Download - URAIAN TUGAS ESELON I
KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI
ANCANGAN
KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA
NOMOR KEP. 402/MEN-SJ/X/2011
TENTANG
TUGAS, FUNGSI, DAN URAIAN TUGAS UNIT KERJA ESELON I DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan Peraturan Menteri Tenaga
Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor PER.12/MEN/VIII/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, maka perlu disusun tugas, fungsi, dan uraian tugas unit kerja Eselon I di Lingkungan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi;
b. bahwa untuk itu perlu ditetapkan dengan Keputusan Menteri;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916);
2. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara;
3. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara;
4. Keputusan Presiden Nomor 84/P Tahun 2009; 5. Keputusan Presiden Nomor 118/M Tahun 2011;
6. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER.12/MEN/VIII/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : KESATU : Menetapkan Tugas, Fungsi, dan Uraian Tugas Unit Kerja
Eselon I di Lingkungan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, sebagaimana tercantum dalam Lampiran I – XI yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Menteri ini.
KEDUA : Tugas, Fungsi, dan Uraian Tugas Unit Kerja Eselon I merupakan pedoman pelaksanaan pekerjaan bagi pejabat di Lingkungan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
2
KETIGA : Pada saat Keputusan Menteri ini mulai berlaku, maka: - Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor PER. 03/MEN-
SJ/XI/2007 tentang Tugas Pokok, Fungsi, dan Uraian Tugas Unit Kerja Sekretariat Jenderal;
- Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor PER. 04/MEN-SJ/XI/2007 tentang Tugas Pokok, Fungsi, dan Uraian Tugas Unit Kerja Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas;
- Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor PER. 05/MEN-SJ/XI/2007 tentang Tugas Pokok, Fungsi, dan Uraian Tugas Unit Kerja Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja;
- Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor PER. 06/MEN-SJ/XI/2007 tentang Tugas Pokok, Fungsi, dan Uraian Tugas Unit Kerja Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja;
- Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor PER. 07/MEN-SJ/XI/2007 tentang Tugas Pokok, Fungsi, dan Uraian Tugas Unit Kerja Direktorat Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan;
- Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor PER. 08/MEN-SJ/XI/2007 tentang Tugas Pokok, Fungsi, dan Uraian Tugas Unit Kerja Direktorat Jenderal Pembinaan Penyiapan Permukiman dan Penempatan Transmigrasi;
- Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor PER. 09/MEN-SJ/XI/2007 tentang Tugas Pokok, Fungsi, dan Uraian Tugas Unit Kerja Direktorat Jenderal Pembinaan Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi;
- Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor PER. 10/MEN-SJ/XI/2007 tentang Tugas Pokok, Fungsi, dan Uraian Tugas Unit Kerja Inspektorat Jenderal;
- Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor PER. 11/MEN-SJ/XI/2007 tentang Tugas Pokok, Fungsi, dan Uraian Tugas Unit Kerja Badan Penelitian, Pengembangan dan Informasi;
- Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor PER. 12/MEN-SJ/XI/2007 tentang Tugas Pokok, Fungsi, dan Uraian Tugas Unit Pusat-Pusat di Bawah Sekretariat Jenderal;
- Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor PER. 13/MEN-SJ/XI/2007 tentang Tugas Pokok, Fungsi, dan Uraian Tugas Unit Staf Ahli Menteri;
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
KEEMPAT : Keputusan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 10 Oktober 2011
a.n. MENTERI
TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI SEKRETARIS JENDERAL,
DR. IR. MUCHTAR LUTHFIE, MMA. NIP 19541204 198212 1 001
3
LAMPIRAN I KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. NOMOR : KEP. 402/MEN-SJ/X/2011 TANGGAL : 10 Oktober 2011
TUGAS, FUNGSI, DAN URAIAN TUGAS UNIT KERJA SEKRETARIAT JENDERAL
BAB I TUGAS, FUNGSI, DAN URAIAN TUGAS
Pasal 1
Sekretariat Jenderal mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unit organisasi di lingkungan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
Pasal 2
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1, Sekretariat Jenderal menyelenggarakan fungsi:
a. koordinasi kegiatan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi; b. koordinasi dan penyusunan rencana dan program Kementerian Tenaga Kerja
dan Transmigrasi; c. pembinaan dan pemberian dukungan administrasi yang meliputi ketatausahaan,
kepegawaian, keuangan, kerumahtanggaan, arsip dan dokumentasi Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi;
d. pembinaan dan penyelenggaraan organisasi dan tata laksana, kerja sama, dan hubungan masyarakat;
e. koordinasi dan penyusunan peraturan perundang-undangan dan bantuan hukum; f. penyelenggaraan pengelolaan barang milik/kekayaan negara; dan g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Menteri Tenaga Kerja dan
Transmigrasi.
Pasal 3
Uraian tugas Sekretariat Jenderal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 dan Pasal 2, antara lain sebagai berikut:
a. mengkoordinasikan penyusunan rencana pembangunan jangka panjang (RPJP) dan rencana pembangunan jangka menengah (RPJM) Kementerian;
b. menyusun rencana pembangunan jangka panjang (RPJP) dan rencana pembangunan jangka menengah (RPJM) Sekretariat Jenderal;
c. mengkoordinasikan penyusunan rencana kerja pemerintah (RKP) Kementerian; d. menyusun Renstra Setjen dan mengkoordinasikan penyusunan Renstra
Kementerian; e. menyusun Renja K/L Setjen dan mengkoordinasikan penyusunan Renja
Kementerian; f. menyusun RKA-KL Setjen dan mengkoordinasikan penyusunan RKA-KL
Kementerian; g. menyusun RKT Setjen dan menyiapkan RKT Kementerian; h. menyusun Penetapan Kinerja Setjen; i. menyusun Program Kerja dan Renlakgiat Setjen dan menyiapkan Program Kerja
dan Renlakgiat Kementerian; j. mengkoordinasikan kegiatan yang sudah terprogram maupun kegiatan yang
bersifat ad hoc di Lingkungan Kementerian;
4
k. melaksanakan pembinaan dan memberikan dukungan administrasi yang meliputi ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, kerumahtanggaan, arsip dan dokumentasi di Lingkungan Kementerian;
l. melaksanakan pembinaan dan menyelenggarakan organisasi dan tata laksana, kerjasama, dan hubungan masyarakat di Lingkungan Kementerian;
m. mengkoordinasikan dan menyusun peraturan perundang-undangan dan memberikan bantuan hukum;
n. menyelenggarakan pembinaan dan pengelolaan barang milik/kekayaan negara di Lingkungan Kementerian serta mengelola barang milik/kekayaan negara di Lingkungan Setjen;
o. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, Semester, dan Tahunan Setjen dan menyiapkan penyusunan Laporan Bulanan, Triwulan, Semester, dan Tahunan Kementerian;
p. menyusun LAKIP Setjen dan menyiapkan penyusunan LAKIP Kementerian; dan q. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Menteri.
BAB II SUSUNAN ORGANISASI
Pasal 4
Sekretariat Jenderal terdiri atas:
a. Biro Perencanaan; b. Biro Keuangan; c. Biro Organisasi dan Kepegawaian; d. Biro Hukum; dan e. Biro Umum.
Bagian Kesatu
Biro Perencanaan
Pasal 5
Biro Perencanaan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi dan penyusunan rencana umum, program dan anggaran ketenagakerjaan dan ketransmigrasian, bahan nota keuangan dan RAPBN Kementerian, serta evaluasi dan laporan.
Pasal 6
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5, Biro Perencanaan menyelenggarakan fungsi:
a. koordinasi dan penyusunan rencana umum; b. koordinasi dan penyusunan program dan anggaran; c. pelaksanaan penyusunan bahan nota keuangan dan RAPBN Kementerian; d. pemantauan, evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan program dan anggaran; dan e. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Biro.
5
Pasal 7
Uraian tugas Biro Perencanaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 dan Pasal 6, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun Renstra Biro dan mengkoordinasikan penyusunan Renstra Setjen; b. menyusun Renja K/L Biro dan mengkoordinasikan penyusunan Renja Setjen; c. menyusun RKA-KL Biro dan mengkoordinasikan penyusunan RKA-KL Setjen; d. menyusun RKT Biro dan mengkoordinasikan penyusunan RKT Setjen; e. menyusun Penetapan Kinerja Biro dan mengkoordinasikan penyusunan
Penetapan Kinerja Setjen; f. menyusun Program Kerja dan Renlakgiat Biro dan mengkoordinasikan
penyusunan Program Kerja dan Renlakgiat Setjen; g. mengkoordinasikan dan menyusun rencana umum Kementerian; h. mengkoordinasikan dan menyusun program dan anggaran Kementerian; i. menyiapkan bahan rapat pimpinan; j. melaksanakan penyusunan bahan nota keuangan dan RAPBN Kementerian; k. menyusun laporan pelaksanaan tugas dan pelaksanaan program di lingkungan
Kementerian; l. melaksanakan pemantauan, evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan
program dan anggaran Kementerian; m. merumuskan konsep kebijakan dan menyusun norma, standar, prosedur, dan
kriteria perencanaan program ketenagakerjaan dan ketransmigrasian serta pemantauan dan evaluasi perencanaan;
n. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, Semester dan Tahunan Biro dan mengkoordinasikan penyusunan Laporan Bulanan, Triwulan, Semester dan Tahunan Setjen;
o. menyusun LAKIP Biro; p. melaksanakan urusan tata usaha dan rumah tangga Biro; dan q. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 8
Biro Perencanaan terdiri atas:
a. Bagian Perencanaan Umum; b. Bagian Penyusunan Program dan Anggaran I; c. Bagian Penyusunan Program dan Anggaran II; dan d. Bagian Evaluasi dan Pelaporan.
Pasal 9
Bagian Perencanaan Umum mempunyai tugas melaksanakan penyiapan koordinasi dan penyusunan rencana jangka menengah, rencana jangka panjang, dan rencana strategis bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian, serta pelaksanaan tugas ketatausahaan Biro.
Pasal 10
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9, Bagian Perencanaan Umum menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perencanaan jangka menengah dan perencanaan jangka panjang bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian; b. penyiapan perencanaan strategis bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian;
dan c. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Biro.
6
Pasal 11
Uraian tugas Bagian Perencanaan Umum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 dan Pasal 10, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun konsep RPJM dan RPJP bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian;
b. menyusun konsep Renstra bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian; c. menyusun konsep norma, standar, prosedur, dan kriteria perencanaan umum
bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian serta pemantauan dan evaluasi perencanaan;
d. menyusun program dan anggaran Bagian; e. melaksanakan program dan kegiatan Bagian; f. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, Semester dan Tahunan Bagian; g. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Bagian; h. melaksanakan urusan tata usaha dan rumah tangga Biro; dan i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 12
Bagian Perencanaan Umum terdiri atas:
a. Subbagian Perencanaan Umum I; b. Subbagian Perencanaan Umum II; dan c. Subbagian Tata Usaha Biro.
Pasal 13
Subbagian Perencanaan Umum I mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan koordinasi, penyusunan, pemantauan, dan evaluasi bahan rencana jangka menengah, rencana jangka panjang, dan rencana strategis unit Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas, Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja, Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja serta Direktorat Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan.
Pasal 14
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13, Subbagian Perencanaan Umum I menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan koordinasi rencana jangka menengah, rencana jangka panjang dan rencana strategis unit Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas, Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja, Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja serta Direktorat Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan;
b. penyiapan bahan penyusunan rencana jangka menengah, rencana jangka panjang dan rencana strategis bidang ketenagakerjaan unit Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas, Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja, Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja serta Direktorat Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan; dan
c. penyiapan bahan pemantauan dan evaluasi rencana jangka menengah, rencana jangka panjang dan rencana strategis bidang ketenagakerjaan unit Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas, Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja, Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja serta Direktorat Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan.
7
Pasal 15
Uraian tugas Subbagian Perencanaan Umum I sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 dan Pasal 14, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan koordinasi penyusunan RPJM dan RPJP unit Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas, Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja, Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja serta Direktorat Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan;
b. menyiapkan bahan perumusan Renstra unit Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas, Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja, Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja serta Direktorat Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan;
c. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria RPJM, RPJP dan Renstra unit Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas, Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja, Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja serta Direktorat Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan;
d. menyiapkan bahan koordinasi pemantauan dan evaluasi pelaksanaan rencana strategis unit Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas, Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja, Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja serta Direktorat Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan; dan
e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 16
Subbagian Perencanaan Umum II mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan koordinasi, penyusunan, pemantauan, dan evaluasi bahan rencana jangka menengah, rencana jangka panjang, dan rencana strategis unit Sekretariat Jenderal, Direktorat Jenderal Pembinaan Pembangunan Kawasan Transmigrasi, Direktorat Jenderal Pembinaan Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi, Inspektorat Jenderal serta Badan Penelitian, Pengembangan, dan Informasi.
Pasal 17
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16, Subbagian Perencanaan Umum II menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan koordinasi rencana jangka menengah, rencana jangka panjang dan rencana strategis unit Sekretariat Jenderal, Direktorat Jenderal Pembinaan Pembangunan Kawasan Transmigrasi, Direktorat Jenderal Pembinaan Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi, Inspektorat Jenderal serta Badan Penelitian, Pengembangan, dan Informasi;
b. penyiapan bahan penyusunan rencana jangka menengah, rencana jangka panjang dan rencana strategis bidang ketenagakerjaan unit Sekretariat Jenderal, Direktorat Jenderal Pembinaan Pembangunan Kawasan Transmigrasi, Direktorat Jenderal Pembinaan Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi, Inspektorat Jenderal serta Badan Penelitian, Pengembangan, dan Informasi; dan
c. penyiapan bahan pemantauan dan evaluasi rencana jangka menengah, rencana jangka panjang dan rencana strategis bidang ketenagakerjaan unit Sekretariat Jenderal, Direktorat Jenderal Pembinaan Pembangunan Kawasan Transmigrasi, Direktorat Jenderal Pembinaan Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi, Inspektorat Jenderal serta Badan Penelitian, Pengembangan, dan Informasi.
8
Pasal 18
Uraian tugas Subbagian Perencanaan Umum II sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 dan Pasal 17, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan koordinasi penyusunan RPJM dan RPJP unit Sekretariat Jenderal, Direktorat Jenderal Pembinaan Pembangunan Kawasan Transmigrasi, Direktorat Jenderal Pembinaan Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi, Inspektorat Jenderal serta Badan Penelitian, Pengembangan, dan Informasi;
b. menyiapkan bahan perumusan Renstra unit Sekretariat Jenderal, Direktorat Jenderal Pembinaan Pembangunan Kawasan Transmigrasi, Direktorat Jenderal Pembinaan Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi, Inspektorat Jenderal serta Badan Penelitian, Pengembangan, dan Informasi;
c. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria RPJM, RPJP dan Renstra unit Sekretariat Jenderal, Direktorat Jenderal Pembinaan Pembangunan Kawasan Transmigrasi, Direktorat Jenderal Pembinaan Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi, Inspektorat Jenderal serta Badan Penelitian, Pengembangan, dan Informasi;
d. menyiapkan bahan koordinasi pemantauan dan evaluasi pelaksanaan rencana strategis unit Sekretariat Jenderal, Direktorat Jenderal Pembinaan Pembangunan Kawasan Transmigrasi, Direktorat Jenderal Pembinaan Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi, Inspektorat Jenderal serta Badan Penelitian, Pengembangan, dan Informasi; dan
e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 19
Subbagian Tata Usaha Biro mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana program dan anggaran, kepegawaian, keuangan, ketatausahaan, dan rumah tangga Biro.
Pasal 20
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19, Subbagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan penyusunan rencana program dan anggaran Biro; b. pelaksanaan urusan administrasi kepegawaian Biro; c. pengelolaan urusan keuangan Biro; dan d. pelaksanaan tata usaha dan rumah tangga Biro.
Pasal 21
Uraian tugas Subbagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 dan Pasal 20, antara lain sebagai berikut:
a. mengkoordinasikan penyusunan bahan Renstra Biro; b. mengkoordinasikan penyusunan bahan Renja Biro; c. mengkoordinasikan penyusunan bahan Program dan Anggaran (RKA-KL) Biro; d. mengkoordinasikan penyusunan bahan RKT Biro; e. mengkoordinasikan penyusunan bahan Penetapan Kinerja Biro; f. mengkoordinasikan penyusunan bahan Program Kerja dan Renlakgiat Biro; g. melaksanakan urusan administrasi kepegawaian Biro; h. melaksanakan pengelolaan urusan keuangan Biro; i. melaksanakan pengelolaan perpustakaan Biro; j. melaksanakan administrasi persuratan dan kearsipan Biro; k. melaksanakan penatausahaan barang milik negara (BMN);
9
l. melaksanakan pengelolaan perpustakaan Biro; m. melaksanakan tata usaha dan rumah tangga Biro; n. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, Semester dan Tahunan Biro; o. mengkoordinasikan dan melaksanakan penyusunan LAKIP Biro; dan p. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 22
Bagian Penyusunan Program dan Anggaran I mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan program dan anggaran, bahan nota keuangan dan RAPBN, serta pengendalian dan pembinaan pelaksanaan program dan anggaran bidang pelatihan dan produktivitas, penempatan tenaga kerja, hubungan industrial dan jaminan sosial tenaga kerja serta pengawasan ketenagakerjaan.
Pasal 23
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22, Bagian Penyusunan Program dan Anggaran I menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan program dan anggaran bidang pelatihan dan produktivitas, penempatan tenaga kerja, hubungan industrial dan jaminan sosial tenaga kerja serta pengawasan ketenagakerjaan;
b. pengumpulan, pengolahan dan analisis data, program dan anggaran bidang pelatihan dan produktivitas, penempatan tenaga kerja, hubungan industrial dan jaminan sosial tenaga kerja serta pengawasan ketenagakerjaan;
c. pengendalian pelaksanaan program dan anggaran bidang pelatihan dan produktivitas, penempatan tenaga kerja, hubungan industrial dan jaminan sosial tenaga kerja serta pengawasan ketenagakerjaan;
d. pembinaan penyusunan program dan anggaran bidang pelatihan dan produktivitas, penempatan tenaga kerja, hubungan industrial dan jaminan sosial tenaga kerja serta pengawasan ketenagakerjaan;
e. penyusunan instrumen kebijakan penyusunan rencana kerja dan anggaran bidang pelatihan dan produktivitas, penempatan tenaga kerja, hubungan industrial dan jaminan sosial tenaga kerja serta pengawasan ketenagakerjaan; dan
f. penyiapan penyusunan bahan nota keuangan dan RAPBN bidang pelatihan dan produktivitas, penempatan tenaga kerja, hubungan Industrial dan jaminan sosial tenaga kerja serta pengawasan ketenagakerjaan.
Pasal 24
Uraian tugas Bagian Penyusunan Program dan Anggaran I sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 dan Pasal 23, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan dan mengkoordinasikan penyusunan program dan anggaran dalam RKAKL bidang pelatihan dan produktivitas, penempatan tenaga kerja, hubungan industrial dan jaminan sosial tenaga kerja serta pengawasan ketenagakerjaan;
b. menyiapkan bahan dan melaksanakan pembinaan penyusunan program dan anggaran bidang pelatihan dan produktivitas, penempatan tenaga kerja, hubungan industrial dan jaminan sosial tenaga kerja serta pengawasan ketenagakerjaan;
c. penyusunan instrumen kebijakan penyusunan rencana kerja dan anggaran bidang pelatihan dan produktivitas, penempatan tenaga kerja, hubungan industrial dan jaminan sosial tenaga kerja serta pengawasan ketenagakerjaan;
10
d. penyiapan penyusunan bahan nota keuangan dan RAPBN bidang pelatihan dan
produktivitas, penempatan tenaga kerja, hubungan Industrial dan jaminan sosial tenaga kerja serta pengawasan ketenagakerjaan;
e. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Bagian; f. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, Semester dan Tahunan Bagian; dan g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 25
Bagian Penyusunan Program dan Anggaran I terdiri atas:
a. Subbagian Pelatihan dan Produktivitas; b. Subbagian Penempatan Tenaga Kerja; dan c. Subbagian Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja, dan
Pengawasan Ketenagakerjaan.
Pasal 26
Subbagian Pelatihan dan Produktivitas mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pengumpulan, pengolahan, analisis data, perumusan dan penyusunan program dan anggaran serta nota keuangan dan RAPBN di bidang pelatihan dan produktivitas tenaga kerja.
Pasal 27
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26, Subbagian Pelatihan dan Produktivitas menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan pengumpulan, pengolahan, analisis data program dan anggaran di bidang pelatihan dan produktivitas tenaga kerja;
b. penyiapan bahan perumusan dan penyusunan program dan anggaran di bidang pelatihan dan produktivitas tenaga kerja; dan
c. penyiapan bahan perumusan dan penyusunan nota keuangan dan RAPBN di bidang pelatihan dan produktivitas tenaga kerja.
Pasal 28
Uraian tugas Subbagian Pelatihan dan Produktivitas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 dan Pasal 27, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan pengumpulan, pengolahan dan analisis data program dan anggaran di bidang pelatihan dan produktivitas tenaga kerja;
b. menyiapkan dan mengkoordinasikan penyusunan bahan Renja dan Nota Keuangan bidang pelatihan dan produktivitas tenaga kerja;
c. menyiapkan bahan koordinasi penyusunan RKA-KL bidang pelatihan dan produktivitas tenaga kerja;
d. menyiapkan bahan perumusan dan penyusunan program dan anggaran di bidang pelatihan dan produktivitas tenaga kerja;
e. penyiapan bahan perumusan dan penyusunan nota keuangan dan RAPBN di bidang pelatihan dan produktivitas tenaga kerja; dan
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 29
Subbagian Penempatan Tenaga Kerja mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pengumpulan, pengolahan, analisis data, perumusan dan penyusunan program dan anggaran serta nota keuangan dan RAPBN di bidang penempatan tenaga kerja.
11
Pasal 30
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29, Subbagian Penempatan Tenaga Kerja menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan pengumpulan, pengolahan, analisis data program dan anggaran di bidang penempatan tenaga kerja;
b. penyiapan bahan perumusan dan penyusunan program dan anggaran di bidang penempatan tenaga kerja; dan
c. penyiapan bahan perumusan dan penyusunan nota keuangan dan RAPBN di bidang penempatan tenaga kerja.
Pasal 31
Uraian tugas Subbagian Penempatan Tenaga Kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29 dan Pasal 30 antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan pengumpulan, pengolahan dan analisis data program dan anggaran di bidang penempatan tenaga kerja;
b. menyiapkan dan mengkoordinasikan penyusunan bahan Renja dan Nota Keuangan bidang penempatan tenaga kerja;
c. menyiapkan bahan koordinasi penyusunan RKA-KL bidang penempatan tenaga kerja;
d. menyiapkan bahan perumusan dan penyusunan program dan anggaran di bidang penempatan tenaga kerja;
e. penyiapan bahan perumusan dan penyusunan nota keuangan dan RAPBN di bidang penempatan tenaga kerja; dan
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 32
Subbagian Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja, dan Pengawasan Ketenagakerjaan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pengumpulan, pengolahan, analisis data, perumusan dan penyusunan program dan anggaran serta nota keuangan dan RAPBN di bidang hubungan industrial dan jaminan sosial tenaga kerja serta pengawasan ketenagakerjaan.
Pasal 33
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 Subbagian Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja dan Pengawasan Ketenagakerjaan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan pengumpulan, pengolahan, analisis data program dan anggaran di bidang hubungan industrial dan jaminan sosial tenaga kerja;
b. penyiapan bahan perumusan dan penyusunan program dan anggaran di bidang hubungan industrial dan jaminan sosial tenaga kerja; dan
c. penyiapan bahan perumusan dan penyusunan nota keuangan dan RAPBN di bidang hubungan industrial dan jaminan sosial tenaga kerja.
Pasal 34
Uraian tugas Subbagian Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 dan Pasal 33, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan pengumpulan, pengolahan dan analisis data program dan anggaran di bidang hubungan industrial dan jaminan sosial tenaga kerja;
b. menyiapkan dan mengkoordinasikan penyusunan bahan Renja dan Nota Keuangan bidang hubungan industrial dan jaminan sosial tenaga kerja;
12
c. menyiapkan bahan koordinasi penyusunan RKA-KL bidang hubungan industrial dan jaminan sosial tenaga kerja;
d. menyiapkan bahan perumusan dan penyusunan program dan anggaran di bidang hubungan industrial dan jaminan sosial tenaga kerja;
e. penyiapan bahan perumusan dan penyusunan nota keuangan dan RAPBN di bidang hubungan industrial dan jaminan sosial tenaga kerja; dan
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 35
Bagian Penyusunan Program dan Anggaran II mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan program dan anggaran, bahan nota keuangan dan RAPBN, serta pengendalian dan pembinaan pelaksanaan program dan anggaran bidang pembangunan kawasan transmigrasi, pengembangan masyarakat dan kawasan transmigrasi, kesekretariatan, penelitian, pengembangan, dan informasi serta pengawasan intern.
Pasal 36
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35, Bagian Penyusunan Program dan Anggaran II menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan program dan anggaran bidang ketransmigrasian, kesekretariatan, penelitian, pengembangan, dan informasi serta pengawasan intern;
b. pengumpulan, pengolahan dan analisis data, program dan anggaran bidang ketransmigrasian, kesekretariatan, penelitian, pengembangan, dan informasi serta pengawasan intern;
c. pengendalian pelaksanaan program dan anggaran bidang ketransmigrasian, kesekretariatan, penelitian, pengembangan, dan informasi serta pengawasan intern;
d. pembinaan penyusunan program dan anggaran bidang ketransmigrasian, kesekretariatan, penelitian, pengembangan, dan informasi serta pengawasan intern;
e. penyusunan instrumen kebijakan penyusunan rencana kerja dan anggaran bidang ketransmigrasian, kesekretariatan, penelitian, pengembangan, dan informasi serta pengawasan intern; dan
f. penyiapan penyusunan bahan nota keuangan dan RAPBN bidang ketransmigrasian, kesekretariatan, penelitian, pengembangan, dan informasi serta pengawasan intern.
Pasal 37
Uraian tugas Bagian Penyusunan Program dan Anggaran II sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 dan Pasal 36, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan dan mengkoordinasikan penyusunan program dan anggaran dalam RKA-KL bidang ketransmigrasian, kesekretariatan, penelitian, pengembangan, dan informasi serta pengawasan intern;
b. menyiapkan bahan dan melaksanakan pembinaan penyusunan program dan anggaran bidang ketransmigrasian, kesekretariatan, penelitian, pengembangan, dan informasi serta pengawasan intern;
c. penyusunan instrumen kebijakan penyusunan rencana kerja dan anggaran bidang ketransmigrasian, kesekretariatan, penelitian, pengembangan, dan informasi serta pengawasan intern;
13
d. penyiapan penyusunan bahan nota keuangan dan RAPBN bidang
ketransmigrasian, kesekretariatan, penelitian, pengembangan, dan informasi serta pengawasan intern;
e. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Bagian; f. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, Semester dan Tahunan Bagian; dan g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 38
Bagian Penyusunan Program dan Anggaran II terdiri atas:
a. Subbagian Pembangunan Kawasan Transmigrasi; b. Subbagian Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi; dan c. Subbagian Kesekretariatan, Penelitian, Pengembangan, dan Informasi, dan
Pengawasan Intern.
Pasal 39
Subbagian Pembangunan Kawasan Transmigrasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pengumpulan, pengolahan, analisis data, perumusan dan penyusunan program dan anggaran serta nota keuangan dan RAPBN bidang pembangunan kawasan transmigrasi.
Pasal 40
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 39, Subbagian Pembangunan Kawasan Transmigrasi menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan pengumpulan, pengolahan, analisis data program dan anggaran di bidang pembangunan kawasan transmigrasi;
b. penyiapan bahan perumusan dan penyusunan program dan anggaran di bidang pembangunan kawasan transmigrasi; dan
c. penyiapan bahan perumusan dan penyusunan nota keuangan dan RAPBN di bidang pembangunan kawasan transmigrasi.
Pasal 41
Uraian tugas Subbagian Pembangunan Kawasan Transmigrasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 39 dan Pasal 40, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan pengumpulan, pengolahan dan analisis data program dan anggaran di bidang pembangunan kawasan transmigrasi;
b. menyiapkan dan mengkoordinasikan penyusunan bahan Renja dan Nota Keuangan bidang pembangunan kawasan transmigrasi;
c. menyiapkan bahan koordinasi penyusunan RKA-KL bidang pembangunan kawasan transmigrasi;
d. menyiapkan bahan perumusan dan penyusunan program dan anggaran di bidang pembangunan kawasan transmigrasi;
e. penyiapan bahan perumusan dan penyusunan nota keuangan dan RAPBN di bidang pembangunan kawasan transmigrasi; dan
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 42
Subbagian Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pengumpulan, pengolahan, analisis data, perumusan dan penyusunan program dan anggaran serta nota keuangan dan RAPBN bidang pengembangan masyarakat dan kawasan transmigrasi.
14
Pasal 43
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42, Subbagian Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan pengumpulan, pengolahan, analisis data program dan anggaran di bidang pengembangan masyarakat dan kawasan transmigrasi;
b. penyiapan bahan perumusan dan penyusunan program dan anggaran di bidang pengembangan masyarakat dan kawasan transmigrasi; dan
c. penyiapan bahan perumusan dan penyusunan nota keuangan dan RAPBN di bidang pengembangan masyarakat dan kawasan transmigrasi.
Pasal 44
Uraian tugas Subbagian Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 dan Pasal 43, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan pengumpulan, pengolahan dan analisis data program dan anggaran di bidang pengembangan masyarakat dan kawasan transmigrasi;
b. menyiapkan dan mengkoordinasikan penyusunan bahan Renja dan Nota Keuangan bidang pengembangan masyarakat dan kawasan transmigrasi;
c. menyiapkan bahan koordinasi penyusunan RKA-KL bidang pengembangan masyarakat dan kawasan transmigrasi;
d. menyiapkan bahan perumusan dan penyusunan program dan anggaran di bidang pengembangan masyarakat dan kawasan transmigrasi;
e. penyiapan bahan perumusan dan penyusunan nota keuangan dan RAPBN di bidang pengembangan masyarakat dan kawasan transmigrasi; dan
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 45
Subbagian Kesekretariatan, Penelitian, Pengembangan, dan Informasi, dan Pengawasan Intern mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pengumpulan, pengolahan, analisis data, perumusan dan penyusunan program dan anggaran serta nota keuangan dan RAPBN bidang kesekretariatan, penelitian, pengembangan, dan informasi serta pengawasan intern.
Pasal 46
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 45, Subbagian Kesekretariatan, Penelitian, Pengembangan dan Informasi, Pengawasan Intern menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan pengumpulan, pengolahan, analisis data program dan anggaran di bidang kesekretariatan, penelitian, pengembangan, dan informasi serta pengawasan intern;
b. penyiapan bahan perumusan dan penyusunan program dan anggaran di bidang kesekretariatan, penelitian, pengembangan, dan informasi serta pengawasan intern; dan
c. penyiapan bahan perumusan dan penyusunan nota keuangan dan RAPBN di bidang kesekretariatan, penelitian, pengembangan, dan informasi serta pengawasan intern.
15
Pasal 47
Uraian tugas Subbagian Kesekretariatan, Penelitian, Pengembangan dan Informasi, Pengawasan Intern sebagaimana dimaksud dalam Pasal 45 dan Pasal 46, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan pengumpulan, pengolahan dan analisis data program dan anggaran di bidang kesekretariatan, penelitian, pengembangan, dan informasi serta pengawasan intern;
b. menyiapkan dan mengkoordinasikan penyusunan bahan Renja dan Nota Keuangan bidang kesekretariatan, penelitian, pengembangan, dan informasi serta pengawasan intern;
c. menyiapkan bahan koordinasi penyusunan RKAKL bidang kesekretariatan, penelitian, pengembangan, dan informasi serta pengawasan intern;
d. menyiapkan bahan perumusan dan penyusunan program dan anggaran di bidang kesekretariatan, penelitian, pengembangan, dan informasi serta pengawasan intern;
e. penyiapan bahan perumusan dan penyusunan nota keuangan dan RAPBN di bidang kesekretariatan, penelitian, pengembangan, dan informasi serta pengawasan intern; dan
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 48
Bagian Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan rencana, program dan anggaran serta penyusunan laporan.
Pasal 49
Dalam melaksakanan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 48, Bagian Evaluasi dan Pelaporan menyelenggarakan fungsi:
a. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan rencana, program dan anggaran; dan b. penyusunan laporan pelaksanaan program dan anggaran.
Pasal 50
Uraian tugas Bagian Evaluasi dan Pelaporan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 48 dan Pasal 49, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan dan mengkoordinasikan bahan pemantauan dan evaluasi rencana program dan anggaran kementerian;
b. menyiapkan dan mengkoordinasikan penyusunan bahan laporan pelaksanaan program dan anggaran;
c. menyiapkan bahan pimpinan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi untuk rapat kerja dan rapat dengar pendapat dengan DPR-RI, DPD-RI, sidang kabinet, sidang dengan para Menteri Koordinator;
d. mengkoordinasikan penyusunan Laporan Pengendalian Khusus dari Presiden; e. mengkoordinasikan penyusunan bahan pidato Kenegaraan Presiden RI di
DPR RI dan DPD RI tanggal 16 Agustus pada bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian;
f. melaksanakan pengumpulan data dan informasi serta pengolahan bahan penyusunan laporan bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian;
g. mengkoordinasikan penyusunan laporan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi;
16
h. mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan monitoring, evaluasi dan penyusunan
laporan; i. melakukan pembinaan penyusunan laporan bidang ketenagakerjaan dan
ketransmigrasian; j. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, Semester dan Tahunan Bagian; k. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Bagian; dan l. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 51
Bagian Evaluasi dan Pelaporan terdiri atas:
a. Subbagian Evaluasi dan Pelaporan I; b. Subbagian Evaluasi dan Pelaporan II; dan c. Subbagian Evaluasi dan Pelaporan III.
Pasal 52
Subbagian Evaluasi dan Pelaporan I mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pemantauan dan evaluasi laporan hasil pelaksanaan rencana, program dan anggaran unit Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas, Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja, dan Inspektorat Jenderal.
Pasal 53
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 52, Subbagian Evaluasi dan Pelaporan I menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan pengumpulan, pengolahan, penyajian data dan informasi pelaksanaan rencana, program dan anggaran Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas, Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Inspektorat Jenderal;
b. penyiapan bahan dan penyajian data statistik Kementerian dari Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas, Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Inspektorat Jenderal;
c. penyiapan bahan penyusunan laporan hasil pelaksanaan rencana, program dan anggaran dari Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas, Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Inspektorat Jenderal; dan
d. pengolahan data dan informasi laporan pelaksanaan tugas ketenagakerjaan dan ketransmigrasian provinsi, kabupaten dan kota wilayah Sumatera, Bali dan NTB.
Pasal 54
Uraian tugas Subbagian Evaluasi dan Pelaporan I sebagaimana dimaksud dalam Pasal 52 dan Pasal 53, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan pengumpulan, pengolahan, penyajian data dan informasi pelaksanaan rencana, program dan anggaran Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas, Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Inspektorat Jenderal;
b. menyiapkan bahan dan menyajikan data statistik Kementerian dari Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas, Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Inspektorat Jenderal;
c. menyiapkan bahan penyusunan laporan hasil pelaksanaan rencana, program dan anggaran dari Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas, Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Inspektorat Jenderal;
17
d. mengolah data dan informasi laporan pelaksanaan tugas ketenagakerjaan dan ketransmigrasian provinsi, kabupaten dan kota wilayah Sumatera, Bali dan NTB;
e. menyiapkan bahan perumusan kebijakan pemantauan dan evaluasi laporan hasil pelaksanaan rencana, program dan anggaran dari Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas, Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Inspektorat Jenderal; dan
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 55
Subbagian Evaluasi dan Pelaporan II mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pemantauan dan evaluasi laporan hasil pelaksanaan rencana, program dan anggaran unit Sekretariat Jenderal, Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja, dan Direktorat Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan.
Pasal 56
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 55, Subbagian Evaluasi dan Pelaporan II menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan pengumpulan, pengolahan, penyajian data dan informasi pelaksanaan rencana, program dan anggaran Sekretariat Jenderal, Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja dan Direktorat Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan;
b. penyiapan bahan dan penyajian data statistik Kementerian dari Sekretariat Jenderal, Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja dan Direktorat Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan;
c. penyiapan bahan penyusunan laporan hasil pelaksanaan rencana, program dan anggaran dari Sekretariat Jenderal, Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja dan Direktorat Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan; dan
d. pengolahan data dan informasi laporan pelaksanaan tugas ketenagakerjaan dan ketransmigrasian provinsi, kabupaten dan kota wilayah Jawa dan Papua.
Pasal 57
Uraian tugas Subbagian Evaluasi dan Pelaporan II sebagaimana dimaksud dalam Pasal 55 dan Pasal 56, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan pengumpulan, pengolahan, penyajian data dan informasi pelaksanaan rencana, program dan anggaran Sekretariat Jenderal, Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja dan Direktorat Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan;
b. menyiapkan bahan dan menyajikan data statistik Kementerian dari Sekretariat Jenderal, Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja dan Direktorat Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan;
c. menyiapkan bahan penyusunan laporan hasil pelaksanaan rencana, program dan anggaran dari Sekretariat Jenderal, Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja dan Direktorat Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan;
18
d. mengolah data dan informasi laporan pelaksanaan tugas ketenagakerjaan dan
ketransmigrasian provinsi, kabupaten dan kota wilayah Jawa dan Papua; e. menyiapkan bahan perumusan kebijakan pemantauan dan evaluasi laporan hasil
pelaksanaan rencana, program dan anggaran dari Sekretariat Jenderal, Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja dan Direktorat Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan; dan
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 58
Subbagian Evaluasi dan Pelaporan III mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pemantauan dan evaluasi laporan hasil pelaksanaan rencana, program dan anggaran unit Direktorat Jenderal Pembinaan Pembangunan Kawasan Transmigrasi, Direktorat Jenderal Pembinaan Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi, dan Badan Penelitian, Pengembangan, dan Informasi.
Pasal 59
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 58, Subbagian Evaluasi dan Pelaporan III menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan pengumpulan, pengolahan, penyajian data dan informasi pelaksanaan rencana, program dan anggaran Direktorat Jenderal Pembinaan Pembangunan Kawasan Transmigrasi, Direktorat Jenderal Pembinaan Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi serta Badan Penelitian, Pengembangan dan Informasi;
b. penyiapan bahan dan penyajian data statistik Kementerian dari Direktorat Jenderal Pembinaan Pembangunan Kawasan Transmigrasi, Direktorat Jenderal Pembinaan Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi serta Badan Penelitian, Pengembangan dan Informasi;
c. penyiapan bahan penyusunan laporan hasil pelaksanaan rencana, program dan anggaran dari Direktorat Jenderal Pembinaan Pembangunan Kawasan Transmigrasi, Direktorat Jenderal Pembinaan Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi serta Badan Penelitian, Pengembangan dan Informasi; dan
d. pengolahan data dan informasi laporan pelaksanaan tugas ketenagakerjaan dan ketransmigrasian provinsi, kabupaten dan kota wilayah Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Maluku Utara dan Nusa Tenggara Timur.
Pasal 60
Uraian tugas Subbagian Evaluasi dan Pelaporan III sebagaimana dimaksud dalam Pasal 58 dan Pasal 59, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan pengumpulan, pengolahan, penyajian data dan informasi pelaksanaan rencana, program dan anggaran Direktorat Jenderal Pembinaan Pembangunan Kawasan Transmigrasi, Direktorat Jenderal Pembinaan Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi serta Badan Penelitian, Pengembangan dan Informasi;
b. menyiapkan bahan dan menyajikan data statistik Kementerian dari Direktorat Jenderal Pembinaan Pembangunan Kawasan Transmigrasi, Direktorat Jenderal Pembinaan Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi serta Badan Penelitian, Pengembangan dan Informasi;
c. menyiapkan bahan penyusunan laporan hasil pelaksanaan rencana, program dan anggaran dari Direktorat Jenderal Pembinaan Pembangunan Kawasan Transmigrasi, Direktorat Jenderal Pembinaan Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi serta Badan Penelitian, Pengembangan dan Informasi;
19
d. mengolah data dan informasi laporan pelaksanaan tugas ketenagakerjaan dan ketransmigrasian provinsi, kabupaten dan kota wilayah Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Maluku Utara dan Nusa Tenggara Timur;
e. menyiapkan bahan perumusan kebijakan pemantauan dan evaluasi laporan hasil pelaksanaan rencana, program dan anggaran dari Direktorat Jenderal Pembinaan Pembangunan Kawasan Transmigrasi, Direktorat Jenderal Pembinaan Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi serta Badan Penelitian, Pengembangan dan Informasi; dan
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Bagian Kedua
Biro Keuangan
Pasal 61
Biro Keuangan mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan dan pembinaan administrasi keuangan, pelaksanaan anggaran, penatausahaan penerimaan negara bukan pajak (PNBP), pengujian surat permintaan pembayaran (SPP), penerbitan surat perintah membayar (SPM), sistem akuntansi keuangan (SAK), laporan keuangan di lingkungan Kementerian berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 62
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 61, Biro Keuangan menyelenggarakan fungsi:
a. koordinasi dan pelaksanaan urusan perbendaharaan dan ketatausahaan keuangan; b. koordinasi dan pengelolaan pelaksanaan anggaran; c. pelaksanaan pembinaan pengujian SPP dan penerbitan SPM; d. koordinasi dan pelaksanaan Sistem Akuntansi Keuangan (SAK) dan penyusunan
laporan keuangan Sekretariat Jenderal dan Kementerian; e. koordinasi dan penatausahaan PNBP; dan f. pelaksanaan tata usaha dan rumah tangga Biro.
Pasal 63
Uraian tugas Biro Keuangan sebagaimana dimaksud Pasal 61 dan Pasal 62, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun Renstra Biro; b. menyusun Renja K/L Biro; c. menyusun RKA-KL Biro; d. menyusun RKT Biro; e. menyusun Penetapan Kinerja Biro; f. menyusun Program Kerja dan Renlakgiat Biro; g. mengkoordinasikan Penyusunan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan
Daftar Nominatif Anggaran (DNA) Kementerian; h. melaksanakan penyusunan dan revisi Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran
(DIPA) dan Daftar Rincian Anggaran (DRA) Kementerian; i. melaksanakan penyusunan dan revisi Petunjuk Operasional Kegiatan (POK)
Sekretariat Jenderal dan Kementerian; j. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan anggaran Kementerian; k. melaksanakan pengujian SPP dan penerbitan SPM unit Sekretariat Jenderal; l. mengkoordinasikan penerbitan SP2D unit Sekretariat Jenderal;
20
m. melaksanakan pembinaan pengujian SPP dan penerbitan SPM di lingkungan Kementerian;
n. mengkoordinasikan pelaksanaan Sistem Akuntansi Keuangan (SAK); o. menyusun laporan keuangan Sekretariat Jenderal dan Kementerian; p. melaksanakan urusan perbendaharaan dan tata usaha keuangan di lingkungan
Kementerian; q. melaksanakan peningkatan kemampuan pengelolaan keuangan; r. melaksanakan administrasi pengelolaan keuangan kegiatan Sekjen dan Menteri; s. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, Semester dan Tahunan Biro; t. menyusun LAKIP Biro; u. melaksanakan urusan tata usaha dan rumah tangga Biro; dan v. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 64
Biro Keuangan terdiri atas:
a. Bagian Perbendaharaan dan Tata Usaha Keuangan; b. Bagian Pelaksanaan Anggaran; c. Bagian Pembinaan Pengujian SPP dan Penerbitan SPM; dan d. Bagian Akuntansi dan Pelaporan.
Pasal 65
Bagian Perbendaharaan dan Tata Usaha Keuangan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan pengelolaan keuangan, penetapan pejabat pengelola keuangan, pembinaan perbendaharaan, tata usaha keuangan, penyelesaian kerugian negara, penyusunan dan sosialisasi peraturan/pedoman pengelolaan keuangan di lingkungan Kementerian, pelaksanaan tata usaha dan rumah tangga Biro serta urusan penggajian Sekretariat Jenderal.
Pasal 66
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 65, Bagian Perbendaharaan dan Tata Usaha Keuangan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan penyusunan pedoman dan petunjuk pengelolaan keuangan di lingkungan Kementerian;
a. pelaksanaan sosialisasi pedoman/peraturan keuangan negara di lingkungan Kementerian;
b. penyiapan penyusunan bahan pembinaan pengelolaan perbendaharaan; c. penyiapan bahan penyelesaian kerugian negara; d. pelaksanaan bimbingan teknis pengelolaan keuangan; dan e. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Biro serta urusan gaji
Sekretariat Jenderal.
Pasal 67
Uraian tugas Bagian Perbendaharaan dan Tata Usaha Keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 65 dan Pasal 66, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun Program Kerja Bagian dan menyiapkan penyusunan Program Kerja Biro;
b. menyiapkan penetapan dan menetapkan pengelola keuangan; c. melaksanakan pembinaan perbendaharaan; d. melaksanakan bimbingan teknis perbendaharaan dan tata usaha keuangan; e. menyiapkan dan menyusun laporan penyelesaian kerugian negara; f. menyiapkan pedoman pengelolaan keuangan; g. melaksanakan sosialisasi peraturan pengelolaan keuangan;
21
h. melaksanakan urusan administrasi keuangan kegiatan Sekjen dan Menteri; i. melaksanakan urusan ketatausahaan dan rumah tangga Biro serta urusan gaji
Sekretariat Jenderal; j. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, Semester dan Tahunan Bagian; k. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Bagian; dan l. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 68
Bagian Perbendaharaan dan Tata Usaha Keuangan terdiri atas:
a. Subbagian Perbendaharaan; b. Subbagian Tata Usaha Keuangan dan Ganti Rugi; dan c. Subbagian Tata Usaha Biro.
Pasal 69
Subbagian Perbendaharaan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penetapan pengelola keuangan, pembinaan perbendaharaan serta pelaksanaan bimbingan teknis pengelolaan keuangan negara.
Pasal 70
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 69, Subbagian Perbendaharaan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan penetapan pengelola keuangan; b. penyiapan bahan pembinaan perbendaharaan; dan c. pelaksanaan bimbingan teknis pengelolaan keuangan.
Pasal 71
Uraian tugas Subbagian Perbendaharaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 69 dan Pasal 70, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan penetapan pengelola keuangan; b. menyiapkan bahan pembinaan perbendaharaan; c. menyiapkan bahan pelaksanaan bimbingan teknis pengelolaan keuangan
negara; dan d. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 72
Subbagian Tata Usaha Keuangan dan Ganti Rugi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penatausahaan, penyelesaian kerugian negara, serta penyusunan dan sosialisasi pedoman/peraturan pengelolaan keuangan negara.
Pasal 73
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 72, Subbagian Tata Usaha Keuangan dan Ganti Rugi menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan pembinaan penatausahan keuangan; b. penyiapan bahan penyelesaian kerugian negara; dan c. penyusunan dan sosialisasi pedoman/peraturan pengelolaan keuangan negara.
22
Pasal 74
Uraian tugas Subbagian Tata Usaha Keuangan dan Ganti Rugi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 72 dan Pasal 73, antara lain sebagai berikut :
a. menyiapkan bahan penyusunan pedoman pengelolaan keuangan; b. menyiapkan bahan pembinaan penatausahaan keuangan; c. menyiapkan bahan koordinasi penyelesaian kerugian negara; d. menyiapkan bahan sosialisasi pedoman/peraturan pengelolaan keuangan negara; e. menyiapkan bahan pertimbangan penyelesaian ganti rugi dan tata usaha
keuangan; dan f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 75
Subbagian Tata Usaha Biro mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana program dan anggaran, kepegawaian, keuangan, ketatausahaan dan rumah tangga Biro.
Pasal 76
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 75, Subbagian Tata Usaha Biro menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan penyusunan rencana program dan anggaran Biro; b. pelaksanaan urusan administrasi kepegawaian Biro; c. pengelolaan urusan keuangan Biro; d. pelaksanaan administrasi keuangan kegiatan Sekjen dan Menteri; dan e. pelaksanaan tata usaha dan rumah tangga Biro.
Pasal 77
Uraian tugas Subbagian Tata Usaha Biro sebagaimana dimaksud dalam Pasal 75 dan Pasal 76, antara lain sebagai berikut:
a. mengkoordinasikan penyusunan bahan Renstra Biro; b. mengkoordinasikan penyusunan bahan Renja Biro; c. mengkoordinasikan penyusunan bahan Program dan Anggaran (RKA-KL) Biro; d. mengkoordinasikan penyusunan bahan RKT Biro; e. mengkoordinasikan penyusunan bahan Penetapan Kinerja Biro; f. mengkoordinasikan penyusunan bahan Program Kerja dan Renlakgiat Biro; g. melaksanakan urusan administrasi kepegawaian Biro; h. melaksanakan pengelolaan urusan keuangan Biro; i. melaksanakan pengelolaan perpustakaan Biro; j. melaksanakan administrasi persuratan dan kearsipan Biro; k. melaksanakan penatausahaan barang milik negara (BMN); l. melaksanakan administrasi keuangan kegiatan Sekjen dan Menteri; m. melaksanakan tata usaha dan rumah tangga Biro; n. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, Semester dan Tahunan Biro; o. mengkoordinasikan dan melaksanakan penyusunan LAKIP Biro; dan p. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 78
Bagian Pelaksanaan Anggaran mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan penelaahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan Surat Rincian Alokasi Anggaran (SRAA), revisi DIPA dan SRAA, penatausahaan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), pembinaan teknis penyusunan dan revisi DIPA, pengelolaan PNBP dan Badan Layanan Umum (BLU).
23
Pasal 79
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 78, Bagian Pelaksanaan Anggaran menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan penyusunan dan penelaahan DIPA dan SRAA; b. penyiapan penelaahan revisi DIPA dan SRAA; c. penyusunan dan revisi petunjuk pelaksanaan operasional kegiatan DIPA Sekretariat Jenderal; d. pengelolaan PNBP; e. pembinaan teknis penyusunan DIPA, aplikasi penyusunan dan revisi DIPA; dan f. pembinaan teknis pengelolaan PNBP dan BLU.
Pasal 80
Uraian tugas Bagian Pelaksanaan Anggaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 78 dan Pasal 79, antara lain sebagai berikut:
a. mengkoordinasikan penyusunan dan penelaahan DIPA dan Daftar Nominatif Anggaran (DNA);
b. mengkoordinasikan penyusunan dan penelaahan revisi DIPA dan Daftar Revisi Anggaran (DRA);
c. menyusun POK dan revisi POK Sekretariat Jenderal; d. melaksanakan pembinaan teknis pengelolaan PNBP dan BLU; e. melaksanakan monitoring pelaksanaan PNBP dan BLU; f. melaksanakan pembinaan teknis penyusunan DIPA/POK dan revisi DIPA/POK; g. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan anggaran Kementerian; h. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, Semester dan Tahunan Bagian; i. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Bagian; dan j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 81
Bagian Pelaksanaan Anggaran terdiri atas:
a. Subbagian Pelaksanaan Anggaran I; b. Subbagian Pelaksanaan Anggaran II; dan c. Subbagian Pelaksanaan Anggaran III.
Pasal 82
Subbagian Pelaksanaan Anggaran I mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan dan penelaahan DIPA dan SRAA, revisi DIPA dan SRAA, bimbingan teknis penyusunan DIPA, aplikasi penyusunan dan revisi DIPA unit Sekretariat Jenderal, Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja, Direktorat Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan serta penyusunan dan revisi petunjuk operasional kegiatan DIPA unit Sekretariat Jenderal.
Pasal 83
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 82, Subbagian Pelaksanaan Anggaran I menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan penyusunan dan penelaahan DIPA dan DNA unit Sekretariat Jenderal, Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja, Direktorat Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan;
b. penyusunan dan pelaksanaan Revisi DIPA dan DRA unit Sekretariat Jenderal, Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja, Direktorat Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan;
24
c. penyiapan bahan pelaksanaan pembinaan teknis penyusunan DIPA/POK dan revisi DIPA/POK unit Sekretariat Jenderal, Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja, Direktorat Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan; dan
d. penyusunan dan revisi Petunjuk Operasional Kegiatan (POK) Sekretariat Jenderal.
Pasal 84
Uraian tugas Subbagian Pelaksanaan Anggaran I sebagaimana dimaksud dalam Pasal 82 dan Pasal 83, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan penyusunan dan penelaahan DIPA dan DNA unit Sekretariat Jenderal, Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja, Direktorat Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan;
b. menyiapkan bahan penyusunan revisi DIPA dan DRA unit Sekretariat Jenderal, Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja, Direktorat Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan;
c. menyiapkan bahan pelaksanaan pembinaan teknis penyusunan DIPA/POK dan revisi DIPA/POK unit Sekretariat Jenderal, Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja, Direktorat Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan;
d. menyusun Petunjuk Operasional Kegiatan (POK) Sekretariat Jenderal; dan e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 85
Subbagian Pelaksanaan Anggaran II mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan dan penelaahan DIPA dan SRAA, revisi DIPA dan SRAA, bimbingan teknis penyusunan DIPA, aplikasi penyusunan dan revisi DIPA unit Inspektorat Jenderal, Direktorat Jenderal Pembinaan Pembangunan Kawasan Transmigrasi, dan Direktorat Jenderal Pembinaan Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi.
Pasal 86
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 85, Subbagian Pelaksanaan Anggaran II menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan penyusunan dan penelaahan DIPA dan DNA unit Inspektorat Jenderal, Direktorat Jenderal Pembinaan Pembangunan Kawasan Transmigrasi, dan Direktorat Jenderal Pembinaan Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi;
b. penyusunan dan pelaksanaan Revisi DIPA dan DRA unit Inspektorat Jenderal, Direktorat Jenderal Pembinaan Pembangunan Kawasan Transmigrasi, dan Direktorat Jenderal Pembinaan Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi; dan
c. penyiapan bahan pelaksanaan pembinaan teknis penyusunan DIPA/POK dan revisi DIPA/POK unit Inspektorat Jenderal, Direktorat Jenderal Pembinaan Pembangunan Kawasan Transmigrasi, dan Direktorat Jenderal Pembinaan Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi.
25
Pasal 87
Uraian tugas Subbagian Pelaksanaan Anggaran II sebagaimana dimaksud dalam Pasal 85 dan Pasal 86, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan penyusunan dan penelaahan DIPA dan DNA unit Inspektorat Jenderal, Direktorat Jenderal Pembinaan Pembangunan Kawasan Transmigrasi, dan Direktorat Jenderal Pembinaan Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi;
b. penyusunan dan revisi DIPA dan DRA unit Inspektorat Jenderal, Direktorat Jenderal Pembinaan Pembangunan Kawasan Transmigrasi, dan Direktorat Jenderal Pembinaan Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi;
c. menyiapkan bahan dan pelaksanaan pembinaan teknis penyusunan DIPA, aplikasi DIPA dan revisi DIPA unit Inspektorat Jenderal, Direktorat Jenderal Pembinaan Pembangunan Kawasan Transmigrasi, dan Direktorat Jenderal Pembinaan Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi; dan
d. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 88
Subbagian Pelaksanaan Anggaran III mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan dan penelaahan DIPA dan SRAA, revisi DIPA dan SRAA, bimbingan teknis penyusunan DIPA, aplikasi penyusunan dan revisi DIPA unit Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas, Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja, Badan Penelitian, Pengembangan dan Informasi serta pembinaan teknis pengelolaan PNBP dan BLU.
Pasal 89
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 88, Subbagian Pelaksanaan Anggaran III menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan penyusunan dan penelaahan DIPA dan DNA unit Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas, Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja, Badan Penelitian, Pengembangan dan Informasi;
b. penyusunan dan pelaksanaan Revisi DIPA dan DRA unit Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas, Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja, Badan Penelitian, Pengembangan dan Informasi;
c. penyiapan bahan pelaksanaan pembinaan teknis penyusunan DIPA/POK dan revisi DIPA/POK unit Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas, Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja, Badan Penelitian, Pengembangan dan Informasi; dan
d. pembinaan teknis dan monitoring PNBP dan BLU.
Pasal 90
Uraian tugas Subbagian Pelaksanaan Anggaran III sebagaimana dimaksud Pasal 88 dan Pasal 89, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan penyusunan dan penelaahan DIPA dan DNA unit Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas, Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja, Badan Penelitian, Pengembangan, dan Informasi;
b. menyiapkan bahan penyusunan revisi DIPA dan DRA unit Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas, Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja, Badan Penelitian, Pengembangan, dan Informasi;
26
c. melaksanakan pembinaan teknis penyusunan DIPA/POK dan revisi DIPA/POK
unit Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas, Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja, Badan Penelitian, Pengembangan, dan Informasi;
d. melaksanakan pembinaan teknis dan monitoring PNBP dan BLU; dan e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 91
Bagian Pembinaan Pengujian Surat Permintaan Pembayaran dan Penerbitan Surat Perintah Membayar mempunyai tugas melaksanakan pengujian SPP, penerbitan SPM unit Sekretariat Jenderal serta pembinaan teknis pengujian SPP dan penerbitan SPM dan monitoring untuk Pusat, Unit Pelaksana Teknis Pusat (UPTP) termasuk Badan Layanan Umum (BLU) serta daerah yang memperoleh dana dekonsentrasi, dan/atau dana tugas pembantuan dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
Pasal 92
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 91, Bagian Pembinaan Pengujian Surat Permintaan Pembayaran dan Penerbitan Surat Perintah Membayar menyelenggarakan fungsi:
a. pelaksanaan pengujian SPP dan penerbitan SPM unit Sekretariat Jenderal; b. pelaksanaan pengajuan SPM unit Sekretariat Jenderal; c. bimbingan teknis pengujian SPP, dan penerbitan SPM untuk Pusat, UPTP, BLU,
serta daerah yang memperoleh dana dekonsentrasi dan/atau dana tugas pembantuan dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi; dan
d. monitoring pengujian SPP dan penerbitan SPM untuk Pusat, UPTP, BLU, serta daerah yang memperoleh dana dekonsentrasi dan/atau dana tugas pembantuan dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
Pasal 93
Uraian tugas Bagian Pembinaan Pengujian Surat Permintaan Pembayaran dan Penerbitan Surat Perintah Membayar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 91 dan Pasal 92, antara lain sebagai berikut:
a. melaksanakan pengujian SPP UP/TUP/GU/GU-NIHIL/LS dan dokumen pendukung yang disampaikan unit Sekretariat Jenderal;
b. melaksanakan pengujian ketersediaan pagu anggaran dalam DIPA; c. melakukan pengujian kesesuaian rencana kerja dan/atau kelayakan hasil kerja
yang dicapai dengan indikator keluaran; d. melakukan pengujian kebenaran atas hak tagih pihak ke III (kontraktual); e. memeriksa pencapaian tujuan dan/atau sasaran kegiatan sesuai dengan
indikator keluaran yang tercantum dalam DIPA berkenaan dan/atau spesifikasi teknis yang sudah di tetapkan dalam kontrak;
f. menandatangani dan menerbitkan SPM-UP/TUP/GU/GU-NIHIL/LS Satuan Kerja unit Sekretariat Jenderal;
g. memeriksa dan melegalisir pembebanan pajak SPM; h. menyampaikan SPM UP/TUP/GU/GU-NIHIL/LS unit Sekretariat Jenderal kepada
KPPN; i. menyampaikan SPM yang telah diterbitkan SP2D kepada UAKPA/B dan
bendahara pengeluaran unit terkait; j. melaksanakan rekonsiliasi data SPM Satuan Kerja Sekretariat Jenderal dengan
KPPN setiap akhir bulan; k. melaksanakan pembinaan pengujian SPP dan penerbitan SPM di lingkungan
Kementerian;
27
l. melaksanakan bimbingan teknis pengujian SPP dan penerbitan SPM di lingkungan Kementerian;
m. melaksanakan monitoring dan evaluasi pengujian SPP dan penerbitan SPM di lingkungan Kementerian;
n. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, Semester dan Tahunan Bagian; o. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Bagian; dan p. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 94
Bagian Pembinaan Pengujian Surat Permintaan Pembayaran dan Penerbitan Surat Perintah Membayar terdiri atas:
a. Subbagian Pengujian SPP dan Penerbitan SPM I; b. Subbagian Pengujian SPP dan Penerbitan SPM II; dan c. Subbagian Pengujian SPP dan Penerbitan SPM III.
Pasal 95
Subbagian Pengujian SPP dan Penerbitan SPM I mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pengujian SPP, penerbitan SPM, pengajuan SPM unit Biro Perencanaan, Biro Organisasi dan Kepegawaian, Pusat Administrasi Kerjasama Luar Negeri (PAKLN), dan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai (Pusdiklat Pegawai), penyiapan bahan bimbingan teknis pengujian SPP, dan penerbitan SPM serta monitoring unit Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja, Direktorat Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan, Unit Pelaksana Teknis Pusat (UPTP), termasuk Badan Layanan Umum (BLU) serta daerah yang memperoleh dana dekonsentrasi dan/atau dana tugas pembantuan dari unit eselon I dimaksud.
Pasal 96
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 95, Subbagian Pengujian SPP dan Penerbitan SPM I menyelenggarakan fungsi:
a. pengujian SPP UP/TUP/GU/GU-NIHIL/LS unit Biro Perencanaan, Biro Organisasi dan Kepegawaian, Pusat AKLN dan Pusdiklat;
b. penyiapan bahan penerbitan dan pengajuan SPM UP/TUP/GU/GU-NIHIL/LS Unit Biro Perencanaan, Biro Organisasi dan Kepegawaian, Pusat AKLN dan Pusdiklat;
c. pelaksanaan rekonsiliasi data penerbitan SPM dengan KPPN untuk unit Biro Perencanaan, Biro Organisasi dan Kepegawaian, Pusat AKLN dan Pusdiklat;
d. penyiapan bahan bimbingan teknis pengujian SPP dan penerbitan SPM unit Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja, Direktorat Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan, Unit Pelaksana Teknis Pusat (UPTP), termasuk Badan Layanan Umum (BLU) serta daerah yang memperoleh dana dekonsentrasi dan/atau dana tugas pembantuan dari unit eselon I dimaksud; dan
e. penyiapan bahan monitoring pengujian SPP dan penerbitan SPM unit Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja, Direktorat Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan, Unit Pelaksana Teknis Pusat (UPTP), termasuk Badan Layanan Umum (BLU) serta daerah yang memperoleh dana dekonsentrasi dan/atau dana tugas pembantuan dari unit eselon I dimaksud.
28
Pasal 97
Uraian tugas Subbagian Pengujian SPP dan Penerbitan SPM I sebagaimana dimaksud dalam Pasal 95 dan Pasal 96, antara lain sebagai berikut :
a. menyiapkan bahan pengujian kebenaran SPP unit Biro Perencanaan, Biro Organisasi dan Kepegawaian, Pusat AKLN dan Pusdiklat;
b. menyiapkan bahan penerbitan dan pengajuan SPM unit Biro Perencanaan, Biro Organisasi dan Kepegawaian, Pusat AKLN dan Pusdiklat;
c. menyiapkan bahan pelaksanaan rekonsiliasi data penerbitan SPM dengan KPPN unit Biro Perencanaan, Biro Organisasi dan Kepegawaian, Pusat AKLN dan Pusdiklat;
d. melaksanakan pengujian kebenaran material surat-surat bukti mengenai hak pihak penagih dan dokumen yang menjadi persyaratan/kelengkapan sehubungan dengan ikatan/perjanjian pengadaan barang/jasa unit Biro Perencanaan, Biro Organisasi dan Kepegawaian, Pusat AKLN dan Pusdiklat;
e. menyampaikan SPM yang telah diterbitkan SP2D kepada UAKPA/B dan bendahara pengeluaran unit Biro Perencanaan, Biro Organisasi dan Kepegawaian, Pusat AKLN dan Pusdiklat;
f. menyusun laporan penyerapan realisasi anggaran pada unit Biro Perencanaan, Biro Kepegawaian, Pusat AKLN dan Pusdiklat;
g. menyiapkan bahan bimbingan teknis pengujian SPP dan penerbitan SPM unit Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja, Direktorat Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan, Unit Pelaksana Teknis Pusat (UPTP), termasuk Badan Layanan Umum (BLU) serta daerah yang memperoleh dana dekonsentrasi dan/atau dana tugas pembantuan dari unit eselon I dimaksud;
h. menyiapkan bahan monitoring dan evaluasi pengujian SPP dan penerbitan SPM unit Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja, Direktorat Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan, Unit Pelaksana Teknis Pusat (UPTP), termasuk Badan Layanan Umum (BLU) serta daerah yang memperoleh dana dekonsentrasi dan/atau dana tugas pembantuan dari unit eselon I dimaksud; dan
i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 98 Subbagian Pengujian SPP dan Penerbitan SPM II mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pengujian SPP, penerbitan SPM, pengajuan SPM unit Biro Umum, Biro Hukum, dan Pusat Perencanaan Tenaga Kerja, penyiapan bahan bimbingan teknis pengujian SPP dan penerbitan SPM serta monitoring unit Inspektorat Jenderal, Direktorat Jenderal Pembinaan Pembangunan Kawasan Transmigrasi, Direktorat Jenderal Pembinaan Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi, Unit Pelaksana Teknis Pusat (UPTP), termasuk Badan Layanan Umum (BLU) serta daerah yang memperoleh dana dekonsentrasi dan/atau dana tugas pembantuan dari unit eselon I dimaksud.
Pasal 99
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 98, Subbagian Pengujian SPP dan Penerbitan SPM II menyelenggarakan fungsi:
a. pengujian SPP UP/TUP/GU/GU-NIHIL/LS unit Biro Umum, Biro Hukum, dan Pusat Perencanaan Tenaga Kerja;
b. penyiapan bahan penerbitan dan pengajuan SPM UP/TUP/GU/GU-NIHIL/LS unit Biro Umum, Biro Hukum, dan Pusat Perencanaan Tenaga Kerja;
c. pelaksanaan rekonsiliasi data penerbitan SPM dengan KPPN untuk unit Biro Umum, Biro Hukum, dan Pusat Perencanaan Tenaga Kerja;
29
d. penyiapan bahan bimbingan teknis pengujian SPP dan penerbitan SPM unit Inspektorat Jenderal, Direktorat Jenderal Pembinaan Pembangunan Kawasan Transmigrasi, Direktorat Jenderal Pembinaan Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi, Unit Pelaksana Teknis Pusat (UPTP), termasuk Badan Layanan Umum (BLU) serta daerah yang memperoleh dana dekonsentrasi dan/atau dana tugas pembantuan dari unit eselon I dimaksud; dan
e. penyiapan bahan monitoring pengujian SPP dan penerbitan SPM unit Inspektorat Jenderal, Direktorat Jenderal Pembinaan Pembangunan Kawasan Transmigrasi, Direktorat Jenderal Pembinaan Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi, Unit Pelaksana Teknis Pusat (UPTP), termasuk Badan Layanan Umum (BLU) serta daerah yang memperoleh dana dekonsentrasi dan/atau dana tugas pembantuan dari unit eselon I dimaksud.
Pasal 100
Uraian tugas Subbagian Pengujian SPP dan Penerbitan SPM II sebagaimana dimaksud Pasal 98 dan Pasal 99, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan pengujian kebenaran SPP unit Biro Umum, Biro Hukum, dan Pusat Perencanaan Tenaga Kerja;
b. menyiapkan bahan penerbitan dan pengajuan SPM unit Biro Umum, Biro Hukum, dan Pusat Perencanaan Tenaga Kerja;
c. menyiapkan bahan pelaksanaan rekonsiliasi data penerbitan SPM dengan KPPN unit Biro Umum, Biro Hukum, dan Pusat Perencanaan Tenaga Kerja;
d. melaksanakan pengujian kebenaran material surat-surat bukti mengenai hak pihak penagih dan dokumen yang menjadi persyaratan/kelengkapan sehubungan dengan ikatan/perjanjian pengadaan barang/jasa unit Biro Umum, Biro Hukum, dan Pusat Perencanaan Tenaga Kerja;
e. menyampaikan SPM yang telah diterbitkan SP2D kepada UAKPA/B dan bendahara pengeluaran unit Biro Umum, Biro Hukum, dan Pusat Perencanaan Tenaga Kerja;
f. menyusun laporan penyerapan realisasi anggaran pada unit Biro Umum, Biro Hukum, dan Pusat Perencanaan Tenaga Kerja;
g. menyiapkan bahan bimbingan teknis pengujian SPP dan penerbitan SPM unit Inspektorat Jenderal, Direktorat Jenderal Pembinaan Pembangunan Kawasan Transmigrasi, Direktorat Jenderal Pembinaan Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi, Unit Pelaksana Teknis Pusat (UPTP), termasuk Badan Layanan Umum (BLU) serta daerah yang memperoleh dana dekonsentrasi dan/atau dana tugas pembantuan dari unit eselon I dimaksud;
h. menyiapkan bahan monitoring dan evaluasi pengujian SPP dan penerbitan SPM unit Inspektorat Jenderal, Direktorat Jenderal Pembinaan Pembangunan Kawasan Transmigrasi, Direktorat Jenderal Pembinaan Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi, Unit Pelaksana Teknis Pusat (UPTP), termasuk Badan Layanan Umum (BLU) serta daerah yang memperoleh dana dekonsentrasi dan/atau dana tugas pembantuan dari unit eselon I dimaksud; dan
i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 101
Subbagian Pengujian SPP dan Penerbitan SPM III mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pengujian SPP, penerbitan SPM, pengajuan SPM unit Biro Keuangan, Pusat Hubungan Masyarakat dan Pusat Keselamatan dan Kesehatan Kerja, penyiapan bahan pembinaan teknis pengujian SPP dan penerbitan SPM serta monitoring unit Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas, Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja, Badan Penelitian, Pengembangan, dan Informasi, Unit Pelaksana Teknis Pusat (UPTP), termasuk Badan Layanan Umum (BLU) serta daerah yang memperoleh dana dekonsentrasi dan/atau dana tugas pembantuan dari unit eselon I dimaksud.
30
Pasal 102
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 101, Subbagian Pengujian SPP dan Penerbitan SPM III menyelenggarakan fungsi:
a. pengujian SPP UP/TUP/GU/GU-NIHIL/LS unit Biro Keuangan, Pusat Hubungan Masyarakat dan Pusat Keselamatan dan Kesehatan Kerja;
b. penyiapan bahan penerbitan dan pengajuan SPM UP/TUP/GU/GU-NIHIL/LS unit Biro Keuangan, Pusat Hubungan Masyarakat dan Pusat Keselamatan dan Kesehatan Kerja;
c. pelaksanaan rekonsiliasi data penerbitan SPM dengan KPPN untuk unit Biro Keuangan, Pusat Hubungan Masyarakat dan Pusat Keselamatan dan Kesehatan Kerja;
d. penyiapan bahan bimbingan teknis pengujian SPP dan penerbitan SPM unit Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas, Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja, Badan Penelitian, Pengembangan, dan Informasi, Unit Pelaksana Teknis Pusat (UPTP), termasuk Badan Layanan Umum (BLU) serta daerah yang memperoleh dana dekonsentrasi dan/atau dana tugas pembantuan dari unit eselon I dimaksud; dan
e. penyiapan bahan monitoring pengujian SPP dan penerbitan SPM unit Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas, Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja, Badan Penelitian, Pengembangan, dan Informasi, Unit Pelaksana Teknis Pusat (UPTP), termasuk Badan Layanan Umum (BLU) serta daerah yang memperoleh dana dekonsentrasi dan/atau dana tugas pembantuan dari unit eselon I dimaksud.
Pasal 103
Uraian tugas Subbagian Pengujian SPP dan Penerbitan SPM III sebagaimana dimaksud dalam Pasal 101 dan Pasal 102, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan pengujian kebenaran SPP unit Biro Keuangan, Pusat Hubungan Masyarakat dan Pusat Keselamatan dan Kesehatan Kerja;
b. menyiapkan bahan penerbitan dan pengajuan SPM unit Biro Keuangan, Pusat Hubungan Masyarakat dan Pusat Keselamatan dan Kesehatan Kerja;
c. menyiapkan bahan pelaksanaan rekonsiliasi data penerbitan SPM dengan KPPN unit Biro Keuangan, Pusat Hubungan Masyarakat dan Pusat Keselamatan dan Kesehatan Kerja;
d. melaksanakan pengujian kebenaran material surat-surat bukti mengenai hak pihak penagih dan dokumen yang menjadi persyaratan/kelengkapan sehubungan dengan ikatan/perjanjian pengadaan barang/jasa unit Biro Keuangan, Pusat Hubungan Masyarakat dan Pusat Keselamatan dan Kesehatan Kerja;
e. menyampaikan SPM yang telah diterbitkan SP2D kepada UAKPA/B dan bendahara pengeluaran unit Biro Keuangan, Pusat Hubungan Masyarakat dan Pusat Keselamatan dan Kesehatan Kerja;
f. menyusun laporan penyerapan realisasi anggaran pada unit Biro Keuangan, Pusat Hubungan Masyarakat dan Pusat Keselamatan dan Kesehatan Kerja;
g. menyiapkan bahan bimbingan teknis pengujian SPP dan penerbitan SPM unit Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas, Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja, Badan Penelitian, Pengembangan, dan Informasi, Unit Pelaksana Teknis Pusat (UPTP), termasuk Badan Layanan Umum (BLU) serta daerah yang memperoleh dana dekonsentrasi dan/atau dana tugas pembantuan dari unit eselon I dimaksud;
31
h. menyiapkan bahan monitoring dan evaluasi pengujian SPP dan penerbitan SPM
unit Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas, Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja, Badan Penelitian, Pengembangan, dan Informasi, Unit Pelaksana Teknis Pusat (UPTP), termasuk Badan Layanan Umum (BLU) serta daerah yang memperoleh dana dekonsentrasi dan/atau dana tugas pembantuan dari unit eselon I dimaksud; dan
i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 104
Bagian Akuntansi dan Pelaporan mempunyai tugas melaksanakan akuntansi penyusunan laporan keuangan Sekretariat Jenderal dan Kementerian serta pembinaan teknis Sistem Akuntansi Keuangan (SAK) dan pelaporan keuangan.
Pasal 105
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 104, Bagian Akuntansi dan Pelaporan menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan laporan realisasi anggaran; b. pengumpulan, monitoring dan evaluasi penyusunan laporan keuangan; c. penyiapan rekonsiliasi data laporan keuangan; d. pelaksanaan Sistem Akuntansi Keuangan (SAK) dan penyusunan laporan keuangan; dan e. penyusunan laporan keuangan Sekretariat Jenderal dan Kementerian.
Pasal 106
Uraian tugas Bagian Akuntansi dan Pelaporan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 104 dan Pasal 105, antara lain sebagai berikut:
a. melaksanakan pengumpulan data penyusunan laporan pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja Kementerian;
b. melaksanakan pengolahan data pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja Kementerian;
c. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait dalam rangka penyusunan laporan bulanan pelaksanaan anggaran Kementerian;
d. melaksanakan penyusunan dan penyajian laporan bulanan pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja Kementerian;
e. melaksanakan monitoring dan evaluasi atas pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja Kementerian;
f. melaksanakan pengumpulan data dalam rangka penyusunan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran Kementerian;
g. melaksanakan verifikasi atas laporan pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran satuan kerja bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian;
h. menyiapkan rekonsiliasi data laporan pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran Kementerian dengan Kementerian Keuangan;
i. melaksanakan koordinasi dengan unit/instansi terkait dalam rangka penyusunan laporan pertanggung jawaban pelaksanaan anggaran Kementerian;
j. melaksanakan SAK serta penyusunan dan penyajian laporan pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran Kementerian;
k. melaksanakan koordinasi pemeriksaan dan tindak lanjut atas laporan pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran Kementerian;
l. melaksanakan bimbingan teknis akuntansi dan pelaporan keuangan; m. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, Semester dan Tahunan Bagian; n. menyusun laporan keuangan Sekretariat Jenderal dan Kementerian; o. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Bagian; dan p. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
32
Pasal 107
Bagian Akuntansi dan Pelaporan terdiri atas:
a. Subbagian Akuntansi dan Pelaporan I; b. Subbagian Akuntansi dan Pelaporan II; dan c. Subbagian Akuntansi dan Pelaporan III.
Pasal 108
Subbagian Akuntansi dan Pelaporan I mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pengumpulan, monitoring, akuntansi, rekonsiliasi dan bimbingan teknis Sistem Akuntansi Keuangan (SAK) serta pelaporan keuangan Kementerian yang meliputi unit Sekretariat Jenderal, Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas, Direktorat Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan, UPTP di daerah dan termasuk Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang memperoleh anggaran dekonsentrasi dan tugas pembantuan.
Pasal 109
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 108, Subbagian Akuntansi dan Pelaporan I menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan laporan pelaksanaan anggaran unit Sekretariat Jenderal, Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas, Direktorat Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan, UPTP di daerah dan termasuk Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang memperoleh anggaran dekonsentrasi dan tugas pembantuan;
b. penyiapan bahan pengumpulan, monitoring dan evaluasi pelaksanaan anggaran unit Sekretariat Jenderal, Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas, Direktorat Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan, UPTP di daerah dan termasuk Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang memperoleh anggaran dekonsentrasi dan tugas pembantuan;
c. penyiapan bahan akuntansi dan rekonsiliasi data laporan keuangan unit Sekretariat Jenderal, Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas, Direktorat Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan, UPTP di daerah dan termasuk Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang memperoleh anggaran dekonsentrasi dan tugas pembantuan; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis SAK unit Sekretariat Jenderal, Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas, Direktorat Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan, UPTP di daerah dan termasuk Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang memperoleh anggaran dekonsentrasi dan tugas pembantuan.
Pasal 110
Uraian tugas Subbagian Akuntansi dan Pelaporan I sebagaimana dimaksud dalam Pasal 108 dan Pasal 109, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan pengumpulan data dalam rangka penyusunan laporan pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja Kementerian wilayah I;
b. menyiapkan bahan pengolahan data pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja Kementerian wilayah I;
c. menyiapkan bahan koordinasi dengan unit kerja terkait dalam rangka penyusunan laporan bulanan pelaksanaan anggaran Kementerian wilayah I;
d. menyiapkan bahan penyusunan dan penyajian laporan bulanan pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja Kementerian wilayah I;
33
e. menyiapkan bahan evaluasi atas pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja Kementerian wilayah I;
f. menyiapkan bahan verifikasi atas laporan pertanggung jawaban pelaksanaan anggaran Kementerian wilayah I;
g. menyiapkan bahan rekonsiliasi data laporan pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran Kementerian wilayah I dengan Kementerian keuangan;
h. menyiapkan bahan koordinasi dengan unit/instansi terkait dalam rangka penyusunan laporan pertanggung jawaban pelaksanaan anggaran Kementerian wilayah I;
i. menyiapkan bahan penyusunan dan penyajian laporan pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran Kementerian wilayah I;
j. menyiapkan bahan koordinasi pemeriksaan dan tindak lanjut atas laporan pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran Kementerian wilayah I;
k. menyiapkan bahan bimbingan teknis akuntansi dan pelaporan keuangan wilayah I; dan
l. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 111
Subbagian Akuntansi dan Pelaporan II mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pengumpulan, monitoring, akuntansi, rekonsiliasi dan bimbingan teknis Sistem Akuntansi Keuangan (SAK) serta pelaporan keuangan Kementerian yang meliputi unit Inspektorat Jenderal, Direktorat Jenderal Pembinaan Pembangunan Kawasan Transmigrasi, Direktorat Jenderal Pembinaan Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi, termasuk Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang memperoleh anggaran dekonsentrasi dan tugas pembantuan.
Pasal 112
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 111, Subbagian Akuntansi dan Pelaporan II menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan laporan pelaksanaan anggaran unit Inspektorat Jenderal, Direktorat Jenderal Pembinaan Pembangunan Kawasan Transmigrasi, Direktorat Jenderal Pembinaan Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi, termasuk Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang memperoleh anggaran dekonsentrasi dan tugas pembantuan;
b. penyiapan bahan pengumpulan, monitoring dan evaluasi pelaksanaan anggaran unit Inspektorat Jenderal, Direktorat Jenderal Pembinaan Pembangunan Kawasan Transmigrasi, Direktorat Jenderal Pembinaan Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi, termasuk Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang memperoleh anggaran dekonsentrasi dan tugas pembantuan;
c. penyiapan bahan akuntansi dan rekonsiliasi data laporan keuangan unit Inspektorat Jenderal, Direktorat Jenderal Pembinaan Pembangunan Kawasan Transmigrasi, Direktorat Jenderal Pembinaan Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi, termasuk Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang memperoleh anggaran dekonsentrasi dan tugas pembantuan; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis SAK unit Inspektorat Jenderal, Direktorat Jenderal Pembinaan Pembangunan Kawasan Transmigrasi, Direktorat Jenderal Pembinaan Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi, termasuk Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang memperoleh anggaran dekonsentrasi dan tugas pembantuan.
34
Pasal 113
Uraian tugas Subbagian Akuntansi dan Pelaporan II sebagaimana dimaksud dalam Pasal 111 dan Pasal 112, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan pengumpulan data dalam rangka penyusunan laporan pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja Kementerian wilayah II;
b. menyiapkan bahan pengolahan data pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja Kementerian wilayah II;
c. menyiapkan bahan koordinasi dengan unit kerja terkait dalam rangka penyusunan laporan bulanan pelaksanaan anggaran Kementerian wilayah II;
d. menyiapkan bahan penyusunan dan penyajian laporan bulanan pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja Kementerian wilayah II;
e. menyiapkan bahan evaluasi atas pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja Kementerian wilayah II;
f. menyiapkan bahan verifikasi atas laporan pertanggung jawaban pelaksanaan anggaran Kementerian wilayah II;
g. menyiapkan bahan rekonsiliasi data laporan pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran Kementerian wilayah II dengan Kementerian keuangan;
h. menyiapkan bahan koordinasi dengan unit/instansi terkait dalam rangka penyusunan laporan pertanggung jawaban pelaksanaan anggaran Kementerian wilayah II;
i. menyiapkan bahan penyusunan dan penyajian laporan pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran Kementerian wilayah II;
j. menyiapkan bahan koordinasi pemeriksaan dan tindak lanjut atas laporan pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran Kementerian wilayah II;
k. menyiapkan bahan bimbingan teknis akuntansi dan pelaporan keuangan wilayah II; dan
l. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 114
Subbagian Akuntansi dan Pelaporan III mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pengumpulan, monitoring, akuntansi, rekonsiliasi dan bimbingan teknis Sistem Akuntansi Keuangan (SAK) serta pelaporan keuangan Kementerian yang meliputi unit Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja, Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja, Badan Penelitian, Pengembangan dan Informasi, UPTP di daerah, dan termasuk Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang memperoleh anggaran dekonsentrasi dan tugas pembantuan.
Pasal 115
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 114, Subbagian Akuntansi dan Pelaporan III menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan laporan pelaksanaan anggaran unit Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja, Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja, Badan Penelitian, Pengembangan dan Informasi, UPTP di daerah, dan termasuk Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang memperoleh anggaran dekonsentrasi dan tugas pembantuan;
b. penyiapan bahan pengumpulan, monitoring dan evaluasi pelaksanaan anggaran unit Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja, Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja, Badan Penelitian, Pengembangan dan Informasi, UPTP di daerah, dan termasuk Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang memperoleh anggaran dekonsentrasi dan tugas pembantuan;
35
c. penyiapan bahan akuntansi dan rekonsiliasi data laporan keuangan unit Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja, Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja, Badan Penelitian, Pengembangan dan Informasi, UPTP di daerah, dan termasuk Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang memperoleh anggaran dekonsentrasi dan tugas pembantuan; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis SAK unit Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja, Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja, Badan Penelitian, Pengembangan dan Informasi, UPTP di daerah, dan termasuk Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang memperoleh anggaran dekonsentrasi dan tugas pembantuan.
Pasal 116
Uraian tugas Subbagian Akuntansi dan Pelaporan III sebagaimana dimaksud dalam Pasal 114 dan Pasal 115, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan pengumpulan data dalam rangka penyusunan laporan pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja Kementerian wilayah III;
b. menyiapkan bahan pengolahan data pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja Kementerian wilayah III;
c. menyiapkan bahan koordinasi dengan unit kerja terkait dalam rangka penyusunan laporan bulanan pelaksanaan anggaran Kementerian wilayah III;
d. menyiapkan bahan penyusunan dan penyajian laporan bulanan pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja Kementerian wilayah III;
e. menyiapkan bahan evaluasi atas pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja Kementerian wilayah III;
f. menyiapkan bahan verifikasi atas laporan pertanggung jawaban pelaksanaan anggaran Kementerian wilayah III;
g. menyiapkan bahan rekonsiliasi data laporan pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran Kementerian wilayah III dengan Kementerian keuangan;
h. menyiapkan bahan koordinasi dengan unit/instansi terkait dalam rangka penyusunan laporan pertanggung jawaban pelaksanaan anggaran Kementerian wilayah III;
i. menyiapkan bahan penyusunan dan penyajian laporan pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran Kementerian wilayah III;
j. menyiapkan bahan koordinasi pemeriksaan dan tindak lanjut atas laporan pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran Kementerian wilayah III;
k. menyiapkan bahan bimbingan teknis akuntansi dan pelaporan keuangan wilayah III; dan
l. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Bagian Ketiga
Biro Organisasi dan Kepegawaian
Pasal 117
Biro Organisasi dan Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan pembinaan kelembagaan dan ketatalaksanaan serta pendayagunaan, perencanaan dan pengembangan pegawai, atase teknis bidang ketenagakerjaan, pelayanan administrasi kepegawaian, pembinaan tata naskah, informasi kepegawaian serta pembinaan disiplin dan kesejahteraan pegawai.
36
Pasal 118
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 117, Biro Organisasi dan Kepegawaian menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan pelaksanaan penyusunan dan penelaahan kelembagaan; b. penyiapan pelaksanaan penyusunan dan penelaahan ketatalaksanaan; c. penyiapan perencanaan dan pengembangan pegawai; d. penyiapan pelaksanaan mutasi kepegawaian; dan e. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Biro.
Pasal 119
Uraian tugas Biro Organisasi dan Kepegawaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 117 dan Pasal 118, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun Renstra Biro; b. menyusun Renja K/L Biro; c. menyusun RKA-KL Biro; d. menyusun RKT Biro; e. menyusun Penetapan Kinerja Biro; f. menyusun Program Kerja dan Renlakgiat Biro; g. melaksanakan pembinaan kelembagaan dan ketatalaksanaan; h. melaksanakan pendayagunaan, perencanaan dan pengembangan pegawai serta
atase teknis bidang ketenagakerjaan; i. melaksanakan pembinaan administrasi mutasi kepegawaian; j. melaksanakan pembinaan tata naskah dinas; k. melaksanakan pembinaan informasi kepegawaian serta pembinaan disiplin dan
kesejahteraan pegawai; l. melaksanakan penyusunan organisasi dan tatalaksana, perencanaan dan
pengembangan pegawai serta administrasi mutasi kepegawaian; m. melaksanakan pendayagunaan aparatur dan administrasi kepegawaian; n. menyusun bahan pedoman, norma, standar, prosedur dan kriteria pembinaan
organisasi dan tatalaksana; o. melaksanakan dan menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP) Kementerian; p. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, Semester dan Tahunan Biro dan
menyiapkan bahan Laporan Bulanan, Triwulan, Semester dan Tahunan Setjen; q. menyusun LAKIP Biro dan menyiapkan bahan LAKIP Setjen; r. melaksanakan urusan tata usaha dan rumah tangga Biro; dan s. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 120
Biro Organisasi dan Kepegawaian terdiri atas:
a. Bagian Kelembagaan; b. Bagian Ketatalaksanaan; c. Bagian Perencanaan dan Pengembangan Pegawai; dan d. Bagian Mutasi Kepegawaian.
Pasal 121
Bagian Kelembagaan mempunyai tugas melaksanakan analisis kelembagaan di bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian, penyiapan konsep, penelaahan, fasilitasi, evaluasi kelembagaan, penyusunan tugas, fungsi, struktur organisasi, dan tata kerja di lingkungan Kementerian serta atase teknis bidang ketenagakerjaan.
37
Pasal 122
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 121, Bagian Kelembagaan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan analisis kelembagaan, penelaahan, fasilitasi, pembinaan kelembagaan bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian serta atase teknis bidang ketenagakerjaan;
b. penyiapan penelaahan dan analisis, penyusunan rumusan tugas, fungsi, struktur organisasi dan tata kerja bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian serta atase teknis bidang ketenagakerjaan; dan
c. pelaksanaan evaluasi dan pemantauan kelembagaan bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian serta atase teknis bidang ketenagakerjaan.
Pasal 123
Uraian tugas Bagian Kelembagaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 121 dan Pasal 122, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun analisis kelembagaan di bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian;
b. menyusun konsep, penelaahan, fasilitasi dan evaluasi kelembagaan di Lingkungan Kementerian;
c. menyiapkan penyusunan tugas, fungsi, struktur organisasi dan tata kerja di lingkungan Kementerian;
d. menyiapkan penyusunan tugas, fungsi struktur organisasi dan tata kerja atase teknis bidang ketenagakerjaan;
e. menyiapkan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria pembinaan kelembagaan di bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian;
f. menyiapkan penelaahan dan analisis, penyusunan rumusan tugas, fungsi, struktur organisasi dan tata kerja bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian serta atase teknis bidang ketenagakerjaan;
g. menyiapkan pelaksanaan evaluasi dan pemantauan kelembagaan bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian serta atase teknis bidang ketenagakerjaan;
h. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, Semester dan Tahunan Bagian; dan i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 124
Bagian Kelembagaan terdiri atas:
a. Subbagian Kelembagaan I;
b. Subbagian Kelembagaan II; dan
c. Subbagian Kelembagaan III.
Pasal 125
Subbagian Kelembagaan I mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penelaahan dan analisis kelembagaan, penyusunan rumusan tugas dan fungsi serta evaluasi dan pemantauan organisasi unit Sekretariat Jenderal, Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas, Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja, Atase Teknis Bidang Ketenagakerjaan serta Unit Pelaksana Teknis Pusat bidang pelatihan tenaga kerja, pelatihan transmigrasi, dan perluasan kerja.
38
Pasal 126
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 125, Subbagian Kelembagaan I menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan penelaahan dan analisis kelembagaan, penyusunan rumusan tugas dan fungsi organisasi unit Sekretariat Jenderal, Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas, Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja, Atase Teknis Bidang Ketenagakerjaan serta Unit Pelaksana Teknis Pusat bidang pelatihan tenaga kerja, pelatihan transmigrasi, dan perluasan kerja;
b. penyiapan bahan evaluasi dan pemantauan organisasi unit Sekretariat Jenderal, Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas, Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja, Atase Teknis Bidang Ketenagakerjaan serta Unit Pelaksana Teknis Pusat bidang pelatihan tenaga kerja, pelatihan transmigrasi, dan perluasan kerja;
c. pengumpulan dan pengolahan data penelaahan dan analisis kelembagaan, penyusunan rumusan tugas dan fungsi serta evaluasi dan pemantauan organisasi unit Sekretariat Jenderal, Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas, Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja, Atase Teknis Bidang Ketenagakerjaan serta Unit Pelaksana Teknis Pusat bidang pelatihan tenaga kerja, pelatihan transmigrasi, dan perluasan kerja; dan
d. penyusunan bahan penelaahan dan analisis kelembagaan, penyusunan rumusan tugas dan fungsi serta evaluasi dan pemantauan organisasi unit Sekretariat Jenderal, Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas, Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja, Atase Teknis Bidang Ketenagakerjaan serta Unit Pelaksana Teknis Pusat bidang pelatihan tenaga kerja, pelatihan transmigrasi, dan perluasan kerja.
Pasal 127
Uraian tugas Subbagian Kelembagaan I sebagaimana dimaksud dalam Pasal 125 dan Pasal 126, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan pembinaan, analisis, penilaian, penyusunan rumusan tugas dan fungsi organisasi unit Sekretariat Jenderal, Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas, Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja, Atase Teknis Bidang Ketenagakerjaan serta Unit Pelaksana Teknis Pusat bidang pelatihan tenaga kerja, pelatihan transmigrasi, dan perluasan kerja;
b. mengumpulkan dan mengolah data penelaahan dan analisis kelembagaan, penyusunan rumusan tugas dan fungsi serta evaluasi dan pemantauan organisasi unit Sekretariat Jenderal, Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas, Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja, Atase Teknis Bidang Ketenagakerjaan serta Unit Pelaksana Teknis Pusat bidang pelatihan tenaga kerja, pelatihan transmigrasi, dan perluasan kerja;
c. menyiapkan bahan penelaahan dan analisis kelembagaan, penyusunan rumusan tugas dan fungsi serta evaluasi dan pemantauan organisasi unit Sekretariat Jenderal, Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas, Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja, Atase Teknis Bidang Ketenagakerjaan serta Unit Pelaksana Teknis Pusat bidang pelatihan tenaga kerja, pelatihan transmigrasi, dan perluasan kerja; dan
d. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
39
Pasal 128
Subbagian Kelembagaan II mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penelaahan dan analisis kelembagaan, penyusunan rumusan tugas dan fungsi serta evaluasi dan pemantauan organisasi unit Badan Penelitian, Pengembangan, dan Informasi, Direktorat Jenderal Pembinaan Pembangunan Kawasan Transmigrasi, Direktorat Jenderal Pembinaan Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi, Staf Ahli Menteri, dan Staf Khusus Menteri serta Unit Pelaksana Teknis Pusat bidang pengkajian dan penerapan teknik produksi ketransmigrasian.
Pasal 129
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 128, Subbagian Kelembagaan II menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan penelaahan dan analisis kelembagaan, penyusunan rumusan tugas dan fungsi organisasi unit Badan Penelitian, Pengembangan, dan Informasi, Direktorat Jenderal Pembinaan Pembangunan Kawasan Transmigrasi, Direktorat Jenderal Pembinaan Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi, Staf Ahli Menteri, dan Staf Khusus Menteri serta Unit Pelaksana Teknis Pusat bidang pengkajian dan penerapan teknik produksi ketransmigrasian;
b. penyiapan bahan evaluasi dan pemantauan organisasi unit Badan Penelitian, Pengembangan, dan Informasi, Direktorat Jenderal Pembinaan Pembangunan Kawasan Transmigrasi, Direktorat Jenderal Pembinaan Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi, Staf Ahli Menteri, dan Staf Khusus Menteri serta Unit Pelaksana Teknis Pusat bidang pengkajian dan penerapan teknik produksi ketransmigrasian;
c. pengumpulan dan pengolahan data penelaahan dan analisis kelembagaan, penyusunan rumusan tugas dan fungsi serta evaluasi dan pemantauan organisasi unit Badan Penelitian, Pengembangan dan Informasi, Direktorat Pembinaan Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi, Direktorat Jenderal Pembinaan Penyiapan Permukiman dan Penempatan Transmigrasi, Staf Ahli Menteri dan Staf Khusus Menteri dan Unit Pelaksana Teknis Pusat bidang pengkajian dan penerapan teknik produksi ketransmigrasian; dan
d. penyusunan bahan penelaahan dan analisis kelembagaan, penyusunan rumusan tugas dan fungsi serta evaluasi dan pemantauan organisasi unit Badan Penelitian, Pengembangan dan Informasi, Direktorat Pembinaan Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi, Direktorat Jenderal Pembinaan Penyiapan Permukiman dan Penempatan Transmigrasi, Staf Ahli Menteri dan Staf Khusus Menteri dan Unit Pelaksana Teknis Pusat bidang pengkajian dan penerapan teknik produksi ketransmigrasian.
Pasal 130
Uraian tugas Subbagian Kelembagaan II sebagaimana dimaksud dalam Pasal 128 dan Pasal 129, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan pembinaan, analisis, penilaian, penyusunan rumusan tugas dan fungsi organisasi unit Sekretariat Jenderal, Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas, Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja, Atase Teknis Bidang Ketenagakerjaan serta Unit Pelaksana Teknis Pusat bidang pelatihan tenaga kerja, pelatihan transmigrasi, dan perluasan kerja;
40
b. mengumpulkan dan mengolah data penelaahan dan analisis kelembagaan,
penyusunan rumusan tugas dan fungsi serta evaluasi dan pemantauan organisasi unit Badan Penelitian, Pengembangan dan Informasi, Direktorat Pembinaan Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi, Direktorat Jenderal Pembinaan Penyiapan Permukiman dan Penempatan Transmigrasi, Staf Ahli Menteri dan Staf Khusus Menteri dan Unit Pelaksana Teknis Pusat bidang pengkajian dan penerapan teknik produksi ketransmigrasian;
c. menyiapkan bahan penelaahan dan analisis kelembagaan, penyusunan rumusan tugas dan fungsi serta evaluasi dan pemantauan organisasi unit Badan Penelitian, Pengembangan dan Informasi, Direktorat Pembinaan Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi, Direktorat Jenderal Pembinaan Penyiapan Permukiman dan Penempatan Transmigrasi, Staf Ahli Menteri dan Staf Khusus Menteri dan Unit Pelaksana Teknis Pusat bidang pengkajian dan penerapan teknik produksi ketransmigrasian; dan
d. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 131
Subbagian Kelembagaan III mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penelaahan dan analisis kelembagaan, penyusunan rumusan tugas dan fungsi serta evaluasi dan pemantauan organisasi unit Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja, Direktorat Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Unit Pelaksana Teknis Pusat bidang keselamatan dan kesehatan kerja serta Inspektorat Jenderal, dan Pusat-Pusat di lingkungan Sekretariat Jenderal.
Pasal 132
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 131, Subbagian Kelembagaan III menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan penelaahan dan analisis kelembagaan, penyusunan rumusan tugas dan fungsi organisasi unit Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja, Direktorat Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Unit Pelaksana Teknis Pusat bidang keselamatan dan kesehatan kerja serta Inspektorat Jenderal, dan Pusat-Pusat di lingkungan Sekretariat Jenderal;
b. penyiapan bahan evaluasi dan pemantauan organisasi unit Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja, Direktorat Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Unit Pelaksana Teknis Pusat bidang keselamatan dan kesehatan kerja serta Inspektorat Jenderal, dan Pusat-Pusat di lingkungan Sekretariat Jenderal;
c. pengumpulan dan pengolahan data penelaahan dan analisis kelembagaan, penyusunan rumusan tugas dan fungsi serta evaluasi dan pemantauan organisasi unit Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja, Direktorat Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Unit Pelaksana Teknis Pusat bidang keselamatan dan kesehatan kerja serta Inspektorat Jenderal, dan Pusat-Pusat di lingkungan Sekretariat Jenderal; dan
d. penyusunan bahan penelaahan dan analisis kelembagaan, penyusunan rumusan tugas dan fungsi serta evaluasi dan pemantauan organisasi unit Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja, Direktorat Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Unit Pelaksana Teknis Pusat bidang keselamatan dan kesehatan kerja serta Inspektorat Jenderal, dan Pusat-Pusat di lingkungan Sekretariat Jenderal.
41
Pasal 133
Uraian tugas Subbagian Kelembagaan III sebagaimana dimaksud dalam Pasal 131 dan Pasal 132, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan pembinaan, analisis, penilaian, penyusunan rumusan tugas dan fungsi organisasi unit Badan Penelitian, Pengembangan dan Informasi, Direktorat Pembinaan Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi, Direktorat Jenderal Pembinaan Penyiapan Permukiman dan Penempatan Transmigrasi, Staf Ahli Menteri dan Staf Khusus Menteri dan Unit Pelaksana Teknis Pusat bidang pengkajian dan penerapan teknik produksi ketransmigrasian;
b. mengumpulkan dan mengolah data penelaahan dan analisis kelembagaan, penyusunan rumusan tugas dan fungsi serta evaluasi dan pemantauan organisasi unit Badan Penelitian, Pengembangan dan Informasi, Direktorat Pembinaan Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi, Direktorat Jenderal Pembinaan Penyiapan Permukiman dan Penempatan Transmigrasi, Staf Ahli Menteri dan Staf Khusus Menteri dan Unit Pelaksana Teknis Pusat bidang pengkajian dan penerapan teknik produksi ketransmigrasian;
c. menyiapkan bahan penelaahan dan analisis kelembagaan, penyusunan rumusan tugas dan fungsi serta evaluasi dan pemantauan organisasi unit Badan Penelitian, Pengembangan dan Informasi, Direktorat Pembinaan Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi, Direktorat Jenderal Pembinaan Penyiapan Permukiman dan Penempatan Transmigrasi, Staf Ahli Menteri dan Staf Khusus Menteri dan Unit Pelaksana Teknis Pusat bidang pengkajian dan penerapan teknik produksi ketransmigrasian; dan
d. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 134
Bagian Ketatalaksanaan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penelaahan, analisis, menyusun sistem dan prosedur, akuntabilitas kinerja, pelayanan publik, dan analisis jabatan di lingkungan Kementerian.
Pasal 135
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 134, Bagian Ketatalaksanaan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan penelaahan, analisis dan penyusunan sistem dan prosedur; b. penyiapan penelaahan, analisis dan penyusunan akuntabilitas kinerja; dan c. penyiapan penelaahan, analisis dan penyusunan analisis jabatan.
Pasal 136
Uraian tugas Bagian Ketatalaksanaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 134 dan Pasal 135, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan pembinaan, analisis, penilaian, penyusunan sistem dan prosedur, akuntabilitas kinerja, pelayanan publik dan analisis jabatan;
b. menyiapkan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria pembinaan, analisis, penilaian penyusunan sistem dan prosedur, akuntabilitas kinerja, pelayanan publik dan analisis jabatan;
c. menyiapkan penelaahan, analisis dan penyusunan sistem dan prosedur di lingkungan Kementerian;
d. menyiapkan penelaahan, analisis dan penyusunan akuntabilitas kinerja; e. menyiapkan penelaahan, analisis dan penyusunan analisis jabatan di lingkungan
Kementerian; f. menyusun konsep LAKIP di lingkungan Kementerian; g. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, Semester dan Tahunan Bagian; dan h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
42
Pasal 137
Bagian Ketatalaksanaan terdiri atas:
a. Subbagian Sistem dan Prosedur;
b. Subbagian Akuntabilitas Kinerja; dan
c. Subbagian Analisis Jabatan.
Pasal 138
Subbagian Sistem dan Prosedur mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan dan pelaksanaan sistem dan prosedur kerja serta tata hubungan kerja dan pelaksanaan pelayanan publik di lingkungan Kementerian.
Pasal 139
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 138, Subbagian Sistem dan Prosedur menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan analisis, telaahan sistem dan prosedur kerja, juklak dan juknis di Lingkungan Kementerian;
b. penyiapan bahan penyusunan dan penyempurnaan sistem dan prosedur kerja, juklak dan juknis di Lingkungan Kementerian;
c. penyiapan bahan bimbingan pelaksanaan sistem dan prosedur kerja, juklak dan juknis di Lingkungan Kementerian;
d. pengumpulan dan pengolahan data penyusunan dan pelaksanaan sistem dan prosedur kerja serta tata hubungan kerja dan pelaksanaan pelayanan publik di lingkungan Kementerian; dan
e. penyusunan bahan pelaksanaan sistem dan prosedur kerja serta tata hubungan kerja dan pelaksanaan pelayanan publik di lingkungan Kementerian.
Pasal 140
Uraian tugas Subbagian Sistem dan Prosedur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 138 dan Pasal 139, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan analisis, telaahan sistem dan prosedur kerja, juklak dan juknis di Lingkungan Kementerian;
b. menyiapkan bahan penyusunan dan penyempurnaan sistem dan prosedur kerja, juklak dan juknis di Lingkungan Kementerian;
c. menyiapkan bahan bimbingan pelaksanaan sistem dan prosedur kerja, juklak dan juknis di Lingkungan Kementerian;
d. mengumpulkan dan mengolah data penyusunan dan pelaksanaan sistem dan prosedur kerja serta tata hubungan kerja dan pelaksanaan pelayanan publik di lingkungan Kementerian;
e. menyusun bahan pelaksanaan sistem dan prosedur kerja serta tata hubungan kerja dan pelaksanaan pelayanan publik di lingkungan Kementerian; dan
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 141
Subbagian Akuntabilitas Kinerja mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan evaluasi dan pelaksanaan akuntabilitas kinerja serta budaya kerja di lingkungan Kementerian.
43
Pasal 142
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 141, Subbagian Akuntabilitas Kinerja menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan dan menyusun SAKIP/LAKIP di Lingkungan Kementerian; b. penyiapan bahan dan pengkoordinasian penetapan kinerja Setjen; c. pengumpulan dan pengolahan data evaluasi dan pelaksanaan akuntabilitas
kinerja serta budaya kerja di lingkungan Kementerian; dan d. penyusunan bahan evaluasi dan pelaksanaan akuntabilitas kinerja serta budaya
kerja di lingkungan Kementerian.
Pasal 143
Uraian tugas Subbagian Akuntabilitas Kinerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 141 dan Pasal 142, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan SAKIP/LAKIP di Lingkungan Kementerian; b. menyiapkan bahan koordinasi penetapan kinerja Setjen; c. mengumpulkan dan mengolah data evaluasi dan pelaksanaan akuntabilitas
kinerja serta budaya kerja di lingkungan Kementerian; d. menyusun bahan evaluasi dan pelaksanaan akuntabilitas kinerja serta budaya
kerja di lingkungan Kementerian; e. menyiapkan bahan koordinasi untuk penyiapan bahan LAKIP Kementerian; dan f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 144
Subbagian Analisis Jabatan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan analisis jabatan dan pemanfaatan analisis jabatan di lingkungan Kementerian.
Pasal 145
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 144, Subbagian Analisis Jabatan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan analisis jabatan di Lingkungan Kementerian; b. penyiapan bahan informasi jabatan di Lingkungan Kementerian; c. penyiapan bahan evaluasi penilaian jabatan di Lingkungan Kementerian; d. pengumpulan dan pengolahan data analisis jabatan dan pemanfaatan analisis
jabatan di lingkungan Kementerian; dan e. penyusunan bahan analisis jabatan dan pemanfaatan analisis jabatan di
lingkungan Kementerian.
Pasal 146
Uraian tugas Subbagian Analisis Jabatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 144 dan Pasal 145, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan analisis jabatan di Lingkungan Kementerian; b. menyiapkan bahan informasi jabatan di Lingkungan Kementerian; c. menyiapkan bahan evaluasi penilaian jabatan di Lingkungan Kementerian; d. mengumpulkan dan mengolah data analisis jabatan dan pemanfaatan analisis
jabatan di lingkungan Kementerian; e. menyiapkan bahan analisis jabatan dan pemanfaatan analisis jabatan di
lingkungan Kementerian; dan f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
44
Pasal 147
Bagian Perencanaan dan Pengembangan Pegawai mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perencanaan dan pengembangan karir, Informasi kepegawaian, rekrutmen pegawai, penyiapan calon atase teknis bidang ketenagakerjaan, pendidikan dan pelatihan pegawai, administrasi jabatan fungsional, serta disiplin dan kesejahteraan pegawai dan peraturan kepegawaian.
Pasal 148
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 147, Bagian Perencanaan dan Pengembangan Pegawai menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perencanaan kepegawaian, pendidikan dan pelatihan pegawai, rekrutmen pegawai, calon atase teknis bidang ketenagakerjaan, dan informasi kepegawaian;
b. penyiapan analisis kebutuhan peserta pendidikan dan pelatihan pegawai, ujian dinas dan ujian penyesuaian kenaikan pangkat serta pembinaan jabatan fungsional; dan
c. penyiapan pelaksanaan disiplin dan kesejahteraan pegawai serta peraturan kepegawaian.
Pasal 149
Uraian tugas Bagian Perencanaan dan Pengembangan Pegawai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 147 dan Pasal 148, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan kebijakan perencanaan dan pengembangan karir, informasi kepegawaian, rekrutmen pegawai, penyiapan pegawai, atase ketenagakerjaan, pendidikan dan pelatihan pegawai, pembinaan jabatan fungsional serta disiplin pegawai, kesejahteraan dan peraturan kepegawaian;
b. menyiapkan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria perencanaan dan pengembangan karir, informasi kepegawaian, rekrutmen pegawai, penyiapan pegawai, atase ketenagakerjaan, pendidikan dan pelatihan pegawai, pembinaan jabatan fungsional serta disiplin pegawai, kesejahteraan dan peraturan kepegawaian;
c. menyiapkan perencanaan kepegawaian, pendidikan dan pelatihan pegawai, rekrutmen pegawai, calon atase teknis bidang ketenagakerjaan, dan informasi kepegawaian di Lingkungan Kementerian;
d. menyiapkan analisis kebutuhan peserta pendidikan dan pelatihan pegawai, ujian dinas dan ujian penyesuaian kenaikan pangkat serta pembinaan jabatan fungsional di Lingkungan Kementerian; dan
e. menyiapkan pelaksanaan disiplin dan kesejahteraan pegawai serta peraturan kepegawaian di Lingkungan Kementerian;
f. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, Semester dan Tahunan Bagian; g. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Bagian; dan h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 150
Bagian Perencanaan dan Pengembangan Pegawai terdiri atas:
a. Subbagian Perencanaan dan Informasi Kepegawaian; b. Subbagian Pengembangan Karir Pegawai; dan c. Subbagian Disiplin dan Kesejahteraan Pegawai.
45
Pasal 151
Subbagian Perencanaan dan Informasi Kepegawaian mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan perencanaan pegawai, seleksi untuk pengadaan pegawai, calon atase teknis bidang ketenagakerjaan dan informasi kepegawaian.
Pasal 152
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 151, Subbagian Perencanaan dan Informasi Kepegawaian menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perencanaan pegawai, seleksi dan pengadaan pegawai; b. penyiapan bahan perencanaan pendidikan dan pelatihan pegawai; c. penyiapan bahan penyusunan informasi pegawai; d. pengumpulan dan pengolahan data perencanaan pegawai, seleksi untuk
pengadaan pegawai dan informasi pegawai di Lingkungan Kementerian; e. pengumpulan dan pengolahan data calon atase teknis bidang ketenagakerjaan; f. penyiapan bahan perencanaan pegawai, seleksi dan pengadaan pegawai; g. penyiapan bahan perencanan pedidikan pelatihan pegawai; dan h. penyiapan bahan penyusunan informasi pegawai.
Pasal 153
Uraian tugas Subbagian Perencanaan dan Informasi Kepegawaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 151 dan Pasal 152, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perencanaan pegawai, seleksi untuk pengadaan pegawai, pendidikan dan pelatihan pegawai serta informasi pegawai;
b. menyiapkan bahan perencanaan pegawai, seleksi dan pengadaan pegawai di Lingkungan Kementerian;
c. menyiapkan bahan kegiatan dan anggaran Subbagian Perencanaan dan Informasi Kepegawaian;
d. melaksanakan kegiatan Subbagian Perencanaan dan Informasi Kepegawaian; dan
e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 154
Subbagian Pengembangan Karir Pegawai mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan analisis kebutuhan pengembangan karir pegawai, seleksi pegawai untuk pendidikan dan pelatihan, ujian dinas dan ujian penyesuaian kenaikan pangkat.
Pasal 155
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 154, Subbagian Pengembangan Karir Pegawai menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perencanaan pengembangan karier pegawai; b. penyiapan bahan pengadministrasian pegawai; c. penyiapan bahan seleksi pendidikan dan pelatihan pegawai. d. penyiapan bahan analisis kebutuhan pengembangan karir pegawai; e. penyiapan bahan seleksi pegawai untuk pendidikan dan pelatihan; dan f. penyiapan bahan ujian dinas dan ujian penyesuaian kenaikan pangkat.
46
Pasal 156
Uraian tugas Subbagian Pengembangan Karir Pegawai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 154 dan Pasal 155, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan pengembangan karier pegawai dan jabatan fungsional; b. menyiapkan bahan perencanaan pengembangan karier pegawai,
pengadministrasian pegawai, serta seleksi pendidikan dan pelatihan pegawai; c. menyiapkan bahan penyusunan Laporan Bulanan, Triwulan, Semester dan
Tahunan Bagian; dan d. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 157
Subbagian Disiplin dan Kesejahteraan Pegawai mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan bimbingan mental dan disiplin pegawai, kesejahteraan pegawai dan peraturan kepegawaian.
Pasal 158
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 157, Subbagian Disiplin dan Kesejahteraan Pegawai menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan pembinaan disiplin, mental dan kesejahteraan pegawai; b. penyiapan bahan penyusunan peraturan perundang-undangan kepegawaian; c. penyiapan bahan sosialisasi peraturan perundang-undangan kepegawaian. d. penyiapan bahan bimbingan mental dan disiplin pegawai; e. penyiapan bahan kesejahteraan pegawai; dan f. penyiapan bahan peraturan kepegawaian.
Pasal 159
Uraian tugas Subbagian Disiplin dan Kesejahteraan Pegawai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 157 dan Pasal 158, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan pembinaan mental dan disiplin pegawai serta sosialisasi peraturan perundang-undangan kepegawaian;
b. menyiapkan bahan pengurusan Taperum, Taspen, Askes, Karpeg, Karis dan Karsu pegawai;
c. menyiapkan bahan pengurusan penghargaan, cuti, pemeriksaan kesehatan pegawai;
d. menyiapkan bahan pembekalan, dan persiapan pensiun pegawai; e. menyiapkan bahan rancangan Permenakertrans/Surat Edaran di bidang
Kepegawaian; f. menyiapkan bahan bimbingan mental dan disiplin pegawai, kesejahteraan
pegawai serta peraturan kepegawaian; dan g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 160
Bagian Mutasi Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan urusan administrasi mutasi kepegawaian dan rumah tangga Biro.
Pasal 161 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 160, Bagian Mutasi Kepegawaian menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan pelaksanaan pengangkatan, kepangkatan serta pemindahan pegawai;
47
b. penyiapan pelaksanaan pemberhentian dan pemensiunan pegawai; c. penyiapan pelaksanaan pembebasan jabatan; dan d. urusan tata usaha dan rumah tangga Biro.
Pasal 162
Uraian tugas Bagian Mutasi Kepegawaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 160 dan Pasal 161, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan kebijakan pelaksanaan pengangkatan, kepangkatan serta pemindahan pegawai, pemberhentian dan pemensiunan pegawai;
b. menyiapkan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria pelaksanaan pengangkatan, kepangkatan serta pemindahan pegawai, pemberhentian dan pemensiunan pegawai;
c. melaksanakan urusan tata usaha dan rumah tangga Biro; d. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, Semester dan Tahunan Bagian; e. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Bagian; dan f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 163
Bagian Mutasi Kepegawaian terdiri atas:
a. Subbagian Mutasi Pegawai I; b. Subbagian Mutasi Pegawai II; dan c. Subbagian Tata Usaha Biro.
Pasal 164
Subbagian Mutasi Pegawai I mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pengangkatan calon pegawai negeri sipil dan pegawai negeri sipil, pengangkatan, pemindahan, pembebasan, pemberhentian dalam dan dari jabatan, kepangkatan, pemberhentian dan pemensiunan serta penggajian di lingkungan Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas, Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja, Inspektorat Jenderal, dan Badan Penelitian, Pengembangan, dan Informasi.
Pasal 165
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Pasal 164, Subbagian Mutasi Pegawai I menyelengarakan fungsi:
a. penyiapan bahan pengangkatan dalam jabatan struktural, fungsional, non struktural kepangkatan, penggaijian, pemberhentian, pemensiunan pada Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas, Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja, Inspektorat Jenderal dan Badan Penelitian, Pengembangan dan Informasi;
b. penyiapan pelaksanaan pelantikan pejabat struktural dan fungsional; dan c. penyiapan bahan pengangkatan calon pegawai negeri sipil dan pegawai negeri
sipil, pengangkatan, pemindahan, pembebasan, pemberhentian dalam dan dari jabatan, kepangkatan, pemberhentian dan pemensiunan serta penggajian di lingkungan Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas, Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja, Inspektorat Jenderal, dan Badan Penelitian, Pengembangan, dan Informasi.
48
Pasal 166
Uraian tugas Subbagian Mutasi Pegawai I sebagaimana dimaksud dalam Pasal 164 dan Pasal 165, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan pengangkatan dalam jabatan struktural, fungsional, non struktural, kepangkatan, penganggkatan, pemberhentian, pemensiunan di lingkungan Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas, Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja, Inspektorat Jenderal dan Badan Penelitian, Pengembangan dan Informasi;
b. menyiapkan pelaksanaan pelantikan pejabat struktural dan fungsional; c. menyiapkan bahan pengangkatan calon pegawai negeri sipil dan pegawai negeri
sipil, pengangkatan, pemindahan, pembebasan, pemberhentian dalam dan dari jabatan, kepangkatan, pemberhentian dan pemensiunan serta penggajian di lingkungan Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas, Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja, Inspektorat Jenderal, dan Badan Penelitian, Pengembangan, dan Informasi;
d. menyiapkan pelaksanaan pelantikan dan sumpah PNS; dan e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 167
Subbagian Mutasi Pegawai II mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pengangkatan calon pegawai negeri sipil dan pegawai negeri sipil, pengangkatan, pemindahan, pembebasan, pemberhentian dalam dan dari jabatan, kepangkatan, pemberhentian dan pemensiunan serta penggajian di lingkungan Sekretariat Jenderal, Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja, Direktorat Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan, Direktorat Jenderal Pembinaan Pembangunan Kawasan Transmigrasi, dan Direktorat Jenderal Pembinaan Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi.
Pasal 168
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 167, Subbagian Mutasi Pegawai II menyelengarakan fungsi:
a. penyiapan bahan pengangkatan dalam jabatan struktural, fungsional, non struktural kepangkatan, penggaijian, pemberhentian, pemensiunan pada Sekretariat Jenderal, Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja, Direktorat Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan, Direktorat Jenderal Pembinaan Penyiapan Permukiman dan Penempatan Transmigrasi serta Direktorat Jenderal Pembinaan Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi;
b. penyiapan pelaksanaan pelantikan pejabat struktural dan fungsional; dan c. penyiapan bahan pengangkatan calon pegawai negeri sipil dan pegawai negeri
sipil, pengangkatan, pemindahan, pembebasan, pemberhentian dalam dan dari jabatan, kepangkatan, pemberhentian dan pemensiunan serta penggajian di lingkungan Sekretariat Jenderal, Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja, Direktorat Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan, Direktorat Jenderal Pembinaan Pembangunan Kawasan Transmigrasi, dan Direktorat Jenderal Pembinaan Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi.
49
Pasal 169
Uraian tugas Subbagian Mutasi Pegawai II sebagaimana dimaksud dalam Pasal 167 dan Pasal 168, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan pengangkatan dalam jabatan struktural, fungsional, non struktural, kepangkatan, pengangkatan, pemberhentian, pemensiunan di Sekretariat Jenderal, Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja, Direktorat Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan, Direktorat Jenderal Pembinaan Penyiapan Permukiman dan Penempatan Transmigrasi serta Direktorat Jenderal Pembinaan Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi;
b. menyiapkan pelaksanaan pelantikan dan sumpah PNS; c. penyiapan bahan pengangkatan calon pegawai negeri sipil dan pegawai negeri
sipil, pengangkatan, pemindahan, pembebasan, pemberhentian dalam dan dari jabatan, kepangkatan, pemberhentian dan pemensiunan serta penggajian di lingkungan Sekretariat Jenderal, Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja, Direktorat Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan, Direktorat Jenderal Pembinaan Pembangunan Kawasan Transmigrasi, dan Direktorat Jenderal Pembinaan Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi;
d. menyiapkan pelaksanaan pelantikan pejabat struktural dan fungsional; dan e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 170
Subbagian Tata Usaha Biro mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana program dan anggaran, kepegawaian, keuangan, ketatausahaan, dan rumah tangga Biro.
Pasal 171
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 170, Subbagian Tata Usaha Biro menyelengarakan fungsi:
a. penyiapan penyusunan rencana program dan anggaran Biro; b. pengurusan administrasi kepegawaian Biro; c. penyiapan administrasi keuangan Biro; d. penyiapan dan pelaksanaan ketatausahaan Biro; dan e. pelaksanaan urusan rumah tangga Biro.
Pasal 172
Uraian tugas Subbagian Tata Usaha Biro sebagaimana dimaksud dalam Pasal 163 dan Pasal 164, antara lain sebagai berikut:
a. mengkoordinasikan penyusunan bahan Renstra Biro; b. mengkoordinasikan penyusunan bahan Renja Biro; c. mengkoordinasikan penyusunan bahan Program dan Anggaran (RKA-KL) Biro; d. mengkoordinasikan penyusunan bahan RKT Biro; e. mengkoordinasikan penyusunan bahan Penetapan Kinerja Biro; f. mengkoordinasikan penyusunan bahan Program Kerja dan Renlakgiat Biro; g. melaksanakan urusan administrasi kepegawaian Biro; h. melaksanakan pengelolaan urusan keuangan Biro; i. melaksanakan pengelolaan perpustakaan Biro; j. melaksanakan administrasi persuratan dan kearsipan Biro; k. melaksanakan penatausahaan barang milik negara (BMN); l. melaksanakan tata usaha dan rumah tangga Biro; m. menyusun laporan bulanan, triwulan, semester dan tahunan Biro;
50
n. mengkoordinasikan dan melaksanakan penyusunan LAKIP Biro; dan o. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Bagian Keempat
Biro Hukum
Pasal 173
Biro Hukum mempunyai tugas melaksanakan koordinasi, penelaahan dan perancangan peraturan perundang-undangan, penelaahan dan evaluasi konvensi internasional, bantuan, dokumentasi dan informasi hukum.
Pasal 174
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 173, Biro Hukum menyelenggarakan fungsi:
a. penelaahan peraturan perundang-undangan; b. koordinasi dan analisis perumusan rancangan peraturan perundang-undangan; c. pemberian penyuluhan, konsultasi, pertimbangan dan bantuan hukum,
dokumentasi dan informasi hukum; d. penelaahan dan evaluasi konvensi internasional; dan e. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Biro.
Pasal 175
Uraian tugas Biro Hukum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 173 dan Pasal 174, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun Renstra Biro; b. menyusun Renja K/L Biro; c. menyusun RKA-KL Biro; d. menyusun RKT Biro; e. menyusun Penetapan Kinerja Biro; f. menyusun Program Kerja dan Renlakgiat Biro; g. mengkoordinasikan penelaahan, perancangan peraturan perundang-undangan,
bantuan, dokumentasi dan informasi hukum; h. melaksanakan kegiatan penelaahan, perancangan peraturan perundang-
undangan, bantuan, dokumentasi dan informasi hukum serta penelaahan evaluasi konvensi internasional;
i. merumuskan konsep kebijakan dan menyusun standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur penelaahan, perancangan peraturan perundang-undangan, bantuan, dokumentasi dan informasi hukum serta penelaahan evaluasi konvensi internasional;
j. mengkoordinasikan dan melaksanakan penelaahan dan analisis peraturan perundang-undangan, konvensi internasional serta evaluasi pelaksanaan konvensi yang telah diratifikasi;
k. mengkoordinasikan dan melaksanakan penyiapan analisis dan penyusunan perancangan peraturan perundang-undangan bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian;
l. mengkoordinasikan dan melaksanakan penyiapan penyuluhan, pemberian pertimbangan, pembelaan, bantuan dan konsultasi hukum serta penyelenggaraan jaringan dokumentasi dan informasi hukum;
m. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, Semester dan Tahunan Biro; n. menyusun LAKIP Biro; o. melaksanakan urusan tata usaha dan rumah tangga Biro; dan p. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
51
Pasal 176
Biro Hukum terdiri atas:
a. Bagian Penelaahan Hukum dan Konvensi Internasional; b. Bagian Perancangan Peraturan Perundang-Undangan I; c. Bagian Perancangan Peraturan Perundang-Undangan II; dan d. Bagian Penyuluhan dan Bantuan Hukum.
Pasal 177
Bagian Penelaahan Hukum dan Konvensi Internasional mempunyai tugas melaksanakan penelaahan dan analisis peraturan perundangan-undangan, konvensi internasional serta evaluasi pelaksanaan konvensi yang telah diratifikasi.
Pasal 178
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 177, Bagian Penelaahan Hukum dan Konvensi Internasional menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan penelaahan peraturan perundangan-undangan dan konvensi internasional;
b. penyiapan evaluasi pelaksanaan konvensi yang telah diratifikasi; dan c. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Biro.
Pasal 179
Uraian tugas Bagian Penelaahan Hukum dan Konvensi Internasional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 177 dan Pasal 178, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan perumusan kebijakan di bidang penelaahan hukum dan konvensi internasional;
b. mengkoordinasikan penelaahan, perancangan peraturan perundang-undangan, bantuan, dokumentasi dan informasi hukum;
c. melaksanakan kegiatan penelaahan, perancangan peraturan perundang-undangan, bantuan, dokumentasi dan informasi hukum serta penelaahan evaluasi konvensi internasional.
d. menyiapkan perumusan kebijakan di bidang penelaahan hukum dan konvensi internasional;
e. mengkoordinasikan dan melaksanakan penelaahan peraturan perundang-undangan bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian;
f. mengkoordinasikan dan melaksanakan kegiatan penelaahan konvensi internasional dan konvensi PBB;
g. menyiapkan bahan laporan konvensi internasional dan konvensi PBB h. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, Semester dan Tahunan Bagian; i. melaksanakan urusan tata usaha dan rumah tangga Biro; j. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Bagian; dan k. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 180
Bagian Penelaahan Hukum dan Konvensi Internasional terdiri atas:
a. Subbagian Penelaahan Hukum; b. Subbagian Evaluasi Konvensi Internasional; dan c. Subbagian Tata Usaha Biro.
52
Pasal 181
Subbagian Penelaahan Hukum mempunyai tugas melakukan penyiapan penyusunan bahan penelaahan hukum, koordinasi dan penyiapan penyusunan bahan hukum dan konvensi internasional.
Pasal 182
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 181, Subbagian Penelaahan Hukum menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan penyusunan bahan penelaahan hukum; dan b. penyiapan koordinasi dan penyusunan bahan hukum dan konvensi internasional.
Pasal 183
Uraian tugas Subbagian Penelaahan Hukum sebagaimana dimaasud dalam Pasal 181 dan Pasal 182, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan penelaahan hukum dan peraturan perundang-undangan; b. menyiapkan bahan koordinasi dengan instansi terkait terhadap penelaahan
Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) dan Peraturan Daerah (Perda) c. menyiapkan bahan koordinasi dan penyusunan bahan hukum dan konvensi
internasional; dan d. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 184
Subbagian Evaluasi Konvensi Internasional mempunyai tugas melakukan koordinasi dan penyiapan penyusunan bahan peraturan perundang-undangan dan evaluasi konvensi internasional.
Pasal 185
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 184, Subbagian Evaluasi Konvensi Internasional menyelenggarakan fungsi:
a. pengkoordinasian dan penyiapan penyusunan bahan rancangan peraturan perundang-undangan ratifikasi konvensi internasional;
b. penyiapan evaluasi konvensi internasional; dan c. penyiapan koordinasi evaluasi konvensi internasional
Pasal 186
Uraian tugas Subbagian Evaluasi Konvensi Internasional sebagaimana dimakasud dalam Pasal 184 dan Pasal 185, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan evaluasi konvensi internasional; b. menyiapkan bahan koordinasi penyusunan bahan peraturan perundang-
undangan dan konvensi internasional; c. menyiapkan bahan koordinasi penyusunan bahan evaluasi konvensi
internasional; dan d. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 187
Subbagian Tata Usaha Biro mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana program dan anggaran, kepegawaian, keuangan, ketatausahaan, dan rumah tangga Biro.
53
Pasal 188
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 187, Subbagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan penyusunan rencana program dan anggaran Biro; b. pengurusan administrasi kepegawaian Biro; c. penyiapan administrasi keuangan Biro; d. penyiapan dan pelaksanaan ketatausahaan Biro; dan e. pelaksanaan urusan rumah tangga Biro.
Pasal 189
Uraian tugas Subbagian Tata Usaha Biro sebagaimana dimaksud dalam Pasal 187 dan Pasal 188, antara lain sebagai berikut:
a. mengkoordinasikan penyusunan bahan Renstra Biro; b. mengkoordinasikan penyusunan bahan Renja Biro; c. mengkoordinasikan penyusunan bahan Program dan Anggaran (RKA-KL) Biro; d. mengkoordinasikan penyusunan bahan RKT Biro; e. mengkoordinasikan penyusunan bahan Penetapan Kinerja Biro; f. mengkoordinasikan penyusunan bahan Program Kerja dan Renlakgiat Biro; g. melaksanakan urusan administrasi kepegawaian Biro; h. melaksanakan pengelolaan urusan keuangan Biro; i. melaksanakan pengelolaan perpustakaan Biro; j. melaksanakan administrasi persuratan dan kearsipan Biro; k. melaksanakan penatausahaan barang milik negara (BMN); l. melaksanakan tata usaha dan rumah tangga Biro; m. menyusun laporan bulanan, triwulan, semester dan tahunan Biro; n. mengkoordinasikan dan melaksanakan penyusunan LAKIP Biro; dan o. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 190
Bagian Perancangan Peraturan Perundang-undangan I mempunyai tugas melaksanakan penyiapan analisa dan penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan bidang pembinaan hubungan industrial dan jaminan sosial tenaga kerja, pengawasan ketenagakerjaan serta ketransmigrasian.
Pasal 191
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 190, Bagian Perancangan Peraturan Perundang-undangan I menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan di bidang hubungan industrial dan jaminan sosial tenaga kerja;
b. penyiapan penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan di bidang pengawasan ketenagakerjaan; dan
c. penyiapan penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan di bidang ketransmigrasian.
Pasal 192
Uraian tugas Bagian Perancangan Peraturan Perundang-Undangan I sebagaimana dimaksud dalam Pasal 190 dan Pasal 191, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan perancangan peraturan perundang-undangan bidang hubungan industrial dan jaminan sosial tenaga kerja dan pengawasan ketenagakerjaan;
54
b. menyiapkan bahan perancangan peraturan perundang-undangan bidang hubungan industrial dan jaminan sosial tenaga kerja dan pengawasan ketenagakerjaan serta ketransmigrasian;
c. mengkoordinasikan penyiapan perumusan kebijakan dan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria perancangan peraturan perundang-undangan bidang hubungan industrial dan jaminan sosial tenaga kerja dan pengawasan ketenagakerjaan serta ketransmigrasian;
d. melakukan koordinasi dengan unit teknis dan instansi terkait dalam penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan bidang hubungan industrial dan jaminan sosial tenaga kerja dan pengawasan ketenagakerjaan serta ketransmigrasian;
e. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, Semester dan Tahunan Bagian; f. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Bagian; dan g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 193
Bagian Perancangan Peraturan Perundang-undangan I terdiri atas:
a. Subbagian Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja; b. Subbagian Pengawasan Ketenagakerjaan; dan c. Subbagian Ketransmigrasian.
Pasal 194
Subbagian Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan di bidang hubungan industrial dan jaminan sosial tenaga kerja.
Pasal 195
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 194, Subbagian Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan koordinasi bidang hubungan industrial dan jaminan sosial tenaga kerja; dan
b. penyiapan bahan rancangan peraturan perundang-undangan bidang hubungan industrial dan jaminan sosial tenaga kerja.
Pasal 196
Uraian tugas Subbagian Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja sebagaimana dimakasud dalam Pasal 194 dan Pasal 195, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan bidang hubungan industrial dan jaminan sosial tenaga kerja;
b. menyiapkan bahan koordinasi dengan unit teknis dan instansi terkait dalam penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan bidang hubungan industrial dan jaminan sosial tenaga kerja; dan
c. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 197
Subbagian Pengawasan Ketenagakerjaan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan di bidang pengawasan ketenagakerjaan.
55
Pasal 198
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 197, Subbagian Pengawasan Ketenagakerjaan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan koordinasi bidang pengawasan ketenagakerjaan; dan b. penyiapan bahan penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan bidang
pengawasan ketenagakerjaan.
Pasal 199
Uraian tugas Subbagian Pengawasan Ketenagakerjaan sebagaimana dimakasud dalam Pasal 197 dan Pasal 198, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan di bidang pengawasan ketenagakerjaan;
b. menyiapkan bahan koordinasi dengan unit teknis dan instansi terkait dalam penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan bidang pengawasan ketenagakerjaan; dan
c. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 200
Subbagian Ketransmigrasian mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan di bidang ketransmigrasian.
Pasal 201
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 200, Subbagian Ketransmigrasian menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan koordinasi bidang Ketransmigrasian; dan b. penyiapan bahan penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan bidang
Ketransmigrasian.
Pasal 202
Uraian tugas Subbagian Ketransmigrasian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 200 dan Pasal 201, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan di bidang ketransmigrasian;
b. melakukan koordinasi dengan unit teknis dan instansi terkait dalam penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan bidang ketransmigrasian; dan
c. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 203
Bagian Perancangan Peraturan Perundang-undangan II mempunyai tugas melaksanakan penyiapan analisa dan penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan bidang pelatihan dan produktivitas, penempatan tenaga kerja, kesekretariatan, penelitian, pengembangan, dan informasi serta pengawasan intern.
Pasal 204
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 203, Bagian Perancangan Peraturan Perundang-undangan II menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan di bidang pelatihan dan produktivitas;
56
b. penyiapan penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan di bidang penempatan tenaga kerja; dan
c. penyiapan penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan di bidang kesekretariatan, penelitian, pengembangan, dan informasi serta pengawasan intern.
Pasal 205
Uraian tugas Bagian Perancangan Peraturan Perundang-Undangan II sebagaimana dimaksud dalam Pasal 203 dan Pasal 204, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan perancangan peraturan perundang-undangan bidang pelatihan dan produktivitas, penempatan tenaga kerja, kesekretariatan, penelitian, pengembangan, dan informasi serta pengawasan intern;
b. menyiapkan bahan perancangan peraturan perundang-undangan bidang pelatihan dan produktivitas, penempatan tenaga kerja, kesekretariatan, penelitian, pengembangan, dan informasi serta pengawasan intern;
c. mengkoordinasikan penyiapan perumusan kebijakan dan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria perancangan peraturan perundang-undangan bidang pelatihan dan produktivitas, penempatan tenaga kerja, kesekretariatan, penelitian, pengembangan, dan informasi serta pengawasan intern;
d. melakukan koordinasi dengan unit teknis dan instansi terkait dalam penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan bidang pelatihan dan produktivitas, penempatan tenaga kerja, kesekretariatan, penelitian, pengembangan, dan informasi serta pengawasan intern;
e. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, Semester dan Tahunan Bagian; f. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Bagian; dan g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 206
Bagian Perancangan Peraturan Perundang-undangan II terdiri atas:
a. Subbagian Pelatihan dan Produktivitas Tenaga Kerja; b. Subbagian Penempatan Tenaga Kerja; dan c. Subbagian Kesekretariatan, Penelitian, Pengembangan, dan Informasi serta
Pengawasan Intern.
