Download - vitamins during pregnancy
VITAMINVITAMIN dan MINERAL dan MINERAL
VITAMINVITAMIN • Vitamin tidak dapat digunakan sebagai pengganti
makanan dan bukan merupakan sumber energi atau pemeliharaan kebugaran.
• Vitamin dapat dibeli tanpa resep dokter, tapi disarankan untuk konsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum menggunakan
• Kelompok vitamin B mempunyai fungsi yang berkaitan satu sama lain sehingga penggunaan yang berlebihan dari 1-2 jenis vitamin B dapat mengganggu keseimbangan fungsi tersebut yang mengakibatkan defisiensi pada vitamin B lainnya.
Vitamin adalah :
• Zat yang dalam jumlah kecil sangat penting
diperlukan untuk mempertahankan fungsi
metabolisme tubuh yang normal.
• Tidak dapat disintesa tubuh sehingga harus
diperoleh dari sumber lain
Sumber vitamin
Vitamin dapat diperoleh dari bahan makanan yang
berasal dari tumbuh–tumbuhan dan hewan. Pada
manusia sehat kebutuhan vitamin dapat terpenuhi
dengan makan makanan bergizi seimbang yang
mengandung cukup karbohidrat, protein, lemak, vitamin,
dan mineral, sehingga tambahan vitamin yang bukan
berasal dari makanan sudah tidak diperlukan lagi.
Kebutuhan vitamin meningkat dijumpai pada
keadaan sebagai berikut :
• Defisiensi vitamin yang telah di diagnosa oleh dokter.
• Usia senja • Sakit berat • Pasca bedah • Bayi prematur • Ibu hamil dan menyusui• Gangguan penyerapan makanan • Dehidrasi • Gagal ginjal yang memerlukan diet rendah protein • Vegetarian tanpa susu/ telur
Macam vitamin
Bahan makanan yang dimasak dengan tidak benar
dapat merusak kandungan vitamin yang terdapat
dalam bahan makanan tersebut.
Berdasarkan sifat dan daya larutnya, vitamin dapat
dibagi menjadi 2 golongan :
• Vitamin yang larut dalam air ; vitamin B dan C
• Vitamin yang larut dalam lemak ; vitamin A,D,E,K.
Fungsi vitamin
Fungsi vitamin yang utama adalah sebagai koenzim yaitu mengaktifkan enzim-enzim yang diperlukan untuk metabolisme tubuh dan pertumbuhan normal
Pengertian AKG (Angka Kecukupan Gizi )
AKG adalah jumlah vitamin dan mineral untuk
memenuhi kebutuhan tubuh orang sehat setiap hari,
biasanya AKG tergantung pada umur dan jenis
kelamin.
Defisiensi vitamin
Defisiensi vitamin adalah suatu keadaan dimana
tubuh kekurangan salah satu atau beberapa
vitamin secara bersamaan sehingga akan
mempengaruhi fungsi normal tubuh dan akan
menimbulkan Gejala-Gejala yang khas,misalnya :
• Defisiensi vitamin A menyebabkan rabun senja
• Defisiensi vitamin B1 menyebabkan beri-beri
Efek yang tidak diinginkan :
Walaupun pemakaian yang berlebih dari vitamin yang larut dalam air tidak membahayakan tetapi pada pemberian vitamin tertentu menimbulkan efek samping, misalnya
• vitamin B6 mega dosis dapat merusak saraf tepi
• Dosis besar vitamin C dapat menimbulkan batu oksalat disaluran kemih.
• Vitamin A dalam dosis besar dapat menimbulkan kelainan tulang kaki
• Vit D dapat menimbulkan kelebihan kalsium dlm darah.
Oleh karena itu penggunaan vitamin dalam dosis yang berlebihan tidak dianjurkan.
Vitamin yang larut dalam air
1. vitamin B1 ( tiamin, aneurin) sumber:
vitamin B1 banyak terdapat dalam kulit ari gandum dan beras, juga terdapat dalam daging, hati, susu, kacang-kacangan dan biji-bijian
sifat :
tidak stabil terhadap panas, alkali dan oksigen
fungsi :
• sebagai koenzim pada metabolisme karbohidrat dengan membantu melepaskan energi dari makanan.
