Download - Uts Geomarine

Transcript
Page 1: Uts Geomarine

Pengaruh Tektonika Terhadap Pembentukan Morfologi Dasar Laut

dan Pengaruh Pola Sedimentasi Terhadap Pembentukan Batupasir

Pembentukan mrfologi atau relief yang berada pada dasar laut sangat erat

kaitannya dengan gaya tektonika yang mempengaruhinya

1.1    Pengertian morfologi laut

Seperti halnya bentuk muka bumi di daratan yang beraneka ragam, bentuk

muka bumi di lautan juga beragam. Bedanya bentuk muka bumi di lautan tidak

seruncing dan sekasar relatif di daratan. Morfologi laut merupakan kenampakan

bentuk muka bumi di dasar laut sebagai hasil tenaga eksogen dan tenaga endogen

yang mebentuk relief permukaan laut

1.2     Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Morfologi Laut

1.      Proses vulkanisme  ( gunung berapi )

2.      Pengelupasan oleh arus laut seperti  erosi, ombak, angin dan proses

atmosfer.

3.      Pergeseran lempeng

a.       Subduction atau tumbukan yaitu terjadi tabrakan antar lempeng

sehingga salah satu lempeng tersebut menghujam ke bawah.Dimana ini akan

menyebabkan terjadinya palung laut       

b.      Divergen atau sebar-pisah yaitu terjadi karena lempeng-lempeng

bergerak saling menjauh. Disini biasanya di tandai dengan terbentuknya kerak

bumi baru.

c.       Sesaran yaitu terjadi karena adanya pergeseran dua lempeng dengan

arah berlawanan

1

Page 2: Uts Geomarine

4.      Gempa bumi

Dengan adanya gempa bumi akan mengakibatkan perubahan bentu

dan posisi dari morfologi laut.

1.3 Bentuk-Bentuk Morfologi Dasar Laut    

Bentuk-bentuk muka bumi di lautan adalah sebagai berikut :

a. Berdasarkan kecuramannya

Continental shelf (paparan benua)

Relief ini dimulai dari zona pasang surut hingga relief dasar laut yang landai sebagai batas lautan.

Continental Slope (lereng benua)

Relief yang membatasi continental shelf dengan dasar laut yang hampir rata, kemiringan relief ini curam. Batas antara continental shelf dan continental slope merupakan batas dari lautan. Continental slope juga dikenal dengan sebutan kaki benua.

Deep sea plain (dataran dasar laut)

Relief ini mempunyai lereng yang hampir datar sampai landai karena adanya pengendapan di dasar laut meskipun masih terdapat bentukan seperti punggungan, plato palung, dan gunung api dasar laut yang muncul sebagai pulau gunung api seperti Pulau Rakata.

The deeps (laut dalam)

Relief ini curam, sempit dan mencapai kedalaman lebih dari 5000 m. Biasanya, relief ini bentuknya memanjang.

Gambar 1.1 Morfologi Dasar Laut Berdasarkan Kecuramannya

2

Page 3: Uts Geomarine

b. Berdasarkan Kedalamannya

Berdasarkan kedalamannya relief dasar laut dibagi menjadi ;

Zona Litoral (jalur pasang)

Zona ini merupakan tempat pasang dan surutnya permukaan air laut dan batas antara daratan dan lautan.

Zona Neritik

Zona ini dibatasi antara tempat pasang surut sampai continental shelf dengan kedalaman, 50-200 m dari permukaan laut. Zone ini penting artinya bagi hewan laut karena sinar matahari mampu menembus perairan, karena itu itu nelayan banyak menangkap ikan di zona ini.

Zona Batial,

Merupakan zona laut yang dalamnya antara 200 – 2000 m. Sinar matahari sudah tidak dapat menembus zona ini. Pada zona ini tumbuhan sangat terbatas walaupun binatang laut masih ada.

Zona Abysal

Zona ini merupakan zona laut dalam dengan morfologi dasar laut landai sampai datar, meskipun terdapat cekungan yang memanjang yang disebut palung laut. Zona ini sering disebut sebagai lantai benua. Relief dasar laut berdasarkan kedalamannya ditunjukkan pada gambar di bawah ini.

Gambar 1.2 Morfologi Dsar Laut Berdasarkan Kedalamannya

c. Berdasarkan bentukannya

3

Page 4: Uts Geomarine

Basin, dikenal juga dengan lubuk laut. Lubuk laut merupakan cekungan di

dasar laut yang bentuknya sama dengan danau di daratan. Contoh basin adalah

basin Banda dan  Sulawesi.

Palung laut (trench/trough), merupakan dasar laut yang menyerupai lembah

yang dalam dan memanjang. Contoh palung adalah palung Mindanau yang

dalamnya 11.165 meter.

