Transcript
Page 1: UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI … digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PUNGUT PUNTUNG DAN BAREN DALAM PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI MELALUI

PENDEKATAN BERMAIN PUNGUT PUNTUNG DAN BAREN

DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI PADA SISWA

KELAS V SDN 7 KRANDEGAN KECAMATAN BANJARNEGARA

KABUPATEN BANJARNEGARA

SKRIPSI

Oleh :

W A R D I

NIM. X 4709217

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI … digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PUNGUT PUNTUNG DAN BAREN DALAM PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI MELALUI

PENDEKATAN BERMAIN PUNGUT PUNTUNG DAN BAREN

DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI PADA SISWA

KELAS V SDN 7 KRANDEGAN KECAMATAN BANJARNEGARA

KABUPATEN BANJARNEGARA

Oleh :

W A R D I

NIM. X 4709217

SKRIPSI

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana

Pendidikan Program Studi Pendidkan Jasmani, kesehatan dan Rekreasi

Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

ii

Page 3: UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI … digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PUNGUT PUNTUNG DAN BAREN DALAM PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji

Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

Surakarta, 17 Juni 2011

Pembimbing I Pembimbing II

Drs.Waluyo,M.Or Drs.Agus Mukholid,M.Pd.

NIP.19660307 199403 1 002 NIP.19640131 198903 1 001

iii

Page 4: UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI … digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PUNGUT PUNTUNG DAN BAREN DALAM PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk

memenuhi Sebagai Persyaratan Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan

Pada Hari :

Tanggal :

Tim Penguji Skripsi

( Nama Terang )

Ketua : Drs. Agustiyanto, M.Pd

Sekretaris : Dra. Ismaryati, M.Kes

Anggota I : Drs. Agus Mukholid, M.Pd

Anggota II : Drs. Waluyo, M.Or

Disahkan oleh :

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta

( Tanda Tangan )

…………………

…………………

…………………

…………………

Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd

NIP. 19600727 198702 1 001

iv

Page 5: UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI … digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PUNGUT PUNTUNG DAN BAREN DALAM PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRAK

Wardi. UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PUNGUT PUNTUNG DAN BAREN DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI PADA SISWA KELAS V SDN 7 KRANDEGAN KECAMATAN BANJARNEGARA KABUPATEN BANJARNEGARA, Skripsi. Surakarta; Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendididkan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Juni. 2011

Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan agar meningkat kebugaran

jasmani siswa kelas V SDN 7 Krandegan melalui permainan pungut puntung dan

baren.

Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan metode

penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Pertemuan dalam

penelitian ini berjumlah empat kali dan setiap pertemuan menunjukkan tahapan

perkembangan proses pembelajaran pendidikan jasmani dengan materi kebugaran

jasmani. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 7 Krandegan

Semester dua tahun ajaran 2010/2011.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian permainan dalam

pembelajaran Pendidikan Jasmani dengan materi kebugaran jasmani dapat

meningkatkan semangat siswa, antusias siswa, suasana kelas dan peningkatan

kebugaran jasmani. Alat pengumpulan data yang digunakan penelitian sebagai

berikut : Jenis datanya hasil ketrampilan pungut puntung dan baren, sumber data

adalah siswa, tehnik pengumpulannya adalah tes praktik , praktik dan unjuk kerja

dan instrumennya tes ketrampilan pungut puntung dan baren serta melalui lembar

observasi.Tes untuk mengetahui peningkatan kebugaran jasmani siswa dengan lari

600 m.

v

Page 6: UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI … digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PUNGUT PUNTUNG DAN BAREN DALAM PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRACT

Wardi. PHYSICAL FITNESS IMPROVEMENT EFFORTS TO PLAY THROUGH APPROACH PUNGUT PUNTUNG AND BAREN LEARNING IN PHYSICAL EDUCATION STUDENTS IN CLASS V SDN 7 KRANDEGAN SUB DISTRICT BANJARNEGARA, Thesis. Surakarta; Faculty of Teacher Training and Science University Eleven Pendididkan March Surakarta, June. 2011

The research was conducted with the aim to increase physical fitness of students

in Grade V SDN 7 Krandegan through the game Pungut Puntung and Baren.

This research is a study using action research methods class (Classroom Action

Research). The meeting in this study amounted to four times and each meeting

shows developmentally learning process with the material physical education

physical fitness. The subjects of this study were students in Grade V SD Negeri 7

Krandegan Semester two academic year 2010/2011.

The results showed that administration of the game in teaching Physical

Education to the material, physical fitness can improve the morale of students,

enthusiastic students, classrooms and improvement of physical fitness. Data

collection tool used research as follows: Type of outcome data collection skills

Pungut Puntung and Baren, data source is a student, was collected technique is a

practice test, practice and performance and foster skills test instrument Pungut

Puntung and Baren and through the sheet observasi.Tes to determine the increase

physical fitness of students to run 600 m.

vi

Page 7: UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI … digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PUNGUT PUNTUNG DAN BAREN DALAM PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

MOTTO

v Keberhasilan seorang guru dalam mengemban amanah adalah terlihat dari

perbuatan tingkah laku muridnya.

v Kehilangan Harta benda bukan berarti apa-apa, kehilangan nyawa berarti

kehilangan setengah dan kehilangan kepercayaan adalah kehilangan segala-

galanya (Sri Sultan HB IX).

v Guru yang hebat adalah guru yang dapat memberikan inspirasi bagi muridnya.

v Yang sudah saya miliki tidak boleh hilang yang belum saya miliki harus saya

dapatkan.

vii

Page 8: UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI … digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PUNGUT PUNTUNG DAN BAREN DALAM PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PERSEMBAHAN

Karya yang amat sederhana ini dapat dipersembahkan kepada teman sejawat yaitu

guru-guru penjasorkes yang punya perhatian bagi keberhasilan pendidikan

jasmani olah raga dan kesehatan, selain itu teman-teman mahasiswa PPKHB

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret serta guru

pamong di SD Negeri 7 Krandegan, Dosen Pembimbing PKM Kabupaten

Banjarnegara yang telah memberikan masukan, bantuan dan dorongan untuk

menyelesaikan tugas akhir ini.

viii

Page 9: UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI … digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PUNGUT PUNTUNG DAN BAREN DALAM PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Pemurah atas segala limpahan

kasih dan sayangnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini.

Tugas akhir ini dengan judul “Upaya Peningkatan Kebugaran Jasmani

Melalui Pendekatan Bermain Pungut Puntung dan Baren Pada Siswa Kelas V SD

Negeri 7 Krandegan Kecamatan Banjarnegara Kab. Banjarnegara.” Yang

dimaksudkan untuk mengetahui sikap siswa dalam mengikuti pembelajaran

kebugaran jasmani.

Tugas akhir ini dapat terwujud dengan baik berkat uluran tangan dari

berbagai pihak khususnya pembimbing oleh sebab itu pada kesempatan ini penulis

menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Rektor Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta yang telah memberikan izin penulisan Penelitian Tindakan Kelas

ini.

3. Ketua Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan FKIP Universitas Sebelas

Maret Surakarta yang telah memberikan persetujuan Penulisan Penelitian

Tindakan Kelas ini.

4. Ketua Program Pengakuan Pengalaman Kerja dan Hasil Belajar (PPKHB)

Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan FKIP Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

5. Drs. Waluyo, M.Or pembimbing I dan Drs. Agus Mukholid, M.Pd.selaku

pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, arahan dan dorongan

kepada penulis sehingga tugas akhir ini dapat penulis selesaikan dengan

lancar.

6. Bapak dan Ibu dosen Program Pengakuan Pengalaman Kerja dan Hasil Belajar

(PPKHB) Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan yang telah tulus

memberikan ilmu dan masukan-masukan kepada penulis.

ix

Page 10: UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI … digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PUNGUT PUNTUNG DAN BAREN DALAM PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7. Chotimah, S.Ag Selaku Kepala SD Negeri 7 Krandegan Kecamatan

Banjarnegara Kabupaten Banjarnegara yang telah mengijinkan sekolahnya

sebagai tempat penelitian.

8. Siswa-siswi SDN 7 Krandegan yang telah berpartisipasi dalam penelitian ini.

9. Keluargaku yang selalu memberi semangat.

10. Semua pihak yang telah membantu dalam penelitian ini yang tidak dapat

disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa Penelitian Tindakan Kelas ini jauh dari sempurna.

Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan. Akhirnya

penulis berharap semoga Penelitian Tindakan Kelas ini bermanfaat sekaligus

menambah wawasan bagi para pembaca dan dapat bermanfaat bagi dunia

pendidikan.

Banjarnegara, 17 Juni 2011

Penulis

x

Page 11: UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI … digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PUNGUT PUNTUNG DAN BAREN DALAM PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR ISI

JUDUL ............................................................................................................ i

SKRIPSI........................................................................................................... ii

PERSETUJUAN .............................................................................................. iii

PENGESAHAN............................................................................................... iv

ABSTRAK ...................................................................................................... v

ABTRACT....................................................................................................... vi

MOTTO ........................................................................................................... vii

PERSEMBAHAN............................................................................................ viii

KATA PENGANTAR .................................................................................... ix

DAFTAR ISI ................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ...................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ................................................................................ 3 C. Tujuan Penelitian .................................................................................. 3 D. Manfaat Penelitian ................................................................................ 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori ..................................................................................... 4 1. Pengertian Kebugaran Jasmani .................................................... 4 2. Pengertian Pendidikan Jasmani ..................................................... 5 3. Materi Pendidikan Jasmani .......................................................... 6 4. Tinjauan Tentang Permainan ........................................................ 6

a. Teori Permainan ...................................................................... 6 b. Fungsi Permainan .................................................................... 7

5. Karakteristik Pendidikan Jasmani ................................................. 8 6. Karakteristik Siswa SD ................................................................. 9

7. Model Pembelajaran dengan Pendekatan Bermain ........................ 9 8. Kesegaran Jasmani ......................................................................... 10

B. Kerangka Berpikir ................................................................................ 10 C. Hipotesis Tindakan................................................................................ 11

BAB III METODE PENELITIAN

A. Setting Penelitian .................................................................................. 12

xi

Page 12: UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI … digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PUNGUT PUNTUNG DAN BAREN DALAM PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

B. Persiapan Penelitian ............................................................................. 14 C. Subyek Penelitian ................................................................................. 14 D. Sumber Data ......................................................................................... 14 E. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 15 F. Teknik Analisa Data ............................................................................. 16 G. Prosedur Penelitian ............................................................................... 16

1. Siklus Pertama ............................................................................... 17 2. Siklus Kedua ................................................................................. 27

H. Proses Penelitian .................................................................................. 37 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan ......................................................................................... 38 1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan .................................................... 38 2. Pelaksanaan Tindakan ................................................................... 38

B. Hasil Penelitian ................................................................................. ... 39 C. Pembahasan .......................................................................................... 43 D. Keterbatasan Peneliti ............................................................................ 46

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan ........................................................................................... 47 B. Implikasi ............................................................................................... 47 C. Saran ..................................................................................................... 48

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 49 LAMPIRAN .................................................................................................... 50

xii

Page 13: UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI … digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PUNGUT PUNTUNG DAN BAREN DALAM PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR TABEL

