i
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKADENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIFTIPE STUDENT TEAMS
ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)PADA SISWA KELAS V MI MUHAMMADIYAH NGADIPURO DUKUN
KABUPATEN MAGELANG TAHUN AJARAN 2013/2014
SKRIPSI
Disusun dan Diajukan KepadaFakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Pendidikan Islam
Disusun Oleh:
ERNIYATI MUSAYADAH NIM: 12485100
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
2014
ii
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Erniyati Musayadah
NIM : 12485100
Program Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi saya ini tidak
terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu
perguruan tinggi, dan skripsi saya ini adalah asli hasil karya/ penelitian sendiri dan
bukan plagiasi dari karya/ penelitian orang lain.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya agar dapat
diketahui oleh anggota dewan penguji.
Yogyakarta, Mei 2014
Yang menyatakan
Erniyati Musayadah NIM.12485100
iii
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga FM-UINSK-BM-05-03/R0
SURAT PERSETUJUAN SKRIPSI/ TUGAS AKHIR
Hal : Persetujuan Skripsi/ Tugas Akhir Lamp : - Kepada Yth, Dekan Fakultas Imu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Di Yogyakarta Assalamualaikum Wr. Wb. Setelah membaca, meneliti, menelaah, memberikan petunjuk dan mengoreksi serta mengadakan perbaikan seperlunya, maka kami selaku pembimbing berpendapat bahwa skripsi saudara:
Nama : Erniyati Musayadah NIM : 12485100 Program Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas : Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Judul Skripsi
: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) pada Siswa Kelas V MI Muhammadiyah Ngadipuro Dukun Kabupaten Magelang Tahun Ajaran 2013/2014
sudah dapat diajukan kepada Program Studi PGMI Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu dalam Pendidikan Islam.
Dengan ini kami mengharap agar skripsi/ tugas akhirsaudara tersebut di atas dapat segera diujikan/ dimunaqosyahkan. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih. Wassalamualaikum Wr. Wb.
Yogyakarta, 21 Mei 2014
Pembimbing
Prof. Dr. Hamruni, M.Si.
NIP 19590525 198503 1 005
iv
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga FM-UINSK-BM-05-07/R0
PENGESAHAN SKRIPSI/ TUGAS AKHIR Nomor :
Skripsi/ Tugas Akhir dengan judul
: UpayaMeningkatkanHasilBelajarMatematikadengan Model PembelajaranKooperatifTipeStudent Teams AchievementDivision (STAD) padaSiswaKelas V MI MuhammadiyahNgadipuro Dukun Kabupaten Magelang Tahun Ajaran 2013/2014
Yang dipersiapkan dan disusun oleh
:
Nama : Erniyati Musayadah NIM : 12485100 Telah dimunaqasyahkan pada : Nilai Munaqasyah : Dan dinyatakan telah diterima oleh Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga.
TIM MUNAQOSYAH : Ketua Sidang
........................................ NIP.
Penguji I
........................................ NIP.
Penguji II
........................................ NIP.
Yogyakarta, .................................... UIN Sunan Kalijaga
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan DEKAN
........................................ NIP.
v
MOTTO
Ketahuilah bahwa sesudah kesulitan ada kemudahan dan kelapangan datang
sesudah kesusahan, setiap keadaan itu tidak berlangsung selamanya, melainkan
pergiliran sebagaimana perputaran masa (LaaTahzan)1
1DR. Aidh Al-Qarni. La Tahzan – Jangan Bersedih. (Jakarta: Qisthi Press, 2003). Hlm. 17.
vi
PERSEMBAHAN
Teriring rasa syukur kepada Allah SWT
Kupersembahakan karya kecil ini kepaada Almamaterku Tercinta
Program Studi Pendidikan dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
vii
ABSTRAK
Erniyati Musayadah, “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika
dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) pada Siswa Kelas V MI Muhammadiyah Ngadipuro Dukun Kabupaten Magelang Tahun Ajaran 2013/2014”. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga, 2014.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah masih rendahnya hasil belajar matematika siswa kelas V MI Muhammadiyah Ngadipuro Dukun Kabupaten Magelang Tahun Ajaran 2013/2014. Sedangkan masalah utama yang ingin dijawab dalam penelitian ini adalah “Apakah terjadi peningkatan hasil belajar matematika siswa kelas V MI Muhammadiyah Ngadipuro Dukun Kabupaten Magelang Tahun Ajaran 2013/2014 setelah menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD)?”. Kemudian tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar matematika dengan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) pada siswa kelas V MI Muhammadiyah Ngadipuro Dukun Kabupaten Magelang. Guna menjawab permasalahan dan memenuhi tujuan tersebut peneliti melakukan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 2 siklus.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilakukan secara kolaboratif dengan menggunakan model Kemmis dan Taggart. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V MI Muhammadiyah Ngadipuro Dukun. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi dan tes. Instrument penelitian berupa lembar observasi dan soal tes. Data yang terkumpul dari hasil observasi dianalisis dengan teknik kualitatif dan dari hasil tes dianalisis dengan teknik kuantitatif yang dipersentasekan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas V MI Muhammadiyah Ngadipuro Dukun. Peningkatan tersebut dapat diketahui dari nilai rata-rata kelas hasil belajar matematika pada kondisi awal sebelum tindakan adalah 57,82 dan jumlah siswa yang mencapai nilai batas ketuntasan minimal adalah 18,2%. Pada siklus I, rata-rata kelas adalah 66,05 dan jumlah siswa yang mencapai nilai ketuntasan minimal adalah 45,5%. Pada siklus II, rata-rata kelas adalah 80,45 dan jumlah siswa yang mencapai batas ketuntasan minimal adalah 81,8%.
Kata Kunci: Pembelajaran Kooperatif, Hasil Belajar Matematika
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah S.W.T, Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi yang berjudul “ Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika dengan
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division
(STAD) pada Siswa Kelas V MI Muhammadiyah Ngadipuro Dukun
Kabupaten Magelang Tahun Ajaran 2013/2014”.
Keberhasilan dalam penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan dan
dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada Prof. Dr. Hamruni, M.Si, selaku pembimbing,
yang ditengah kesibukannya, telah bersedia meluangkan waktu, tenaga, dan
pikiran untuk memberikan bimbingan dan arahan selama proses penulisan skrispsi
ini hingga selesai. Tidak lupa penulis juga mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta beserta staf-stafnya, yang telah membantu penulis dalam
menjalani studi program Sarjana Strata Satu Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah.
ix
2. Ketua dan Sekretaris Pengelola Program Peningkatan Kualifikasi S1 Guru
MI dan PAI melalui Dual Mode System pada LPTK Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
3. Drs. Radino, M.Ag., selaku penasehat akademik yang telah meluangkan
waktu, membimbing, memberi nasehat serta masukan yang tidak ternilai
harganya pada penulis.
4. Hisyam Bakri., selaku kepala Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah
Ngadipuro Dukun Magelang Jawa Tengah yang telah memberikan ijin
untuk mengadakan penelitian di Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah
Ngadipuro Dukun.
5. Saras Putri Utami, S.Pd., selaku guru matematika kelas V Madrasah
Ibtidaiyah Muhammadiyah Ngadipuro Dukun dan kolaborator penelitian
yang telah membantu terlaksananya penelitian ini.
6. Siswa-siswi Kelas V Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Ngadipuro
Dukun yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi responden
dalam penelitian ini.
7. Kepada orang tua dan mertuaku tercinta, suamiku tercinta Sugiyanto,
kakak dan adik-adikku tersayang, anak-anak dan menantuku Munisa
Nindrawati, Irna Annisa Hanif, Agung Ardhianto tersayang, serta cucuku
tercinta Azzam Isyraf Ardhianto yang banyak memberikan bantuan,
dukungan dan semangat selama proses penyusunan skripsi ini.
8. Segenap Dosen dan Karyawan yang ada di lingkungan Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan atas didikan, perhatian, pelayanan, serta sikap
ramah dan bersahabat yang telah diberikan.
x
9. Teman-teman program Peningkatan Kualifikasi S 1 Guru MI dan PAI
melalui Dual Mode System pada LPTK Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta di PGMI 2010 yang telah
memberikan motivasi dan semangat dalam menuntut ilmu.
10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis tidak dapat memberikan balasan apapun kecuali ucapan terima
kasih. Dan semoga amal kebaikan mereka mendapat pahala dari Tuhan Yang
Maha Esa. Tidak lupa penulis mohon maaf atas segala kesalahan dalam penulisan
skripsi ini. Semoga karya sederhana ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Amin.
Yogyakarta, Mei 2014
Penyusun
Erniyati Musayadah NIM. 12485100
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................... i
SURAT PERNYATAAN ........................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI ................................................ iii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................... iv
HALAMAN MOTTO ................................................................................ v
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................... vi
HALAMAN ABSTRAK .......................................................................... vii
KATA PENGANTAR ............................................................................. viii
DAFTAR ISI ............................................................................................... xi
BAB I. PENDAHULUAN ........................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................ 6
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ..................................................... 6
D. Kajian Pustaka ................................................................................. 7
E. Landasan Teori ................................................................................. 9
F. Hipotesis ......................................................................................... 29
G. Indikator Keberhasilan .................................................................... 29
H. Metode Penelitian ........................................................................... 29
I. Sistematika Pembahasan ................................................................. 38
BAB II. GAMBARAN UMUM MI MUHAMMADIYAH NGADIPURO
DUKUN KABUPATEN MAGELANG ....................................... 40
A. Letak Geografis MI Muhammadiyah Ngadipuro Dukun Kabupaten
Magelang ......................................................................................... 40
B. Identitas MI Muhammadiyah Ngadipuro Dukun Kabupaten
Magelang ......................................................................................... 41
C. Sejarah Singkat MI Muhammadiyah Ngadipuro Dukun Kabupaten
Magelang ......................................................................................... 42
D. Struktur Organisasi ......................................................................... 45
E. Keadaan Guru dan Siswa ................................................................. 46
F. Keadaan Sarana dan Prasarana ....................................................... 50
xii
G. Kegiatan Ekstrakurikuler ................................................................ 56
H. Prestasi Sekolah .............................................................................. 56
BAB III. PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)
PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DAN HASIL
BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V MI
MUHAMMADIYAH NGADIPURO DUKUN KABUPATEN
MAGELANG ................................................................................. 57
A. Keadaan Pra Tindakan .................................................................... 57
B. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams
Achievement Division (STAD) dalam Pembelajaran Matematika
pada Siswa Kelas V MI Muhammadiyah Ngadipuro Dukun ......... 58
C. Pembahasan ..................................................................................... 86
BAB IV. PENUTUP .................................................................................... 91
A. Kesimpulan ..................................................................................... 91
B. Saran ............................................................................................... 92
C. Kata Penutup ................................................................................... 92
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 93
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dunia tengah memasuki era globalisasi yang ditandai dengan pesatnya
perkembangan ilmu pengetahuan, komunikasi dan teknologi. Selain itu, di
berbagai bidang kehidupan, seperti ekonomi, sosial dan politik juga
mengalami perkembangan. Hal tersebut menyebabkan dunia selalu berubah,
tidak pasti dan kompetitif. Setiap manusia harus bisa bertahan hidup dan
mampu untuk menghadapi setiap tantangan tersebut agar tidak tertinggal
dengan manusia lainnya.
Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Melalui pendidikan diharapkan mampu mewujudkan manusia yang cerdas
dan terampil dalam menghadapi segala tantangan hidup. Untuk mewujudkan
hal tersebut diperlukan suatu pendidikan yang berkualitas dalam segala
bidang pendidikan dan harus selalu ditingkatkan.
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang penting
diajarkan pada siswa karena matematika memiliki peranan dalam berbagai
bidang kehidupan manusia. Misalnya dalam kegiatan ekonomi, pertanian,
tehknologi, komunikasi dan sebagainya. Sehingga setelah belajar matematika,
2
siswa diharapkan tidak hanya mengerti tentang materi yang diajarkan, akan
tetapi mampu menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari. Untuk itu
kualitas pendidikan matematika harus selalu ditingkatkan. Salah satunya
adalah dengan cara meningkatkan kualitas pembelajarannya. Karena proses
pembelajaran akan mempengaruhi pencapaian tujuan belajar siswa, yang
dapat dilihat dari hasil belajar siswa.
Pembelajaran merupakan suatu upaya yang dilakukan dengan sengaja
oleh pendidik yang dapat menyebabkan peserta didik melakukan kegiatan
belajar. Dengan kata lain guru sebagai pendidik berperan dalam menciptakan
suatu kondisi belajar yang baik, sehingga siswa dapat belajar dan memperoleh
hasil yang optimal. Begitu juga dalam bidang studi matematika, dibutuhkan
suatu kondisi belajar yang dapat mengaktifkan siswa. Siswa diberi
kesempatan untuk ikut berpartisipasi melakukan dan mencoba sendiri apa
yang sedang dipelajari baik secara individu maupun kelompok.1
Berdasarkan observasi awal peneliti dari kelas I sampai kelas VI di MI
Muhammadiyah Ngadipuro Dukun diperoleh informasi bahwa hasil belajar
siswa kelas V masih kurang baik jika dibandingkan dengan kelas-kelas lain.
Selanjutnya dengan melihat nilai hasil ujian akhir semester satu, rata-rata nilai
mata pelajaran matematika siswa kelas V dibandingkan dengan mata
1 Sugihartono dkk. Psikologi Pendidikan. (Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta,
2006). hlm. 88.
3
pelajaran lainnya adalah paling rendah. Nilai rata-rata ujian akhir semester
satu kelas V untuk tiap mata pelajaran dapat dilihat pada tabel berikut ini.2
Tabel 1.1. Daftar Nilai Rata-Rata Kelas V tiap Mata Pelajaran
Mata Pelajaran Nilai Rata-Rata
Agama 75
PKn 76
Bahasa Indonesia 70
Matematika 60
IPA 68
IPS 72
SBK 73
Olahraga 75
Bahasa Jawa 72
BTQ 70
Bahasa Inggris 69
Setelah dilakukan pengamatan lebih lanjut, bisa diketahui bahwa
ternyata nilai matematika yang rendah disebabkan oleh pembelajaran yang
dilakukan oleh guru kurang mengaktifkan siswa. Dalam pembelajaran
matematika yang dilakukan oleh guru, komunikasi cenderung berlangsung
satu arah. Guru mendominasi pembelajaran dengan banyak berceramah dan
siswa hanya duduk mendengarkan dan mencatat. Pembelajaran cenderung
monoton dan membuat siswa menjadi jenuh dan tersiksa. Siswa menjadi pasif
dan interaksi siswa dengan siswa yang lain untuk membahas pelajaran relatif
sedikit. Setiap siswa terpaku pada kebosanan masing-masing selama proses
2 Hasil observasi di kelas V MI Muhammadiyah Ngadipuro Dukun pada tanggal 3 Januari
2014 jam 08.00-09.00 WIB.