Pasal 207
Subbagian Pelatihan dan Produktivitas Tenaga Kerja mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan di bidang pelatihan dan produktivitas tenaga kerja.
Pasal 208
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 207, Subbagian Pelatihan dan Produktivitas Tenaga Kerja menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan koordinasi bidang pelatihan dan produktivitas tenaga kerja; dan
b. penyiapan bahan penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan bidang pelatihan dan produktivitas tenaga kerja.
Pasal 209
Uraian tugas Subbagian Pelatihan dan Produktivitas Tenaga Kerja sebagaimana dimakasud dalam Pasal 207 dan Pasal 208, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan bidang pelatihan dan produktivitas tenaga kerja;
57
b. menyiapkan bahan koordinasi dengan unit teknis dan instansi terkait dalam penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan bidang pelatihan dan produktivitas tenaga kerja; dan
c. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 210
Subbagian Penempatan Tenaga Kerja mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan di bidang penempatan tenaga kerja.
Pasal 211
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 210, Subbagian Penempatan Tenaga Kerja menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan koordinasi di bidang penempatan tenaga kerja; dan
b. penyiapan bahan penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan bidang penempatan tenaga kerja.
Pasal 212
Uraian tugas Subbagian Penempatan Tenaga Kerja sebagaimana dimakasud dalam Pasal 210 dan Pasal 211, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan bidang penempatan tenaga kerja;
b. menyiapkan bahan koordinasi dengan unit teknis dan instansi terkait dalam penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan bidang penempatan tenaga kerja; dan
c. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 213
Subbagian Kesekretariatan, Penelitian, Pengembangan, dan Informasi serta Pengawasan Intern mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan di bidang kesekretariatan, penelitian, pengembangan, dan informasi, dan pengawasan intern.
Pasal 214
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 213, Subbagian Kesekretariatan, Penelitian, Pengembangan dan Informasi serta Pengawasan Intern menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan koordinasi bidang kesekretariatan, penelitian, pengembangan dan informasi dan pengawasan intern; dan
b. penyiapan bahan penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan bidang kesekretariatan, penelitian, pengembangan dan informasi dan pengawasan intern.
Pasal 215
Uraian tugas Subbagian Kesekretariatan, Penelitian, Pengembangan dan Informasi serta Pengawasan Intern sebagaimana dimaksud dalam Pasal 213 dan Pasal 214, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan bidang kesekretariatan, penelitian, pengembangan dan informasi serta pengawasan intern;
58
b. menyiapkan bahan koordinasi dengan bagian teknis Sekretariat Jenderal dan instansi terkait dalam penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan bidang kesekretariatan, penelitian, pengembangan dan informasi serta pengawasan intern; dan
c. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 217
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 216, Bagian Penyuluhan dan Bantuan Hukum menyelenggarakan fungsi:
a. pemberian penyuluhan, konsultasi dan pertimbangan hukum; b. pemberian bantuan dan pembelaan hukum; dan c. pelaksanaan jaringan dokumentasi dan informasi hukum.
Pasal 218
Uraian tugas Bagian Penyuluhan dan Bantuan Hukum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 216 dan Pasal 217, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan pemberian penyuluhan, pertimbangan, pembelaan, bantuan dan konsultasi hukum;
b. menyiapkan penyelenggaraan jaringan dokumentasi dan informasi hukum; c. melakukan koordinasi dengan bagian hukum unit teknis, dan instansi terkait
dalam rangka pemberian penyuluhan, pertimbangan, pembelaan, bantuan dan konsultasi hukum serta penyelenggaraan jaringan dokumentasi dan informasi hukum;
d. mewakili Kementerian dalam penyelesaian kasus hukum di Pengadilan Tata Usaha, Pengadilan Negeri, Mahkamah Agung dan Mahkamah Konstitusi;
e. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan dan Tahunan Bagian; f. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Bagian; dan g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 219
Bagian Penyuluhan dan Bantuan Hukum terdiri atas:
a. Subbagian Penyuluhan dan Konsultasi Hukum; b. Subbagian Pembelaan; dan c. Subbagian Dokumentasi dan Informasi Hukum.
Pasal 220
Subbagian Penyuluhan dan Konsultasi Hukum mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyuluhan, pertimbangan dan konsultasi hukum.
Pasal 221
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 220, Subbagian Penyuluhan dan Konsultasi Hukum menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan pemberian penyuluhan, dan konsultasi hukum; dan
b. penyiapan bahan pemberian pertimbangan hukum.
59
Pasal 222
Uraian tugas Subbagian Penyuluhan dan Konsultasi Hukum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 220 dan Pasal 221, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan pemberian penyuluhan, dan konsultansi hukum terhadap semua unsur Kementerian, pelaku usaha, pekerja/buruh, LSM, dan para pemangku kepentingan/stakeholders;
b. menyiapkan bahan pemberian pertimbangan hukum; dan c. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 223
Subbagian Pembelaan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pemberian bantuan dan pembelaan hukum terhadap semua unsur Kementerian.
Pasal 224
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 223, Subbagian Pembelaan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan pemberian bantuan hukum terhadap semua unsur Kementerian; dan
b. penyiapan bahan pemberian pembelaan terhadap semua unsur Kementerian.
Pasal 225
Uraian tugas Subbagian Pembelaan sebagaimana dimakasud dalam Pasal 223 dan Pasal 224, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan pemberian bantuan hukum terhadap semua unsur Kementerian;
b. menyiapkan bahan pemberian pembelaan terhadap semua unsur Kementerian; c. menyiapkan bahan koordinasi dengan unit teknis dan instansi terkait dalam
rangka penyusunan pemberian bantuan hukum dan pembelaan; d. mewakili Kementerian dalam rangka beracara di Pengadilan; dan
e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 226
Subbagian Dokumentasi dan Informasi Hukum mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan jaringan dokumentasi dan informasi hukum.
Pasal 227
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 226, Subbagian Dokumentasi dan Informasi Hukum menyelenggarakan fungsi:
a. pengelolaan bahan dokumentasi dan informasi hukum; b. pelaksanaan sistem jaringan informasi hukum; dan
c. pelayanan informasi hukum.
60
Pasal 228
Uraian tugas Subbagian Dokumentasi dan Informasi Hukum sebagaimana dimakasud dalam Pasal 226 dan Pasal 227, antara lain sebagai berikut :
a. menyiapkan bahan pengelolaan jaringan dokumentasi dan informasi hukum; b. menyiapkan bahan koordinasi dengan unit teknis terkait dan instansi terkait dalam
rangka jaringan dokumentasi hukum; c. melaksanakan sistem jaringan informasi hukum; d. menyiapkan bahan pelayana informasi hukum; dan e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Bagian Kelima
Biro Umum
Pasal 229
Biro Umum mempunyai tugas melaksanakan urusan administrasi, kerumahtanggaan, perlengkapan dan inventarisasi barang milik/kekayaan negara, ketatausahaan pimpinan dan Kementerian.
Pasal 230
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 229, Biro Umum menyelenggarakan fungsi:
a. pengelolaan kerumahtanggaan Kementerian; b. koordinasi dan pengelolaan perlengkapan dan inventarisasi barang milik/
kekayaan negara di tingkat Kementerian serta unit pelaksana teknis pusat (UPTP), yang berasal dari dana dekonsentrasi dan dana tugas pembantuan bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian;
c. koordinasi dan pembinaan sistem informasi manajemen dan akuntansi barang milik/ kekayaan negara (SIMAK- BMN) di lingkungan Kementerian;
d. pengurusan keamanan dan ketertiban Kementerian; e. koordinasi pelaksanaan keprotokolan Kementerian; f. pengurusan persuratan, arsip dan dokumentasi Kementerian serta UPTP; dan g. pelaksanaan urusan tata usaha pimpinan dan rumah tangga Biro.
Pasal 231
Uraian tugas Biro Umum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 229 dan Pasal 230, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun Renstra Biro; b. menyusun Renja K/L Biro; c. menyusun RKA-KL Biro; d. menyusun RKT Biro; e. menyusun Penetapan Kinerja Biro; f. menyusun Program Kerja dan Renlakgiat Biro; g. melaksanakan pembinaan dan pengelolaan urusan kerumahtanggaan
Kementerian; h. melaksanakan pengelolaan dan penatausahaan barang milik/ kekayaan negara
(BMN) di lingkungan Kementerian dan UPTP serta BMN yang bersumber dari dana dekonsentrasi/ tugas perbantuan bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian;
i. melaksanakan pembinaan Sistem Informasi Manajemen dan Akutansi Barang Milik/ Kekayaan Negara (SIMAK-BMN) di lingkungan Kementerian dan UPTP bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian;
61
j. menyusun dan melaksanakan kegiatan keprotokolan Kementerian k. melaksanakan pembinaan dan pengelolaan urusan keamanan dan ketertiban di
lingkungan Kementerian; l. melaksanakan pembinaan dan pengelolaan tata naskah dinas dan kearsipan
Kementerian; m. melaksanakan urusan ketatausahaan pimpinan; n. melaksanakan pembinaan dan pengelolaan urusan kepegawaian Biro; o. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, Semester dan Tahunan Biro; p. menyusun LAKIP Biro; q. melaksanakan urusan tata usaha dan rumah tangga Biro; dan r. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 232
Biro Umum terdiri atas:
a. Bagian Rumah Tangga dan Keamanan; b. Bagian Perlengkapan; dan c. Bagian Tata Usaha Pimpinan dan Kearsipan Kementerian.
Pasal 233
Bagian Rumah Tangga dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan urusan rumah tangga, keamanan, ketertiban, dan telekomunikasi Kementerian.
Pasal 234
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 233, Bagian Rumah Tangga dan Keamanan menyelenggarakan fungsi:
a. pelaksanaan urusan rumah tangga Kementerian; b. pelaksanaan urusan keamanan dan ketertiban Kementerian; dan c. pelaksanaan urusan telekomunikasi Kementerian.
Pasal 235
Uraian tugas Bagian Rumah Tangga dan Keamanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 232 dan Pasal 234, antara lain sebagai berikut:
a. melaksanakan kegiatan pengelolaan urusan kerumahtanggaan dan sarana transportasi antar jemput pegawai di lingkungan kantor Kementerian di Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 51 Jakarta Selatan;
b. melaksanakan kegiatan pengelolaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana gedung kantor dan Telekomunikasi Kementerian di Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 51 Jakarta Selatan dan Jl. TMP. Kalibata No. 17 Jakarta Selatan;
c. melaksanakan kegiatan keamanan dan ketertiban di lingkungan kantor Kementerian di Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 51 Jakarta Selatan;
d. melaksanakan kegiatan telekomunikasi di lingkungan kantor Kementerian di Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 51 Jakarta Selatan;
e. menyiapkan bahan evaluasi pelaksanaan kegiatan kerumahtanggaan, keamanan, ketertiban dan telekomunikasi di lingkungan kantor Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 51 Jakarta Selatan dan Jl. TMP. Kalibata No. 17 Jakarta Selatan;
f. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, Semester dan Tahunan Bagian; g. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Bagian; dan h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
62
Pasal 236
Bagian Rumah Tangga dan Keamanan terdiri atas:
a. Subbagian Rumah Tangga dan Telekomunikasi I; b. Subbagian Rumah Tangga dan Telekomunikasi II; dan c. Subbagian Keamanan dan Ketertiban.
Pasal 237
Subbagian Rumah Tangga dan Telekomunikasi I mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan urusan pengelolaan, pemeliharaan sarana dan prasarana kantor, telekomunikasi, fasilitas kesehatan pegawai Kantor Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi di Jalan Jenderal Gatot Subroto Kaveling 51 Jakarta Selatan.
Pasal 238
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 237, Subbagian Rumah Tangga dan Telekomunikasi I menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan pengelolaan urusan kerumahtanggaan dan telekomuniksasi di lingkungan kantor Kementerian di Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 51 Jakarta Selatan;
b. penyiapan pemeliharaan sarana dan prasarana gedung kantor dan telekomunikasi Kementerian di Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 51 Jakarta Selatan;
c. penyiapan dan pemeliharaan sarana transportasi pegawai di lingkungan kantor Kementerian di Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 51 Jakarta Selatan; dan
d. penyiapan pemeliharaan kesehatan pegawai di lingkungan kantor Kementerian di Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 51 Jakarta Selatan, melalui kegiatan poliklinik umum dan poliklinik gigi.
Pasal 239
Uraian tugas Subbagian Rumah Tangga dan Telekomunikasi I sebagaimana dimaksud dalam Pasal 237 dan Pasal 238, antara lain sebagai berikut:
a. melaksanakan urusan pengelolaan serta pemeliharaan sarana dan prasarana gedung kantor dan Telekomunikasi di lingkungan kantor Kementerian di Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 51 Jakarta Selatan;
b. melaksanakan urusan pengelolaan serta pemeliharaan sarana transportasi antar jemput pegawai di lingkungan kantor Kementerian di Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 51 Jakarta Selatan;
c. melaksanakan urusan pengelolaan kegiatan poliklinik umum dan poliklinik gigi di lingkungan kantor Kementerian di Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 51 Jakarta Selatan;
d. menyiapkan bahan evaluasi pelaksanaan kegiatan kerumahtanggaan di lingkungan kantor Kementerian di Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 51 Jakarta Selatan; dan
e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 240
Subbagian Rumah Tangga dan Telekomunikasi II mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan urusan pengelolaan, pemeliharaan sarana dan prasarana kantor, telekomunikasi, fasilitas kesehatan pegawai Kantor Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi di Jalan TMP. Kalibata Nomor 17 Jakarta Selatan.
63
Pasal 241
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 240, Subbagian Rumah Tangga dan Telekomunikasi II menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan pengelolaan urusan kerumahtanggaan dan telekomunikasi di lingkungan kantor Kementerian di Jl. TMP. Kalibata nomor 17;
b. penyiapan pemeliharaan sarana dan prasarana gedung kantor dan Telekomunikasi Kementerian di Jl. TMP. Kalibata nomor 17;
c. penyiapan dan pemeliharaan sarana transportasi pegawai di lingkungan kantor Kementerian di Jl. TMP. Kalibata nomor 17; dan
d. penyiapan bahan pemeliharaan kesehatan pegawai di lingkungan kantor Kementerian di Jl. TMP. Kalibata nomor 17, melalui kegiatan poliklinik umum dan poliklinik gigi.
Pasal 242
Uraian tugas Subbagian Rumah Tangga dan Teekomunikasi II sebagaimana dimaksud dalam Pasal 240 dan Pasal 241, antara lain sebagai berikut:
a. melaksanakan urusan pengelolaan serta pemeliharaan sarana dan prasarana gedung kantor dan Telekomunikasi di lingkungan kantor Kementerian di Jl. TMP. Kalibata nomor 17;
b. melaksanakan urusan pengelolaan serta pemeliharaan sarana transportasi antar jemput pegawai di lingkungan kantor Kementerian di Jl. TMP. Kalibata nomor 17;
c. melaksanakan urusan pengelolaan kegiatan poliklinik umum dan poliklinik gigi di lingkungan kantor Kementerian di Jl. TMP. Kalibata nomor 17;
d. menyusun dan menyiapkan bahan evaluasi pelaksanaan kegiatan kerumahtanggaan di lingkungan kantor Kementerian di Jl. TMP. Kalibata nomor 17; dan
e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 243
Subbagian Keamanan dan Ketertiban mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan urusan keamanan dan ketertiban Kantor Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi di Jalan Jenderal Gatot Subroto Kaveling 51, dan Jalan TMP. Kalibata Nomor 17 Jakarta Selatan.
Pasal 244
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 243, Subbagian Keamanan dan Ketertiban menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan urusan pengelolaan keamanan dan ketertiban di lingkungan kantor Pusat Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi di Jl. Gatot Subroto Kav 51 dan Jl. Taman Makam Pahlawan No. 17 Jakarta Selatan; dan
b. penyiapan bahan evaluasi pelaksanaan keamanan dan ketertiban di lingkungan kantor Pusat Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi di Jl. Gatot Subroto Kav 51 dan Jl. Taman Makam Pahlawan No. 17 Jakarta Selatan.
Pasal 245
Uraian tugas Subbagian Keamanan dan Ketertiban dimaksud dalam Pasal 243 dan Pasal 244, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun bahan pengaturan dalam pengelolaan, keamanan dan ketertiban di lingkungan kantor Kementerian di Jl. Gatot Subroto Kav 51 dan Jalan TMP. Kalibata no. 17 Jakarta Selatan;
64
b. melaksanakan urusan keamanan dan ketertiban di lingkungan kantor
Kementerian di Jl. Gatot Subroto Kav 51 dan Jalan TMP. Kalibata no. 17 Jakarta Selatan;
c. melaksanakan evaluasi pelaksanaan kegiatan, keamanan dan ketertiban di lingkungan kantor Kementerian di Jl. Gatot Subroto Kav 51 dan Jalan TMP. Kalibata no. 17 Jakarta Selatan; dan
d. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 246
Bagian Perlengkapan mempunyai tugas melaksanakan urusan pengelolaan dan penatausahaan barang milik/kekayaan negara, pembinaan sistem informasi manajemen dan akuntansi barang milik/ kekayaan negara (SIMAK-BMN) Kementerian.
Pasal 247
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 246, Bagian Perlengkapan menyelenggarakan fungsi:
a. pelaksanaan pengelolaan BMN Kementerian; b. pelaksanaan penatausahaan BMN Kementerian; dan c. pembinaan sistem informasi manajemen dan akuntansi barang milik/ kekayaan
negara (SIMAK-BMN) Kementerian.
Pasal 248
Uraian tugas Bagian Perlengkapan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 246 dan Pasal 247, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan pembinaan pengelolaan dan penatausahaan barang milik/ kekayaan negara di lingkungan Kementerian dan UPTP serta pengelolaan IKN yang bersumber dari dana dekonsentrasi/tugas perbantuan bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian;
b. menyiapkan pembinaan sistem informasi manajemen dan akuntansi barang milik/kekayaan negara (SIMAK-BMN) Kementerian;
c. menyusun konsep evaluasi pelaksanaan kegiatan pengelolaan dan penatausahaan barang milik/kekayaan negara Kementerian;
d. menyusun laporan berkala hasil pelaksanaan kegiatan pengelolaan dan penatausahaan barang milik/kekayaan negara Kementerian;
e. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, Semester dan Tahunan Bagian; f. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Bagian; dan g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 249
Bagian Perlengkapan terdiri atas :
a. Subbagian Perlengkapan I; b. Subbagian Perlengkapan II; dan c. Subbagian Perlengkapan III.
65
Pasal 250
Subbagian Perlengkapan I mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan analisis kebutuhan, pengadaan, pengaturan, inventarisasi, hibah, dan penghapusan barang milik/kekayaan negara, serta pelaksanaan sistem informasi manajemen dan akuntansi barang milik/kekayaan negara (SIMAK- BMN) unit Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas, Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja, dan Inspektorat Jenderal serta daerah yang memperoleh alokasi dana dekonsentrasi dan/atau dana tugas pembantuan dari unit eselon I dimaksud.
Pasal 251
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 250, Subbagian Perlengkapan I menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan bahan inventarisasi dan penghapusan, hibah barang milik/kekayaan
negara, pengelolaan BMN melalui SIMAK BMN yang bersumber dari dana dekonsentrasi/ tugas perbantuan di lingkungan unit Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas, Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja, dan Inspektorat Jenderal serta daerah yang memperoleh alokasi dana dekonsentrasi dan/atau dana tugas pembantuan dari unit eselon I;
b. penyiapan bahan pembinaan SIMAK BMN di lingkungan unit Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas, Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja, dan Inspektorat Jenderal serta daerah yang memperoleh alokasi dana dekonsentrasi dan/atau dana tugas pembantuan dari unit eselon I; dan
c. penyiapan bahan laporan tertib administrasi pengelolaan barang inventaris milik/ kekayaan negara di lingkungan unit Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas, Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja, dan Inspektorat Jenderal serta daerah yang memperoleh alokasi dana dekonsentrasi dan/atau dana tugas pembantuan dari unit eselon I.
Pasal 252
Uraian tugas Subbagian Perlengkapan I sebagaimana dimaksud dalam Pasal 250 dan Pasal 251, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan inventarisasi barang milik/kekayaan negara serta perlengkapan unit Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas, Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja, dan Inspektorat Jenderal serta daerah yang memperoleh alokasi dana dekonsentrasi dan/atau dana tugas pembantuan dari unit eselon I;
b. menyiapkan bahan pelaksanaan SIMAK-BMN unit Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas, Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja, dan Inspektorat Jenderal serta daerah yang memperoleh alokasi dana dekonsentrasi dan/atau dana tugas pembantuan dari unit eselon I;
c. menyiapkan bahan pelaksanaan kegiatan monitoring pengelolaan BMN dalam rangka penyusunan Laporan Bulanan, Smester maupun tahunan unit Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas, Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja, dan Inspektorat Jenderal serta daerah yang memperoleh alokasi dana dekonsentrasi dan/atau dana tugas pembantuan dari unit eselon I;
d. menyiapkan bahan pengelolaan tertib administrasi BMN unit Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas, Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja, dan Inspektorat Jenderal serta daerah yang memperoleh alokasi dana dekonsentrasi dan/atau dana tugas pembantuan dari unit eselon I;
66
e. menyiapkan bahan evaluasi pelaksanaan kegiatan perlengkapan di lingkungan unit Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas, Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja, dan Inspektorat Jenderal serta daerah yang memperoleh alokasi dana dekonsentrasi dan/atau dana tugas pembantuan dari unit eselon I; dan
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 253
Subbagian Perlengkapan II mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan analisis kebutuhan, pengadaan, pengaturan, inventarisasi, hibah, dan penghapusan barang milik/kekayaan negara, serta pelaksanaan sistem informasi manajemen dan akuntansi barang milik/kekayaan negara (SIMAK-BMN) unit Sekretariat Jenderal, Pusat-Pusat di lingkungan Sekretariat Jenderal, Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja, Direktorat Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan serta daerah yang memperoleh alokasi dana dekonsentrasi dan/atau dana tugas pembantuan dari unit eselon I dimaksud.
Pasal 254
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 253, Subbagian Perlengkapan II menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan inventarisasi dan penghapusan barang milik/ kekayaan negara, pengelolaan BMN yang bersumber dari dana dekonsentrasi/ tugas perbantuan unit Sekretariat Jenderal, Pusat-Pusat di lingkungan Sekretariat Jenderal, Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja, Direktorat Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan;
b. penyiapan bahan pembinaan SIMAK-BMN di lingkungan Sekretariat Jenderal, Pusat-Pusat unit Sekretariat Jenderal, Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja, Direktorat Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan; dan
c. penyiapan bahan laporan tertib administrasi pengelolaan barang inventaris milik/ kekayaan negara unit Sekretariat Jenderal, Pusat-Pusat di lingkungan Sekretariat Jenderal, Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja, Direktorat Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan.
Pasal 255
Uraian tugas Subbagian Perlengkapan II sebagaimana dimaksud dalam Pasal 253 dan Pasal 254, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan inventarisasi barang milik/kekayaan negara serta perlengkapan unit Sekretariat Jenderal, Pusat-Pusat unit Sekretariat Jenderal, Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja, Direktorat Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan;
b. menyiapkan bahan pelaksanaan SIMAK-BMN unit Sekretariat Jenderal, Pusat-Pusat unit Sekretariat Jenderal, Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja, Direktorat Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan;
c. menyiapkan bahan pelaksanaan kegiatan monitoring pengelolaan BMN dalam rangka penyusunan Laporan Bulanan, Semester maupun tahunan Sekretariat Jenderal, Pusat-Pusat unit Sekretariat Jenderal, Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja, Direktorat Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan;
67
d. menyiapkan bahan pengelolaan tertib administrasi BMN Sekretariat Jenderal, Pusat-Pusat unit Sekretariat Jenderal, Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja, Direktorat Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan;
e. menyiapkan bahan evaluasi pelaksanaan kegiatan perlengkapan di lingkungan Sekretariat Jenderal, Pusat-Pusat unit Sekretariat Jenderal, Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja, Direktorat Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan; dan
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 256
Subbagian Perlengkapan III mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan analisis kebutuhan, pengadaan, pengaturan, inventarisasi, hibah, dan penghapusan barang milik/kekayaan negara, serta pelaksanaan sistem informasi manajemen dan akuntansi barang milik/kekayaan negara (SIMAK-BMN) unit Direktorat Jenderal Pembinaan Pembangunan Kawasan Transmigrasi, Direktorat Jenderal Pembinaan Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi, Badan Penelitian, Pengembangan, dan Informasi serta daerah yang memperoleh alokasi dana dekonsentrasi dan/atau dana tugas pembantuan dari unit eselon I dimaksud.
Pasal 257
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 256, Subbagian Perlengkapan III menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan inventarisasi dan penghapusan barang milik/ kekayaan negara, pengelolaan BMN yang bersumber dari dana dekonsentrasi/ tugas perbantuan unit Direktorat Jenderal Pembinaan Pembangunan Kawasan Transmigrasi, Direktorat Jenderal Pembinaan Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi, Badan Penelitian, Pengembangan, dan Informasi serta daerah yang memperoleh alokasi dana dekonsentrasi dan/atau dana tugas pembantuan dari unit eselon I;
b. penyiapan bahan pembinaan SIMAK-BMN unit Direktorat Jenderal Pembinaan Pembangunan Kawasan Transmigrasi, Direktorat Jenderal Pembinaan Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi, Badan Penelitian, Pengembangan, dan Informasi serta daerah yang memperoleh alokasi dana dekonsentrasi dan/atau dana tugas pembantuan dari unit eselon I; dan
c. penyiapan bahan laporan tertib administrasi pengelolaan barang inventaris milik/ kekayaan negara unit Direktorat Jenderal Pembinaan Pembangunan Kawasan Transmigrasi, Direktorat Jenderal Pembinaan Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi, Badan Penelitian, Pengembangan, dan Informasi serta daerah yang memperoleh alokasi dana dekonsentrasi dan/atau dana tugas pembantuan dari unit eselon I.
Pasal 258
Uraian tugas Subbagian Perlengkapan III sebagaimana dimaksud dalam Pasal 256 dan 257, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan inventarisasi barang milik/kekayaan negara serta perlengkapan unit Direktorat Jenderal Pembinaan Pembangunan Kawasan Transmigrasi, Direktorat Jenderal Pembinaan Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi, Badan Penelitian, Pengembangan, dan Informasi serta daerah yang memperoleh alokasi dana dekonsentrasi dan/atau dana tugas pembantuan dari unit eselon I;
68
b. menyiapkan bahan pelaksanaan SIMAK-BMN unit Direktorat Jenderal
Pembinaan Pembangunan Kawasan Transmigrasi, Direktorat Jenderal Pembinaan Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi, Badan Penelitian, Pengembangan, dan Informasi serta daerah yang memperoleh alokasi dana dekonsentrasi dan/atau dana tugas pembantuan dari unit eselon I;
c. menyiapkan bahan pelaksanaan kegiatan monitoring pengelolaan BMN dalam rangka penyusunan Laporan Bulanan, Smester maupun tahunan unit Direktorat Jenderal Pembinaan Pembangunan Kawasan Transmigrasi, Direktorat Jenderal Pembinaan Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi, Badan Penelitian, Pengembangan, dan Informasi serta daerah yang memperoleh alokasi dana dekonsentrasi dan/atau dana tugas pembantuan dari unit eselon I;
d. menyiapkan bahan pengelolaan tertib administrasi BMN unit Direktorat Jenderal Pembinaan Pembangunan Kawasan Transmigrasi, Direktorat Jenderal Pembinaan Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi, Badan Penelitian, Pengembangan, dan Informasi serta daerah yang memperoleh alokasi dana dekonsentrasi dan/atau dana tugas pembantuan dari unit eselon I;
e. menyiapkan bahan evaluasi pelaksanaan kegiatan perlengkapan unit Direktorat Jenderal Pembinaan Pembangunan Kawasan Transmigrasi, Direktorat Jenderal Pembinaan Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi, Badan Penelitian, Pengembangan, dan Informasi serta daerah yang memperoleh alokasi dana dekonsentrasi dan/atau dana tugas pembantuan dari unit eselon I; dan
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 259
Bagian Tata Usaha Pimpinan dan Kearsipan Kementerian mempunyai tugas melaksanakan urusan tata usaha, keprotokolan, persuratan, kearsipan serta ketatausahaan Menteri, Sekretaris Jenderal, Staf Ahli Menteri, dan Staf Khusus Menteri.
Pasal 260
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 259, Bagian Tata Usaha Pimpinan dan Kearsipan Kementerian menyelenggarakan fungsi:
a. pelaksanaan urusan ketatausahaan Menteri, Sekretaris Jenderal, Staf Ahli Menteri, dan Staf Khusus Menteri;
b. pelaksanaan urusan persuratan dan kearsipan pada tingkat Kementerian dan UPTP;
c. pelaksanaan urusan keprotokolan; dan d. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Biro.
Pasal 261
Uraian tugas Bagian Tata Usaha Pimpinan dan Kearsipan Kementerian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 259 dan Pasal 260, antara lain sebagai berikut:
a. melaksanakan urusan ketatausahaan Menteri, Sekretaris Jenderal, Staf Ahli Menteri dan Staf Khusus Menteri dan keprotokolan pimpinan;
b. melaksanakan urusan persuratan dan kearsipan Kementerian, serta ketatausahaan dan kerumahtanggaan Biro;
c. melaksanakan keprotokolan pimpinan Kementerian; d. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, Semester dan Tahunan Bagian; e. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Bagian; dan f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
69
Pasal 262
Bagian Tata Usaha Pimpinan dan Kearsipan Kementerian terdiri atas:
a. Subbagian Tata Usaha Menteri; b. Subbagian Tata Usaha Sekretaris Jenderal, Staf Ahli Menteri, dan Staf Khusus
Menteri; c. Subbagian Protokol; dan d. Subbagian Persuratan, Kearsipan Kementerian dan Tata Usaha Biro.
Pasal 263
Subbagian Tata Usaha Menteri mempunyai tugas melakukan pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Menteri.
Pasal 264
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 263, Subbagian Tata Usaha Menteri menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan urusan ketatausahaan Menteri; b. penyiapan urusan kerumahtanggaan Menteri; dan c. penyiapan urusan persuratan, arsip dan dokumentasi Menteri.
Pasal 265
Uraian tugas Subbagian Tata Usaha Menteri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 263 dan Pasal 264, antara lain sebagai berikut:
a. melaksanakan urusan ketatausahaan Menteri; b. melaksanakan urusan kerumahtanggaan Menteri; c. melaksanakan urusan persuratan, arsip dan dokumentasi Menteri; dan d. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 266
Subbagian Tata Usaha Sekretaris Jenderal, Staf Ahli Menteri, dan Staf Khusus Menteri mempunyai tugas melakukan pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Sekretaris Jenderal, Staf Ahli Menteri, dan Staf Khusus Menteri.
Pasal 267
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 266, Subbagian Tata Usaha Sekretaris jenderal menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan urusan ketatausahaan Sekretaris Jenderal, Staf Ahli Menteri, dan Staf Khusus Menteri;
b. penyiapan urusan kerumahtanggaan Sekretaris Jenderal, Staf Ahli Menteri, dan Staf Khusus Menteri; dan
c. penyiapan urusan persuratan, arsip dan dokumentasi Sekretaris Jenderal, Staf Ahli Menteri, dan Staf Khusus Menteri.
Pasal 268
Uraian tugas Subbagian Tata Usaha Sekretaris Jenderal, Staf Ahli Menteri, dan Staf Khusus Menteri;sebagaimana dimaksud dalam Pasal 266 dan Pasal 267, antara lain sebagai berikut:
a. melaksanakan urusan ketatausahaan Sekretaris Jenderal, Staf Ahli Menteri, dan Staf Khusus Menteri;
70
b. melaksanakan urusan kerumahtanggaan Sekretaris Jenderal, Staf Ahli Menteri,
dan Staf Khusus Menteri; c. melaksanakan urusan persuratan, arsip dan dokumentasi Sekretaris Jenderal,
Staf Ahli Menteri, dan Staf Khusus Menteri; dan d. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 269
Subbagian Protokol mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan dan koordinasi pelaksanaan keprotokolan untuk Menteri, para Pejabat Eselon I, dan Staf Khusus Menteri.
Pasal 270
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 269, Subbagian Protokol menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan urusan Keprotokolan untuk Menteri, para Pejabat Eselon I, dan Staf Khusus Menteri; dan
b. penyiapan urusan pembinaan Keprotokolan untuk Menteri, para Pejabat Eselon I, dan Staf Khusus Menteri.
Pasal 271
Uraian tugas Subbagian Protokol sebagaimana dimaksud dalam Pasal 269 dan Pasal 270, antara lain sebagai berikut:
a. melaksanakan urusan keprotokolan untuk Menteri, para Pejabat Eselon I, dan Staf Khusus Menteri;
b. melaksanakan dan mengkoordinasikan urusan keprotokolan dengan Pebajabat Eselon I Staf Ahli dan Staf Khusus Menteri di Lingkungan Kementerian dan Instansi terkait;
c. menyiapkan Jadwal Acara Menteri dan Pejabat Eselon I, Staf Ahli dan Staf Khusus Menteri;
d. menyiapkan bahan pembinaan Keprotokolan di Lingkungan Kemenakertrans; dan e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 272
Subbagian Persuratan, Kearsipan Kementerian dan Tata Usaha Biro, mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan persuratan, pembinaan arsip dan dokumentasi Kementerian serta penyusunan rencana program dan anggaran, kepegawaian, keuangan, ketatausahaan, dan rumah tangga Biro.
Pasal 273
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 272 Subbagian Persuratan, Kearsipan Kementerian dan Tata Usaha Biro, menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan urusan persuratan, arsip dan dokumentasi Kementerian; b. penyiapan urusan pegelolaan tata naskah dinas dan kearsipan Kementerian; c. penyiapan urusan pembinaan tata naskah dinas dan kearsipan Kementerian; d. penyiapan penyusunan rencana program dan anggaran Biro; e. pengurusan administrasi kepegawaian Biro; f. penyiapan administrasi keuangan Biro; g. penyiapan dan pelaksanaan ketatausahaan Biro; dan h. pelaksanaan urusan rumah tangga Biro.
71
Pasal 274
Urusan tugas Subbagian Persuratan, Kearsipan Kementerian dan Tata Usaha Biro sebagaimana dimaksud dalam Pasal 272 dan Pasal 273, antara lain sebagai berikut:
a. melaksanakan urusan persuratan, arsip dan dokumentasi Kementerian; b. melaksanakan urusan tata naskah dinas dan kearsipan Kementerian; c. menyiapkan bahan pembinaan tata naskah dinas dan kearsipan Kementerian; b. mengkoordinasikan penyusunan bahan Renstra Biro; c. mengkoordinasikan penyusunan bahan Renja Biro; d. mengkoordinasikan penyusunan bahan Program dan Anggaran (RKA-KL) Biro; e. mengkoordinasikan penyusunan bahan RKT Biro; f. mengkoordinasikan penyusunan bahan Penetapan Kinerja Biro; g. mengkoordinasikan penyusunan bahan Program Kerja dan Renlakgiat Biro; h. melaksanakan urusan administrasi kepegawaian Biro; i. melaksanakan pengelolaan urusan keuangan Biro; j. melaksanakan pengelolaan perpustakaan Biro; k. melaksanakan administrasi persuratan dan kearsipan Biro; l. melaksanakan penatausahaan barang milik negara (BMN); m. melaksanakan tata usaha dan rumah tangga Biro; n. menyusun laporan bulanan, triwulan, semester dan tahunan Biro; o. mengkoordinasikan dan melaksanakan penyusunan LAKIP Biro; dan p. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
BAB III
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 275
Lampiran Keputusan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 10 Oktober 2011
a.n. MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
SEKRETARIS JENDERAL,
DR. IR. MUCHTAR LUTHFIE, MMA. NIP 19541204 198212 1 001
72
LAMPIRAN II KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. NOMOR : KEP. 402/MEN-SJ/X/2011 TANGGAL : 10 Oktober 2011
TUGAS, FUNGSI, DAN URAIAN TUGAS UNIT KERJA DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS
BAB I
TUGAS, FUNGSI, DAN URAIAN TUGAS
Pasal 1
Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang pembinaan pelatihan ketenagakerjaan dan ketransmigrasian dan produktivitas.
Pasal 2
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1, Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas menyelenggarakan fungsi:
a. perumusan kebijakan di bidang standardisasi kompetensi dan program pelatihan, lembaga dan sarana pelatihan kerja, instruktur dan tenaga pelatihan, pemagangan, dan produktivitas dan kewirausahaan;
b. pelaksanaan kebijakan di bidang standardisasi kompetensi dan program pelatihan, lembaga dan sarana pelatihan kerja, instruktur dan tenaga pelatihan, pemagangan, dan produktivitas dan kewirausahaan;
c. penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang standardisasi kompetensi dan program pelatihan, lembaga dan sarana pelatihan kerja, instruktur dan tenaga pelatihan, pemagangan, dan produktivitas dan kewirausahaan;
d. pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang standardisasi kompetensi dan program pelatihan, lembaga dan sarana pelatihan kerja, instruktur dan tenaga pelatihan, pemagangan, dan produktivitas dan kewirausahaan; dan
e. pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas.
Pasal 3
Uraian tugas Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 dan Pasal 2, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan rencana pembangunan jangka panjang (RPJP) dan rencana pembangunan jangka menengah (RPJM) Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas.
b. menyiapkan bahan rencana kerja pemerintah (RKP) di bidang pembinaan pelatihan dan produktivitas;
c. menyusun Renstra Ditjen dan menyiapkan penyusunan Renstra Kementerian bidang pembinaan pelatihan dan produktivitas;
d. menyusun Renja K/L Ditjen dan menyiapkan penyusunan Renja K/L Kementerian bidang pembinaan pelatihan dan produktivitas;
e. menyusun RKA-KL Ditjen dan menyiapkan penyusunan RKA-KL Kementerian bidang pembinaan pelatihan dan produktivitas;
73
f. menyusun RKT Ditjen dan menyiapkan RKT Kementerian bidang pembinaan pelatihan dan produktivitas;
g. menyusun Penetapan Kinerja Ditjen; h. menyusun Program Kerja dan Renlakgiat Ditjen dan menyiapkan penyusunan
Program Kerja dan Renlakgiat Kementerian bidang pembinaan pelatihan dan produktivitas;
i. melaksanakan pembinaan pelatihan dan produktivitas; j. merumuskan kebijakan, norma, standar, prosedur, dan kriteria di lingkungan
Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas; k. mengkoordinasikan kegiatan di lingkungan Direktorat Jenderal Pembinaan
Pelatihan dan Produktivitas; l. membina pelaksanaan kegiatan di lingkungan Direktorat Jenderal Pembinaan
Pelatihan dan Produktivitas; m. mengevaluasi pelaksanaan kebijakan di lingkungan Direktorat Jenderal
Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas; n. membina kerjasama dengan instansi terkait dalam rangka pelaksanaan tugas
dan fungsi Direktorat Jenderal; o. merumuskan konsep kerjasama di bidang pembinaan pelatihan dan
produktivitas; p. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, Semester dan Tahunan Ditjen dan
menyiapkan bahan Laporan Bulanan, Triwulan, Semester dan Tahunan Kementerian di bidang pembinaan pelatihan dan produktivitas;
q. menyusun LAKIP Ditjen dan menyiapkan bahan LAKIP Kementerian di bidang pembinaan pelatihan dan produktivitas; dan
r. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Menteri.
BAB II
SUSUNAN ORGANISASI
Pasal 4
Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas terdiri atas:
a. Sekretariat Direktorat Jenderal; b. Direktorat Standardisasi Kompetensi dan Program Pelatihan; c. Direktorat Bina Lembaga dan Sarana Pelatihan Kerja; d. Direktorat Bina Instruktur dan Tenaga Pelatihan; e. Direktorat Bina Pemagangan; dan f. Direktorat Produktivitas dan Kewirausahaan.
Bagian Kesatu
Sekretariat Direktorat Jenderal
Pasal 5
Sekretariat Direktorat Jenderal mempunyai tugas memberikan pelayanan teknis dan administratif kepada semua unsur satuan organisasi di lingkungan Direktorat Jenderal.
74
Pasal 6
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5, Sekretariat Direktorat Jenderal menyelenggarakan fungsi:
a. koordinasi dan penyusunan rencana, program dan anggaran serta evaluasi dan pelaporan;
b. pelaksanaan urusan keuangan; c. penyusunan peraturan perundang-undangan, dan pelaksanaan teknis kerja sama
luar negeri; d. pelaksanaan urusan kepegawaian, organisasi dan tata laksana; dan e. pelaksanaan urusan tata usaha, rumah tangga, perlengkapan, arsip dan
dokumentasi Direktorat Jenderal.
Pasal 7
Uraian tugas Sekretariat Direktorat Jenderal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 dan Pasal 6, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan penyusunan konsep rencana pembangunan jangka menengah (RPJM) Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas.
b. menyiapkan penyusunan konsep rencana kerja pemerintah (RKP) di bidang pembinaan pelatihan dan produktivitas.
c. menyusun Renstra Setditjen dan mengkoordinasikan penyusunan Renstra Ditjen; d. menyusun Renja K/L Setditjen dan mengkoordinasikan penyusunan Renja K/L
Ditjen; e. menyusun RKA-KL Setditjen dan mengkoordinasikan penyusunan RKA-KL
Ditjen; f. menyusun RKT Setditjen dan mengkoordinasikan penyusunan RKT Ditjen; g. menyusun Penetapan Kinerja Setditjen; h. menyusun Program Kerja dan Renlakgiat Setditjen dan mengkoordinasikan
penyusunan Program Kerja dan Renlakgiat Ditjen; i. mengkoordinasikan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria bidang
pembinaan pelatihan dan produktivitas; j. mengkoordinasikan pengelolaan dan penyajian data dan informasi Ditjen; k. mengkoordinasikan pelaksanaan urusan keuangan Ditjen; l. mengkoordinasikan penyiapan penyusunan peraturan perundang-undangan
serta kerjasama luar negeri Ditjen; m. mengkoordinasikan pelaksanaan administrasi kepegawaian serta organisasi dan
tata laksana Ditjen; n. mengkoordinasikan urusan ketatausahaan dan kerumahtanggaan Ditjen; o. menyusun konsep pembinaan jabatan fungsional; p. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, Semester dan Tahunan Setditjen dan
menyiapkan bahan Laporan Bulanan, Triwulan, Semester dan Tahunan Ditjen; q. menyusun LAKIP Setditjen dan menyiapkan bahan LAKIP Ditjen; dan r. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 8
Sekretariat Direktorat Jenderal terdiri atas:
a. Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan; b. Bagian Keuangan; c. Bagian Hukum dan Kerjasama Luar Negeri; dan d. Bagian Kepegawaian dan Umum.
75
Pasal 9
Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan rencana, program dan anggaran, pengelolaan, penyajian data dan informasi serta evaluasi dan penyusunan laporan.
Pasal 10
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9, Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan penyusunan rencana, program dan anggaran; b. pengelolaan, penyajian data dan informasi; dan c. pemantauan, evaluasi program dan anggaran serta penyusunan laporan.
Pasal 11
Uraian tugas Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 dan Pasal 10, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan penyusunan Renstra Setditjen dan Ditjen; b. menyiapkan penyusunan Renja K/L Setditjen dan Ditjen; c. menyiapkan penyusunan RKA-KL Setditjen dan Ditjen; d. menyiapkan penyusunan RKT Setditjen dan Ditjen; e. menyiapkan penyusunan Penetapan Kinerja Setditjen dan Ditjen; f. menyiapkan penyusunan Program Kerja dan Renlakgiat Setditjen dan Ditjen; g. menyiapkan penyusunan rencana program dan anggaran Setditjen dan Ditjen; h. menyiapkan pengendalian pelaksanaan program dan anggaran Setditjen dan
Ditjen; i. menyiapkan penyusunan pengelolaan data dan informasi Setditjen dan Ditjen; j. menyiapkan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program dan anggaran
Setditjen dan Ditjen; k. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, dan Tahunan Bagian dan menyiapkan
bahan Laporan Bulanan, Triwulan dan Tahunan Setditjen dan Ditjen; l. menyiapkan penyusunan LAKIP Setditjen dan mengkoordinir penyusunan LAKIP
Ditjen; m. melaksanakan pemantauan dan evaluasi kegiatan Bagian; dan n. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 12
Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan terdiri atas:
a. Subbagian Penyusunan Program dan Anggaran; b. Subbagian Data dan Informasi; dan c. Subbagian Evaluasi dan Pelaporan.
Pasal 13
Subbagian Penyusunan Program dan Anggaran mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana, program dan anggaran.
Pasal 14.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13, Subbagian Penyusunan Program menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan penyusunan rencana Setditjen dan Ditjen; dan b. penyiapan bahan penyusunan program dan anggaran Setditjen dan Ditjen.
76
Pasal 15
Uraian tugas Subbagian Penyusunan Program sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 dan Pasal 14, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan Renstra Setditjen yang berhubungan dengan tugas dan fungsi Subbagian;
b. menyiapkan bahan Renja K/L Setditjen yang berhubungan dengan tugas dan fungsi Subbagian;
c. menyiapkan bahan RKA-KL Setditjen yang berhubungan dengan tugas dan fungsi Subbagian;
d. menyiapkan bahan RKT Setditjen yang berhubungan dengan tugas dan fungsi Subbagian;
e. menyiapkan bahan Penetapan Kinerja Setditjen yang berhubungan dengan tugas dan fungsi Subbagian;
f. menyiapkan bahan Program Kerja dan Renlakgiat Setditjen yang berhubungan dengan tugas dan fungsi Subbagian;
g. menyiapkan bahan penyusunan rencana, program dan anggaran Setditjen dan Ditjen;
h. menyiapkan bahan revisi program dan anggaran Setditjen dan Ditjen; i. melaksanakan pemantauan dan evaluasi kegiatan Subbagian; dan j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 16
Subbagian Data dan Informasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pengelolaan, penyajian data dan informasi.
Pasal 17
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16, Subbagian Data dan Informasi menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan pengelolaan data dan informasi Setditjen dan Ditjen; dan b. penyiapan bahan penyajian data dan informasi Setditjen dan Ditjen.
Pasal 18
Uraian tugas Subbagian Data dan Informasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 dan Pasal 17, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan pengelolaan data dan informasi Setditjen dan Ditjen; b. menyiapkan bahan penyajian data dan informasi Setditjen dan Ditjen; c. menyiapkan bahan pemutakhiran data dan informasi Setditjen dan Ditjen; d. menyiapkan bahan kebijakan pimpinan (DPR dan Rapim); e. melaksanakan pemantauan dan evaluasi kegiatan Subbagian; dan f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 19
Subbagian Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pemantauan, evaluasi dan penyusunan laporan.
77
Pasal 20
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19, Subbagian Evaluasi dan Pelaporan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program/kegiatan Setditjen dan Ditjen; dan
b. penyiapan bahan penyusunan laporan pelaksanaan program/kegiatan Setditjen dan Ditjen.
Pasal 21
Uraian tugas Subbagian Evaluasi dan Pelaporan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 dan Pasal 20, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan pengukuran pencapaian sasaran program Setditjen dan Ditjen;
b. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program/kegiatan Setditjen dan Ditjen;
c. menyiapkan bahan penyusunan laporan bulanan dan tahunan Setditjen dan Ditjen;
d. menyiapkan bahan penyusunan LAKIP Setditjen; dan e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 22
Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan urusan pengelolaan keuangan, pengujian SPP, dan penerbitan SPM Direktorat Jenderal.
Pasal 23
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22, Bagian Keuangan menyelenggarakan fungsi:
a. pelaksanaan urusan anggaran; b. pelaksanaan urusan perbendaharaan, pengujian SPP, dan penerbitan SPM, serta
tata usaha keuangan; dan c. pelaksanaan akuntansi dan penyusunan laporan keuangan.
Pasal 24
Uraian tugas Bagian Keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 dan Pasal 23, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun rencana program dan anggaran Direktorat Jenderal; b. melaksanakan penyusunan rencana anggaran Direktorat Jenderal; c. menyiapkan penyusunan rencana pengelolaan keuangan; d. menyusun pedoman pengelolaan keuangan; e. menyusun pengujian SPP dan penerbitan SPM di lingkungan Direktorat Jenderal f. menginventarisasi data penyusunan anggaran kegiatan; g. menyusun dan mengolah LK menjadi PO; h. menyiapkan bahan konsep pembahasan anggaran di lingkungan Direktorat
Jenderal dengan unit instansi terkait; i. menyusun bahan konsep untuk revisi; j. memeriksa hasil verifikasi pelaksanaan anggaran Ditjen Pembinaan Pelatihan
dan Produktivitas; k. menyusun laporan pertanggungjawaban perbendaharaan Direktorat Jenderal
Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas;
78
l. menyusun laporan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Ditjen; m. menyiapkan konsep rekonsiliasi dan laporan realisasi anggaran Setditjen dan
Ditjen; n. menyiapkan konsep usulan pengelolaan POK-DIPA Ditjen; o. melakukan bimbingan teknis pengelolaan keuangan dan SAPP; p. menyusun Laporan keuangan Bulanan, Triwulan, Semester dan Tahunan
Setditjen dan menyiapkan bahan laporan keuangan Bulanan, Triwulan, Semester dan Tahunan Ditjen;
q. melaksanakan pemantauan dan evaluasi kegiatan Bagian; r. menyusun laporan kegiatan Bulanan dan Tahunan Bagian; dan s. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 25
Bagian Keuangan terdiri atas:
a. Subbagian Pelaksanaan Anggaran; b. Subbagian Perbendaharaan; dan c. Subbagian Akuntansi dan Laporan Keuangan.
Pasal 26
Subbagian Pelaksanaan Anggaran mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelaksanaan anggaran.
Pasal 27
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26, Subbagian Pelaksanaan Anggaran menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan pelaksanaan anggaran Ditjen; b. penyiapan bahan penelaahan revisi POK-DIPA Ditjen; c. penyusunan rekapitulasi Dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan; dan d. penyusunan dan revisi petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis POK-DIPA,
dana dekonsentrasi dan tugas pembantuan Ditjen.
Pasal 28
Uraian tugas Subbagian Pelaksanaan Anggaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 dan Pasal 27, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan penyusunan pedoman pelaksanaan anggaran Ditjen; b. menyiapkan bahan telaah dan usulan revisi POK-DIPA Ditjen; c. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan anggaran Ditjen; d. menyiapkan bahan penyerapan hasil pelaksanaan POK-DIPA Ditjen; e. menyiapkan bahan bimbingan teknis pelaksanaan anggaran; f. menyiapkan bahan evaluasi POK-DIPA, dan SRAA serta dana Dekonsentrasi
dan tugas pembantuan; g. menyiapkan bahan penyusunan petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis POK-
DIPA Ditjen; h. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Subbagian; i. menyiapkan bahan penyusunan laporan kegiatan bulanan dan tahunan
Subbagian; dan j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
79
Pasal 29
Subbagian Perbendaharaan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perbendaharaan, pengujian SPP, dan penerbitan SPM serta tata usaha keuangan.
Pasal 30
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29, Subbagian Perbendaharaan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perbendaharaan; b. penyiapan bahan pengujian SPP dan penerbitan SPP; c. pelaksanaan tata usaha keuangan; dan d. pembukuan realisasi penerimaan dan pengeluaran anggaran rutin dan dana
dekon Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja.
Pasal 31
Uraian tugas Subbagian Perbendaharaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29 dan Pasal 30, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun rencana Kegiatan dan anggaran Subbagian Perbendaharaan; b. menyiapkan bahan pedoman verifikasi pelaksanaan anggaran; c. menginventarisasi data pelaksanaan anggaran kegiatan; d. menyiapkan bahan pengujian SPP, dan penerbitan SPM; e. menyusun dan mengolah LK menjadi PO; f. menyajikan data keuangan pengeluaran dan pemasukan di lingkungan Direktorat
Jenderal dengan unit dan instansi terkait; g. menyusun bahan konsep untuk revisi; h. menyusun laporan kegiatan perbendaharaan; i. menyiapkan bahan laporan akuntabilitas kinerja instansi Pemerintah Subbagian. j. menyiapkan bahan penyusunan laporan kegiatan bulanan, dan tahunan
Subbagian; dan k. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 32
Subbagian Akuntansi dan Laporan Keuangan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan akuntansi dan penyusunan laporan keuangan.
Pasal 33
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32, Subbagian Akuntansi dan Pelaporan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan akuntansi Ditjen; b. penyiapan bahan penyusunan laporan keuangan Ditjen; c. penyiapan bahan bimbingan teknis akuntansi dan pelaporan keuangan; dan d. penyiapan bahan penyusunan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan
anggaran.
Pasal 34
Uraian tugas Subbagian Akuntansi dan Pelaporan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 dan Pasal 33, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan laporan Sistem Akuntansi Instansi (SAI) Ditjen; b. menyiapkan bahan pembinaan akuntansi keuangan Ditjen; c. menyiapkan bahan bimbingan teknis SAI Ditjen; d. menyiapkan bahan laporan realisasi anggaran dan keuangan Ditjen;
80
e. menyiapkan bahan rekonsiliasi laporan realisasi anggaran Ditjen; f. menyiapkan bahan koordinasi penyusunan laporan keuangan Ditjen; g. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Subbagian;
dan h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 35
Bagian Hukum dan Kerjasama Luar Negeri mempunyai tugas melaksanakan penyiapan koordinasi teknis penyusunan peraturan perundang-undangan, petunjuk pelaksanaan, dan petunjuk teknis, serta pelaksanaan teknis kerjasama luar negeri di lingkungan Direktorat Jenderal.
Pasal 36
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35, Bagian Hukum dan Kerjasama Luar Negeri menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan koordinasi teknis penyusunan peraturan perundang-undangan, petunjuk pelaksanaan, dan petunjuk teknis di lingkungan Direktorat Jenderal; dan
b. penyiapan bahan pelaksanaan teknis kerjasama luar negeri di lingkungan Direktorat Jenderal.
Pasal 37
Uraian tugas Bagian Hukum dan Kerjasama Luar Negeri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 dan Pasal 36, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan rancangan peraturan perundang-undangan di lingkungan Ditjen;
b. menyiapkan rancangan petunjuk pelaksanaan (Juklak) dan petunjuk teknis (Juknis) di lingkungan Ditjen;
c. menyusun konsep pelaksanaan teknis kerjasama luar negeri;
d. menyusun laporan pelaksanaan kegiatan Bagian;
e. melaksanakan pemantauan dan evaluasi kegiatan Bagian;
f. menyusun laporan kegiatan Bulanan dan Tahunan Bagian; dan
g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 38
Bagian Hukum dan Kerjasama Luar Negeri terdiri atas:
a. Subbagian Hukum; dan b. Subbagian Kerjasama Luar Negeri.
Pasal 39
Subbagian Hukum mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan koordinasi teknis penyusunan peraturan perundang-undangan, petunjuk pelaksanaan, dan petunjuk teknis di lingkungan Direktorat Jenderal.
Pasal 40
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 39, Subbagian Hukum menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan koordinasi penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan; dan
b. penyiapan bahan penyusunan petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis di Lingkungan Ditjen.
81
Pasal 41
Uraian tugas Subbagian Hukum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 39 dan Pasal 40, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan rancangan peraturan perundang-undangan; b. menyiapkan bahan rancangan petunjuk pelaksanaan sebagai pelaksanaan
peraturan perundang-undangan; c. menyiapkan bahan sosialisasi peraturan perundang-undangan di lingkungan
Ditjen; d. melaksanakan pelayanan informasi hukum dan pengelolaan kepustakaan di
bidang pembinaan penempatan tenaga kerja dalam negeri dan luar negeri; e. menyiapkan bahan penelaahan dan evaluasi peraturan perundang-undangan;
dan f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 42
Subbagian Kerjasama Luar Negeri mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelaksanaan teknis kerjasama luar negeri di lingkungan Direktorat Jenderal.
Pasal 43
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42, Subbagian Kerjasama Luar Negeri menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan pelaksanaan teknis kerjasama luar negeri; b. penyiapan bahan penyusunan pedoman kerjasama luar negeri di lingkungan
Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja; dan c. penyiapan bahan pengendalian pelaksanaan kerjasama luar negeri di lingkungan
Ditjen Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja.
Pasal 44
Uraian tugas Subbagian Kerjasama Luar Negeri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 dan Pasal 43, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan pelaksanaan teknis kerjasama luar negeri; b. menyiapkan bahan penyusunan pedoman kerjasama luar negeri di lingkungan
Ditjen; c. menyiapkan bahan pengendalian pelaksanaan kerjasama luar negeri di
lingkungan Ditjen; d. menginventarisasi dan menyiapkan penjajakan kerjasama teknis dan ekonomi
bilateral dan multilateral di bidang pembinaan penempatan tenaga kerja dalam negeri dan luar negeri;
e. menyiapkan bahan pengkajian dan penelaahan konvensi ILO dan internasional di bidang pembinaan penempatan tenaga kerja dalam negeri dan luar negeri;
f. menyiapkan bahan ratifikasi konvensi ILO dan internasional di bidang pembinaan penempatan tenaga kerja dalam negeri dan luar negeri;
g. menginformasikan adanya tawaran pendidikan, pelatihan dan pertemuan-pertemuan internasional di bidang penempatan tenaga kerja luar negeri kepada unit terkait;
h. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi kerjasama luar negeri; dan i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleha atasan.
Pasal 45
Bagian Kepegawaian dan Umum mempunyai tugas melaksanakan urusan administrasi kepegawaian, penyusunan organisasi dan tata laksana, tata usaha, rumah tangga, arsip dan dokumentasi, serta perlengkapan Direktorat Jenderal.
82
Pasal 46
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 45, Bagian Kepegawaian dan Umum menyelenggarakan fungsi:
a. pelaksanaan urusan kepegawaian; b. penyiapan penyusunan organisasi dan tata laksana; c. pelaksanaan urusan tata usaha; d. pelaksanaan urusan rumah tangga dan perlengkapan; dan e. pelaksanaan urusan arsip dan dokumentasi.
Pasal 47
Uraian tugas Bagian Kepegawaian dan Umum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 45 dan Pasal 46, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun perencanaan kebutuhan pegawai Ditjen; b. menyusun perencanaan pengembangan pegawai Ditjen; c. menyusun perencanaan mutasi pegawai; d. menyiapkan rancangan pembinaan jabatan fungsional Ditjen; e. menyusun perencanaan organisasi dan tata laksana; f. menyusun perencanaan kebutuhan kerumahtanggaan dan perlengkapan Ditjen; g. menyusun perencanaan penghapusan barang milik/kekayaan negara; h. menyiapkan rancangan administrasi persuratan dan pelaksanaan kearsipan; i. melaksanakan pemantauan dan evaluasi kegiatan Bagian; j. menyusun laporan kegiatan Bulanan dan Tahunan Bagian; dan k. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 48
Bagian Kepegawaian dan Umum terdiri atas:
a. Subbagian Kepegawaian dan Organisasi; b. Subbagian Umum; dan c. Subbagian Perlengkapan.
Pasal 49
Subbagian Kepegawaian dan Organisasi mempunyai tugas melakukan urusan administrasi kepegawaian serta penyiapan bahan penyusunan organisasi dan tata laksana.
Pasal 50
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Pasal 49, Subbagian Kepegawaian dan Organisasi menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan kelembagaan; b. penyiapan bahan ketatalaksanaan; c. penyiapan bahan pengembangan pegawai; dan d. penyiapan bahan urusan administrasi kepegawaian.
Pasal 51
Uraian tugas Subbagian Kepegawaian dan Organisasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 49 dan Pasal 50, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan penyusunan organisasi di lingkungan Ditjen; b. menyiapkan bahan penyusunan ketatalaksanaan di lingkungan Ditjen;
83
c. menyiapkan bahan usulan perencanaan diklat pegawai, penghargaan pegawai, kenaikan pangkat serta kenaikan gaji berkala pegawai di Lingkungan Ditjen;
d. menyiapkan bahan usulan seleksi calon peserta diklat, ujian dinas dan Baperjakat;
e. menyiapkan bahan izin belajar bagi pegawai di lingkungan Ditjen; f. menyiapkan bahan administrasi jabatan fungsional di Lingkungan Ditjen; g. menyiapkan bahan pembinaan disiplin dan mental pegawai di Lingkungan Ditjen; h. menyiapkan bahan usulan pengangkatan dan mutasi pegawai di Lingkungan
Ditjen; i. menyiapkan bahan usulan pemberhentian dan pemensiunan pegawai di
Lingkungan Ditjen; dan j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 52
Subbagian Umum mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha, rumah tangga, arsip dan dokumentasi di lingkungan Direktorat Jenderal.
Pasal 53
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Pasal 52, Subbagian Umum menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan pengelolaan ketatausahaan Ditjen; b. penyiapan pengelolaan rumah tangga Ditjen; dan c. penyiapan bahan persuratan dan kearsipan.
Pasal 54
Uraian tugas Subbagian Umum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 52 dan Pasal 53, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan pengelolaan urusan tata usaha Ditjen; b. menyiapkan bahan pengurusan naskah dinas masuk dan keluar di lingkungan
Ditjen; c. menyiapkan bahan pemeliharaan dan perbaikan sarana dan prasarana kantor; d. menyiapkan bahan pemeliharaan, pengaturan dan penataan ruang kantor di
lingkungan Ditjen; e. menyiapkan bahan pengurusan keamanan dan ketertiban kantor di lingkungan
Ditjen; f. menyiapkan bahan pelaksanaan pengarsipan surat dan pendokumentasian; g. menyusun laporan kegiatan Subbagian; dan h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 55
Subbagian Perlengkapan mempunyai tugas melakukan pelaksanaan urusan perlengkapan dan inventarisasi barang milik/kekayaan negara di lingkungan Direktorat Jenderal.
Pasal 56
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Pasal 55, Subbagian Perlengkapan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan pengelolaan perlengkapan; b. penyiapan bahan inventarisasi Barang Milik Negara; c. penyiapan bahan pembinaan pengelolaan BMN
84
Pasal 57
Uraian tugas Subbagian Perlengkapan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 55 dan Pasal 56, antara lain sebagai berikut:
a. menghimpun daftar usulan kebutuhan perlengkapan di Lingkungan Ditjen; b. menyiapkan bahan koordinasi pelaksanaan pengadaan perlengkapan di
Lingkungan Ditjen; c. menginventarisasi barang milik/kekayaan negara di Lingkungan Ditjen; d. menyiapkan bahan pengurusan penghapusan barang milik/kekayaan negara di
Lingkungan Ditjen; e. menyiapkan bahan pengurusan penghibahan barang milik/kekayaan negara di
Lingkungan Ditjen; f. menyusun laporan kegiatan Subbagian; dan g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Bagian Kedua
Direktorat Standardisasi Kompetensi dan Program Pelatihan
Pasal 58
Direktorat Standardisasi Kompetensi dan Program Pelatihan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, standardisasi serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengembangan standardisasi kompetensi, program pelatihan ketenagakerjaan, program pelatihan produktivitas dan kewirausahaan, dan program pelatihan ketransmigrasian.
Pasal 59
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 58, Direktorat Standardisasi Kompetensi dan Program Pelatihan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang pengembangan standardisasi kompetensi, program pelatihan ketenagakerjaan, program pelatihan produktivitas dan kewirausahaan, dan program pelatihan ketransmigrasian;
b. penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan standardisasi kompetensi, program pelatihan ketenagakerjaan, program pelatihan produktivitas dan kewirausahaan, dan program pelatihan ketransmigrasian;
c. penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pengembangan standardisasi kompetensi, program pelatihan ketenagakerjaan, program pelatihan produktivitas dan kewirausahaan, dan program pelatihan ketransmigrasian;
d. penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengembangan standardisasi kompetensi, program pelatihan ketenagakerjaan, program pelatihan produktivitas dan kewirausahaan, dan program pelatihan ketransmigrasian; dan
e. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat.
Pasal 60
Uraian tugas Direktorat Standardisasi Kompetensi dan Program Pelatihan sebagai dimaksud dalam Pasal 58 dan Pasal 59, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun Rencana Strategis Direktorat;
b. menyusun Penetapan Kinerja Direktorat;
c. mengkoordinasikan penyusunan program dan anggaran Direktorat;
85
d. mengendalikan pelaksanaan program dan anggaran Direktorat;
e. menyiapkan perumusan kebijakan di bidang pengembangan standardisasi kompetensi, program pelatihan ketenagakerjaan, program pelatihan produktivitas dan kewirausahaan, dan program pelatihan ketransmigrasian;
f. menyiapkan pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan standardisasi kompetensi, program pelatihan ketenagakerjaan, program pelatihan produktivitas dan kewirausahaan, dan program pelatihan ketransmigrasian;
g. mengarahkan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pengembangan standardisasi kompetensi, program pelatihan ketenagakerjaan, program pelatihan produktivitas dan kewirausahaan, dan program pelatihan ketransmigrasian;
h. mengkoordinasikan pelaksanaan bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang pengembangan standardisasi kompetensi, program pelatihan ketenagakerjaan, program pelatihan produktivitas dan kewirausahaan, dan program pelatihan ketransmigrasian;
i. mengkoordinasikan kegiatan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan standardisasi kompetensi, program pelatihan ketenagakerjaan, program pelatihan produktivitas dan kewirausahaan, dan program pelatihan ketransmigrasian;
j. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan dan Tahunan Direktorat;
k. menyusun LAKIP Direktorat;
l. melaksanakan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat; dan
m. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 61
Direktorat Standardisasi Kompetensi dan Program Pelatihan terdiri atas:
a. Subdirektorat Pengembangan Standardisasi Kompetensi; b. Subdirektorat Pengembangan Program Pelatihan Ketenagakerjaan; c. Subdirektorat Pengembangan Program Pelatihan Produktivitas dan
Kewirausahaan; d. Subdirektorat Pengembangan Program Pelatihan Ketransmigrasian; dan e. Subbagian Tata Usaha.
Pasal 62
Subdirektorat Pengembangan Standardisasi Kompetensi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penerapan standar kompetensi, dan bimbingan penerapan standar kompetensi.
Pasal 63
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 62, Subdirektorat Pengembangan Standardisasi Kompetensi menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang penerapan standar kompetensi dan bimbingan penerapan standar kompetensi;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang penerapan standar kompetensi dan bimbingan penerapan standar kompetensi;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang penerapan standar kompetensi dan bimbingan penerapan standar kompetensi; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penerapan standar kompetensi dan bimbingan penerapan standar kompetensi.
86
Pasal 64
Uraian tugas Subdirektorat Pengembangan Standardisasi Kompetensi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 62 dan Pasal 63, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun rencana program dan anggaran Subdirektorat b. mengendalikan pelaksanaan program dan anggaran Subdirektorat; c. menyusun konsep perumusan kebijakan di bidang penerapan standar kompetensi
dan bimbingan penerapan standar kompetensi; d. menyusun konsep pelaksanaan kebijakan di bidang penerapan standar
kompetensi dan bimbingan penerapan standar kompetensi e. menyusun konsep norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang penerapan
standar kompetensi dan bimbingan penerapan standar kompetensi; f. menyusun konsep bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang penerapan standar
kompetensi dan bimbingan penerapan standar kompetensi; g. menyusun Laporan Bulanan, Triwulanan dan Tahunan Subdirektorat; h. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Subdirektorat;
dan i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 65
Subdirektorat Pengembangan Standardisasi Kompetensi terdiri atas:
a. Seksi Penerapan Standar Kompetensi; dan b. Seksi Bimbingan Penerapan Standar Kompetensi.
Pasal 66
Seksi Penerapan Standar Kompetensi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penerapan standar kompetensi.
Pasal 67
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 66, Seksi Penerapan Standar Kompetensi menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang penerapan standar kompetensi; b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang penerapan standar
kompetensi; c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
penerapan standar kompetensi; dan d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penerapan standar
kompetensi.
Pasal 68
Uraian tugas Seksi Penerapan Standar Kompetensi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 66 dan Pasal 67, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang penerapan standar kompetensi kerja;
b. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang penerapan standar kompetensi kerja;
c. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang penerapan standar kompetensi kerja;
d. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang penerapan standar kompetensi kerja;
87
e. menyiapkan bahan penyajian informasi di bidang pengembangan standar kompetensi kerja;
f. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang penerapan standar kompetensi kerja; dan
g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 69
Seksi Bimbingan Penerapan Standar Kompetensi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang bimbingan penerapan standar kompetensi.
Pasal 70
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 69, Seksi Bimbingan Penerapan Standar Kompetensi menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang bimbingan penerapan standar kompetensi;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang bimbingan penerapan standar kompetensi;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang bimbingan penerapan standar kompetensi; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang bimbingan penerapan standar kompetensi.
Pasal 71
Uraian tugas Seksi Bimbingan Penerapan Standar Kompetensi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 69 dan Pasal 70, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang bimbingan penerapan standar kompetensi;
b. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang bimbingan penerapan standar kompetensi;
c. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang bimbingan penerapan standar kompetensi;
d. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang bimbingan penerapan standar kompetensi;
e. menyiapkan bahan penyajian informasi di bidang bimbingan penerapan standar kompetensi;
f. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang bimbingan penerapan standar kompetensi; dan
g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 72
Subdirektorat Pengembangan Program Pelatihan Ketenagakerjaan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang program, dan penyusunan materi pelatihan ketenagakerjaan.
Pasal 73
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 72, Subdirektorat Pengembangan Program Pelatihan Ketenagakerjaan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang program dan penyusunan materi pelatihan ketenagakerjaan;
88
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang program pelatihan ketenagakerjaan dan penyusunan materi pelatihan ketenagakerjaan;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang program dan penyusunan materi pelatihan ketenagakerjaan; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang program dan penyusunan materi pelatihan ketenagakerjaan.
Pasal 74
Uraian tugas Subdirektorat Pengembangan Program Pelatihan Ketenagakerjaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 72 dan Pasal 73, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun rencana program dan anggaran Subdirektorat; b. mengendalikan pelaksanaan program dan anggaran Subdirektorat; c. menyusun konsep perumusan kebijakan di bidang program dan penyusunan
materi pelatihan ketenagakerjaan; d. menyusun konsep pelaksanaan kebijakan di bidang program dan penyusunan
materi pelatihan ketenagakerjaan; e. menyusun konsep norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang program dan
penyusunan materi pelatihan ketenagakerjaan; f. menyusun konsep bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang program dan
penyusunan materi pelatihan ketenagakerjaan; g. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, dan Tahunan Subdirektorat; h. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Subdirektorat;
dan i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 75
Subdirektorat Pengembangan Program Pelatihan Ketenagakerjaan terdiri atas:
a. Seksi Program Pelatihan Ketenagakerjaan; dan b. Seksi Penyusunan Materi Pelatihan Ketenagakerjaan.
Pasal 76
Seksi Program Pelatihan Ketenagakerjaan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang program pelatihan ketenagakerjaan.
Pasal 77
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 76, Seksi Program Pelatihan Ketenagakerjaan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang program pelatihan ketenagakerjaan;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang program pelatihan ketenagakerjaan;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang program pelatihan ketenagakerjaan; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang program pelatihan ketenagakerjaan.
89
Pasal 78
Uraian tugas Seksi Program Pelatihan Ketenagakerjaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 76 dan Pasal 77, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang program pelatihan ketenagakerjaan;
b. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang program pelatihan ketenagakerjaan;
c. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang program pelatihan ketenagakerjaan;
d. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang program pelatihan ketenagakerjaan;
e. menyiapkan bahan penyajian informasi di bidang program pelatihan ketenagakerjaan;
f. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang program pelatihan ketenagakerjaan; dan
g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 79
Seksi Penyusunan Materi Pelatihan Ketenagakerjaan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penyusunan materi pelatihan ketenagakerjaan.
Pasal 80
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 79, Seksi Penyusunan Materi Pelatihan Ketenagakerjaan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang penyusunan materi pelatihan ketenagakerjaan;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang penyusunan materi pelatihan ketenagakerjaan;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang penyusunan materi pelatihan ketenagakerjaan; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penyusunan materi pelatihan ketenagakerjaan.
Pasal 81
Uraian tugas Seksi Penyusunan Materi Pelatihan Ketenagakerjaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 79 dan Pasal 80, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang penyusunan materi pelatihan ketenagakerjaan;
b. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang penyusunan materi pelatihan ketenagakerjaan;
c. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang penyusunan materi pelatihan ketenagakerjaan;
d. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang penyusunan materi pelatihan ketenagakerjaan;
e. menyiapkan bahan penyajian informasi di bidang penyusunan materi pelatihan ketenagakerjaan;
f. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang penyusunan materi pelatihan ketenagakerjaan; dan
g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
90
Pasal 82
Subdirektorat Pengembangan Program Pelatihan Produktivitas dan Kewirausahaan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang program, dan penyusunan materi pelatihan produktivitas dan kewirausahaan.
Pasal 83
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 82, Subdirektorat Pengembangan Program Pelatihan Produktivitas dan Kewirausahaan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang program dan penyusunan materi pelatihan produktivitas dan kewirausahaan;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang program dan penyusunan materi pelatihan produktivitas dan kewirausahaan;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang program dan penyusunan materi pelatihan produktivitas dan kewirausahaan; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang program dan penyusunan materi pelatihan produktivitas dan kewirausahaan.
Pasal 84
Uraian tugas Subdirektorat Pengembangan Program Pelatihan Produktivitas dan Kewirausahaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 82 dan Pasal 83, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun rencana, program dan anggaran Subdirektorat; b. mengendalikan pelaksanaan program dan anggaran Subdirektorat; c. menyusun konsep perumusan kebijakan di bidang program dan penyusunan
materi pelatihan produktivitas dan kewirausahaan; d. menyusun konsep pelaksanaan kebijakan di bidang program dan penyusunan
materi pelatihan produktivitas dan kewirausahaan; e. menyusun konsep norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang program dan
penyusunan materi pelatihan produktivitas dan kewirausahaan; f. menyusun konsep bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang program dan
penyusunan materi pelatihan produktivitas dan kewirausahaan; g. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, dan Tahunan Subdirektorat; h. melaksanakan pemantauan dan evaluasi kegiatan Subdirektorat; dan i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
Pasal 85
Subdirektorat Pengembangan Program Pelatihan Produktivitas dan Kewirausahaan terdiri atas:
a. Seksi Program Pelatihan Produktivitas dan Kewirausahaan; dan b. Seksi Penyusunan Materi Pelatihan Produktivitas dan Kewirausahaan.
Pasal 86
Seksi Program Pelatihan Produktivitas dan Kewirausahaan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang program pelatihan produktivitas dan kewirausahaan.
91
Pasal 87
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 86, Seksi Program Pelatihan Produktivitas dan Kewirausahaan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang program pelatihan produktivitas dan kewirausahaan;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang program pelatihan produktivitas dan kewirausahaan;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang program pelatihan produktivitas dan kewirausahaan; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang program pelatihan produktivitas dan kewirausahaan.
Pasal 88
Uraian tugas Seksi Program Pelatihan Produktivitas dan Kewirausahaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 86 dan Pasal 87, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang program pelatihan produktivitas dan kewirausahaan;
b. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang program pelatihan produktivitas dan kewirausahaan;
c. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang program pelatihan produktivitas dan kewirausahaan;
d. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang program pelatihan produktivitas dan kewirausahaan;
e. menyiapkan bahan penyajian informasi di bidang program pelatihan produktivitas dan kewirausahaan;
f. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang program pelatihan produktivitas dan kewirausahaan; dan
g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
Pasal 89
Seksi Penyusunan Materi Pelatihan Produktivitas dan Kewirausahaan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penyusunan materi pelatihan produktivitas dan kewirausahaan.
Pasal 90
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 89, Seksi Penyusunan Materi Pelatihan Produktivitas dan Kewirausahaan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang penyusunan materi pelatihan produktivitas dan kewirausahaan;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang penyusunan materi pelatihan produktivitas dan kewirausahaan;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang penyusunan materi pelatihan produktivitas dan kewirausahaan; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penyusunan materi pelatihan produktivitas dan kewirausahaan.
92
Pasal 91
Uraian tugas Seksi Penyusunan Materi Pelatihan Produktivitas dan Kewirausahaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 89 dan Pasal 90, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang penyusunan materi pelatihan produktivitas dan kewirausahaan;
b. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang penyusunan materi pelatihan produktivitas dan kewirausahaan;
c. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang penyusunan materi pelatihan produktivitas dan kewirausahaan;
d. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang penyusunan materi pelatihan produktivitas dan kewirausahaan;
e. menyiapkan bahan penyajian informasi di bidang penyusunan materi pelatihan produktivitas dan kewirausahaan;
f. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang penyusunan materi pelatihan produktivitas dan kewirausahaan; dan
g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 92
Subdirektorat Pengembangan Program Pelatihan Ketransmigrasian mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang program, dan penyusunan materi pelatihan ketransmigrasian.
Pasal 93
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 92, Subdirektorat Pengembangan Program Pelatihan Ketransmigrasian menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang program dan penyusunan materi pelatihan ketransmigrasian;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang program dan penyusunan materi pelatihan ketransmigrasian;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang program dan penyusunan materi pelatihan ketransmigrasian; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang program dan penyusunan materi pelatihan ketransmigrasian.
Pasal 94
Uraian tugas Subdirektorat Pengembangan Program Pelatihan Ketransmigrasian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 92 dan Pasal 93, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun rencana program dan anggaran Subdirektorat; b. mengendalikan pelaksanaan program dan anggaran Subdirektorat; c. menyusun konsep perumusan kebijakan di bidang program dan penyusunan
materi pelatihan ketransmigrasian; d. menyusun konsep pelaksanaan kebijakan di bidang program dan penyusunan
materi pelatihan ketransmigrasian; e. menyusun konsep norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang program dan
penyusunan materi pelatihan ketransmigrasian; f. menyusun konsep bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang program dan
penyusunan materi pelatihan ketransmigrasian;
93
g. melaksanakan pemantauan dan evaluasi di bidang program dan penyusunan
materi pelatihan ketransmigrasian; h. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, dan Tahunan Subdirektorat; i. melaksanakan pemantauan dan evaluasi kegiatan Subdirektorat; dan j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 95
Subdirektorat Pengembangan Program Pelatihan Ketransmigrasian terdiri atas:
a. Seksi Program Pelatihan Ketransmigrasian; dan b. Seksi Penyusunan Materi Pelatihan Ketransmigrasian.
Pasal 96
Seksi Program Pelatihan Ketransmigrasian mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang program pelatihan ketransmigrasian.
Pasal 97
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 96, Seksi Program Pelatihan Ketransmigrasian menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang program pelatihan ketransmigrasian;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang program pelatihan ketransmigrasian;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang program pelatihan ketransmigrasian; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis da evaluasi di bidang program pelatihan ketransmigrasian.
Pasal 98
Uraian tugas Seksi Program Pelatihan Ketransmigrasian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 96 dan Pasal 97, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang program pelatihan ketransmigrasian;
b. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang program pelatihan ketransmigrasian;
c. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang program pelatihan ketransmigrasian;
d. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang program pelatihan ketransmigrasian;
e. menyiapkan bahan penyajian informasi di bidang program pelatihan ketransmigrasian;
f. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang program pelatihan ketransmigrasian; dan
g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 99
Seksi Penyusunan Materi Pelatihan Ketransmigrasian mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penyusunan materi pelatihan ketransmigrasian.
94
Pasal 100
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 99, Seksi Penyusunan Materi Pelatihan Ketransmigrasian menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang penyusunan materi pelatihan ketransmigrasian;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang penyusunan materi pelatihan ketransmigrasian;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang penyusunan materi pelatihan ketransmigrasian; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penyusunan materi pelatihan ketransmigrasian.
Pasal 101
Uraian tugas Seksi Penyusunan Materi Pelatihan Ketransmigrasian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 99 dan Pasal 100, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang penyusunan materi pelatihan produktivitas dan kewirausahaan;
b. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang penyusunan materi pelatihan produktivitas dan kewirausahaan;
c. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang penyusunan materi pelatihan produktivitas dan kewirausahaan;
d. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang penyusunan materi pelatihan produktivitas dan kewirausahaan;
e. menyiapkan bahan penyajian informasi di bidang penyusunan materi pelatihan produktivitas dan kewirausahaan;
f. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang penyusunan materi pelatihan produktivitas dan kewirausahaan; dan
g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 102
Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana program dan anggaran, urusan kepegawaian, keuangan, ketatausahaan, dan rumah tangga Direktorat.
Pasal 103
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 102, Subbagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan penyusunan rencana program dan anggaran Direktorat; b. pengurusan administrasi kepegawaian Direktorat; c. penyiapan administrasi keuangan Direktorat; d. penyiapan dan pelaksanaan ketatausahaan Direktorat; dan e. pelaksanaan urusan rumah tangga Direktorat.
Pasal 104
Uraian tugas Subbagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 102 dan Pasal 103, antara lain sebagai berikut:
a. mengkoordinasikan penyusunan bahan Renstra Direktorat; b. mengkoordinasikan penyusunan bahan Renja K/L Direktorat; c. mengkoordinasikan penyusunan bahan Program dan Anggaran (RKA-KL)
Direktorat;
95
d. mengkoordinasikan penyusunan bahan RKT Direktorat; e. mengkoordinasikan penyusunan bahan Penetapan Kinerja Direktorat; f. mengkoordinasikan penyusunan bahan Program Kerja dan Renlakgiat Direktorat; g. melaksanakan administrasi kepegawaian Direktorat; h. melaksanakan administrasi keuangan Direktorat; i. melaksanakan administrasi persuratan dan kearsipan Direktorat; j. melaksanakan penatausahaan barang milik/kekayaan negara (BMN) Direktorat; k. melaksanakan tata usaha dan rumah tangga Direktorat; l. menyusun laporan bulanan, triwulan, semester dan tahunan Direktorat; m. mengkoordinasikan dan melaksanakan penyusunan LAKIP Direktorat; dan n. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Bagian Ketiga
Direktorat Bina Lembaga dan Sarana Pelatihan Kerja
Pasal 105
Direktorat Bina Lembaga dan Sarana Pelatihan Kerja mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, standardisasi serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang akreditasi dan sistem informasi kelembagaan, pengembangan sarana dan fasilitas pelatihan, pengembangan standar mutu lembaga pelatihan, dan kerjasama antar lembaga.
Pasal 106
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 105, Direktorat Bina Lembaga dan Sarana Pelatihan Kerja menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang akreditasi dan sistem informasi kelembagaan, pengembangan sarana dan fasilitas pelatihan, pengembangan standar mutu lembaga pelatihan, dan kerjasama antar lembaga;
b. penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang akreditasi dan sistem informasi kelembagaan, pengembangan sarana dan fasilitas pelatihan, pengembangan standar mutu lembaga pelatihan, dan kerjasama antar lembaga;
c. penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang akreditasi dan sistem informasi kelembagaan, pengembangan sarana dan fasilitas pelatihan, pengembangan standar mutu lembaga pelatihan, dan kerjasama antar lembaga;
d. penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang akreditasi dan sistem informasi kelembagaan, pengembangan sarana dan fasilitas pelatihan, pengembangan standar mutu lembaga pelatihan, dan kerjasama antar lembaga; dan
e. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat.
Pasal 107
Uraian tugas Direktorat Bina Lembaga dan Sarana Pelatihan Kerja sebagaimana dalam Pasal 105 dan Pasal 106, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun Rencana Strategis Direktorat; b. menyusun Penetapan Kinerja Direktorat; c. mengkoordinasikan penyusunan program dan anggaran Direktorat; d. mengendalikan pelaksanaan program dan anggaran Direktorat; e. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang akreditasi dan sistem
informasi kelembagaan, pengembangan sarana dan fasilitas pelatihan, pengembangan standar mutu lembaga pelatihan, dan kerjasama antar lembaga;
96
f. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang akreditasi dan sistem informasi kelembagaan, pengembangan sarana dan fasilitas pelatihan, pengembangan standar mutu lembaga pelatihan, dan kerjasama antar lembaga;
g. mengarahkan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang akreditasi dan sistem informasi kelembagaan, pengembangan sarana dan fasilitas pelatihan, pengembangan standar mutu lembaga pelatihan, dan kerjasama antar lembaga;
h. mengkoordinasikan pelaksanaan bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang akreditasi dan sistem informasi kelembagaan, pengembangan sarana dan fasilitas pelatihan, pengembangan standar mutu lembaga pelatihan, dan kerjasama antar lembaga;
i. mengkoordinasikan kegiatan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan di bidang akreditasi dan sistem informasi kelembagaan, pengembangan sarana dan fasilitas pelatihan, pengembangan standar mutu lembaga pelatihan, dan kerjasama antar lembaga;
j. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan dan Tahunan Direktorat; k. menyusun LAKIP Direktorat; l. melaksanakan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat; dan m. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 108
Direktorat Bina Lembaga dan Sarana Pelatihan Kerja terdiri atas:
a. Subdirektorat Akreditasi dan Sistem Informasi Kelembagaan; b. Subdirektorat Pengembangan Sarana dan Fasilitas Pelatihan; c. Subdirektorat Pengembangan Standar Mutu Lembaga Pelatihan; d. Subdirektorat Sistem Pendanaan dan Kerjasama Antar Lembaga; dan e. Subbagian Tata Usaha.
Pasal 109
Subdirektorat Akreditasi dan Sistem Informasi Kelembagaan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang akreditasi lembaga pelatihan kerja, dan pengembangan sistem informasi kelembagaan.
Pasal 110
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 109, Subdirektorat Akreditasi dan Sistem Informasi Kelembagaan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang akreditasi lembaga pelatihan kerja, dan pengembangan sistem informasi kelembagaan;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang akreditasi lembaga pelatihan kerja, dan pengembangan sistem informasi kelembagaan;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang akreditasi lembaga pelatihan kerja, dan pengembangan sistem informasi kelembagaan; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang akreditasi lembaga pelatihan kerja, dan pengembangan sistem informasi kelembagaan.
97
Pasal 111
Uraian tugas Subdirektorat Akreditasi dan Sistem Informasi Kelembagaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 109 dan Pasal 110, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun rencana program dan anggaran Subdirektorat; b. mengendalikan pelaksanaan program dan anggaran Subdirektorat; c. menyusun konsep perumusan kebijakan di bidang akreditasi lembaga pelatihan
kerja, dan pengembangan sistem informasi kelembagaan; d. menyusun konsep pelaksanaan kebijakan di bidang akreditasi lembaga pelatihan
kerja, dan pengembangan sistem informasi kelembagaan; e. menyusun konsep norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang akreditasi
lembaga pelatihan kerja, dan pengembangan sistem informasi kelembagaan; f. menyusun konsep bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang akreditasi lembaga
pelatihan kerja, dan pengembangan sistem informasi kelembagaan; g. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan dan Tahunan Subdirektorat; h. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Subdirektorat;
dan i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 112
Subdirektorat Akreditasi dan Sistem Informasi Kelembagaan terdiri atas:
a. Seksi Akreditasi Lembaga Pelatihan Kerja; dan b. Seksi Pengembangan Sistem Informasi Kelembagaan.
Pasal 113
Seksi Akreditasi Lembaga Pelatihan Kerja mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang akreditasi lembaga pelatihan kerja.
Pasal 114
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 113, Seksi Akreditasi Lembaga Pelatihan Kerja menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang akreditasi lembaga pelatihan kerja;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang akreditasi lembaga pelatihan kerja;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang akreditasi lembaga pelatihan kerja; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang akreditasi lembaga pelatihan kerja.
Pasal 115
Uraian tugas Seksi Akreditasi Lembaga Pelatihan Kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 113 dan Pasal 114, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang akreditasi lembaga pelatihan kerja;
b. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang akreditasi lembaga pelatihan kerja;
c. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang akreditasi lembaga pelatihan kerja;
98
d. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang akreditasi lembaga pelatihan kerja;
e. menyiapkan bahan penyajian informasi di bidang akreditasi lembaga pelatihan kerja;
f. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang akreditasi lembaga pelatihan kerja; dan
g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
Pasal 116
Seksi Pengembangan Sistem Informasi Kelembagaan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengembangan sistem informasi kelembagaan.
Pasal 117
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 116, Seksi Pengembangan Sistem Informasi Kelembagaan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang pengembangan sistem informasi kelembagaan;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan sistem informasi kelembagaan
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pengembangan sistem informasi kelembagaan; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengembangan sistem informasi kelembagaan.
Pasal 118
Uraian tugas Seksi Pengembangan Sistem Informasi Kelembagaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 116 dan Pasal 117, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang pengembangan sistem informasi kelembagaan;
b. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan sistem informasi kelembagaan;
c. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pengembangan sistem informasi kelembagaan;
d. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang pengembangan sistem informasi kelembagaan, berdasarkan ketentuan yang berlaku;
e. menyiapkan bahan mekanisme kegiatan pengembangan sistem informasi kelembagaan;
f. menyiapkan bahan penyajian informasi di bidang pengembangan sistem informasi kelembagaan;
g. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang pengembangan sistem informasi kelembagaan; dan
h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 119 Subdirektorat Pengembangan Sarana dan Fasilitas Pelatihan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang sarana dan fasilitas lembaga pelatihan, serta bimbingan pengelolaan sarana dan fasilitas.
99
Pasal 120
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 119, Subdirektorat Pengembangan Sarana dan Fasilitas Pelatihan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang sarana dan fasilitas lembaga pelatihan, serta bimbingan pengelolaan sarana dan fasilitas;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang sarana dan fasilitas lembaga pelatihan, serta bimbingan pengelolaan sarana dan fasilitas;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang sarana dan fasilitas lembaga pelatihan, serta bimbingan pengelolaan sarana dan fasilitas; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang sarana dan fasilitas lembaga pelatihan, serta bimbingan pengelolaan sarana dan fasilitas.
Pasal 121
Uraian tugas Subdirektorat Pengembangan Sarana dan Fasilitas Pelatihan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 119 dan Pasal 120, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun rencana program dan anggaran Subdirektorat; b. mengendalikan pelaksanaan program dan anggaran Subdirektorat; c. menyusun konsep perumusan kebijakan di bidang sarana dan fasilitas lembaga
pelatihan, serta bimbingan pengelolaan sarana dan fasilitas; d. menyusun konsep pelaksanaan kebijakan di bidang sarana dan fasilitas lembaga
pelatihan, serta bimbingan pengelolaan sarana dan fasilitas; e. menyusun konsep norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang sarana dan
fasilitas lembaga pelatihan, serta bimbingan pengelolaan sarana dan fasilitas; f. menyusun konsep bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang sarana dan fasilitas
lembaga pelatihan, serta bimbingan pengelolaan sarana dan fasilitas; g. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan dan Tahunan Subdirektorat; h. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Subdirektorat;
dan i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 122
Subdirektorat Pengembangan Sarana dan Fasilitas Pelatihan terdiri atas:
a. Seksi Sarana dan Fasilitas Lembaga Pelatihan; dan b. Seksi Bimbingan Pegelolaan Sarana dan Fasilitas.
Pasal 123
Seksi Sarana dan Fasilitas Lembaga Pelatihan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang sarana dan fasilitas lembaga pelatihan.
Pasal 124
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 123, Seksi Sarana dan Fasilitas Lembaga Pelatihan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang sarana dan fasilitas lembaga pelatihan;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang sarana dan fasilitas lembaga pelatihan
100
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang sarana dan fasilitas lembaga pelatihan; dan
d. penyiapan bahan pelaksanaan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang sarana dan fasilitas lembaga pelatihan.
Pasal 125
Uraian tugas Seksi Sarana dan Fasilitas Lembaga Pelatihan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 123 dan Pasal 124, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang sarana dan fasilitas lembaga pelatihan;
b. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang sarana dan fasilitas lembaga pelatihan;
c. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang sarana dan fasilitas lembaga pelatihan;
d. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang sarana dan fasilitas lembaga pelatihan, berdasarkan ketentuan yang berlaku;
e. menyiapkan bahan mekanisme kegiatan sarana dan fasilitas lembaga pelatihan; f. menyiapkan bahan penyajian informasi di bidang sarana dan fasilitas lembaga
pelatihan; g. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang sarana dan fasilitas
lembaga pelatihan;dan h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
Pasal 126
Seksi Bimbingan Pengelolaan Sarana dan Fasilitas mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang bimbingan pengelolaan sarana dan fasilitas.
Pasal 127
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 126, Seksi Bimbingan Pengelolaan Sarana dan Fasilitas menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang bimbingan pengelolaan sarana dan fasilitas;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang bimbingan pengelolaan sarana dan fasilitas;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang bimbingan pengelolaan sarana dan fasilitas; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang bimbingan pengelolaan sarana dan fasilitasi.
Pasal 128
Uraian tugas Seksi Bimbingan Pengelolaan Sarana dan Fasilitas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 123 dan Pasal 124, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang bimbingan pengelolaan sarana dan fasilitas;
b. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang bimbingan pengelolaan sarana dan fasilitasi
c. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang bimbingan pengelolaan sarana dan fasilitas;
d. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang bimbingan pengelolaan sarana dan fasilitas, berdasarkan ketentuan yang berlaku;
101
e. menyiapkan bahan penyajian informasi di bidang bimbingan pengelolaan sarana dan fasilitas;
f. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang bimbingan pengelolaan sarana dan fasilitas; dan
g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
Pasal 129 Subdirektorat Pengembangan Standar Mutu Lembaga Pelatihan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur dan, kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang standar mutu lembaga pelatihan, dan bimbingan penerapan standar mutu.
Pasal 130
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 129, Subdirektorat Pengembangan Standar Mutu Lembaga Pelatihan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang standar mutu lembaga pelatihan, dan bimbingan penerapan standar mutu;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang standar mutu lembaga pelatihan, dan bimbingan penerapan standar mutu;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang standar mutu lembaga pelatihan, dan bimbingan penerapan standar mutu; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang standar mutu lembaga pelatihan, dan bimbingan penerapan standar mutu.
Pasal 131
Uraian tugas Subdirektorat Pengembangan Standar Mutu Lembaga Pelatihan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 129 dan Pasal 130, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun rencana program kegiatan dan anggaran Subdirektorat; b. mengendalikan pelaksanaan program dan anggaran Subdirektorat; c. menyusun konsep perumusan kebijakan di bidang standar mutu lembaga
pelatihan, dan bimbingan penerapan standar mutu lembaga pelatihan; d. menyusun konsep pelaksanaan kebijakan di bidang standar mutu lembaga
pelatihan, dan bimbingan penerapan standar mutu lembaga pelatihan; e. menyusun konsep norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang standar mutu
lembaga pelatihan, dan bimbingan penerapan standar mutu lembaga pelatihan, berdasarkan data dan ketentuan yang berlaku;
f. menyusun konsep bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang standar mutu lembaga pelatihan, dan bimbingan penerapan standar mutu;
g. menyusun konsep koordinasi dengan instansi pemerintah/swasta dan unit terkait lainnya;
h. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan dan Tahunan Subdirektorat; i. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Subdirektorat;
dan j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
Pasal 132
Subdirektorat Pengembangan Standar Mutu Lembaga Pelatihan terdiri atas:
a. Seksi Standar Mutu Lembaga Pelatihan; dan b. Seksi Bimbingan Penerapan Standar Mutu.
102
Pasal 133
Seksi Standar Mutu Lembaga Pelatihan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang standar mutu lembaga pelatihan.
Pasal 134
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 133, Seksi Standar Mutu Lembaga Pelatihan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang standar mutu lembaga pelatihan;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang standar mutu lembaga pelatihan;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang standar mutu lembaga pelatihan; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang standar mutu lembaga pelatihan.
Pasal 135
Uraian tugas Seksi Standar Mutu Lembaga Pelatihan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 133 dan Pasal 134, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang standar mutu lembaga pelatihan;
b. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang standar mutu lembaga pelatihan;
c. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang standar mutu lembaga pelatihan;
d. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang standar mutu lembaga pelatihan, berdasarkan ketentuan yang berlaku;
e. menyiapkan bahan penyajian informasi di bidang standar mutu lembaga pelatihan;
f. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang standar mutu lembaga pelatihan; dan
g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 136
Seksi Bimbingan Penerapan Standar Mutu mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang bimbingan penerapan standar mutu.
Pasal 137
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 136, Seksi Bimbingan Penerapan Standar Mutu menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang bimbingan penerapan standar mutu;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang penerapan standar mutu; c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
bimbingan penerapan standar mutu; dan d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang bimbingan penerapan
standar mutu.
103
Pasal 138
Uraian tugas Seksi Bimbingan Penerapan Standar Mutu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 136 dan Pasal 137, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang bimbingan penerapan standar mutu;
b. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang bimbingan penerapan standar mutu;
c. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang bimbingan penerapan standar mutu;
d. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang bimbingan penerapan standar mutu, berdasarkan ketentuan yang berlaku;
e. menyiapkan bahan penyajian informasi di bidang bimbingan penerapan standar mutu;
f. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang penerapan standar mutu; dan
g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 139 Subdirektorat Sistem Pendanaan dan Kerjasama Antar Lembaga mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang sistem pendanaan pelatihan, dan kerjasama antar lembaga.
Pasal 140
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 139, Subdirektorat Sistem Pendanaan dan Kerjasama Antar Lembaga menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang sistem pendanaan pelatihan, dan kerjasama antar lembaga;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang sistem pendanaan pelatihan, dan kerjasama antar lembaga;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang sistem pendanaan pelatihan, dan kerjasama antar lembaga; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang sistem pendanaan pelatihan, dan kerjasama antar lembaga.
Pasal 141
Uraian tugas Subdirektorat Sistem Pendanaan dan Kerjasama Antar Lembaga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 139 dan Pasal 140, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun rencana program dan anggaran Subdirektorat; b. mengendalikan pelaksanaan program dan anggaran Subdirektorat; c. menyusun konsep perumusan kebijakan di bidang sistem pendanaan pelatihan,
dan kerjasama antar lembaga; d. menyusun konsep pelaksanaan kebijakan di bidang sistem pendanaan pelatihan,
dan kerjasama antar lembaga; e. menyusun konsep norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang sistem
pendanaan pelatihan dan kerjasama antar lembaga; f. menyusun konsep bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang sistem pendanaan
pelatihan, dan kerjasama antar lembaga; g. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, dan Tahunan Subdirektorat; h. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Subdirektorat;
dan i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
104
Pasal 142
Subdirektorat Sistem Pendanaan dan Kerjasama Antar Lembaga terdiri atas:
a. Seksi Sistem Pendanaan Pelatihan; dan b. Seksi Kerjasama Antar Lembaga.
Pasal 143
Seksi Sistem Pendanaan Pelatihan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang sistem pendanaan pelatihan.
Pasal 144
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 143, Seksi Sistem Pendanaan Pelatihan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang sistem pendanaan pelatihan; b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang sistem pendanaan pelatihan; c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
sistem pendanaan pelatihan; dan d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang sistem pendanaan
pelatihan.
Pasal 145
Uraian tugas Seksi Sistem Pendanaan Pelatihan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 143 dan Pasal 144, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang sistem pendanaan pelatihan; b. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang sistem pendanaan
pelatihan; c. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
sistem pendanaan pelatihan; d. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang sistem pendanaan
pelatihan; e. menyiapkan bahan penyajian informasi di bidang sistem pendanaan pelatihan; f. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang sistem pendanaan
pelatihan; dan g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 146
Seksi Kerjasama Antar Lembaga mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang kerjasama antar lembaga.
Pasal 147
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 146, Seksi Kerjasama Antar Lembaga menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang kerjasama antar lembaga;
105
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang kerjasama antar lembaga; c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
kerjasama antar lembaga; dan d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang kerjasama antar
lembaga.
Pasal 148
Uraian tugas Seksi Kerjasama Antar Lembaga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 146 dan Pasal 147, antara lain sebagai berikut :
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang kerjasama antar lembaga; b. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang kerjasama antar lembaga; c. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
kerjasama antar lembaga; d. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang kerjasama antar
lembaga, berdasarkan ketentuan yang berlaku; e. menyiapkan bahan penyajian informasi di bidang kerjasama antar lembaga; f. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang kerjasama antar
lembaga; dan g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 149
Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana program dan anggaran, urusan kepegawaian, keuangan, ketatausahaan, dan rumah tangga Direktorat.
Pasal 150
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 149, Subbagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan penyusunan rencana program dan anggaran Direktorat; b. pengurusan administrasi kepegawaian Direktorat; c. penyiapan administrasi keuangan Direktorat; d. penyiapan dan pelaksanaan ketatausahaan Direktorat; dan e. pelaksanaan urusan rumah tangga Direktorat.
Pasal 151
Uraian tugas Subbagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 149 dan Pasal 150, antara lain sebagai berikut:
a. mengkoordinasikan penyusunan bahan Renstra Direktorat; b. mengkoordinasikan penyusunan bahan Renja K/L Direktorat; c. mengkoordinasikan penyusunan bahan Program dan Anggaran (RKA-KL)
Direktorat; d. mengkoordinasikan penyusunan bahan RKT Direktorat; e. mengkoordinasikan penyusunan bahan Penetapan Kinerja Direktorat; f. mengkoordinasikan penyusunan bahan Program Kerja dan Renlakgiat Direktorat; g. melaksanakan administrasi kepegawaian Direktorat; h. melaksanakan administrasi keuangan Direktorat; i. melaksanakan administrasi persuratan dan kearsipan Direktorat; j. melaksanakan penatausahaan barang milik/kekayaan negara (BMN) Direktorat; k. melaksanakan tata usaha dan rumah tangga Direktorat; l. menyusun laporan bulanan, triwulan, semester dan tahunan Direktorat; m. mengkoordinasikan dan melaksanakan penyusunan LAKIP Direktorat; dan n. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
106
Bagian Keempat
Direktorat Bina Instruktur dan Tenaga Pelatihan
Pasal 152
Direktorat Bina Instruktur dan Tenaga Pelatihan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, standardisasi serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang instruktur dan penggerak swadaya masyarakat (PSM) lembaga pelatihan pemerintah, instruktur lembaga pelatihan swasta, dan tenaga pelatihan, serta sistem informasi instruktur, PSM, dan tenaga pelatihan.
Pasal 153
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 152, Direktorat Bina Instruktur dan Tenaga Pelatihan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang instruktur dan PSM lembaga pelatihan pemerintah, instruktur lembaga pelatihan swasta, dan tenaga pelatihan, serta sistem informasi instruktur, PSM, dan tenaga pelatihan;
b. penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang instruktur dan PSM lembaga pelatihan pemerintah, instruktur lembaga pelatihan swasta, dan tenaga pelatihan, serta sistem informasi instruktur, PSM, dan tenaga pelatihan;
c. penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang instruktur dan PSM lembaga pelatihan pemerintah, instruktur lembaga pelatihan swasta, dan tenaga pelatihan, serta sistem informasi instruktur, PSM, dan tenaga pelatihan;
d. penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang instruktur dan PSM lembaga pelatihan pemerintah, instruktur lembaga pelatihan swasta, dan tenaga pelatihan, serta sistem informasi instruktur, PSM, dan tenaga pelatihan; dan
e. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat.
Pasal 154
Uraian tugas Direktorat Bina Instruktur dan Tenaga Pelatihan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 152 dan Pasal 153, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun Rencana Strategis Direktorat; b. menyusun Penetapan Kinerja Direktorat; c. mengkoordinasikan penyusunan program dan anggaran Direktorat; d. mengendalikan pelaksanaan program dan anggaran Direktorat; e. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang instruktur dan PSM lembaga
pelatihan pemerintah, instruktur lembaga pelatihan swasta, dan tenaga pelatihan, serta sistem informasi instruktur, PSM, dan tenaga pelatihan;
f. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang instruktur dan PSM lembaga pelatihan pemerintah, instruktur lembaga pelatihan swasta, dan tenaga pelatihan, serta sistem informasi instruktur, PSM, dan tenaga pelatihan;
g. mengarahkan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang instruktur dan PSM lembaga pelatihan pemerintah, instruktur lembaga pelatihan swasta, dan tenaga pelatihan, serta sistem informasi instruktur, PSM, dan tenaga pelatihan;
h. mengkoordinasikan pelaksanaan bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang instruktur dan PSM lembaga pelatihan pemerintah, instruktur lembaga pelatihan swasta, dan tenaga pelatihan, serta sistem informasi instruktur, PSM, dan tenaga pelatihan;
107
i. mengkoordinasikan kegiatan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan di bidang instruktur dan PSM lembaga pelatihan pemerintah, instruktur lembaga pelatihan swasta, dan tenaga pelatihan, serta sistem informasi instruktur, PSM, dan tenaga pelatihan;
j. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan dan Tahunan Direktorat; k. menyusun LAKIP Direktorat; l. melaksanakan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat; dan m. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 155
Direktorat Bina Instruktur dan Tenaga Pelatihan terdiri atas:
a. Subdirektorat Instruktur dan PSM Lembaga Pelatihan Pemerintah; b. Subdirektorat Instruktur Lembaga Pelatihan Swasta; c. Subdirektorat Tenaga Pelatihan; d. Subdirektorat Sistem Informasi Instruktur, PSM, danTenaga Pelatihan; dan e. Subbagian Tata Usaha.
Pasal 156
Subdirektorat Instruktur dan PSM Lembaga Pelatihan Pemerintah mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang peningkatan kompetensi, dan pengembangan karir instruktur dan PSM lembaga pelatihan pemerintah.
Pasal 157
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 156, Subdirektorat Instruktur dan PSM Lembaga Pelatihan Pemerintah menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang peningkatan kompetensi dan pengembangan karir instruktur dan PSM lembaga pelatihan pemerintah;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang peningkatan kompetensi dan pengembangan karir instruktur dan PSM lembaga pelatihan pemerintah;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang peningkatan kompetensi dan pengembangan karir instruktur dan PSM lembaga pelatihan pemerintah; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang peningkatan kompetensi dan pengembangan karir instruktur dan PSM lembaga pelatihan pemerintah.
Pasal 158
Uraian tugas Subdirektorat Instruktur dan PSM Lembaga Pelatihan Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 156 dan Pasal 157, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun rencana program dan anggaran Subdirektorat; b. mengendalikan pelaksanaan program dan anggaran Subdirektorat; c. menyusun konsep perumusan kebijakan di bidang peningkatan kompetensi dan
pengembangan karir instruktur dan PSM lembaga pelatihan pemerintah; d. menyusun konsep pelaksanaan kebijakan di bidang peningkatan kompetensi dan
pengembangan karir instruktur dan PSM lembaga pelatihan pemerintah; e. menyusun konsep norma, standar, prosedur, dan kriteria, di bidang peningkatan
kompetensi dan pengembangan karir instruktur dan PSM lembaga pelatihan pemerintah;
108
f. menyusun konsep bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang peningkatan kompetensi dan pengembangan karir instruktur dan PSM lembaga pelatihan pemerintah;
g. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan dan Tahunan Subdirektorat; h. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Subdirektorat;
dan i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 159
Subdirektorat Instruktur dan PSM Lembaga Pelatihan Pemerintah terdiri atas:
a. Seksi Peningkatan Kompetensi Instruktur dan PSM Lembaga Pelatihan Pemerintah; dan
b. Seksi Pengembangan Karir Instruktur dan PSM Lembaga Pelatihan Pemerintah.
Pasal 160
Seksi Peningkatan Kompetensi Instruktur dan PSM Lembaga Pelatihan Pemerintah mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang peningkatan kompetensi instruktur dan PSM lembaga pelatihan pemerintah.
Pasal 161
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 160, Seksi Peningkatan Kompetensi Instruktur dan PSM Lembaga Pelatihan Pemerintah menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang peningkatan kompetensi instruktur dan PSM lembaga pelatihan pemerintah;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang peningkatan kompetensi instruktur dan PSM lembaga pelatihan pemerintah;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang peningkatan kompetensi instruktur dan PSM lembaga pelatihan pemerintah; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang peningkatan kompetensi instruktur dan PSM lembaga pelatihan pemerintah.
Pasal 162
Uraian tugas Seksi Peningkatan Kompetensi Instruktur dan PSM Lembaga Pelatihan Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 160 dan Pasal 161, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang peningkatan kompetensi instruktur dan PSM lembaga pelatihan pemerintah;
b. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang peningkatan kompetensi instruktur dan PSM lembaga pelatihan pemerintah;
c. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang peningkatan kompetensi instruktur dan PSM lembaga pelatihan pemerintah;
d. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang peningkatan kompetensi instruktur dan PSM lembaga pelatihan pemerintah, berdasarkan ketentuan yang berlaku;
e. menyiapkan bahan penyajian informasi di bidang peningkatan kompetensi instruktur dan PSM lembaga pelatihan pemerintah;
f. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang peningkatan kompetensi instruktur dan PSM lembaga pelatihan pemerintah; dan
g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
109
Pasal 163
Seksi Pengembangan Karir Instruktur dan PSM Lembaga Pelatihan Pemerintah mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengembangan karir instruktur dan PSM lembaga pelatihan pemerintah.
Pasal 164
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 163, Seksi Bimbingan Karir dan Sertifikasi Instruktur Lembaga Pelatihan Pemerintah menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang pengembangan karir instruktur dan PSM lembaga pelatihan pemerintah;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan karir instruktur dan PSM lembaga pelatihan pemerintah;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pengembangan karir instruktur dan PSM lembaga pelatihan pemerintah; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis da evaluasi di bidang pengembangan karir instruktur dan PSM lembaga pelatihan pemerintah.
Pasal 165
Uraian tugas Seksi Bimbingan Karir dan Sertifikasi Instruktur Lembaga Pelatihan Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 163 dan Pasal 164, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang pengembangan karir instruktur dan PSM lembaga pelatihan pemerintah;
b. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan karir instruktur dan PSM lembaga pelatihan pemerintah;
c. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pengembangan karir instruktur dan PSM lembaga pelatihan pemerintah;
d. menyiapkan bahan penyajian informasi di bidang pengembangan karir instruktur dan PSM lembaga pelatihan pemerintah;
e. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang pengembangan karir instruktur dan PSM lembaga pelatihan pemerintah, berdasarkan ketentuan yang berlaku;
f. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang pengembangan karir instruktur dan PSM lembaga pelatihan pemerintah, berdasarkan ketentuan yang berlaku; dan
g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 166
Subdirektorat Instruktur Lembaga Pelatihan Swasta mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang peningkatan kompetensi, dan pengembangan karir instruktur lembaga pelatihan swasta.
Pasal 167
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 166, Subdirektorat Instruktur Lembaga Pelatihan Swasta menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang peningkatan kompetensi dan pengembangan karir instruktur lembaga pelatihan swasta;
110
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang peningkatan kompetensi dan pengembangan karir instruktur lembaga pelatihan swasta;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang peningkatan kompetensi dan pengembangan karir instruktur lembaga pelatihan swasta; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang peningkatan kompetensi dan pengembangan karir instruktur lembaga pelatihan swasta.
Pasal 168
Uraian tugas Subdirektorat Instruktur Lembaga Pelatihan Swasta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 166 dan Pasal 167, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun rencana program dan anggaran Subdirektorat; b. mengendalikan pelaksanaan program dan anggaran Subdirektorat; c. menyusun konsep perumusan kebijakan di bidang peningkatan kompetensi dan
pengembangan karir instruktur lembaga pelatihan swasta; d. menyusun konsep pelaksanaan kebijakan di bidang peningkatan kompetensi dan
pengembangan karir instruktur lembaga pelatihan swasta; e. menyusun konsep norma, standar, prosedur, dan, kriteria di bidang peningkatan
kompetensi dan pengembangan karir instruktur lembaga pelatihan swasta; f. menyusun konsep bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang peningkatan
kompetensi dan pengembangan karir instruktur lembaga pelatihan swasta; g. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan dan Tahunan Subdirektorat; h. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Subdirektorat;
dan i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 169
Subdirektorat Instruktur Lembaga Pelatihan Swasta terdiri atas:
a. Seksi Peningkatan Kompetensi Instruktur Lembaga Pelatihan Swasta; dan b. Seksi Pengembangan Karir Instruktur Lembaga Pelatihan Swasta.
Pasal 170
Seksi Peningkatan Kompetensi Instruktur Lembaga Pelatihan Swasta mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang peningkatan kompetensi instruktur lembaga pelatihan swasta.
Pasal 171
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 170, Seksi Peningkatan Kompetensi Instruktur Lembaga Pelatihan Swasta menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang peningkatan kompetensi instruktur lembaga pelatihan swasta;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang peningkatan kompetensi instruktur lembaga pelatihan swasta;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang peningkatan kompetensi instruktur lembaga pelatihan swasta; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang peningkatan kompetensi instruktur lembaga pelatihan swasta.
111
Pasal 172
Uraian tugas Seksi Peningkatan Kompetensi Instruktur Lembaga Pelatihan Swasta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 170 dan Pasal 171, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang peningkatan kompetensi instruktur lembaga pelatihan swasta;
b. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang peningkatan kompetensi instruktur lembaga pelatihan swasta;
c. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang peningkatan kompetensi instruktur lembaga pelatihan swasta;
d. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang pengembangan peningkatan kompetensi instruktur lembaga pelatihan swasta, berdasarkan ketentuan yang berlaku;
e. menyiapkan bahan penyajian informasi di bidang peningkatan kompetensi instruktur lembaga pelatihan swasta;
f. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang pengembangan peningkatan kompetensi instruktur lembaga pelatihan swasta; dan
g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 173
Seksi Pengembangan Karir Instruktur Lembaga Pelatihan Swasta mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengembangan karir instruktur lembaga pelatihan swasta.
Pasal 174
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 173, Seksi Bimbingan Karir dan Sertifikasi Instruktur Lembaga Pelatihan Swasta menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang pengembangan karir instruktur lembaga pelatihan swasta;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan karir instruktur lembaga pelatihan swasta;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pengembangan karir instruktur lembaga pelatihan swasta; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengembangan karir instruktur lembaga pelatihan swasta.
Pasal 175
Uraian tugas Seksi Bimbingan Karir dan Sertifikasi Instruktur Lembaga Pelatihan Swasta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 173 dan Pasal 174, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang pengembangan karir instruktur lembaga pelatihan swasta;
b. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan karir instruktur lembaga pelatihan swasta;
c. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pengembangan karir instruktur lembaga pelatihan swasta;
d. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang pengembangan karir instruktur lembaga pelatihan swasta;
112
e. menyiapkan bahan penyajian informasi di bidang pengembangan karir instruktur
lembaga pelatihan swasta; f. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang pengembangan karir
instruktur lembaga pelatihan swasta; dan g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 176
Subdirektorat Tenaga Pelatihan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur dan, kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang peningkatan kompetensi, dan pengembangan karir tenaga pelatihan.
Pasal 177
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 176, Subdirektorat Tenaga Pelatihan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang peningkatan kompetensi dan pengembangan karir tenaga pelatihan;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang peningkatan kompetensi dan pengembangan karir tenaga pelatihan;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang peningkatan kompetensi dan pengembangan karir tenaga pelatihan; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang peningkatan kompetensi dan pengembangan karir tenaga pelatihan.
Pasal 178
Uraian tugas Subdirektorat Pembinaan Tenaga Pelatihan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 176 dan Pasal 177, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun rencana program dan anggaran Subdirektorat; b. mengendalikan pelaksanaan program dan anggaran Subdirektorat; c. menyusun konsep perumusan kebijakan di bidang peningkatan kompetensi dan
pengembangan karir tenaga pelatihan; d. menyusun konsep pelaksanaan kebijakan di bidang peningkatan kompetensi dan
pengembangan karir tenaga pelatihan; e. menyusun konsep norma, standar, prosedur, dan, kriteria, di bidang peningkatan
kompetensi dan pengembangan karir tenaga pelatihan; f. menyusun konsep bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang peningkatan
kompetensi dan pengembangan karir tenaga pelatihan; g. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan dan Tahunan Subdirektorat; h. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Subdirektorat;
dan i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 179
Subdirektorat Tenaga Pelatihan terdiri atas:
a. Seksi Peningkatan Kompetensi Tenaga Pelatihan; dan b. Seksi Pengembangan Karir Tenaga Pelatihan.
113
Pasal 180
Seksi Peningkatan Kompetensi Tenaga Pelatihan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang peningkatan kompetensi tenaga pelatihan.
Pasal 181
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 180, Seksi Peningkatan Kompetensi Tenaga Pelatihan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang peningkatan kompetensi tenaga pelatihan;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang peningkatan kompetensi tenaga pelatihan;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang peningkatan kompetensi tenaga pelatihan; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang peningkatan kompetensi tenaga pelatihan.
Pasal 182
Uraian tugas Seksi Peningkatan Kompetensi Tenaga Pelatihan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 180 dan Pasal 181, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang peningkatan kompetensi tenaga pelatihan;
b. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang peningkatan kompetensi tenaga pelatihan;
c. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang peningkatan kompetensi tenaga pelatihan;
d. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang peningkatan kompetensi tenaga pelatihan, berdasarkan ketentuan yang berlaku;
e. menyiapkan bahan penyajian informasi di bidang peningkatan kompetensi tenaga pelatihan;
f. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang peningkatan kompetensi tenaga pelatihan; dan
g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
Pasal 183
Seksi Pengembangan Karir Tenaga Pelatihan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengembangan karir tenaga pelatihan.
Pasal 184
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 183, Seksi Pengembangan Karir Tenaga Pelatihan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang pengembangan karir tenaga pelatihan;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan karir tenaga pelatihan;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pengembangan karir tenaga pelatihan; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengembangan karir tenaga pelatihan.
114
Pasal 185
Uraian tugas Seksi Pengembangan Karir Tenaga Pelatihan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 180 dan Pasal 181, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang pengembangan karir tenaga pelatihan;
b. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan karir tenaga pelatihan;
c. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pengembangan karir tenaga pelatihan;
d. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang pengembangan karir tenaga pelatihan;
e. menyiapkan bahan penyajian informasi di bidang pengembangan karir tenaga pelatihan;
f. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang pengembangan karir tenaga pelatihan; dan
g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 186
Subdirektorat Sistem Informasi Instruktur, PSM, dan Tenaga Pelatihan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur dan, kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang registrasi, dan penyebaran informasi instruktur, PSM, dan tenaga pelatihan.
Pasal 187
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 186, Subdirektorat Sistem Informasi Instruktur, PSM, dan Tenaga Pelatihan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang registrasi, dan penyebaran informasi instruktur, PSM, dan tenaga pelatihan;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang registrasi, dan penyebaran informasi instruktur, PSM, dan tenaga pelatihan;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang registrasi, dan penyebaran informasi instruktur, PSM, dan tenaga pelatihan; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang registrasi, dan penyebaran informasi instruktur, PSM, dan tenaga pelatihan.
Pasal 188
Uraian tugas Subdirektorat Sistem Informasi Instruktur, PSM, dan Tenaga Pelatihan, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 186 dan Pasal 187, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun rencana program dan anggaran Subdirektorat; b. mengendalikan pelaksanaan program dan anggaran Subdirektorat; c. menyusun konsep perumusan kebijakan di bidang registrasi, dan penyebaran
informasi instruktur, PSM, dan tenaga pelatihan; d. menyusun konsep pelaksanaan kebijakan di bidang registrasi, dan penyebaran
informasi instruktur, PSM, dan tenaga pelatihan; e. menyusun konsep norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang registrasi, dan
penyebaran informasi instruktur, PSM, dan tenaga pelatihan;
115
f. menyusun konsep bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang registrasi, dan
penyebaran informasi instruktur, PSM, dan tenaga pelatihan; g. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan dan Tahunan Subdirektorat; h. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Subdirektorat;
dan i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 189
Subdirektorat Sistem Informasi Instruktur, PSM, dan Tenaga Pelatihan terdiri atas:
a. Seksi Registrasi Instruktur, PSM, dan Tenaga Pelatihan; dan b. Seksi Penyebaran Informasi Instruktur, PSM, dan Tenaga Pelatihan.
Pasal 190
Seksi Registrasi Instruktur, PSM, dan Tenaga Pelatihan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan,
penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang registrasi instruktur, PSM, dan tenaga pelatihan.
Pasal 191
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 190, Seksi Registrasi Instruktur, PSM, dan Tenaga Pelatihan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang registrasi instruktur, PSM, dan tenaga pelatihan;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang registrasi instruktur, PSM, dan tenaga pelatihan;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang registrasi instruktur, PSM, dan tenaga pelatihan; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang registrasi instruktur, PSM, dan tenaga pelatihan.
Pasal 192
Uraian tugas Seksi Registrasi Instruktur, PSM, dan Tenaga Pelatihan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 190 dan Pasal 191, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang registrasi instruktur, PSM, dan tenaga pelatihan;
b. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang registrasi instruktur, PSM, dan tenaga pelatihan;
c. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang registrasi instruktur, PSM, dan tenaga pelatihan;
d. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang registrasi instruktur, PSM, dan tenaga pelatihan, berdasarkan ketentuan yang berlaku;
e. menyiapkan bahan penyajian informasi di bidang registrasi instruktur, PSM, dan tenaga pelatihan;
f. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang registrasi instruktur, PSM, dan tenaga pelatihan; dan
g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
116
Pasal 193
Seksi Penyebaran Informasi Instruktur, PSM, dan Tenaga Pelatihan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penyebaran informasi instruktur, PSM, dan tenaga pelatihan.
Pasal 194
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 193, Seksi Penyebaran Informasi Instruktur, PSM, dan Tenaga Pelatihan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang penyebaran informasi instruktur, PSM, dan tenaga pelatihan;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang penyebaran informasi instruktur, PSM, dan tenaga pelatihan;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang penyebaran informasi instruktur, PSM, dan tenaga pelatihan; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penyebaran informasi instruktur, PSM, dan tenaga pelatihan.
Pasal 195
Uraian tugas Seksi Penyebaran Informasi Instruktur, PSM, dan Tenaga Pelatihan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 193 dan Pasal 194, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang penyebaran informasi instruktur, PSM, dan tenaga pelatihan;
b. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang penyebaran informasi instruktur, PSM, dan tenaga pelatihan;
c. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang penyebaran informasi instruktur, PSM, dan tenaga pelatihan;
d. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang penyebaran informasi instruktur, PSM, dan tenaga pelatihan;
e. menyiapkan bahan penyajian informasi di bidang penyebaran informasi instruktur, PSM, dan tenaga pelatihan;
f. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang penyebaran informasi instruktur, PSM, dan tenaga pelatihan; dan
g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 196
Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana program dan anggaran, urusan kepegawaian, keuangan, ketatausahaan, dan rumah tangga Direktorat.
Pasal 197
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 196, Subbagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan penyusunan rencana, program dan anggaran Direktorat; b. pengurusan administrasi kepegawaian Direktorat; c. penyiapan administrasi keuangan Direktorat; d. penyiapan dan pelaksanaan ketatausahaan Direktorat; dan e. pelaksanaan urusan rumah tangga Direktorat.
117
Pasal 198
Uraian tugas Subbagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 196 dan Pasal 197, antara lain sebagai berikut:
a. mengkoordinasikan penyusunan bahan Renstra Direktorat; b. mengkoordinasikan penyusunan bahan Renja K/L Direktorat; c. mengkoordinasikan penyusunan bahan Program dan Anggaran (RKA-KL)
Direktorat; d. mengkoordinasikan penyusunan bahan RKT Direktorat; e. mengkoordinasikan penyusunan bahan Penetapan Kinerja Direktorat; f. mengkoordinasikan penyusunan bahan Program Kerja dan Renlakgiat Direktorat; g. melaksanakan administrasi kepegawaian Direktorat; h. melaksanakan administrasi keuangan Direktorat; i. melaksanakan administrasi persuratan dan kearsipan Direktorat; j. melaksanakan penatausahaan barang milik/kekayaan negara (BMN) Direktorat; k. melaksanakan tata usaha dan rumah tangga Direktorat; l. menyusun laporan bulanan, triwulan, semester dan tahunan Direktorat; m. mengkoordinasikan dan melaksanakan penyusunan LAKIP Direktorat; dan n. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Bagian Kelima
Direktorat Bina Pemagangan
Pasal 199
Direktorat Bina Pemagangan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, standardisasi serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pemagangan di dalam, dan luar negeri, perizinan dan advokasi, serta promosi dan jejaring pemagangan.
Pasal 200
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 199, Direktorat Bina Pemagangan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang pemagangan di dalam dan luar negeri, perizinan dan advokasi serta promosi dan jejaring pemagangan;
b. penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang pemagangan di dalam dan luar negeri, perizinan dan advokasi serta promosi dan jejaring pemagangan;
c. penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pemagangan di dalam dan luar negeri, perizinan dan advokasi serta promosi dan jejaring pemagangan;
d. penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pemagangan di dalam dan luar negeri, perizinan dan advokasi serta promosi dan jejaring pemagangan; dan
e. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat.
Pasal 201
Uraian Tugas Direktorat Bina Pemagangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 196 dan Pasal 197, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun Rencana Strategis Direktorat; b. menyusun Penetapan Kinerja Direktorat; c. mengkoordinasikan penyusunan program dan anggaran Direktorat;
118
d. mengendalikan pelaksanaan program dan anggaran Direktorat; e. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang pemagangan di dalam dan
luar negeri, perizinan dan advokasi serta promosi dan jejaring pemagangan; f. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang pemagangan di dalam dan
luar negeri, perizinan dan advokasi serta promosi dan jejaring pemagangan; g. mengarahkan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
pemagangan di dalam dan luar negeri, perizinan dan advokasi serta promosi dan jejaring pemagangan;
h. mengkoordinasikan pelaksanaan bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang pemagangan di dalam dan luar negeri, perizinan dan advokasi serta promosi dan jejaring pemagangan;
i. mengkoordinasikan kegiatan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan pemagangan di dalam dan luar negeri, perizinan dan advokasi serta promosi dan jejaring pemagangan;
j. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan dan Tahunan Direktorat; k. menyusun LAKIP Direktorat; l. melaksanakan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat; dan m. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 202
Direktorat Bina Pemagangan terdiri atas:
a. Subdirektorat Pemagangan Dalam Negeri; b. Subdirektorat Pemagangan Luar Negeri; c. Subdirektorat Perizinan dan Advokasi Pemagangan; d. Subdirektorat Promosi dan Jejaring Pemagangan; dan e. Subbagian Tata Usaha.
Pasal 203
Subdirektorat Pemagangan Dalam Negeri mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang program, serta bimbingan dan penyuluhan pemagangan dalam negeri.
Pasal 204
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 203, Subdirektorat Pemagangan Dalam Negeri menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang program, serta bimbingan dan penyuluhan pemagangan dalam negeri;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang program, serta bimbingan dan penyuluhan pemagangan dalam negeri;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang program, serta bimbingan dan penyuluhan pemagangan dalam negeri; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang program, serta bimbingan dan penyuluhan pemagangan dalam negeri.
Pasal 205
Uraian tugas Subdirektorat Pemagangan Dalam Negeri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 203 dan Pasal 204, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun rencana program dan anggaran Subdirektorat; b. mengendalikan pelaksanaan program dan anggaran Subdirektorat; c. menyusun konsep perumusan kebijakan di bidang program, serta bimbingan dan
penyuluhan pemagangan dalam negeri;
119
d. menyusun konsep pelaksanaan kebijakan di bidang program, serta bimbingan dan penyuluhan pemagangan dalam negeri;
e. menyusun konsep norma, standar, prosedur, dan, kriteria, di bidang program, serta bimbingan dan penyuluhan pemagangan dalam negeri;
f. menyusun konsep bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang program, serta bimbingan dan penyuluhan pemagangan dalam negeri;
g. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan dan Tahunan Subdirektorat; h. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Subdirektorat;
dan i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 206
Subdirektorat Pemagangan Dalam Negeri terdiri atas:
a. Seksi Program Pemagangan Dalam Negeri; dan b. Seksi Bimbingan dan Penyuluhan Pemagangan Dalam Negeri.
Pasal 207
Seksi Program Pemagangan Dalam Negeri mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang program pemagangan dalam negeri.
Pasal 208
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 207, Seksi Program Pemagangan Dalam Negeri menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang program pemagangan dalam negeri;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang program pemagangan dalam negeri;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang program pemagangan dalam negeri; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang program pemagangan dalam negeri.
Pasal 209
Uraian tugas Seksi Program Pemagangan Dalam Negeri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 207 dan Pasal 208, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang program pemagangan dalam negeri;
b. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang program pemagangan dalam negeri;
c. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang program pemagangan dalam negeri;
d. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang program pemagangan dalam negeri;
e. menyiapkan bahan penyajian informasi di bidang program pemagangan dalam negeri;
f. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang program pemagangan dalam negeri; dan
g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
120
Pasal 210
Seksi Bimbingan dan Penyuluhan Pemagangan Dalam Negeri mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang bimbingan dan penyuluhan pemagangan dalam negeri.
Pasal 211
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 210, Seksi Bimbingan dan Penyuluhan Pemagangan Dalam Negeri menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang bimbingan dan penyuluhan pemagangan dalam negeri;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang bimbingan dan penyuluhan pemagangan dalam negeri;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang bimbingan dan penyuluhan pemagangan dalam negeri; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang bimbingan dan penyuluhan pemagangan dalam negeri.
Pasal 212
Uraian tugas Seksi Bimbingan dan Penyuluhan Pemagangan Dalam Negeri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 210 dan Pasal 211, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang bimbingan dan penyuluhan pemagangan dalam negeri;
b. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang bimbingan dan penyuluhan pemagangan dalam negeri;
c. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang bimbingan dan penyuluhan pemagangan dalam negeri;
d. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang bimbingan dan penyuluhan pemagangan dalam negeri, berdasarkan ketentuan yang berlaku;
e. menyiapkan bahan penyajian informasi di bidang bimbingan dan penyuluhan pemagangan dalam negeri;
f. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang bimbingan dan penyuluhan pemagangan dalam negeri; dan
g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 213
Subdirektorat Pemagangan Luar Negeri mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar,
prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang program, serta bimbingan dan penyuluhan pemagangan luar negeri.
Pasal 214
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 213, Subdirektorat Pemagangan Luar Negeri menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang program, serta bimbingan dan penyuluhan pemagangan luar negeri;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang program, serta bimbingan dan penyuluhan pemagangan luar negeri;
121
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
program, serta bimbingan dan penyuluhan pemagangan luar negeri; dan d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang program, serta
bimbingan dan penyuluhan pemagangan luar negeri.
Pasal 215
Uraian tugas Subdirektorat Pemagangan Luar Negeri sebagaimana dimaksud Pasal 210 dan Pasal 211, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun rencana program dan anggaran Subdirektorat; b. mengendalikan pelaksanaan program dan anggaran Subdirektorat; c. menyusun konsep perumusan kebijakan di bidang program, serta bimbingan dan
penyuluhan pemagangan luar negeri; d. menyusun konsep pelaksanaan kebijakan di bidang program, serta bimbingan
dan penyuluhan pemagangan luar negeri; e. menyusun konsep norma, standar, prosedur, dan, kriteria, di bidang program,
serta bimbingan dan penyuluhan pemagangan luar negeri; f. menyusun konsep bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang program, serta
bimbingan dan penyuluhan pemagangan luar negeri; g. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan dan Tahunan Subdirektorat; h. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Subdirektorat;
dan i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 216
Subdirektorat Pemagangan Luar Negeri terdiri atas:
a. Seksi Program Pemagangan Luar Negeri; dan b. Seksi Bimbingan dan Penyuluhan Pemagangan Luar Negeri.
Pasal 217
Seksi Program Pemagangan Luar Negeri mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang program pemagangan luar negeri.
Pasal 218
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 217, Seksi Program Pemagangan Luar Negeri menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang program pemagangan luar negeri;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang program pemagangan luar negeri;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang program pemagangan luar negeri; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang program pemagangan luar negeri.
122
Pasal 219
Uraian tugas Seksi Program Pemagangan Luar Negeri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 217 dan Pasal 218, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang program pemagangan luar negeri;
b. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang program pemagangan luar negeri;
c. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang program pemagangan luar negeri;
d. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang program pemagangan luar negeri, berdasarkan ketentuan yang berlaku;
e. menyiapkan bahan penyajian informasi di bidang program pemagangan luar negeri;
f. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang program pemagangan luar negeri; dan
g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 220
Seksi Bimbingan dan Penyuluhan Pemagangan Luar Negeri mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang bimbingan dan penyuluhan pemagangan luar negeri.
Pasal 221
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 220, Seksi Bimbingan dan Penyuluhan Pemagangan Luar Negeri menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang bimbingan dan penyuluhan pemagangan luar negeri;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang bimbingan dan penyuluhan pemagangan luar negeri;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang bimbingan dan penyuluhan pemagangan luar negeri; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang bimbingan dan penyuluhan pemagangan luar negeri.
Pasal 222
Uraian tugas Seksi Bimbingan dan Penyuluhan Pemagangan Luar Negeri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 220 dan Pasal 221, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang bimbingan dan penyuluhan pemagangan luar negeri;
b. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang bimbingan dan penyuluhan pemagangan luar negeri;
c. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang bimbingan dan penyuluhan pemagangan luar negeri;
d. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang bimbingan dan penyuluhan pemagangan luar negeri, berdasarkan ketentuan yang berlaku;
e. menyiapkan bahan penyajian informasi di bidang bimbingan dan penyuluhan pemagangan luar negeri;
f. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang bimbingan dan penyuluhan pemagangan luar negeri; dan
g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
123
Pasal 223
Subdirektorat Perizinan dan Advokasi Pemagangan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang perizinan dan rekomendasi, serta advokasi dan perlindungan pemagangan.