Tabel

1. Rincian Kegiatan Waktu dan Jenis Kegiatan Penelitian ............................ 12

2. Tehnik dan Alat Pengumpulan Data ........................................................... 13

3. Prosentase Target Pencapaian..................................................................... 13

4. Tehnik dan Alat Pengumpulan Data ........................................................... 15

5. Prosentase Target Capaian I........................................................................ 27

6. Prosentase Target Capaian II ...................................................................... 37

7. Daftar Nilai Siswa Bulan April Siklus I...................................................... 121

8. Daftar Nilai Siswa Bulan April Siklus II ................................................... 124

9. Hasil Tes lari 600 m sebelum diadakan pembelajaran, sesudah diadakan

pembelajaran melalui pendekatan bermain................................................. 127

xiii

Page 14: UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI … digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PUNGUT PUNTUNG DAN BAREN DALAM PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR GAMBAR

Gambar

1. Puntung kayu dan lapangan tempat bermain Siklus I ................................ 19

2. Tahap Permainan Siklus I .......................................................................... 20

3. Pelaksanaan Permainan Siklus I ................................................................ 21

4. Pelaksanaan Permainan Baren Siklus I ...................................................... 24

5. Puntung kayu dan lapangan tempat bermain II.......................................... 29

6. Tahap Permainan Siklus II ......................................................................... 30

7. Pelaksanaan Permainan Siklus II ............................................................... 31

8. Pelaksanaan Permainan Baren Siklus II ..................................................... 34

xiv

Page 15: UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI … digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PUNGUT PUNTUNG DAN BAREN DALAM PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran .......................................................... 51

2. Angket Pendapat Siswa ............................................................................. 77

3. Rekapitulasi Hasil Angket ......................................................................... 81

4. Lembar Pengamatan Siklus 1..................................................................... 85

5. Hasil Pengamatan Siklus I ........................................................................ 87

6. Lembar Pengamatan Siklus I ..................................................................... 94

7. Lembar Pengamatan Siklus II ................................................................... 103

8. Hasil Pengamatan Siklus II ........................................................................ 105

9. Lembar Pengamatan Siklus II .................................................................... 112

10. Daftar Nilai Siswa Bulan April Siklus I .................................................... 121

11. Daftar Nilai Siswa Bulan April Siklus II ................................................... 124

l2. Surat Ijin Penelitian ........................................................................................... 129

xv

Page 16: UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI … digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PUNGUT PUNTUNG DAN BAREN DALAM PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari

sistem pendidikan secara keseluruhan. Oleh karena itu, pelaksanaan

pendidikan jasmani harus diarahkan pada pencapaian tujuan tersebut. Tujuan

pendidikan jasmani bukan hanya mengembangkan ranah jasmani, tetapi juga

mengembangkan aspek kesehatan, kebugaran jasmani, keterampilan berfikir

kritis, stabilitas emosional, keterampilan sosial, penalaran dan tindakan moral

melalui kegiatan aktivitas jasmani dan olah raga.

Pendidikan jasmani merupakan media untuk mendorong perkembangan

motorik, kemampuan fisik, pengetahuan dan penalaran, penghayatan nilai-

nilai (sikap-mental-emosional-spritual-dan sosial), serta pembiasan pola

hidup sehat yang bermuara untuk merangsang pertumbuhan dan

perkembangan yang seimbang.

Pendidikan jasmani memiliki peran yang sangat penting dalam

mengintensifkan penyelenggaraan pendidikan sebagai suatu proses

pembinaan manusia yang berlangsung seumur hidup. Pendidikan jasmani

memberikan kesempatan pada siswa untuk terlibat langsung dalam aneka

pengalaman belajar melalui aktivitas jasmani, bermain, dan berolahraga yang

dilakukan secara sistematis, terarah dan terencana. Pembekalan pengalaman

belajar itu diarahkan untuk membina, sekaligus membentuk gaya hidup sehat

dan aktif sepanjang hayat.

Dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani guru harus dapat

mengajarkan berbagai keterampilan gerak dasar, teknik dan strategi

permainan / olahraga, internalisasi nilai-nilai (sportifitas, jujur kerjasama, dan

lain-lain) dari pembiasaan pola hidup sehat. Pelaksanaannya bukan melalui

pengajaran konvensional di dalam kelas yang bersifat kajian teoritis, namun

melibatkan unsur fisik mental, intelektual, emosional dan sosial.

1

Page 17: UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI … digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PUNGUT PUNTUNG DAN BAREN DALAM PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Aktivitas yang diberikan dalam pengajaran harus mendapatkan

sentuhan dikdaktik-metodik, sehingga aktivitas yang dilakukan dapat

mencapai tujuan pengajaran. Melalui pendidikan jasmani diharapkan siswa

dapat memperoleh berbagai pengalaman untuk mengungkapkan kesan pribadi

yang menyenangkan,kreatif, inovatif, terampil, meningkatkan dan

memeliharan kesegaran jasmani serta pemahaman terhadap gerak manusia.

Namun kenyataan di lapangan dalam masa transisi perubahan kurikulum dari

kurikulum 2004menjadi kurikulum KTSP 2006 yang semula pendidikan

jasmani dan kesehatan dengan alokasi waktu 2 jam per minggu @ 40 menit,

sekarang Pendidikan Jasmani dengan alokasi waktu 3jam per minggu @ 35

menit, masih banyak kendala dalam menerapkan kurikulum tersebut. Hal ini

disebabkan karena belum adanya sosialisasi secara menyeluruh di jajaran

pendidikan sehingga masih banyak perbedaan penafsiran tentang pendidikan

jasmani utamanya dalam pembagian waktu jam pelajaran.

Adanya ruang lingkup mata pelajaran pendidikan jasmani dalam

kurikulum 2006 untuk jenjang SD/MI sebenarnya sangat membantu pengajar

pendidikan jasmani dalam mempersiapkan, melaksanakan dan mengevaluasi

kegiatan siswa. Adapun ruang lingkup pendidikan jasmani meliputi aspek

permainan dan olahraga, aktivitas pengembangan, uji diri / senam, aktivitas

ritmik, , akuatik (aktivitas air) dan pendidikan luar kelas.

Sesuai dengan karakteristik siswa SD, usia 6 – 12 tahun kebanyakan

dari mereka cenderung masih suka bermain. Untuk itu guru harus mampu

mengembangkan pembelajaran yang efektif, disamping harus memahami dan

memperhatikan karakteristik dan kebutuhan siswa. Pada masa usia tersebut

tidak seluruh aspek perkembangan manusia baik itu kognitif, psikomotorik

dan afektif mengalami perubahan.

Agar standar kompetensi pembelajaran pendidikan jasmani dapat

terlaksana sesuai dengan pedoman, maksud dan juga tujuan sebagaimana

yang ada dalam kurikulum, maka guru pendidikan jasmani harus mampu

membuat pembelajaran yang efektif dan menyenangkan. Untuk itu perlu

adanya pendekatan, variasi maupun modifikasi dalam pembelajaran.

Page 18: UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI … digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PUNGUT PUNTUNG DAN BAREN DALAM PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

Berdasarkan uraian di atas, penulis melakukan penelitian dengan judul Upaya

Peningkatan Kebugaran Jasmani melalui Pendekatan Bermain dalam

Pembelajaran Pendidikan Jasmani Siswa Kelas V SD Negeri 7 Krandegan

Tahun Pelajaran 2010/2011. Dan alasan diadakan penelitian karena kelas v

merupakan kelas yang paling jelek dari hasil tes lari 600 m diantara kelas iv

dan kelas vi untuk mengetahui kebugaran jasmani siswa.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, peneliti dapat

merumaskan masalah sebagai berikut :

Apakah permainan pungut puntung dan baren dapat meningkatkan kebugaran

jasmani siswa kelas v SDN 7 Krandegan Kecamatan Banjarnegara Kabupaten

Banjarnegara ?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah :

Meningkat kebugaran jasmani siswa kelas v SDN 7 Krandegan melalui

permainan pungut puntung dan baren

D. Manfaat Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak yaitu :

1. Guru

Untuk meningkatkan kualitas mengajar dan mencoba menerapkan model

pembelajaran sebagai inovasi baru dalam proses pembelajaran

2. Siswa

Dengan banyaknya model pembelajaran mereka mendapatkan banyak

variasi dalam pembelajaran. Selain itu siswa dapat belajar sambil bermain

3. Sekolah

Hasil penelitian ini dapat dijadikan pertimbangan sekolah untuk

mengembangkan model pembelajaran.

Page 19: UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI … digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PUNGUT PUNTUNG DAN BAREN DALAM PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

Teori-teori tentang upaya meningkatkan kebugaran tubuh telah banyak

dikemukakan oleh para pakar. Dalam hubungannya dengan penelitian ini,

penulis mencoba menggunakan model pembelajaran beraktivitas jasmani

sambil bermain. Aktivitas ini merupakan salah satu metode yang tepat dimana

keaktifan dan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran sekalipun sambil

bermain mereka sudah melaksanakan kegiatan jasmani sebagai upaya untuk

menjaga kebugaran tubuh. Hal ini sangat bagus untuk melatih kemampuan

kognitif, psikomotorik dan afektif siswa.

Dari judul tersebut diatas dapat dikemukakan bahwa model pembelajaran

dengan pendekatan bermain merupakan variabel bebas (independent variable),

sedangkan tingkat kebugaran jasmani siswa sebagai variabel terikat (dependent

variable).

1. Pengertian Kebugaran Jasmani

Meskipun kata kesegaran dan kebugaran selalu dipakai secara

bergantian namun secara tehnologi keduanya mengandung makna yang

sama, dalam bahasa lain juga dikenal dengan Fitness. Salah satu difinisi

kebugaran atau fitnes menurut Committee on Exercice dari American Heart

Association, adalah kapasitas tubuh secara umum dalam menghadapi kerja

fisik baik dalam posisi bergerak maupun duduk dengan aman dan efektif

dan masih dapat memenuhi fungsinya dalam keluarga maupun masyarakat,

serta dapat menikmati kegiatan rekreasi pilihannya tanpa merasa kelelahan,

sedangkan difinisi Kebugaran menurut Thomas B Quigley, MD, adalah

suatu kualitas kondisi fisik yang memungkinkan ssorang mampu

menghadapi tantangan hidup dari lingkungannya secara total, berprestasi

dan memiliki fisik yang sehat. Hal ini berarti mereka dapat menahan

tekanan dari lingkungannya tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan dan

masih memiliki sisa energi untuk bermain.

4

Page 20: UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI … digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PUNGUT PUNTUNG DAN BAREN DALAM PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

Secara fisiologis tekanan terhadap kerja fisik dapat berupa perubahan

pada sistem kerja jantung dan paru (siste kardiorespirasi), perubahan

hormonal, dan sistem energi yang digunakan. Hal ini juga dipengaruhi oleh

kesiapan dan kesesuaian struktur tubuh terhadap beban kerja atau tugas fisik

yang dilakukan.

Batas tertinggi bagi sebagian besar mekanisme tubuh untuk menerima

stress (tekanan), dan bagaimana mekanisme tubuh menyesuaikan diri

terhadap perubahan-perubahan yang disebabkan oleh aktifitas fisik, seperti

olahraga akan sangat dipengaruhi oleh kesesuaian struktur tubuh dan

kemampuan aspek fisiologisnya, Giam (1988), Guyton (1994) dan Fahey

(1999).

Seorang yang bugar ditandai dengan tubuh yang tidak mengandung

banyak jaringan lemak, tulangnya kokoh dan padat, otot-otot yang kuat, dan

memiliki persendian yang teguh serta sistem pernafasan berdaya tahan

tinggi.

2. Pengertian Pendidikan Jasmani

Pendidikan jasmani adalah suatu proses pembelajaran melalui aktivitas

jasmani yang didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani,

mengembangkan keterampilan motorik, pengetahuan dan perilaku hidup

sehat dan aktif, sikap sportif, dan kecerdasan emosi. Lingkungan belajar

diatur secara seksama untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan

seluruh ranah, jasmani, psikomotor, kognitif dan afektif setiap siswa.

