Download - vitamin.ppt
Lina Lukitasari, dr., M.Si
Tahun 1880: pelaut Jepang kena beri-beridiet dengan daging, susu, makan nabatiScurvy: pelaut Inggris + jeruk sembuh
Kesimpulan: manusia perlu vitamin, selain karbohidrat, protein, lemak, mineral dan air dalam makanannya
Istilah vitamin: thn 1911 oleh Casimir Funk vita =hidup/vital, amine = senyawa amine/amina
Fungsi selengkapnya vitamin dalam tubuh masih belum seluruhnya diketahui
Penggolongan vitamin berdasarkan kelarutannya: Vitamin yang larut dalam lemak: A, D, E, K Vitamin yang larut dalam air: B complex, C Faktor nutrisi essensial lainnya: kholin,
inositol, PABA, bioflavonoid, asam lipoat
Vitamin adalah1. suatu senyawa organik penting, yang ada
dalam diet, bukan karbohidrat, lemak, protein, maupun mineral, yang dibutuhkan dalam jumlah kecil untuk berjalannya fungsi tubuh yang normal
2. tidak dapat disintesis oleh tubuh (manusia maupun sebagian besar hewan) suplay dari makanan
1.Tumbuh-tumbuhan dan mikroorganisme dapat mensintesis vitamin
Vitamin larut lipid merupakan bentuk apolar hidrofobik yang hanya dapat diabsorpsi apabila ada absorpsi lipid
Sirkulasi darah: vitamin dibawa dalam lipoprotein atau terikat pada specific binding proteins.
Fungsi vitamin : vitamin A, vision; vitamin D, calcium and phosphate metabolism; vitamin E, antioxidant; Vitamin K, blood clotting Fungsi selengkapnya vitamin dalam tubuh masih
belum seluruhnya diketahui
Vitamin larut lipid tergantung dari pencernaan dan absoprsi lipid—kasus steatorrhea dan gangguan sistem empedu defisiensi vitamin larut lipid : Buta senja dan xerophthalmia vitamin A; Rickets pada anak dan osteomalacia pada dewasa
vitamin D Gangguan neurologis dan anemia neonatus vitamin
E; Perdarahan neonatus vitamin K.
Keracunan vitamin : intake berlebih ?????????? vitamins A dan D Vitamin A dan β-carotene (provitamin
A) atherosklerosis dan cancer prevention.
Vitamin larut air: vitamin B kompleks dan vitamin Cfungsi kofaktor enzim
Defisiensi salah satu dari vitamin B kompleks jarang terjadi karena terkandung dalam makanan
Defisiensi vitamin larut air: Beriberi thiamin; Cheilosis, glossitis, seborrhea riboflavin; Pellagra niacin; Peripheral neuritis pyridoxine; Megaloblastic anemia, methylmalonic aciduria, dan
pernicious anemia vitamin B12; Megaloblastic anemia folic acid scurvy Vitamin C
Vitamin adalah komponen/ bahan organik yang harus ada dalam makanan dan dibutuhkan dalam jumlah sedikit supaya metabolisme tubuh berjalan normal
Kasus defisiensi vitamin pencegahan & terapi: asupan vitamin dari luar atau makanan
Sifat fisik dan kimiawi: stabil pada temperatur yang agak
tinggi bagi manusia, vitamin A tersedia
dalam bentuk:1. vitamin A sendiri2. precursor/ provitamin A
vitamin A sendiri didapat pada diet hewani sebagai ester
retinol dengan asam lemak rantai panjang yang ditimbun di berbagai jaringan hewan (ginjal, paru, hati)
bentuk isomer yang penting: vitamin A1 = retinol 1
rumus molekul C20H29OH banyak terdapat di hati ikan laut
2. vitamin A2 = retinol 2 = 3 dehidro retinol – 1
rumus molekul C20H27OH ikatan rangkap A2 > A1 banyak terdapat dalam hati ikan air tawar aktivitas fisiologi vit A2 = A1
Precursor/ Provitamin A adalah pigmen-pigmen karotenoid yang
disebut karoten, yang merupakan bagian dari pigmen tumbuh-tumbuhan berwarna hijau atau kuning
Di dinding usus: karoten diubah menjadi vitamin A