Pasal 224
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 223, Subdirektorat Perizinan dan Advokasi Pemagangan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang perizinan dan rekomendasi serta advokasi dan perlindungan pemagangan;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang perizinan dan rekomendasi serta advokasi dan perlindungan pemagangan;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang perizinan dan rekomendasi serta advokasi dan perlindungan pemagangan; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang perizinan dan rekomendasi serta advokasi dan perlindungan pemagangan.
Pasal 225
Uraian tugas Subdirektorat Perizinan dan Advokasi Pemagangan sebagaimana dimaksud Pasal 223 dan Pasal 224, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun rencana program dan anggaran Subdirektorat; b. mengendalikan pelaksanaan program dan anggaran Subdirektorat; c. menyusun konsep perumusan kebijakan di bidang perizinan dan rekomendasi
serta advokasi dan perlindungan pemagangan; d. menyusun konsep pelaksanaan kebijakan di bidang perizinan dan rekomendasi
serta advokasi dan perlindungan pemagangan; e. menyusun konsep norma, standar, prosedur, dan, kriteria di bidang perizinan dan
rekomendasi serta advokasi dan perlindungan pemagangan; f. menyusun konsep bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang perizinan dan
rekomendasi serta advokasi dan perlindungan pemagangan; g. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan dan Tahunan Subdirektorat; h. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Subdirektorat;
dan i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 226
Subdirektorat Perizinan dan Advokasi Pemagangan terdiri atas:
a. Seksi Perizinan dan Rekomendasi; dan b. Seksi Advokasi dan Perlindungan.
Pasal 227
Seksi Perizinan dan Rekomendasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang perizinan dan rekomendasi pemagangan.
124
Pasal 228
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 227, Seksi Perizinan dan Rekomendasi menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang perizinan dan rekomendasi pemagangan;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang perizinan dan rekomendasi pemagangan;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang perizinan dan rekomendasi pemagangan; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang perizinan dan rekomendasi pemagangan.
Pasal 229
Uraian tugas Seksi Perizinan dan Rekomendasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 227 dan Pasal 228, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang perizinan dan rekomendasi pemagangan;
b. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang perizinan dan rekomendasi pemagangan;
c. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang perizinan dan rekomendasi pemagangan;
d. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang perizinan dan rekomendasi pemagangan, berdasarkan ketentuan yang berlaku;
e. menyiapkan bahan penyajian informasi di bidang perizinan dan rekomendasi pemagangan;
f. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang perizinan dan rekomendasi pemagangan; dan
g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 230
Seksi Advokasi dan Perlindungan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang advokasi dan perlindungan pemagangan.
Pasal 231
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 229, Seksi Advokasi dan Perlindungan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang advokasi dan perlindungan pemagangan;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang advokasi dan perlindungan pemagangan;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang advokasi dan perlindungan pemagangan; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang advokasi dan perlindungan pemaganga.
125
Pasal 232
Uraian tugas Seksi Advokasi dan Perlindungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 230 dan Pasal 231, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang advokasi dan perlindungan pemagangan;
b. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang advokasi dan perlindungan pemagangan;
c. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang advokasi dan perlindungan pemagangan;
d. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang advokasi dan perlindungan pemagangan, berdasarkan ketentuan yang berlaku;
e. menyiapkan bahan penyajian informasi di bidang advokasi dan perlindungan pemagangan;
f. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang advokasi dan perlindungan pemagangan; dan
g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 233
Subdirektorat Promosi dan Jejaring Pemagangan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang promosi dan sistem informasi, serta pengembangan jejaring pemagangan.
Pasal 234
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 233, Subdirektorat Promosi dan Jejaring Pemagangan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang promosi dan sistem informasi, serta pengembangan jejaring pemagangan;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang promosi dan sistem informasi, serta pengembangan jejaring pemagangan;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang promosi dan sistem informasi, serta pengembangan jejaring pemagangan; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang promosi dan sistem informasi, serta pengembangan jejaring pemagangan.
Pasal 235
Uraian tugas Subdirektorat Promosi dan Jejaring Pemagangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 233 dan Pasal 234, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun rencana program dan anggaran Subdirektorat; b. mengendalikan pelaksanaan program dan anggaran Subdirektorat; c. menyusun konsep perumusan kebijakan di bidang promosi dan sistem informasi,
serta pengembangan jejaring pemagangan; d. menyusun konsep pelaksanaan kebijakan di bidang promosi dan sistem
informasi, serta pengembangan jejaring pemagangan; e. menyusun konsep norma, standar, prosedur, dan, kriteria di bidang promosi dan
sistem informasi, serta pengembangan jejaring pemagangan; f. menyusun konsep bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang promosi dan sistem
informasi, serta pengembangan jejaring pemagangan; g. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan dan Tahunan Subdirektorat; h. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Subdirektorat;
dan i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
126
Pasal 236
Subdirektorat Promosi dan Jejaring Pemagangan terdiri atas:
a. Seksi Promosi dan Sistem Informasi Pemagangan; dan b. Seksi Pengembangan Jejaring Pemagangan.
Pasal 237
Seksi Promosi dan Sistem Informasi Pemagangan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang promosi dan sistem informasi pemagangan.
Pasal 238
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 237, Seksi Promosi dan Sistem Informasi Pemagangan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang promosi dan sistem informasi pemagangan;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang promosi dan sistem informasi pemagangan;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang promosi dan sistem informasi pemagangan; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang promosi dan sistem informasi pemagangan.
Pasal 239
Uraian tugas Seksi Promosi dan Sistem Informasi Pemagangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 237 dan Pasal 238, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang promosi dan sistem informasi pemagangan;
b. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang promosi dan sistem informasi pemagangan;
c. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang promosi dan sistem informasi pemagangan;
d. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang promosi dan sistem informasi pemagangan;
e. menyiapkan bahan penyajian informasi di bidang promosi dan sistem informasi pemagangan;
f. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang promosi dan sistem informasi pemagangan; dan
g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 240
Seksi Pengembangan Jejaring Pemagangan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengembangan jejaring pemagangan.
127
Pasal 241
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 240, Seksi Pengembangan Jejaring Pemagangan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang pengembangan jejaring pemagangan;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan jejaring pemagangan;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pengembangan jejaring pemagangan; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengembangan jejaring pemagangan.
Pasal 242
Uraian tugas Seksi Pengembangan Jejaring Pemagangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 240 dan Pasal 241, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang pengembangan jejaring pemagangan;
b. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan jejaring pemagangan;
c. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pengembangan jejaring pemagangan;
d. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang pengembangan jejaring pemagangan;
e. menyiapkan bahan penyajian informasi di bidang pengembangan jejaring pemagangan;
f. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang pengembangan jejaring pemagangan; dan
g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 243
Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana program dan anggaran, urusan kepegawaian, keuangan, ketatausahaan, dan rumah tangga Direktorat.
Pasal 244
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 243, Subbagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan penyusunan rencana program dan anggaran Direktorat; b. pengurusan administrasi kepegawaian Direktorat; c. penyiapan administrasi keuangan Direktorat; d. penyiapan dan pelaksanaan ketatausahaan Direktorat; dan e. pelaksanaan urusan rumah tangga Direktorat.
Pasal 245
Uraian tugas Subbagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 243 dan Pasal 244, antara lain sebagai berikut:
a. mengkoordinasikan penyusunan bahan Renstra Direktorat; b. mengkoordinasikan penyusunan bahan Renja K/L Direktorat; c. mengkoordinasikan penyusunan bahan Program dan Anggaran (RKA-KL)
Direktorat; d. mengkoordinasikan penyusunan bahan RKT Direktorat;
128
e. mengkoordinasikan penyusunan bahan Penetapan Kinerja Direktorat; f. mengkoordinasikan penyusunan bahan Program Kerja dan Renlakgiat Direktorat; g. melaksanakan administrasi kepegawaian Direktorat; h. melaksanakan administrasi keuangan Direktorat; i. melaksanakan administrasi persuratan dan kearsipan Direktorat; j. melaksanakan penatausahaan barang milik/kekayaan negara (BMN) Direktorat; k. melaksanakan tata usaha dan rumah tangga Direktorat; l. menyusun laporan bulanan, triwulan, semester dan tahunan Direktorat; m. mengkoordinasikan dan melaksanakan penyusunan LAKIP Direktorat; dan n. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Bagian Keenam
Direktorat Produktivitas dan Kewirausahaan
Pasal 246
Direktorat Produktivitas dan Kewirausahaan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, standardisasi serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengembangan promosi dan kerjasama produktivitas dan kewirausahaan, pengembangan sistem dan peningkatan produktivitas, pengembangan pengukuran dan kajian produktivitas, serta pengembangan kewirausahaan.
Pasal 247
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 246, Direktorat Produktivitas dan Kewirausahaan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang pengembangan promosi dan kerjasama produktivitas dan kewirausahaan, pengembangan sistem dan peningkatan produktivitas, pengembangan pengukuran dan kajian produktivitas, serta pengembangan kewirausahaan;
b. penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan promosi dan kerjasama produktivitas dan kewirausahaan, pengembangan sistem dan peningkatan produktivitas, pengembangan pengukuran dan kajian produktivitas, serta pengembangan kewirausahaan;
c. penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pengembangan promosi dan kerjasama produktivitas dan kewirausahaan, pengembangan sistem dan peningkatan produktivitas, pengembangan pengukuran dan kajian produktivitas, serta pengembangan kewirausahaan;
d. penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengembangan promosi dan kerjasama produktivitas dan kewirausahaan, pengembangan sistem dan peningkatan produktivitas, pengembangan pengukuran dan kajian produktivitas, serta pengembangan kewirausahaan; dan
e. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat.
Pasal 248
Uraian Tugas Direktorat Produktivitas dan Kewirausahaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 246 dan Pasal 247, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun Rencana Strategis Direktorat; b. menyusun Penetapan Kinerja Direktorat; c. mengkoordinasikan penyusunan program dan anggaran Direktorat; d. mengendalikan pelaksananan program dan anggaran Direktorat;
129
e. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang pengembangan promosi dan
kerjasama produktivitas dan kewirausahaan, pengembangan sistem dan peningkatan produktivitas, pengembangan pengukuran dan kajian produktivitas, serta pengembangan kewirausahaan;
f. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan promosi dan kerjasama produktivitas dan kewirausahaan, pengembangan sistem dan peningkatan produktivitas, pengembangan pengukuran dan kajian produktivitas, serta pengembangan kewirausahaan;
g. mengarahkan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pengembangan promosi dan kerjasama produktivitas dan kewirausahaan, pengembangan sistem dan peningkatan produktivitas, pengembangan pengukuran dan kajian produktivitas, serta pengembangan kewirausahaan;
h. mengkoordinasikan pelaksanaan bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang pengembangan promosi dan kerjasama produktivitas dan kewirausahaan, pengembangan sistem dan peningkatan produktivitas, pengembangan pengukuran dan kajian produktivitas, serta pengembangan kewirausahaan;
i. mengkoordinasikan kegiatan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan promosi dan kerjasama produktivitas dan kewirausahaan, pengembangan sistem dan peningkatan produktivitas, pengembangan pengukuran dan kajian produktivitas, serta pengembangan kewirausahaan;
j. menyusun Laporan Bulanan, Triwulanan dan Tahunan Direktorat; k. menyusun LAKIP Direktorat; l. melaksanakan urusan tata usaha dan rumah tangga direktorat; dan m. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 249
Direktorat Produktivitas dan Kewirausahaan terdiri atas:
a. Subdirektorat Pengembangan Promosi dan Kerjasama Produktivitas dan Kewirausahaan;
b. Subdirektorat Pengembangan Sistem dan Peningkatan Produktivitas; c. Subdirektorat Pengembangan Pengukuran dan Kajian Produktivitas; d. Subdirektorat Pengembangan Kewirausahaan; dan e. Subbagian Tata Usaha.
Pasal 250
Subdirektorat Pengembangan Promosi dan Kerjasama Produktivitas dan Kewirausahaan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang promosi dan kerjasama peningkatan produktivitas dan kewirausahaan.
Pasal 251
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 250, Subdirektorat Pengembangan Promosi dan Kerjasama Produktivitas dan Kewirausahaan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang promosi dan kerjasama peningkatan produktivitas dan kewirausahaan;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang promosi dan kerjasama peningkatan produktivitas dan kewirausahaan;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang promosi dan kerjasama peningkatan produktivitas dan kewirausahaan; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang promosi dan kerjasama peningkatan produktivitas dan kewirausahaan.
130
Pasal 252
Uraian tugas Subdirektorat Pengembangan Promosi dan Kerjasama Produktivitas dan Kewirausahaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 250 dan Pasal 251, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun rencana program dan anggaran Subdirektorat; b. mengendalikan pelaksanaan program dan anggaran Subdirektorat; c. menyusun konsep perumusan kebijakan di bidang promosi dan kerjasama
peningkatan produktivitas dan kewirausahaan; d. menyusun konsep pelaksanaan kebijakan di bidang promosi dan kerjasama
peningkatan produktivitas dan kewirausahaan; e. menyusun konsep norma, standar, prosedur, dan, kriteria, di bidang promosi dan
kerjasama peningkatan produktivitas dan kewirausahaan; f. menyusun konsep bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang promosi dan
kerjasama peningkatan produktivitas dan kewirausahaan; g. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan dan Tahunan Subdirektorat; h. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Subdirektorat;
dan i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 253
Subdirektorat Pengembangan Promosi dan Kerjasama Produktivitas dan Kewirausahaan terdiri atas:
a. Seksi Promosi Produktivitas dan Kewirausahaan; dan b. Seksi Kerjasama Peningkatan Produktivitas dan Kewirausahaan.
Pasal 254
Seksi Promosi Produktivitas dan Kewirausahaan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang promosi produktivitas dan kewirausahaan.
Pasal 255
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 254, Seksi Promosi Produktivitas dan Kewirausahaan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang promosi produktivitas dan kewirausahaan;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang promosi produktivitas dan kewirausahaan;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang promosi produktivitas dan kewirausahaan; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang promosi produktivitas dan kewirausahaan.
Pasal 256
Uraian tugas Seksi Promosi Produktivitas dan Kewirausahaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 254 dan Pasal 255, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang promosi produktivitas dan kewirausahaan;
b. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang promosi produktivitas dan kewirausahaan;
131
c. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang promosi produktivitas dan kewirausahaan;
d. menyiapkan bahan penyusunan bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang promosi produktivitas dan kewirausahaan, berdasarkan ketentuan yang berlaku;
e. menyiapkan bahan penyajian informasi di bidang promosi produktivitas dan kewirausahaan;
f. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang promosi produktivitas dan kewirausahaan; dan
g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 257
Seksi Kerjasama Peningkatan Produktivitas dan Kewirausahaan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang kerjasama peningkatan produktivitas dan kewirausahaan.
Pasal 258
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 257, Seksi Kerjasama Peningkatan Produktivitas dan Kewirausahaan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang kerjasama peningkatan produktivitas dan kewirausahaan;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang kerjasama peningkatan produktivitas dan kewirausahaan;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang kerjasama peningkatan produktivitas dan kewirausahaan; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang kerjasama peningkatan produktivitas dan kewirausahaan.
Pasal 259
Uraian tugas Seksi Kerjasama Peningkatan Produktivitas dan Kewirausahaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 257 dan Pasal 258, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang kerjasama peningkatan produktivitas dan kewirausahaan;
b. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang peningkatan produktivitas dan kewirausahaan;
c. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang kerjasama peningkatan produktivitas dan kewirausahaan;
d. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang kerjasama peningkatan produktivitas dan kewirausahaan, berdasarkan ketentuan yang berlaku;
e. menyiapkan bahan penyajian informasi di bidang kerjasama peningkatan produktivitas dan kewirausahaan;
f. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang kerjasama peningkatan produktivitas dan kewirausahaan; dan
g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 260
Subdirektorat Pengembangan Sistem dan Peningkatan Produktivitas mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang sistem dan metode produktivitas, serta alat dan teknik peningkatan produktivitas.
132
Pasal 261
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 260, Subdirektorat Pengembangan Sistem dan Peningkatan Produktivitas menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang sistem dan metode produktivitas serta alat dan teknik peningkatan produktivitas;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang sistem dan metode produktivitas serta alat dan teknik peningkatan produktivitas;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang sistem dan metode produktivitas serta alat dan teknik peningkatan produktivitas; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang sistem dan metode produktivitas serta alat dan teknik peningkatan produktivitas.
Pasal 262
Uraian tugas Subdirektorat Pengembangan Sistem dan Peningkatan Produktivitas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 260 dan Pasal 261, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun rencana program dan anggaran Subdirektorat; b. mengendalikan pelaksanaan program dan anggaran Subdirektorat; c. menyusun konsep perumusan kebijakan di bidang sistem dan metode
produktivitas serta alat dan teknik peningkatan produktivitas; d. menyusun konsep pelaksanaan kebijakan di bidang sistem dan metode
produktivitas serta alat dan teknik peningkatan produktivitas; e. menyusun konsep pelaksanaan kebijakan di bidang sistem dan metode
produktivitas serta alat dan teknik peningkatan produktivitas; f. menyusun konsep norma, standar, prosedur, dan, kriteria, di bidang sistem dan
metode produktivitas serta alat dan teknik peningkatan produktivitas; g. menyusun konsep bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang sistem dan metode
produktivitas serta alat dan teknik peningkatan produktivitas; h. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan di bidang sistem
dan metode produktivitas serta alat dan teknik peningkatan produktivitas; i. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan dan Tahunan Subdirektorat; dan j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 263
Subdirektorat Pengembangan Sistem dan Peningkatan Produktivitas terdiri atas:
a. Seksi Sistem dan Metode Produktivitas; dan b. Seksi Alat dan Teknik Peningkatan Produktivitas.
Pasal 264
Seksi Sistem dan Metode Produktivitas mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang sistem dan metode produktivitas.
Pasal 265
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 264, Seksi Sistem dan Metode Produktivitas menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang sistem dan metode produktivitas;
133
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang sistem dan metode produktivitas;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang sistem dan metode produktivitas; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang sistem dan metode produktivitas.
Pasal 266
Uraian tugas Seksi Sistem dan Metode Produktivitas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 264 dan Pasal 265, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang sistem dan metode produktivitas;
b. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang sistem dan metode produktivitas;
c. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang sistem dan metode produktivitas;
d. menyiapkan bahan penyusunan bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang sistem dan metode produktivitas, berdasarkan ketentuan yang berlaku;
e. menyiapkan bahan penyajian informasi di bidang sistem dan metode produktivitas;
f. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang sistem dan metode produktivitas; dan
g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 267
Seksi Alat dan Teknik Peningkatan Produktivitas mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang alat dan teknik peningkatan produktivitas.
Pasal 268
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 267, Seksi Alat dan Teknik Peningkatan Produktivitas menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang alat dan teknik peningkatan produktivitas;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang alat dan teknik peningkatan produktivitas;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang alat dan teknik peningkatan produktivitas; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang alat dan teknik peningkatan produktivitas.
Pasal 269
Uraian tugas Seksi Alat dan Teknik Peningkatan Produktivitas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 267 dan Pasal 268, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang alat dan teknik peningkatan produktivitas;
b. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang alat dan teknik peningkatan produktivitas;
c. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang alat dan teknik peningkatan produktivitas;
d. menyiapkan bahan penyusunan bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang alat dan teknik peningkatan produktivitas;
134
e. menyiapkan bahan penyajian informasi di bidang alat dan teknik peningkatan produktivitas;
f. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang alat dan teknik peningkatan produktivitas; dan
g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 270
Subdirektorat Pengembangan Pengukuran dan Kajian Produktivitas mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengukuran, dan kajian produktivitas.
Pasal 271
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 270, Subdirektorat Pengembangan Pengukuran dan Kajian Produktivitas menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang pengukuran, dan kajian produktivitas;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang pengukuran, dan kajian produktivitas;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pengukuran, dan kajian produktivitas; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengukuran, dan kajian produktivitas.
Pasal 272
Uraian tugas Subdirektorat Pengembangan Pengukuran dan Kajian Produktivitas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 270 dan Pasal 271, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun rencana program dan anggaran Subdirektorat; b. mengendalikan pelaksanaan program dan anggaran Subdirektorat; c. menyusun konsep perumusan kebijakan di bidang pengukuran, dan kajian
produktivitas; d. menyusun konsep pelaksanaan kebijakan di bidang pengukuran, dan kajian
produktivitas; e. menyusun konsep norma, standar, prosedur, dan, kriteria, di bidang pengukuran,
dan kajian produktivitas; f. menyusun konsep bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang pengukuran, dan
kajian produktivitas; j. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan dan Tahunan Subdirektorat; k. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Subdirektorat;
dan l. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 273
Subdirektorat Pengembangan Pengukuran dan Kajian Produktivitas terdiri atas:
a. Seksi Pengukuran Produktivitas; dan b. Seksi Kajian Produktivitas.
135
Pasal 274
Seksi Pengukuran Produktivitas mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengukuran produktivitas.
Pasal 275
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 274, Seksi Pengukuran Produktivitas menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang pengukuran produktivitas; b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang pengukuran produktivitas; c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
pengukuran produktivitas; dan d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengukuran
produktivitas.
Pasal 276
Uraian tugas Seksi Pengukuran Produktivitas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 274 dan Pasal 275, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang pengukuran produktivitas; b. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang pengkuran produktivitas; c. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
pengukuran produktivitas; d. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang pengukuran
produktivitas; e. menyiapkan bahan penyajian informasi di bidang pengukuran produktivitas; f. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang pengukuran
produktivitas; dan g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 277
Seksi Kajian Produktivitas mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang kajian produktivitas.
Pasal 278
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 277, Seksi Kajian Produktivitas menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang kajian produktivitas; b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang kajian produktivitas; c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
kajian produktivitas; dan d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang kajian produktivitas.
Pasal 279
Uraian tugas Seksi Kajian Produktivitas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 277 dan Pasal 278, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang kajian produktivitas; b. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang kajian produktivitas;
136
c. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang kajian produktivitas;
d. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang kajian produktivitas;
e. menyiapkan bahan penyajian informasi di bidang kajian produktivitas; f. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang kajian produktivitas; dan g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 280
Subdirektorat Pengembangan Kewirausahaan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma,
standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pelatihan manajemen kewirausahaan dan bimbingan konsultasi.
Pasal 281
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 280, Subdirektorat Pengembangan Kewirausahaan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang pelatihan manajemen kewirausahaan dan bimbingan konsultasi;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang pelatihan manajemen kewirausahaan dan bimbingan konsultasi;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pelatihan manajemen kewirausahaan dan bimbingan konsultasi; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pelatihan manajemen kewirausahaan dan bimbingan konsultasi.
Pasal 282
Uraian tugas Subdirektorat Pengembangan Kewirausahaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 280 dan Pasal 281, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun rencana program dan anggaran Subdirektorat; b. mengendalikan pelaksanaan program dan anggaran Subdirektorat; c. menyusun konsep perumusan kebijakan di bidang pelatihan manajemen
kewirausahaan dan bimbingan konsultasi; d. menyusun konsep pelaksanaan kebijakan di bidang pelatihan manajemen
kewirausahaan dan bimbingan konsultasi; e. menyusun konsep norma, standar, prosedur, dan kriteria, di bidang pelatihan
manajemen kewirausahaan dan bimbingan konsultasi; f. menyusun konsep bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang pelatihan
manajemen kewirausahaan dan bimbingan konsultasi; g. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan dan Tahunan Subdirektorat; h. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Subdirektorat;
dan i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 283
Subdirektorat Pengembangan Kewirausahaan terdiri atas:
a. Seksi Pelatihan Manajemen Kewirausahaan; dan b. Seksi Bimbingan Konsultasi.
137
Pasal 284
Seksi Pelatihan Manajemen Kewirausahaan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pelatihan manajemen kewirausahaan.
Pasal 285
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 284, Seksi Pelatihan Manajemen Kewirausahaan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang pelatihan manajemen kewirausahaan;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang pelatihan manajemen kewirausahaan;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pelatihan manajemen kewirausahaan; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pelatihan manajemen kewirausahaan.
Pasal 286
Uraian tugas Seksi Pelatihan Manajemen Kewirausahaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 284 dan Pasal 285, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang pelatihan manajemen kewirausahaan;
b. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang pelatihan manajemen kewirausahaan;
c. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pelatihan manajemen kewirausahaan;
d. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang pelatihan manajemen kewirausahaan, berdasarkan ketentuan yang berlaku;
e. menyiapkan bahan penyajian informasi di bidang pelatihan manajemen kewirausahaan;
f. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang pelatihan manajemen kewirausahaan; dan
g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 287
Seksi Bimbingan Konsultasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang bimbingan konsultasi.
Pasal 288
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 287, Seksi Bimbingan Konsultasi menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang bimbingan konsultasi; b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang bimbingan konsultasi; c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
bimbingan konsultasi; dan d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang bimbingan konsultasi.
138
Pasal 289
Uraian tugas Seksi Bimbingan Konsultasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 287 dan Pasal 288, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang bimbingan konsultasi; b. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang bimbingan konsultasi; c. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
bimbingan konsultasi; d. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang bimbingan
konsultasi; e. menyiapkan bahan penyajian informasi di bidang bimbingan konsultasi; f. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang bimbingan konsultasi;
dan g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 290
Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana program dan anggaran, urusan kepegawaian, keuangan, ketatausahaan, dan rumah tangga Direktorat.
Pasal 291
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 290, Subbagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan penyusunan rencana, program dan anggaran Direktorat; b. pengurusan administrasi kepegawaian Direktorat; c. penyiapan administrasi keuangan Direktorat; d. penyiapan dan pelaksanaan ketatausahaan Direktorat; dan e. pelaksanaan urusan rumah tangga Direktorat.
Pasal 292
Uraian tugas Subbagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 290 dan Pasal 291, antara lain sebagai berikut:
a. mengkoordinasikan penyusunan bahan Renstra Direktorat; b. mengkoordinasikan penyusunan bahan Renja K/L Direktorat; c. mengkoordinasikan penyusunan bahan Program dan Anggaran (RKA-KL)
Direktorat; d. mengkoordinasikan penyusunan bahan RKT Direktorat; e. mengkoordinasikan penyusunan bahan Penetapan Kinerja Direktorat; f. mengkoordinasikan penyusunan bahan Program Kerja dan Renlakgiat Direktorat; g. melaksanakan administrasi kepegawaian Direktorat; h. melaksanakan administrasi keuangan Direktorat; i. melaksanakan administrasi persuratan dan kearsipan Direktorat; j. melaksanakan penatausahaan barang milik/kekayaan negara (BMN) Direktorat; k. melaksanakan tata usaha dan rumah tangga Direktorat; l. menyusun laporan bulanan, triwulan, semester dan tahunan Direktorat; m. mengkoordinasikan dan melaksanakan penyusunan LAKIP Direktorat; dan n. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
139
BAB III
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 293
Lampiran Keputusan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 10 Oktober 2011
a.n. MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
SEKRETARIS JENDERAL,
DR. IR. MUCHTAR LUTHFIE, MMA. NIP 19541204 198212 1 001
140
LAMPIRAN III KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. NOMOR : KEP. 402/MEN-SJ/X/2011 TANGGAL : 10 Oktober 2011
TUGAS, FUNGSI, DAN URAIAN TUGAS UNIT KERJA
DIREKTORAT PEMBINAAN PENEMPATAN TENAGA KERJA
BAB I
TUGAS, FUNGSI, DAN URAIAN TUGAS
Pasal 1
Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang pembinaan penempatan tenaga kerja.
Pasal 2
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1, Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja menyelenggarakan fungsi:
a. perumusan kebijakan di bidang pembinaan penempatan tenaga kerja dalam negeri, penempatan tenaga kerja luar negeri, pengembangan kesempatan kerja, dan pengendalian penggunaan tenaga kerja asing;
b. pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan penempatan tenaga kerja dalam negeri, penempatan tenaga kerja luar negeri, pengembangan kesempatan kerja, dan pengendalian penggunaan tenaga kerja asing;
c. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pembinaan penempatan tenaga kerja dalam negeri, penempatan tenaga kerja luar negeri, pengembangan kesempatan kerja, dan pengendalian penggunaan tenaga kerja asing;
d. pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pembinaan penempatan tenaga kerja dalam negeri, penempatan tenaga kerja luar negeri, pengembangan kesempatan kerja, dan pengendalian penggunaan tenaga kerja asing; dan
e. pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja.
Pasal 3
Uraian tugas Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 dan Pasal 2, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan rencana pembangunan jangka panjang (RPJP) dan rencana pembangunan jangka menengah (RPJM) Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja;
b. menyiapkan bahan rencana kerja pemerintah (RKP) di bidang pembinaan penempatan tenaga kerja;
c. menyusun Renstra Ditjen dan menyiapkan penyusunan Renstra Kementerian bidang pembinaan penempatan tenaga kerja;
d. menyusun Renja K/L Ditjen dan menyiapkan penyusunan Renja K/L Kementerian bidang pembinaan penempatan tenaga kerja;
e. menyusun RKA-KL Ditjen dan menyiapkan penyusunan RKA-KL Kementerian bidang pembinaan penempatan tenaga kerja;
f. menyusun RKT Ditjen dan menyiapkan RKT Kementerian bidang pembinaan penempatan tenaga kerja;
g. menyusun Penetapan Kinerja Ditjen;
141
h. menyusun Program Kerja dan Renlakgiat Ditjen dan menyiapkan penyusunan Program Kerja dan Renlakgiat Kementerian bidang pembinaan penempatan tenaga kerja;
i. merumuskan kebijakan di bidang pengembangan pasar kerja, penempatan tenaga kerja dalam negeri, penempatan tenaga kerja luar negeri, perluasan kesempatan kerja dan pengembangan tenaga kerja sektor informal, dan pengendalian penggunaan tenaga kerja asing;
j. mengkoordinasikan pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan pasar kerja, penempatan tenaga kerja dalam negeri, penempatan tenaga kerja luar negeri, perluasan kesempatan kerja dan pengembangan tenaga kerja sektor informal, dan pengendalian penggunaan tenaga kerja asing;
k. mengkoordinasikan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pengembangan pasar kerja, penempatan tenaga kerja dalam negeri, penempatan tenaga kerja luar negeri, perluasan kesempatan kerja dan pengembangan tenaga kerja sektor informal, dan pengendalian penggunaan tenaga kerja asing;
l. melaksanakan pembinaan di bidang pengembangan pasar kerja, penempatan tenaga kerja dalam negeri, penempatan tenaga kerja luar negeri, perluasan kesempatan kerja dan pengembangan tenaga kerja sektor informal, dan pengendalian penggunaan tenaga kerja asing;
m. melaksanakan bimbingan teknis di bidang pengembangan pasar kerja, penempatan tenaga kerja dalam negeri, penempatan tenaga kerja luar negeri, perluasan kesempatan kerja dan pengembangan tenaga kerja sektor informal, dan pengendalian penggunaan tenaga kerja asing;
n. melaksanakan evaluasi kebijakan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan pasar kerja, penempatan tenaga kerja dalam negeri, penempatan tenaga kerja luar negeri, perluasan kesempatan kerja dan pengembangan tenaga kerja sektor informal, dan pengendalian penggunaan tenaga kerja asing;
o. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, Semester dan Tahunan Ditjen dan menyiapkan bahan Laporan Bulanan, Triwulan, Semester dan Tahunan Kementerian di bidang pembinaan hubungan industrial dan jaminan sosial tenaga kerja;
p. menyusun LAKIP Ditjen dan menyiapkan bahan LAKIP Kementerian di bidang pembinaan hubungan industrial dan jaminan sosial tenaga kerja; dan
q. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Menteri.
BAB II
SUSUNAN ORGANISASI
Pasal 4
Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja terdiri atas:
a. Sekretariat Direktorat Jenderal; b. Direktorat Pengembangan Pasar Kerja; c. Direktorat Penempatan Tenaga Kerja Dalam Negeri; d. Direktorat Penempatan Tenaga Kerja Luar Negeri; e. Direktorat Perluasan Kesempatan Kerja dan Pengembangan Tenaga Kerja
Sektor Informal; dan f. Direktorat Pengendalian Penggunaan Tenaga Kerja Asing.
142
Bagian Kesatu
Sekretariat Direktorat Jenderal
Pasal 5
Sekretariat Direktorat Jenderal mempunyai tugas memberikan pelayanan teknis dan administratif kepada semua unsur satuan organisasi di lingkungan Direktorat Jenderal.
Pasal 6
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5, Sekretariat Direktorat Jenderal menyelenggarakan fungsi:
a. koordinasi dan penyusunan rencana, program dan anggaran, penyajian data dan informasi serta evaluasi dan pelaporan;
b. pelaksanaan urusan keuangan; c. penyusunan peraturan perundang-undangan, dan pelaksanaan teknis kerja sama
luar negeri; d. pelaksanaan urusan kepegawaian, organisasi dan tata laksana; dan e. pelaksanaan urusan tata usaha, rumah tangga, perlengkapan, arsip dan
dokumentasi Direktorat Jenderal.
Pasal 7
Uraian tugas Sekretariat Direktorat Jenderal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 dan Pasal 6, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan penyusunan konsep rencana pembangunan jangka menengah (RPJM) Direktorat Jenderal Pembinaan Pembangunan Kawasan Transmigrasi;
b. menyiapkan penyusunan konsep rencana kerja pemerintah (RKP) di bidang pembinaan pembangunan kawasan transmigrasi;
c. menyusun Renstra Setditjen dan mengkoordinasikan penyusunan Renstra Ditjen; d. menyusun Renja K/L Setditjen dan mengkoordinasikan penyusunan Renja K/L
Ditjen; e. menyusun RKA-KL Setditjen dan mengkoordinasikan penyusunan RKA-KL
Ditjen; f. menyusun RKT Set. Ditjen dan mengkoordinasikan penyusunan RKT Ditjen; g. menyusun Penetapan Kinerja Setditjen; h. menyusun Program Kerja dan Renlakgiat Setditjen dan mengkoordinasikan
penyusunan Program Kerja dan Renlakgiat Ditjen; i. mengkoordinasikan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria bidang
pembinaan penempatan tenaga kerja; j. mengkoordinasikan penyajian data dan informasi serta evaluasi dan pelaporan
Direktorat Jenderal; k. mengkoordinasikan pelaksanaan urusan keuangan Ditjen; l. mengkoordinasikan penyusunan peraturan perundang-undangan Direktorat
Jenderal; m. mengkoordinasikan pelaksanaan teknis kerjasama luar negeri di lingkungan
Direktorat Jenderal; n. mengkoordinasikan pelaksanaan urusan administrasi kepegawaian Ditjen; o. mengkoordinasikan urusan organisasi dan tata laksana Ditjen; p. mengkoordinasikan pelaksanaan urusan ketatausahaan dan kerumahtanggaan
Direktorat Jenderal;
143
q. mengevaluasi pelaksanaan kegiatan Sekretariat Direktorat Jenderal Pembinaan
Penempatan Tenaga Kerja; r. menyusun konsep pembinaan jabatan fungsional; s. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, Semester, dan Tahunan Setditjen dan
menyiapkan bahan Laporan Bulanan, Triwulan, Semester, dan Tahunan Ditjen; t. menyusun LAKIP Setditjen dan menyiapkan bahan LAKIP Ditjen; dan u. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 8
Sekretariat Direktorat Jenderal terdiri atas:
a. Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan; b. Bagian Keuangan; c. Bagian Hukum dan Kerjasama Luar Negeri; dan d. Bagian Kepegawaian dan Umum.
Pasal 9
Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan rencana, program dan anggaran, pengelolaan, penyajian data dan informasi, evaluasi dan penyusunan laporan.
Pasal 10
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9, Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan penyusunan rencana, program dan anggaran; b. pengelolaan, penyajian data dan informasi; dan c. penyiapan pemantauan, evaluasi program dan anggaran serta penyusunan
laporan.
Pasal 11
Uraian tugas Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 dan Pasal 10, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan penyusunan Renstra Setditjen dan Ditjen; b. menyiapkan penyusunan Renja K/L Setditjen dan Ditjen; c. menyiapkan penyusunan RKA-KL Setditjen dan Ditjen; d. menyiapkan penyusunan RKT Setditjen dan Ditjen; e. menyiapkan penyusunan Penetapan Kinerja Setditjen dan Ditjen; f. menyiapkan penyusunan Program Kerja dan Renlakgiat Setditjen dan Ditjen; g. menyusun rencana, program dan anggaran Setditjen dan Ditjen; h. menyiapkan pengendalian pelaksanaan program dan anggaran Setditjen dan
Ditjen; i. menyiapkan penyusunan pengelolaan dan penyajian data dan informasi Ditjen; j. menyiapkan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program dan anggaran
Setditjen dan Ditjen; k. memantau pelaksanaan program rutin dan dana dekon di lingkungan Direktorat
Jenderal; l. menyiapkan koordinasi usulan rencana, program rutin dan dana dekon; m. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, Semester, dan Tahunan Bagian dan
menyiapkan bahan Laporan Bulanan, Triwulan, Semester dan Tahunan Setditjen dan Ditjen;
144
n. menyiapkan penyusunan LAKIP Setditjen dan mengkoordinir penyusunan LAKIP
Ditjen; o. melaksanakan pemantauan dan evaluasi kegiatan Bagian; dan p. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 12
Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan terdiri atas:
a. Subbagian Penyusunan Program dan Anggaran; b. Subbagian Data dan Informasi; dan c. Subbagian Evaluasi dan Pelaporan.
Pasal 13
Subbagian Penyusunan Program dan Anggaran mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana, program dan anggaran.
Pasal 14
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13, Subbagian Penyusunan Program dan Anggaran menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan penyusunan konsep rencana, program dan anggaran Setditjen dan Ditjen;
b. penyiapan bahan penyajian rencana program dan anggaran; dan c. penyiapan bahan penyusunan program dan anggaran pusat dan daerah.
Pasal 15
Uraian tugas Subbagian Penyusunan Program dan Anggaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 dan Pasal 14, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan Renstra Setditjen; b. menyiapkan bahan Renja K/L Setditjen; c. menyiapkan bahan RKA-KL Setditjen; d. menyiapkan bahan RKT Setditjen; e. menyiapkan bahan Penetapan Kinerja Setditjen; f. menyiapkan bahan Program Kerja dan Renlakgiat Setditjen; g. menyiapkan bahan penyusunan rencana, program dan anggaran Setditjen dan
Ditjen; h. menyiapkan bahan penyusunan program dan anggaran pusat dan daerah; i. menyiapkan bahan revisi program dan anggaran Steditjen dan Ditjen; j. melaksanakan pemantauan dan evaluasi kegiatan Subbagian; k. menyusun bahan laporan kegiatan Subbagian; dan l. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 16
Subbagian Data dan Informasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pengelolaan, penyajian data dan informasi.
145
Pasal 17
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16, Subbagian Data dan Informasi menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan pengelolaan data dan informasi Setditjen dan Ditjen; dan b. penyiapan bahan penyajian data dan informasi Setditjen dan Ditjen.
Pasal 18
Uraian tugas Subbagian Data dan Informasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 dan Pasal 17, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan pengelolaan data dan informasi Setditjen dan Ditjen; b. menyiapkan bahan penyajian data dan informasi Setditjen dan Ditjen; c. menyiapkan bahan pemutakhiran data dan informasi Setditjen dan Ditjen; d. menyiapkan bahan kebijakan pimpinan (DPR dan Rapim); e. melaksanakan pemantauan dan evaluasi kegiatan Subbagian; dan f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 19
Subbagian Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pemantauan, evaluasi dan penyusunan laporan.
Pasal 20
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19, Subbagian Evaluasi dan Pelaporan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program/kegiatan Setditjen dan Ditjen; dan
b. penyiapan bahan penyusunan laporan pelaksanaan program/kegiatan Setditjen dan Ditjen.
Pasal 21
Uraian tugas Subbagian Evaluasi dan Pelaporan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 dan Pasal 20, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan pengukuran pencapaian sasaran program Setditjen dan Ditjen;
b. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program/kegiatan Setditjen dan Ditjen;
c. memantau pelaksanaan program dan dana dekon;
d. menyiapkan bahan penyusunan pelaporan pelaksanaan program dan dana dekon;
e. menyiapkan bahan penyusunan laporan bulanan dan tahunan Setditjen dan Ditjen; dan
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 22
Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan urusan pengelolaan keuangan, pengujian SPP, dan penerbitan SPM Direktorat Jenderal.
146
Pasal 23
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22, Bagian Keuangan menyelenggarakan fungsi:
a. pelaksanaan urusan anggaran; b. pelaksanaan urusan perbendaharaan, pengujian SPP, dan penerbitan SPM serta
tata usaha keuangan; dan c. pelaksanaan akuntansi dan penyusunan laporan keuangan.
Pasal 24
Uraian tugas Bagian Keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 dan Pasal 23, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun pedoman pelaksanaan anggaran Ditjen; b. melakukan penelaahan dan penyusunan konsep usulan revisi POK-DIPA Ditjen; c. menyusun hasil pemantauan dan evaluasi pelaksanaan anggaran Ditjen; d. menyusun laporan pelaksanaan POK-DIPA Ditjen; e. menyiapkan konsep usulan pengelolaan POK-DIPA Ditjen; f. mengkoordinir penyusunan tanggapan atas konsep Nota Hasil Pemeriksaan
(NHP) Ditjen; g. menghimpun dan memonitor tindak lanjut NHP di tingkat daerah; h. melakukan tindak lanjut dan menyusun laporan Tuntutan Perbendaharaan/Ganti
Rugi (TP/GR); i. melaksanakan urusan perbendaharaan dan penatausahaan administrasi
keuangan; j. melaksanakan pengujian SPP dan penerbitan SPM Ditjen; k. menghimpun dan menyusun laporan Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat
(SAPP); l. menyusun laporan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Ditjen; m. menyiapkan konsep rekonsiliasi dan laporan realisasi anggaran Setditjen dan
Ditjen; n. menyiapkan konsep usulan pengelolaan POK-DIPA Ditjen; o. melakukan bimbingan teknis pengelolaan keuangan dan SAPP; p. menghimpun peraturan-peraturan keuangan; q. menyusun Laporan keuangan Bulanan, Triwulan, Semester dan Tahunan
Setditjen dan menyiapkan bahan laporan keuangan Bulanan, Triwulan, Semester dan Tahunan Ditjen;
r. melaksanakan pemantauan dan evaluasi kegiatan Bagian; s. menyusun laporan kegiatan Bulanan dan Tahunan Bagian; dan t. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 25
Bagian Keuangan terdiri atas:
a. Subbagian Pelaksanaan Anggaran; b. Subbagian Perbendaharaan; dan c. Subbagian Akuntansi dan Laporan Keuangan.
147
Pasal 26
Subbagian Pelaksanaan Anggaran mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelaksanaan anggaran.
Pasal 27
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26, Subbagian Pelaksanaan Anggaran menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan pelaksanaan anggaran Ditjen; b. penyiapan bahan penelaahan revisi POK-DIPA Ditjen; dan c. penyusunan dan revisi petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis POK-IPA Ditjen.
Pasal 28
Uraian tugas Subbagian Pelaksanaan Anggaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 dan Pasal 27, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan penyusunan pedoman pelaksanaan anggaran Ditjen; b. menyiapkan bahan telaah dan usulan revisi POK-DIPA Ditjen; c. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan anggaran Ditjen; d. menyiapkan bahan penyerapan hasil pelaksanaan POK-DIPA Ditjen; e. menyiapkan bahan bimbingan teknis pelaksanaan anggaran; f. menyiapkan bahan evaluasi POK-DIPA, dan SRAA serta dana Dekonsentrasi
dan tugas pembantuan; g. menyiapkan bahan penyusunan petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis POK-
DIPA Ditjen; h. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Subbagian; i. menyiapkan bahan penyusunan laporan kegiatan bulanan dan tahunan
Subbagian; dan j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 29
Subbagian Perbendaharaan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perbendaharaan, pengujian SPP, dan penerbitan SPM serta tata usaha keuangan.
Pasal 30
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29, Subbagian Perbendaharaan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perbendaharaan; b. penyiapan bahan pengujian SPP dan penerbitan SPP; dan c. pelaksanaan tata usaha keuangan.
Pasal 31
Uraian tugas Subbagian Perbendaharaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29 dan Pasal 30, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perbendaharaan keuangan di lingkungan Ditjen; b. menyiapkan bahan pengujian SPP dan penerbitan SPM keuangan; c. menyiapkan bahan pedoman dan petunjuk serta pengelolaan keuangan; d. menyiapkan bahan pembinaan pengelolaan perbendaharaan; e. menyiapkan bahan penyusunan tanggapan atas konsep NHP di tingkat pusat; f. menyiapkan bahan kompilasi dan pemantauan tindak lanjut NHP di tingkat
daerah; g. menyiapkan bahan penyelesaian Tindak Lanjut Laporan Hasil Pemeriksanaan
(TLLHP);
148
h. menyiapkan bahan laporan PNBP; i. menyiapkan bahan laporan TP/GR; j. melakukan pemantauan tindak lanjut TP/GR; k. menyiapkan bahan usulan pengelola DIPA; l. melakukan penghimpunan peraturan-peraturan keuangan; m. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Subbagian;
dan n. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 32
Subbagian Akuntansi dan Laporan Keuangan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan akuntansi, dan penyusunan laporan keuangan.
Pasal 33
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32, Subbagian Akuntansi dan Laporan Keuangan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan akuntansi Ditjen; b. penyiapan bahan penyusunan laporan keuangan Ditjen; c. penyiapan bahan bimbingan teknis akuntansi dan pelaporan keuangan; dan d. penyiapan bahan penyusunan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan
anggaran.
Pasal 34
Uraian tugas Subbagian Akuntansi dan Laporan Keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 dan Pasal 33, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan laporan Sistem Akuntansi Instansi (SAI) Ditjen; b. menyiapkan bahan pembinaan akuntansi keuangan Ditjen; c. menyiapkan bahan bimbingan teknis SAI Ditjen; d. menyiapkan bahan laporan realisasi anggaran dan keuangan Ditjen; e. menyiapkan bahan rekonsiliasi laporan realisasi anggaran Ditjen; f. menyiapkan bahan koordinasi penyusunan laporan keuangan Ditjen; g. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Subbagian;
dan h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 35
Bagian Hukum dan Kerjasama Luar Negeri mempunyai tugas melaksanakan penyiapan koordinasi teknis penyusunan peraturan perundang-undangan, petunjuk pelaksanaan, dan petunjuk teknis, serta pelaksanaan teknis kerjasama luar negeri di lingkungan Direktorat Jenderal.
Pasal 36
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35, Bagian Hukum dan Kerjasama Luar Negeri menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan koordinasi teknis penyusunan peraturan perundang-undangan, petunjuk pelaksanaan, dan petunjuk teknis di lingkungan Direktorat Jenderal; dan
b. penyiapan bahan pelaksanaan teknis kerjasama luar negeri di lingkungan Direktorat Jenderal.
149
Pasal 37
Uraian tugas Bagian Hukum dan Kerjasama Luar Negeri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 dan Pasal 36, antara lain sebagai berikut :
a. menyiapkan rancangan peraturan perundang-undangan di lingkungan Ditjen;
b. menyiapkan rancangan petunjuk pelaksanaan (Juklak) dan petunjuk teknis (Juknis) di lingkungan Ditjen;
c. menyusun konsep pelaksanaan teknis kerjasama luar negeri;
d. menyusun laporan pelaksanaan kegiatan Bagian;
e. melaksanakan pemantauan dan evaluasi kegiatan Bagian;
f. menyusun laporan kegiatan Bulanan dan Tahunan Bagian; dan
g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 38
Bagian Hukum dan Kerjasama Luar Negeri terdiri atas:
a. Subbagian Hukum; dan b. Subbagian Kerjasama Luar Negeri.
Pasal 39
Subbagian Hukum mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan koordinasi teknis penyusunan peraturan perundang-undangan, petunjuk pelaksanaan, dan petunjuk teknis di lingkungan Direktorat Jenderal.
Pasal 40
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 39, Subbagian Hukum menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan koordinasi penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan; dan
b. penyiapan bahan penyusunan petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis di Lingkungan Ditjen.
Pasal 41
Uraian tugas Subbagian Hukum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 39 dan Pasal 40, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan rancangan peraturan perundang-undangan; b. menyiapkan bahan rancangan petunjuk pelaksanaan sebagai pelaksanaan
peraturan perundang-undangan; c. menyiapkan bahan sosialisasi peraturan perundang-undangan di lingkungan
Ditjen; d. melaksanakan pelayanan informasi hukum dan pengelolaan kepustakaan di
bidang pembinaan penempatan tenaga kerja dalam negeri dan luar negeri; e. menyiapkan bahan penelaahan dan evaluasi peraturan perundang-undangan;
dan f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 42
Subbagian Kerjasama Luar Negeri mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelaksanaan teknis kerjasama luar negeri di lingkungan Direktorat Jenderal.
150
Pasal 43
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42, Subbagian Kerjasama Luar Negeri menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan pelaksanaan teknis kerjasama luar negeri; b. penyiapan bahan penyusunan pedoman kerjasama luar negeri di lingkungan
Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja; dan c. penyiapan bahan pengendalian pelaksanaan kerjasama luar negeri di lingkungan
Ditjen Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja.
Pasal 44
Uraian tugas Subbagian Kerjasama Luar Negeri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 dan Pasal 43, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan pelaksanaan teknis kerjasama luar negeri; b. menyiapkan bahan penyusunan pedoman kerjasama luar negeri di lingkungan
Ditjen; c. menyiapkan bahan pengendalian pelaksanaan kerjasama luar negeri di
lingkungan Ditjen; d. menginventarisasi dan menyiapkan penjajakan kerjasama teknis dan ekonomi
bilateral dan multilateral di bidang pembinaan penempatan tenaga kerja dalam negeri dan luar negeri;
e. menyiapkan bahan pengkajian dan penelaahan konvensi ILO dan internasional di bidang pembinaan penempatan tenaga kerja dalam negeri dan luar negeri;
f. menyiapkan bahan ratifikasi konvensi ILO dan internasional di bidang pembinaan penempatan tenaga kerja dalam negeri dan luar negeri;
g. menginformasikan adanya tawaran pendidikan, pelatihan dan pertemuan-pertemuan internasional di bidang penempatan tenaga kerja luar negeri kepada unit terkait;
h. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi kerjasama luar negeri; dan i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 45
Bagian Kepegawaian dan Umum mempunyai tugas melaksanakan urusan administrasi kepegawaian, penyusunan organisasi dan tata laksana, tata usaha, rumah tangga, dan perlengkapan serta arsip dan dokumentasi Direktorat Jenderal.
Pasal 46
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 45, Bagian Kepegawaian dan Umum menyelenggarakan fungsi:
a. pelaksanaan urusan kepegawaian; b. penyiapan penyusunan organisasi dan tata laksana; c. pelaksanaan urusan tata usaha; d. pelaksanaan urusan rumah tangga dan perlengkapan; dan e. pelaksanaan urusan arsip dan dokumentasi.
Pasal 47
Uraian tugas Bagian Kepegawaian dan Umum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 45 dan Pasal 46, antara lain sebagai berikut :
a. menyusun perencanaan kebutuhan pegawai Ditjen; b. menyusun perencanaan pengembangan pegawai Ditjen; c. menyusun perencanaan mutasi pegawai; d. menyiapkan rancangan pembinaan jabatan fungsional Ditjen;
151
e. menyusun perencanaan organisasi dan tata laksana; f. menyusun perencanaan kebutuhan kerumahtanggaan dan perlengkapan Ditjen; g. menyusun perencanaan penghapusan barang milik/kekayaan negara; h. menyiapkan rancangan administrasi persuratan dan pelaksanaan kearsipan; i. melaksanakan pemantauan dan evaluasi kegiatan Bagian; j. menyusun laporan kegiatan Bulanan dan Tahunan Bagian; dan k. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 48
Bagian Kepegawaian dan Umum terdiri atas:
a. Subbagian Kepegawaian dan Organisasi; dan b. Subbagian Umum.
Pasal 49
Subbagian Kepegawaian dan Organisasi mempunyai tugas melakukan urusan administrasi kepegawaian serta penyiapan bahan penyusunan organisasi dan tata laksana.
Pasal 50
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 49, Subbagian Kepegawaian dan organisasi menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan kelembagaan; b. penyiapan bahan ketatalaksanaan; c. penyiapan bahan pengembangan pegawai; dan d. penyiapan bahan urusan administrasi kepegawaian.
Pasal 51
Uraian tugas Subbagian Kepegawaian dan Organisasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 49 dan Pasal 50, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan penyusunan organisasi di lingkungan Ditjen; b. menyiapkan bahan penyusunan ketatalaksanaan di lingkungan Ditjen; c. menyiapkan bahan usulan perencanaan diklat pegawai, penghargaan pegawai,
kenaikan pangkat serta kenaikan gaji berkala pegawai di Lingkungan Ditjen; d. menyiapkan bahan usulan seleksi calon peserta diklat, ujian dinas dan
Baperjakat; e. menyiapkan bahan izin belajar bagi pegawai di lingkungan Ditjen; f. menyiapkan bahan administrasi jabatan fungsional di Lingkungan Ditjen; g. menyiapkan bahan pembinaan disiplin dan mental pegawai di Lingkungan Ditjen; h. menyiapkan bahan usulan pengangkatan dan mutasi pegawai di Lingkungan
Ditjen; i. menyiapkan bahan usulan pemberhentian dan pemensiunan pegawai di
Lingkungan Ditjen; dan j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 52
Subbagian Umum mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha, rumah tangga, perlengkapan dan inventarisasi barang milik/kekayaan negara serta arsip dan dokumentasi di lingkungan Direktorat Jenderal.
152
Pasal 53
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 52, Subbagian Umum menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan pengelolaan rumah tangga Ditjen; b. penyiapan pengelolaan perlengkapan inventarisasi barang milik Negara; dan c. penyiapan bahan persuratan dan kearsipan.
Pasal 54
Uraian tugas Subbagian Umum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 52 dan Pasal 53, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan pengelolaan urusan tata usaha Ditjen; b. menyiapkan bahan pengurusan naskah dinas masuk dan keluar di lingkungan
Ditjen; c. menyiapkan bahan pengurusan keamanan dan ketertiban kantor di lingkungan
Ditjen; d. menyiapkan bahan pemeliharaan dan perbaikan sarana dan prasarana kantor; e. menyiapkan bahan pemeliharaan, pengaturan dan penataan ruang kantor di
lingkungan Ditjen; f. menghimpun daftar usulan kebutuhan perlengkapan di Lingkungan Ditjen; g. menyiapkan bahan koordinasi pelaksanaan pengadaan perlengkapan di
Lingkungan Ditjen; h. menginventarisasi barang milik/kekayaan negara; i. menyiapkan bahan pengurusan penghapusan barang milik/kekayaan negara; j. menyiapkan bahan pengurusan penghibahan barang milik/kekayaan negara; k. menyiapkan bahan pelaksanaan pengarsipan surat dan pendokumentasian; l. menyusun laporan kegiatan Subbagian; dan m. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Bagian Kedua
Direktorat Pengembangan Pasar Kerja
Pasal 55
Direktorat Pengembangan Pasar Kerja mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, standardisasi serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang informasi pasar kerja, analisis pasar kerja, bursa kerja, dan analisis jabatan.
Pasal 56
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 55, Direktorat Pengembangan Pasar Kerja menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang informasi pasar kerja, analisis pasar
kerja, bursa kerja, dan analisis jabatan; b. penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang informasi pasar kerja, analisis pasar
kerja, bursa kerja, dan analisis jabatan; c. penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang informasi
pasar kerja, analisis pasar kerja, bursa kerja, dan analisis jabatan; d. pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang informasi pasar kerja,
analisis pasar kerja, bursa kerja, dan analisis jabatan; dan e. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat.
153
Pasal 57
Uraian tugas Direktorat Pengembangan Pasar Kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 55 dan Pasal 56, antara lain sebagai berikut :
a. menyusun Rencana Strategis Direktorat; b. menyusun Penetapan Kinerja Direktorat; c. mengkoordinasikan penyusunan program dan anggaran Direktorat; d. mengendalikan pelaksanaan program dan anggaran Direktorat; e. menyiapkan perumusan kebijakan di bidang informasi pasar kerja, analisis pasar
kerja, bursa kerja, dan analisis jabatan; f. menyiapkan pelaksanaan kebijakan di bidang informasi pasar kerja, analisis
pasar kerja, bursa kerja, dan analisis jabatan; g. mengarahkan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang
informasi pasar kerja, analisa pasar kerja bursa kerja dan analisis jabatan; h. mengkoordinasikan pelaksanaan bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang
informasi pasar kerja, analisa pasar kerja bursa kerja dan analisis jabatan; i. mengkoordinasikan kegiatan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan di
bidang informasi pasar kerja, analisa pasar kerja bursa kerja dan analisis jabatan;
j. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan dan Tahunan Direktorat; k. menyusun LAKIP Direktorat; l. melaksanakan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat; dan m. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 58
Direktorat Pengembangan Pasar Kerja terdiri atas:
a. Subdirektorat Informasi Pasar Kerja; b. Subdirektorat Analisis Pasar Kerja; c. Subdirektorat Bursa Kerja; d. Subdirektorat Analisis Jabatan; dan e. Subbagian Tata Usaha.
Pasal 59
Subdirektorat Informasi Pasar Kerja mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang informasi pasar kerja dalam, dan luar negeri.
Pasal 60
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 59, Subdirektorat Informasi Pasar Kerja menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang informasi pasar kerja dalam dan luar negeri;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang informasi pasar kerja dalam dan luar negeri;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang informasi pasar kerja dalam dan luar negeri; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang informasi pasar kerja dalam dan luar negeri.
154
Pasal 61
Uraian tugas Subdirektorat Informasi Pasar Kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 59 dan Pasal 60, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun rencana, program dan anggaran Subdirektorat; b. mengendalikan pelaksanaan program dan anggaran Subdirektorat; c. menyusun konsep perumusan kebijakan di bidang informasi pasar kerja dalam
dan luar negeri; d. menyusun konsep pelaksanaan kebijakan di bidang informasi pasar kerja dalam
dan luar negeri; e. menyusun konsep norma, standar, prosedur, dan kriteria informasi pasar kerja
dalam dan luar negeri; f. menyusun konsep bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang informasi pasar
kerja dalam dan luar negeri; g. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, dan Tahunan Subdirektorat; h. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Subdirektorat;
dan i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 62
Subdirektorat Informasi Pasar Kerja terdiri atas:
a. Seksi Informasi Pasar Kerja Dalam Negeri; dan b. Seksi Informasi Pasar Kerja Luar Negeri.
Pasal 63
Seksi Informasi Pasar Kerja Dalam Negeri mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang informasi pasar kerja dalam negeri.
Pasal 64
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 63, Seksi Informasi Pasar Kerja Dalam Negeri menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang informasi pasar kerja dalam negeri;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang informasi pasar kerja dalam negeri;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang informasi pasar kerja dalam negeri; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang informasi pasar kerja dalam negeri.
Pasal 65
Uraian tugas Seksi Informasi Pasar Kerja Dalam Negeri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 63 dan Pasal 64, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang penyediaan informasi pasar kerja dalam negeri;
b. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang penyediaan informasi pasar kerja dalam negeri;
155
c. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
penyediaan informasi pasar kerja dalam negeri; d. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang penyediaan
informasi pasar kerja dalam negeri; e. menyiapkan bahan penyusunan konsep kerjasama di bidang penyediaan
informasi pasar kerja dalam negeri; f. menyiapkan bahan penyusunan bimbingan teknis sistem dan metode di bidang
penyediaan informasi pasar kerja dalam negeri; g. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang informasi pasar kerja
dalam negeri; dan h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 66
Seksi Informasi Pasar Kerja Luar Negeri mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang informasi pasar kerja luar negeri.
Pasal 67
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 66, Seksi Informasi Pasar Kerja Luar Negeri menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang informasi pasar kerja luar negeri;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang informasi pasar kerja luar negeri;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang informasi pasar kerja luar negeri; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang informasi pasar kerja luar negeri.
Pasal 68
Uraian tugas Seksi Informasi Pasar Kerja Luar Negeri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 66 dan Pasal 67, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang penyediaan informasi pasar kerja luar negeri;
b. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang penyediaan informasi pasar kerja luar negeri;
c. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang penyediaan informasi pasar kerja luar negeri;
d. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang penyediaan informasi pasar kerja luar negeri;
e. menyiapkan bahan penyusunan konsep kerjasama di bidang penyediaan informasi pasar kerja luar negeri;
f. menyiapkan bahan penyusunan bimbingan teknis sistem dan metode di bidang penyediaan informasi pasar kerja luar negeri;
g. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan di bidang informasi pasar kerja luar negeri; dan
h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
156
Pasal 69
Subdirektorat Analisis Pasar Kerja mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang analisis pasar kerja dalam, dan luar negeri.
Pasal 70
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 69, Subdirektorat Analisis Pasar Kerja menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang analisis pasar kerja dalam dan luar negeri;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang analisis pasar kerja dalam dan luar negeri;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang analisis pasar kerja dalam dan luar negeri; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang analisis pasar kerja dalam dan luar negeri.
Pasal 71
Uraian tugas Subdirektorat Analisis Pasar Kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 69 dan Pasal 70, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun rencana, program dan anggaran Subdirektorat; b. mengendalikan pelaksanaan program dan anggaran Subdirektorat; c. menyusun konsep perumusan kebijakan di bidang analisis pasar kerja dalam dan
luar negeri; d. menyusun konsep pelaksanaan kebijakan di bidang analisis pasar kerja dalam
dan luar negeri; e. menyusun konsep norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang analisis pasar
kerja dalam dan luar negeri; f. menyusun konsep bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang analisis pasar kerja
dalam dan luar negeri; g. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, dan Tahunan Subdirektorat; h. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Subdirektorat;
dan i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 72
Subdirektorat Analisis Pasar Kerja terdiri atas:
a. Seksi Analisis Pasar Kerja Dalam Negeri; dan b. Seksi Analisis Pasar Kerja Luar Negeri.
Pasal 73
Seksi Analisis Pasar Kerja Dalam Negeri mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang analisis pasar kerja dalam negeri.
157
Pasal 74
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 73, Seksi Analisis Pasar Kerja Dalam Negeri menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang analisis pasar kerja dalam negeri;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang analisis pasar kerja dalam negeri;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang analisis pasar kerja dalam negeri; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang analisis pasar kerja dalam negeri.
Pasal 75
Uraian tugas Seksi Analisis Pasar Kerja Dalam Negeri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 73 dan Pasal 74, antara lain sebagai berikut :
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang analisis pasar kerja dalam negeri;
b. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang analisis pasar kerja dalam negeri;
c. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang analisis pasar kerja dalam negeri;
d. menyiapkan bahan penyajian informasi di bidang analisis pasar kerja dalam negeri;
e. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan sosoalisasi di bidang analisis pasar kerja dalam negeri;
f. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang analisis pasar kerja dalam negeri; dan
g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 76
Seksi Analisis Pasar Kerja Luar Negeri mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang analisis pasar kerja luar negeri.
Pasal 77
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 76, Seksi Analisis Pasar Kerja Luar Negeri menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang analisis pasar kerja luar negeri; b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang analisis pasar kerja luar
negeri; c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
analisis pasar kerja luar negeri; dan d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang analisis pasar kerja
luar negeri.
158
Pasal 78
Uraian tugas Seksi Analisis Pasar Kerja Luar Negeri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 76 dan Pasal 77, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang analisis pasar kerja luar negeri;
b. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang analisis pasar kerja luar negeri;
c. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang analisis pasar kerja luar negeri;
d. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang analisis pasar kerja luar negeri;
e. menyiapkan bahan penyajian informasi di bidang analisis pasar kerja luar negeri; f. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan di bidang
analisis pasar kerja luar negeri; dan g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 79
Subdirektorat Bursa Kerja mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang bursa kerja dalam, dan luar negeri.
Pasal 80
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 79, Subdirektorat Bursa Kerja menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang bursa kerja dalam dan luar negeri;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang bursa kerja dalam dan luar negeri;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang bursa kerja dalam dan luar negeri; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang bursa kerja dalam dan luar negeri.
Pasal 81
Uraian tugas Subdirektorat Bursa Kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 79 dan Pasal 80, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun rencana, program dan anggaran Subdirektorat; b. mengendalikan pelaksanaan program dan anggaran Subdirektorat; c. menyusun konsep perumusan kebijakan di bidang bursa kerja dalam dan luar
negeri; d. menyusun konsep pelaksanaan kebijakan di bidang bursa kerja dalam dan luar
negeri; e. menyusun konsep penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
bursa kerja dalam dan luar negeri; f. menyusun konsep bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang bursa kerja dalam
dan luar negeri; g. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, dan Tahunan Subdirektorat; h. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Subdirektorat;
dan i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
159
Pasal 82
Subdirektorat Bursa Kerja terdiri atas:
a. Seksi Bursa Kerja Dalam Negeri; dan b. Seksi Bursa Kerja Luar Negeri.
Pasal 83
Seksi Bursa Kerja Dalam Negeri mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang bursa kerja dalam negeri.
Pasal 84
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 83, Seksi Bursa Kerja Dalam Negeri menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang bursa kerja dalam negeri; b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang bursa kerja dalam negeri; c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
bursa kerja dalam negeri; dan d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pelaksanaan bursa
kerja dalam negeri.
Pasal 85 Uraian tugas Seksi Bursa Kerja Dalam Negeri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 83 dan Pasal 84, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan pelaksanaan bursa kerja dalam negeri; b. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan bursa kerja dalam negeri; c. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria
pelaksanaan bursa kerja dalam negeri; d. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan sosialisasi pelaksanaan bursa kerja
dalam negeri; e. menyiapkan bahan penyajian informasi bursa kerja dalam negeri; f. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang bursa kerja luar negeri;
dan g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 86
Seksi Bursa Kerja Luar Negeri mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang bursa kerja luar negeri.
Pasal 87
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 86, Seksi Bursa Kerja Luar Negeri menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan pelaksanaan bursa kerja luar negeri; b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan bursa kerja luar negeri; c. penyiapan bahan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria
pelaksanaan bursa kerja luar negeri; dan d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang bursa kerja luar negeri.
160
Pasal 88
Uraian tugas Seksi Bursa Kerja Luar Negeri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 86 dan Pasal 87, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan pelaksanaan bursa kerja luar negeri; b. menyiapkan bajan pelaksanaan kebijakan bursa kerja luar negeri; c. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria
pelaksanaan bursa kerja luar negeri; d. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan sosialisasi pelaksanaan bursa kerja luar
negeri;
e. menyiapkan bahan penyajian informasi bursa kerja luar negeri;
f. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang bursa kerja luar negeri; dan
g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 89
Subdirektorat Analisis Jabatan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang analisis dan informasi jabatan, serta pengembangan sistem analisis jabatan.
Pasal 90
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 89, Subdirektorat Analisis Jabatan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang analisis dan informasi jabatan serta pengembangan sistem analisis jabatan;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang analisis dan informasi jabatan serta pengembangan sistem analisis jabatan;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang analisis dan informasi jabatan serta pengembangan sistem analisis jabatan; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang analisis dan informasi jabatan serta pengembangan sistem analisis jabatan.
Pasal 91
Uraian tugas Subdirektorat Analisis Jabatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 89 dan Pasal 90, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun rencana, program dan anggaran Subdirektorat; b. mengendalikan pelaksanaan program dan anggaran Subdirektorat; c. menyusun konsep perumusan kebijakan di bidang analisis dan informasi jabatan
serta pengembangan sistem analisis jabatan; d. menyusun konsep pelaksanaan kebijakan di bidang analisis dan informasi
jabatan serta pengembangan sistem analisis jabatan;
e. menyusun konsep norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang analisis dan informasi jabatan serta pengembangan sistem analisis jabatan;
f. menyusun konsep bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang analisis dan informasi jabatan serta pengembangan sistem analisis jabatan;
g. memantau pelaksanaan kegiatan analisis dan informasi jabatan serta pengembangan sistem analisis jabatan;
h. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, dan Tahunan Subdirektorat; i. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Subdirektorat;
dan j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
161
Pasal 92
Subdirektorat Analisis Jabatan terdiri atas:
a. Seksi Analisis dan Informasi Jabatan; dan b. Seksi Pengembangan Sistem Analisis Jabatan.
Pasal 93
Seksi Analisis dan Informasi Jabatan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang analisis dan informasi jabatan.
Pasal 94
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 93, Seksi Analisis dan Informasi Jabatan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang analisis dan informasi jabatan;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang analisis dan informasi jabatan;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang analisis dan informasi jabatan; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang analisis dan informasi jabatan.
Pasal 95
Uraian tugas Seksi Analisis dan Informasi Jabatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 93 dan Pasal 94, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan pelaksanaan analisis dan informasi jabatan;
b. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan analisis dan informasi jabatan; c. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria
pelaksanaan analisis dan informasi jabatan; d. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan sosialisasi pelaksanaan analisis dan
informasi jabatan; e. menyiapkan bahan penyajian analisis dan informasi jabatan; f. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang analisis dan informasi
jabatan; dan g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 96
Seksi Pengembangan Sistem Analisis Jabatan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengembangan sistem analisis jabatan.
Pasal 97
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 96, Seksi Pengembangan Sistem Analisis Jabatan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang pengembangan sistem analisis jabatan;
162
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan sistem
analisis jabatan; c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
pengembangan sistem analisis jabatan; dan d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengembangan sistem
analisis jabatan.
Pasal 98
Uraian tugas Seksi Pengembangan Sistem Analisis Jabatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 96 dan Pasal 97, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan pelaksanaan pengembangan sistem analisis jabatan;
b. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan pengembangan sistem analisis jabatan;
c. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria pelaksanaan pengembangan sistem analisis jabatan;
d. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan sosialisasi pelaksanaan pengembangan sistem analisis jabatan;
e. menyiapkan bahan penyajian pengembangan sistem analisis jabatan; f. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang pengembangan sistem
analisis jabatan; dan g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 99
Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana program dan anggaran, urusan kepegawaian, keuangan, ketatausahaan,
dan rumah tangga Direktorat.
Pasal 100 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 99, Subbagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan penyusunan rencana program dan anggaran Direktorat; b. pengurusan administrasi kepegawaian Direktorat; c. penyiapan administrasi keuangan Direktorat; d. penyiapan dan pelaksanaan ketatausahaan Direktorat; dan e. pelaksanaan urusan rumah tangga Direktorat.
Pasal 101
Uraian tugas Subbagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 99 dan Pasal 100, antara lain sebagai berikut:
a. mengkoordinasikan penyusunan bahan Renstra Direktorat; b. mengkoordinasikan penyusunan bahan Renja K/L Direktorat; c. mengkoordinasikan penyusunan bahan Program dan Anggaran (RKA-KL)
Direktorat; d. mengkoordinasikan penyusunan bahan RKT Direktorat; e. mengkoordinasikan penyusunan bahan Penetapan Kinerja Direktorat; f. mengkoordinasikan penyusunan bahan Program Kerja dan Renlakgiat Direktorat; g. melaksanakan administrasi kepegawaian Direktorat; h. melaksanakan administrasi keuangan Direktorat; i. melaksanakan administrasi persuratan dan kearsipan Direktorat; j. melaksanakan penatausahaan barang milik/kekayaan negara (BMN) Direktorat;
163
k. melaksanakan tata usaha dan rumah tangga Direktorat; l. menyusun laporan bulanan, triwulan, semester dan tahunan Direktorat; m. mengkoordinasikan dan melaksanakan penyusunan LAKIP Direktorat; dan n. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Bagian Ketiga
Direktorat Penempatan Tenaga Kerja Dalam Negeri
Pasal 102
Direktorat Penempatan Tenaga Kerja Dalam Negeri mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, standardisasi serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang antar kerja, penempatan tenaga kerja khusus, penyuluhan dan bimbingan jabatan, serta pemberdayaan pengantar kerja.
Pasal 103
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 102, Direktorat Penempatan Tenaga Kerja Dalam Negeri menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang antar kerja, penempatan tenaga kerja khusus, penyuluhan dan bimbingan jabatan serta pemberdayaan pengantar kerja;
b. penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang antar kerja, penempatan tenaga kerja khusus, penyuluhan dan bimbingan jabatan serta pemberdayaan pengantar kerja;
c. penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang antar kerja, penempatan tenaga kerja khusus, penyuluhan dan bimbingan jabatan serta pemberdayaan pengantar kerja;
d. penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang antar kerja, penempatan tenaga kerja khusus, penyuluhan dan bimbingan jabatan serta pemberdayaan pengantar kerja; dan
e. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat.
Pasal 104
Uraian tugas Direktorat Penempatan Tenaga Kerja Dalam Negeri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 102 dan Pasal 103, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun Rencana Strategis Direktorat; b. menyusun Penetapan Kinerja Direktorat; c. mengkoordinasikan penyusunan program dan anggaran Direktorat; d. mengendalikan pelaksanaan program dan anggaran Direktorat; e. menyiapkan perumusan kebijakan di bidang antar kerja, penempatan tenaga
kerja khusus, penyuluhan dan bimbingan jabatan serta pemberdayaan pengantar kerja;
f. menyiapkan pelaksanaan kebijakan di bidang antar kerja, penempatan tenaga kerja kelompok rentan, penyuluhan dan bimbingan jabatan serta pemberdayaan pengantar kerja;
g. mengarahkan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang antar kerja, penempatan tenaga kerja kelompok rentan, penyuluhan dan bimbingan jabatan serta pemberdayaan pengantar kerja;
h. mengkoordinasikan pelaksanaan bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang antar kerja, penempatan tenaga kerja kelompok rentan, penyuluhan dan bimbingan jabatan serta pemberdayaan pengantar kerja;
164
i. melakukan koordinasi dengan instansi pemerintah/swasta dan unit terkait lainnya dalam rangka perumusan Standarisasi Kompetensi dan Sertifikasi Penempatan Tenaga Kerja Dalam Negeri;
j. mengkoordinasikan kegiatan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan di bidang antar kerja, penempatan tenaga kerja kelompok rentan, penyuluhan dan bimbingan jabatan serta pemberdayaan pengantar kerja;
k. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan dan Tahunan Direktorat; l. menyusun LAKIP Direktorat; m. melaksanakan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat; dan n. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 105
Direktorat Penempatan Tenaga Kerja Dalam Negeri terdiri atas:
a. Subdirektorat Antar Kerja; b. Subdirektorat Penempatan Tenaga Kerja Khusus; c. Subdirektorat Penyuluhan dan Bimbingan Jabatan; d. Subdirektorat Pemberdayaan Pengantar Kerja; dan e. Subbagian Tata Usaha.
Pasal 106
Subdirektorat Antar Kerja mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penempatan tenaga kerja antar kerja antar daerah (AKAD)/antar kerja lokal (AKL), dan kelembagaan penempatan tenaga kerja.
Pasal 107
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106, Subdirektorat Antar Kerja menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang penempatan tenaga kerja AKAD/AKL dan kelembagaan penempatan tenaga kerja;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang penempatan tenaga kerja AKAD/AKL dan kelembagaan penempatan tenaga kerja;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang penempatan tenaga kerja AKAD/AKL dan kelembagaan penempatan tenaga kerja; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penempatan tenaga kerja AKAD/AKL dan kelembagaan penempatan tenaga kerja.
Pasal 108
Uraian tugas Subdirektorat Antar Kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 dan Pasal 107, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun rencana, program dan anggaran Subdirektorat; b. mengendalikan pelaksanaan program dan anggaran Subdirektorat; c. menyusun konsep perumusan kebijakan di bidang penempatan tenaga kerja
AKAD/AKL dan kelembagaan penempatan tenaga kerja; d. menyusun konsep pelaksanaan kebijakan di bidang penempatan tenaga kerja
AKAD/AKL dan kelembagaan penempatan tenaga kerja; e. menyusun konsep norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang penempatan
tenaga kerja AKAD/AKL dan kelembagaan penempatan tenaga kerja;
165
f. menyusun konsep bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang penempatan
tenaga kerja AKAD/AKL dan kelembagaan penempatan tenaga kerja; g. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, dan Tahunan Subdirektorat; h. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Subdirektorat;
dan i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 109
Subdirektorat Antar Kerja terdiri atas:
a. Seksi Penempatan Tenaga Kerja AKAD/AKL; dan b. Seksi Kelembagaan Penempatan Tenaga Kerja.
Pasal 110
Seksi Penempatan Tenaga Kerja AKAD/AKL mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penempatan tenaga kerja antar kerja antar daerah/antar kerja lokal.
Pasal 111
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 110, Seksi Penempatan Tenaga Kerja AKAD/AKL menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang penempatan tenaga kerja antar kerja antar daerah/antar kerja lokal;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang penempatan tenaga kerja antar kerja antar daerah/antar kerja lokal;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang penempatan tenaga kerja antar kerja antar daerah/antar kerja lokal; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penempatan tenaga kerja antar kerja antar daerah/antar kerja lokal.
Pasal 112
Uraian tugas Seksi Penempatan Tenaga Kerja AKAD/AKL sebagaimana dimaksud dalam Pasal 110 dan Pasal 111, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang penempatan tenaga kerja antar kerja antar daerah/antar kerja lokal;
b. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang penempatan tenaga kerja antar kerja antar daerah/antar kerja lokal;
c. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang penempatan tenaga kerja antar kerja antar daerah/antar kerja lokal;
d. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang penempatan tenaga kerja antar kerja antar daerah/antar kerja lokal;
e. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang penempatan tenaga kerja antar kerja antar daerah/antar kerja lokal; dan
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 113
Seksi Kelembagaan Penempatan Tenaga Kerja mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang kelembagaan penempatan tenaga kerja.
166
Pasal 114
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 113, Seksi Kelembagaan Penempatan Tenaga Kerja menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang kelembagaan penempatan tenaga kerja;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang kelembagaan penempatan tenaga kerja;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang kelembagaan penempatan tenaga kerja; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang kelembagaan penempatan tenaga kerja.
Pasal 115
Uraian tugas Seksi Kelembagaan Penempatan Tenaga Kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 113 dan Pasal 114, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang kelembagaan penempatan tenaga kerja;
b. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang kelembagaan penempatan tenaga kerja;
c. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang kelembagaan penempatan tenaga kerja;
d. menyiapkan bahan penyusunan konsep kerjasama di bidang kelembagaan penempatan tenaga kerja;
e. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang kelembagaan penempatan tenaga kerja;
f. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang kelembagaan penempatan tenaga kerja; dan
g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 116
Subdirektorat Penempatan Tenaga Kerja Khusus mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penempatan tenaga kerja khusus muda dan wanita, serta penyandang cacat dan lanjut usia.
Pasal 117
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 116, Subdirektorat Penempatan Tenaga Kerja Khusus menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang penempatan tenaga kerja khusus muda dan wanita serta penyandang cacat dan lanjut usia;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang penempatan tenaga kerja khusus muda dan wanita serta penyandang cacat dan lanjut usia;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang penempatan tenaga kerja khusus muda dan wanita serta penyandang cacat dan lanjut usia; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penempatan tenaga kerja khusus muda dan wanita serta penyandang cacat dan lanjut usia.
167
Pasal 118
Uraian tugas Subdirektorat Penempatan Tenaga Kerja Khusus sebagaimana dimaksud dalam Pasal 116 dan Pasal 117, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun rencana, program dan anggaran Subdirektorat; b. mengendalikan pelaksanaan program dan anggaran Subdirektorat; c. menyusun konsep perumusan kebijakan di bidang penempatan tenaga kerja
khusus muda dan wanita, serta penyandang cacat dan lanjut usia; d. menyusun konsep pelaksanaan kebijakan di bidang penempatan tenaga kerja
khusus muda dan wanita, serta penyandang cacat dan lanjut usia; e. menyusun konsep norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang penempatan
tenaga kerja khusus muda dan wanita serta penyandang cacat dan lanjut usia; f. menyusun konsep bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang penempatan
tenaga kerja khusus muda dan wanita serta penyandang cacat dan lanjut usia; g. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, dan Tahunan Subdirektorat; h. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Subdirektorat;
dan i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 119
Subdirektorat Penempatan Tenaga Kerja Khusus terdiri atas:
a. Seksi Penempatan Tenaga Kerja Khusus Muda dan Wanita; dan b. Seksi Penempatan Tenaga Kerja Khusus Penyandang Cacat dan Lanjut Usia.
Pasal 120
Seksi Penempatan Tenaga Kerja Khusus Muda dan Wanita mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penempatan tenaga kerja khusus muda dan wanita.
Pasal 121
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 120, Seksi Penempatan Tenaga Kerja Khusus Muda dan Wanita menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang penempatan tenaga kerja khusus muda dan wanita;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang penempatan tenaga kerja khusus muda dan wanita;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang penempatan tenaga kerja khusus muda dan wanita; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penempatan tenaga kerja khusus muda dan wanita.
Pasal 122
Uraian tugas Seksi Penempatan Tenaga Kerja Khusus Muda dan Wanita sebagaimana dimaksud dalam Pasal 120 dan Pasal 121, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang penempatan tenaga kerja khusus muda dan wanita;
b. menyiapkan bahan perumusan sistem dan metode di bidang penempatan tenaga kerja khusus muda dan wanita;
c. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang penempatan tenaga kerja khusus muda dan wanita;
168
d. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
penempatan tenaga kerja khusus muda dan wanita; e. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penempatan tenaga
kerja khusus muda dan wanita; f. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang penempatan tenaga kerja
muda dan wanita; dan g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 123
Seksi Penempatan Tenaga Kerja Khusus Penyandang Cacat dan Lanjut Usia mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penempatan tenaga kerja khusus
penyandang cacat dan lanjut usia.
Pasal 124
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 123, Seksi Penempatan Tenaga Kerja Khusus Penyandang Cacat dan Lanjut Usia menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang penempatan tenaga kerja khusus penyandang cacat dan lanjut usia;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang penempatan tenaga kerja khusus penyandang cacat dan lanjut usia;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang penempatan tenaga kerja khusus penyandang cacat dan lanjut usia; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penempatan tenaga kerja khusus penyandang cacat dan lanjut usia.
Pasal 125
Uraian tugas Seksi Penempatan Tenaga Kerja Khusus Penyandang Cacat dan Lanjut Usia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 123 dan Pasal 124, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang penempatan tenaga kerja khusus penyandang cacat dan lanjut usia;
b. menyiapkan bahan perumusan sistem dan metode di bidang penempatan tenaga kerja khusus penyandang cacat dan lanjut usia;
c. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang penempatan tenaga kerja khusus penyandang cacat dan lanjut usia;
d. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang penempatan tenaga kerja khusus penyandang cacat dan lanjut usia;
e. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang penempatan tenaga kerja khusus penyandang cacat dan lanjut usia;
f. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang penempatan tenaga kerja khusus penyandang cacat dan lanjut usia; dan
g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
169
Pasal 126
Subdirektorat Penyuluhan dan Bimbingan Jabatan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penyuluhan, dan bimbingan jabatan.
Pasal 127
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 126, Subdirektorat Penyuluhan dan Bimbingan Jabatan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang penyuluhan dan bimbingan jabatan;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang penyuluhan dan bimbingan jabatan;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang penyuluhan dan bimbingan jabatan; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penyuluhan dan bimbingan jabatan.
Pasal 128
Uraian tugas Subdirektorat Penyuluhan dan Bimbingan Jabatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 126 dan Pasal 127, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun rencana, program dan anggaran Subdirektorat; b. mengendalikan pelaksanaan program dan anggaran Subdirektorat; c. menyusun konsep perumusan kebijakan di bidang penyuluhan dan bimbingan
jabatan; d. menyusun konsep pelaksanaan kebijakan di bidang penyuluhan dan bimbingan
jabatan; e. menyusun konsep norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang penyuluhan
dan bimbingan jabatan; f. menyusun konsep bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang penyuluhan dan
bimbingan jabatan; g. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, dan Tahunan Subdirektorat; h. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Subdirektorat;
dan i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 129
Subdirektorat Penyuluhan dan Bimbingan Jabatan terdiri atas:
a. Seksi Penyuluhan Jabatan; dan b. Seksi Bimbingan Jabatan.
Pasal 130
Seksi Penyuluhan Jabatan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penyuluhan jabatan.
170
Pasal 131
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 130, Seksi Penyuluhan Jabatan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang penyuluhan jabatan; b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang penyuluhan jabatan; c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
penyuluhan jabatan; dan d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penyuluhan jabatan.
Pasal 132
Uraian tugas Seksi Penyuluhan Jabatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 130 dan Pasal 131, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang penyuluhan jabatan; b. menyiapkan bahan perumusan sistem dan metode di bidang di bidang
penyuluhan jabatan; c. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang penyuluhan jabatan; d. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
penyuluhan jabatan; e. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang penyuluhan
jabatan; f. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang penyuluhan jabatan; dan g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 133
Seksi Bimbingan Jabatan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang bimbingan jabatan.
Pasal 134
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 133, Seksi Bimbingan Jabatan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang bimbingan jabatan; b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang bimbingan jabatan; c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
bimbingan jabatan; dan d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang bimbingan jabatan.
Pasal 135
Uraian tugas Seksi Bimbingan Jabatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 133 dan Pasal 134, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang bimbingan jabatan; b. menyiapkan bahan perumusan sistem dan metode di bidang bimbingan jabatan; c. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang bimbingan jabatan; d. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
bimbingan jabatan; e. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang bimbingan jabatan; f. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang bimbingan jabatan; dan g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
171
Pasal 136
Subdirektorat Pemberdayaan Pengantar Kerja mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengembangan kompetensi pengantar kerja, dan kerjasama antar lembaga.
Pasal 137
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 136, Subdirektorat Pemberdayaan Pengantar Kerja menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang pengembangan kompetensi pengantar kerja dan kerjasama antar lembaga;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan kompetensi pengantar kerja dan kerjasama antar lembaga;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pengembangan kompetensi pengantar kerja dan kerjasama antar lembaga; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengembangan kompetensi pengantar kerja dan kerjasama antar lembaga.
Pasal 138
Uraian tugas Subdirektorat Pemberdayaan Pengantar Kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 136 dan Pasal 137, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun rencana, program dan anggaran Subdirektorat; b. mengendalikan pelaksanaan program dan anggaran Subdirektorat; c. menyusun konsep perumusan kebijakan di bidang pengembangan kompetensi
pengantar kerja dan kerjasama antar lembaga; d. menyusun konsep pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan kompetensi
pengantar kerja dan kerjasama antar lembaga; e. menyusun konsep norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
pengembangan kompetensi pengantar kerja dan kerjasama antar lembaga; f. menyusun konsep bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang pengembangan
kompetensi pengantar kerja dan kerjasama antar lembaga; g. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, dan Tahunan Subdirektorat; h. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Subdirektorat;
dan i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 139
Subdirektorat Pemberdayaan Pengantar Kerja terdiri atas:
a. Seksi Pengembangan Kompetensi Pengantar Kerja; dan b. Seksi Kerjasama Antar Lembaga.
Pasal 140
Seksi Pengembangan Kompetensi Pengantar Kerja mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengembangan kompetensi pengantar kerja.
172
Pasal 141
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 140, Seksi Pengembangan Kompetensi Pengantar Kerja menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang pengembangan kompetensi pengantar kerja;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan kompetensi pengantar kerja;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pengembangan kompetensi pengantar kerja; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengembangan kompetensi pengantar kerja.
Pasal 142
Uraian tugas Seksi Pengembangan Kompetensi Pengantar Kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 140 dan Pasal 141, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang pengembangan kompetensi pengantar kerja;
b. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan kompetensi pengantar kerja;
c. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pengembangan kompetensi pengantar kerja;
d. menyiapkan bahan bimbingan teknis perumusan sistem dan metode pengembangan kompetensi pengantar kerja;
e. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang pengembangan kompetensi pengantar kerja;
f. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang pengembangan kompetensi pengantar kerja; dan
g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 143
Seksi Kerjasama Antar Lembaga mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang kerjasama antar lembaga.
Pasal 144
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 143, Seksi Kerjasama Antar Lembaga menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang kerjasama antar lembaga; b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang kerjasama antar lembaga; c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
kerjasama antar lembaga; dan d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang kerjasama antar
lembaga.
Pasal 145
Uraian tugas Seksi Kerjasama Antar Lembaga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 143 dan Pasal 144, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang kerjasama antar lembaga; b. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang kerjasama antar lembaga;
173
c. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
kerjasama antar lembaga; d. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang kerjasama antar
lembaga; e. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang kerjasama antar lembaga;
dan f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 146
Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana program dan anggaran, urusan kepegawaian, keuangan, ketatausahaan,
dan rumah tangga Direktorat.
Pasal 147 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 146, Subbagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan penyusunan rencana program dan anggaran Direktorat; b. pengurusan administrasi kepegawaian Direktorat; c. penyiapan administrasi keuangan Direktorat; d. penyiapan dan pelaksanaan ketatausahaan Direktorat; dan e. pelaksanaan urusan rumah tangga Direktorat.
Pasal 148
Uraian tugas Subbagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 146 dan Pasal 147, antara lain sebagai berikut:
a. mengkoordinasikan penyusunan bahan Renstra Direktorat; b. mengkoordinasikan penyusunan bahan Renja K/L Direktorat; c. mengkoordinasikan penyusunan bahan Program dan Anggaran (RKA-KL)
Direktorat; d. mengkoordinasikan penyusunan bahan RKT Direktorat; e. mengkoordinasikan penyusunan bahan Penetapan Kinerja Direktorat; f. mengkoordinasikan penyusunan bahan Program Kerja dan Renlakgiat Direktorat; g. melaksanakan administrasi kepegawaian Direktorat; h. melaksanakan administrasi keuangan Direktorat; i. melaksanakan administrasi persuratan dan kearsipan Direktorat; j. melaksanakan penatausahaan barang milik/kekayaan negara (BMN) Direktorat; k. melaksanakan tata usaha dan rumah tangga Direktorat; l. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, Semester dan Tahunan Direktorat; m. mengkoordinasikan dan melaksanakan penyusunan LAKIP Direktorat; dan n. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
174
Bagian Keempat
Direktorat Penempatan Tenaga Kerja Luar Negeri
Pasal 149
Direktorat Penempatan Tenaga Kerja Luar Negeri mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, standardisasi serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang kelembagaan penempatan, penempatan, dan perlindungan tenaga kerja Indonesia, serta kerjasama internasional.
Pasal 150
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 149, Direktorat Penempatan Tenaga Kerja Luar Negeri menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang kelembagaan penempatan, penempatan dan perlindungan tenaga kerja Indonesia serta kerjasama internasional;
b. penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang kelembagaan penempatan, penempatan dan perlindungan tenaga kerja Indonesia serta kerjasama internasional;
c. penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang kelembagaan penempatan, penempatan dan perlindungan tenaga kerja Indonesia serta kerjasama internasional;
d. penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang kelembagaan penempatan, penempatan dan perlindungan tenaga kerja Indonesia serta kerjasama internasional; dan
e. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat.
Pasal 151
Uraian tugas Direktorat Penempatan Tenaga Kerja Luar Negeri dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 149 dan Pasal 150, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun Rencana Strategis Direktorat; b. menyusun Penetapan Kinerja Direktorat; c. mengkoordinasikan penyusunan program dan anggaran Direktorat; d. mengendalikan pelaksanaan program dan anggaran Direktorat; e. menyiapkan perumusan kebijakan di bidang kelembagaan penempatan,
penempatan dan perlindungan tenaga kerja Indonesia serta kerjasama internasional;
f. menyiapkan pelaksanaan kebijakan di bidang kelembagaan penempatan, penempatan dan perlindungan tenaga kerja Indonesia serta kerjasama internasional;
g. mengarahkan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang kelembagaan penempatan, penempatan dan perlindungan tenaga kerja Indonesia serta kerjasama internasional;
h. mengkoordinasikan pelaksanaan bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang kelembagaan penempatan, penempatan dan perlindungan tenaga kerja Indonesia serta kerjasama internasional;
175
i. melakukan koordinasi dengan instansi pemerintah/swasta dan unit terkait lainnya
dalam rangka perumusan kelembagaan penempatan, penempatan dan perlindungan tenaga kerja Indonesia serta kerjasama internasional;
j. mengkoordinasikan kegiatan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan di bidang kelembagaan penempatan, penempatan dan perlindungan tenaga kerja Indonesia serta kerjasama internasional;
k. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan dan Tahunan Direktorat; l. menyusun LAKIP Direktorat; m. melaksanakan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat; dan n. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 152
Direktorat Penempatan Tenaga Kerja Luar Negeri terdiri atas:
a. Subdirektorat Kelembagaan Penempatan; b. Subdirektorat Penempatan Tenaga Kerja Indonesia; c. Subdirektorat Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia; d. Subdirektorat Kerjasama Internasional; dan e. Subbagian Tata Usaha.
Pasal 153
Subdirektorat Kelembagaan Penempatan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang perizinan, dan evaluasi kinerja kelembagaan.
Pasal 154
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 153, Subdirektorat Kelembagaan Penempatan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang perizinan dan evaluasi kinerja kelembagaan;
b. peyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang perizinan dan evaluasi kinerja kelembagaan;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang perizinan dan evaluasi kinerja kelembagaan; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang perizinan dan evaluasi kinerja kelembagaan.
Pasal 155 Uraian tugas Subdirektorat Kelembagaan Penempatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 153 dan Pasal 154, antara lain sebagai berikut :
a. menyusun rencana, program dan anggaran Subdirektorat; b. mengendalikan pelaksanaan program dan anggaran Subdirektorat; c. menyusun konsep perumusan kebijakan di bidang perizinan dan evaluasi kinerja
kelembagaan; d. menyusun konsep pelaksanaan kebijakan di bidang perizinan dan evaluasi kinerja
kelembagaan; e. menyusun konsep norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang perizinan dan
evaluasi kinerja kelembagaan;
176
f. menyusun konsep bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang perizinan dan
evaluasi kinerja kelembagaan; g. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, dan Tahunan Subdirektorat; h. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Subdirektorat;
dan i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 156
Subdirektorat Kelembagaan Penempatan terdiri atas:
a. Seksi Perizinan Kelembagaan; dan b. Seksi Evaluasi Kinerja.
Pasal 157
Seksi Perizinan Kelembagaan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang perizinan kelembagaan.
Pasal 158
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 157, Seksi Perijinan Kelembagaan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang perizinan kelembagaan; b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang perizinan kelembagaan; c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
perizinan kelembagaan; dan d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang perizinan
kelembagaan.
Pasal 159
Uraian tugas Seksi Perijinan Kelembagaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 157 dan Pasal 158, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang perizinan kelembagaan; b. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang perizinan kelembagaan; c. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
perizinan kelembagaan; d. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang perijinan
kelembagaan; e. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang perijinan kelembagaan;
dan f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 160
Seksi Evaluasi Kinerja mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang evaluasi kinerja kelembagaan.
177
Pasal 161
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 160, Seksi Evaluasi Kinerja menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang evaluasi kinerja kelembagaan; b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang evaluasi kinerja kelembagaan; c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
evaluasi kinerja kelembagaan; dan d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang evaluasi kinerja
kelembagaan.
Pasal 162
Uraian tugas Seksi Evaluasi Kinerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 160 dan Pasal 161, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang evaluasi kinerja kelembagaan; b. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang evaluasi kinerja
kelembagaan; c. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
evaluasi kinerja kelembagaan; d. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang evaluasi kinerja
kelembagaan; e. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang evaluasi kinerja
kelembagaan; dan f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 163
Subdirektorat Penempatan Tenaga Kerja Indonesia mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penyiapan dan dokumen penempatan, dan fasilitasi penyediaan tenaga kerja Indonesia (TKI).
Pasal 164
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 163, Subdirektorat Penempatan Tenaga Kerja Indonesia menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang penyiapan dan dokumen penempatan dan fasilitasi penyediaan tenaga kerja Indonesia;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang penyiapan dan dokumen penempatan dan fasilitasi penyediaan tenaga kerja Indonesia;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang penyiapan dan dokumen penempatan dan fasilitasi penyediaan tenaga kerja Indonesia; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penyiapan dan dokumen penempatan dan fasilitasi penyediaan tenaga kerja Indonesia.
Pasal 165
Uraian tugas Subdirektorat Penempatan Tenaga Kerja Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 163 dan Pasal 164, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun rencana, program dan anggaran Subdirektorat; b. mengendalikan pelaksanaan program dan anggaran Subdirektorat; c. menyusun konsep perumusan kebijakan di bidang penyiapan dan dokumen
penempatan dan fasilitasi penyediaan tenaga kerja Indonesia;
178
d. menyusun konsep pelaksanaan kebijakan di bidang penyiapan dan dokumen penempatan dan fasilitasi penyediaan tenaga kerja Indonesia;
e. menyusun konsep norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang penyiapan dan dokumen penempatan, dan fasilitasi penyediaan tenaga kerja Indonesia (TKI);
f. menyusun konsep bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang penyiapan penempatan dan dokumen penempatan tenaga kerja Indonesia;
g. menyusun konsep pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan di bidang penyiapan penempatan dan dokumen penempatan tenaga kerja Indonesia;
j. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, dan Tahunan Subdirektorat; k. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Subdirektorat;
dan h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 166
Subdirektorat Penempatan Tenaga Kerja Indonesia terdiri atas:
a. Seksi Penyiapan dan Dokumen Penempatan TKI; dan b. Seksi Fasilitasi Penyediaan TKI.
Pasal 167
Seksi Penyiapan dan Dokumen Penempatan TKI mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penyiapan dan dokumen penempatan tenaga kerja Indonesia.
Pasal 168
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 167, Seksi Penyiapan dan Dokumen Penempatan TKI menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang penyiapan dan dokumen penempatan TKI;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang penyiapan dan dokumen penempatan TKI;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang penyiapan dan dokumen penempatan TKI; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penyiapan dan dokumen penempatan TKI.
Pasal 169
Uraian tugas Seksi Penyiapan dan Dokumen Penempatan TKI sebagaimana dimaksud dalam Pasal 167 dan Pasal 168, antara lain sebagai beirkut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang penyiapan dan dokumen penempatan TKI;
b. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang penyiapan dan dokumen penempatan TKI;
c. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang penyiapan dan dokumen penempatan TKI;
d. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang penyiapan dan dokumen penempatan TKI;
e. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang penyiapan dan dokumen penempatan TKI; dan
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
179
Pasal 170
Seksi Fasilitasi Penyediaan TKI mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang fasilitasi penyediaan TKI.
Pasal 171
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 170, Seksi Fasilitasi Penyediaan TKI menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang fasilitasi penyediaan TKI; b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang fasilitasi penyediaan TKI; c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
fasilitasi penyediaan TKI; dan d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang fasilitasi penyediaan
TKI.
Pasal 172
Uraian tugas Seksi Fasilitasi Penyediaan TKI sebagaimana dimaksud dalam Pasal 170 dan Pasal 171, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang fasilitasi penyediaan TKI; b. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang fasilitasi penyediaan TKI c. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
fasilitasi penyediaan TKI; d. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang fasilitasi
penyediaan TKI; e. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang fasilitasi penyediaan TKI;
dan f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 173
Subdirektorat Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang advokasi dan kepulangan, serta sarana dan perlindungan tenaga kerja Indonesia.
Pasal 174
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 173, Subdirektorat Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang advokasi dan kepulangan serta sarana dan perlindungan tenaga kerja Indonesia;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang advokasi dan kepulangan serta sarana dan perlindungan tenaga kerja Indonesia;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang advokasi dan kepulangan serta sarana dan perlindungan tenaga kerja Indonesia; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang advokasi dan kepulangan serta sarana dan perlindungan tenaga kerja Indonesia.
180
Pasal 175 Uraian tugas Subdirektorat Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 173 dan Pasal 174, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun rencana, program dan anggaran Subdirektorat; b. mengendalikan pelaksanaan program dan anggaran Subdirektorat; c. menyusun konsep perumusan kebijakan advokasi dan kepulangan serta sarana
dan perlindungan tenaga kerja Indonesia; d. menyusun konsep pelaksanaan kebijakan di bidang advokasi dan kepulangan
serta sarana dan perlindungan tenaga kerja Indonesia; e. menyusun konsep norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang advokasi dan
kepulangan serta sarana dan perlindungan tenaga kerja Indonesia; f. menyusun konsep bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang advokasi dan
kepulangan serta sarana dan perlindungan tenaga kerja Indonesia; g. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, dan Tahunan Subdirektorat; h. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Subdirektorat;
dan i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 176
Subdirektorat Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia terdiri atas:
a. Seksi Advokasi dan Kepulangan; dan b. Seksi Sarana dan Perlindungan.
Pasal 177
Seksi Advokasi dan Kepulangan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang
advokasi dan kepulangan tenaga kerja Indonesia.
Pasal 178
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 177, Seksi Advokasi dan Kepulangan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang advokasi dan kepulangan TKI; b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang advokasi dan kepulangan
TKI; c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
advokasi dan kepulangan TKI; dan d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang Advokasi dan
kepulangan TKI.
Pasal 179
Uraian tugas Seksi Advokasi dan Kepulangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 177 dan Pasal 178, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang advokasi dan kepulangan TKI;
b. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang advokasi dan kepulangan TKI;
c. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang advokasi dan kepulangan TKI;
181
d. menyiapkan bahan penyusunan konsep kerjasama di bidang advokasi dan
kepulangan TKI; e. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang advokasi dan
kepulangan TKI; f. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang advokasi dan kepulangan
TKI; dan g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 180
Seksi Sarana dan Perlindungan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang sarana dan perlindungan tenaga kerja Indonesia.
Pasal 181
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 180, Seksi Sarana dan Perlindungan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang sarana dan perlindungan TKI; b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang sarana dan perlindungan TKI; c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
sarana dan perlindungan TKI; dan d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang sarana dan
perlindungan TKI.
Pasal 182
Uraian tugas Seksi Sarana dan Perlindungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 180 dan Pasal 181, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang sarana dan perlindungan TKI; b. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang sarana dan perlindungan
TKI; c. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
sarana dan perlindungan TKI; d. menyiapkan bahan penyusunan konsep kerjasama di bidang sarana dan
perlindungan tenaga kerja Indonesia; e. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang sarana dan
perlindungan TKI; f. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang sarana dan perlindungan
TKI; dan g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 183
Subdirektorat Kerjasama Internasional mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang kerjasama bilateral, serta regional dan multilateral meliputi inisiasi, negosiasi dan perjanjian kerjasama.
182
Pasal 184
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 183, Subdirektorat Kerjasama Internasional menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang kerjasama bilateral serta regional dan multilateral meliputi inisiasi, negosiasi dan perjanjian kerjasama;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang kerjasama bilateral serta regional dan multilateral meliputi inisiasi, negosiasi dan perjanjian kerjasama;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang kerjasama bilateral serta regional dan multilateral meliputi inisiasi, negosiasi dan perjanjian kerjasama; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang kerjasama bilateral serta regional dan multilateral meliputi inisiasi, negosiasi dan perjanjian kerjasama.
Pasal 185
Uraian tugas Subdirektorat Kerjasama Internasional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 183 dan Pasal 184, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun rencana, program dan anggaran Subdirektorat; b. mengendalikan pelaksanaan program dan anggaran Subdirektorat; c. menyusun konsep perumusan kebijakan di bidang kerjasama bilateral serta
regional dan multilateral meliputi inisiasi, negosiasi dan perjanjian kerjasama; d. menyusun konsep pelaksanaan kebijakan di bidang kerjasama bilateral serta
regional dan multilateral meliputi inisiasi, negosiasi dan perjanjian kerjasama; e. menyusun konsep norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang kerjasama
bilateral serta regional dan multilateral meliputi inisiasi, negosiasi dan perjanjian kerjasama;
f. menyusun konsep bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang kerjasama bilateral serta regional dan multilateral meliputi inisiasi, negosiasi dan perjanjian kerjasama;
g. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, dan Tahunan Subdirektorat; h. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Subdirektorat;
dan i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 186
Subdirektorat Kerjasama Internasional terdiri atas:
a. Seksi Kerjasama Bilateral; dan b. Seksi Kerjasama Regional dan Multilateral.
Pasal 187
Seksi Kerjasama Bilateral mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang kerjasama bilateral meliputi inisiasi, negosiasi dan perjanjian kerjasama.
Pasal 188
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 187, Seksi Kerjasama Bilateral menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang kerjasama bilateral meliputi inisiasi, negosiasi dan perjanjian kerjasama;
183
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang kerjasama bilateral meliputi inisiasi, negosiasi dan perjanjian kerjasama;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang kerjasama bilateral meliputi inisiasi, negosiasi dan perjanjian kerjasama; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang kerjasama bilateral meliputi inisiasi, negosiasi dan perjanjian kerjasama.
Pasal 189
Uraian tugas Seksi Kerjasama Bilateral sebagaimana dimaksud dalam Pasal 187 dan Pasal 188, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang kerjasama bilateral meliputi inisiasi, negosiasi dan perjanjian kerjasama;
b. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang kerjasama bilateral meliputi inisiasi, negosiasi dan perjanjian kerjasama;
c. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang kerjasama bilateral meliputi inisiasi, negosiasi dan perjanjian kerjasama;
d. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang kerjasama bilateral meliputi inisiasi, negosiasi dan perjanjian kerjasama;
e. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang kerjasama bilateral meliputi inisiasi, negosiasi dan perjanjian kerjasama; dan
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 190
Seksi Kerjasama Regional dan Multilateral mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang kerjasama regional dan multilateral meliputi inisiasi, negosiasi dan perjanjian kerjasama.
Pasal 191
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 190, Seksi Kerjasama Regional dan Multilateral menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang kerjasama regional dan multilateral meliputi inisiasi, negosiasi dan perjanjian kerjasama;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang kerjasama regional dan multilateral meliputi inisiasi, negosiasi dan perjanjian kerjasama;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang kerjasama regional dan multilateral meliputi inisiasi, negosiasi dan perjanjian kerjasama; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang kerjasama regional dan multilateral meliputi inisiasi, negosiasi dan perjanjian kerjasama.
Pasal 192
Uraian tugas Seksi Kerjasama Regional dan Multilateral sebagaimana dimaksud dalam Pasal 190 dan Pasal 191, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang kerjasama regional dan multilateral meliputi inisiasi, negosiasi dan perjanjian kerjasama;
b. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang kerjasama regional dan multilateral meliputi inisiasi, negosiasi dan perjanjian kerjasama;
184
c. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
kerjasama regional dan multilateral meliputi inisiasi, negosiasi dan perjanjian kerjasama;
d. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang kerjasama regional dan multilateral meliputi inisiasi, negosiasi dan perjanjian kerjasama;
e. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang kerjasama regional dan multilateral meliputi inisiasi, negosiasi dan perjanjian kerjasama; dan
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 193
Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana program dan anggaran, urusan kepegawaian, keuangan, ketatausahaan, dan rumah tangga Direktorat.
Pasal 194
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 193, Subbagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan penyusunan rencana program dan anggaran Direktorat; b. pengurusan administrasi kepegawaian Direktorat; c. penyiapan administrasi keuangan Direktorat; d. penyiapan dan pelaksanaan ketatausahaan Direktorat; dan e. pelaksanaan urusan rumah tangga Direktorat.
Pasal 195
Uraian tugas Subbagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 193 dan Pasal 194, antara lain sebagai berikut:
a. mengkoordinasikan penyusunan bahan Renstra Direktorat; b. mengkoordinasikan penyusunan bahan Renja K/L Direktorat; c. mengkoordinasikan penyusunan bahan Program dan Anggaran (RKA-KL)
Direktorat; d. mengkoordinasikan penyusunan bahan RKT Direktorat; e. mengkoordinasikan penyusunan bahan Penetapan Kinerja Direktorat; f. mengkoordinasikan penyusunan bahan Program Kerja dan Renlakgiat Direktorat; g. melaksanakan administrasi kepegawaian Direktorat; h. melaksanakan administrasi keuangan Direktorat; i. melaksanakan administrasi persuratan dan kearsipan Direktorat; j. melaksanakan penatausahaan barang milik/kekayaan negara (BMN) Direktorat; k. melaksanakan tata usaha dan rumah tangga Direktorat; l. menyusun laporan Bulanan, Triwulan, Semester dan Tahunan Direktorat; m. mengkoordinasikan dan melaksanakan penyusunan LAKIP Direktorat; dan n. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
185
Bagian Kelima
Direktorat Perluasan Kesempatan Kerja dan Pengembangan Tenaga Kerja Sektor Informal
Pasal 196
Direktorat Perluasan Kesempatan Kerja dan Pengembangan Tenaga Kerja Sektor Informal mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, standardisasi serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang tenaga kerja mandiri dan sektor informal, pengembangan padat karya, terapan teknologi tepat guna, serta pemberdayaan pendampingan dan kerjasama antar lembaga.
Pasal 197
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 196, Direktorat Perluasan Kesempatan Kerja dan Pengembangan Tenaga Kerja Sektor Informal menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang tenaga kerja mandiri dan sektor informal, pengembangan padat karya, terapan teknologi tepat guna, serta pemberdayaan pendampingan dan kerjasama antar lembaga;
b. penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang tenaga kerja mandiri dan sektor informal, pengembangan padat karya, terapan teknologi tepat guna, serta pemberdayaan pendampingan dan kerjasama antar lembaga;
c. penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang tenaga kerja mandiri dan sektor informal, pengembangan padat karya, terapan teknologi tepat guna, serta pemberdayaan pendampingan dan kerjasama antar lembaga;
d. penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang tenaga kerja mandiri dan sektor informal, pengembangan padat karya, terapan teknologi tepat guna, serta pemberdayaan pendampingan dan kerjasama antar lembaga; dan
e. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat.
Pasal 198
Uraian tugas Direktorat Pengembangan Kesempatan Kerja dan Pengembangan Tenaga Kerja Sektor Informal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 196 dan Pasal 197, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun Rencana Strategis Direktorat; b. menyusun Penetapan Kinerja Direktorat; c. mengkoordinasikan penyusunan program dan anggaran Direktorat; d. mengendalikan pelaksanaan program dan anggaran Direktorat; e. menyiapkan perumusan kebijakan di bidang tenaga kerja mandiri dan sektor
informal, pengembangan padat karya, terapan teknologi tepat guna, serta pemberdayaan pendampingan dan kerjasama antar lembaga;
f. menyiapkan pelaksanaan kebijakan di bidang tenaga kerja mandiri dan sektor informal, pengembangan padat karya, terapan teknologi tepat guna, serta pemberdayaan pendampingan dan kerjasama antar lembaga;
g. mengarahkan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang tenaga kerja mandiri dan sektor informal, pengembangan padat karya, terapan teknologi tepat guna, serta pemberdayaan pendampingan dan kerjasama antar lembaga;
h. mengkoordinasikan pelaksanaan bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang tenaga kerja mandiri dan sektor informal, pengembangan padat karya, terapan teknologi tepat guna, serta pemberdayaan pendampingan dan kerjasama antar lembaga;
186
i. melakukan koordinasi dengan instansi pemerintah/swasta dan unit terkait lainnya dalam rangka perumusan tenaga kerja mandiri dan sektor informal, pengembangan padat karya, terapan teknologi tepat guna, serta pemberdayaan pendampingan dan kerjasama antar lembaga;
j. mengkoordinasikan kegiatan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan di bidang tenaga kerja mandiri dan sektor informal, pengembangan padat karya, terapan teknologi tepat guna, serta pemberdayaan pendampingan dan kerjasama antar lembaga;
k. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan dan Tahunan Direktorat; l. menyusun LAKIP Direktorat; m. melaksanakan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat; dan n. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 199
Direktorat Perluasan Kesempatan Kerja dan Pengembangan Tenaga Kerja Sektor Informal terdiri atas:
a. Subdirektorat Tenaga Kerja Mandiri dan Sektor Informal; b. Subdirektorat Pengembangan Padat Karya; c. Subdirektorat Terapan Teknologi Tepat Guna; d. Subdirektorat Pemberdayaan Pendampingan dan Kerjasama Antar Lembaga; dan e. Subbagian Tata Usaha.
Pasal 200
Subdirektorat Tenaga Kerja Mandiri dan Sektor Informal mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang tenaga kerja mandiri, dan tenaga kerja sektor informal.
Pasal 201
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 200, Subdirektorat Tenaga Kerja Mandiri dan Sektor Informal menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang tenaga kerja mandiri dan tenaga kerja sektor Informal;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang tenaga kerja mandiri dan tenaga kerja sektor Informal;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang tenaga kerja mandiri dan tenaga kerja sektor Informal; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang tenaga kerja mandiri dan tenaga kerja sektor Informal.
Pasal 202
Uraian tugas Subdirektorat Tenaga Kerja Mandiri dan Sektor Informal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 200 dan Pasal 201, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun rencana, program dan anggaran Subdirektorat; b. mengendalikan pelaksanaan program dan anggaran Subdirektorat; c. menyusun konsep perumusan kebijakan di bidang tenaga kerja mandiri dan
tenaga kerja sektor informal; d. menyusun konsep pelaksanaan kebijakan di bidang tenaga kerja mandiri dan
tenaga kerja sektor informal;
187
e. menyusun konsep norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang tenaga kerja mandiri dan tenaga kerja sektor informal;
f. menyusun konsep bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang tenaga kerja mandiri dan tenaga kerja sektor informal;
g. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, dan Tahunan Subdirektorat; h. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Subdirektorat;
dan i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 203
Subdirektorat Tenaga Kerja Mandiri dan Sektor Informal terdiri atas:
a. Seksi Tenaga Kerja Mandiri; dan b. Seksi Tenaga Kerja Sektor Informal.
Pasal 204
Seksi Tenaga Kerja Mandiri mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang tenaga kerja mandiri.
Pasal 205
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 204, Seksi Tenaga Kerja Mandiri menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang tenaga kerja mandiri; b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang tenaga kerja mandiri; c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
tenaga kerja mandiri; dan d. penyiapan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang tenaga kerja mandiri.
Pasal 206 Uraian tugas Seksi Tenaga Kerja Mandiri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 204 dan Pasal 205, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang tenaga kerja mandiri; b. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang tenaga kerja mandiri; c. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
tenaga kerja mandiri; d. menyiapkan bahan penyusunan konsep kerjasama di bidang tenaga kerja
mandiri; e. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang tenaga kerja
mandiri; f. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang tenaga kerja mandiri; dan g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 207
Seksi Tenaga Kerja Sektor Informal mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang tenaga kerja sektor informal.
188
Pasal 208
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 207, Seksi Tenaga Kerja Sektor Informal menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang tenaga kerja sektor informal; b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang tenaga kerja sektor informal; c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
tenaga kerja sektor informal; dan d. penyiapan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang tenaga kerja sektor informal.
Pasal 209
Uraian tugas Seksi Tenaga Kerja Sektor Informal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 207 dan Pasal 208, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang tenaga kerja sektor informal; b. menyiapkan bahan pelaksanaan di bidang tenaga kerja sektor informal; c. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
tenaga kerja sektor informal; d. menyiapkan bahan penyusunan konsep kerjasama di bidang tenaga kerja sektor
informal; e. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang tenaga kerja sektor
informal; f. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang tenaga kerja sektor
informal; dan g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 210
Subdirektorat Pengembangan Padat Karya mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang padat karya perdesaan, dan perkotaan.
Pasal 211
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 210, Subdirektorat Pengembangan Padat Karya menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang padat karya perdesaan dan perkotaan;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang padat karya perdesaan dan perkotaan;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang padat karya perdesaan dan perkotaan; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang padat karya perdesaan dan perkotaan.
Pasal 212
Uraian tugas Subdirektorat Pengembangan Padat Karya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 210 dan Pasal 211, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun rencana, program dan anggaran Subdirektorat; b. mengendalikan pelaksanaan program dan anggaran Subdirektorat; c. menyusun konsep perumusan kebijakan di bidang padat karya perdesaan dan
perkotaan;
189
d. menyusun konsep pelaksanaan kebijakan di bidang padat karya perdesaan dan
perkotaan; e. menyusun konsep norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang padat karya
perdesaan dan padat karya perkotaan; f. menyusun konsep bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang padat karya
perdesaan dan padat karya perkotaan; g. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, dan Tahunan Subdirektorat; h. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Subdirektorat;
dan i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 213
Subdirektorat Pengembangan Padat Karya terdiri atas:
a. Seksi Padat Karya Perdesaan; dan b. Seksi Padat Karya Perkotaan.
Pasal 214
Seksi Padat Karya Perdesaan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang padat karya perdesaan.
Pasal 215
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 214, Seksi Padat Karya Perdesaan menyelenggarakan fungsi:
a penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang padat karya pedesaan; b penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang padat karya pedesaan; c penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
padat karya perdesaan; dan d penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang padat karya
perdesaan.
Pasal 216
Uraian tugas Seksi Padat Karya Perdesaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 214 dan Pasal 215, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang padat karya perdesaan; b. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang padat karya pedesaan; c. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
padat karya perdesaan; d. menyiapkan bahan penyusunan konsep kerjasama di bidang padat karya
perdesaan; e. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang padat karya
perdesaan; f. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang padat karya perdesaan;
dan g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
190
Pasal 217
Seksi Padat Karya Perkotaan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang padat karya perkotaan.
Pasal 218
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 217, Seksi Padat Karya Perkotaan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang padat karya perkotaan; b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang padat karya perkotaan; c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
padat karya perkotaan; dan d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang padat karya perkotaan.
Pasal 219
Uraian tugas Seksi Padat Karya Perkotaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 217 dan Pasal 218, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang padat karya perkotaan; b. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang padat karya perkotaan; c. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
padat karya perkotaan; d. menyiapkan bahan penyusunan konsep kerjasama di bidang padat karya
perkotaan; e. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang padat karya
perkotaan; f. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang padat karya perkotaan;
dan g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 220
Subdirektorat Terapan Teknologi Tepat Guna mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengembangan, dan penyebarluasan terapan teknologi tepat guna.
Pasal 221
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 220, Subdirektorat Terapan Teknologi Tepat Guna menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang pengembangan dan penyebarluasan terapan teknologi tepat guna;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan dan penyebarluasan terapan teknologi tepat guna;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pengembangan dan penyebarluasan terapan teknologi tepat guna; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengembangan dan penyebarluasan terapan teknologi tepat guna.
191
Pasal 222
Uraian tugas Subdirektorat Terapan Teknologi Tepat Guna sebagaimana dimaksud dalam Pasal 220 dan Pasal 221, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun rencana, program dan anggaran Subdirektorat; b. mengendalikan pelaksanaan program dan anggaran Subdirektorat; c. menyusun konsep perumusan kebijakan di bidang pengembangan dan
penyebarluasan terapan teknologi tepat guna; d. menyusun konsep pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan dan
penyebarluasan terapan teknologi tepat guna; e. menyusun konsep norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
pengembangan dan penyebarluasan terapan teknologi tepat guna; f. menyusun konsep bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang pengembangan dan
penyebarluasan terapan teknologi tepat guna; g. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, dan Tahunan Subdirektorat; h. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Subdirektorat;
dan i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 223
Subdirektorat Terapan Teknologi Tepat Guna terdiri atas:
a. Seksi Pengembangan Teknologi Tepat Guna; dan b. Seksi Penyebarluasan Teknologi Tepat Guna.
Pasal 224
Seksi Pengembangan Teknologi Tepat Guna mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengembangan teknologi tepat guna.
Pasal 225
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 224, Seksi Pengembangan Teknologi Tepat Guna menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang pengembangan teknologi tepat guna;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan teknologi tepat guna;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pengembangan teknologi tepat guna; dan
d. penyiapan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengembangan teknologi tepat guna.
Pasal 226
Uraian tugas Seksi Pengembangan Teknologi Tepat Guna sebagaimana dimaksud dalam Pasal 224 dan Pasal 225, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang pengembangan teknologi tepat guna;
192
b. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan tekologi
tepat guna; c. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria
pengembangan teknologi tepat guna; d. menyiapkan bahan penyusunan konsep kerjasama di bidang pengembangan
teknologi tepat guna; e. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang pengembangan
teknologi tepat guna; f. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang pengembangan teknologi
tepat guna; dan g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 227
Seksi Penyebarluasan Teknologi Tepat Guna mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penyebarluasan teknologi tepat guna.
Pasal 228
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 227, Seksi Penyebarluasan Teknologi Tepat Guna menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang penyebarluasan teknologi tepat guna;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang penyebarluasan teknologi tepat guna;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang penyebarluasan teknologi tepat guna; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penyebarluasan teknologi tepat guna.
Pasal 229
Uraian tugas Seksi Penyebarluasan Teknologi Tepat Guna sebagaimana dimaksud dalam Pasal 227 dan Pasal 228, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang penyebarluasan teknologi tepat guna;
b. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang penyebarluasan teknologi tepat guna;
c. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang penyebarluasan teknologi tepat guna;
d. menyiapkan bahan penyusunan konsep kerjasama di bidang penyebarluasan teknologi tepat guna;
e. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang penyebarluasan teknologi tepat guna;
f. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang penyebarluasan teknologi tepat guna; dan
g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 230
Subdirektorat Pemberdayaan Pendampingan dan Kerjasama Antar Lembaga mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pemberdayaan pendampingan, dan kerjasama antar lembaga.
193
Pasal 231
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 230, Subdirektorat Pemberdayaan Pendampingan dan Kerjasama Antar Lembaga menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang pemberdayaan pendampingan dan kerjasama antar lembaga;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang pemberdayaan pendampingan dan kerjasama antar lembaga;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pemberdayaan pendampingan dan kerjasama antar lembaga; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pemberdayaan pendampingan dan kerjasama antar lembaga.
Pasal 232
Uraian tugas Subdirektorat Pemberdayaan Pendampingan dan Kerjasama Antar Lembaga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 230 dan Pasal 231, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun rencana, program dan anggaran Subdirektorat; b. mengendalikan pelaksanaan program dan anggaran Subdirektorat; c. menyusun konsep perumusan kebijakan di bidang pemberdayaan pendampingan
dan kerjasama antar lembaga; d. menyusun konsep pelaksanaan kebijakan di bidang pemberdayaan
pendampingan dan kerjasama antar lembaga; e. menyusun konsep norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
pemberdayaan pendampingan dan kerjasama antar lembaga; f. menyusun konsep bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pemberdayaan
pendampingan dan kerjasama antar lembaga; g. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, dan Tahunan Subdirektorat; h. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Subdirektorat;
dan i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 233
Subdirektorat Pemberdayaan Pendampingan dan Kerjasama Antar Lembaga terdiri atas:
a. Seksi Pemberdayaan Pendampingan; dan b. Seksi Kerjasama Antar Lembaga.
Pasal 234
Seksi Pemberdayaan Pendampingan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pemberdayaan pendampingan.
Pasal 235
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 234, Seksi Pemberdayaan Pendampingan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang pemberdayaan pendampingan;
194
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang pemberdayaan pendampingan;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pemberdayaan pendampingan; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pemberdayaan pendampingan.
Pasal 236
Uraian tugas Seksi Pemberdayaan Pendampingan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 234 dan Pasal 235, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang pemberdayaan pendampingan;
b. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang pemberdayaan pendampingan;
c. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pemberdayaan pendampingan;
d. menyiapkan bahan penyusunan konsep kerjasama di bidang pemberdayaan pendampingan;
e. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang pemberdayaan pendampingan;
f. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang pemberdayaan pendampingan; dan
g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 237
Seksi Kerjasama Antar Lembaga mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang kerjasama antar lembaga.
Pasal 238
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 237, Seksi Kerjasama Antar Lembaga menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang kerjasama antar lembaga; b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang kerjasama antar lembaga; c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
kerjasama antar lembaga; dan d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang kerjasama antar
lembaga.
Pasal 239
Uraian tugas Seksi Kerjasama Antar Lembaga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 237 dan Pasal 238, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang kerjasama antar lembaga; b. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang kerjasama antar lembaga; c. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
kerjasama antar lembaga; d. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang kerjasama antar
lembaga; e. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang kerjasama antar lembaga;
dan f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
195
Pasal 240
Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana program dan anggaran, urusan kepegawaian, keuangan, ketatausahaan, dan rumah tangga Direktorat.
Pasal 241
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 240, Subbagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan penyusunan rencana program dan anggaran Direktorat; b. pengurusan administrasi kepegawaian Direktorat; c. penyiapan administrasi keuangan Direktorat; d. penyiapan dan pelaksanaan ketatausahaan Direktorat; dan e. pelaksanaan urusan rumah tangga Direktorat.
Pasal 242
Uraian tugas Subbagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 240 dan Pasal 241, antara lain sebagai berikut:
a. mengkoordinasikan penyusunan bahan Renstra Direktorat; b. mengkoordinasikan penyusunan bahan Renja K/L Direktorat; c. mengkoordinasikan penyusunan bahan Program dan Anggaran (RKA-KL)
Direktorat; d. mengkoordinasikan penyusunan bahan RKT Direktorat; e. mengkoordinasikan penyusunan bahan Penetapan Kinerja Direktorat; f. mengkoordinasikan penyusunan bahan Program Kerja dan Renlakgiat Direktorat; g. melaksanakan administrasi kepegawaian Direktorat; h. melaksanakan administrasi keuangan Direktorat; i. melaksanakan administrasi persuratan dan kearsipan Direktorat; j. melaksanakan penatausahaan barang milik/kekayaan negara (BMN) Direktorat; k. melaksanakan tata usaha dan rumah tangga Direktorat; l. menyusun laporan Bulanan, Triwulan, Semester dan Tahunan Direktorat; m. mengkoordinasikan dan melaksanakan penyusunan LAKIP Direktorat; dan n. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Bagian Keenam Direktorat Pengendalian Penggunaan Tenaga Kerja Asing
Pasal 243
Direktorat Pengendalian Penggunaan Tenaga Kerja Asing mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, standardisasi serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang analisis dan perizinan sektor industri, analisis dan perizinan sektor jasa, serta pengendalian dan kerjasama kelembagaan.
Pasal 244
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 243, Direktorat Pengendalian Penggunaan Tenaga Kerja Asing menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang analisis dan perizinan sektor industri, analisis dan perizinan sektor jasa serta pengendalian dan kerjasama kelembagaan;
196
b. penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang analisis dan perizinan sektor industri, analisis dan perizinan sektor jasa serta pengendalian dan kerjasama kelembagaan;
c. penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang analisis dan perizinan sektor industri, analisis dan perizinan sektor jasa serta pengendalian dan kerjasama kelembagaan;
d. penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang analisis dan perizinan sektor industri, analisis dan perizinan sektor jasa serta pengendalian dan kerjasama kelembagaan; dan
e. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat.
Pasal 245 Uraian tugas Direktorat Pengendalian Penggunaan Tenaga Kerja Asing sebagaimana dimaksud dalam Pasal 243 dan Pasal 244, antara lain sebagai berikut :
a. menyusun Rencana Strategis Direktorat; b. menyusun Penetapan Kinerja Direktorat; c. mengkoordinasikan penyusunan program dan anggaran Direktorat; d. mengendalikan pelaksanaan program dan anggaran Direktorat; e. menyiapkan perumusan kebijakan di bidang analisis dan perijinan tenaga kerja
asing sektor industri dan jasa, pengendalian penggunaan tenaga kerja asing dan kerjasama kelembagaan;
f. menyiapkan pelaksanaan kebijakan di bidang analisis dan perijinan tenaga kerja asing sektor industri dan jasa, pengendalian penggunaan tenaga kerja asing dan kerjasama kelembagaan;
g. mengarahkan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang analisis dan perijinan tenaga kerja asing sektor industri dan jasa, pengendalian penggunaan tenaga kerja asing dan kerjasama kelembagaan;
h. mengkoordinasikan pelaksanaan bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang analisis dan perijinan tenaga kerja asing sektor industri dan jasa, pengendalian penggunaan tenaga kerja asing dan kerjasama kelembagaan;
i. mengkoordinasikan kegiatan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan di bidang analisis dan perijinan tenaga kerja asing sektor industri dan jasa, pengendalian penggunaan tenaga kerja asing dan kerjasama kelembagaan;
j. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan dan Tahunan Direktorat; k. menyusun LAKIP Direktorat; l. melaksanakan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat; dan m. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 246
Direktorat Pengendalian Penggunaan Tenaga Kerja Asing terdiri atas:
a. Subdirektorat Analisis dan Perizinan Sektor Industri; b. Subdirektorat Analisis dan Perizinan Sektor Jasa; c. Subdirektorat Pengendalian dan Kerjasama Kelembagaan; dan d. Subagian Tata Usaha.
Pasal 247
Subdirektorat Analisis dan Perizinan Sektor Industri mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang rencana penggunaan, dan izin mempekerjakan tenaga kerja asing sektor industri.
197
Pasal 248
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 247, Subdirektorat Analisis dan Perizinan Sektor Industri menyelengarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang rencana penggunaan dan izin mempekerjakan tenaga kerja asing sektor industri;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang rencana penggunaan dan izin mempekerjakan tenaga kerja asing sektor industri;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang rencana penggunaan dan izin mempekerjakan tenaga kerja asing sektor industri; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang rencana penggunaan dan izin mempekerjakan tenaga kerja asing sektor industri.
Pasal 249
Uraian tugas Subdirektorat Analisis dan Perijinan sektor Industri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 247 dan Pasal 248, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun rencana, program dan anggaran Subdirektorat; b. mengendalikan pelaksanaan program dan anggaran Subdirektorat; c. menyusun konsep perumusan kebijakan di bidang rencana penggunaan dan izin
mempekerjakan tenaga kerja asing sektor industri; d. menyusun konsep pelaksanaan kebijakan di bidang rencana penggunaan dan izin
mempekerjakan tenaga kerja asing sektor industri; e. menyusun konsep norma, standar, prosedur,dan kriteria, di bidang rencana
penggunaan dan izin mempekerjakan tenaga kerja asing sektor industri; f. menyusun konsep bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang rencana
penggunaan dan izin mempekerjakan tenaga kerja asing sektor industri; g. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, dan Tahunan Subdirektorat; h. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Subdirektorat;
dan i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 250
Subdirektorat Analisis dan Perizinan Sektor Industri terdiri atas:
a. Seksi Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing Sektor Industri; dan b. Seksi Izin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing Sektor Industri.
Pasal 251
Seksi Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing Sektor Industri mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang rencana penggunaan tenaga kerja asing sektor industri.
Pasal 252
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 251, Seksi Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing Sektor Industri menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang rencana penggunaan tenaga kerja asing sektor industri;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang rencana penggunaan tenaga kerja asing sektor industri;
198
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, di bidang rencana penggunaan tenaga kerja asing sektor Industri; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang rencana penggunaan tenaga kerja asing sektor Industri.
Pasal 253
Uraian tugas Seksi Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing Sektor Industri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 251 dan Pasal 252, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang rencana penggunaan tenaga kerja asing sektor Industri;
b. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang rencana penggunaan tenaga kerja asing sektor Industri;
c. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang rencana penggunaan tenaga kerja asing sektor Industri;
d. menyiapkan bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang rencana penggunaan tenaga kerja asing sektor Industri;
e. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang rencana penggunaan tenaga kerja asing sektor Industri; dan
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 254
Seksi Izin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing Sektor Industri mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang izin mempekerjakan tenaga kerja asing sektor industri.
Pasal 255
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 254, Seksi Izin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing Sektor Industri menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang izin mempekerjakan tenaga kerja asing sektor Industri;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang izin mempekerjakan tenaga kerja asing sektor Industri;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang izin mempekerjakan tenaga kerja asing sektor Industri; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang izin mempekerjakan tenaga kerja asing sektor Industri.
Pasal 256
Uraian tugas Seksi Izin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing sebagaimana dimaksud dalam Pasal 254 dan Pasal 255, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang izin mempekerjakan tenaga kerja asing sektor Industri;
b. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang izin mempekerjakan tenaga kerja asing sektor Industri;
c. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang izin mempekerjakan tenaga kerja asing sektor Industri;
d. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang izin mempekerjakan tenaga kerja asing sektor Industri;
e. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang izin mempekerjakan tenaga kerja asing sektor Industri; dan
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
199
Pasal 257
Subdirektorat Analisis dan Perizinan Sektor Jasa mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang rencana penggunaan, dan izin mempekerjakan tenaga kerja asing sektor jasa.
Pasal 258
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 257, Subdirektorat Analisis dan Perizinan Sektor Jasa menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang rencana penggunaan dan izin mempekerjakan tenaga kerja asing sektor jasa;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang rencana penggunaan dan izin mempekerjakan tenaga kerja asing sektor jasa;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang rencana penggunaan dan izin mempekerjakan tenaga kerja asing sektor jasa; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang rencana penggunaan dan izin mempekerjakan tenaga kerja asing sektor jasa.