Pengalaman yang disajikan akan membantu siswa untuk memahami

mengapa manusia bergerak dan bagaimana cara melakukan gerakan secara

aman, efisien, dan efektif.

Dari banyak pendapat tentang pengertian pendidikan jasmani, dapat

disimpulkan pendidikan jasmani adalah proses pendidikan yang

memanfaatkan aktivitas jasmani yang direncanakan secara sistematik

diarahkan untuk mengembangkan dan meningkatkan individu secara

organik, neuromuskuler, perseptual, kognitif, dan emosional dalam

Page 21: UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI … digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PUNGUT PUNTUNG DAN BAREN DALAM PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

kerangka sistem pendidikan nasional. (Pedoman Khusus Pengembangan

Sistem Penilaian Berbasis Kompetensi, 2004).

3. Materi Pendidikan Jasmani SD

Struktur materi pendidikan jasmani dikembangkan dan disusun dengan

menggunakan model kurikulum kebugaran jasmani dan pendidikan olahraga

(Jewwet, Ennis, and Bain, 1995). Asumsi yang digunakan oleh kedua model

ini adalah untuk menciptakan gaya hidup sehat dan aktif, manusia perlu

memahami hakikat kebugaran jasmani dengan menggunakan resep latihan

yang benar.

Materi mata pelajaran pendidikan jasman meliputi hal-hal sebagai berikut :

a. Pengalaman mempraktikkan latihan untuk mempertahankan dan

meningkatkan kebugaran jasmani.

b. Pengalaman mempraktikkan keterampilan dasar atletik, senam,

permainan dan beladiri.

c. Keterampilan memelihara dan meningkatkan kebugaran jasmani,

pengetahuan hakikat kebugaran jasmani, serta pengetahuan praktis

latihan kebugaran jasmani.

d. Penerapan peraturan, dan praktik yang aman dalam pelaksanaan kegiatan

atletik, senam dan permainan.

e. Perilaku yang menggambarkan sikap sportif dan positif, emosi yang

stabil, dan gaya hidup yang sehat.

4. Tinjauan Tentang Permainan

a. Teori Permainan :

1. Teori permainan dari sudut Psikologi

Menurut Freud ( Zulkifli 2005 : 40 ), permainan dari sudut

psikologi merupakan pernyataan nafsu-nafsu yang terdapat di daerah

bawah sadar , sumbernya dari dorongan nafsu seksual.

Page 22: UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI … digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PUNGUT PUNTUNG DAN BAREN DALAM PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

2. Teori permainan dari sudut Biologis

Menurut Montesiori ( Zulkifli 2005 : 40 ), permainan merupakan

latihan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan kehidupan , juga

dapat dianggap sebagai latihan jiwa dan raga untuk kehidupan masa

yang akan datang.

3. Teori permainan dari sudut Aktifitas

Menurut Haekel ( Zulkifli 2005 : 39 ), aktiftas artinya kembali

kepada sifat-sifat nenek moyang di masa lalu. Dalam permainan

timbul bentuk-bentuk kelakuan seperti bentuk kehidupan yang pernah

di alami nenek moyang.Teori aktifitas juga di perkuat oleh suatu

kenyataan bahwa ada persamaan bentuk-bentuk permainan di seluruh

dunia pada setiap waktu. Teori ini tidak sesuai dengan kenyataan yang

ada, masa sekarang ini anak-anak lebih suka bermain – main dengan

pistol-pistolan, mobil-mobilan dan model-model pesawat terbang.

b. Fungsi Permainan

Permainan secara umum mempunyai fungsi tertentu, fungsi permainan

ini berhubungan dengan jasmaniah atau pisik dan rokaniah ( Psikis).

Perkembangan 2 unsur ini dapat berkembang selaras melalui aktifitas

berupa permainan fisik kaitannya dengan pertumbuhan dan

perkembangan, sedangkan psikis kaitannya dengan kejujuran dan

Emosional. Menurut Sukintaka, ( l979 : 3 – 17 ), ada beberapa kategori :

1. Fungsi permainan terhadap perkembangan jasmani . Perkembangan

jasmaniah di maksudkanuntuk meningkatkan kondisi pisik ( jasmani ).

2. Fungsi permainan terhadap pengembangan kejiwaan , Pengembangan

jiwa dalam hal ini maksudnya adalah pengaruh olah raga permainan

terhadap terbentuknya sikap mental seperti kepercayaan pada diri

sendiri ( konfidene ), sportifitas, keseimbangan mental serta

kepemimpinan.

Page 23: UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI … digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PUNGUT PUNTUNG DAN BAREN DALAM PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

3. Fungsi permainan terhadap pengembangan sosial.

Manusia adalah makluk sosial ( human sosio ) , melalui permainan

interaksi antar teman , masyarakat akan lebih terbina. Aktifitas

permainan dapat berfungsi sebagai alat untuk bersosialisasi dengan

sesama atau interaksi dengan sekitarnya, dapat berfungsi sebagai alat

untuk meningkatkan kebugaran atau kesegaran jasmani. Melalui

permainan sikap mental akan terbentuk. Aktifitas permainan yang

didasarkan pada rasa senang akan lebih bermanfaat bagi yang

melakukan. Pendekatan permainan dalam peningkatan Kesegaran

jasmani mempunyai fungsi tidak jauh berbeda dengan fungsi

permainan secara umum.

c. Menurut Wuest dan Lombardo ( KTSP 2006 ) Perkembangan dari :

a. Aspek Psikomotorik, siswa ditandai dengan perubahan fisik (jasmani)

dan fisiologis, salah satu perubahan yang dialami siswa adalah

pertumbuhan tinggi badan dan berat badan.

b. Aspek Kognitif, bahwa perkembangan yang terjadi pada siswa

meliputi: peningkatan fungsi Intelektual, kapabilitas memori, dan

bahasa.

c. Aspek Afektif , perkembangan afektif siswa mencakup proses belajar ,

perilaku yang layak pada budaya tertentu , seperti cara berinteraksi

dengan orang lain ( bersosialisasi ). Sosialisasi berlangsung lewat

pemodelan dan peniruan perilaku oran lain . Faktor yang sangat

berpengarah terhadap proses sosialisasi adalah keluarga, sekolah dan

teman sebaya.

5. Karakteristik Pendidikan Jasmani

Pendidikan Jasmani merupakan salah satu mata pelajaran yang ada di

SD, yang mempelajari dan mengkaji gerak manusia secara interdisipliner.

Gerak manusia adalah aktivitas jasmani yang dilakukan secara sadar untuk

meningkatkan kebugaran jasmani dan keterampilan motorik,

mengembangkan sikap dan perilaku agar terbentuk gaya hidup yang aktif.

Page 24: UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI … digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PUNGUT PUNTUNG DAN BAREN DALAM PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

Aktivitas jasmani yang dilakukan berupa aktivitas bermain, permainan, dan

olahraga. ( KTSP 2006 )

6. Karakteristik Siswa SD

Selama di SD, sebagian aspek perkembangan manusia yaitu

psikomotor, kognitif, dan afektif mengalami perubahan dari tahun ke tahun,

suatu periode perkembanga masa anak-anak menuju masa pendewasaan,

fisik maupun mental, masa-masa perubahan itulah merupakan fenomena

yang harus dihadapi oleh seorang pendidik ( guru ). (KTSP 2006)

1) Perkembangan aspek psikomotorik

Wuest dan Lombardo (KTSP 2006) menyatakan bahwa

perkembangan aspek psikomotor seusia siswa SD/SMP ditandai dengan

perubahan jasmani dan fisiologis secara luar biasa. Salah satu perubahan

luar biasa tersebut adalah pertumbuhan tinggi badan dan berat badan.

2) Perkembangan aspek kognitif

Wuest dan Lombardo (KTSP 2006) bahwa perkembangan yang

terjadi pada siswa meliputi peningkatan fungsi intelektual, kapabilitas

memori dan bahasa.

3) Perkembangan aspek afekfif

Menurut Weust dan Lombardo (KTSP 2006), ranah afektif

menyangkut perasaan, moral dan emosi. Perkembangan afektif siswa

mencakup proses belajar perilaku dengan orang lain atau sosialisasi.

Sebagian besar sosialisasi berlangsung lewat pemodelan dan peniruan

orang lain, faktor yang sangat berpengaruh terhadap proses sosialisasi

adalah keluarga, sekolah dan teman sebaya.

7. Model Pembelajaran dengan Pendekatan Bermain

Pendekatan bermain adalah salah satu bentuk dari sebuah pembelajaran

jasmani yang dapat diberikan di segala jenjang pendidikan. Hanya saja,

porsi dan bentuk pendekatan bermain yang akan diberikan, harus

disesuaikan dengan aspek yang ada dalam kurikulum. Selain itu harus

Page 25: UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI … digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PUNGUT PUNTUNG DAN BAREN DALAM PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

dipertimbangkan juga faktor usia, perkembangan fisik, dan jenjang

pendidikan yang sedang dijalani oleh mereka.

Model pembelajaran dengan pendekatan bermain erat kaitannya dengan

perkembangan imajinasi perilaku yang sedang bermain, karena melalui daya

imajinasi, maka permainan yang akan berlangsung akan jauh lebih meriah.

Oleh karena itu sebelum melakukan kegiatan, maka guru pendidikan

jasmani, sebaiknya memberikan penjelasan terlebih dahulu kepada siswanya

imajinasi tentang permainan yang akan dilakukannya.

8. Kesegaran Jasmani

Sadoso (1989 : 9) Kesegaran jasmani adalah keadaan atau kemampuan

seseorang untuk melakukan aktivitas atau tugas-tugasnya sehari-hari dengan

mudah tanpa mengalami kelelahan yang berarti dan masih mempunyai sisa

atau cadangan tenaga untuk menikmati waktu senggangnya untuk

keperluan-keperluan lainnya. Komponen atau faktor kesegaran jasmani dan

komponen kesegaran motorik merupakan satu kesatuan utuh dari komponen

kondisi fisik. Agar seseorang dapat dikategorikan kondisi fisiknya baik,

maka status komponen-komponennya harus berada dalam kondisi baik pula.

Adapun komponen atau faktor jasmani adalah : kekuatan, daya tahan

kelenturan.

B. Kerangka Berfikir

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan banyak sekali hal-hal yang dapat

mempengaruhi tingkat kesegaran jasmani seseorang, salah satunya yaitu

melalui aktifitas jasmani. Pendidikan jasmani dapat digunakan sebagai bentuk

kegiatan siswa dalam upaya menjaga dan sekaligus meningkatkan tingkat

kesegaran jasmani. Dengan mempertimbangkan karakter dan perkembangan

siswa guru harus dapat merencanakan dengan matang proses pembelajaran.

Dalam membuat perencanaan tersebut guru bisa menggunakan pendekatan,

teknik, metode ataupun model pembelajaran.

Page 26: UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI … digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PUNGUT PUNTUNG DAN BAREN DALAM PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

Kelebihan permainan pungut puntung yaitu melatih kelincahan dan

kecepatan dan permainan baren melatih kelincahan, kelenturan dan kekuatan

sehingga dapat diduga meningkatkan kesegaran/kebugaran jasmani

C. Hipotesis Tindakan

Permainan pungut puntung dan baren dapat meningkatkan kebugaran

jasmani siswa kelas v SDN 7 Krandegan Kecamatan Banjarnegara Kabupaten

Banjarnegara.

Page 27: UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI … digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PUNGUT PUNTUNG DAN BAREN DALAM PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Seting Penelitian

1. Waktu Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini akan direncanakan dari bulan

Januari 2011 sampai selesai.