Karotenoid sendiri tidak mempunyai aktivitas sebagai vitamin A
Sumber vitamin A yang aktif: dari hewan Yang penting untuk pembentukan vitamin A:
α, β,γ karoten dan kriptosantin (terutama β karoten)
Diet nabati: vitamin A terutama sebagai β karoten pada pigmen yang kuning
Pro-Vitamin A = carotenoids Retinoid = retinol = retinaldehyde =
retinoic acid hanya didapatkan pada makanan dari hewan; carotenoids didapatkan pada makanan dari tumbuhan
Mengukur kadar vitamin A dalam makanan: equivalent dengan jumlah retinol per mikrogram (6 μg β-carotene ~1 μg retinol)
Β carotene
provitamin A
carotenoid
retinaldehyde
carotene dioxygenas
e
retinol
Esterfikasi Retinol
masuk kilomikron
ester retinol dari diet hewani dihidrolisa oleh enzim esterase (disekresikan oleh pankreas), kemudian diabsorbsi langsung dalam bentuk retinol proses absorbsi butuh garam empedu
β karoten: sebagai anti oksidant lemak
retinol: reproduksi (sebagai hormon sterol) penglihatan (prazat pigmen
penglihatan) fungsi retinol dalam penglihatan
dapat dibantu oleh retinal
retinal: merupakan komponen penglihatan
rhodopsin pada sel-sel batang (rod cells) retinoid acid: asam retinoat
diperlukan untuk pertumbuhan, yaitu menimbulkan respon penambahan jumlah reseptor
merangsang diferensiasi sel Ca embrional dan secara reversibel menghambat pertumbuhan sel kanker mammae manusia.
Buta senja : buta warna hijau buta warna muda night blindness.
Kronis defisiensi : xerophthalmia: keratinisasi kornea dan kulit
Differensiasi sistem immune menurun.
Kemampuan tubuh dalam memetabolisir vitamin A sedikit
Gejala keracunan: Tekanan intra kranial meningkat:
headache, nausea, ataxia, dan anorexia, Hepatomegali dan perubahan histologi
hepar Calcium homeostasis terganggu :
penebalan tulang panjang, hypercalcemia dan kalsifikasi jaringan lunak,
Kulit : kering, desquamasi, dan alopecia
Sumber Vitamin A: sayuran dan buah yang berwarna hijau dan
kuning (kaya karoten) sumber pro vitamin A
margarin, susu, kuning telur, keju, ginjal, hati ikan
Penentuan vitamin A: kualitatif: reaksi Carr – Price (vit.A + SbCl3 +
CHCl3 biru ungu) kuantitatif: reaksi Carr – Price,
spektrofotometri, fluorometri, dl
Laki-laki : 5.000 IU/hr Wanita : 4.000 IU/hr Anak-anak : 1.400 – 3.500 IU/hr Bumil : 6.000 IU/hr Buteki : 8.000 IU/hr 1 IU ekivalen dengan aktivitas 0,3
μg retinol Kadar vitamin A darah: 50 – 200 IU / 100 ml darah
Vitamin D dapat disintesis di kulit tergantung sunlight
7-Dehydrocholesterol (bahan intermediate dari sintesis kolesterol yang menumpuk di bawah kulit) reaksi nonenzymic terpapar ultraviolet light 258-300 nm, terbentuk previtamin D vitamin D (cholecalciferol)
Iklim dengan suhu panas: konsentrasi vitamin D dalam plasma meningkat
Bentuk pro vitamin D yang terpenting: ergosterol: dari tumbuh-tumbuhan (ergot dan
ragi) 7-dehidro kholesterol: dari hewan (pada kulit)
penyinaran langsung oleh sinar UV pada: ergosterol: menghasilkan ergokalsiferol =
vit.D2
7-dehidro kholesterol: menghasilkan kholekalsiferol = vit.D3
ergokalsiferol dan kholekalsiferol mempunyai potensi = vitamin D
Cholecalciferol (Vitamin D3) hasil sintesis di kulit hepar: hidroksilasi menjadi 25-hydroxy cholecalciferol aliran darah: terikat pada vitamin D-binding globulin ren: hidroksilasi menjadi active metabolite 1,25-dihydroxy cholecalciferol atau inactive metabolite 24-hydroxycalcidiol
Ergocalciferol yang diperoleh dari tanaman hidroksilasi menjadi ercalcitriol.