• vitamin B1 penting untuk fungsi saraf .
defisiensi :
defisiensi vitamin B1 dapat menimbulkan gangguan saraf pusat seperti :
• Depresi • Mudah tersinggung• Anoreksia • Beri-beri
• Gangguan saraf tepi seperti kesemutan, kejang otot dan bengkak
Aturan pemakaian :
• Pengobatan : 5-10 mg ,3x sehari
• Pencegahan : 2-5 mg, sehari
2. Vitamin B2 (riboflavin )
sumber :
vitamin B2 terdapat dalam daging, susu, telur, sayuran, ragi dan roti.
Sifat :
Stabil terhadap panas, oksigen dan asam, tidak stabil terhadap cahaya terutama sinar ultra ungu dan alkali.
Fungsi :
Vitamin ini berwarna kuning dan berfungsi sebagai koenzim dalam flavoprotein, enzim yang esensial dalam metabolisme asam amino.
Defisiensi :
Defiensi vitamin B2 jarang terjadi karena kebutuhan tubuh hanya sdikit sekali. Gejala defiensi vitamin B2 :
• Sakit leher
• Stomatitis
Aturan pemakaian :
• Pengobatan : 5-10 mg sehari per oral
• Pencegahan : 2 mg sehari
3. Vitamin B3 ( nikotinamid, niasinamid )
sumber :
vitamin B3 terdapat dalam daging, ikan, gandum dan kopi serta terdapat dalam asam nikotinat atau niasin
sifat :
stabil terhadap panas, cahaya, oksidasi, asam ,dan alkali.
Fungsi :
membantu pelepasan energi makanan dan fungsi nornal susunan sraf pusat .
Defisiensi :
Defisiensi vitamin B3 yang disebut pellagra jarang terjadi. Gejala-Gejala yang timbul yaitu :
• Gangguan kulit
• Diare
Efek yang tidak diinginkan :
Sering terjadi vasodilatasi.
Aturan pemakaian :
Pengobatan : 50-300 mg sehari per oral
Pencegahan : 15-30 mg sehari
4. Vitamin B5 (asam pantotenat)
sumber :
vitamin B5 terdapat dalam semua jaringan tubuh dan segala macam bahan makanan juga dapat disintesa dalam flora usus.
Sifat :
Tidak stabil terhadap asam, alkali, panas dan beberapa senyawa garam.
Fungsi :
• Berperan dalam proses metabolisme karbohidrat, lemak, protein.
• Membantu proses pelepasan energi dari makanan
Defisiensi :
Gejala yang timbul :
• Kelelahan
• Malaise
• Sakit kepala
• Tidur terganggu
• Mual dan muntah
• Kejang pada perut dan otot
• Paraestesia (kesemutan)
• Koordinasi terganggu
Aturan pemakaian :
• Dewasa : 5-10 mg sehari.
5. Vitamin B6 (piridoksin )5. Vitamin B6 (piridoksin )
sumber :
vitamin terdapat dalam daging ,hati , ginjal, gandum, kacang, dan biji-bijian
sifat :
stabil terhadap panas, cahaya dan oksidasi.
Fungsi :
• sebagai koenzim pada metabolisme protein dan asam amino, karbohidrat dan lemak
• membantu untuk pembentukan sel darah merah dan kesehatan sistem saraf pusat.
Defisiensi :
Defisiensi vitamin B6 jarang terjadi ,hanya pada penderita yang mengunakan INH dalam jangka waktu lama .Gejala –Gejala yang timbul yaitu :
• Gangguan kulit
• Kejang –kejang pada bayi
• Kekurangan darah
• Stomatitis dan glositis
Aturan pemakaian :
• Pengobatan : 10-100 mg sehari per oral
• Pencegahan : 2-10 mg sehari
• Pada kehamilan : 50 mg sehari
• Depresi akibat pil KB : 125 mg sehari selama 7 hari dalam waktu sebulan
6. Vitamin B9 (asam folat)6. Vitamin B9 (asam folat)
sumber :
vitamin B9 terdapat dalam sayuran hijau, kentang, buah-buahan, daging, hati, telur dan ikan
fungsi :
vitamin B9 penting untuk pembentukan butir-butir darah merah dan metabolisme makanan menjadi energi.
Defisiensi :
Gejala defesiensi vitamin B9 berupa anemia.