Tabel 1. Rincian Kegiatan Waktu dan Jenis Kegiatan Penelitian

2010/2011 No Rincian Kegiatan

Febr Mar Apr Mei Juni

Persiapan

a. Observasi V

b. Identifikasi masalah V

c. Penentuan tindakan V

d. Pengajuan judul V

e. Penyusunan proposal V

1.

f. Pengajuan izin penelitian V V

Pelaksanaan

a. Seminar proposal

2

b. Pengumpulan data penelitian V V V

Penyusunan laporan

a. Penulisan laporan V

3

b. Ujian PTK V

Page 28: UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI … digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PUNGUT PUNTUNG DAN BAREN DALAM PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

Tabel 2. Tehnik dan Alat Pengumpulan Data

No Jenis Data Sumber Data Teknik

Pengumpulan Instrumen

1. Peningkatan

kebugaran

jasmani

Siswa Tes praktek Tes

ketrampilan

Kebugaran

Jasmani

2 Kemanpuan

melakukan

rangkaian

gerakan

kebugaran

jasmani

Siswa Praktik dan unjuk

kerja

Melalui

lembar

observasi

Tabel 3. Prosentase Target Pencapaian

Prosentase Target Pencapaian Aspek yang

diukur Kondisi

awal Siklus I Siklus 2

Cara

mengukur

Hasil lari 600

Meter

40% 60% 80%

Lari

dicatat

dengan

stopwatch

Page 29: UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI … digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PUNGUT PUNTUNG DAN BAREN DALAM PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

2. Tempat Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) akan direncanakan di SD N 7

Krandegan Kecamatan Banjarnegara Kabupaten Banjarnegara.

3. Siklus PTK

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini direncanakan dalam beberapa

siklus untuk melihat peningkatan kebugaran jasmani melalui

permainan pungut puntung dan baren dalam penjasorkes dengan

penerapan alat bantu belajar (cone, balok, kapur).

B. Persiapan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Persiapan sebelum Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilaksanakan dan

dibuat berbagai input instrument yang akan dikenakan untuk memberikan

perlakuan dalam PTK, yaitu :

1. Rencana pelaksanaan pembelajaran

Dengan kompetensi dasar mempraktekkan gerakan pungut puntung

dan baren dengan menggunakan peraturan-peraturan yang sesungguhnya

serta nilai kerjasama, kejujuran, semangat dan percaya diri.

2. Perangkat pembelajaran yang berupa lembar observasi lembar evaluasi.

3. Dalam persiapan juga akan diurutkan siswa sesuai absen.

C. Subjek Penelitian

Subjek Penelitian Tindakan Kelas ini adalah siswa kelas V SD N 7

Krandegan tahun ajaran 2010/2011.

D. Sumber Data

Sumber data dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah sebagai

berikut :

1. Siswa, untuk mendapatkan data tentang kebugaran jasmani dengan

pendekatan modifikasi permainan pembelajaran pada siswa kelas V SD N

7 Krandegan.

Page 30: UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI … digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PUNGUT PUNTUNG DAN BAREN DALAM PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

2. Guru, sebagai kolaborator, untuk melihat tingkat keberhasilan dengan

pendekatan modifikasi permainan pembelajaran pungut puntung dan baren

Kecamatan Banjarnegara Kabupaten Banjarnegara tahun pelajaran

2010/2011.

E.Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini

terdiri dari : tes dan observasi.

1. Tes dipergunakan untuk mendapatkan data tentang hasil pungut puntung

dan baren dengan lari 600 m

2. Observasi : dipergunakan sebagai teknik untuk mengumpulkan data

tentang aktivitas siswa dan guru selama kegiatan belajar mengajar saat

penerapan alat bantu pembelajaran (cone, balok, kapur)

Sedangkan alat pengumpulan data yang digunakan penelitian sebagai

berikut :

Tabel 4. Teknik dan Alat Pengumpulan Data

No Jenis Data Sumber Data Teknik

Pengumpulan Instrument

1. Hasil ketrampilan

pungut puntung dan

baren

Siswa Tes praktek Tes ketrampilan pungut puntung dan baren

2. Kemampuan melakukan rangkaian gerakan

ketrampilan pungut

puntung dan baren

Siswa

Praktik dan unjuk kerja

Melalui lembar ovservasi

Page 31: UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI … digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PUNGUT PUNTUNG DAN BAREN DALAM PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

F. Teknik Analisis Data

Data yang dikumpulkan pada setiap kegiatan observasi dari pelaksanaan

siklus PTK dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan teknik prosentase

untuk melihat kecenderungan yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran.

1. Hasil keterampilan permainan pungut puntung dan baren dengan

menganalisis nilai rata-rata tes pungut puntung dan baren. Kemudian

dikategorikan dalam klasifikasi skor yang telah ditentukan.

2. Kemampuan melakukan rangkaian gerakan keterampilan pungut puntung

dan baren: dengan menganalisis rangkaian gerakan pungut puntung dan

baren kemudian dikategorikan dalam klasifikasi skor yang telah

ditentukan.

Sedangkan dalam penelitian ini melalui angka-angka yang diperoleh saat

unjuk kerja pungut puntung dan baren, Menurut Iskandar (2009 : 131) yang

menyatakan bahwa, “Data yang dikumpulkan pada setiap kegiatan observasi

dari pelaksanaan siklus PTK dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan

prosentase untuk melihat kecenderungan yang terjadi dalam kegiatan

pembelajaran.”

G. Prosedur Penelitian

Penelitian yang dilakukan adalah penelitian Tindakan Kelas (Classroom

Action Research) menurut Parjono dkk (2007:28). Penelitian tindakan kelas

mempunyai 4 tahapan yaitu :

1.Perencanaan

2.Pelaksanaan

3.Observasi

4.Refleksi

Perencanaan terdiri dari perencanaan umum dan perencanaan tindakan

atau action Plan. Perencanaan umum meliputi penentuan tempat penelitian,

kolaborator, metode dan strategi mengajar, instrument monitoring dan yang

lain-lainnya. Rencana tindakan (Action Plan) adalah Prosedur, strategi yang

Page 32: UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI … digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PUNGUT PUNTUNG DAN BAREN DALAM PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

dilakukan oleh guru (peneliti) dalam rangka melakukan tindakan atau

perlakuan terhadap siswa. Pelaksanaan adalah implemenmtasi tindakan ke

dalam kontek proses belajar mengajar yang sebenarnya. Pelaksanaan tindakan

bisa dilakukan oleh peneliti ataupun kolaborator. Setiap kali tindakan minimal

ada 2 peneliti, yaitu yang melakukan pembelajaran dan kolaborator yang

memantau terjadinya perubahan akibat suatu tindakan, kalau mungkin juga

ada Critical Friends yang tidak berkepentingan dengan proyek penelitian yang

dilaksanakan. Observasi atau pengamatan berfungsi sebagai proses

pendokumentasian dampak dari tindakan dan menyediakan informasi untuk

tahap refleksi. Pengamatan dilakukan secara cermat dan harus dirancang

sebelumnya dengan baik. Pengamatan dilakukan oleh peneliti sendiri ataupun

kolaborator.

Dampak tindakan terhadap siswa menjad focus dalam penelitian.

Refleksi adalah upaya evaluasi diri secara kritis dilakukan oleh tim peneliti,

kolaborator dan orang-orang yang terlibat dalam pemelitian. Refleksi

dilakukan pada akhir siklus dan berdasarkan refleksi ini dilakukan revisi pada

rencana tindakan dan dibuat kembali rencana tindakan yang baru untuk di

implementasikan pada siklus berikutnya.

Keempat tahapan dalam penelitian ini membentuk sebuah siklus. Setiap

siklus dimulai dari perencanaan sampai dengan refleksi. Banyaknya siklus

tergantung pada masih atau tidaknya diperlukan. Tindakan dianggap selesai

bilamana permasalahan dalam sudah di pecahkan. Berikut penjelasan

kegiatan-kegiatan dalam siklus penelitian tindakan ini.

· Siklus I

Dalam kegiatan siklus pertama penulis melaksanakan kegiatan yang

menarik dan menyenangkan yaitu kegiatan olahraga tradisional.

a. Tahap Perencanaan

Pada tahap ini peneliti dan guru sejawat menyusun sekenario pembelajaran

yang terdiri dari :

Page 33: UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI … digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PUNGUT PUNTUNG DAN BAREN DALAM PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

1. Tim peneliti melakukan analisa kurikulum untuk mengetahui kompetensi

dasar yang akan disampaikan siswa dalam pembelajaran penjasorkes.

2. Membuat rencana pembelajaran dengan mengacu pada tindakan yang

diterapkan dalam PTK, yaitu pembelajaran kebugaran jasmani melalui

pendekatan bermain.

3. Menyusun instrumen yang digunakan dalam siklus PTK, penilaian

kebugaran jasmani.

4. Menyiapkan media yang diperlukan umntuk membantu pengajaran.

5. Menyusun alat evaluasi pembelajaran

b. Tahap Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan ini, kegiatan yang dilakukan adalah melaksanakan

proses pembelajaran dilapangan dengan langkah – langkah kegiatan antara

lain:

1. Menjelaskan kegiatan belajar mengajar kebugaran jasmani melalui

pendekatan bermain Pungut Puntung dan Baren.

2. Melakukan pemanasan.

· Pemanasan

Dalam kegiatan pemanasan kita buat dalam bentuk-bentuk

permainan yang menyenangkan, misal bermain lintang ngalih, go bag

to do, tidak boleh bertiga, berburu binatang, berebut tempat dan masih

banyak lagi bentuk-bentuk permainan tradisional yang lain sebagai

kegiatan pemanasan.

3. Membentuk kelompok dalam proses pembelajaran.

4. Melakukan Permainan tradisional Pungut Puntung dan Baren.

· Kegiatan Inti

Dalam kegiatan ini dilakukan kegiatan out door. Game yang

pertama dilaksanakan bentuk kegiatan yang berorientasi untuk melatih

kekuatan, kelincahan, kelenturan tubuh disamping juga melatih unsur

kognitif dan afektif siswa. Sebenarnya banyak sekali njenis out door

game yang dapat dilaksanakan dalam pendidikan jasmani, permainan

Page 34: UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI … digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PUNGUT PUNTUNG DAN BAREN DALAM PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

puntung pungut ini merupakan permainan anak-anak, dapat dimainkan

oleh semua golongan masyarakat. Permainan ini untuk melatih

ketrampilan, kecekatan, ketelitian dan kelincahan anak-anak dalam

memenangkan perlombaan tersebut. Permainan ini juga memerlukan

ketahanan fisik bagi anak-anak karena itu biasanya dimainkan oleh

anak-anak yang mempunyai tubuh yang besar ataupun yang

mempunyai fisik yang kua.Peserta/pelaku permainan ini paling sedikit

berjumlah 2 orang atau regu. Permainan ini memerlukan lapangan

yang luas, paling tidak yang berukuran panjang 25 meter dan lebar 5

meter. Puntung atau tongkat kecil atau kapur tulis sebanyak 20

potong.

Gambar puntung kayu dan lapangan tempat bermain.

· Jalannya Permainan

1. Persiapan

Sebelum permainan ini dimulai harus disiapkan alat-alat untuk

keperluan permainan. Untuk itu disiapkan puntung sebanyak 20 potong.