Metabolisme vitamin D tergantung pada konsentrasi kalsium dan fosfat palsma
Fungsi utama vitamin D : mengontrol homeostasis kalsium: Meningkatkan absorpsi kalsium di intestinal Menurunkan ekskresi kalsium Memobilisasi bone mineral
Terlibat dalam: Sekresi insulin Sintesis dan sekresi parathyroid and thyroid hormones Menghambat produksi interleukin yang diaktivasi oleh
sel T dan sel B Differensiasi monocyte precursor cells proliferasi
Defisiensi vitamin D: pada anak-anak: Ricketsia (gangguan proses
penulangan / osifikasi sehingga tulang melengkung kaki berbentuk X atau O)
pada dewasa: osteomalacia (tulang rapuh, kadar Ca darah menurun sehingga terjadi perubahan ratio Ca / P karena ekskresi kalsium lebih besar dari ekskresi fosfat
Hipervitaminosis D:pemberian vitamin D dalam jumlah besar pada
umumnya tidak berbahaya, tetapi juga tidak menguntungkan:
pada bayi kalsifikasi jaringan-jaringan lunak seperti paru-paru dan ginjal hiperkalsemia
Pada dewasa kerapuhan tulang dan batu ginjal
Sumber vitamin D: hati ikan, susu, telur penambahan vitamin D dari luar pada diet penyinaran makanan yang mengandung provitamin D
Pada manusia, penyinaran kulit oleh sinar UV menghasilkan vitamin D
Keunikan vitamin D: makanan yang mengandung vitamin D hanya sedikit
jenisnya dapat dibentuk sendiri oleh tubuh, yaitu dengan
penyinaran UV (dari lampu atau matahari) pada kulit Kebutuhan vitamin D:
Anak-anak: 400 – 800 IU/hr (1 IU = aktivitas 0,025 μg kristal murni vitamin D3)
Tocopherol
Berasal dari bahasa Yunani: tokos = melahirkan, phero =membawa, ol = alkohol
Di alam ada 6 macam tocoferol: alfa, beta, gama, delta, eta, zeta
Paling banyak di alam dan mempunyai aktivitas biologis yang terbesar sebagai vitamin: α-tocoferol (= 5, 7, 8 trimetil tocol) 80% minyak kekuningan yang larut dalam lemak, stabil terhadap panas dan asam, kurang stabil terhadap basa dan mengalami oksidasi secara lambat
Aktivitasnya dapat dirusak oleh sinar UV
hewan tingkat tinggi (unggas, sapi): diperlukan untuk kesuburan sehingga disebut vitamin antisterilitas atau faktor kesuburan (fertility factor manusia ???????