Efek yang tidak diinginkan :
Efek samping jarang terjadi berupa demam, ruam pada kulit dan gatal-gatal
Atuan pemakaian :
Anak-anak; 50-300 mcg sehari
Dewasa : 400 mcg sehari
Wanita hamil : 800 mcg sehari
Wanita menyusui : 600 mcg sehari
7. Vitamin B12 7. Vitamin B12 (sianokobalamin )(sianokobalamin )
sumber :
vitamin B12 banyak terdapat pada ikan ,kuning telur,susu,keju,dan daging.
Sifat :
Mudah rusak oleh alkali, asam ,cahaya ,dan oksidasi.
Fungsi :
Vitamin B12 penting untuk sintesa hemoglobin dan sel darah merah
Defisiensi :
Gejala yang timbul yaitu :
• Anemia
• Gangguan pencernaan
• Kerusakan saraf
• Efek yang tidak diinginkan :
• Ruam kulit dan gatal –gatal.
Aturan pemakaian :
• Anak-anak : 0,3-2,0 mcg sehari
• Dewasa : 3,0 mcg sehari
• Wanita hamil : 4,0 mcg sehari
• Wanita menyusui : 4,0 mcg sehari
8. Vitamin C ( asam 8. Vitamin C ( asam askorbat )askorbat )
sumber :
vitamin C terdapat dalam sayuran hijau seperti kol, tomat, dan kentang serta buah-buahan terutama jeruk, hati dan hanya sedikit dalam susu sapi dan daging .
sifat :
• mudah teroksidasi (dalam penyimpanan mudah rusak)
• tidak stabil terhadap panas, sehingga bahan makanan yang dimasak terlalu lama menyebabkan vitamin C menjadi rusak.
fungsi :
• Fungsi vitamin C terutama adalah untuk pembentukan zat pengikat dalam tulang dan tulang rawan, sekitar pembuluh darah kapiler dan kolagen yang sangat diperlukan bagi jaringan. Bila sintesa kolagen terganggu pada defisiensi vitamin C, maka mudah terjadi kerusakan pada dinding pembuluh darah yang berakibat perdarahan
• Sebagai antioksidan
defisiensi :
defisiensi vitamin C kadang-kadang terjadi pada bayi yang minum susu botol. Gejalanya berupa perdarahan disekitar mata dan paha juga pada gusi dan dibawah kulit, kemudian timbul luka yang sukar sembuh dan akhirnya gigi lepas. Keadaan ini disebut sindrom skorbut .
aturan pemakaian :
Pengobatan: dewasa (250 mg, 2 kali sehari ), bayi (100 mg, 1 kali sehari)
Pencegahan : 50-100 mg sehari
Vitamin yang larut dalam Vitamin yang larut dalam lemak lemak
1. Vitamin A ( retinol )
• mencegah kebutaan, departemen kesehatan telah melaksanakan program pemberian vitamin A dosis tinggi pada anak balita ( umur 1-5 tahun ) dan ibu pasca persalinan .
• vitamin A dosis tinggi tidak boleh diberikan pada : bayi 0-12 bulan dan ibu hamil .
• penggunaan vitamin A dosis tinggi, terus menerus harus dibawah pengawasan dokter dan harus diperhatikan tanda-tanda hipervittaminosis A.
sumber :
vitamin A terutama terdapat dalam susu dan produknya, kuning telur, hati,dan minyak ikan. banyak terdapat pada sayuran yang berwarna hijau dan kuning antara lain wortel, tomat, bayam, papaya matang .
sifat :
stbil terhadap cahaya, panas dan proses memasak yang biasa tetapi rusak pada suhu tinggi , pengeringan, oksidasi dan sinar ultra ungu
fungsi :
• untuk pertumbuhan, pemeliharaan jaringan epitel, pemeliharaan kesehatan mata,
• pertumbuhan normal tulang dan gigi,
• untuk profilaksis kasus kekurangan protein dan secara rutin ibu hamil dan menyusui, bayi dan anak-anak kecil hingga umur 6 tahun.
Defisiensi :
Defisiensi sering terjadi terutama pada diet yang kurang variasi dan pada defisiensi vitamin lain. Gejala yang timbul yaitu :
• rabun senja
• bola mata mengering
• xerophthalmia dan akhirnya buta
• hiperkeratosis kulit
• terhambatnya pertumbuhan anak .
efek yang tidak diinginkan :
pemberian vitamin A dalam dosis yang besar dapat menimbulkan efek samping berupa mual -muntah, sakit kepala, halusinasi, kulit bersisik dan gatal pandangan kabur rambut tontok, sendi-sendi sakit dan gangguan pertumbuhan pada anak anak oleh karena itu tidak dianjurkan penggunaan vitamin A dalam dosis besar.