4
pembelajaran. Keadaan seperti itu menyebabkan siswa kurang dapat
menerima dan memahami materi dengan baik. Penerimaan dan pemahaman
materi yang kurang maksimal akan berdampak pada pencapaian hasil belajar
yang kurang maksimal pula.3
Berdasarkan uraian diatas, maka perlu adanya suatu pembelajaran yang
dapat mengaktifkan siswa dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk
berinteraksi dengan siswa lain guna mencapai tujuan pembelajarannya.
Pembelajaran kooperatif sebagai metode pembelajaran yang melibatkan
kelompok-kelompok kecil yang heterogen dan siswa bekerja sama untuk
mencapai tujuan-tujuan dan tugas-tugas akademik bersama, sambil bekerja
sama belajar keterampilan-keterampilan kolaboratif dan sosial.
Dalam belajar kooperatif siswa belajar bersama, saling menyumbang
pemikiran dan bertanggung jawab terhadap pencapaian hasil belajar secara
individu maupun kelompok. Pembelajaran kooperatif menekankan kerja sama
antar siswa dalam kelompok untuk mencapai tujuan pembelajarannya.
Melalui belajar secara kelompok, siswa memperoleh kesempatan untuk saling
berinteraksi dengan teman-temannya.4 Tipe pembelajaran kooperatif ada
beberapa macam, salah satunya adalah tipe Student Teams Achievement
Division (STAD). Peneliti akan menggunakan model pembelajaran ini
sebagai strategi dalam meningkatkan hasil belajar matematika. Model
3 Ibid, hlm. 3.
4 Lita. Cooperative Learning Robert E Slavin. (Bandung: PT Nusa Media, 2009). hlm. 4.
5
pembelajaran kooperatif tipe STAD, siswa ditempatkan dalam kelompok
belajar beranggotakan empat atau lima orang siswa yang merupakan
campuran dari kemampuan akademik yang berbeda, sehingga dalam setiap
kelompok terdapat siswa yang berprestasi tinggi, sedang, dan rendah atau
variasi jenis kelamin, kelompok ras dan etnis, atau kelompok sosial lainnya.
Langkah-langkah dalam STAD tersusun secara sistematis dimulai dari
penyajian materi, kerja kelompok, kuis dan perhitungan skor.
Ide utama dari STAD adalah memotivasi siswa untuk saling membantu
di antara siswa dalam menguasai keterampilan atau pengetahuan yang
disajikan oleh guru. Dengan menggunakan STAD dalam pembelajaran
matematika dapat mengembangkan partisipasi siswa melalui kerja kelompok.
Jika siswa menginginkan teamnya memperoleh penghargaan (reward) maka
mereka harus mendorong siswa untuk saling membantu dalam mempelajari
bahan yang disajikan guru. Setiap anggota kelompok harus menguasai bahan
yang disajikan oleh guru karena setelah kerja kelompok, guru akan
memberikan kuis secara individu.5
Pembelajaran kooperatif tipe STAD paling sesuai untuk mengajarkan
bidang studi yang sudah terdefinisi dengan jelas, seperti matematika,
berhitung dan studi terapan, penggunaan dan mekanika bahasa, geografi dan
kemampuan peta, dan konsep-konsep ilmu pengetahuan ilmiah.6
5 Lita. Cooperative Learning Robert E Slavin. ... hlm. 70.
6 Lita. Cooperative Learning Robert E Slavin. ... hlm. 12.
6
Mencermati uraian tentang model pembelajaran kooperatif tipe STAD
di atas, menjadi pertimbangan peneliti dalam memilih model pembelajaran
kooperatif tipe STAD untuk meningkatkan hasil belajar matematika kelas V
MI Muhammadiyah Ngadipuro Dukun Tahun Ajaran 2013/2014.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas dapat dirumuskan
permasalahan penelitian sebagai berikut: “Apakah terjadi peningkatan hasil
belajar matematika siswa kelas V MI Muhammadiyah Ngadipuro Dukun
Kabupaten Magelang Tahun Ajaran 2013/2014 setelah menggunakan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division
(STAD)?”.
C. Tujuan Penelitian dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar matematika
dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif STAD pada kelas V
MI Muhammadiyah Ngadipuro Dukun tahun ajaran 2013/3014.
7
2. Kegunaan Penelitian
Penelitian yang dilakukan pada pembelajaran matematika dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD diharapkan
dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
a. Untuk siswa
1) Dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran
matematika.
2) Dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran
matematika.
3) Dapat menumbuhkan semangat kerja sama antar siswa.
b. Untuk guru
Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukkan dalam
meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran matematika.
c. Untuk sekolah
1) Sebagai masukan bagi sekolah dalam rangka memperbaiki
kualitas pembelajaran matematika.
2) Dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan kualitas sekolah.
D. Kajian Pustaka
Terdapat banyak sekali hasil penelitian yang relevan dan berkaitan
dengan pembelajaran kooperatif tipe STAD diantaranya adalah:
8
Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Hesti Setianingsih, Skripsi
dengan judul “Keefektifan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada
Pembelajaran Matematika Pokok Bahasan Segiempat Siswa Kelas VIII
Semester 2 SMP Negeri 1 Slawi Tahun Pelajaran 2006/2007”. Penelitian ini
merupakan penelitian tindakan kelas. Penelitian ini bertujuan untuk
meningkatkan keefektifan pembelajaran matematika pada pokok bahasan
segiempat siswa kelas VIII Semester 2 SMP Negeri 1 Slawi dengan
menggunakan model kooperatif learning tipe STAD. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif
tipe STAD dapat meningkatkan keefektifan dan hasil belajar matematika.
Kedua, skripsi yang ditulis oleh Evi Kurniasari, Fakultas Ilmu
Pendidikan Jurusan PGSD Universitas Negeri Yogyakarta Tahun 2010
dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar Matematika Menggunakan Student
Teams Achievement Division (STAD) di Kelas V SD Negeri Gunungpring 2
Muntilan”. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Student
Teams Achievement Division (STAD) dapat meningkatkan hasil belajar
matematika siswa kelas V SD N Gunungpring 2. Peningkatan tersebut dapat
diketahui dari nilai rata-rata kelas hasil belajar matematika pada kondisi awal
sebelum tindakan adalah 60,34 dan jumlah siswa yang mencapai nilai batas
ketuntasan minimal adalah 13,04%. Pada siklus I, rata-rata kelas adalah 67,39
dan jumlah siswa yang mencapai nilai ketuntasan minimal adalah 43,48%.
9
Pada siklus II, rata-rata kelas adalah 78,26 dan jumlah siswa yang mencapai
batas ketuntasan minimal adalah 82,61%.
Sedangkan dari penelitian ini, yang membedakan penelitian ini dengan
penelitian yang sebelumnya adalah subyek dan obyek yang diteliti berbeda.
Penelitian ini membahas pelajaran matematika di MI Muhammadiyah
Ngadipuro Dukun dengan kemampuan siswa yang sangat jauh berbeda antara
satu dengan yang lain dan dengan populasi yang terbatas, namun diharapkan
dengan diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat
memaksimalkan hasil belajar yang diperoleh oleh masing-masing individu
siswa.
E. Landasan Teori
1. Tinjauan Pembelajaran Matematika di SD
a. Pengertian Pembelajaran Matematika
Pembelajaran dalam UU RI nomor 2003 Bab I pasal 1 ayat 20
didefinisikan sebagai suatu proses interaksi peserta didik dengan
pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Proses
mengajar-belajar atau proses pembelajaran berarti usaha menjadikan
orang lain belajar, membantu pelajar mengembangkan potensi yang ada
padanya. Proses pembelajaran diselenggarakan untuk membentuk
10
watak, peradaban, dan meningkatkan mutu kehidupan peserta didik.
Pembelajaran menekankan pengalaman.7
Proses belajar (pembelajaran) merupakan sesuatu yang harus
ditempuh seseorang untuk mengerti sesuatu hal yang sebelumnya tidak
diketahui.8 Pembelajaran merupakan suatu upaya yang dilakukan
dilakukan dengan sengaja oleh pendidik untuk menyampaikan ilmu
pengetahuan, mengorganisasi dan menciptakan system lingkungan
dengan berbagai metode sehingga siswa dapat melakukan kegiatan
belajar secara efektif dan efisien serta dengan hasil optimal.9
Pembelajaran dilakukan guru agar siswa memperoleh ilmu
pengetahuan atau dapat mencapai tujuan pembelajaran. Guru
seharusnya dapat mengemas suatu pembelajaran dengan baik sehingga
siswa dapat dengan mudah memahami suatu materi pelajaran.
Pembelajaran pada suatu pelajaran juga akan bermakna bagi siswa
apabila guru mengetahui objek yang akan diajarkan sehingga dapat
mengajarkan materi tersebut dengan penuh dinamika dan inovasi dalam
proses pembelajaran. Demikian halnya dengan pembelajaran
matematika di Sekolah Dasar, guru SD perlu memahami bagaimana
karakteristik matematika. Belum ada kata sepakat diantara ahli
matematika untuk mendefinisikan matematika, akan tetapi mereka
7 Alben Ambiratama. Manajemen Pembelajaran. (Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan
Tinggi, 2006). hlm. 65.
8 Alben Ambiratama. Manajemen Pembelajaran.... hlm. 64.
9 Sugihartono dkk. Psikologi Pendidikan... hlm. 89.
11
semua sepakat bahwa sasaran dalam pembelajaran matematika tidaklah
konkret.
Istilah matematika berasal dari bahasa Yunani, mathein atau
manthenein yang berarti mempelajari. Kata matematika diduga erat
hubungannya dengan kata Sansekerta, medha atau widya yang artinya
kepandaian, ketahuan atau intelegensia. Matematika merupakan ilmu
pengetahuan yang mempelajari struktur yang abstrak dan pola
hubungan yang ada didalamnya. Ini berarti bahwa belajar matematika
pada hakekatnya adalah belajar konsep, struktur konsep dan mencari
hubungan antar konsep dan strukturnya.10
Matematika itu terorganisasikan dari unsur-unsur yang tidak
didefinisikan, definisi-definisi, aksioma-aksioma dan dalil-dalil, dimana
dalil-dalil setelah dibuktikan kebenarannya berlaku secara umum,
karena itulah matematika sering disebut ilmu deduktif. Matematika itu
bukan pengetahuan menyendiri yang dapat sempurna karena dirinya
sendiri, tetapi keberadaannya untuk membantu manusia memahami,
menguasai permasalahan sosial, ekonomi dan alam.11
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas, dapat dikatakan
bahwa matematika merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari
unsur-unsur yang abstrak dan mempelajari hubungan antar unsur
tersebut serta dapat digunakan manusia untuk memahami persoalan
10 Sri Subarinah. Inovasi Pembelajaran Matematika SD. (Jakarta: Depdiknas, 2006). hlm. 1.
11 Karso dkk. Pendidikan Matematika I. (Jakarta: Universitas Terbuka, 2008). hlm. 1.39-1.40.
12
dalam kehidupannya. Permasalaha dalam kehidupan manusia sekarang
ini yang dapat dibantu dengan adanya matematika misalnya persoalan
ekonomi, tehnologi, alam, sosial dan sebagainya.
b. Fungsi Pembelajaran Matematika
Fungsi matematika di sekolah dasar adalah mengembangkan
kemampuan bernalar melalui kegiatan penyelidikan, eksplorasi dan
eksperimen, sebagai alat pemecahan masalah melaluipola pikir dan
model matematika, serta sebagai alat komunikasi melalui symbol, tabel,
grafik, diagram dalam menjelaskan gagasan. Pembelajaran matematika
di sekolah dasar dapat mengembangkan kemampuan komunikasi siswa
dengan menggunakan bilangan dan symbol, serta ketajaman penalaran
yang dapat membantu memperjelas dan menyelesaikan permasalahan
dalam kehidupan sehari-hari.12
c. Tujuan Pembelajaran Matematika
Tujuan pembelajaran matematika di sekolah dasar adalah melatih
dan menumbuhkan cara berfikir sistematis, logis, kritis, kreatif dan
konsisten, serta mengembangkan sikap gigih dan percaya diri dalam
menyelesaikan masalah. Melalui kemampuan-kemampuan berfikir yang
telah dilatihkan dan ditumbuhkan dalam pembelajaran matematika,
12 Cahyo Prihandoko. Memahami Konsep Matematika Secara Benar dan Menyajikannya
dengan Menarik. (Jakarta: Depdiknas, 2006). hlm. 18.
13
siswa diharapkan dapat menggunakan kemampuan-kemapuan berfikir
tersebut dalam mempelajari ilmu lain.13
d. Konsep Pembelajaran Matematika
Konsep matematika yang diberikan pada siswa sekolah dasar
(SD) kadang dianggap sederhana dan mudah, tetapi sebenarnya materi
matematika SD memuat konsep-konsep yang mendasar dan penting
serta tidak boleh dipandang sepele. Untuk itu pembelajaran matematika
di SD memerlukan suatu kecermatan dalam penyajian konsepnya agar
siswa dapat memahami materi matematika dengan benar. Selain itu
guru juga harus memperhatikan karakteristik siswa SD yang tahap
berpikirnya masih belum formal dan relatif masih konkret. Adanya
perbedaan karakteristik antara matematika yang bersifat abstrak dan
siswa SD yang tahap berpikirnya masih relatif konkret menuntut
keterampilan guru dalam mengemas pembelajaran matematika.14
e. Pokok Bahasan Matematika
Guru dalam melakukan pembelajaran matematika selain
memperhatikan karakteristik siswa juga perlu memperhatikan materi
atu pokok bahasan yang akan diajarkan. Sehingga dengan mengetahui
hal tersebut guru dapat merancang suatu strategi pembelajaran yang
tepat dan materi pelajaran dapat diterima oleh siswa dengan baik.
13 Cahyo Prihandoko. Memahami Konsep Matematika Secara Benar dan Menyajikannya dengan Menarik. .... hlm. 21.
14 Cahyo Prihandoko. Memahami Konsep Matematika Secara Benar dan Menyajikannya dengan Menarik. .... hlm. 1.
14
Penelitian ini akan dilaksanakan pada mata pelajaran matematika di
kelas V. Pelajaran matematika di kelas V sekolah dasar meliputi
beberapa pokok bahasan sebagai berikut:
a. Bilangan Bulat
Bilangan bulat adalah penggabungan dari bilangan-bilangan
cacah yaitu 0, 1, 2, 3, …, dan seterusnya dengan bilangan-bilangan
asli yang negative yaitu -1, -2, -3, -4, … dan seterusnya. Jadi
bilangan-bilangan bulat yaitu …, -4, -3, -2, -1, 0, 1, 2, 3, 4, ….