Pasal 259
Uraian tugas Subdirektorat Analisis dan Perijinan Sektor Jasa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 257dan Pasal 258 antara lain sebagai berikut :
a. menyusun rencana, program dan anggaran Subdirektorat; b. mengendalikan pelaksanaan program dan anggaran Subdirektorat; c. menyusun konsep perumusan kebijakan di bidang rencana penggunaan dan izin
mempekerjakan tenaga kerja asing sektor jasa; d. menyusun konsep pelaksanaan kebijakan di bidang rencana penggunaan dan
izin mempekerjakan tenaga kerja asing sektor jasa; e. menyusun konsep penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
rencana penggunaan dan izin mempekerjakan tenaga kerja asing sektor jasa; f. menyusun konsep bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang rencana
penggunaan dan izin mempekerjakan tenaga kerja asing sektor jasa; g. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, dan Tahunan Subdirektorat; h. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Subdirektorat;
dan i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 260
Subdirektorat Analisis dan Perizinan Sektor Jasa terdiri atas:
a. Seksi Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing Sektor Jasa; dan b. Seksi Izin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing Sektor Jasa.
Pasal 261
Seksi Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing Sektor Jasa mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang rencana penggunaan tenaga kerja asing sektor jasa.
200
Pasal 262
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 261, Seksi Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing Sektor Jasa menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang rencana penggunaan tenaga kerja asing sektor jasa;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang rencana penggunaan tenaga kerja asing sektor jasa;
c. penyiapan bahan penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria, dan prosedur di bidang rencana penggunaan tenaga kerja asing sektor jasa; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang rencana penggunaan tenaga kerja asing sektor jasa.
Pasal 263
Uraian tugas Seksi Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing Sektor Jasa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 261dan Pasal 262, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang rencana penggunaan tenaga kerja asing sektor jasa;
b. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang rencana penggunaan tenaga kerja asing sektor jasa;
c. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang rencana penggunaan tenaga kerja asing sektor jasa;
d. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang rencana penggunaan tenaga kerja asing sektor jasa;
e. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang rencana penggunaan tenaga kerja asing sektor jasa; dan
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 264
Seksi Izin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing Sektor Jasa mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang izin mempekerjakan tenaga kerja asing sektor jasa.
Pasal 265
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 264, Seksi Izin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang izin mempekerjakan tenaga kerja asing sektor jasa;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang izin mempekerjakan tenaga kerja asing sektor jasa;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang izin mempekerjakan tenaga kerja asing sektor jasa; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang izin mempekerjakan tenaga kerja asing sektor jasa.
Pasal 266
Uraian tugas Seksi Izin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing Sektor Jasa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 264 dan Pasal 265, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang izin mempekerjakan tenaga kerja asing sektor jasa;
201
b. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang izin mempekerjakan tenaga kerja asing sektor jasa;
c. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang izin mempekerjakan tenaga kerja asing sektor jasa;
d. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang izin mempekerjakan tenaga kerja asing sektor jasa;
e. menyiapkan bahann pemantauan dan evaluasi di bidang izin mempekerjakan tenaga kerja asing sektor jasa; dan
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 267
Subdirektorat Pengendalian dan Kerjasama Kelembagaan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengendalian penggunaan tenaga kerja asing, dan kerjasama kelembagaan.
Pasal 268
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 267, Subdirektorat Pengendalian dan Kerjasama Kelembagaan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang pengendalian penggunaan tenaga kerja asing, dan kerjasama kelembagaan;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang pengendalian penggunaan tenaga kerja asing, dan kerjasama kelembagaan;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pengendalian penggunaan tenaga kerja asing, dan kerjasama kelembagaan; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengendalian penggunaan tenaga kerja asing, dan kerjasama kelembagaan.
Pasal 269
Uraian tugas Subdirektorat Pengendalian dan Kerjasama Kelembagaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 267 dan Pasal 268, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun rencana, program dan anggaran Subdirektorat; b. mengendalikan pelaksanaan program dan anggaran Subdirektorat; c. menyusun konsep perumusan kebijakan di bidang pengendalian penggunaan
tenaga kerja asing, dan kerjasama kelembagaan; d. menyusun konsep pelaksanaan kebijakan di bidang pengendalian penggunaan
tenaga kerja asing, dan kerjasama kelembagaan; e. menyusun konsep penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria
pengendalian penggunaan tenaga kerja asing, dan kerjasama kelembagaan; f. menyusun konsep bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang pengendalian
penggunaan tenaga kerja asing, dan kerjasama kelembagaan; g. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, dan Tahunan Subdirektorat; h. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Subdirektorat;
dan i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 270
Subdirektorat Pengendalian dan Kerjasama Kelembagaan terdiri atas:
a. Seksi Pengendalian; dan b. Seksi Kerjasama Kelembagaan.
202
Pasal 271
Seksi Pengendalian mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengendalian penggunaan tenaga kerja asing.
Pasal 272
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 271, Seksi Pengendalian menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang pengendalian penggunaan tenaga kerja asing;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang pengendalian penggunaan tenaga kerja asing;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pengendalian penggunaan tenaga kerja asing; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengendalian penggunaan tenaga kerja asing.
Pasal 273
Uraian tugas Seksi Pengendalian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 271 dan Pasal 272, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang pengendalian penggunaan tenaga kerja asing;
b. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang pengendalian penggunaan tenaga kerja asing;
c. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pengendalian penggunaan tenaga kerja asing;
d. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang pengendalian penggunaan tenaga kerja asing;
e. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang pengendalian penggunaan tenaga kerja asing; dan
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 274
Seksi Kerjasama Kelembagaan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang kerjasama kelembagaan.
Pasal 275
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 274, Seksi Kerjasama Kelembagaan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang kerjasama kelembagaan; b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang kerjasama kelembagaan; c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
kerjasama kelembagaan; dan d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang kerjasama
kelembagaan.
203
Pasal 276
Uraian tugas Seksi Kerjasama Kelembagaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 274 dan Pasal 275, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang kerjasama kelembagaan; b. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang kerjasama kelembagaan; c. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
kerjasama kelembagaan; d. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang kerjasama
kelembagaan; e. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang kerjasama kelembagaan;
dan f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 277
Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana program dan anggaran, urusan kepegawaian, keuangan, ketatausahaan, dan rumah tangga Direktorat.
Pasal 278
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 277, Subbagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan penyusunan rencana program dan anggaran Direktorat; b. pengurusan administrasi kepegawaian Direktorat; c. penyiapan administrasi keuangan Direktorat; d. penyiapan dan pelaksanaan ketatausahaan Direktorat; dan e. pelaksanaan urusan rumah tangga Direktorat.
Pasal 279
Uraian tugas Subbagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 277 dan Pasal 278, antara lain sebagai berikut:
a. mengkoordinasikan penyusunan bahan Renstra Direktorat; b. mengkoordinasikan penyusunan bahan Renja K/L Direktorat; c. mengkoordinasikan penyusunan bahan Program dan Anggaran (RKA-KL)
Direktorat; d. mengkoordinasikan penyusunan bahan RKT Direktorat; e. mengkoordinasikan penyusunan bahan Penetapan Kinerja Direktorat; f. mengkoordinasikan penyusunan bahan Program Kerja dan Renlakgiat Direktorat; g. melaksanakan administrasi kepegawaian Direktorat; h. melaksanakan administrasi keuangan Direktorat; i. melaksanakan administrasi persuratan dan kearsipan Direktorat; j. melaksanakan penatausahaan barang milik/kekayaan negara (BMN) Direktorat; k. melaksanakan tata usaha dan rumah tangga Direktorat; l. menyusun laporan bulanan, triwulan, semester dan tahunan Direktorat; m. mengkoordinasikan dan melaksanakan penyusunan LAKIP Direktorat; dan n. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
204
BAB III
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 280
Lampiran Keputusan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 10 Oktober 2011
a.n. MENTERI
TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI SEKRETARIS JENDERAL,
DR. IR. MUCHTAR LUTHFIE, MMA. NIP 19541204 198212 1 001
205
LAMPIRAN IV KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. NOMOR : KEP. 402/MEN-SJ/X/2011 TANGGAL : 10 Oktober 2011
TUGAS, FUNGSI, DAN URAIAN TUGAS UNIT KERJA DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN HUBUNGAN INDUSTRIAL
DAN JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA
BAB I
TUGAS, FUNGSI, DAN URAIAN TUGAS
Pasal 1
Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang pembinaan hubungan industrial dan jaminan sosial tenaga kerja.
Pasal 2
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1, Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja menyelenggarakan fungsi:
a. perumusan kebijakan di bidang pembinaan hubungan industrial dan jaminan sosial tenaga kerja meliputi persyaratan kerja, kelembagaan dan pemasyarakatan hubungan industrial, pengupahan dan jaminan sosial tenaga kerja, serta pencegahan dan penyelesaian perselisihan hubungan industrial;
b. pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan hubungan industrial dan jaminan sosial tenaga kerja meliputi persyaratan kerja, kelembagaan dan pemasyarakatan hubungan industrial, pengupahan dan jaminan sosial tenaga kerja, serta pencegahan dan penyelesaian perselisihan hubungan industrial;
c. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pembinaan hubungan industrial dan jaminan sosial tenaga kerja meliputi persyaratan kerja, kelembagaan dan pemasyarakatan hubungan industrial, pengupahan dan jaminan sosial tenaga kerja, serta pencegahan dan penyelesaian perselisihan hubungan industrial;
d. pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pembinaan hubungan industrial dan jaminan sosial tenaga kerja meliputi persyaratan kerja, kelembagaan dan pemasyarakatan hubungan industrial, pengupahan dan jaminan sosial tenaga kerja, serta pencegahan dan penyelesaian perselisihan hubungan industrial; dan
e. pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja.
Pasal 3
Uraian tugas Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 dan Pasal 2, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan rencana pembangunan jangka panjang (RPJP) dan rencana pembangunan jangka menengah (RPJM) Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja;
206
b. menyiapkan bahan rencana kerja pemerintah (RKP) di bidang pembinaan hubungan industrial dan jaminan sosial tenaga kerja;
c. menyusun Renstra Ditjen dan menyiapkan penyusunan Renstra Kementerian; d. menyusun Renja K/L Ditjen dan menyiapkan penyusunan Renja Kementerian; e. menyusun RKA-KL Ditjen dan menyiapkan penyusunan RKA-KL Kementerian; f. menyusun RKT Ditjen dan menyiapkan RKT Kementerian; g. menyusun Penetapan Kinerja Ditjen; h. menyusun Program Kerja dan Renlakgiat Ditjen dan menyiapkan penyusunan
Program Kerja dan Renlakgiat Kementerian; i. membina pelaksanaan pembinaan hubungan industrial dan jaminan sosial
tenaga kerja; j. merumuskan perumusan norma, standar, prosedur dan kriteria pembinaan
hubungan industrial dan jaminan sosial tenaga kerja; k. mengkoordinasikan pelaksanaan kebijakan bidang pembinaan hubungan
industrial dan jaminan sosial ketenagakerjaan dengan instansi terkait; l. melaksanakan bimbingan teknis bidang pembinaan hubungan industrial dan
jaminan sosial tenaga kerja; m. memantau pelaksanakan kebijakan dan standarisasi teknis di bidang pembinaan
hubungan industrial dan jaminan sosial tenaga kerja; n. melaksanakan evaluasi kebijakan dan pelaksanaan kebijakan di bidang
pembinaan hubungan industrial dan jaminan sosial tenaga kerja; o. membina pelaksanaan kegiatan administrasi Ditjen; p. membina pelaksanaan kegiatan jabatan fungsional; q. membina kerjasama dengan instansi terkait dalam rangka pelaksanaan tugas
dan fungsi Direktorat Jenderal; r. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, Semester dan Tahunan Ditjen dan
menyiapkan bahan Laporan Bulanan, Triwulan, Semester dan Tahunan Kementerian di bidang pembinaan hubungan industrial dan jaminan sosial tenaga kerja;
s. menyusun LAKIP Ditjen dan menyiapkan bahan LAKIP Kementerian di bidang pembinaan hubungan industrial dan jaminan sosial tenaga kerja; dan
t. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Menteri.
BAB II
SUSUNAN ORGANISASI
Pasal 4
Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja terdiri atas:
a. Sekretariat Direktorat Jenderal; b. Direktorat Persyaratan Kerja, Kesejahteraan dan Analisis Diskriminasi; c. Direktorat Kelembagaan dan Pemasyarakatan Hubungan Industrial; d. Direktorat Pengupahan dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja; dan e. Direktorat Pencegahan dan Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial.
Bagian Kesatu
Sekretariat Direktorat Jenderal
Pasal 5
Sekretariat Direktorat Jenderal mempunyai tugas memberikan pelayanan teknis dan administratif kepada semua unsur satuan organisasi di lingkungan Direktorat Jenderal.
207
Pasal 6
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5, Sekretariat Direktorat Jenderal menyelenggarakan fungsi:
a. koordinasi dan penyusunan rencana, program dan anggaran, penyajian data dan informasi serta evaluasi dan pelaporan;
b. pelaksanaan urusan keuangan; c. penyiapan penyusunan peraturan perundang-undangan, dan pelaksanaan teknis
kerjasama luar negeri; d. pelaksanaan urusan kepegawaian, organisasi dan tata laksana; dan e. pelaksanaan urusan tata usaha, rumah tangga, perlengkapan, arsip dan
dokumentasi Direktorat Jenderal.
Pasal 7 Uraian tugas Sekretaris Direktorat Jenderal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 dan Pasal 6, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan penyusunan konsep rencana pembangunan jangka menengah (RPJM) Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja;
b. menyiapkan penyusunan konsep rencana kerja pemerintah (RKP) di bidang pembinaan hubungan industrial dan jaminan sosial tenaga kerja;
c. menyusun Renstra Setditjen dan mengkoordinasikan penyusunan Renstra Ditjen; d. menyusun Renja K/L Setditjen dan mengkoordinasikan penyusunan Renja Ditjen; e. menyusun RKA-KL Setditjen dan mengkoordinasikan penyusunan RKA-KL
Ditjen; f. menyusun RKT Setditjen dan mengkoordinasikan penyusunan RKT Ditjen; g. menyusun Penetapan Kinerja Setditjen; h. menyusun Program Kerja dan Renlakgiat Setditjen dan mengkoordinasikan
penyusunan Program Kerja dan Renlakgiat Ditjen; i. mengkoordinasikan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria bidang
pembinaan hubungan industrial dan jaminan sosial tenaga kerja;
j. mengkoordinasikan penyajian data dan informasi serta evaluasi dan pelaporan Direktorat Jenderal;
k. mengkoordinasikan pelaksanaan urusan keuangan Ditjen; l. mengkoordinasikan penyusunan peraturan perundang-undangan
Direktorat Jenderal; m. mengkoordinasikan pelaksanaan teknis kerjasama luar negeri di
lingkungan Direktorat Jenderal; n. mengkoordinasikan pelaksanaan urusan administrasi kepegawaian Ditjen; o. mengkoordinasikan urusan organisasi dan tata laksana Ditjen; p. mengkoordinasikan pelaksanaan urusan ketatausahaan dan
kerumahtanggaan Direktorat Jenderal; q. mengevaluasi pelaksanaan kegiatan Sekretariat Direktorat Jenderal
Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja; r. menyusun konsep pembinaan jabatan fungsional; s. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, Semester, dan Tahunan Setditjen dan
menyiapkan bahan Laporan Bulanan, Triwulan, Semester, dan Tahunan Ditjen; t. menyusun LAKIP Setditjen dan menyiapkan bahan LAKIP Ditjen; dan u. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
208
Pasal 8
Sekretariat Direktorat Jenderal terdiri atas:
a. Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan; b. Bagian Keuangan; c. Bagian Hukum dan Kerjasama Luar Negeri; dan d. Bagian Kepegawaian dan Umum.
Pasal 9
Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan rencana, program dan anggaran, pengelolaan, penyajian data dan informasi serta evaluasi dan penyusunan laporan.
Pasal 10
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9, Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan penyusunan rencana, program dan anggaran; b. pengelolaan, penyajian data dan informasi; dan c. penyiapan pemantauan, evaluasi program dan anggaran serta penyusunan
laporan.
Pasal 11
Uraian tugas Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 dan Pasal 10, antara lain sebagai berikut: a. menyiapkan penyusunan Renstra Setditjen dan Ditjen; b. menyiapkan penyusunan Renja K/L Setditjen dan Ditjen; c. menyiapkan penyusunan RKA-KL Setditjen dan Ditjen; d. menyiapkan penyusunan RKT Setditjen dan Ditjen; e. menyiapkan penyusunan Penetapan Kinerja Setditjen dan Ditjen; f. menyiapkan penyusunan Program Kerja dan Renlakgiat Setditjen dan Ditjen; g. menyiapkan penyusunan rencana, program dan anggaran Setditjen dan Ditjen; h. menyiapkan pengendalian pelaksanaan program dan anggaran Setditjen dan
Ditjen; i. menyiapkan penyusunan pengelolaan dan penyajian data dan informasi
Direktorat Jenderal; j. menyiapkan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program dan anggaran
Setditjen dan Ditjen; k. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, Semester, dan Tahunan Bagian dan
menyiapkan bahan Laporan Bulanan, Triwulan, Semester dan Tahunan Setditjen dan Ditjen;
l. menyiapkan penyusunan LAKIP Setditjen dan mengkoordinir penyusunan LAKIP Ditjen;
m. melaksanakan pemantauan dan evaluasi kegiatan Bagian; dan n. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 12
Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan terdiri atas:
a. Subbagian Penyusunan Program dan Anggaran; b. Subbagian Data dan Informasi; dan c. Subbagian Evaluasi dan Pelaporan.
209
Pasal 13
Subbagian Penyusunan Program dan Anggaran mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana, program dan anggaran.
Pasal 14
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13, Subbagian Penyusunan Program dan Anggaran menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan penyusunan konsep rencana, program dan anggaran Setditjen dan Direktorat Jenderal;
b. penyiapan bahan penyajian rencana, program dan anggaran; dan c. penyiapan bahan penyusunan program dan anggaran pusat dan daerah.
Pasal 15
Uraian tugas Subbagian Penyusunan Program dan Anggaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 dan Pasal 14, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan Renstra Setditjen; b. menyiapkan bahan Renja K/L Setditjen; c. menyiapkan bahan RKA-KL Setditjen; d. menyiapkan bahan RKT Setditjen; e. menyiapkan bahan Penetapan Kinerja Setditjen; f. menyiapkan bahan Program Kerja dan Renlakgiat Setditjen;
g. menyiapkan bahan penyusunan rencana, program dan anggaran Setditjen dan Ditjen
h. menyiapkan bahan penyusunan program dan anggaran pusat dan daerah; i. menyiapkan bahan revisi program dan anggaran Setditjen dan Ditjen; j. melaksanakan pemantauan dan evaluasi kegiatan Subbagian; k. menyusun bahan laporan kegiatan Subbagian; dan l. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
Pasal 16
Subbagian Data dan Informasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pengelolaan, penyajian data dan informasi.
Pasal 17
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16, Subbagian Data dan Informasi menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan pengelolaan data dan informasi Setditjen dan Ditjen; dan b. penyiapan bahan penyajian data dan informasi Setditjen dan Ditjen.
Pasal 18
Uraian tugas Subbagian Data dan Informasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 dan Pasal 17, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan pengelolaan data dan informasi Setditjen dan Ditjen; b. menyiapkan bahan penyajian data dan informasi Setditjen dan Ditjen; c. menyiapkan bahan pemutakhiran data dan informasi Setditjen dan Ditjen; d. menyiapkan bahan kebijakan pimpinan (DPR dan Rapim); e. melaksanakan pemantauan dan evaluasi kegiatan Subbagian; dan f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
210
Pasal 19
Subbagian Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pemantauan, evaluasi dan penyusunan laporan.
Pasal 20
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19, Subbagian Evaluasi dan Pelaporan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program/kegiatan Setditjen dan Ditjen; dan
b. penyiapan bahan penyusunan laporan pelaksanaan program/kegiatan Setditjen dan Ditjen.
Pasal 21
Uraian Tugas Subbagian Evaluasi dan Pelaporan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 dan Pasal 20, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan pengukuran pencapaian sasaran program Setditjen dan Ditjen;
b. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program/kegiatan Setditjen dan Ditjen;
c. menyiapkan bahan penyusunan laporan bulanan dan tahunan Setditjen dan Ditjen;
d. menyiapkan bahan penyusunan LAKIP Setditjen; dan e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 22
Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan urusan pengelolaan keuangan, pengujian SPP, dan penerbitan SPM Direktorat Jenderal.
Pasal 23
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22, Bagian Keuangan menyelenggarakan fungsi:
a. pelaksanaan urusan anggaran; b. pelaksanaan urusan perbendaharaan, pengujian SPP, dan penerbitan SPM serta
tata usaha keuangan; dan c. pelaksanaan akuntansi dan penyusunan laporan keuangan.
Pasal 24
Uraian tugas Bagian Keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 dan Pasal 23, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun pedoman pelaksanaan anggaran Ditjen; b. melakukan penelaahan dan penyusunan konsep usulan revisi POK-DIPA Ditjen; c. menyusun hasil pemantauan dan evaluasi pelaksanaan anggaran Ditjen; d. menyusun laporan pelaksanaan POK-DIPA Ditjen; e. menyiapkan konsep usulan pengelolaan POK-DIPA Ditjen; f. melaksanakan urusan perbendaharaan dan penatausahaan administrasi
keuangan; g. melaksanakan pengujian SPP dan penerbitan SPM Ditjen; h. melakukan bimbingan teknis pengelolaan keuangan dan SAPP;
211
i. menyusun Laporan keuangan Bulanan, Triwulan, Semester dan Tahunan Setditjen dan menyiapkan bahan laporan keuangan Bulanan, Triwulan, Semester dan Tahunan Ditjen;
j. melaksanakan pemantauan dan evaluasi kegiatan Bagian; k. menyusun laporan kegiatan Bulanan dan Tahunan Bagian; dan l. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 25
Bagian Keuangan terdiri atas:
a. Subbagian Pelaksanaan Anggaran; b. Subbagian Perbendaharaan; dan c. Subbagian Akuntansi dan Laporan Keuangan.
Pasal 26
Subbagian Pelaksanaan Anggaran mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelaksanaan anggaran.
Pasal 27
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26, Subbagian Pelaksanaan Anggaran menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan pelaksanaan anggaran Ditjen; b. penyiapan bahan penelaahan revisi POK-DIPA Ditjen; dan c. penyusunan dan revisi petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis POK-DIPA
Ditjen.
Pasal 28
Uraian tugas Subbagian Pelaksanaan Anggaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 dan Pasal 27, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan penyusunan pedoman pelaksanaan anggaran Ditjen; b. menyiapkan bahan telaah dan usulan revisi POK-DIPA Ditjen; c. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan anggaran Ditjen; d. menyiapkan bahan penyerapan hasil pelaksanaan POK-DIPA Ditjen; e. menyiapkan bahan evaluasi POK DIPA, dan SRAA serta Dana Dekonsentrasi
dan Tugas Pembantuan; f. menyiapkan bahan penyusunan petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis POK-
DIPA Ditjen; g. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Subbagian; h. menyiapkan bahan penyusunan laporan kegiatan bulanan dan tahunan
Subbagian; dan i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 29
Subbagian Perbendaharaan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perbendaharaan, pengujian SPP, dan penerbitan SPM, serta tata usaha keuangan.
Pasal 30
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29, Subbagian Perbendaharaan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perbendaharaan; b. penyiapan bahan pengujian SPP dan penerbitan SPP; dan c. pelaksanaan tata usaha keuangan.
212
Pasal 31
Uraian tugas Subbagian Perbendaharaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29 dan Pasal 30, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perbendaharaan keuangan di lingkungan Ditjen; b. menyiapkan bahan pengujian SPP dan penerbitan SPM keuangan; c. menyiapkan bahan pedoman dan petunjuk serta pengelolaan keuangan; d. menyiapkan bahan pembinaan pengelolaan perbendaharaan; e. menyiapkan bahan penyelesaian Tindak Lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan
(TLLHP); f. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Subbagian;
dan g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 32
Subbagian Akuntansi dan Laporan Keuangan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan akuntansi, dan penyusunan laporan keuangan.
Pasal 33
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32, Subbagian Akuntansi dan Laporan Keuangan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan akuntansi Ditjen; b. penyiapan bahan penyusunan laporan keuangan Ditjen; c. penyiapan bimbingan teknis akuntansi dan pelaporan keuangan; dan d. penyiapan bahan penyusunan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan
anggaran.
Pasal 34
Uraian tugas Subbagian Akuntansi dan Laporan Keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 dan Pasal 33, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan laporan Sistem Akuntansi Instansi (SAI) Ditjen; b. menyiapkan bahan pembinaan akuntansi keuangan Ditjen; c. menyiapkan bahan bimbingan teknis SAI Ditjen; d. menyiapkan bahan laporan realisasi anggaran dan keuangan Ditjen; e. menyiapkan bahan rekonsiliasi laporan realisasi anggaran Ditjen; f. menyiapkan bahan koordinasi penyusunan laporan keuangan Ditjen; g. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Subbagian;
dan h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 35
Bagian Hukum dan Kerjasama Luar Negeri mempunyai tugas melaksanakan penyiapan koordinasi teknis penyusunan peraturan perundang-undangan, petunjuk pelaksanaan, dan petunjuk teknis, serta pelaksanaan teknis kerjasama luar negeri di lingkungan Direktorat Jenderal.
213
Pasal 36
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35, Bagian Hukum dan Kerjasama Luar Negeri menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan koordinasi teknis penyusunan peraturan perundang-undangan, petunjuk pelaksanaan, dan petunjuk teknis di lingkungan Direktorat Jenderal; dan
b. penyiapan bahan pelaksanaan teknis kerjasama luar negeri di lingkungan Direktorat Jenderal.
Pasal 37
Uraian tugas Bagian Hukum dan Kerjasama Luar Negeri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 dan Pasal 36, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan rancangan peraturan perundang-undangan di lingkungan Ditjen;
b. menyiapkan rancangan petunjuk pelaksanaan (Juklak) dan petunjuk teknis (Juknis) di lingkungan Ditjen;
c. menyusun konsep pelaksanaan teknis kerjasama luar negeri;
d. menyusun laporan pelaksanaan kegiatan Bagian;
e. melaksanakan pemantauan dan evaluasi kegiatan Bagian;
f. menyusun laporan kegiatan Bulanan dan Tahunan Bagian; dan
g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 38
Bagian Hukum dan Kerjasama Luar Negeri terdiri atas:
a. Subbagian Hukum; dan b. Subbagian Kerjasama Luar Negeri.
Pasal 39
Subbagian Hukum mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan koordinasi teknis penyusunan peraturan perundang-undangan, petunjuk pelaksanaan, dan petunjuk teknis di lingkungan Direktorat Jenderal.
Pasal 40
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 39, Subbagian Hukum menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan koordinasi penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan; dan
b. penyiapan bahan penyusunan petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis di lingkungan Ditjen.
Pasal 41
Uraian tugas Subbagian Hukum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 39 dan Pasal 40, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan rancangan peraturan perundang-undangan; b. menyiapkan bahan rancangan petunjuk pelaksanaan sebagai pelaksanaan
peraturan perundang-undangan; c. menyiapkan bahan sosialisasi peraturan perundang-undangan di lingkungan
Ditjen; d. menyiapkan bahan penelaahan dan evaluasi peraturan perundang-undangan;
dan e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
214
Pasal 42
Subbagian Kerjasama Luar Negeri mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelaksanaan teknis kerjasama luar negeri di lingkungan Direktorat Jenderal.
Pasal 43
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42, Subbagian Kerjasama Luar Negeri menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan pelaksanaan teknis kerjasama luar negeri; b. penyiapan bahan penyusunan pedoman kerjasama luar negeri di lingkungan
Ditjen PHI dan Jamsos; dan c. penyiapan bahan pengendalian pelaksanaan kerjasama luar negeri di lingkungan
Ditjen PHI dan Jamsos.
Pasal 44
Uraian tugas Subbagian Kerjasama Luar Negeri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 dan Pasal 43, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan pelaksanaan teknis kerjasama luar negeri; b. menyiapkan bahan penyusunan pedoman kerjasama luar negeri di lingkungan
Ditjen; c. menyiapkan bahan pengendalian pelaksanaan kerjasama luar negeri di
lingkungan Ditjen; d. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi kerjasama luar negeri; dan e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 45
Bagian Kepegawaian dan Umum mempunyai tugas melaksanakan urusan administrasi kepegawaian, penyusunan organisasi dan tata laksana, tata usaha, rumah tangga, dan perlengkapan serta arsip dan dokumentasi Direktorat Jenderal.
Pasal 46
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 45, Bagian Kepegawaian dan Umum menyelenggarakan fungsi:
a. pelaksanaan urusan kepegawaian; b. penyiapan penyusunan organisasi dan tata laksana; c. pelaksanaan urusan tata usaha; d. pelaksanaan urusan rumah tangga dan perlengkapan; dan e. pelaksanaan urusan arsip dan dokumentasi.
Pasal 47
Uraian tugas Bagian Kepegawaian dan Umum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 45 dan Pasal 46, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun perencanaan kebutuhan pegawai di lingkungan Ditjen; b. menyusun perencanaan pengembangan pegawai di lingkungan Ditjen; c. menyusun perencanaan mutasi pegawai di lingkungan Ditjen; d. menyiapkan rancangan pembinaan jabatan fungsional di lingkungan Ditjen; e. menyiapkan bahan penyusunan organisasi dan tatalaksana Ditjen; f. menyusun perencanaan kebutuhan kerumahtanggaan dan perlengkapan Ditjen; g. menyusun perencanaan penghapusan barang milik/kekayaan negara; h. menyiapkan rancangan administrasi persuratan dan pelaksanaan kearsipan; i. melaksanakan pemantauan dan evaluasi kegiatan Bagian; j. menyusun laporan kegiatan Bulanan dan Tahunan Bagian; dan k. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
215
Pasal 48
Bagian Kepegawaian dan Umum terdiri atas:
a. Subbagian Kepegawaian dan Organisasi; dan b. Subbagian Umum.
Pasal 49
Subbagian Kepegawaian dan Organisasi mempunyai tugas melakukan urusan administrasi kepegawaian serta penyiapan bahan penyusunan organisasi dan tata laksana.
Pasal 50
Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud Pasal 49, Subbagian Kepegawaian dan Organisasi mempunyai fungsi:
a. penyiapan bahan kelembagaan; b. penyiapan bahan ketatalaksanaan; c. penyiapan bahan pengembangan pegawai; dan d. penyiapan bahan urusan administrasi kepegawaian.
Pasal 51
Uraian tugas Subbagian Kepegawaian dan Organisasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 49 dan Pasal 50, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan penyusunan organisasi di lingkungan Ditjen; b. menyiapkan bahan penyusunan ketatalaksanaan di lingkungan Ditjen; c. menyiapkan bahan usulan perencananaan diklat pegawai, penghargaan pegawai,
KP serta KGB pegawai di lingkungan Ditjen; d. menyiapkan bahan usulan seleksi calon peserta diklat, ujian dinas dan
Baperjakat; e. menyiapkan bahan izin belajar bagi pegawai di lingkungan Ditjen; f. menyiapkan bahan administrasi jabatan fungsional di lingkungan Ditjen; g. menyiapkan bahan pembinaan disipilin dan mental pegawai di lingkungan Ditjen; h. menyiapkan bahan usulan pengangkatan dan mutasi pegawai di lingkungan
Ditjen; i. menyiapkan bahan usulan pemberhentian dan pemensiunan pegawai di
lingkungan Ditjen; dan j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 52
Subbagian Umum mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha, rumah tangga, perlengkapan dan inventarisasi barang milik/kekayaan negara serta arsip dan dokumentasi di lingkungan Direktorat Jenderal.
Pasal 53
Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud Pasal 52, Subbagian Umum menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan pengelolaan rumah tangga Ditjen; b. penyiapan pengelolaan perlengkapan inventarisasi barang milik Negara; dan c. penyiapan bahan persuratan kearsipan.
216
Pasal 54
Uraian tugas Subbagian Umum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 52 dan Pasal 53, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan pengelolaan urusan tata usaha Ditjen; b. menyiapkan bahan pengurusan naskah dinas masuk dan keluar di lingkungan
Ditjen; c. menyiapkan bahan pengurusan keamanan dan ketertiban kantor di lingkungan
Ditjen; d. menyiapkan bahan pemeliharaan dan perbaikan sarana dan prasarana kantor; e. menyiapkan bahan pemeliharaan, pengaturan dan penataan ruang kantor di
lingkungan Ditjen; f. menghimpun daftar usulan kebutuhan perlengkapan Ditjen; g. menyiapkan bahan koordinasi pelaksanaan pengadaan perlengkapan di
lingkungan Ditjen; h. menginventarisasi barang milik/kekayaan negara di lingkungan Ditjen; i. menyiapkan bahan pengurusan penghapusan barang milik/kekayaan negara; j. menyiapkan bahan pengurusan penghibahan barang milik/kekayaan negara; k. menyiapkan bahan pelaksanaan pengarsipan surat dan pendokumentasian; l. menyusun laporan kegiatan Subbagian; dan m. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Bagian Kedua
Direktorat Persyaratan Kerja, Kesejahteraan, dan Analisis Diskriminasi
Pasal 55
Direktorat Persyaratan Kerja, Kesejahteraan, dan Analisis Diskriminasi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, standardisasi serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang peraturan perusahaan dan perjanjian kerja bersama, perjanjian kerja, kesejahteraan pekerja, dan analisis diskriminasi syarat kerja.
Pasal 56
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 55, Direktorat Persyaratan Kerja, Kesejahteraan, dan Analisis Diskriminasi menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang peraturan perusahaan dan perjanjian kerja bersama, perjanjian kerja, kesejahteraan pekerja, dan analisis diskriminasi syarat kerja;
b. penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang peraturan perusahaan dan perjanjian kerja bersama, perjanjian kerja, kesejahteraan pekerja, dan analisis diskriminasi syarat kerja;
c. penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang peraturan perusahaan dan perjanjian kerja bersama, perjanjian kerja, kesejahteraan pekerja, dan analisis diskriminasi syarat kerja;
d. penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang peraturan perusahaan dan perjanjian kerja bersama, perjanjian kerja, kesejahteraan pekerja, dan analisis diskriminasi syarat kerja; dan
e. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat.
217
Pasal 57
Uraian tugas Direktorat Persyaratan Kerja, Kesejahteraan dan Analisis Diskriminasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 55 dan Pasal 56, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun Rencana Strategis Direktorat; b. menyusun Penetapan Kinerja Direktorat; c. mengkoordinasikan penyusunan program dan anggaran Direktorat; d. mengendalikan pelaksanaan program dan anggaran Direktorat; e. menyiapkan perumusan kebijakan di bidang peraturan perusahaan dan
perjanjian kerja bersama, perjanjian kerja, kesejahteraan pekerja, dan analisis diskriminasi syarat kerja;
f. menyiapkan pelaksanaan kebijakan di bidang peraturan perusahaan dan perjanjian kerja bersama, perjanjian kerja, kesejahteraan pekerja, dan analisis diskriminasi syarat kerja;
g. mengarahkan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang peraturan perusahaan dan perjanjian kerja bersama, perjanjian kerja, kesejahteraan pekerja, dan analisis diskriminasi syarat kerja;
h. mengkoordinasikan pelaksanaan bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang peraturan perusahaan dan perjanjian kerja bersama, perjanjian kerja, kesejahteraan pekerja, dan analisis diskriminasi syarat kerja;
i. mengkoordinasikan kegiatan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan di bidang peraturan perusahaan dan perjanjian kerja bersama, perjanjian kerja, kesejahteraan pekerja, dan analisis diskriminasi syarat kerja;
j. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan dan Tahunan Direktorat; k. menyusun LAKIP Direktorat; l. melaksanakan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat; dan m. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 58
Direktorat Persyaratan Kerja, Kesejahteraan, dan Analisis Diskriminasi terdiri atas:
a. Subdirektorat Peraturan Perusahaan dan Perjanjian Kerja Bersama; b. Subdirektorat Perjanjian Kerja; c. Subdirektorat Kesejahteraan Pekerja; d. Subdirektorat Analisis Diskriminasi Syarat Kerja; dan e. Subbagian Tata Usaha.
Pasal 59
Subdirektorat Peraturan Perusahaan dan Perjanjian Kerja Bersama mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang peraturan perusahaan, dan perjanjian kerja bersama.
Pasal 60
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 59, Subdirektorat Peraturan Perusahaan dan Perjanjian Kerja Bersama menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang peraturan perusahaan dan perjanjian kerja bersama;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang peraturan perusahaan dan perjanjian kerja bersama;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang peraturan perusahaan dan perjanjian kerja bersama; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang peraturan perusahaan, dan perjanjian kerja bersama.
218
Pasal 61
Uraian tugas Subdirektorat Peraturan Perusahaan dan Perjanjian Kerja Bersama sebagaimana dimaksud dalam Pasal 59 dan Pasal 60, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun rencana, program dan anggaran Subdirektorat; b. mengendalikan pelaksanaan program dan anggaran Subdirektorat; c. menyusun konsep perumusan kebijakan di bidang peraturan perusahaan dan
perjanjian kerja bersama; d. menyusun konsep pelaksanaan kebijakan di bidang peraturan perusahaan dan
perjanjian kerja bersama; e. menyusun konsep norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang peraturan
perusahaan dan perjanjian kerja bersama; f. menyusun konsep bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang peraturan
perusahaan dan perjanjian kerja bersama; g. melaksanakan fasilitasi pembuatan dan pengesahan peraturan perusahaan serta
perundingan pembuatan dan pendaftaran perjanjian kerja bersama; h. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, dan Tahunan Subdirektorat; i. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Subdirektorat;
dan j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 62
Subdirektorat Peraturan Perusahaan dan Perjanjian Kerja Bersama, terdiri atas: a. Seksi Peraturan Perusahaan; dan b. Seksi Perjanjian Kerja Bersama.
Pasal 63
Seksi Peraturan Perusahaan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang peraturan perusahaan.
Pasal 64
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 63, Seksi Peraturan Perusahaan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang peraturan perusahaan; b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang peraturan perusahaan; c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang
peraturan perusahaan; d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi pengesahan dan pemberdayaan
peraturan perusahaan; dan e. penyiapan bahan fasilitasi pengesahan dan pemberdayaan peraturan
perusahaan.
Pasal 65
Uraian tugas Seksi Peraturan Perusahaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 63 dan Pasal 64, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang peraturan perusahaan; b. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang peraturan perusahaan; c. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang
peraturan perusahaan;
219
d. menyiapkan bahan mekanisme fasilitasi pengesahan dan pemberdayaan peraturan perusahaan;
e. menyiapkan bahan fasilitasi pengesahan dan pemberdayaan peraturan perusahaan;
f. menyiapkan bahan penyajian informasi fasilitasi pengesahan dan pemberdayaan peraturan perusahaan;
g. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan sosialisasi pengesahan dan pemberdayaan peraturan perusahaan;
h. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang pelaksanaan fasilitasi pengesahan dan pemberdayaan peraturan perusahaan; dan
i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 66
Seksi Perjanjian Kerja Bersama mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang perjanjian kerja bersama.
Pasal 67
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 66, Seksi Perjanjian Kerja Bersama menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang perjanjian kerja bersama; b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang perjanjian kerja bersama; c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang
perjanjian kerja bersama; d. penyiapan bahan bimbingan teknis fasilitasi pendaftaran dan pemberdayaan
perjanjian kerja bersama; dan e. penyiapan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan fasilitasi pendaftaran
dan pemberdayaan perjanjian kerja bersama.
Pasal 68
Uraian tugas Seksi Perjanjian Kerja Bersama sebagaimana dimaksud dalam Pasal 66 dan Pasal 67, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang perjanjian kerja bersama; b. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang perjanjian kerja bersama; c. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang
perjanjian kerja bersama; d. menyiapkan bahan fasilitasi pendaftaran dan pemberdayaan perjanjian kerja
bersama; e. menyiapkan bahan mekanisme fasilitasi pendaftaran dan pemberdayaan
perjanjian kerja bersama; f. menyiapkan bahan penyajian informasi fasilitasi pendaftaran dan pemberdayaan
perjanjian kerja bersama; g. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan sosialisasi pendaftaran dan
pemberdayaan perjanjian kerja bersama; h. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang pelaksanaan fasilitasi
pendaftaran dan pemberdayaan perjanjian kerja bersama; dan i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
220
Pasal 69
Subdirektorat Perjanjian Kerja mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang perjanjian kerja kemaritiman, antar kerja antar daerah (AKAD) dan antar kerja antar negara (AKAN), serta perjanjian kerja waktu tertentu (PKWT), perjanjian kerja waktu tidak tertentu (PKWTT) dan perjanjian kerja perusahaan penunjang.
Pasal 70
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 69, Subdirektorat Perjanjian Kerja menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang perjanjian kerja kemaritiman, antar kerja antar daerah dan antar kerja antar negara, serta perjanjian kerja waktu tertentu, perjanjian kerja waktu tidak tertentu dan perjanjian kerja perusahaan penunjang;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang perjanjian kerja kemaritiman, antar kerja antar daerah dan antar kerja antar negara, serta perjanjian kerja waktu tertentu, perjanjian kerja waktu tidak tertentu dan perjanjian kerja perusahaan penunjang;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang perjanjian kerja kemaritiman, antar kerja antar daerah dan antar kerja antar negara, serta perjanjian kerja waktu tertentu, perjanjian kerja waktu tidak tertentu dan perjanjian kerja perusahaan penunjang; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang perjanjian kerja kemaritiman, antar kerja antar daerah dan antar kerja antar negara, serta perjanjian kerja waktu tertentu, perjanjian kerja waktu tidak tertentu dan perjanjian kerja perusahaan penunjang.
Pasal 71
Uraian tugas Subdirektorat Perjanjian Kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 69 dan Pasal 70, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun rencana, program dan anggaran Subdirektorat; b. mengendalikan pelaksanaan program dan anggaran Subdirektorat; c. menyusun konsep perumusan kebijakan di bidang perjanjian kerja kemaritiman,
antar kerja antar daerah dan antar kerja antar negara, serta perjanjian kerja waktu tertentu, perjanjian kerja waktu tidak tertentu dan perjanjian kerja perusahaan penunjang;
d. menyusun konsep pelaksanaan kebijakan di bidang perjanjian kerja kemaritiman, antar kerja antar daerah dan antar kerja antar negara, serta perjanjian kerja waktu tertentu, perjanjian kerja waktu tidak tertentu dan perjanjian kerja perusahaan penunjang;
e. menyusun konsep norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang perjanjian kerja kemaritiman, antar kerja antar daerah dan antar kerja antar negara, serta perjanjian kerja waktu tertentu, perjanjian kerja waktu tidak tertentu dan perjanjian kerja perusahaan penunjang;
f. menyusun konsep bimbingan teknis di bidang perjanjian kerja kemaritiman, antar kerja antar daerah dan antar kerja antar negara, serta perjanjian kerja waktu tertentu, perjanjian kerja waktu tidak tertentu dan perjanjian kerja perusahaan penunjang;
g. melaksanakan fasilitasi pendaftaran perjanjian penyerahan sebagian pelaksanaan pekerjaan kepada perusahaan lain;
h. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, dan Tahunan Subdirektorat; i. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Subdirektorat;
dan j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
221
Pasal 72
Subdirektorat Perjanjian Kerja terdiri atas:
a. Seksi Perjanjian Kerja I; dan b. Seksi Perjanjian Kerja II.
Pasal 73
Seksi Perjanjian Kerja I mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang perjanjian kerja kemaritiman, antar kerja antar daerah dan antar kerja antar negara.
Pasal 74
Dalam melaksanakan tugasnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 73, Seksi Perjanjian Kerja I menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang perjanjian kerja kemaritiman, antar kerja antar daerah dan antar kerja antar negara;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang perjanjian kerja kemaritiman, antar kerja antar daerah dan antar kerja antar negara;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang perjanjian kerja kemaritiman, antar kerja antar daerah dan antar kerja antar negara; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang perjanjian kerja kemaritiman, antar kerja antar daerah dan antar kerja antar negara.
Pasal 75
Uraian tugas Seksi Perjanjian Kerja I sebagaimana dimaksud dalam Pasal 73 dan Pasal 74, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang perjanjian kerja kemaritiman, antar kerja antar daerah dan antar kerja antar negara;
b. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang perjanjian kerja kemaritiman, antar kerja antar daerah dan antar kerja antar negara;
c. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang perjanjian kerja kemaritiman, antar kerja antar daerah dan antar kerja antar negara;
d. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang perjanjian kerja kemaritiman, antar kerja antar daerah dan antar kerja antar negara;
e. menyiapkan bahan analisis pengaturan syarat kerja perjanjian kerja kemaritiman, antar kerja antar daerah dan antar kerja antar negara;
f. menyiapkan bahan fasilitasi pembuatan dan pendaftaran perjanjian kerja kemaritiman, antar kerja antar daerah dan antar Negara;
g. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang perjanjian kerja kemaritiman, antar kerja antar daerah dan antar kerja antar negara; dan
h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 76
Seksi Perjanjian Kerja II mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang perjanjian kerja waktu tertentu, perjanjian kerja waktu tidak tertentu dan perjanjian kerja perusahaan penunjang.
222
Pasal 77
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 76, Seksi Perjanjian Kerja II menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang perjanjian kerja waktu tertentu, perjanjian kerja waktu tidak tertentu dan perjanjian kerja perusahaan penunjang;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang perjanjian kerja waktu tertentu, perjanjian kerja waktu tidak tertentu dan perjanjian kerja perusahaan penunjang;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang perjanjian kerja waktu tertentu, perjanjian kerja waktu tidak tertentu dan perjanjian kerja perusahaan penunjang; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang perjanjian kerja waktu tertentu, perjanjian kerja waktu tidak tertentu dan perjanjian kerja perusahaan penunjang.
Pasal 78
Uraian tugas Seksi Perjanjian Kerja II sebagaimana dimaksud dalam Pasal 76 dan Pasal 77, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang perjanjian kerja waktu tertentu, perjanjian kerja waktu tidak tertentu dan perjanjian kerja perusahaan penunjang;
b. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang perjanjian kerja waktu tertentu, perjanjian kerja waktu tidak tertentu dan perjanjian kerja perusahaan penunjang;
c. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang perjanjian kerja waktu tertentu, perjanjian kerja waktu tidak tertentu dan perjanjian kerja perusahaan penunjang;
d. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang perjanjian kerja waktu tertentu, perjanjian kerja waktu tidak tertentu dan perjanjian kerja perusahaan penunjang;
e. menyiapkan bahan analisis pengaturan syarat kerja perjanjian kerja waktu tertentu, perjanjian kerja waktu tidak tertentu dan perjanjian kerja perusahaan penunjang;
f. menyiapkan bahan fasilitasi pembuatan dan pendaftaran perjanjian kerja waktu tertentu, perjanjian kerja waktu tidak tertentu dan perjanjian kerja perusahaan penunjang;
g. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang perjanjian kerja waktu tertentu, perjanjian kerja waktu tidak tertentu dan perjanjian kerja perusahaan penunjang; dan
h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 79
Subdirektorat Kesejahteraan Pekerja mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang program kesejahteraan, dan fasilitas kesejahteraan.
Pasal 80
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 79, Subdirektorat Kesejahteraan Pekerja menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang program kesejahteraan dan fasilitas kesejahteraan;
223
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang program kesejahteraan dan
fasilitas kesejahteraan; c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
program kesejahteraan dan fasilitas kesejahteraan; dan d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang program kesejahteraan
dan fasilitas kesejahteraan.
Pasal 81
Uraian tugas Subdirektorat Kesejahteraan Pekerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 79 dan Pasal 80, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun rencana, program dan anggaran Subdirektorat; b. mengendalikan pelaksanaan program dan anggaran Subdirektorat; c. menyusun konsep perumusan kebijakan di bidang program kesejahteraan dan
fasilitas kesejahteraan; d. menyusun konsep pelaksanaan kebijakan di bidang program kesejahteraan dan
fasilitas kesejahteraan; e. menyusun konsep norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang program
kesejahteraan dan fasilitas kesejahteraan; f. menyusun konsep bimbingan teknis dan sosialisasi program di bidang program
kesejahteraan dan fasilitas kesejahteraan; g. menyusun konsep program dan fasilitasi kesejahteraan pekerja serta
pengembangan koperasi pekerja dan dan usaha-usaha produktif di perusahaan; h. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, dan Tahunan Subdirektorat; i. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Subdirektorat;
dan j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 82
Subdirektorat Kesejahteraan Pekerja terdiri atas:
a. Seksi Program Kesejahteraan; dan b. Seksi Fasilitas Kesejahteraan.
Pasal 83
Seksi Program Kesejahteraan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang program kesejahteraan.
Pasal 84
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 83, Seksi Program Kesejahteraan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang program kesejahteraan; b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang program kesejahteraan; c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
program kesejahteraan; dan d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang program
kesejahteraan.
224
Pasal 85
Uraian tugas Seksi Program Kesejahteraan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 83 dan Pasal 84, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang program kesejahteraan; b. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang
program kesejahteraan; c. menyiapkan bahan pelaksanaan program kesejahteraan pekerja serta
pengembangan koperasi pekerja dan dan usaha-usaha produktif di perusahaan; d. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang program
kesejahteraan serta pengembangan koperasi pekerja dan usaha-usaha produktif di perusahaan;
e. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang program kesejahteraan; dan
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 86
Seksi Fasilitas Kesejahteraan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang fasilitas kesejahteraan.
Pasal 87
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 86, Seksi Fasilitas Kesejahteraan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang fasilitas kesejahteraan; b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang fasilitas kesejahteraan; c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang
fasilitas kesejahteraan; dan d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang fasilitas kesejahteraan.
Pasal 88
Uraian tugas Seksi Fasilitasi Kesejahteraan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 86 dan Pasal 87, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang fasilitas kesejahteraan; b. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang fasilitas kesejahteraan; c. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
fasilitas kesejahteraan; d. menyiapkan bahan pelaksanaan fasilitasi kesejahteraan pekerja serta
pengembangan koperasi pekerja dan dan usaha-usaha produktif di perusahaan; e. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang fasilitas
kesejahteraan; f. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang fasilitasi kesejahteraan;
dan g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 89
Subdirektorat Analisis Diskriminasi Syarat Kerja mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penanggulangan diskriminasi syarat kerja, dan evaluasi diskriminasi syarat kerja.
225
Pasal 90
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 89, Subdirektorat Analisis Diskriminasi Syarat Kerja menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang penanggulangan diskriminasi syarat kerja dan evaluasi diskriminasi syarat kerja;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang penanggulangan diskriminasi syarat kerja dan evaluasi diskriminasi syarat kerja;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang penanggulangan diskriminasi syarat kerja dan evaluasi diskriminasi syarat kerja; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penanggulangan diskriminasi syarat kerja dan evaluasi diskriminasi syarat kerja.
Pasal 91
Uraian tugas Subdirektorat Analisa Diskriminasi Syarat Kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 89 dan Pasal 90, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun rencana, program dan anggaran Subdirektorat; b. mengendalikan pelaksanaan program dan anggaran Subdirektorat; c. menyusun konsep rumusan kebijakan di bidang penanggulangan diskriminasi
syarat kerja dan evaluasi diskriminasi syarat kerja; d. menyusun konsep pelaksanaan kebijakan di bidang penanggulangan
diskriminasi syarat kerja dan evaluasi diskriminasi syarat kerja; e. menyusun konsep norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
penanggulangan diskriminasi syarat kerja dan evaluasi diskriminasi syarat kerja; f. menyusun konsep bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang penanggulangan
diskriminasi syarat kerja dan evaluasi diskriminasi syarat kerja; g. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, dan Tahunan Subdirektorat; h. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Subdirektorat;
dan i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 92
Subdirektorat Analisis Diskriminasi Syarat Kerja terdiri atas:
a. Seksi Penanggulangan Diskriminasi Syarat Kerja; dan b. Seksi Evaluasi Diskriminasi Syarat Kerja.
Pasal 93
Seksi Penanggulangan Diskriminasi Syarat Kerja mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penanggulangan diskriminasi syarat kerja.
Pasal 94
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 93, Seksi Penanggulangan Diskriminasi Syarat Kerja menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang penanggulangan diskriminasi syarat kerja;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang penanggulangan diskriminasi; c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
penanggulangan diskriminasi syarat kerja; dan d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan dan evaluasi di bidang penanggulangan
diskriminasi syarat kerja.
226
Pasal 95
Uraian tugas Seksi Penanggulangan Diskriminasi Syarat Kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 93 dan Pasal 94, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang penanggulangan diskriminasi syarat kerja;
b. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang penanggulangan diskriminasi syarat kerja;
c. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang penanggulangan diskriminasi syarat kerja;
d. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang penanggulangan diskriminasi syarat kerja;
e. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang penanggulangan diskriminasi syarat kerja; dan
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 96
Seksi Evaluasi Diskriminasi Syarat Kerja mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang evaluasi diskriminasi syarat kerja.
Pasal 97
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 96, Seksi Evaluasi Diskriminasi Syarat Kerja menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang evaluasi diskriminasi syarat kerja;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang evaluasi diskriminasi syarat kerja;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang evaluasi diskriminasi syarat kerja; dan
d. penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang evaluasi diskriminasi syarat kerja.
Pasal 98
Uraian tugas Seksi Evaluasi Diskriminasi Syarat Kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 96 dan Pasal 97, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang evaluasi diskriminasi syarat kerja;
b. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang evaluasi diskriminasi syarat kerja;
c. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang evaluasi diskriminasi syarat kerja;
d. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang evaluasi diskriminasi syarat kerja;
e. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang evaluasi diskriminasi syarat kerja; dan
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
227
Pasal 99
Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana program dan anggaran, urusan kepegawaian, keuangan, ketatausahaan, dan rumah tangga Direktorat.
Pasal 100
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 99, Subbagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan penyusunan rencana program dan anggaran Direktorat; b. pengurusan administrasi kepegawaian Direktorat; c. penyiapan administrasi keuangan Direktorat; d. penyiapan dan pelaksanaan ketatausahaan Direktorat; dan e. pelaksanaan urusan rumah tangga Direktorat.
Pasal 101
Uraian tugas Subbagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 99 dan Pasal 100, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan penyusunan Renstra Direktorat; b. menyiapkan bahan penyusunan Renja K/L Direktorat; c. menyiapkan bahan penyusunan Program dan Anggaran (RKA-KL) Direktorat; d. menyiapkan bahan penyusunan RKT Direktorat; e. menyiapkan bahan penyusunan Penetapan Kinerja Direktorat; f. menyiapkan bahan penyusunan Program Kerja atau Renlakgiat Direktorat; g. melaksanakan administrasi kepegawaian Direktorat; h. melaksanakan administrasi keuangan Direktorat; i. melaksanakan administrasi persuratan dan kearsipan Direktorat; j. menyelenggarakan perpustakaan Direktorat; k. melaksanakan penatausahaan barang milik/kekayaan negara (BMN) Direktorat; l. melaksanakan tata usaha dan rumah tangga Direktorat; m. menyusun laporan bulanan, triwulan, semester dan tahunan Direktorat; n. mengkoordinasikan dan melaksanakan penyusunan LAKIP Direktorat; dan o. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Bagian Ketiga
Direktorat Kelembagaan dan Pemasyarakatan Hubungan Industrial
Pasal 102
Direktorat Kelembagaan dan Pemasyarakatan Hubungan Industrial mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, standardisasi serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang organisasi pekerja dan pengusaha, kelembagaan hubungan industrial, dan pemasyarakatan hubungan industrial.
Pasal 103
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 102, Direktorat Kelembagaan dan Pemasyarakatan Hubungan Industrial menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang organisasi pekerja dan pengusaha, kelembagaan hubungan industrial dan pemasyarakatan hubungan industrial;
228
b. penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang organisasi pekerja dan pengusaha, kelembagaan hubungan industrial dan pemasyarakatan hubungan industrial;
c. penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang organisasi pekerja dan pengusaha, kelembagaan hubungan industrial dan pemasyarakatan hubungan industrial;
d. penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang organisasi pekerja dan pengusaha, kelembagaan hubungan industrial dan pemasyarakatan hubungan industrial; dan
e. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat.
Pasal 104
Uraian tugas Direktorat Kelembagaan dan Pemasyarakatan Hubungan Industrial sebagaimana dimaksud dalam Pasal 102 dan Pasal 103, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun Rencana Strategis Direktorat; b. menyusun Penetapan Kinerja Direktorat; c. mengkoordinasikan penyusunan program dan anggaran Direktorat; d. mengendalikan pelaksanaan program dan anggaran Direktorat; e. menyiapkan perumusan kebijakan di bidang organisasi pekerja dan pengusaha,
kelembagaan hubungan industrial dan pemasyarakatan hubungan industrial; f. menyiapkan pelaksanaan kebijakan di bidang organisasi pekerja dan pengusaha,
kelembagaan hubungan industrial dan pemasyarakatan hubungan industrial; g. mengarahkan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
organisasi pekerja dan pengusaha, kelembagaan hubungan industrial dan pemasyarakatan hubungan industrial;
h. mengkoordinasikan pelaksanaan bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang organisasi pekerja dan pengusaha, kelembagaan hubungan industrial dan pemasyarakatan hubungan industrial;
i. mengkoordinasikan kegiatan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan di bidang organisasi pekerja dan pengusaha, kelembagaan hubungan industrial dan pemasyarakatan hubungan industrial;
j. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan dan Tahunan Direktorat; k. menyusun LAKIP Direktorat; l. melaksanakan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat; dan m. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 105
Direktorat Kelembagaan dan Pemasyarakatan Hubungan Industrial terdiri atas:
a. Subdirektorat Organisasi Pekerja dan Pengusaha; b. Subdirektorat Kelembagaan Hubungan Industrial; c. Subdirektorat Pemasyarakatan Hubungan Industrial; dan d. Subbagian Tata Usaha.
Pasal 106
Subdirektorat Organisasi Pekerja dan Pengusaha mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang organisasi pekerja, dan organisasi pengusaha.
Pasal 107
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106, Subdirektorat Organisasi Pekerja dan Pengusaha menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang organisasi pekerja dan organisasi pengusaha;
229
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang organisasi pekerja dan organisasi pengusaha;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang organisasi pekerja dan organisasi pengusaha; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang organisasi pekerja dan organisasi pengusaha.
Pasal 108
Uraian tugas Subdirektorat Organisasi Pekerja dan Pengusaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 dan Pasal 107, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun rencana, program dan anggaran Subdirektorat; b. mengendalikan pelaksanaan program dan anggaran Subdirektorat; c. menyusun konsep perumusan kebijakan di bidang organisasi pekerja dan
organisasi pengusaha; d. menyusun konsep pelaksanaan kebijakan di bidang organisasi pekerja dan
organisasi pengusaha; e. menyusun konsep norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang organisasi
pekerja dan organisasi pengusaha; f. menyusun konsep bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang organisasi pekerja
dan organisasi pengusaha; g. menyusun konsep koordinasi dan kerjasama pelaksanaan kegiatan bidang
organisasi pekerja dan pengusaha dengan unit terkait nasional dan internasional; h. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, dan Tahunan Subdirektorat; i. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Subdirektorat;
dan j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 109
Subdirektorat Organisasi Pekerja dan Pengusaha terdiri atas:
a. Seksi Organisasi Pekerja; dan b. Seksi Organisasi Pengusaha.
Pasal 110
Seksi Organisasi Pekerja mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang organisasi pekerja.
Pasal 111
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 110, Seksi Organisasi Pekerja menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang organisasi pekerja; b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang organisasi pekerja; c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
organisasi pekerja; dan d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang organisasi pekerja.
Pasal 112
Uraian tugas Seksi Organisasi Pekerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 110 dan Pasal 111, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan rumusan kebijakan di bidang organisasi pekerja; b. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang organisasi pekerja;
230
c. menyiapkan bahan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang organisasi
pekerja; d. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang organisasi pekerja; e. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang organisasi pekerja; dan f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 113
Seksi Organisasi Pengusaha mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang organisasi pengusaha.
Pasal 114
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 113, Seksi Organisasi Pengusaha menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang organisasi pengusaha; b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang organisasi pengusaha; c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
organisasi pengusaha; dan d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang organisasi pengusaha.
Pasal 115
Uraian tugas Seksi Organisasi Pengusaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 113 dan Pasal 114, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan rumusan kebijakan di bidang organisasi pengusaha; b. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang organisasi pengusaha; c. menyiapkan bahan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang organisasi
pengusaha; d. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang organisasi
pengusaha; e. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang organisasi pengusaha;
dan f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 116
Subdirektorat Kelembagaan Hubungan Industrial mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang lembaga kerjasama bipartit, dan tripartit.
Pasal 117
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 116, Subdirektorat Kelembagaan Hubungan Industrial menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang lembaga kerjasama bipartit dan tripartit;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang lembaga kerjasama bipartit dan tripartit;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang lembaga kerjasama bipartit dan tripartit; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang lembaga kerjasama bipartit dan tripartit.
231
Pasal 118
Uraian tugas Subdirektorat Kelembagaan Hubungan Industrial sebagaimana dimaksud dalam Pasal 116 dan Pasal 117, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun rencana, program dan anggaran Subdirektorat; b. mengendalikan pelaksanaan program dan anggaran Subdirektorat; c. menyusun konsep perumusan kebijakan di bidang lembaga kerjasama bipartit
dan tripartit; d. menyusun konsep pelaksanaan kebijakan di bidang lembaga kerjasama bipartit
dan tripartit; e. menyusun konsep norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang lembaga
kerjasama bipartit dan tripartit; f. menyusun konsep bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang lembaga kerjasama
bipartit dan tripartit; g. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, dan Tahunan Subdirektorat; h. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Subdirektorat;
dan i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 119
Subdirektorat Kelembagaan Hubungan Industrial terdiri atas:
a. Seksi Lembaga Kerjasama Bipartit; dan b. Seksi Lembaga Kerjasama Tripartit.
Pasal 120
Seksi Lembaga Kerjasama Bipartit mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang lembaga kerjasama bipartit.
Pasal 121
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 120, Seksi Lembaga Kerjasama Bipartit menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang lembaga kerjasama bipartit; b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang lembaga kerjasama bipartit; c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
lembaga kerjasama bipartit; dan d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang lembaga kerjasama
bipartit.
Pasal 122
Uraian tugas Seksi Lembaga Kerjasama Bipartit sebagaimana dimaksud dalam Pasal 120 dan Pasal 121, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang lembaga kerjasama bipartit; b. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang lembaga kerjasama bipartit; c. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
lembaga kerjasama bipartit; d. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang lembaga
kerjasama bipartit; e. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang lembaga kerjasama
bipartit; dan f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
232
Pasal 123
Seksi Lembaga Kerjasama Tripartit mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang lembaga kerjasama tripartit.
Pasal 124
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 123, Seksi Lembaga Kerjasama Tripartit menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang lembaga kerjasama tripartit; b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang lembaga kerjasama tripartit; c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
lembaga kerjasama tripartit; dan d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang lembaga kerjasama
tripartit.
Pasal 125
Uraian tugas Seksi Lembaga Kerjasama Tripartit sebagaimana dimaksud dalam Pasal 123 dan Pasal Pasal 124, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang lembaga kerjasama tripartit; b. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang lembaga kerjasama tripartit; c. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
lembaga kerjasama tripartit; d. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang lembaga
kerjasama tripartit; e. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang lembaga kerjasama
tripartit; dan f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 126
Subdirektorat Pemasyarakatan Hubungan Industrial mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penyiapan materi, dan penyelenggaraan penyuluhan masyarakat hubungan industrial.
Pasal 127
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 126, Subdirektorat Pemasyarakatan Hubungan Industrial menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang penyiapan materi dan penyelenggaraan penyuluhan masyarakat hubungan industrial;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang penyiapan materi dan penyelenggaraan penyuluhan masyarakat hubungan industrial;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang penyiapan materi dan penyelenggaraan penyuluhan masyarakat hubungan industrial; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penyiapan materi dan penyelenggaraan penyuluhan masyarakat hubungan industrial.
233
Pasal 128
Uraian tugas Subdirektorat Pemasyarakatan Hubungan Industrial sebagaimana dimaksud dalam Pasal 126 dan Pasal 127, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun rencana, program dan anggaran Subdirektorat; b. mengendalikan pelaksanaan program dan anggaran Subdirektorat; c. menyusun konsep perumusan kebijakan di bidang penyiapan materi dan
penyelenggaraan penyuluhan masyarakat hubungan industrial; d. menyusun konsep pelaksanaan kebijakan di bidang penyiapan materi, dan
penyelenggaraan penyuluhan masyarakat hubungan industrial; e. menyusun konsep penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
penyiapan materi, dan penyelenggaraan penyuluhan masyarakat hubungan industrial;
f. menyusun konsep bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang penyiapan materi, dan penyelenggaraan penyuluhan masyarakat hubungan industrial;
g. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, dan Tahunan Subdirektorat; h. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Subdirektorat;
dan i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 129
Subdirektorat Pemasyarakatan Hubungan Industrial terdiri atas:
a. Seksi Penyiapan Materi Penyuluhan Masyarakat Hubungan Industrial; dan b. Seksi Penyelenggaraan Penyuluhan Masyarakat Hubungan Industrial.
Pasal 130
Seksi Penyiapan Materi Penyuluhan Masyarakat Hubungan Industrial mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penyiapan materi penyuluhan masyarakat hubungan industrial.
Pasal 131
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 130, Seksi Penyiapan Materi Penyuluhan Masyarakat Hubungan Industrial menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang penyiapan materi penyuluhan
masyarakat hubungan industrial; b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang penyiapan materi penyuluhan
masyarakat hubungan industrial; c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
penyiapan materi penyuluhan masyarakat hubungan industrial; dan d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penyiapan materi
penyuluhan masyarakat hubungan industrial.
Pasal 132
Uraian tugas Seksi Penyiapan Materi Penyuluhan Masyarakat Hubungan Industrial sebagaimana dimaksud dalam Pasal 130 dan Pasal 131, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang penyiapan materi penyuluhan masyarakat hubungan industrial;
b. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang penyiapan materi penyuluhan masyarakat hubungan industrial;
234
c. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang penyiapan materi penyuluhan masyarakat hubungan industrial;
d. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang penyiapan materi penyuluhan masyarakat hubungan industrial;
e. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang penyiapan materi penyuluhan masyarakat hubungan industrial; dan
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 133
Seksi Penyelenggaraan Penyuluhan Masyarakat Hubungan Industrial mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penyelenggaraan penyuluhan masyarakat hubungan industrial.
Pasal 134
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 133, Seksi Penyelenggaraan Penyuluhan Masyarakat Hubungan Industrial menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang penyelenggaraan penyuluhan masyarakat hubungan industrial;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang penyelenggaraan penyuluhan masyarakat hubungan industrial;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang penyelenggaraan penyuluhan masyarakat hubungan industrial; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penyelenggaraan penyuluhan masyarakat hubungan industrial.
Pasal 135
Uraian tugas Seksi Penyelenggaraan Penyuluhan Masyarakat Hubungan Industrial sebagaimana dimaksud dalam Pasal 133 dan Pasal 134, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang penyelenggaraan penyuluhan masyarakat hubungan industrial;
b. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang penyelenggaraan penyuluhan masyarakat hubungan industrial;
c. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang penyelenggaraan penyuluhan masyarakat hubungan industrial;
d. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang penyelenggaraan penyuluhan masyarakat hubungan industrial;
e. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang penyelenggaraan penyuluhan masyarakat hubungan industrial; dan
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 136
Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana program dan anggaran, urusan kepegawaian, keuangan, ketatausahaan, dan rumah tangga Direktorat.
235
Pasal 137
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 136, Subbagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan penyusunan rencana program dan anggaran Direktorat; b. pengurusan administrasi kepegawaian Direktorat; c. penyiapan administrasi keuangan Direktorat; d. penyiapan dan pelaksanaan ketatausahaan Direktorat; dan e. pelaksanaan urusan rumah tangga Direktorat.
Pasal 138
Uraian tugas Subbagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 136 dan Pasal 137, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan penyusunan Renstra Direktorat; b. menyiapkan bahan penyusunan Renja K/L Direktorat; c. menyiapkan bahan penyusunan Program dan Anggaran (RKA-KL) Direktorat; d. menyiapkan bahan penyusunan RKT Direktorat; e. menyiapkan bahan penyusunan Penetapan Kinerja Direktorat; f. menyiapkan bahan penyusunan Program Kerja atau Renlakgiat Direktorat; g. melaksanakan administrasi kepegawaian Direktorat; h. melaksanakan administrasi keuangan Direktorat; i. melaksanakan administrasi persuratan dan kearsipan Direktorat; j. melaksanakan penatausahaan barang milik/kekayaan negara (BMN) Direktorat; k. melaksanakan tata usaha dan rumah tangga Direktorat; l. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, Semester dan Tahunan Direktorat; m. mengkoordinasikan dan melaksanakan penyusunan LAKIP Direktorat; dan n. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Bagian Keempat
Direktorat Pengupahan Dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja
Pasal 139
Direktorat Pengupahan dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, standardisasi serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengupahan, jaminan sosial tenaga kerja dalam hubungan kerja, jaminan sosial tenaga kerja luar hubungan kerja, serta analisis dan informasi jaminan sosial tenaga kerja dan pengupahan.
Pasal 140
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 139, Direktorat Pengupahan dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang pengupahan, jaminan sosial tenaga kerja dalam hubungan kerja, jaminan sosial tenaga kerja luar hubungan kerja, serta analisis dan informasi jaminan sosial tenaga kerja dan pengupahan;
b. penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang pengupahan, jaminan sosial tenaga kerja dalam hubungan kerja, jaminan sosial tenaga kerja luar hubungan kerja, serta analisis dan informasi jaminan sosial tenaga kerja dan pengupahan;
236
c. penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
pengupahan, jaminan sosial tenaga kerja dalam hubungan kerja, jaminan sosial tenaga kerja luar hubungan kerja, serta analisis dan informasi jaminan sosial tenaga kerja dan pengupahan;
d. penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengupahan, jaminan sosial tenaga kerja dalam hubungan kerja, jaminan sosial tenaga kerja luar hubungan kerja, serta analisis dan informasi jaminan sosial tenaga kerja dan pengupahan; dan
e. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat.
Pasal 141
Uraian tugas Direktorat Pengupahan dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 139 dan Pasal 140, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun Rencana Strategis Direktorat; b. menyusun Penetapan Kinerja Direktorat; c. mengkoordinasikan penyusunan program dan anggaran Direktorat; d. mengendalikan pelaksanaan program dan anggaran Direktorat; e. menyiapkan rumusan kebijakan di bidang pengupahan, jaminan sosial tenaga
kerja dalam hubungan kerja, jaminan sosial tenaga kerja luar hubungan kerja, serta analisis dan informasi jaminan sosial tenaga kerja dan pengupahan;
f. menyiapkan pelaksanaan kebijakan di bidang pengupahan, jaminan sosial tenaga kerja dalam hubungan kerja, jaminan sosial tenaga kerja luar hubungan kerja, serta analisis dan informasi jaminan sosial tenaga kerja dan pengupahan;
g. mengarahkan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pengupahan, jaminan sosial tenaga kerja dalam hubungan kerja, jaminan sosial tenaga kerja luar hubungan kerja, serta analisis dan informasi jaminan sosial tenaga kerja dan pengupahan;
h. mengkoordinasikan pelaksanaan bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang pengupahan, jaminan sosial tenaga kerja dalam hubungan kerja, jaminan sosial tenaga kerja luar hubungan kerja, serta analisis dan informasi jaminan sosial tenaga kerja dan pengupahan;
i. mengkoordinasikan kegiatan pemantauan dan evaluasi di bidang pengupahan, jaminan sosial tenaga kerja dalam hubungan kerja, jaminan sosial tenaga kerja luar hubungan kerja, serta analisis dan informasi jaminan sosial tenaga kerja dan pengupahan;
j. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan dan Tahunan Direktorat; k. menyusun LAKIP Direktorat; l. melaksanakan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat; dan m. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 142
Direktorat Pengupahan dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja terdiri atas:
a. Subdirektorat Pengupahan; b. Subdirektorat Jaminan Sosial Tenaga Kerja Dalam Hubungan Kerja; c. Subdirektorat Jaminan Sosial Tenaga Kerja Luar Hubungan Kerja; d. Subdirektorat Analisis dan Informasi Jaminan Sosial Tenaga Kerja dan
Pengupahan; dan e. Subbagian Tata Usaha.
237
Pasal 143
Subdirektorat Pengupahan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang standardisasi, dan pengurusan pengupahan.
Pasal 144
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 143, Subdirektorat Pengupahan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang standardisasi dan pengurusan pengupahan;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang standardisasi dan pengurusan pengupahan;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang standardisasi dan pengurusan pengupahan; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang standardisasi dan pengurusan pengupahan.
Pasal 145
Uraian tugas Subdirektorat Pengupahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 143 dan Pasal 144, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun rencana, program dan anggaran Subdirektorat; b. mengendalikan pelaksanaan program dan anggaran Subdirektorat; c. menyusun konsep perumusan kebijakan di bidang standardisasi dan pengurusan
pengupahan; d. menyusun konsep pelaksanaan kebijakan di bidang standardisasi dan
pengurusan pengupahan; e. menyusun konsep norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang standardisasi
dan pengurusan pengupahan; f. menyusun konsep bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang standardisasi dan
pengurusan pengupahan; g. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, dan Tahunan Subdirektorat; h. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Subdirektorat;
dan i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 146
Subdirektorat Pengupahan terdiri atas:
a. Seksi Standardisasi Pengupahan; dan b. Seksi Pengurusan Pengupahan.
Pasal 147
Seksi Standardisasi Pengupahan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang standardisasi pengupahan.
238
Pasal 148
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 147, Seksi Standarisasi Pengupahan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang standardisasi pengupahan; b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang standardisasi pengupahan; c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
standardisasi pengupahan; dan d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang standardisasi
pengupahan.
Pasal 149
Uraian tugas Seksi Standarisasi Pengupahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 147 dan Pasal 148, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang standardisasi pengupahan; b. menyiapkan bahan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang standardisasi
pengupahan; c. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang standardisasi
pengupahan; d. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang standardisasi
pengupahan; dan e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 150
Seksi Pengurusan Pengupahan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengurusan pengupahan.
Pasal 151
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 150, Seksi Pengurusan Pengupahan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang pengurusan pengupahan; b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang pengurusan pengupahan; c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
pengurusan pengupahan; dan d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengurusan
pengupahan.
Pasal 152
Uraian tugas Seksi Pengurusan Pengupahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 150 dan Pasal 151, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang pengurusan pengupahan; b. menyiapkan bahan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pengurusan
pengupahan; c. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang pengurusan
pengupahan; d. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang pengurusan
pengupahan; dan e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
239
Pasal 153
Subdirektorat Jaminan Sosial Tenaga Kerja Dalam Hubungan Kerja mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengurusan, dan kepesertaan jaminan sosial tenaga kerja dalam hubungan kerja.
Pasal 154
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 153, Subdirektorat Jaminan Sosial Tenaga Kerja Dalam Hubungan Kerja menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang pengurusan dan kepesertaan jaminan sosial tenaga kerja dalam hubungan kerja;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang pengurusan dan kepesertaan jaminan sosial tenaga kerja dalam hubungan kerja;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pengurusan dan kepesertaan jaminan sosial tenaga kerja dalam hubungan kerja; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengurusan dan kepesertaan jaminan sosial tenaga kerja dalam hubungan kerja.
Pasal 155
Uraian tugas Subdirektorat Jaminan Sosial Tenaga Kerja Dalam Hubungan Kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 153 dan Pasal 154, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun rencana, program dan anggaran Subdirektorat; b. mengendalikan pelaksanaan program dan anggaran Subdirektorat; c. menyusun konsep perumusan kebijakan di bidang pengurusan dan kepesertaan
jaminan sosial tenaga kerja dalam hubungan kerja; d. menyusun konsep pelaksanaan kebijakan di bidang pengurusan dan
kepesertaan jaminan sosial tenaga kerja dalam hubungan kerja; e. menyusun konsep norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pengurusan
dan kepesertaan jaminan sosial tenaga kerja dalam hubungan kerja; f. menyusun konsep bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang pengurusan dan
kepesertaan jaminan sosial tenaga kerja dalam hubungan kerja; g. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, dan Tahunan Subdirektorat; h. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Subdirektorat;
dan i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 156
Subdirektorat Jaminan Sosial Tenaga Kerja Dalam Hubungan Kerja terdiri atas:
a. Seksi Pengurusan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Dalam Hubungan Kerja; dan b. Seksi Kepesertaan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Dalam Hubungan Kerja.
Pasal 157
Seksi Pengurusan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Dalam Hubungan Kerja mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengurusan jaminan sosial tenaga kerja dalam hubungan kerja.
240
Pasal 158
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 157, Seksi Pengurusan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Dalam Hubungan Kerja mempunyai fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang pengurusan jaminan sosial tenaga kerja dalam hubungan kerja;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang pengurusan jaminan sosial tenaga kerja dalam hubungan kerja;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pengurusan jaminan sosial tenaga kerja dalam hubungan kerja; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengurusan jaminan sosial tenaga kerja dalam hubungan kerja.
Pasal 159
Uraian tugas Seksi Pengurusan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Dalam Hubungan Kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 157 dan Pasal 158, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang pengurusan jaminan sosial tenaga kerja dalam hubungan kerja;
b. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang pengurusan jaminan sosial tenaga kerja dalam hubungan kerja;
c. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pengurusan jaminan sosial tenaga kerja dalam hubungan kerja;
d. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang pengurusan jaminan sosial tenaga kerja dalam hubungan kerja;
e. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang pengurusan jaminan sosial tenaga kerja dalam hubungan kerja; dan
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 160
Seksi Kepesertaan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Dalam Hubungan Kerja mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang kepesertaan jaminan sosial tenaga kerja dalam hubungan kerja.
Pasal 161
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 160, Seksi Kepesertaan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Dalam Hubungan Kerja menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang kepesertaan jaminan sosial tenaga kerja dalam hubungan kerja;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang kepesertaan jaminan sosial tenaga kerja dalam hubungan kerja;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang kepesertaan jaminan sosial tenaga kerja dalam hubungan kerja; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang kepesertaan jaminan sosial tenaga kerja dalam hubungan kerja.
241
Pasal 162
Uraian tugas Seksi Kepesertaan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Dalam Hubungan Kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 160 dan Pasal 161, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang pengurusan jaminan sosial tenaga kerja dalam hubungan kerja;
b. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang pengurusan jaminan sosial tenaga kerja dalam hubungan kerja;
c. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pengurusan jaminan sosial tenaga kerja dalam hubungan kerja;
d. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang pengurusan jaminan sosial tenaga kerja dalam hubungan kerja;
e. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang pengurusan jaminan sosial tenaga kerja dalam hubungan kerja; dan
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 163
Subdirektorat Jaminan Sosial Tenaga Kerja Luar Hubungan Kerja mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengurusan, dan kepesertaan jaminan sosial tenaga kerja luar hubungan kerja.
Pasal 164
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 163, Subdirektorat Jaminan Sosial Tenaga Kerja Luar Hubungan Kerja menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang pengurusan dan kepesertaan jaminan sosial tenaga kerja luar hubungan kerja;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang pengurusan dan kepesertaan jaminan sosial tenaga kerja luar hubungan kerja;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pengurusan dan kepesertaan jaminan sosial tenaga kerja luar hubungan kerja; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengurusan dan kepesertaan jaminan sosial tenaga kerja luar hubungan kerja.
Pasal 165
Uraian tugas Subdirektorat Jaminan Sosial Tenaga Kerja Luar Hubungan Kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 163 dan Pasal 164, antara lain sebagai berkut:
a. menyusun rencana, program dan anggaran Subdirektorat; b. mengendalikan pelaksanaan program dan anggaran Subdirektorat; c. menyusun konsep rumusan kebijakan di bidang pengurusan dan kepesertaan
jaminan sosial tenaga kerja dalam hubungan kerja; d. menyusun konsep pelaksanaan kebijakan di bidang pengurusan dan
kepesertaan jaminan sosial tenaga kerja dalam hubungan kerja; e. menyusun konsep penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
pengurusan dan kepesertaan jaminan sosial tenaga kerja dalam hubungan kerja; f. menyusun konsep bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang pengurusan dan
kepesertaan jaminan sosial tenaga kerja dalam hubungan kerja; g. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, dan Tahunan Subdirektorat; h. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Subdirektorat;
dan i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
242
Pasal 166
Subdirektorat Jaminan Sosial Tenaga Kerja Luar Hubungan Kerja terdiri atas:
a. Seksi Pengurusan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Luar Hubungan Kerja; dan b. Seksi Kepesertaan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Luar Hubungan Kerja.
Pasal 167
Seksi Pengurusan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Luar Hubungan Kerja mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengurusan jaminan sosial tenaga kerja luar hubungan kerja.
Pasal 168
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 167, Seksi Pengurusan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Luar Hubungan Kerja menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang pengurusan jaminan sosial tenaga kerja luar hubungan kerja;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang pengurusan jaminan sosial tenaga kerja luar hubungan kerja;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pengurusan jaminan sosial tenaga kerja luar hubungan kerja; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengurusan jaminan sosial tenaga kerja luar hubungan kerja.
Pasal 169
Uraian tugas Seksi Pengurusan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Luar Hubungan Kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 167 dan Pasal 168, antara lain sebagai berkut:
a. menyiapkan bahan rumusan kebijakan di bidang pengurusan jaminan sosial tenaga kerja luar hubungan kerja;
b. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang pengurusan jaminan sosial tenaga kerja luar hubungan kerja;
c. menyiapkan bahan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pengurusan jaminan sosial tenaga kerja luar hubungan kerja;
d. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang pengurusan jaminan sosial tenaga kerja luar hubungan kerja;
e. menyusun bahan pemantauan dan evaluasi di bidang pengurusan jaminan sosial tenaga kerja luar hubungan kerja; dan
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 170
Seksi Kepesertaan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Luar Hubungan Kerja mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang kepesertaan jaminan sosial tenaga kerja luar hubungan kerja.
243
Pasal 171
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 170, Seksi Kepesertaan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Luar Hubungan Kerja menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang kepesertaan jaminan sosial tenaga kerja luar hubungan kerja;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang kepesertaan jaminan sosial tenaga kerja luar hubungan kerja;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang kepesertaan jaminan sosial tenaga kerja luar hubungan kerja; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang kepesertaan jaminan sosial tenaga kerja luar hubungan kerja.
Pasal 172
Uraian tugas Seksi Kepesertaan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Luar Hubungan Kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 170 dan Pasal 171, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan rumusan kebijakan di bidang kepesertaan jaminan sosial tenaga kerja luar hubungan kerja;
b. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang kepesertaan jaminan sosial tenaga kerja luar hubungan kerja;
c. menyiapkan bahan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang kepesertaan jaminan sosial tenaga kerja luar hubungan kerja;
d. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang kepesertaan jaminan sosial tenaga kerja luar hubungan kerja;
e. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang kepesertaan jaminan sosial tenaga kerja luar hubungan kerja; dan
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 173
Subdirektorat Analisis dan Informasi Jaminan Sosial Tenaga Kerja dan Pengupahan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang analisis dan informasi jaminan sosial tenaga kerja, dan pengupahan.
Pasal 174
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 173, Subdirektorat Analisis dan Informasi Jaminan Sosial Tenaga Kerja dan Pengupahan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang analisis dan informasi jaminan sosial tenaga kerja dan pengupahan;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang analisis dan informasi jaminan sosial tenaga kerja dan pengupahan;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang analisis dan informasi jaminan sosial tenaga kerja dan pengupahan; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang analisis dan informasi jaminan sosial tenaga kerja dan pengupahan.
244
Pasal 175
Uraian tugas Subdirektorat Analisis dan Informasi Jaminan Sosial Tenaga Kerja dan Pengupahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 173 dan Pasal 174, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun rencana, program dan anggaran Subdirektorat; b. mengendalikan pelaksanaan program dan anggaran Subdirektorat; c. menyusun konsep rumusan kebijakan di bidang analisis dan informasi jaminan
sosial tenaga kerja dan pengupahan; d. menyusun konsep pelaksanaan kebijakan di bidang analisis dan informasi
jaminan sosial tenaga kerja dan pengupahan; e. menyusun konsep penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
analisis dan informasi jaminan sosial tenaga kerja dan pengupahan; f. menyusun konsep pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang analisis
dan informasi jaminan sosial tenaga kerja dan pengupahan; g. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, dan Tahunan Subdirektorat; h. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Subdirektorat;
dan i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 176
Subdirektorat Subdirektorat Analisis dan Informasi Jaminan Sosial Tenaga Kerja dan Pengupahan terdiri atas:
a. Seksi Analisis dan Informasi Jaminan Sosial Tenaga Kerja; dan b. Seksi Analisis dan Informasi Pengupahan.
Pasal 177
Seksi Analisis dan Informasi Jaminan Sosial Tenaga Kerja mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang analisis dan informasi jaminan sosial tenaga kerja.
Pasal 178
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 177, Seksi Analisis dan Informasi Jaminan Sosial Tenaga Kerja menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang analisis dan informasi jaminan sosial tenaga kerja;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang analisis dan informasi jaminan sosial tenaga kerja;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang analisis dan informasi jaminan sosial tenaga kerja; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang analisis dan informasi jaminan sosial tenaga kerja.
Pasal 179
Uraian tugas Seksi Analisis dan Informasi Jaminan Sosial Tenaga Kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 177 dan Pasal 178, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan rumusan kebijakan di bidang analisis dan informasi jaminan sosial tenaga kerja;
b. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang analisis dan informasi jaminan sosial tenaga kerja;
c. menyiapkan bahan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang analisis dan informasi jaminan sosial tenaga kerja;
245
d. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang analisis dan informasi jaminan sosial tenaga kerja;
e. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang analisis dan informasi jaminan sosial tenaga kerja; dan
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 180
Seksi Analisis dan Informasi Pengupahan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang analisis dan informasi pengupahan.
Pasal 181
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 180, Seksi Analisis dan Informasi Pengupahan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang analisis dan informasi pengupahan;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang analisis dan informasi pengupahan;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang analisis dan informasi pengupahan; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang analisis dan informasi pengupahan.
Pasal 182
Uraian Tugas Seksi Analisis dan Informasi Pengupahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 180 dan Pasal 181, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan rumusan kebijakan di bidang analisis dan informasi pengupahan;
b. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang analisis dan informasi pengupahan;
c. menyiapkan bahan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang analisis dan informasi pengupahan;
d. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang analisis dan informasi pengupahan;
e. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang analisis dan informasi pengupahan; dan
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 183
Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana program dan anggaran, urusan kepegawaian, keuangan, ketatausahaan, dan rumah tangga Direktorat.
Pasal 184
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 183, Subbagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan penyusunan rencana program dan anggaran Direktorat; b. pengurusan administrasi kepegawaian Direktorat; c. penyiapan administrasi keuangan Direktorat; d. penyiapan dan pelaksanaan ketatausahaan Direktorat; dan e. pelaksanaan urusan rumah tangga Direktorat.
246
Pasal 185
Uraian tugas Subbagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 183 dan Pasal 184, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan penyusunan Renstra Direktorat; b. menyiapkan bahan penyusunan Renja K/L Direktorat; c. menyiapkan bahan penyusunan Program dan Anggaran (RKA-KL) Direktorat; d. menyiapkan bahan penyusunan RKT Direktorat; e. menyiapkan bahan penyusunan Penetapan Kinerja Direktorat; f. menyiapkan bahan penyusunan Program Kerja atau Renlakgiat Direktorat; g. melaksanakan administrasi kepegawaian Direktorat; h. melaksanakan administrasi keuangan Direktorat; i. melaksanakan administrasi persuratan dan kearsipan Direktorat; j. menyelenggarakan perpustakaan Direktorat; k. melaksanakan penatausahaan barang milik/kekayaan negara (BMN) Direktorat; l. melaksanakan tata usaha dan rumah tangga Direktorat; m. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, Semester dan Tahunan Direktorat; n. mengkoordinasikan dan melaksanakan penyusunan LAKIP Direktorat; dan o. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Bagian Kelima
Direktorat Pencegahan dan Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial
Pasal 186
Direktorat Pencegahan dan Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, standardisasi serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pencegahan perselisihan, penyelenggara penyelesaian perselisihan, serta pemberdayaan kelembagaan dan tenaga penyelesaian perselisihan hubungan industrial.
Pasal 187
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 186, Direktorat Pencegahan dan Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang pencegahan perselisihan, penyelenggara penyelesaian perselisihan, serta pemberdayaan kelembagaan dan tenaga penyelesaian perselisihan hubungan industrial;
b. penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang pencegahan perselisihan, penyelenggara penyelesaian perselisihan, serta pemberdayaan kelembagaan dan tenaga penyelesaian perselisihan hubungan industrial;
c. penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pencegahan perselisihan, penyelenggara penyelesaian perselisihan, serta pemberdayaan kelembagaan dan tenaga penyelesaian perselisihan hubungan industrial;
d. penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pencegahan perselisihan, penyelenggara penyelesaian perselisihan, serta pemberdayaan kelembagaan dan tenaga penyelesaian perselisihan hubungan industrial; dan
e. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat.
247
Pasal 188
Uraian tugas Direktorat Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial sebagaimana dimaksud dalam Pasal 186 dan Pasal 187, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun Rencana Strategis Direktorat; b. menyusun Penetapan Kinerja Direktorat; c. mengkoordinasikan penyusunan program dan anggaran Direktorat; d. mengendalikan pelaksanaan program dan anggaran Direktorat; e. menyiapkan rumusan kebijakan di bidang pencegahan perselisihan,
penyelenggara penyelesaian perselisihan, serta pemberdayaan kelembagaan dan tenaga penyelesaian perselisihan hubungan industrial;
f. mengkoordinasikan pelaksanaan kebijakan di bidang pencegahan perselisihan, penyelenggara penyelesaian perselisihan, serta pemberdayaan kelembagaan dan tenaga penyelesaian perselisihan hubungan industrial;
g. mengarahkan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pencegahan perselisihan, penyelenggara penyelesaian perselisihan, serta pemberdayaan kelembagaan dan tenaga penyelesaian perselisihan hubungan industrial;
n. mengkoordinasikan pelaksanaan bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang pencegahan perselisihan, penyelenggara penyelesaian perselisihan, serta pemberdayaan kelembagaan dan tenaga penyelesaian perselisihan hubungan industrial;
o. mengkoordinasikan kegiatan pemantauan dan evaluasi di bidang pencegahan perselisihan, penyelenggara penyelesaian perselisihan, serta pemberdayaan kelembagaan dan tenaga penyelesaian perselisihan hubungan industrial;
p. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan dan Tahunan Direktorat; q. menyusun LAKIP Direktorat; r. melaksanakan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat; dan s. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 189
Direktorat Pencegahan dan Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial terdiri atas:
a. Subdirektorat Pencegahan Perselisihan Hubungan Industrial; b. Subdirektorat Penyelenggara Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial; c. Subdirektorat Pemberdayaan Kelembagaan dan Tenaga Penyelesaian
Perselisihan Hubungan Industrial; dan d. Subbagian Tata Usaha.
Pasal 190
Subdirektorat Pencegahan Perselisihan Hubungan Industrial mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pencegahan dini, serta penanganan mogok dan penutupan perusahaan.
Pasal 191
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 190, Subdirektorat Pencegahan Perselisihan Hubungan Industrial menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang pencegahan dini serta penanganan mogok dan penutupan perusahaan;
248
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang pencegahan dini serta
penanganan mogok dan penutupan perusahaan; c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
pencegahan dini serta penanganan mogok dan penutupan perusahaan; dan d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pencegahan dini serta
penanganan mogok dan penutupan perusahaan.
Pasal 192
Uraian tugas Subdirektorat Pencegahan Perselisihan Hubungan Industrial sebagaimana dimaksud dalam Pasal 190 dan Pasal 191, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun rencana, program dan anggaran Subdirektorat; b. mengendalikan pelaksanaan program dan anggaran Subdirektorat; c. menyusun konsep rumusan kebijakan di bidang pencegahan dini serta
penanganan mogok dan penutupan perusahaan; d. menyusun konsep pelaksanaan kebijakan di bidang pencegahan dini serta
penanganan mogok dan penutupan perusahaan; e. menyusun konsep penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
pencegahan dini serta penanganan mogok dan penutupan perusahaan; f. menyusun konsep pemberian bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang
pencegahan dini serta penanganan mogok dan penutupan perusahaan; g. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, dan Tahunan Subdirektorat; h. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Subdirektorat;
dan i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 193
Subdirektorat Pencegahan Perselisihan Hubungan Industrial terdiri atas:
a. Seksi Pencegahan Dini; dan b. Seksi Penanganan Mogok dan Penutupan Perusahaan.
Pasal 194
Seksi Pencegahan Dini mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pencegahan dini.
Pasal 195
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 194, Seksi Pencegahan Dini menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang pencegahan dini; b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang pencegahan dini; c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
pencegahan dini; dan d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pencegahan dini.
Pasal 196
Uraian tugas Seksi Pencegahan Dini sebagaimana dimaksud dalam Pasal 194 dan Pasal 195, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang pencegahan dini; b. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang pencegahan dini;
249
c. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
pencegahan dini; d. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang pencegahan dini; e. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang pencegahan dini; dan f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 197
Seksi Penanganan Mogok dan Penutupan Perusahaan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penanganan mogok dan penutupan perusahaan.
Pasal 198
Dalam menjalankan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 197, Seksi Penanganan Mogok dan Penutupan Perusahaan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang penanganan mogok dan penutupan perusahaan;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang penanganan mogok dan penutupan perusahaan;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang penanganan mogok dan penutupan perusahaan; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penanganan mogok dan penutupan perusahaan.
Pasal 199
Uraian tugas Seksi Penanganan Mogok dan Penutupan Perusahaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 197 dan Pasal 198, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang penanganan mogok dan penutupan perusahaan;
b. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang penanganan mogok dan penutupan perusahaan;
c. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang penanganan mogok dan penutupan perusahaan;
d. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang penanganan mogok dan penutupan perusahaan;
e. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang penanganan mogok dan penutupan perusahaan; dan
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 200
Subdirektorat Penyelenggara Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengurusan perselisihan hubungan industrial, serta evaluasi dan pelaporan.
250
Pasal 201
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 200, Subdirektorat Penyelenggara Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang pengurusan perselisihan hubungan industrial serta evaluasi dan pelaporan;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang pengurusan perselisihan hubungan industrial serta evaluasi dan pelaporan;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pengurusan perselisihan hubungan industrial serta evaluasi dan pelaporan; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengurusan perselisihan hubungan industrial serta evaluasi dan pelaporan.
Pasal 202
Uraian tugas Subdirektorat Penyelenggara Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial sebagaimana dimaksud Pasal 200 dan Pasal 201, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun rencana, program dan anggaran Subdirektorat; b. mengendalikan pelaksanaan program dan anggaran Subdirektorat; c. menyusun konsep rumusan kebijakan di bidang pengurusan perselisihan
hubungan industrial serta evaluasi dan pelaporan; d. menyusun konsep pelaksanaan kebijakan di bidang pengurusan perselisihan
hubungan industrial serta evaluasi dan pelaporan; e. menyusun konsep norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pengurusan
perselisihan hubungan industrial serta evaluasi dan pelaporan; f. menyusun konsep bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang pengurusan
perselisihan hubungan industrial serta evaluasi dan pelaporan; g. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, dan Tahunan Subdirektorat; h. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Subdirektorat;
dan i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 203
Subdirektorat Penyelenggara Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial terdiri atas:
a. Seksi Pengurusan Perselisihan Hubungan Industrial; dan b. Seksi Evaluasi dan Pelaporan.
Pasal 204
Seksi Pengurusan Perselisihan Hubungan Industrial mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengurusan perselisihan hubungan industrial.
Pasal 205
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 204, Seksi Pengurusan Perselisihan Hubungan Industrial menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang pengurusan perselisihan hubungan industrial;
251
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang pengurusan perselisihan
hubungan industrial; c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
pengurusan perselisihan hubungan industrial; dan d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengurusan
perselisihan hubungan industrial.
Pasal 206
Uraian tugas Seksi Pengurusan Perselisihan Hubungan Industrial sebagaimana dimaksud dalam Pasal 204 dan Pasal 205, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang pengurusan perselisihan hubungan industrial;
b. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang pengurusan perselisihan hubungan industrial;
c. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pengurusan perselisihan hubungan industrial;
d. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang pengurusan perselisihan hubungan industrial;
e. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang pengurusan perselisihan hubungan industrial; dan
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 207
Seksi Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang evaluasi dan pelaporan.
Pasal 208
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 207, Seksi Evaluasi dan Pelaporan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang evaluasi dan pelaporan; b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang evaluasi dan pelaporan; c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
evaluasi dan pelaporan; dan d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang evaluasi dan
pelaporan.
Pasal 209
Uraian tugas Seksi Evaluasi dan Laporan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 207 dan Pasal 208, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang evaluasi dan pelaporan; b. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang evaluasi dan pelaporan; c. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
evaluasi dan pelaporan; d. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang evaluasi dan
pelaporan; e. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang evaluasi dan pelaporan;
dan f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
252
Pasal 210
Subdirektorat Pemberdayaan Kelembagaan dan Tenaga Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang fungsionalisasi perantara dan legitimasi mediator, konsiliator, dan arbiter hubungan industrial, serta kelembagaan dan tenaga penyelesaian perselisihan di luar peradilan.
Pasal 211
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 210, Subdirektorat Pemberdayaan Kelembagaan dan Tenaga Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang fungsionalisasi perantara dan legitimasi mediator, konsiliator, dan arbiter hubungan industrial serta kelembagaan dan tenaga penyelesaian perselisihan di luar peradilan;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang fungsionalisasi perantara dan legitimasi mediator, konsiliator, dan arbiter hubungan industrial serta kelembagaan dan tenaga penyelesaian perselisihan di luar peradilan;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang fungsionalisasi perantara dan legitimasi mediator, konsiliator, dan arbiter hubungan industrial serta kelembagaan dan tenaga penyelesaian perselisihan di luar peradilan; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang fungsionalisasi perantara dan legitimasi mediator, konsiliator, dan arbiter hubungan industrial serta kelembagaan dan tenaga penyelesaian perselisihan di luar peradilan.
Pasal 212
Uraian tugas Subdirektorat Pemberdayaan Kelembagaan dan Tenaga Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial sebagaimana dimaksud dalam Pasal 210 dan Pasal 211, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun rencana, program dan anggaran Subdirektorat; b. mengendalikan pelaksanaan program dan anggaran Subdirektorat; c. menyusun konsep perumusan kebijakan di bidang fungsionalisasi perantara dan
legitimasi mediator, konsiliator, dan arbiter hubungan industrial serta kelembagaan dan tenaga penyelesaian perselisihan di luar peradilan;
d. menyusun konsep pelaksanaan kebijakan di bidang fungsionalisasi perantara dan legitimasi mediator, konsiliator, dan arbiter hubungan industrial serta kelembagaan dan tenaga penyelesaian perselisihan di luar peradilan;
e. menyusun konsep norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang fungsionalisasi perantara dan legitimasi mediator, konsiliator, dan arbiter hubungan industrial serta kelembagaan dan tenaga penyelesaian perselisihan di luar peradilan;
f. menyusun konsep bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang fungsionalisasi perantara dan legitimasi mediator, konsiliator, dan arbiter hubungan industrial serta kelembagaan dan tenaga penyelesaian perselisihan di luar peradilan;
g. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, dan Tahunan Subdirektorat; h. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Subdirektorat;
dan i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
253
Pasal 213
Subdirektorat Pemberdayaan Kelembagaan dan Tenaga Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial terdiri atas:
a. Seksi Fungsionalisasi Perantara dan Legitimasi Mediator, Konsiliator, dan Arbiter Hubungan Industrial; dan
b. Seksi Kelembagaan dan Tenaga Penyelesaian Perselisihan di Luar Peradilan.
Pasal 214
Seksi Fungsionalisasi Perantara dan Legitimasi Mediator, Konsiliator, dan Arbiter Hubungan Industrial mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang fungsionalisasi perantara dan legitimasi mediator, konsiliator, dan arbiter hubungan industrial.
Pasal 215
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 214, Seksi Fungsionalisasi Perantara dan Legitimasi Mediator, Konsiliator, Arbiter Hubungan Industrial menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang fungsionalisasi perantara dan legitimasi mediator, konsiliator, dan arbiter hubungan industrial;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang fungsionalisasi perantara dan legitimasi mediator, konsiliator, dan arbiter hubungan industrial;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang fungsionalisasi perantara dan legitimasi mediator, konsiliator, dan arbiter hubungan industrial; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang fungsionalisasi perantara dan legitimasi mediator, konsiliator, dan arbiter hubungan industrial.
Pasal 216
Uraian tugas Seksi Fungsionalisasi Perantara dan Legitimasi Mediator, Konsiliator, Arbiter Hubungan Industrial sebagaimana dimaksud dalam Pasal 214 dan Pasal 215, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang fungsionalisasi perantara dan legitimasi mediator, konsiliator, dan arbiter hubungan industrial;
b. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang fungsionalisasi perantara dan legitimasi mediator, konsiliator, dan arbiter hubungan industrial;
c. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang fungsionalisasi perantara dan legitimasi mediator, konsiliator, dan arbiter hubungan industrial;
d. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang fungsionalisasi perantara dan legitimasi mediator, konsiliator, dan arbiter hubungan industrial;
e. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang fungsionalisasi perantara dan legitimasi mediator, konsiliator, dan arbiter hubungan industrial; dan
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 217
Seksi Kelembagaan dan Tenaga Penyelesaian Perselisihan di Luar Peradilan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang kelembagaan dan tenaga penyelesaian perselisihan di luar peradilan.
254
Pasal 218
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 217, Seksi Fungsionalisasi Perantara dan Legitimasi Mediator, Konsiliator, Arbiter Hubungan Industrial menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang kelembagaan dan tenaga penyelesaian perselisihan di luar peradilan;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang kelembagaan dan tenaga penyelesaian perselisihan di luar peradilan;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang kelembagaan dan tenaga penyelesaian perselisihan di luar peradilan; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang kelembagaan dan tenaga penyelesaian perselisihan di luar peradilan.
Pasal 219
Uraian tugas Seksi Fungsionalisasi Perantara dan Legitimasi Mediator, Konsiliator, Arbiter Hubungan Industrial sebagaimana dimaksud dalam Pasal 217 dan Pasal 218, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang kelembagaan dan tenaga penyelesaian perselisihan di luar peradilan;
b. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang kelembagaan dan tenaga penyelesaian perselisihan di luar peradilan;
c. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang kelembagaan dan tenaga penyelesaian perselisihan di luar peradilan;
d. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang kelembagaan dan tenaga penyelesaian perselisihan di luar peradilan;
e. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang kelembagaan dan tenaga penyelesaian perselisihan di luar peradilan; dan
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 220
Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana program dan anggaran, urusan kepegawaian, keuangan, ketatausahaan, dan rumah tangga Direktorat.
Pasal 221
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 220, Subbagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan penyusunan rencana program dan anggaran Direktorat; b. pengurusan administrasi kepegawaian Direktorat; c. penyiapan administrasi keuangan Direktorat; d. penyiapan dan pelaksanaan ketatausahaan Direktorat; dan e. pelaksanaan urusan rumah tangga Direktorat.
Pasal 222
Uraian tugas Subbagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 220 dan Pasal 221, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan penyusunan Renstra Direktorat; b. menyiapkan bahan penyusunan Renja K/L Direktorat; c. menyiapkan bahan penyusunan Program dan Anggaran (RKA-KL) Direktorat; d. menyiapkan bahan penyusunan RKT Direktorat; e. menyiapkan bahan penyusunan Penetapan Kinerja Direktorat; f. menyiapkan bahan penyusunan Program Kerja atau Renlakgiat Direktorat;
255
g. melaksanakan administrasi kepegawaian Direktorat; h. melaksanakan administrasi keuangan Direktorat; i. melaksanakan administrasi persuratan dan kearsipan Direktorat; j. menyelenggarakan perpustakaan Direktorat; k. melaksanakan penatausahaan barang milik/kekayaan negara (BMN) Direktorat; l. melaksanakan tata usaha dan rumah tangga Direktorat; m. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, Semester dan Tahunan Direktorat; n. mengkoordinasikan dan melaksanakan penyusunan LAKIP Direktorat; dan o. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
BAB III
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 223
Lampiran Keputusan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 10 Oktober 2011
a.n. MENTERI
TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI SEKRETARIS JENDERAL,
DR. IR. MUCHTAR LUTHFIE, MMA. NIP 19541204 198212 1 001
256
LAMPIRAN V KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. NOMOR : KEP. 402/MEN-SJ/X/2011 TANGGAL : 10 Oktober 2011
TUGAS, FUNGSI, DAN URAIAN TUGAS UNIT KERJA DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN
BAB I
TUGAS, FUNGSI, DAN URAIAN TUGAS
Pasal 1
Direktorat Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang pembinaan pengawasan ketenagakerjaan.
Pasal 2
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1, Direktorat Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan menyelenggarakan fungsi:
a. perumusan kebijakan di bidang pembinaan pengawasan ketenagakerjaan meliputi norma kerja dan jaminan sosial tenaga kerja, norma keselamatan dan kesehatan kerja, norma kerja perempuan dan anak, dan bina penegakan hukum;
b. pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan pengawasan ketenagakerjaan meliputi norma kerja dan jaminan sosial tenaga kerja, norma keselamatan dan kesehatan kerja, norma kerja perempuan dan anak, dan bina penegakan hukum;
c. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pembinaan pengawasan ketenagakerjaan meliputi norma kerja dan jaminan sosial tenaga kerja, norma keselamatan dan kesehatan kerja, norma kerja perempuan dan anak, dan bina penegakan hukum;
d. pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pembinaan pengawasan ketenagakerjaan meliputi norma kerja dan jaminan sosial tenaga kerja, norma keselamatan dan kesehatan kerja, norma kerja perempuan dan anak, dan bina penegakan hukum; dan
e. pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan.
Pasal 3
Uraian tugas Direktorat Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 dan Pasal 2, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan rencana pembangunan jangka panjang (RPJP) dan rencana pembangunan jangka menengah (RPJM) Direktorat Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan;
b. menyiapkan bahan rencana kerja pemerintah (RKP) di bidang pembinaan pengawasan ketenagakerjaan;
c. menyusun Renstra Ditjen dan menyiapkan penyusunan Renstra Kementerian bidang pembinaan pengawasan ketenagakerjaan;
d. menyusun Renja K/L Ditjen dan menyiapkan penyusunan Renja K/L Kementerian bidang pembinaan pengawasan ketenagakerjaan;
257
e. menyusun RKA-KL Ditjen dan menyiapkan penyusunan RKA-KL Kementerian bidang pembinaan pengawasan ketenagakerjaan;
f. menyusun RKT Ditjen dan menyiapkan RKT Kementerian bidang pembinaan pengawasan ketenagakerjaan;
g. menyusun Penetapan Kinerja Ditjen; h. menyusun Program Kerja dan Renlakgiat Ditjen dan menyiapkan penyusunan
Program Kerja dan Renlakgiat Kementerian bidang pembinaan pengawasan ketenagakerjaan;
i. melaksanakan pembinaan pengawasan ketenagakerjaan; j. merumuskan kebijakan, norma, standar, prosedur, dan kriteria di lingkungan
Direktorat Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan; k. mengkoordinasikan kegiatan di lingkungan Direktorat Jenderal Pembinaan
Pengawasan Ketenagakerjaan; l. membina pelaksanaan kegiatan di lingkungan Direktorat Jenderal Pembinaan
Pengawasan Ketenagakerjaan; m. melaksanakan evaluasi pelaksanaan kebijakan di lingkungan Direktorat Jenderal
Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan; n. membina kerjasama dengan instansi terkait dalam rangka pelaksanaan tugas
dan fungsi Direktorat Jenderal; o. merumuskan konsep kerjasama di bidang pembinaan pengawasan
ketenagakerjaan; p. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, Semester dan Tahunan Ditjen dan
menyiapkan bahan Laporan Bulanan, Triwulan, Semester dan Tahunan Kementerian di bidang pembinaan pengawasan ketenagakerjaan;
q. menyusun LAKIP Ditjen dan menyiapkan bahan LAKIP Kementerian di bidang pembinaan pengawasan ketenagakerjaan; dan
r. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Menteri.
BAB II
SUSUNAN ORGANISASI
Pasal 4
Direktorat Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan terdiri atas:
a. Sekretariat Direktorat Jenderal; b. Direktorat Pengawasan Norma Kerja dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja; c. Direktorat Pengawasan Norma Kerja Perempuan dan Anak; d. Direktorat Pengawasan Norma Keselamatan dan Kesehatan Kerja; dan e. Direktorat Bina Penegakan Hukum.
Bagian Kesatu
Sekretariat Direktorat Jenderal
Pasal 5
Sekretariat Direktorat Jenderal mempunyai tugas memberikan pelayanan teknis dan administratif kepada semua unsur satuan organisasi di lingkungan Direktorat Jenderal.
258
Pasal 6
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5, Sekretariat Direktorat Jenderal menyelenggarakan fungsi:
a. koordinasi dan pelaksanaan penyusunan rencana, program dan anggaran, penyajian data dan informasi serta evaluasi dan pelaporan;
b. pelaksanaan urusan keuangan; c. penyiapan penyusunan peraturan perundang-undangan, dan pelaksanaan teknis
kerjasama luar negeri; d. pelaksanaan urusan kepegawaian, organisasi dan tata laksana; dan e. pelaksanaan urusan tata usaha, rumah tangga, perlengkapan, arsip dan
dokumentasi Direktorat Jenderal.
Pasal 7
Uraian tugas Sekretariat Direktorat Jenderal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 dan Pasal 6, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan penyusunan konsep rencana pembangunan jangka menengah (RPJM) Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas;
b. menyiapkan penyusunan konsep rencana kerja pemerintah (RKP) di bidang pembinaan pelatihan dan produktivitas;
c. menyusun Renstra Setditjen dan mengkoordinasikan penyusunan Renstra Ditjen; d. menyusun Renja K/L Setditjen dan mengkoordinasikan penyusunan Renja K/L
Ditjen; e. menyusun RKA-KL Setditjen dan mengkoordinasikan penyusunan RKA-KL
Ditjen; f. menyusun RKT Setditjen dan mengkoordinasikan penyusunan RKT Ditjen; g. menyusun Penetapan Kinerja Setditjen; h. menyusun Program Kerja dan Renlakgiat Setditjen dan mengkoordinasikan
penyusunan Program Kerja dan Renlakgiat Ditjen; i. mengkoordinasikan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria bidang
pembinaan pengawasan ketenagakerjaan;
j. mengkoordinasikan penyajian data dan informasi serta evaluasi dan pelaporan Direktorat Jenderal;
k. mengkoordinasikan pelaksanaan urusan keuangan Ditjen; l. mengkoordinasikan penyusunan peraturan perundang-undangan
Direktorat Jenderal; m. melaksanakan pelaksanaan teknis kerjasama luar negeri di lingkungan
Direktorat Jenderal; n. mengkoordinasikan pelaksanaan urusan administrasi kepegawaian Ditjen; o. mengkoordinasikan urusan organisasi dan tata laksana Ditjen; p. mengkoordinasikan pelaksanaan urusan ketatausahaan dan
kerumahtanggaan Direktorat Jenderal; q. mengevaluasi pelaksanaan kegiatan Sekretariat Direktorat Jenderal
Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan; r. menyusun konsep pembinaan jabatan fungsional; s. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, Semester, dan Tahunan Setditjen dan
menyiapkan bahan Laporan Bulanan, Triwulan, Semester, dan Tahunan Ditjen; t. menyusun LAKIP Setditjen dan menyiapkan bahan LAKIP Ditjen; dan u. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
259
Pasal 8
Sekretariat Direktorat Jenderal terdiri atas:
a. Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan; b. Bagian Keuangan; c. Bagian Hukum dan Kerjasama Luar Negeri; dan d. Bagian Kepegawaian dan Umum.
Pasal 9
Bagian Program, Evaluasi, dan Pelaporan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan rencana, program dan anggaran, pengelolaan, penyajian data dan informasi serta evaluasi dan penyusunan laporan.
Pasal 10
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9, Bagian Program, Evaluasi, dan Pelaporan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan penyusunan rencana, program dan anggaran; b. pengelolaan, penyajian data dan informasi; dan c. penyiapan pemantauan, evaluasi program dan anggaran serta penyusunan
laporan.
Pasal 11
Uraian Tugas Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 dan Pasal 10, antara lain sebagai berikut: a. menyiapkan penyusunan Renstra Setditjen dan Ditjen; b. menyiapkan penyusunan Renja K/L Setditjen dan Ditjen; c. menyiapkan penyusunan RKA-KL Setditjen dan Ditjen; d. menyiapkan penyusunan RKT Setditjen dan Ditjen; e. menyiapkan penyusunan Penetapan Kinerja Setditjen dan Ditjen; f. menyiapkan penyusunan Program Kerja dan Renlakgiat Setditjen dan Ditjen; g. menyiapkan penyusunan rencana, program dan anggaran Setditjen dan Ditjen; h. menyiapkan pengendalian pelaksanaan program dan anggaran Setditjen dan
Ditjen; i. menyiapkan penyusunan pengelolaan dan penyajian data dan informasi
Direktorat Jenderal; j. menyiapkan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program dan anggaran
Setditjen dan Ditjen; k. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, Semester, dan Tahunan Bagian dan
menyiapkan bahan Laporan Bulanan, Triwulan, Semester dan Tahunan Setditjen dan Ditjen;
l. menyiapkan penyusunan LAKIP Setditjen dan mengkoordinir penyusunan LAKIP Ditjen;
m. melaksanakan pemantauan dan evaluasi kegiatan Bagian; dan n. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 12 Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan terdiri atas:
a. Subbagian Penyusunan Program dan Anggaran; b. Subbagian Data dan Informasi; dan c. Subbagian Evaluasi dan Pelaporan.
260
Pasal 13
Subbagian Penyusunan Program dan Anggaran mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana, program dan anggaran.
Pasal 14
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13, Subbagian Penyusunan Program dan Anggaran menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan penyusunan rencana Setditjen dan Ditjen; dan b. penyiapan bahan penyusunan program dan anggaran Setditjen dan Ditjen.
Pasal 15
Uraian tugas Subbagian Penyusunan Program dan Anggaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 dan Pasal 14, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan Renstra Setditjen; b. menyiapkan bahan Renja K/L Setditjen; c. menyiapkan bahan RKA-KL Setditjen; d. menyiapkan bahan RKT Setditjen; e. menyiapkan bahan Penetapan Kinerja Setditjen; f. menyiapkan bahan Program Kerja dan Renlakgiat Setditjen; g. menyiapkan bahan penyusunan rencana, program dan anggaran Setditjen dan
Ditjen; h. menyiapkan bahan revisi program dan anggaran Setditjen dan Ditjen; i. melaksanakan pemantauan dan evaluasi kegiatan Subbagian; dan j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 16
Subbagian Data dan Informasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pengelolaan, penyajian data dan informasi.
Pasal 17
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16, Subbagian Data dan Informasi menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan pengelolaan data dan informasi Setditjen dan Ditjen; dan b. penyiapan bahan penyajian data dan informasi Setditjen dan Ditjen.
Pasal 18
Uraian tugas Subbagian Data dan Informasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 dan Pasal 17, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan pengelolaan data dan informasi Setditjen dan Ditjen; b. menyiapkan bahan penyajian data dan informasi Setditjen dan Ditjen; c. menyiapkan bahan pemutakhiran data dan informasi Setditjen dan Ditjen; d. menyiapkan bahan kebijakan pimpinan (DPR dan Rapim); e. melaksanakan pemantauan dan evaluasi kegiatan Subbagian; dan f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 19
Subbagian Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pemantauan, evaluasi dan penyusunan laporan.
261
Pasal 20
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19, Subbagian Evaluasi dan Pelaporan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program/kegiatan Setditjen dan Ditjen; dan
b. penyiapan bahan penyusunan laporan pelaksanaan program/kegiatan Setditjen dan Ditjen.
Pasal 21
Uraian tugas Subbagian Evaluasi dan Pelaporan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 dan Pasal 20, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan pengukuran pencapaian sasaran program Setditjen dan Ditjen;
b. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program/kegiatan Setditjen dan Ditjen;
c. menyiapkan bahan penyusunan laporan bulanan dan tahunan Setditjen dan Ditjen;
d. menyiapkan bahan penyusunan LAKIP Setditjen; dan e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 22
Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan urusan pengelolaan keuangan, pengujian SPP, dan penerbitan SPM Direktorat Jenderal.
Pasal 23
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22, Bagian Keuangan menyelenggarakan fungsi:
a. pelaksanaan urusan anggaran; b. pelaksanaan urusan perbendaharaan, pengujian SPP, dan penerbitan SPM serta
tata usaha keuangan; dan c. pelaksanaan akuntansi dan penyusunan laporan keuangan.
Pasal 24
Uraian tugas Bagian Keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 dan Pasal 23, antara lain sebagai berikut:
a. mengkoordinir penyusunan tanggapan atas konsep Nota Hasil Pemeriksaan (NHP) Ditjen;
b. menghimpun dan memonitor tindak lanjut NHP di tingkat daerah; c. melakukan tindak lanjut dan menyusun laporan Tuntutan Perbendaharaan/Ganti
Rugi (TP/GR); d. melaksanakan urusan perbendaharaan dan penatausahaan administrasi
keuangan; e. melaksanakan pengujian SPP dan penerbitan SPM Ditjen; f. menghimpun dan menyusun laporan Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat
(SAPP); g. menyusun laporan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Ditjen; h. menyiapkan konsep rekonsiliasi dan laporan realisasi anggaran Setditjen dan
Ditjen; i. menyiapkan konsep usulan pengelolaan POK-DIPA Ditjen;
262
j. melakukan bimbingan teknis pengelolaan keuangan dan SAPP; k. menghimpun peraturan-peraturan keuangan; l. menyusun Laporan keuangan Bulanan, Triwulan, Semester dan Tahunan
Setditjen dan menyiapkan bahan laporan keuangan Bulanan, Triwulan, Semester dan Tahunan Ditjen;
m. melaksanakan pemantauan dan evaluasi kegiatan Bagian; n. menyusun laporan kegiatan Bulanan dan Tahunan Bagian; dan o. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 25
Bagian Keuangan terdiri atas:
a. Subbagian Pelaksanaan Anggaran; b. Subbagian Perbendaharaan; dan c. Subbagian Akuntansi dan Laporan Keuangan.
Pasal 26
Subbagian Pelaksanaan Anggaran mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelaksanaan anggaran
Pasal 27
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26, Subbagian Pelaksanaan Anggaran menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan pelaksanaan anggaran Ditjen; b. penyiapan bahan penelaahan revisi POK-DIPA Ditjen; dan c. penyusunan dan revisi petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis POK-DIPA
Ditjen
Pasal 28
Uraian tugas Subbagian Pelaksanaan Anggaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 dan Pasal 27, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan penyusunan pedoman pelaksanaan anggaran Ditjen; b. menyiapkan bahan telaah dan usulan revisi POK-DIPA Ditjen; c. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan anggaran Ditjen; d. menyiapkan bahan penyerapan hasil pelaksanaan POK-DIPA Ditjen; e. menyiapkan bahan evaluasi POK DIPA, dan SRAA serta Dana Dekonsentrasi
dan Tugas Pembantuan; f. menyiapkan bahan penyusunan petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis POK-
DIPA Ditjen; g. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Subbagian; h. menyiapkan bahan penyusunan laporan kegiatan bulanan dan tahunan
Subbagian; dan i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 29
Subbagian Perbendaharaan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perbendaharaan, pengujian SPP, dan penerbitan SPM serta tata usaha keuangan.
263
Pasal 30
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29, Subbagian Perbendaharaan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perbendaharaan; b. penyiapan bahan pengujian SPP dan penerbitan SPP; dan c. pelaksanaan tata usaha keuangan.
Pasal 31
Uraian tugas Subbagian Perbendaharaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29 dan Pasal 30, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perbendaharaan keuangan di lingkungan Ditjen; b. menyiapkan bahan pengujian SPP dan penerbitan SPM keuangan; c. menyiapkan bahan pedoman dan petunjuk serta pengelolaan keuangan; d. menyiapkan bahan pembinaan pengelolaan perbendaharaan; e. menyiapkan bahan penyusunan tanggapan atas konsep NHP di tingkat pusat; f. menyiapkan bahan kompilasi dan pemantauan tindak lanjut NHP di tingkat
daerah; g. menyiapkan bahan penyelesaian Tindak Lanjut Laporan Hasil Pemeriksanaan
(TLLHP); h. menyiapkan bahan laporan PNBP; i. menyiapkan bahan laporan TP/GR; j. melakukan pemantauan tindak lanjut TP/GR; k. menyiapkan bahan usulan pengelola DIPA; l. melakukan penghimpunan peraturan-peraturan keuangan; m. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Subbagian;
dan n. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 32
Subbagian Akuntansi dan Laporan Keuangan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan akuntansi, dan penyusunan laporan keuangan.
Pasal 33
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32, Subbagian Akuntansi dan Laporan Keuangan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan akuntansi Ditjen; b. penyiapan bahan penyusunan laporan keuangan Ditjen; c. penyiapan bimbingan teknis akuntansi dan pelaporan keuangan; dan d. penyiapan bahan penyusunan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan
anggaran.
Pasal 34
Uraian tugas Subbagian Akuntansi dan Laporan Keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 dan Pasal 33, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan laporan Sistem Akuntansi Instansi (SAI) Ditjen; b. menyiapkan bahan pembinaan akuntansi keuangan Ditjen; c. menyiapkan bahan bimbingan teknis SAI Ditjen; d. menyiapkan bahan laporan realisasi anggaran dan keuangan Ditjen;
264
e. menyiapkan bahan rekonsiliasi laporan realisasi anggaran Ditjen; f. menyiapkan bahan koordinasi penyusunan laporan keuangan Ditjen; g. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Subbagian;
dan h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 35
Bagian Hukum dan Kerjasama Luar Negeri mempunyai tugas melaksanakan penyiapan koordinasi teknis penyusunan peraturan perundang-undangan, petunjuk pelaksanaan, dan petunjuk teknis, serta pelaksanaan teknis kerjasama luar negeri di lingkungan Direktorat Jenderal.
Pasal 36
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35, Bagian Hukum dan Kerjasama Luar Negeri menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan koordinasi teknis penyusunan peraturan perundang-undangan, petunjuk pelaksanaan, dan petunjuk teknis di lingkungan Direktorat Jenderal; dan
b. penyiapan bahan pelaksanaan teknis kerjasama luar negeri di lingkungan Direktorat Jenderal.
Pasal 37
Uraian tugas Bagian Hukum dan Kerjasama Luar Negeri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 dan Pasal 36, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan rancangan peraturan perundang-undangan di lingkungan Ditjen; b. menyiapkan rancangan petunjuk pelaksanaan (Juklak) dan petunjuk teknis
(Juknis) di lingkungan Ditjen; c. menyusun konsep pelaksanaan teknis kerjasama luar negeri; d. menyusun laporan pelaksanaan kegiatan Bagian; e. melaksanakan pemantauan dan evaluasi kegiatan Bagian; f. menyusun laporan kegiatan Bulanan dan Tahunan Bagian; dan g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 38
Bagian Hukum dan Kerjasama Luar Negeri terdiri atas:
a. Subbagian Hukum; dan b. Subbagian Kerjasama Luar Negeri.
Pasal 39
Subbagian Hukum mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan koordinasi teknis penyusunan peraturan perundang-undangan, petunjuk pelaksanaan, dan petunjuk teknis di lingkungan Direktorat Jenderal.
Pasal 40
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 39, Subbagian Hukum menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan koordinasi penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan; dan
b. penyiapan bahan penyusunan petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis di lingkungan Ditjen.
265
Pasal 41
Uraian tugas Subbagian Hukum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 39 dan Pasal 40, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan rancangan peraturan perundang-undangan; b. menyiapkan bahan rancangan petunjuk pelaksanaan sebagai pelaksanaan
peraturan perundang-undangan; c. menyiapkan bahan sosialisasi peraturan perundang-undangan di lingkungan
Ditjen; d. menyiapkan bahan penelaahan dan evaluasi peraturan perundang-undangan;
dan e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 42
Subbagian Kerjasama Luar Negeri mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelaksanaan teknis kerjasama luar negeri di lingkungan Direktorat Jenderal.
Pasal 43
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42, Subbagian Kerjasama Luar Negeri menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan pelaksanaan teknis kerjasama luar negeri; b. penyiapan bahan penyusunan pedoman kerjasama luar negeri di lingkungan
Ditjen; dan c. penyiapan bahan pengendalian pelaksanaan kerjasama luar negeri di lingkungan
Ditjen.
Pasal 44
Uraian tugas Subbagian Kerjasama Luar Negeri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 dan Pasal 43, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan pelaksanaan teknis kerjasama luar negeri; b. menyiapkan bahan penyusunan pedoman kerjasama luar negeri di lingkungan
Ditjen; c. menyiapkan bahan pengendalian pelaksanaan kerjasama luar negeri di
lingkungan Ditjen; d. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi kerjasama luar negeri; dan e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 45
Bagian Kepegawaian dan Umum mempunyai tugas melaksanakan urusan administrasi kepegawaian, penyusunan organisasi dan tata laksana, tata usaha, rumah tangga, dan perlengkapan serta arsip dan dokumentasi Direktorat Jenderal.
Pasal 46
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 45, Bagian Kepegawaian dan Umum menyelenggarakan fungsi:
a. pelaksanaan urusan kepegawaian; b. penyiapan penyusunan organisasi dan tata laksana; c. pelaksanaan urusan tata usaha; d. pelaksanaan urusan rumah tangga dan perlengkapan; dan e. pelaksanaan urusan arsip dan dokumentasi.
266
Pasal 47
Uraian tugas Bagian Kepegawaian dan Umum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 45 dan Pasal 46, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun perencanaan kebutuhan pegawai di lingkungan Ditjen; b. menyusun perencanaan pengembangan pegawai di lingkungan Ditjen; c. menyusun perencanaan mutasi pegawai di lingkungan Ditjen; d. menyiapkan rancangan pembinaan jabatan fungsional di lingkungan Ditjen; e. menyiapkan bahan penyusunan organisasi dan tatalaksana Ditjen; f. menyusun perencanaan kebutuhan kerumahtanggaan dan perlengkapan Ditjen; g. menyusun perencanaan penghapusan barang milik/kekayaan negara; h. menyiapkan rancangan administrasi persuratan dan pelaksanaan kearsipan; i. melaksanakan pemantauan dan evaluasi kegiatan Bagian; j. menyusun laporan kegiatan Bulanan dan Tahunan Bagian; dan k. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 48
Bagian Kepegawaian dan Umum terdiri atas:
a. Subbagian Kepegawaian dan Organisasi; dan b. Subbagian Umum.
Pasal 49
Subbagian Kepegawaian dan Organisasi mempunyai tugas melakukan urusan administrasi kepegawaian serta penyiapan penyusunan organisasi dan tata laksana.
Pasal 50
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 49, Subbagian Kepegawaian menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan kelembagaan; b. penyiapan bahan ketatalaksanaan; c. penyiapan bahan pengembangan pegawai; dan d. penyiapan bahan urusan administrasi kepegawaian.
Pasal 51
Uraian tugas Subbagian Kepegawaian dan Organisasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 49 dan Pasal 50, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan penyusunan organisasi di lingkungan Ditjen; b. menyiapkan bahan penyusunan ketatalaksanaan di lingkungan Ditjen; c. menyiapkan bahan usulan perencananaan diklat pegawai, penghargaan
pegawai, KP serta KGB pegawai di lingkungan Ditjen; d. menyiapkan bahan usulan seleksi calon peserta diklat, ujian dinas dan
Baperjakat; e. menyiapkan bahan izin belajar bagi pegawai di lingkungan Ditjen; f. menyiapkan bahan administrasi jabatan fungsional di lingkungan Ditjen; g. menyiapkan bahan pembinaan disipilin dan mental pegawai di lingkungan Ditjen; h. menyiapkan bahan usulan pengangkatan dan mutasi pegawai di lingkungan
Ditjen; i. menyiapkan bahan usulan pemberhentian dan pemensiunan pegawai di
lingkungan Ditjen; dan j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
267
Pasal 52
Subbagian Umum mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha, rumah tangga, perlengkapan dan inventarisasi barang milik/kekayaan negara serta arsip dan dokumentasi di lingkungan Direktorat Jenderal.
Pasal 53
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 52, Subbagian Umum menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan pengelolaan rumah tangga Ditjen; b. penyiapan pengelolaan perlengkapan inventarisasi barang milik Negara; dan c. penyiapan bahan persuratan kearsipan.
Pasal 54
Uraian tugas Subbagian Umum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 52 dan Pasal 53, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan pengelolaan urusan tata usaha Ditjen; b. menyiapkan bahan pengurusan naskah dinas masuk dan keluar di lingkungan
Ditjen; c. menyiapkan bahan pengurusan keamanan dan ketertiban kantor di lingkungan
Ditjen; d. menyiapkan bahan pemeliharaan dan perbaikan sarana dan prasarana kantor; e. menyiapkan bahan pemeliharaan, pengaturan dan penataan ruang kantor di
lingkungan Ditjen; f. menghimpun daftar usulan kebutuhan perlengkapan Ditjen; g. menyiapkan bahan koordinasi pelaksanaan pengadaan perlengkapan di
lingkungan Ditjen; h. menginventarisasi barang milik/kekayaan negara di lingkungan Ditjen; i. menyiapkan bahan pengurusan penghapusan barang milik/kekayaan negara; j. menyiapkan bahan pengurusan penghibahan barang milik/kekayaan negara; k. menyiapkan bahan pelaksanaan pengarsipan surat dan pendokumentasian; l. menyusun laporan kegiatan Subbagian; dan m. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Bagian Kedua
Direktorat Pengawasan Norma Kerja dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja
Pasal 55
Direktorat Pengawasan Norma Kerja dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, standardisasi serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengawasan norma kerja, pengawasan norma hubungan kerja dan perlindungan berserikat, pengawasan norma penempatan dan pelatihan tenaga kerja serta pengawasan norma jaminan sosial tenaga kerja.
268
Pasal 56
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 55, Direktorat Pengawasan Norma Kerja dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang pengawasan norma kerja, pengawasan norma hubungan kerja dan perlindungan berserikat, pengawasan norma penempatan dan pelatihan tenaga kerja serta pengawasan norma jaminan sosial tenaga kerja;
b. penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang pengawasan norma kerja, pengawasan norma hubungan kerja dan perlindungan berserikat, pengawasan norma penempatan dan pelatihan tenaga kerja serta pengawasan norma jaminan sosial tenaga kerja;
c. penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pengawasan norma kerja, pengawasan norma hubungan kerja dan perlindungan berserikat, pengawasan norma penempatan dan pelatihan tenaga kerja serta pengawasan norma jaminan sosial tenaga kerja;
d. penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengawasan norma kerja, pengawasan norma hubungan kerja dan perlindungan berserikat, pengawasan norma penempatan dan pelatihan tenaga kerja serta pengawasan norma jaminan sosial tenaga kerja; dan
e. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat.
Pasal 57
Uraian tugas Direktorat Pengawasan Norma Kerja dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 55 dan Pasal 56, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun Rencana Strategis Direktorat; b. menyusun Penetapan Kinerja Direktorat; c. mengkoordinasikan penyusunan program dan anggaran Direktorat; d. mengendalikan pelaksanaan program dan anggaran Direktorat; e. menyiapkan rumusan kebijakan di bidang pengawasan norma kerja, pengawasan
norma hubungan kerja dan perlindungan berserikat, pengawasan norma penempatan dan pelatihan tenaga kerja serta pengawasan norma jaminan sosial tenaga kerja;
f. menyiapkan pelaksanaan kebijakan di bidang pengawasan norma kerja, pengawasan norma hubungan kerja dan perlindungan berserikat, pengawasan norma penempatan dan pelatihan tenaga kerja serta pengawasan norma jaminan sosial tenaga kerja;
g. mengarahkan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pengawasan norma kerja, pengawasan norma hubungan kerja dan perlindungan berserikat, pengawasan norma penempatan dan pelatihan tenaga kerja serta pengawasan norma jaminan sosial tenaga kerja;
h. mengkoordinasikan pemberian bimbingan teknis di bidang pengawasan norma kerja, pengawasan norma hubungan kerja dan perlindungan berserikat, pengawasan norma penempatan dan pelatihan tenaga kerja serta pengawasan norma jaminan sosial tenaga kerja;
i. mengkoordinasikan kegiatan pemantauan dan evaluasi di bidang pengawasan norma kerja, pengawasan norma hubungan kerja dan perlindungan berserikat, pengawasan norma penempatan dan pelatihan tenaga kerja serta pengawasan norma jaminan sosial tenaga kerja;
j. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan dan Tahunan Direktorat; k. menyusun LAKIP Direktorat; l. melaksanakan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat; dan m. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
269
Pasal 58
Direktorat Pengawasan Norma Kerja dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja terdiri atas:
a. Subdirektorat Pengawasan Norma Kerja; b. Subdirektorat Pengawasan Norma Hubungan Kerja dan Perlindungan Berserikat; c. Subdirektorat Pengawasan Norma Penempatan dan Pelatihan Tenaga Kerja; d. Subdirektorat Pengawasan Norma Jaminan Sosial Tenaga Kerja; dan e. Subbagian Tata Usaha.