Aturan pemakaian :
• defisiensi : 25-50000 UI sehari per oral selama maksimal 2 bulan
• pencegahan : anak-anak ( 1000 UI sehari ), dewasa (2500-5000 UI sehari )
2. Vitamin D ( kalsiferol )2. Vitamin D ( kalsiferol ) sumber :
vitamin D terdapat dalam ikan dan minyk ikan bersama dengan vitamin A, susu, kuning telur dan hati dalam jumlah yang sedikit .kelompok vitamin D meliputi vitamin D2 (kalsiferol) dan vitamin D3 alamiah ( kolekalsiferol). Dikulit terdapat provitamin yaitu 7 dehidrokolesterol, apabila terkena sinar matahari (ultra ungu ) dapat berubah menjadi vitamin D3.
Sifat:
Stabil terhadap panas dan oksidasi
Fungsi :
Fungsi vitamin D adalah sebagai pengatur metabolisme kalsium dan fosfat yaitu untuk pertumbuhan tulang, ginjal, dan gigi.
Defisiensi :
Defisiensi vitamin D menyebabkan berkurangnya penyerapan kembali kalsium dan fosfat yang penting sekali bagi tulang. akibatnya jaringan tulang diganti menjadi semacam tulang rawan yang menjadi lunak dan mudah bengkok, sehingga menimbulkan deformasi lokal. Apabila hal ini terjadi pada anak kecil, maka perkembangan kerangka akan terhenti dan terjadi penyakit rakhitis atau penyakit inggris yang ditandai dengan tungkai bengkok ( bentuk x atau o ). Pada dewasa terjadi osteomalasia gangguan pembentukan tulang yang ditandai dengan rasa lemah dan letih serta menjadi bungkuk, selain itu kadar kalsium dan fosfat dalam darah menurun, akibat hiperparatirosis sekunder .
Vitamin D digunakan pada semua defisiensi vitamin D, termasuk pada keadaan gangguan metabolisme vitamin D sehingga kekurangan kalsitriol dan juga pada penyakit tulang .
Efek yang tidak diinginkan :
Efek samping vitamin D pada dosis besar dapat menyebabkan peningkatan penyerapan kembali kalsium pada usus dan demineralisasi tulang, serta reaksi hipoparatirosis mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan anak. Akibatnya kadar kalsium darah meningkat dan kalsium ini mengendap sebagai kalsium fosfat yang menjadi batu ginjal, katarak, pengapuran pembuluh darah jantung, kerusakan jaringan dan hipertensi. Gejala lain yang timbul, mual, muntah, diare, sakit kepala, rasa kantuk, haus dan poliurea. Penggunaan vitamin D dalam dosis besar tidak dianjurkan.
Aturan pemakaian :
Pengobatan : 1000-2000 UI sehari per oral
Pada malabsorpsi : 10000-50000 UI sehari
Hiperparatirosis : 50000-200000 UI sehari
3. Vitamin E 3. Vitamin E ( alfa – tokoferol )( alfa – tokoferol )
sumber :
vitamin E banyak terdapat dalam minyak nabati, seperti minyak jagung, kedelai /kacang-kacangan, bunga matahari, padi-padian, hati, kuning telur dan sayuran .
sifat :
stabil terhadap panas dan asam, tetapi rusak karena alkali, oksigen, garam besi dan timah hitam serta radiasi ultra ungu.
fungsi :
fungsi biologisnya belum diketahui dengan jelas .
defisiensi :
defisiensi jarang sekali terjadi, hanya pada bayi prematur dengan anemia khas akibat kelainan struktur dari membran eritrosit. Gejala-Gejala yang timbul :
• anemia hemolitik
• trombosis
• bengkak
• kelainan kulit
Efek yang tidak diinginkan :
Efek samping yang dapat terjadi pada dosis besar yaitu diatas 300 UI sehari berupa gangguan lambung usus, sakit kepala, rasa lemah, ginekomastia, hambatan penyembuhan luka, protein urea dan dermatitis kontak. Oleh karena itu tidak dianjurkan penggunaan vitamin E dalam dosis besar.