sebagai antioksidanFungsi biokimiawi vitamin E dan selenium adalah mencegah kerusakan elemen-elemen seluler dan subseluler oleh peroksidase
sebagai kofaktor dalam transfer elektron pada respirasi sel dan membran eritrosit
ikut mempertahankan integritas otot-otot, jaringan hati dan sel darah merah
Kadar vitamin E pada lipoprotein dalam plasma dan fosfolipid organel, tergantung pada faktor-faktor: jumlah α-tocoferol yang dikonsumsi kadar pro oksidant dan anti oksidant
pada diet kadar selenium dalam diet masukan asam amino yang
mengandung S dalam diet
tocoferol mudah diabsorbsi di usus halus, kemudian ditransport ke hati dalam khilomikron. Untuk mencapai jaringan perifer, vitamin E diangkut oleh lipoprotein
fosfolipid dari mitokondria, endoplasmik retikulum dan membran plasma mempunyai afinitas yang spesifik terhadap α-tocoferol
Defisiensi vitamin E: gangguan reproduksi distrofi otot (karena gangguan integritas
otot) gangguan eritrosit (mudah terhemolisis)
Hipervitaminosis E: vitamin E relatif non toksik pada
manusia pada dosis yang sangat besar mata kabur dan pusing
Sumber vitamin E: tumbuh-tumbuhan: bibit gandum, padi, minyak
kacang, minyak jagung, minyak biji kapas, kecambah
hewan: daging, mentega, susu, telur Kebutuhan vitamin E:
dewasa: laki-laki = 15 IU; wanita = 12 IU kebutuhan bumil & buteki lebih banyak anak-anak: 4 – 15 IU (tergantung umur dan jenis
kelamin) 1 IU α tocoferol ~ aktivitas biologis 0,67 mg
tocoferol
Disebut vitamin koagulasi Vitamin yang larut dalam lemak, stabil
terhadap panas , peka terhadap sinar (sehingga botol penyimpanannya harus berwarna gelap)
Ada 3 macam: vitamin K1 = Filoquinon pd minyak
tumbuhan dan daun berwarna hijau vitamin K2 = Menaquinon (misal:
Farnoquinon) pd jaringan hewan dan dapat disintesa bakteri usus
vitamin K3 = Menadionvitamin K yang diproduksi sintetis dan larut air
untuk memelihara kadar normal dari faktor-faktor pembekuan darah (yakni faktor II, VII, IX, X yang disintesa di hati dalam bentuk prekursor yang inaktif)Pengaktifan faktor-faktor tersebut perlu vitamin K
sebagai komponen koenzim dalam proses fosforilasi oksidasi
gangguan absorbsi lemak terjadi defisiensi vitamin K
bakteri usus banyak yang matidefisiensi vitamin K
filoquinon dan menaquinon hanya diabsorbsi bila ada garam empedu, kemudian ke pembuluh limfe
menadion (karena larut dalam air) dapat diabsorbsi tanpa adanya garam empedu, kemudian ke peredaran darah menadion untuk pengobatan
disimpan di hati (>>) dan jaringan perifer (<)
Defisiensi Vitamin K: hampir tidak ada
Hipervitaminosis K: pemberian dosis menadion
berlebihan: pemecahan eritrosit berlebihan (tidak terjadi pada vitamin K1)
Sumber vitamin K: tumbuh-tumbuhan berwarna hijau,
tomat keju, kuning telur, hati disintesa oleh bakteri usus
Kebutuhan vitamin K: belum dapat ditentukan dengan pasti
karena defisiensi vitamin K jarang terjadi
Mempunyai struktur kimia yang bermacam-macam dan mempunyai bagian molekul yang polar
Dapat disintesis oleh tumbuh-tumbuhan (kecuali vitamin B12): kacang-kacangan, padi-padian, tumbuhan berdaun hijau. Juga terdapat di sel ragi, daging dan susu
Terdiri dari: vitamin B complex vitamin C