Ambang laut, merupakan bentukan di dasar laut seperti bukit memanjang yang

memisahkan 2 laut. Contoh ambang laut di Laut Merah yang memisahkan

Samudera Hindia dan Laut Merah.

Punggung laut, merupakan punggungan rangkaian pegunungan di dasar laut

dan puncaknya tidak muncul ke permukaan laut, contohnya rangkaian

pegunungan mediterania yang tenggelam di Teluk Benggala.

Mid Oceanic ridge, merupakan punggungan yang terbentuk akibat tenaga

tektonik vertikal di tengah samudera sehingga bentuknya memanjang .

Contohnya mid oceanic ridge tengah dasar samudera pasifik

Lembah dangkal bekas alur sungai (paparan), zona neritik sekarang pada

zaman es merupakan suatu daratan yang disebut paparan. Contoh paparan di

Indonesia adalah Paparan Sunda. Pada Paparan Sunda dulu mengalir sungai-

sungai yang ada di utara Pulau Jawa, Kalimantan bagian selatan pantai timur

Sumatera.

Lubuk Laut (basin atau bekken), merupakan celah yang sangat dalam di dasar

laut dan bentuknya agak bulat. Terjadi karena tenaga tektonik, sehingga dasar

laut turun. Contoh: lubuk laut sulu di Sulawesi.

Gunung Laut, yaitu gunung yang muncul dari dasar laut, contoh: gunung

Krakatau.

Shelf (paparan benua), Paparan benua (shelf), yaitu dasar laut yang melandai

ke daratan dengan kedalaman rata-rata 200 m. Contohnya: paparan sahul,

paparan sunda.

4

Page 5: Uts Geomarine

Gambar 1.3 Bentuk morfologi laut berdasarkan bentukannya

1.4 Kaitan antara Pengaruh Tektonika Terhadap Pembentukan Morfologi Dasar Laut

Pembentukan morfologi atau bentukan relief pada dasar laut dapat berubah

sesuai dengan gaya tektonika yang mempengaruhinya. Pengaruh tektonika ini yaitu

akibat adanya komponen gaya yang berasal dari bumi yaitu gaya orde 1, orde 2, orde

3, dan orde 4. Dan berikut adalah pembahasan dari masing-masing gaya tiap orde;

Orde 1

Pada gaya orde 1 ini yaitu pengaruhnya terdap pemebntukan struktur

internal bumi yang terdiri dari kerak, mantle, dan inti bumi. Pada gaya orde 1

ini mengaakibatkan juga adanya 2 pergerakan bumi yaitu secara internal

yaitu:

a. Rotasi : pergerakan bumi terhadap sumbunya

b. Revolusi : pergerakan bumi mengelilingi matahari

Pengaruh gaya orde 1 ini terhadap pembentukan morfologi laut yaitu akan

terjadinya pasang surut air laut.

Orde 2

Pada gaya orde 2 ini yaitu gaya yang pengaruhnya atau efeknya

terdapar pergerakan lempeng baik bergerak secara konvergen, divergen dan

transform. Pergerakan lempeng ini mempengaruhi terbenrtuknya beberapa

morfologi laut yang baru seperti contohnya yaitu pergerakan lempeng

5

Page 6: Uts Geomarine

samudera dan lempeng benua yang menyebabkan terbentuknya trench atau

yang disebut juga dengan palung

Orde 3

Pada gaya irde 3 ini yaitu gaya yang menyebabkan terjadinya proses

epirogenesa dan orogenesa. Epirogenesa yaitu pergerakan lempeng yang

menyebabkan terbentuknya benua dan terjadi pada daerah yang sangat luas.

Orogenesa adalah pergerakan lempeng tektonis yang sangat cepat dan

mencakup area yang sempit/ terbatas. Orogenesa menjadi awal bagi

pembentukan gunung atau pegunungan. Tabrakan antar lempeng benua,

tabrakan antar sesar bawah benua dan lempeng samudra, perekahan kontinen,

dan pergeseran antara punggung samudra dan benua adalah contoh orogenesa.

Gerakan orogenesa terjadi karena tekanan horizontal dan vertikal yang

mengakibatkan deformasi batuan, yaitu perubahan kedudukan lapisan batuan

dalam bentuk pelengkungan (warping), lipatan (folding), retakan (jointing),

dan patahan (faulting). Semua gerakan yang mengakibatkan deformasi batuan

disebut dengan diastropisme.