Kemudian membuat garis-garis tempat meletakkan puntung tersebut. Bila

lapangan bermain sepanjang 25 m, maka lapangan tadi dibagi 2 dan

dibuatgaris pemisah dengan jelas sebagai batas dalam meletakkan

Page 35: UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI … digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PUNGUT PUNTUNG DAN BAREN DALAM PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

puntung. Ke 20 puntung tadi diletakkan pada garis yang telah dibuat

menjadi dua baris dan diletakkan disebelah kiri garis batas. Jarak antara

puntung satu dengan puntung lain sejauh 1m, sedang jarak puntung yang

dekat garis batas sejauh 1,5 m. Kemudian di ujung garis batas dibuat

lingkaran tempat anak berdiri atau merupakan tempat menunggu aba-

aba/komando tanda dimulainya permainan.

2. Aturan Permainan

a. Dalam permainan ini anak-anak memindahkan puntung tersebut melalui

garis batas yang telah ditentukan.

b. Dalam meletakkan puntung ini harus rapi dan lurus, sesuai dengan

garis-garis batas yang telah ditentukan.

c. Cara memindahkan puntung ini harus berurutan 1, 2, 3, dan seterusnya

sampai pada puntung yang ke 10.

d. Juga cara pengambilan puntung harus satu per satu.

e. Bila puntung ke 10 selesai diletakkan pada garis yang telah ditentukan,

maka anak harus kembali pada posisi semula yaitu di lingkaran garis

batas.

f. Setelah itu dilanjutkan lagi memindahkan puntung tersebut ke tempat

semula, begitu seterusnya sampai puntung yang terakhir atau yang ke

10.

Page 36: UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI … digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PUNGUT PUNTUNG DAN BAREN DALAM PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

3. Tahap Permainan

Mula-mula disepakati bersama berapa ronde permainan ini

dilakukan, setelah ada persetujuan baru permainan ini dilakukan.

Permainan ini dilakukan paling sedikit dua ronde yaitu memindahkan

puntung dari kanan ke kiri atau dari kiri ke kanan karena gerakannya

harus berimbang. Mula-mula A da B berdiri berhadapan pada lingkaran

yang telah ditentukan, setelah aba-aba dibunyikan tanda pertandingan

dimulai ( agar lebih semangat dapat diiringi tepuk tangan oleh regunya).

Setelah aba-aba dibunyikan , A dan B bergeraka secepatnya

memindahkan puntung, puntung pertama yang dipindahkan adalah yang

terdekat dengan garis batas dan diletakkan pada garis pertama dekat garis

batas, kemudian disusul dengan puntung kedua dan seterusnya hingga

puntung yang ke sepuluh.

Bila A dan B selesai meletakkan puntung yang ke sepuluh maka A

dan B kembali pada lingkaran garis batas. Yang berarti ronde pertama ini

dapat dimenangkan bagi siapa yang dapat menyelesaikan ronde pertama,

kemudian dilanjutkan dengan ronde kedua.

Page 37: UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI … digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PUNGUT PUNTUNG DAN BAREN DALAM PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

4. Konsekuensi Kalah Menang

Dalam permainan ini anak-anak berlomba untuk mencapai

kemenangan di samping mendapatkan hadiah bagi pemenang, juga

didorong rasa kebanggaan untuk memperoleh kedudukan sebagai anak

yang dianggap terbaik. Hal inilah yang mendorong diri anak itu untuk

beusaha mencapai kemenangan. Jelas biasanya anak yang menang itu

mempunyai ketrampilan yang patut dikagumi, disamping anak itu dapat

lari dengan cepat, juga mempunyai ketelitian dalam meletakkan puntung

sesuai dengan garis yang ditentukan, dan anak ini mempunyai ketahanan

fisik yang baik.

Wajarlah anak yang bermain ini berusaha untuk memenangkan permainan

tersebut.

Page 38: UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI … digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PUNGUT PUNTUNG DAN BAREN DALAM PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

c. Kegiatan Akhir

Dalam kegiatan akhir setelah diketahui pemenangnya diadakan

evaluasi sekaligus pemberian motivasi pada mereka ( siswa ) yang masih

belum maksimal dalam beraktivitas.

Dalam siklus I juga dilaksanakan Permainan Baren yang dapat

dipertandingkan dengan bentuk regu, masing-masing anggota regu

penentunya atas dasar keseimbangan besar kecil fisiknya, kecepatan

larinya agar jalannya permainan seimbang dan ramai. Disamping

kompetitif juga bersifat rekreatif dan konsumsif. Oleh karena dapat

dipertandingan maka konsekuensinya kalah menang dengan upah

gendongan menurut pasangannya sendiri-sendiri.

Dilihat dari jalannya bermain di dalamnya mengandung nilai

pendidikan yaitu pendidikan mental/moral, pendidkan jasmani, selain

sebagai hiburan, pada pelaksanaan bermain anak-anak dituntut untuk

kecekatan dan kecepatan berlari berusaha agar dapat lebih cepat dapat

melampaui batas/garis kemenangan pihak lawan. Untuk itu terlihat adanya

kebutuhan modal cepat berlari. Pendidikan moral/mental, melatih anak

akan kesadaran atas perbuatan, dimana adanya anak yang sudah kena

harus rela menjadi tawanan lawan. Mereka penuh kesadaran menyerah

pada lawan dan tidak akan melawan. Juga rasa sosialnya persatuan dalam

bermain ditanamkan., terbukti adanya rasa solidaritas kawan, sewaktu

ditawan kawan-kawannya berhak menolong atau menghidupkan kembali.

Permainan ini biasanya dilakukan oleh anak-anak antara usia 7 –

13 tahun baik putra maupun putri. Jumlah anggota masing-masing regu

antara 5 sampai 10 orang anak, baik anak putra semua, ataupun anak putri

semua atau campuran putra putri. Penentuan jumlah anggota regu dengan

jalan sut atau undian.

Jalannya Permainan

Page 39: UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI … digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PUNGUT PUNTUNG DAN BAREN DALAM PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

Persiapan sebelumnya adalah secara konsensus bersama

menentukan batas/garis kemenangan masing-masing regu yang biasanya

ditandai dengan garis kapur, jarak antara regu satu dengan yang lainnya

kira-kira 10 sampai 15 m. Barulah diadakan penentuan pasangan dengan

sut jari atau undian.

Penentuan jumlah anggota regu atas dasar keseimbangan agar

jalannya permainan dapat ramai. Yang sut kalah, menjadi sekelompok

kalah dan yang menang menjadi sekelompok menang. Untuk lebih

jelasnya yang kalah regu A dan yang menang regu B seperti pada gambar.

Sebelum dimulai bermain masing-masing regu tidak boleh melewati batas

atau garis kemenangan yang telah ditentukan dimukanya tempat berdiri

berderet ke samping. Sebab apabila melewati garis sudah dianggap mulai

memancing lawan dan dikatakan bahwa pihak lawan boleh untuk

menyerang atau menangkap. Dalam hal ini mereka yang keluar terlebih

dahulu tidak berhak menangkap, tetapi yang keluar kemudian berhak

menangkapnya.

Permainan dapat dimulai dengan siapa yang lebih dahulu keluar

dari garis berhak untuk ditangkap, penentuan regu yang keluar dulu bebas,

tidak ada penentuan. Misalnya regu A yang keluar dulu ( A 1 ), maka A 1

ini tidak berhak menangkap, sedangkan yang berhak menangkap adalah

regu B, yang keluar kemudian ( B 1 ). B 2 keluar yang berhak menangkap

Page 40: UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI … digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PUNGUT PUNTUNG DAN BAREN DALAM PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

A 1dan A , sebab keluarnya setelah A 1 da A 2. Sedangkan A 2 tidak

berhak menangkap B 2, sebab keluarnya lebih dulu dari pada B 2.

Seandainya A 3 juga terus keluar setelah B 2 , maka A 3 ini berhak

menangkap B 1, B 3. Begitulah seterusnya bahwa masing-masing anggota

regu selalu melihat siapa yang keluar dulu dan siapa yang keluar kemudian

( belakang ). Asal yang keluar belakangan berhak membunuh lawan yang

keluar terlebih dahulu.

Misalnya A 1 sudah keluar kemudian masuk lagi/kembali ke

garis pegangan atau garis hidup setelah itu keluar lagi setelah A 2, A 3

keluar, begitu pula B 1, B 2, B 3 sudah keluar, maka A 1 ini berhak

membunuh/menangkap B 1, B 2, dan B 3 sebab keluarnya A 1

belakangaan setelah B 1, B 2, B 3 keluar. Begitu pula untuk regu B,

umpama B 1 juga dapat melakukan seperti apa yang dikerjakan oleh A 1

dari regu A.

Hal ini merupakan taktik agar dapat berhak membunuh. Dan cara

membunuh/menangkap lawan cukup dengan menyentuh anggota badan,

berarti lawan yang tersentuh sudah mati dan dapat di tawan. Sebagai

contoh tawanan seperti di bawah ini. Apabila tawanan lebih dari satu anak,

maka mereka yang ditawan bergandengan tangan yang seolah-olah

merupakan satu kesatuan yang apabila salah satu dapat dihidupkan oleh

kawannya berarti semuanya dapat hidup kembali. Umpama regu A anak

buahnya tertawan 4 orang maka regu B akan mudah mencapai

kemenangan dengan jalan mengoda agar 1 orang regu A yang masih hidup

mau keluar.. Mengingat kekuatan yang sudah tidak seimbang lebih baik

mempertahankan dari pada keluar. Tanda kemenangan asal salah satu

anggota regunya sudah dapat melangkahi garis kemenangan.

Garis kemenangan yang dimaksud adalah batas/garis yang berada

dimuka lawan di mana tempat berdirinya. Caranya dapat dari belakang dan

dapat pula dari depan di mana sekiranya ada kelemahan pertahanan pihak

lawan. Secara keseluruhan kemenangan dapat ditentukan dengan jumlah

skor terakhir berapa kali dapat melangkahi garis kemenangan. Garis

Page 41: UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI … digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PUNGUT PUNTUNG DAN BAREN DALAM PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

kemenangan yang dimaksud adalah batas/garis yang berada dimuka lawan

di mana tempat berdirinya .Caranya dapat dari belakang dan dapat pula

dari depan di mana sekiranya ada kelemahan pertahanan pihak lawan.

Secara mufakat menentukan untuk tahap pertama permainan dalam waktu

30 menit, berapa kali dapat melampaui batas/garis kemenangan. Sebagai

contoh; Misalnya Regu A 4 kali, Regu B 5 kali, maka regu B yang menang

dan yang mendapat upah gendongan. Gendongan dilakukan dengan cara

regu A menjemput di tempat regu B, dan masing-masing anak menurut

pasangannya. Dari tempat regu B menuju tempat regu A, kembali ke

tempat dimana regu B dijemput, gendongan selesai. Setelah tahap pertama

selesai, dapat dilanjutkan kembali seperti semula. Demikian berulang kali

dapat dimulai setelah dapat ditentukan skor terakhir dalam waktu yang

sudah ditentukan bersama. Dan tiap penentuan skor terakhir terus diadakan

upah gendongan bagi yang kalah harus menggendong regu yang menang

menurut pasangannya sendiri.

5. Menarik kesimpulan.

6. Penilaian dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung

7. Melakukan pendinginan

d. Pengamatan Tindakan

Pengamatan dilakukan terhadap : 1). Kemampuan melakukan

rangkaian gerakan permainan Pungut Puntung dan Baren. 2). Aktivitas

siswa selama pembelajaran berlangsung.

e. Tahap Evaluasi ( Refleksi )

Refleksi merupakan uraian tentang prosedur analisis terhadap hasil

penelitian dan refleksi berkaitan dengan proses dan dampak tindakan

perbaikan yang dilaksanakan serta creteria dan rencana bagi siklus

tindakan berikutnya.