Dalam pelajaran kelas V sekolah dasar dibahas mengenai sifat-sifat
operasi hitung bilangan bulat, operasi hitung bilangan bulat,
perpangkatan dan akar.15
b. Pecahan
Bilangan pecahan adalah bilangan yang dapat
dilambangkan a/b, a dinamakan pembilang dan b dinamakan
penyebut di mana a dan b bilangan bulat dan b ≠ 0. Bentuk a/b juga
dapat diartikan a : b (a dibagi b). Pelajaran pecahan di kelas V
sekolah dasar mencakup operasi penjumlahan dan pengurangan
pecahan, operasi perkalian dan pengurangan pecahan, serta
pecahan dan perbandingan. Pecahan dalam materi kelas V
membahas mengenai pecahan biasa, pecahan campuran, pecahan
desimal dan persen.16
15 Karso dkk. Pendidikan Matematika I.... hlm. 3.4.
16 Karso dkk. Pendidikan Matematika I.... hlm. 7.4.
15
c. Pengukuran
Pengukuran pada dasarnya adalah proses membandingkan
dengan ukuran baku. Pelajaran matematika dalam pokok bahasan
pengukuran membahas mengenai pengukuran waktu, pengukuran
sudut, satuan luas, satuan volum, kecepatan, debit, memnentukan
volum bangun ruang sederhana, keliling bangun datar serta luas
bangun datar.17
d. Sifat-sifat bangun
Pelajaran matematika di kelas V sekolah dasar membahas
tentang sifat-sifat bangun datar dan bangun ruang. Selain itu
dibahas pula mengenai kesebangunan dan simetri pada bangun
datar.
Penelitian ini akan menggunakan materi pecahan atau yang
lebih spesifik adalah perkalian dan pembagian pada pecahan.
Perkalian pada dasarnya adalah penjumlahan berulang. Dalam
kelas V sekolah dasar materi perkalian dan pembagian meliputi
cara melakukan perkalian dan pembagian pecahan biasa dengan
pecahan biasa, pecahan biasa dengan pecahan campuran, pecahan
biasa dengan decimal, pecahan biasa dengan persen serta
penggunaan operasi perkalian dan pembagian pecahan dalam
memecahkan masalah sehari-hari.
17 Muchtar Abdul Karim dkk. Pendidikan Matematika II. (Jakarta: Universitas Terbuka,
2009). hlm. 6.13.
16
2. Pembelajaran Kooperatif
a. Pengertian Pembelajaran Kooperatif
Belajar kooperatif adalah suatu pendekatan yang mencakup
kelompok kecil dari siswa yang bekerja sama sebagai suatu tim untuk
memecahkan masalah, menyelesaikan suatu tugas atau menyelesaikan
suatu tujuan bersama.18
Pembelajaran kooperatif merupakan strategi pembelajaran yang
menerapkan sistem pengelompokkan atau tim kecil, yaitu antara
empat sampai enam orang yang mempunyai latar belakang
kemampuan akademik, jenis kelamin, ras, atau suku yang berbeda
(heterogen). Sistem penilaian dilakukan terhadap kelompok. Setiap
kelompok akan memperoleh penghargaan (reward) jika mampu
menunjukkan prestasi yang dipersyaratkan. Dengan demikian, setiap
anggota kelompok akan mempunyai ketergantungan positif.
Ketergantungan semacam itulah yang selanjutnya akan memunculkan
tanggung jawab individu terhadap kelompok dan keterampilan
interpersonal dari setiap anggota kelompok. Setiap individu akan
saling membantu, mereka akan mempunyai motivasi untuk
keberhasilan kelompok, sehingga setiap individu akan memiliki
18 Nur Asma. Model Pembelajaran Kooperatif. (Jakarta: Universitas Negeri Yogyakarta,
2006). hlm. 11.
17
kesempatan yang sama untuk memberikan kontribusi demi
keberhasilan kelompok.19
Pembelajaran kooperatif sebagai metode pembelajaran yang
melibatkan kelompok-kelompok kecil yang heterogen dan siswa
bekerjasama untuk mencapai tujuan-tujuan dan tugas-tugas akademik
bersama, sambil bekerja sama belajar keterampilan-keterampilan
kolaboratif dan social. Anggota-angota kelompok memiliki tanggung
jawab dan saling bergantung satu sama lain untuk mencapai tujuan
bersama.20
Pembelajaran kooperatif pada intinya merupakan suatu
pembelajaran dengan menggunakan kelompok-kelompok belajar yang
terdiri dari empat sampai enam siswa yang berbeda dalam hal prestasi
akademik, jenis kelamin, atupun etnis. Dengan adanya perbedaan
anggota kelompok diharapkan dapat saling membantu dan bekerja
sama dalam memahami materi pelajaran atau dalam mencapai suatu
tujuan bersama.
b. Tujuan Pembelajaran Kooperatif
Pengembangan pembelajaran kooperatif bertujuan untuk
pencapaian hasil belajar, penerimaan terhadap keragaman dan
pengembangan keterampilan sosial. Keberhasilan kelompok dalam
19 Prof. Dr. Hamruni, M.Si. Pembelajaran Kooperatif. (Jogjakarta: Insan Madani, 2011).
hlm. 121.
20 Nur Asma. Model Pembelajaran Kooperatif.... hlm.11.
18
pembelajaran kooperatif dipengaruhi oleh keberhasilan individu dalam
kelompok, oleh karena itu setiap individu akan merasa terpacu dan
saling membantu dalam pencapaian hasil belajar. Saling
ketergantungan individu dalam pencapaian hasil belajar akan memberi
peluang kepada individu untuk saling menghargai dan menerima
perbedaan. Dalam pembelajaran kooperatif, siswa juga diajarkan
keterampilan social yang dibutuhkan dalam masyarakat yaitu
keterampilan kerja sama.21
c. Prinsip-Prinsip Pembelajaran Kooperatif
Tidak semua kerja kelompok bisa dianggap pembelajaran
kooperatif. Ada lima unsur dalam pembelajaran kooperatif yaitu:
1) Saling ketergantungan positif
Keberhasilan atau pencapaian tujuan dalam kelompok sangat
dipengaruhi oleh individu dalam kelompok tersebut. Maka dari
ituperlu adanya ketergantungan yang positif diantara anggota
kelompok.
2) Tanggung jawab perseorangan
Setiap anggota kelompok memiliki tanggung jawab untuk
keberhasilan dirinya sendiri karena keberhasilan kelompok
ditentukan oleh sumbangan keberhasilan dirinya sendiri.
21 Nur Asma. Model Pembelajaran Kooperatif.... hlm.12.
19
3) Tatap muka
Dalam pembelajaran kooperatif, tatap muka diperlukan agar
tiap anggota kelompok dapat berinteraksi dan saling membantu
antar anggota kelompok.
4) Komunikasi antar anggota
Keterampilan berkomunikasi yang baik akan dapat
mengefektifkan jalannya diskusi dalam kelompok
5) Evaluasi proses kelompok
Evaluasi proses kelompok digunakan untuk mengetahui
keberhasilan kerja kelompok agar selanjutnya kerja sama dapat
dilakukan lebih efektif dan keberhasilan dalam kelompok dapat
tercapai secara optimal.22
Prinsip-prinsip pembelajaran kooperatif digunakan oleh guru
sebagai pedoman pada saat mereka menggunakan model pembelajaran
kooperatif dalam suatu pelajaran. Sehingga selama proses
pembelajaran dapat belangsung dengan baik serta keberhasilan
pembelajaran dapat tercapai secara optimal.
d. Model-Model Pembelajaran Kooperatif
Ada lima tipe dalam pembelajaran kooperatif, yaitu:
1) Student Team Achievement Division (STAD) (Pembagian
Pencapaian Tim Siswa)
2) Team-Games-Tournament (TGT) (Turnamen Game Tim)
22 Anita Lie. Cooperative Learning. (Jakarta: Gramedia, 2005). Hlm. 31.
20
3) Jigsaw II (Teka-Teki II)
4) Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC)
(Mengarang dan Membaca Terintegrasi yang Kooperatif)
5) Team Accelerated Instruction (TAI) (Penempatan Pengajaran
Tim)23
3. Student Team Achievement Division (STAD)
a. Pengertian
Pembelajaran Kooperatif tipe STAD dikembangkan oleh Robert
Slavin dan teman-temannya di Universitas John Hopkin, dan
merupakan model pembelajaran kooperatif yang paling sederhana.
Tipe STAD ini yang paling baik untuk permulaan bagi guru yang baru
menggunakan pembelajaran kooperatif.
Dalam model pembelajaran kooperatif tipe STAD, siswa dibagi
dalam kelompok belajar yang terdiri atas empat atau lima siswa yang
merupakan campuran dari kemampuan akademik yang berbeda,
sehingga dalam setiap kelompok terdapat siswa yang berprestasi
tinggi, sedang dan rendah atau variasi jenis kelamin, kelompok ras dan
etnis atau kelompok sosial lainnya. Guru menyampaikan pelajaran,
lalu siswa bekerja dalam kelompok mereka untuk memastikan bahwa
semua anggota kelompok telah menguasai pelajaran. Selanjutnya,
23 Lita. Cooperative Learning Robert E Slavin.... hlm.11.
21
semua siswa mengerjakan kuis mengenai materi secara sendiri-sendiri,
dan antar anggota kelompok tidak boleh saling membantu.24
Ketika pembelajaran STAD dilaksanakan setiap siswa dalam
kelompok bekerja sama dalam mengerjakan tugas kelompok yang
telah diberikan oleh guru. Selanjutnya setiap anggota kelompok harus
saling membantu sampai semua anggota dalam kelompok memahami
materi tersebut. Karena setelah kerja kelompok akan dilakukan kuis
secara individu dan antar anggota kelompok tidak boleh saling
membantu. Rata-rata penigkatan skor individual dalam suatu
kelompok setelah diberikannya kuis dengan skor sebelumnya
merupakan tolok ukur pemberian penghargaan kepada kelompok.
b. Persiapan Pembelajaran
Ada hal yang perlu dipersiapkan sebelum melakukan
pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif
tipe Student Team Achievement Division (STAD) yaitu:
1) Materi
Materi pembelajaran dalam belajar kooperatif tipe STAD
dirancang sedemikian rupa untuk pembelajaran secara kelompok.
Misalnya dengan membuat lembar kegiatan siswa (LKS) yang
harus dipelajari kelompok dan lembar jawaban dari lembar
kegiatan tersebut.
24 Lita. Cooperative Learning Robert E Slavin.... hlm.11.
22
2) Membagi Kelompok Belajar
Membagi kelas menjadi beberapa kelompok haruslah
berimbang. Misalnya setiap kelompok yang terdiri dari empat atau
lima anggota sebaiknya harus ada siswa laki-laki dan siswa
perempuannya. Dalam tiap kelompok harus ada siswa dengan
kemampuan akademik tinggi, sedang dan rendah.
3) Menentukan Skor Awal Siswa
Skor awal siswa bisa diambil dari skor pada kuis-kuis
sebelumnya, skor pada saat tes kemampuan prasyarat/tes
kemampuan awal ataupun nilai siswa pada semester sebelumnya.
4) Membangun Kelompok
Membangun kelompok berarti memberikan kesempatan
kepada siswa untuk saling mengenal antar anggota kelompok.
Setiap kelompok diberi kesempatan unruk mendiskusikan apa yang
megasyikkan dan yang dapat membuat mereka menjadi
bersemangat dalam belajar kooperatif. Misalnya kelompok
diperbolehkan membuat yel-yel kelompok atau logo kelompok.25
c. Kegiatan Pembelajaran
STAD terdiri atas lima komponen utama yaitu presentasi kelas,
tm, kuis, skor kemajuan individual dan rekognisi tim. Kegiatan
25 Nur Asma. Model Pembelajaran Kooperatif.... hlm.51.
23
pembelajaran dengan STAD terdiri dari beberapa tahap sebagai
berikut:
1) Penyajian Materi
Pembelajaran kooperatif tipe STAD diawali dengan
penyampaian materi pelajaran oleh guru kepada seluruh siswa
dalam kelas. Penyampaian materi bisa dilakukan dengan ceramah
ataupun disertai dengan tanya jawab.
2) Kegiatan Belajar Kelompok
Setiap kelompok bekerja bersama untuk menyelesaikan
lembar kegiatan siswa yang diberikan oleh guru. Selain itu setiap
siswa dalam kelompok saling membantu sampai semua anggota
kelompok paham akan materi tersebut.
3) Tes Individual
Setelah kerja kelompok selesai, dilakukan pemberian kuis
yang harus dikerjakan oleh setiap siswa dan tidak boleh saling
membantu.
4) Perhitungan Peningkatan Skor Individual
Peningkatan skor individual dilakukan dengan melihat ada
tidaknya peningkatan nilai dalam tes individual setelah
pembelajaran dengan STAD dengan skor dasar.
5) Penghargaan Kelompok
Skor peningkatan individual yang dihitung berdasarkan
selisih perolehan nilai akhir atau nilai tes individual dengan nilai
24
dasar. Setelah diketahui skor peningkatan individual kemudian
dihitung poin perkembangan dengan menggunakan pedoman yang
telah disusun oleh Slavin sebagai berikut:
Skor Kuis Poin Kemajuan Lebih dari sepuluh poin di bawah skor dasar. 5 10 sampai satu poin di bawah skor dasar. 10 Skor dasar sampai 10 poin di atas skor dasar. 20 Lebih dari 10 poin skor dasar. 30
Penghargaan diberikan kepada kelompok yang memperoleh
rata-rata poin perkembangan tertinggi. Rata-rata poin
perkembangan di hitung dengan cara menjumlahkan poin
perkembangan seluruh anggota kelompok dibagi dengan jumlah
anggota kelompok.26
4. Hasil Belajar
Proses belajar dan hasil belajar merupakan dua hal atau
permasalahan yang sangat erat kaitannya. Menurut Slameto (2003: 2)
belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan
sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya. Keberhasilan proses belajar dapat dilihat dari hasil
belajarnya. Hasil belajar dapat dilihat dari perubahan yang ada pada diri
siswa setelah mengalami proses belajar. Perubahan tersebut dapat
ditunjukkan dalam berbagai bentuk, seperti perubahan pengetahuan,
26 Lita. Cooperative Learning Robert E Slavin.... hlm.143.
25
pemahaman, keterampilan, kecakapan serta perubahan aspek – aspek lain
yang ada pada individu yang belajar.27
Hasil belajar merupakan kemampuan-kemampuan yang dimiliki
siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Terdapat tiga macam
hasil belajar yakni:
a. Keterampilan dan kebiasaan
b. Pengetahuan dan pengertian
c. Sikap dan cita-cita
Lima ketegori hasil belajar yaitu:
a. Informasi verbal
b. Keterampilan intelektual
c. Strategi kognitif
d. Sikap
e. Keterampilan motoris
Hasil belajar terbagi menjadi tiga ranah sebagai berikut:
a. Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual; yang terdiri
dari enam aspek yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi,
analisi, sintesis, dan evaluasi.
b. Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek
yakni penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan
internalisasi.
27 Slameto. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. (Jakarta: PT Rineka Cipta, .
2003). hlm. 2.
26
c. Ranah psikomotor berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan
kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah psikomotor, yakni
gerakan refleks, keterampilan gerakan dasar, kemampuan perceptual,
keharmonisan atau ketepatan, gerakan keterampilan kompleks dan
gerakan ekspresif dan interpretatif.28
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
merupakan perubahan kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia
mengalami proses pembelajaran. Kemampuan itu dapat dilihat dari aspek
kognitif (pengetahuan), afektif (sikap) dan keterampilan (psikomotor).