Aturan pemakaian :
Pengobatan :
anak : 1UI / kg BB (asetat ) per oral
bayi prematur : 5-25 UI sehari
vitmin E yang dijual bebas kadarnya kurang lebih 120 mg
4. Vitamin K ( fitomenadion )4. Vitamin K ( fitomenadion ) Apabila terjadi perdarahan yang tidak normal misalnya melalui hidung, mulut, anus dan lain-lain untuk mengetahui penyebabnya harus menghubungi dokter terlebih dahulu.
Sumber :
Vitamin K meliputi 2 derivat naf tokinon yaitu vitamin K1 yang terdapat dalam sayuran hijau seperti kol, bayam, dan tomat minyak nabati dan hati sedangkan vitamin K2 ( farnokinon ) disintesa oleh flora usus. Selanjutnya dikenal pula zat-zat sintetik vitamin K3 ( menadion ).
Sifat :
Tahan terhadap asam, oksigen dan kelembaban tetapi akan rusak oleh ultra ungu. Dalam jumlah besar bersifat racun .
Fungsi : dalam tubuh mempengaruhi sistem enzim yang mensintesa faktor pembekuan darah
Defisiensi :
Defisiensi jarang terjadi. Gejala difisiensi berupa perdarahan. Perdarahan dapat terjadi pada hidung, saluran kemih, kulit, mukosa akhirnya dilambung, usus dan otak. Luka kecil berdarah tanpa berhenti. vitamin K berguna pada keadaan defisiensi vitamin K .
Vitamin K yang dijual bebas kadarnya kurang lebih 1,5 mg
Efek yang tidak diinginkan :
Efek samping dosis berlebih berupa nyeri dada dan perubahan warna kulit . oleh karena itu tidak dianjurkan penggunaan vitamin K dalam dosis besar.
MINERAL Mineral adalah :Zat anorganik yang dalam jumlah kecil berguna untuk metabolisme
tubuh .Fungsi :• kalsium (Ca ) dan fosfor ( P) : memperkuat tulang kerangka tubuh • kalium (K) ,magnesium (Mg) dan fosfor (P) : menyusun sistem
pendapar intraseluler .• natrium (Na) dan klorida (Cl) antara lain sebagai pengatur
tekanan osmotik diruang ekstraseluler agar tekanan darah tetap normal.
Semua mineral, seperti juga halnya dengan vitamin, terdapat cukup banyak dalam makanan sehari-hari yang komposisinya baik. kemunkinan defisiensi kecil sekali dan kalaupun sampai terjadi, Gejala-Gejalanya tidak jelas.
Ferum (Fe)
sumber :banyak terdapat dalam sayur bayam, kangkung, daging.
Digunakan sebagai penambah darah pada penderita anemia.
Fluorida (F)
Sumber :Sayur mayur mengandung sedikit fluorida, pada daun teh banyakFungsi :Terdapat dalam tulang, gigi, email dan tulang kerangka. Lazim dipakai pada karies gigi.Efek yang tidak diinginkan:• Pada dosis berlebih menimbulkan gangguan lambung dan usus,
keluhan rematik dan hipokalsemia. • Pada dosis profilaksis untuk waktu yang lama menimbulkan
fluorosis, yaitu timbulnya bintik bintik gelap pada email gigi. • Pada penggunaan topikal dapat terjadi reaksi alergi, sekresi
ludah berlebihan
Kalium (K)
Sumber:
Terdapat dalam segala jenis makanan, terutama jeruk,
pisang, tomat dan kopi, dalam bentuk garam Kalium klorida
Fungsi :
• Merupakan kation yang penting dalam cairan intraselular
dan penting untuk mengatur keseimbangan asam basa
serta cairan tubuh.
• Dapat mengaktivasi reaksi enzim dan proses fisiologi
seperti penyaluran impuls saraf dan metabolisme
karbohidrat
Gejala hipokalemia muncul sebagai kelemahan otot,
rasa letih, gangguan konsentrasi dan irama jantung.
Gejala ini muncul jika kalium digunakan bersama
diuretika, selain sebagai efek samping obat tertentu
dan digoksin dosis tinggi
Aturan pemakaian:• Untuk profilaksis 0,6 – 1 g dalam bentuk aram kalium
klorida tablet retard 2 kali sehari. • Pada hipokalemia dimulai dengan 2 kali 2 gram
sampai Gejala hilang, lalu 2 kali 1 gram
Kalsium (Ca)
Sumber:
Terdapat dalam tulang kerangka, cairan antar sel dan plasma.