Prosedur indikator pencapaian keberhasilan penelitian pada table berikut :

Page 42: UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI … digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PUNGUT PUNTUNG DAN BAREN DALAM PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

Table Prosentase Target Capaian

Prosentase Target Capaian Aspek yang

diukur Kondisi

awal

Siklus I Siklus II

Cara

Mengukur

Lari 600m 40% 60% 80% Lari dicatat

dengan

stopwatch

· Siklus II

Dalam kegiatan siklus pertama penulis melaksanakan kegiatan yang

menarik dan menyenangkan yaitu kegiatan olahraga tradisional.

1. Tahap Perencanaan

Pada tahap ini peneliti dan guru sejawat menyusun sekenario

pembelajaran yang terdiri dari :

1. Tim peneliti melakukan analisa kurikulum untuk mengetahui

kompetensi dasar yang akan disampaikan siswa dalam pembelajaran

penjasorkes.

2. Membuat rencana pembelajaran dengan mengacu pada tindakan yang

diterapkan dalam PTK, yaitu pembelajaran kebugaran jasmani melalui

pendekatan bermain.

3. Menyusun instrumen yang digunakan dalam siklus PTK, penilaian

kebugaran jasmani.

4. Menyiapkan media yang diperlukan umntuk membantu pengajaran.

5. Menyusun alat evaluasi pembelajaran

2. Tahap Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan ini, kegiatan yang dilakukan adalah

melaksanakan proses pembelajaran dilapangan dengan langkah – langkah

kegiatan antara lain:

Page 43: UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI … digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PUNGUT PUNTUNG DAN BAREN DALAM PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

1. Menjelaskan kegiatan belajar mengajar kebugaran jasmani melalui

pendekatan bermain Pungut Puntung dan Baren.

2. Melakukan pemanasan.

· Pemanasan

Dalam kegiatan pemanasan kita buat dalam bentuk-bentuk

permainan yang menyenangkan, misal bermain lintang ngalih, go bag

to do, tidak boleh bertiga, berburu binatang dan masih banyak lagi

bentuk-bentuk permainan tradisional yang lain sebagai kegiatan

pemanasan.

3. Membentuk kelompok dalam proses pembelajaran.

4. Melakukan Permainan tradisional Pungut Puntung dan Baren.

· Kegiatan Inti

Dalam kegiatan ini dilakukan kegiatan out door. Game yang

pertama dilaksanakan bentuk kegiatan yang berorientasi untuk melatih

kekuatan, kelincahan, kelenturan tubuh disamping juga melatih unsur

kognitif dan afektif siswa. Sebenarnya banyak sekali njenis out door

game yang dapat dilaksanakan dalam pendidikan jasmani, permainan

puntung pungut ini merupakan permainan anak-anak, dapat dimainkan

oleh semua golongan masyarakat. Permainan ini untuk melatih

ketrampilan, kecekatan, ketelitian dan kelincahan anak-anak dalam

memenangkan perlombaan tersebut. Permainan ini juga memerlukan

ketahanan fisik bagi anak-anak karena itu biasanya dimainkan oleh

anak-anak yang mempunyai tubuh yang besar ataupun yang

mempunyai fisik yang kuat.Peserta/pelaku permainan ini paling

sedikit berjumlah 2 orang atau regu. Permainan ini memerlukan

lapangan yang luas, paling tidak yang berukuran panjang 25 meter dan

lebar 5 meter. Puntung atau tongkat kecil atau kapur tulis sebanyak 20

potong.

Page 44: UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI … digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PUNGUT PUNTUNG DAN BAREN DALAM PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

Gambar puntung kayu dan lapangan tempat bermain.

· Jalannya Permainan

1. Persiapan

Sebelum permainan ini dimulai harus disiapkan alat-alat untuk

keperluan permainan. Untuk itu disiapkan puntung sebanyak 20 potong.

Kemudian membuat garis-garis tempat meletakkan puntung tersebut. Bila

lapangan bermain sepanjang 25 m, maka lapangan tadi dibagi 2 dan dibuat

garis pemisah dengan jelas sebagai batas dalam meletakkan puntung. Ke

20 puntung tadi diletakkan pada garis yang telah dibuat menjadi dua baris

dan diletakkan disebelah kiri garis batas. Jarak antara puntung satu dengan

puntung lain sejauh 1m, sedang jarak puntung yang dekat garis batas

sejauh 1,5 m. Kemudian di ujung garis batas dibuat lingkaran tempat anak

berdiri atau merupakan tempat menunggu aba-aba/komando tanda

dimulainya permainan.

Page 45: UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI … digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PUNGUT PUNTUNG DAN BAREN DALAM PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

2. Aturan Permainan

a. Dalam permainan ini anak-anak memindahkan puntung tersebut melalui

garis batas yang telah ditentukan.

b. Dalam meletakkan puntung ini harus rapi dan lurus, sesuai dengan

garis-garis batas yang telah ditentukan.

c. Cara memindahkan puntung ini harus berurutan 1, 2, 3, dan seterusnya

sampai pada puntung yang ke 10.

d. Juga cara pengambilan puntung harus satu per satu.

e. Bila puntung ke 10 selesai diletakkan pada garis yang telah ditentukan,

maka anak harus kembali pada posisi semula yaitu di lingkaran garis

batas.

f. Setelah itu dilanjutkan lagi memindahkan puntung tersebut ke tempat

semula, begitu seterusnya sampai puntung yang terakhir atau yang ke

10.

Page 46: UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI … digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PUNGUT PUNTUNG DAN BAREN DALAM PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

3. Tahap Permainan

Mula-mula disepakati bersama berapa ronde permainan ini

dilakukan, setelah ada persetujuan baru permainan ini dilakukan.

Permainan ini dilakukan paling sedikit dua ronde yaitu memindahkan

puntung dari kanan ke kiri atau dari kiri ke kanan karena gerakannya

harus berimbang. Mula-mula A da B berdiri berhadapan pada lingkaran

yang telah ditentukan, setelah aba-aba dibunyikan tanda pertandingan

dimulai ( agar lebih semangat dapat diiringi tepuk tangan oleh regunya).

Setelah aba-aba dibunyikan , A dan B bergeraka secepatnya

memindahkan puntung, puntung pertama yang dipindahkan adalah yang

terdekat dengan garis batas dan diletakkan pada garis pertama dekat garis

batas, kemudian disusul dengan puntung kedua dan seterusnya hingga

puntung yang ke sepuluh.

Bila A dan B selesai meletakkan puntung yang ke sepuluh maka A

dan B kembali pada lingkaran garis batas. Yang berarti ronde pertama ini

dapat dimenangkan bagi siapa yang dapat menyelesaikan ronde pertama,

kemudian dilanjutkan dengan ronde kedua.

Page 47: UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI … digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PUNGUT PUNTUNG DAN BAREN DALAM PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

4. Konsekuensi Kalah Menang

Dalam permainan ini anak-anak berlomba untuk mencapai

kemenangan di samping mendapatkan hadiah bagi pemenang, juga

didorong rasa kebanggaan untuk memperoleh kedudukan sebagai anak

yang dianggap terbaik. Hal inilah yang mendorong diri anak itu untuk

beusaha mencapai kemenangan. Jelas biasanya anak yang menang itu

mempunyai ketrampilan yang patut dikagumi, disamping anak itu dapat

lari dengan cepat, juga mempunyai ketelitian dalam meletakkan puntung

sesuai dengan garis yang ditentukan, dan anak ini mempunyai ketahanan

fisik yang baik.

Wajarlah anak yang bermain ini berusaha untuk memenangkan permainan

tersebut.

Page 48: UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI … digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PUNGUT PUNTUNG DAN BAREN DALAM PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

c. Kegiatan Akhir

Dalam kegiatan akhir setelah diketahui pemenangnya diadakan

evaluasi sekaligus pemberian motivasi pada mereka ( siswa ) yang masih

belum maksimal dalam beraktivitas.

Dalam siklus I juga dilaksanakan Permainan Baren yang dapat

dipertandingkan dengan bentuk regu, masing-masing anggota regu

penentunya atas dasar keseimbangan besar kecil fisiknya, kecepatan

larinya agar jalannya permainan seimbang dan ramai. Disamping

kompetitif juga bersifat rekreatif dan konsumsif. Oleh karena dapat

dipertandingan maka konsekuensinya kalah menang dengan upah

gendongan menurut pasangannya sendiri-sendiri.

Dilihat dari jalannya bermain di dalamnya mengandung nilai

pendidikan yaitu pendidikan mental/moral, pendidkan jasmani, selain

sebagai hiburan, pada pelaksanaan bermain anak-anak dituntut untuk

kecekatan dan kecepatan berlari berusaha agar dapat lebih cepat dapat

melampaui batas/garis kemenangan pihak lawan. Untuk itu terlihat adanya

kebutuhan modal cepat berlari. Pendidikan moral/mental, melatih anak

akan kesadaran atas perbuatan, dimana adanya anak yang sudah kena

harus rela menjadi tawanan lawan. Mereka penuh kesadaran menyerah

pada lawan dan tidak akan melawan. Juga rasa sosialnya persatuan dalam

bermain ditanamkan., terbukti adanya rasa solidaritas kawan, sewaktu

ditawan kawan-kawannya berhak menolong atau menghidupkan kembali.

Permainan ini biasanya dilakukan oleh anak-anak antara usia 7 –

13 tahun baik putra maupun putri. Jumlah anggota masing-masing regu

antara 5 sampai 10 orang anak, baik anak putra semua, ataupun anak putri

semua atau campuran putra putri. Penentuan jumlah anggota regu dengan

jalan sut atau undian.

Jalannya Permainan

Page 49: UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI … digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PUNGUT PUNTUNG DAN BAREN DALAM PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

Persiapan sebelumnya adalah secara konsensus bersama

menentukan batas/garis kemenangan masing-masing regu yang biasanya

ditandai dengan garis kapur, jarak antara regu satu dengan yang lainnya

kira-kira 10 sampai 15 m. Barulah diadakan penentuan pasangan dengan

sut jari atau undian.

Penentuan jumlah anggota regu atas dasar keseimbangan agar

jalannya permainan dapat ramai. Yang sut kalah, menjadi sekelompok

kalah dan yang menang menjadi sekelompok menang. Untuk lebih

jelasnya yang kalah regu A dan yang menang regu B seperti pada gambar.

Sebelum dimulai bermain masing-masing regu tidak boleh melewati batas

atau garis kemenangan yang telah ditentukan dimukanya tempat berdiri

berderet ke samping. Sebab apabila melewati garis sudah dianggap mulai

memancing lawan dan dikatakan bahwa pihak lawan boleh untuk

menyerang atau menangkap. Dalam hal ini mereka yang keluar terlebih

dahulu tidak berhak menangkap, tetapi yang keluar kemudian berhak

menangkapnya.

Permainan dapat dimulai dengan siapa yang lebih dahulu keluar

dari garis berhak untuk ditangkap, penentuan regu yang keluar dulu bebas,

tidak ada penentuan. Misalnya regu A yang keluar dulu ( A 1 ), maka A 1

ini tidak berhak menangkap, sedangkan yang berhak menangkap adalah

regu B, yang keluar kemudian ( B 1 ). B 2 keluar yang berhak menangkap

Page 50: UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI … digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PUNGUT PUNTUNG DAN BAREN DALAM PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

A 1dan A , sebab keluarnya setelah A 1 da A 2. Sedangkan A 2 tidak

berhak menangkap B 2, sebab keluarnya lebih dulu dari pada B 2.

Seandainya A 3 juga terus keluar setelah B 2 , maka A 3 ini berhak

menangkap B 1, B 3. Begitulah seterusnya bahwa masing-masing anggota

regu selalu melihat siapa yang keluar dulu dan siapa yang keluar kemudian

( belakang ). Asal yang keluar belakangan berhak membunuh lawan yang

keluar terlebih dahulu.