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi proses dan hasil belajar
adalah sebagai berikut:
a. Faktor dari dalam
1) Kondis fisologis
Pada umumnya kodisi fisik siswa berpengaruh terhadap
kemampuan belajar seseorang. Orang yang sehat jasmaninya akan
berlainan belajarnya dengan orang yang sedang sakit atau
kekurangan gizi.
2) Kondisi psikologis
Faktor-faktor psikologis yang dapat mempengaruhi hasil
belajar siswa adalah minat, kecerdasan, bakat, motivasi dan
kemampuan-kemapuan kognitif.
28 Nana Sudjana. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2006). hlm. 22.
27
b. Faktor dari luar
1) Lingkungan
Lingkungan merupakan bagian dari kehidupan siswa.
Selama hidup siswa selalu berinteraksi dengan lingkungan alami
dan lingkungan social. Interaksi dari kedua lingkungan tersebut
mempunyai pengaruh terhadap belajar siswa.
2) Instrumental
Faktor instrumental yang mempunyai pengaruh terhadap
hasil belajar siswa adalah kurikulum, program pendidikan, guru
serta sarana dan prasarana.29
5. Karakteristik Siswa SD Kelas Tinggi
Salah satu kriteria guru yang baik adalah jika guru itu dapat
mengenal dan memahami siswanya. Dengan mengenal dan memahami
siswa, guru dapat meberikan pendidikan dan pembelajaran yang tepat.
Siswa pada usia dan kelas yang berbeda, karakteristiknya juga akan
berbeda. dalam tingkat sekolah dasar kelas dibagi dua kelompok yaitu
kelas remdah dan kelas tinggi. Kelas rendah adalah kelas 1, 2 dan 3
sedangkan kelas tinggi adalah kelas 4, 5 dan 6.
29 Syaiful Bahri Djamarah. Psikologi Pendidikan. (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2002). hlm.
141-171.
28
Masa kelas tinggi sekolah dasar memiliki sifat yang khas sebagai
berikut:
a. Adanya minat terhadap kehidupan praktis sehari-hari yang konkret, hal
ini menimbulkan adanya kecenderungan untuk membandingkan
pekerjaan-pekerjaan yang praktis.
b. Amat realistik, ingin tahu dan ingin belajar.
c. Menjelang akhir masa ini telah ada minat terhadap hal-hal dan mata
pelajaran khusus, yang oleh para ahli ditafsirkan sebagai mulai
menonjolkan faktor-faktor.
d. Sampai kira-kira umur 11 tahun anak membutuhkan guru atau orang-
orang dewasa lainnya.
e. Anak-anak pada masa ini gemar membentuk kelompok sebaya,
biasanya untuk dapat bermain bersama-sama. Didalam permainan ini
biasanya anak tidak lagi terikat pada aturan permainan yang
tradisional, mereka membuat peraturan sendiri.30
Berdasarkan uraian mengenai karakteristik siswa kelas tinggi di atas
dapat diketahui bahwa siswa kelas tinggi memiliki minat untuk belajar
mengenai hal yang konkret bersama dengan kelompok sebayanya, namun
masih tetap membutuhkan guru atau orang dewasa. Dengan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD yang memberikan kesempatan kepada
siswa untuk bekerja sama dalam kelompoknya, merupakan salah satu
30 Syaiful Bahri Djamarah. Psikologi Pendidikan.... hlm.91.
29
model pembelajaran yang sesuai dengan karateristik siswa kelas tinggi.
Dalam STAD guru masih juga memiliki peranan untuk membimbing.
Selain itu penggunaan media yang konkret juga dapat dilakukan dalam
pembelajaran kooperaif tipe STAD.
F. Hipotesis
Pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif tipe STAD dapat
meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas V MI Muhammadiyah
Ngadipuro Dukun Tahun Ajaran 2013/3014.
G. Indikator Keberhasilan
Penelitian tindakan ini dapat dikatakan berhasil jika dalam penerapan
kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas V
MI Muhammadiyah Ngadipuro Dukun Tahun Ajaran 2013/3014 yang ditandai
dengan perolehan nilai diatas 70 sebesar 75% dari seluruh siswa yang ada.
H. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Penelitian tindakan kelas adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan yang
sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas. Penelitian tindakan kelas
ini dilakukan secara kolaboratif. Secara kolaboratif artinya pihak yang
melakukan tindakan adalah guru, sedangkan peneliti sebagai pengamat.
Peneliti dan guru yang bersangkutan bekerja sebagai satu tim, dalam
30
persiapan-persiapan yang diperlukan, pelaksanaan tindakan, refleksi tindakan
dan perencanaan untuk siklus berikutnya.31
Ada beberapa karakteristik penelitian tindakan kelas yang
membedakannya dengan jenis penelitian yang lain. Karakteristik PTK adalah
sebagai berikut:
1. Adanya masalah dalam PTK yang dipicu oleh kesadaran pada diri guru
bahwa praktek yang dilakukannya selama ini di kelas mempunyai masalah
yang perlu diselesaikan. Dengan kata lain, guru merasa perlu ada yang
diperbaiki dalam praktek pembelajarannya.
2. Self-reflective inquiry atau penelitian melalui refleksi diri. Pengumpulan
data dilakukan dengan mengingat kembali apa yang dilakukan guru selama
ini di dalam kelas, apa dampaknya terhadap siswa dan mengapa
dampaknya seperti itu. Sehingga dapat dijadikan renungan tindakan mana
yang merupakan kelemahan dan kelebihan. Kemudian guru dapat mencoba
memperbaiki kelemahan dan mengulangi atau bahkan menyempurnakan
tindakan yang dianggap sudah baik.
3. Penelitian dilakukan di dalam kelas yang fokus penelitiannya adalah
kegiatan pembelajaran berupa perilaku guru dan siswa dalam melakukan
interaksi.
4. Penelitian tindakan kelas bertujuan untuk memperbaiki pembelajaran.
perbaikan dilakukan secara bertahap dan terus menerus, selama kegiatan
31 Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian. (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006). hlm. 91.
31
penelitian dilakukan. Oleh karena itu, dalam PTK dikenal adanya siklus
yang berpola.
2. Desain Penelitian
Desain penelitian adalah rencana dan struktur penyelidikan yang
dibuat sedemikian rupa, sehingga dapat diperoleh jawaban atas pertanyaan-
pertanyaan. Desain penelitian merupakan keseluruhan proses yang diperlukan
dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Adapun rancangan (desain)
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dipergunakan dalam penelitian ini
adalah menggunakan model Kemmis dan McTaggart.32
Komponen dalam penelitian tindakan ada empat yaitu perencanaan,
tindakan, observasi dan refleksi dalam suatu sistem spiral yang saling terkait.
Alur (langkah) pelaksanaan tindakan yang dimaksud dapat dilihat pada
gambar berikut.
Gambar 1.1. Spiral Model Kemmis dan Taggart
32 Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian.... hlm. 31.
32
Gambar tersebut di atas menunjukkan bahwa pertama, sebelum
melaksanakan tindakan, terlebih dahulu peneliti merencanakan secara seksama
tindakan yang akan dilakukan. Kedua, setelah rencana disusun secara matang,
barulah tindakan itu dilakukan. Ketiga, bersamaan dengan dilaksanakannya
tindakan, peneliti mengamati proses pelaksanaan tindakan itu sendiri dan
akibat yang ditimbulkannya. Keempat, berdasarkan hasil pengamatan tersebut,
peneliti kemudian melakukan refleksi atas tindakan yang telah dilakukan. Jika
hasil refleksi menunjukkan perlunya dilakukan perbaikan atas tindakan yang
dilakukan, maka rencana tindakan perlu disempurnakan lagi agar tindakan
yang dilaksanakan berikutnya tidak sekedar mengulang apa yang telah
diperbuat sebelumnya. Demikian seterusnya sampai masalah yang diteliti
dapat dipecahkan secara optimal.33
3. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V MI
Muhammadiyah Ngadipuro Dukun yang berjumlah 10 siswa.
4. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di kelas V MI Muhammadiyah Ngadipuro
kecamatan Dukun kabupaten Magelang. Penelitian dilaksanakan di sekolah
tersebut dikarenakan prestasi sekolah tersebut dibandingkan dengan sekolah-
sekolah di sekitarnya tergolong rendah. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan
Februari sampai Maret atau pada semester dua tahun ajaran 2013/2014.
33 Sukardi. Metode Penelitian Pendidikan. (Jakarta: Bumi Aksara, 2003). hlm. 214.
33
5. Rencana Tindakan
Penelitian ini menggunakan model putaran spiral dari Kemmis dan
Taggart yang terdiri dari dua siklus dan masing-masing siklus menggunakan
empat komponen tindakan yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi
dalam satu spiral yang saling terkait.
1. Siklus I
a. Perencanaan
1) Peneliti bersama dengan guru kelas menentukan materi pokok yang
akan diajarkan.
2) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan materi
yang telah ditetapkan.
3) Menyiapkan nilai dasar yaitu nilai matematika siswa pada pretest
yang telah dilakukan sebelum tindakan siklus pertama
dilaksanakan.
4) Membuat kelompok-kelompok kecil dengan anggota 4-5 orang
yang terdiri dari laki-laki dan perempuan dan kemampuan yang
dimiliki tinggi,sedang dan rendah.
5) Membuat lembar kegiatan siswa yang akan dikerjakan siswa saat
siswa belajar dan bekerja sama dalam kelompok.
6) Membuat soal evaluasi untuk dikerjakan secara individual oleh
siswa.
7) Menyiapkan lembar pengamatan/ observasi.
8) Menyiapkan daftar nilai.
34
b. Pelaksanaan Tindakan
Penelitian tindakan kelas dilaksanakan sesuai dengan rencana
yang telah dipersiapkan, jika ternyata pada saat pelaksanaan terjadi
kekurangan atau perubahan teknis, maka akan dicatat dan dijadikan
perbaikan pada siklus selanjutnya. Pelaksanaan tindakan pada siklus
pertama dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
STAD adalah sebagai berikut:
1) Penyajian materi
Penyajian materi dilakukan oleh guru kelas dengan
menggunakan metode ceramah yang disertai tanya jawab.
2) Kegiatan belajar kelompok
Siswa yang telah terbagi menjadi beberapa kelompok,
belajar dan bekerja sama menyelesaikan soal yang ada dalam
lembar kegiatan siswa yang diberikan oleh guru. Setiap anggota
kelompok harus berpartisipasi dan saling membantu agar setiap
anggota paham terhadap materi pelajaran.
3) Tes individual
Tes individual atau tes evaluasi dikerjakan sendiri-sendiri
dan tidak boleh bekerja sama antar anggota kelompok.
4) Perhitungan peningkatan skor individual
Perhitungan peningkatan skor individual dilakukan dengan
cara mencari selisih antara nilai dasar (nilai ulangan harian
sebelumnya) dengan nilai tes individual (nilai tes evaluasi).
35
5) Penghargaan kelompok
Berdasarkan skor peningkatan individual dihitung poin
perkembangan tiap siswa dengan menggunakan pedoman yang
disusun oleh Slavin. Poin perkembangan tiap siswa kemudian
dirata-rata dengan teman seanggota kelompoknya. Berdasarkan
rata-rata poin perkembangan kelompok akan diberikan
penghargaan yang sesuai dengan tingkatannya.
c. Observasi
Peneliti melakukan pengamatan dan mencatat semua hal-hal
yang diperlukan dan terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung.
Pengumpulan data ini dilakukan dengan menggunakan lembar
observasi atau lembar pengamatan dan evaluasi yang telah disusun.
Termasuk juga pengamatan secara cermat pelaksanaan skenario
pembelajaran dari waktu ke waktu dan dampaknya terhadap proses dan
hasil belajar siswa. Data yang dikumpulkan dapat berupa data
kuantitatif (hasil tes atau kuis) dan data kualitatif yang
menggambarkan keaktifan siswa, partisipasi siswa dalam
pembelajaran, kualitas diskusi, dan lain-lain.
d. Refleksi
Refleksi dilakukan dengan mencermati hasil pengamatan atau
observasi dan mencermati hasil belajar siswa. Dari hasil tersebut
kemudian dilakukan analisis untuk mengetahui sejauh mana
36
keberhasilan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) pada
siklus pertama dan untuk mengetahui kekurangan-kekurangan yang
ada untuk diperbaiki pada siklus kedua.
2. Siklus II
Kegiatan yang dilaksanakan pada siklus II dimaksudkan sebagai
perbaikan dari siklus I. Tahapan pada siklus II sama dengan siklus I. Jika
dievaluasi pada akhir siklus II tidak terjadi peningkatan, maka
dilaksanakan siklus ke III yang tahap-tahapnya seperti pada tahap I dan II.
Siklus berhenti jika indikator keberhasilan sudah tercapai.
6. Metode Pengumpulan Data
Menurut Suharsimi (2006: 160) metode pengumpulan data adalah cara
yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya.
Variasi metode pengumpulan data adalah angket, wawancara, pengamatan
atau observasi, tes dan dokumentasi. Dalam penelitian ini digunakan dua
metode pengumpulan data yaitu:
1. Metode Observasi
Observasi atau pengamatan dilakukan oleh peneliti dengan cara
melakukan pengamatan dan pencatatan mengenai pelaksanaan
pembelajaran di kelas serta partisipasi yang ditunjukan siswa pada saat
proses kegiatan belajar mengajar berlangsung tanpa mengganggu kegiatan
37
pembelajaran. Observasi dilakukan dengan menggunakan lembar
observasi yang telah dipersiapkan sebelumnya.
2. Tes
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang
digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi,
kemampuan akademik atau bakat yang dimiliki oleh individu atau
kelompok. Soal tes yang telah dibuat diberikan kepada siswa kemudian
diselesaikan secara individu. Dalam penelitian ini tes dilaksanakan setiap
pertemuan untuk mengetahui hasil belajar siswa.34
7. Instrument Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh
peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan
hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga
lebih mudah diolah. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini juga telah
divalidasi oleh dosen ahli metematika. Instrumen yang digunakan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Lembar pengamatan atau observasi.
2. Soal tes yang berbentuk soal isian dan menggunakan jenis tes tertulis.
34 Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian.... hlm.160.
38
8. Teknik Analisis Data
Data kuantitatif adalah data yang diperoleh berupa angka-angka.
Dalam penelitian ini, data hasil tes belajar matematika siswa dianalisis secara
deskriptif kuantitatif dengan cara mencari persentase pencapaiannya.
Sedangkan data hasil observasi dianalisis secara deskriptif kualitatif, yaitu
data diolah menjadi kalimat-kalimat yang memiliki makna.35
9. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah minimal 75% dari
keseluruhan jumlah siswa mendapatkan nilai di atas 70 dan disertai
peningkatan nilai rata-rata kelas.
