Apabila nilai F-
hitung > F-tabel maka Ho ditolak dan Ha ditolak. Atau dapat dilihat pada nilai
signifikansi. Jika nilai sig < ά (0,05), maka Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya, seluruh
variabel bebas secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel terikat. Apabila nilai
F-hitung < F-tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak atau dapat dilihat pada nilai sig >
ά (0,05), maka Ho diterima dan Ha ditolak. Artinya, seluruh variabel bebas secara
bersama-sama tidak berpengaruh terhadap variabel dependen atau variabel terikat.
Uji secara Parsial (Uji - t)
Uji t digunakan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel bebas secara
sendiri-sendiri berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat. Apabila nilai t-
hitung > t-tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima, atau dapat dilihat pada nilai sig < ά
(0,05), maka Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya, seluruh variabel bebas secara parsial
atau satu persatu berpengaruh terhadap variabel terikat. Apabila t-hitung < t-tabel, maka
Ho diterima dan Ha ditolak, atau dapat dilihat pada nilai sig > ά (0,05), maka Ho
diterima dan Ha ditolak. Artinya, seluruh variabel bebas secara parsial atau satu persatu
berpengaruh terhadap variabel dependen atau variabel terikat.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil analisis pada perusahaan Perbankan Syari’ah di Indonesia,
maka sampel yang diperoleh berdasarkan kriteria sebanyak 7 perusahaan. Jadi sampel
secara keseluruhan sebanyak 35 tahun laporan keuangan. Sampel tersebut kemudian
dihitung dengan menggunakan rasio keuangan seperti terlihat pada tabel lampiran. Dari
hasil perhitungan rasio tersebut kemudian diolah dengan menggunakan SPSS Versi
16.0, dan diperoleh hasil statistik deskriptif dari 7 perusahaan dengan 35 tahun laporan
keuangan sebagai berikut:
12
Tabel
Statistik Deskriptif
Mean Std. Deviation NROE 3.5429 6.62146 35PPM .2286 .42604 35Size 5.7429 1.31379 35CAR 18.9143 10.21928 35
BOPO 91.5429 14.32058 35FDR 91.5143 16.29935 35ROA 1.5429 3.07115 35
Sumber: data diolah tahun 2016
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa jumlah sampel sebanyak 35
laporan keuangan perusahaan perbankan syari’ah dengan nilai rata-rata untuk
variabel dependen return on equity (ROE) sebesar 3.5429 dengan standar deviasi
6.62146. Rata-rata perputaran piutang murabahah (PPM) sebesar 0.2286 dengan
standar deviasi 0. 42604. Rata-rata ukuran perusahaan (Size) sebesar 5.7429 dengan
standar deviasi 1.31379. Rata-rata capital adequacy ratio (CAR) sebesar 18.9143
dengan standar deviasi 10.21928. Rata-rata biaya operasional terhadap pendapatan
operasional (BOPO) sebesar 91.5429 dengan standar deviasi 14.32058. Rata-rata
financing to deposit ratio (FDR) sebesar 91.5143 dengan standar deviasi 16.29935.
Rata-rata return on assets (ROA) sebesar 1.5429 dengan standar deviasi 3.07115.
Adapun nilai rata-rata tertinggi dari hasil statistik deskriptif adalah biaya
operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) sebesar 91.5429 dan
financing to deposit ratio (FDR) sebesar 91.5143.
Pembahasan
Dalam pembahasan akan dijelaskan hasil analisis penelitian dengan tahapan uji
asumsi klasik dan uji hipotesis.
Uji Asumsi Klasik
Hasil analisis pada uji asumsi klasik menunjukkan bahwa data tersebut secara
keseluruhan bebas dari uji asumsi klasik yaitu, data berdistrbusi normal, bebas dari uji
multikolinearitas, uji heteroskedastisitas dan uji autokorelasi, sehingga data tersebut
dapat dilanjutkan untuk uji regresi berganda.
Uji Hipotesis
13
Uji Hipotesis dalam penelitian ini terdiri dari uji secara simultan dan uji parsial.