Pasal 59
Subdirektorat Pengawasan Norma Kerja mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengawasan norma waktu kerja waktu istirahat, dan pengawasan norma pengupahan.
Pasal 60
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 59, Subdirektorat Pengawasan Norma Kerja menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang pengawasan norma waktu kerja waktu istirahat dan pengawasan norma pengupahan;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang pengawasan norma waktu kerja waktu istirahat dan pengawasan norma pengupahan;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pengawasan norma waktu kerja waktu istirahat dan pengawasan norma pengupahan; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengawasan norma waktu kerja waktu istirahat dan pengawasan norma pengupahan.
Pasal 61
Uraian tugas Subdirektorat Pengawasan Norma Kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 60 dan 61, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun rencana, program dan anggaran Subdirektorat; b. mengendalikan pelaksanaan program dan anggaran Subdirektorat; c. menyusun konsep perumusan kebijakan di bidang pengawasan norma waktu
kerja waktu istirahat dan pengawasan norma pengupahan; d. menyusun konsep pelaksanaan kebijakan di bidang pengawasan norma waktu
kerja waktu istirahat dan pengawasan norma pengupahan; e. menyusun konsep norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang pengawasan
norma waktu kerja waktu istirahat dan pengawasan norma pengupahan; f. menyusun konsep bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang pengawasan
norma waktu kerja waktu istirahat dan pengawasan norma pengupahan; g. menyusun konsep pelaksanaan pembinaan, pengendalian, evaluasi, dan
koordinasi di bidang pengawasan norma waktu kerja waktu istirahat dan pengawasan norma pengupahan;
h. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, dan Tahunan Subdirektorat; i. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Subdirektorat;
dan j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
270
Pasal 62
Subdirektorat Pengawasan Norma Kerja terdiri atas:
a. Seksi Pengawasan Norma Waktu Kerja Waktu Istirahat; dan b. Seksi Pengawasan Norma Pengupahan.
Pasal 63
Seksi Pengawasan Norma Waktu Kerja Waktu Istirahat mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengawasan norma waktu kerja waktu istirahat.
Pasal 64
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 63, Seksi Pengawasan Norma Waktu Kerja Waktu Istirahat menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang pengawasan norma waktu kerja waktu istirahat;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang pengawasan norma waktu kerja waktu istirahat;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pengawasan norma waktu kerja waktu istirahat; dan
d. penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengawasan norma waktu kerja waktu istirahat.
Pasal 65
Uraian tugas Seksi Pengawasan Norma Waktu Kerja Waktu Istirahat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 63 dan Pasal 64, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang pengawasan norma waktu kerja waktu istirahat;
b. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang pengawasan norma waktu kerja waktu istirahat;
c. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pengawasan norma waktu kerja waktu istirahat;
d. menyiapkan bahan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengawasan norma waktu kerja waktu istirahat;
e. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang pengawasan norma waktu kerja waktu istirahat; dan
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 66
Seksi Pengawasan Norma Pengupahan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengawasan norma pengupahan.
Pasal 67
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 66, Seksi Pengawasan Norma Pengupahan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang pengawasan norma pengupahan;
271
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang pengawasan norma pengupahan;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pengawasan norma pengupahan; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengawasan norma pengupahan.
Pasal 68
Uraian tugas Seksi Pengawasan Norma Pengupahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 66 dan Pasal 67, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang pengawasan norma pengupahan;
b. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang pengawasan norma pengupahan;
c. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pengawasan norma pengupahan;
d. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang pengawasan norma pengupahan;
e. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang pengawasan norma pengupahan; dan
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 69
Subdirektorat Pengawasan Norma Hubungan Kerja dan Perlindungan Berserikat mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengawasan norma hubungan kerja, dan perlindungan berserikat.
Pasal 70
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 69, Sudirektorat Pengawasan Norma Hubungan Kerja dan Perlindungan Berserikat menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang pengawasan norma hubungan kerja dan perlindungan berserikat;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang pengawasan norma hubungan kerja dan perlindungan berserikat;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pengawasan norma hubungan kerja dan perlindungan berserikat; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengawasan norma hubungan kerja dan perlindungan berserikat.
Pasal 71
Uraian tugas Subdirektorat Pengawasan Norma Hubungan Kerja dan Perlindungan Berserikat sebagaimana dimaksud dalam 69 dan Pasal 70, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun rencana, program dan anggaran Subdirektorat; b. mengendalikan pelaksanaan program dan anggaran Subdirektorat; c. menyusun konsep perumusan kebijakan di bidang pengawasan norma hubungan
kerja dan perlindungan berserikat;
272
d. menyusun konsep pelaksanaan kebijakan di bidang pengawasan norma hubungan kerja dan perlindungan berserikat;
e. menyusun konsep norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pengawasan norma hubungan kerja dan perlindungan berserikat;
f. menyusun konsep pemberian bimbingan teknis di bidang pengawasan norma hubungan kerja dan perlindungan berserikat;
g. menyusun laporan bulanan dan tahunan kegiatan Subdirektorat; h. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Subdirektorat;
dan i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 72
Subdirektorat Pengawasan Norma Hubungan Kerja dan Perlindungan Berserikat terdiri atas:
a. Seksi Pengawasan Norma Hubungan Kerja; dan b. Seksi Pengawasan Norma Perlindungan Berserikat.
Pasal 73
Seksi Pengawasan Norma Hubungan Kerja mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengawasan norma hubungan kerja.
Pasal 74
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 73, Seksi Pengawasan Norma Hubungan Kerja menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang pengawasan norma hubungan kerja;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang pengawasan norma hubungan kerja;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pengawasan norma hubungan kerja; dan
d. penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengawasan norma hubungan kerja.
Pasal 75
Uraian tugas Seksi Pengawasan Norma Hubungan Kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 73 dan Pasal 74, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang pengawasan norma hubungan kerja;
b. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang pengawasan norma hubungan kerja;
c. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pengawasan norma hubungan kerja;
d. menyiapkan bahan pemberian bimbingan teknis di bidang pengawasan norma hubungan kerja;
e. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi kegiatan di bidang pengawasan norma hubungan kerja; dan
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
273
Pasal 76
Seksi Pengawasan Norma Perlindungan Berserikat mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengawasan norma perlindungan berserikat.
Pasal 77
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 76, Seksi Pengawasan Norma Perlindungan Berserikat menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang pengawasan norma perlindungan berserikat;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang pengawasan norma perlindungan berserikat;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pengawasan norma perlindungan berserikat; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengawasan norma perlindungan berserikat.
Pasal 78
Uraian tugas Seksi Pengawasan Norma Perlindungan Berserikat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 76 dan Pasal 77, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang pengawasan norma perlindungan berserikat;
b. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang pengawasan norma perlindungan berserikat;
c. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang pengawasan norma perlindungan berserikat;
d. menyiapkan bahan pelaksanaan pemberian bimbingan teknis di bidang pengawasan norma perlindungan berserikat;
e. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang pengawasan norma perlindungan berserikat; dan
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 79
Subdirektorat Pengawasan Norma Penempatan dan Pelatihan Tenaga Kerja mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengawasan norma penempatan dan pelatihan tenaga kerja dalam negeri, dan luar negeri.
Pasal 80
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 79, Subdirektorat Pengawasan Norma Penempatan dan Pelatihan Tenaga Kerja menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang pengawasan norma penempatan dan pelatihan tenaga kerja dalam negeri dan luar negeri;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang pengawasan norma penempatan dan pelatihan tenaga kerja dalam negeri dan luar negeri;
274
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
pengawasan norma penempatan dan pelatihan tenaga kerja dalam negeri dan luar negeri; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengawasan norma penempatan dan pelatihan tenaga kerja dalam negeri dan luar negeri.
Pasal 81
Uraian tugas Subdirektorat Pengawasan Norma Penempatan dan Pelatihan Tenaga Kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 79 dan Pasal 80, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun rencana, program dan anggaran Subdirektorat; b. mengendalikan pelaksanaan program dan anggaran Subdirektorat; c. menyusun konsep perumusan kebijakan di bidang pengawasan norma
penempatan dan pelatihan tenaga kerja dalam negeri dan luar negeri; d. menyusun konsep pelaksanaan kebijakan di bidang pengawasan norma
penempatan dan pelatihan tenaga kerja dalam negeri dan luar negeri; e. menyusun konsep norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pengawasan
norma penempatan tenaga kerja dalam negeri dan luar negeri; f. menyusun konsep pemberian bimbingan teknis di bidang pengawasan norma
penempatan tenaga kerja dalam dan luar negeri; g. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, dan Tahunan Subdirektorat; h. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Subdirektorat;
dan i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 82
Subdirektorat Pengawasan Norma Penempatan dan Pelatihan Tenaga Kerja terdiri atas:
a. Seksi Pengawasan Norma Penempatan dan Pelatihan Tenaga Kerja Dalam Negeri; dan
b. Seksi Pengawasan Norma Penempatan dan Pelatihan Tenaga Kerja Luar Negeri.
Pasal 83
Seksi Pengawasan Norma Penempatan dan Pelatihan Tenaga Kerja Dalam Negeri mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengawasan norma penempatan dan pelatihan tenaga kerja dalam negeri.
Pasal 84
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 83, Seksi Pengawasan Norma Penempatan dan Pelatihan Tenaga Kerja Dalam Negeri menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang pengawasan norma penempatan dan pelatihan tenaga kerja dalam negeri;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang pengawasan norma penempatan dan pelatihan tenaga kerja dalam negeri;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pengawasan norma penempatan dan pelatihan tenaga kerja dalam negeri; dan
d. penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengawasan norma penempatan dan pelatihan tenaga kerja dalam negeri.
275
Pasal 85
Uraian tugas Seksi Pengawasan Norma Penempatan dan Pelatihan Tenaga Kerja Dalam Negeri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 83 dan Pasal 84, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang pengawasan norma penempatan dan pelatihan tenaga kerja dalam negeri;
b. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang pengawasan norma penempatan dan pelatihan tenaga kerja dalam negeri;
c. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pengawasan norma penempatan dan pelatihan tenaga kerja dalam negeri;
d. menyiapkan bahan pemberian bimbingan teknis di bidang pengawasan norma penempatan tenaga kerja dalam negeri;
e. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang pengawasan norma penempatan tenaga kerja dalam negeri; dan
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 86
Seksi Pengawasan Norma Penempatan dan Pelatihan Tenaga Kerja Luar Negeri mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengawasan norma penempatan dan pelatihan tenaga kerja luar negeri.
Pasal 87
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 86, Seksi Pengawasan Norma Penempatan dan Pelatihan Tenaga Kerja Luar Negeri menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang pengawasan norma penempatan dan pelatihan tenaga kerja luar negeri;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang pengawasan norma penempatan dan pelatihan tenaga kerja luar negeri;
c. penyiapan bahan penyusunan norma. standar, prosedur, dan kriteria di bidang pengawasan norma penempatan dan pelatihan tenaga kerja luar negeri; dan
d. penyiapan bahan pelaksanaan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengawasan norma penempatan dan pelatihan tenaga kerja luar negeri.
Pasal 88
Uraian tugas Seksi Pengawasan Norma Penempatan dan Pelatihan Tenaga Kerja Luar Negeri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 86 dan Pasal 87, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang pengawasan norma penempatan dan pelatihan tenaga kerja luar negeri;
b. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang pengawasan norma penempatan dan pelatihan tenaga kerja luar negeri;
c. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pengawasan norma penempatan dan pelatihan tenaga kerja luar negeri;
d. menyiapkan bahan pemberian bimbingan teknis di bidang pengawasan norma penempatan tenaga kerja luar negeri;
e. menyiapkan bahan pelaksanaan pemantauan dan evaluasi di bidang pengawasan norma penempatan tenaga kerja luar negeri; dan
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
276
Pasal 89
Subdirektorat Pengawasan Norma Jaminan Sosial Tenaga Kerja mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengawasan kompensasi, dan pengawasan kepesertaan jaminan sosial tenaga kerja.
Pasal 90
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 89, Subdirektorat Pengawasan Norma Jaminan Sosial Tenaga Kerja menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang pengawasan kompensasi dan pengawasan kepesertaan jaminan sosial tenaga kerja;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang pengawasan kompensasi dan pengawasan kepesertaan jaminan sosial tenaga kerja;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pengawasan kompensasi dan pengawasan kepesertaan jaminan sosial tenaga kerja; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengawasan kompensasi dan pengawasan kepesertaan jaminan sosial tenaga kerja.
Pasal 91
Uraian tugas Subdirektorat Pengawasan Norma Jaminan Sosial Tenaga Kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 89 dan Pasal 90, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun rencana, program dan anggaran Subdirektorat; b. mengendalikan pelaksanaan program dan anggaran Subdirektorat; c. menyusun konsep perumusan kebijakan di bidang pengawasan kompensasi dan
pengawasan kepesertaan jaminan sosial tenaga kerja; d. menyusun konsep pelaksanaan kebijakan di bidang pengawasan kompensasi
dan pengawasan kepesertaan jaminan sosial tenaga kerja; e. menyusun konsep norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pengawasan
kompensasi dan pengawasan kepesertaan jaminan sosial tenaga kerja; f. menyusun konsep pemberian bimbingan teknis di bidang pengawasan
kompensasi dan pengawasan kepesertaan jaminan sosial tenaga kerja; g. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, dan Tahunan Subdirektorat; h. melaksanakan pemantauan dan evaluasi kegiatan Subdirektorat; dan i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 92
Subdirektorat Pengawasan Norma Jaminan Sosial Tenaga Kerja terdiri atas:
a. Seksi Pengawasan Kompensasi Jaminan Sosial Tenaga Kerja; dan b. Seksi Pengawasan Kepesertaan Jaminan Sosial Tenaga Kerja.
Pasal 93
Seksi Pengawasan Kompensasi Jaminan Sosial Tenaga Kerja mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengawasan kompensasi jaminan sosial tenaga kerja.
277
Pasal 94
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 93, Seksi Pengawasan Kompensasi Jaminan Sosial Tenaga Kerja menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang pengawasan kompensasi jaminan sosial tenaga kerja;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang pengawasan kompensasi jaminan sosial tenaga kerja;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pengawasan kompensasi jaminan sosial tenaga kerja; dan
d. penyiapan bahan pelaksanaan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengawasan kompensasi jaminan sosial tenaga kerja.
Pasal 95
Uraian tugas Seksi Pengawasan Kompensasi Jaminan Sosial Tenaga Kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 93 dan Pasal 94, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang pengawasan kompensasi jaminan sosial tenaga kerja;
b. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang pengawasan kompensasi jaminan sosial tenaga kerja;
c. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pengawasan kompensasi jaminan sosial tenaga kerja;
d. menyiapkan bahan pemberian bimbingan teknis di bidang pengawasan kompensasi jaminan sosial tenaga kerja;
e. menyiapkan bahan pelaksanaan pemantauan dan evaluasi di bidang pengawasan kompensasi jaminan sosial tenaga kerja; dan
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 96
Seksi Pengawasan Kepesertaan Jaminan Sosial Tenaga Kerja mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengawasan kepesertaan jaminan sosial tenaga kerja.
Pasal 97
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 96, Seksi Pengawasan Kepesertaan Jaminan Sosial Tenaga Kerja menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang pengawasan kepesertaan jaminan sosial tenaga kerja;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang pengawasan kepesertaan jaminan sosial tenaga kerja;
c. penyiapan bahan penyusunan norma. standar, prosedur, dan kriteria di bidang pengawasan kepesertaan jaminan sosial tenaga kerja; dan
d. penyiapan bahan pelaksanaan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengawasan kepesertaan jaminan sosial tenaga kerja.
Pasal 98
Uraian tugas Seksi Pengawasan Kepesertaan Jaminan Sosial Tenaga Kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 96 dan Pasal 97, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang pengawasan kepesertaan jaminan sosial tenaga kerja;
278
b. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang pengawasan kepesertaan jaminan sosial tenaga kerja;
c. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pengawasan kepesertaan jaminan sosial tenaga kerja;
d. menyiapkan bahan pemberian bimbingan teknis di bidang pengawasan kepesertaan jaminan sosial tenaga kerja;
e. menyiapkan bahan pelaksanaan pemantauan dan evaluasi di bidang pengawasan kepesertaan jaminan sosial tenaga kerja; dan
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 99
Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana program dan anggaran, urusan kepegawaian, keuangan, ketatausahaan, dan rumah tangga Direktorat.
Pasal 100
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 99, Subbagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan penyusunan rencana program dan anggaran Direktorat; b. pengurusan administrasi kepegawaian Direktorat; c. penyiapan administrasi keuangan Direktorat; d. penyiapan dan pelaksanaan ketatausahaan Direktorat; dan e. pelaksanaan urusan rumah tangga Direktorat.
Pasal 101
Uraian tugas Subbagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 99 dan Pasal 100, antara lain sebagai berikut:
a. mengkoordinasikan penyusunan bahan Renstra Direktorat; b. mengkoordinasikan penyusunan bahan Renja K/L Direktorat; c. mengkoordinasikan penyusunan bahan Program dan Anggaran (RKA-KL)
Direktorat; d. mengkoordinasikan penyusunan bahan RKT Direktorat; e. mengkoordinasikan penyusunan bahan Penetapan Kinerja Direktorat; f. mengkoordinasikan penyusunan bahan Program Kerja dan Renlakgiat Direktorat; g. melaksanakan administrasi kepegawaian Direktorat; h. melaksanakan administrasi keuangan Direktorat; i. melaksanakan administrasi persuratan dan kearsipan Direktorat; j. melaksanakan penatausahaan barang milik/kekayaan negara (BMN) Direktorat; k. melaksanakan tata usaha dan rumah tangga Direktorat; l. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, Semester dan Tahunan Direktorat; m. mengkoordinasikan dan melaksanakan penyusunan LAKIP Direktorat; dan n. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Bagian Ketiga
Direktorat Pengawasan Norma Kerja Perempuan dan Anak
Pasal 102
Direktorat Pengawasan Norma Kerja Perempuan dan Anak mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, standardisasi serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengawasan norma kerja perempuan, pengawasan norma kerja anak, kerjasama lintas sektoral, serta advokasi tenaga kerja perempuan dan anak.
279
Pasal 103
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 102, Direktorat Pengawasan Norma Kerja Perempuan dan Anak menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang pengawasan norma kerja perempuan, pengawasan norma kerja anak, kerjasama lintas sektoral serta advokasi tenaga kerja perempuan dan anak;
b. penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang pengawasan norma kerja perempuan, pengawasan norma kerja anak, kerjasama lintas sektoral serta advokasi tenaga kerja perempuan dan anak;
c. penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pengawasan norma kerja perempuan, pengawasan norma kerja anak, kerjasama lintas sektoral serta advokasi tenaga kerja perempuan dan anak;
d. penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengawasan norma kerja perempuan, pengawasan norma kerja anak, kerjasama lintas sektoral serta advokasi tenaga kerja perempuan dan anak; dan
e. pelaksanaan tata usaha rumah tangga Direktorat.
Pasal 104
Uraian tugas Direktorat Pengawasan Norma Kerja Perempuan dan Anak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 102 dan Pasal 103, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun Rencana Strategis Direktorat; b. menyusun Penetapan Kinerja Direktorat; c. mengkoordinasikan penyusunan program dan anggaran Direktorat; d. mengendalikan pelaksanaan program dan anggaran Direktorat; e. menyiapkan perumusan kebijakan di bidang pengawasan norma kerja
perempuan, pengawasan norma kerja anak, kerjasama lintas sektoral serta advokasi tenaga kerja perempuan dan anak;
f. menyiapkan pelaksanaan kebijakan di bidang pengawasan norma kerja perempuan, pengawasan norma kerja anak, kerjasama lintas sektoral serta advokasi tenaga kerja perempuan dan anak;
g. mengarahkan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pengawasan norma kerja perempuan, pengawasan norma kerja anak, kerjasama lintas sektoral serta advokasi tenaga kerja perempuan dan anak;
h. mengkoordinasikan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengawasan norma kerja perempuan, pengawasan norma kerja anak, kerjasama lintas sektoral serta advokasi tenaga kerja perempuan dan anak;
i. mengkoordinasikan kegiatan pemantauan dan evaluasi di bidang pengawasan norma kerja perempuan, pengawasan norma kerja anak, kerjasama lintas sektoral serta advokasi tenaga kerja perempuan dan anak;
j. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan dan Tahunan Direktorat; k. menyusun LAKIP Direktorat; l. melaksanakan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat; dan m. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 105
Direktorat Pengawasan Norma Kerja Perempuan dan Anak terdiri atas:
a. Subdirektorat Pengawasan Norma Kerja Perempuan; b. Subdirektorat Pengawasan Norma Kerja Anak; c. Subdirektorat Kerjasama Lintas Sektoral; d. Subdirektorat Advokasi Tenaga Kerja Perempuan dan Anak; dan e. Subbagian Tata Usaha.
280
Pasal 106
Subdirektorat Pengawasan Norma Kerja Perempuan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengawasan norma penghapusan diskriminasi, dan perlindungan tenaga kerja perempuan.
Pasal 107
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106, Subdirektorat Pengawasan Norma Kerja Perempuan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang pengawasan norma penghapusan diskriminasi dan perlindungan tenaga kerja perempuan;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang pengawasan norma penghapusan diskriminasi dan perlindungan tenaga kerja perempuan;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pengawasan norma penghapusan diskriminasi dan perlindungan tenaga kerja perempuan; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengawasan norma penghapusan diskriminasi dan perlindungan tenaga kerja perempuan.
Pasal 108
Uraian tugas Subdirektorat Pengawasan Norma Kerja Perempuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 dan Pasal 107, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun rencana, program dan anggaran Subdirektorat; b. mengendalikan pelaksanaan program dan anggaran Subdirektorat; c. menyusun konsep perumusan kebijakan di bidang pengawasan norma
penghapusan diskriminasi dan perlindungan tenaga kerja perempuan; d. menyusun konsep pelaksanaan kebijakan di bidang pengawasan norma
penghapusan diskriminasi dan perlindungan tenaga kerja perempuan; e. menyusun konsep norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pengawasan
norma penghapusan diskriminasi dan perlindungan tenaga kerja perempuan; f. menyusun konsep bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang pengawasan norma
penghapusan diskriminasi dan perlindungan tenaga kerja perempuan; g. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, dan Tahunan Subdirektorat; h. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Subdirektorat;
dan i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 109
Subdirektorat Pengawasan Norma Kerja Perempuan terdiri atas:
a. Seksi Pengawasan Norma Penghapusan Diskriminasi; dan b. Seksi Pengawasan Norma Perlindungan Tenaga Kerja Perempuan.
Pasal 110
Seksi Pengawasan Norma Penghapusan Diskriminasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengawasan norma penghapusan diskriminasi.
281
Pasal 111
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 110, Seksi Pengawasan Norma Penghapusan Diskriminasi menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang pengawasan norma penghapusan diskriminasi;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang pengawasan norma penghapusan diskriminasi;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pengawasan norma penghapusan diskriminasi; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengawasan norma penghapusan diskriminasi.
Pasal 112
Uraian tugas Seksi Pengawasan Norma Penghapusan Diskriminasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 110 dan Pasal 111, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang pengawasan norma penghapusan diskriminasi;
b. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang pengawasan norma penghapusan diskriminasi;
c. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pengawasan norma penghapusan diskriminasi;
d. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang pengawasan norma penghapusan diskriminasi;
e. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang pengawasan norma penghapusan diskriminasi; dan
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 113
Seksi Pengawasan Norma Perlindungan Tenaga Kerja Perempuan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengawasan norma perlindungan tenaga kerja perempuan.
Pasal 114
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 113, Seksi Pengawasan Norma Perlindungan Tenaga Kerja Perempuan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang pengawasan norma perlindungan tenaga kerja perempuan;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang pengawasan norma perlindungan tenaga kerja perempuan;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pengawasan norma perlindungan tenaga kerja perempuan; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengawasan norma perlindungan tenaga kerja perempuan.
Pasal 115
Uraian tugas Seksi Pengawasan Norma Perlindungan Tenaga Kerja Perempuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 113 dan Pasal 114, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang pengawasan norma perlindungan tenaga kerja perempuan;
282
b. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang pengawasan norma perlindungan tenaga kerja perempuan;
c. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pengawasan norma perlindungan tenaga kerja perempuan;
d. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang pengawasan norma perlindungan tenaga kerja perempuan;
e. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang pengawasan norma perlindungan tenaga kerja perempuan; dan
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 116
Subdirektorat Pengawasan Norma Kerja Anak mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengawasan norma penghapusan bentuk-bentuk pekerjaan terburuk untuk anak, dan perlindungan tenaga kerja anak.
Pasal 117
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 116, Subdirektorat Pengawasan Norma Kerja Anak menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang pengawasan norma penghapusan bentuk-bentuk pekerjaan terburuk untuk anak dan perlindungan tenaga kerja anak;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang pengawasan norma penghapusan bentuk-bentuk pekerjaan terburuk untuk anak dan perlindungan tenaga kerja anak;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pengawasan norma penghapusan bentuk-bentuk pekerjaan terburuk untuk anak dan perlindungan tenaga kerja anak; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengawasan norma penghapusan bentuk-bentuk pekerjaan terburuk untuk anak dan perlindungan tenaga kerja anak.
Pasal 118
Uraian tugas Subdirektorat Pengawasan Norma Kerja Anak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 116 dan Pasal 117, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun rencana, program dan anggaran Subdirektorat; b. mengendalikan pelaksanaan program dan anggaran Subdirektorat; c. menyusun konsep perumusan kebijakan di bidang pengawasan norma
penghapusan bentuk-bentuk pekerjaan terburuk untuk anak dan perlindungan tenaga kerja anak;
d. menyusun konsep pelaksanaan kebijakan di bidang pengawasan norma penghapusan bentuk-bentuk pekerjaan terburuk untuk anak dan perlindungan tenaga kerja anak;
e. menyusun konsep norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pengawasan norma penghapusan bentuk-bentuk pekerjaan terburuk untuk anak dan perlindungan tenaga kerja anak;
f. menyusun konsep bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang pengawasan norma penghapusan bentuk-bentuk pekerjaan terburuk untuk anak dan perlindungan tenaga kerja anak;
g. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, dan Tahunan Subdirektorat; h. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Subdirektorat;
dan i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
283
Pasal 119
Subdirektorat Pengawasan Norma Kerja Anak terdiri atas:
a. Seksi Pengawasan Norma Penghapusan Bentuk-Bentuk Pekerjaan Terburuk untuk Anak; dan
b. Seksi Pengawasan Norma Perlindungan Tenaga Kerja Anak.
Pasal 120
Seksi Pengawasan Norma Penghapusan Bentuk-Bentuk Pekerjaan Terburuk Untuk Anak mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengawasan norma penghapusan bentuk-bentuk pekerjaan terburuk untuk anak.
Pasal 121
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 120, Seksi Pengawasan Norma Penghapusan Bentuk-Bentuk Pekerjaan Terburuk Untuk Anak menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang pengawasan norma penghapusan bentuk-bentuk pekerjaan terburuk untuk anak;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang pengawasan norma penghapusan bentuk-bentuk pekerjaan terburuk untuk anak;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pengawasan norma penghapusan bentuk-bentuk pekerjaan terburuk untuk anak; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengawasan norma penghapusan bentuk-bentuk pekerjaan terburuk untuk anak.
Pasal 122
Uraian tugas Seksi Pengawasan Norma Penghapusan Bentuk-Bentuk Pekerjaan Terburuk Untuk Anak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 120 dan Pasal 121, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang pengawasan norma penghapusan bentuk-bentuk pekerjaan terburuk untuk anak;
b. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang pengawasan norma penghapusan bentuk-bentuk pekerjaan terburuk untuk anak;
c. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pengawasan norma penghapusan bentuk-bentuk pekerjaan terburuk untuk anak;
d. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang pengawasan norma penghapusan bentuk-bentuk pekerjaan terburuk untuk anak;
e. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang pengawasan norma penghapusan bentuk-bentuk pekerjaan terburuk untuk anak; dan
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 123
Seksi Pengawasan Norma Perlindungan Tenaga Kerja Anak mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengawasan norma perlindungan tenaga kerja anak.
284
Pasal 124
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 123, Seksi Pengawasan Norma Perlindungan Tenaga Kerja Anak menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang pengawasan norma perlindungan tenaga kerja anak;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang pengawasan norma perlindungan tenaga kerja anak;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pengawasan norma perlindungan tenaga kerja anak; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengawasan norma perlindungan tenaga kerja anak.
Pasal 125
Uraian tugas Seksi Pengawasan Norma Perlindungan Tenaga Kerja Anak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 123 dan Pasal 124, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang pengawasan norma perlindungan tenaga kerja anak;
b. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang pengawasan norma perlindungan tenaga kerja anak;
c. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pengawasan norma perlindungan tenaga kerja anak;
d. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang pengawasan norma perlindungan tenaga kerja anak;
e. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang pengawasan norma perlindungan tenaga kerja anak; dan
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 126
Subdirektorat Kerjasama Lintas Sektoral mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang kerjasama lintas sektoral tenaga kerja perempuan, dan tenaga kerja anak.
Pasal 127
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 126, Subdirektorat Kerjasama Lintas Sektoral menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang kerjasama lintas sektoral tenaga kerja perempuan dan tenaga kerja anak;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang kerjasama lintas sektoral tenaga kerja perempuan dan tenaga kerja anak;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang kerjasama lintas sektoral tenaga kerja perempuan dan tenaga kerja anak; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang kerjasama lintas sektoral tenaga kerja perempuan dan tenaga kerja anak.
Pasal 128
Uraian tugas Subdirektorat Kerjasama Lintas Sektoral sebagaimana dimaksud dalam Pasal 126 dan Pasal 127, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun rencana, program dan anggaran Subdirektorat;
285
b. mengendalikan pelaksanaan program dan anggaran Subdirektorat; c. menyusun konsep perumusan kebijakan di bidang kerjasama lintas sektoral
tenaga kerja perempuan dan tenaga kerja anak; d. menyusun konsep pelaksanaan kebijakan di bidang kerjasama lintas sektoral
tenaga kerja perempuan dan tenaga kerja anak; e. menyusun konsep norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang kerjasama
lintas sektoral tenaga kerja perempuan dan tenaga kerja anak; f. menyusun konsep bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang kerjasama lintas
sektoral tenaga kerja perempuan dan tenaga kerja anak; g. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, dan Tahunan Subdirektorat; h. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Subdirektorat;
dan i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 129
Subdirektorat Kerjasama Lintas Sektoral terdiri atas:
a. Seksi Kerjasama Lintas Sektoral Tenaga Kerja Perempuan; dan b. Seksi Kerjasama Lintas Sektoral Tenaga Kerja Anak.
Pasal 130
Seksi Kerjasama Lintas Sektoral Tenaga Kerja Perempuan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang kerjasama lintas sektor tenaga kerja perempuan.
Pasal 131
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 130, Seksi Kerjasama Lintas Sektoral Tenaga Kerja Perempuan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang kerjasama lintas sektor tenaga kerja perempuan;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang kerjasama lintas sektor tenaga kerja perempuan;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang kerjasama lintas sektor tenaga kerja perempuan; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang kerjasama lintas sektor tenaga kerja perempuan.
Pasal 132
Uraian tugas Seksi Kerjasama Lintas Sektoral Tenaga Kerja Perempuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 130 dan Pasal 131, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang kerjasama lintas sektor tenaga kerja perempuan;
b. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang kerjasama lintas sektor tenaga kerja perempuan;
c. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang kerjasama lintas sektor tenaga kerja perempuan;
d. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang kerjasama lintas sektor tenaga kerja perempuan;
e. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang kerjasama lintas sektor tenaga kerja perempuan; dan
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
286
Pasal 133
Seksi Kerjasama Lintas Sektoral Tenaga Kerja Anak mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang kerjasama lintas sektor tenaga kerja anak.
Pasal 134
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 133, Seksi Kerjasama Lintas Sektoral Tenaga Kerja Anak menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang kerjasama lintas sektor tenaga kerja anak;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang kerjasama lintas sektor tenaga kerja anak;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang kerjasama lintas sektor tenaga kerja anak; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang kerjasama lintas sektor tenaga kerja anak.
Pasal 135
Uraian tugas Seksi Kerjasama Lintas Sektoral Tenaga Kerja Anak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 133 dan Pasal 134, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang kerjasama lintas sektor tenaga kerja anak;
b. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang kerjasama lintas sektor tenaga kerja anak;
c. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang kerjasama lintas sektor tenaga kerja anak;
d. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang kerjasama lintas sektor tenaga kerja anak;
e. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang kerjasama lintas sektor tenaga kerja anak; dan
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 136
Subdirektorat Advokasi Tenaga Kerja Perempuan dan Anak mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang advokasi tenaga kerja perempuan, dan tenaga kerja anak.
Pasal 137
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 136, Subdirektorat Advokasi Tenaga Kerja Perempuan dan Anak menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang advokasi tenaga kerja perempuan dan tenaga kerja anak;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang advokasi tenaga kerja perempuan dan tenaga kerja anak;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang advokasi tenaga kerja perempuan dan tenaga kerja anak; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang advokasi tenaga kerja perempuan dan tenaga kerja anak.
287
Pasal 138
Uraian tugas Subdirektorat Advokasi Tenaga Kerja Perempuan dan Anak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 136 dan Pasal 137, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun rencana, program dan anggaran Subdirektorat; b. mengendalikan pelaksanaan program dan anggaran Subdirektorat; c. menyusun konsep rumusan kebijakan di bidang advokasi tenaga kerja
perempuan dan tenaga kerja anak; d. menyusun konsep pelaksanaan kebijakan di bidang advokasi tenaga kerja
perempuan dan tenaga kerja anak; e. menyusun konsep norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang advokasi
tenaga kerja perempuan dan tenaga kerja anak; f. menyusun konsep bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang advokasi tenaga
kerja perempuan dan tenaga kerja anak; g. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, dan Tahunan Subdirektorat; h. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Subdirektorat;
dan i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 139
Subdirektorat Advokasi Tenaga Kerja Perempuan dan Anak terdiri atas:
a. Seksi Advokasi Tenaga Kerja Perempuan; dan b. Seksi Advokasi Tenaga Kerja Anak.
Pasal 140
Seksi Advokasi Tenaga Kerja Perempuan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang advokasi tenaga kerja perempuan.
Pasal 141
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 140, Seksi Advokasi Tenaga Kerja Perempuan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang advokasi tenaga kerja perempuan;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang advokasi tenaga kerja perempuan;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang advokasi tenaga kerja perempuan; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang advokasi tenaga kerja perempuan.
Pasal 142
Uraian tugas Seksi Advokasi Tenaga Kerja Perempuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 140 dan Pasal 141, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang advokasi tenaga kerja perempuan;
b. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang advokasi tenaga kerja perempuan;
288
c. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
advokasi tenaga kerja perempuan; d. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang advokasi tenaga
kerja perempuan; e. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang advokasi tenaga kerja
perempuan; dan f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 143
Seksi Advokasi Tenaga Kerja Anak mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang advokasi tenaga kerja anak.
Pasal 144
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 143, Seksi Advokasi Tenaga Kerja Anak menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang advokasi tenaga kerja anak; b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang advokasi tenaga kerja anak; c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
advokasi tenaga kerja anak; dan d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang advokasi tenaga kerja
anak.
Pasal 145
Uraian tugas Seksi Advokasi Tenaga Kerja Anak adalah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 143 dan Pasal 144, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang advokasi tenaga kerja anak; b. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang advokasi tenaga kerja anak; c. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
advokasi tenaga kerja anak; d. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang advokasi tenaga
kerja anak; e. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang advokasi tenaga kerja
anak; dan f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 146
Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana program dan anggaran, urusan kepegawaian, keuangan, ketatausahaan, dan rumah tangga Direktorat.
Pasal 147
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 146, Subbagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan penyusunan rencana program dan anggaran Direktorat; b. pengurusan administrasi kepegawaian Direktorat; c. penyiapan administrasi keuangan Direktorat; d. penyiapan dan pelaksanaan ketatausahaan Direktorat; dan e. pelaksanaan urusan rumah tangga Direktorat.
289
Pasal 148
Uraian tugas Subbagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 146 dan Pasal 147, antara lain sebagai berikut:
a. mengkoordinasikan penyusunan bahan Renstra Direktorat; b. mengkoordinasikan penyusunan bahan Renja K/L Direktorat; c. mengkoordinasikan penyusunan bahan Program dan Anggaran (RKA-KL)
Direktorat; d. mengkoordinasikan penyusunan bahan RKT Direktorat; e. mengkoordinasikan penyusunan bahan Penetapan Kinerja Direktorat; f. mengkoordinasikan penyusunan bahan Program Kerja dan Renlakgiat Direktorat; g. melaksanakan administrasi kepegawaian Direktorat; h. melaksanakan administrasi keuangan Direktorat; i. melaksanakan administrasi persuratan dan kearsipan Direktorat; j. melaksanakan penatausahaan barang milik/kekayaan negara (BMN) Direktorat; k. melaksanakan tata usaha dan rumah tangga Direktorat; l. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, Semester dan Tahunan Direktorat; m. mengkoordinasikan dan melaksanakan penyusunan LAKIP Direktorat; dan n. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Bagian Keempat
Direktorat Pengawasan Norma Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Pasal 149
Direktorat Pengawasan Norma Keselamatan dan Kesehatan Kerja mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, standardisasi serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengawasan norma mekanik, pesawat uap dan bejana tekan, pengawasan norma konstruksi bangunan, listrik dan penanggulangan kebakaran, pengawasan norma kesehatan kerja, pengawasan norma lingkungan kerja dan bahan berbahaya, serta pengawasan norma kelembagaan, keahlian dan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3).
Pasal 150
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 149, Direktorat Pengawasan Norma Keselamatan dan Kesehatan Kerja menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang pengawasan norma mekanik, pesawat uap dan bejana tekan, pengawasan norma konstruksi bangunan, listrik dan penanggulangan kebakaran, pengawasan norma kesehatan kerja, pengawasan norma lingkungan kerja dan bahan berbahaya, serta pengawasan norma kelembagaan, keahlian dan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3);
b. penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang pengawasan norma mekanik, pesawat uap dan bejana tekan, pengawasan norma konstruksi bangunan, listrik dan penanggulangan kebakaran, pengawasan norma kesehatan kerja, pengawasan norma lingkungan kerja dan bahan berbahaya, serta pengawasan norma kelembagaan, keahlian dan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3);
290
c. penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
pengawasan norma mekanik, pesawat uap dan bejana tekan, pengawasan norma konstruksi bangunan, listrik dan penanggulangan kebakaran, pengawasan norma kesehatan kerja, pengawasan norma lingkungan kerja dan bahan berbahaya, serta pengawasan norma kelembagaan, keahlian dan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3);
d. penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengawasan norma mekanik, pesawat uap dan bejana tekan, pengawasan norma konstruksi bangunan, listrik dan penanggulangan kebakaran, pengawasan norma kesehatan kerja, pengawasan norma lingkungan kerja dan bahan berbahaya, serta pengawasan norma kelembagaan, keahlian dan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3); dan
e. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat.
Pasal 151
Uraian tugas Direktorat Pengawasan Norma Keselamatan dan Kesehatan Kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 149 dan Pasal 150, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun Rencana Strategis Direktorat; b. menyusun Penetapan Kinerja Direktorat; c. mengkoordinasikan penyusunan program dan anggaran Direktorat; d. mengendalikan pelaksanaan program dan anggaran Direktorat; e. menyiapkan perumusan kebijakan di bidang pengawasan norma mekanik,
pesawat uap dan bejana tekan, pengawasan norma konstruksi bangunan, listrik dan penanggulangan kebakaran, pengawasan norma kesehatan kerja, pengawasan norma lingkungan kerja dan bahan berbahaya, serta pengawasan norma kelembagaan, keahlian dan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3);
f. menyiapkan pelaksanaan kebijakan di bidang pengawasan norma mekanik, pesawat uap dan bejana tekan, pengawasan norma konstruksi bangunan, listrik dan penanggulangan kebakaran, pengawasan norma kesehatan kerja, pengawasan norma lingkungan kerja dan bahan berbahaya, serta pengawasan norma kelembagaan, keahlian dan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3);
g. mengarahkan penyusunan norma, standar, prosedur dan kritreria di bidang pengawasan norma mekanik, pesawat uap dan bejana tekan, pengawasan norma konstruksi bangunan, listrik dan penanggulangan kebakaran, pengawasan norma kesehatan kerja, pengawasan norma lingkungan kerja dan bahan berbahaya, serta pengawasan norma kelembagaan, keahlian dan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3);
h. mengkoordinasikan pelaksanaan bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang pengawasan norma mekanik, pesawat uap dan bejana tekan, pengawasan norma konstruksi bangunan, listrik dan penanggulangan kebakaran, pengawasan norma kesehatan kerja, pengawasan norma lingkungan kerja dan bahan berbahaya, serta pengawasan norma kelembagaan, keahlian dan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3);
i. mengkoordinasikan kegiatan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan di bidang pengawasan norma mekanik, pesawat uap dan bejana tekan, pengawasan norma konstruksi bangunan, listrik dan penanggulangan kebakaran, pengawasan norma kesehatan kerja, pengawasan norma lingkungan kerja dan bahan berbahaya, serta pengawasan norma kelembagaan, keahlian dan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3);
j. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan dan Tahunan Direktorat; k. menyusun LAKIP Direktorat; l. melaksanakan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat; dan m. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
291
Pasal 152
Direktorat Pengawasan Norma Keselamatan dan Kesehatan Kerja terdiri atas:
a. Subdirektorat Pengawasan Norma Mekanik, Pesawat Uap dan Bejana Tekan; b. Subdirektorat Pengawasan Norma Konstruksi Bangunan, Listrik dan
Penanggulangan Kebakaran; c. Subdirektorat Pengawasan Norma Kesehatan Kerja; d. Subdirektorat Pengawasan Norma Lingkungan Kerja dan Bahan Berbahaya; e. Subdirektorat Pengawasan Norma Kelembagaan, Keahlian dan Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3); dan f. Subbagian Tata Usaha.
Pasal 153
Subdirektorat Pengawasan Norma Mekanik, Pesawat Uap dan Bejana Tekan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengawasan norma mekanik, serta pesawat uap dan bejana tekan.
Pasal 154
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 153, Subdirektorat Pengawasan Norma Mekanik, Pesawat Uap dan Bejana Tekan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang pengawasan norma mekanik serta pesawat uap dan bejana tekan;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang pengawasan norma mekanik serta pesawat uap dan bejana tekan;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pengawasan norma mekanik serta pesawat uap dan bejana tekan; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengawasan norma mekanik serta pesawat uap dan bejana tekan.
Pasal 155
Uraian tugas Subdirektorat Pengawasan Norma Mekanik, Pesawat Uap dan Bejana Tekan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 153 dan Pasal 154, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun rencana, program dan anggaran Subdirektorat; b. mengendalikan pelaksanaan program dan anggaran Subdirektorat; c. menyusun konsep perumusan kebijakan di bidang pengawasan norma mekanik
serta pesawat uap dan bejana tekan; d. menyusun konsep pelaksanaan kebijakan di bidang pengawasan norma
mekanik serta pesawat uap dan bejana tekan; e. menyusun konsep norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang pengawasan
norma mekanik serta pesawat uap dan bejana tekan; f. menyusun konsep bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang pengawasan
norma mekanik serta pesawat uap dan bejana tekan; g. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, dan Tahunan Subdirektorat; h. melaksanakan pemantauan dan evaluasi kegiatan Subdirektorat; dan i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
292
Pasal 156
Subdirektorat Pengawasan Norma Mekanik, Pesawat Uap dan Bejana Tekan terdiri atas:
a. Seksi Pengawasan Norma Mekanik; dan b. Seksi Pengawasan Norma Pesawat Uap dan Bejana Tekan.
Pasal 157
Seksi Pengawasan Norma Mekanik mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengawasan norma mekanik.
Pasal 158
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 157, Seksi Pengawasan Norma Mekanik menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang pengawasan norma mekanik; b. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
pengawasan norma mekanik; c. pelaksanaan penyiapan bahan bimbingan teknis di bidang pengawasan norma
mekanik; dan d. penyiapan bahan evaluasi pelaksanaan kegiatan di bidang pengawasan norma
mekanik.
Pasal 159
Uraian tugas Seksi Pengawasan Norma Mekanik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 157 dan Pasal 158, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan rumusan kebijakan di bidang pengawasan norma mekanik; b. menyiapkan bahan pelaksanaan kegiatan di bidang pengawasan norma mekanik; c. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang
pengawasan norma mekanik; d. menyiapkan bahan penyusunan pembinaan, pengendalian, evaluasi dan
koordinasi fungsional di bidang pengawasan norma mekanik; e. menyiapkan bahan pemberian pengesahan peralatan di bidang pengawasan
norma mekanik; f. menyiapkan bahan penunjukan atau lisensi kompetensi bagi ahli, teknisi atau
petugas atau operator di bidang pengawasan norma mekanik; g. menyiapkan bahan penunjukkan jasa teknik fabrikasi di bidang pengawasan
norma mekanik; h. menyiapkan bahan penyelesaian permasalahan pengawasan norma mekanik;
dan i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 160
Seksi Pengawasan Norma Pesawat Uap dan Bejana Tekan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengawasan norma pesawat uap dan bejana tekan.
293
Pasal 161
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 160, Seksi Pengawasan Norma Pesawat Uap dan Bejana Tekan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang pengawasan norma pesawat uap dan bejana tekan;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang pengawasan norma pesawat uap dan bejana tekan;
c. penyiapan bahan penyusunan standar, norma, prosedur, dan kriteria di bidang pengawasan norma pesawat uap dan bejana tekan;
d. pelaksanaan penyiapan bahan bimbingan teknis di bidang pengawasan norma pesawat uap dan bejana tekan; dan
e. penyiapan bahan evaluasi pelaksanaan kegiatan di bidang pengawasan norma pesawat uap dan bejana tekan.
Pasal 162
Uraian tugas Seksi Pengawasan Norma Pesawat Uap dan Bejana Tekan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 160 dan Pasal 161, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan rumusan kebijakan di bidang pengawasan norma pesawat uap dan bejana tekan;
b. menyiapkan bahan pelaksanaan kegiatan di bidang pengawasan norma pesawat uap dan bejana tekan;
c. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang pengawasan norma pesawat uap dan bejana tekan;
d. menyiapkan bahan penyusunan pembinaan, pengendalian, evaluasi dan koordinasi fungsional di bidang pengawasan norma pesawat uap dan bejana tekan;
e. menyiapkan bahan pemberian pengesahan peralatan di bidang pengawasan norma pesawat uap dan bejana tekan;
f. menyiapkan bahan penunjukan atau lisensi kompetensi bagi ahli, teknisi atau petugas atau operator di bidang pengawasan norma pesawat uap dan bejana tekan;
g. menyiapkan bahan penunjukkan jasa teknik fabrikasi di bidang pengawasan norma pesawat uap dan bejana tekan;
h. menyiapkan bahan penyelesaian permasalahan pengawasan norma pesawat uap dan bejana tekan;
i. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang pengawasan norma pesawat uap dan bejana tekan; dan
j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 163
Subdirektorat Pengawasan Norma Konstruksi Bangunan, Listrik dan Penanggulangan Kebakaran mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengawasan norma konstruksi bangunan serta norma listrik dan penanggulangan kebakaran.
294
Pasal 164
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Pasal 163, Subdirektorat Pengawasan Norma Konstruksi Bangunan, Listrik dan Penanggulangan Kebakaran menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang pengawasan norma konstruksi bangunan serta norma listrik dan penanggulangan kebakaran;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang pengawasan norma konstruksi bangunan serta norma listrik dan penanggulangan kebakaran;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pengawasan norma konstruksi bangunan serta norma listrik dan penanggulangan kebakaran; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengawasan norma konstruksi bangunan serta norma listrik dan penanggulangan kebakaran.
Pasal 165
Uraian tugas Subdirektorat Pengawasan Norma Konstruksi Bangunan, Listrik dan Penanggulangan Kebakaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 163 dan Pasal 164, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun rencana, program dan anggaran Subdirektorat; b. mengendalikan pelaksanaan program dan anggaran Subdirektorat; c. menyusun konsep perumusan kebijakan di bidang pengawasan norma
konstruksi bangunan serta norma listrik dan penanggulangan kebakaran; d. menyusun konsep pelaksanaan kebijakan di bidang pengawasan norma
konstruksi bangunan serta norma listrik dan penanggulangan kebakaran; e. menyusun konsep norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang
pengawasan norma konstruksi bangunan serta norma listrik dan penanggulangan kebakaran;
f. menyusun konsep bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang pengawasan norma konstruksi bangunan serta norma listrik dan penanggulangan kebakaran;
g. menyusun konsep pelaksanaan pembinaan, pengendalian, evaluasi, dan koordinasi di bidang pengawasan norma konstruksi bangunan serta norma listrik dan penanggulangan kebakaran;
h. menyusun konsep pengesahan obyek pengawasan dan penunjukan perusahaan jasa teknik pabrikasi di bidang pengawasan norma konstruksi bangunan serta norma listrik dan penanggulangan kebakaran;
i. menyiapkan penunjukan atau lisensi kompetensi teknik bagi ahli, teknisi atau petugas atau operator di bidang pengawasan norma konstruksi bangunan serta norma listrik dan penanggulangan kebakaran;
j. menyusun konsep penyelesaian permasalahan di bidang pengawasan norma konstruksi bangunan serta norma listrik dan penanggulangan kebakaran;
k. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, dan Tahunan Subdirektorat; l. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Subdirektorat;
dan m. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 166
Subdirektorat Pengawasan Norma Konstruksi Bangunan, Listrik dan Penanggulangan Kebakaran terdiri atas:
a. Seksi Pengawasan Norma Konstruksi Bangunan; dan b. Seksi Pengawasan Norma Listrik dan Penanggulangan Kebakaran.
295
Pasal 167
Seksi Pengawasan Norma Konstruksi Bangunan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengawasan norma konstruksi bangunan.
Pasal 168
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 167, Seksi Pengawasan Norma Konstruksi Bangunan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang pengawasan norma konstruksi bangunan;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang pengawasan norma konstruksi bangunan;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang pengawasan norma konstruksi bangunan; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengawasan norma konstruksi bangunan.
Pasal 169
Uraian tugas Seksi Pengawasan Norma Konstruksi Bangunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 167 dan Pasal 168, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang pengawasan norma konstruksi bangunan;
b. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan, program dan strategi di bidang pengawasan norma konstruksi bangunan;
c. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang pengawasan norma konstruksi bangunan;
d. menyiapkan bahan pelaksanaan pembinaan, pengendalian, evaluasi, dan koordinasi di bidang pengawasan norma konstruksi bangunan;
e. menyiapkan bahan pengesahan obyek pengawasan dan penunjukan perusahaan jasa teknik di bidang pengawasan norma konstruksi bangunan;
f. menyiapkan bahan penunjukan atau lisensi kompetensi teknik bagi ahli, teknisi atau petugas atau operator di bidang pengawasan norma konstruksi bangunan;
g. menyiapkan bahan penyelesaian permasalahan di bidang pengawasan norma konstruksi bangunan; dan
h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 170
Seksi Pengawasan Norma Listrik dan Penanggulangan Kebakaran mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengawasan norma listrik dan penanggulangan kebakaran.
Pasal 171
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 170, Seksi Pengawasan Norma Listrik dan Penanggulangan Kebakaran menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang pengawasan norma norma listrik dan penanggulangan kebakaran;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang pengawasan norma listrik dan penanggulangan kebakaran;
296
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang pengawasan norma listrik dan penanggulangan kebakaran;
d. penyiapan bahan penunjukan atau lisensi kompetensi teknis bagi ahli, teknisi atau petugas di bidang pengawasan norma listrik dan penanggulangan kebakaran; dan
e. penyiapan bahan penyelesaian pemasalahan pengawasan norma keselamatan dan kesehatan kerja di bidang pengawasan norma listrik dan penanggulangan kebakaran.
Pasal 172
Uraian tugas Seksi Pengawasan Norma Listrik dan Penanggulangan Kebakaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 170 dan Pasal 171, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang pengawasan norma listrik dan penanggulangan kebakaran;
b. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang pengawasan norma listrik dan penanggulangan kebakaran;
c. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang pengawasan norma listrik dan penanggulangan kebakaran;
d. menyiapkan bahan penunjukan atau lisensi kompetensi teknis bagi ahli, teknisi atau petugas di bidang pengawasan norma listrik dan penanggulangan kebakaran;
e. menyiapkan bahan pelaksanaan pembinaan, pengendalian, evaluasi, dan koordinasi di bidang pengawasan norma listrik dan penanggulangan kebakaran;
f. menyiapkan bahan pengesahan obyek pengawasan dan penunjukan perusahaan jasa teknik di bidang pengawasan norma listrik dan penanggulangan kebakaran;
g. menyiapkan bahan penunjukan atau lisensi kompetensi teknik bagi ahli, teknisi atau petugas atau operator di bidang pengawasan norma listrik dan penanggulangan kebakaran;
h. menyiapkan bahan penyelesaian permasalahan di bidang pengawasan norma listrik dan penanggulangan kebakaran;
i. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang pengawasan norma listrik dan penanggulangan kebakaran; dan
j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 173
Subdirektorat Pengawasan Norma Kesehatan Kerja mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengawasan norma pelayanan kesehatan kerja, dan pemeliharaan kesehatan tenaga kerja.
Pasal 174
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Pasal 173, Subdirektorat Pengawasan Norma Kesehatan Kerja menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang pengawasan norma pelayanan kesehatan kerja dan pemeliharaan kesehatan tenaga kerja;
297
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang pengawasan norma
pelayanan kesehatan kerja dan pemeliharaan kesehatan tenaga kerja; c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
pengawasan norma pelayanan kesehatan kerja dan pemeliharaan kesehatan tenaga kerja; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengawasan norma pelayanan kesehatan kerja dan pemeliharaan kesehatan tenaga kerja.
Pasal 175
Uraian tugas Subdirektorat Pengawasan Norma Kesehatan Kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 173 dan Pasal 174, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun rencana, program dan anggaran Subdirektorat; b. mengendalikan pelaksanaan program dan anggaran Subdirektorat; c. menyusun konsep perumusan kebijakan di bidang pengawasan norma
pelayanan kesehatan kerja dan pemeliharaan kesehatan tenaga kerja; d. menyusun konsep pelaksanaan kebijakan di bidang pengawasan norma
pelayanan kesehatan kerja dan pemeliharaan kesehatan tenaga kerja; e. menyusun konsep norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang pengawasan
norma pelayanan kesehatan kerja dan pemeliharaan kesehatan tenaga kerja; f. menyusun konsep bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang pengawasan
norma pelayanan kesehatan kerja dan pemeliharaan kesehatan tenaga kerja; g. menyusun konsep pelaksanaan pembinaan, pengendalian, evaluasi,
koordinasi di bidang pengawasan norma pelayanan kesehatan kerja dan pemeliharaan kesehatan tenaga kerja;
h. menyusun konsep pengesahan, penunjukan dan lisensi di bidang pengawasan norma pelayanan kesehatan kerja dan pemeliharaan kesehatan tenaga kerja;
i. menyusun konsep penyelesaian masalah pengawasan norma pemeliharaan kesehatan tenaga kerja;
j. mendata, melaporkan dan mengevaluasi data pemeriksaan kesehatan tenaga kerja, PJK3 bidang kesehatan kerja, P3K di tempat kerja;
k. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, dan Tahunan Subdirektorat; l. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Subdirektorat;
dan m. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 176
Subdirektorat Pengawasan Norma Kesehatan Kerja terdiri atas:
a. Seksi Pengawasan Norma Pelayanan Kesehatan Kerja; dan b. Seksi Pengawasan Norma Pemeliharaan Kesehatan Tenaga Kerja.
Pasal 177
Seksi Pengawasan Norma Pelayanan Kesehatan Kerja mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengawasan norma pelayanan kesehatan kerja.
Pasal 178
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 177, Seksi Pengawasan Norma Pelayanan Kesehatan Kerja menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang pengawasan norma pelayanan kesehatan kerja;
298
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang pengawasan norma pelayanan kesehatan kerja;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang pengawasan norma pelayanan kesehatan kerja;
d. pelaksanaan penyiapan bahan bimbingan teknis di bidang pengawasan norma pelayanan kesehatan kerja;dan
e. penyiapan bahan evaluasi pelaksanaan kegiatan di bidang pengawasan norma pelayanan kesehatan kerja.
Pasal 179
Uraian tugas Seksi Pengawasan Norma Pelayanan Kesehatan Kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 177 dan Pasal 178, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang pengawasan norma pelayanan kesehatan kerja;
b. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang pengawasan norma pelayanan kesehatan kerja;
c. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang pengawasan norma pelayanan kesehatan kerja;
d. menyiapkan bahan pelaksanaan pembinaan, pengendalian, evaluasi, dan koordinasi di bidang pengawasan norma pelayanan kesehatan kerja;
e. menyiapkan bahan pengesahan, penunjukan dan lisensi di bidang pengawasan norma pelayanan kesehatan kerja;
f. menyiapkan bahan penyelesaian masalah di bidang pengawasan norma pelayanan kesehatan kerja;
g. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang pengawasan norma pelayanan kesehatan kerja;
h. mendata, melaporkan dan mengevaluasi data pelayanan kesehatan kerja, dokter pemeriksa kesehatan tenaga kerja, dokter perusahaan, paramedis perusahaan dan penyakit akibat kerja;
i. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang pengawasan norma pelayanan kesehatan kerja; dan
j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 180
Seksi Pengawasan Norma Pemeliharaan Kesehatan Tenaga Kerja mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengawasan norma pemeliharaan kesehatan tenaga kerja.
Pasal 181
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 180, Seksi Pengawasan Norma Pemeliharaan Kesehatan Tenaga Kerja menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang pengawasan norma pemeliharaan kesehatan tenaga kerja;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang pengawasan norma pemeliharaan kesehatan tenaga kerja;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang pengawasan norma pemeliharaan kesehatan tenaga kerja;
d. pelaksanaan penyiapan bahan bimbingan teknis di bidang pengawasan norma pemeliharaan kesehatan tenaga kerja; dan
e. penyiapan bahan evaluasi pelaksanaan kegiatan di bidang pengawasan norma pemeliharaan kesehatan tenaga kerja.
299
Pasal 182
Uraian tugas Seksi Pengawasan Norma Pemeliharaan Kesehatan Tenaga Kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 180 dan Pasal 181, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang pengawasan norma pelayanan kesehatan kerja;
b. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang pengawasan norma pelayanan kesehatan kerja;
c. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang pengawasan norma pelayanan kesehatan kerja;
d. menyiapkan bahan pelaksanaan pembinaan, pengendalian, evaluasi, dan koordinasi di bidang pengawasan norma pelayanan kesehatan kerja;
e. menyiapkan bahan pengesahan, penunjukan dan lisensi di bidang pengawasan norma pelayanan kesehatan kerja;
f. menyiapkan bahan penyelesaian masalah di bidang pengawasan norma pelayanan kesehatan kerja;
g. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang pengawasan norma pelayanan kesehatan kerja;
h. mendata, melaporkan dan mengevaluasi data pelayanan kesehatan kerja, dokter pemeriksa kesehatan tenaga kerja, dokter perusahaan, paramedis perusahaan dan penyakit akibat kerja;
i. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang pengawasan norma pelayanan kesehatan kerja; dan
j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 183
Subdirektorat Pengawasan Norma Lingkungan Kerja dan Bahan Berbahaya mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengawasan norma lingkungan kerja, dan norma bahan berbahaya.
Pasal 184
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 183, Subdirektorat Pengawasan Norma Lingkungan Kerja dan Bahan Berbahaya menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang pengawasan norma lingkungan kerja dan norma bahan berbahaya;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang pengawasan norma lingkungan kerja dan norma bahan berbahaya;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pengawasan norma lingkungan kerja dan norma bahan berbahaya; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengawasan norma lingkungan kerja dan norma bahan berbahaya.
Pasal 185
Uraian tugas Subdirektorat Pengawasan Norma Lingkungan Kerja dan Bahan Berbahaya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 183 dan Pasal 184, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun rencana, program dan anggaran Subdirektorat;
300
b. mengendalikan pelaksanaan program dan anggaran Subdirektorat; c. menyusun konsep perumusan kebijakan di bidang pengawasan norma
lingkungan kerja dan norma bahan berbahaya; d. menyusun konsep pelaksanaan kebijakan di bidang pengawasan norma
lingkungan kerja dan norma bahan berbahaya; e. menyusun konsep norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang
pengawasan norma lingkungan kerja dan norma bahan berbahaya; f. menyusun konsep bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang pengawasan
norma lingkungan kerja dan norma bahan berbahaya; g. menyusun konsep pelaksanaan pembinaan, pengendalian, evaluasi, dan
koordinasi di bidang pengawasan norma lingkungan kerja dan norma bahan berbahaya;
h. menyusun konsep pengesahan obyek pengawasan dan penunjukan perusahaan jasa teknik pabrikasi di bidang pengawasan norma lingkungan kerja dan norma bahan berbahaya;
i. menyiapkan penunjukan atau lisensi kompetensi teknik bagi ahli, teknisi atau petugas atau operator di bidang pengawasan norma lingkungan kerja dan norma bahan berbahaya;
j. menyusun konsep penyelesaian permasalahan di bidang pengawasan norma lingkungan kerja dan norma bahan berbahaya;
k. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, dan Tahunan Subdirektorat; l. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Subdirektorat;
dan m. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 186
Subdirektorat Pengawasan Norma Lingkungan Kerja dan Bahan Berbahaya terdiri atas:
a. Seksi Pengawasan Norma Lingkungan Kerja; dan b. Seksi Pengawasan Norma Bahan Berbahaya.
Pasal 187
Seksi Pengawasan Norma Lingkungan Kerja mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengawasan norma lingkungan kerja.
Pasal 188
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 187, Seksi Pengawasan Norma Lingkungan Kerja menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang pengawasan norma lingkungan kerja;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang pengawasan norma lingkungan kerja;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang pengawasan norma lingkungan kerja; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengawasan norma lingkungan kerja.
301
Pasal 189
Uraian tugas Seksi Pengawasan Norma Lingkungan Kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 187 dan Pasal 188, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang pengawasan norma lingkungan kerja;
b. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang pengawasan norma lingkungan kerja;
c. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang pengawasan norma lingkungan kerja;
d. menyiapkan bahan penunjukan atau lisensi kompetensi teknis bagi ahli, teknisi atau petugas di bidang pengawasan norma lingkungan kerja;
e. menyiapkan bahan pelaksanaan pembinaan, pengendalian, evaluasi, dan koordinasi di bidang pengawasan norma lingkungan kerja;
f. menyiapkan bahan pengesahan obyek pengawasan dan penunjukan perusahaan jasa teknik di bidang pengawasan norma lingkungan kerja;
g. menyiapkan bahan penunjukan atau lisensi kompetensi teknik bagi ahli, teknisi atau petugas atau operator di bidang pengawasan norma lingkungan kerja;
h. menyiapkan bahan penyelesaian permasalahan di bidang pengawasan norma lingkungan kerja;
i. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang pengawasan norma lingkungan kerja; dan
j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 190
Seksi Pengawasan Norma Bahan Berbahaya mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengawasan norma bahan berbahaya.
Pasal 191
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 190, Seksi Pengawasan Norma Bahan Berbahaya menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang pengawasan norma bahan berbahaya;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang pengawasan norma bahan berbahaya;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pengawasan norma bahan berbahaya; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengawasan norma bahan berbahaya.
Pasal 192
Uraian tugas Seksi Pengawasan Norma Bahan Berbahaya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 190 dan Pasal 191, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang pengawasan norma bahan berbaya;
b. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang pengawasan norma bahan berbaya;
302
c. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
pengawasan norma bahan berbaya; d. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang pengawasan
norma bahan berbahaya; e. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang pengawasan norma
bahan berbaya; dan f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 193
Subdirektorat Pengawasan Norma Kelembagaan, Keahlian dan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengawasan norma kelembagaan dan keahlian K3 serta norma SMK3.
Pasal 194
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 193, Subdirektorat Pengawasan Norma Kelembagaan, Keahlian dan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang pengawasan norma kelembagaan dan keahlian K3 serta norma SMK3;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang pengawasan norma kelembagaan dan keahlian K3 serta norma SMK3;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pengawasan norma kelembagaan dan keahlian K3 serta norma SMK3; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengawasan norma kelembagaan dan keahlian K3 serta norma SMK3.
Pasal 195
Uraian tugas Subdirektorat Pengawasan Norma Lingkungan Kerja dan Bahan Berbahaya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 193 dan Pasal 194, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun rencana, program dan anggaran Subdirektorat; b. mengendalikan pelaksanaan program dan anggaran Subdirektorat; c. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang pengawasan norma
kelembagaan dan keahlian K3 serta norma SMK3; d. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang pengawasan norma
kelembagaan dan keahlian K3 serta norma SMK3; e. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di
bidang pengawasan norma kelembagaan dan keahlian K3 serta norma SMK3; f. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang pengawasan
norma kelembagaan dan keahlian K3 serta norma SMK3; g. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang pengawasan norma
kelembagaan dan keahlian K3 serta norma SMK3; h. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, dan Tahunan Subdirektorat; i. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Subdirektorat;
dan j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
303
Pasal 196
Subdirektorat Pengawasan Norma Kelembagaan, Keahlian dan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) terdiri atas:
a. Seksi Pengawasan Norma Kelembagaan dan Keahlian K3; dan b. Seksi Pengawasan Norma Sistem Manajemen K3.
Pasal 197
Seksi Pengawasan Norma Kelembagaan dan Keahlian K3 mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengawasan norma kelembagaan dan keahlian K3.
Pasal 198
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 197, Seksi Pengawasan Norma Kelembagaan dan Keahlian K3 menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang pengawasan norma kelembagaan dan keahlian K3;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang pengawasan norma kelembagaan dan keahlian K3;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pengawasan norma kelembagaan dan keahlian K3; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengawasan norma kelembagaan dan keahlian K3.
Pasal 199
Uraian tugas Seksi Pengawasan Norma Kelembagaan Dan Keahlian K3 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 197 dan Pasal 198, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang pengawasan norma kelembagaan dan keahlian K3;
b. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang pengawasan norma kelembagaan dan keahlian K3;
c. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pengawasan norma kelembagaan dan keahlian K3;
d. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang pengawasan norma kelembagaan dan keahlian K3;
e. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang pengawasan norma kelembagaan dan keahlian K3; dan
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 200
Seksi Pengawasan Norma Sistem Manajemen K3 mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengawasan norma sistem manajemen K3.
304
Pasal 201
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 200, Seksi Pengawasan Norma Sistem Manajemen K3 menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang pengawasan norma sistem manajemen K3;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang pengawasan norma sistem manajemen K3;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pengawasan norma sistem manajemen K3; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengawasan norma sistem manajemen K3.
Pasal 202
Uraian tugas Seksi Pengawasan Norma Sistem Manajemen K3 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 200 dan Pasal 201, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang pengawasan norma sistem manajemen K3;
b. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang pengawasan norma sistem manajemen K3;
c. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pengawasan norma sistem manajemen K3;
d. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang pengawasan norma sistem manajemen K3;
e. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang pengawasan norma sistem manajemen K3; dan
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 203
Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana program dan anggaran, urusan kepegawaian, keuangan, ketatausahaan, dan rumah tangga Direktorat.
Pasal 204
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 203, Subbagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan penyusunan rencana program dan anggaran Direktorat; b. pengurusan administrasi kepegawaian Direktorat; c. penyiapan administrasi keuangan Direktorat; d. penyiapan dan pelaksanaan ketatausahaan Direktorat; dan e. pelaksanaan urusan rumah tangga Direktorat.
Pasal 205
Uraian tugas Subbagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 203 dan Pasal 204, antara lain sebagai berikut:
a. mengkoordinasikan penyusunan bahan Renstra Direktorat; b. mengkoordinasikan penyusunan bahan Renja K/L Direktorat; c. mengkoordinasikan penyusunan bahan Program dan Anggaran (RKA-KL)
Direktorat; d. mengkoordinasikan penyusunan bahan RKT Direktorat;
305
e. mengkoordinasikan penyusunan bahan Penetapan Kinerja Direktorat; f. mengkoordinasikan penyusunan bahan Program Kerja dan Renlakgiat Direktorat; g. melaksanakan administrasi kepegawaian Direktorat; h. melaksanakan administrasi keuangan Direktorat; i. melaksanakan administrasi persuratan dan kearsipan Direktorat; j. melaksanakan penatausahaan barang milik/kekayaan negara (BMN) Direktorat; k. melaksanakan tata usaha dan rumah tangga Direktorat; l. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, Semester dan Tahunan Direktorat; m. mengkoordinasikan dan melaksanakan penyusunan LAKIP Direktorat; dan n. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Bagian Kelima
Direktorat Bina Penegakan Hukum
Pasal 206
Direktorat Bina Penegakan Hukum mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, standardisasi serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pemeriksaan norma ketenagakerjaan, penyidikan norma ketenagakerjaan, pengembangan penyidik pegawai negeri sipil (PPNS), dan kerjasama penegakan hukum.
Pasal 207
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 206, Direktorat Bina Penegakan Hukum menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang pemeriksaan norma ketenagakerjaan, penyidikan norma ketenagakerjaan, pengembangan penyidik pegawai negeri sipil (PPNS), dan kerjasama penegakan hukum;
b. penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang pemeriksaan norma ketenagakerjaan, penyidikan norma ketenagakerjaan, pengembangan penyidik pegawai negeri sipil (PPNS), dan kerjasama penegakan hukum;
c. penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pemeriksaan norma ketenagakerjaan, penyidikan norma ketenagakerjaan, pengembangan penyidik pegawai negeri sipil (PPNS), dan kerjasama penegakan hukum;
d. penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pemeriksaan norma ketenagakerjaan, penyidikan norma ketenagakerjaan, pengembangan penyidik pegawai negeri sipil (PPNS), dan kerjasama penegakan hukum; dan
e. pelaksanaan tata usaha dan rumah tangga Direktorat.
Pasal 208
Uraian tugas Direktorat Bina Penegakan Hukum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 206 dan Pasal 207, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun Rencana Strategis Direktorat; b. menyusun Penetapan Kinerja Direktorat; c. mengkoordinasikan penyusunan program dan anggaran Direktorat; d. mengendalikan pelaksanaan program dan anggaran Direktorat; e. menyiapkan perumusan kebijakan di bidang pemeriksaan norma
ketenagakerjaan, penyidikan norma ketenagakerjaan, pengembangan penyidik pegawai negeri sipil (PPNS), dan kerjasama penegakan hukum;
306
f. menyiapkan pelaksanaan kebijakan di bidang pemeriksaan norma ketenagakerjaan, penyidikan norma ketenagakerjaan, pengembangan penyidik pegawai negeri sipil (PPNS), dan kerjasama penegakan hukum;
g. mengarahkan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pemeriksaan norma ketenagakerjaan, penyidikan norma ketenagakerjaan, pengembangan penyidik pegawai negeri sipil (PPNS), dan kerjasama penegakan hukum;
h. mengkoordinasikan pelaksanaan bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang pemeriksaan norma ketenagakerjaan, penyidikan norma ketenagakerjaan, pengembangan penyidik pegawai negeri sipil (PPNS), dan kerjasama penegakan hukum;
i. mengkoordinasikan kegiatan pemantauan dan evaluasi di bidang pemeriksaan norma ketenagakerjaan, penyidikan norma ketenagakerjaan, pengembangan penyidik pegawai negeri sipil (PPNS), dan kerjasama penegakan hukum;
j. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan dan Tahunan Direktorat; k. menyusun LAKIP Direktorat; l. melaksanakan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat; dan m. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 209
Direktorat Bina Penegakan Hukum terdiri atas:
a. Subdirektorat Pemeriksaan Norma Ketenagakerjaan; b. Subdirektorat Penyidikan Norma Ketenagakerjaan; c. Subdirektorat Pengembangan Pengawas Ketenagakerjaan Penyidik Pegawai
Negeri Sipil; d. Subdirektorat Kerjasama Penegakan Hukum; dan e. Subbagian Tata Usaha.
Pasal 210
Subdirektorat Pemeriksaan Norma Ketenagakerjaan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang teknis pemeriksaan ketenagakerjaan, dan penindakan norma ketenagakerjaan.
Pasal 211
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 210, Subdirektorat Pemeriksaan Norma Ketenagakerjaan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang teknis pemeriksaan ketenagakerjaan dan penindakan norma ketenagakerjaan;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang teknis pemeriksaan ketenagakerjaan dan penindakan norma ketenagakerjaan;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang teknis pemeriksaan ketenagakerjaan dan penindakan norma ketenagakerjaan; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang teknis pemeriksaan ketenagakerjaan dan penindakan norma ketenagakerjaan.
Pasal 212
Uraian tugas Subdirektorat Pemeriksaan Norma Ketenagakerjaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 210 dan Pasal 211, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun rencana, program dan anggaran Subdirektorat; b. mengendalikan pelaksanaan program dan anggaran Subdirektorat;
307
c. menyusun konsep perumusan kebijakan di bidang teknis pemeriksaan norma ketenagakerjaan dan penindakan norma ketenagakerjaan;
d. menyusun konsep pelaksanaan kebijakan di bidang teknis pemeriksaan norma ketenagakerjaan dan penindakan norma ketenagakerjaan;
e. menyusun konsep norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang teknis pemeriksaan norma ketenagakerjaan dan penindakan norma ketenagakerjaan;
f. menyusun konsep bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang teknis pemeriksaan norma ketenagakerjaan dan penindakan norma ketenagakerjaan;
g. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, dan Tahunan Subdirektorat; h. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Subdirektorat;
dan i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 213
Subdirektorat Pemeriksaan Norma Ketenagakerjaan terdiri atas:
a. Seksi Teknis Pemeriksaan Norma Ketenagakerjaan; dan b. Seksi Penindakan Norma Ketenagakerjaan.
Pasal 214
Seksi Teknis Pemeriksaan Norma Ketenagakerjaan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang teknis pemeriksaan norma ketenagakerjaan.
Pasal 215
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 214, Seksi Teknis Pemeriksaan Norma Ketenagakerjaan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang teknis pemeriksaan norma ketenagakerjaan;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang teknis pemeriksaan norma ketenagakerjaan;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang teknis pemeriksaan norma ketenagakerjaan; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang teknis pemeriksaan norma ketenagakerjaan.
Pasal 216
Uraian tugas Seksi Teknis Pemeriksaan Norma Ketenagakerjaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 214 dan Pasal 215, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang teknis pemeriksaan ketenagakerjaan;
b. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang teknis pemeriksaan ketenagakerjaan;
c. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang teknis pemeriksaan ketenagakerjaan;
d. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang teknis pemeriksaan ketenagakerjaan;
e. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang teknis pemeriksaan ketenagakerjaan; dan
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
308
Pasal 217
Seksi Penindakan Norma Ketenagakerjaan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penindakan norma ketenagakerjaan.
Pasal 218
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 217, Seksi Penindakan Norma Ketenagakerjaan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang penindakan norma ketenagakerjaan;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang penindakan norma ketenagakerjaan;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang penindakan norma ketenagakerjaan; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penindakan norma ketenagakerjaan.
Pasal 219
Uraian tugas Seksi Penindakan Norma Ketenagakerjaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 217 dan Pasal 218, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang penindakan norma ketenagakerjaan;
b. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang penindakan norma ketenagakerjaan;
c. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang penindakan norma ketenagakerjaan;
d. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang penindakan norma ketenagakerjaan;
e. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang penindakan norma ketenagakerjaan; dan
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 220
Subdirektorat Penyidikan Norma Ketenagakerjaan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang teknis penyidikan, dan administrasi penyidikan norma ketenagakerjaan.
Pasal 221
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 220, Subdirektorat Penyidikan Norma Ketenagakerjaan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang teknis penyidikan dan administrasi penyidikan norma ketenagakerjaan;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang teknis penyidikan dan administrasi penyidikan norma ketenagakerjaan;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang teknis penyidikan dan administrasi penyidikan norma ketenagakerjaan; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang teknis penyidikan dan administrasi penyidikan norma ketenagakerjaan.
309
Pasal 222
Uraian tugas Subdirektorat Penyidikan Norma Ketenagakerjaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 220 dan Pasal 221, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun rencana, program dan anggaran Subdirektorat; b. mengendalikan pelaksanaan program dan anggaran Subdirektorat; c. menyusun konsep perumusan kebijakan di bidang teknis penyidikan dan
administrasi penyidikan norma ketenagakerjaan; d. menyusun konsep pelaksanaan kebijakan di bidang teknis penyidikan dan
administrasi penyidikan norma ketenagakerjaan; e. menyusun konsep norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang teknis
penyidikan dan administrasi penyidikan norma ketenagakerjaan; f. menyusun konsep bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang teknis penyidikan
dan administrasi penyidikan norma ketenagakerjaan; g. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, dan Tahunan Subdirektorat; h. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Subdirektorat;
dan i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 223
Subdirektorat Penyidikan Norma Ketenagakerjaan terdiri atas:
a. Seksi Teknis Penyidikan Norma Ketenagakerjaan; dan b. Seksi Administrasi Penyidikan Norma Ketenagakerjaan.
Pasal 224
Seksi Teknis Penyidikan Norma Ketenagakerjaan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang teknis penyidikan norma ketenagakerjaan.
Pasal 225
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 224, Seksi Teknis Penyidikan Norma Ketenagakerjaan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang teknis penyidikan norma ketenagakerjaan;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang teknis penyidikan norma ketenagakerjaan;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang teknis penyidikan norma ketenagakerjaan; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang teknis penyidikan norma ketenagakerjaan.
Pasal 226
Uraian tugas Seksi Teknis Penyidikan Norma Ketenagakerjaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 224 dan Pasal 225, antara lain sebagai berikut :
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang teknis penyidikan norma ketenagakerjaan;
b. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang teknis penyidikan norma ketenagakerjaan;
c. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang teknis penyidikan norma ketenagakerjaan;
310
d. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang teknis penyidikan
norma ketenagakerjaan; e. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang teknis penyidikan norma
ketenagakerjaan; dan f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 227
Seksi Administrasi Penyidikan Norma Ketenagakerjaan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang administrasi penyidikan norma ketenagakerjaan.
Pasal 228
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 227, Seksi Administrasi Penyidikan Norma Ketenagakerjaan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang administrasi penyidikan norma ketenagakerjaan;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang administrasi penyidikan norma ketenagakerjaan;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang administrasi penyidikan norma ketenagakerjaan; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang administrasi penyidikan norma ketenagakerjaan.
Pasal 229
Uraian tugas Seksi Administrasi Penyidikan Norma Ketenagakerjaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 227 dan Pasal 228, antara lain sebagai berikut :
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang administrasi penyidikan norma ketenagakerjaan;
b. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang administrasi penyidikan norma ketenagakerjaan;
c. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang administrasi penyidikan norma ketenagakerjaan;
d. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang administrasi penyidikan norma ketenagakerjaan;
e. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang administrasi penyidikan norma ketenagakerjaan; dan
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 230
Subdirektorat Pengembangan Pengawas Ketenagakerjaan Penyidik Pegawai Negeri Sipil mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pemberdayaan serta sarana dan prasarana pengawas dan penyidik pegawai negeri sipil (PPNS).
Pasal 231
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 230, Subdirektorat Pengembangan Penyidik Pegawai Negeri Sipil menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang pemberdayaan serta sarana dan prasarana PPNS;
311
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang pemberdayaan serta sarana dan prasarana PPNS;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pemberdayaan serta sarana dan prasarana PPNS; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pemberdayaan serta sarana dan prasarana PPNS.
Pasal 232
Uraian tugas Subdirektorat Pengembangan Penyidik Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud dalam Pasal 230 dan Pasal 231, antara lain sebagai berikut :
a. menyusun rencana, program dan anggaran Subdirektorat; b. mengendalikan pelaksanaan program dan anggaran Subdirektorat; c. menyusun konsep perumusan kebijakan di bidang pemberdayaan serta sarana
dan prasarana PPNS; d. menyusun konsep pelaksanaan kebijakan di bidang pemberdayaan serta sarana
dan prasarana PPNS; e. menyusun konsep norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
pemberdayaan serta sarana dan prasarana PPNS; f. menyusun konsep bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang pemberdayaan
serta sarana dan prasarana PPNS; g. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, dan Tahunan Subdirektorat; h. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Subdirektorat;
dan i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 233
Subdirektorat Pengembangan Penyidik Pegawai Negeri Sipil terdiri atas:
a. Seksi Pemberdayaan PPNS; dan b. Seksi Sarana dan Prasarana PPNS.
Pasal 234
Seksi Pemberdayaan PPNS mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pemberdayaan PPNS.
Pasal 235
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 234, Seksi Pemberdayaan PPNS menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang pemberdayaan PPNS; b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang pemberdayaan PPNS; c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
pemberdayaan PPNS; dan d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pemberdayaan PPNS.
Pasal 236
Uraian tugas Seksi Pemberdayaan PPNS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 234 dan Pasal 235, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang pemberdayaan PPNS; b. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang pemberdayaan PPNS;
312
c. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
pemberdayaan PPNS; d. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pemberdayaan
PPNS; e. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang pemberdayaan PPNS;
dan f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 237
Seksi Sarana dan Prasarana PPNS mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang sarana dan prasarana PPNS.
Pasal 238
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 237, Seksi Sarana dan Prasarana PPNS menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang sarana dan prasarana PPNS; b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang sarana dan prasarana PPNS; c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
sarana dan prasarana PPNS; dan d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang sarana dan prasarana
PPNS.
Pasal 239
Uraian tugas Seksi Sarana dan Prasarana PPNS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 237 dan Pasal 238, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang sarana dan prasarana PPNS; b. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang sarana dan prasarana
PPNS; c. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
sarana dan prasarana PPNS; d. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang sarana dan
prasarana PPNS; e. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang sarana dan prasarana
PPNS; dan f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 240
Subdirektorat Kerjasama Penegakan Hukum mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang kerjasama lembaga penegakan hukum serta kerjasama pemeriksaan dan penyidikan.
Pasal 241
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 240, Subdirektorat Kerjasama Penegakan Hukum menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang kerjasama lembaga penegakan
hukum serta kerjasama pemeriksaan dan penyidikan; b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang kerjasama lembaga
penegakan hukum serta kerjasama pemeriksaan dan penyidikan;
313
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang kerjasama lembaga penegakan hukum serta kerjasama pemeriksaan dan penyidikan; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang kerjasama lembaga penegakan hukum serta kerjasama pemeriksaan dan penyidikan.
Pasal 242
Uraian tugas Subdirektorat Kerjasama Penegakan Hukum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 240 dan Pasal 241, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun rencana, program dan anggaran Subdirektorat; b. mengendalikan pelaksanaan program dan anggaran Subdirektorat; c. menyusun konsep perumusan kebijakan di bidang kerjasama lembaga
penegakan hukum serta kerjasama pemeriksaan dan penyidikan; d. menyusun konsep pelaksanaan kebijakan di bidang kerjasama lembaga
penegakan hukum serta kerjasama pemeriksaan dan penyidikan; e. menyusun konsep norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang kerjasama
lembaga penegakan hukum serta kerjasama pemeriksaan dan penyidikan; f. menyusun konsep bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang kerjasama lembaga
penegakan hukum serta kerjasama pemeriksaan dan penyidikan; g. melaksanakan pemantauan dan evaluasi di bidang kerjasama lembaga
penegakan hukum serta kerjasama pemeriksaan dan penyidikan; h. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, dan Tahunan Subdirektorat; i. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Subdirektorat;
dan j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 243
Subdirektorat Kerjasama Penegakan Hukum terdiri atas:
a. Seksi Kerjasama Lembaga Penegakan Hukum; dan b. Seksi Kerjasama Pemeriksaan dan Penyidikan.
Pasal 244
Seksi Kerjasama Lembaga Penegakan Hukum mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang kerjasama lembaga penegakan hukum.
Pasal 245
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 244, Seksi Kerjasama Lembaga Penegakan Hukum menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang kerjasama lembaga penegakan hukum;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang kerjasama lembaga penegakan hukum;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang kerjasama lembaga penegakan hukum; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang kerjasama lembaga penegakan hukum.
314
Pasal 246
Uraian tugas Seksi Kerjasama Lembaga Penegakan Hukum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 244 dan Pasal 245, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang kerjasama lembaga penegakan hukum;
b. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang kerjasama lembaga penegakan hukum;
c. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang kerjasama lembaga penegakan hukum;
d. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang kerjasama lembaga penegakan hukum;
e. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang kerjasama lembaga penegakan hukum; dan
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 247
Seksi Kerjasama Pemeriksaan dan Penyidikan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang kerjasama pemeriksaan dan penyidikan.
Pasal 248
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 247, Seksi Kerjasama Pemeriksaan dan Penyidikan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang kerjasama pemeriksaan dan penyidikan;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang kerjasama pemeriksaan dan penyidikan;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang kerjasama pemeriksaan dan penyidikan; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang kerjasama pemeriksaan dan penyidikan.
Pasal 249
Uraian tugas Seksi Kerjasama Pemeriksaan Dan Penyidikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 247 dan Pasal 248, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang kerjasama pemeriksaan dan penyidikan;
b. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang kerjasama pemeriksaan dan penyidikan;
c. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang kerjasama pemeriksaan dan penyidikan;
d. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang kerjasama pemeriksaan dan penyidikan;
e. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang kerjasama pemeriksaan dan penyidikan; dan
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 250
Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana program dan anggaran, urusan kepegawaian, keuangan, ketatausahaan, dan rumah tangga Direktorat.
315
Pasal 251
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 250, Subbagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan penyusunan rencana program dan anggaran Direktorat; b. pengurusan administrasi kepegawaian Direktorat; c. penyiapan administrasi keuangan Direktorat; d. penyiapan dan pelaksanaan ketatausahaan Direktorat; dan e. pelaksanaan urusan rumah tangga Direktorat.
Pasal 252
Uraian tugas Subbagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 250 dan Pasal 251, antara lain sebagai berikut:
a. mengkoordinasikan penyusunan bahan Renstra Direktorat; b. mengkoordinasikan penyusunan bahan Renja K/L Direktorat; c. mengkoordinasikan penyusunan bahan Program dan Anggaran (RKA-KL)
Direktorat; d. mengkoordinasikan penyusunan bahan RKT Direktorat; e. mengkoordinasikan penyusunan bahan Penetapan Kinerja Direktorat; f. mengkoordinasikan penyusunan bahan Program Kerja dan Renlakgiat Direktorat; g. melaksanakan administrasi kepegawaian Direktorat; h. melaksanakan administrasi keuangan Direktorat; i. melaksanakan administrasi persuratan dan kearsipan Direktorat; j. melaksanakan penatausahaan barang milik/kekayaan negara (BMN) Direktorat; k. melaksanakan tata usaha dan rumah tangga Direktorat; l. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, Semester dan Tahunan Direktorat; m. mengkoordinasikan dan melaksanakan penyusunan LAKIP Direktorat; dan n. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
BAB III
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 253
Lampiran Keputusan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 10 Oktober 2011
a.n. MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
SEKRETARIS JENDERAL,
DR. IR. MUCHTAR LUTHFIE, MMA NIP 19541204 198212 1 001
316
LAMPIRAN VI KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. NOMOR : KEP. 402/MEN-SJ/X/2011 TANGGAL : 10 Oktober 2011
TUGAS, FUNGSI, DAN URAIAN TUGAS UNIT KERJA DIREKTORAT JENDERAL
PEMBINAAN PEMBANGUNAN KAWASAN TRANSMIGRASI
BAB I
TUGAS, FUNGSI, DAN URAIAN TUGAS
Pasal 1
Direktorat Jenderal Pembinaan Pembangunan Kawasan Transmigrasi mempunyai tugas merumuskan dan melaksanakan standardisasi teknis di bidang pembinaan pembangunan kawasan transmigrasi.
Pasal 2
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Pasal 1, Direktorat Jenderal Pembinaan Pembangunan Kawasan Transmigrasi menyelenggarakan fungsi:
a. perumusan kebijakan di bidang pembinaan pembangunan kawasan transmigrasi meliputi perencanaan teknis, penyediaan tanah transmigrasi, pembangunan permukiman dan infrastruktur kawasan, penempatan, dan partisipasi masyarakat;
b. pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan pembangunan kawasan transmigrasi meliputi perencanaan teknis, penyediaan tanah transmigrasi, pembangunan permukiman dan infrastruktur kawasan, penempatan, dan partisipasi masyarakat;
c. penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang pembinaan pembangunan kawasan transmigrasi meliputi perencanaan teknis, penyediaan tanah transmigrasi, pembangunan permukiman dan infrastruktur kawasan, penempatan, dan partisipasi masyarakat;
d. pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pembinaan pembangunan kawasan transmigrasi meliputi perencanaan teknis, penyediaan tanah transmigrasi, pembangunan permukiman dan infrastruktur kawasan, penempatan, dan partisipasi masyarakat; dan
e. pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Pembinaan Pembangunan Kawasan Transmigrasi.
Pasal 3
Uraian tugas Direktorat Jenderal Pembinaan Pembangunan Kawasan Transmigrasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 dan 2, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan rencana pembangunan jangka panjang (RPJP) dan rencana pembangunan jangka menengah (RPJM) Direktorat Jenderal Pembinaan Pembangunan Kawasan Transmigrasi;
b. menyiapkan bahan rencana kerja pemerintah (RKP) di bidang pembinaan pembangunan kawasan transmigrasi;
c. menyusun Renstra Ditjen dan menyiapkan penyusunan Renstra Kementerian bidang pembinaan pembangunan kawasan transmigrasi;
d. menyusun Renja K/L Ditjen dan menyiapkan penyusunan Renja K/L Kementerian bidang pembinaan pembangunan kawasan transmigrasi;
e. menyusun RKA-KL Ditjen dan menyiapkan penyusunan RKA-KL Kementerian bidang pembinaan pembangunan kawasan transmigrasi;
317
f. menyusun RKT Ditjen dan menyiapkan RKT Kementerian bidang pembinaan pembangunan kawasan transmigrasi;
g. menyusun Penetapan Kinerja Ditjen; h. menyusun Program Kerja dan Renlakgiat Ditjen dan menyiapkan penyusunan
Program Kerja dan Renlakgiat Kementerian bidang pembinaan pembangunan kawasan transmigrasi;
i. membina pelaksanaan pembangunan kawasan transmigrasi; j. merumuskan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria pembangunan
kawasan transmigrasi; k. membina pelaksanaan kegiatan perencanaan teknis pembangunan kawasan
transmigrasi; l. membina pelaksanaan kegiatan penyediaan tanah transmigrasi; m. membina kegiatan pembangunan permukiman dan infrastruktur kawasan
transmigrasi; n. membina pelaksanaan kegiatan fasilitasi penempatan transmigrasi; o. membina pelaksanaan kegiatan partisipasi masyarakat; p. membina pelaksanaan kegiatan administrasi Ditjen; q. membina pelaksanaan kegiatan jabatan fungsional; r. melaksanakan evaluasi di bidang pembinaan pembangunan kawasan
transmigrasi; s. membina kerjasama dengan instansi terkait dalam rangka pelaksanaan tugas dan
fungsi Direktorat Jenderal; t. merumuskan konsep kerjasama di bidang pembinaan pembangunan kawasan
transmigrasi; u. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, Semester dan Tahunan Ditjen dan
menyiapkan bahan Laporan Bulanan, Triwulan, Semester dan Tahunan Kementerian di bidang pembinaan pembangunan kawasan transmigrasi;
v. menyusun LAKIP Ditjen dan menyiapkan bahan LAKIP Kementerian di bidang pembinaan pembangunan kawasan transmigrasi; dan
w. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Menteri.
BAB II
SUSUNAN ORGANISASI
Pasal 4
Direktorat Jenderal Pembinaan Pembangunan Kawasan Transmigrasi terdiri dari:
a. Sekretariat Direktorat Jenderal; b. Direktorat Perencanaan Teknis Pembangunan Kawasan Transmigrasi; c. Direktorat Penyediaan Tanah Transmigrasi; d. Direktorat Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Kawasan Transmigrasi; e. Direktorat Fasilitasi Penempatan Transmigrasi; dan f. Direktorat Partisipasi Masyarakat.
Bagian Kesatu
Sekretariat Direktorat Jenderal
Pasal 5
Sekretariat Direktorat Jenderal mempunyai tugas memberikan pelayanan teknis dan administratif kepada semua unsur satuan organisasi di lingkungan Sekretariat Direktorat Jenderal.
318
Pasal 6 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5, Sekretariat Direktorat Jenderal menyelenggarakan fungsi:
a. koordinasi dan pelaksanaan penyusunan rencana, program dan anggaran, penyajian data dan informasi serta evaluasi dan penyusunan laporan;
b. pelaksanaan urusan keuangan; c. penyiapan penyusunan peraturan perundang-undangan serta organisasi dan
tatalaksana; d. pelaksanaan urusan kepegawaian; dan e. pelaksanaan urusan tata usaha, rumah tangga, perlengkapan, arsip dan
dokumentasi Direktorat Jenderal.
Pasal 7
Uraian tugas Sekretariat Direktorat Jenderal sebagaimana dimaksud Pasal 5 dan Pasal 6, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan penyusunan konsep rencana pembangunan jangka menengah (RPJM) Direktorat Jenderal Pembinaan Pembangunan Kawasan Transmigrasi;
b. menyiapkan penyusunan konsep rencana kerja pemerintah (RKP) di bidang pembinaan pembangunan kawasan transmigrasi;
c. menyusun Renstra Setditjen dan mengkoordinasikan penyusunan Renstra Ditjen; d. menyusun Renja K/L Setditjen dan mengkoordinasikan penyusunan Renja K/L
Ditjen; e. menyusun RKA-KL Setditjen dan mengkoordinasikan penyusunan RKA-KL
Ditjen; f. menyusun RKT Setditjen dan mengkoordinasikan penyusunan RKT Ditjen; g. menyusun Penetapan Kinerja Setditjen; h. menyusun Program Kerja dan Renlakgiat Setditjen dan mengkoordinasikan
penyusunan Program Kerja dan Renlakgiat Ditjen; i. mengkoordinasikan penyusunan pedoman, norma, standar, prosedur dan kriteria
bidang pembinaan pembangunan kawasan transmigrasi; j. mengkoordinasikan pengelolaan dan penyajian data dan informasi Ditjen; k. mengkoordinasikan pelaksanaan urusan keuangan Ditjen; l. mengkoordinasikan penyiapan penyusunan peraturan perundang-undangan
serta organisasi dan tatalaksana Ditjen; m. mengkoordinasikan pelaksanaan administrasi kepegawaian Ditjen; n. mengkoordinasikan urusan ketatausahaan dan kerumahtanggaan Ditjen; o. menyusun konsep pembinaan jabatan fungsional; p. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, Semester dan Tahunan Setditjen dan
menyiapkan bahan Laporan Bulanan, Triwulan, Semester dan Tahunan Ditjen; q. menyusun LAKIP Setditjen dan menyiapkan bahan LAKIP Ditjen; dan r. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 8
Sekretariat Direktorat Jenderal terdiri atas:
a. Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan; b. Bagian Keuangan; c. Bagian Hukum dan Organisasi; dan d. Bagian Kepegawaian dan Umum.
319
Pasal 9
Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan rencana, program dan anggaran, pengelolaan, penyajian data dan informasi serta evaluasi dan penyusunan laporan.
Pasal 10
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9, Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan penyusunan rencana, program, dan anggaran; b. pengelolaan, penyajian data dan informasi; dan c. penyiapan pemantauan, evaluasi program dan anggaran serta penyusunan
laporan.
Pasal 11
Uraian tugas Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan sebagaimana dimaksud pasal 9 dan pasal 10, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan penyusunan Renstra Setditjen dan Ditjen; b. menyiapkan penyusunan Renja K/L Setditjen dan Ditjen; c. menyiapkan penyusunan RKA-KL Setditjen dan Ditjen; d. menyiapkan penyusunan RKT Setditjen dan Ditjen; e. menyiapkan penyusunan Penetapan Kinerja Setditjen dan Ditjen; f. menyiapkan penyusunan Program Kerja dan Renlakgiat Setditjen dan Ditjen; g. menyiapkan penyusunan rencana program dan anggaran Setditjen dan Ditjen; h. menyiapkan pengendalian pelaksanaan program dan anggaran Setditjen dan
Ditjen; i. menyiapkan penyusunan pengelolaan data dan informasi Setditjen dan Ditjen; j. menyiapkan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program dan anggaran
Setditjen dan Ditjen; k. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, dan Tahunan Bagian dan menyiapkan
bahan Laporan Bulanan, Triwulan dan Tahunan Setditjen dan Ditjen; l. menyiapkan penyusunan LAKIP Setditjen dan mengkoordinir penyusunan LAKIP
Ditjen; m. melaksanakan pemantauan dan evaluasi kegiatan Bagian; dan n. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 12
Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan terdiri dari:
a. Subbagian Penyusunan Program dan Anggaran; b. Subbagian Data dan Informasi; dan c. Subbagian Evaluasi dan Pelaporan.
Pasal 13
Subbagian Penyusunan Program dan Anggaran mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana, program dan anggaran.
Pasal 14
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13, Subbagian Penyusunan Program menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan penyusunan rencana Setditjen dan Ditjen; dan b. penyiapan bahan penyusunan program dan anggaran Setditjen dan Ditjen.
320
Pasal 15
Uraian tugas Subbagian Penyusunan Program dan Anggaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 dan Pasal 14, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan Renstra Setditjen; b. menyiapkan bahan Renja K/L Setditjen; c. menyiapkan bahan RKA-KL Setditjen; d. menyiapkan bahan RKT Setditjen; e. menyiapkan bahan Penetapan Kinerja Setditjen; f. menyiapkan bahan Program Kerja dan Renlakgiat Setditjen; g. menyiapkan bahan penyusunan rencana, program dan anggaran Setditjen dan
Ditjen; h. menyiapkan bahan revisi program dan anggaran Setditjen dan Ditjen; i. melaksanakan pemantauan dan evaluasi kegiatan Subbagian; dan j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 16
Subbagian Data dan Informasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pengelolaan, penyajian data dan informasi.
Pasal 17
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16, Subbagian Data dan Informasi menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan pengelolaan data dan informasi Setditjen dan Ditjen; dan b. penyiapan bahan penyajian data dan informasi Setditjen dan Ditjen.
Pasal 18
Uraian tugas Subbagian Data dan Informasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 dan Pasal 17, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan pengelolaan data dan informasi Setditjen dan Ditjen; b. menyiapkan bahan penyajian data dan informasi Setditjen dan Ditjen; c. menyiapkan bahan pemutakhiran data dan informasi Setditjen dan Ditjen; d. menyiapkan bahan kebijakan pimpinan (DPR dan Rapim); e. melaksanakan pemantauan dan evaluasi kegiatan Subbagian; dan f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 19
Subbagian Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pemantauan, evaluasi dan penyusunan pelaporan.
Pasal 20
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19, Subbagian Evaluasi dan Pelaporan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program/kegiatan Setditjen dan Ditjen; dan
b. penyiapan bahan penyusunan laporan pelaksanaan program/kegiatan Setditjen dan Ditjen.
321
Pasal 21
Uraian tugas Subbagian Evaluasi dan Pelaporan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 19 dan Pasal 20, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan pengukuran pencapaian sasaran program Setditjen dan Ditjen;
b. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program/kegiatan Setditjen dan Ditjen;
c. menyiapkan bahan penyusunan laporan bulanan dan tahunan Setditjen dan Ditjen;
d. menyiapkan bahan penyusunan LAKIP Setditjen; dan e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 22
Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan urusan pengelolaan keuangan, pengujian SPP, dan penerbitan SPM Direktorat Jenderal.
Pasal 23
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22, Bagian Keuangan menyelenggarakan fungsi: a. pelaksanaan urusan anggaran; b. pelaksanaan urusan perbendaharaan, pengujian SPP, dan penerbitan SPM
serta tata usaha keuangan; dan c. pelaksanaan akuntansi dan penyusunan laporan keuangan.
Pasal 24
Uraian tugas Bagian Keuangan sebagaimana dimaksud Pasal 22 dan Pasal 23, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun pedoman pelaksanaan anggaran Ditjen; b. melakukan penelaahan dan penyusunan konsep usulan revisi POK-DIPA Ditjen; c. menyusun hasil pemantauan dan evaluasi pelaksanaan anggaran Ditjen; d. menyusun laporan pelaksanaan POK-DIPA Ditjen; e. mengkoordinir penyusunan tanggapan atas konsep Nota Hasil Pemeriksaan
(NHP) Ditjen; f. menghimpun dan memonitor tindak lanjut NHP di tingkat daerah; g. melakukan tindak lanjut dan menyusun laporan Tuntutan Perbendaharaan/Ganti
Rugi (TP/GR); h. menghimpun dan menyusun laporan Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat
(SAPP); i. menyusun laporan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Ditjen; j. menyiapkan konsep rekonsiliasi dan laporan realisasi anggaran Setditjen dan
Ditjen; k. menyiapkan konsep usulan pengelolaan POK-DIPA Ditjen; l. melakukan bimbingan teknis pengelolaan keuangan dan SAPP; m. menghimpun peraturan-peraturan keuangan; n. menyusun Laporan keuangan Bulanan, Triwulan, Semester dan Tahunan
Setditjen dan menyiapkan bahan laporan keuangan Bulanan, Triwulan, Semester dan Tahunan Ditjen;
o. melaksanakan pemantauan dan evaluasi kegiatan Bagian; p. menyusun laporan kegiatan Bulanan dan Tahunan Bagian; dan q. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
322
Pasal 25
Bagian Keuangan terdiri atas: a. Subbagian Pelaksanaan Anggaran; b. Subbagian Perbendaharaan; dan c. Subbagian Akuntansi dan Laporan Keuangan.
Pasal 26
Subbagian Pelaksanaan Anggaran mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelaksanaan anggaran.
Pasal 27
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Pasal 26, Subbagian Pelaksanaan Anggaran menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan bahan pelaksanaan anggaran Ditjen; b. penyiapan bahan penelaahan revisi POK-DIPA Ditjen; dan c. penyusunan dan revisi petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis POK-DIPA
Ditjen.
Pasal 28
Uraian tugas Subbagian Pelaksanaan Anggaran sebagaimana dimaksud Pasal 26 dan Pasal 27, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan penyusunan pedoman pelaksanaan anggaran Ditjen; b. menyiapkan bahan telaah dan usulan revisi POK-DIPA Ditjen; c. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan anggaran Ditjen; d. menyiapkan bahan penyerapan hasil pelaksanaan POK-DIPA Ditjen; e. menyiapkan bahan bimbingan teknis pelaksanaan anggaran; f. menyiapkan bahan penyusunan petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis POK-
DIPA Ditjen; g. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Subbagian; h. menyiapkan bahan penyusunan laporan kegiatan bulanan dan tahunan
Subbagian; dan i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 29
Subbagian Perbendaharaan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perbendaharaan, pengujian SPP, dan penerbitan SPM serta tata usaha keuangan.
Pasal 30
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29, Subbagian Perbendaharaan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perbendaharaan; b. penyiapan bahan pengujian SPP dan penerbitan SPP; dan c. pelaksanaan tata usaha keuangan.
Pasal 31
Uraian tugas Subbagian Perbendaharaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29 dan Pasal 30, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan penyusunan tanggapan atas konsep NHP di tingkat pusat; b. menyiapkan bahan kompilasi dan pemantauan tindak lanjut NHP di tingkat
daerah;
323
c. menyiapkan bahan laporan PNBP; d. menyiapkan bahan laporan TP/GR; e. melakukan pemantauan tindak lanjut TP/GR; f. menyiapkan bahan usulan pengelola DIPA; g. melakukan penghimpunan peraturan-peraturan keuangan; h. menyiapkan bahan evaluasi pelaksanaan kegiatan Subbagian; i. menyiapkan bahan penyusunan laporan kegiatan bulanan, dan tahunan
Subbagian; dan j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 32
Subbagian Akuntansi dan Laporan Keuangan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan akuntansi dan penyusunan laporan keuangan.
Pasal 33
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32, Subbagian Akuntansi dan Laporan Keuangan menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan bahan akuntansi Ditjen; b. penyiapan bahan penyusunan laporan keuangan Ditjen; dan c. penyiapan bimbingan teknis akuntansi dan pelaporan keuangan.
Pasal 34
Uraian tugas Subbagian Akuntansi dan Laporan Keuangan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 32 dan Pasal 33, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan laporan Sistem Akuntansi Instansi (SAI) Ditjen; b. menyiapkan bahan bimbingan teknis SAI Ditjen; c. menyiapkan bahan laporan realisasi anggaran; d. menyiapkan bahan rekonsiliasi laporan realisasi anggaran; e. menyiapkan bahan evaluasi pelaksanaan kegiatan Subbagian; f. menyiapkan bahan penyusunan laporan kegiatan bulanan dan tahunan
Subbagian; g. menyiapkan bahan koordinasi penyusunan laporan keuangan Ditjen;dan h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 35 Bagian Hukum dan Organisasi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan koordinasi teknis penyusunan peraturan perungang-undangan, petunjuk pelaksanaan, dan petunjuk teknis serta organisasi dan tatalaksana di lingkungan Direktorat Jenderal.
Pasal 36
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35, Bagian Hukum dan Organisasi menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan koordinasi teknis penyusunan peraturan perundang-undangan, petunjuk pelaksanaan, dan petunjuk teknis di lingkungan Direktorat Jenderal; dan
b. penyiapan penyusunan organisasi dan tatalaksana di lingkungan Direktorat Jenderal.
324
Pasal 37
Uraian tugas Bagian Hukum dan Organisasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 dan Pasal 36, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan rancangan peraturan perundang-undangan, petunjuk pelaksanaan (Juklak) dan petunjuk teknis (Juknis) di lingkungan Ditjen;
b. menyiapkan penilaian, perumusan dan evaluasi tugas, fungsi, dan susunan organisasi Ditjen;
c. menyusun laporan pelaksanaan kegiatan Bagian; d. melaksanakan pemantauan dan evaluasi kegiatan Bagian; e. menyusun laporan kegiatan Bulanan dan Tahunan Bagian; dan f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 38
Bagian Hukum dan Organisasi, terdiri atas: a. Subbagian Hukum; dan b. Subbagian Organisasi.
Pasal 39
Subbagian Hukum mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan koordinasi teknis penyusunan peraturan perundang-undangan, petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis di lingkungan Direktorat Jenderal.
Pasal 40
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 39, Subbagian Hukum menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan bahan koordinasi penyusunan rancangan peraturan perundang-
undangan; dan b. penyiapan bahan rancangan petunjuk pelaksanaan sebagai pelaksanaan
peraturan perundang-undangan.
Pasal 41
Uraian tugas Subbagian Hukum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 39 dan Pasal 40, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan rancangan peraturan perundang-undangan; b. menyiapkan bahan rancangan petunjuk pelaksanaan sebagai pelaksanaan
peraturan perundang-undangan; c. menyiapkan bahan sosialisasi peraturan perundang-undangan di lingkungan
Ditjen; d. menyiapkan bahan penelaahan dan evaluasi peraturan perundang-undangan;
dan e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 42
Subbagian Organisasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan organisasi dan tata laksana di lingkungan Direktorat Jenderal.
325
Pasal 43
Dalam melaksanakan tugasnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42, Subbagian Organisasi mempunyai fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan serta evaluasi tugas, fungsi dan susunan organisasi di lingkungan Ditjen; dan
b. penyiapan bahan perumusan ketatalaksanaan di lingkungan Ditjen.
Pasal 44
Uraian tugas Subbagian Organisasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 dan Pasal 43, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan dan evaluasi tugas, fungsi dan susunan organisasi di lingkungan Ditjen;
b. menyiapkan bahan perumusan ketatalaksanaan di lingkungan Ditjen; dan c. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 45
Bagian Kepegawaian dan Umum mempunyai tugas melaksanakan urusan administrasi kepegawaian, tata usaha, rumah tangga, dan perlengkapan serta arsip dan dokumentasi Direktorat Jenderal.
Pasal 46
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 45, Bagian Kepegawaian dan Umum menyelenggarakan fungsi:
a. pelaksanaan urusan kepegawaian; b. pelaksanaan urusan tata usaha; c. pelaksanaan urusan rumah tangga dan perlengkapan; dan d. pelaksanaan urusan arsip dan dokumentasi.
Pasal 47 Uraian tugas Bagian Kepegawaian dan Umum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 45 dan Pasal 46, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun perencanaan kebutuhan pegawai Ditjen; b. menyusun perencanaan pengembangan pegawai Ditjen; c. menyusun perencanaan mutasi pegawai; d. menyiapkan rancangan pembinaan jabatan fungsional Ditjen; e. menyusun perencanaan kebutuhan kerumahtanggaan dan perlengkapan Ditjen
sesuai standar SAAT; f. menyusun perencanaan penghapusan barang milik/kekayaan negara; g. menyiapkan rancangan administrasi persuratan dan pelaksanaan kearsipan; h. melaksanakan pemantauan dan evaluasi kegiatan Bagian; i. menyusun laporan kegiatan Bulanan dan Tahunan Bagian; dan j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 48
Bagian Kepegawaian dan Umum terdiri dari:
a. Subbagian Kepegawaian; dan b. Subbagian Umum.
326
Pasal 49
Subbagian Kepegawaian mempunyai tugas melakukan urusan administrasi kepegawaian.
Pasal 50
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 49, Subbagian Kepegawaian menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:
a. pelaksanaan perencanaan dan pengembangan pegawai; dan b. pelaksanaan urusan administrasi kepegawaian.
Pasal 51 Uraian tugas Subbagian Kepegawaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 49 dan Pasal 50, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan usulan perencanaan diklat pegawai, penghargaan pegawai, KP serta KGB pegawai Ditjen;
b. menyiapkan bahan usulan seleksi calon peserta diklat, ujian dinas dan Baperjakat;
c. menyiapkan bahan izin belajar bagi pegawai untuk SLTA sampai dengan pendidikan tinggi (S1, S2 dan S3) Ditjen;
d. menyiapkan bahan administrasi jabatan fungsional Ditjen; e. menyiapkan bahan pembinaan disipilin dan mental pegawai Ditjen; f. menyiapkan bahan usulan pengangkatan dan mutasi Ditjen; g. menyiapkan bahan usulan pemberhentian dan pemensiunan pegawai Ditjen; h. mendokumentasikan hasil kegiatan urusan kepegawaian di lingkungan Ditjen; i. menyiapkan bahan pedoman kepegawaian; j. menyusun laporan kegiatan kepegawaian; dan k. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 52 Subbagian Umum mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha, rumah tangga, perlengkapan dan inventarisasi barang milik/kekayaan negara serta arsip dan dokumentasi di lingkungan Direktorat Jenderal.
Pasal 53
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 52, Subbagian Umum menyelenggarakan fungsi: a. pelaksanaan urusan tata usaha; b. pelaksanaan urusan rumah tangga dan perlengkapan; dan c. pelaksanaan urusan arsip dan dokumentasi.
Pasal 54
Uraian tugas Subbagian Umum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 52 dan Pasal 53, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan pengurusan naskah dinas masuk dan keluar di lingkungan Ditjen;
b. menyiapkan bahan pengurusan keamanan dan ketertiban kantor di lingkungan Ditjen;
c. menyiapkan bahan pemeliharaan dan perbaikan sarana dan prasarana kantor; d. menyiapkan bahan pemeliharaan, pengaturan dan penataan ruang kantor di
lingkungan Ditjen; e. menghimpun daftar usulan kebutuhan perlengkapan Ditjen;
327
f. menyiapkan bahan koordinasi pelaksanaan pengadaan perlengkapan; g. menginventarisasi barang milik/kekayaan negara; h. menyiapkan bahan pengurusan penghapusan barang milik/kekayaan negara; i. menyiapkan bahan pengurusan penghibahan barang milik/kekayaan negara; j. menyiapkan bahan pelaksanaan pengarsipan surat dan pendokumentasian; k. menyusun laporan kegiatan Subbagian; dan l. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Bagian Kedua
Direktorat Perencanaan Teknis Pembangunan Kawasan Transmigrasi
Pasal 55
Direktorat Perencanaan Teknis Pembangunan Kawasan Transmigrasi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, standardisasi serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang perencanaan kawasan, perencanaan teknis permukiman, perencanaan teknis sarana dan prasarana, dan perencanaan sumber daya manusia.
Pasal 56 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 55, Direktorat Perencanaan Teknis Pembangunan Kawasan Transmigrasi menyenggarakan fungsi: a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang perencanaan kawasan, perencanaan
teknis permukiman, perencanaan teknis sarana dan prasarana, dan perencanaan sumber daya manusia;
b. penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang perencanaan kawasan, perencanaan teknis permukiman, perencanaan teknis sarana dan prasarana, dan perencanaan sumber daya manusia;
c. penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang perencanaan kawasan, perencanaan teknis permukiman, perencanaan teknis sarana dan prasarana, dan perencanaan sumber daya manusia;
d. penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang perencanaan kawasan, perencanaan teknis permukiman, perencanaan teknis sarana dan prasarana, dan perencanaan sumber daya manusia; dan
e. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat.
Pasal 57
Uraian tugas Direktorat Perencanaan Teknis Pembangunan Kawasan Transmigrasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 55 dan Pasal 56, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun Rencana Strategis Direktorat; b. menyusun Penetapan Kinerja Direktorat; c. mengkoordinasikan penyusunan program dan anggaran Direktorat; d. mengendalikan pelaksanaan program dan anggaran Direktorat; e. menyiapkan bahan perumusan kebijakan pelaksanaan perencanaan kawasan,
perencanaan teknis permukiman, perencanaan teknis sarana dan prasarana, perencanaan sumber daya manusia;
f. mengarahkan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria perencanaan kawasan, perencanaan teknis permukiman, perencanaan teknis sarana dan prasarana, perencanaan sumber daya manusia;
g. mengkoordinasikan pelaksanaan bimbingan teknis bidang perencanaan kawasan, perencanaan teknis permukiman, perencanaan teknis sarana dan prasarana, perencanaan sumber daya manusia;
328
h. menyiapkan perumusan pedoman sosialisasi program bidang perencanaan kawasan, perencanaan teknis permukiman, perencanaan teknis sarana dan prasarana, perencanaan sumber daya manusia;
i. mengkoordinasikan kegiatan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan bidang perencanaan kawasan, perencanaan teknis permukiman, perencanaan teknis sarana dan prasarana, perencanaan sumber daya manusia;
j. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan dan Tahunan Direktorat; k. menyusun LAKIP Direktorat; l. melaksanakan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat; dan m. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 58
Direktorat Perencanaan Teknis Pembangunan Kawasan Transmigrasi terdiri atas:
a. Subdirektorat Perencanaan Kawasan; b. Subdirektorat Perencanaan Teknis Permukiman; c. Subdirektorat Perencanaan Teknis Sarana dan Prasarana; d. Subdirektorat Perencanaan Sumber Daya Manusia; dan e. Subbagian Tata Usaha.
Pasal 59
Subdirektorat Perencanaan Kawasan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang identifikasi potensi kawasan transmigrasi, dan perencanaan Wilayah Pengembangan Transmigrasi (WPT) / Lokasi Permukiman Transmigrasi (LPT).
Pasal 60
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 59, Subdirektorat Perencanaan Kawasan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang identifikasi potensi kawasan transmigrasi dan perencanaan WPT / LPT;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang identifikasi potensi kawasan transmigrasi dan perencanaan WPT / LPT;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang identifikasi potensi kawasan transmigrasi serta perencanaan WPT / LPT; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang identifikasi potensi kawasan transmigrasi dan perencanaan WPT / LPT.
Pasal 61
Uraian tugas Subdirektorat Perencanaan Kawasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 59 dan Pasal 60, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun rencana, program dan anggaran Subdirektorat; b. mengendalikan pelaksanaan program dan anggaran Subdirektorat; c. menyusun konsep perumusan kebijakan di bidang identifikasi potensi kawasan
transmigrasi dan perencanaan WPT/LPT; d. menyusun konsep pelaksanaan kebijakan bidang identifikasi potensi kawasan
transmigrasi dan perencanaan WPT/LPT; e. menyajikan informasi potensi kawasan transmigrasi; f. menyusun konsep norma, standar, prosedur dan kriteria identifikasi potensi
kawasan transmigrasi dan perencanaan WPT/LPT; g. menyusun konsep bimbingan teknis bidang identifikasi potensi kawasan
transmigrasi dan perencanaan WPT/LPT;
329
h. menyusun bahan sosialisasi bidang identifikasi potensi kawasan transmigrasi dan perencanaan WPT/LPT;
i. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, dan Tahunan Subdirektorat; j. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Subdirektorat;
dan k. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 62
Subdirektorat Perencanaan Kawasan terdiri atas:
a. Seksi Identifikasi Potensi Kawasan Transmigrasi; dan b. Seksi Perencanaan WPT / LPT.
Pasal 63
Seksi Identifikasi Potensi Kawasan Transmigrasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang identifikasi potensi kawasan transmigrasi.
Pasal 64
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 63, Seksi Identifikasi Potensi kawasan Transmigrasi menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan bahan identifikasi potensi kawasan transmigrasi meliputi aspek fisik
dan lingkungan, ekonomi dan sosial budaya; b. penyajian bahan informasi potensi kawasan transmigrasi; c. penyiapan bahan bimbingan teknis dan bantuan teknis bidang identifikasi potensi
kawasan transmigrasi; dan d. penyiapan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program.
Pasal 65
Uraian tugas Seksi Identifikasi Potensi Kawasan Transmigrasi sebagaimana dimaksud Pasal 63 dan Pasal 64, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan identifikasi potensi kawasan transmigrasi; b. menyajikan bahan informasi potensi kawasan transmigrasi; c. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria identifikasi
potensi kawasan transmigrasi; d. menyiapkan bahan bimbingan teknis bidang identifikasi potensi kawasan
transmigrasi; e. menyiapkan bahan sosialisasi bidang identifikasi potensi kawasan transmigrasi; f. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program bidang
identifikasi potensi kawasan transmigrasi; dan g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 66
Seksi Perencanaan WPT/LPT mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang perencanaan wilayah pengembangan transmigrasi/lokasi permukiman transmigrasi.
330
Pasal 67
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 66, Seksi Perencanaan WPT/LPT menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perencanaan WPT/LPT; b. penyajian bahan model perencanaan WPT/LPT; c. penyiapan bahan skala prioritas perencanaan WPT/LPT; d. penyiapan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan perencanaan WPT/LPT;
dan e. penyiapan bahan bimbingan teknis dan bantuan teknis bidang perencanaan
WPT/LPT.
Pasal 68
Uraian tugas Seksi Perencanaan WPT/LPT sebagaimana dimaksud Pasal 66 dan Pasal 67, antara lain sebagai berikut: a. menyiapkan bahan perencanaan WPT/LPT; b. menyiapkan bahan perumusan kebijakan perencanaan WPT/LPT; c. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria
perencanaan WPT/LPT; d. menyiapkan bahan bimbingan teknis bidang perencanaan WPT/LPT; e. menyiapkan bahan sosialisasi bidang perencanaan WPT/LPT; f. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program bidang
perencanaan WPT/LPT; dan g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 69
Subdirektorat Perencanaan Teknis Permukiman mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang perencanaan teknis satuan kawasan pengembangan, dan perencanaan teknis satuan permukiman.
Pasal 70
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 69, Subdirektorat Perencanaan Teknis Permukiman menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang perencanaan teknis satuan
kawasan pengembangan dan perencanaan teknis satuan permukiman; b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang perencanaan teknis satuan
kawasan pengembangan dan perencanaan teknis satuan permukiman; c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
perencanaan teknis satuan kawasan pengembangan dan perencanaan teknis satuan permukiman; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang perencanaan teknis satuan kawasan pengembangan dan perencanaan teknis satuan permukiman.
Pasal 71
Uraian tugas Subdirektorat Perencanaan Teknis Permukiman sebagaimana dimaksud dalam Pasal 69 dan Pasal 70, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun rencana, program dan anggaran Subdirektorat; b. mengendalikan pelaksanaan program dan anggaran Subdirektorat; c. menyusun konsep perumusan kebijakan di bidang perencanaan teknis satuan
kawasan pengembangan dan perencanaan teknis satuan permukiman;
331
d. menyusun konsep pelaksanaan kebijakan di bidang perencanaan teknis satuan kawasan pengembangan dan perencanaan teknis satuan permukiman;
e. menyusun konsep norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang perencanaan teknis satuan kawasan pengembangan dan perencanaan teknis satuan permukiman;
f. menyusun konsep bimbingan teknis bidang perencanaan teknis satuan kawasan pengembangan dan perencanaan teknis satuan permukiman;
g. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, dan Tahunan Subdirektorat; h. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Subdirektorat;
dan i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 72 Subdirektorat Perencanaan Teknis Permukiman terdiri atas:
a. Seksi Perencanaan Teknis Satuan Kawasan Pengembangan; dan b. Seksi Perencanaan Teknis Satuan Permukiman.
Pasal 73 Seksi Perencanaan Teknis Satuan Kawasan Pengembangan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang perencanaan teknis satuan kawasan pengembangan.
Pasal 74
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dalam Pasal 73, Seksi Perencanaan Teknis Satuan Kawasan Pengembangan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan rencana teknis satuan kawasan pengembangan; b. penyiapan bahan model satuan kawasan pengembangan; c. penyiapan bahan bimbingan teknis satuan kawasan pengembangan; dan d. penyiapan bahan evaluasi satuan kawasan pengembangan.
Pasal 75
Uraian tugas Seksi Perencanaan Teknis Satuan Kawasan Pengembangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 73 dan Pasal 74, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perencanaan teknis satuan kawasan pengembangan; b. menyiapkan bahan model satuan kawasan pengembangan; c. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
perencanaan teknis satuan kawasan pengembangan; d. menyiapkan bahan bimbingan teknis bidang perencanaan teknis satuan kawasan
pengembangan; e. menyiapkan bahan sosialisasi program perencanaan teknis satuan kawasan
pengembangan; f. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang perencanaan teknis
satuan kawasan pengembangan; dan g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 76
Seksi Perencanaan Teknis Satuan Permukiman mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang perencanaan teknis Satuan Permukiman.
332
Pasal 77
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dalam Pasal 76, Seksi Perencanaan Teknis Satuan Permukiman menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan rencana teknis satuan permukiman; b. penyiapan bahan model satuan permukiman; c. penyiapan bahan bimbingan teknis satuan permukiman; dan d. penyiapan bahan evaluasi satuan permukiman.
Pasal 78
Uraian tugas Seksi Perencanaan Teknis Satuan Permukiman sebagaimana dimaksud dalam Pasal 76 dan Pasal 77, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perencanaan teknis satuan permukiman; b. menyiapkan bahan model satuan permukiman; c. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria satuan
permukiman; d. menyiapkan bahan bimbingan teknis bidang perencanaan teknis satuan
permukiman; e. menyiapkan bahan sosialisasi program perencanaan teknis satuan permukiman; f. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang perencanaan teknis
satuan permukiman; dan g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 79
Subdirektorat Perencanaan Teknis Sarana dan Prasarana mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang perencanaan teknis sarana dan prasarana permukiman, dan perencanaan teknis infrastruktur kawasan.
Pasal 80
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dalam Pasal 79, Subdirektorat Perencanaan Teknis Sarana dan Prasarana menyenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang perencanaan teknis sarana dan prasarana permukiman serta perencanaan teknis infrastruktur kawasan;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang perencanaan teknis sarana dan prasarana permukiman serta perencanaan teknis infrastruktur kawasan;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang perencanaan teknis sarana dan prasarana permukiman, dan perencanaan teknis infrastruktur kawasan; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang perencanaan teknis sarana dan prasarana permukiman, dan perencanaan teknis infrastruktur kawasan.
Pasal 81
Uraian tugas Subdirektorat Perencanaan Teknis Sarana dan Prasarana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 79 dan Pasal 80, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun rencana, program dan anggaran Subdirektorat; b. mengendalikan pelaksanaan program dan anggaran Subdirektorat; c. menyusun konsep perumusan kebijakan di bidang perencanaan teknis sarana
dan prasarana serta perencanaan teknis infrastruktur kawasan;
333
d. menyusun konsep pelaksanaan kebijakan bidang perencanaan teknis sarana dan prasarana serta perencanaan teknis infrastruktur kawasan;
e. menyusun konsep norma, standar, prosedur, dan kriteria perencanaan teknis sarana dan prasarana permukiman serta perencanaan teknis infrastruktur kawasan;
f. menyusun konsep bimbingan teknis perencanaan teknis sarana dan prasarana permukiman serta perencanaan teknis infrastruktur kawasan;
g. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, Semester dan Tahunan Subdirektorat; h. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Subdirektorat;
dan i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 82
Subdirektorat Perencanaan Teknis Sarana dan Prasana terdiri atas:
a. Seksi Perencanaan Teknis Sarana dan Prasarana Permukiman; dan b. Seksi Perencanaan Teknis Infrastruktur Kawasan.
Pasal 83
Seksi Perencanaan Teknis Sarana dan Prasarana Permukiman mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang perencanaan teknis sarana dan prasarana permukiman.
Pasal 84
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dalam Pasal 83, Seksi Perencanaan Teknis Sarana dan Prasarana Permukiman menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan bahan rencana teknis sarana dan prasarana permukiman; b. penyiapan bahan model perencanaan teknis sarana dan prasarana permukiman; c. penyiapan bahan bimbingan teknis di bidang perencanaan teknis sarana dan
prasarana permukiman; dan d. penyiapan bahan evaluasi perencanaan teknis sarana dan prasarana
permukiman.
Pasal 85
Uraian tugas Seksi Perencanaan Teknis Sarana dan Prasarana Permukiman sebagaimana dimaksud dalam Pasal 83 dan Pasal 84, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perencanaan teknis pengembangan sarana dan prasarana permukiman;
b. menyiapkan bahan rancangan pembangunan sarana dan prasarana permukiman; c. menyiapkan bahan skala prioritas sarana dan prasarana permukiman; d. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
perencanaan teknis sarana dan prasarana permukiman; e. menyiapkan bahan bimbingan teknis di bidang perencanaan teknis sarana dan
prasarana permukiman; f. menyiapkan bahan sosialisasi program perencanaan teknis sarana dan prasarana
permukiman; g. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program di bidang
perencanaan teknis sarana prasarana permukiman; dan h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
334
Pasal 86
Seksi Perencanaan Teknis Infrastruktur Kawasan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang perencanaan teknis infrastruktur kawasan.
Pasal 87
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dalam Pasal 86, Seksi Perencanaan Teknis Infrastruktur Kawasan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan rencana teknis sarana dan prasarana infrastruktur kawasan; b. penyiapan bahan model perencanaan teknis sarana dan prasarana infrastruktur
kawasan; c. penyiapan bahan bimbingan teknis perencanaan teknis sarana dan prasarana
infrastruktur kawasan; dan d. penyiapan bahan evaluasi perencenaan teknis sarana dan prasarana infrastruktur
kawasan. Pasal 88
Uraian tugas, Seksi Perencanaan Teknis Infrastruktur Kawasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 86 dan Pasal 87, antara lain sebagai berikut: a. menyusun bahan perencanaan sistem jaringan infrastruktur kawasan; b. menyusun bahan perencanaan teknis pengembangan infrastruktur kawasan; c. menyiapkan bahan rancangan pembangunan infrastruktur kawasan; d. menyiapkan bahan skala prioritas infrastruktur kawasan; e. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria
perencanaan teknis infrastruktur kawasan; f. menyiapkan bahan penyusunan bimbingan teknis bidang perencanaan teknis
infrastruktur kawasan; g. menyiapkan bahan sosialisasi program perencanaan teknis infrastruktur kawasan; h. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang perencanaan teknis
infrastruktur kawasan; dan i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 89
Subdirektorat Perencanaan Sumber Daya Manusia mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang analisis kebutuhan sumber daya manusia, dan penataan persebaran.
Pasal 90
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 89, Subdirektorat Perencanaan Sumber Daya Manusia menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang analisis kebutuhan sumber
daya manusia dan penataan persebaran; b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang analisis kebutuhan sumber
daya manusia dan penataan persebaran; c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang
analisis kebutuhan sumber daya manusia dan penataan persebaran; dan d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang analisis kebutuhan
sumber daya manusia dan penataan persebaran.
335
Pasal 91
Uraian tugas Subdirektorat Perencanaan Sumber Daya Manusia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 89 dan Pasal 90, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun rencana, program dan anggaran Subdirektorat; b. mengendalikan pelaksanaan program dan anggaran Subdirektorat; c. menyusun konsep pelaksanaan kebijakan di bidang perencanaan kebutuhan
sumber daya manusia dan penataan persebaran; d. menyusun konsep norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang perencanaan
kebutuhan sumber daya manusia dan penataan persebaran; e. menyusun konsep bimbingan teknis di bidang perencanaan kebutuhan sumber
daya manusia dan penataan persebaran; f. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, dan Tahunan Subdirektorat; g. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Subdirektorat;
dan h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 92
Subdirektorat Perencanaan Sumber Daya Manusia terdiri atas: a. Seksi Analisis Kebutuhan Sumber Daya Manusia; dan b. Seksi Penataan Persebaran.
Pasal 93
Seksi Analisis Kebutuhan Sumber Daya Manusia mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang analisis kebutuhan sumber daya manusia.
Pasal 94
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dalam Pasal 93, Seksi Analisis Kebutuhan Sumber Daya manusia menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan bahan analisis kebutuhan sumber daya manusia; b. penyiapan bahan model analisis kebutuhan sumber daya manusia; c. penyiapan bahan bimbingan teknis di bidang analisis kebutuhan sumber daya
manusia; dan d. penyiapan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan analisis kebutuhan
sumber daya manusia.
Pasal 95
Uraian tugas Seksi Analisis Kebutuhan Sumber Daya Manusia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 93 dan Pasal 94, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan analisis kebutuhan sumber daya manusia calon transmigran; b. menyiapkan bahan rancangan rencana sumber daya manusia calon transmigran; c. menyiapkan bahan skala prioritas kebutuhan SDM; d. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang
analisis kebutuhan sumber daya manusia; e. menyiapkan bahan bimbingan teknis di bidang analisis kebutuhan sumber daya
manusia; f. menyiapkan bahan pemantauan dan identifikasi pelaksanaan program di bidang
analisis kebutuhan sumber daya manusia; g. menyiapkan bahan sosialisasi di bidang analisis kebutuhan sumber daya
manusia; dan h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
336
Pasal 96
Seksi Penataan Persebaran mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penataan persebaran.
Pasal 97
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 96, Seksi Penataan Persebaran menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perencanaan penataan persebaran; b. penyiapan bahan penataan persebaran; c. penyiapan bahan perencanaan program model penataan persebaran; d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan bantuan teknis di bidang penataan
persebaran; dan e. penyiapan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan penyusunan rencana
penataan persebaran.
Pasal 98
Uraian tugas Seksi Penataan Persebaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 96 dan Pasal 97, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perencanaan penataan persebaran; b. menyiapkan bahan rancangan penataan persebaran; c. menyiapkan bahan skala prioritas perencanaan penataan persebaran; d. menyiapkan bahan kajian perumusan kebijakan perencanaan penataan
persebaran; e. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria
perencanaan penataan persebaran; f. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan bantuan teknis perencanaan penataan
persebaran; g. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang perencanaan penataan
persebaran; dan h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 99
Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana program dan anggaran, urusan kepegawaian, keuangan, ketatausahaan, dan rumah tangga Direktorat.
Pasal 100
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Pasal 99, Subbagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan penyusunan rencana program dan anggaran Direktorat; b. pengurusan administrasi kepegawaian Direktorat; c. penyiapan administrasi keuangan Direktorat; d. penyiapan dan pelaksanaan ketatausahaan Direktorat; dan e. pelaksanaan urusan rumah tangga Direktorat.
337
Pasal 101
Uraian tugas Subbagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud Pasal 99 dan Pasal 100, antara lain sebagai berikut:
a. mengkoordinasikan penyusunan bahan Renstra Direktorat; b. mengkoordinasikan penyusunan bahan Renja K/L Direktorat; c. mengkoordinasikan penyusunan bahan Program dan Anggaran (RKA-KL)
Direktorat; d. mengkoordinasikan penyusunan bahan RKT Direktorat; e. mengkoordinasikan penyusunan bahan Penetapan Kinerja Direktorat; f. mengkoordinasikan penyusunan bahan Program Kerja dan Renlakgiat Direktorat; g. melaksanakan administrasi kepegawaian Direktorat; h. melaksanakan administrasi keuangan Direktorat; i. melaksanakan administrasi persuratan dan kearsipan Direktorat; j. melaksanakan penatausahaan barang milik/kekayaan negara (BMN) Direktorat; k. melaksanakan tata usaha dan rumah tangga Direktorat; l. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, Semester dan Tahunan Direktorat; m. mengkoordinasikan dan melaksanakan penyusunan LAKIP Direktorat; dan n. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Bagian Ketiga
Direktorat Penyediaan Tanah Transmigrasi
Pasal 102
Direktorat Penyediaan Tanah Transmigrasi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, standardisasi serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang fasilitasi pengadaan tanah, pengurusan legalitas tanah, dokumentasi pertanahan, dan advokasi pertanahan.