I. Sistematika Pembahasan
Guna mempermudah dalam pembahasan penelitian, maka penulis
membagi pokok pembahasan menjadi beberapa BAB. Adapun sistematika
pembahasannya adalah sebagai berikut:
Bagian formalitas yang terdiri dari halaman judul skripsi, halaman
surat pernyataan, halaman surat persetujuan skripsi, halaman pengesahan,
halaman motto, halaman persembahan, halaman abstrak, halaman kata
pengantar, halaman daftar isi, daftar tabel, daftar gambar serta daftar lampiran.
Bab I merupakan pendahuluan yang berisi tentang latar belakang
masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, tinjauan pustaka,
landasan teori, metode penelitian, dan sistematika pembahasan.
35 Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian.... hlm. 239.
39
Bab II membahas tentang gambaran umum MI Muhammadiyah
Ngadipuro Dukun yang meliputi: letak dan keadaan geografis, sejarah berdiri
dan berkembangnya, dasar dan tujuan pendidikannya, struktur organisasi,
keadaan guru, siswa, dan karyawan, serta keadaan sarana dan prasarana.
Bab III berisi tentang proses pembelajaran Matematika di MI
Muhammadiyah Ngadipuro Dukun yang meliputi: pelaksanaan pembelajaran
di MI Muhammadiyah Ngadipuro Dukun dengan menggunakan metode
pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD),
pengaruh penggunaan pembelajaran kooperatif tipe Student Teams
Achievement Division (STAD) terhadap hasil belajar siswa.
Kemudian pada bab terakhir yaitu Bab IV penutup, yang didalamnya
berisi tentang kesimpulan, saran, dan kata penutup.
Pada bagian akhir dari skripsi ini terdiri dari daftar pustaka dan
lampiran yang terkait dengan penelitian.
91
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya dapat
ditarik kesimpulan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar siswa kelas V MI
Muhammadiyah Ngadipuro Dukun Kabupaten Magelang. Hal tersebut dapat
dilihat dari nilai rata-rata kelas mengalami peningkatan dari 57,82 menjadi 66,05
pada siklus I dan menjadi 80,45 pada siklus II. Siswa yang mendapatkan nilai di
atas 70 meningkat dari 18,2% (2 siswa) menjadi 45,5% (5 siswa) pada siklus I dan
menjadi 81,8% (9 siswa) pada siklus II.
Selain hasil belajar siswa yang meningkat, berdasarkan data observasi dan
dokumentasi penelitian, aktivitas siswa selama proses pembelajaran juga
meningkat. Siswa terlihat lebih siap dalam menerima penjelasan dari guru. Siswa
menjadi lebih berani untuk bertanya, menjawab petanyaan dari guru ataupun
mengeluarkan pendapat. Hubungan sosial antar siswa juga menjadi lebih baik
karena mereka harus saling membantu selama kerja kelompok. Siswa juga tekun
dan tepat waktu dalam mengerjakan soal secara individual. Hal tersebut
dikarenakan keberhasilan Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student
Teams Achievement Division (STAD) Pada Pembelajaran Matematika Siswa
Kelas V MI Muhammadiyah Ngadipuro Dukun Kabupaten Magelang.
92
B. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, peneliti memberikan
saran sebagai berikut:
1. Bagi siswa agar lebih giat dan aktif selama pembelajaran dengan model
kooperatif tipe STAD berlangsung.
2. Bagi guru agar dalam mengajar menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD, khususnnya dalam mata pelajaran matematika.
3. Bagi sekolah sebaiknya mengadakan pelatihan terhadap guru-guru agar
dalam mengajar dapat menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe
STAD.
C. Kata Penutup
Segala puji saya tujukan kepada Allah SWT Tuhan Semesta Alam,
karena berkat pertolongan-Nya pada akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan
dengan baik. Terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dan
memberi dukungan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan, khususnya
kepada Dosen Pembimbing Skripsi. Saya mohon maaf apabila pada skripsi ini
terdapat kata-kata yang tidak berkenan dan saya sangat mengharap pembaca
untuk berkenan memberikan saran dan kritikan yang membangun agar
dikemudian hari skripsi ini dapat dikembangkan menjadi karya ilmiah yang
lebih baik lagi. Semoga skripsi yang saya buat dapat memberikan manfaat
dan menambah wawasan kepada para pembaca sekalian.
93
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Karim, Muchtar dkk, Pendidikan Matematika II, Jakarta: Universitas Terbuka, 2009.
Al-Qarni, DR. Aidh, La Tahzan – Jangan Bersedih, Jakarta: Qisthi Press, 2003. Ambiratama, Alben, Manajemen Pembelajaran, Jakarta: Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi, 2006. Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006. Asma, Nur, Model Pembelajaran Kooperatif, Jakarta: Universitas Negeri
Yogyakarta, 2006. Djamarah, Syaiful Bahri, Psikologi Pendidikan, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2002. Dokumentasi: Profil Madrasah MI Muhammadiyah Ngadipuro,dikutip tanggal 24
Februari 2014. Hasil observasi di kelas V MI Muhammadiyah Ngadipuro Dukun pada tanggal 3
Januari 2014 jam 08.00-09.00 WIB. Karso dkk, Pendidikan Matematika I, Jakarta: Universitas Terbuka, 2008. Kurniasari, Evi, Peningkatan Hasil Belajar Matematika Menggunakan Student
Teams Achievement Division (STAD) di Kelas V SD Negeri Gunungpring 2 Muntilan, Skripsi, 2010.
Lie, Anita, Cooperative Learning, Jakarta: Gramedia, 2005. Lita, Cooperative Learning Robert E Slavin, Bandung: PT Nusa Media, 2009. Prof. Dr. Hamruni, M.Si, Strategi Pembelajaran, Yogyakarta: Insan Madani,
2011.
94
Prihandoko, Cahyo, Memahami Konsep Matematika Secara Benar dan Menyajikannya Dengan Menarik, Jakarta: Depdiknas, 2006.
Setianingsih, Hesti, Keefektifan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada
Pembelajaran Matematika Pokok Bahasan Segiempat Siswa Kelas VIII Semester 2 SMP Negeri 1 Slawi Tahun Pelajaran 2006/200, Skripsi, 2007.
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: PT Rineka
Cipta, 2003. Subarinah, Sri, Inovasi Pembelajaran Matematika SD, Jakarta: Depdiknas, 2006. Sudjana, Nana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2006. Sugihartono dkk, Psikologi Pendidikan, Yogyakarta: Universitas Negeri
Yogyakarta, 2006. Sukardi, Metode Penelitian Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2003.
95
Lampiran
96
Lampiran 1.1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS I
(Pertemuan I)
Satuan Pendidikan : MI Muhammadiyah Ngadipuro Dukun
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : V (lima) / 2 (dua)
Pokok Bahasan : Pecahan
Hari/Tanggal : Senin, 10 Februari 2014
Alokasi waktu : 2 X 35 menit
I. Standar Kompetensi
Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah.
I. Kompetensi Dasar
Mengalikan dan membagi berbagai bentuk pecahan.
II. Indikator
A. Melakukan perkalian pecahan biasa dengan pecahan biasa.
B. Melakukan perkalian pecahan biasa dengan pecahan campuran.
III. Materi Ajar
Perkalian pecahan.
IV. Langkah-Langkah Pembelajaran
A. Kegiatan Awal (10 menit)
1. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam.
97
2. Guru dan siswa berdoa bersama.
3. Guru melakukan presensi.
4. Guru melakukan apersepsi dengan memberikan sebuah contoh
perkalian dengan media apel yang telah dibelah dua yang
berjumlah lima dan diberikan kepada lima orang siswa.
Kemudian siswa yang lain disuruh menghitung keseluruhan
jumlah apel.
5. Guru menyampaikan tujuan yang akan dicapai dalam proses
pembelajaran.
B. Kegiatan Inti (35 menit)
1. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok secara heterogen yaitu
tiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa yang berbeda dalam hal jenis
kelamin dan kemampuan akademik.
2. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru tentang materi perkalian
pecahan biasa dengan pecahan biasa dan perkalian pecahan biasa
dengan pecahan campuran.
3. Setiap kelompok berdiskusi menyelesaikan lembar kegiatan siswa
yang diberikan oleh guru tentang cara melakukan perkalian
pecahan biasa dengan pecahan biasa dan perkalian pecahan biasa
dengan pecahan campuran.
4. Siswa bersama dengan guru membahas hasil kerja kelompok
dengan cara memberikan kesempatan kepada wakil kelompok
untuk mengerjakan soal LKS di papan tulis.
98
5. Siswa diberikan kesempatan untuk menanyakan hal yang belum
jelas.
C. Kegiatan Akhir (25 menit)
1. Siswa mengerjakan soal tes secara individu dan dikumpulkan
kepada guru kelas.
2. Siswa bersama dengan guru merangkum materi yang telah
dipelajari. Hasil rangkumannya yaitu cara melakukan perkalian
pecahan biasa dengan pecahan biasa adalah dengan mengalikan
pembilang dengan pembilang dan penyebut dengan penyebut.
Sedangkan untuk perkalian pecahan biasa dengan pecahan
campuran, langkah pertama adalah mengubah bentuk pecahan
campuran menjadi pecahan biasa dahulu. Setelah itu baru
mengalikan pembilang dengan pembilang dan penyebut dengan
penyebut.
3. Guru menutup pelajaran dan memberikan pesan kepada siswa
untuk belajar di rumah dengan membaca materi selanjutnya.
V. Metode dan Media Pembelajaran
A. Metode Pembelajaran
Student Teams Achievement Division (STAD)
B. Media Pembelajaran
1. Apel
2. Diagram perkalian pecahan
99
VI. Sumber Belajar
A. Silabus untuk kelas V Semester 2
B. Pelajaran Matematika untuk SD Kelas V oleh M. Khafid dan Suyati,
Penerbit: Erlangga.
VII. Evaluasi
A. Prosedur Tes : Post tes (tes akhir)
B. Jenis Tes : Tes tertulis
C. Bentuk Tes : Isian
D. Soal Tes : (Terlampir)
E. Kunci Jawaban : (Terlampir)
F. Kriteria Penilaian : Jumlah soal ada 10. Nilai maksimal 100.
G. Kriteria Keberhasilan : Siswa dikatakan berhasil jika nilai ≥ 75.
VIII. Lampiran
A. Materi Ajar dan LKS
B. Soal Evaluasi
C. Kunci Jawaban
Mengetahui,
Kepala Sekolah
Hisyam Bakri NIP
Dukun, 10 Febuari 2014
Guru Kelas
Saras Putri Utami, S.Pd NIP
100
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(Pertemuan II)
Satuan Pendidikan : MI Muhammadiyah Ngadipuro Dukun
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : V (lima) / 2 (dua)
Pokok Bahasan : Pecahan
Hari/Tanggal : Selasa, 11 Februari 2014
Alokasi waktu : 2 X 35 menit
I. Standar Kompetensi
Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah.
II. Kompetensi Dasar
Mengalikan dan membagi berbagai bentuk pecahan.
III. Indikator
A. Melakukan perkalian pecahan biasa dengan pecahan desimal.
B. Melakukan perkalian pecahan biasa dengan persen.
IV. Materi Ajar
Perkalian pecahan.
V. Langkah-langkah Pembelajaran
A. Kegiatan Awal (10 menit)
1. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam.
2. Guru dan siswa berdoa bersama.
3. Guru melakukan presensi.
101
4. Guru melakukan apersepsi dengan mengulang kembali materi
pelajaran sebelumnya.
5. Guru menyampaikan tujuan yang akan dicapai dalam proses
pembelajaran.
B. Kegiatan Inti (35 menit)
1. Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai cara melakukan
perkalian pecahan biasa dengan pecahan desimal dan pecahan biasa
dengan persen.
2. Siswa bersama dengan kelompok yang telah dibentuk pada
pertemuan sebelumnya, berdiskusi menyelesaikan lembar kegiatan
siswa tentang cara melakukan perkalian pecahan biasa dengan
desimal dan perkalian pecahan biasa dengan persen.
3. Siswa bersama dengan guru membahas hasil kerja kelompok,
perwakilan dari kelompok mengerjakan satu soal LKS di depan
kelas.
4. Siswa diberikan kesempatan untuk menanyakan hal yang belum
jelas.
C. Kegiatan Akhir (25 menit)
1. Siswa mengerjakan soal tes secara individu dan dikumpulkan
kepada guru kelas.
2. Siswa bersama dengan guru merangkum materi yang telah
dipelajari, yaitu:
102
a. Cara melakukan perkalian pecahan biasa dengan desimal,
langkah yang pertama adalah mengubah bentuk pecahan
decimal menjadi pecahan biasa, kemudian setelah keduanya
berbentuk pecahan biasa baru dikalikan.
b. Cara melakukan perkalian pecahan biasa dengan persen,
langkah pertama mengubah bentuk persen menjadi pecahan
biasa. Langkah kedua, setelah keduanya berbentuk pecahan
biasa lalu dikalikan.
3. Guru menutup pelajaran dan memberi pesan kepada siswa agar
selalu belajar dan perbanyak latihan soal dirumah.
VI. Metode dan Media Pembelajaran
A. Metode Pembelajaran
Student Teams Achievement Division (STAD)
B. Media Pembelajaran
Teks operasi perkalian pada pecahan.
VII. Sumber Belajar
A. Silabus untuk kelas V Semester 2
B. Pelajaran Matematika untuk SD Kelas V oleh M. Khafid dan Suyati,
Penerbit: Erlangga.
VIII. Evaluasi
A. Prosedur Tes : Post tes (tes akhir)
B. Jenis Tes : Tes tertulis
C. Bentuk Tes : Isian
103
D. Soal Tes : (Terlampir)
E. Kunci Jawaban : (Terlampir)
F. Kriteria Penilaian : Jumlah soal ada 10. Nilai maksimal 100.
G. Kriteria Keberhasilan : Siswa dikatakan berhasil jika nilai ≥ 75.
IX. Lampiran
A. Materi Ajar dan LKS
B. Soal Evaluasi
C. Kunci Jawaban
Mengetahui,
Kepala Sekolah
Hisyam Bakri NIP
Dukun, 11 Febuari 2014
Guru Kelas
Saras Putri Utami, S.Pd NIP
104
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(Pertemuan III)
Satuan Pendidikan : MI Muhammadiyah Ngadipuro Dukun
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : V (lima) / 2 (dua)
Pokok Bahasan : Pecahan
Hari/Tanggal : Kamis, 13 Februari 2014
Alokasi waktu : 2 X 35 menit
I. Standar Kompetensi
Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah.
II. Kompetensi Dasar
Mengalikan dan membagi berbagai bentuk pecahan.
III. Indikator
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan perkalian pecahan.
IV. Materi Ajar
Perkalian pecahan.
V. Langkah-langkah Pembelajaran
A. Kegiatan Awal (5 menit)
1. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam.
2. Guru dan siswa berdoa bersama.
3. Guru melakukan presensi.
105
4. Guru melakukan apersepsi dengan mengingatkan siswa kembali
pada materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya.
5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada
pertemuan ini.
B. Kegiatan Inti (30 menit)
1. Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai cara pemecahan
masalah sehari-hari yang berhubungan dengan perkalian pecahan.