Masing-masing digunakan untuk mengetahui pengaruh secara keseluruhan maupun
individual seperti terlihat di bawah ini.
Uji Hipotesis Secara Simultan (F - tes)
Uji F dilakukan untuk mengetahui kekuatan variabel independent yaitu, variabel
perputaran piutang murabahah (PPM), ukuran perusahaan (Size) capital adequacy ratio
(CAR) biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) financing to deposit
ratio (FDR) dan return on assets (ROA). Hasil analisis dapat dilihat pada tabel sebagai
berikut :
TabelUji Secara Simultan
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.1 Regression 958.047 6 159.675 8.394 .000a
Residual 532.638 28 19.023Total 1490.686 34
Sumber: data diolah 2016
Pada tabel di atas menunjukkan bahwa nilai F-hitung sebesar 8.394 dengan
tingkat signifikansisebesar 0,000 < 0,05. F-tabel pada tingkat alpha = 0,05 dengan n df
= 6 dan df = 28 sebesar 2.38. Dengan demikian, F-hitung lebih besar daripada F-tabel
(Fh 8. 394 > Ft 2.38) dengan signifikansi sebesar 0,000 < 0,05, maka dapat disimpulkan
bahwa perputaran piutang murabahah (PPM), ukuran perusahaan (Size) capital
adequacy ratio (CAR) biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO)
financing to deposit ratio (FDR) dan return on assets (ROA) secara simultan
berpengaruh terhadap variabel terikat yaitu return on equity (ROE). Hal ini
menunjukkan bahwa semakin tinggi perputaran piutang murabahah (PPM), ukuran
perusahaan (Size) capital adequacy ratio (CAR) biaya operasional terhadap pendapatan
operasional (BOPO) financing to deposit ratio (FDR) dan return on assets (ROA),
maka akan meningkatkan profitabilitas perusahaan perbankan syari’ah di Indonesia.
Dengan demikian, hipotesis yang menyatakan bahwa perputaran piutang murabahah
(PPM), ukuran perusahaan (Size) capital adequacy ratio (CAR) biaya operasional
terhadap pendapatan operasional (BOPO) financing to deposit ratio (FDR) dan return
on assets (ROA) secara simultan berpengaruh terhadap variabel terikat yaitu return on
equity adalah diterima. Hal ini dapat dilihat dari nilai sig sebesar 0,000 < 0,05. Dengan
14
kata lain, seluruh variabel mampu meningkatkan profitabilitas perbankan syari’ah di
Indonesia.
Uji Hipotesis Secara Parsial (T - tes)
Uji hipotesis secara parsial (T-tes) bertujuan untuk menguji secara individu dari
masing-masing variabel independen yaitu perputaran piutang murabahah (PPM), ukuran
perusahaan (Size) capital adequacy ratio (CAR), biaya operasional terhadap pendapatan
operasional (BOPO) financing to deposit ratio (FDR) dan return on assets (ROA)
terhadap variabel terikat yaitu, return on equity (ROE) seperti terlihat dalam tabel
sebagai berikut:
Tabel Hasil Uji Secara Parsial
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF1 (Constant) 49.929 9.078 5.500 .000
PPM .991 1.793 .064 .553 .585 .959 1.042Size .429 .752 .085 .570 .573 .572 1.747CAR .041 .096 .064 .429 .671 .578 1.731BOPO -.358 .063 -.775 -5.689 .000 .688 1.454FDR -.180 .057 -.443 -3.169 .004 .653 1.531ROA -.383 .284 -.178 -1.346 .189 .734 1.363
a. Dependent Variable: ROESumber: Data diolah 2016
Berdasarkan tabel di atas, maka dapat disusun persamaan regresi berganda
adalah sebagai berikut :
ROE = 0.991- 0.49 + 0.41 + -0.358 + -0.180 + -0.383
Koefesien regresi perputaran piutang murabahah (PPM), ukuran perusahaan
(Size), capital adequacy ratio (CAR). Berarti hubungan ketiganya adalah searah.