Karena larut dalam air, maka tidak stabil dalam penyimpanan sehingga harus selalu ada dalam diet (kecuali vitamin B12 yang dapat disimpan beberapa tahun di hati manusia normal sehingga hati dapat menyuplai vitamin B12)
Berperan sebagai koenzim adatu kofaktor pada reaksi enzimatik,
Dapat diekskresi melalui urine tidak menyebabkan keracunan
B1 = tiamin / aneurin / faktor anti beri-beri B2 = riboflavin / laktoflavin B3 = asam pantotenat B5 = niasin / asam nikotinat / P.P faktor =
vitamin G B6 = piridoksin B7 = biotin = vitamin H B9 = asam folat / asam pteroil glutamat B12 = siano kobalamin / anti anemia
pernisiosa
merupakan kristal putih yang sedikit larut alkohol, bau dan rasanya seperti ragi
mudah dioksidir sehingga terjadi tiokhrom (tiokhrom dipakai untuk penentuan kadar tiamin)
inaktif bila direduksi atau kena sinar UV relatif stabil terhadap asam atau pemanasan
kering sampai 100°C, tetapi mengalami destruksi lambat pada pemanasan basah
enzim tiaminase (dalam ikan mentah tertentu) bersifat tidak tahan panas, dapat membuat tiamin menjadi inaktif
di alam bebas terdapat dalam bentuk tiamin HCl
tiamin dapat disintesa tumbuhan dan jasad renik (termasuk bakteri dalam usus manusia
dalam bentuk bebas mudah diabsorbsi di usus
tidak dapat disimpan tubuh dalam jumlah besar
kelebihan tiamin akan diekskresi melalui urine tidak keracunan
setelah diabsorbsi di otak dan hati, tiamin mengalami fosforilasi menjadi bentuk aktifnya, yaitu tiamin pirophosphat (TPP) fosforilasi terjadi atas bantuan enzim tiamin pirofosfotransferase (tiamin pirofosfokinase) yang prosesnya butuh ATP
gangguan pertumbuhan pada hewan muda polineuritis yang ada pada manusia dapat
disertai perubahan kardiovaskuler dan edema.
Gejala utama pada manusia dapat dibagi 3: gejala susunan saraf = dry beri-beri gejala edema = wet beri-beri gejala jantung = acute pernicious beri-beri
gangguan saluran cerna, misal: turunnya nafsu
makan, gangguan pencernaan dan obstipasi
terdapat pada hampir semua tumbuhan dan semua jaringan hewan yang dimakan
didapati berlimpah pada padi-padian yang tidak terlalu dibersihkan kulit arinya, hati dan daging
makanan tertentu yang diperkaya vitamin B1: tepungtepungan,
mentega, jagung dan makaroni
manusia dewasa: rata-rata 0,5 mg / 1000 kalkebutuhan tergantung:
umur: anak-anak > dewasa aktivitas: makin besar kebutuhan kalori, makin
besar pula kebutuhan akan vitamin B1 besarnya tubuh: makin besar tubuh, kebutuhan
vitamin B1 semakin besar pula kehamilan dan laktasi: kebutuhan > diet lemak dan protein mengurangi kebutuhan
tiamin; diet karbohidrat meningkatkan kebutuhan tiamin
pada keadaan demam: kebutuhan meningkat
merupakan kristal berwarna kuning orange yang larut dalam air dan berfluorescensi kuning kehijauan
tidak mudah teroksidasi stabil pada pemanasan dan asam,
tetapi peka terhadap sinar UV di alam didapati sebagai pigmen
bebas riboflavin fosfat atau sebagai penyusun flavoprotein
Setelah diabsorbsi dalam mukosa usus , riboflavin mengalami fosforilasi (oleh enzim flavokinase )menjadi: riboflavin fosfat atau riboflavin mononukleotida
Walaupun penimbunan relatif terbatas, riboflavin didapati dalam hati dan ginjal dalam jumlah yang lebih banyak
Riboflavin adalah komponen dari koenzim: FMN (Flavin Mono Nukleotida): yang dibentuk dengan reaksi