2. Siswa bersama dengan kelompok yang telah dibentuk pada
pertemuan sebelumnya, berdiskusi menyelesaikan lembar kegiatan
siswa tentang penyelesaian permasalahan sehari-hari yang
berhubungan dengan perkalian pecahan.
3. Siswa bersama dengan guru membahas hasil kerja kelompok.
4. Siswa diberikan kesempatan untuk menanyakan hal yang belum
jelas.
C. Kegiatan Akhir (35 menit)
1. Siswa mengerjakan soal tes secara individu.
2. Siswa bersama guru membahas tes individual dan menilainya.
3. Siswa berkumpul kembali bersama dengan kelompoknya masing-
masing untuk menuliskan nilai tes tadi dalam lembar penilaian
kelompok yang sebelumnya oleh guru telah diisi skor dasar dan dua
nilai tes sebelumnya.
4. Siswa dengan bantuan guru menghitung rata-rata poin
perkembangan kelompok sesuai dengan pedoman dari Slavin.
106
5. Guru memberikan sertifikat penghargaan kepada kelompok sesuai
dengan perolehan poin perkembangan.
6. Guru menutup pelajaran.
VI. Metode dan Media Pembelajaran
A. Metode Pembelajaran
Student Teams Achievement Division (STAD)
B. Media Pembelajaran
Teks operasi perkalian pada pecahan.
VII. Sumber Belajar
A. Silabus untuk kelas V Semester 2
B. Pelajaran Matematika untuk SD Kelas V oleh M. Khafid dan Suyati,
Penerbit: Erlangga.
VIII. Evaluasi
A. Prosedur Tes : Post tes (tes akhir)
B. Jenis Tes : Tes tertulis
C. Bentuk Tes : Esai
D. Soal Tes : (Terlampir)
E. Kunci Jawaban : (Terlampir)
F. Kriteria Penilaian : Jumlah soal ada 5. Nilai maksimal 100.
G. Kriteria Keberhasilan : Siswa dikatakan berhasil jika nilai ≥ 75.
107
IX. Lampiran
A. Materi Ajar dan LKS
B. Soal Evaluasi
C. Kunci Jawaban
Mengetahui,
Kepala Sekolah
Hisyam Bakri NIP
Dukun, 13 Febuari 2014
Guru Kelas
Saras Putri Utami, S.Pd NIP
108
Lampiran 1.2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS II
(Pertemuan I)
Satuan Pendidikan : MI Muhammadiyah Ngadipuro Dukun
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : V (lima) / 2 (dua)
Materi Pokok : Pecahan
Hari/Tanggal : Senin, 17 Februari 2014
Alokasi waktu : 2 X 35 menit
I. Standar Kompetensi
Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah.
II. Kompetensi Dasar
Mengalikan dan membagi berbagai bentuk pecahan.
III. Indikator
A. Melakukan pembagian pecahan biasa dengan pecahan biasa.
B. Melakukan pembagian pecahan biasa dengan pecahan campuran.
IV. Materi Ajar
Pembagian pecahan.
V. Langkah-langkah Pembelajaran
A. Kegiatan Awal (10 menit)
1. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam.
109
2. Guru dan siswa berdoa bersama.
3. Guru melakukan presensi.
4. Guru melakukan apersepsi dengan memberikan sebuah contoh
pengurangan berulang dan mengarahkan bentuk pengurangan
tersebut ke dalam pembagian.
5. Guru menyampaikan tujuan yang akan dicapai dalam proses
pembelajaran.
B. Kegiatan Inti (35 menit)
1. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok secara heterogen yaitu
tiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa yang berbeda dalam hal jenis
kelamin dan kemampuan akademik (berdasarkan nilai tes siklus I).
2. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru tentang materi
pembagian pecahan biasa dengan pecahan biasa dan pembagian
pecahan biasa dengan pecahan campuran.
3. Setiap kelompok berdiskusi menyelesaikan lembar kegiatan siswa
yang diberikan oleh guru tentang cara melakukan pembagian
pecahan biasa dengan pecahan biasa dan pembagian pecahan biasa
dengan pecahan campuran.
4. Siswa bersama dengan guru membahas hasil kerja kelompok. Guru
menyuruh siswa yang kurang pandai dari tiap kelompok untuk
mewakili kelompoknya mengerjakan satu soal dari LKS di papan
tulis.
110
5. Siswa diberikan kesempatan untuk menanyakan hal yang belum
jelas.
C. Kegiatan Akhir (25 menit)
1. Siswa mengerjakan soal tes secara individu dan dikumpulkan
kepada guru kelas.
2. Siswa bersama dengan guru merangkum materi yang telah
dipelajari. Hasil rangkumannya yaitu cara melakukan pembagian
pecahan biasa dengan pecahan biasa adalah dengan cara bilangan
yang dibagi dikalikan dengan kebalikan dari bilangan pembagi.
Sedangkan untuk perkalian pecahan biasa dengan pecahan
campuran, langkah pertama adalah mengubah bentuk pecahan
campuran menjadi pecahan biasa dahulu. Setelah itu baru bilangan
yang dibagi dikalikan dengan kebalikan dari bilangan pembagi.
3. Guru menutup pelajaran dan memberikan pesan kepada siswa
untuk belajar di rumah dengan membaca materi selanjutnya.
VI. Metode dan Media Pembelajaran
A. Metode Pembelajaran
Student Teams Achievement Division (STAD)
B. Media Pembelajaran
Teks Pembagian
111
VII. Sumber Belajar
A. Silabus untuk kelas V semester 2.
B. Pelajaran Matematika untuk SD Kelas V oleh M. Khafid dan Suyati,
Penerbit: Erlangga.
VIII. Evaluasi
A. Prosedur Tes : Post tes (tes akhir)
B. Jenis Tes : Tes tertulis
C. Bentuk Tes : Isian
D. Soal Tes : (Terlampir)
E. Kunci Jawaban : (Terlampir)
F. Kriteria Penilaian : Jumlah soal ada 10. Nilai maksimal 100.
G. Kriteria Keberhasilan : Siswa dikatakan berhasil jika nilai ≥ 75.
IX. Lampiran
A. Materi Ajar dan LKS
B. Soal Evaluasi
C. Kunci Jawaban
Mengetahui,
Kepala Sekolah
Hisyam Bakri NIP
Dukun, 17 Febuari 2014
Guru Kelas
Saras Putri Utami, S.Pd NIP
112
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(Pertemuan II)
Satuan Pendidikan : MI Muhammadiyah Ngadipuro Dukun
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : V (lima) / 2 (dua)
Materi Pokok : Pecahan
Hari/Tanggal : Selasa, 18 Februari 2014
Alokasi waktu : 2 X 35 menit
I. Standar Kompetensi
Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah.
II. Kompetensi Dasar
Mengalikan dan membagi berbagai bentuk pecahan.
III. Indikator
A. Melakukan pembagian pecahan biasa dengan pecahan desimal.
B. Melakukan pembagian pecahan biasa dengan persen.
IV. Materi Ajar
Pembagian pecahan.
V. Langkah-langkah Pembelajaran
A. Kegiatan Awal (10 menit)
1. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam.
2. Guru dan siswa berdoa bersama.
3. Guru melakukan presensi.
113
4. Guru melakukan apersepsi dengan mengulang kembali materi
pelajaran sebelumnya.
5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
B. Kegiatan Inti (35 menit)
1. Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai cara melakukan
pembagian pecahan biasa dengan pecahan desimal dan pecahan
biasa dengan persen.
2. Siswa bersama dengan kelompok yang telah dibentuk pada
pertemuan sebelumnya, berdiskusi menyelesaikan lembar kegiatan
siswa tentang cara melakukan pembagian pecahan biasa dengan
desimal dan perkalian pecahan biasa dengan persen.
3. Siswa bersama dengan guru membahas hasil kerja kelompok
dengan cara tiap kelompok mewakilkan satu anggotanya untuk
mengerjakan di papan tulis (guru menunjuk siswa yang kurang
pandai).
4. Siswa diberikan kesempatan untuk menanyakan hal yang belum
jelas.
C. Kegiatan Akhir (25 menit)
1. Siswa mengerjakan soal tes secara individu dan dikumpulkan
kepada guru kelas.
2. Siswa bersama dengan guru merangkum materi yang telah
dipelajari, yaitu:
114
a. Cara melakukan pembagian pecahan biasa dengan desimal,
langkah yang pertama adalah mengubah bentuk pecahan
decimal menjadi pecahan biasa, kemudian setelah keduanya
berbentuk pecahan biasa baru dilakukan operasi pembagian.
b. Cara melakukan perkalian pecahan biasa dengan persen,
langkah pertama mengubah bentuk persen menjadi pecahan
biasa. Langkah kedua, setelah keduanya berbentuk pecahan
biasa lalu dilakukan operasi pembagian.
3. Guru menutup pelajaran dan memberi pesan kepada siswa agar
selalu belajar dan perbanyak latihan soal dirumah.
VI. Metode dan Media Pembelajaran
A. Metode Pembelajaran
Student Teams Achievement Division (STAD)
B. Media Pembelajaran
Teks operasi pembagian pada pecahan.
VII. Sumber Belajar
A. Silabus untuk kelas V semester 2.
B. Pelajaran Matematika untuk SD Kelas V oleh M. Khafid dan Suyati,
Penerbit: Erlangga.
VIII. Evaluasi
A. Prosedur Tes : Post tes (tes akhir)
B. Jenis Tes : Tes tertulis
C. Bentuk Tes : Isian
115
D. Soal Tes : (Terlampir)
E. Kunci Jawaban : (Terlampir)
F. Kriteria Penilaian : Jumlah soal ada 10. Nilai maksimal 100.
G. Kriteria Keberhasilan : Siswa dikatakan berhasil jika nilai ≥ 75.
IX. Lampiran
A. Materi Ajar dan LKS
B. Soal Evaluasi
C. Kunci Jawaban
Mengetahui,
Kepala Sekolah
Hisyam Bakri NIP
Dukun, 18 Febuari 2014
Guru Kelas
Saras Putri Utami, S.Pd NIP
116
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(Pertemuan III)
Satuan Pendidikan : MI Muhammadiyah Ngadipuro Dukun
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : V (lima) / 2 (dua)
Materi Pokok : Pecahan
Hari/Tanggal : Kamis, 20 Februari 2014
Alokasi waktu : 2 X 35 menit
I. Standar Kompetensi
Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah.
II. Kompetensi Dasar
Mengalikan dan membagi berbagai bentuk pecahan.
III. Indikator
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pembagian pecahan.
IV. Materi Ajar
Pembagian pecahan.
V. Langkah-langkah Pembelajaran
A. Kegiatan Awal (5 menit)
1. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam.
2. Guru dan siswa berdoa bersama.
3. Guru melakukan presensi.
117
4. Guru melakukan apersepsi dengan mengingatkan siswa kembali
pada materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya.
5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
B. Kegiatan Inti (30 menit)
1. Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai cara pemecahan
masalah sehari-hari yang berhubungan dengan pembagian
pecahan.
2. Siswa bersama dengan kelompok yang telah dibentuk pada
pertemuan sebelumnya, berdiskusi menyelesaikan lembar
kegiatan siswa tentang penyelesaian permasalahan sehari-hari
yang berhubungan dengan pembagian pecahan.
3. Siswa bersama dengan guru membahas hasil kerja kelompok
dengan cara wakil dari tiap kelompok mengerjakan satu soal di
papan tulis.
4. Siswa diberikan kesempatan untuk menanyakan hal yang belum
jelas.
C. Kegiatan Akhir (35 menit)
1. Siswa mengerjakan soal tes secara individu.
2. Siswa bersama guru membahas hasil tes, siswa menukarkan hasil
pekerjaannya dengan teman sebangkunya dan menilainya.
3. Siswa bersama dengan kelompoknya masing-masing menuliskan
nilai tes individual dalam lembar penilaian kelompok yang telah
diisi oleh guru nilai dasar dan dua nilai tes pertemuan
118
sebelumnya, untuk dirata-rata dan dihitung poin
perkembangannya.
4. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok sesuai dengan
perolehan poin perkembangan.
5. Guru menutup pelajaran dan menyuruh siswa untuk selalu
berlatih mengerjakan latihan-latihan soal sendiri dirumah.
VI. Metode dan Media Pembelajaran
A. Metode Pembelajaran
Student Teams Achievement Division (STAD)
B. Media Pembelajaran
Teks operasi perkalian pada pecahan.
VII. Sumber Belajar
A. Silabus untuk kelas V semester 2.
B. Pelajaran Matematika untuk SD Kelas V oleh M. Khafid dan Suyati,
Penerbit: Erlangga.
VIII. Evaluasi
A. Prosedur Tes : Post tes (tes akhir)
B. Jenis Tes : Tes tertulis
C. Bentuk Tes : Esai
D. Soal Tes : (Terlampir)
E. Kunci Jawaban : (Terlampir)
F. Kriteria Penilaian : Jumlah soal ada 5. Nilai maksimal 100.
G. Kriteria Keberhasilan : Siswa dikatakan berhasil jika nilai ≥ 75.
119
IX. Lampiran
A. Materi Ajar dan LKS
B. Soal Evaluasi
C. Kunci Jawaban
Mengetahui,
Kepala Sekolah
Hisyam Bakri NIP
Dukun, 20 Febuari 2014
Guru Kelas
Saras Putri Utami, S.Pd NIP
120
Lampiran 1.3
LEMBAR KEGIATAN SISWA
SIKLUS I
(Pertemuan I)
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : V/2
Materi : Perkalian Pecahan
Kelompok :
Nama Anggota : 1. ……………… 4. ……………..
2. ……………… 5. ……………..
3. ………………
1. Perkalian Pecahan Biasa dengan Pecahan Biasa
Perhatikan dan diskusikan contoh di bawah ini dengan kelompokmu!
2
3×
3
4= ⋯
Banyak petak seluruhnya adalah 12.
Banyak petak yang diarsir adalah hasil kali pecahan
2
3×
3
4
Petak yang diarsir adalah 6 petak dari 12 petak seluruhnya atau dari petak
seluruhnya.
121
Pembilang 6 diperoleh dari 2 x 3
Penyebut 12 diperoleh dari 3 x 4
Jadi:
2
3×3
4= 2 × 3
3 × 4
=6
12
=1
2
Bersama dengan kelompokmu kerjakan soal berikut seperti contoh diatas!
4
5×
5
6= ⋯
1
4×
5
7= ⋯
2. Perkalian Pecahan biasa dengan pecahan campuran adalah dengan mengubah
bentuk pecahan campuran menjadi pecahan biasa.
Contoh :
5
7× 2
1
4= 5
7×
9
4
122
=5 × 9
7 × 4
=45
28
Kerjakan seperti contoh di atas :
2
5× 1
1
3= ⋯
3
4× 1
1
6= ⋯
41
2×
4
5= ⋯
123
LEMBAR KEGIATAN SISWA
(Pertemuan II)
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : V/2
Materi : Perkalian Pecahan
Kelompok :
Nama Anggota : 1. ……………… 4. ……………..
2. ……………… 5. ……………..