Pasal 103
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 102, Direktorat Penyediaan Tanah Transmigrasi menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang fasilitasi pengadaan tanah, pengurusan legalitas tanah, dokumentasi pertanahan, dan advokasi pertanahan;
b. penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang fasilitasi pengadaan tanah, pengurusan legalitas tanah, dokumentasi pertanahan, dan advokasi pertanahan;
c. penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang fasilitasi pengadaan tanah, pengurusan legalitas tanah, dokumentasi pertanahan, dan advokasi pertanahan;
d. penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang fasilitasi pengadaan tanah, pengurusan legalitas tanah, dokumentasi pertanahan, dan advokasi pertanahan; dan
e. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat.
Pasal 104
Uraian tugas Direktorat Penyediaan Tanah Transmigrasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 102 dan Pasal 103, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun Rencana Strategis Direktorat; b. menyusun Penetapan Kinerja Direktorat; c. mengkoordinasikan penyusunan rencana program Direktorat; d. mengendalikan pelaksanaan program Direktorat;
338
e. mengkoordinasikan penyusunan anggaran Direktorat; f. mengendalikan pelaksanaan anggaran Direktorat; g. menyiapkan bahan perumusan kebijakan pelaksanaan fasilitasi pengadaan tanah,
pengurusan legalitas tanah, dokumentasi pertanahan, dan advokasi pertanahan; h. mengarahkan penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur
fasilitasi pengadaan tanah, pengurusan legalitas tanah, dokumentasi pertanahan, dan advokasi pertanahan;
i. mengkoordinasikan bimbingan teknis bidang fasilitasi pengadaan tanah, pengurusan legalitas tanah, dokumentasi pertanahan, dan advokasi pertanahan;
j. menyiapkan perumusan pedoman sosialisasi program bidang fasilitasi pengadaan tanah, pengurusan legalitas tanah, dokumentasi pertanahan, dan advokasi pertanahan;
k. mengkoordinasikan kegiatan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan bidang fasilitasi pengadaan tanah, pengurusan legalitas tanah, dokumentasi pertanahan, dan advokasi pertanahan;
l. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan dan Tahunan Direktorat; m. menyusun LAKIP Direktorat; n. melaksanakan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat; dan o. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 105
Direktorat Penyediaan Tanah Transmigrasi terdiri atas:
a. Subdirektorat Fasilitasi Pengadaan Tanah; b. Subdirektorat Pengurusan Legalitas Tanah; c. Subdirektorat Dokumentasi Pertanahan; d. Subdirektorat Advokasi Pertanahan; dan e. Subbagian Tata Usaha.
Pasal 106
Subdirektorat Fasilitasi Pengadaan Tanah mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang identifikasi status dan penggunaan tanah serta pengurusan status tanah.
Pasal 107
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106, Subdirektorat Fasilitasi Pengadaan Tanah menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang identifikasi status dan penggunaan tanah serta pengurusan status tanah;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang identifikasi status dan pengunaan tanah serta pengurusan status tanah;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang identifikasi status dan penggunaan tanah serta pengurusan status tanah; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi dan evaluasi di bidang identifikasi status dan penggunaan tanah serta pengurusan status tanah.
Pasal 108
Uraian tugas Subdirektorat Fasilitasi Pengadaan Tanah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 dan Pasal 107, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun rencana, program dan anggaran Subdirektorat; b. mengendalikan pelaksanaan program dan anggaran Subdirektorat; c. menyusun konsep perumusan kebijakan di bidang identifikasi status dan
penggunaan tanah serta pengurusan status tanah;
339
d. menyusun konsep pelaksanaan kebijakan di bidang identifikasi status dan penggunaan tanah serta pengurusan status tanah;
e. menyusun konsep norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang identifikasi status dan penggunaan tanah serta pengurusan status tanah;
f. menyusun konsep memberikan bimbingan teknis di bidang identifikasi status dan penggunaan tanah serta pengurusan status tanah;
g. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan dan Tahunan Subdirektorat; h. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Subdirektorat;
dan i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 109
Subdirektorat Fasilitasi Pengadaan Tanah terdiri atas: a. Seksi Identifikasi Status dan Penggunaan Tanah; dan b. Seksi Pengurusan Status Tanah.
Pasal 110
Seksi Identifikasi Status dan Penggunaan Tanah mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang identifikasi status dan penggunaan tanah.
Pasal 111
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 110, Seksi Identifikasi Status dan Penggunaan Tanah menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan bidang identifikasi status dan penggunaan tanah; b. penyiapan bahan penelaahan dan rancangan penetapan status dan penggunaan
tanah; c. penyiapan bahan bimbingan teknis dan bantuan teknis bidang identifikasi status
dan penggunaan tanah; dan d. penyiapan bahan evaluasi bidang identifikasi status dan penggunaan tanah.
Pasal 112
Uraian tugas Seksi Identifikasi Status dan Penggunaan Tanah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 110 dan Pasal 111, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang identifikasi status dan penggunaan tanah;
b. menyiapkan dan mengolah bahan identifikasi status dan penggunaan tanah; c. menyiapkan dan mengolah bahan penyelesaian status dan penggunaan tanah; d. menyiapkan bahan penyelesaian rancangan penetapan status dan penggunaan
tanah; e. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
identifikasi status dan penggunaan tanah; f. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan bantuan teknis bidang identifikasi status
dan penggunaan tanah; g. menyiapkan bahan koordinasi dengan instansi terkait pusat dan daerah; h. menyiapkan dan mengolah bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan
program di bidang identifikasi status dan penggunaan tanah; dan i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
340
Pasal 113
Seksi Pengurusan Status Tanah mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengurusan status tanah.
Pasal 114
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dalam Pasal 113, Seksi Pengurusan Status Tanah menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan dan pengolahan bahan pengurusan status tanah; b. penyiapan dan pengolahan bahan koordinasi pengurusan status tanah; c. penyiapan dan pengolahan bahan pengurusan status tanah untuk WPT/LPT; dan d. penyiapan dan pengolahan bahan evaluasi pengurusan status tanah.
Pasal 115
Uraian tugas, Seksi Pengurusan Status Tanah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 113 dan Pasal 114, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan pengurusan status tanah; b. menyiapkan data pengurusan status tanah untuk WPT/LPT; c. menyiapkan bahan evaluasi pengurusan tanah dan penyelesaian status tanah; d. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang
pengurusan status tanah; e. menyiapkan bahan penyusunan konsep bimbingan teknis dan bantuan teknis di
bidang pengurusan status tanah; f. menyiapkan bahan legal aspek calon lokasi permukiman transmigrasi; g. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program di bidang
pengurusan status tanah; dan h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 116
Subdirektorat Pengurusan Legalitas Tanah mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengurusan hak pengelolaan tanah, dan pengurusan hak milik atas tanah.
Pasal 117
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 116, Subdirektorat Pengurusan Legalitas Tanah menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang pengurusan hak pengelolaan tanah dan pengurusan hak milik atas tanah;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang pengurusan hak pengelolaan tanah dan pengurusan hak milik atas tanah;
c. penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang pengurusan hak pengelolaan tanah dan pengurusan hak milik atas tanah; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengurusan hak pengelolaan tanah dan pengurusan hak milik atas tanah.
Pasal 118
Uraian tugas Subdirektorat Pengurusan Legalitas Tanah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 116 dan Pasal 117, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun rencana, program dan anggaran Subdirektorat;
341
b. mengendalikan pelaksanaan program dan anggaran Subdirektorat; c. menyusun konsep perumusan kebijakan di bidang pengurusan hak pengelolaan
tanah dan pengurusan hak milik atas tanah; d. menyusun konsep pelaksanaan kebijakan di bidang pengurusan hak pengelolaan
tanah dan pengurusan hak milik atas tanah; e. menyusun konsep norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang pengurusan
hak pengelolaan tanah dan pengurusan hak milik atas tanah; f. menyusun konsep bimbingan teknis di bidang pengurusan hak pengelolaan tanah
dan pengurusan hak milik atas tanah; g. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, dan Tahunan Subdirektorat; h. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Subdirektorat;
dan i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 119
Subdirektorat Pengurusan Legalitas Tanah terdiri atas: a. Seksi Pengurusan Hak Pengelolaan Tanah; dan b. Seksi Pengurusan Hak Milik Atas Tanah.
Pasal 120
Seksi Pengurusan Hak Pengelolaan Tanah mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengurusan hak pengelolaan tanah.
Pasal 121
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 120, Seksi Pengurusan Hak Pengelolaan Tanah menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan di bidang pengurusan hak pengelolaan tanah; b. penyiapan bahan teknis di bidang pengurusan hak pengelolaan tanah; dan c. penyiapan bahan pemantauan pelaksanaan di bidang pengurusan hak
pengelolaan tanah untuk WPT dan LPT.
Pasal 122
Uraian tugas Seksi Pengurusan Hak Pengelolaan Tanah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 120 dan Pasal 121, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan teknis di bidang pengurusan hak pengelolaan tanah; b. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang pengurusan hak pengelolaan
tanah; c. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang pengurusan hak
pengelolaan tanah; d. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
pengurusan hak pengelolaan tanah; e. menyiapkan bahan bimbingan teknis di bidang pengurusan hak pengelolaan
tanah; f. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program di bidang
pengurusan hak pengelolaan tanah; dan g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
342
Pasal 123
Seksi Pengurusan Hak Milik Atas Tanah mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengurusan hak milik atas tanah.
Pasal 124
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dalam Pasal 123, Seksi Pengurusan Hak Milik Atas Tanah menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan bahan pengurusan status hak milik atas tanah dalam WPT/ LPT; dan b. penyiapan bahan kerjasama dengan daerah dalam pengurusan status hak milik
atas tanah.
Pasal 125
Uraian tugas Seksi Pengurusan Hak Milik Atas Tanah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 123 dan Pasal 124, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan pelaksanaan pengurusan status hak milik atas tanah; b. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang pengurusan hak milik atas
tanah; c. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang pengurusan hak milik atas
tanah; d. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang
pengurusan hak milik atas tanah; e. menyiapkan bahan bimbingan teknis di bidang pengurusan hak milik atas tanah; f. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program di bidang
pengurusan hak milik atas tanah; dan g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 126
Subdirektorat Dokumentasi Pertanahan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria serta bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengumpulan dan pengolahan data pertanahan serta penyajian informasi pertanahan.
Pasal 127
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 126, Subdirektorat Dokumentasi Pertanahan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang pengumpulan dan pengolahan data pertanahan serta penyajian informasi pertanahan;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang pengumpulan dan pengolahan data pertanahan serta penyajian informasi pertanahan;
c. penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang pengumpulan dan pengolahan data pertanahan serta penyajian informasi pertanahan; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengumpulan dan pengolahan data pertanahan serta penyajian informasi pertanahan.
Pasal 128
Uraian tugas Subdirektorat Dokumentasi Pertanahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 126 dan Pasal 127, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun rencana, program dan anggaran Subdirektorat;
343
b. mengendalikan pelaksanaan program dan anggaran Subdirektorat; c. menyusun konsep perumusan kebijakan di bidang pengumpulan dan pengolahan
data pertanahan serta penyajian informasi pertanahan; d. menyusun konsep pelaksanaan kebijakan pengumpulan, pengolahan data dan
penyajian informasi di bidang pengumpulan dan pengolahan data pertanahan serta penyajian informasi pertanahan;
e. menyusun konsep norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pengumpulan dan pengolahan data pertanahan serta penyajian informasi pertanahan;
f. menyusun konsep pelaksanaan bimbingan teknis dan sosialisasi program di bidang pengumpulan dan pengolahan data pertanahan serta penyajian informasi pertanahan;
g. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, dan Tahunan Subdirektorat; h. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Subdirektorat;
dan i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 129
Subdirektorat Dokumentasi Pertanahan terdiri atas: a. Seksi Pengumpulan dan Pengolahan Data Pertanahan; dan b. Seksi Penyajian Informasi Pertanahan.
Pasal 130
Seksi Pengumpulan dan Pengolahan Data Pertanahan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengumpulan dan pengolahan data pertanahan.
Pasal 131
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dalam Pasal 130, Seksi Pengumpulan dan Pengolahan Data Pertanahan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan pengumpulan data pertanahan; dan b. penyiapan pengolahan data pertanahan.
Pasal 132
Uraian tugas Seksi Pengumpulan dan Pengolahan Data Pertanahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 130 dan Pasal 131, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan pengumpulan dan pengolahan data pertanahan; b. menyiapkan bahan analisis potensi pertanahan; c. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang
pengumpulan dan pengolahan data pertanahan; d. menyiapkan bahan bimbingan teknis di bidang pengumpulan dan pengolahan
data pertanahan; e. menyiapkan bahan pelaksanaan sosialisasi program di bidang pengumpulan dan
pengolahan data pertanahan; f. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang pengumpulan dan
pengolahan data pertanahan; dan g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
344
Pasal 133
Seksi Penyajian Informasi Pertanahan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penyajian informasi pertanahan.
Pasal 134
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dalam Pasal 133, Seksi Penyajian Informasi Pertanahan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perangkat lunak penyajian informasi status dan hak atas tanah; b. penyiapan perangkat keras penyajian informasi status dan hak atas tanah; dan c. penyiapan bahan pelaksanaan penyajian dan penyebaran informasi status dan
hak atas tanah.
Pasal 135
Uraian tugas Seksi Penyajian Informasi Pertanahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 133 dan Pasal 134, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perangkat lunak penyajian informasi status dan hak atas tanah;
b. menyiapkan bahan perangkat keras penyajian informasi status dan hak atas tanah;
c. menyiapkan bahan pelaksanaan penyajian dan penyebaran informasi status dan hak atas tanah;
d. menyiapkan bahan perumusan kebijakan penyajian dan penyebaran informasi pertanahan transmigrasi;
e. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang penyajian informasi pertanahan;
f. menyiapkan bahan bimbingan teknis di bidang penyajian informasi pertanahan; g. menyiapkan bahan sosialisasi program di bidang penyajian informasi pertanahan; h. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang penyajian informasi
pertanahan; dan i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 136
Subdirektorat Advokasi Pertanahan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang identifikasi kasus pertanahan serta recognisi dan kompensasi.
Pasal 137
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 136, Subdirektorat Advokasi Pertanahan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang identifikasi kasus pertanahan serta recognisi dan kompensasi;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang identifikasi kasus pertanahan serta recognisi dan kompensasi;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang identifikasi kasus pertanahan serta recognisi dan kompensasi; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang identifikasi kasus pertanahan serta recognisi dan kompensasi.
345
Pasal 138
Uraian tugas Subdirektorat Advokasi Pertanahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 136 dan Pasal 137, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun rencana, program dan anggaran Subdirektorat; b. mengendalikan pelaksanaan program dan anggaran Subdirektorat; c. menyusun konsep pelaksanaan kebijakan di bidang identifikasi kasus pertanahan
serta recognisi dan kompensasi; d. menyusun konsep norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang identifikasi
kasus pertanahan serta recognisi dan kompensasi; e. menyusun konsep bimbingan teknis dan sosialisasi program di bidang identifikasi
kasus pertanahan serta recognisi dan kompensasi; f. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, dan Tahunan Subdirektorat; g. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Subdirektorat;
dan h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 139
Subdirektorat Advokasi Pertanahan terdiri atas: a. Seksi Identifikasi Kasus Pertanahan; dan b. Seksi Recognisi dan Kompensasi.
Pasal 140
Seksi Identifikasi Kasus Pertanahan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang identifikasi kasus pertanahan.
Pasal 141
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dalam Pasal 140, Seksi Identifikasi Kasus Pertanahan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan penetapan identifikasi kasus pertanahan; b. penyiapan bahan inventarisasi kasus pertanahan; dan c. penyiapan bahan penelitian dan penelaahan Kasus pertanahan.
Pasal 142
Uraian tugas Seksi Identifikasi Kasus Pertanahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 140 dan Pasal 141, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan penetapan identifikasi kasus pertanahan; b. menyiapkan bahan inventarisasi kasus pertanahan; c. menyiapkan bahan penelitian dan penelaahan kasus pertanahan; d. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang identifikasi kasus pertanahan; e. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
identifikasi kasus pertanahan; f. menyiapkan bahan bimbingan teknis di bidang identifikasi kasus pertanahan; g. menyiapkan bahan sosialisasi program di bidang identifikasi kasus pertanahan; h. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan di bidang identifikasi
kasus pertanahan; dan i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
346
Pasal 143 Seksi Recognisi dan Kompensasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang recognisi dan kompensasi.
Pasal 144 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dalam Pasal 143, Seksi Recognisi dan Kompensasi menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan pelaksanaan teknis recognisi dan kompensasi; b. penyiapan data penyelesaian tanah dengan recognisi dan kompensasi; dan c. penyiapan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan di bidang recognisi dan
kompensasi.
Pasal 145
Uraian tugas Seksi Recognisi dan Kompensasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 143 dan Pasal 144, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan pelaksanaan teknis recognisi dan kompensasi; b. menyiapkan bahan data penyelesaian tanah dengan recognisi dan kompensasi; c. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang
recognisi dan kompensasi; d. menyiapkan bahan bimbingan teknis di bidang recognisi dan kompensasi; e. menyiapkan bahan pelaksanaan sosialisasi program recognisi dan kompensasi; f. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan di bidang recognisi
dan kompensasi; dan g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 146
Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana program dan anggaran, urusan kepegawaian, keuangan, ketatausahaan, dan rumah tangga Direktorat.
Pasal 147
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Pasal 146, Subbagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan penyusunan rencana program dan anggaran Direktorat; b. pengurusan administrasi kepegawaian Direktorat; c. penyiapan administrasi keuangan Direktorat; d. penyiapan dan pelaksanaan ketatausahaan Direktorat; dan e. pelaksanaan urusan rumah tangga Direktorat.
Pasal 148
Uraian tugas Subbagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud Pasal 146 dan Pasal 147, antara lain sebagai berikut:
a. mengkoordinasikan penyusunan bahan Renstra Direktorat; b. mengkoordinasikan penyusunan bahan Renja K/L Direktorat; c. mengkoordinasikan penyusunan bahan Program dan Anggaran (RKA-KL)
Direktorat; d. mengkoordinasikan penyusunan bahan RKT Direktorat; e. mengkoordinasikan penyusunan bahan Penetapan Kinerja Direktorat;
347
f. mengkoordinasikan penyusunan bahan Program Kerja dan Renlakgiat Direktorat; g. melaksanakan administrasi kepegawaian Direktorat; h. melaksanakan administrasi keuangan Direktorat; i. melaksanakan administrasi persuratan dan kearsipan Direktorat; j. melaksanakan penatausahaan barang milik/kekayaan negara (BMN) Direktorat; k. melaksanakan tata usaha dan rumah tangga Direktorat; l. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, Semester dan Tahunan Direktorat; m. mengkoordinasikan dan melaksanakan penyusunan LAKIP Direktorat; dan n. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Bagian Keempat
Direktorat Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Kawasan Transmigrasi
Pasal 149
Direktorat Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Kawasan Transmigrasi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, standardisasi serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penyiapan lahan, sarana, prasarana dan evaluasi kelayakan permukiman.
Pasal 150
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 149, Direktorat Pembangunan Permukiman dan Infrastuktur Kawasan Transmigrasi menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang penyiapan lahan, sarana, prasarana dan evaluasi kelayakan permukiman;
b. penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang penyiapan lahan, sarana, prasarana dan evaluasi kelayakan permukiman;
c. penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang penyiapan lahan, sarana, prasarana dan evaluasi kelayakan permukiman;
d. penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penyiapan lahan, sarana, prasarana dan evaluasi kelayakan permukiman; dan
e. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat.
Pasal 151
Uraian tugas Direktorat Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Kawasan Transmigrasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 149 dan Pasal 150, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun Rencana Strategis Direktorat; b. menyusun Penetapan Kinerja Direktorat; c. mengkoordinasikan penyusunan rencana program Direktorat; d. mengendalikan pelaksanaan program Direktorat; e. mengkoordinasikan penyusunan anggaran Direktorat; f. mengendalikan pelaksanaan anggaran Direktorat; g. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang penyiapan lahan, penyiapan
sarana, penyiapan prasarana dan evaluasi kelayakan permukiman; h. mengarahkan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang
penyiapan lahan, penyiapan sarana, penyiapan prasarana dan evaluasi kelayakan permukiman;
i. mengkoordinasikan bimbingan teknis di bidang penyiapan lahan, penyiapan sarana, penyiapan prasarana dan evaluasi kelayakan permukiman;
348
j. menyiapkan perumusan pedoman sosialisasi program di bidang penyiapan lahan, penyiapan sarana, penyiapan prasarana dan evaluasi kelayakan permukiman;
k. mengkoordinasikan kegiatan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan di bidang penyiapan lahan, penyiapan sarana, penyiapan prasarana dan evaluasi kelayakan permukiman;
l. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan dan Tahunan Direktorat; m. menyusun LAKIP Direktorat; n. melaksanakan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat; dan o. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 152
Direktorat Pembangunan Permukiman dan Insfrastruktur Kawasan Transmigrasi terdiri atas:
a. Subdirektorat Penyiapan Lahan; b. Subdirektorat Penyiapan Sarana; c. Subdirektorat Penyiapan Prasarana; d. Subdirektorat Evaluasi Kelayakan Permukiman; dan e. Sub Bagian Tata Usaha.
Pasal 153
Subdirektorat Penyiapan Lahan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang bina teknis dan evaluasi penyiapan lahan.
Pasal 154
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 153, Subdirektorat Penyiapan Lahan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang bina teknis dan evaluasi penyiapan lahan;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang bina teknis dan evaluasi penyiapan lahan;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang bina teknis dan evaluasi penyiapan lahan; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang bina teknis dan evaluasi penyiapan lahan.
Pasal 155
Uraian tugas Subdirektorat Penyiapan Lahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 153 dan Pasal 154, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun rencana, program dan anggaran Subdirektorat; b. mengendalikan pelaksanaan program dan anggaran Subdirektorat; c. menyusun konsep perumusan kebijakan di bidang bina teknis dan evaluasi
penyiapan lahan; d. menyusun konsep pelaksanaan kebijakan di bidang bina teknis dan evaluasi
penyiapan lahan; e. menyusun konsep norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang bina teknis dan
evaluasi penyiapan lahan; f. menyusun konsep bimbingan teknis dan bantuan teknis di bidang bina teknis dan
evaluasi penyiapan lahan;
349
g. menyusun konsep pelaksanaan sosialisasi di bidang bina teknis dan evaluasi penyiapan lahan;
h. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan dan Tahunan Subdirektorat; i. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Subdirektorat;
dan j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 156
Subdirektorat Penyiapan Lahan terdiri atas: a. Seksi Bina Teknis Penyiapan Lahan; dan b. Seksi Evaluasi Penyiapan Lahan.
Pasal 157
Seksi Bina Teknis Penyiapan Lahan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang bina teknis penyiapan lahan.
Pasal 158
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dalam Pasal 157, Seksi Bina Teknis Penyiapan Lahan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan kebijakan bina teknis penyiapan lahan; b. penyiapan bahan bimbingan teknis penyiapan lahan; dan c. pemantauan dan evaluasi kegiatan bina teknis penyiapan lahan.
Pasal 159
Uraian tugas Seksi Bina Teknis Penyiapan Lahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 157 dan Pasal 158, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan rencana pembukaan lahan pemukiman transmigrasi; b. menyiapkan bahan inventarisasi data pembukaan lahan pemukiman transmigrasi; c. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang
bina teknis penyiapan lahan; d. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan bantuan teknis di bidang bina teknis
penyiapan lahan; e. menyiapkan bahan sosialisasi di bidang bina teknis penyiapan lahan; f. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang bina teknis penyiapan
lahan; g. menyiapkan bahan supervisi di bidang bina teknis penyiapan lahan; dan h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 160
Seksi Evaluasi Penyiapan Lahan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang evaluasi penyiapan lahan.
Pasal 161
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dalam Pasal 160, Seksi Evaluasi Penyiapan Lahan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan kebijakan evaluasi penyiapan lahan; b. penyiapan bahan pemantauan dan pelaksanaan program;
350
c. penyiapan bahan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang evaluasi penyiapan lahan; dan
d. pelaksanaan supervisi dan pengendalian program penyiapan lahan serta rekomendasi program penyiapan lahan.
Pasal 162
Uraian tugas Seksi Evaluasi Penyiapan Lahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 160 dan Pasal 161, antara lain sebagai berikut :
a. menyiapkan bahan analisis evaluasi penyiapan lahan transmigrasi; b. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang
evaluasi penyiapan lahan transmigrasi; c. menyiapkan bahan supervisi dan pengendalian di bidang evaluasi penyiapan
lahan transmigrasi; d. menyiapkan bahan rekomendasi di bidang evaluasi penyiapan lahan transmigrasi; e. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang evaluasi penyiapan lahan
transmigrasi; dan f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 163
Subdirektorat Penyiapan Sarana mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang bina teknis dan evaluasi penyiapan sarana.
Pasal 164
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 163, Subdirektorat Penyiapan Sarana menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang bina teknis dan evaluasi penyiapan sarana;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang bina teknis dan evaluasi penyiapan sarana;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang bina teknis dan evaluasi penyiapan sarana; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang bina teknis dan evaluasi penyiapan sarana.
Pasal 165
Uraian tugas Subdirektorat Penyiapan Sarana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 163 dan Pasal 164, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun rencana, program dan anggaran Subdirektorat; b. mengendalikan pelaksanaan program dan anggaran Subdirektorat; c. menyusun konsep perumusan kebijakan di bidang bina teknis dan evaluasi
penyiapan sarana; d. menyusun konsep pelaksanaan kebijakan di bidang bina teknis dan evaluasi
penyiapan sarana; e. menyusun konsep norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang bina teknis
dan evaluasi penyiapan sarana; f. menyusun konsep bimbingan teknis dan sosialisasi program di bidang bina
teknis dan evaluasi penyiapan sarana; g. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, dan Tahunan Subdirektorat; h. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Subdirektorat;
dan i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
351
Pasal 166
Subdirektorat Penyiapan Sarana terdiri atas: a. Seksi Bina Teknis Penyiapan Sarana; dan b. Seksi Evaluasi Penyiapan Sarana.
Pasal 167
Seksi Bina Teknis Penyiapan Sarana mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pembinaan teknis penyiapan sarana.
Pasal 168
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dalam Pasal 167, Seksi Bina Teknis Penyiapan Sarana menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan bahan inventarisasi data sarana permukiman transmigrasi
berdasarkan perencanaan teknis sarana; b. penyiapan bahan analisis data sarana permukiman transmigrasi berdasarkan
perencanaan teknis sarana; dan c. penyiapan bahan integrasi dan sinkronisasi data sarana permukiman
transmigrasi.
Pasal 169
Uraian tugas Seksi Bina Teknis Penyiapan Sarana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 167 dan Pasal 168, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan inventarisasi data penyiapan sarana permukiman transmigrasi;
b. menyiapkan bahan pelaksanaan teknis penyiapan sarana permukiman transmigrasi;
c. menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis penyiapan sarana permukiman transmigrasi;
d. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang bina teknis penyiapan sarana permukiman transmigrasi;
e. menyiapkan bahan bimbingan teknis di bidang bina teknis penyiapan sarana permukiman transmigrasi;
f. menyiapkan bahan sosialisasi program di bidang bina teknis penyiapan sarana permukiman transmigrasi;
g. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program di bidang bina teknis penyiapan sarana permukiman transmigrasi; dan
h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 170
Seksi Evaluasi Penyiapan Sarana mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penyiapan sarana.
Pasal 171
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dalam Pasal 170, Seksi Evaluasi Penyiapan Sarana menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan pengembangan data sarana pemukiman transmigrasi; b. penyiapan bahan pemantauan pelaksanaan penyiapan sarana transmigrasi; dan c. penyiapan bahan rekomendasi program peningkatan sarana permukiman
transmigrasi.
352
Pasal 172
Uraian tugas Seksi Evaluasi Penyiapan Sarana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 170 dan Pasal 171, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan pengembangan data sarana permukiman transmigrasi; b. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria bidang
evaluasi penyiapan sarana permukiman transmigrasi; c. menyiapkan bahan pelaksanaan evaluasi penyiapan sarana permukiman
transmigrasi; d. menyiapkan bahan rekomendasi program penyiapan sarana permukiman
transmigrasi; e. menyiapkan bahan evaluasi pengkajian dan standardisasi penyiapan sarana; dan f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 173
Subdirektorat Penyiapan Prasarana mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang bina teknis dan evaluasi penyiapan prasarana.
Pasal 174
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 173, Subdirektorat Penyiapan Prasarana menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang bina teknis dan evaluasi penyiapan prasarana;
b. penyiapan bahan pelaksanan kebijakan di bidang bina teknis dan evaluasi penyiapan prasarana;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang bina teknis dan evaluasi penyiapan prasarana; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang bina teknis dan evaluasi penyiapan prasarana.
Pasal 175
Uraian tugas Subdirektorat Penyiapan Prasarana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 173 dan Pasal 174, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun rencana, program dan anggaran Subdirektorat; b. mengendalikan pelaksanaan program dan anggaran Subdirektorat; c. menyusun konsep perumusan kebijakan di bidang bina teknis dan evaluasi
penyiapan prasarana; d. menyusun konsep pelaksanaan kebijakan di bidang bina teknis dan evaluasi
penyiapan prasarana; e. menyusun konsep norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang bina teknis
dan evaluasi penyiapan prasarana; f. menyusun konsep bimbingan teknis dan sosialisasi program di bidang bina teknis
dan evaluasi penyiapan prasarana; g. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, dan Tahunan Subdirektorat; h. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Subdirektorat;
dan i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
353
Pasal 176
Subdirektorat Penyiapan Prasarana terdiri atas:
a. Seksi Bina Teknis Penyiapan Prasarana; dan b. Seksi Evaluasi Penyiapan Prasarana.
Pasal 177
Seksi Bina Teknis Penyiapan Prasarana mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pembinaan teknis penyiapan prasarana.
Pasal 178
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dalam Pasal 177, Seksi Bina Teknis Penyiapan Prasarana menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan bahan inventarisasi data prasarana permukiman transmigrasi
berdasarkan perencanaan teknis pembangunan prasarana permukiman; b. penyiapan bahan analisis data prasarana permukiman transmigrasi berdasarkan
perencanaan teknis pembangunan prasarana permukiman; dan c. penyiapan bahan integrasi dan sinkronisasi data prasarana permukiman
transmigrasi.
Pasal 179
Uraian tugas Seksi Bina Teknis Penyiapan Prasarana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 177 dan Pasal 178, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan inventarisasi data penyiapan prasarana permukiman; b. menyiapkan bahan pelaksanaan teknis penyiapan prasarana permukiman; c. menyiapkan bahan perumusan kebijakan penyiapan prasarana permukiman; d. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang
bina teknis penyiapan prasarana permukiman; e. menyiapkan bahan bimbingan teknis di bidang bina teknis penyiapan prasarana
permukiman; f. menyiapkan bahan sosialisasi program di bidang bina teknis penyiapan
prasarana permukiman; g. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang bina teknis penyiapan
prasarana permukiman; dan h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 180
Seksi Evaluasi Penyiapan Prasarana mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang evaluasi penyiapan prasarana.
Pasal 181
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 180, Seksi Evaluasi Penyiapan Pasarana menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan pengembangan data prasarana pemukiman transmigrasi; b. penyiapan bahan pemantauan pelaksanaan penyiapan prasarana transmigrasi;
dan c. penyiapan bahan rekomendasi program peningkatan prasarana permukiman
transmigrasi.
354
Pasal 182
Uraian tugas Seksi Evaluasi Penyiapan Prasarana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 180 dan Pasal 181, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan pengembangan data prasarana permukiman transmigrasi; b. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang
evaluasi penyiapan prasarana permukiman transmigrasi; c. meyiapkan bahan pelaksanaan evaluasi penyiapan prasarana permukiman
transmigrasi; d. menyiapkan bahan rekomendasi program penyiapan prasarana permukiman
transmigrasi; e. menyiapkan bahan evaluasi pengkajian dan standardisasi penyiapan prasarana;
dan f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 183
Subdirektorat Evaluasi Kelayakan Permukiman mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang bina teknis, dan penilaian kelayakan permukiman.
Pasal 184
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 183, Subdirektorat Evaluasi Kelayakan Permukiman menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang bina teknis dan penilaian kelayakan permukiman;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang bina teknis dan penilaian kelayakan permukiman;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang bina teknis dan penilaian kelayakan permukiman; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang bina teknis dan penilaian kelayakan permukiman.
Pasal 185
Uraian tugas Subdirektorat Evaluasi Kelayakan Permukiman sebagaimana dimaksud dalam Pasal 183 dan Pasal 184, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun rencana, program dan anggaran Subdirektorat; b. mengendalikan pelaksanaan program dan anggaran Subdirektorat; c. menyusun konsep perumusan kebijakan di bidang bina teknis dan penilaian
kelayakan permukiman; d. menyusun konsep pelaksanaan kebijakan di bidang bina teknis dan penilaian
kelayakan permukiman; e. menyusun konsep norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang bina teknis
dan penilaian kelayakan permukiman; f. menyusun konsep bimbingan teknis program di bidang bina teknis dan penilaian
kelayakan permukiman; g. menyusun konsep sosialisasi program di bidang bina teknis dan penilaian
kelayakan permukiman; h. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan dan Tahunan Subdirektorat; i. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Subdirektorat;
dan j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
355
Pasal 186
Subdirektorat Evaluasi Kelayakan Permukiman terdiri atas:
a. Seksi Bina Teknis Kelayakan Permukiman; dan b. Seksi Penilaian Kelayakan Permukiman.
Pasal 187
Seksi Bina Teknis Kelayakan Permukiman mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pembinaan teknis kelayakan permukiman.
Pasal 188
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dalam Pasal 187, Seksi Bina Teknis Kelayakan Permukiman menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan analisis penggunaan ruang, status tanah serta pengembangan di bidang bina teknis kelayakan permukiman;
b. penyiapan bahan analisis keserasian lingkungan fisik, sosial, ekonomi dan budaya; dan
c. penyiapan bahan evaluasi bina teknis kelayakan permukiman.
Pasal 189
Uraian tugas Seksi Bina Teknis Kelayakan Permukiman sebagaimana dimaksud dalam Pasal 187 dan Pasal 188, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan analisis penggunaan ruang, status tanah serta pengembangan bina teknis kelayakan permukiman;
b. menyiapkan bahan analisis data keserasian lingkungan fisik, sosial, ekonomi dan budaya;
c. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang pembinaan teknis kelayakan permukiman;
d. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pembinaan teknis kelayakan permukiman;
e. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan bantuan teknis di bidang pembinaan teknis kelayakan permukiman;
f. menyiapkan bahan sosialisasi program di bidang pembinaan teknis kelayakan permukiman;
g. meyiapkan bahan pelaksanaan evaluasi di bidang pembinaan teknis kelayakan permukiman; dan
h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 190
Seksi Penilaian Kelayakan Permukiman mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penilaian kelayakan permukiman.
Pasal 191
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 190, Seksi Penilaian Kelayakan Permukiman menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan penilaian kelayakan permukiman; dan b. penyiapan bahan rekomendasi program penilaian kelayakan permukiman.
356
Pasal 192
Uraian tugas Seksi Penilaian Kelayakan Permukiman sebagaimana dimaksud dalam Pasal 190 dan Pasal 191, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan penilaian kelayakan permukiman; b. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang penilaian kelayakan
permukiman; c. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang penilaian kelayakan
permukiman; d. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang
penilaian kelayakan permukiman; e. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan bantuan teknis di bidang penilaian
kelayakan permukiman; f. menyiapkan bahan pelaksanaan sosialisasi program di bidang penilaian
kelayakan permukiman; g. menyiapkan bahan rekomendasi program penilaian kelayakan permukiman; h. meyiapkan bahan pelaksanaan evaluasi penilaian kelayakan permukiman; dan i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 193
Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana program dan anggaran, urusan kepegawaian, keuangan, ketatausahaan, dan rumah tangga Direktorat.
Pasal 194
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Pasal 193, Subbagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan penyusunan rencana program dan anggaran Direktorat; b. pengurusan administrasi kepegawaian Direktorat; c. penyiapan administrasi keuangan Direktorat; d. penyiapan dan pelaksanaan ketatausahaan Direktorat; dan e. pelaksanaan urusan rumah tangga Direktorat.
Pasal 195
Uraian tugas Subbagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud Pasal 193 dan Pasal 194, antara lain sebagai berikut:
a. mengkoordinasikan penyusunan bahan Renstra Direktorat; b. mengkoordinasikan penyusunan bahan Renja K/L Direktorat; c. mengkoordinasikan penyusunan bahan Program dan Anggaran (RKA-KL)
Direktorat; d. mengkoordinasikan penyusunan bahan RKT Direktorat; e. mengkoordinasikan penyusunan bahan Penetapan Kinerja Direktorat; f. mengkoordinasikan penyusunan bahan Program Kerja dan Renlakgiat Direktorat; g. melaksanakan administrasi kepegawaian Direktorat; h. melaksanakan administrasi keuangan Direktorat; i. melaksanakan administrasi persuratan dan kearsipan Direktorat; j. melaksanakan penatausahaan barang milik/kekayaan negara (BMN) Direktorat; k. melaksanakan tata usaha dan rumah tangga Direktorat; l. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, Semester dan Tahunan Direktorat; m. mengkoordinasikan dan melaksanakan penyusunan LAKIP Direktorat; dan n. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
357
Bagian Kelima
Direktorat Fasilitasi Penempatan Transmigrasi
Pasal 196
Direktorat Fasilitasi Penempatan Transmigrasi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, standardisasi serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penyiapan calon transmigran, penyiapan perpindahan, pelaksanaan perpindahan, serta penataan dan adaptasi.
Pasal 197
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 196, Direktorat Fasilitasi Penempatan Transmigrasi menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang penyiapan calon transmigran, penyiapan perpindahan, pelaksanaan perpindahan, serta penataan dan adaptasi transmigran dan penduduk di kawasan transmigrasi;
b. penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang penyiapan calon transmigran, penyiapan perpindahan, pelaksanaan perpindahan, serta penataan dan adaptasi transmigran dan penduduk di kawasan transmigrasi;
c. penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang penyiapan calon transmigran, penyiapan perpindahan, pelaksanaan perpindahan, serta penataan dan adaptasi transmigran dan penduduk di kawasan transmigrasi;
d. penyiapan pemberian bimbingan teknis di bidang penyiapan calon transmigran, penyiapan perpindahan, pelaksanaan perpindahan, serta penataan dan adaptasi transmigran dan penduduk di kawasan transmigrasi; dan
e. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat.
Pasal 198
Uraian tugas Direktorat Fasilitasi Penempatan Transmigrasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 196 dan Pasal 197, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun Rencana Strategis Direktorat; b. menyusun Penetapan Kinerja Direktorat; c. mengkoordinasikan penyusunan rencana, program dan anggaran Direktorat; d. mengendalikan pelaksanaan program dan anggaran Direktorat; e. menyiapkan bahan perumusan kebijakan pelaksanaan di bidang penyiapan calon
transmigran, penyiapan perpindahan, pelaksanaan perpindahan, serta penataan dan adaptasi transmigran dan penduduk di kawasan transmigrasi;
f. mengarahkan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang penyiapan calon transmigran, penyiapan perpindahan, pelaksanaan perpindahan, serta penataan dan adaptasi transmigran dan penduduk di kawasan transmigrasi;
g. mengkoordinasikan bimbingan teknis di bidang penyiapan calon transmigran, penyiapan perpindahan, pelaksanaan perpindahan, serta penataan dan adaptasi transmigran dan penduduk di kawasan transmigrasi;
h. menyiapkan perumusan pedoman sosialisasi program di bidang penyiapan calon transmigran, penyiapan perpindahan, pelaksanaan perpindahan, serta penataan dan adaptasi transmigran dan penduduk di kawasan transmigrasi;
358
i. mengkoordinasikan kegiatan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan di bidang penyiapan calon transmigran, penyiapan perpindahan, pelaksanaan perpindahan, serta penataan dan adaptasi transmigran dan penduduk di kawasan transmigrasi;
j. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan dan Tahunan Direktorat; k. menyusun LAKIP Direktorat; l. melaksanakan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat; dan m. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 199
Direktorat Fasilitasi Penempatan Transmigrasi terdiri atas:
a. Subdirektorat Penyiapan Calon Transmigran; b. Subdirektorat Penyiapan Perpindahan; c. Subdirektorat Pelaksanaan Perpindahan; d. Subdirektorat Penataan dan Adaptasi; dan e. Subbagian Tata Usaha.
Pasal 200
Subdirektorat Penyiapan Calon Transmigran mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pendaftaran dan seleksi serta keterampilan calon transmigran.
Pasal 201
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 200, Subdirektorat Penyiapan Calon Transmigran menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang pendaftaran dan seleksi serta keterampilan calon transmigran;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang pendaftaran dan seleksi serta keterampilan calon transmigran;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang pendaftaran dan seleksi serta keterampilan calon transmigran; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pendaftaran dan seleksi serta keterampilan calon transmigran.
Pasal 202
Uraian tugas Subdirektorat Penyiapan Calon Transmigran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 200 dan Pasal 201, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun rencana, program dan anggaran Subdirektorat; b. mengendalikan pelaksanaan program dan anggaran Subdirektorat; c. menyusun perumusan kebijakan di bidang pendaftaran dan seleksi serta
keterampilan calon transmigran; d. menyusun konsep norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang pendaftaran
dan seleksi serta keterampilan calon transmigran; e. menyusun konsep sosialisasi dan bimbingan teknis di bidang pendaftaran dan
seleksi serta keterampilan calon transmigran; f. menyelenggarakan manajemen pelaksanaan pendaftaran dan seleksi serta
keterampilan calon transmigran; g. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, dan Tahunan Subdirektorat; h. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Subdirektorat;
dan i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
359
Pasal 203
Subdirektorat Penyiapan Calon Transmigran terdiri atas:
a. Seksi Pendaftaran dan Seleksi; dan b. Seksi Keterampilan Calon Transmigran.
Pasal 204
Seksi Pendaftaran dan Seleksi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pendaftaran dan seleksi.
Pasal 205
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 204, Seksi Pendaftaran dan Seleksi menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan data dan informasi potensi dan aspirasi masyarakat yang mendukung pendaftaran dan seleksi;
b. penyiapan bahan informasi sebagai bahan pengambilan keputusan dalam perpindahan transmigrasi;
c. penyiapan bahan perumusan kebijakan dan perangkat regulasi pendaftaran dan seleksi calon transmigran; dan
d. penyiapan bahan kelengkapan administrasi perpindahan.
Pasal 206
Uraian tugas Seksi Pendaftaran dan Seleksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 204 dan Pasal 205, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan pelaksanaan pendaftaran dan seleksi; b. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria
pelaksanaan pendaftaran dan seleksi; c. menyiapkan bahan sosialisasi dan bimbingan teknis pelaksanaan pendaftaran
dan seleksi; d. menyiapkan bahan penyelenggaraan manajemen pelaksanaan pendaftaran dan
seleksi. e. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang bina teknis penyiapan
lahan; dan f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 207
Seksi Keterampilan Calon Transmigran mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang keterampilan calon transmigran.
Pasal 208
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dalam Pasal 207, Seksi Keterampilan Calon Transmigran menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan data keterampilan calon transmigran b. penyiapan bahan analisis kebutuhan keterampilan calon transmigran; dan c. penyiapan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pelatihan keterampilan
calon transmigran.
360
Pasal 209
Uraian tugas Seksi Keterampilan Calon Transmigran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 207 dan Pasal 208, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan pelatihan keterampilan calon transmigran;
b. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria pelatihan keterampilan calon transmigran;
c. menyiapkan bahan sosialisasi dan bimbingan teknis pelatihan keterampilan calon transmigran;
d. menyiapkan bahan penyelenggaraan manajemen pelatihan keterampilan calon transmigran;
e. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi pelatihan keterampilan calon transmigran; dan
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 210
Subdirektorat Penyiapan Perpindahan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penyerasian, dan administrasi perpindahan.
Pasal 211
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 210, Subdirektorat Penyiapan Perpindahan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang penyerasian dan administrasi perpindahan;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang penyerasian dan administrasi perpindahan;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang penyerasian dan administrasi perpindahan; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penyerasian dan administrasi perpindahan.
Pasal 212
Uraian tugas Subdirektorat Penyiapan Perpindahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 210 dan Pasal 211, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun rencana, program dan anggaran Subdirektorat; b. mengendalikan pelaksanaan program dan anggaran Subdirektorat; c. menyusun konsep perumusan kebijakan penyerasian dan administrasi
perpindahan; d. menyusun konsep pelaksanaan kebijakan di bidang penyerasian dan
administrasi perpindahan; e. menyusun konsep norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang penyerasian
dan administrasi perpindahan; f. menyusun konsep sosialisasi, bimbingan teknis dan bantuan teknis pelaksanaan
penyerasian dan administrasi perpindahan; g. menyelenggarakan manajemen pelaksanaan penyerasian dan administrasi
perpindahan; h. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, dan Tahunan Subdirektorat; i. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Subdirektorat;
dan j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
361
Pasal 213
Subdirektorat Penyiapan Perpindahan terdiri atas:
a. Seksi Penyerasian Perpindahan; dan b. Seksi Administrasi Perpindahan.
Pasal 214
Seksi Penyerasian Perpindahan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penyerasian perpindahan.
Pasal 215
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 214, Seksi Penyerasian Perpindahan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan penyerasian perpindahan; dan b. penyiapan bahan penyerasian kegiatan perpindahan antara daerah asal dan daerah tujuan.
Pasal 216
Uraian tugas Seksi Penyerasian Perpindahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 214 dan Pasal 215, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan pelaksanaan penyerasian perpindahan; b. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang penyerasian perpindahan; c. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria
pelaksanaan penyerasian perpindahan; d. menyiapkan bahan sosialisasi, bimbingan teknis dan bantuan teknis penyerasian
perpindahan; e. menyiapkan bahan penyelenggaraan manajemen pelaksanaan penyerasian
perpindahan; f. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang penyerasian
perpindahan; dan g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 217
Seksi Administrasi Perpindahan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang administrasi perpindahan.
Pasal 218
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dalam Pasal 217, Seksi Administrasi Perpindahan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan mediasi dan penyerasian kelengkapan administrasi perpindahan;
b. penyiapan bahan penetapan kesepakatan jadwal waktu pelaksanaan perpindahan dan penempatan; dan
c. penyiapan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan perpindahan dan penempatan.
362
Pasal 219
Uraian tugas Seksi Administrasi Perpindahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 217 dan Pasal 218, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang administrasi perpindahan; b. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang administrasi perpindahan; c. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang
administrasi perpindahan; d. menyiapkan bahan sosialisasi, bimbingan teknis dan bantuan teknis di bidang
administrasi perpindahan; e. menyiapkan bahan penyelenggaraan manajemen di bidang administrasi
perpindahan; f. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan administrasi
perpindahan; dan g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 220
Subdirektorat Pelaksanaan Perpindahan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penampungan dan pengangkutan transmigran.
Pasal 221
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 220, Subdirektorat Pelaksanaan Perpindahan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang penampungan dan pengangkutan transmigran;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang penampungan dan pengangkutan transmigran;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang penampungan dan pengangkutan transmigran; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penampungan dan pengangkutan transmigran.
Pasal 222
Uraian tugas Subdirektorat Pelaksanaan Perpindahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 220 dan Pasal 221, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun rencana, program dan anggaran Subdirektorat; b. mengendalikan pelaksanaan program dan anggaran Subdirektorat; c. menyusun konsep perumusan kebijakan bidang penampungan dan
pengangkutan transmigran; d. menyusun konsep pelaksanaan kebijakan di bidang penampungan dan
pengangkutan transmigran; e. menyusun konsep norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang penampungan
dan pengangkutan transmigran; f. menyusun konsep sosialisasi, bimbingan teknis dan bantuan teknis pelaksanaan
bidang penampungan dan pengangkutan transmigran; g. menyelenggarakan manajemen pelaksanaan bidang penampungan dan
pengangkutan transmigran. h. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, dan Tahunan Subdirektorat; i. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Subdirektorat;
dan j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
363
Pasal 223
Subdirektorat Pelaksanaan Perpindahan terdiri atas:
a. Seksi Penampungan; dan b. Seksi Pengangkutan.
Pasal 224
Seksi Penampungan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penampungan transmigran.
Pasal 225
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 224, Seksi Penampungan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan fasilitasi pelayanan penampungan transmigran; b. penyiapan bahan perumusan kebijakan dan perangkat regulasi bidang
penampungan; penyiapan bahan kelengkapan fasilitasi pelayanan penampungan; dan
c. penyiapan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pelayanan penampungan.
Pasal 226
Uraian tugas Seksi Penampungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 224 dan Pasal 225, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang fasilitasi pelayanan penampungan;
b. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang fasilitasi pelayanan penampungan;
c. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang fasilitasi pelayanan penampungan;
d. menyiapkan bahan fasilitasi pelayanan penampungan; e. menyiapkan bahan kelengkapan fasilitasi pelayanan penampungan; f. menyiapkan bahan sosialisasi, bimbingan teknis dan bantuan teknis di bidang
pelayanan penampungan; g. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang pelayanan
penampungan; dan h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 227
Seksi Pengangkutan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengangkutan transmigran.
Pasal 228
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dalam Pasal 227, Seksi Pengangkutan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan teknis pelaksanaan pengangkutan dan pengawalan transmigran;
364
b. penyiapan fasilitasi pelayanan pelaksanaan pengangkutan dan pengawalan
transmigran; dan c. penyiapan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pengangkutan dan
pengawalan transmigran.
Pasal 229
Uraian tugas Seksi Pengangkutan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 227 dan Pasal 228, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan pengangkutan dan pengawalan transmigran;
b. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang fasilitasi pelayanan pengangkutan dan pengawalan transmigran;
c. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang fasilitasi pelayanan angkutan dan pengawalan transmigran;
d. menyiapkan bahan sosialisasi, bimbingan teknis dan bantuan teknis di bidang fasilitasi pelayanan angkutan dan pengawalan transmigran;
e. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang fasilitasi pelayanan angkutan dan pengawalan transmigran; dan
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 230
Subdirektorat Penataan dan Adaptasi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penataan dan adaptasi transmigran dan penduduk di kawasan transmigrasi.
Pasal 231
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 230, Subdirektorat Penataan dan Adaptasi menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang penataan dan adaptasi transmigran dan penduduk di kawasan transmigrasi;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang penataan dan adaptasi transmigran dan penduduk di kawasan transmigrasi;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang penataan dan adaptasi transmigran dan penduduk di kawasan transmigrasi; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penataan dan adaptasi transmigran dan penduduk di kawasan transmigrasi.
Pasal 232
Uraian tugas Subdirektorat Penataan dan Adaptasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 230 dan Pasal 231, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun rencana, program dan anggaran Subdirektorat; b. mengendalikan pelaksanaan program dan anggaran Subdirektorat; c. menyusun konsep perumusan kebijakan di bidang penataan dan adaptasi
transmigran dan penduduk di kawasan transmigrasi; d. menyusun konsep pelaksanaan kebijakan di bidang penataan dan adaptasi
transmigran dan penduduk di kawasan transmigrasi; e. menyusun konsep norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang penataan dan
adaptasi transmigran dan penduduk di kawasan transmigrasi;
365
f. menyusun konsep sosialisasi, bimbingan teknis dan bantuan teknis di bidang penataan dan adaptasi transmigran dan penduduk di kawasan transmigrasi;
g. menyelenggarakan manajemen pelaksanaan di bidang penataan dan adaptasi transmigran dan penduduk di kawasan transmigrasi;
h. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, dan Tahunan Subdirektorat; i. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Subdirektorat;
dan j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 233
Subdirektorat Penataan dan Adaptasi terdiri atas:
a. Seksi Penataan; dan b. Seksi Adaptasi.
Pasal 234
Seksi Penataan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penataan transmigran dan penduduk di kawasan transmigrasi.
Pasal 235
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 234, Seksi Penataan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan fasilitasi pelayanan pengaturan komposisi penataan transmigran dan penduduk di kawasan transmigrasi;
b. penyiapan bahan perumusan kebijakan dan perangkat regulasi bidang penataan transmigran dan penduduk di kawasan transmigrasi;
c. penyiapan bahan kelengkapan fasilitasi pelayanan penataan transmigran dan penduduk di kawasan transmigrasi; dan
d. penyiapan bahan pemantauan dan evaluasi pelayanan penataan transmigran dan penduduk di kawasan transmigrasi;
Pasal 236
Uraian tugas Seksi Penataan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 234 dan Pasal 235, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang penataan transmigran dan penduduk di kawasan transmigrasi;
b. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang penataan transmigran dan penduduk di kawasan transmigrasi;
c. menyiapkan bahan sosialisasi, bimbingan teknis dan bantuan teknis di bidang penataan transmigran dan penduduk di kawasan transmigrasi;
d. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan penataan transmigran dan penduduk di kawasan transmigrasi; dan
e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 237
Seksi Adaptasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang adaptasi transmigran dan penduduk di kawasan transmigrasi.
366
Pasal 238
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 237, Seksi Adaptasi menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan dan perangkat regulasi pelayanan konsolidasi dan adaptasi transmigran dan penduduk di kawasan transmigrasi;
b. penyiapan fasilitasi pelayanan pelaksanaan adaptasi transmigran dan penduduk di kawasan transmigrasi;
c. penyiapan bahan bimbingan teknis di bidang adaptasi transmigran dan penduduk di kawasan transmigrasi; dan
d. penyiapan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan adaptasi transmigran dan penduduk di kawasan transmigrasi.
Pasal 239
Uraian tugas Seksi Adaptasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 237 dan Pasal 238, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang adaptasi transmigran dan penduduk di kawasan transmigrasi;
b. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang adaptasi transmigran dan penduduk di kawasan transmigrasi;
c. menyiapkan bahan sosialisasi, bimbingan teknis di bidang adaptasi transmigran dan penduduk di kawasan transmigrasi;
d. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan adaptasi transmigran dan penduduk di kawasan transmigrasi; dan
e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 240
Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana program dan anggaran, urusan kepegawaian, keuangan, ketatausahaan dan rumah tangga Direktorat.
Pasal 241
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 240, Subbagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan penyusunan rencana program dan anggaran Direktorat; b. pengurusan administrasi kepegawaian Direktorat; c. penyiapan administrasi keuangan Direktorat; d. penyiapan dan pelaksanaan ketatausahaan Direktorat; dan e. pelaksanaan urusan rumah tangga Direktorat.
Pasal 242
Uraian tugas Subbagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 240 dan Pasal 241, antara lain sebagai berikut:
a. mengkoordinasikan penyusunan bahan Renstra Direktorat; b. mengkoordinasikan penyusunan bahan Renja K/L Direktorat; c. mengkoordinasikan penyusunan bahan Program dan Anggaran (RKA-KL)
Direktorat; d. mengkoordinasikan penyusunan bahan RKT Direktorat; e. mengkoordinasikan penyusunan bahan Penetapan Kinerja Direktorat; f. mengkoordinasikan penyusunan bahan Program Kerja dan Renlakgiat Direktorat; g. melaksanakan administrasi kepegawaian Direktorat; h. melaksanakan administrasi keuangan Direktorat; i. melaksanakan administrasi persuratan dan kearsipan Direktorat;
367
j. melaksanakan penatausahaan barang milik/kekayaan negara (BMN) Direktorat; k. melaksanakan tata usaha dan rumah tangga Direktorat; l. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, Semester dan Tahunan Direktorat; m. mengkoordinasikan dan melaksanakan penyusunan LAKIP Direktorat; dan n. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Bagian Keenam
Direktorat Partisipasi Masyarakat
Pasal 243
Direktorat Partisipasi Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, standardisasi serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang promosi dan motivasi, kerjasama kelembagaan, kerjasama antar daerah, dan pelayanan investasi.
Pasal 244
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 243, Direktorat Partisipasi Masyarakat menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang promosi dan motivasi, kerjasama kelembagaan, kerjasama antar daerah, dan pelayanan investasi;
b. penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang promosi dan motivasi, kerjasama kelembagaan, kerjasama antar daerah, dan pelayanan investasi;
c. penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang promosi dan motivasi, kerjasama kelembagaan, kerjasama antar daerah, dan pelayanan investasi;
d. penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang promosi dan motivasi, kerjasama kelembagaan, kerjasama antar daerah, dan pelayanan investasi; dan
e. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat.
Pasal 245
Uraian tugas Direktorat Partisipasi masyarakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 243 dan Pasal 244, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun Rencana Strategis Direktorat; b. menyusun Penetapan Kinerja Direktorat; c. mengkoordinasikan penyusunan rencana, program dan anggaran Direktorat; d. mengendalikan pelaksanaan program dan anggaran Direktorat; e. menyiapkan bahan perumusan kebijakan pelaksanaan di bidang promosi dan
motivasi, kerjasama kelembagaan, kerjasama antar daerah, dan pelayanan investasi;
f. mengarahkan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang promosi dan motivasi, kerjasama kelembagaan, kerjasama antar daerah, dan pelayanan investasi;
g. mengkoordinasikan bimbingan teknis di bidang promosi dan motivasi, kerjasama kelembagaan, kerjasama antar daerah, dan pelayanan investasi;
h. menyiapkan perumusan pedoman sosialisasi program di bidang promosi dan motivasi, kerjasama kelembagaan, kerjasama antar daerah, dan pelayanan investasi;
368
i. mengkoordinasikan kegiatan evaluasi dan pemantauan pelaksanaan kebijakan di
bidang promosi dan motivasi, kerjasama kelembagaan, kerjasama antar daerah, dan pelayanan investasi;
j. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan dan Tahunan Direktorat; k. menyusun LAKIP Direktorat; l. melaksanakan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat; dan m. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 246
Direktorat Partisipasi Masyarakat terdiri atas:
a. Subdirektorat Promosi dan Motivasi; b. Subdirektorat Kerjasama Kelembagaani; c. Subdirektorat Kerjasama Antar Daerah; d. Subdirektorat Pelayanan Investasi; dan e. Sub Bagian Tata Usaha.
Pasal 247
Subdirektorat Promosi dan Motivasi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang promosi dan motivasi.
Pasal 248
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 247, Subdirektorat Promosi dan Motivasi menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang promosi dan motivasi; b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang promosi dan motivasi; c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang
promosi dan motivasi; dan d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang promosi dan motivasi.
Pasal 249
Uraian tugas Subdirektorat Promosi dan Motivasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 247 dan Pasal 248, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun rencana, program dan anggaran Subdirektorat; b. mengendalikan pelaksanaan program dan anggaran Subdirektorat; c. menyusun perumusan kebijakan di bidang promosi dan motivasi; d. menyusun konsep norma, standar, prosedur, dan kriteria promosi dan motivasi; e. menyusun konsep sosialisasi dan bimbingan teknis program bidang promosi dan
motivasi; f. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, dan Tahunan Subdirektorat; g. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Subdirektorat;
dan h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 250
Subdirektorat Promosi dan Motivasi terdiri atas:
a. Seksi Promosi; dan b. Seksi Motivasi.
369
Pasal 251
Seksi Promosi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang promosi ketransmigrasian.
Pasal 252
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 251, Seksi Promosi menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perencanaan pengembangan promosi ketransmigrasian; b. penyiapan model pengembangan promosi ketransmigrasian; dan c. penyiapan bahan skala prioritas sasaran pengembangan promosi
ketransmigrasian.
Pasal 253
Uraian tugas Seksi Promosi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 251 dan Pasal 252, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perencanaan teknis pengembangan promosi ketransmigrasian;
b. menyiapkan bahan rancangan model pengembangan promosi ketransmigrasian; c. menyiapkan bahan skala prioritas sasaran pengembangan promosi
ketransmigrasian; d. menyiapkan bahan perumusan kebijakan bidang promosi ketransmigrasian; e. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria promosi
ketransmigrasian; f. menyiapkan bahan sosialisasi dan bimbingan teknis program promosi
ketransmigrasian; g. menyiapkan bahan informasi potensi lokasi di kawasan transmigrasi baik PTA
dan PTB untuk promosi ketransmigrasian; h. menyiapkan bahan sistem informasi potensi ketransmigrasian; i. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang program promosi
ketransmigrasian; dan j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 254
Seksi Motivasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang motivasi ketransmigrasian.
Pasal 255
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dalam Pasal 254, Seksi Motivasi menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perencanaan pengembangan motivasi ketransmigrasian; b. penyiapan bahan model pengembangan motivasi ketransmigrasian; dan c. penyiapan skala prioritas pengembangan motivasi ketransmigrasian.
Pasal 256
Uraian tugas Seksi Motivasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 254 dan Pasal 255, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perencanaan teknis pengembangan motivasi ketransmigrasian;
b. menyiapkan bahan rancangan model pengembangan motivasi ketransmigrasian;
370
c. menyiapkan bahan skala prioritas sasaran pengembangan motivasi ketransmigrasian;
d. menyiapkan bahan perumusan kebijakan bidang motivasi ketransmigrasian; e. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria motivasi
ketransmigrasian; f. menyiapkan bahan sosialisasi dan bimbingan teknis program motivasi
ketransmigrasian; g. menyiapkan bahan inventarisasi potensi lokasi di kawasan transmigrasi; h. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang motivasi
ketransmigrasian; dan i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 257
Subdirektorat Kerjasama Kelembagaan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang kerjasama lembaga pemerintah, dan kerjasama lembaga non pemerintah.
Pasal 258
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 257, Subdirektorat Kerjasama Kelembagaan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang kerjasama lembaga pemerintah dan kerjasama lembaga non pemerintah;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang kerjasama lembaga pemerintah dan kerjasama lembaga non pemerintah;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang kerjasama lembaga pemerintah dan kerjasama lembaga non pemerintah; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang kerjasama lembaga pemerintah dan kerjasama lembaga non pemerintah.
Pasal 259
Uraian tugas Subdirektorat Kerjasama Kelembagaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 257 dan Pasal 258, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun rencana, program dan anggaran Subdirektorat; b. mengendalikan pelaksanaan program dan anggaran Subdirektorat; c. menyusun perumusan kebijakan di bidang kerjasama lembaga pemerintah dan
kerjasama lembaga non pemerintah; d. menyusun konsep norma, standar, prosedur dan kriteria kerjasama lembaga
pemerintah dan kerjasama lembaga non pemerintah; e. menyusun konsep bimbingan teknis bidang kerjasama lembaga pemerintah dan
kerjasama lembaga non pemerintah; f. menyusun konsep sosialisasi program di bidang kerjasama lembaga pemerintah
dan kerjasama lembaga non pemerintah; g. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program di bidang
kerjasama lembaga pemerintah dan kerjasama lembaga non pemerintah; h. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan dan Tahunan Subdirektorat; i. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Subdirektorat;
dan j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
371
Pasal 260
Subdirektorat Kerjasama Kelembagaan terdiri atas:
a. Seksi Kerjasama Lembaga Pemerintah; dan b. Seksi Kerjasama Lembaga Non Pemerintah.
Pasal 261
Seksi Kerjasama Lembaga Pemerintah mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang kerjasama lembaga pemerintah.
Pasal 262
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dalam Pasal 261, Seksi Kerjasama Lembaga Pemerintah menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan kerjasama lembaga pemerintah; b. penyiapan data kerjasama lembaga pemerintah; dan c. penyiapan bahan rekomendasi hasil penilaian kerjasama lembaga pemerintah.
Pasal 263
Uraian tugas Seksi Kerjasama Lembaga Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 261 dan Pasal 262, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan kerjasama lembaga pemerintah ; b. menyiapkan data kerjasama lembaga pemerintah; c. menyiapkan bahan rekomendasi hasil kerjasama lembaga pemerintah; d. menyiapkan bahan perumusan kebijakan kerjasama lembaga pemerintah; e. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria kerjasama
lembaga pemerintah; f. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan sosialisasi bidang kerjasama lembaga
pemerintah; g. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang kerjasama lembaga
pemerintah; dan h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 264
Seksi Kerjasama Lembaga Non Pemerintah mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang kerjasama lembaga non pemerintah.
Pasal 265
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 264, Seksi Kerjasama Lembaga Non Pemerintah menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan data kerjasama lembaga non pemerintah; b. penyiapan bahan kerjasama lembaga non pemerintah; dan c. penyiapan bahan pengembangan kerjasama lembaga non pemerintah.
Pasal 266
Uraian tugas Seksi Kerjasama Lembaga Non Pemerintah dimaksud dalam Pasal 264 dan Pasal 265, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan model kerjasama lembaga non pemerintah;
372
b. menyiapkan bahan analisis kerjasama lembaga non pemerintah; c. menyiapkan bahan pengembangan kerjasama lembaga non pemerintah; d. menyiapkan bahan perumusan kebijakan kerjasama lembaga non pemerintah; e. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria kerjasama
lembaga non pemerintah; f. menyiapkan bahan bimbingan teknis bidang kerjasama lembaga non pemerintah; g. menyiapkan bahan sosialisasi program kerjasama lembaga non pemerintah; h. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program kerjasama
lembaga non pemerintah; dan i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 267
Subdirektorat Kerjasama Antar Daerah mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang mediasi kerjasama antar daerah, dan pelayanan kerjasama antar daerah.
Pasal 268
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 267, Subdirektorat Kerjasama Antar Daerah menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang mediasi kerjasama antar daerah dan pelayanan kerjasama antar daerah;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang mediasi kerjasama antar daerah dan pelayanan kerjasama antar daerah;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang mediasi kerjasama antar daerah dan pelayanan kerjasama antar daerah; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang mediasi kerjasama antar daerah dan pelayanan kerjasama antar daerah.
Pasal 269
Uraian tugas Subdirektorat Kerjasama Antar Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 267 dan Pasal 268, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun rencana, program dan anggaran Subdirektorat; b. mengendalikan pelaksanaan program dan anggaran Subdirektorat; c. menyusun perumusan kebijakan di bidang mediasi kerjasama antar daerah dan
pelayanan kerjasama antar daerah; d. menyusun konsep norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang mediasi
kerjasama antar daerah dan pelayanan kerjasama antar daerah; e. menyusun konsep bimbingan teknis di bidang mediasi kerjasama antar daerah
dan pelayanan kerjasama antar daerah; f. menyusun konsep sosialisasi program di bidang mediasi kerjasama antar daerah
dan pelayanan kerjasama antar daerah; g. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program di bidang
mediasi kerjasama antar daerah dan pelayanan kerjasama antar daerah; h. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan dan Tahunan Subdirektorat; i. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Subdirektorat;
dan j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 270
Subdirektorat Kerjasama Antar Daerah terdiri atas: a. Seksi Mediasi Kerjasama Antar Daerah; dan b. Seksi Pelayanan Kerjasama Antar Daerah.
373
Pasal 271
Seksi Mediasi Kerjasama Antar Daerah mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang mediasi kerjasama antar daerah.
Pasal 272
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 271, Seksi Mediasi Kerjasama Antar Daerah menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan bahan rencana program mediasi kerjasama antar daerah; dan b. penyiapan bahan pengembangan mediasi kerjasama antar daerah.
Pasal 273
Uraian tugas Seksi Mediasi Kerjasama Antar Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 271 dan Pasal 272, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan potensi mediasi kerjasama antar daerah; b. menyiapkan bahan dan pengembangan jejaring pelayanan dan mediasi
kerjasama antar daerah; c. menyiapkan bahan perumusan kebijakan mediasi kerjasama antar daerah; d. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
mediasi kerjasama antar daerah; e. menyiapkan bahan bimbingan teknis di bidang mediasi kerjasama antar daerah; f. menyiapkan bahan sosialisasi program di bidang mediasi kerjasama antar
daerah; g. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program di bidang
mediasi kerjasama antar daerah; dan h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 274
Seksi Pelayananan Kerjasama Antar Daerah mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pelayanan kerjasama antar daerah.
Pasal 275
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 274, Seksi Pelayanan Kerjasama Antar Daerah menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan bahan pelayanan kerjasama antar daerah; b. penyiapan bahan rencana koordinasi pengelolaan kerjasama antar daerah; dan c. penyiapan bahan peningkatan pelayanan kerjasama antar daerah.
Pasal 276
Uraian tugas Seksi Pelayanan Kerjasama Antar Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 274 dan Pasal 275, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan pelayanan kerjasama antar daerah; b. menyiapkan bahan rencana koordinasi pelayanan kerjasama antar daerah; c. menyiapkan bahan peningkatan pelayanan kerjasama antar daerah; d. menyiapkan bahan perumusan kebijakan pelayanan kerjasama antar daerah; e. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria pelayanan
kerjasama antar daerah; f. menyiapkan bahan bimbingan teknis bidang pelayanan kerjasama antar daerah; g. menyiapkan bahan sosialisasi program pelayanan kerjasama antar daerah;
374
h. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program pelayanan kerjasama antar daerah; dan
i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 277
Subdirektorat Pelayanan Investasi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pelayanan aplikasi investasi, dan evaluasi pelaksanaan investasi.
Pasal 278
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 277, Subdirektorat Pelayanan Investasi menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang pelayanan aplikasi investasi dan evaluasi pelaksanaan investasi;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang pelayanan aplikasi investasi dan evaluasi pelaksanaan investasi;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang pelayanan aplikasi investasi dan evaluasi pelaksanaan investasi; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pelayanan aplikasi investasi dan evaluasi pelaksanaan investasi.
Pasal 279
Uraian tugas Subdirektorat Pelayanan Investasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 277 dan Pasal 278, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun rencana, program dan anggaran Subdirektorat; b. mengendalikan pelaksanaan program dan anggaran Subdirektorat; c. menyusun perumusan kebijakan di bidang pelayanan aplikasi investasi dan
evaluasi pelaksanaan investasi; d. menyusun konsep norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang pelayanan
aplikasi investasi dan evaluasi pelaksanaan investasi; e. menyusun konsep bimbingan teknis di bidang pelayanan aplikasi investasi dan
evaluasi pelaksanaan investasi; f. menyusun konsep sosialisasi program di bidang pelayanan aplikasi investasi dan
evaluasi pelaksanaan investasi; g. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan dan Tahunan Subdirektorat; h. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Subdirektorat;
dan i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 280
Subdirektorat Pelayanan Investasi terdiri atas: a. Seksi Pelayanan Aplikasi Investasi; dan b. Seksi Evaluasi Pelaksanaan Investasi.
375
Pasal 281
Seksi Pelayanan Aplikasi Investasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pelayanan aplikasi investasi.
Pasal 282
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 281, Seksi Pelayanan Aplikasi Investasi menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan bahan pelayanan aplikasi investasi; b. penyiapan bahan rencana koordinasi pelayanan aplikasi investasi; dan c. penyiapan bahan peningkatan pelayanan aplikasi investasi.
Pasal 283
Uraian tugas Seksi Pelayanan Aplikasi Investasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 281 dan Pasal 282, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan potensi identifikasi pertumbuhan investasi; b. menyiapkan bahan fasilitasi pelayanan aplikasi investasi; c. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang pelayanan aplikasi investasi; d. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang
pelayanan aplikasi investasi; e. menyiapkan bahan bimbingan teknis di bidang pelayanan aplikasi investasi; f. menyiapkan bahan sosialisasi program di bidang pelayanan aplikasi investasi; g. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program di bidang
pelayanan aplikasi investasi; dan h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 284
Seksi Evaluasi Pelaksanaan Investasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang evaluasi pelaksanaan investasi.
Pasal 285
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 284, Seksi Evaluasi Pelaksanaan Investasi menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan evaluasi pelaksanaan investasi; b. penyiapan bahan rencana koordinasi evaluasi pelaksanaan investasi; dan c. penyiapan bahan peningkatan evaluasi pelaksanaan investasi.
Pasal 286
Uraian tugas Seksi Evaluasi Pelaksanaan Investasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 284 dan Pasal 285, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan potensi evaluasi pelaksanaan investasi; b. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang evaluasi pelaksanaan
investasi; c. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang
evaluasi pelaksanaan investasi; d. menyiapkan bahan bimbingan teknis di bidang evaluasi pelaksanaan investasi; e. menyiapkan bahan sosialisasi program di bidang evaluasi pelaksanaan investasi;
376
f. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program di bidang evaluasi pelaksanaan investasi; dan
g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 287
Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana program dan anggaran, kepegawaian, keuangan, ketatausahaan dan rumah tangga Direktorat.
Pasal 288
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Pasal 287, Subbagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan penyusunan rencana program dan anggaran Direktorat; b. pengurusan administrasi kepegawaian Direktorat; c. penyiapan administrasi keuangan Direktorat; d. penyiapan dan pelaksanaan ketatausahaan Direktorat; dan e. pelaksanaan urusan rumah tangga Direktorat.
Pasal 289
Uraian tugas Subbagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud Pasal 287 dan 288, antara lain sebagai berikut:
a. mengkoordinasikan penyusunan bahan Renstra Direktorat; b. mengkoordinasikan penyusunan bahan Renja K/L Direktorat; c. mengkoordinasikan penyusunan bahan Program dan Anggaran (RKA-KL)
Direktorat; d. mengkoordinasikan penyusunan bahan RKT Direktorat; e. mengkoordinasikan penyusunan bahan Penetapan Kinerja Direktorat; f. mengkoordinasikan penyusunan bahan Program Kerja dan Renlakgiat Direktorat; g. melaksanakan administrasi kepegawaian Direktorat; h. melaksanakan administrasi keuangan Direktorat; i. melaksanakan administrasi persuratan dan kearsipan Direktorat; j. melaksanakan penatausahaan barang milik/kekayaan negara (BMN) Direktorat; k. melaksanakan tata usaha dan rumah tangga Direktorat; l. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, Semester dan Tahunan Direktorat; m. mengkoordinasikan dan melaksanakan penyusunan LAKIP Direktorat; dan n. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
377
BAB III
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 290
Lampiran Keputusan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 10 Oktober 2011
a.n. MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
SEKRETARIS JENDERAL,
DR. IR. MUCHTAR LUTHFIE, MMA. NIP 19541204 198212 1 001
378
LAMPIRAN VII KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. NOMOR : KEP. 402/MEN-SJ/X/2011 TANGGAL : 10 Oktober 2011
TUGAS, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS UNIT KERJA DIREKTORAT JENDERAL
PEMBINAAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT DAN KAWASAN TRANSMIGRASI
BAB I
TUGAS, FUNGSI, DAN URAIAN TUGAS
Pasal 1
Direktorat Jenderal Pembinaan Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi mempunyai tugas merumuskan dan melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang pembinaan pengembangan masyarakat dan kawasan transmigrasi.
Pasal 2
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1, Direktorat Jenderal Pembinaan Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi menyelenggarakan fungsi:
a. perumusan kebijakan di bidang pembinaan pengembangan masyarakat dan kawasan transmigrasi meliputi perencanaan teknis, peningkatan kapasitas sumber daya manusia dan masyarakat, pengembangan usaha, pengembangan sarana dan prasarana kawasan, dan penyerasian lingkungan;
b. pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan pengembangan masyarakat dan kawasan transmigrasi meliputi perencanaan teknis, peningkatan kapasitas sumber daya manusia dan masyarakat, pengembangan usaha, pengembangan sarana dan prasarana kawasan, dan penyerasian lingkungan;
c. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pembinaan pengembangan masyarakat dan kawasan transmigrasi meliputi perencanaan teknis, peningkatan kapasitas sumber daya manusia dan masyarakat, pengembangan usaha, pengembangan sarana dan prasarana kawasan, dan penyerasian lingkungan;
d. pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pembinaan pengembangan masyarakat dan kawasan transmigrasi meliputi perencanaan teknis, peningkatan kapasitas sumber daya manusia dan masyarakat, pengembangan usaha, pengembangan sarana dan prasarana kawasan, dan penyerasian lingkungan; dan
e. pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Pembinaan Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi.
379
Pasal 3
Uraian tugas Direktorat Jenderal Pembinaan Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 dan Pasal 2, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan rencana pembangunan jangka panjang (RPJP) dan rencana pembangunan jangka menengah (RPJM) Direktorat Jenderal Pembinaan Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi;
b. menyiapkan bahan rencana kerja pemerintah (RKP) di bidang pembinaan pengembangan masyarakat dan kawasan transmigrasi;
c. menyusun Renstra Ditjen dan menyiapkan penyusunan Renstra Kementerian bidang pembinaan pengembangan masyarakat dan kawasan transmigrasi;
d. menyusun Renja K/L Ditjen dan menyiapkan penyusunan Renja K/L Kementerian bidang pembinaan pengembangan masyarakat dan kawasan transmigrasi;
e. menyusun RKA-KL Ditjen dan menyiapkan penyusunan RKA-KL Kementerian bidang pembinaan pengembangan masyarakat dan kawasan transmigrasi;
f. menyusun RKT Ditjen dan menyiapkan RKT Kementerian bidang pembinaan pengembangan masyarakat dan kawasan transmigrasi;
g. menyusun Penetapan Kinerja Ditjen; h. menyusun Program Kerja dan Renlakgiat Ditjen dan menyiapkan penyusunan
Program Kerja dan Renlakgiat Kementerian bidang pembinaan pengembangan masyarakat dan kawasan transmigrasi;
i. merumuskan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang pengembangan masyarakat dan kawasan transmigrasi;
j. melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis pembinaan pengembangan masyarakat dan kawasan transmigrasi;
k. membina pelaksanaan sosialisasi dan penyuluhan bidang pembinaan pengembangan masyarakat dan kawasan transmigrasi;
l. membina pelaksanaan kegiatan perencanaan pengembangan masyarakat dan kawasan transmigrasi;
m. membina pelaksanaan kegiatan peningkatan kapasitas sumber daya manusia dan masyarakat transmigrasi;
n. membina pelaksanaan pengembangan usaha; o. membina pelaksanaan pengembangan sarana dan prasarana kawasan; p. membina pelaksanaan kegiatan penyerasian lingkungan; q. melaksanakan pembinaan dan bimbingan teknis pelaksanaan kebijakan; r. mengkoordinasikan pelaksanaan kebijakan; s. mengevaluasi kebijakan dan pelaksanaan kebijakan; t. membina pelaksanaan kegiatan administrasi Direktorat Jenderal; u. membina pelaksanaan kegiatan jabatan fungsional; v. membina kerjasama dengan instansi terkait dalam rangka pelaksanaan tugas
dan fungsi Direktorat Jenderal; w. merumuskan konsep kerjasama di bidang pembinaan pengembangan
masyarakat dan kawasan transmigrasi; x. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, Semester dan Tahunan Ditjen dan
menyiapkan bahan Laporan Bulanan, Triwulan, Semester dan Tahunan Kementerian di bidang pembinaan pengembangan masyarakat dan kawasan transmigrasi;
y. menyusun LAKIP Ditjen dan menyiapkan bahan LAKIP Kementerian di bidang pembinaan pengembangan masyarakat dan kawasan transmigrasi; dan
z. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Menteri.
380
BAB II
SUSUNAN ORGANISASI
Pasal 4
Direktorat Jenderal Pembinaan Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi terdiri atas:
a. Sekretariat Direktorat Jenderal; b. Direktorat Perencanaan Teknis Pengembangan Masyarakat dan Kawasan; c. Direktorat Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia dan Masyarakat; d. Direktorat Pengembangan Usaha; e. Direktorat Pengembangan Sarana dan Prasarana Kawasan; dan f. Direktorat Penyerasian Lingkungan.
Bagian Kesatu
Sekretariat Direktorat Jenderal
Pasal 5
Sekretariat Direktorat Jenderal mempunyai tugas memberikan pelayanan teknis dan administratif kepada semua unsur satuan organisasi di lingkungan Direktorat Jenderal.
Pasal 6
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5, Sekretariat Direktorat Jenderal menyelenggarakan fungsi:
a. koordinasi dan pelaksanaan penyusunan rencana, program dan anggaran, penyajian data dan informasi serta evaluasi dan penyusunan laporan;
b. pelaksanaan urusan keuangan; c. penyiapan penyusunan peraturan perundang-undangan serta organisasi dan tata
laksana; d. pelaksanaan urusan kepegawaian; dan e. pelaksanaan urusan tata usaha, rumah tangga, perlengkapan, arsip dan
dokumentasi Direktorat Jenderal.
Pasal 7
Uraian tugas Sekretariat Direktorat Jenderal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 dan Pasal 6, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan penyusunan konsep rencana pembangunan jangka menengah (RPJM) Direktorat Jenderal Pembinaan Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi;
b. menyiapkan penyusunan konsep rencana kerja pemerintah (RKP) di bidang pembinaan pengembangan masyarakat dan kawasan transmigrasi;
c. menyusun Renstra Setditjen dan mengkoordinasikan penyusunan Renstra Ditjen; d. menyusun Renja K/L Setditjen dan mengkoordinasikan penyusunan Renja K/L
Ditjen; e. menyusun RKA-KL Setditjen dan mengkoordinasikan penyusunan RKA-KL
Ditjen; f. menyusun RKT Setditjen dan mengkoordinasikan penyusunan RKT Ditjen;
381
g. menyusun Penetapan Kinerja Setditjen; h. menyusun Program Kerja dan Renlakgiat Setditjen dan mengkoordinasikan
penyusunan Program Kerja dan Renlakgiat Ditjen; i. mengkoordinasikan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria bidang
pembinaan pembangunan kawasan transmigrasi; j. mengkoordinasikan pengelolaan dan penyajian data dan informasi Ditjen; k. mengkoordinasikan pelaksanaan urusan keuangan Ditjen; l. mengkoordinasikan penyiapan penyusunan peraturan perundang-undangan
serta organisasi dan tata laksana Ditjen; m. mengkoordinasikan pelaksanaan administrasi kepegawaian Ditjen; n. mengkoordinasikan urusan ketatausahaan dan kerumahtanggaan Ditjen; o. menyusun konsep pembinaan jabatan fungsional; p. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, Semester dan Tahunan Setditjen dan
menyiapkan bahan Laporan Bulanan, Triwulan, Semester dan Tahunan Ditjen; q. menyusun LAKIP Setditjen dan menyiapkan bahan LAKIP Ditjen; dan r. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 8
Sekretariat Direktorat Jenderal terdiri atas:
a. Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan; b. Bagian Keuangan; c. Bagian Hukum dan Organisasi; dan d. Bagian Kepegawaian dan Umum.
Pasal 9
Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan rencana, program dan anggaran, pengelolaan, penyajian data dan informasi serta evaluasi dan penyusunan laporan.
Pasal 10
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9, Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan penyusunan rencana, program dan anggaran; b. pengelolaan, penyajian data dan informasi; dan c. penyiapan pemantauan, evaluasi program dan anggaran serta penyusunan
laporan.
Pasal 11
Uraian tugas Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan sebagaimana di maksud dalam Pasal 9 dan Pasal 10, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan penyusunan Renstra Setditjen dan Ditjen; b. menyiapkan penyusunan Renja K/L Setditjen dan Ditjen; c. menyiapkan penyusunan RKA-KL Setditjen dan Ditjen; d. menyiapkan penyusunan RKT Setditjen dan Ditjen; e. menyiapkan penyusunan Penetapan Kinerja Setditjen dan Ditjen; f. menyiapkan penyusunan Program Kerja dan Renlakgiat Setditjen dan Ditjen; g. menyiapkan penyusunan rencana program dan anggaran Setditjen dan Ditjen; h. menyiapkan pengendalian pelaksanaan program dan anggaran Setditjen dan
Ditjen; i. menyiapkan penyusunan pengelolaan data dan informasi Setditjen dan Ditjen; j. menyiapkan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program dan anggaran
Setditjen dan Ditjen;
382
k. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, dan Tahunan Bagian dan menyiapkan bahan Laporan Bulanan, Triwulan dan Tahunan Setditjen dan Ditjen;
l. menyiapkan penyusunan LAKIP Setditjen dan mengkoordinir penyusunan LAKIP Ditjen;
m. melaksanakan pemantauan dan evaluasi kegiatan Bagian; dan n. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 12
Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan terdiri atas:
a. Subbagian Penyusunan Program dan Anggaran; b. Subbagian Data dan Informasi; dan c. Subbagian Evaluasi dan Pelaporan.
Pasal 13
Subbagian Penyusunan Program dan Anggaran mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana, program dan anggaran.
Pasal 14
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13, Subbagian Penyusunan Program dan Anggaran menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan penyusunan rencana Setditjen dan Ditjen; dan b. penyiapan bahan penyusunan program dan anggaran Setditjen dan Ditjen.
Pasal 15
Uraian tugas Subbagian Penyusunan Program dan Anggaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 dan Pasal 14, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan Renstra Setditjen; b. menyiapkan bahan Renja K/L Setditjen; c. menyiapkan bahan RKA-KL Setditjen; d. menyiapkan bahan RKT Setditjen; e. menyiapkan bahan Penetapan Kinerja Setditjen; f. menyiapkan bahan Program Kerja dan Renlakgiat Setditjen; g. menyiapkan bahan penyusunan rencana, program dan anggaran Setditjen dan
Ditjen; h. menyiapkan bahan revisi program dan anggaran Setditjen dan Ditjen; i. melaksanakan pemantauan dan evaluasi kegiatan Subbagian; dan j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 16
Subbagian Data dan Informasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pengelolaan, penyajian data dan informasi.
Pasal 17
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16, Subbagian Data dan Informasi menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan pengelolaan data dan informasi Setditjen dan Ditjen; dan b. penyiapan bahan penyajian data dan informasi Setditjen dan Ditjen.
383
Pasal 18
Uraian tugas Subbagian Data dan Informasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 dan Pasal 17, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan pengelolaan data dan informasi Setditjen dan Ditjen; b. menyiapkan bahan penyajian data dan informasi Setditjen dan Ditjen; c. menyiapkan bahan pemutakhiran data dan informasi Setditjen dan Ditjen; d. menyiapkan bahan kebijakan pimpinan (DPR dan Rapim); e. melaksanakan pemantauan dan evaluasi kegiatan Subbagian; dan f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 19
Subbagian Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pemantauan, evaluasi dan penyusunan laporan.
Pasal 20
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19, Subbagian Evaluasi dan Pelaporan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program/kegiatan Setditjen dan Ditjen; dan
b. penyiapan bahan penyusunan laporan pelaksanaan program/kegiatan Setditjen dan Ditjen.
Pasal 21
Uraian tugas Subbagian Evaluasi dan Pelaporan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 dan Pasal 20, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan pengukuran pencapaian sasaran program Setditjen dan Ditjen;
b. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program/kegiatan Setditjen dan Ditjen;
c. menyiapkan bahan penyusunan laporan bulanan dan tahunan Setditjen dan Ditjen;
d. menyiapkan bahan penyusunan LAKIP Setditjen; dan e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 22
Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan pengelolaan keuangan, pengujian SPP, dan penerbitan SPM Direktorat Jenderal.
Pasal 23
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22, Bagian Keuangan menyelenggarakan fungsi:
a. pelaksanaan urusan anggaran; b. pelaksanaan urusan perbendaharaan, pengujian SPP, dan penerbitan SPM serta
tata usaha keuangan; dan c. pelaksanaan akuntansi dan penyusunan laporan keuangan.
384
Pasal 24
Uraian tugas Bagian Keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 dan Pasal 23, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun pedoman pelaksanaan anggaran Ditjen; b. melakukan penelaahan dan penyusunan konsep usulan revisi POK-DIPA Ditjen; c. menyusun hasil pemantauan dan evaluasi pelaksanaan anggaran Ditjen; d. menyusun laporan pelaksanaan POK-DIPA Ditjen; e. mengkoordinir penyusunan tanggapan atas konsep Nota Hasil Pemeriksaan
(NHP) Ditjen; f. menghimpun dan memonitor tindak lanjut NHP di tingkat daerah; g. melakukan tindak lanjut dan menyusun laporan Tuntutan Perbendaharaan/Ganti
Rugi (TP/GR); h. menghimpun dan menyusun laporan Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat
(SAPP); i. menyusun laporan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Ditjen; j. menyiapkan konsep rekonsiliasi dan laporan realisasi anggaran Setditjen dan
Ditjen; k. menyiapkan konsep usulan pengelolaan POK-DIPA Ditjen; l. melakukan bimbingan teknis pengelolaan keuangan dan SAPP; m. menghimpun peraturan-peraturan keuangan; n. menyusun Laporan Keuangan Bulanan, Triwulan, Semester dan Tahunan
Setditjen dan menyiapkan bahan laporan keuangan Bulanan, Triwulan, Semester dan Tahunan Ditjen;
o. melaksanakan pemantauan dan evaluasi kegiatan Bagian; p. menyusun laporan kegiatan Bulanan dan Tahunan Bagian; dan q. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 25
Bagian Keuangan terdiri atas:
a. Subbagian Pelaksanaan Anggaran; b. Subbagian Perbendaharaan; dan c. Subbagian Akuntansi dan Laporan Keuangan.
Pasal 26
Subbagian Pelaksanaan Anggaran mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelaksanaan anggaran.
Pasal 27
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26, Subbagian Pelaksanaan Anggaran menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan pelaksanaan anggaran Ditjen; b. penyiapan bahan penelaahan revisi POK-DIPA Ditjen; dan c. penyusunan dan revisi petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis POK-DIPA
Ditjen.
Pasal 28
Uraian tugas Subbagian Pelaksanaan Anggaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 dan Pasal 27, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan penyusunan pedoman pelaksanaan anggaran Ditjen; b. menyiapkan bahan telaah dan usulan revisi POK-DIPA Ditjen; c. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan anggaran Ditjen; d. menyiapkan bahan penyerapan hasil pelaksanaan POK-DIPA Ditjen;
385
e. menyiapkan bahan bimbingan teknis pelaksanaan anggaran; f. menyiapkan bahan penyusunan petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis POK-
DIPA Ditjen; g. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Subbagian;
dan h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 29
Subbagian Perbendaharaan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perbendaharaan, pengujian SPP, dan penerbitan SPM serta tata usaha keuangan.
Pasal 30
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29, Subbagian Perbendaharaan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perbendaharaan; b. penyiapan bahan pengujian SPP dan penerbitan SPM; dan c. pelaksanaan tata usaha keuangan.
Pasal 31
Uraian tugas Subbagian Perbendaharaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29 dan Pasal 30, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan penyusunan tanggapan atas konsep NHP di tingkat pusat; b. menyiapkan bahan kompilasi dan pemantauan tindak lanjut NHP di tingkat
daerah; c. menyiapkan bahan laporan PNBP; d. menyiapkan bahan laporan TP/GR; e. melakukan pemantauan tindak lanjut TP/GR; f. menyiapkan bahan usulan pengelola DIPA; g. melakukan penghimpunan peraturan-peraturan keuangan; h. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Subbagian;
dan i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 32
Subbagian Akuntansi dan Laporan Keuangan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan akuntansi dan penyusunan laporan keuangan.
Pasal 33
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32, Subbagian Akuntansi dan Laporan Keuangan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan akuntansi Ditjen; b. penyiapan bahan penyusunan laporan keuangan Ditjen; dan c. penyiapan bahan bimbingan teknis akuntansi dan pelaporan keuangan.
Pasal 34
Uraian tugas Subbagian Akuntansi dan Laporan Keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 dan Pasal 33, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan laporan Sistem Akuntansi Instansi (SAI) Ditjen; b. menyiapkan bahan bimbingan teknis SAI Ditjen; c. menyiapkan bahan laporan realisasi anggaran; d. menyiapkan bahan rekonsiliasi laporan realisasi anggaran Ditjen;
386
e. menyiapkan bahan koordinasi penyusunan laporan keuangan Ditjen; f. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Subbagian;
dan g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 35
Bagian Hukum dan Organisasi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan koordinasi teknis penyusunan peraturan perundang-undangan, petunjuk pelaksanaan, petunjuk teknis, serta organisasi dan tata laksana di lingkungan Direktorat Jenderal.
Pasal 36
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35, Bagian Hukum dan Organisasi menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan koordinasi teknis penyusunan peraturan perundang-undangan, petunjuk pelaksanaan, dan petunjuk teknis di lingkungan Direktorat Jenderal; dan
b. penyiapan penyusunan organisasi dan tata laksana di lingkungan Direktorat Jenderal.
Pasal 37
Uraian tugas Bagian Hukum dan Organisasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 dan Pasal 36, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan rancangan peraturan perundang-undangan, petunjuk pelaksanaan (Juklak) dan petunjuk teknis (Juknis) di lingkungan Ditjen;
b. menyiapkan penilaian, perumusan dan evaluasi tugas, fungsi, dan susunan organisasi Ditjen;
c. menyusun laporan pelaksanaan kegiatan Bagian; d. melaksanakan pemantauan dan evaluasi kegiatan Bagian; e. menyusun laporan kegiatan Bulanan dan Tahunan Bagian; dan f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 38
Bagian Hukum dan Organisasi terdiri atas:
a. Subbagian Hukum; dan b. Subbagian Organisasi
Pasal 39
Subbagian Hukum mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan koordinasi teknis penyusunan peraturan perundang-undangan, petunjuk pelaksanaan, dan petunjuk teknis di lingkungan Direktorat Jenderal.
Pasal 40
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 39, Subbagian Hukum menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan koordinasi penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan; dan
b. penyiapan bahan penyiapan bahan rancangan petunjuk pelaksanaan sebagai pelaksanaan peraturan perundang-undangan.
387
Pasal 41
Uraian tugas Subbagian Hukum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 39 dan Pasal 40, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan rancangan peraturan perundang-undangan; b. menyiapkan bahan rancangan petunjuk pelaksanaan sebagai pelaksanaan
peraturan perundang-undangan; c. menyiapkan bahan sosialisasi peraturan perundang-undangan di lingkungan
Ditjen; d. menyiapkan bahan penelaahan dan evaluasi peraturan perundang-undangan;
dan e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 42
Subbagian Organisasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan organisasi dan tata laksana di lingkungan Direktorat Jenderal.
Pasal 43
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42, Subbagian Organisasi menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan serta evaluasi tugas, fungsi dan susunan organisasi di lingkungan Ditjen; dan
b. penyiapan bahan perumusan ketatalaksanaan di lingkungan Ditjen.
Pasal 44
Uraian tugas Subbagian Organisasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 dan Pasal 43, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan tugas, fungsi dan susunan organisasi di lingkungan Ditjen;
b. menyiapkan bahan evaluasi tugas, fungsi dan susunan organisasi di lingkungan Ditjen;
c. menyiapkan bahan perumusan ketatalaksanaan di lingkungan Ditjen;dan d. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 45
Bagian Kepegawaian dan Umum mempunyai tugas melaksanakan penyiapan urusan administrasi kepegawaian, tata usaha, rumah tangga, dan perlengkapan serta arsip dan dokumentasi Direktorat Jenderal.
Pasal 46
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 45, Bagian Kepegawaian dan Umum menyelenggarakan fungsi:
a. pelaksanaan urusan kepegawaian; b. pelaksanaan urusan tata usaha; c. pelaksanaan urusan rumah tangga dan perlengkapan; dan d. pelaksanaan urusan arsip dan dokumentasi.
Pasal 47
Uraian tugas Bagian Kepegawaian dan Umum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 45 dan Pasal 46, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun perencanaan kebutuhan pegawai Ditjen;
388
b. menyusun perencanaan pengembangan pegawai Ditjen; c. menyusun perencanaan mutasi pegawai; d. menyiapkan rancangan pembinaan jabatan fungsional Ditjen; e. menyusun perencanaan kebutuhan kerumahtanggaan dan perlengkapan Ditjen
sesuai standar SAAT; f. menyusun perencanaan penghapusan barang milik/kekayaan negara; g. menyiapkan rancangan administrasi persuratan dan pelaksanaan kearsipan; h. melaksanakan pemantauan dan evaluasi kegiatan Bagian; i. menyusun laporan kegiatan Bulanan dan Tahunan Bagian; dan j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 48
Bagian Kepegawaian dan Umum terdiri atas:
a. Subbagian Kepegawaian; dan b. Subbagian Umum.
Pasal 49
Subbagian Kepegawaian mempunyai tugas melakukan urusan administrasi kepegawaian.
Pasal 50
Dalam melaksanakan tugas sebagaiman dimaksud dalam Pasal 49, Subbagian Kepegawaian menyelenggarakan fungsi:
a. pelaksanaan perencanaan dan pengembangan pegawai; dan b. pelaksanaan urusan administrasi kepegawaian.
Pasal 51
Uraian tugas Subbagian Kepegawaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 49 dan Pasal 50, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan usulan perencananaan diklat pegawai, penghargaan pegawai, KP serta KGB pegawai Ditjen;
b. menyiapkan bahan usulan seleksi calon peserta diklat, ujian dinas dan Baperjakat;
c. menyiapkan bahan izin belajar bagi pegawai untuk SLTA sampai dengan pendidikan tinggi (S1, S2 dan S3) Ditjen;
d. menyiapkan bahan administrasi jabatan fungsional Ditjen; e. menyiapkan bahan pembinaan disipilin dan mental pegawai Ditjen; f. menyiapkan bahan usulan pengangkatan dan mutasi Ditjen; g. menyiapkan bahan usulan pemberhentian dan pemensiunan pegawai Ditjen; h. mendokumentasikan hasil kegiatan urusan kepegawaian di lingkungan Ditjen; i. menyiapkan bahan pedoman kepegawaian; dan j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 52
Subbagian Umum mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha, rumah tangga, perlengkapan dan inventarisasi barang milik/kekayaan negara serta persuratan, arsip dan dokumentasi di lingkungan Direktorat Jenderal.
389
Pasal 53
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 52, Subbagian Umum menyelenggarakan fungsi:
a. pelaksanaan urusan tata usaha; b. pelaksanaan urusan rumah tangga dan perlengkapan; dan c. pelaksanaan urusan arsip dan dokumentasi.
Pasal 54
Uraian tugas Subbagian Umum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 52 dan Pasal 53, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan pengurusan naskah dinas masuk dan keluar di lingkungan Ditjen;
b. menyiapkan bahan pengurusan keamanan dan ketertiban kantor di lingkungan Ditjen;
c. menyiapkan bahan pemeliharaan dan perbaikan sarana dan prasarana kantor; d. menyiapkan bahan pemeliharaan, pengaturan dan penataan ruang kantor di
lingkungan Ditjen; e. menghimpun daftar usulan kebutuhan perlengkapan Ditjen; f. menyiapkan bahan koordinasi pelaksanaan pengadaan perlengkapan; g. menginventarisasi barang milik/kekayaan negara; h. menyiapkan bahan pengurusan penghapusan barang milik/kekayaan negara; i. menyiapkan bahan pengurusan penghibahan barang milik/kekayaan negara; j. menyiapkan bahan pelaksanaan pengarsipan surat dan pendokumentasian; dan k. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Bagian Kedua
Direktorat Perencanaan Teknis Pengembangan Masyarakat dan Kawasan
Pasal 55
Direktorat Perencanaan Teknis Pengembangan Masyarakat dan Kawasan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, standardisasi serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang bina sistem informasi, perencanaan pengembangan kawasan, perencanaan pengembangan masyarakat, dan perencanaan pengembangan pusat pertumbuhan.
Pasal 56
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 55, Direktorat Perencanaan Teknis Pengembangan Masyarakat dan Kawasan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang bina sistem informasi, perencanaan pengembangan kawasan, perencanaan pengembangan masyarakat, dan perencanaan pengembangan pusat pertumbuhan;
b. penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang bina sistem informasi, perencanaan pengembangan kawasan, perencanaan pengembangan masyarakat, dan perencanaan pengembangan pusat pertumbuhan;
390
c. penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang bina
sistem informasi, perencanaan pengembangan kawasan, perencanaan pengembangan masyarakat, dan perencanaan pengembangan pusat pertumbuhan;
d. penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang bina sistem informasi, perencanaan pengembangan kawasan, perencanaan pengembangan masyarakat, dan perencanaan pengembangan pusat pertumbuhan; dan
e. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat.
Pasal 57
Uraian tugas Direktorat Perencanaan Teknis Pengembangan Masyarakat dan Kawasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 55 dan Pasal 56, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun Rencana Strategis Direktorat; b. menyusun Penetapan Kinerja Direktorat; c. mengkoordinasikan penyusunan rencana, program dan anggaran Direktorat; d. mengendalikan pelaksanaan program dan anggaran Direktorat; e. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang bina sistem informasi,
perencanaan pengembangan kawasan, perencanaan pengembangan masyarakat, dan perencanaan pengembangan pusat pertumbuhan;
f. mengarahkan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang bina sistem informasi, perencanaan pengembangan kawasan, perencanaan pengembangan masyarakat, dan perencanaan pengembangan pusat pertumbuhan;
g. mengkoordinasikan bimbingan teknis di bidang bina sistem informasi, perencanaan pengembangan kawasan, perencanaan pengembangan masyarakat, dan perencanaan pengembangan pusat pertumbuhan;
h. menyiapkan perumusan pedoman sosialisasi program di bidang bina sistem informasi, perencanaan pengembangan kawasan, perencanaan pengembangan masyarakat, dan perencanaan pengembangan pusat pertumbuhan;
i. mengkoordinasikan kegiatan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan di bidang bina sistem informasi, perencanaan pengembangan kawasan, perencanaan pengembangan masyarakat, dan perencanaan pengembangan pusat pertumbuhan;
j. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan dan Tahunan Direktorat; k. menyusun LAKIP Direktorat; l. melaksanakan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat; dan m. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 58
Direktorat Perencanaan Teknis Pengembangan Masyarakat dan Kawasan terdiri atas:
a. Subdirektorat Bina Sistem Informasi; b. Subdirektorat Perencanaan Pengembangan Kawasan; c. Subdirektorat Perencanaan Pengembangan Masyarakat; d. Subdirektorat Perencanaan Pengembangan Pusat Pertumbuhan; dan e. Subbagian Tata Usaha.
Pasal 59
Subdirektorat Bina Sistem Informasi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pembinaan sistem informasi permukiman, dan kawasan.
391
Pasal 60
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 59, Subdirektorat Bina Sistem Informasi menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang pembinaan sistem informasi permukiman dan kawasan;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan sistem informasi permukiman dan kawasan;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pembinaan sistem informasi permukiman dan kawasan; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pembinaan sistem informasi permukiman dan kawasan.
Pasal 61
Uraian tugas Subdirektorat Bina Sistem Informasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 59 dan Pasal 60, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun rencana, program dan anggaran Subdirektorat; b. mengendalikan pelaksanaan program dan anggaran Subdirektorat; c. menyusun konsep pelaksanaan kebijakan bidang bina sistem informasi
permukiman dan kawasan; d. menyusun konsep norma standar, prosedur dan kriteria pengolahan data dan
penyajian informasi bidang bina sistem informasi permukiman dan kawasan; e. menyusun konsep bimbingan teknis bidang bina sistem informasi permukiman
dan kawasan; f. menyusun konsep pelaksanaan sosialisasi program bidang bina sistem informasi
pemukimana dan kawasan; g. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, dan Tahunan Subdirektorat; h. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Subdirektorat;
dan i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 62
Subdirektorat Bina Sistem Informasi terdiri atas:
a. Seksi Informasi Permukiman; dan b. Seksi Informasi Kawasan.
Pasal 63
Seksi Informasi Permukiman mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang informasi permukiman.
Pasal 64
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 63, Seksi Informasi Permukiman menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan informasi pemukiman; b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan informasi pemukiman; c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
informasi permukiman; d. penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang informasi
permukiman; dan e. penyiapan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program.
392
Pasal 65
Uraian tugas Seksi Informasi Permukiman sebagaimana dimaksud dalam Pasal 63 dan Pasal 64, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan identifikasi informasi pemukiman; b. menyiapkan bahan identifikasi pengembangan informasi pemukiman; c. menyiapkan bahan analisis potensi pengembangan informasi pemukiman; d. menyiapkan bahan analisis potensi informasi pemukiman; e. menyiapkan bahan perumusan kebijakan informasi pemukiman; f. menyiapkan bahan penyusunan norma standar, prosedur dan kriteria di bidang
informasi permukiman; g. menyiapkan bahan bimbingan teknis bidang informasi pemukiman; h. menyiapkan bahan sosialisasi program informasi pemukiman; i. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang informasi pemukiman;
dan j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 66
Seksi Informasi Kawasan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan pelaksanaan kebijakan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang informasi kawasan kebijakan, pelaksanaan kebijakan.
Pasal 67
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 66, Seksi Informasi Kawasan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan informasi kawasan; b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan informasi kawasan; c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bdiang
informasi kawasan; d. penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang informasi
kawasan; dan e. penyiapan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program.
Pasal 68
Uraian tugas Seksi Informasi Kawasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 66 dan Pasal 67, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan identifikasi informasi kawasan; b. menyiapkan bahan identifikasi pengembangan informasi kawasan; c. menyiapkan bahan analisis potensi pengembangan informasi kawasan; d. menyiapkan bahan analisis potensi informasi kawasan; e. menyiapkan bahan perumusan kebijakan informasi kawasan; f. menyiapkan bahan penyusunan norma standar, prosedur dan kriteria di bidang
informasi kawasan; g. menyiapkan bahan bimbingan teknis bidang informasi kawasan; h. menyiapkan bahan sosialisasi program informasi kawasan; i. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang informasi kawasan; dan j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
393
Pasal 69
Subdirektorat Perencanaan Pengembangan Kawasan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penataan ruang dan infrastruktur kawasan, serta pengembangan sosial dan ekonomi.
Pasal 70
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 69, Subdirektorat Perencanaan Pengembangan Kawasan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang penataan ruang dan infrastruktur kawasan serta pengembangan sosial dan ekonomi;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang penataan ruang dan infrastruktur kawasan serta pengembangan sosial dan ekonomi;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang penataan ruang dan infrastruktur kawasan serta pengembangan sosial dan ekonomi; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penataan ruang dan infrastruktur kawasan serta pengembangan sosial dan ekonomi.
Pasal 71
Uraian tugas Subdirektorat Perencanaan Pengembangan Kawasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 69 dan Pasal 70, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun rencana, program dan anggaran Subdirektorat; b. mengendalikan pelaksanaan program dan anggaran Subdirektorat; c. menyusun konsep pelaksanaan kebijakan di bidang penataan ruang dan
infrastruktur kawasan serta pengembangan sosial dan ekonomi; d. menyusun konsep norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang penataan
ruang dan infrastruktur kawasan serta pengembangan sosial dan ekonomi; e. menyusun konsep bimbingan teknis di bidang penataan ruang dan infrastruktur
kawasan serta pengembangan sosial dan ekonomi; f. menyusun konsep sosialisasi program bidang penataan ruang dan infrastruktur
kawasan serta pengembangan sosial dan ekonomi; g. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, dan Tahunan Subdirektorat; h. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Subdirektorat;
dan i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 72
Subdirektorat Perencanaan Pengembangan Kawasan terdiri atas:
a. Seksi Penataan Ruang dan Infrastruktur Kawasan; dan b. Seksi Pengembangan Sosial dan Ekonomi.
Pasal 73
Seksi Penataan Ruang dan Infrastruktur Kawasan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penataan ruang dan infrastruktur kawasan.
394
Pasal 74
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 73, Seksi Penataan Ruang dan Infrastruktur Kawasan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang penataan ruang dan infrastruktur kawasan
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang penataan ruang dan infrastruktur kawasan;
c. penyiapan bahan penyusunan norma standar, prosedur, dan kriteria di bidang penataan ruang dan infrastruktur kawasan;
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan bantuan teknis sosialisasi di bidang penataan ruang dan infrastruktur kawasan;
e. penyusunan rencana teknis di bidang penataan ruang dan infrastruktur kawasan; dan
f. penyiapan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang penataan ruang dan infrastruktur kawasan.
Pasal 75
Uraian tugas Seksi Penataan Ruang dan Infrastruktur Kawasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 73 dan Pasal 74, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang penataan ruang dan infrastruktur kawasan;
b. menyiapkan bahan perencanaan teknis di bidang penataan ruang dan infrastruktur kawasan;
c. menyiapkan draf skala prioritas sasaran di bidang penataan ruang dan infrastruktur kawasan;
d. menyiapkan bahan penyusunan norma standar, prosedur dan kriteria di bidang penataan ruang dan infrastruktur kawasan;
e. menyiapkan bahan penyusunan konsep bimbingan teknis di bidang penataan ruang dan infrastruktur kawasan;
f. menyusun rencana teknis di bidang penataan ruang dan infrastruktur kawasan; g. menyiapkan bahan sosialisasi program di bidang penataan ruang dan
infrastruktur kawasan; h. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang penataan ruang dan
infrastruktur kawasan; dan i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 76
Seksi Pengembangan Sosial dan Ekonomi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengembangan sosial dan ekonomi.
Pasal 77
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 76, Seksi Pengembangan Sosial dan Ekonomi menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang pengembangan sosial dan ekonomi;
b. penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan sosial dan ekonomi; c. penyiapan skala prioritas sasaran di bidang pengembangan sosial dan ekonomi; d. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
pengembangan sosial dan ekonomi; e. penyajian bahan bimbingan teknis dan bantuan teknis sosialisasi di bidang
pengembangan sosial dan ekonomi;
395
f. penyusunan rencana teknis di bidang pengembangan sosial dan ekonomi; dan g. penyiapan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang pengembangan sosial dan
ekonomi.
Pasal 78
Uraian tugas Seksi Pengembangan Sosial dan Ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 76 dan Pasal 77, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perencanaan teknis pengembangan sosial dan ekonomi; b. menyiapkan bahan rancangan model pengembangan sosial dan ekonomi; c. menyiapkan bahan skala prioritas sasaran pengembangan sosial dan ekonomi; d. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang pengembangan sosial dan
ekonomi; e. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
pengembangan sosial dan ekonomi; f. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan sosialisasi program di bidang
pengembangan sosial dan ekonomi; g. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang pengembangan sosial
dan ekonomi; dan h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 79
Subdirektorat Perencanaan Pengembangan Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengembangan usaha ekonomi, dan sosial budaya.
Pasal 80
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 79, Subdirektorat Perencanaan Pengembangan Masyarakat menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang pengembangan usaha ekonomi dan sosial budaya;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan usaha ekonomi dan sosial budaya;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pengembangan usaha ekonomi dan sosial budaya; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengembangan usaha ekonomi dan sosial budaya.
Pasal 81
Uraian tugas Subdirektorat Perencanaan Pengembangan Masyarakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 79 dan Pasal 80, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun rencana, program dan anggaran Subdirektorat; b. mengendalikan pelaksanaan program dan anggaran Subdirektorat; c. menyusun konsep pelaksanaan kebijakan di bidang perencanaan pengembangan
masyarakat; d. menyusun konsep norma standar, prosedur dan kriteria di bidang perencanaan
pengembangan usaha ekonomi dan sosial budaya; e. menyusun konsep bimbingan teknis dan sosialisasi program di bidang
perencanaan pengembangan usaha ekonomi dan sosial budaya; f. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, dan Tahunan Subdirektorat;
396
g. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Subdirektorat; dan
h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 82
Subdirektorat Perencanaan Pengembangan Masyarakat terdiri atas:
a. Seksi Pengembangan Usaha Ekonomi; dan b. Seksi Pengembangan Sosial Budaya.
Pasal 83
Seksi Pengembangan Usaha Ekonomi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengembangan usaha ekonomi.
Pasal 84
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 83, Seksi Pengembangan Usaha Ekonomi menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang pengembangan usaha ekonomi; b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan usaha
ekonomi; c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
pengembangan usaha ekonomi; dan d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengembangan usaha
ekonomi.
Pasal 85
Uraian tugas Seksi Pengembangan Usaha Ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 83 dan Pasal 84, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan potensi pengembangan usaha ekonomi; b. menyiapkan bahan rencana pengembangan usaha ekonomi; c. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang pengembangan usaha
ekonomi; d. menyiapkan bahan penyusunan norma standar, prosedur, dan kriteria di bidang
pengembangan usaha ekonomi; e. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan sosialisasi program pengembangan
usaha ekonomi; f. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program di bidang
pengembangan usaha ekonomi; dan g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 86
Seksi Pengembangan Sosial Budaya mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria kebijakan, pelaksanaan kebijakan, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengembangan sosial budaya.
397
Pasal 87
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 86, Seksi Pengembangan Sosial Budaya menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang pengembangan sosial budaya; b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan sosial budaya; c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
pengembangan sosial dan budaya; dan d. penyapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengembangan sosial
budaya.
Pasal 88
Uraian tugas Seksi Pengembangan Sosial Budaya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 86 dan Pasal 87, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan analisis potensi pengembangan sosial budaya; b. menyiapkan bahan analisis rencana pengembangan sosial budaya; c. menyiapkan bahan rancangan pengintegrasian aspek-aspek sosial budaya
masyarakat; d. menyiapkan bahan rancangan pengembangan sosial budaya; e. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang perencanaan pengembangan
sosial budaya; f. menyiapkan bahan penyusunan norma standar, prosedur, dan kriteria di bidang
perencanaan pengembangan sosial budaya; g. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan sosialisasi program pengembangan
sosial budaya; h. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program
pengembangan sosial budaya; dan i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 89
Subdirektorat Perencanaan Pengembangan Pusat Pertumbuhan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penataan ruang dan infrastruktur pusat pertumbuhan, serta pengelolaan kelembagaan sosial dan ekonomi.
Pasal 90
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 89, Subdirektorat Perencanaan Pengembangan Pusat Pertumbuhan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang penataan ruang dan infrastruktur pusat pertumbuhan serta pengelolaan kelembagaan sosial dan ekonomi;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang penataan ruang dan infrastruktur pusat pertumbuhan serta pengelolaan kelembagaan sosial dan ekonomi;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang penataan ruang dan infrastruktur pusat pertumbuhan serta pengelolaan kelembagaan sosial dan ekonomi; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penataan ruang dan infrastruktur pusat pertumbuhan serta pengelolaan kelembagaan sosial dan ekonomi.
398
Pasal 91
Uraian tugas Subdirektorat Perencanaan Pengembangan Pusat Pertumbuhan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 89 dan Pasal 90, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun rencana, program dan anggaran Subdirektorat; b. mengendalikan pelaksanaan program dan anggaran Subdirektorat; c. menyusun konsep pelaksanaan kebijakan di bidang penataan ruang dan
infrastruktur pusat pertumbuhan serta pengelolaan kelembagaan sosial dan ekonomi;
d. menyusun konsep pelaksanaan kebijakan di bidang penataan ruang dan infrastruktur pusat pertumbuhan serta pengelolaan kelembagaan sosial dan ekonomi;
e. menyusun konsep norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang penataan ruang dan infrastruktur pusat pertumbuhan serta pengelolaan kelembagaan sosial dan ekonomi;
f. menyusun konsep bimbingan teknis dan sosialisasi bidang penataan ruang dan infrastruktur pusat pertumbuhan serta pengelolaan kelembagaan sosial dan ekonomi;
g. melaksanakan penyusunan master plan kebijakan teknis rencana pengembangan pusat pertumbuhan;
h. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, dan Tahunan Subdirektorat; i. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Subdirektorat;
dan j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 92
Subdirektorat Perencanaan Pengembangan Pusat Pertumbuhan terdiri atas:
a. Seksi Penataan Ruang dan Infrastruktur Pusat Pertumbuhan; dan b. Seksi Pengelolaan Kelembagaan Sosial dan Ekonomi.
Pasal 93
Seksi Penataan Ruang dan Infrastruktur Pusat Pertumbuhan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penataan ruang dan infrastruktur pusat pertumbuhan.
Pasal 94
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana di maksud dalam Pasal 93, Seksi Penataan Ruang dan Infrastruktur Pusat Pertumbuhan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan penilaian rencana penataan ruang dan infrastruktur pusat pertumbuhan;
b. penyiapan bahan penilaian rencana penataan ruang dan infrastruktur pusat pertumbuhan; dan
c. penyiapan bahan penginformasian hasil penilaian penataan ruang infrastrukturpusat pertumbuhan.
Pasal 95
Uraian tugas Seksi Penataan Ruang dan Infrastruktur Pusat Pertumbuhan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 93 dan Pasal 94, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan penilaian rencana kawasan transmgirasi; b. menyiapkan bahan penilaian rencana pengembangan penataan ruang dan
infrastruktur pusat pertumbuhan;
399
c. menyiapkan bahan informasi hasil penilaian penataan ruang dan infrasruktur pusat pertumbuhan;
d. menyiapkan bahan verifikasi penataan ruang dan infrasruktur pengembangan pusat pertumbuhan;
e. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang penataan ruang dan infrastruktur pusat pertumbuhan;
f. menyiapkan bahan penyusunan norma standar, prosedur, dan kriteria di bidang penataan ruang dan infrstruktur pusat pertumbuhan;
g. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan sosialisasi program penataan ruang dan infrastruktur pusat pertumbuhan;
h. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program penataan ruang infrastruktur pusat pertumbuhan; dan
i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 96
Seksi Pengelolaan Kelembagaan Sosial dan Ekonomi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengelolaan kelembagaan sosial dan ekonomi.
Pasal 97
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana di maksud dalam Pasal 96, Seksi Pengelolaan Kelembagaan Sosial dan Ekonomi menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang pengelolan kelembagaan sosial dan ekonomi;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang pengelolaan kelembagaan sosial dan ekonomi;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang pengelolaan kelembagaan sosial dan ekonomi; dan
d. penyiapan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengelolaan kelembagaan sosial dan ekonomi.
Pasal 98
Uraian tugas Seksi Pengelolaan Kelembagaan Sosial dan Ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 96 dan Pasal 97, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan fasilitasi pengelolaan kelembagaan sosial dan ekonomi; b. menyiapkan bahan mediasi integrasi pengelolaan kelembagaan sosial dan
ekonomi; c. menyiapkan bahan penyerasian rencana pengelolaan kelembagaan sosial dan
ekonomi; d. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang pengelolaan kelembagaan
sosial dan ekonomi; e. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
pengelolaan kelembagaan sosial dan ekonomi; f. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan sosialisasi program di bidang
penyerasian rencana pengelolaan kelembagan sosial dan ekonomi; g. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program penyerasian
rencana pengelolaan kelembagaan sosial dan ekonomi; dan h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
400
Pasal 99
Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana program dan anggaran, urusan kepegawaian, keuangan, ketatausahaan, dan rumah tangga Direktorat.
Pasal 100
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 99, Subbagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan penyusunan rencana program dan anggaran Direktorat; b. pengurusan administrasi kepegawaian Direktorat; c. penyiapan administrasi keuangan Direktorat; d. penyiapan dan pelaksanaan ketatausahaan Direktorat; dan e. pelaksanaan urusan rumah tangga Direktorat.
Pasal 101
Uraian tugas Subbagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 99 dan Pasal 100, antara lain sebagai berikut:
a. mengkoordinasikan penyusunan bahan Renstra Direktorat; b. mengkoordinasikan penyusunan bahan Renja K/L Direktorat; c. mengkoordinasikan penyusunan bahan Program dan Anggaran (RKA-KL)
Direktorat; d. mengkoordinasikan penyusunan bahan RKT Direktorat; e. mengkoordinasikan penyusunan bahan Penetapan Kinerja Direktorat; f. mengkoordinasikan penyusunan bahan Program Kerja dan Renlakgiat Direktorat; g. melaksanakan administrasi kepegawaian Direktorat; h. melaksanakan administrasi keuangan Direktorat; i. melaksanakan administrasi persuratan dan kearsipan Direktorat; j. melaksanakan penatausahaan barang milik/kekayaan negara (BMN) Direktorat; k. melaksanakan tata usaha dan rumah tangga Direktorat; l. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, Semester dan Tahunan Direktorat; m. mengkoordinasikan dan melaksanakan penyusunan LAKIP Direktorat; dan n. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Bagian Ketiga
Direktorat Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia dan Masyarakat
Pasal 102
Direktorat Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia dan Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, standardisasi serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang bantuan pangan dan kesehatan, fasilitasi sosial budaya, pengembangan kelembagaan, dan bina pendampingan masyarakat transmigrasi.
401
Pasal 103
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 102 Direktorat Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia dan Masyarakat menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang bantuan pangan dan kesehatan, fasilitasi sosial budaya, pengembangan kelembagaan, dan bina pendampingan masyarakat transmigrasi;
b. penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang bantuan pangan dan kesehatan, fasilitasi sosial budaya, pengembangan kelembagaan, dan bina pendampingan masyarakat transmigrasi;
c. penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang bantuan pangan dan kesehatan, fasilitasi sosial budaya, pengembangan kelembagaan, dan bina pendampingan masyarakat transmigrasi;
d. penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang bantuan pangan dan kesehatan, fasilitasi sosial budaya, pengembangan kelembagaan, dan bina pendampingan masyarakat transmigrasi; dan
e. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat.
Pasal 104
Uraian tugas Direktorat Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia dan Masyarakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 102 dan Pasal 103, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun Rencana Strategi Direktorat; b. menyusun Penetapan Kinerja Direktorat; c. menyusun rencana program dan anggaran Direktorat; d. mengkoordinasikan penyusunan program, anggaran dan kegiatan Direktorat; e. mengendalikan pelaksanaan program, anggaran dan kegiatan Direktorat; f. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang bantuan pangan dan
kesehatan, fasilitasi sosial budaya, pengembangan kelembagaan, dan bina pendampingan masyarakat;
g. mengarahkan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang bantuan pangan dan kesehatan, fasilitasi sosial budaya, pengembangan kelembagaan, dan bina pendampingan masyarakat;
h. mengkoordinasikan bimbingan teknis di bidang bantuan pangan dan kesehatan, fasilitasi sosial budaya, pengembangan kelembagaan, dan bina pendampingan masyarakat;
i. merumuskan pedoman sosialisasi program di bidang bantuan pangan dan kesehatan, fasilitasi sosial budaya, pengembangan kelembagaan, dan bina pendampingan masyarakat
j. mengkoordinasikan kegiatan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan di bidang bantuan pangan dan kesehatan, fasilitasi sosial budaya, pengembangan kelembagaan, dan bina pendampingan masyarakat;
k. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan dan Tahunan Direktorat; l. menyusun LAKIP Direktorat; m. melaksanakan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat;dan n. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
402
Pasal 105
Direktorat Peningkatan Kapasitas SDM dan Masyarakat terdiri atas:
a. Subdirektorat Bantuan Pangan dan Kesehatan; b. Subdirektorat Fasilitasi Sosial Budaya; c. Subdirektorat Pengembangan Kelembagaan; d. Subdirektorat Bina Pendampingan Masyarakat Transmigrasi; dan e. Subbagian Tata Usaha.
Pasal 106
Subdirektorat Bantuan Pangan dan Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penyediaan bantuan pangan, dan kesehatan.
Pasal 107
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106, Subdirektorat Bantuan Pangan dan Kesehatan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang penyediaan bantuan pangan dan kesehatan;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang penyediaan bantuan pangan dan kesehatan;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang penyediaan bantuan pangan dan kesehatan; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penyediaan bantuan pangan dan kesehatan.
Pasal 108
Uraian tugas Subdirektorat Bantuan Pangan dan Kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 dan Pasal 107, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun rencana, program dan anggaran Subdirektorat; b. mengendalikan pelaksanaan program, dan anggaran Subdirektorat; c. menyusun konsep kebijakan di bidang bantuan pangan dan kesehatan; d. menyusun konsep norma standar, prosedur dan kriteria bantuan pangan dan
kesehatan; e. menyusun konsep bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang bantuan pangan
dan kesehatan; f. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan dan Tahunan Subdirektorat; g. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Subdirektorat;
dan h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 109
Subdirektorat Bantuan Pangan dan Kesehatan terdiri atas:
a. Seksi Penyediaan Bantuan Pangan; dan b. Seksi Penyediaan Bantuan Kesehatan.
403
Pasal 110
Seksi Penyediaan Bantuan Pangan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penyediaan bantuan pangan.
Pasal 111
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 110, Seksi Penyediaan Bantuan Pangan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang penyediaan bantuan pangan; b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang penyediaan bantuan pangan; c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
penyediaan bantuan pangan; dan d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penyediaan bantuan
pangan.
Pasal 112
Uraian tugas Seksi Penyediaan Bantuan Pangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 110 dan Pasal 111, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan rencana penyediaan bantuan pangan; b. melaksanakan program dan kegiatan di bidang penyediaan bantuan pangan; c. melaksanakan evaluasi dan menyusun laporan kegiatan; d. melaksanakan identifikasi transmigran penerima hak bantuan pangan; e. melaksanakan analisis kebutuhan dan bantuan pangan; f. melaksanakan persiapan penyaluran bantuan pangan; g. melaksanakan penyaluran bantuan pangan; h. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang
bantuan pangan; i. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang bantuan pangan; j. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program di bidang
bantuan pangan; dan k. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 113
Seksi Penyediaan Bantuan Kesehatan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penyediaan bantuan kesehatan.
Pasal 114
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 113, Seksi Penyediaan Bantuan Kesehatan menyelenggarakan fungsi:
a. pengendalian penyediaan bantuan kesehatan; b. penyiapan bahan perumusan perumusan kebijakan bantuan kesehatan; dan c. penyiapan bantuan kesehatan antisipasi dampak.
Pasal 115
Uraian tugas Seksi Penyediaan Bantuan Kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 113 dan Pasal 114, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan pengendalian penyediaan bantuan kesehatan;
404
b. menyiapkan bahan penyediaan bantuan kesehatan antisipasi dampak ; c. menyiapkan bahan pengendalian penyediaan bantuan kesehatan; d. menyiapkan bahan penyusunan norma standar, prosedur, dan kriteria di bidang
penyediaan bantuan kesehatan; e. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan sosialisasi program penyedian bantuan
kesehatan; dan f. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program penyedian
bantun kesehatan.
Pasal 116
Subdirektorat Fasilitasi Sosial Budaya mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pendidikan dan seni budaya serta mental spiritual.
Pasal 117
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 116, Subdirektorat Fasilitasi Sosial Budaya menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang pendidikan dan seni budaya serta mental spiritual;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang pendidikan dan seni budaya serta mental spiritual;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pendidikan dan seni budaya serta mental spiritual; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pendidikan dan seni budaya serta mental spiritual.
Pasal 118
Uraian tugas Subdirektorat Fasilitasi Sosial Budaya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 116 dan Pasal 117, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun rencana, program dan anggaran Subdirektorat; b. mengendalikan pelaksanaan program, dan anggaran Subdirektorat; c. melaksanakan kebijakan di bidang pendidikan dan seni budaya serta mental dan
spiritual; d. menyusun konsep norma standar, prosedur, dan kriteria di bidang pendidikan dan
seni budaya serta mental dan spiritual; e. menyusun konsep bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang pendidikan dan seni
budaya serta mental dan spiritual; f. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan dan Tahunan Subdirektorat; g. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Subdirektorat;
dan h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 119
Subdirektorat Fasilitasi Sosial Budaya terdiri atas:
a. Seksi Pendidikan dan Seni Budaya; dan b. Seksi Mental Spiritual.
405
Pasal 120
Seksi Pendidikan dan Seni Budaya mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pendidikan dan seni budaya.
Pasal 121
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 120 Seksi Pendidikan dan Seni Budaya menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan sarana dan prasarana pendidikan dan seni budaya kepada transmigran dan masyarakat sekitar;
b. penyiapan tenaga pendidik (guru) kepada transmigran dan masyarakat sekitar; dan
c. penyiapan tenaga pembina dan pendamping pendidikan dan seni budaya kepada transmigran dan masyarakat sekitar.
Pasal 122
Uraian tugas Seksi Pendidikan dan Seni Budaya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 120 dan Pasal 121, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan sarana dan prasarana pendidikan dan seni budaya kepada transmigran dan masyarakat sekitar;
b. menyiapkan tenaga pendidik dan seni budaya untuk transmigran dan masyarakat sekitar;
c. menyiapkan tenaga pembina dan pendamping pendidikan dan seni budaya untuk transmigran dan masyarakat sekitar;
d. menyiapkan bahan penyusunan norma standar, prosedur dan kriteria di bidang pelaksanaan layanan pendidikan dan seni budaya kepada transmigran dan masyarakat sekitar;
e. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan sosialisasi program layanan pendidikan dan seni budaya kepada transmigran dan masyarakat sekitar;
f. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi layanan pendidikan seni budaya kepada transmigran dan masyarakat sekitar; dan
g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 123
Seksi Mental Spiritual mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan pelaksanaan di bidang mental spiritual.
Pasal 124
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 123, Seksi Mental Spiritual menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan sarana dan prasarana mental spritual kepada transmigran dan masyarakat sekitar;
b. penyiapan tenaga mental spritual kepada transmigran dan masyarakat sekitar; dan
c. penyiapan tenaga pembina dan pendamping mental sritual kepada transmigran dan masyarakat sekitar.
406
Pasal 125
Uraian tugas Seksi Mental Spiritual sebagaimana dimaksud dalam Pasal 123 dan Pasal 124, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan sarana dan prasarana mental spritual kepada transmigran dan masyarakat sekitar;
b. menyiapkan tenaga pembina mental spritual kepada transmigran dan masyarakat sekitar;
c. menyiapkan tenaga pembina dan pendamping mental spritual kepada transmigran dan masyarakat sekitar;
d. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pelaksanaan layanan mental sritual kepada transmigran dan masyarakat sekitar;
e. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan sosialisasi layanan mental spritual kepada transmigran dan masyarakat sekitar;
f. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan layanan mental spritual kepada transmigran dan masyarakat sekitar; dan
g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 126
Subdirektorat Pengembangan Kelembagaan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang kelembagaan pemerintah dan masyarakat, serta pengembangan partisipasi masyarakat kawasan transmigrasi.
Pasal 127
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 126, Subdirektorat Pengembangan Kelembagaan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang kelembagaan pemerintah dan masyarakat serta pengembangan partisipasi masyarakat kawasan transmigrasi;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang kelembagaan pemerintah dan masyarakat serta pengembangan partisipasi masyarakat kawasan transmigrasi;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang kelembagaan pemerintah dan masyarakat serta pengembangan partisipasi masyarakat kawasan transmigrasi; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang kelembagaan pemerintah dan masyarakat serta pengembangan partisipasi masyarakat kawasan transmigrasi.
Pasal 128
Uraian tugas Subdirektorat Pengembangan Kelembagaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 126 dan Pasal 127, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun rencana, program dan anggaran Subdirektorat; b. mengendalikan pelaksanaan program, dan anggaran Subdirektorat; c. menyusun konsep pelaksanaan kebijakan di bidang kelembagaan pemerintah
dan masyarakat serta pengembangan partisipasi masyarakat kawasan transmigrasi;
d. menyusun konsep norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang kelembagaan pemerintah dan masyarakat serta pengembangan partisipasi masyarakat kawasan transmigrasi;
407
e. menyusun konsep bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang kelembagaan pemerintah dan masyarakat serta pengembangan partisipasi masyarakat kawasan transmigrasi;
f. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan dan Tahunan Subdirektorat; g. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Subdirektorat;
dan h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 129
Subdirektorat Pengembangan Kelembagaan terdiri atas:
a. Seksi Kelembagaan Pemerintah dan Masyarakat; dan b. Seksi Pengembangan Partisipasi Masyarakat Kawasan Transmigrasi.
Pasal 130
Seksi Kelembagaan Pemerintah dan Masyarakat mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang kelembagaan pemerintah dan masyarakat.
Pasal 131
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 130, Seksi Kelembagaan Pemerintah dan Masyarakat menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan pembentukan, pengembangan dan pengelolaan lembaga pemerintah dan masyarakat;
b. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria pengembangan kelembagaan;
c. penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis pengembangan kelembagaan pemerintah dan masyarakat; dan
d. penyiapan bahan evaluasi bidang kelembagaan pemerintah dan masyarakat.
Pasal 132
Uraian tugas Seksi Kelembagaan Pemerintah dan Masyarakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 130 dan Pasal 131, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan fasilitasi pembentukan, pengembangan dan pengelolaan kelembaga pemerintah dan masyarakat;
b. menyiapkan bahan fasilitasi pengurusan administrasi kelembagaan pemerintah dan masysrakat;
c. menyiapkan bahan fasilitasi kerjasama antar kelembagaan pemerintahan dan masyarakat;
d. menyiapkan bahan penyusunan norma standar, prosedur, dan kriteria di bidang kelembagaan pemerintah dan masyarakat;
e. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang kelembagaan pemerintah dan masyarakat;
f. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan di bidang kelembagaan pemerintah dan masyarakat; dan
g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 133
Seksi Pengembangan Partisipasi Masyarakat Kawasan Transmigrasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengembangan partisipasi masyarakat kawasan transmigrasi.
408
Pasal 134
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 133 Seksi Pengembangan Partisipasi Masyarakat Kawasan Transmigrasi menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang pengembangan partisipasi masyarakat kawasan transmigrasi;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan partisipasi masyarakat kawasan transmigrasi;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria pengembangan partisipasi masyarakat transmigrasi; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis di bidang pengembangan partisipasi masyarakat transmigrasi.
Pasal 135
Uraian tugas Seksi Pengembangan Partisipasi Masyarakat Kawasan Transmigrasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 133 dan Pasal 134 antara lain sebagai berikut:
a. memfasilitasi pengintegrasian transmigran dengan masyarakat sekitar; b. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur dan, kriteria
pelaksanaan pengembangan partisipasi kawasan transmigrasi; c. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan sosialisasi program layanan
pengembanganpartisipasi masyarakar kawasan transmigrasi; d. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program
pengembangan partisipasi masyarakat kawasan transmigrasi; dan e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 136
Subdirektorat Bina Pendampingan Masyarakat Transmigrasi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penyediaan, dan bimbingan tenaga pendamping non Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Pasal 137
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 136, Subdirektorat Bina Pendampingan Masyarakat Transmigrasi menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang penyediaan, dan bimbingan tenaga pendamping non PNS;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang penyediaan, dan bimbingan tenaga pendamping non PNS;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang penyediaan, dan bimbingan tenaga pendamping non PNS; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penyediaan, dan bimbingan tenaga pendamping non PNS.