fosforilasi riboflavin dan memerlukan ATPrantai respirasi FAD (Flavin Di Nukleotida): yang dibentuk dari FMN ditambah
bagian AMP dari molekul ATP lain rekasi pada asam-asam amino, asam lemak dan karbohidrat
Diekskresi melalui faeces (terutama) dan melalui urine. tidak terjadi keracunan riboflavin
Riboflavin bebas tidak dapat melewati placenta tetapi pada hewan yang hamil estrogen menginduksi pembentukan protein pengemban riboflavin dan akan mentransport riboflavin menembus placenta, masuk peredaran darah bayi
fisura pada sudut mulut (cheilosis), pada lipatan telinga dan hidung, lidah bengkak dan merah (glossitis)
perlukaan-perlukaan kulit vaskularisasi kornea, fotofobi,
mata kering dan merah
Sumber vitamin B2: susu, daging, hati, ginjal, jantung, ikan
dan telur, buahbuahan vitamin B2 dapat disintesa semua
tumbuhan dan banyak mikroorganisme, tetapi tidak dapat disintesa oleh hewan tingkat tinggi
Kebutuhan vitamin B2: pada anak-anak dan dewasa: 0,4 – 1,8
mg/hr
Niasin adalah nama umum dari asam nikotinat yang mudah berubah menjadi nikotin amida yaitu komponen tak beracun dari alkaloid nikotin tembakau yang toksik
berupa kristal putih berbentuk jarum larut dalam air dan stabil terhadap
panas
Asam nikotinat diabsorbsi di usus halus sebagai nikotinat
Sitosol sel : nikotinat mengalami fosforilasimenjadi NMN (Nikotinat Mono Nukleotida) adenilasi oleh ATP dan penambahan gugus amida dari glutamin membentuk koenzim NAD+ (Nikotin amida Adenin Dinukleotida).
NAD+ dapat mengalami fosforilasi menjadi NADP+ koenzim
Niasin diekskresi melalui urine
Fungsi vitamin B5: NAD+ dan NADP+ berperan sebagai koenzim
pada reaksi transfer elektron Defisiensi vitamin B5:
pellagra (dermatitis) Gangguan saraf, lidah kemerahan, Diare kemunduran mental
Hipervitaminosis B5: hipervitaminosis asam nikotinat (bukan niasin
amida) dapat menyebabkan kulit kemerahan, gatal,
Sumber vitamin B5: daging, hati, ikan, telur, tumbuh-tumbuhan yang
mengandung asam nikotinat (gandum, ragi, kulit ari beras dan kacang-kacangan) merupakan sumber niasin yang baik
buah dan sayuran hanya sedikit mengandung niasin sebagian besar hewan dan tumbuhan dapat mensintesa
niasin dari triptofan (tetapi pada jagung kandungan triptofan rendah niasin juga rendah)
Kebutuhan vitamin B5: anak-anak : 5 – 16 mg/hr dewasa : 12 – 20 mg/hr bumil & buteki : > dipengaruhi oleh jumlah protein (AA triptofan dalam diet)
3 bentuk : piridoksin piridoksal (bentuk aldehid) piridoksamin (bentuk amin)
ketiga bentuk ini sama aktifnya sebagai prazat piridoksal fosfat
larut dalam air dan alkohol, sedikit larut dalam pelarut lemak
peka terhadap sinar UV dan alkali piridoksin tahan pemanasan, tetapi
piridoksal dan piridoksamin tidak
mudah diabsorbsi usus dan didapati pada semua jaringan tubuh
dalam sitoplasma ketiganya mengalami fosforilasi
Menjadi piridoksin fosfat, piridoksal fosfat dan piridoksamin fosfat
Piridoksal fosfat dan piridoksamin fosfat koenzim dalam metabolisme tubuh
Piridoksal fosfat merupakan metabolit utama yang ada dalam plasma
Metabolit utama yang diekskresi melalui urine adalah asam piridoksat
piridoksal fosfat diperlukan pada: sintesa niasin dari AA triptofan transport aktif dalam absorbsi AA masuk
sel sintesa hemoglobin, yaitu penggabungan
AA ke heme piridoksin juga berperan pada reaksi