Misalnya A 1 sudah keluar kemudian masuk lagi/kembali ke

garis pegangan atau garis hidup setelah itu keluar lagi setelah A 2, A 3

keluar, begitu pula B 1, B 2, B 3 sudah keluar, maka A 1 ini berhak

membunuh/menangkap B 1, B 2, dan B 3 sebab keluarnya A 1

belakangaan setelah B 1, B 2, B 3 keluar. Begitu pula untuk regu B,

umpama B 1 juga dapat melakukan seperti apa yang dikerjakan oleh A 1

dari regu A.

Hal ini merupakan taktik agar dapat berhak membunuh. Dan cara

membunuh/menangkap lawan cukup dengan menyentuh anggota badan,

berarti lawan yang tersentuh sudah mati dan dapat di tawan. Sebagai

contoh tawanan seperti di bawah ini. Apabila tawanan lebih dari satu anak,

maka mereka yang ditawan bergandengan tangan yang seolah-olah

merupakan satu kesatuan yang apabila salah satu dapat dihidupkan oleh

kawannya berarti semuanya dapat hidup kembali. Umpama regu A anak

buahnya tertawan 4 orang maka regu B akan mudah mencapai

kemenangan dengan jalan mengoda agar 1 orang regu A yang masih hidup

mau keluar.. Mengingat kekuatan yang sudah tidak seimbang lebih baik

mempertahankan dari pada keluar. Tanda kemenangan asal salah satu

anggota regunya sudah dapat melangkahi garis kemenangan.

Garis kemenangan yang dimaksud adalah batas/garis yang berada

dimuka lawan di mana tempat berdirinya. Caranya dapat dari belakang dan

dapat pula dari depan di mana sekiranya ada kelemahan pertahanan pihak

lawan. Secara keseluruhan kemenangan dapat ditentukan dengan jumlah

skor terakhir berapa kali dapat melangkahi garis kemenangan. Garis

Page 51: UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI … digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PUNGUT PUNTUNG DAN BAREN DALAM PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

kemenangan yang dimaksud adalah batas/garis yang berada dimuka lawan

di mana tempat berdirinya .Caranya dapat dari belakang dan dapat pula

dari depan di mana sekiranya ada kelemahan pertahanan pihak lawan.

Secara mufakat menentukan untuk tahap pertama permainan dalam waktu

30 menit, berapa kali dapat melampaui batas/garis kemenangan. Sebagai

contoh; Misalnya Regu A 4 kali, Regu B 5 kali, maka regu B yang menang

dan yang mendapat upah gendongan. Gendongan dilakukan dengan cara

regu A menjemput di tempat regu B, dan masing-masing anak menurut

pasangannya. Dari tempat regu B menuju tempat regu A, kembali ke

tempat dimana regu B dijemput, gendongan selesai. Setelah tahap pertama

selesai, dapat dilanjutkan kembali seperti semula. Demikian berulang kali

dapat dimulai setelah dapat ditentukan skor terakhir dalam waktu yang

sudah ditentukan bersama. Dan tiap penentuan skor terakhir terus diadakan

upah gendongan bagi yang kalah harus menggendong regu yang menang

menurut pasangannya sendiri.

5. Menarik kesimpulan.

6. Penilaian dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung

7. Melakukan pendinginan

d. Pengamatan Tindakan

Pengamatan dilakukan terhadap : 1). Kemampuan melakukan

rangkaian gerakan permainan Pungut Puntung dan Baren. 2). Aktivitas

siswa selama pembelajaran berlangsung.

e. Evaluasi ( Refleksi )

Refleksi merupakan uraian tentang prosedur analisis terhadap hasil

penelitian dan refleksi berkaitan dengan proses dan dampak tindakan

perbaikan yang dilaksanakan serta creteria dan rencana bagi siklus

tindakan berikutnya.

Prosedur indikator pencapaian keberhasilan penelitian pada table

berikut :

Page 52: UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI … digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PUNGUT PUNTUNG DAN BAREN DALAM PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

Table Prosentase Target Capaian

Prosentase Target Capaian Aspek yang

diukur Kondisi

awal

Siklus I Siklus II

Cara

Mengukur

Lari 600m 40% 60% 80% Lari dicatat

dengan

stopwatch

f. Penutup

a. Siswa dibariskan, diabsen, dan dievaluasi

b. Berdoa dan dibubarkan.

H. Proses Penelitian

Tujuan yang dicapai dalam penelitian ini adalah Perubahan dalam proses

pembelajaran khususnya sikap siswa dalam mengikuti pembelajaran

kebugaran jasmani melalui pendekatan bermain pungut puntung dan baren

dari hasil belajar siswa dengan tes lari 600 m sehingga meningkat

kebugarannya.

Jadi peneliti ini tidak hanya mengajar hasil yang tinggi tetapi hanya ke

proses pembelajaran. Pembelajaran disajikan dengan permainan yang

menyenangkan sehingga hasilnya pun meningkat.

Page 53: UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI … digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PUNGUT PUNTUNG DAN BAREN DALAM PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan

1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Penelitian mulai dilaksanakan pada semester gasal bulan Maret 2011,

penelitian ini dilaksanakan pada saat pelajaran pendidikan jasmani di Kelas

V. Adapun jadwal pendidikan jasmani di kelas tersebut 2 kali pertemuan per

minggunya yaitu 2 jam pelajaran pada hari Selasa jam ke 2 – 3. Pertemuan

ke 2 untuk teori kesehatan dan teori olah raga, dengan demikian mereka

beraktivitas olahraga jasmani 1 kali selama satu minggunya di SD Negeri

VII Krandegan Kecamatan Banjarnegara Kabupaten Banjarnegara.

Sebagaimana telah penulis sampaikan di depan, bahwa kelas V merupakan

kelas yang paling jelek dari hasil tes lari 600 m diantara kelas IV ( Empat )

dan VI ( enam ) disamping itu kelas V ini juga kurang semangat dalam

mengikuti pelajaran pendidikan jasmani dibandingkan dengan kelas-kelas

yang lainnya. Adapun tempat pelaksanaan kegiatannya dilaksanakan di

alun-alun Banjarnegara dengan ukuran 800 X 100 M.

2. Pelaksanaan Tindakan

Pada setiap siklus diupayakan mulai dari awal kegiatan kita ciptakan

suasana yang menarik, kita hilangkan kesan bahwa aktivitas jasmani

merupakan kegiatan yang membuat lelah, memberikan kesempatan pada

siswa mulai dari awal pemanasan dengan beraktivitas permainan kecil

permainan tradisional Berebut Tempat mereka beraktifitas sambil

bersendau gurau, bernyanyi, biarkan sambil berteriak, yang pasti anak

merasa gembira dalam permainan tersebut, setelah mereka melakukan

pemanasan peneliti mengumpulkan siswa sambil duduk dan istirahat dalam

bentuk barisan tiga berbanjar, lalu peneliti memberikan penjelasan,

informasi tentang kegiatan Inti dengan pendekatan bermain.

38

Page 54: UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI … digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PUNGUT PUNTUNG DAN BAREN DALAM PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

Selanjutnya setelah mereka memahami , mengerti, tentang tata cara dan

peraturan bermainnya, sekalipun mereka bersendagurau yang penting

mereka merasa senang dalam beraktifitas. Tanpa mereka sadari mereka telah

melaksanakan aktivitas jasmani selama jam pelajaran berlangsung.

Unsur pembelajaran yang di dapat adalah 1) unsur kognitif : melatih anak

untuk dapat mencermati medan lapangan bermain dengan cepat, mengambil

keputusan dengan cepat dan tepat, memprediksi kegagalan, mengantisipasi

permasalahan dengan cepat. 2) Unsur Afektif : melatih anak untuk bersikap

sportif, fair play, bekerjasama, bersosialisasi. 3) Unsur Psiktomotorik.

dengan melakukan kegiatan aktivitas jasmani sambil berman ini anak akan

memiliki kemampuan motorik yang tinggi, terdapat unsur-unsur endurance,

flexibility, agality, speed, coordination, accuray.

B. Hasil Penelitian

Instrumen tes yang digunakan adalah tes kesegaran jasmani dengan tes

lari 600m yang sering disebut juga Cooper test untuk anak Usia 10 – 12

tahun. Departemen Pendidikan Nasional Pusat Kesegaran Jasmani dan

Rekreasi Jakarta 1999.

Berikut Tabel Tingkat Kesegaran Jasmani.

TABEL nilai :

Test Kesegaran Jasmani Indonesia Anak Usia 10 – 12 tahun

· Putra : Lari 600 M

1. s/d - 2,19” = Nilai Istimewa

2. 2,20 - 2,30” = Nilai Sangat Baik

3. 2,31 - 2,45” = Nilai Baik

4. 2,46 - 3,44” = Nilai Sedang

5. 3,45 - 4,43” = Nilai Kurang

6. 4,44” ke atas = Nilai Sangat Kurang

Page 55: UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI … digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PUNGUT PUNTUNG DAN BAREN DALAM PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

· Putri : Lari 600 M

1. s/d - 2,31” = Nilai Istimewa

2. 2,32 – 2,54” = Nilai Sangat Baik

3. 2,55 – 3,28” = Nilai Baik

4. 3,29 – 4,22” = Nilai Sedang

5. 4,23 – 5,16” = Nilai Kurang

6. 5,17” ke atas = Nilai Sangat Kurang

Pelaksanakan tes lari jarak 600m yaitu siswa berdiri dibelakang garis

start setelah aba-aba ”Ya” siswa lari menempuk jarak 600m secepat

mungkin. Skor yang dicatat adalah waktu tempuh lari jarak sejauh 600m.

Untuk menentukan kategori dari hasil tes tersebut digunakan tabel Cooper

test seperti tabel di atas. Hasil tes lari 600m sebelum dan sesudah diadakan

tindakan dengan pendekatan bermain untuk siswa kelas V adalah sebagai

berikut:

a. Kelompok Putra

Hasil tes dilaksanakan tanggal 19 Maret 2011 (Jumlah siswa 17 anak

Sebelum diadakan tindakan dengan pendekatan bermain :

(Jumlah siswa) Tingkat kesegaran jasmani

1. 2 Istimewa

2. 5 Sangat baik

3. 3 Baik

4. 5 Sedang

5. 3 Kurang

6. 0 Sangat kurang

b. Kelompok Putri

Hasil tes dilaksanakan tgl. 19 Maret 2011

(Jumlah siswa 18 anak Sebelum diadakan penelitian tindakan pendekatan

bermain :

(Jumlah siswa) Tingkat kesegaran jasmani

Page 56: UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI … digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PUNGUT PUNTUNG DAN BAREN DALAM PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

1. 1 Istimewa

2. 2 Sangat baik

3. 4 Baik

4. 8 Sedang

5. 2 Kurang

6. 0 Sangat kurang

c. Kelompok Putra

Hasil tes Siklus 1 dilaksanakan tgl. 11 April 2011

(Jumlah siswa 17 anak Sesudah diadakan penelitian tindakan pendekatan

bermain :

(Jumlah siswa) Tingkat kesegaran jasmani

1. 1 Istimewa

2. 5 Sangat baik

3. 0 Baik

4. 9 Sedang

5. 3 Kurang

6. 0 Sangat kurang

d. Kelompok Putri

Hasil tes Siklus 1 dilaksanakan tgl. 11 April 2011

(Jumlah siswa 18 anak Sesudah diadakan penelitian tindakan pendekatan

bermain :