Pasal 138
Uraian tugas Subdirektorat Bina Pendampingan Masyarakat Transmigrasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 136 dan Pasal 137, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun rencana, program dan anggaran Subdirektorat; b. mengendalikan pelaksanaan program dan anggaran Subdirektorat; c. menyusun konsep pelaksanaan kebijakan bidang penyediaan dan bimbingan
tenaga pendamping non PNS;
409
d. menyusun konsep norma standar, prosedur dan kriteria di bidang penyediaan, dan bimbingan tenaga pendamping non PNS;
e. menyusun konsep bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang penyediaan, dan bimbingan tenaga pendamping non PNS;
f. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan dan Tahunan Subdirektorat g. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Subdirektorat;
dan h. malaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 139
Subdirektorat Bina Pendampingan Masyarakat Transmigrasi terdiri atas:
a. Seksi Penyediaan Tenaga Pendamping Non PNS; dan b. Seksi Bimbingan Tenaga Pendamping Non PNS.
Pasal 140
Seksi Penyediaan Tenaga Pendamping Non PNS mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penyediaan tenaga pendamping non PNS.
Pasal 141 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 140, Seksi Penyediaan Tenaga Pendamping Non PNS menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan inventarisasi dan identifikasi penyediaan tenaga pendamping non PNS;
b. penyiapan bahan penyusunan data penyediaan tenaga pendamping non PNS; c. penyiapan bahan penyusunan kebutuhan tenaga pendamping non PNS; dan d. penyiapan bahan pemantauan dan pengendalian tenaga pendamping non PNS.
Pasal 142
Uraian tugas Seksi Penyediaan Tenaga Pendamping Non PNS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 140 dan Pasal 141, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan inventarisasi dan identifikasi penyediaan tenaga pendamping non PNS;
b. menyiapkan bahan penyusunan data tenaga pendamping non PNS; c. menyiapkan bahan kebutuhan tenaga pendamping non PNS; d. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria
penyediaan tenaga pendamping non PNS; e. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan sosialisasi pelaksanaan program di
bidang penyediaan tenaga pendamping non PNS; f. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program di bidang
penyediaan tenaga pendamping non PNS; dan g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 143
Seksi Bimbingan Tenaga Pendamping Non PNS mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang bimbingan tenaga pendamping non PNS.
410
Pasal 144
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana di maksud dalam Pasal 143, Seksi Bimbingan Tenaga Pendamping Non PNS menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan penyusunan regulasi di bidang bimbingan tenaga pendamping non PNS;
b. penyiapan bahan pembentukan dan pengembangan jejaring di bidang bimbingan tenaga pendamping non PNS;
c. penyiapan bahan sosialisasi regulasi di bidang bimbingan tenaga pendamping non PNS; dan
d. penyiapan bahan sosialisasi pembentukan dan pengembangan jejaring di bidang bimbingan tenaga pendamping non PNS.
Pasal 145
Uraian tugas Seksi Bimbingan Tenaga Pendamping Non PNS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 143 dan Pasal 144, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan regulasi pembinaan di bidang bimbingan tenaga pendamping non PNS;
b. menyiapkan bahan penyusunan pembentukan dan pengembangan jejaring di bidang bimbingan tenaga pendamping non PNS;
c. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang bimbingan tenaga pendamping non PNS;
d. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang bimbingan tenaga pendamping non PNS;
e. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program bimbingan dan pembinaan penggerak swadaya masyarakat PNS dan Non PNS; dan
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 146
Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana program dan anggaran, urusan kepegawaian, keuangan, ketatausahaan, dan rumah tangga Direktorat.
Pasal 147
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 146, Subbagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan penyusunan rencana program dan anggaran Direktorat; b. pengurusan administrasi kepegawaian Direktorat; c. penyiapan administrasi keuangan Direktorat; d. penyiapan dan pelaksanaan ketatausahaan Direktorat; dan e. pelaksanaan urusan rumah tangga Direktorat.
Pasal 148
Uraian tugas Subbagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 146 dan Pasal 147, antara lain sebagai berikut:
a. mengkoordinasikan penyusunan bahan Renstra Direktorat; b. mengkoordinasikan penyusunan bahan Renja K/L Direktorat; c. mengkoordinasikan penyusunan bahan Program dan Anggaran (RKA-KL)
Direktorat; d. mengkoordinasikan penyusunan bahan RKT Direktorat; e. mengkoordinasikan penyusunan bahan Penetapan Kinerja Direktorat;
411
f. mengkoordinasikan penyusunan bahan Program Kerja dan Renlakgiat Direktorat; g. melaksanakan administrasi kepegawaian Direktorat; h. melaksanakan administrasi keuangan Direktorat; i. melaksanakan administrasi persuratan dan kearsipan Direktorat; j. melaksanakan penatausahaan barang milik/kekayaan negara (BMN) Direktorat; k. melaksanakan tata usaha dan rumah tangga Direktorat; l. menyusun laporan bulanan, triwulan, semester dan tahunan Direktorat; m. mengkoordinasikan dan melaksanakan penyusunan LAKIP Direktorat; dan n. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Bagian Keempat
Direktorat Pengembangan Usaha
Pasal 149
Direktorat Pengembangan Usaha mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, standardisasi serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang kewirausahaan, produksi, pengolahan hasil dan pemasaran, serta lembaga ekonomi dan permodalan.
Pasal 150
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 149, Direktorat Pengembangan Usaha menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang kewirausahaan, produksi, pengolahan hasil dan pemasaran serta serta lembaga ekonomi dan permodalan;
b. penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang kewirausahaan, produksi, pengolahan dan pemasaran serta lembaga ekonomi dan permodalan;
c. penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang kewirausahaan, produksi, pengolahan dan pemasaran serta lembaga ekonomi dan permodalan;
d. penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang kewirausahaan, produksi, pengolahan dan pemasaran serta lembaga ekonomi dan permodalan; dan
e. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat.
Pasal 151
Uraian tugas Direktorat Pengembangan Usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 149 dan Pasal 150, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun Rencana Strategi Direktorat; b. menyusun Penetapan Kinerja Direktorat; c. mengkoordinasikan penyusunan rencana, program dan anggaran Direktorat; d. mengendalikan pelaksanaan program, dan anggaran Direktorat; e. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang kewirausahaan, produksi,
pengolahan dan pemasaran serta lembaga ekonomi dan permodalan; f. mengarahkan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
kewirausahaan, produksi, pengolahan dan pemasaran serta lembaga ekonomi dan permodalan;
g. melaksanakan kebijakan di bidang kewirausahaan, produksi, pengolahan dan pemasaran serta lembaga ekonomi dan permodalan;
412
h. mengkoordinasikan bimbingan teknis dan sosialisasi kebijakan di bidang kewirausahaan, produksi, pengolahan dan pemasaran serta lembaga ekonomi dan permodalan;
i. mengkoordinasikan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan di bidang kewirausahaan, produksi, pengolahan dan pemasaran serta lembaga ekonomi dan permodalan;
j. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan dan Tahunan Direktorat; k. menyusun LAKIP Direktorat; l. melaksanakan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat; dan m. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 152
Direktorat Pengembangan Usaha terdiri atas:
a. Subdirektorat Kewirausahaan; b. Subdirektorat Produksi; c. Subdirektorat Pengolahan Hasil dan Pemasaran; d. Subdirektorat Lembaga Ekonomi dan Permodalan; dan e. Subbagian Tata Usaha.
Pasal 153
Subdirektorat Kewirausahaan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengembangan usaha mandiri serta pelayanan investasi dan kemitraan.
Pasal 154
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 153, Subdirektorat Kewirausahaan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang pengembangan usaha mandiri serta pelayanan investasi dan kemitraan;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan usaha mandiri serta pelayanan investasi dan kemitraan;
c. penyiapan bahan perumusan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pengembangan usaha mandiri serta pelayanan investasi dan kemitraan; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengembangan usaha mandiri serta pelayanan investasi dan kemitraan.
Pasal 155
Uraian tugas Subdirektorat Kewirausahaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 153 dan Pasal 154, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun rencana, program dan anggaran Subdirektorat; b. mengendalikan pelaksanaan program, dan anggaran Subdirektorat; c. menyusun konsep potensi pertumbuhan di bidang pengembangan usaha mandiri
serta pelayanan investasi dan kemitraan; d. menyusun konsep analisis potensi pertumbuhan di bidang pengembangan usaha
mandiri serta pelayanan investasi dan kemitraan; e. menyusun konsep norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
pengembangan usaha mandiri serta pelayanan investasi dan kemitraan; f. menyusun konsep bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang pengembangan
usaha mandiri serta pelayanan investasi dan kemitraan; g. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan dan Tahunan Subdirektorat;
413
h. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Subdirektorat; dan
i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 156
Subdirektorat Kewirausahaan terdiri atas:
a. Seksi Pengembangan Usaha Mandiri; dan b. Seksi Pelayanan Investasi dan Kemitraan.
Pasal 157
Seksi Pengembangan Usaha Mandiri mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengembangan usaha mandiri.
Pasal 158
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 157, Seksi Pengembangan Usaha Mandiri menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan data potensi pertumbuhan usaha mandiri transmigran dan masyarakat sekitarnya;
b. penyiapan bahan analisis potensi pengembangan usaha mandiri transmigran dan masyarakat sekitarnya; dan
c. penyiapan bahan pengembangan usaha mandiri transmigran dan masyarakat sekitarnya.
Pasal 159
Uraian tugas Seksi Pengembangan Usaha Mandiri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 157 dan Pasal.158, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan data potensi pertumbuhan usaha mandiri transmigran dan masyarakat sekitarnya;
b. menyiapkan bahan analisis potensi pengembangan usaha mandiri transmigran dan masyarakat sekitarnya;
c. menyiapkan bahan pengembangan usaha mandiri transmigran dan masyarakat sekitarnya;
d. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pengembangan usaha mandiri transmigran dan masyarakat sekitarnya;
e. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan sosialisasi pengembangan usaha mandiri transmigran dan masyarakat sekitarnya;
f. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang pengembangan usaha mandiri transmigran dan masyarakat sekitarnya; dan
g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 160
Seksi Pelayanan Investasi dan Kemitraan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pelayanan investasi dan kemitraan.
414
Pasal 161
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 160, Seksi Pelayanan Investasi dan Kemitraan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan data potensi pertumbuhan investasi dan kemitraan; b. penyiapan bahan analisis potensi pertumbuhan investasi dan kemitraan; dan c. penyiapan bahan pengembangan investasi dan kemitraan.
Pasal 162
Uraian tugas Seksi Pelayanan Investasi dan Kemitraan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 160 dan Pasal 161, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan data potensi pertumbuhan investasi dan kemitraan; b. menyiapkan bahan analisis potensi pertumbuhan investasi dan kemitraan; c. menyiapkan bahan pengembangan potensi pertumbuhan investasi dan
kemitraan; d. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria
pelaksanaan pemantauan potensi pertumbuhan investasi dan kemitraan; e. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan sosialisasi program pemantauan potensi
pertumbuhan investasi dan kemitraan; f. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang potensi pertumbuhan
investasi dan kemitraan; dan g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 163
Subdirektorat Produksi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang tanaman pangan, dan non-tanaman pangan.
Pasal 164
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 163, Subdirektorat Produksi menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang tanaman pangan dan non-tanaman pangan;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang tanaman pangan dan non- tanaman pangan;
c. penyiapan bahan perumusan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang tanaman pangan dan non-tanaman pangan; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang tanaman pangan dan non-tanaman pangan.
Pasal 165
Uraian tugas Subdirektorat Produksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 163 dan Pasal 164, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun rencana, program dan anggaran Subdirektorat; b. mengendalikan pelaksanaan program, dan anggaran Subdirektorat; c. menyusun rumusan kebijakan di bidang tanaman pangan dan non-tanaman
pangan; d. menyusun konsep norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang tanaman
pangan dan non-tanaman pangan; e. menyusun konsep bimbingan teknis, sosialisasi dan bantuan teknis di bidang
tanaman pangan dan non-tanaman pangan;
415
f. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan dan Tahunan Subdirektorat; g. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Subdirektorat;
dan h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 166
Subdirektorat Produksi terdiri atas:
a. Seksi Tanaman Pangan; dan b. Seksi Non-tanaman Pangan.
Pasal 167
Seksi Tanaman Pangan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang tanaman pangan.
Pasal 168
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 167, Seksi Tanaman Pangan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan sarana produksi tanaman pangan transmigran dan masyarakat sekitarnya;
b. penyiapan bahan proses produksi tanaman pangan transmigran dan masyarakat sekitarnya; dan
c. penyiapan bahan peningkatan produksi tanaman pangan transmigran dan masyarakat sekitarnya.
Pasal 169
Uraian tugas Seksi Tanaman Pangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 167 dan Pasal 168, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan proses produksi tanaman pangan transmigran dan masyarakat sekitar;
b. menyiapkan bahan peningkatan produksi tanaman pangan transmigran dan masyarakat sekitar;
c. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang produksi tanaman pangan transmigran dan masyarakat sekitar;
d. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan sosialisasi program peningkatan produksi tanaman pangan transmigran dan masyarakat sekitar;
e. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan peningkatan produksi tanaman pangan transmigran dan masyarakat sekitar; dan
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 170
Seksi Non-tanaman Pangan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang non-tanaman pangan.
416
Pasal 171
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 170, Seksi Non- Tanaman Pangan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan sarana produksi non-tanaman pangan transmigran dan masyarakat sekitarnya;
b. penyiapan bahan proses produksi non-tanaman pangan transmigran dan masyarakat sekitarnya; dan
c. penyiapan bahan peningkatan produksi non-tanaman pangan transmigran dan masyarakat sekitarnya.
Pasal 172
Uraian tugas Seksi Non-Tanaman Pangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 170 dan Pasal 171, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan sarana produksi non-tanaman pangan transmigran dan masyarakat sekitar;
b. menyiapkan bahan proses produksi non-tanaman pangan transmigran dan masyarakat sekitar;
c. menyiapkan bahan peningkatan produksi non-tanaman pangan transmigran dan masyarakat sekitar;
d. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria pelaksanaan produksi non-tanaman pangan transmigran dan masyarakat sekitar;
e. menyiapkan bahan bimbingan teknis sosialisasi program peningkatan produksi non tanaman pangan transmigran dan masyarakat sekitar;
f. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan peningkatan produksi non tanaman pangan transmigran dan masyarakat sekitar; dan
g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 173
Subdirektorat Pengolahan Hasil dan Pemasaran mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengolahan hasil, dan pemasaran.
Pasal 174
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 173, Subdirektorat Pengolahan Hasil dan Pemasaran menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang pengolahan hasil dan pemasaran;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang pengolahan hasil dan pemasaran;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pengolahan hasil dan pemasaran; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengolahan hasil dan pemasaran.
Pasal 175
Uraian tugas Subdirektorat Pengolahan Hasil dan Pemasaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 173 dan Pasal 174, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun rencana, program dan anggaran Subdirektorat; b. mengendalikan pelaksanaan program, dan anggaran Subdirektorat;
417
c. menyusun konsep perumusan draft rumusan kebijakan di bidang pengolahan hasil dan pengembangan pemasaran;
d. menyusun konsep norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pengolahan hasil dan pengembangan pemasaran;
e. menyusun konsep bimbingan teknis, sosialisasi dan bantuan teknis di bidang pengolahan hasil dan pengembangan pemasaran;
f. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan dan Tahunan Subdirektorat; g. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Subdirektorat;
dan h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 176
Subdirektorat Pengolahan Hasil dan Pemasaran terdiri atas:
a. Seksi Pengolahan Hasil; dan b. Seksi Pemasaran.
Pasal 177
Seksi Pengolahan Hasil mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengolahan hasil produksi.
Pasal 178
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 177 Seksi Pengolahan Hasil menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan fasilitasi penerapan teknologi panen dan pasca panen; b. penyiapan bahan fasilitasi peningkatan teknologi panen dan pasca panen; dan c. penyiapan bahan fasilitasi pengolahan hasil produksi.
Pasal 179
Uraian tugas Seksi Pengolahan Hasil sebagaimana dimaksud dalam Pasal 177 dan Pasal 178, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan fasilitasi penerapan teknologi panen dan pasca panen; b. menyiapkan bahan fasilitasi peningkatan teknologi panen dan pasca panen; c. menyiapkan bahan fasilitasi pengolahan hasil produksi; d. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
pengolahan hasil produksi transmigran dan masyarakat sekitar; e. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan sosialisasi program pemantauan
pengolahan hasil produksi transmigran dan masyarakat sekitar; f. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang pengolahan hasil
produksi transmigran dan masyarakat sekitar; dan g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 180
Seksi Pemasaran mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pemasaran.
418
Pasal 181
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 180, Seksi Pemasaran menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan fasilitasi informasi pasar dan harga hasil produksi; b. penyiapan bahan fasilitasi akses pasar dan harga hasil produksi; dan c. penyiapan bahan distribusi hasil produksi. Pasal 182
Uraian tugas Seksi Pemasaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 180 dan Pasal 181, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan fasilitasi informasi pasar dan harga hasil produksi; b. menyiapkan bahan fasilitasi akses pasar dan harga hasil produksi; c. menyiapkan bahan fasilitasi distribusi hasil produksi; d. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria
pelaksanaan pengembangan pemasaran; e. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan sosialisasi program pemantauan
pengembangan pemasaran; f. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang pengembangan
pemasaran; dan g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 183
Subdirektorat Lembaga Ekonomi dan Permodalan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penguatan kelembagaan, dan kerjasama kelembagaan.
Pasal 184
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 183 Subdirektorat Lembaga Ekonomi dan Permodalan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang penguatan dan kerjasama kelembagaan;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang penguatan dan kerjasama kelembagaan;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang penguatan dan kerjasama kelembagaan; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penguatan dan kerjasama kelembagaan.
Pasal 185
Uraian tugas Subdirektorat Lembaga Ekonomi dan Permodalan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 183 dan Pasal 184, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun rencana, program dan anggaran Subdirektorat; b. mengendalikan pelaksanaan program, dan anggaran Subdirektorat; c. menyusun konsep perumusan kebijakan di bidang penguatan dan kerjasama
kelembagaan; d. menyusun konsep norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang penguatan
dan kerjasama kelembagaan; e. menyusun konsep bimbingan teknis, sosialisasi dan bantuan teknis di bidang
penguatan dan kerjasama kelembagaan; f. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan dan Tahunan Subdirektorat;
419
g. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Subdirektorat; dan
h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 186
Subdirektorat Lembaga Ekonomi dan Permodalan terdiri atas:
a. Seksi Penguatan Kelembagaan; dan b. Seksi Kerjasama Kelembagaan.
Pasal 187
Seksi Penguatan Kelembagaan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penguatan kelembagaan.
Pasal 188
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana di maksud dalam Pasal 187, Seksi Penguatan Kelembagaan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan observasi jejaring kelembagaan ekonomi masyarakat; b. penyiapan bahan pengembangan jejaring kelembagaan ekonomi masyarakat;
dan c. penyiapan bahan fasilitasi akses sumber-sumber pembiayaan/permodalan.
Pasal 189
Uraian tugas Seksi Penguatan Kelembagaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 187 dan Pasal 188, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan observasi jejaring kelembagaan ekonomi masyarakat; b. menyiapkan bahan jejaring kelembagaan ekonomi masyarakat; c. menyiapkan bahan fasilitasi akses sumber-sumber pembiayaan/permodalan; d. menyiapkan bahan penyusunan norma ,standar, prosedur dan kriteria
pelaksanaan jejaring kelembagaan ekonomi masyarakat; e. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan sosialisasi program pemantauan jejaring
kelembagaan ekonomi masyarakat; f. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang jejaring kelembagaan
ekonomi masyarakat; dan g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 190
Seksi Kerjasama Kelembagaan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang kerjasama kelembagaan.
Pasal 191
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana di maksud dalam Pasal 190 Seksi Kerjasama Kelembagaan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan potensi kelembagaan ekonomi masyarakat; b. penyiapan bahan pembentukan kelembagaan ekonomi masyarakat; dan c. penyiapan bahan fasilitasi penguatan kelembagaan ekonomi masyarakat.
420
Pasal 192
Uraian tugas Seksi Kerjasama Kelembagaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 190 dan Pasal 191, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan potensi kelembagaan ekonomi masyarakat; b. menyiapkan bahan fasilitasi pembentukan kelembagaan ekonomi masyarakat; c. menyiapkan bahan penguatan kelembagaan ekonomi masyarakat; d. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria
pelaksanaan jejaring kelembagaan ekonomi masyarakat; e. menyiapkan bahan pelaksanaan sosialisasi program pemantauan jejaring
kelembagaan ekonomi masyarakat; f. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang jejaring kelembagaan
ekonomi masyarakat; dan g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 193
Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana program dan anggaran, urusan kepegawaian, keuangan, ketatausahaan, dan rumah tangga Direktorat.
Pasal 194
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 193, Subbagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan penyusunan rencana program dan anggaran Direktorat; b. pengurusan administrasi kepegawaian Direktorat; c. penyiapan administrasi keuangan Direktorat; d. penyiapan dan pelaksanaan ketatausahaan Direktorat; dan e. pelaksanaan urusan rumah tangga Direktorat.
Pasal 195
Uraian tugas Subbagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 193 dan Pasal 194, antara lain sebagai berikut:
a. mengkoordinasikan penyusunan bahan Renstra Direktorat; b. mengkoordinasikan penyusunan bahan Renja K/L Direktorat; c. mengkoordinasikan penyusunan bahan Program dan Anggaran (RKA-KL)
Direktorat; d. mengkoordinasikan penyusunan bahan RKT Direktorat; e. mengkoordinasikan penyusunan bahan Penetapan Kinerja Direktorat; f. mengkoordinasikan penyusunan bahan Program Kerja dan Renlakgiat Direktorat; g. melaksanakan administrasi kepegawaian Direktorat; h. melaksanakan administrasi keuangan Direktorat; i. melaksanakan administrasi persuratan dan kearsipan Direktorat; j. melaksanakan penatausahaan barang milik/kekayaan negara (BMN) Direktorat; k. melaksanakan tata usaha dan rumah tangga Direktorat; l. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, Semester dan Tahunan Direktorat; m. mengkoordinasikan dan melaksanakan penyusunan LAKIP Direktorat; dan n. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
421
Bagian Kelima
Direktorat Pengembangan Sarana dan Prasarana Kawasan
Pasal 196
Direktorat Pengembangan Sarana dan Prasarana Kawasan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, standardisasi serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang analisis dan standardisasi sarana dan prasarana, pengembangan sarana, pengembangan prasarana, serta evaluasi pengembangan sarana dan prasarana.
Pasal 197
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 196, Direktorat Pengembangan Sarana dan Prasarana Kawasan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang analisis dan standardisasi sarana dan prasarana, pengembangan sarana, pengembangan prasarana serta evaluasi pengembangan sarana dan prasarana;
b. penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang analisis dan standardisasi sarana dan prasarana, pengembangan sarana, pengembangan prasarana serta evaluasi pengembangan sarana dan prasarana;
c. penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang analisis dan standardisasi sarana dan prasarana, pengembangan sarana, pengembangan prasarana serta evaluasi pengembangan sarana dan prasarana;
d. penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang analisis dan standardisasi sarana dan prasarana, pengembangan sarana, pengembangan prasarana serta evaluasi pengembangan sarana dan prasarana; dan
e. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat.
Pasal 198
Uraian tugas Direktorat Pengembangan Sarana dan Prasarana Kawasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 196 dan Pasal 197, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun Rencana Strategis Direktorat; b. menyusun Penetapan Kinerja Direktorat; c. mengkoordinasikan penyusunan rencana, program dan anggaran Direktorat; d. mengendalikan pelaksanaan program dan anggaran Direktorat; e. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang analisis dan standardisasi
sarana dan prasarana, pengembangan sarana, pengembangan prasarana, serta evaluasi pengembangan sarana dan prasarana;
f. mengarahkan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang analisis dan standardisasi sarana dan prasarana, pengembangan sarana, pengembangan prasarana, serta evaluasi pengembangan sarana dan prasarana;
g. mengkoordinasikan bimbingan teknis di bidang analisis dan standardisasi sarana dan prasarana, pengembangan sarana, pengembangan prasarana, serta evaluasi pengembangan sarana dan prasarana;
h. memfasilitasi pendanaan pengembangan sarana dan prasarana kawasan; i. mengendalikan fasilitasi pendanaan pengembangan sarana dan prasarana
kawasan;
422
j. mengkoordinasikan kegiatan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan di
bidang di bidang analisis dan standardisasi sarana dan prasarana, pengembangan sarana, pengembangan prasarana, serta evaluasi pengembangan sarana dan prasarana;
k. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan dan Tahunan Direktorat; l. menyusun LAKIP Direktorat; m. melaksanakan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat; dan n. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 199
Direktorat Pengembangan Sarana dan Prasarana Kawasan terdiri atas:
a. Subdirektorat Analisis dan Standardisasi Sarana dan Prasarana; b. Subdirektorat Pengembangan Sarana; c. Subdirektorat Pengembangan Prasarana; d. Subdirektorat Evaluasi Pengembangan Sarana dan Prasarana; dan e. Subbagian Tata Usaha.
Pasal 200
Subdirektorat Analisis dan Standardisasi Sarana dan Prasarana mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang analisis dan standardisasi sarana, dan prasarana.
Pasal 201
Dalam melaksanakan tugasnya sebagaimana dimaksud Pasal 200, Subdirektorat Analisis dan Standardisasi Sarana dan Prasarana menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang analisis dan standardisasi sarana dan prasarana;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang analisis dan standardisasi sarana dan prasarana;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang analisis dan standardisasi sarana dan prasarana; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang analisis dan standardisasi sarana dan prasarana.
Pasal 202
Uraian tugas Subdirektorat Analisis dan Standardisasi Sarana dan Prasarana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 200 dan Pasal 201, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun rencana, program dan anggaran Subdirektorat; b. mengendalikan pelaksanaan program dan anggaran Subdirektorat; c. menyusun konsep perumusan kebijakan di bidang analisis dan standardisasi
sarana dan prasarana; d. menyusun konsep norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang analisis dan
standardisasi sarana dan prasarana; e. menyusun konsep bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang analisis dan
standardisasi sarana dan prasarana; f. menyiapkan konsep fasilitasi pendanaan di bidang analisis dan standardisasi
sarana dan prasarana; g. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, dan Tahunan Subdirektorat;
423
h. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Subdirektorat;
dan i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 203
Subdirektorat Analisis dan Standardisasi Sarana dan Prasarana terdiri atas:
a. Seksi Analisis dan Standardisasi Sarana; dan b. Seksi Analisis dan Standardisasi Prasarana.
Pasal 204
Seksi Analisis dan Standardisasi Sarana mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang analisis dan standardisasi sarana.
Pasal 205
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 204, Seksi Analisis dan Standardisasi Sarana menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan di bidang analisis dan standardisasi sarana; b. penyiapan bahan penyusunan norma standar, prosedur, dan kriteria di bidang
analisis dan standardisasi sarana; c. penyiapan bahan bimbingan teknis di bidang analisis dan standardisasi sarana;
dan d. penyiapan bahan evaluasi di bidang analisis dan standardisasi sarana.
Pasal 206
Uraian tugas Seksi Analisis dan Standardisasi Sarana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 204 dan Pasal 205, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang analisis dan standardisasi sarana;
b. menyiapkan bahan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang analisis dan standardisasi sarana;
c. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang analisis dan standardisasi sarana;
d. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang analisis standardisasi sarana; dan
e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 207
Seksi Analisis dan Standardisasi Prasarana mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang analisis dan standardisasi prasarana.
424
Pasal 208
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 207, Seksi Analisis dan Standardisasi Prasarana menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang analisis dan standardisasi prasarana;
b. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang analisis dan standardisasi prasarana;
c. penyiapan bahan bimbingan teknis di bidang analisis dan standardisasi prasarana; dan
d. penyiapan bahan evaluasi di bidang analisis dan standardisasi prasarana.
Pasal 209
Uraian tugas Seksi Analisis dan Standardisasi Prasarana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 207. dan Pasal 208, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang analisis dan standardisasi prasarana;
b. menyiapkan bahan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang analisis dan standardisasi prasarana;
c. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang analisis dan standardisasi prasarana;
d. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang analisis dan standardisasi prasarana; dan
e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 210
Subdirektorat Pengembangan Sarana mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pembinaan perencanaan teknis sarana, dan pembinaan pelaksanaan sarana.
Pasal 211
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 210, Subdirektorat Pengembangan Sarana menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang pembinaan perencanaan teknis sarana dan pembinaan pelaksanaan sarana;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan perencanaan teknis sarana, dan pembinaan pelaksanaan sarana;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pembinaan perencanaan teknis sarana dan pembinaan pelaksanaan sarana; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pembinaan perencanaan teknis sarana dan pembinaan pelaksanaan sarana.
Pasal 212
Uraian tugas Subdirektorat Pengembangan Sarana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 210 dan Pasal 211 antara lain sebagai berikut:
a. menyusun rencana, program dan anggaran Subdirektorat; b. mengendalikan pelaksanaan program dan anggaran Subdirektorat; c. menyusun konsep perumusan kebijakan di bidang pengembangan sarana;
425
d. menyusun konsep norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pengembangan sarana;
e. menyusun konsep bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang pengembangan sarana;
f. menyiapkan konsep fasilitasi pendanaan di bidang pengembangan sarana; g. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, dan Tahunan Subdirektorat; h. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Subdirektorat;
dan i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 213
Subdirektorat Pengembangan Sarana terdiri atas:
a. Seksi Bina Perencanaan Teknis Sarana; dan b. Seksi Bina Pelaksanaan Sarana.
Pasal 214
Seksi Bina Perencanaan Teknis Sarana mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pembinaan perencanaan teknis sarana.
Pasal 215
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 214, Seksi Bina Perencanaan Teknis Sarana menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang bina perencanaan teknis sarana;
b. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang bina perencanaan teknis sarana;
c. penyiapan bahan bimbingan teknis di bidang bina perencanaan teknis sarana; dan
d. penyiapan bahan evaluasi pelaksanaan di bidang bina perencanaan teknis sarana.
Pasal 216
Uraian tugas Seksi Bina Perencanaan Teknis Sarana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 214 dan Pasal 215, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang bina perencanaan teknis sarana;
b. menyiapkan bahan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang bina perencanaan teknis sarana;
c. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang bina perencanaan teknis sarana;
d. menyiapkan konsep fasilitasi pendanaan di bidang bina perencanaan teknis sarana;
e. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang bina perencanaan teknis sarana; dan
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
426
Pasal 217
Seksi Bina Pelaksanaan Sarana mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pembinaan pelaksanaan sarana.
Pasal 218
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 217, Seksi Bina Pelaksanaan Sarana menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang bina pelaksanaan sarana; b. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
bina pelaksanaan sarana; c. penyiapan bahan bimbingan teknis di bidang bina pelaksanaan sarana; dan d. penyiapan bahan evaluasi pelaksanaan di bidang bina pelaksanaan sarana.
Pasal 219
Uraian tugas Seksi Bina Pelaksanaan Sarana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 217 dan Pasal 218, sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang bina pelaksanaan sarana; b. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
bina pelaksanaan sarana; c. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang bina pelaksanaan
sarana; d. menyiapkan konsep fasilitasi pendanaan di bidang bina pelaksanaan sarana; e. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang bina pelaksanaan sarana;
dan f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 220
Subdirektorat Pengembangan Prasarana mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pembinaan perencanaan teknis prasarana, dan pembinaan pelaksanaan prasarana.
Pasal 221
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 220, Subdirektorat Pengembangan Prasarana menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang pembinaan perencanaan teknis prasarana dan pembinaan pelaksanaan prasarana;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan perencanaan teknis prasarana dan pembinaan pelaksanaan prasarana;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pembinaan perencanaan teknis prasarana dan pembinaan pelaksanaan prasarana; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pembinaan perencanaan teknis prasarana dan pembinaan pelaksanaan prasarana.
427
Pasal 222
Uraian tugas Subdirektorat Pengembangan Prasarana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 220 dan Pasal 221, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun rencana, program dan anggaran Subdirektorat; b. mengendalikan pelaksanaan program dan anggaran Subdirektorat; c. menyusun konsep perumusan kebijakan di bidang pengembangan prasarana; d. menyusun konsep norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
pengembangan prasarana; e. menyusun konsep bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang pengembangan
prasarana; f. menyiapkan konsep fasilitasi pendanaan di bidang pengembangan prasarana; g. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, dan Tahunan Subdirektorat; h. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Subdirektorat;
dan i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 223
Subdirektorat Pengembangan Prasarana terdiri atas:
a. Seksi Bina Perencanaan Teknis Prasarana; dan b. Seksi Bina Pelaksanaan Prasarana.
Pasal 224
Seksi Bina Perencanaan Teknis Prasarana mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pembinaan perencanaan teknis prasarana.
Pasal 225
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 224, Seksi Bina Perencanaan Teknis Prasarana menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang bina perencanaan teknis prasarana;
b. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang bina perencanaan teknis prasarana;
c. penyiapan bahan bimbingan teknis di bidang bina perencanaan teknis prasarana; dan
d. penyiapan bahan evaluasi pelaksanaan di bidang bina perencanaan teknis prasarana.
Pasal 226
Uraian tugas Seksi Bina Perencanaan Teknis Prasarana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 224 dan Pasal 225, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang bina perencanaan teknis prasarana;
b. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang bina perencanaan teknis prasarana;
c. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang bina perencanaan teknis prasarana;
d. menyiapkan konsep fasilitasi pendanaan di bidang bina perencanaan teknis prasarana;
428
e. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang bina perencanaan teknis prasarana; dan
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 227
Seksi Bina Pelaksanaan Prasarana mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pembinaan pelaksanaan prasarana.
Pasal 228
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 227, Seksi Bina Pelaksanaan Prasarana menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang bina pelaksanaan prasarana; b. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
bina pelaksanaan prasarana; c. penyiapan bahan bimbingan teknis di bidang bina pelaksanaan prasarana; dan d. penyiapan bahan evaluasi pelaksanaan di bidang bina pelaksanaan prasarana.
Pasal 229
Uraian tugas Seksi Bina Pelaksanaan Prasarana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 227 dan Pasal 228, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang bina pelaksanaan prasarana; b. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
bina pelaksanaan prasarana; c. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang bina pelaksanaan
prasarana; d. menyiapkan konsep fasilitasi pendanaan di bidang bina pelaksanaan prasarana e. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program di bidang
bina pelaksanaan prasarana; dan f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 230
Subdirektorat Evaluasi Pengembangan Sarana dan Prasarana mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pemantauan pengembangan, dan analisis pengembangan sarana dan prasarana.
Pasal 231
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 230, Subdirektorat Evaluasi Pengembangan Sarana dan Prasarana menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang pemantauan pengembangan dan analisis pengembangan sarana dan prasarana;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang pemantauan pengembangan dan analisis pengembangan sarana dan prasarana;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pemantauan pengembangan dan analisis pengembangan sarana dan prasarana; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pemantauan pengembangan dan analisis pengembangan sarana dan prasarana.
429
Pasal 232
Uraian tugas Subdirektorat Evaluasi Pengembangan Sarana dan Prasarana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 230 dan Pasal 231, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun rencana, program dan anggaran Subdirektorat; b. mengendalikan pelaksanaan program dan anggaran Subdirektorat; c. menyusun konsep perumusan kebijakan di bidang evaluasi pengembangan
sarana dan prasarana; d. menyusun konsep pelaksanaan kebijakan di bidang evaluasi pengembangan
sarana dan prasarana; e. menyusun konsep norma, standar, prosedur dan, kriteria di bidang evaluasi
pengembangan sarana dan prasarana kawasan; f. menyusun konsep bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang evaluasi
pengembangan sarana dan prasarana; g. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, dan Tahunan Subdirektorat; h. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Subdirektorat;
dan i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 233
Subdirektorat Evaluasi Pengembangan Sarana dan Prasarana terdiri atas:
a. Seksi Pemantauan Pengembangan Sarana dan Prasarana; dan b. Seksi Analisis Pengembangan Sarana dan Prasarana.
Pasal 234
Seksi Pemantauan Pengembangan Sarana dan Prasarana mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pemantauan pengembangan sarana dan prasarana.
Pasal 235
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana di maksud dalam Pasal 234, Seksi Pemantauan Pengembangan Sarana dan Prasarana menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang pemantauan pengembangan sarana dan prasarana;
b. penyiapan bahan evaluasi di bidang pemantauan pengembangan sarana dan prasaran; dan
c. penyiapan bahan rekomendasi program pengembangan sarana dan prasarana.
Pasal 236
Uraian tugas Seksi Pemantauan Pengembangan Sarana dan Prasarana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 234 dan Pasal 235, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang pemantauanpengembangan sarana dan prasarana;
b. menyusun konsep kebijakan sistem evaluasi pemantauan pengembangan sarana dan prasarana;
c. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang pemantauan pengembangan sarana dan prasarana;
d. menyiapkan bahan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pemantauan pengembangan sarana dan prasarana;
e. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang pemantauan pengembangan sarana dan prasarana;
430
f. meyiapkan bahan pelaksanaan pemantauan dan evaluasi di bidang pemantauan pengembangan sarana dan prasarana; dan
g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 237
Seksi Analisis Pengembangan Sarana dan Prasarana mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang analisis pengembangan sarana dan prasarana.
Pasal 238
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana di maksud dalam Pasal 237, Seksi Analisis Pengembangan Sarana dan Prasarana menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan evaluasi analisis pengembangan sarana dan prasaranai prasarana kawasan;
b. penyiapan bahan evaluasi perencanaan teknis dan pelaksanaan prasarana kawasan; dan
c. penyiapan bahan rekomendasi program peningkatan prasarana kawasan.
Pasal 239
Uraian tugas Seksi Analisis Pengembangan Sarana dan Prasarana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 237 dan Pasal 238, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang analisis pengembangan sarana dan prasarana;
b. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang analisis pengembangan sarana dan prasarana;
c. menyiapkan bahan norma, standar, prosedur, dan, kriteria di bidang analisis pengembangan sarana dan prasarana;
d. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang analisis pengembangan sarana dan prasarana;
e. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang analisis pengembangan sarana dan prasarana;
f. menyiapkan bahan fasilitasi pendanaan di bidang analisis pengembangan sarana dan prasarana; dan
g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 240
Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana program dan anggaran, urusan kepegawaian, keuangan, ketatausahaan, dan rumah tangga Direktorat.
Pasal 241
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 240, Subbagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan penyusunan rencana program dan anggaran Direktorat; b. pengurusan administrasi kepegawaian Direktorat; c. penyiapan administrasi keuangan Direktorat; d. penyiapan dan pelaksanaan ketatausahaan Direktorat; dan e. pelaksanaan urusan rumah tangga Direktorat.
431
Pasal 242 Uraian tugas Subbagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 240 dan Pasal 241, antara lain sebagai berikut:
a. mengkoordinasikan penyusunan bahan Renstra Direktorat; b. mengkoordinasikan penyusunan bahan Renja K/L Direktorat; c. mengkoordinasikan penyusunan bahan Program dan Anggaran (RKA-KL)
Direktorat; d. mengkoordinasikan penyusunan bahan RKT Direktorat; e. mengkoordinasikan penyusunan bahan Penetapan Kinerja Direktorat; f. mengkoordinasikan penyusunan bahan Program Kerja dan Renlakgiat Direktorat; g. melaksanakan administrasi kepegawaian Direktorat; h. melaksanakan administrasi keuangan Direktorat; i. melaksanakan administrasi persuratan dan kearsipan Direktorat; j. melaksanakan penatausahaan barang milik/kekayaan negara (BMN) Direktorat; k. melaksanakan tata usaha dan rumah tangga Direktorat; l. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, Semester dan Tahunan Direktorat; m. mengkoordinasikan dan melaksanakan penyusunan LAKIP Direktorat; dan n. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Bagian Keenam
Direktorat Penyerasian Lingkungan
Pasal 243
Direktorat Penyerasian Lingkungan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, standardisasi serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang persiapan pengelolaan dan pemantauan lingkungan, adaptasi dan mitigasi lingkungan, evaluasi perkembangan permukiman transmigrasi, dan evaluasi perkembangan pusat pertumbuhan.
Pasal 244
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 243, Direktorat Penyerasian Lingkungan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang persiapan pengelolaan dan pemantauan lingkungan, adaptasi dan mitigasi lingkungan, evaluasi perkembangan permukiman transmigrasi, dan evaluasi perkembangan pusat pertumbuhan;
b. penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang persiapan pengelolaan dan pemantauan lingkungan, adaptasi dan mitigasi lingkungan, evaluasi perkembangan permukiman transmigrasi, dan evaluasi perkembangan pusat pertumbuhan;
c. penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang persiapan pengelolaan dan pemantauan lingkungan, adaptasi dan mitigasi lingkungan, evaluasi perkembangan permukiman transmigrasi, dan evaluasi perkembangan pusat pertumbuhan;
d. penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang persiapan pengelolaan dan pemantauan lingkungan, adaptasi dan mitigasi lingkungan, evaluasi perkembangan permukiman transmigrasi, dan evaluasi perkembangan pusat pertumbuhan; dan
e. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat.
432
Pasal 245
Uraian tugas Direktorat Penyerasian Lingkungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 243 dan Pasal 244, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun Rencana Strategis Direktorat; b. menyusun Penetapan Kinerja Direktorat; c. mengkoordinasikan penyusunan rencana, program dan anggaran Direktorat; d. mengendalikan pelaksanaan program dan anggaran Direktorat; e. menyiapkan bahan perumusan kebijakan pelaksanaan persiapan pengelolaan
dan pemantauan lingkungan, adaptasi dan mitigasi lingkungan, evaluasi perkembangan permukiman transmigrasi, dan evaluasi perkembangan pusat pertumbuhan;
f. mengarahkan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria persiapan pengelolaan dan pemantauan lingkungan, adaptasi dan mitigasi lingkungan, evaluasi perkembangan permukiman transmigrasi, dan evaluasi perkembangan pusat pertumbuhan;
g. mengkoordinasikan bimbingan teknis bidang persiapan pengelolaan dan pemantauan lingkungan, adaptasi dan mitigasi lingkungan, evaluasi perkembangan permukiman transmigrasi, dan evaluasi perkembangan pusat pertumbuhan;
h. menyiapkan perumusan pedoman sosialisasi program bidang persiapan pengelolaan dan pemantauan lingkungan, adaptasi dan mitigasi lingkungan, evaluasi perkembangan permukiman transmigrasi, dan evaluasi perkembangan pusat pertumbuhan;
i. mengkoordinasikan kegiatan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan di bidang persiapan pengelolaan dan pemantauan lingkungan, adaptasi dan mitigasi lingkungan, evaluasi perkembangan permukiman transmigrasi, dan evaluasi perkembangan pusat pertumbuhan;
j. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan dan Tahunan Direktorat; k. menyusun LAKIP Direktorat; l. melaksanakan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat; dan m. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 246
Direktorat Penyerasian Lingkungan terdiri atas:
a. Subdirektorat Persiapan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan; b. Subdirektorat Adaptasi dan Mitigasi Lingkungan; c. Subdirektorat Evaluasi Perkembangan Permukiman Transmigrasi; d. Subdirektorat Evaluasi Perkembangan Pusat Pertumbuhan; dan e. Subbagian Tata Usaha.
Pasal 247
Subdirektorat Persiapan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang persiapan pengelolaan, dan pemantauan lingkungan.
Pasal 248
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 247 Subdirektorat Persiapan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang persiapan pengelolaan dan pemantauan lingkungan;
433
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang persiapan pengelolaan dan pemantauan lingkungan;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang persiapan pengelolaan dan pemantauan lingkungan; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang persiapan pengelolaan dan pemantauan lingkungan.
Pasal 249
Uraian tugas Subdirektorat Persiapan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 247 dan Pasal 248, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun rencana, program dan anggaran Subdirektorat; b. mengendalikan pelaksanaan program dan anggaran dan kegiatan Subdirektorat; c. menyusun konsep kebijakan di bidang persiapan pengelolaan dan pemantauan
lingkungan; d. menyusun konsep norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang persiapan
pengelolaan dan pemantauan lingkungan; e. menyusun konsep bimbingan teknis di bidang persiapan pengelolaan dan
pemantauan lingkungan; f. menyusun konsep sosialisasi di bidang persiapan pengelolaan dan pemantauan
lingkungan; g. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program di bidang
persiapan pengelolaan dan pemantauan lingkungan; h. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, dan Tahunan Subdirektorat; i. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Subdirektorat;
dan j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 250
Subdirektorat Persiapan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan terdiri atas:
a. Seksi Persiapan Pengelolaan Lingkungan; dan b. Seksi Pemantauan Lingkungan.
Pasal 251
Seksi Persiapan Pengelolaan Lingkungan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang persiapan pengelolaan lingkungan.
Pasal 252
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 251, Seksi Persiapan Pengelolaan Lingkungan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang persiapan pengelolaan lingkungan;
b. penyiapan bahan rencana UKL, UPL; dan c. penyiapan bahan rencana AMDAL.
Pasal 253
Uraian tugas Seksi Persiapan Pengelolaan Lingkungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 251 dan Pasal 252, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang persiapan pengelolaan lingkungan;
434
b. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang persiapan pengelolaan lingkungan;
c. menyiapkan bahan rencana UKL dan UPL; d. menyiapkan bahan rencana AMDAL; e. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang persiapan pengelolaan
lingkungan; dan f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 254
Seksi Pemantauan Lingkungan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pemantauan lingkungan.
Pasal 255
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 254, Seksi Pemantauan Lingkungan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan identifikasi kelembagaan lingkungan; b. penyiapan bahan rencana koordinasi pengelolaan lingkungan; dan c. penyiapan bahan peningkatan peran serta masyarakat.
Pasal 256
Uraian tugas Seksi Pemantauan Lingkungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 254 dan Pasal 255, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang pemantauan lingkungan; b. menyiapkan bahan identifikasi kelembagaan lingkungan; c. menyiapkan bahan rencana koordinasi lingkungan; d. menyiapkan bahan peningkatan peran serta masyarakat; e. menyiapkan bahan bimbingan teknis di bidang pemantauan lingkungan; f. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program bidang
pemantauan lingkungan; dan g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 257
Subdirektorat Adaptasi dan Mitigasi Lingkungan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang adaptasi, dan mitigasi lingkungan.
Pasal 258
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 257, Subdirektorat Adaptasi dan Mitigasi Lingkungan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang adaptasi dan mitigasi lingkungan;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang adaptasi dan mitigasi lingkungan;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang adaptasi dan mitigasi lingkungan; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang adaptasi dan mitigasi lingkungan.
435
Pasal 259
Uraian tugas Subdirektorat Adaptasi dan Mitigasi Lingkungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 257 dan Pasal 258, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun rencana, program dan anggaran Subdirektorat; b. mengendalikan pelaksanaan program dan anggaran Subdirektorat; c. menyusun konsep perumusan kebijakan di bidang adaptasi dan mitigasi
lingkungan; d. menyusun konsep pelaksanaan kebijakan di bidang adaptasi dan mitigasi
lingkungan; e. menyusun konsep noma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang adaptasi dan
mitigasi lingkungan; f. menyusun konsep bimbingan teknis di bidang adaptasi dan mitigasi lingkungan; g. menyusun konsep sosialisasi di bidang adaptasi dan mitigasi lingkungan; h. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, dan Tahunan Subdirektorat; i. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Subdirektorat;
dan j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 260
Subdirektorat Adaptasi dan Mitigasi Lingkungan terdiri atas:
a. Seksi Adaptasi Lingkungan; dan b. Seksi Mitigasi Lingkungan.
Pasal 261 Seksi Adaptasi Lingkungan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang adaptasi lingkungan.
Pasal 262
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 261, Seksi Adaptasi Lingkungan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan potensi masalah lingkungan biofisik; b. penyiapan bahan informasi dan advokasi masalah lingkungan biofisik; dan c. penyiapan bahan rekomendasi penanganan dan dampak masalah lingkungan
biofisik.
Pasal 263
Uraian tugas Seksi Adaptasi Lingkungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 261 dan Pasal 262, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang lingkungan biofisik; b. menyiapkan bahan potensi masalah lingkungan biofisik; c. menyiapkan bahan informasi dan advokasi masalah lingkungan biofisik; d. menyiapkan bahan rekomendasi penanganan dan dampak masalah lingkungan
biofisik; e. menyiapkan bahan bimbingan teknis di bidang lingkungan biofisik; f. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang lingkungan biofisik; dan g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
436
Pasal 264
Seksi Mitigasi Lingkungan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang mitigasi lingkungan.
Pasal 265
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 264, Seksi Mitigasi Lingkungan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan data potensi masalah lingkungan sosial; b. penyiapan bahan informasi dan advokasi masalah lingkungan sosial; dan c. penyiapan bahan rekomendasi penanganan dan dampak masalah lingkungan
sosial.
Pasal 266
Uraian tugas Seksi Mitigasi Lingkungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 264 dan Pasal 265, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang lingkungan sosial; b. menyiapkan bahan potensi masalah lingkungan sosial; c. menyiapkan bahan informasi dan advokasi masalah lingkungan sosial; d. menyiapkan bahan rekomendasi penanganan dan dampak masalah lingkungan
sosial; e. menyiapkan bahan bimbingan teknis di bidang lingkungan sosial; f. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang lingkungan sosial; dan g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 267
Subdirektorat Evaluasi Perkembangan Permukiman Transmigrasi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pemantauan perkembangan, dan pengalihan status pembinaan permukiman transmigrasi.
Pasal 268
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 267, Subdirektorat Evaluasi Perkembangan Permukiman Transmigrasi menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang pemantauan perkembangan dan pengalihan status pembinaan permukiman transmigrasi;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang pemantauan perkembangan dan pengalihan status pembinaan permukiman transmigrasi;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pemantauan perkembangan dan pengalihan status pembinaan permukiman transmigrasi; dan
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pemantauan perkembangan dan pengalihan status pembinaan permukiman transmigrasi.
Pasal 269
Uraian tugas Subdirektorat Evaluasi Perkembangan Permukiman Transmigrasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 267 dan Pasal 268, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun rencana, program dan anggaran Subdirektorat;
437
b. mengendalikan pelaksanaan program dan anggaran Subdirektorat; c. menyusun konsep pelaksanaan kebijakan di bidang pemantauan perkembangan,
dan pengalihan status pembinaan permukiman transmigrasi; d. menyusun konsep norma standar, pedoman, prosedur, dan kriteria di bidang
pemantauan perkembangan, dan pengalihan status pembinaan permukiman transmigrasi;
e. menyusun konsep bimbingan teknis di bidang pemantauan perkembangan, dan pengalihan status pembinaan permukiman transmigrasi;
f. menyusun konsep sosialisasi di bidang pemantauan perkembangan, dan pengalihan status pembinaan permukiman transmigrasi;
g. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, Semester dan Tahunan Subdirektorat; h. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Subdirektorat;
dan i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 270
Subdirektorat Evaluasi Perkembangan Permukiman Transmigrasi terdiri atas:
a. Seksi Pemantauan Perkembangan Permukiman Transmigrasi; dan b. Seksi Pengalihan Status Pembinaan Permukiman Transmigrasi.
Pasal 271
Seksi Pemantauan Perkembangan Permukiman Transmigrasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pemantauan perkembangan permukiman transmigrasi.
Pasal 272
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 271, Seksi Pemantauan Perkembangan Permukiman Transmigrasi menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan evaluasi kualitas/kinerja lingkungan; b. penyiapan bahan identifikasi permasalahan lingkungan; c. penyiapan bahan rekomendasi rencana penyelesaian lingkungan; dan d. penyiapan bahan rekomendasi pencegahan/penanggulangan masalah
lingkungan.
Pasal 273
Uraian tugas Seksi Pemantauan Perkembangan Permukiman Transmigrasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 271 dan Pasal 272, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang pemantauan perkembangan permukiman transmigrasi;
b. menyiapkan bahan evaluasi UPL/UKL dan AMDAL; c. menyiapkan bahan rekomendasi rencana penyelesaian masalah lingkungan; d. menyiapkan bahan rekomendasi pencegahan/penanggulangan masalah
lingkungan; e. menyiapkan bahan sosialisasi di bidang pemantauan perkembangan permukiman
transmigrasi; f. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang pemantauan
perkembangan permukiman transmigrasi; dan g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
438
Pasal 274
Seksi Pengalihan Status Pembinaan Permukiman Transmigrasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengalihan status pembinaan permukiman transmigrasi.
Pasal 275
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 274, Seksi Pengalihan Status Pembinaan Permukiman Transmigrasi menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan data perkembangan lingkungan; b. penyiapan bahan dokumentasi perkembangan lingkungan; dan c. penyiapan bahan penyajian informasi perkembangan lingkungan.
Pasal 276
Uraian tugas Seksi Pengalihan Status Pembinaan Permukiman Transmigrasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 274 dan Pasal 275, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang pengalihan status pembinaan permukiman transmigrasi;
b. menyiapkan bahan data perkembangan lingkungan; c. menyiapkan bahan dokumentasi perkembangan lingkungan; d. menyiapkan bahan penyajian informasi perkembangan lingkungan; e. menyiapkan bahan sosialisasi di bidang pemantauan perkembangan permukiman
transmigrasi; f. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang pemantauan
perkembangan permukiman transmigrasi; dan g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 277
Subdirektorat Evaluasi Perkembangan Pusat Pertumbuhan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang analisis, dan pemantauan perkembangan pusat pertumbuhan.
Pasal 278
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 277, Subdirektorat Evaluasi Perkembangan Pusat Pertumbuhan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang analisis dan pemantauan perkembangan pusat pertumbuhan;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang analisis dan pemantauan
perkembangan pusat pertumbuhan; c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
analisis dan pemantauan perkembangan pusat pertumbuhan; dan d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang analisis dan
pemantauan perkembangan pusat pertumbuhan.
439
Pasal 279
Uraian tugas Subdirektorat Pengakhiran Status sebagaimana dimaksud dalam Pasal 277 dan Pasal 278, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun rencana, program dan anggaran Subdirektorat; b. mengendalikan pelaksanaan program dan anggaran Subdirektorat; c. menyusun konsep pelaksanaan kebijakan di bidang analisis dan pemantauan
perkembangan pusat pertumbuhan; d. menyusun konsep norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang analisis dan
pemantauan perkembangan pusat pertumbuhan; e. menyusun konsep bimbingan teknis di bidang analisis dan pemantauan
perkembangan pusat pertumbuhan; f. menyusun konsep sosialisasi di bidang analisis dan pemantauan perkembangan
pusat pertumbuhan; g. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, dan Tahunan Subdirektorat; h. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Subdirektorat;
dan i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 280
Subdirektorat Evaluasi Pemantauan Perkembangan Kawasan Transmigrasi terdiri atas:
a. Seksi Analisis Perkembangan Pusat Pertumbuhan; dan b. Seksi Pemantauan Perkembangan Pusat Pertumbuhan.
Pasal 281 Seksi Analisis Perkembangan Pusat Pertumbuhan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang analisis perkembangan pusat pertumbuhan.
Pasal 282
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana di maksud dalam Pasal 281, Seksi Analisis Perkembangan Pusat Pertumbuhan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan penilaian tingkat perkembangan masyarakat dan pemukiman transmigrasi;
b. penyiapan bahan rencana personil penilaian tingkat perkembangan masyarakat dan pemukiman transmigrasi; dan
c. penyiapan bahan rekomendasi hasil penilaian tingkat perkembangan masyarakat dan pemukiman transmigrasi.
Pasal 283
Uraian tugas Seksi Analisis Perkembangan Pusat Pertumbuhan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 281 dan Pasal 282, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang analisis perkembangan pusat pertumbuhan;
b. menyiapkan bahan penilaian tingkat perkembangan masyarakat dan pemukiman transmigrasi;
c. menyiapkan bahan rencana personil penilaian tingkat perkembangan masyarakat dan pemukiman transmigrasi;
d. menyiapkan bahan rekomendasi hasil penilaian tingkat perkembangan masyarakat dan pemukiman transmigrasi;
440
e. menyiapkan bahan bimbingan teknis di bidang analisis perkembangan pusat pertumbuhan;
f. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang analisis perkembangan pusat pertumbuhan; dan
g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 284
Seksi Pemantauan Perkembangan Pusat Pertumbuhan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pemantauan perkembangan pusat pertumbuhan.
Pasal 285
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana di maksud dalam Pasal 284, Seksi Pemantauan Perkembangan Pusat Pertumbuhan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan mediasi integrasi masyarakat dan pemukiman transmigrasi; b. penyiapan bahan fasilitasi integrasi masyarakat dan pemukiman transmigrasi;
dan c. penyiapan bahan pelaksanaan pengintegrasian masyarakat dan pemukiman
transmigrasi.
Pasal 286
Uraian tugas Seksi Pemantauan Perkembangan Pusat Pertumbuhan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 284 dan Pasal 285, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang pemantauan perkembangan pusat pertumbuhan;
b. menyiapkan bahan mediasi integrasi masyarakat dan pemukiman transmigrasi; c. menyiapkan bahan fasilitasi integrasi masyarakat dan pemukiman transmigrasi; d. menyiapkan bahan pelaksanaan pengintegrasian masyarakat dan pemukiman
transmigrasi; e. menyiapkan bahan bimbingan teknis di bidang pemantauan perkembangan pusat
pertumbuhan; f. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program di bidang
pemantauan perkembangan pusat pertumbuhan; dan g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 287
Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana program dan anggaran, urusan kepegawaian, keuangan, ketatausahaan, dan rumah tangga Direktorat.
Pasal 288
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 287, Subbagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan penyusunan rencana program dan anggaran Direktorat; b. pengurusan administrasi kepegawaian Direktorat; c. penyiapan administrasi keuangan Direktorat; d. penyiapan dan pelaksanaan ketatausahaan Direktorat; dan e. pelaksanaan urusan rumah tangga Direktorat.
441
Pasal 289
Uraian tugas Subbagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 287 dan Pasal 288, antara lain sebagai berikut:
a. mengkoordinasikan penyusunan bahan Renstra Direktorat; b. mengkoordinasikan penyusunan bahan Renja K/L Direktorat; c. mengkoordinasikan penyusunan bahan Program dan Anggaran (RKA-KL)
Direktorat; d. mengkoordinasikan penyusunan bahan RKT Direktorat; e. mengkoordinasikan penyusunan bahan Penetapan Kinerja Direktorat; f. mengkoordinasikan penyusunan bahan Program Kerja dan Renlakgiat Direktorat; g. melaksanakan administrasi kepegawaian Direktorat; h. melaksanakan administrasi keuangan Direktorat; i. melaksanakan administrasi persuratan dan kearsipan Direktorat; j. melaksanakan penatausahaan barang milik/kekayaan negara (BMN) Direktorat; k. melaksanakan tata usaha dan rumah tangga Direktorat; l. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, Semester dan Tahunan Direktorat; m. mengkoordinasikan dan melaksanakan penyusunan LAKIP Direktorat; dan n. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
BAB III
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 290
Lampiran Keputusan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 10 Oktober 2011
a.n. MENTERI
TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI SEKRETARIS JENDERAL,
DR. IR. MUCHTAR LUTHFIE, MMA.
NIP 19541204 198212 1 001
442
LAMPIRAN VIII KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. NOMOR : KEP. 402/MEN-SJ/X/2011 TANGGAL : 10 Oktober 2011
TUGAS, FUNGSI, DAN URAIAN TUGAS UNIT KERJA INSPEKTORAT JENDERAL
BAB I
TUGAS, FUNGSI, DAN URAIAN TUGAS
Pasal 1
Inspektorat Jenderal mempunyai tugas melaksanakan pengawasan intern di lingkungan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
Pasal 2
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1, Inspektorat Jenderal menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan pengawasan intern di lingkungan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi;
b. pelaksanaan pengawasan intern di lingkungan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi terhadap kinerja dan keuangan melalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lainnya;
c. pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi;
d. penyusunan laporan hasil pengawasan di lingkungan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi; dan
e. pelaksanaan administrasi Inspektorat Jenderal.
Pasal 3
Uraian tugas Inspektorat Jenderal, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 dan Pasal 2, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun rencana pembangunan jangka panjang (RPJP) dan rencana pembangunan jangka menengah (RPJM) Inspektorat Jenderal dan menyiapkan bahan RPJP dan RPJM Kementerian;
b. menyusun rencana kerja pemerintah (RKP) di bidang pengawasan;
c. menyusun Renstra Itjen dan menyiapkan bahan Renstra Kementerian;
d. menyusun Renja K/L Itjen dan menyiapkan bahan Renja K/L Kementerian;
e. menyusun RKA-KL Itjen dan menyiapkan bahan RKA-KL Kementerian;
f. menyusun RKT Itjen dan menyiapkan bahan RKT Kementerian;
g. menyusun Penetapan Kinerja Itjen;
h. menyusun Program Kerja dan Renlakgiat Itjen dan menyiapkan bahan Program Kerja dan Renlakgiat Kementerian;
i. menyiapkan perumusan kebijakan pengawasan intern di lingkungan Kementerian;
j. melaksanakan pengawasan intern di lingkungan Kementerian terhadap kinerja dan keuangan melalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lainnya;
k. menyusun laporan hasil pengawasan di lingkungan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi;
443
l. menyiapkan perumusan dan menetapkan kode etik pemeriksaan;
m. menyiapkan perumusan pedoman program kerja pemeriksaan, pelaksanaan pemeriksaan, dan laporan hasil pemeriksaan;
n. melaksanakan kebijakan pengawasan di lingkungan Inspektorat Jenderal;
o. melaksanakan inspeksi pelaksanaan pengawasan dan pembinaan pengawasan;
p. melaksanakan evaluasi kebijakan pengawasan dan pelaksanaan pengawasan fungsional di lingkungan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi;
q. melaksanakan penyusunan laporan pengawasan kepada Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi;
r. melaksanakan koordinasi dan pengumpulan, penelaahan, analisis laporan hasil pengawasan serta evaluasi dan penyajian laporan hasil pengawasan;
s. melaksanakan evaluasi pengawasan masyarakat dan pemantauan tindak lanjut hasil pemeriksaaan;
t. melaksanakan pembinaan organisasi dan kepegawaian, keuangan, ketatausahaan dan rumah tangga di lingkungan Inspektorat Jenderal;
u. membina jabatan fungsional Auditor;
v. melaksanakan koordinasi internal dan eksternal di bidang pengawasan ketenagakerjaan dan ketransmigrasian;
w. melaksanakan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi;
x. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, Semester dan Tahunan Itjen dan menyiapkan bahan Laporan Bulanan, Triwulan, Semester dan Tahunan Kementerian;
y. menyusun LAKIP Itjen dan menyiapkan bahan LAKIP Kementerian; dan
z. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Menteri.
BAB II
SUSUNAN ORGANISASI
Pasal 4
Inspektorat Jenderal terdiri atas:
a. Sekretariat Inspektorat Jenderal; b. Inspektorat I; c. Inspektorat II; d. Inspektorat III; e. Inspektorat IV; dan f. Kelompok Jabatan Fungsional Auditor.
Bagian Kesatu
Sekretariat Inspektorat Jenderal
Pasal 5
Sekretariat Inspektorat Jenderal mempunyai tugas memberikan pelayanan teknis dan administratif kepada semua unsur satuan organisasi di lingkungan Inspektorat Jenderal.
444
Pasal 6
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5, Sekretariat Inspektorat Jenderal menyelenggarakan fungsi:
a. koordinasi dan pelaksanaan penyusunan rencana, program dan anggaran, pengelolaan dan penyajian data dan informasi, serta evaluasi dan penyusunan laporan;
b. koordinasi dan pelaksanaan analisis dan evaluasi hasil pengawasan; c. pelaksananan urusan pengawasan masyarakat dan penyelesaian tindak lanjut
hasil pemeriksaan; d. pelaksanaan urusan kepegawaian, keuangan, perlengkapan dan rumah tangga
serta arsip dan dokumentasi; dan e. pelaksanaan urusan tata usaha Inspektorat Jenderal.
Pasal 7
Uraian tugas Sekretariat Inspektorat Jenderal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 dan Pasal 6, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan penyusunan konsep rencana pembangunan jangka menengah (RPJM) Inspektorat Jenderal.
b. menyiapkan penyusunan konsep rencana kerja pemerintah (RKP) di bidang pengawasan;
c. menyusun Renstra Set. Itjen dan mengkoordinasikan penyusunan Renstra Itjen; d. menyusun Renja K/L Set.Itjen dan mengkoordinasikan penyusunan Renja K/L
Itjen; e. menyusun RKA-KL Set. Itjen dan mengkoordinasikan penyusunan RKA-KL Itjen; f. menyusun RKT Set. Itjen dan mengkoordinasikan penyusunan RKT Itjen; g. menyusun Penetapan Kinerja Set. Itjen; h. menyusun Program Kerja dan Renlakgiat Set. Itjen dan mengkoordinasikan
penyusunan Program Kerja dan Renlakgiat Itjen; i. mengkoordinasikan dan melaksanakan analisis dan evaluasi hasil pengawasan; j. melaksanakan urusan pengawasan masyarakat dan penyelesaian tindak lanjut
hasil pemeriksaan; k. melaksanakan urusan organisasi dan kepegawaian, keuangan, perlengkapan
dan rumah tangga serta arsip dan dokumentasi; l. menyiapkan penyusunan konsep kebijakan pengawasan dan menyusun konsep
pedoman program kerja pemeriksaan, pelaksanaan pemeriksaan dan laporan hasil pemeriksaan di bidang pengawasan;
m. mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan pemeriksaan di lingkungan Inspektorat Jenderal;
n. melaksanakan sistem pengendalian internal (SPI) di lingkungan Set. Itjen; o. menyusun konsep pengembangan sistem pengawasan dan peningkatan
kemampuan pegawai; p. mengkoordinasikan penyusunan laporan akuntabilitas kinerja Inspektorat
Jenderal; q. melaksanakan pembinaan pelaksanaan pengawasan di lingkungan Set. Itjen; r. menetapkan susunan Tim Pemeriksa; s. mengevaluasi pelaksanaan kegiatan analisis Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP),
dan penerbitan Atensi Hasil Pemeriksaan (AHP); t. mengkoordinasikan dan mengevaluasi pengawasan masyarakat, dan
pemantauan tindak lanjut hasil pemeriksaan; u. melaksanakan urusan tata usaha Inspektorat Jenderal; v. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, Semester dan Tahunan Set. Itjen dan
menyiapkan bahan Laporan Bulanan, Triwulan, Semester dan Tahunan Itjen; w. menyusun LAKIP Set. Itjen dan menyiapkan bahan LAKIP Itjen; dan x. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
445
Pasal 8
Sekretariat Inspektorat Jenderal terdiri atas:
a. Bagian Program, Evaluasi, dan Pelaporan; b. Bagian Analisis Laporan Hasil Pengawasan; c. Bagian Pengawasan Masyarakat dan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan; dan d. Bagian Umum.
Pasal 9
Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan rencana, program dan anggaran, pengelolaan dan penyajian data dan informasi serta evaluasi dan penyusunan laporan.
Pasal 10
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9, Bagian Program, Evaluasi, dan Pelaporan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan koordinasi dan pelaksanaan penyusunan rencana, program dan anggaran;
b. pengelolaan dan penyajian data dan informasi; dan c. penyiapan dan pelaksanaan pemantauan, evaluasi program dan anggaran, serta
penyusunan laporan.
Pasal 11
Uraian tugas Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 dan Pasal 10, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan penyusunan Renstra Set. Itjen dan Itjen; b. menyiapkan bahan penyusunan Renja K/L Set. Itjen dan Itjen; c. menyiapkan bahan penyusunan RKA-KL Set. Itjen dan Itjen; d. menyiapkan bahan penyusunan RKT Set. Itjen dan Itjen; e. menyiapkan bahan penyusunan Penetapan Kinerja Set. Itjen dan Itjen; f. menyiapkan bahan penyusunan Program Kerja dan Renlakgiat Set. Itjen dan
Itjen; g. menyiapkan bahan penyusunan kebijakan pengawasan dan pemeriksaan; h. menyusun bahan rencana dan program kerja pemeriksaan tahunan (PKPT)
Inspektorat Jenderal; i. menyusun bahan rencana program dan anggaran pengawasan Inspektorat
Jenderal; j. menghimpun dan menyajikan data hukuman disiplin PNS; k. menyiapkan bahan pemantauan evaluasi, program dan anggaran di lingkungan
Inspektorat Jenderal; l. mengevaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan kegiatan Bagian Program,
Evaluasi dan Pelaporan; m. melaksanakan penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan pengawasan
Inspektorat Jenderal; n. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, Semester dan Tahunan Bagian dan
menyiapkan bahan Laporan Bulanan, Triwulan, Semester dan Tahunan Set. Itjen dan Itjen;
o. menyiapkan bahan penyusunan LAKIP Set. Itjen dan mengkoordinasikan penyusunan LAKIP Itjen;
p. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Bagian; dan q. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan.
446
Pasal 12
Bagian Program, Evaluasi, dan Pelaporan terdiri atas:
a. Subbagian Penyusunan Program dan Anggaran; dan b. Subbagian Evaluasi dan Pelaporan.
Pasal 13
Subbagian Penyusunan Program dan Anggaran mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan koordinasi dan pelaksanaan penyusunan rencana, program dan anggaran, serta pengelolaan dan penyajian data dan informasi.
Pasal 14
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13, Subbagian Penyusunan Program dan Anggaran menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan koordinasi dan pelaksanaan penyusunan rencana, program dan anggaran pengawasan; dan
b. penyiapan bahan pengelolaan, dan penyajian data dan informasi.
Pasal 15
Uraian tugas Subbagian Penyusunan Program dan Anggaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 dan Pasal 14, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan Renstra Set. Itjen; b. menyiapkan bahan Renja K/L Set. Itjen; c. menyiapkan bahan RKA-KL Set. Itjen; d. menyiapkan bahan RKT Set. Itjen; e. menyiapkan bahan Penetapan Kinerja Set. Itjen; f. menyiapkan bahan Program Kerja dan Renlakgiat Set. Itjen; g. menyiapkan bahan penyusunan bahan rincian kebutuhan anggaran pemeriksaan; h. menyiapkan bahan Usulan Program Kerja Pemeriksaan Tahunan (UPKPT) dan
Program Kerja Pemeriksaan Tahunan (PKPT); i. menyiapkan bahan penyusunan program tindak lanjut hasil pemeriksaan
Inspektorat Jenderal, Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK), Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan Pengawasan Masyarakat (WASMAS);
j. menyiapkan bahan penelitian Program Kerja Pemeriksaan dan susunan Tim Pemeriksa;
k. menyiapkan bahan pengumpulan, pengolahan dan penyajian data pengawasan; l. menyiapkan administrasi pemeriksaan/surat perintah tugas (SPT); m. membuat laporan kegiatan Subbagian Penyusunan Program dan Anggaran; n. menyiapkan bahan penyusunan data tahunan Inspektorat Jenderal; o. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Subbagian; p. menyiapkan Laporan Bulanan, Triwulan dan Tahunan Bagian; dan q. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 16
Subbagian Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan dan pelaksanaan pemantauan, evaluasi program dan anggaran, serta penyusunan laporan.
447
Pasal 17
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16, Subbagian Evaluasi dan Pelaporan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan dan pelaksanaan pemantauan dan evaluasi program pengawasan; dan
b. penyiapan penyusunan laporan pengawasan.
Pasal 18
Uraian tugas Subbagian Evaluasi dan Pelaporan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 dan Pasal 17, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan evaluasi pelaksanaan pengawasan dan pemeriksaan; b. menghimpun data hukuman disiplin pegawai; c. menghimpun ketentuan-ketentuan pelaksanaan pengawasan dan pemeriksaan; d. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Subbagian; e. menyiapkan Laporan Bulanan, Triwulan, dan Tahunan Bagian; f. menyiapkan bahan penyusunan LAKIP Set. Itjen; g. menyiapkan bahan koordinasi penyusunan LAKIP Itjen; dan h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 19
Bagian Analisis Laporan Hasil Pengawasan mempunyai tugas melaksanakan analisis dan mengevaluasi laporan hasil pengawasan.
Pasal 20
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19, Bagian Analisis Laporan Hasil Pengawasan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan koordinasi dan pengumpulan, penelaahan, analisis laporan hasil pengawasan; dan
b. penyiapan koordinasi dan evaluasi serta penyajian laporan hasil pengawasan.
Pasal 21
Uraian tugas Bagian Analisis Laporan Hasil Pengawasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 dan Pasal 20, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun rencana, program dan anggaran Bagian Analisis Laporan Hasil Pemeriksaan;
b. menyiapkan koordinasi dan pengumpulan, penelaahan, evaluasi serta penyajian laporan hasil pengawasan;
c. menyiapkan penyusunan Laporan Hasil Pemeriksaan Inspektorat Jenderal; d. menganalisis temuan hasil pemeriksaan Inspektorat Jenderal; e. menyusun data temuan hasil pemeriksaan Inspektorat Jenderal; f. menyiapkan Atensi Hasil Pemeriksaan; g. menggandakan bahan ekspose hasil pemeriksaan dan rekomendasi penjatuhan
hukuman disiplin; h. menyiapkan resume hasil pemeriksaan kasus dan mengkoordinasikan
pelaksanaan kegiatan Bagian Analisis Hasil Pemeriksaan; i. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan dan Tahunan Bagian dan menyiapkan
bahan laporan Bulanan, Triwulan dan Tahunan Set. Itjen; j. melaksanakan pemantauan dan evaluasi kegiatan Bagian; k. menyusun laporan kegiatan Bulanan dan Tahunan Bagian; dan l. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
448
Pasal 22
Bagian Analisis Laporan Hasil Pengawasan terdiri atas:
a. Subbagian Analisis Laporan Hasil Pengawasan I; dan b. Subbagian Analisis Laporan Hasil Pengawasan II.
Pasal 23
Subbagian Analisis Laporan Hasil Pengawasan I mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan koordinasi dan pengumpulan, penelaahan, analisis, evaluasi dan penyajian laporan hasil pengawasan unit Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja, Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja, Direktorat Jenderal Pembinaan Pembangunan Kawasan Transmigrasi, Badan Penelitian, Pengembangan, dan Informasi serta hasil pemeriksaan bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian di Provinsi Nanggroe Aceh, Kepulauan Riau, Bengkulu, Sumatera Selatan, DKI Jakarta, Banten, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Nusa Tenggara Barat, Bali, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat.
Pasal 24
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23, Subbagian Analisis Laporan Hasil Pengawasan I menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan pengumpulan, kajian dan analisis data hasil pemeriksaan; dan b. penyiapan bahan penyajian hasil pemeriksaan.
Pasal 25
Uraian tugas Subbagian Analisis Laporan Hasil Pengawasan I sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 dan Pasal 24, antara lain sebagai berikut: a. menyiapkan bahan pengumpulan, kajian dan analisis data hasil pemeriksaan; b. menyiapkan bahan penyajian hasil pemeriksaan; c. menyusun bahan rencana, program dan kegiatan Subbagian Analisis
Pengawasan I; d. menghimpun bahan kajian dan analisis Laporan Hasil Pemeriksaan unit
Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja, Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja, Direktorat Jenderal Pembinaan Pembangunan Kawasan Transmigrasi, Badan Penelitian, Pengembangan, dan Informasi serta hasil pemeriksaan bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, Kepulauan Riau, Bengkulu, Sumatera Selatan, DKI Jakarta, Banten, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Nusa Tenggara Barat, Bali, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat;
e. menyiapkan bahan penyelenggaraan ekspose hasil pengawasan; f. menyiapkan bahan Atensi Hasil Pemeriksaan dan resume/atensi hasil
pemeriksaan kasus/khusus; g. menyiapkan bahan penjatuhan hukuman disiplin pegawai dan bahan rapat
Dewan Kehormatan Pegawai; h. menyiapkan bahan penjatuhan hukuman disiplin pegawai dan bahan rapat Tim
Asistensi Pembinaan Disiplin Pegawai (TAPDP) dan Tim Penjatuhan Hukuman Disiplin Pegawai (TPDP);
i. menyiapkan laporan Bulanan, Triwulan dan Tahunan Bagian;dan j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
449
Pasal 26
Subbagian Analisis Laporan Hasil Pengawasan II mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan koordinasi dan pengumpulan, penelaahan, analisis, evaluasi dan penyajian laporan hasil pengawasan unit Sekretariat Jenderal, Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan Produktivitas, Direktorat Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan, Direktorat Jenderal Pembinaan Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi, Inspektorat Jenderal serta hasil pemeriksaan bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian di Provinsi Sumatera Utara, Riau, Sumatera Barat, Jambi, Bangka Belitung, Lampung, Jawa Barat, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, dan Maluku.
Pasal 27
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 Subbagian Analisis Laporan Hasil Pengawasan II menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan pengumpulan, kajian dan analisis data hasil pengawasan II; dan b. penyiapan bahan penyajian hasil pengawasan II.
Pasal 28
Uraian tugas Subbagian Analisis Laporan Hasil Pengawasan II sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 dan Pasal 27, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan pengumpulan, kajian dan analisis data hasil pemeriksaan; b. menyiapkan bahan penyajian hasil pemeriksaan; c. menyusun bahan rencana program dan kegiatan Subbagian Analisis
Pengawasan II; d. menghimpun, kajian dan analisis Laporan Hasil Pemeriksaan unit Sekretariat
Jenderal, Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan Produktivitas, Direktorat Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan, Direktorat Jenderal Pembinaan Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi, Inspektorat Jenderal serta hasil pemeriksaan bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian di Provinsi Sumatera Utara, Riau, Sumatera Barat, Jambi, Bangka Belitung, Lampung, Jawa Barat, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, dan Maluku;
e. menyiapkan bahan penyelenggaraan ekspose hasil pengawasan; f. menyiapkan bahan Atensi Hasil Pemeriksaan dan resume/atensi hasil
pemeriksaan kasus/khusus; g. menyiapkan bahan penjatuhan hukuman disiplin pegawai dan bahan rapat
Dewan Kehormatan Pegawai; h. menyiapkan bahan penjatuhan hukuman disiplin pegawai dan bahan rapat Tim
Asistensi Pembinaan Disiplin Pegawai (TAPDP) dan Tim Penjatuhan Hukuman Disiplin Pegawai (TPDP);
i. menyiapkan Laporan Bulanan, Triwulan dan Tahunan Bagian; dan j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 29
Bagian Pengawasan Masyarakat dan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi dan pelaksanaan urusan pengawasan masyarakat dan penyelesaian tindak lanjut hasil pemeriksaan.
450
Pasal 30
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29, Bagian Pengawasan Masyarakat dan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan koordinasi dan pelaksanaan analisis dan evaluasi laporan hasil pengawasan masyarakat; dan
b. penyiapan koordinasi dan pelaksanaan pemantauan dan tindak lanjut hasil pengawasan masyarakat dan tindak lanjut hasil pemeriksaan.
Pasal 31
Uraian tugas Bagian Pengawasan Masyarakat dan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29 dan Pasal 30, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun rencana program dan anggaran Bagian Pengawasan Masyarakat dan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan;
b. menghimpun pengaduan masyarakat dan laporan hasil pemeriksaan Inspektorat Jenderal, BPK dan BPKP serta menganalisis temuan hasil pemeriksaan Inspektorat Jenderal, BPK dan BPKP;
c. menyiapkan laporan pengawasan masyarakat (WASMAS) dan tindak lanjut hasil pemeriksaan Inspektorat Jenderal, BPKP, dan BPK;
d. mengevaluasi dan analisis pengaduan masyarakat dan tindak lanjut hasil pemeriksaan Inspektorat Jenderal, BPKP, dan BPK;
e. menyiapkan tanggapan pengaduan masyarakat dan tanggapan tindak lanjut hasil pemeriksaan Inspektorat Jenderal, BPKP, dan BPK;
f. menyiapkan data pengaduan masyarakat dan data tindak lanjut hasil pemeriksaan Inspektorat Jenderal, BPKP, dan BPK;
g. memantau tindak lanjut pengaduan masyarakat dan tindak lanjut hasil pemeriksaan Inspektorat Jenderal, BPKP, dan BPK;
h. mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan Bagian Pengawasan Masyarakat dan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan;
i. melaksanakan koordinasi internal dan eksternal di bidang pengawasan ketenagakerjaan dan ketransmigrasian;
j. menyusun laporan Bulanan, Triwulan dan Tahunan Bagian; k. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Bagian; dan l. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 32
Bagian Pengawasan Masyarakat dan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan terdiri atas:
a. Subbagian Pengawasan Masyarakat; dan b. Subbagian Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan.
Pasal 33
Subbagian Pengawasan Masyarakat mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan koordinasi dan pelaksanaan analisis dan evaluasi laporan hasil pengawasan masyarakat.
451
Pasal 34
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33, Subbagian Pengawasan Masyarakat menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan koordinasi dan analisis laporan hasil pengawasan masyarakat; dan
b. penyiapan bahan evaluasi laporan hasil pengawasan masyarakat.
Pasal 35
Uraian tugas Subbagian Pengawasan Masyarakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33 dan Pasal 34, antara lain sebagai berikut:
a. menghimpun, mencatat, meneliti, dan mengelompokkan jenis pengaduan masyarakat;
b. menganalisis dan menindaklanjuti pengaduan masyarakat; c. memantau tindak lanjut pengaduan masyarakat; d. menyiapkan bahan koordinasi dan analisis laporan hasil pengawasan
masyarakat; e. menyiapkan bahan pemutakhiran data pengaduan masyarakat; f. menyiapkan bahan evaluasi laporan hasil pengawasan masyarakat. g. menyiapkan bahan laporan perkembangan pengaduan masyarakat; h. menyiapkan Laporan Bulanan, Triwulan dan Tahunan Bagian; dan i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 36
Subbagian Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan koordinasi dan pelaksanaan pemantauan, analisis dan evaluasi tindak lanjut hasil pemeriksaan.
Pasal 37
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36, Subbagian Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan koordinasi dan pelaksanaan pemantauan tindak lanjut hasil pemeriksaan; dan
b. penyiapan bahan analisis dan evaluasi tindak lanjut hasil pemeriksaan.
Pasal 38
Uraian tugas Subbagian Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 dan Pasal 37, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan koordinasi dan pelaksanaan pemantauan tindak lanjut hasil pemeriksaan;
b. menyiapkan bahan analisis dan evaluasi tindak lanjut hasil pemeriksaan; c. menyusun bahan rencana program dan kegiatan Subbagian Tindak Lanjut Hasil
Pemeriksaan; d. menghimpun, mencatat, meneliti dan mengelompokkan jenis temuan hasil
pemeriksaan Inspektorat Jenderal, BPKP, dan BPK; e. memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan, BPKP, dan BPK; f. menyiapkan data hasil tindak lanjut pemeriksaan Inspektorat Jenderal, BPKP,
dan BPK; g. mempersiapkan bahan data pra penyelesaian tindak lanjut dengan BPKP dan
BPK; h. menyiapkan bahan laporan perkembangan tindak lanjut hasil pemeriksaan; i. menyiapkan bahan laporan akuntabilitas kinerja;
452
j. melaksanakan dan menyusun laporan pengawasan melekat Subbagian Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan;
k. menyiapkan bahan laporan hasil kegiatan Subbagian Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan;
l. menyiapkan Laporan Bulanan, Triwulan dan Tahunan Bagian; dan m. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 39
Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan urusan kepegawaian, keuangan, perlengkapan dan rumah tangga, arsip dan dokumentasi serta tata usaha di lingkungan Inspektorat Jenderal.
Pasal 40
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 39, Bagian Umum menyelenggarakan fungsi:
a. pelaksanaan urusan tata usaha, rumah tangga, perlengkapan dan inventarisasi barang milik/kekayaan negara serta pengelolaan arsip dan dokumentasi di lingkungan Inspektorat Jenderal;
b. pelaksanaan urusan kepegawaian; c. penyiapan penyusunan organisasi dan tatalaksana; d. penyiapan pelaksanaan urusan keuangan, pengujian SPP, dan penerbitan SPM;
dan e. penyiapan laporan sistem akuntansi keuangan (SAK) dan sistem informasi
manajemen dan akuntansi barang milik/kekayaan negara (SIMAK- BMN).
Pasal 41
Uraian tugas Bagian Umum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 39 dan Pasal 40, antara lain sebagai berikut:
a. melaksanakan koordinasi urusan tata usaha dan rumah tangga di lingkungan Inspektorat Jenderal;
b. melaksanakan koordinasi urusan perlengkapan dan inventarisasi barang milik/kekayaan negara serta pengelolaan arsip dan dokumentasi di lingkungan Inspektorat Jenderal;
c. pelaksanaan urusan tata usaha, rumah tangga, perlengkapan dan inventarisasi barang milik/kekayaan negara serta pengelolaan arsip dan dokumentasi di lingkungan Inspektorat Jenderal;
d. penyiapan laporan sistem akuntansi keuangan (SAK) dan sistem informasi manajemen dan akuntansi barang milik/kekayaan negara (SIMAK- BMN);
e. penyiapan bahan penyusunan organisasi dan tatalaksana di Lingkungan Inspektorat Jenderal;
f. melaksanakan urusan administrasi kepegawaian di Lingkungan Inspektorat Jenderal;
g. melaksanakan urusan keuangan, pengujian SPP, dan penerbitan SPM di Lingkungan Inspektorat Jenderal;
h. menyiapkan penyusunan laporan sistem akuntansi keuangan (SAK) dan sistem informasi manajemen dan akuntansi barang milik/kekayaan negara (SIMAK-BMN) di lingkungan Inspektorat Jenderal;
i. mengevaluasi pelaksanaan kegiatan Bagian Umum; j. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, Semester dan Tahunan Bagian; k. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Bagian; dan l. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
453
Pasal 42
Bagian Umum terdiri atas:
a. Subbagian Tata Usaha dan Rumah Tangga; dan b. Subbagian Kepegawaian dan Keuangan.
Pasal 43
Subbagian Tata Usaha dan Rumah Tangga mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha, rumah tangga, perlengkapan dan inventarisasi barang milik/kekayaan negara, pengelolaan arsip dan dokumentasi serta laporan SIMAK-BMN.
Pasal 44
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43, Subbagian Tata Usaha dan Rumah Tangga menyelenggarakan fungsi:
a. melaksanakan urusan tata usaha Inspektorat Jenderal; dan b. melaksanakan urusan rumah tangga Inspektorat Jenderal.
Pasal 45
Uraian tugas Subbagian Tata Usaha dan Rumah Tangga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43 dan Pasal 44, antara lain sebagai berikut:
a. melaksanakan administrasi persuratan; b. melaksanakan urusan tata usaha Inspektorat Jenderal; c. melaksanakan urusan rumah tangga Inspektorat Jenderal; d. menyusun rencana kebutuhan perlengkapan Inspektorat Jenderal; e. melaksanakan administrasi Inventaris barang milik/Kekayaan Negara di
lingkungan Inspektorat Jenderal; f. mengelola arsip dan dokumentasi di lingkungan Inspektorat Jenderal; g. menyusun laporan SIMAK-BMN di lingkungan Inspektorat Jenderal; h. menyusun laporan kegiatan Subbagian Tata Usaha dan Rumah Tangga; i. menyiapkan Laporan Bulanan, Triwulan, dan Tahunan Bagian; dan j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 46
Subbagian Kepegawaian dan Keuangan mempunyai tugas melakukan penyiapan urusan kepegawaian, penyusunan organisasi dan tata laksana, urusan keuangan, pengujian SPP, dan penerbitan SPM, serta laporan SAK dan SIMAK-BMN.
Pasal 47
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 46, Subbagian Kepegawaian dan Keuangan menyelenggarakan fungsi:
a. melaksanakan urusan kepegawaian; b. penyiapan bahan penyusunan organisasi dan tata laksana; c. melaksanakan urusan keuangan; dan d. menyusun bahan laporan SAK dan SIMAK-BMN.
454
Pasal 48
Uraian tugas Subbagian Kepegawaian dan Keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 46 dan Pasal 47, antara lain sebagai berikut:
a. melaksanakan urusan administrasi kepegawaian di lingkungan Sekretariat Inspektorat Jenderal;
b. menyiapkan bahan penyusunan organisasi dan tata laksana di Lingkungan Inspektorat Jenderal;
c. melaksanakan pembinaan pengelolaan keuangan di lingkungan Sekretariat Inspektorat Jenderal;
d. menyiapkan bahan usulan kebutuhan Diklat Fungsional Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian bagi Auditor dan pegawai lainnya;
e. menyiapkan bahan pedoman teknis pemeriksaan; f. menyiapkan bahan laporan keuangan dan catatan atas laporan keuangan; k. menyusun laporan kegiatan Subbagian Kepegawaian dan Keuangan; l. menyiapkan Laporan Bulanan, Triwulan, Semester dan Tahunan Bagian; dan m. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 49
Inspektorat I, II, III, dan IV terdiri atas:
a. Subbagian Tata Usaha; dan b. Kelompok Jabatan Fungsional.
Bagian Kedua
Inspektorat I
Pasal 50
Inspektorat I mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan pengawasan intern, pelaksanaan pengawasan intern terhadap kinerja dan keuangan melalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lainnya serta pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan Menteri dan penyusunan laporan hasil pengawasan unit Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja, Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja serta secara fungsional kegiatan di bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian di Provinsi Kepulauan Riau, Banten, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Kalimantan Tengah, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, dan Papua serta menangani pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan Menteri.
Pasal 51
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 50, Inspektorat I menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan pengawasan intern unit Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja, dan Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja serta secara fungsional kegiatan di bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian di Provinsi Kepulauan Riau, Banten, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Kalimantan Tengah, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, dan Papua;
455
b. pelaksanaan pengawasan intern terhadap kinerja dan keuangan melalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lainnya unit Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja, dan Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja serta secara fungsional kegiatan di bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian di Provinsi Kepulauan Riau, Banten, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Kalimantan Tengah, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, dan Papua;
c. pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi unit Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja, dan Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja serta secara fungsional kegiatan di bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian di Provinsi Kepulauan Riau, Banten, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Kalimantan Tengah, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, dan Papua; dan
d. penyusunan laporan hasil pengawasan unit Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja, dan Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja serta secara fungsional kegiatan di bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian di Provinsi Kepulauan Riau, Banten, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Kalimantan Tengah, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, dan Papua.
Pasal 52
Uraian tugas Inspektorat I, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 50 dan Pasal 51, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan perumusan kebijakan pengawasan intern unit Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja, dan Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja serta secara fungsional kegiatan di bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian di Provinsi Kepulauan Riau, Banten, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Kalimantan Tengah, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, dan Papua;
b. melaksanakan pengawasan intern terhadap kinerja dan keuangan melalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lainnya unit Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja, dan Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja serta secara fungsional kegiatan di bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian di Provinsi Kepulauan Riau, Banten, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Kalimantan Tengah, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, dan Papua;
c. melaksanakan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi unit Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja, dan Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja serta secara fungsional kegiatan di bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian di Provinsi Kepulauan Riau, Banten, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Kalimantan Tengah, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, dan Papua;
d. menyusun laporan hasil pengawasan unit Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja, dan Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja serta secara fungsional kegiatan di bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian di Provinsi Kepulauan Riau, Banten, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Kalimantan Tengah, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, dan Papua;
e. menyiapkan Usulan Program Kerja Pemeriksaan Tahunan (UPKPT) yang menjadi wilayah kerjanya, dan dikoordinasikan dengan Sekretaris Inspektorat Jenderal sebagai bahan Perencanaan Pemeriksaan Tahunan;
f. melakukan supervisi/pengawasan terhadap Tim Pemeriksa, sesuai Surat Perintah Inspektur Jenderal;
456
g. mengusut kebenaran laporan atau pengaduan tentang hambatan, penyimpangan atau penyalahgunaan wewenang di wilayah kerjanya dan atau mengawasi Tim Pemeriksa sesuai Surat Perintah Inspektur Jenderal;
h. membina para Auditor dalam rangka peningkatan profesionalisme; i. menyiapkan laporan bulanan dan tahunan kegiatan Inspektorat I; j. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan dan Tahunan Inspektorat I dan
menyiapkan bahan Laporan Bulanan, Triwulan dan Tahunan Itjen; k. menyusun LAKIP Inspektorat I; dan l. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 53
Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana program dan anggaran, urusan kepegawaian, keuangan, ketatausahaan, dan rumah tangga Inspektorat I.
Pasal 54
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 53, Subbagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan penyusunan rencana program dan anggaran Inspektorat I; b. pengurusan administrasi kepegawaian Inspektorat I; c. penyiapan administrasi keuangan Inspektorat I; d. penyiapan dan pelaksanaan ketatausahaan Inspektorat I; dan e. pelaksanaan urusan rumah tangga Inspektorat I.
Pasal 55
Uraian tugas Subbagian Tata Usaha Inspektorat I sebagaimana dimaksud dalam Pasal 53 dan Pasal 54, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan penyusunan Renstra Inspektorat I; b. menyiapkan bahan penyusunan Renja K/L Inspektorat I; c. menyiapkan bahan penyusunan Program dan Anggaran (RKA-KL) Inspektorat I; d. menyiapkan bahan penyusunan RKT Inspektorat I; e. menyiapkan bahan penyusunan Penetapan Kinerja Inspektorat I; f. menyiapkan bahan penyusunan Program Kerja atau Renlakgiat Inspektorat I; g. menyiapkan bahan rencana program dan anggaran Inspektorat I; h. melaksanakan koordinasi dengan Subbagian Tata Usaha dan Rumah Tangga,
Bagian Umum Sekretariat Inpektorat Jenderal dalam rangka pemeliharaan, penghapusan kerumahtanggaan dan perlengkapan kantor Inspektorat I;
i. melaksanakan administrasi kepegawaian Inspektorat I; j. melaksanakan administrasi keuangan Inspektorat I; k. melaksanakan administrasi persuratan dan kearsipan Inspektorat I; l. melaksanakan penatausahaan barang milik negara (BMN) Inspektorat I; m. melaksanakan tata usaha dan rumah tangga Inspektorat I; n. menyusun laporan kegiatan Inspektorat I; o. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, Semester dan Tahunan Inspektorat I; p. mengkoordinasikan dan melaksanakan penyusunan LAKIP Inspektorat I; dan q. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
457
Bagian Ketiga
Inspektorat II
Pasal 56
Inspektorat II mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan pengawasan intern, pelaksanaan pengawasan intern terhadap kinerja dan keuangan melalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lainnya serta pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan Menteri dan menyusun laporan hasil pengawasan unit Sekretariat Jenderal, dan Direktorat Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan serta secara fungsional kegiatan di bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian di Provinsi Riau, Bangka Belitung, Lampung, Jawa Barat, Kalimantan Timur, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Tenggara, dan Gorontalo serta menangani pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan Menteri.
Pasal 57
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 56, Inspektorat II menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan pengawasan intern unit Sekretariat Jenderal, dan Direktorat Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan serta secara fungsional kegiatandi bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian di Provinsi Riau, Bangka Belitung, Lampung, Jawa Barat, Kalimantan Timur, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Tenggara, dan Gorontalo;
b. pelaksanaan pengawasan intern terhadap kinerja dan keuangan melalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lainnya unit Sekretariat Jenderal, dan Direktorat Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan serta secara fungsional kegiatan di bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian di Provinsi Riau, Bangka Belitung, Lampung, Jawa Barat, Kalimantan Timur, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Tenggara, dan Gorontalo;
c. pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi unit Sekretariat Jenderal, dan Direktorat Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan serta secara fungsional kegiatan di bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian di Provinsi Riau, Bangka Belitung, Lampung, Jawa Barat, Kalimantan Timur, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Tenggara, dan Gorontalo; dan
d. penyusunan laporan hasil pengawasan unit unit Sekretariat Jenderal, dan Direktorat Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan serta secara fungsional kegiatan di bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian di Provinsi Riau, Bangka Belitung, Lampung, Jawa Barat, Kalimantan Timur, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Tenggara, dan Gorontalo.
Pasal 58
Uraian tugas Inspektorat II, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 56 dan Pasal 57, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan perumusan kebijakan pengawasan intern unit Sekretariat Jenderal, dan Direktorat Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan serta secara fungsional kegiatandi bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian di Provinsi Riau, Bangka Belitung, Lampung, Jawa Barat, Kalimantan Timur, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Tenggara, dan Gorontalo;
458
b. melaksanakan pengawasan intern terhadap kinerja dan keuangan melalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lainnya unit Sekretariat Jenderal, dan Direktorat Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan serta secara fungsional kegiatan di bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian di Provinsi Riau, Bangka Belitung, Lampung, Jawa Barat, Kalimantan Timur, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Tenggara, dan Gorontalo;
c. melaksanakan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi unit Sekretariat Jenderal, dan Direktorat Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan serta secara fungsional kegiatan di bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian di Provinsi Riau, Bangka Belitung, Lampung, Jawa Barat, Kalimantan Timur, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Tenggara, dan Gorontalo;
d. menyusun laporan hasil pengawasan unit Sekretariat Jenderal, dan Direktorat Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan serta secara fungsional kegiatan di bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian di Provinsi Riau, Bangka Belitung, Lampung, Jawa Barat, Kalimantan Timur, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Tenggara, dan Gorontalo;
e. menyiapkan Usulan Program Kerja Pemeriksaan Tahunan (UPKPT) yang menjadi wilayah kerjanya, dan dikoordinasikan dengan Sekretaris Inspektorat Jenderal sebagai bahan Perencanaan Pemeriksaan Tahunan;
f. melakukan supervisi/pengawasan terhadap Tim Pemeriksa, sesuai Surat Perintah Inspektur Jenderal;
g. mengusut kebenaran laporan atau pengaduan tentang hambatan, penyimpangan atau penyalahgunaan wewenang di wilayah kerjanya dan atau mengawasi Tim Pemeriksa sesuai Surat Perintah Inspektur Jenderal;
h. membina para Auditor dalam rangka peningkatan profesionalisme; i. menyiapkan laporan bulanan dan tahunan kegiatan Inspektorat II; j. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan dan Tahunan Inspektorat II dan
menyiapkan bahan Laporan Bulanan, Triwulan dan Tahunan Itjen; k. menyusun LAKIP Inspektorat II; dan l. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 59
Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana program dan anggaran, urusan kepegawaian, keuangan, ketatausahaan, dan rumah tangga Inspektorat II.
Pasal 60
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 59, Subbagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan penyusunan rencana program dan anggaran Inspektorat II; b. pengurusan administrasi kepegawaian Inspektorat II; c. penyiapan administrasi keuangan Inspektorat II; d. penyiapan dan pelaksanaan ketatausahaan Inspektorat II; dan e. pelaksanaan urusan rumah tangga Inspektorat II.
Pasal 61
Uraian tugas Subbagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 59 dan Pasal 60, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan penyusunan Renstra Inspektorat II; b. menyiapkan bahan penyusunan Renja K/L Inspektorat II; c. menyiapkan bahan penyusunan Program dan Anggaran (RKA-KL) Inspektorat II; d. menyiapkan bahan penyusunan RKT Inspektorat II;
459
e. menyiapkan bahan penyusunan Penetapan Kinerja Inspektorat II; f. menyiapkan bahan penyusunan Program Kerja atau Renlakgiat Inspektorat II; g. menyiapkan bahan rencana program dan anggaran Inspektorat II; h. melaksanakan koordinasi dengan Subbagian Tata Usaha dan Rumah Tangga,
Bagian Umum Sekretariat Inpektorat Jenderal dalam rangka pemeliharaan, penghapusan kerumahtanggaan dan perlengkapan kantor Inspektorat II;
i. melaksanakan administrasi kepegawaian Inspektorat II; j. melaksanakan administrasi keuangan Inspektorat II; k. melaksanakan administrasi persuratan dan kearsipan Inspektorat II; l. melaksanakan penatausahaan barang milik negara (BMN) Inspektorat II; m. melaksanakan tata usaha dan rumah tangga Inspektorat II; n. menyusun laporan kegiatan Inspektorat II; o. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, Semester dan Tahunan Inspektorat II; p. mengkoordinasikan dan melaksanakan penyusunan LAKIP Inspektorat II; dan q. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Bagian Keempat
Inspektorat III
Pasal 62
Inspektorat III mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan pengawasan intern, pelaksanaan pengawasan intern terhadap kinerja dan keuangan melalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan dan kegiatan pengawasan lainnya serta pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan Menteri dan menyusun laporan hasil pengawasan unit Direktorat Jenderal Pembinaan Pembangunan Kawasan Transmigrasi, dan Badan Penelitian, Pengembangan, dan Informasi serta secara fungsional kegiatan di bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, Bengkulu, Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan, DI Yogyakarta, Bali, Sulawesi Tengah, dan Papua Barat serta menangani pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan Menteri.
Pasal 63
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 62, Inspektorat III menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan pengawasan intern unit Direktorat Jenderal Pembinaan Pembangunan Kawasan Transmigrasi, dan Badan Penelitian, Pengembangan, dan Informasi serta secara fungsional kegiatan di bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, Bengkulu, Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan, DI Yogyakarta, Bali, Sulawesi Tengah, dan Papua Barat;
b. pelaksanaan pengawasan intern terhadap kinerja dan keuangan melalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lainnya Direktorat Jenderal Pembinaan Pembangunan Kawasan Transmigrasi, dan Badan Penelitian, Pengembangan, dan Informasi serta secara fungsional kegiatan di bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, Bengkulu, Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan, DI Yogyakarta, Bali, Sulawesi Tengah, dan Papua Barat;
460
c. pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi unit Direktorat Jenderal Pembinaan Pembangunan Kawasan Transmigrasi, dan Badan Penelitian, Pengembangan, dan Informasi serta secara fungsional kegiatan di bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, Bengkulu, Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan, DI Yogyakarta, Bali, Sulawesi Tengah, dan Papua Barat; dan
d. penyusunan laporan hasil pengawasan unit Direktorat Jenderal Pembinaan Pembangunan Kawasan Transmigrasi, dan Badan Penelitian, Pengembangan, dan Informasi serta secara fungsional kegiatan di bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, Bengkulu, Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan, DI Yogyakarta, Bali, Sulawesi Tengah, dan Papua Barat.
Pasal 64
Uraian tugas Inspektorat III sebagaimana dimaksud dalam Pasal 62 dan Pasal 63, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan perumusan kebijakan pengawasan intern unit Direktorat Jenderal Pembinaan Pembangunan Kawasan Transmigrasi, dan Badan Penelitian, Pengembangan, dan Informasi serta secara fungsional kegiatan di bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, Bengkulu, Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan, DI Yogyakarta, Bali, Sulawesi Tengah, dan Papua Barat;
b. melaksanakan pengawasan intern terhadap kinerja dan keuangan melalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lainnya Direktorat Jenderal Pembinaan Pembangunan Kawasan Transmigrasi, dan Badan Penelitian, Pengembangan, dan Informasi serta secara fungsional kegiatan di bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, Bengkulu, Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan, DI Yogyakarta, Bali, Sulawesi Tengah, dan Papua Barat;
c. melaksanakan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi unit Direktorat Jenderal Pembinaan Pembangunan Kawasan Transmigrasi, dan Badan Penelitian, Pengembangan, dan Informasi serta secara fungsional kegiatan di bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, Bengkulu, Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan, DI Yogyakarta, Bali, Sulawesi Tengah, dan Papua Barat;
d. menyusun laporan hasil pengawasan unit Direktorat Jenderal Pembinaan Pembangunan Kawasan Transmigrasi, dan Badan Penelitian, Pengembangan, dan Informasi serta secara fungsional kegiatan di bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, Bengkulu, Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan, DI Yogyakarta, Bali, Sulawesi Tengah, dan Papua Barat;
e. menyiapkan Usulan Program Kerja Pemeriksaan Tahunan (UPKPT) yang menjadi wilayah kerjanya, dan dikoordinasikan dengan Sekretaris Inspektorat Jenderal sebagai bahan Perencanaan Pemeriksaan Tahunan;
f. melakukan supervisi/pengawasan terhadap Tim Pemeriksa, sesuai Surat Perintah Inspektur Jenderal;
g. mengusut kebenaran laporan atau pengaduan tentang hambatan, penyimpangan atau penyalahgunaan wewenang di wilayah kerjanya dan atau mengawasi Tim Pemeriksa sesuai Surat Perintah Inspektur Jenderal;
h. membina para Auditor dalam rangka peningkatan profesionalisme; i. menyiapkan laporan bulanan dan tahunan kegiatan Inspektorat III;
461
j. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan dan Tahunan Inspektorat III dan menyiapkan bahan Laporan Bulanan, Triwulan dan Tahunan Itjen;
k. menyusun LAKIP Inspektorat III; dan l. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 65
Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana program dan anggaran, urusan kepegawaian, keuangan, ketatausahaan, dan rumah tangga Inspektorat III.
Pasal 66
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 65, Subbagian Tata menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan penyusunan rencana program dan anggaran Inspektorat III; b. pengurusan administrasi kepegawaian Inspektorat III; c. penyiapan administrasi keuangan Inspektorat III; d. penyiapan dan pelaksanaan ketatausahaan Inspektorat III; dan e. pelaksanaan urusan rumah tangga Inspektorat III.
Pasal 67
Uraian tugas Subbagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 65 dan Pasal 66, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan penyusunan Renstra Inspektorat III; b. menyiapkan bahan penyusunan Renja K/L Inspektorat III; c. menyiapkan bahan penyusunan Program dan Anggaran (RKA-KL) Inspektorat III; d. menyiapkan bahan penyusunan RKT Inspektorat III; e. menyiapkan bahan penyusunan Penetapan Kinerja Inspektorat III; f. menyiapkan bahan penyusunan Program Kerja atau Renlakgiat Inspektorat III; g. menyiapkan bahan rencana program dan anggaran Inspektorat III; h. melaksanakan koordinasi dengan Subbagian Tata Usaha dan Rumah Tangga,
Bagian Umum Sekretariat Inpektorat Jenderal dalam rangka pemeliharaan, penghapusan kerumahtanggaan dan perlengkapan kantor Inspektorat III;
i. melaksanakan administrasi kepegawaian Inspektorat III; j. melaksanakan administrasi keuangan Inspektorat III; k. melaksanakan administrasi persuratan dan kearsipan Inspektorat III; l. melaksanakan penatausahaan barang milik negara (BMN) Inspektorat III; m. melaksanakan tata usaha dan rumah tangga Inspektorat III; n. menyusun laporan kegiatan Inspektorat III; o. menyusun laporan bulanan, triwulan, semester dan tahunan Inspektorat III; p. mengkoordinasikan dan melaksanakan penyusunan LAKIP Inspektorat III; dan q. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
462
Bagian Kelima
Inspektorat IV
Pasal 68
Inspektorat IV mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan pengawasan intern, pelaksanaan pengawasan intern terhadap kinerja dan keuangan melalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan , dan kegiatan pengawasan lainnya serta pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan Menteri dan menyusun laporan hasil pengawasan unit Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas, Direktorat Jenderal Pembinaan Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi, dan Inspektorat Jenderal serta secara fungsional kegiatan di bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian di Provinsi Sumatera Utara, Jambi, Sumatera Barat, Kalimantan Barat, Jawa Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Utara, dan Maluku serta menangani pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan Menteri.
Pasal 69
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 68, Inspektorat IV menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan pengawasan intern unit Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas, Direktorat Jenderal Pembinaan Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi, dan Inspektorat Jenderal serta secara fungsional kegiatan di bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian di Provinsi Sumatera Utara, Jambi, Sumatera Barat, Kalimantan Barat, Jawa Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Utara, dan Maluku;
b. pelaksanaan pengawasan intern terhadap kinerja dan keuangan melalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lainnya unit Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas, Direktorat Jenderal Pembinaan Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi, dan Inspektorat Jenderal serta secara fungsional kegiatan di bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian di Provinsi Sumatera Utara, Jambi, Sumatera Barat, Kalimantan Barat, Jawa Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Utara, dan Maluku;
c. pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi unit Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas, Direktorat Jenderal Pembinaan Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi, dan Inspektorat Jenderal serta secara fungsional kegiatan di bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian di Provinsi Sumatera Utara, Jambi, Sumatera Barat, Kalimantan Barat, Jawa Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Utara, dan Maluku; dan
d. penyusunan laporan hasil pengawasan unit Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas, Direktorat Jenderal Pembinaan Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi, dan Inspektorat Jenderal serta secara fungsional kegiatan di bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian di Provinsi Sumatera Utara, Jambi, Sumatera Barat, Kalimantan Barat, Jawa Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Utara, dan Maluku.
463
Pasal 70
Uraian tugas Inspektorat IV, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 68 dan Pasal 69, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan perumusan kebijakan pengawasan intern unit Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas, Direktorat Jenderal Pembinaan Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi, dan Inspektorat Jenderal serta secara fungsional kegiatan di bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian di Provinsi Sumatera Utara, Jambi, Sumatera Barat, Kalimantan Barat, Jawa Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Utara, dan Maluku;
b. melaksanakan pengawasan intern terhadap kinerja dan keuangan melalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lainnya unit Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas, Direktorat Jenderal Pembinaan Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi, dan Inspektorat Jenderal serta secara fungsional kegiatan di bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian di Provinsi Sumatera Utara, Jambi, Sumatera Barat, Kalimantan Barat, Jawa Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Utara, dan Maluku;
c. melaksanakan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi unit Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas, Direktorat Jenderal Pembinaan Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi, dan Inspektorat Jenderal serta secara fungsional kegiatan di bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian di Provinsi Sumatera Utara, Jambi, Sumatera Barat, Kalimantan Barat, Jawa Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Utara, dan Maluku;
d. menyusun laporan hasil pengawasan unit Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas, Direktorat Jenderal Pembinaan Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi, dan Inspektorat Jenderal serta secara fungsional kegiatan di bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian di Provinsi Sumatera Utara, Jambi, Sumatera Barat, Kalimantan Barat, Jawa Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Utara, dan Maluku;
e. menyiapkan Usulan Program Kerja Pemeriksaan Tahunan (UPKPT) yang menjadi wilayah kerjanya, dan dikoordinasikan dengan Sekretaris Inspektorat Jenderal sebagai bahan Perencanaan Pemeriksaan Tahunan;
f. melakukan supervisi/pengawasan terhadap Tim Pemeriksa, sesuai Surat Perintah Inspektur Jenderal;
g. mengusut kebenaran laporan atau pengaduan tentang hambatan, penyimpangan atau penyalahgunaan wewenang di wilayah kerjanya dan atau mengawasi Tim Pemeriksa sesuai Surat Perintah Inspektur Jenderal;
h. membina para Auditor dalam rangka peningkatan profesionalisme; i. menyiapkan laporan bulanan dan tahunan kegiatan Inspektorat IV; j. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan dan Tahunan Inspektorat IV dan
menyiapkan bahan Laporan Bulanan, Triwulan dan Tahunan Itjen; k. menyusun LAKIP Inspektorat IV; dan l. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 71
Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana program dan anggaran, urusan kepegawaian, keuangan, ketatausahaan, dan rumah tangga Inspektorat IV.
Pasal 72
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 71, Subbagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan penyusunan rencana program dan anggaran Inspektorat IV;
464
b. pengurusan administrasi kepegawaian Inspektorat IV; c. penyiapan administrasi keuangan Inspektorat IV; d. penyiapan dan pelaksanaan ketatausahaan Inspektorat IV; dan e. pelaksanaan urusan rumah tangga Inspektorat IV.
Pasal 73
Uraian tugas Subbagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 71 dan Pasal 72, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan penyusunan Renstra Inspektorat IV; b. menyiapkan bahan penyusunan Renja K/L Inspektorat IV; c. menyiapkan bahan penyusunan Program dan Anggaran (RKA-KL) Inspektorat IV; d. menyiapkan bahan penyusunan RKT Inspektorat IV; e. menyiapkan bahan penyusunan Penetapan Kinerja Inspektorat IV; f. menyiapkan bahan penyusunan Program Kerja atau Renlakgiat Inspektorat IV; g. menyiapkan bahan rencana program dan anggaran Inspektorat IV; h. melaksanakan koordinasi dengan Subbagian Tata Usaha dan Rumah Tangga,
Bagian Umum Sekretariat Inpektorat Jenderal dalam rangka pemeliharaan, penghapusan kerumahtanggaan dan perlengkapan kantor Inspektorat IV;
i. melaksanakan administrasi kepegawaian Inspektorat IV; j. melaksanakan administrasi keuangan Inspektorat IV; k. melaksanakan administrasi persuratan dan kearsipan Inspektorat IV; l. melaksanakan penatausahaan barang milik negara (BMN) Inspektorat IV; m. melaksanakan tata usaha dan rumah tangga Inspektorat IV; n. menyusun laporan kegiatan Inspektorat IV; o. menyusun laporan bulanan, triwulan, semester dan tahunan Inspektorat IV; p. mengkoordinasikan dan melaksanakan penyusunan LAKIP Inspektorat IV; dan q. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
BAB III
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR
Pasal 74 Kelompok Jabatan Fungsional Auditor mempunyai tugas melaksanakan pengawasan sesuai rencana dan program yang telah ditentukan.
Pasal 75
(1) Kelompok Jabatan Fungsional Auditor, dikoordinasikan oleh seorang Pejabat Fungsional Auditor senior yang ditunjuk oleh Inspektur Jenderal.
(2) Jumlah Jabatan Fungsional Auditor ditentukan berdasarkan kebutuhan dan
beban kerja. (3) Jenis dan jenjang Jabatan Fungsional Auditor sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) diatur berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
465
BAB IV
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 76
Lampiran Keputusan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 10 Oktober 2011
a.n. MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
SEKRETARIS JENDERAL,
DR. IR. MUCHTAR LUTHFIE, MMA NIP 19541204 198212 1 001
466
LAMPIRAN IX KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. NOMOR : KEP. 402/MEN-SJ/X/2011 TANGGAL : 10 Oktober 2011
TUGAS, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS UNIT KERJA BADAN PENELITIAN, PENGEMBANGAN, DAN INFORMASI
BAB I
TUGAS, FUNGSI, DAN URAIAN TUGAS
Pasal 1
Badan Penelitian, Pengembangan, dan Informasi mempunyai tugas melaksanakan penelitian, pengembangan, dan informasi di bidang tenaga kerja dan transmigrasi.
Pasal 2
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1, Badan Penelitian, Pengembangan, dan Informasi menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program penelitian dan pengembangan, pengelolaan data dan informasi, serta pengembangan sistem informasi dan sumber daya informatika di bidang tenaga kerja dan transmigrasi;
b. pelaksanaan penelitian dan pengembangan, pengelolaan data dan informasi, serta pengembangan sistem informasi dan sumber daya informatika di bidang tenaga kerja dan transmigrasi;
c. pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan penelitian dan pengembangan, pengelolaan data dan informasi, serta pengembangan sistem informasi dan sumber daya informatika di bidang tenaga kerja dan transmigrasi; dan
d. pelaksanaan administrasi Badan Penelitian, Pengembangan, dan Informasi.
Pasal 3
Uraian tugas Badan Penelitian, Pengembangan dan Informasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 dan 2, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan rencana pembangunan jangka panjang (RPJP) dan rencana pembangunan jangka menengah (RPJM) Badan Penelitian, Pengembangan, dan Informasi;
b. menyiapkan bahan rencana kerja pemerintah (RKP) di bidang penelitian, pengembangan dan informasi tenaga kerja dan transmigrasi;
c. menyusun Renstra Badan dan menyiapkan penyusunan Renstra Kementerian; d. menyusun Renja K/L Badan dan menyiapkan penyusunan Renja Kementerian; e. menyusun RKA-KL Badan dan menyiapkan penyusunan RKA-KL Kementerian; f. menyusun RKT Badan dan menyiapkan RKT Kementerian; g. menyusun Penetapan Kinerja Badan; h. menyusun Program Kerja dan Renlakgiat Badan dan menyiapkan penyusunan
Program Kerja dan Renlakgiat Kementerian bidang penelitian, pengembangan dan informasi tenaga kerja dan transmigrasi;
i. menyusun kebijakan teknis penelitian dan pengembangan, pengelolaan data dan informasi, serta pengembangan sistem informasi dan sumber daya informatika di bidang tenaga kerja dan transmigrasi;
j. mengkoordinasikan dan melaksanakan pengelolaan data dan informasi di bidang tenaga kerja dan transmigrasi;
467
k. mengkoordinasikan dan melaksanakan pengembangan sistem informasi dan sumber daya informatika di bidang tenaga kerja dan transmigrasi;
l. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan penelitian dan pengembangan, pengelolaan data dan informasi, serta pengembangan system informasi dan sumber daya informatika di bidang tenaga kerja dan transmigrasi;
m. melaksanakan pelaporan pelaksanaan penelitian dan pengembangan, pengelolaan data dan informasi, serta pengembangan system informasi dan sumber daya informatika di bidang tenaga kerja dan transmigrasi;
n. melaksanakan pembinaan dan bimbingan teknis pelaksanaan kebijakan; o. mengkoordinasikan pelaksanaan kebijakan; p. mengevaluasi kebijakan dan pelaksanaan kebijakan; q. membina pelaksanaan kegiatan jabatan fungsional; r. membina kerjasama dengan instansi terkait dalam rangka pelaksanaan tugas dan
fungsi Badan; s. merumuskan konsep kerjasama di bidang penelitian, pengembangan dan
informasi; t. membina pelaksanaan administrasi Badan Penelitian, Pengembangan dan
Informasi. u. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, Semester dan Tahunan Badan dan
menyiapkan bahan Laporan Bulanan, Triwulan dan Tahunan Kementerian di bidang penelitian, pengembangan dan informasi;
v. menyusun LAKIP Badan dan menyiapkan bahan LAKIP Kementerian di bidang penelitian, pengembangan dan informasi; dan
w. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Menteri.
BAB II
SUSUNAN ORGANISASI
Pasal 4
Badan Penelitian, Pengembangan, dan Informasi terdiri atas:
a. Sekretariat Badan; b. Pusat Penelitian dan Pengembangan Ketenagakerjaan; c. Pusat Penelitian dan Pengembangan Ketransmigrasian; d. Pusat Data dan Informasi Ketenagakerjaan; dan e. Pusat Data dan Informasi Ketransmigrasian.
Bagian Kesatu
Sekretariat Badan
Pasal 5
Sekretariat Badan mempunyai tugas melaksanakan pemberian pelayanan teknis dan administratif kepada semua unsur satuan organisasi di lingkungan Badan.
Pasal 6
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5, Sekretariat Badan menyelenggarakan fungsi:
a. koordinasi dan penyusunan rencana, program dan anggaran, evaluasi, dan pelaporan;
468
b. pelaksanaan urusan keuangan; c. pelaksanaan urusan kepegawaian, organisasi dan tata laksana, tata usaha dan
rumah tangga Badan; dan d. pelaksanaan pengembangan sistem informasi dan sumber daya informatika.
Pasal 7
Uraian tugas Sekretariat Badan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 dan Pasal 6, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan penyusunan konsep rencana pembangunan jangka menengah (RPJM) Badan Penelitian, Pengembangan dan Informasi;
b. menyiapkan penyusunan konsep rencana kerja pemerintah (RKP) di bidang penelitian, pengembangan dan informasi tenaga kerja dan transmigrasi;
c. menyusun Renstra Set. Badan dan mengkoordinasikan penyusunan Renstra Badan;
d. menyusun Renja K/L Set. Badan dan mengkoordinasikan penyusunan Renja K/L Badan;
e. menyusun RKA-KL Set. Badan dan mengkoordinasikan penyusunan RKA-KL Badan;
f. menyusun RKT Set. Badan dan mengkoordinasikan penyusunan RKT Badan; g. menyusun Penetapan Kinerja Set. Badan; h. menyusun Program Kerja dan Renlakgiat Set. Badan dan mengkoordinasikan
penyusunan Program Kerja dan Renlakgiat Badan; i. mengkoordinasikan penyusunan rencana, program dan anggaran, evaluasi dan
pelaporan serta kerjasama Badan; j. menyusun konsep pengembangan sistem informasi dan sumber daya
informatika; k. megkoordinasikan pelaksanaan urusan keuangan Badan; l. mengkoodinasikan pelaksanaan administrasi kepegawaian Badan; m. mengkoordinasikan penyiapan penyusunan organisasi dan tata laksana Badan; n. mengkoodinasikan urusan ketatausahaan dan kerumahtanggaan Badan; o. menyusun konsep pembinaan jabatan fungsional p. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, Semester dan Tahunan Set. Badan dan
menyiapkan bahan Laporan Bulanan, Triwulan, Semester dan Tahunan Badan; q. menyusun LAKIP Set. Badan dan menyiapkan bahan LAKIP Badan; dan r. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 8
Sekretariat Badan terdiri atas:
a. Bagian Program, Evaluasi, dan Pelaporan; b. Bagian Keuangan; c. Bagian Kepegawaian dan Umum; dan d. Bagian Pengembangan Sistem Informasi dan Sumber Daya Informatika.
Pasal 9
Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi penyiapan penyusunan rencana, program dan anggaran, evaluasi dan laporan serta penyiapan hubungan kerjasama antar lembaga dalam dan luar negeri.
469
Pasal 10
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9, Bagian Program, Evaluasi, dan Pelaporan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan koordinasi dan pelaksanaan penyusunan rencana, program dan anggaran di lingkungan Badan;
b. penyiapan penyusunan evaluasi dan laporan unit kerja di lingkungan Badan; dan c. penyiapan hubungan kerjasama antar lembaga dalam dan luar negeri.
Pasal 11
Uraian tugas Bagian Program, Evaluasi, dan Pelaporan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 dan Pasal 10, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan penyusunan Renstra Set.Badan dan Badan; b. menyiapkan penyusunan Renja K/L Set. Badan dan Badan; c. menyiapkan penyusunan RKA-KL Set. Badan dan Badan; d. menyiapkan penyusunan RKT Set. Badan dan Badan; e. menyiapkan penyusunan Penetapan Kinerja Set. Badan dan Badan; f. menyiapkan penyusunan Program Kerja dan Renlakgiat Set. Badan dan Badan; g. menyiapkan penyusunan rencana program dan anggaran Set. Badan dan Badan; h. menyiapkan pengendalian pelaksanaan program dan anggaran Set. Badan dan
Badan; i. menyiapkan penyusunan pengelolaan data dan informasi Set. Badan dan Badan; j. menyiapkan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program dan anggaran Set.
Badan dan Badan; k. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, dan Tahunan Bagian dan menyiapkan
bahan Laporan Bulanan, Triwulan dan Tahunan Set. Badan dan Badan; l. menyiapkan penyusunan LAKIP Set. Badan dan mengkoordinir penyusunan
LAKIP Badan; m. melaksanakan pemantauan dan evaluasi kegiatan Bagian; dan n. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 12
Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan terdiri atas:
a. Subbagian Penyusunan Program dan Anggaran; b. Subbagian Evaluasi dan Pelaporan; dan c. Subbagian Kerjasama.
Pasal 13
Subbagian Penyusunan Program dan Anggaran mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan koordinasi dan pelaksanaan penyusunan rencana, program dan anggaran.
Pasal 14
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13, Subbagian Penyusunan Program dan Anggaran menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan penyusunan rencana Set. Badan dan Badan; dan b. penyiapan bahan penyusunan program dan anggaran Set. Badan dan Badan.
470
Pasal 15
Uraian tugas Subbagian Penyusunan Program dan Anggaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 dan Pasal 14, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan Renstra Set. Badan; b. menyiapkan bahan Renja K/L Set. Badan; c. menyiapkan bahan RKA-KL Set. Badan; d. menyiapkan bahan RKT Set. Badan; e. menyiapkan bahan Penetapan Kinerja Set. Badan; f. menyiapkan bahan Program Kerja dan Renlakgiat; g. menyiapkan bahan penyusunan rencana, program dan anggaran Set. Badan dan
Badan; h. menyiapkan bahan revisi program dan anggaran Set. Badan dan Badan; i. melaksanakan pemantauan dan evaluasi kegiatan Subbagian; dan j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 16
Subbagian Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan dan pelaksanaan evaluasi program, serta penyusunan laporan.
Pasal 17
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16, Subbagian Evaluasi dan Pelaporan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program/kegiatan Set. Badan dan Badan; dan
b. penyiapan bahan penyusunan laporan pelaksanaan program/kegiatan Set. Badan dan Badan.
Pasal 18
Uraian tugas Subbagian Evaluasi dan Pelaporan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 dan Pasal 17, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan penyusunan data pelaporan; b. menyiapkan bahan pengukuran pencapaian sasaran program Set. Badan dan
Badan; c. menyiapkan bahan pemantauan data pelaporan; d. menyiapkan bahan evaluasi data pelaporan; e. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Subbagian; f. menyiapkan bahan penyusunan LAKIP Set. Badan dan Badan; g. menyiapkan bahan penyusunan Laporan Bulanan dan Tahunan Set. Badan dan
Badan; dan h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 19
Subbagian Kerjasama mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan hubungan kerjasama antar lembaga dalam dan luar negeri.
Pasal 20
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19, Subbagian Kerjasama menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan hubungan kerjasama antar lembaga dalam dan luar negeri; dan b. penyiapan bahan pengendalian hubungan kerjasama antar lembaga dalam dan
luar negeri.
471
Pasal 21
Uraian tugas Subbagian Kerjasama sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 dan Pasal 20, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan hubungan kerjasama antar lembaga dalam negeri dan luar negeri;
b. menyiapkan bahan pengendalian hubungan kerjasama antar lembaga dalam negeri dan luar negeri;
c. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Subbagian; dan
d. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 22
Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan urusan pengelolaan keuangan, pengujian SPP, dan penerbitan SPM di lingkungan Badan.
Pasal 23
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22, Bagian Keuangan menyelenggarakan fungsi:
a. pelaksanaan urusan anggaran; b. pelaksanaan urusan perbendaharaan, pengujian SPP, dan penerbitan SPM serta
tata usaha keuangan; dan c. pelaksanaan akuntansi dan laporan keuangan.
Pasal 24
Uraian tugas Bagian Keuangan sebagaimana dimaksud Pasal 22 dan Pasal 23, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun pedoman pelaksanaan anggaran Badan; b. melakukan penelaahan dan penyusunan konsep usulan revisi POK-DIPA Badan; c. menyusun hasil pemantauan dan evaluasi pelaksanaan anggaran Badan; d. menyusun laporan pelaksanaan POK-DIPA Badan; e. melaksanakan urusan pengelolaan keuangan di lingkungan Badan; f. melaksanakan pengujian SPP dan penerbitan SPM di lingkungan Badan; g. melaksanakan urusan perbendaharaan dan tata usaha keuangan di lingkungan
Badan; h. melaksanakan akuntansi dan laporan keuangan di lingkungan Badan; i. melakukan pembinaan pengelolaan keuangan di lingkungan Badan; j. melakukan pembinaan penatausahaan keuangan di lingkungan Badan; k. melakukan pembinaan sistem akuntansi keuangan (SAK) di lingkungan Badan; l. melakukan bimbingan teknis pengelolaan keuangan di lingkungan Badan; m. menyusun Laporan Keuangan Bulanan, Triwulan, Semester dan Tahunan Set.
Badan dan menyiapkan bahan Laporan Keuangan Bulanan, Triwulan, Semester dan Tahunan Badan;
n. melaksanakan pemantauan dan evaluasi kegiatan Bagian; o. menyusun laporan kegiatan Bulanan, Triwulan dan Tahunan Bagian; dan p. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 25
Bagian Keuangan terdiri atas:
a. Subbagian Pelaksanaan Anggaran; b. Subbagian Perbendaharaan; dan c. Subbagian Akuntansi dan Laporan Keuangan.
472
Pasal 26
Subbagian Pelaksanaan Anggaran mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelaksanaan anggaran.
Pasal 27
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26, Subbagian Pelaksanaan Anggaran menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan pelaksanaan anggaran Badan; b. penyiapan bahan penyusunan dan penelaahan POK-DIPA dan SRAA Badan; c. penyiapan bahan penyusunan dan penelaahan revisi POK-DIPA Badan; dan d. penyusunan dan revisi petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis POK-DIPA
Badan.
Pasal 28
Uraian tugas subbagian Pelaksanaan Anggaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 dan 27, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan penyusunan pedoman pelaksanaan anggaran Badan; b. menyiapkan bahan telaah POK-DIPA dan SRAA Badan; c. menyiapkan bahan penyusunan revisi POK-DIPA Badan; d. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan anggaran Badan; e. menyiapkan bahan penyusunan petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis POK-
DIPA Badan; f. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Subbagian;
dan g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 29
Subbagian Perbendaharaan mempunyai tugas melakukan urusan perbendaharaan, pengujian SPP, dan penerbitan SPM serta tata usaha keuangan.
Pasal 30
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29, Subbagian Perbendaharaan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perbendaharaan; b. penyiapan bahan pengujian SPP dan penerbitan SPM; dan c. penyiapan bahan pedoman dan petunjuk tata usaha serta pengelolaan
keuangan.
Pasal 31
Uraian tugas Subbagian Perbendaharaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29 dan Pasal 30, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perbendaharaan keuangan di lingkungan Badan; b. menyiapkan bahan pengujian SPP dan penerbitan SPM keuangan; c. menyiapkan bahan pedoman dan petunjuk serta pengelolaan keuangan; d. menyiapkan bahan pembinaan pengelolaan perbendaharaan; e. menyiapkan bahan penyelesaian Tindak Lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan
(TLLHP); f. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Subbagian;
dan g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
473
Pasal 32
Subbagian Akuntansi dan Laporan Keuangan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan akuntansi dan penyusunan laporan keuangan.
Pasal 33
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32, Subbagian Akuntansi dan Laporan Keuangan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan akuntansi Badan; b. penyiapan bahan penyusunan laporan keuangan Badan; c. penyiapan bimbingan teknis akuntansi dan pelaporan keuangan; d. penyiapan bahan penyusunan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan
anggaran; dan e. penyiapan bahan pembinaan akuntansi dan pelaporan keuangan Pusat dan
Tingkat UPTP.
Pasal 34
Uraian tugas Subbagian Akuntansi dan Laporan Keuangan sebagaimana di maksud dalam Pasal 32 dan 33, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan laporan Sistem Akuntansi Instansi (SAI) Badan; b. menyiapkan bahan pembinaan akuntansi keuangan Badan c. menyiapkan bahan bimbingan teknis SAI Badan; d. menyiapkan bahan laporan realisasi anggaran dan keuangan Badan; e. menyiapkan bahan rekonsiliasi laporan realisasi anggaran Badan; f. menyiapkan bahan koordinasi penyusunan laporan keuangan Badan; g. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Subbagian;
dan h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 35
Bagian Kepegawaian dan Umum mempunyai tugas melaksanakan penyiapan urusan administrasi kepegawaian, organisasi dan tata laksana, tata usaha, rumah tangga dan perlengkapan serta arsip dan dokumentasi Badan.
Pasal 36
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35, Bagian Kepegawaian dan Umum menyelenggarakan fungsi:
a. pelaksanaan urusan administrasi kepegawaian; b. penyiapan bahan penyusunan organisasi dan tata laksana; dan c. pelaksanaan urusan tata usaha, rumah tangga dan perlengkapan serta arsip dan
dokumentasi Badan.
Pasal 37
Uraian tugas Bagian Kepegawaian dan Umum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 dan Pasal 36, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun perencanaan kebutuhan pegawai Badan; b. menyusun perencanaan pengembangan pegawai Badan; c. menyusun perencanaan mutasi pegawai; d. menyiapkan bahan penyusunan organisasi dan tata laksana; e. menyiapkan rancangan pembinaan jabatan fungsional Badan; f. menyusun perencanaan kebutuhan kerumahtanggaan dan perlengkapan Badan;
474
g. menyusun perencanaan penghapusan barang milik/kekayaan negara; h. menyiapkan rancangan administrasi persuratan dan pelaksanaan kearsipan; i. melaksanakan pemantauan dan evaluasi kegiatan Bagian; j. menyusun laporan kegiatan Bulanan dan Tahunan Bagian; dan k. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 38
Bagian Kepegawaian dan Umum terdiri atas:
a. Subbagian Kepegawaian dan Organisasi; dan b. Subbagian Umum.
Pasal 39
Subbagian Kepegawaian dan Organisasi mempunyai tugas melakukan urusan administrasi kepegawaian, penyiapan bahan penyusunan organisasi dan tata laksana di lingkungan Badan.
Pasal 40
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 39, Subbagian Kepegawaian dan Organisasi menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan kelembagaan; b. penyiapan bahan ketatalaksanaan; c. penyiapan bahan pengembangan pegawai; dan d. penyiapan bahan urusan administrasi kepegawaian.
Pasal 41
Uraian tugas Subbagian Kepegawaian dan Organisasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 39 dan Pasal 40, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan penyusunan organisasi dan ketatalaksanaan di lingkungan Badan;
b. menyiapkan bahan usulan perencananaan diklat pegawai, penghargaan pegawai, KP serta KGB pegawai di lingkungan Badan;
c. menyiapkan bahan usulan seleksi calon peserta diklat, ujian dinas dan Baperjakat;
d. menyiapkan bahan izin belajar bagi pegawai di lingkungan Badan; e. menyiapkan bahan administrasi jabatan fungsional di lingkungan Badan; f. menyiapkan bahan pembinaan disipilin dan mental pegawai di lingkungan Badan; g. menyiapkan bahan usulan pengangkatan dan mutasi pegawai di lingkungan
Badan; h. menyiapkan bahan usulan pemberhentian dan pemensiunan pegawai di
lingkungan Badan; dan i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 42
Subbagian Umum mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha, rumah tangga, perlengkapan dan inventarisasi barang milik/kekayaan Negara serta arsip dan dokumentasi di lingkungan Badan.
475
Pasal 43
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42, Subbagian Umum menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan pengelolaan rumah tangga Badan; b. penyiapan pengelolaan perlengkapan inventarisasi barang milik Negara; dan c. penyiapan bahan persuratan kearsipan.