3. ………………
A. Perkalian Biasa dengan Pecahan Desimal dan Pecahan Biasa dengan
Persen
Perhatikan dan diskusikan contoh di bawah ini bersama dengan kelompokmu!
Contoh :
1. �
�× 0,5 = ⋯
Jawab :
Langkah 1 : pecahan decimal 0,5 diubah menjadi pecahan biasa yaitu
�
��
Langkah 2 : mengalikan �
�×
�
��=
��
���=
��
��=
�
�
Jadi : �
�× 0,5 =
�
�
124
2. �
�×25% = ⋯
Jawab :
Langkah 1 : ubah terlebih dahulu persen menjadi pecahan biasa, yaitu
25% =��
���
Langkah 2 : kalikan pecahan yang sudah sejenis
�
�×25% =
�
�×
��
���
=1 × 25
2 × 100
=25
200
=1
8
Jadi : �
�×25% =
�
�
B. Diskusikan bersama kelompokmu untuk menyelesaikan soal-soal berikut
sesuai contoh diatas!
1. �
�x0,6 = ⋯
2. �
�x1,3 = ⋯
125
3. 3,1x�
�= ⋯
4. �
�× 35% = ⋯
5. �
�× 5% = ⋯
6. 5,6 �
�= ⋯
126
LEMBAR KEGIATAN SISWA
(Pertemuan III)
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : V/2
Materi : Perkalian Pecahan
Kelompok :
Nama Anggota : 1. ……………… 4. ……………..
2. ……………… 5. ……………..
3. ………………
Memecahkan Masalah Sehari-Hari yang Melibatkan Perkalian Pecahan
A. Diskusikan bersama kelompokmu contoh soal di bawah ini!
Sebuah lukisan berbentuk persegi panjang, panjangnya 3�
�meter, dan
lebarnya 1�
� meter. Berapa ��luas lukisan tersebut?
Jawab: Luas lukisan = 3�
�× 1
�
�
= ��
�×
�
�
= ��
��
= ��
�
= 4�
�
Jadi, luas lukisan adalah 4�
� ��
127
B. Selesaikan soal-soal berikut ini bersama dengan kelompokmu!
1. Berat badan paman 1�
� kali berat badan Umar. Jika berat badan Umar 36
kg, berapa berat badan paman?
2. Sebilah papan berbentuk persegi panjang dengan panjang 8�
� dm dan lebar
5�
� dm. Berapa luas papan tersebut?
3. Penjahit menggunakan �
� lusin kancing untuk baju pendek dan
�
� lusin
kancing untuk baju panjang. Berapa lusin kancing yang diperlukan
penjahit untuk membuat 3 baju pendek dan 3 baju panjang?
Jawab:
1. ………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………....
2. ………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
3. ………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
128
Lampiran 1.4
LEMBAR KEGIATAN SISWA
SIKLUS II
(Pertemuan I)
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : V/2
Materi : Pembagian Pecahan
Kelompok :
Nama Anggota : 1. ……………… 4. ……………..
2. ……………… 5. ……………..
3. ………………
A. Perkalian Biasa dengan Pecahan Biasa dan Pecahan Biasa dengan
Pecahan Campuran
Perhatikan dan diskusikan contoh di bawah ini bersama dengan kelompokmu!
Contoh :
1. �
�∶ �
�= ⋯
Jawab :
Bilangan yang dibagi dikalikan dengan kebalikan dari bilangan pembagi.
1
2∶ 1
3= 1
2×
3
1
=3
2
= 11
2
129
Jadi, �
�∶ �
�= 1
�
�
2. �
�∶ 2
�
�= ⋯
Jawab :
Langkah 1 : ubah terlebih dahulu peccahan campuran menjadi pecahan
biasa
21
2=5
2
Langkah 2 : bilangan yang dibagi dikalikan dengan kebalikan dari
bilangan pembagi
4
5∶ 2
1
2= 4
5∶5
2
=4
5×
2
5
=8
25
Jadi, �
�∶ 2
�
�=
�
��
B. Diskusikan bersama kelompokmu untuk menyelesaikan soal-soal berikut
sesuai contoh diatas!
1. �
��∶ �
�= ⋯
2. �
�∶ �
�= ⋯
130
3. �
�∶
�
��= ⋯
4. �
�∶ 1
�
�= ⋯
5. �
�∶ 6
�
�= ⋯
6. �
��∶ 4
�
�= ⋯
131
LEMBAR KEGIATAN SISWA
(Pertemuan II)
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : V/2
Materi : Pembagian Pecahan
Kelompok :
Nama Anggota : 1. ……………… 4. ……………..
2. ……………… 5. ……………..
3. ………………
A. Pembagian Biasa dengan Pecahan Desimal dan Pecahan Biasa dengan
Persen
Perhatikan dan diskusikan contoh di bawah ini bersama dengan kelompokmu!
Contoh :
1. �
�∶ 0,4 = ⋯
Jawab :
Langkah 1 : pecahan decimal 0,4 diubah menjadi pecahan biasa yaitu
�
��
Langkah 2 : �
�∶
�
��=
�
�×
��
�=
��
��=
��
��= 2
�
��
Jadi, �
�× 0,4 = 2
�
��
132
2. �
�∶3% = ⋯
Jawab :
Langkah 1 : ubah terlebih dahulu persen menjadi pecahan biasa, yaitu
3 % =�
���
Langkah 2 : kalikan pecahan yang sudah sejenis
�
�∶3% =
�
�:�
���
=5
8∶3
100
=5
8×100
3
=500
24= 20
20
24= 20
5
6
Jadi, �
�∶3% = 20
�
�
B. Diskusikan bersama kelompokmu untuk menyelesaikan soal-soal berikut
sesuai contoh diatas!
1. �
�∶ 0,6 = ⋯
2. �
��: 1,2 = ⋯
133
3. �
��: 1,8 = ⋯
4. �
�: 2% = ⋯
5. �
��: 8% = ⋯
6. �
��: 9% = ⋯
134
LEMBAR KEGIATAN SISWA
(Pertemuan III)
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : V/2
Materi : Pembagian Pecahan
Kelompok :
Nama Anggota : 1. ……………… 4. ……………..
2. ……………… 5. ……………..
3. ………………
Memecahkan Masalah Sehari-Hari yang Melibatkan Pembagian Pecahan
A. Diskusikan bersama kelompokmu contoh soal di bawah ini!
Luas halaman rumah Pak Andi yang berbentuk persegi panjang adalah
4�
���. Lebarnya 1
�
� meter. Berapa meter panjang halaman tersebut?
Jawab: Luas persegi panjang = p x l
Maka, p = L : l
p = 4�
�: 1
�
�
= ��
�:�
�
= ��
�×
�
�
= ��
��=
�
�= 1
�
�
Jadi, panjang halaman Pak Andi adalah 1�
� meter.
135
B. Selesaikan soal-soal berikut ini bersama dengan kelompokmu!
1. Gudang KUD menyimpan 39�
� ton beras. Beras tersebut akan dibagikan
sama banyak kepada 6 toko beras. Berapa ton beras yang diperoleh oleh
setiap toko?
2. Luas sebuah tembok yang berbentuk segitiga adalah 2�
� ��. Panjang alas
tembok tersebut adalah 1�
�� meter. Berapa tinggi tembok tersebut?
3. Sebanyak �
� kg gandum cukup untuk membuat satu roti buaya. Seorang
pengusaha roti mempunyai 15�
� kg gandum. Berapa roti buaya yang dapat
dibuat oleh pengusaha roti tersebut?
Jawab:
1. ………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
2. ………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
3. ………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
Lampiran 2.1
KISI-KISI INSTRUMENT SOAL TES SIKLUS I
Satuan Pendidikan : MI Muhammadiyah Ngadipuro Dukun
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas : V
Pokok Bahasan : Perkalian Pecahan
Pertemuan I
Bentuk Soal : Isian singkat
Waktu : 20 menit
Jumlah Soal : 10
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator No Soal
Menggunakan peca-
han dalam peme-
cahan masalah
Mengalikan dan
membagi berbagai
bentuk pecahan.
Melakukan perkalian
pecahan biasa dengan
pecahan biasa.
1
2
3
4
5
Melakukan perkalian
pecahan biasa dengan
pecahan campuran.
6
7
8
9
10
Pertemuan II
Bentuk Soal : Isian singkat
Waktu : 20 menit
Jumlah Soal : 10
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator No Soal
Menggunakan peca-
han dalam peme-
cahan masalah
Mengalikan dan
membagi berbagai
bentuk pecahan
Melakukan perkalian
pecahan biasa dengan
pecahan desimal.
1
2
3
4
5
Melakukan perkalian
pecahan biasa dengan
persen.
6
7
8
9
10
Pertemuan III
Bentuk Soal : Soal cerita
Waktu : 20 menit
Jumlah Soal : 5
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator No Soal
Menggunakan peca-
han dalam peme-
cahan masalah
Mengalikan dan
membagi berbagai
bentuk pecahan
Menyelesaikan masa-
lah yang berkaitan
dengan perkalian
pecahan.
1
2
3
4
5
Lampiran 2.2
SOAL TES SIKLSUS I
(Pertemuan I)
Nama : …………….
No. Absen : …………….
Selesaikan soal berikut ini dengan benar!
1. �
� x
�
� = ......
2. �
� x
�
� = ......
3. ��
�� x
�
� = ......
4. �
�� x
�
� = ......
5. �
�� x
�
�� = ......
6. �
� x 4
�
� = ......
7. �
� x 2
�
� = ......
8. �
� x 3
�
= ......
9. 4 �
� x
� = ......
10. 4
� x
�
� = ......
Pertemuan II
Nama : …………….
No. Absen : …………….
Selesaikan soal-soal berikut ini!
1. �
� x 0,7 � ….
2.
� x 0,9 � ….
3.
� x 1,4 � ….
4. 2,3 x �
� � ….
5. 3,5 x �
�� � ….
6. �
� x 3 % � ….
7. �
� x 75% � ….
8. 25% x �
� � ….
9. 17% x �
� � ….
10. 24% x �
� � ….
Pertemuan III
Nama : ………………….
No. Absen : ………………….
Selesaikan soal di bawah ini dengan benar!
1. Rahman mempunyai tongkat yang panjangnya 1�
� meter. Lebar rumah
Rahman 3 kali panjang tongkat itu, sedangkan panjangnya 5kali panjang
tongkat tersebut. Berapa selisih panjang dan lebar rumah Rahman?
2. Riska mempunyai kain yang panjangnya 6,5 m. Adik Riska meminta �
� kain
tersebut. Berapa meter kain yang diterima adik Riska?
3. Kebun Pak Anton luasnya �
� hektar.
�
� bagian ditanami mangga dan sisanya
ditanami ketela. Berapa hektar kebun yang ditanami ketela?
4. Ibu membuat 6 gelas susu. Setiap satu gelas susu memerlukan �
� liter air panas.
Berapa liter air panas yang diperlukan Ibu?
5. Seorang penulis memerlukan �
� rim kertas untuk menulis sebuah buku. Penulis
tersebut baru menulis �
� bagian buku. Berapa rim kertas yang telah dipakai
penulis?
Lampiran 2.3
KUNCI JAWABAN SOAL TES SIKLSUS I
(Pertemuan I)
1. �
� x
�
� =
��
���
��
�� 1
�
�
2. �
� x
�
� =
��
���
�
�
3. ��
�� x
�
� =
�
��
4. �
�� x
�
� =
��
����
�
��
5. �
�� x
�
�� =
��
���
��
���
6. �
� x 4
�
� =
�
�×
��
�=
��
��= 1
�
��
7. �
� x 2
�
� =
�
�×
��
�=
��
��
8. �
� x 3
�
=
�
�×
��
=
��
�= 2
��
�
9. 4 �
� x
� =
�
�×
�=
��
��= 3
10. 4
� x
�
� =
��
�×
�
�=
���
�=
��
��= 3
��
��
Pertemuan II
1. �
� x 0,7 �
�
�×
�
���
�
���
�
�
2.
� x 0,9 �
�×
�
���
��
���
��
��
3.
� x 1,4 �
�×
�
���
��
���
�
��
4. 2,3 x �
� �
��
��×
�
��
��
��
5. 3,5 x �
�� �
��
��×
�
���
���
����
�
�� 1
�
�
6. �
� x 3 % �
�
�×
�
����
�
���
7. �
� x 75% �
�
�×
��
����
��
����
�
���
��
��
8. 25% x �
� �
��
���×
�
��
��
����
�
�
9. 17% x �
� �
��
���×
�
��
��
���
10. 24% x �
� �
�
���×
�
��
���
����
�
�
Pertemuan III
1. Diketahui : panjang tongkat = 1�
� meter
lebar rumah 3 kali panjang tongkat
panjang rumah 5kali panjang tongkat
Ditanya : selisih panjang dan lebar rumah
Jawab :
l rumah = 3 × 1�
� meter = 3 ×
�
�=
�
� meter
p rumah = 5 × 1�
� meter = 5 ×
�
�=
�
� meter
Jadi selisih panjang dan lebar rumah = �
�−
�
�=
��
�= 3
�
� meter
2. Diketahui : panjang kain 6,5 m, diminta �
� bagian
Ditanya : berapa meter kain yang diterima?
Jawab :
Kain yang diterima = �
�× 6,5 =
�
�×
��
��=
���
��=
��
�= 2
�
� meter
3. Diketahui : luas kebun �
� hektar,
�
� bagian ditanami mangga
sisanya ditanami ketela
Diketahui : kebun yang ditanami ketela (hektar)
Jawab :
Luas yang ditanami mangga = �
�×
�
�=
�
�� hektar
Luas yang ditanami ketela = �
�−
�
���
�
��−
�
���
�
�� hektar.
4. Diketahui : dibuat 6 gelas susu, satu gelas susu memerlukan �
� liter air panas.
Ditanya : air panas yang diperlukan
Jawab:
Air panas yang diperlukan = 6 �
��
��
�� 2
�
� liter.
5. Diketahui : �
� rim kertas untuk menulis sebuah buku
penulis baru menulis �
� bagian buku
Ditanya : kertas yang telah dipakai penulis
Jawab:
�
� rim = 250 lembar
Kertas yang telah dipakai = �
�× 250 =
���
�= 100 lembar
Lampiran 2.4
KISI-KISI INSTRUMENT SOAL TES SIKLUS II
Satuan Pendidikan : MI Muhammadiyah Ngadipuro Dukun
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas : V
Pokok Bahasan : Pembagian Pecahan
Pertemuan I
Bentuk Soal : Isian singkat
Waktu : 20 menit
Jumlah Soal : 10
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator No Soal
Menggunakan peca-
han dalam peme-
cahan masalah
Mengalikan dan
membagi berbagai
bentuk pecahan.
Melakukan pembagi-
an pecahan biasa
dengan pecahan
biasa.
1
2
3
4
5
Melakukan pembagi-
an pecahan biasa
dengan pecahan
campuran.