Orde 4

Gaya orde 4 ini yaitu gaya yang menyebabkan terbentuknya adanya

struktur geologi dalam suatu wilayah. Struktur geologi ini yaitu berupa kekar,

sesar dan lipatan. Pembentukan morofologi dasar laut yang diakibatkan oleh

adanya struktur geologi ini seperti ketika adanya sesar naik ataupun sesar

turun yang membuat perbedaan tinggi maupun kedalaman dari suatu

morfologi laut itu sendiri.

Secara keseluruhan komponen gaya yang berada di bumi yaitu gaya orde 1,

orde 2, orde 3 dan orde 4 sangat menentukan terbentuknya bentukan morfologi laut

itu sendiri.

6

Page 7: Uts Geomarine

Pada gaya orde 1 yaitu gaya yang menyebabkan terjadinya rotasi dan revolusi

bumi yaitu akan menyebabkan terjadinya pasang-surutnya air laut. Pasang surut ini

terjadi pada dua fase yaitu ketika terjadi pasang surut tertinggi yaitu ketika posisi

bumi, bulan dan matahari berada pada satu garis lurus. Pasang-surut terendah terjadi

ketika bulan, bumi dan matahari membentuk suatu sudut siku-siku. Pasang-surutnya

air laut ini menyebabkan peubahan morfologi laut berdasarkan kecuramannya.

Misalnya, pada kondisi pasang-surut tertinggi dapat menyebabkan zona laut yang

awalnya batial dapat berubah menjadi neritic ataupun litoral dan bergitu juga dengan

sebaliknya.

Pada gaya orde 2 ini yaitu terjadinya pergerakan lempeng berupa pergerakan

secara convergent, divergen, mapun transform. Ketika terjadi pergerakan secara

konvergen atau tumbukan yaitu terjadinya pertemuan antara lempeng samudera dan

lempeng benua pada zona subduksi akan mengakibatkan terbentuknya trench atau

palung laut. Pada zona kovergen juga dapat menyebabkan terbentuknya suatu basin

atau disebut juga dengan cekungan. Selain itu, pada zona konvergen ini menyebabkan

terbentuknya suatu gunung api bawah laut. Ketika lempeng samudera dan lempeng

benua saling mendekat maka magma yang keluar akan membentuk suatu timbunan

yang disebut juga dengan gunung api bawah laut Di daerah pemekaran samudera

terjadi proses keluarnya material magma dari lapisan astenosfer ke lapisan permukan

litosfer. Arus berputarnya disebut juga dengan arus konveksi . Gunung api bawah laut

ini terbentuk di atas kerak samudera dan terus terbawa oleh kerak samudera menuju

zona penunjaman. Semakin jauh dari zona pemekaran , material yang cair dan panas

akan kehilangan suhunya sehingga membentuk seamount atau gunung laut yang

seringkali berupa gundukan yang tidak lagi berupa gunung api yang aktif. Selain itu

pada zona divergen yaitu zona pemekaran dimana lempeng samudera dan lempeng

samudera bergerak saling menjauh dan mengakibatkan terbentuknya morfologi laut

yaitu berupa parit samudera atau pematang. Pergerakan lempeng sangat menentukan

terbentuknya morfologi dasar laut yang tergantung pada proses pergerakan dari

7

Page 8: Uts Geomarine

masing-maisng lempengnya. Peregerkan lemepeng akan menghasilkan suatu

bentukan morfologi atau relief laut yang baru.

Pada gaya orde 3 yaiutu gaya yang menyebabkan terjadinya orogenesa.

Orogenesa adalah pergerakan lempeng tektonis yang sangat cepat dan mencakup area

yang sempit/ terbatas. Orogenesa menjadi awal bagi pembentukan gunung atau

pegunungan. Tabrakan antar lempeng benua, tabrakan antar sesar bawah benua dan

lempeng samudra, perekahan kontinen, dan pergeseran antara punggung samudra dan

benua adalah contoh orogenesa. Gerakan orogenesa terjadi karena tekanan horizontal

dan vertikal yang mengakibatkan deformasi batuan, yaitu perubahan kedudukan

lapisan batuan dalam bentuk pelengkungan (warping), lipatan (folding), retakan

(jointing), dan patahan (faulting). Semua gerakan yang mengakibatkan deformasi

batuan disebut dengan diastropisme. Epirogenesa positif adalah gerakan turunnya

permukaan bumi sehingga seoleh-oleh permukaan laut naik. Gerakan ini disebabkan adanya

tambahan beban, misalnya sedimen yang tebal di daerah geosinklinal, yaitu cekungan yang

sangat luas.

Daratan turun, permukaan air laut naik.

Epirogenesa negatif adalah gerakan ke atas yang menyebabkan naiknya permukaan daratan

sehingga seolah-olah permukaan laut menjadi turun. Gerakan ini biasanya berupa

8

Page 9: Uts Geomarine

pengangkatan akibat pengurangan beban lapisan kerak bumi, misalnya lapisan es yang

mencair.