Pasal 44
Uraian tugas Subbagian Umum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 dan Pasal 43, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan pengelolaan urusan tata usaha Badan; b. menyiapkan bahan pengurusan naskah dinas masuk dan keluar di lingkungan
Badan; c. menyiapkan bahan pengurusan keamanan dan ketertiban kantor di lingkungan
Badan; d. menyiapkan bahan pemeliharaan dan perbaikan sarana dan prasarana kantor; e. menyiapkan bahan pemeliharaan, pengaturan dan penataan ruang kantor di
lingkungan Badan; f. menghimpun daftar usulan kebutuhan perlengkapan Badan; g. menyiapkan bahan koordinasi pelaksanaan pengadaan perlengkapan; h. menginventarisasi barang milik/kekayaan Negara; i. menyiapkan bahan pengurusan penghapusan barang milik/kekayaan Negara; j. menyiapkan bahan pengurusan penghibahan barang milik/kekayaan Negara; k. melaksanakan urusan perpustakaan; l. menyiapkan bahan pelaksanaan pengarsipan surat dan pendokumentasian; dan m. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 45
Bagian Pengembangan Sistem Informasi dan Sumber Daya Informatika mempunyai tugas melaksanakan penyiapan pengembangan sistem informasi dan sumber daya informatika di bidang tenaga kerja dan transmigrasi.
Pasal 46
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 45, Bagian Pengembangan Sistem Informasi dan Sumber Daya Informatika menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan pengembangan sistem informasi di bidang tenaga kerja dan transmigrasi; dan
b. penyiapan pengembangan sumber daya informatika di bidang tenaga kerja dan transmigrasi.
Pasal 47
Uraian tugas Bagian Pengembangan Sistem Informasi dan Sumber Daya Informatika sebagaimana dimaksud dalam Pasal 45 dan Pasal 46, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun konsep pengembangan sistem informasi di bidang tenaga kerja dan transmigrasi;
b. menyusun konsep pengembangan sumberdaya informatika di bidang tenaga kerja dan transmigrasi;
c. mengkoordinasikan penyelenggaraan sistem informasi good governance Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi;
d. mengkoordinasikan pengelolaan website di lingkungan Kementerian;
476
e. menyiapkan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria pembinaan dan pelatihan di bidang pengembangan sistem dan sumberdaya informatika;
f. menyiapkan penyusunan sistem dan prosedur pengembangan sistem informasi dan sumberdaya informatika;
g. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Bagian; h. menyusun laporan kegiatan Bulanan dan Tahunan Bagian; dan i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 48
Bagian Pengembangan Sistem Informasi dan Sumber Daya Informatika terdiri atas:
a. Subbagian Pengembangan Sistem Informasi; dan b. Subbagian Pengembangan Sumber Daya Informatika.
Pasal 49
Subbagian Pengembangan Sistem Informasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pengembangan sistem informasi di bidang tenaga kerja dan transmigrasi.
Pasal 50
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 49, Subbagian Pengembangan Sistem Informasi menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan analisis pengembangan sistem informasi; b. penyiapan bahan perekayasaan sistem informasi; c. penyiapan bahan aplikasi dan pengembangan sistem informasi; dan d. penyiapan bahan pemantauan dan evaluasi pengembangan sistem informasi.
Pasal 51
Uraian tugas Subbagian Pengembangan Sistem Informasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 49 dan Pasal 50, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan pengembangan sistem informasi di bidang tenaga kerja dan transmigrasi;
b. menyiapkan bahan analisis pengembangan sistem informasi; c. menyiapkan bahan perekayasaan sistem informasi; d. menyiapkan bahan aplikasi dan pengembangan sistem informasi; e. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi pengembangan sistem informasi; f. melaksanakan pembangunan, pengembangan dan pengoperasian website
Kementerian; g. menyiapkan bahan koordinasi pengelolaan website di lingkungan Kementerian;
dan h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 52
Subbagian Pengembangan Sumber Daya Informatika mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pengembangan sumber daya informatika di bidang tenaga kerja dan transmigrasi.
Pasal 53
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 52, Subbagian Pengembangan Sumber Daya Informatika menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan penyusunan pengembangan sumber daya informatika;
477
b. penyiapan bahan advokasi pengembangan sumber daya informatika; c. penyiapan bahan koordinasi pengembangan sumber daya informatika; dan d. penyiapan bahan pemantauan dan evaluasi sumber daya informatika.
Pasal 54
Uraian tugas Subbagian Pengembangan Sumber Daya Informatika sebagaimana dimaksud dalam Pasal 52 dan Pasal 53, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan dan menyusun pengembangan sumber daya informatika di bidang tenaga kerja dan transmigrasi;
b. menyiapkan bahan advokasi pengembangan sumber daya informatika di bidang tenaga kerja dan transmigrasi;
c. menyiapkan bahan koordinasi pengembangan sumber daya informatika di bidang tenaga kerja dan transmigrasi;
d. menyiapkan bahan perekayasaan teknologi Informatika; e. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi sumber daya informatika; f. melaksanakan pembangunan, pengembangan dan pengoperasian jaringan
informasi; dan g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Bagian Kedua
Pusat Penelitian dan Pengembangan Ketenagakerjaan
Pasal 55
Pusat Penelitian dan Pengembangan Ketenagakerjaan mempunyai tugas melaksanakan urusan penelitian dan pengembangan serta penyusunan evaluasi, pelaporan, dan publikasi hasil penelitian dan pengembangan di bidang tenaga kerja.
Pasal 56
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 55, Pusat Penelitian dan Pengembangan Ketenagakerjaan menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program penelitian dan pengembangan di bidang tenaga kerja;
b. pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang tenaga kerja; c. pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan penelitian dan pengembangan
di bidang tenaga kerja; d. publikasi hasil penelitian dan pengembangan di bidang tenaga kerja; dan e. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tanggga Pusat.
Pasal 57
Uraian tugas Pusat Penelitian dan Pengembangan Ketenagakerjaan sebagaimana dimakasud dalam Pasal 55 dan Pasal 56, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun Rencana Strategis Pusat; b. menyusun Penetapan Kinerja Pusat; c. mengkoordinasikan penyusunan rencana, program dan anggaran Pusat; d. mengendalikan pelaksanaan program dan anggaran Pusat; e. melaksanakan penyusunan konsep kebijakan teknis penelitian dan
pengembangan di bidang tenaga kerja; f. melaksanakan penyusunan rencana dan program penelitian dan pengembangan
di bidang tenaga kerja;
478
g. mengkoordinasikan pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang tenaga kerja;
h. mengkoordinasikan dan melaksanakan kerjasama pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengembangan di bidang tenaga kerja;
i. mengkoordinasikan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang tenaga kerja;
j. melaksanakan publikasi hasil penelitian dan pengembangan di bidang tenaga kerja;
k. mengadvokasikan dan menganalisis pemanfaatan hasil pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang tenaga kerja;
l. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan dan Tahunan Pusat; m. menyusun LAKIP Pusat; n. melaksanakan urusan tata usaha dan rumah tangga Pusat; dan o. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 58
Pusat Penelitian dan Pengembangan Ketenagakerjaan terdiri atas:
a. Bidang Pelatihan dan Produktivitas, dan Penempatan Tenaga Kerja; b. Bidang Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja, dan Pengawasan
Ketenagakerjaan; dan c. Subbagian Tata Usaha.
Pasal 59
Bidang Pelatihan dan Produktivitas, dan Penempatan Tenaga Kerja mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan kebijakan teknis, rencana dan program, pelaksanaan kebijakan serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan penelitian dan pengembangan di bidang pelatihan dan produktivitas, serta penempatan tenaga kerja.
Pasal 60
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 59, Bidang Pelatihan dan Produktivitas, dan Penempatan Tenaga Kerja menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan kebijakan teknis, rencana dan program penelitian dan pengembangan di bidang pelatihan dan produktivitas serta penempatan tenaga kerja;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan teknis, rencana dan program penelitian dan pengembangan di bidang pelatihan dan produktivitas serta penempatan tenaga kerja; dan
c. pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang pelatihan dan produktivitas serta penempatan tenaga kerja.
Pasal 61
Uraian tugas Bidang Pelatihan dan Produktivitas, dan Penempatan Tenaga Kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 59 dan Pasal 60, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun rencana, program dan anggaran Bidang; b. mengendalikan pelaksanaan program, dan anggaran Bidang; c. menyusun konsep kebijakan teknis penelitian dan pengembangan di bidang
pelatihan dan produktivitas serta penempatan tenaga kerja; d. menyusun konsep rencana dan program penelitian dan pengembangan di bidang
pelatihan dan produktivitas serta penempatan tenaga kerja; e. menyusun konsep pelaksanaan kebijakan teknis, rencana dan program di bidang
pelatihan dan produktivitas serta penempatan tenaga kerja;
479
f. melaksanakan pemantauan dan evaluasi penelitian dan pengembangan di bidang pelatihan dan produktivitas serta penempatan tenaga kerja;
g. menyusun laporan pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang pelatihan dan produktivitas serta penempatan tenaga kerja;
h. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan dan Tahunan Bidang; i. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Bidang; dan j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 62
Bidang Pelatihan dan Produktivitas, dan Penempatan Tenaga Kerja terdiri atas:
a. Subbidang Pelatihan dan Produktivitas; dan b. Subbidang Penempatan Tenaga Kerja.
Pasal 63
Subbidang Pelatihan dan Produktivitas mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kebijakan teknis, rencana dan program, pelaksanaan serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan penelitian dan pengembangan di bidang pelatihan dan produktivitas.
Pasal 64
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 63, Subbidang Pelatihan dan Produktivitas menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan kebijakan teknis, rencana dan program penelitian dan pengembangan di bidang pelatihan dan produktivitas tenaga kerja;
b. penyiapan bahan kebutuhan penelitian dan pengembangan di bidang pelatihan dan produktivitas tenaga kerja;
c. penyiapan bahan usulan kegiatan penelitian dan pengembangan di bidang pelatihan dan produktivitas tenaga kerja;
d. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan teknis, rencana dan program penelitian dan pengembangan di bidang pelatihan dan produktivitas tenaga kerja; dan
e. penyiapan bahan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang pelatihan dan produktivitas tenaga kerja.
Pasal 65
Uraian tugas Subbidang Pelatihan dan Produktivitas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 63 dan Pasal 64, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan kebijakan teknis penelitian dan pengembangan di bidang pelatihan dan produktivitas tenaga kerja;
b. menyiapkan bahan rencana dan program penelitian dan pengembangan di bidang pelatihan dan produktivitas tenaga kerja;
c. menyiapkan bahan kebutuhan penelitian dan pengembangan di bidang pelatihan dan produktivitas tenaga kerja;
d. menyiapkan bahan usulan kegiatan penelitian dan pengembangan di bidang pelatihan dan produktivitas tenaga kerja;
e. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan teknis, rencana dan program di bidang pelatihan dan produktivitas tenaga kerja;
f. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang pelatihan dan produktivitas tenaga kerja;
g. menyiapkan bahan laporan pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang pelatihan dan produktivitas tenaga kerja; dan
h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
480
Pasal 66
Subbidang Penempatan Tenaga Kerja mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kebijakan teknis, rencana dan program, pelaksanaan serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan penelitian dan pengembangan di bidang penempatan tenaga kerja.
Pasal 67
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 66, Subbidang Penempatan Tenaga Kerja menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan kebijakan teknis, rencana dan program penelitian dan pengembangan di bidang penempatan tenaga kerja;
b. penyiapan bahan kebutuhan penelitian dan pengembangan di bidang penempatan tenaga kerja;
c. penyiapan bahan usulan kegiatan penelitian dan pengembangan di bidang penempatan tenaga kerja;
d. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan teknis, rencana dan program penelitian dan pengembangan di bidang penempatan tenaga kerja; dan
e. penyiapan bahan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang penempatan tenaga kerja.
Pasal 68
Uraian tugas Subbidang Penempatan Tenaga Kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 66 dan Pasal 67, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan kebijakan teknis penelitian dan pengembangan di bidang penempatan tenaga kerja;
b. menyiapkan bahan rencana dan program penelitian dan pengembangan di bidang penempatan tenaga kerja;
c. menyiapkan bahan kebutuhan penelitian dan pengembangan di bidang penempatan tenaga kerja;
d. menyiapkan bahan usulan kegiatan penelitian dan pengembangan di bidang penempatan tenaga kerja;
e. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan teknis, rencana dan program di bidang penempatan tenaga kerja;
f. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang penempatan tenaga kerja;
g. menyiapkan bahan laporan pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang penempatan tenaga kerja; dan
h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 69
Bidang Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja, dan Pengawasan Ketenagakerjaan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan kebijakan teknis, rencana dan program, pelaksanaan kebijakan serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan penelitian dan pengembangan di bidang hubungan industrial dan jaminan sosial tenaga kerja serta pengawasan ketenagakerjaan.
481
Pasal 70
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 69, Bidang Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja, dan Pengawasan Ketenagakerjaan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan kebijakan teknis, rencana dan program penelitian dan pengembangan di bidang hubungan industrial dan jaminan sosial tenaga kerja serta pengawasan ketenagakerjaan;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan teknis, rencana dan program penelitian dan pengembangan di bidang hubungan industrial dan jaminan sosial tenaga kerja serta pengawasan ketenagakerjaan; dan
c. pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang hubungan industrial dan jaminan sosial tenaga kerja serta pengawasan ketenagakerjaan.
Pasal 71
Uraian tugas Bidang Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja, dan Pengawasan Ketenagakerjaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 69 dan 70, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun rencana, program dan anggaran Bidang; b. mengendalikan pelaksanaan program, dan anggaran Bidang; c. menyusun konsep kebijakan teknis penelitian dan pengembangan di bidang
hubungan industrial dan jaminan sosial tenaga kerja serta pengawasan ketenagakerjaan;
d. menyusun konsep rencana dan program penelitian dan pengembangan di bidang hubungan industrial dan jaminan sosial tenaga kerja serta pengawasan ketenagakerjaan;
e. menyusun konsep pelaksanaan kebijakan teknis, rencana dan program di bidang hubungan industrial dan jaminan sosial tenaga kerja serta pengawasan ketenagakerjaan;
f. melaksanakan pemantauan dan evaluasi penelitian dan pengembangan di bidang hubungan industrial dan jaminan sosial tenaga kerja serta pengawasan ketenagakerjaan;
g. menyusun laporan pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang hubungan industrial dan jaminan sosial tenaga kerja serta pengawasan ketenagakerjaan;
h. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan dan Tahunan Bidang; i. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Bidang; dan j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 72
Bidang Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja, dan Pengawasan Ketenagakerjaan terdiri atas:
a. Subbidang Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja; dan b. Subbidang Pengawasan Ketenagakerjaan.
Pasal 73
Subbidang Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kebijakan teknis, rencana dan program, pelaksanaan serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan penelitian dan pengembangan di bidang hubungan industrial dan jaminan sosial tenaga kerja.
482
Pasal 74
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 73, Subbidang Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan kebijakan teknis, rencana dan program penelitian dan pengembangan di bidang hubungan industrial dan jaminan sosial tenaga kerja;
b. penyiapan bahan kebutuhan penelitian dan pengembangan di bidang hubungan industrial dan jaminan sosial tenaga kerja;
c. penyiapan bahan usulan kegiatan penelitian dan pengembangan di bidang hubungan industrial dan jaminan sosial tenaga kerja;
d. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan teknis, rencana dan program penelitian dan pengembangan di bidang hubungan industrial dan jaminan sosial tenaga kerja; dan
e. penyiapan bahan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang hubungan industrial dan jaminan sosial tenaga kerja.
Pasal 75
Uraian tugas Subbidang Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 73 dan Pasal 74, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan kebijakan teknis penelitian dan pengembangan di bidang hubungan industrial dan jaminan sosial tenaga kerja;
b. menyiapkan bahan rencana dan program penelitian dan pengembangan di bidang hubungan industrial dan jaminan sosial tenaga kerja;
c. menyiapkan bahan kebutuhan penelitian dan pengembangan di bidang hubungan industrial dan jaminan sosial tenaga kerja;
d. menyiapkan bahan usulan kegiatan penelitian dan pengembangan di bidang hubungan industrial dan jaminan sosial tenaga kerja;
e. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan teknis, rencana dan program di hubungan industrial dan jaminan sosial tenaga kerja;
f. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang hubungan industrial dan jaminan sosial tenaga kerja;
g. menyiapkan bahan laporan pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang hubungan industrial dan jaminan sosial tenaga kerja; dan
h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 76
Subbidang Pengawasan Ketenagakerjaan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kebijakan teknis, rencana dan program, pelaksanaan serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan penelitian dan pengembangan di bidang pengawasan ketenagakerjaan.
Pasal 77
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 76, Subbidang Pengawasan Ketenagakerjaan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan kebijakan teknis, rencana dan program penelitian dan pengembangan di bidang pengawasan ketenagakerjaan;
483
b. penyiapan bahan kebutuhan penelitian dan pengembangan di bidang pengawasan ketenagakerjaan;
c. penyiapan bahan usulan kegiatan penelitian dan pengembangan di bidang pengawasan ketenagakerjaan;
d. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan teknis, rencana dan program penelitian dan pengembangan di bidang pengawasan ketenagakerjaan; dan
e. penyiapan bahan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang pengawasan ketenagakerjaan.
Pasal 78
Uraian tugas Subbidang Pengawasan Ketenagakerjaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 76 dan 77, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan kebijakan teknis penelitian dan pengembangan di bidang pengawasan ketenagakerjaan;
b. menyiapkan bahan rencana dan program penelitian dan pengembangan di bidang pengawasan ketenagakerjaan;
c. menyiapkan bahan kebutuhan penelitian dan pengembangan di bidang pengawasan ketenagakerjaan;
d. menyiapkan bahan usulan kegiatan penelitian dan pengembangan di bidang pengawasan ketenagakerjaan;
e. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan teknis, rencana dan program di bidang pengawasan ketenagakerjaan;
f. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang pengawasan ketenagakerjaan;
g. menyiapkan bahan laporan pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang pengawasan ketenagakerjaan; dan
h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 79
Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan penyusunan rencana program dan anggaran, urusan kepegawaian, keuangan, ketatausahaan, dan rumah tangga Pusat.
Pasal 80
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 79, Subbagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan penyusunan rencana program dan anggaran Pusat; b. pengurusan administrasi kepegawaian Pusat; c. penyiapan administrasi keuangan Pusat; d. penyiapan dan pelaksanaan ketatausahaan Pusat; dan e. pelaksanaan urusan rumah tangga Pusat.
Pasal 81
Uraian tugas Subbagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 79 dan Pasal 80, antara lain sebagai berikut:
a. mengkoordinasikan penyusunan bahan Renstra Pusat; b. mengkoordinasikan penyusunan bahan Renja K/L Pusat; c. mengkoordinasikan penyusunan bahan Program dan Anggaran (RKA-KL) Pusat; d. mengkoordinasikan penyusunan bahan RKT Pusat; e. mengkoordinasikan penyusunan bahan Penetapan Kinerja Pusat; f. mengkoordinasikan penyusunan bahan Program Kerja dan Renlakgiat Pusat; g. melaksanakan administrasi kepegawaian Pusat;
484
h. melaksanakan administrasi keuangan Pusat; i. melaksanakan administrasi persuratan dan kearsipan Pusat; j. melaksanakan penatausahaan barang milik/kekayaan negara (BMN) Pusat; k. melaksanakan tata usaha dan rumah tangga Pusat; l. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, Semester dan Tahunan Pusat; m. mengkoordinasikan dan melaksanakan penyusunan LAKIP Pusat; dan n. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Bagian Ketiga
Pusat Penelitian dan Pengembangan Ketransmigrasian
Pasal 82
Pusat Penelitian dan Pengembangan Ketransmigrasian mempunyai tugas melaksanakan urusan penelitian dan pengembangan serta penyusunan evaluasi, pelaporan, dan publikasi hasil penelitian dan pengembangan di bidang transmigrasi.
Pasal 83
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 82, Pusat Penelitian dan Pengembangan Ketransmigrasian menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program penelitian dan pengembangan di bidang transmigrasi;
b. pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang transmigrasi; c. pemantauan, evaluasi dan pelaporan penelitian dan pengembangan di bidang
transmigrasi; d. publikasi hasil penelitian dan pengembangan di bidang transmigrasi; dan e. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Pusat.
Pasal 84
Uraian tugas Pusat Penelitian dan Pengembangan Ketransmigrasian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 82 dan Pasal 83, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun Rencana Strategis Pusat; b. menyusun Penetapan Kinerja Pusat c. mengkoordinasikan penyusunan rencana, program dan anggaran Pusat; d. mengendalikan pelaksanaan program dan anggaran Pusat; e. melaksanakan penyusunan konsep kebijakan teknis penelitian dan
pengembangan di bidang transmigrasi; f. melaksanakan penyusunan rencana dan program penelitian dan pengembangan
di bidang transmigrasi; g. mengkoordinasikan pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang
transmigrasi; h. mengkoordinasikan dan melaksanakan kerjasama pelaksanaan kegiatan
penelitian dan pengembangan di bidang transmigrasi; i. mengkoordinasikan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan penelitian
dan pengembangan di bidang transmigrasi; j. melaksanakan publikasi hasil penelitian dan pengembangan di bidang
transmigrasi; k. mengadvokasikan dan menganalisis pemanfaatan hasil pelaksanaan penelitian
dan pengembangan di bidang transmigrasi; l. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan dan Tahunan Pusat; m. menyusun LAKIP Pusat; n. melaksanakan urusan tata usaha dan rumah tangga Pusat; dan o. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
485
Pasal 85
Pusat Penelitian dan Pengembangan Ketransmigrasian terdiri atas:
a. Bidang Pembangunan Kawasan Transmigrasi; b. Bidang Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi; dan c. Subbagian Tata Usaha.
Pasal 86
Bidang Pembangunan Kawasan Transmigrasi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan kebijakan teknis, rencana dan program, pelaksanaan kebijakan serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan penelitian dan pengembangan di bidang pembangunan kawasan transmigrasi.
Pasal 87
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 86, Bidang Pembangunan Kawasan Transmigrasi menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan kebijakan teknis, rencana dan program penelitian dan pengembangan di bidang pembangunan kawasan transmigrasi;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan teknis, rencana dan program penelitian dan pengembangan di bidang pembangunan kawasan transmigrasi; dan
c. pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang pembangunan kawasan transmigrasi.
Pasal 88
Uraian tugas Bidang Pembangunan Kawasan Transmigrasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 86 dan Pasal 87, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun rencana, program dan anggaran Bidang; b. mengendalikan pelaksanaan program, dan anggaran Bidang; c. menyusun konsep kebijakan teknis penelitian dan pengembangan di bidang
pembangunan kawasan transmigrasi; d. menyusun konsep rencana dan program penelitian dan pengembangan di bidang
pembangunan kawasan transmigrasi; e. menyusun konsep pelaksanaan kebijakan teknis, rencana dan program di bidang
pembangunan kawasan transmigrasi; f. menyusun laporan pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang
pembangunan kawasan transmigrasi; g. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan dan Tahunan Bidang; h. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Bidang; dan i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 89
Bidang Pembangunan Kawasan Transmigrasi terdiri atas:
a. Subbidang Pembangunan Permukiman dan Kawasan Transmigrasi; dan b. Subbidang Penempatan Transmigrasi.
Pasal 90
Subbidang Pembangunan Permukiman dan Kawasan Transmigrasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kebijakan teknis, rencana dan program, pelaksanaan serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan penelitian dan pengembangan di bidang pembangunan permukiman dan kawasan transmigrasi.
486
Pasal 91
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 90, Subbidang Pembangunan Permukiman dan Kawasan Transmigrasi menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan kebijakan teknis, rencana dan program penelitian dan pengembangan di bidang pembangunan permukiman kawasan transmigrasi;
b. penyiapan bahan kebutuhan penelitian dan pengembangan di bidang pembangunan permukiman kawasan transmigrasi;
c. penyiapan bahan usulan kegiatan penelitian dan pengembangan di bidang pembangunan permukiman kawasan transmigrasi;
d. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan teknis, rencana dan program penelitian dan pengembangan di bidang pembangunan permukiman kawasan transmigrasi; dan
e. penyiapan bahan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang pembangunan permukiman kawasan transmigrasi.
Pasal 92
Uraian tugas Subbidang Pembangunan Permukiman dan Kawasan Transmigrasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 90 dan Pasal 91, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan kebijakan teknis penelitian dan pengembangan di bidang pembangunan permukiman kawasan transmigrasi;
b. menyiapkan bahan rencana dan program penelitian dan pengembangan di bidang pembangunan permukiman kawasan transmigrasi;
c. menyiapkan bahan kebutuhan penelitian dan pengembangan di bidang pembangunan permukiman kawasan transmigrasi;
d. menyiapkan bahan usulan kegiatan penelitian dan pengembangan di bidang pembangunan permukiman kawasan transmigrasi;
e. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan teknis, rencana dan program di bidang pembangunan permukiman kawasan transmigrasi;
f. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang pembangunan permukiman kawasan transmigrasi;
g. menyiapkan bahan laporan pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang pembangunan permukiman kawasan transmigrasi; dan
h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 93
Subbidang Penempatan Transmigrasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kebijakan teknis, rencana dan program, pelaksanaan serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan penelitian dan pengembangan di bidang penempatan transmigrasi.
Pasal 94
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 93, Subbidang Penempatan Transmigrasi menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan kebijakan teknis, rencana dan program penelitian dan pengembangan di bidang penempatan transmigrasi;
b. penyiapan bahan kebutuhan penelitian dan pengembangan di bidang penempatan transmigrasi;
487
c. penyiapan bahan usulan kegiatan penelitian dan pengembangan di bidang
penempatan transmigrasi; d. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan teknis, rencana dan program penelitian
dan pengembangan di bidang penempatan transmigrasi; dan e. penyiapan bahan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan penelitian
dan pengembangan di bidang penempatan transmigrasi.
Pasal 95
Uraian tugas Subbidang Penempatan Transmigrasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 93 dan Pasal 94, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan kebijakan teknis penelitian dan pengembangan di bidang penempatan transmigrasi;
b. menyiapkan bahan rencana dan program penelitian dan pengembangan di bidang penempatan transmigrasi;
c. menyiapkan bahan kebutuhan penelitian dan pengembangan di bidang penempatan transmigrasi;
d. menyiapkan bahan usulan kegiatan penelitian dan pengembangan di bidang penempatan transmigrasi;
e. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan teknis, rencana dan program di bidang penempatan transmigrasi;
f. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang penempatan transmigrasi;
g. menyiapkan bahan laporan pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang penempatan transmigrasi; dan
h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 96
Bidang Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan kebijakan teknis, rencana dan program, pelaksanaan kebijakan serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan penelitian dan pengembangan di bidang pengembangan masyarakat dan kawasan transmigrasi.
Pasal 97
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 96, Bidang Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan kebijakan teknis, rencana dan program penelitian dan pengembangan di bidang pengembangan masyarakat dan kawasan transmigrasi;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan teknis, rencana dan program penelitian dan pengembangan di bidang pengembangan masyarakat dan kawasan transmigrasi; dan
c. pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang pengembangan masyarakat dan kawasan transmigrasi.
Pasal 98
Uraian tugas Bidang Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 96 dan Pasal 97, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun rencana, program dan anggaran Bidang; b. mengendalikan pelaksanaan program, dan anggaran Bidang; c. menyusun konsep kebijakan teknis penelitian dan pengembangan di bidang
pengembangan masyarakat dan kawasan transmigrasi;
488
d. menyusun konsep rencana dan program penelitian dan pengembangan di bidang pengembangan masyarakat dan kawasan transmigrasi;
e. menyusun konsep pelaksanaan kebijakan teknis, rencana dan program di bidang pengembangan masyarakat dan kawasan transmigrasi;
f. melaksanakan pemantauan dan evaluasi penelitian dan pengembangan di bidang pengembangan masyarakat dan kawasan transmigrasi;
g. menyusun laporan pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang pengembangan masyarakat dan kawasan transmigrasi;
h. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan dan Tahunan Bidang; i. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Bidang; dan j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 99
Bidang Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi terdiri atas:
a. Subbidang Pengembangan Masyarakat; dan b. Subbidang Pengembangan Kawasan Transmigrasi.
Pasal 100
Subbidang Pengembangan Masyarakat mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kebijakan teknis, rencana dan program, pelaksanaan serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan penelitian dan pengembangan di bidang pengembangan masyarakat.
Pasal 101
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 100, Subbidang Pengembangan Masyarakat mempunyai fungsi:
a. penyiapan bahan kebijakan teknis, rencana dan program penelitian dan pengembangan di bidang pengembangan masyarakat transmigrasi;
b. penyiapan bahan kebutuhan penelitian dan pengembangan di bidang pengembangan masyarakat transmigrasi;
c. penyiapan bahan usulan kegiatan penelitian dan pengembangan di bidang pengembangan masyarakat transmigrasi;
d. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan teknis, rencana dan program penelitian dan pengembangan di bidang pengembangan masyarakat transmigrasi; dan
e. penyiapan bahan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang pengembangan masyarakat transmigrasi.
Pasal 102
Uraian tugas Subbidang Pengembangan Masyarakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 100 dan Pasal 101, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan kebijakan teknis penelitian dan pengembangan di bidang pengembangan masyarakat transmigrasi;
b. menyiapkan bahan rencana dan program penelitian dan pengembangan di bidang pengembangan masyarakat transmigrasi;
c. menyiapkan bahan usulan kegiatan penelitian dan pengembangan di bidang pengembangan masyarakat transmigrasi;
d. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan teknis, rencana dan program di bidang pengembangan masyarakat transmigrasi;
e. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang pengembangan masyarakat transmigrasi;
f. menyiapkan bahan laporan pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang pengembangan masyarakat transmigrasi; dan
g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
489
Pasal 103
Subbidang Pengembangan Kawasan Transmigrasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kebijakan teknis, rencana dan program, pelaksanaan serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan penelitian dan pengembangan di bidang pengembangan kawasan transmigrasi.
Pasal 104
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 103, Subbidang Pengembangan Kawasan Transmigrasi mempunyai fungsi:
a. penyiapan bahan kebijakan teknis, rencana dan program penelitian dan pengembangan di bidang pengembangan kawasan transmigrasi;
b. penyiapan bahan kebutuhan penelitian dan pengembangan di bidang pengembangan kawasan transmigrasi;
c. penyiapan bahan usulan kegiatan penelitian dan pengembangan di bidang pengembangan kawasan transmigrasi;
d. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan teknis, rencana dan program penelitian dan pengembangan di bidang pengembangan kawasan transmigrasi; dan
e. penyiapan bahan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang pengembangan kawasan transmigrasi.
Pasal 105
Uraian tugas Subbidang Pengembangan Kawasan Transmigrasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 103 dan Pasal 104, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan kebijakan teknis penelitian dan pengembangan di bidang pengembangan kawasan transmigrasi;
b. menyiapkan bahan rencana dan program penelitian dan pengembangan di bidang pengembangan kawasan transmigrasi;
c. menyiapkan bahan usulan kegiatan penelitian dan pengembangan di bidang pengembangan kawasan transmigrasi;
d. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan teknis, rencana dan program di bidang pengembangan kawasan transmigrasi;
e. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang pengembangan kawasan transmigrasi;
f. menyiapkan bahan laporan pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang pengembangan kawasan transmigrasi; dan
g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 106
Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan penyusunan rencana program dan anggaran, urusan kepegawaian, keuangan, ketatausahaan, dan rumah tangga Pusat .
Pasal 107
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 106, Subbidang Tata Usaha mempunyai fungsi:
a. penyiapan penyusunan rencana program dan anggaran Pusat; b. pengurusan administrasi kepegawaian Pusat; c. penyiapan administrasi keuangan Pusat; d. penyiapan dan pelaksanaan ketatausahaan Pusat; dan e. pelaksanaan urusan rumah tangga Pusat.
490
Pasal 108
Uraian tugas Subbidang Tata Usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 dan Pasal 107, antara lain sebagai berikut:
a. mengkoordinasikan penyusunan bahan Renstra Pusat; b. mengkoordinasikan penyusunan bahan Renja K/L Pusat; c. mengkoordinasikan penyusunan bahan Program dan Anggaran (RKA-KL) Pusat; d. mengkoordinasikan penyusunan bahan RKT Pusat; e. mengkoordinasikan penyusunan bahan Penetapan Kinerja Pusat; f. mengkoordinasikan penyusunan bahan Program Kerja dan Renlakgiat Pusat; g. melaksanakan administrasi kepegawaian Pusat; h. melaksanakan administrasi keuangan Pusat; i. melaksanakan administrasi persuratan dan kearsipan Pusat; j. melaksanakan penatausahaan barang milik/kekayaan negara (BMN) Pusat; k. melaksanakan tata usaha dan rumah tangga Pusat; l. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, Semester dan Tahunan Pusat; m. mengkoordinasikan dan melaksanakan penyusunan LAKIP Pusat; dan n. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Bagian Keempat
Pusat Data dan Informasi Ketenagakerjaan
Pasal 109
Pusat Data dan Informasi Ketenagakerjaan mempunyai tugas melaksanakan urusan pengelolaan data dan informasi serta pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pengelolaan data dan informasi di bidang tenaga kerja.
Pasal 110
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 109, Pusat Data dan Informasi Ketenagakerjaan menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program pengelolaan data dan informasi di bidang tenaga kerja;
b. pelaksanaan pengelolaan data dan informasi di bidang tenaga kerja; c. pemantauan, evaluasi dan pelaporan pengelolaan data dan informasi di bidang
tenaga kerja; dan d. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Pusat.
Pasal 111
Uraian tugas Pusat Data dan Informasi Ketenagakerjaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 109 dan Pasal 110, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun Rencana Strategis Pusat; b. menyusun Penetapan Kinerja Pusat; c. mengkoordinasikan penyusunan rencana, program dan anggaran Pusat; d. mengendalikan pelaksanaan program dan anggaran Pusat; e. mengarahkan penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program pengelolaan,
promosi, publikasi, penyebarluasan dan pelayanan data dan informasi di bidang tenaga kerja;
f. membangun serta mengembangkan jaringan dan pangkalan data dalam rangka mengelola data dan informasi di bidang tenaga kerja;
g. membangun serta mengembangkan jaringan untuk mengintegrasikan data dan informasi ketenagakerjaan dalam rangka penyajian, promosi, dan publikasi informasi ketenagakerjaan di bidang tenaga kerja;
491
h. melaksanakan pengelolaan data dan informasi di bidang tenaga kerja; i. menyusun dan menyebarluaskan sistem dan metoda pengelolaan data dan
informasi di bidang tenaga kerja; j. menyebarluaskan dan memberikan layanan data dan informasi di bidang tenaga
kerja; k. melaksanakan pemantauan pengelolaan serta penyajian data dan informasi di
bidang tenaga kerja baik ditingkat lokal, nasional, regional maupun internasional; l. mengembangkan tenaga pengelola data dan informasi di bidang tenaga kerja; m. mengembangkan tenaga promosi dan publikasi data dan informasi
ketenagakerjaan; n. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan dan Tahunan Pusat; o. menyusun LAKIP Pusat; p. melaksanakan urusan tata usaha dan rumah tangga Pusat; dan q. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 112
Pusat Data dan Informasi Ketenagakerjaan terdiri atas:
a. Bidang Pelatihan dan Produktivitas, dan Penempatan Tenaga Kerja; b. Bidang Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja, dan
Pengawasan Ketenagakerjaan; c. Bidang Publikasi dan Pelayanan Informasi; dan d. Subbagian Tata Usaha.
Pasal 113
Bidang Pelatihan dan Produktivitas, dan Penempatan Tenaga Kerja mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan kebijakan teknis, rencana dan program, pelaksanaan kebijakan serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan pengelolaan data dan informasi di bidang pelatihan dan produktivitas serta penempatan tenaga kerja.
Pasal 114
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 113, Bidang Pelatihan dan Produktivitas, dan Penempatan Tenaga Kerja menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan kebijakan teknis, rencana dan program pengelolaan data dan informasi di bidang pelatihan dan produktivitas serta penempatan tenaga kerja;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan teknis, rencana dan program pengelolaan data dan informasi di bidang pelatihan dan produktivitas serta penempatan tenaga kerja; dan
c. pemantauan, evaluasi dan pelaporan pengelolaan data dan informasi di bidang pelatihan dan produktivitas serta penempatan tenaga kerja.
Pasal 115
Uraian tugas Bidang Pelatihan dan Produktivitas, dan Penempatan Tenaga Kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 113 dan Pasal 114, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun rencana, program dan anggaran Bidang; b. mengendalikan pelaksanaan program dan anggaran Bidang; c. menyusun konsep kebijakan teknis, rencana dan program pengelolaan data dan
informasi di bidang pelatihan dan produktivitas serta penempatan tenaga kerja; d. menyusun pelaksanaan kebijakan teknis, rencana dan program pengelolaan data
dan informasi di bidang pelatihan dan produktivitas serta penempatan tenaga kerja;
492
e. menyusun konsep pengumpulan, pengolahan, dan analisis data dan informasi di bidang pelatihan dan produktivitas serta penempatan tenaga kerja;
f. menyusun konsep pembangunan dan pengembangan pangkalan data dan informasi di bidang pelatihan dan produktivitas serta penempatan tenaga kerja;
g. menyusun konsep pengembangan tenaga pengelola data dan informasi di bidang pelatihan dan produktivitas serta penempatan tenaga kerja;
h. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pengelolaan data dan informasi di bidang pelatihan dan produktivitas serta penempatan tenaga kerja;
i. menyusun laporan pelaksanaan kegiatan pengelolaan data dan informasi di bidang pelatihan dan produktivitas serta penempatan tenaga kerja;
j. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, dan Tahunan Bidang; k. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Bidang; dan l. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 116
Bidang Pelatihan dan Produktivitas, dan Penempatan Tenaga Kerja terdiri atas:
a. Subbidang Pelatihan dan Produktivitas; dan b. Subbidang Penempatan Tenaga Kerja.
Pasal 117
Subbidang Pelatihan dan Produktivitas mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kebijakan teknis, rencana dan program, pelaksanaan serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan pengelolaan data dan informasi di bidang pelatihan dan produktivitas.
Pasal 118
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 117, Subbidang Pelatihan dan Produktivitas mempunyai fungsi:
a. penyiapan bahan kebijakan teknis, rencana dan program pengelolaan data dan informasi di bidang pelatihan dan produktivitas;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan teknis, rencana dan program pengelolaan data dan informasi di bidang pelatihan dan produktivitas; dan
c. penyiapan bahan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pengelolaan data dan informasi di bidang pelatihan dan produktivitas.
Pasal 119
Uraian tugas Subbidang Pelatihan dan Produktivitas, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 117 dan Pasal 118, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan kebijakan teknis, rencana dan program pengelolaan data dan informasi di bidang pelatihan dan produktivitas;
b. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan teknis, rencana dan program pengelolaan data dan informasi di bidang pelatihan dan produktivitas;
c. menyiapkan bahan instrumen pengumpulan data dan informasi di bidang pelatihan dan prodiktivitas tenaga kerja;
d. menyiapkan bahan analisis data dan informasi pelatihan dan produktivitas tenaga kerja;
e. menyiapkan bahan pembangunan dan pengembangan pangkalan data pelatihan dan produktivitas;
f. menyiapkan bahan pengembangan tenaga pengelola data dan informasi di bidang pelatihan dan Produktivitas;
493
g. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pengelolaan data dan
informasi di bidang pelatihan dan produktivitas; h. menyiapkan bahan laporan pelaksanaan pengelolaan data dan informasi di
bidang pelatihan dan produktivitas; dan i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 120
Subbidang Penempatan Tenaga Kerja mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kebijakan teknis, rencana dan program, pelaksanaan serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan pengelolaan data dan informasi di bidang penempatan tenaga kerja.
Pasal 121
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 120, Subbidang Penempatan Tenaga Kerja mempunyai fungsi:
a. penyiapan bahan kebijakan, rencana dan program pengelolaan data dan informasi di bidang penempatan tenaga kerja;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan teknis, rencana dan program pengelolaan data dan informasi di bidang penempatan tenaga kerja; dan
c. penyiapan bahan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pengembangan pengelolaan data dan informasi di bidang penempatan tenaga kerja.
Pasal 122
Uraian tugas Subbidang Penempatan Tenaga Kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 120 dan Pasal 121, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan kebijakan teknis, rencana dan program pengelolaan data dan informasi di bidang penempatan tenaga kerja;
b. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan teknis, rencana dan program pengelolaan data dan informasi di bidang penempatan tenaga kerja;
c. menyiapkan bahan instrumen pengumpulan data dan informasi di bidang penempatan tenaga kerja;
d. menyiapkan bahan analisis data dan informasi di bidang penempatan tenaga kerja;
e. menyiapkan bahan pembangunan dan pengembangan pangkalan data penempatan tenaga kerja;
f. menyiapkan bahan pengembangan tenaga pengelola data dan informasi di bidang penempatan tenaga kerja;
g. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pengelolaan data dan informasi di bidang penempatan tenaga kerja;
h. menyiapkan bahan laporan pelaksanaan pengelolaan data dan informasi di bidang penempatan tenaga kerja; dan
i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 123
Bidang Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja, dan Pengawasan Ketenagakerjaan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan kebijakan teknis, rencana dan program, pelaksanaan kebijakan serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan pengelolaan data dan informasi di bidang hubungan industrial dan jaminan sosial tenaga kerja serta pengawasan ketenagakerjaan.
494
Pasal 124
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 123, Bidang Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja, dan Pengawasan Ketenagakerjaan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan kebijakan teknis, rencana dan program pengelolaan data dan informasi di bidang hubungan industrial dan jaminan sosial tenaga kerja serta pengawasan ketenagakerjaan;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan teknis, rencana dan program pengelolaan data dan informasi di bidang hubungan industrial dan jaminan sosial tenaga kerja serta pengawasan ketenagakerjaan; dan
c. pemantauan, evaluasi dan pelaporan pengelolaan data dan informasi di bidang hubungan industrial dan jaminan sosial tenaga kerja serta pengawasan ketenagakerjaan.
Pasal 125
Uraian tugas Bidang Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja, dan Pengawasan Ketenagakerjaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 123 dan Pasal 124, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun rencana, program dan anggaran Bidang; b. mengendalikan pelaksanaan program dan anggaran Bidang; c. menyusun konsep kebijakan teknis, rencana dan program pengelolaan data dan
informasi di bidang hubungan industrial dan jaminan sosial tenaga kerja, dan pengawasan ketenagakerjaan;
d. menyusun pelaksanaan kebijakan teknis, rencana dan program pengelolaan data dan informasi di bidang hubungan industrial dan jaminan sosial tenaga kerja, dan pengawasan ketenagakerjaan;
e. menyusun kerangka tabulasi pengolahan data dan informasi di bidang hubungan industrial dan jaminan sosial tenaga kerja, dan pengawasan ketenagakerjaan;
f. menyusun konsep pengumpulan, pengolahan, dan analisis data dan informasi di bidang hubungan industrial dan jaminan sosial tenaga kerja, dan pengawasan ketenagakerjaan;
g. menyusun konsep pengembangan jaringan informasi dan pangkalan data dan informasi hubungan industrial dan jaminan sosial tenaga kerja, dan pengawasan ketenagakerjaan;
h. menyusun konsep pengembangan tenaga pengelola data dan informasi di bidang hubungan industrial dan jaminan sosial tenaga kerja, dan pengawasan ketenagakerjaan;
i. melaksanakan pemantauan dan evaluasi data dan informasi di bidang hubungan industrial dan jaminan sosial tenaga kerja, dan pengawasan ketenagakerjaan;
j. menyusun laporan pelaksanaan kegiatan pengelolaan data dan informasi di bidang hubungan industrial dan jaminan sosial tenaga kerja, dan pengawasan ketenagakerjaan;
k. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, dan Tahunan Bidang; l. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Bidang; dan m. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 126
Bidang Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja, dan Pengawasan Ketenagakerjaan terdiri atas:
a. Subbidang Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja; dan b. Subbidang Pengawasan Ketenagakerjaan.
495
Pasal 127
Subbidang Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kebijakan teknis, rencana dan program, pelaksanaan serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan pengelolaan data dan informasi di bidang hubungan industrial dan jaminan sosial tenaga kerja.
Pasal 128
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 127, Subbidang Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja mempunyai fungsi:
a. penyiapan bahan kebijakan teknis, rencana dan program pengelolaan data dan informasi di bidang hubungan industrial dan jaminan sosial tenaga kerja;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan teknis, rencana dan program pengelolaan data dan informasi di bidang hubungan industrial dan jaminan sosial tenaga kerja; dan
c. penyiapan bahan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pengelolaan data dan informasi di bidang hubungan industrial dan jaminan sosial tenaga kerja.
Pasal 129
Uraian tugas Subbidang Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 127 dan Pasal 128, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan kebijakan teknis, rencana dan program pengelolaan data dan informasi di bidang hubungan industrial dan jaminan sosial tenaga kerja;
b. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan teknis, rencana dan program pengelolaan data dan informasi di bidang hubungan industrial dan jaminan sosial tenaga kerja;
c. menyiapkan bahan pengumpulan serta analisis data dan informasi di bidang hubungan industrial dan jaminan sosial tenaga kerja;
d. menyiapkan bahan pembangunan dan pengembangan jaringan informasi dan pangkalan data dan informasi di bidang hubungan industrial dan jaminan sosial tenaga kerja;
e. menyiapkan bahan pengembangan tenaga pengelola data dan informasi di bidang hubungan industrial dan jaminan sosial tenaga kerja;
f. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pengelolaan data dan informasi di bidang hubungan industrial dan jaminan sosial tenaga kerja;
g. menyiapkan bahan laporan pelaksanaan pengelolaan data dan informasi di bidang hubungan industrial dan jaminan sosial tenaga kerja; dan
h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 130
Subbidang Pengawasan Ketenagakerjaan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kebijakan teknis, rencana dan program, pelaksanaan serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan pengelolaan data dan informasi di bidang pengawasan ketenagakerjaan.
Pasal 131
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 130, Subbidang Pengawasan Ketenagakerjaan mempunyai fungsi:
a. penyiapan bahan kebijakan teknis, rencana dan program pengelolaan data dan informasi di bidang pengawasan ketenagakerjaan;
496
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan teknis, rencana dan program
pengelolaan data dan informasi di bidang pengawasan ketenagakerjaan; dan c. penyiapan bahan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pengelolaan data dan
informasi di bidang pengawasan ketenagakerjaan.
Pasal 132
Uraian tugas Subbidang Pengawasan Ketenagakerjaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 130 dan Pasal 131, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan kebijakan teknis, rencana dan program pengelolaan data dan informasi di bidang pengawasan ketenagakerjaan;
b. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan teknis, rencana dan program pengelolaan data dan informasi di bidang pengawasan ketenagakerjaan;
c. menyiapkan bahan pengumpulan, pengolahan, dan analisis data dan informasi di bidang pengawasan ketenagakerjaan;
d. menyusun kerangka tabulasi pengolahan data dan informasi di bidang pengawasan ketenagakerjaan;
e. menyiapkan bahan pembangunan dan pengembangan jaringan informasi dan pangkalan data dan informasi pengawasan ketenagakerjaan;
f. menyiapkan bahan pengembangan tenaga pengelola data dan informasi di bidang pengawasan ketenagakerjaan;
g. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pengelolaan data dan informasi di bidang pengawasan ketenagakerjaan;
h. menyiapkan bahan laporan pengelolaan data dan informasi di bidang pengawasan ketenagakerjaan; dan
i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 133
Bidang Publikasi dan Pelayanan Informasi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan kebijakan teknis, rencana dan program, pelaksanaan kebijakan serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang publikasi serta pelayanan data dan informasi tenaga kerja.
Pasal 134
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 133, Bidang Publikasi dan Pelayanan Informasi menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan kebijakan teknis, rencana dan program di bidang publikasi serta pelayanan data dan informasi tenaga kerja;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan teknis, rencana dan program di bidang publikasi serta pelayanan data dan informasi tenaga kerja; dan
c. pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang publikasi serta pelayanan data dan informasi tenaga kerja.
Pasal 135
Uraian tugas Bidang Publikasi dan Pelayanan Informasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 133 dan Pasal 134, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun rencana, program dan anggaran Bidang; b. mengendalikan pelaksanaan program dan anggaran Bidang; c. menyusun konsep kebijakan teknis, rencana dan program di bidang publikasi
serta pelayanan data dan informasi tenaga kerja; d. menyusun konsep pelaksanaan kebijakan teknis, rencana dan program di bidang
publikasi serta pelayanan data dan informasi tenaga kerja;
497
e. menyusun konsep pedoman penyajian, pelayanan dan sosialisasi data dan informasi ketenagakerjaan;
f. menghimpun data dan informasi ketenagakerjaan yang telah diolah dan dianalisis;
g. melaksanakan pembangunan loket informasi ketenagakerjaan; h. melaksanakan integrasi aplikasi dan jaringan data dan informasi
Ketenagakerjaan; i. melaksanakan penyajian dan penyebarluasan data dan informasi
ketenagakerjaan; j. melaksanakan pelayanan data dan informasi ketenagakerjaan; k. menyusun konsep sosialisasi pedoman penyajian dan pelayanan data dan
informasi ketenagakerjaan; l. menyusun konsep pengembangan tenaga pengelola publikasi dan pelayanan
informasi; m. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pengelolaan data dan informasi di
bidang publikasi serta pelayanan data dan informasi tenaga kerja; n. menyusun laporan pelaksanaan kegiatan pengelolaan data dan informasi di
bidang publikasi serta pelayanan data dan informasi tenaga kerja; o. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, dan Tahunan Bidang; p. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Bidang; dan q. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 136
Bidang Publikasi dan Pelayanan Informasi terdiri atas:
a. Subbidang Publikasi; dan b. Subbidang Pelayanan Informasi.
Pasal 137
Subbidang Publikasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kebijakan teknis, rencana dan program, pelaksanaan serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang publikasi data tenaga kerja.
Pasal 138
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 137, Subbidang Publikasi mempunyai fungsi:
a. penyiapan bahan kebijakan teknis, rencana dan program di bidang publikasi data tenaga kerja;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan teknis, rencana dan program di bidang publikasi data tenaga kerja; dan
c. penyiapan bahan pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang publikasi data tenaga kerja.
Pasal 139
Uraian tugas Subbidang Publikasi, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 137 dan Pasal 138, antara lain sebagai berikut: a. menyiapkan bahan penyiapan bahan kebijakan teknis, rencana dan program di
bidang publikasi data tenaga kerja; b. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan teknis, rencana dan program di
bidang publikasi data tenaga kerja; c. menyiapkan bahan hasil pengolahan data dan informasi ketenagakerjaan; d. menyiapkan bahan integrasi aplikasi dan jaringan data dan informasi tenaga
kerja; e. menyiapkan bahan penyajian dan publikasi data dan informasi tenaga kerja;
498
f. menyiapkan bahan sosialisasi pedoman penyajian data dan informasi tenaga kerja;
g. menyiapkan bahan pengembangan tenaga pengelola promosi data dan informasi tenaga kerja;
h. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan di bidang publikasi data tenaga kerja;
i. menyiapkan bahan laporan pelaksanaan kegiatan di bidang publikasi data tenaga kerja; dan
j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 140
Subbidang Pelayanan Informasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kebijakan teknis, rencana dan program, pelaksanaan serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang pelayanan data dan informasi tenaga kerja.
Pasal 141
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 140, Subbidang Pelayanan Informasi mempunyai fungsi:
a. penyiapan bahan kebijakan teknis, rencana dan program di bidang pelayanan data dan informasi tenaga kerja;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan teknis, rencana dan program di bidang pelayanan data dan informasi tenaga kerja; dan
c. penyiapan bahan pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang pelayanan data dan informasi tenaga kerja.
Pasal 142
Uraian tugas Subbidang Pelayanan Informasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 140 dan Pasal 141, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan kebijakan teknis, rencana dan program di bidang pelayanan data dan informasi tenaga kerja;
b. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan teknis, rencana dan program di bidang pelayanan data dan informasi tenaga kerja;
c. menyiapkan bahan pembangunan loket data dan informasi tenaga kerja; d. menyiapkan bahan pelayanan data dan informasi tenaga kerja; e. menyiapkan bahan pengembangan tenaga pengelola publikasi data dan
informasi tenaga kerja; f. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan di bidang
pelayanan data dan informasi tenaga kerja; g. menyiapkan bahan laporan pelaksanaan kegiatan di bidang pelayanan data dan
informasi tenaga kerja; dan h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 143
Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyusunan rencana program dan anggaran, urusan kepegawaian, keuangan, ketatausahaan, dan rumah tangga Pusat.
Pasal 144
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 143, Subbagian Tata Usaha mempunyai fungsi:
a. penyiapan penyusunan rencana program dan anggaran Pusat; b. pengurusan administrasi kepegawaian Pusat;
499
c. penyiapan administrasi keuangan Pusat; d. penyiapan dan pelaksanaan ketatausahaan Pusat; dan e. pelaksanaan urusan rumah tangga Pusat.
Pasal 145
Uraian tugas Subbagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 143 dan Pasal 144, antara lain sebagai berikut:
a. mengkoordinasikan penyusunan bahan Renstra Pusat; b. mengkoordinasikan penyusunan bahan Renja K/L Pusat; c. mengkoordinasikan penyusunan bahan Program dan Anggaran (RKA-KL) Pusat; d. mengkoordinasikan penyusunan bahan RKT Pusat; e. mengkoordinasikan penyusunan bahan Penetapan Kinerja Pusat; f. mengkoordinasikan penyusunan bahan Program Kerja dan Renlakgiat Pusat; g. melaksanakan administrasi kepegawaian Pusat; h. melaksanakan administrasi keuangan Pusat; i. melaksanakan administrasi persuratan dan kearsipan Pusat; j. melaksanakan penatausahaan barang milik/kekayaan negara (BMN) Pusat; k. melaksanakan tata usaha dan rumah tangga Pusat; l. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, Semester dan Tahunan Pusat; m. mengkoordinasikan dan melaksanakan penyusunan LAKIP Pusat; dan n. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Bagian Kelima
Pusat Data dan Informasi Ketransmigrasian
Pasal 146
Pusat Data dan Informasi Ketransmigrasian mempunyai tugas melaksanakan urusan pengelolaan data dan informasi serta pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pengelolaan data dan informasi di bidang transmigrasi.
Pasal 147
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 146, Pusat Data dan Informasi Ketransmigrasian menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program pengelolaan data dan informasi di bidang transmigrasi;
b. pelaksanaan pengelolaan data dan informasi di bidang transmigrasi; c. pemantauan, evaluasi dan pelaporan pengelolaan data dan informasi di bidang
transmigrasi; dan d. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Pusat.
Pasal 148
Uraian tugas Pusat Data dan Informasi Ketransmigrasian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 146 dan Pasal 147, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun Rencana Strategis Pusat; b. menyusun Penetapan Kinerja Pusat; c. mengkoordinasikan penyusunan rencana, program dan anggaran Pusat; d. mengendalikan pelaksanaan program dan anggaran Pusat; e. mengarahkan penyusunan kebijakan teknis pengelolaan, penyajian data dan
informasi di bidang ketransmigrasian; f. mengkoordinasikan pelaksanaan program pengelolaan serta penyajian data dan
informasi di bidang ketransmigrasian;
500
g. mengkoordinasikan penyiapan pengembangan pangkalan data dan informasi ketransmigrasian;
h. melaksanakan pengelolaan, penyajian, penyebarluasan serta pelayanan data dan informasi di bidang ketransmigrasian;
i. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pengelolaan data dan penyajian informasi di bidang ketransmigrasian;
j. mengatur pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Pusat; k. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan dan Tahunan Pusat; l. menyusun LAKIP Pusat; m. melaksanakan urusan tata usaha dan rumah tangga Pusat; dan n. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 149
Pusat Data dan Informasi Ketransmigrasian terdiri atas:
a. Bidang Pembangunan Kawasan Transmigrasi; b. Bidang Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi; dan c. Subbagian Tata Usaha.
Pasal 150
Bidang Pembangunan Kawasan Transmigrasi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan kebijakan teknis, rencana dan program, pelaksanaan kebijakan serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan pengelolaan data dan informasi di bidang pembangunan kawasan transmigrasi.
Pasal 151
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 150, Bidang Pembangunan Kawasan Transmigrasi menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan kebijakan teknis, rencana dan program pengelolaan data dan informasi di bidang pembangunan kawasan transmigrasi;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan teknis, rencana dan program di bidang pembangunan kawasan transmigrasi; dan
c. pemantauan, evaluasi dan pelaporan pengelolaan data dan informasi di bidang pembangunan kawasan transmigrasi.
Pasal 152
Uraian tugas Bidang Pembangunan Kawasan Transmigrasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 150 dan Pasal 151, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun rencana, program dan anggaran Bidang; b. mengendalikan pelaksanaan program dan anggaran Bidang; c. menyusun konsep kebijakan teknis, rencana dan program pengelolaan data dan
informasi di bidang pembangunan kawasan transmigrasi; d. menyusun pelaksanaan kebijakan teknis, rencana dan program pengelolaan data
dan informasi di bidang pembangunan kawasan transmigrasi; e. menyusun konsep pengumpulan, pengolahan data dan informasi pembangunan
kawasan transmigrasi; f. menyusun konsep penyajian, penyebarluasan, pengolahan data dan informasi
pembangunan kawasan transmigrasi; g. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pengelolaan data dan informasi di
bidang pembangunan kawasan transmigrasi;
501
h. menyusun laporan pelaksanaan kegiatan pengelolaan data dan informasi di
bidang pembangunan kawasan transmigrasi; i. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, dan Tahunan Bidang; j. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Bidang; dan k. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 153
Bidang Pembangunan Kawasan Transmigrasi terdiri atas:
a. Subbidang Pembangunan Permukiman dan Kawasan Transmigrasi; dan b. Subbidang Penempatan Transmigrasi.
Pasal 154
Subbidang Pembangunan Permukiman dan Kawasan Transmigrasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kebijakan teknis, rencana dan program, pelaksanaan serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan pengelolaan data dan informasi di bidang pembangunan permukiman dan kawasan transmigrasi.
Pasal 155
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 154, Subbidang Pembangunan Permukiman dan Kawasan Transmigrasi mempunyai fungsi:
a. penyiapan bahan kebijakan teknis, rencana dan program pengelolaan data dan informasi di bidang pembangunan permukiman kawasan transmigrasi;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan teknis, rencana dan program pengelolaan data dan informasi di bidang pembangunan permukiman kawasan transmigrasi; dan
c. penyiapan bahan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pengelolaan data dan informasi di bidang pembangunan permukiman kawasan transmigrasi.
Pasal 156
Uraian tugas Subbidang Pembangunan Permukiman dan Kawasan Transmigrasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 154 dan Pasal 155, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan kebijakan teknis, rencana dan program pengelolaan data dan informasi di bidang pembangunan permukiman dan kawasan transmigrasi;
b. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan teknis, rencana dan program pengelolaan data dan informasi di bidang pembangunan permukiman dan kawasan transmigrasi;
c. menyiapkan bahan analisis data dan informasi di bidang pembangunan permukiman dan kawasan transmigrasi;
d. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pengelolaan data dan informasi di bidang pembangunan permukiman dan kawasan transmigrasi;
e. menyiapkan bahan laporan pelaksanaan pengelolaan data dan informasi di bidang pembangunan permukiman dan kawasan transmigrasi; dan
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 157
Subbidang Penempatan Transmigrasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kebijakan teknis, rencana dan program, pelaksanaan serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan pengelolaan data dan informasi di bidang penempatan transmigrasi.
502
Pasal 158
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 157, Subbidang Penempatan Transmigrasi mempunyai fungsi:
a. penyiapan bahan kebijakan teknis, rencana dan program pengelolaan data dan informasi di bidang penempatan transmigrasi;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan teknis, rencana dan program pengelolaan data dan informasi di bidang penempatan transmigrasi; dan
c. penyiapan bahan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pengelolaan data dan informasi di bidang penempatan transmigrasi.
Pasal 159
Uraian tugas Subbidang Penempatan Transmigrasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 157 dan Pasal 158, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan kebijakan teknis, rencana dan program pengelolaan data dan informasi di bidang penempatan transmigrasi;
b. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan teknis, rencana dan program pengelolaan data dan informasi di bidang penempatan transmigrasi;
c. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pengelolaan data dan informasi di bidang penempatan transmigrasi;
d. menyiapkan bahan laporan pelaksanaan pengelolaan data dan informasi di bidang pelatihan dan produktivitas; dan
e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 160
Bidang Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan kebijakan teknis, rencana dan program, pelaksanaan kebijakan serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan pengelolaan data dan informasi di bidang pengembangan masyarakat dan kawasan transmigrasi.
Pasal 161
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 160, Bidang Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan kebijakan teknis, rencana dan program pengelolaan data dan informasi di bidang pengembangan masyarakat dan kawasan transmigrasi;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan teknis, rencana dan program pengelolaan data dan informasi di bidang pengembangan masyarakat dan kawasan transmigrasi; dan
c. pemantauan, evaluasi dan pelaporan pengelolaan data dan informasi di bidang pengembangan masyarakat dan kawasan transmigrasi.
Pasal 162
Uraian tugas Bidang Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 160 dan Pasal 161, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun rencana, program dan anggaran Bidang; b. mengendalikan pelaksanaan program dan anggaran Bidang; c. menyusun konsep kebijakan teknis, rencana dan program pengelolaan data dan
informasi di bidang pengembangan masyarakat dan kawasan transmigrasi; d. menyusun pelaksanaan kebijakan teknis, rencana dan program pengelolaan data
dan informasi di bidang pengembangan masyarakat dan kawasan transmigrasi;
503
e. menyusun konsep pengumpulan, pengolahan data dan informasi di bidang pengembangan masyarakat dan kawasan transmigrasi;
f. menyusun konsep penyajian, penyebarluasan, dan pelayanan data dan informasi di bidang pengembangan masyarakat dan kawasan transmigrasi;
g. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pengelolaan data dan informasi di bidang pengembangan masyarakat dan kawasan transmigrasi;
h. menyusun laporan pelaksanaan kegiatan pengelolaan data dan informasi di bidang pengembangan masyarakat dan kawasan transmigrasi;
i. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, dan Tahunan Bidang; j. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Bidang; dan k. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 163
Bidang Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi menyelenggarakan terdiri atas:
a. Subbidang Pengembangan Masyarakat Transmigrasi; dan b. Subbidang Pengembangan Kawasan Transmigrasi.
Pasal 164
Subbidang Pengembangan Masyarakat Transmigrasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kebijakan teknis, rencana dan program, pelaksanaan serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan pengelolaan data dan informasi di bidang pengembangan masyarakat transmigrasi.
Pasal 165
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 164, Subbidang Pengembangan Masyarakat Transmigrasi mempunyai fungsi:
a. penyiapan bahan kebijakan teknis, rencana dan program pengelolaan data dan informasi di bidang pengembangan masyarakat transmigrasi;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan teknis, rencana dan program pengelolaan data dan informasi di bidang pengembangan masyarakat transmigrasi; dan
c. penyiapan bahan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pengelolaan data dan informasi di bidang pengembangan masyarakat transmigrasi.
Pasal 166
Uraian tugas Subbidang Pengembangan Masyarakat Transmigrasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 164 dan Pasal 165, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan kebijakan teknis, rencana dan program pengelolaan data dan informasi di bidang pengembangan masyarakat transmigrasi;
b. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan teknis, rencana dan program pengelolaan data dan informasi di bidang pengembangan masyarakat transmigrasi;
c. menyiapkan bahan analisis data dan informasi di bidang pengembangan masyarakat transmigrasi;
d. menyiapkan bahan penyajian, penyebarluasan, pengelolaan data dan informasi di bidang pengembangan masyarakat transmigrasi;
e. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan di bidang pengembangan masyarakat transmigrasi;
f. menyiapkan bahan laporan pelaksanaan kegiatan di bidang pengembangan masyarakat transmigrasi; dan
g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
504
Pasal 167
Subbidang Pengembangan Kawasan Transmigrasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kebijakan teknis, rencana dan program, pelaksanaan serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan pengelolaan data dan informasi di bidang pengembangan kawasan transmigrasi.
Pasal 168
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 167, Subbidang Pengembangan Kawasan Transmigrasi mempunyai fungsi:
a. penyiapan bahan kebijakan teknis, rencana dan program pengelolaan data di bidang pengembangan kawasan transmigrasi;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan teknis, rencana dan program pengelolaan data dan informasi di bidang pengembangan kawasan transmigrasi; dan
c. penyiapan bahan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pengelolaan data dan informasi di bidang pengembangan kawasan transmigrasi.
Pasal 169
Uraian tugas Subbidang Pengembangan Kawasan Transmigrasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 167 dan Pasal 168, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan kebijakan teknis, rencana dan program pengelolaan data dan informasi di bidang pengembangan kawasan transmigrasi;
b. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan teknis, rencana dan program pengelolaan data dan informasi di bidang pengembangan kawasan transmigrasi;
c. menyiapkan bahan analisis data dan informasi di bidang pengembangan kawasan transmigrasi;
d. menyiapkan menyusun bahan penyebarluasan, pengelolaan data dan informasi di bidang pengembangan kawasan transmigrasi;
e. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan di bidang pengembangan kawasan transmigrasi;
f. menyiapkan bahan laporan pelaksanaan kegiatan di bidang pengembangan kawasan transmigrasi; dan
g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 170
Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyusunan rencana program dan anggaran, urusan kepegawaian, keuangan, ketatausahaan, dan rumah tangga Pusat.
Pasal 171
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 170, Subbagian Tata Usaha mempunyai fungsi:
a. penyiapan penyusunan rencana program dan anggaran Pusat; b. pengurusan administrasi kepegawaian Pusat; c. penyiapan administrasi keuangan Pusat; d. penyiapan dan pelaksanaan ketatausahaan Pusat; dan e. pelaksanaan urusan rumah tangga Pusat.
505
Pasal 172
Uraian tugas Subbagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 170 dan Pasal 171, antara lain sebagai berikut:
a. mengkoordinasikan penyusunan bahan Renstra Pusat; b. mengkoordinasikan penyusunan bahan Renja K/L Pusat; c. mengkoordinasikan penyusunan bahan Program dan Anggaran (RKA-KL) Pusat; d. mengkoordinasikan penyusunan bahan RKT Pusat; e. mengkoordinasikan penyusunan bahan Penetapan Kinerja Pusat; f. mengkoordinasikan penyusunan bahan Program Kerja dan Renlakgiat Pusat; g. melaksanakan administrasi kepegawaian Pusat; h. melaksanakan administrasi keuangan Pusat; i. melaksanakan administrasi persuratan dan kearsipan Pusat; j. melaksanakan penatausahaan barang milik/kekayaan negara (BMN) Pusat; k. melaksanakan tata usaha dan rumah tangga Pusat; l. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, Semester dan Tahunan Pusat; m. mengkoordinasikan dan melaksanakan penyusunan LAKIP Pusat; dan n. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
BAB III
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 173
Lampiran Keputusan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 10 Oktober 2011
a.n. MENTERI
TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI SEKRETARIS JENDERAL,
DR. IR. MUCHTAR LUTHFIE, MMA NIP 19541204 198212 1 001
506
LAMPIRAN X KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. NOMOR : KEP. 402/MEN-SJ/X/2011 TANGGAL : 10 Oktober 2011
TUGAS, FUNGSI, DAN URAIAN TUGAS STAF AHLI MENTERI
BAB I
TUGAS, FUNGSI, DAN URAIAN TUGAS
Pasal 1
Staf Ahli Menteri mempunyai tugas memberikan telaahan kepada Menteri mengenai masalah tertentu sesuai bidang keahliannya, yang tidak menjadi bidang tugas Sekretariat Jenderal, Direktorat Jenderal, Inspektorat Jenderal dan Badan.
Pasal 2
Staf Ahli terdiri atas:
a. Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Sumber Daya Manusia; b. Staf Ahli Bidang Kependudukan dan Otonomi Daerah; c. Staf Ahli Bidang Pengembangan Wilayah; d. Staf Ahli Bidang Hubungan Antar Lembaga; dan e. Staf Ahli Bidang Hubungan Internasional.
Bagian Kesatu
Staf Ahli Menteri Bidang Ekonomi dan Sumber Daya Manusia
Pasal 3
Staf Ahli Menteri Bidang Ekonomi dan Sumber Daya Manusia mempunyai tugas memberikan telaahan kepada Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi mengenai masalah ekonomi dan sumber daya manusia.
Pasal 4
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, Staf Ahli Menteri Bidang Ekonomi dan Sumber Daya Manusia menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan telaahan mengenai masalah bidang ekonomi dan SDM kepada Menteri; dan
b. penyusunan bahan, data dan informasi serta materi bidang ekonomi dan sumber daya manusia kepada Menteri.
Pasal 5
Uraian tugas Staf Ahli Menteri Bidang Ekonomi dan Sumber Daya Manusia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 dan Pasal 4, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun bahan telaahan dan kajian mengenai masalah bidang ekonomi dan SDM kepada Menteri;
507
b. menyusun bahan, data dan informasi serta materi bidang ekonomi dan SDM
kepada Menteri; c. menyiapkan bahan sebagai moderator dan narasumber dalam acara seminar,
konsultasi, lokakarya dan kegiatan sejenis; dan d. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Menteri.
Bagian Kedua
Staf Ahli Menteri Bidang Kependudukan dan Otonomi Daerah
Pasal 6
Staf Ahli Menteri Bidang Kependudukan dan Otonomi Daerah mempunyai tugas memberikan telaahan kepada Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi mengenai masalah kependudukan dan otonomi daerah.
Pasal 7
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, Staf Ahli Menteri Bidang Kependudukan dan Otonomi Daerah menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan telaahan mengenai masalah bidang kependudukan dan otonomi daerah kepada Menteri; dan
b. penyusunan bahan, data dan informasi serta materi bidang kependudukan dan otonomi daerah kepada Menteri.
Pasal 8
Uraian tugas Staf Ahli Menteri Bidang Kependudukan dan Otonomi Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 dan Pasal 7, antara lain sebagai berikut :
a. menyusun bahan telaahan dan kajian mengenai masalah bidang kependudukan dan otonomi daerah kepada Menteri
b. menyusun bahan, data dan informasi serta materi bidang kependudukan dan otonomi daerah kepada Menteri;
c. menyiapkan bahan sebagai moderator dan narasumber dalam acara seminar, konsultasi, lokakarya dan kegiatan sejenis; dan
d. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Menteri.
Bagian Ketiga
Staf Ahli Menteri Bidang Pengembangan Wilayah
Pasal 9
Staf Ahli Menteri Bidang Pengembangan Wilayah mempunyai tugas memberikan telaahan kepada Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi mengenai masalah pengembangan wilayah.
Pasal 10
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9, Staf Ahli Menteri Bidang Pengembangan Wilayah menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan telaahan mengenai masalah bidang pengembangan wilayah kepada Menteri; dan
b. penyusunan bahan, data dan informasi serta materi bidang pengembangan wilayah kepada Menteri.
508
Pasal 11
Uraian tugas Staf Ahli Menteri Bidang Pengembangan Wilayah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 dan Pasal 10, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun bahan telaahan dan kajian mengenai masalah bidang pengembangan wilayah kepada Menteri;
b. menyusun bahan, data dan informasi serta materi bidang pengembangan wilayah kepada Menteri;
c. menyiapkan bahan sebagai moderator dan narasumber dalam acara seminar, konsultasi, lokakarya dan kegiatan sejenis; dan
d. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Menteri.
Bagian Keempat
Staf Ahli Menteri Bidang Hubungan Antar Lembaga
Pasal 12
Staf Ahli Menteri Bidang Pengembangan Wilayah mempunyai tugas memberikan telaahan kepada Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi mengenai masalah hubungan antar lembaga.
Pasal 13
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12, Staf Ahli Menteri Bidang Pengembangan Wilayah menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan telaahan mengenai masalah bidang hubungan antar lembaga kepada Menteri; dan
b. penyusunan bahan, data dan informasi serta materi bidang hubungan antar lembaga kepada Menteri.
Pasal 14
Uraian tugas Staf Ahli Menteri Bidang Pengembangan Wilayah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 dan Pasal 13, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun bahan telaahan dan kajian mengenai masalah bidang hubungan antar lembaga kepada Menteri;
b. menyusun bahan, data dan informasi serta materi bidang hubungan antar lembaga kepada Menteri;
c. menyiapkan bahan sebagai moderator dan narasumber dalam acara seminar, konsultasi, lokakarya dan kegiatan sejenis; dan
d. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Menteri.
Bagian Kelima
Staf Ahli Menteri Bidang Hubungan Internasional
Pasal 15
Staf Ahli Menteri Bidang Pengembangan Wilayah mempunyai tugas memberikan telaahan kepada Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi mengenai masalah hubungan antar lembaga.
509
Pasal 16
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15, Staf Ahli Menteri Bidang Pengembangan Wilayah menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan telaahan mengenai masalah bidang hubungan internasional kepada Menteri; dan
b. penyusunan bahan, data dan informasi serta materi bidang hubungan internasional kepada Menteri.
Pasal 17
Uraian tugas Staf Ahli Menteri Bidang Pengembangan Wilayah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 dan Pasal 16, antara lain sebagai berikut :
a. menyusun bahan telaahan dan kajian mengenai masalah bidang hubungan internasional kepada Menteri;
b. menyusun bahan, data dan informasi serta materi bidang hubungan internasional kepada Menteri;
c. menyiapkan bahan sebagai moderator dan narasumber dalam acara seminar, konsultasi, lokakarya dan kegiatan sejenis; dan
d. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Menteri.
BAB II
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 18
Lampiran Keputusan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 10 Oktober 2011
a.n. MENTERI
TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI SEKRETARIS JENDERAL,
DR. IR. MUCHTAR LUTHFIE, MMA. NIP 19541204 198212 1 001
510
LAMPIRAN XI KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. NOMOR : KEP. 402/MEN-SJ/X/2011 TANGGAL : 10 Oktober 2011
TUGAS, FUNGSI, DAN URAIAN TUGAS UNIT KERJA PUSAT-PUSAT DI BAWAH SEKRETARIAT JENDERAL
BAB I
TUGAS, FUNGSI, DAN URAIAN TUGAS
Bagian Kesatu
Pusat Administrasi Kerjasama Luar Negeri
Pasal 1
Pusat Administrasi Kerjasama Luar Negeri mempunyai tugas melaksanakan koordinasi dan administrasi pelaksanaan kerjasama multilateral, kerjasama bilateral dan plurilateral di bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian.
Pasal 2
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1, Pusat Administrasi Kerjasama Luar Negeri menyelenggarakan fungsi:
a. pelaksanaan koordinasi, fasilitasi dan pelayanan administrasi kerjasama luar negeri;
b. pelaksanaan kerjasama multilateral; c. pelaksanaan kerjasama bilateral dan plurilateral; dan d. pelaksanaan tata usaha dan rumah tangga Pusat.
Pasal 3
Uraian tugas Pusat Administrasi Kerjasama Luar Negeri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 dan Pasal 2, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun Rencana Strategis Pusat; b. menyusun Penetapan Kinerja Pusat; c. mengkoordinasikan penyusunan rencana, program dan anggaran Pusat; d. mengendalikan pelaksanaan program dan anggaran Pusat; e. menyusun koordinasi kerjasama luar negeri; f. melaksanakan fasilitasi administrasi kerjasama luar negeri; g. melaksanakan fasilitasi kerjasama multilateral, bilateral, dan plurilateral; h. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Pusat; i. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan dan Tahunan Pusat; j. menyusun LAKIP Pusat; k. melaksanakan urusan tata usaha dan rumah tangga Pusat; dan l. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 4
Pusat Administrasi Kerjasama Luar Negeri terdiri atas:
a. Bidang Kerjasama Multilateral; b. Bidang Kerjasama Bilateral; dan c. Subbagian Tata Usaha.
511
Pasal 5
Bidang Kerjasama Multilateral mempunyai tugas melaksanakan penyiapan koordinasi, fasilitasi dan pelayanan administrasi kerjasama dengan organisasi internasional, serta kerjasama regional dan plurilateral.
Pasal 6
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5, Bidang Kerjasama Multilateral menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan koordinasi, fasilitasi dan pelayanan administrasi kerjasama organisasi internasional; dan
b. penyiapan koordinasi, fasilitasi dan pelayanan administrasi kerjasama regional dan plurilateral.
Pasal 7
Uraian tugas Bidang Kerjasama Multilateral sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 dan Pasal 6, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun rencana, program dan anggaran Bidang; b. mengendalikan pelaksanaan program dan anggaran Bidang; c. menyusun konsep koordinasi kerjasama organisasi internasional; d. menyusun konsep fasilitasi dan pelayanan administrasi kerjasama organisasi
internasional; e. menyusun konsep koordinasi kerjasama regional dan plurilateral; f. menyusun konsep fasilitasi dan pelayanan administrasi kerjasama regional dan
plurilateral; g. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, dan Tahunan Bidang; h. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Bidang; dan i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 8
Bidang Kerjasama Multilateral terdiri atas:
a. Subiddang Kerjasama Organisasi Internasional; dan b. Subiddang Kerjasama Regional dan Plurilateral.
Pasal 9
Subbidang Kerjasama Organisasi Internasional mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan koordinasi, fasilitasi dan pelayanan administrasi kerjasama dengan organisasi internasional.
Pasal 10
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9, Subbidang Kerjasama Organisasi Internasional menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan koordinasi administrasi kerjasama dengan organisasi internasional; dan
b. penyiapan bahan fasilitasi dan pelayanan administrasi kerjasama dengan organisasi internasional.
512
Pasal 11
Uraian tugas Subbidang Kerjasama Organisasi Internasional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 dan Pasal 10, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan koordinasi administrasi kerjasama dengan organisasi internasional;
b. menyiapkan bahan fasilitasi dan pelayanan administrasi kerjasama dengan organisasi internasional;
c. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi administrasi kerjasama dengan organisasi internasional; dan
d. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 12
Subbidang Kerjasama Regional dan Plurilateral mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan koordinasi, fasilitasi dan pelayanan administrasi kerjasama regional dan plurilateral.
Pasal 13
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12, Subbidang Kerjasama Regional dan Plurilateral menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan koordinasi kerjasama regional dan plurilateral; dan b. penyiapan bahan fasilitasi dan pelayanan administrasi kerjasama organisasi
regional dan plurilateral.
Pasal 14
Uraian tugas Subbidang Kerjasama Regional dan Plurilateral sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 dan Pasal 13, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan koordinasi kerjasama regional dan plurilateral; b. menyiapkan bahan fasilitasi dan pelayanan administrasi kerjasama regional dan
plurilateral; c. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi administrasi kerjasama regional
dan plurilateral; dan d. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 15
Bidang Kerjasama Bilateral mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan koordinasi, fasilitasi dan pelayanan administrasi kerjasama bilateral.
Pasal 16
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15, Bidang Kerjasama Bilateral menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan koordinasi, fasilitasi dan pelayanan administrasi kerjasama bilateral wilayah Asia, Pasifik, dan Afrika; dan
b. penyiapan bahan koordinasi, fasilitasi dan pelayanan administrasi kerjasama bilateral wilayah Amerika, dan Eropa.
Pasal 17
Uraian tugas Bidang Kerjasama Bilateral sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 dan Pasal 16, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun rencana, program dan anggaran Bidang;
513
b. mengendalikan pelaksanaan program dan anggaran Bidang; c. menyusun konsep koordinasi kerjasama bilateral wilayah Asia, Pasifik dan Afrika
serta Amerika dan Eropa; d. menyusun konsep fasilitasi dan pelayanan kerjasama bilateral wilayah Asia,
Pasifik, dan Afrika serta Amerika dan Eropa; e. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, dan Tahunan Bidang; f. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Bidang dan g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 18
Bidang Kerjasama Bilateral terdiri atas:
a. Subbidang Kerjasama Bilateral I; dan b. Subbidang Kerjasama Bilateral II.
Pasal 19
Subbidang Kerjasama Bilateral I mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan koordinasi, fasilitasi dan pelayanan administrasi kerjasama bilateral wilayah Asia, Pasifik, dan Afrika.
Pasal 20
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19, Subbidang Kerjasama Bilateral I menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan koordinasi, fasilitasi dan pelayanan administrasi kerjasama bilateral wilayah Asia, Pasifik, dan Afrika; dan
b. penyiapan bahan pemantauan perkembangan dan evaluasi kerjasama bilateral wilayah Asia, Pasifik dan Afrika.
Pasal 21
Uraian tugas Subbidang Kerjasama Bilateral I sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 dan Pasal 20, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan koordinasi, fasilitasi dan pelayanan administrasi kerjasama bilateral wilayah Asia, Pasifik dan Afrika;
b. menyiapkan bahan pemantauan perkembangan dan evaluasi kerjasama bilateral wilayah Asia, Pasifik dan Afrika; dan
c. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
d. Pasal 22
Subbidang Kerjasama Bilateral II mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan koordinasi, fasilitasi dan pelayanan administrasi kerjasama bilateral wilayah Amerika, dan Eropa.
Pasal 23
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22, Subbidang Kerjasama Bilateral II menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan koordinasi, fasilitasi dan pelayanan administrasi kerjasama bilateral wilayah Amerika dan Eropa; dan
b. penyiapan bahan perkembangan dan evaluasi kerjasama bilateral wilayah Amerika dan Eropa.
514
Pasal 24
Uraian tugas Subbidang Kerjasama Bilateral II sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 dan Pasal 23, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan koordinasi, fasilitasi dan pelayanan administrasi kerjasama bilateral wilayah Amerika dan Eropa;
b. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi kerjasama bilateral wilayah Amerika dan Eropa; dan
c. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 25
Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana program dan anggaran, urusan kepegawaian, keuangan, ketatausahaan, dan rumah tangga Pusat.
Pasal 26
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25, Subbagian Tata Usaha menyelengarakan fungsi:
a. penyiapan bahan penyusunan rencana, program dan anggaran Pusat; b. pengurusan administrasi kepegawaian Pusat; c. penyiapan administrasi keuangan Pusat; d. penyiapan dan pelaksanaan ketatausahaan Pusat; dan e. pelaksanaan urusan rumah tangga Pusat.
Pasal 27
Uraian tugas Subbagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 dan Pasal 26, antara lain sebagai berikut:
a. mengkoordinasikan penyusunan bahan Renstra Pusat; b. mengkoordinasikan penyusunan bahan Renja Pusat; c. mengkoordinasikan penyusunan bahan Program dan Anggaran (RKA-KL) Pusat; d. mengkoordinasikan penyusunan bahan RKT Pusat; e. mengkoordinasikan penyusunan bahan Penetapan Kinerja Pusat; f. mengkoordinasikan penyusunan bahan Program Kerja dan Renlakgiat Pusat; g. melaksanakan administrasi kepegawaian Pusat; h. melaksanakan administrasi keuangan Pusat; i. melaksanakan administrasi persuratan dan kearsipan Pusat; j. melaksanakan penatausahaan Barang Milik Negara (BMN); k. melaksanakan tata usaha dan rumah tangga Pusat; l. menyusun bahan Laporan Bulanan, Triwulan, Semester dan Tahunan Pusat; m. mengkoordinasikan penyusunan LAKIP Pusat; dan n. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Bagian Kedua
Pusat Hubungan Masyarakat
Pasal 28
Pusat Hubungan Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan analisis pendapat umum dan pemberitaan, koordinasi kehumasan dan hubungan masyarakat serta kerjasama antar lembaga.
515
Pasal 29
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28, Pusat Humas menyelenggarakan fungsi:
a. pelaksanaan analisis pendapat umum dan pemberitaan; b. pelaksanaan hubungan dan kerjasama dengan media massa, dan antar
lembaga; c. pelaksanaan publikasi, dokumentasi, perpustakaan dan layanan informasi; d. pelaksanaan pembinaan dan koordinasi kehumasan; dan e. pelaksanaan tata usaha dan rumah tangga Pusat.
Pasal 30
Uraian tugas Pusat Hubungan Masyarakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 dan Pasal 29, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun Rencana Strategis Pusat; b. menyusun Penetapan Kinerja Pusat; c. mengkoordinasikan penyusunan rencana, program dan anggaran Pusat; d. mengendalikan pelaksanaan program dan anggaran Pusat; e. menyusun konsep dan melaksanakan analisis pendapat umum dan dan
pemberitaan; f. melaksanakan koordinasi kehumasan internal dan eksternal Kementerian; g. melaksanakan hubungan dan kerjasama dengan media massa dan antar
lembaga; h. melaksanakan publikasi dan dokumentasi kegiatan bidang ketenagakerjaan dan
ketransmigrasian; i. melaksanakan pengelolaan perpustakaan dan pelayanan informasi; j. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Pusat; k. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, Semester dan Tahunan Pusat; l. menyusun LAKIP Pusat; m. melaksanakan urusan tata usaha dan rumah tangga Pusat; dan n. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 31
Pusat Hubungan Masyarakat terdiri atas:
a. Bidang Pendapat Umum dan Media Massa; b. Bidang Hubungan Antar Lembaga, Dokumentasi dan Perpustakaan; dan c. Subbagian Tata Usaha.
Pasal 32
Bidang Pendapat Umum dan Media Massa mempunyai tugas melaksanakan penyiapan hubungan kemitraan dengan media massa dan melaksanakan pengumpulan, penyaringan, analisis pendapat umum dan pemberitaan.
Pasal 33
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32, Bidang Pendapat Umum dan Media Massa menyelenggarakan fungsi: a penyiapan analisis pendapat umum bidang ketenagakerjaan dan
ketransmigrasian; b penyiapan naskah dan pelaksanaan pemberitaan; dan c penyiapan penyelenggaraan kerjasama dengan media massa.
516
Pasal 34
Uraian tugas Bidang Pendapat Umum dan Media Massa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 dan Pasal 33, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun bahan analisis pendapat umum bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian;
b. menyusun naskah pemberitaan bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian; c. melaksanakan kerjasama dengan media massa; d. melaksanakan pengumpulan dan penyaringan analisis pendapat umum dan
pemberitaan; e. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, dan Tahunan Bidang; f. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Bidang; dan g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 35
Bidang Pendapat Umum dan Media Massa terdiri atas:
a. Subbidang Analisis Pendapat Umum dan Pemberitaan; dan b. Subbidang Media Massa.
Pasal 36
Subbidang Analisis Pendapat Umum dan Pemberitaan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pengumpulan naskah, dan analisis pendapat umum dan pemberitaan.
Pasal 37
Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36, Subbidang Analisis Pendapat Umum dan Pemberitaan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan pengumpulan naskah pemberitaan; dan b. penyiapan bahan analisis pendapat umum dan pemberitaan.
Pasal 38
Uraian tugas Subbidang Analisis Pendapat Umum dan Pemberitaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 dan Pasal 37, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan pengumpulan naskah pemberitaan; b. menyiapkan bahan analisis pendapat umum dan pemberitaan; c. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan analisis pendapat
umum dan pemberitaan; dan d. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 39
Subbidang Media Massa mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pengumpulan naskah, kerjasama kemitraan, pengajuan tanggapan, keterangan pers serta peliputan media massa.
Pasal 40
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 39, Subbidang Media Massa menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan pengumpulan naskah pemberitaan media massa; b. penyiapan bahan kerjasama kemitraan media massa; c. penyiapan bahan pengajuan tanggapan; dan d. penyiapan bahan keterangan pers serta peliputan media massa.
517
Pasal 41
Uraian tugas Subbidang Media Massa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 39 dan Pasal 40, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan pengumpulan naskah pemberitaan media massa; b. menyiapkan bahan kerjasama kemitraan dengan media massa; c. menyiapkan bahan pengajuan tanggapan; d. menyiapkan bahan keterangan pers serta peliputan media massa; e. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan media massa; dan f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 42
Bidang Hubungan Antar Lembaga, Dokumentasi dan Perpustakaan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan hubungan dan kerjasama antar lembaga tinggi negara, pemerintah dan non pemerintah, serta pelaksanaan publikasi, dokumentasi dan pengelolaan perpustakaan.
Pasal 43
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42, Bidang Hubungan Antar Lembaga, Dokumentasi dan Perpustakaan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan pelaksanaan hubungan dan kerjasama dengan lembaga tinggi negara, pemerintah dan non pemerintah;
b. penyiapan dan koordinasi penyelenggaraan publikasi; dan c. penyiapan pelayanan informasi, dokumentasi dan pengelolaan perpustakaan.
Pasal 44
Uraian tugas Bidang Hubungan Antar Lembaga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 dan Pasal 43, antara lain sebagai berikut:
a. melaksanakan hubungan dan kerjasama dengan lembaga tinggi negara, lembaga pemerintah, dan lembaga non pemerintah;
b. melaksanakan koordinasi penyelenggaraan publikasi; c. melaksanakan pelayanan informasi dan dokumentasi; d. melaksanakan pengelolaan perpustakaan; e. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, dan Tahunan Bidang; f. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Bidang; dan g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 45
Bidang Hubungan Antar Lembaga, Dokumentasi dan Perpustakaan terdiri atas:
a. Subbidang Lembaga Tinggi Negara, Pemerintah dan Non Pemerintah; dan b. Subbidang Publikasi, Dokumentasi dan Perpustakaan.
Pasal 46
Subbidang Lembaga Tinggi Negara, Pemerintah dan Non Pemerintah mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan hubungan kerjasama dengan lembaga tinggi negara, pemerintah dan non pemerintah.
518
Pasal 47
Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 46, Subbidang Lembaga Tinggi Negara, Pemerintah dan Non Pemerintah menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan hubungan kerjasama dengan lembaga tinggi negara; dan b. penyiapan bahan hubungan kerjasama dengan lembaga pemerintah dan
lembaga non pemerintah.
Pasal 48
Uraian tugas Subbidang Lembaga Tinggi Negara, Lembaga Pemerintah dan Non Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 46 dan Pasal 47, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan hubungan kerjasama dengan lembaga tinggi negara, lembaga pemerintah dan lembaga non pemerintah;
b. menyiapkan bahan koordinasi penyelenggaraan rapat kerja dan rapat dengar pendapat dengan lembaga tinggi negara;
c. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan hubungan lembaga tinggi negara, pemerintah dan non pemerintah; dan
d. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 49
Subbidang Publikasi, Dokumentasi dan Perpustakaan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelaksanaan publikasi, dokumentasi dan pengelolaan perpustakaan.
Pasal 50
Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 49, Subbidang Publikasi, Dokumentasi dan Perpustakaan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan pelaksanaan publikasi dan dokumentasi; dan b. penyiapan bahan pengelolaan perpustakaan.
Pasal 51
Uraian tugas Subbidang Publikasi, Dokumentasi dan Perpustakaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 49 dan Pasal 50, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan pelaksanaan publikasi dan dokumentasi; b. menyiapkan bahan pengelolaan perpustakaan; c. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan publikasi,
dokumentasi dan pengelolaan perputakaan; dan d. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 52
Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana program dan anggaran, urusan kepegawaian, keuangan, ketatausahaan, dan rumah tangga Pusat.
Pasal 53
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 52, Subbagian Tata Usaha menyelengarakan fungsi:
a. penyiapan penyusunan rencana, program dan anggaran Pusat;
519
b. pengurusan administrasi kepegawaian Pusat; c. penyiapan administrasi keuangan Pusat; d. penyiapan dan pelaksanaan ketatausahaan Pusat; dan e. pelaksanaan urusan rumah tangga Pusat;
Pasal 54
Uraian tugas Subbagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 52 dan Pasal 53, antara lain sebagai berikut:
a. mengkoordinasikan penyusunan bahan Renstra Pusat; b. mengkoordinasikan penyusunan bahan Renja Pusat; c. mengkoordinasikan penyusunan bahan Program dan Anggaran (RKA-KL) Pusat; d. mengkoordinasikan penyusunan bahan RKT Pusat; e. mengkoordinasikan penyusunan bahan Penetapan Kinerja Pusat; f. mengkoordinasikan penyusunan bahan Program Kerja dan Renlakgiat Pusat; g. melaksanakan administrasi kepegawaian Pusat; h. melaksanakan administrasi keuangan Pusat; i. melaksanakan administrasi persuratan dan kearsipan Pusat; j. melaksanakan penatausahaan Barang Milik Negara (BMN); k. melaksanakan tata usaha dan rumah tangga Pusat; l. menyusun bahan Laporan Bulanan, Triwulan, Semester dan Tahunan Pusat; m. mengkoordinasikan penyusunan LAKIP Pusat; dan n. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Bagian Ketiga
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai
Pasal 55
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai mempunyai tugas mengkoordinasikan dan melaksanakan pendidikan dan pelatihan pegawai di bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian.
Pasal 56
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 55, Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai menyelenggarakan fungsi:
a. perumusan rencana, program dan anggaran pendidikan pelatihan pegawai di bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian;
b. koordinasi pelaksanaan pendidikan dan pelatihan pegawai di bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian;
c. pelaksanaan pendidikan dan pelatihan pegawai di bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian;
d. pengevaluasian dan penyusunan laporan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan pegawai di bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian; dan
e. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Pusat.
Pasal 57
Uraian tugas Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 55 dan Pasal 56, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun Rencana Strategis Pusat; b. menyusun Penetapan Kinerja Pusat;
520
c. mengkoordinasikan penyusunan rencana, program dan anggaran Pusat; d. mengendalikan pelaksanaan program dan anggaran Pusat; e. mengkoordinasikan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan pegawai di bidang
ketenagakerjaan dan ketransmigrasian; f. melaksanakan pendidikan dan pelatihan pegawai di bidang ketenagakerjaan dan
ketransmigrasian; g. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pendidikan dan pelatihan
pegawai di bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian; h. menyusun laporan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan pegawai di bidang
ketenagakerjaan dan ketransmigrasian; i. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan dan Tahunan Pusat; j. menyusun LAKIP Pusat; k. melaksanakan urusan tata usaha dan rumah tangga Pusat; dan l. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 58
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai terdiri atas:
a. Bagian Tata Usaha; b. Bidang Program dan Evaluasi; dan c. Bidang Penyelenggaraan.
Pasal 59
Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan urusan tata usaha dan rumah tangga Pusat.
Pasal 60
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 59, Bagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi:
a. pelaksanaan urusan administrasi kepegawaian dan keuangan; b. penyusunan statistik pendidikan dan pelatihan, serta dokumentasi dan
pengelolaan perpustakaan; dan c. pelaksanaan kearsipan, persuratan, perlengkapan dan urusan rumah tangga
Pusat.
Pasal 61
Uraian tugas Bagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 59 dan Pasal 60, antara lain sebagai berikut:
a. mengkoordinasikan penyusunan bahan Renstra Pusat; b. mengkoordinasikan penyusunan bahan Renja Pusat; c. mengkoordinasikan penyusunan bahan Program dan Anggaran (RKA-KL) Pusat; d. mengkoordinasikan penyusunan bahan RKT Pusat; e. mengkoordinasikan penyusunan bahan Penetapan Kinerja Pusat; f. mengkoordinasikan penyusunan bahan Program Kerja dan Renlakgiat Pusat; g. melaksanakan administrasi kepegawaian Pusat; h. melaksanakan administrasi keuangan Pusat; i. melaksanakan administrasi persuratan dan kearsipan Pusat; j. melaksanakan penatausahaan Barang Milik Negara (BMN); k. melaksanakan tata usaha dan rumah tangga Pusat; l. menyusun bahan Laporan Bulanan, Triwulan, Semester dan Tahunan Pusat; m. mengkoordinasikan penyusunan LAKIP Pusat; dan n. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
521
Pasal 62
Bagian Tata Usaha terdiri atas:
a. Subbagian Kepegawaian dan Keuangan; dan
b. Subbagian Umum.
Pasal 63
Subbagian Kepegawaian dan Keuangan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pengelolaan kepegawaian dan keuangan.
Pasal 64
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 63, Subbagian Kepegawaian dan Keuangan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan administrasi kepegawaian; dan b. penyiapan bahan pelaksanaan urusan keuangan.
Pasal 65
Uraian tugas Subbagian Kepegawaian dan Keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 63 dan Pasal 64, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan administrasi kepegawaian; b. menyiapkan bahan administrasi dan pelaksanaan urusan keuangan; dan c. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 66
Subbagian Umum mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pengelolaan dokumentasi, perpustakaan, kearsipan, persuratan, perlengkapan dan rumah tangga Pusat.
Pasal 67
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 66, Subbagian Umum menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan pengelolaan dokumentasi, perpustakaan, kearsipan, dan persuratan Pusat; dan
b. penyiapan bahan pengelolaan perlengkapan, pemeliharaan barang milik/kekayaan Negara, dan rumah tangga Pusat.
Pasal 68
Uraian tugas Subbagian Umum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 66 dan Pasal 67, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan pengelolaan dokumentasi dan perpustakaan; b. menyiapkan bahan kearsipan, dan persuratan Pusat; c. menyiapkan bahan pengelolaan perlengkapan dan pemeliharaan barang
milik/kekayaan negara, d. melaksanakan urusan rumah tangga Pusat; dan e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 69
Bidang Program dan Evaluasi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan analisis, penyusunan rencana, program dan anggaran, serta evaluasi pelaksanaan pendidikan pelatihan pegawai dan penyusunan laporan.
522
Pasal 70
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 69, Bidang Program dan Evaluasi menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan analisis kebutuhan serta penyusunan rencana, program dan anggaran pendidikan dan pelatihan pegawai;
b. penyiapan penyusunan kurikulum, silabus dan tenaga pengajar, bahan pelatihan, metode pendidikan dan pelatihan; dan
c. penyiapan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan pegawai, serta pemantauan alumni.
Pasal 71
Uraian tugas Bidang Program dan Evaluasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 69 dan Pasal 70, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun konsep analisis kebutuhan serta rencana, program dan anggaran pendidikan dan pelatihan pegawai;
b. menyusun konsep kurikulum, silabus dan tenaga pengajar, bahan pelatihan, metode pendidikan dan pelatihan;
c. melaksanakan koordinasi dan pelayanan pelaksanaan program pendidikan dan pelatihan pegawai di bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian;
d. melaksanakan komunikasi dan memberi fasilitas pelaksanaan pendidikan dan pelatihan pegawai bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian;
e. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, dan Tahunan Bidang; f. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Bidang; dan g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 72
Bidang Program dan Evaluasi terdiri atas:
a. Subbidang Data dan Program; dan
b. Subbidang Evaluasi dan Pelaporan.
Pasal 73
Subbidang Data dan Program mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pengumpulan dan pengolahan data, kurikulum, silabus, tenaga pengajar dan metode analisis kebutuhan pendidikan dan pelatihan pegawai, penyusunan rencana, program dan anggaran pendidikan dan pelatihan pegawai.
Pasal 74
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 73, Subbagian Data dan Program menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan pengumpulan dan pengolahan data, kurikulum, silabus dan tenaga pengajar;
b. penyiapan bahan metode analisis kebutuhan pendidikan dan pelatihan pegawai; dan
c. penyiapan bahan penyusunan rencana, program dan anggaran pendidikan dan pelatihan pegawai.
Pasal 75
Uraian tugas Subbidang Data dan Program sebagaimana dimaksud dalam Pasal 73 dan Pasal 74, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan pengumpulan dan pengolahan data, kurikulum, silabus dan tenaga pengajar;
523
b. menyiapkan bahan metode analisis kebutuhan pendidikan dan pelatihan pegawai;
c. menyiapkan bahan penyusunan rencana, program dan anggaran pendidikan dan pelatihan pegawai; dan
d. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 76
Subbidang Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan pendidikan pelatihan serta pemantauan alumni.
Pasal 77
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 76, Subbidang Evaluasi dan Pelaporan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan pelaksanaan evaluasi pendidikan pelatihan serta pemantauan alumni;
b. penyiapan bahan pelaksanaan pemantauan alumni pendidikan pelatihan serta pemantauan alumni; dan
c. penyiapan bahan pelaporan pelaksanaan pendidikan pelatihan serta pemantauan alumni.
Pasal 78
Uraian tugas Subbidang Evaluasi dan Pelaporan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 76 dan Pasal 77, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan pelaksanaan evaluasi pendidikan pelatihan serta pemantauan alumni diklat;
b. menyiapkan bahan pelaksanaan pemantauan pendidikan pelatihan serta pemantauan alumni diklat;
c. menyiapkan bahan pelaporan pelaksanaan pendidikan pelatihan serta pemantauan alumni diklat; dan
d. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 79
Bidang Penyelenggaraan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan rencana penyelenggaraan dan kerjasama, pemanggilan peserta serta penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kepemimpinan, manajemen, fungsional dan kerjasama, serta teknis dan penjenjangan di bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian.
Pasal 80
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 79, Bidang Penyelenggaraan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kepemimpinan, manajemen dan teknis bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian;
b. penyiapan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan fungsional bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian; dan
c. penyiapan pelaksanaan kerjasama penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan pegawai.
524
Pasal 81
Uraian tugas Bidang Penyelenggaraan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 79 dan Pasal 80, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun konsep penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kepemimpinan, manajemen dan teknis bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian;
b. menyusun konsep penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan fungsional bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian;
c. menyusun konsep pelaksanaan kerjasama penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan pegawai;
d. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, dan Tahunan Bidang; e. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksaaan kegiatan Bidang; dan f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 82
Bidang Penyelenggaraan terdiri atas:
a. Subbidang Kepemimpinan, Manajemen dan Teknis; dan
b. Subbidang Fungsional dan Kerjasama.
Pasal 83
Subbidang Kepemimpinan, Manajemen dan Teknis mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kepemimpinan, manajemen dan teknis di bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian.
Pasal 84
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 83, Subbidang Kepemimpinan, Manajemen dan Teknis menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kepemimpinan di bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian; dan
b. penyiapan bahan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan manajemen dan teknis di bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian.
Pasal 85
Uraian tugas Subbidang Kepemimpinan, Manajemen dan Teknis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 83 dan Pasal 84, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kepemimpinan di bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian;
b. menyiapkan bahan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan manajemen teknis di bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian; dan
c. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 86
Subbidang Fungsional dan Kerjasama mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan fungsional serta kerjasama di bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian.
525
Pasal 87
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 86, Subbidang Fungsional dan Kerjasama menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan fungsional di bidang ketenagakejaan dan ketransmigrasian; dan
b. penyiapan bahan penyelenggaraan kerjasama pendidikan dan pelatihan di bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian.
Pasal 88
Uraian tugas Subbidang Fungsional dan Kerjasama sebagaimana dimaksud dalam Pasal 86 dan 87, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan fungsional di bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian;
b. menyiapkan bahan penyelenggaraan kerjasama pendidikan dan pelatihan di bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian; dan
c. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Bagian Keempat
Pusat Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Pasal 89
Pusat Keselamatan dan Kesehatan Kerja mempunyai tugas melaksanakan analisis, perekayasaan, penyusunan standar, penyebarluasan informasi, dan kerjasama di bidang pengkajian dan bimbingan teknis pelayanan K3 serta pengembangan sumber daya manusia dan kompetensi K3.
Pasal 90
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 89, Pusat Keselamatan dan Kesehatan Kerja menyelenggarakan fungsi:
a. pelaksanaan penyusunan perencanaan program, analisis, perekayasaan, penyusunan standar, penyebarluasan informasi, dan kerjasama di bidang pengkajian dan bimbingan teknis pelayanan K3 serta pengembangan sumber daya manusia dan kompetensi K3;
b. pelaksanaan program, analisis, perekayasaan, penyusunan standar, penyebarluasan informasi, dan kerjasama di bidang pengkajian dan bimbingan teknis pelayanan K3 serta pengembangan sumber daya manusia dan kompetensi K3;
c. pengembangan kerjasama tingkat nasional, regional, dan internasional di bidang pengkajian dan bimbingan teknis pelayanan K3 serta pengembangan sumber daya manusia dan kompetensi K3;
526
d. pembinaan kepada Unit Pelaksana Teknis Pusat (UPTP) dan Unit Pelaksana
Teknis Daerah (UPTD) di bidang pengkajian dan bimbingan teknis pelayanan K3 serta pengembangan sumber daya manusia dan kompetensi K3;
e. pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan analisis, perekayasaan, penyusunan standar, penyebarluasan informasi, dan kerjasama di bidang pengkajian dan bimbingan teknis pelayanan K3 serta pengembangan sumber daya manusia dan kompetensi K3; dan
f. pelaksanaan tata usaha dan rumah tangga Pusat.
Pasal 91
Uraian tugas Pusat Keselamatan dan Kesehatan Kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 89 dan Pasal 90, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun Rencana Strategis Pusat; b. menyusun Penetapan Kinerja Pusat; c. mengkoordinasikan penyusunan rencana, program dan anggaran Pusat; d. mengendalikan pelaksanaan program dan anggaran Pusat; e. melaksanakan penyusunan perencanaan analisis, perekayasaan, penyusunan
standar, penyebarluasan informasi, dan kerjasama di bidang pengkajian dan bimbingan teknis pelayanan K3 serta pengembangan sumber daya manusia dan kompetensi K3;
f. melaksanakan program analisis, perekayasaan, penyusunan standar, penyebarluasan informasi, dan kerjasama di bidang pengkajian dan bimbingan teknis pelayanan K3 serta pengembangan sumber daya manusia dan kompetensi K3;
g. melaksanakan pengembangan kerjasama tingkat nasional, regional, dan internasional di bidang pengkajian dan bimbingan teknis pelayanan K3 serta pengembangan sumber daya manusia dan kompetensi K3;
h. melakukan pembinaan kepada Unit Pelaksana Teknis Pusat (UPTP) dan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) di bidang pengkajian dan bimbingan teknis pelayanan K3 serta pengembangan sumber daya manusia dan kompetensi K3;
i. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan analisis, perekayasaan, penyusunan standar, penyebarluasan informasi, dan kerjasama di bidang pengkajian dan bimbingan teknis pelayanan K3 serta pengembangan sumber daya manusia dan kompetensi K3;
j. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, dan Tahunan Pusat; k. menyusun LAKIP Pusat; dan l. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 92
Pusat Keselamatan dan Kesehatan Kerja terdiri atas:
a. Bagian Tata Usaha; b. Bidang Pengkajian dan Bimbingan Teknis Pelayanan K3; dan c. Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Kompetensi K3.
Pasal 93
Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan urusan penyusunan rencana, program dan anggaran, evaluasi dan pelaporan, keuangan, urusan administrasi kepegawaian serta tata usaha dan rumah tangga Pusat.
527
Pasal 94
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 93, Bagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi:
a. koordinasi dan penyiapan rencana, program dan anggaran serta evaluasi dan pelaporan;
b. penyiapan pelaksanaan urusan keuangan; c. pelaksanaan urusan kepegawaian; d. penyiapan bahan penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan di
bidang pengkajian dan bimbingan teknis pelayanan K3 serta pengembangan sumber daya manusia dan kompetensi K3; dan
e. penyiapan pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Pusat.
Pasal 95
Uraian tugas Bagian Tata Usaha sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 93 dan Pasal 94, antara lain sebagai berikut:
a. mengkoordinasikan penyusunan bahan Renstra Pusat; b. mengkoordinasikan penyusunan bahan Renja Pusat; c. mengkoordinasikan penyusunan bahan Program dan Anggaran (RKA-KL) Pusat; d. mengkoordinasikan penyusunan bahan RKT Pusat; e. mengkoordinasikan penyusunan bahan Penetapan Kinerja Pusat; f. mengkoordinasikan penyusunan bahan Program Kerja dan Renlakgiat Pusat; g. melaksanakan administrasi kepegawaian Pusat; h. melaksanakan administrasi keuangan Pusat; i. menyusun konsep rancangan peraturan perundang-undangan di bidang
pengkajian dan bimbingan teknis pelayanan K3 serta pengembangan sumber daya manusia dan kompetensi K3;
j. melaksanakan urusan administrasi persuratan dan kearsipan Pusat; k. melaksanakan penatausahaan Barang Milik Negara (BMN); l. melaksanakan tata usaha dan rumah tangga Pusat; m. menyusun bahan Laporan Bulanan, Triwulan, Semester dan Tahunan Pusat; n. mengkoordinasikan penyusunan LAKIP Pusat; dan o. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 96
Bagian Tata Usaha terdiri atas:
a. Subbagian Program dan Anggaran; b. Subbagian Keuangan; dan c. Subbagian Kepegawaian dan Umum.
Pasal 97
Subbagian Program dan Anggaran mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana, program dan anggaran.
Pasal 98
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 97, Subbagian Program dan Anggaran menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan penyusunan rencana, program dan anggaran; b. penyiapan bahan koordinasi penyusunan rencana, program dan anggaran; dan c. penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan.
528
Pasal 99
Uraian tugas Subbagian Program dan Anggaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 97 dan Pasal 98, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan rencana program, dan anggaran; b. menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan; c. menyiapkan bahan koordinasi penyusunan rencana, program, dan anggaran; d. menyiapkan bahan penyusunan Laporan Bulanan dan Tahunan Pusat; e. menyiapkan bahan penyusunan LAKIP Pusat; dan f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 100
Subbagian Keuangan mempunyai tugas melakukan urusan pelaksanaan anggaran, perbendaharaan dan tata usaha keuangan, serta akuntansi dan penyusunan laporan keuangan.
Pasal 101
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 100, Subbagian Keuangan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan pelaksanaan anggaran; b. penyiapan bahan pelaksanaan perbendaharaan dan tata usaha keuangan; dan c. penyiapan bahan pelaksanaan akuntansi dan penyusunan laporan keuangan.
Pasal 102
Uraian tugas Subbagian Keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 100 dan Pasal 101, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan administrasi pelaksanaan anggaran; b. menyiapkan administrasi pelaksanaan perbendaharaan; c. menyiapkan pelaksanaan tata usaha keuangan; d. menyiapkan pelaksanaan akuntansi dan penyusunan laporan keuangan; dan e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 103
Subbagian Kepegawaian dan Umum mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian, penyiapan bahan penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan, inventarisasi barang milik/kekayaan negara, serta tata usaha dan rumah tangga Pusat.
Pasal 104
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 103, Subbagian Kepegawaian dan Umum menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan administrasi kepegawaian; b. penyiapan bahan penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan; c. penyiapan bahan inventarisasi barang milik/kekayaan negara; dan d. penyiapan bahan pengelolaan tata usaha dan rumah tangga Pusat.
529
Pasal 105
Uraian tugas Subbagian Kepegawaian dan Umum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 103 dan Pasal 104, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan administrasi kepegawaian; b. menyiapkan bahan penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan; c. menyiapkan bahan inventarisasi barang milik/kekayaan negara; d. menyiapkan pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Pusat; dan e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 106
Bidang Pengkajian dan Bimbingan Teknis Pelayanan K3 mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan penyusunan program, analisis, perekayasaan, penyusunan standar, penerapan teknologi dan pengelolaan alih teknologi, dan evaluasi di bidang pengkajian, dan bimbingan teknis pelayanan K3.
Pasal 107
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106, Bidang Pengkajian dan Bimbingan Teknis Pelayanan K3 menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan pelaksanaan penyusunan analisis, standar dan pedoman di bidang pengkajian dan bimbingan teknis pelayanan K3;
b. penyiapan bahan pelaksanaan perekayasaan di bidang pengkajian dan bimbingan teknis pelayanan K3;
c. penyiapan bahan pelaksanaan penerapan teknologi dan pengelolaan alih teknologi di bidang pengkajian dan bimbingan teknis pelayanan K3; dan
d. penyiapan bahan pembinaan dan evaluasi di bidang pengkajian dan bimbingan teknis pelayanan K3.
Pasal 108
Uraian tugas Bidang Pengkajian dan Bimbingan Teknis Pelayanan K3 sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 106 dan Pasal 107, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun bahan analisis, standar dan pedoman di bidang pengkajian dan bimbingan teknis pelayanan K3;
b. menyusun bahan pelaksanaan perekayasaan di bidang pengkajian dan bimbingan teknis pelayanan K3;
c. menyusun bahan pelaksanaan penerapan teknologi dan pengelolaan alih teknologi di bidang pengkajian dan bimbingan teknis pelayanan K3;
d. menyusun bahan pembinaan dan evaluasi di bidang pengkajian dan bimbingan teknis pelayanan K3;
e. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan dan Tahunan Bidang; f. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Bidang; dan g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 109
Bidang Pengkajian dan Bimbingan Teknis Pelayanan K3 terdiri atas:
a. Subbidang Pengkajian K3; dan b. Subbidang Bimbingan Teknis Pelayanan K3.
530
Pasal 110
Subbidang Pengkajian K3 mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan analisis, standar, pedoman, perekayasaan, penerapan teknologi dan pengelolaan alih teknologi, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengkajian K3.
Pasal 111
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 110, Subbidang Pengkajian K3 menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan penyusunan analisis, standar, dan pedoman di bidang pengkajian K3;
b. penyiapan bahan perekayasaan di bidang pengkajian K3; c. penyiapan bahan penerapan teknologi dan pengelolaan alih teknologi di bidang
pengkajian K3; dan d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengkajian K3.
Pasal 112
Uraian tugas Subbidang Pengkajian K3 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 110 dan Pasal 111, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan analisis, standar dan pedoman di bidang pengkajian K3; b. menyiapkan bahan perekayasaan di bidang pengkajian K3; c. menyiapkan bahan penerapan teknologi dan pengelolaan alih teknologi di bidang
pengkajian K3; d. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengkajian K3; dan e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
Pasal 113
Subbidang Bimbingan Teknis Pelayanan K3 mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan analisis, standar, pedoman, penerapan teknologi dan pengelolaan alih teknologi, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang bimbingan teknis pelayanan K3.
Pasal 114
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 113, Subbidang Bimbingan Teknis Pelayanan K3 menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan analisis, standar dan pedoman di bidang bimbingan teknis pelayanan K3;
b. penyiapan bahan penerapan teknologi dan pengelolaan alih teknologi di bidang bimbingan teknis pelayanan K3; dan
c. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang bimbingan teknis pelayanan K3.
Pasal 115
Uraian tugas Subbidang Bimbingan Teknis Pelayanan K3 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 113 dan Pasal 114, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan analisis, standar dan pedoman di bidang bimbingan teknis pelayanan K3;
531
b. menyiapkan bahan penerapan teknologi dan pengelolaan alih teknologi di bidang bimbingan teknis pelayanan K3;
c. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang bimbingan teknis pelayanan K3; dan
d. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
Pasal 116
Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Kompetensi K3 mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan penyusunan program, analisis, standar, pengkajian, perekayasaan, penerapan teknologi dan pengelolaan alih teknologi, penyebarluasan informasi, kerjasama, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengembangan sumber daya manusia, dan kompetensi K3.
Pasal 117
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 116, Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Kompetensi K3 menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan pelaksanaan penyusunan analisis, standar, dan pedoman di bidang pengembangan sumber daya manusia dan kompetensi K3;
b. penyiapan bahan pelaksanaan pengkajian dan perekayasaan di bidang pengembangan sumber daya manusia dan kompetensi K3;
c. penyiapan bahan pelaksanaan penerapan teknologi dan pengelolaan alih teknologi di bidang pengembangan sumber daya manusia dan kompetensi K3;
d. penyiapan bahan penyebarluasan informasi di bidang pengembangan sumber daya manusia dan kompetensi K3;
e. penyiapan bahan kerjasama tingkat nasional, regional, dan internasional di bidang pengembangan sumber daya manusia dan kompetensi K3; dan
f. penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengembangan sumber daya manusia dan kompetensi K3.
Pasal 118
Uraian tugas Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Kompetensi K3 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 116 dan Pasal 117, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun konsep analisis, standar, dan pedoman di bidang pengembangan sumber daya manusia dan kompetensi K3;
b. menyusun konsep pelaksanaan pengkajian dan perekayasaan di bidang pengembangan sumber daya manusia dan kompetensi K3;
c. menyusun konsep pelaksanaan penerapan teknologi dan pengelolaan alih teknologi di bidang pengembangan sumber daya manusia dan kompetensi K3;
d. menyusun konsep penyebarluasan informasi di bidang pengembangan sumber daya manusia dan kompetensi K3;
e. menyusun konsep kerjasama tingkat nasional, regional, dan internasional di bidang pengembangan sumber daya manusia dan kompetensi K3;
f. menyusun konsep pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengembangan sumber daya manusia dan kompetensi K3;
g. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan dan Tahunan Bidang; h. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Bidang; dan i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 119
Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Kompetensi K3 terdiri atas:
a. Subbidang Sumber Daya Manusia K3; dan b. Subbidang Kompetensi K3.
532
Pasal 120
Subbidang Sumber Daya Manusia K3 mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelaksanaan penyusunan program, analisis, standar, pengkajian, perekayasaan, penerapan teknologi dan pengelolaan alih teknologi, penyebarluasan informasi, kerjasama, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang sumber daya manusia K3.
Pasal 121
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 120, Subbidang Sumber Daya Manusia K3 menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan penyusunan program, analisis, dan standar di bidang sumber daya manusia K3;
b. penyiapan bahan pengkajian dan perekayasaan di bidang sumber daya manusia K3;
c. penyiapan bahan penerapan teknologi dan pengelolaan alih teknologi di bidang sumber daya manusia K3;
d. penyiapan bahan penyebarluasan informasi dan kerjasama di bidang sumber daya manusia K3; dan
e. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang sumber daya manusia K3.
Pasal 122
Uraian tugas Subbidang Sumber Daya Manusia K3 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 120 dan Pasal 121, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapan bahan penyusunan program, analisis, dan standar di bidang sumber daya manusia K3;
b. menyiapkan bahan pengkajian dan perekayasaan di bidang sumber daya manusia K3;
c. menyiapkan bahan penerapan teknologi dan pengelolaan alih teknologi di bidang sumber daya manusia K3;
d. menyiapkan bahan penyebarluasan informasi dan kerjasama di bidang sumber daya manusia K3;
e. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang sumber daya manusia K3; dan
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 123
Subbidang Kompetensi K3 mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelaksanaan penyusunan program, analisis, standar, pengkajian, perekayasaan, penerapan teknologi dan pengelolaan alih teknologi, penyebarluasan informasi, kerjasama, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang kompetensi K3.
Pasal 124
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 123, Subbidang Kompetensi K3 menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan penyusunan program, analisis, dan standar di bidang kompetensi K3;
b. penyiapan bahan pengkajian dan perekayasaan di bidang kompetensi K3; c. penyiapan bahan penerapan teknologi dan pengelolaan alih teknologi di bidang
kompetensi K3; d. penyiapan bahan penyebarluasan informasi dan kerjasama di bidang kompetensi
K3; dan e. penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang kompetensi K3.
533
Pasal 125
Uraian tugas Subbidang Kompetensi K3 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 123 dan Pasal 124, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan penyusunan program, analisis, dan standar di bidang kompetensi K3;
b. menyiapkan bahan pengkajian dan perekayasaan di bidang kompetensi K3; c. menyiapkan bahan penerapan teknologi dan pengelolaan alih teknologi di
kompetensi K3; d. menyiapkan bahan penyebarluasan informasi dan kerjasama di bidang
kompetensi K3; e. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang kompetensi K3; dan f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Bagian Kelima
Pusat Perencanaan Tenaga Kerja
Pasal 126
Pusat Perencanaan Tenaga Kerja mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, standardisasi, pemberian bimbingan teknis, penyusunan, pemantauan, evaluasi, analisis, dan pelaporan di bidang perencanaan tenaga kerja makro dan mikro.
Pasal 127
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 126, Pusat Perencanaan Tenaga Kerja menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang perencanaan tenaga kerja makro dan mikro;
b. penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang perencanaan tenaga kerja makro dan mikro;
c. penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, kriteria, model dan aplikasi di bidang perencanaan tenaga kerja makro dan mikro;
d. penyiapan pemberian bimbingan teknis dan pembinaan di bidang perencanaan tenaga kerja makro dan mikro;
e. penyiapan pelaksanaan pemantauan, evaluasi, analisis, dan pelaporan di bidang perencanaan tenaga kerja makro dan mikro; dan
f. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Pusat.
Pasal 128
Uraian tugas Pusat Perencanaan Tenaga Kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 126 dan Pasal 127, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun Rencana Strategis Pusat; b. menyusun Penetapan Kinerja Pusat; c. mengkoordinasikan penyusunan rencana, program dan anggaran Pusat; d. mengendalikan pelaksanaan program dan anggaran Pusat; e. menyiapkan perumusan kebijakan di bidang perencanaan tenaga kerja makro
dan mikro; f. menyiapkan pelaksanaan kebijakan di bidang perencanaan tenaga kerja makro
dan mikro;
534
g. menyiapkan penyusunan norma, standar, prosedur, kriteria, model dan aplikasi di bidang perencanaan tenaga kerja makro dan mikro;
h. menyiapkan pemberian bimbingan teknis dan pembinaan di bidang perencanaan tenaga kerja makro dan mikro;
i. melaksanakan pemantauan, evaluasi, analisis, dan pelaporan di bidang perencanaan tenaga kerja makro dan mikro;
j. melaksanakan urusan administrasi kepegawaian dan keuangan; k. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan dan Tahunan Pusat; l. menyusun LAKIP Pusat; m. melaksanakan urusan tata usaha dan rumah tangga Pusat; dan n. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 129
Pusat Perencanaan Tenaga Kerja terdiri atas:
a. Bidang Perencanaan Tenaga Kerja Makro; b. Bidang Perencanaan Tenaga Kerja Mikro; dan c. Subbagian Tata Usaha.
Pasal 130
Bidang Perencanaan Tenaga Kerja Makro mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, kriteria, model dan aplikasi, serta pemberian bimbingan teknis, pembinaan, pemantauan, evaluasi, analisis, dan pelaporan di bidang perencanaan tenaga kerja nasional, dan daerah.
Pasal 131
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 130, Bidang Perencanaan Tenaga Kerja Makro menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang perencanaan tenaga kerja nasional dan daerah;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang perencanaan tenaga kerja nasional dan daerah;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, kriteria, model dan aplikasi di bidang perencanaan tenaga kerja nasional dan daerah;
d. penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis dan pembinaan di bidang perencanaan tenaga kerja nasional dan daerah; dan
e. penyiapan bahan pemantauan, evaluasi, analisis, dan pelaporan di bidang perencanaan tenaga kerja nasional dan daerah.
Pasal 132
Uraian tugas Bidang Perencanaan Tenaga Kerja Makro sebagaimana dimaksud dalam Pasal 130 dan Pasal 131, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun bahan perumusan kebijakan bidang perencanaan tenaga kerja nasional dan daerah;
b. menyusun bahan pelaksanaan kebijakan bidang perencanaan tenaga kerja nasional dan daerah;
c. menyusun bahan penyusunan norma, standar, prosedur, kriteria, model dan aplikasi bidang perencanaan tenaga kerja nasional dan daerah;
d. menyusun bahan bimbingan teknis dan pembinaan bidang perencanaan tenaga kerja nasional dan daerah;
535
e. menyusun bahan pemantauan, evaluasi, analisis, dan pelaporan bidang
perencanaan tenaga kerja nasional dan daerah; f. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, dan Tahunan Bidang; g. melaksanakan pemantauan dan evaluasi kegiatan Bidang; dan h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 133
Bidang Perencanaan Tenaga Kerja Makro terdiri atas:
a. Subbidang Perencanaan Tenaga Kerja Nasional; dan b. Subbidang Perencanaan Tenaga Kerja Daerah.
Pasal 134
Subbidang Perencanaan Tenaga Kerja Nasional mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, kriteria, model dan aplikasi, pemberian bimbingan teknis, pembinaan, pemantauan, evaluasi, analisis, dan pelaporan di bidang perencanaan tenaga kerja nasional.
Pasal 135
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 134, Subbidang Perencanaan Tenaga Kerja Nasional menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang perencanaan tenaga kerja nasional dan sektoral nasional;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang perencanaan tenaga kerja nasional dan sektoral nasional;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, kriteria, model dan aplikasi di bidang perencanaan tenaga kerja nasional dan sektoral nasional;
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan pembinaan di bidang perencanaan tenaga kerja nasional dan sektoral nasional; dan
e. penyiapan bahan pemantauan, evaluasi, analisis, dan pelaporan di bidang perencanaan tenaga kerja nasional dan sektoral nasional.
Pasal 136
Uraian tugas Subbidang Perencanaan Tenaga Kerja Nasional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 134 dan Pasal 135, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan perencanaan tenaga kerja nasional dan sektoral nasional;
b. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan perencanaan tenaga kerja nasional dan sektoral nasional;
c. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, kriteria, model dan aplikasi perencanaan tenaga kerja nasional dan sektoral nasional;
d. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan pembinaan perencanaan tenaga kerja nasional dan sektoral nasional;
e. menyiapkan bahan pelaksanaan pemantauan, evaluasi, analisis, dan pelaporan perencanaan tenaga kerja nasional dan sektoral nasional; dan
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
536
Pasal 137
Subbidang Perencanaan Tenaga Kerja Daerah mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, kriteria, model dan aplikasi, pemberian bimbingan teknis, pembinaan, pemantauan, evaluasi, analisis, dan pelaporan di bidang perencanaan tenaga kerja daerah.
Pasal 138
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 137, Subbidang Perencanaan Tenaga Kerja Daerah menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang perencanaan tenaga kerja provinsi, kabupaten/kota, sektoral provinsi dan sektoral kabupaten/kota;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang perencanaan tenaga kerja provinsi, kabupaten/kota, sektoral provinsi dan sektoral kabupaten/kota;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, kriteria, model dan aplikasi di bidang perencanaan tenaga kerja provinsi, kabupaten/kota, sektoral provinsi dan sektoral kabupaten/kota;
d. penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis dan pembinaan di bidang perencanaan tenaga kerja provinsi, kabupaten/kota, sektoral provinsi dan sektoral kabupaten/kota; dan
e. penyiapan bahan pemantauan, evaluasi, analisis, dan pelaporan di bidang perencanaan tenaga kerja provinsi, kabupaten/kota, sektoral provinsi dan sektoral kabupaten/kota.
Pasal 139
Uraian tugas Subbidang Perencanaan Tenaga Kerja Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 137 dan Pasal 138, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan perencanaan tenaga kerja provinsi, kabupaten/kota, sektoral provinsi dan sektoral kabupaten/kota;
b. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan Perencanaan Tenaga Kerja Provinsi, Kabupaten/Kota, Sektoral Provinsi dan Sektoral Kabupaten/Kota;
c. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, kriteria, model dan aplikasi Perencanaan Tenaga Kerja Provinsi, Kabupaten/Kota, Sektoral Provinsi dan Sektoral Kabupaten/Kota;
d. menyiapkan bahan pemberian bimbingan teknis dan pembinaan Perencanaan Tenaga Kerja Provinsi, Kabupaten/Kota, Sektoral Provinsi dan Sektoral Kabupaten/Kota;
e. menyiapkan bahan pelaksanaan pemantauan, evaluasi, analisis, dan pelaporan Perencanaan Tenaga Kerja Provinsi, Kabupaten/Kota, Sektoral Provinsi dan Sektoral Kabupaten/Kota; dan
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 140
Bidang Perencanaan Tenaga Kerja Mikro mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, kriteria, model dan aplikasi, pemberian bimbingan teknis, pembinaan, pemantauan, evaluasi, analisis, dan pelaporan di bidang perencanaan tenaga kerja perusahaan pemerintah, dan swasta.
537
Pasal 141
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 140, Bidang Perencanaan Tenaga Kerja Mikro menyelanggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang perencanaan tenaga kerja perusahaan pemerintah dan swasta;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang perencanaan tenaga kerja perusahaan pemerintah dan swasta;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, kriteria, model dan aplikasi di bidang perencanaan tenaga kerja perusahaan pemerintah dan swasta;
d. penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis dan pembinaan di bidang perencanaan tenaga kerja perusahaan pemerintah dan swasta; dan
e. penyiapan bahan pemantauan, evaluasi, analisis, dan pelaporan di bidang perencanaan tenaga kerja perusahaan pemerintah dan swasta.
Pasal 142
Uraian tugas Bidang Perencanaan Tenaga Kerja Makro sebagaimana dimaksud dalam Pasal 140 dan Pasal 141, antara lain sebagai berikut:
a. menyusun bahan perumusan kebijakan di bidang perencanaan tenaga kerja perusahaan pemerintah dan swasta;
b. menyusun bahan pelaksanaan kebijakan di bidang perencanaan tenaga kerja perusahaan pemerintah dan swasta;
c. menyusun bahan penyusunan norma, standar, prosedur, kriteria, model dan aplikasi di bidang perencanaan tenaga kerja perusahaan pemerintah dan swasta;
d. menyusun bahan pemberian bimbingan teknis dan pembinaan di bidang perencanaan tenaga kerja perusahaan pemerintah dan swasta;
e. menyusun bahan pemantauan, evaluasi, analisis, dan pelaporan di bidang perencanaan tenaga kerja perusahaan pemerintah dan swasta;
f. menyusun Laporan Bulanan, Triwulan, dan Tahunan Bidang; g. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Bidang; dan h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 143
Bidang Perencanaan Tenaga Kerja Mikro terdiri atas:
a. Subbidang Perencanaan Tenaga Kerja Perusahaan Pemerintah; dan b. Subbidang Perencanaan Tenaga Kerja Perusahaan Swasta.
Pasal 144
Subbidang Perencanaan Tenaga Kerja Perusahaan Pemerintah mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, kriteria, model dan aplikasi, pemberian bimbingan teknis, pembinaan, pemantauan, evaluasi, analisis, dan pelaporan di bidang perencanaan tenaga kerja perusahaan pemerintah.
Pasal 145
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 144, Subbidang Perencanaan Tenaga Kerja Perusahaan Pemerintah menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan perencanaan tenaga kerja badan usaha milik negara (BUMN) dan badan usaha milik daerah (BUMD);
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan Perencanaan Tenaga Kerja BUMN dan BUMD;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, kriteria, model dan aplikasi Perencanaan Tenaga Kerja BUMN dan BUMD;
538
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan pembinaan Perencanaan Tenaga Kerja BUMN dan BUMD; dan
e. penyiapan bahan pemantauan, evaluasi, analisis, dan pelaporan Perencanaan Tenaga Kerja BUMN dan BUMD.
Pasal 146
Uraian tugas Subbidang Perencanaan Tenaga Kerja Perusahaan Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 144 dan Pasal 145, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan perencanaan tenaga kerja BUMN dan BUMD;
b. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan perencanaan tenaga kerja BUMN dan BUMD;
c. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, kriteria, model dan aplikasi Perencanaan Tenaga Kerja Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik Daerah;
d. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan pembinaan perencanaan tenaga kerja BUMN dan BUMD;
e. menyiapkan bahan pemantauan, evaluasi, analisis, dan pelaporan perencanaan tenaga kerja BUMN dan BUMD; dan
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 147
Subbidang Perencanaan Tenaga Kerja Perusahaan Swasta mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, kriteria, model dan aplikasi, pemberian bimbingan teknis, pembinaan, pemantauan, evaluasi, analisis, dan pelaporan di bidang perencanaan tenaga kerja perusahaan swasta.
Pasal 148
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 147, Subbidang Perencanaan Tenaga Kerja Perusahaan Swasta menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan perencanaan tenaga kerja perusahaan swasta dan lembaga swasta lainnya;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan perencanaan tenaga kerja perusahaan swasta dan lembaga swasta lainnya;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, kriteria, model dan aplikasi perencanaan tenaga kerja perusahaan swasta dan lembaga swasta lainnya;
d. penyiapan bahan bimbingan teknis dan pembinaan perencanaan tenaga kerja perusahaan swasta dan lembaga swasta lainnya; dan
e. penyiapan bahan pemantauan, evaluasi, analisis, dan pelaporan perencanaan tenaga kerja perusahaan swasta dan lembaga swasta lainnya.
Pasal 149
Uraian tugas Subbidang Perencanaan Tenaga Kerja Perusahaan Swasta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 147 dan Pasal 148, antara lain sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan perencanaan tenaga kerja perusahaan swasta dan lembaga swasta lainnya;
b. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan perencanaan tenaga kerja perusahaan swasta dan lembaga swasta lainnya;
c. menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, kriteria, model dan aplikasi perencanaan tenaga kerja perusahaan swasta dan lembaga swasta lainnya;
539
d. menyiapkan bahan bimbingan teknis dan pembinaan perencanaan tenaga kerja perusahaan swasta dan lembaga swasta lainnya;
e. menyiapkan bahan pemantauan, evaluasi, analisis, dan pelaporan perencanaan tenaga kerja perusahaan swasta dan lembaga swasta lainnya; dan
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 150
Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan penyusunan rencana program dan anggaran, urusan kepegawaian, keuangan, ketatausahaan, dan rumah tangga Pusat.
Pasal 151
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 150, Subbagian Tata Usaha menyelengarakan fungsi:
a. penyiapan penyusunan rencana, program dan anggaran Pusat; b. pengurusan administrasi kepegawaian Pusat; c. penyiapan administrasi keuangan Pusat; d. penyiapan dan pelaksanaan ketatausahaan Pusat; dan e. pelaksanaan urusan rumah tangga Pusat.
Pasal 152
Uraian tugas Subbagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 150 dan Pasal 151, antara lain sebagai berikut:
a. mengkoordinasikan penyusunan bahan Renstra Pusat; b. mengkoordinasikan penyusunan bahan Renja Pusat; c. mengkoordinasikan penyusunan bahan Program dan Anggaran (RKA-KL) Pusat; d. mengkoordinasikan penyusunan bahan RKT Pusat; e. mengkoordinasikan penyusunan bahan Penetapan Kinerja Pusat; f. mengkoordinasikan penyusunan bahan Program Kerja dan Renlakgiat Pusat; g. melaksanakan administrasi kepegawaian Pusat; h. melaksanakan administrasi keuangan Pusat; i. melaksanakan administrasi persuratan dan kearsipan Pusat; j. melaksanakan penatausahaan Barang Milik Negara (BMN); k. melaksanakan tata usaha dan rumah tangga Pusat; l. menyusun bahan Laporan Bulanan, Triwulan, Semester dan Tahunan Pusat; m. mengkoordinasikan penyusunan LAKIP Pusat; dan n. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
540
BAB II
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 153 Lampiran Keputusan Menteri ini berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 10 Oktober 2011
a.n. MENTERI
TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI SEKRETARIS JENDERAL,
DR. IR. MUCHTAR LUTHFIE, MMA. NIP. 19541204 198212 1 001