(Jumlah siswa) Tingkat kesegaran jasmani

1. 1 Istimewa

2. 1 Sangat baik

3. 5 Baik

4. 8 Sedang

5. 2 Kurang

6. 0 Sangat kurang

Page 57: UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI … digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PUNGUT PUNTUNG DAN BAREN DALAM PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

e. Kelompok Putra

Hasil tes Siklus 2 dilaksanakan tanggal 7 Mei 2011 (Jumlah siswa 17

anak Sesudah diadakan tindakan dengan pendekatan bermain :

(Jumlah siswa) Tingkat kesegaran jasmani

1. 4 Istimewa

2. 3 Sangat baik

3. 1 Baik

4. 6 Sedang

5. 4 Kurang

6. 0 Sangat kurang

f. Kelompok Putri

Hasil tes Siklus 2 dilaksanakan tgl. 7 Mei 2011

(Jumlah siswa 18 anak Sesudah diadakan penelitian tindakan pendekatan

bermain :

(Jumlah siswa) Tingkat kesegaran jasmani

1. 3 Istimewa

2. 5 Sangat baik

3. 6 Baik

4. 3 Sedang

5. 0 Kurang

6. 0 Sangat kurang

Dari hasil tersebut di atas, nampak jelas sekali ada perbedaan. Dalam

kegiatan pada sebelum diadakan tindakan dengan pendekatan bermain

banyak anak yang cenderung pasif, tetapi setelah dibuat dengan model

pembelajaran dengan pendekatan bermain anak lebih termotivasi untuk

beraktivitas jasmani. Hal ini disebabkan karena mereka dapat melaksanakan

aktivitas jasmani sambil bermain. Apabila pada siklus-siklus berikutnya

pada setiap kegiatan dibuat model pembelajaran dengan pendekatan bermain

pada aspek-aspek yang lain tentunya akan lebih baik dan menguntungkan

Page 58: UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI … digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PUNGUT PUNTUNG DAN BAREN DALAM PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

baik untuk pengajar maupun siswa. Karena dengan demikian stamina siswa

akan tetap terjaga sehingga tingkat kebugaran jasmaninya juga akan lebih

meningkat.

C. Pembahasan

Penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan dalam proses

pembelajaran pendidikan jasmani dengan materi kebugaran jasmani melalui

pendekatan bermain pungut puntung dan baren dapat meningkatkan

kebugaran jasmani siswa, keaktifan siswa, kegembiraan siswa dan suasana

kelas pun menjadi lebih baik, sehingga tujuan dari pembelajaran pun akan

mudah tercapai dengan optimal. Dalam hal ini penguasaan siswa terhadap

materi pembelajaran (kebugaran jasmani melalui pendekatan bermain pungut

puntung dan baren).

Pemberian permainan dalam pembelajaran kebugaran jasmani melalui

pendekatan bermain pungut puntung dan baren ini sebagai variasi dari

pembelajaran kebugaran jasmani, namun tidak mengurangi nilai-nilai yang

terkandung didalam pembelajaran seperti rasa percaya diri, tanggung jawab,

keseriusan dan yang lainnya. Permainan dalam hal ini sebagai pendekatan

kearah peningkatan kebugaran jasmani melalui tes lari 600 m.

Hasil tes lari 600 m sebelum, dan sesudah diadakan pembelajaran

melalui pendekatan bermain pungut puntung dan baren pada bulan Maret,

April dan Mei tahun ajaran 2010/2011 sebagai berikut :

Page 59: UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI … digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PUNGUT PUNTUNG DAN BAREN DALAM PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

Tabel 7. Hasil tes lari 600 m siswa-siswi SDN 7 Krandegan tahun ajaran

2010/2011

Maret 2010/2011 April 2010/2011 Siklus I

Mei 2010/2011 Nilai

Putra Putri Putra Putri Putra Putri

Tercepat 2,18” 2,28” 2,15” 2,27” 2,12” 2,17”

Paling lambat

4,08” 4,00” 3,80” 3,90” 3,71” 3,27”

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat perbandingannya antara

pembelajaran kebugaran jasmani dengan pendekatan permainan dan tidak

menggunakan pendekatan permainan, Tabel diatas menunjukkan hasil tes

bulan Maret Pembelajaran kebugaran tanpa pendekatan permainan.Pada

bulan maret hasil tes lari 600 m yang paling baik untuk putra dengan waktu

2,18” sedangkan untuk siswa putri dengan waktu 2,28” Sedangkan untuk

Bulan April setelah pembelajaran menggunakan pendekatan permainan hasil

pada siklus I untuk siswa putra meningkat menjadi 2,15” sedangkan untuk

siswa putri meningkat menjadi 2,21”, sedangkan hasil pada bulan Mei pada

Siklus II siswa putra meningkat menjadi 2,12” dan untuk siswa putri

meningkat menjadi 2,17”. Dengan demikian dapat di simpulkan bahwa

kemampuan siswa dalam penguasaan materi dalam hal ini pembelajaran

kebugaran jasmani melalui pendekatan bermain pungut puntung dan baren

dapat meningkat kebugaran jasmani siswa kelas v SDN 7 Krandegan

Kecamatan Banjarnegara Kabupaten Banjarnegara dengan tes lari 600 m.

Pembelajaran pendidikan jasmani secara umum tidak hanya mengacu pada

nilai semata, tetapi yang paling penting proses pembelajarannya. Dalam

proses pembelajaran ini guru harus membuat siswa antusias, senang dan aktif,

dalam mengikuti pembelajaran, sehingga kebugaran dan kesehatan siswa

dapat meningkat. Berdasarkan proses pembelajaran dan nilai yang diperoleh

Page 60: UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI … digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PUNGUT PUNTUNG DAN BAREN DALAM PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

siswa dapat dikatakan bahwa pembelajaran kebugaran jasmani dengan

pendekatan permainan berhasil.

Pembelajaran kebugaran jasmani dengan pendekaan permianan mendapat

tanggapan yang baik dari siswa, ini tergambar dari hasil angket tanggapan

siswa terhadap pembelajaran kebugaran jasmani dengan pendekatan

permainan. Hasil angket menunjukkan bahwa siswa yang menjawab senang

sebanyak 83% , yang menyatakan biasa-biasa saja sebanyak 17%, dan yang

menyatakan tidak senang tidak ada (lampiran). Hasil angket tersebut

menunjukkan bahwa mayoritas siswa sangat antusias dan lebih termotivasi

dalam mengikuti pembelajaran kebugaran jasmani dengan pendekatan

permainan. Alasan terbanyak adalah permainan yang digunakan sebagai

pendekatan pembelajaran kebugaran jasmani menarik. Alasan berikutnya

adalah pembelajaran lebih bervariasi, sehingga tidak membosankan. Urutan

berikutnya, beralasan bahwa penyampaian materi oleh guru cukup jelas.

Alasan keempat terbanyak yaitu, siswa tidak kesulitan dalam mengikuti

permainan. Alasan kelima terbanyak yaitu, siswa tidak terlalu kesulitan dalam

belajar teknik. Alasan keenam terbanyak yaitu, tes yang diujikan sesuai

dengan materi yang telah diajarkan. Sedangkan urutan ketujuh beralasan

bahwa, suasana kelas menyenangkan dan penguasaan materi oleh guru cukup

baik.

Pembelajaran pendidikan jasmani dengan materi kebugaran jasmani

dengan pendekatan permainan dibandingkan pembelajaran kebugaran jasmani

tanpa pendekatan bermain, siswa menyatakan senang dengan alasan

terbanyak yaitu pembelajaran lebih menarik karena adanya unsur permainan

didalamnya. Alasan lainnya siswa tidak merasa kesulitan dalam belajar teknik

dan tidak merasa bosan.

Pendapat dan harapan siswa tentang pembelajaran pendidikan jasmani

dengan materi kebugaran jasmani dengan pendekatan permainan, siswa lebih

senang dengan pembelajaran yang ada unsur bermainnya, pembelajaran

Page 61: UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI … digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PUNGUT PUNTUNG DAN BAREN DALAM PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

kebugaran jasmani dengan pendekatan permainan lebih mudah dipahami,

penjelasan guru cukup jelas dan siswa merasa dapat melaksanakan tes dengan

baik.

D. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini telah diusahakan dan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya ,

namun demikian peneliti merasa bahwa masih banyak keterbatasan dan

kelemahan antara lain :

1. Penelitian hanya dilaksanakan dalam empat kali pertemuan , pertemuan ke

empat ( 4 ) dilanjutkan pengambilan nilai tes sekaligus untuk mengukur

tingkat kesegaran jasmani dibutuhkan waktu yang lebih.

2. Permainan yang digunakan harusnya lebih bervariasi.

3. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas dilaksanakan pada musim cuaca

yang EXSTRIM yang seharusnya musim kemarau banyak terjadi hujan di

waktu pagi ( jam efektif ).

Page 62: UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI … digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PUNGUT PUNTUNG DAN BAREN DALAM PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Melalui pendekatan bermain pungut puntung dan baren dalam

pembelajaran pendidikan jasmani dapat meningkat kebugaran jasmani

siswa dengan bobot % :

Istimewa : 11,42 %

Sangat baik : 2,85 %

Baik : 2,85 %

Sedang : 11,42 %

Kurang : 2,85 %

2. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi tingkat kebugaran jasmani

seseorang, salah satunya yaitu melalui aktivitas jasmani. Dengan demikian

pendidikan jasmani dapat digunakan sebagai bentuk kegiatan siswa dalam

upaya menjaga dan meningkatkan kebugaran jasmani.

3. Dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani sangat diperlukan adanya

model –model, variasi , inovasi pembelajaran , untuk itu pengajar , pelatih

olahraga sebaiknya dapat membuat model - model pembelajaran , dapat

modifikasi pembelajaran, atau pelatihan, salah satunya yaitu dengan

model pembelajaran dengan pendekatan bermain.

B. Implikasi

Hasil penelitian yang diperoleh, mempunyai implikasi bagi perkembangan

pengajaran pendidikan jasmani di sekolah – sekolah pada umumnya dan pada

khususnya SDN 7 Krandegan Banjarnegara. Guru pendidikan jasmani

dapat menerapkan pembelajran melalui pendekatan bermain sebagai upaya

meningkatkan kebugaran jasmani seseorang.

Pembelajaran ini juga dapat diterapkan pada cabang-cabang olah raga

lainnya. Sebagai daya tarik memotifasi siswanya terhadap materi yang

menjemukan.

Page 63: UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI … digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PUNGUT PUNTUNG DAN BAREN DALAM PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

C. Saran

Setelah diadakan penelitian tindakan kelas dalam penjas, tentang Upaya

Peningkatkan Kebugaran Jasmani Melalui Pendekatan Bermain Pungut

Puntung dan Baren Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani siswa

membuktikan bahwa dengan model tes diatas , aktifitas jasmani siswa lebih

termotifasi karena mereka dapat belajar sambil bermain , untuk itu peneliti

menyampaikan saran sebagai berikut :

1. Guru pendidikan jasmani hendaknya banyak melaksanakan dengan

pendekatan, teknik, metode atau model pembelajaran sebagai bentuk

modifikasi dalam pembelajaran pendidikan jasmani.

2. Model pembelajaran dengan pendekatan bermain dapat diterapkan dalam

pendidikan jasmani untuk semua jenjang.

3. Guna menunjang aktivitas dalam pendidikan jasmani sarana dan prasaran

hendaknya disediakan/dipersiapkan sebaik-baiknya dan guru dapat

memodifikasi peralatan olah raga yang ada, sesedarhana mungkin yang

penting dapat menunjang pembelajaran, serta siswa termotifasi untuk

selalu beraktifitas selama pembelajaran berlangsung.


Top Related