transulfurasi, yaitu transfer sulfur dari metionin ke AA serin membentuk sistein
jarang terjadi dapat terjadi pada: penyakit TBC dengan
pemberian obat INH jangka panjang INH + piridoksal akan membentuk piridoksal hidrason yang cepat diekskresi
pellagra, mengingat sintesa niasin dari triptofan memerlukan piridoksal fosfat
Bayi : pemnasan susu kerusakan piridoksal dan piridoksamin. Terjadi gejala muntah, diare, pembesaran perut dan kejang
Orang dewasa dan bumil sulit diketahui. Hipervitaminosis B6: dosis piridoksin 1 – 2
g/hr dapat meracuni saraf
Sumber vitamin B6: kuning telur, daging, ikan, susu, hati kacang-kacangan, padi-padian, gandum, kubis bakteri usus juga memproduksi piridoksin, tetapi
belum ditentukan seberapa jauh dapat digunakan tubuh
Kebutuhan vitamin B6: pada orang dewasa yang makan protein ± 100
g/hr, pemberian piridoksin diperkirakan cukup 2 mg/hr
anak-anak : 0,3 – 1,2 mg/hr bumil & buteki : 2,5 mg/hr
berasal dari kata folium (bahasa Yunani) = daun
terdiri dari: cincin heterobisiklik pteridin asam glutamat para amino asam bensoat (PABA)
merupakan kristal kuning yang sedikit larut air
stabil pada pemanasan dalam suasana netral dan alkali
sel hewan tidak dapat mensintesa PABAselalu dibutuhkan asam folat dalam dietnya
dalam tumbuh-tumbuhan, asam folat terdapat dalam bentuk poliglutamat yang mengandung 3 s/d 7 gugusan glutamatsukar diabsorbsi : harus dihidrolisis di usus oleh enzim folil poliglutamat hidrolase) pteroil mono glutamat
pada manusia normal, setelah pemberian per oral asam folat asam folat dalam plasma (+2/3 asam folat terikat protein)
asam folat diekskresi melalui urine dan empedu
menyebabkan anemi megaloblastik, glositis dan gangguan GIT
karena masukan yang kurang adekuat, absorbsi yang terganggu dan metabolisme yang abnormal
pemberian asam folat pada anemi pernisiosa (karena defisiensi vitamin B12) dapat menyembuhkan aneminya tetapi tidak menyembuhkan gejala neurologisnya.eratnya hubungan metabolisme kobalamin (B12) dan asam folat (B9) pada anemia megaloblastikgejala klinik defisiensi kedua vitamin ini sukar dibedakan
pemberian asam folat 300 – 500 μg/hr pada anemi karena defisiensi asam folat akan memberi respon hematologi yang baik, tetapi dosis ini belum memberi respon pada defisiensi vitamin B12
Sumber vitamin B9: tumbuh-tumbuhan / sayuran ( sumber
utama), ragi, hati dan ginjal sumber lainnya: daging, gandum, umbi-
umbian, tomat, pisang, nasi dan jagung Kebutuhan vitamin B9:
dewasa : 400 μg/hr bumil & buteki : > anak-anak : tergantung umur dan BB
terdiri dari: cincin tetra pirol dari porfirin dengan ion cobalt di tengahnya 5,6 dimetil benzimidazol ribosa fosfat
Bentuk : vitamin B12 a (siano kobalamin) bila pada kobalt terdapat
sianida vitamin B12 b (aquoko balamin = hidrokso kobalamin) bila
pada kobalt terdapat hidroksil vitamin B12 c (nitrito kobalamin) bila pada kobalt terdapat
nitrit vitamin B12 b dan B12 c akan berubah menjadi vitamin
B12 a bila ada sianida sianokobalamin merupakan bentuk yang stabil terhadap
panas dan larut dalam air berupa kristal yang tidak punya rasa dan bau
sebagai koenzim: berperan pada hematopoiesis,
yaitu kobalamin berperan tidak langsung pada pembentukan sel-sel darah melalui aktivasi koenzim asam folat
pada hewan: mempercepat pertumbuhan