Apabila return on equity (ROE) naik, maka perputaran piutang murabahah (PPM),
ukuran perusahaan (Size) capital adequacy ratio (CAR) adalah naik. Apabila return on
equity (ROE) turun, maka akan diikuti oleh turunnya perputaran piutang murabahah
(PPM), ukuran perusahaan (Size) capital adequacy ratio (CAR). Sedangkan biaya
operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) financing to deposit ratio (FDR)
dan return on assets (ROA) bertanda negatif, artinya jika return on equity (ROE) naik,
15
maka biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) financing to deposit
ratio (FDR) dan return on assest (ROA) turun. Dan jika return on equity (ROE) turun,
maka biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) financing to deposit
ratio (FDR) dan return on assets (ROA) juga turun.
Adapun hasil analisis untuk uji secara individu antara variabel independen
terhadap variabel dependen sebagai berikut :
Perputaran Piutang Murabahah (PPM),
Hasil analisis pada variabel perputaran piutang murabahah (PPM) menunjukkan
tingkat signifikansi 0.585 > 0.05. Hal di atas menunjukkan bahwa tingkat signifikansi
sebesar 0.585 > 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa variabel perputaran piutang
murabahah (PPM) secara parsial tidak berpengaruh terhadap profitabilitas yang
diproksikan oleh return on equity (ROE). Artinya, tinggi rendahnya perputaran piutang
murabahah (PPM) secara individu tidak berpengaruh terhadap return on equity (ROE).
Peneltian ini konsisten dengan penelitian Bramasto (2007) yang menemukan hasil
bahwa perputaran piutang tidak berpengaruh terhadap profitabilitas yang diproksikan
dengan return on assets. Secara individu, perputaran piutang murabahah tidak mampu
meningkatkatkan profitabilitas perbankasn syari’ah di Indonesia.
Ukuran Perusahaan (Size)
Hasil analisis pada variabel ukuran perusahaan (SIZE) menunjukkan tingkat
signifikansi 0.573 > 0.05.Hal di atas menunjukkan bahwa tingkat signifikansi sebesar
0.573 > 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa variabel ukuran perusahaan (SIZE) secara
parsial tidak berpengaruh terhadap profitabilitas yang diproksikan oleh return on equity
(ROE). Artinya, tinggi rendahnya ukuran perusahaan (SIZE) secara individu tidak
berpengaruh terhadap return on equity (ROE). Jadi, profitabilitas yang dimiliki oleh
bank syari’ah tidak dipengaruhi oleh besar kecilnya perusahaan.
Capital Adequacy Ratio (CAR)
Hasil analisis pada variabel capital adequacy ratio (CAR) menunjukkan tingkat
signifikansi 0.671 > 0.05.Hal di atas menunjukkan bahwa tingkat signifikansi sebesar
0.671 > 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa variabel capital adequacy ratio (CAR)
secara parsial tidak berpengaruh terhadap profitabilitas yang diproksikan oleh return on
equity (ROE). Artinya, tinggi rendahnya capital adequacy ratio (CAR) secara individu
tidak berpengaruh terhadap return on equity (ROE). Penelitian ini konsisten dengan
16
penelitian yang dilakukan oleh Sabir at al. (2012), yang menunjukkan hasil penelitian
bahwa CAR tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA. Dan menolak hasil penelitian
yang dilakukan oleh Widowati dan Suryono (2015) yang menunjukkan hasil bahwa
capital adequacy ratio (CAR) berpengaruh negatif terhadap profitabilitas (ROA).
Dengan kata lain, kecukupan modal yang dimiliki oleh bank syari’ah tidak mampu
meningkatkan profitabilitas secara individu.
Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)
Hasil analisis pada variabel biaya operasional terhadap pendapatan operasional
(BOPO) menunjukkan tingkat signifikansi 0.000 < 0.05. Hal di atas menunjukkan
bahwa tingkat signifikansi sebesar 0.000 < 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa biaya
operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) secara parsial berpengaruh
terhadap profitabilitas yang diproksikan oleh return on equity (ROE). Artinya, tinggi
rendahnya biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) secara individu
berpengaruh terhadap return on equity (ROE). Penelitian ini konsisten dengan
penelitian yang dilakukan oleh Sabir at al (2012), yang menunjukkan hasil penelitian
bahwa BOPO berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA. Semakin kecil rasio
ini, semakin efisien biaya operasional yang dikeluarkan bank yang bersangkutan,
sehingga kemungkinan suatu bank dalam meningkatkan profitabilitas semakin tinggi
dan dapat memperkecil suatu masalah.