Daratan naik, permukaan air laut turun

Pada pengaruh gaya orde 4 yaitu gaya yang menyebabkan terbentuknya

struktur geologi berupa kekar, sesar dan lipatan yang diakibatkan oleh adanya gaya

tektonik yang berasal dari dalam bumi. Hal ini dapat menyebabkan terbentuknya

suatu morfologi laut yang baru dimana ketika suatu terjadi patahan akan

menyebabkan adannya beda tinggian seperi pada pemebntukan ambang laut dan

lubuk laut. Adanya beda tinggian pada ambang laut maupun lubuk laut dapat

membentuk pembentukan amabng laut dan lubuk laut.

1.5 Pola Sedimentasi

Pada umumnya sedimen menutupi hamper di sebagian dasar lautan. Ketebalan

lapisan sedimen bervariasi. Sedimen awal diendapkan di dasar basalt yaitu ridge/parit

lautan. Saat posisi ridge di atas lapisan CCD, senyawa karbonat mengendap dan

mulai terakumulasi. Endapan selanjutya akan mengalami perubahan karena proses

interaksi secara kimia maupun fisik. Faktor-faktor yang mempengaruhi pola sebaran

dan komposisi sedimen adalah sebagai berikut ;

9

Page 10: Uts Geomarine

Produktivitas laut

Pergerakan geologi dasar laut (merubah ukuran dan bentuk, sebaran

longitudinal, pada sirkulasi arus dan kedalaman)

Variasi iklim

Secara umum terdapat lokasi pengendapan utama yaitu:

Sedimen dekat pantai (Nearshore Sediment).

Pada nearshore sediment, endapan terutama di wilayah paparan benua

yang sangat dipengaruhi oleh input daratan. Wilayah tersebut termasuk estuari,

fjord, teluk, laguna, delta, dataran pasut, batas benua.

Sedimen Laut dalam (Deep-sea Sediment).

Pada deep sea sediment, endapan pada kedalaman > 500 m. Karakter laut

dalam ini sangat unik karena jauh dari daratan, Dua karakter utama sedimen laut

dalam ini yaitu berdasarkan ukuran partikel dan laju akumulasi.

Mekanisme transport sedimen dibagi menjadi 2 yaitu secara bedload dan

suspensi. Pada arus suspense, dalam teori segala ukuran butir sedimen dapat dibawa

dalam suspensi, jika arus cukup kuat. Akan tetapi di alam, kenyataannya hanya

material halus saja yang dapat diangkut suspensi. Sifat sedimen hasil pengendapan

suspensi ini adalah mengandung prosentase masa dasar yang tinggi sehingga butiran

tampak mengambang dalam masa dasar dan umumnya disertai memilahan butir yang

buruk. Cirilain dari jenis ini adalah butir sedimen yang diangkut tidak pernah

menyentuh dasar aliran. Yang kedua yaitu secara bedload dimana pada tipe

gerakannya dapat dibagi menjadi endapan arus traksi, endapan arus pekat dan

endapan suspense. Arus traksi adalah arus suatu media yang membawa sedimen

didasarnya. Pada umumnya gravitasi lebih berpengaruh dari pada yang lainya seperti

angin atau pasang-surut air laut. Sedimen yang dihasilkan oleh arus traksi ini

umumnya berupa pasir yang berstruktur silang siur, dengan sifat-sifat yaitu pemilahan

10

Page 11: Uts Geomarine

baik, tidak mengandung masa dasar, ada perubahan besar butir mengecil ke atas

(fining upward) atau ke bawah (coarsening upward) tetapi bukan perlapisan bersusun

(graded bedding). Pada sistem arus pekat dihasilkan dari kombinasi antara arus traksi

dan suspensi. Sistem arus ini biasanya menghasilkan suatu endapan campuran antara

pasir, lanau, dan lempung dengan jarang-jarang berstruktur silang-siur dan perlapisan

bersusun. Arus pekat (density) disebabkan karena perbedaan kepekatan (density)

media. Ini bisa disebabkan karena perlapisan panas, turbiditi dan perbedaan kadar

garam. Karena gravitasi, media yang lebih pekat akan bergerak mengalir di bawah

media yang lebih encer. Dalam geologi, aliran arus pekat di dalam cairan dikenal

dengan nama turbiditi. Sedangkan arus yang sama di dalam udara dikenal dengan

nuees ardentes atau wedus gembel, suatu endapan gas yang keluar dari gunungapi.

Endapan dari suspensi pada umumnya berbutir halus seperti lanau dan lempung yang

dihembuskan angin atau endapan lempung pelagik pada laut dalam. 

11


Top Related