Berasal dari susu, telur, gandum dan sayur mayur
Fungsi :• Sebagai bahan awal tulang kerangka dan kontraksi otot serta
penyaluran impuls saraf, • mengatur reaksi enzim, antara lain untuk pembekuan darah.
Untuk dapat diserap usus perlu vitamin D dalam bentuk aktif
kalsitrol
Defisiensi:Kekurangan kalsium dapat menimbulkan pelunakan tulang danmudah terangsnagnya saraf otot, akibatnya dapat terjadi serangan tetani, kekurangn kalsium akibat kekurangan vitamin D dan terhambatnyaresorpsi kalsium, dan penyakit hipoparatirosis serta gagal ginjalUntuk terapi defisiensi kalsium, pasca bedah tiroid dengan kerusakan paratiroid, pada osteoporosis dan profilaksis pada wanita hamil, menyusui dan menopause diberikan bersama fosfor, vitamin D dan estrogenEfek yang tidak diinginkan:Mengiritasi lambung, usus dan opstipasi. Hiperkalsemia jarang terjadi. Jika hal ini terjadi akan timbul endapan Ca menjadi batu ginjal dan meningkatnya ambang rangsang saraf maupun otot dengan Gejala kelemahan otot, letargia, poliuria dan haus dan berakhir dengan koma.
Kobalt (Co)
• Merupakan komponen baku vitamin B12.
• Sehari dibutuhkan 3 mcg yang diperoleh dalam bentuk
sianokobalamin dalam makanan.
• Kekurangan kobalt mengakibatkan defisiensi B12
Magnesium (Mg)
Sumber:
Makanan terutama padi-padian, pisang sayur mayur hijau,
susu dan daging
Fungsi :
Terdapat dalam tulang dan cairan intraseluler yang juga
mempengaruhi enzim-enzim yang menghasilkan energi
dalam kontraksi otot dan miokard
Mangan (Mn) dan Molibden (Mo)
Sumber:
Molibden diperoleh dari makanan, antara lain teh, kakao dan
sedikit sayur mayur
Fungsi :
Merupakan bagian beberapa enzim yang penting untuk sintesa
lemak diantaranya xantinoksidase
Mangan juga terdapat dalam mitokondria
Defisiensi :
Gejala dan efek toksis belum diketahui
Natrium (Na) Fungsi:Merupakan kation penting dalam cairan ekstraseluler, regulasi tekanan osmotik, memelihara keseimbangan volume dan cairan tubuh, kontraksi otot dan penyaluran impuls sarafDefisiensi :Defisiensi dapat terjadi akibat dehidrasi krn diare, muntah, udara panasGejala : mual, muntah, sangat lelah, nyeri kepala, kejang otot betis, lengan dan perutHati-hati pd penderita tekanan darah tinggiPemakaian Na selain pada keadaan defisiensi Na, juga sebagai larutan infus 0,9 % (garam fisiologis)Aturan Pemakaian :Defisiensi akibat kerja berat : 5-10 gram NaCl, sebagai larutan 1 /liter air
Selenium (Se)
Sumber :Daging, hati, ginjal, ragi bir Fungsi :Mempunyai hubungan metabolisme yang erat dengan vitamin E dan merupakan bagian dari enzim peroksidase glutasiTubuh membutuhkan selenium dalam jumlah yang sangaat kecil digunakan dalam preparat multivitaminDefisiensi :Terjadi pada penderita yang mendapat nutrisi parenteral jangka lamaGejala : nyeri otot dan kardiomioopati pada defiensi berat
Seng (Zn)
Sumber :
Daging, kerang, kepiting susu dan produk padi-padian
maupun kacang-kacangan
Fungsi :
Kofaktor dalam banyak enzim untuk proses metaolisme dan
sintesa protein. Diiperlukan untuk maturasi dari fungsi
seksual terutama pada pria
Defisiensi :
Jarang terjadi, penggunaan terbanyak untuk pengobatan
kulit
Tembaga (Cu)
Sumber :
Sayur mayur dan hati
Fungsi :
Merupakan komponen penting dari sejumlah protein dan
enzim. Penting dalam pembentukan jaringan ikat,
pembentukan sel-sel darah dan fungsi susunan saraf pusat
Gejala defisiensi :
Kelambanan psikomotor, epilepsi serta kelainan rambut
Bila kelebihan dosis dapat menimbulkan keradangan lambung
dan usus, hiperaktivitas dan sukar tidur