Financing to Deposit Ratio (FDR)
Hasil analisis pada variabel financing to deposit ratio (FDR) menunjukkan
tingkat signifikansi 0.004 < 0.05. Hal di atas menunjukkan bahwa tingkat signifikansi
sebesar 0.004 < 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa financing to deposit ratio (FDR)
secara parsial berpengaruh terhadap profitabilitas yang diproksikan oleh return on
equity (ROE). Artinya, tinggi rendahnya financing to deposit ratio (FDR) secara
individu berpengaruh terhadap return on equity (ROE). Penelitian ini mendukung hasil
penelitian yang dilakukan oleh Sabir at al. (2012), bahwa FDR berpengaruh positif dan
signifikan terhadap ROA pada Bank Umum Syariah di Indonesia dan tidak mendukung
penelitian ini yang dilakukan oleh Suryani (2011), yang menunjukkan hasil penelitian
tidak adanya pengaruh signifikan financing to deposit ratio (FDR) terhadap return on
assets (ROA).
17
Return On Asset (ROA)
Hasil analisis pada variabel return on assets (ROA) menunjukkan tingkat
signifikansi 0.189 > 0.05. Hal di atas menunjukkan bahwa tingkat signifikansi sebesar
0.189 > 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa variabel return on asset (ROA) secara
parsial tidak berpengaruh terhadap profitabilitas yang diproksikan oleh return on equity
(ROE). Artinya, tinggi rendahnya return on assets (ROA) secara individu tidak
berpengaruh terhadap return on equity (ROE). Dengan kata lain, rasio ini tidak mampu
meningkatkan profitabilitas yang dimiliki oleh suatu perbankan syari’ah.
Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan secara empiris tentang analisis
faktor-faktor yang mempengaruhi profitabilita pada perusahaan perbankan sayari’ah di
Indonesia selama periode 2011 - 2015.
Variabel independennya yaitu, perputaran piutang murabahah (PPM), ukuran
perusahaan (Size) capital adequacy ratio (CAR), biaya operasional terhadap pendapatan
operasional (BOPO), financing to deposit ratio (FDR) dan return on asset (ROA).
Sedangkan variabel dependen dalam penelitian ini adalah return on equity (ROE).
Keenam variabel yang menjadi variabel independen setelah diuji dengan uji asumsi
klasik, maka semuanya bebas dari uji asumsi klasik.
Berdasarkan hasil analisis regresi berganda menunjukkan bahwa, perputaran
piutang murabahah (PPM), ukuran perusahaan (Size) capital adequacy ratio (CAR),
biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) financing to deposit ratio
(FDR) dan return on asset (ROA), secara simultan berpengaruh terhadap profitabilitas
yang diproksikan dengan return on equity (ROE). Hal ini dapat dilihat dari nilai
signifikansi sebesar 0,000 < 0.05. Adapun hasil analisis secara parsial menunjukkan
bahwa hanya biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) financing to
deposit ratio (FDR) yang berpengaruh terhadap profitabilitas yang diproksikan dengan
return on equity (ROE). Sedangkan perputaran piutang murabahah (PPM), ukuran
perusahaan (Size) capital adequacy ratio (CAR), dan return on assets (ROA) tidak
berpengaruh secara individu atau parsial.