karena malabsorbsi atau pelepasan kobalamin pada jaringan terganggu menyebabkan: anemi megaloblastik karena akibat
gangguan gejala neurologisbila terjadi
defisiensi faktor intrinsik dari Castle
Sumber vitamin B12: hati, susu, daging, telur, ikan, tiram disintesa bakteri. Pada hati hewan dan
hasil sintesa bakteri, kobalamin terdapat dalam bentuk metil kobalamin
tumbuh-tumbuhan tidak mengandung kobalamin
Kebutuhan vitamin B12: dewasa : 3 μg/hr bumil & buteki : 4 μg/hr
merupakan derivat monosakarida yang mempunyai gugus enediol
2 bentuk : asam askorbat dehidro asam askorbatterbentuk karena
oksidasi spontan dari udara. Keduanya merupakan bentuk aktif yang
terdapat dalam cairan tubuh merupakan kristal putih tidak berbau yang
larut dalam air (tetapi kurang stabil) stabil dalam larutan dan penyimpanan
dingin peka terhadap pemanasan dan oksidasi
mudah diabsorbsi di usus. Pada manusia tidak dikenal keracunan vitamin
Cvitamin C dapat diubah menjadi oksalat. Garam kalsium oksalat tidak larut sehingga dapat terbentuk batu ginjal maupun batu kandung kencing
vitamin C tidak disimpan dalam jaringan tertentu, tetapi didistribusikan di seluruh jaringan tubuh, walaupun pada jaringan-jaringan tertentu (kelenjar adrenal, otak, ginjal, hati, pankreas, timus dan limpa) kadar vitamin C lebih tinggi
ekskresi dalam urine dalam bentuk asam askorbat (terutama), asam dehidroaskorbat dan asam oksalat
pembentukan jaringan kolagen, jaringan ikat, dinding kapiler, dinding kapiler maupun matrix tulang
anti oksidant anti stress Berkaitan dengan fungsi tersebut di atas, maka
vitamin C sangat diperlukan pada: penyembuhan luka: sesudah operasi, luka bakar, dsb keadaan panas dan infeksi (dosis tinggi: mencegah
common cold) reaksi stress (misal: patah tulang, sakit berat,
shock) periode pertumbuhan
disebabkan karena masukan yang kurang
terjadi gangguan pembentukan jaringan kolagen dan dinding kapiler sehingga mudah terjadi pendarahan dan anemi
bentuk simpanan vitamin C tidak dapat cepat dikosongkan dari tubuhsehingga 3 – 4 bulan keadaan makanan tanpa vitamin C baru terjadi scurvy (scorbut)
Sumber vitamin C: buah-buahan (jeruk, tomat, dll) dan sayuran segar berdaun hijau
asam askorbat dapat disintesa pada berbagai tumbuh-tumbuhan dan hampir semua hewan, kecuali primata dan marmot yang diduga kekurangan enzim untuk merubah asam L gulonat menjadi asam askorbat
Kebutuhan vitamin C: dewasa : 45 mg/hr anak-anak : 35 mg/hr bumil & buteki : 60 mg/hr
Defisiensi vitamin (avitaminosis) terjadi secara:1. Primer: disebabkan oleh kurangnya
masukanmisal: kurangnya vitamin dalam diet alkoholisme kronis
2. Sekunder: diakibatkan oleh gangguan lainnya yaitu:
- gangguan saluran pencernaan- gangguan pada gigi- pengeluaran yang berlebihan- malabsorbsi- alergi
Akibat avitaminosis secara bertahap terjadi:1. Penurunan vitamin dalam jaringan2. Lesi biokimia (misal: penurunan kadar enzim)3. Lesi anatomis4. Perubahan patologis dan penyakit
Fungsi selengkapnya vitamin dalam tubuh masih belum seluruhnya diketahui
Penggolongan vitamin berdasarkan kelarutannya:1. Vitamin yang larut dalam lemak: A, D, E, K2. Vitamin yang larut dalam air: B complex, C3. Faktor nutrisi essensial lainnya: kholin,
inositol, PABA, bioflavonoid, asam lipoat
The end