Secara umum, perusahaan harus memperhatikan enam variabel tersebut, karena
secara bersama-sama mampu meningkatkan profitabilitas. Namun, perusahaan harus
lebih fokos pada biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO), karena
18
BOPO merupakan perbandingan beban operasi dengan pendapatan operasi. Rasio ini
digunakan untuk mengukur kinerja manajemen bank dalam mengendalikan biaya
operasional terhadap pendapatan operasional. Semakin kecil rasio ini, semakin efisien
biaya operasional yang dikeluarkan bank yang bersangkutan, sehingga kemungkinan
suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin kecil. Begitu juga dengan FDR, yang
merupakan rasio untuk menghitung besarnya jumlah pembiayaan yang diberikan
terhadap jumlah dana pihak ketiga.
Penelitian ini tidak konsisten pada penelitian yang dilakukan oleh Suryani
(2011), yang menunjukkan hasil penelitian tidak adanya pengaruh signifikan financing
to deposit ratio (FDR) terhadap return on assets (ROA). Widowati dan Suryono (2015)
yang menunjukkan hasil penelitian bahwa capital adequacy ratio (CAR) berpengaruh
negatif terhadap profitabilitas (ROA).
Penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Sabir at al.
(2012), yang menunjukkan hasil penelitian bahwa CAR tidak berpengaruh signifikan
terhadap ROA, BOPO berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA, FDR
berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA pada Bank Umum Syariah di
Indonesia. Bramasto (2007), Hasil penelitiannya menunjukan bahwa perputaran piutang
tidak berpengaruh terhadap profitabilitas yang diproksikan dengan return on assets.
Dalam peneitian ini, mempunyai keterbatasan dengan menggunakan 6 rasio
keuangan sehingga perlu menambah rasio keuangan agar hasil lebih maksimal.
Disamping itu, Faktor-faktor diluar rasio keuangan seperti kondisi ekonomi, sosial dan
politik tidak masuk dalam penelitian ini.
Daftar Pustaka
Ahmad, Fadliyan at al. 2014. Perputaran piutang, perputaran persediaan dan struktur modal terhadap laba per lembar saham pada industri semen yang go public di BEI. Jurnal EMBA 1559 Vol.2 No.2 Juni 2014, Hal. 1559-1569.Universitas Sam Ratulangi.
Bramasto, Ari. 2007. analisis perputaran aktiva tetap dan perputaran piutang kaitannya terhadap return on assets pada PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung. Majalah Ilmiah Unikom. Vol.9, no. 2.
Baridwan, Zaki. 2005.,Intermediate Accounting, Edisi 8, penerbit BPFE UGM, Yogyakarta.
Fahmi, Irham. 2011., Analisis Laporan Keuangan. Penerbit, Alfabeta. Bandung.Ghozali, Imam.2006.,Aplikasi analisis multivariate dengan program SPSS. Edisi 4,
Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.
19
Indriantoro, Nur dan bambang Supomo.2009., Metodelogi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen. Penerbit. BPFE. Yogyakarta.
Laurentia, Paula dan Lindrawati. 2010. pengaruh capital adequacy ratio dan financing to deposit ra tio terhadap laba bank umum syariah. Jurnal Akuntansi Kontemporer, Vol. 2 No. I, Januari 2010 Hal.50-64.
Standar Akuntansi Keuangan. 2009., per 1 Oktober., penerbit Salemba Empat. Jakarta.Suryani 2011. Analisis pengaruh financing to deposit ratio (FDR) terhadap profitabilitas
perbankan syariah di Indonesia. Jurnal Walisongo, Volume 19, Nomor 1, Mei 2011. STAIN Malikussaleh Lhokseumawe.
Sabir, Moh. at al. 2012. pengaruh rasio kesehatan bank terhadap kinerja keuangan bank umum syariah dan bank konvensional di Indonesia. Jurnal Analisis, Juni 2012, Vol.1 No.1 : 79 – 86. ISSN 2303-1001. Unhas Makasar.
Taswan. 2013. Akuntansi Perbankan, Edisi 3. Penerbit : UPP STIM YKPN. YogyakartaUndang-undang Republik Indonesia Nomor 21 tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah.
Di Update tanggal 18 – 10 – 2016.Widowati, Sari Ayu dan Bambang Suryono. 2015. Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap
Profitabilitas Perbankan Di Indonesia. Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 4 No. 6. (STIESIA) Surabaya.
www.idx.co.id
20