6
7
8
9
10
Pertemuan II
Bentuk Soal : Isian singkat
Waktu : 20 menit
Jumlah Soal : 10
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator No Soal
Menggunakan peca-
han dalam peme-
cahan masalah
Mengalikan dan
membagi berbagai
bentuk pecahan
Melakukan pembagi-
an pecahan biasa
dengan pecahan
desimal.
1
2
3
4
5
Melakukan pembagi-
an pecahan biasa
dengan persen.
6
7
8
9
10
Pertemuan III
Bentuk Soal : Soal cerita
Waktu : 20 menit
Jumlah Soal : 5
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator No Soal
Menggunakan peca-
han dalam peme-
cahan masalah
Mengalikan dan
membagi berbagai
bentuk pecahan
Menyelesaikan masa-
lah yang berkaitan
dengan pembagian
pecahan.
1
2
3
4
5
Lampiran 2.5
SOAL TES SIKLSUS II
Pertemuan I
Nama : …………….
No. Absen : ……………
Selesaikan soal-soal berikut ini!
1. �
�∶
�
= ⋯
2. �
��∶
�
�= ⋯
3. �
��∶
�
��= ⋯
4. ��
��∶
�
�= ⋯
5.
�∶
�
�= ⋯
6. �
�∶ 2
�= ⋯
7. �
∶ 5
�
= ⋯
8. ��
��∶ 2
�= ⋯
9. �
�∶ 3
�
�= ⋯
10. �
��∶ 6
�
�= ⋯
Pertemuan II
Nama : …………….
No. Absen : ……………
Selesaikan soal-soal berikut ini!
1. �
�: 0,4 = ⋯
2. �
: 0,8 = ⋯
3. �
��: 1,2 = ⋯
4. �
��: 2,2 = ⋯
5.
��: 1,5 = ⋯
6. �
�: 2% = ⋯
7. �
�: 3% = ⋯
8. �
��: 5% = ⋯
9. �
�: 12% = ⋯
10. �
�: 9% = ⋯
Pertemuan III
Nama : …………….
No. Absen : ……………
Selesaikan soal berikut dengan benar!
1. Luas sebidang tanah yang berbentuk persegi panjang adalah 14�
�!�. Lebar
tanah tersebut adalah 2�
meter. Berapa meter panjang tanah tersebut?
2. Pak Hasyim mempunyai kebun seluas 9�
� hektar. Setelah tua ia mewariskan
kebun tersebut kepada 6 anaknya. Tiap anak mendapatkan bagian kebun yang
sama luasnya. Berapa hektar kebun yang diperolah tiap anak Pak Hasyim
tersebut?
3. Sebuah lantai rumah berbentuk persegi panjang dengan luas 9�
�!�. Panjang
lantai tersebut adalah 3�
� meter. Berapa lebar lantai tersebut?
4. Sebanyak �
� kg beras cukup untuk satu piring nasi. Seorang pengusaha
catering mempunyai �
� kuintal beras. Berapa piring nasi yang dapat dibuat?
5. Luas sebuah tembok yang berbentuk segitiga adalah 5�
�!�. Tinggi tembok
tersebut 2�
meter. Berapa alas tembok tersebut?
Lampiran 2.6
KUNCI JAWABAN SOAL TES SIKLSUS II
Pertemuan I
1. �
�∶
�
=
�
�×
�=
��
��=
��
�= 1
�
�
2. �
��∶
�
�=
�
��×
�
�=
�
��= 2
�
3. �
��∶
�
��=
�
��×
��
�=
��
��=
�
��=
��
�= 2
�
�
4. ��
��∶
�
�=
��
��×
�
�=
��
�= 2
�
�
5.
�∶
�
�=
�×
�
�=
��
��= 1
�
��
6. �
�∶ 2
�=
�
�×
�
�=
��
���
7. �
∶ 5
�
=
�
×
��=
��
�=
�
8. ��
��∶ 2
�=
��
��×
�
��=
��
���=
�
��=
�
�
9. �
�∶ 3
�
�=
�
�×
�
��=
��
��=
�
�
10. �
��∶ 6
�
�=
�
��×
�
��=
��
���=
�
��
Pertemuan II
1. �
�: 0,4 =
�
�:
��=
�
�×
��
=
��
��=
��
��= 2
�
��
2. �
: 0,8 =
�
:
�
��=
�
×
��
�=
��
��=
��
��
3. �
��: 1,2 =
�
��:
��
��=
�
��×
��
��=
��
���=
�
4. �
��: 2,2 =
�
��:
��
��=
�
��×
��
��=
��
��=
��
���
5.
��: 1,5 =
��:
��
��=
��×
��
��=
�
���=
�
��
6. �
�: 2% =
�
�:
�
���=
�
�×
���
�=
���
��=
���
�= 41
�
�
7. �
�: 3% =
�
�:
�
���=
�
�×
���
�=
���
�= 29
�= 29
�
�
8. �
��: 5% =
�
��:
�
���=
�
��×
���
�=
���
��=
��
�= 7
�
�
9. �
�: 12% =
�
�:
��
���=
�
�×
���
��=
���
��= 7
��
��= 7
�
�
10. �
�: 9% =
�
�:
�
���=
�
�×
���
�=
���
�=
��
��= 1
��
��
Pertemuan III
1. Diketahui : Luas persegi panjang = 14�
�!�
Lebar = 2�
meter
Ditanya : panjang tanah
Jawab :
Luas = panjang x lebar
Panjang = luas : lebar = 14�
�: 2
�
=
��
�:
�
=
��
�×
�=
���
�= 6
��
�= 6
�
�
Jadi, panjang tanah adalah 6�
� meter.
2. Diketahui : luas kebun = 9�
� hektar
dibagi kepada 6 anak dengan luas yang sama
Ditanya : luas kebun yang diperolah tiap anak Pak Hasyim
Jawab :
Luas kebun yang diperoleh tiap anak = 9�
� hektar : 6 anak
= 93
7:
6
1=
66
7:
1
6=
66
42= 1
24
42
= 1
� hektar
Jadi setiap anak Pak Hasyim memperoleh 1
� hektar.
3. Diketahui : lantai rumah berbentuk persegi panjang dengan luas 9�
�!�
panjang lantai tersebut adalah 3�
� meter
Ditanya : lebar lantai
Jawab :
Lebar = luas : panjang
= 9�
�:3
�
�
= �
�:
�
�=
�
�×
�
�=
���
���= 2
��
���= 2
�
Jadi lebar lantai adalah 2
� meter.
4. Diketahui : �
� kg beras cukup untuk satu piring nasi
pengusaha catering mempunyai �
� kuintal beras
Ditanya : piring nasi yang dapat dibuat
Jawab :
�
� kuintal beras = 50 kg
Piring nasi yang dapat dibuat = 50 kg : �
� kg
= 50 �
�
= 300 piring
Jadi pengusaha catering dapat membuat 300 piring nasi.
5. Diketahui : Luas segitiga adalah 5�
�!�
Tinggi 2�
meter
Ditanya : alas
Jawab :
L segitiga �"#$
�
Alas =%�
& = 5 �
�× 2: 2
�
=��
�× 2:
�
=��
�:
�
= 11 ×
�
=
�
= 4�
�
Jadi panjang alas tembok segitiga tersebut adalah4�
�meter.
Lampiran 3.1
Tabel 8. Rekapitulasi Nilai Ulangan Harian
No. Nama siswa Nilai
1. Allina Rahma Hayati 40
2. Taufik Radita 68
3. Fahrul Hanif 47
4. Muhammad Imam Ahzami 48
5. Fitri Nur Sholikhah 45
6. Jihan Ika Ayuningtyas 60
7. Erfan Maulana 62
8. Aprilia Nur Faizah 70
9. Syahrizal Latif Furqon 57
10. Bagas Anung Saputra 63
11. Tauriq Alvan Sahala 76
Jumlah 636
Rata-Rata 57,82
Nilai tertinggi 76
Nilai terendah 40
Jumlah siswa yang mendapat nilai ≥ 70 2
Persentase siswa yang mendapat nilai≥70 18,2
Keterangan : sumber dokumentasi MI Muhammadiyah Ngadipuro Dukun
Lampiran 3.2
Tabel 9. Rekapitulasi Nilai Hasil Belajar Siklus I
No Nama Siswa Kondisi Awal
Nilai Tiap Pertemuan
Rata-Rata
Meningkat Ket I II III (Nilai
Siklus I)
1 Allina Rahma Hayati
40 45 55 50 48 8 Tidak Tuntas
2 Taufik Radita 68 65 85 75 73 5 Tuntas
3 Fahrul Hanif 47 60 60 55 56 9 Tidak Tuntas
4 Muhammad Imam Ahzami
48 60 60 70 60 12 Tidak Tuntas
5 Fitri Nur Sholikhah
45 45 75 65 58 13 Tidak Tuntas
6 Jihan Ika Ayuningtyas
60 70 85 75 73 13 Tuntas
7 Erfan Maulana 62 55 85 50 63 1 Tidak Tuntas
8 Aprilia Nur Faizah
70 65 90 75 75 5 Tuntas
9 Syahrizal Latif Furqon
57 60 75 60 63 6 Tidak Tuntas
10 Bagas Anung Saputra
63 70 85 75 73 10 Tuntas
11 Tauriq Alvan Sahala
76 80 90 100 87 11 Tuntas
Jumlah 636 727
Rata-Rata 57,82 66,05 8,23
Nilai tertinggi 87
Nilai terendah 48
Jumlah siswa yang mendapat nilai ≥ 70 5
Persentase siswa yang mendapat nilai ≥70 45,5
Lampiran 3.3
Tabel 10. Rekapitulasi Nilai Hasil Belajar Siklus II
No Nama Siswa Nilai
Siklus I
Nilai Tiap Pertemuan
Rata-Rata
Meningkat Ket I II III
(Nilai Siklus
II)
1 Allina Rahma Hayati
48 42 35 35 60 13 Tidak Tuntas
2 Taufik Radita 73 75 85 90 100 27 Tuntas
3 Fahrul Hanif 56 57 90 75 60 5 Tidak Tuntas
4 Muhammad Imam Ahzami
60 53 80 75 80 21 Tuntas
5 Fitri Nur Sholikhah
58 45 55 45 75 18 Tuntas
6 Jihan Ika Ayuningtyas
73 65 80 75 70 3 Tuntas
7 Erfan Maulana 63 63 85 70 95 32 Tuntas
8 Aprilia Nur Faizah
75 77 100 75 95 20 Tuntas
9 Syahrizal Latif Furqon
63 65 80 70 75 12 Tuntas
10 Bagas Anung Saputra
73 77 95 75 85 12 Tuntas
11 Tauriq Alvan Sahala
87 90 85 100 90 4 Tuntas
Jumlah 727 885
Rata-Rata 66,05 80,45 14
Nilai tertinggi 100
Nilai terendah 60
Jumlah siswa yang mendapat nilai ≥ 70 9
Persentase siswa yang mendapat nilai ≥70 81,8
Lampiran 3.4
Tabel 11. Rekapitulasi Nilai Hasil Belajar Matematika
pada Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II
No. Nama Siswa Kondisi
Awal Siklus I Siklus II Meningkat
1 Allina Rahma Hayati 40 48 60 20
2 Taufik Radita 68 73 100 32
3 Fahrul Hanif 47 56 60 13
4 Muhammad Imam Ahzami 48 60 80 32
5 Fitri Nur Sholikhah 45 58 75 30
6 Jihan Ika Ayuningtyas 60 73 70 10
7 Erfan Maulana 62 63 95 33
8 Aprilia Nur Faizah 70 75 95 25
9 Syahrizal Latif Furqon 57 63 75 18
10 Bagas Anung Saputra 63 73 85 22
11 Tauriq Alvan Sahala 76 87 90 14
Jumlah 636 726,5 885
Rata-Rata 57,82 66,05 80,45 22,64 Jumlah siswa yang mendapat nilai ≥ 70 2 5 9 16
Persentase siswa yang mendapat nilai ≥ 70 18,2 45,5 81,8 69,63
Lampiran 4.1
Kisi-Kisi Lembar Observasi Siswa
No. Indikator Aspek yang Diamati No Butir
1. Kesiapan siswa dalam
mengikuti pembelajaran.
Siswa memperhatikan
penjelasan dari guru.
1
Siswa menjawab pertanyaan
dari guru.
2
Keaktifan bertanya siswa
pada proses pembelajaran.
6
2. Keaktifan siswa dalam
mengikuti pembelajaran
dengan model Kooperatif
tipe STAD.
Antusiasme siswa dalam
mengikuti kerja kelompok.
3
Siswa saling berdiskusi dalam
kelompok.
4
Siswa saling membantu dan
bekerja sama dalam
kelompok.
5
Siswa melakukan evaluasi
kelompok.
7
Ketekunan siswa dalam
mengerjakan soal tes.
8
Lampiran 4.2
Lembar Observasi Siswa
Hari/Tanggal : Kelas : Mata Pelajaran : Pokok Bahasan : Petunjuk Pengisian: Berikan tanda (√) pada salah satu kolom yang tersedia dan berikan deskripsi singkat mengenai hasil pengamatan yang telah dilakukan.
No. Aspek Yang Diamati Nilai
Deskripsi 1 2 3 4
1. Siswa memperhatikan penjelasan dari guru.
2. Siswa menjawab pertanyaan dari guru.
3. Antusiasme siswa dalam mengikuti kerja kelompok.
4. Siswa saling berdiskusi dalam kelompok.
5. Siswa saling membantu dan bekerja sama dalam kelompok.
6. Keaktifan bertanya siswa pada proses pembelajaran.
7. Siswa melakukan evaluasi kelompok.
8. Ketekunan siswa dalam mengerjakan soal tes.
Keterangan Penilaian: ( 1 ) : kurang ( 2 ) : cukup ( 3 ) : baik ( 4 ) : sangat baik
Lampiran 4.3
Lembar Observasi Siswa
Hari/Tanggal : Senin, 10 Februari 2014 Kelas : V Mata Pelajaran : Matematika Pokok Bahasan : Perkalian Pecahan Petunjuk Pengisian: Berikan tanda (√) pada salah satu kolom yang tersedia dan berikan deskripsi singkat mengenai hasil pengamatan yang telah dilakukan.
No. Aspek yang diamati Nilai
Deskripsi 1 2 3 4
1. Siswa memperhatikan penjelasan dari guru.
√ Sebagian siswa sudah memperhatikan penjelasan dari guru, namun masih ada yang berbicara sendiri dan tidak memeprhatikan.
2. Siswa menjawab pertanyaan dari guru.
√ Hanya siswa yang pandai-pandai saja yang menjawab pertanyaan dari guru.
3. Antusiasme siswa dalam mengikuti kerja kelompok.
√ Siswa cukup antusias mengikuti kerja kelompok, karena sebelumnya mereka jarang melakukan pembelajaran dengan kerja kelompok.
4. Siswa saling berdiskusi dalam kelompok.
√ Diskusi dalam kelompok belum maksimal karena hanya siswa yang pandai saja yang aktif dalam kelompok.
5. Siswa saling membantu dan bekerja sama dalam kelompok.
√ Siswa yang pandai berkuasa dalam kelompok, mereka kurang bisa bekerja sama dengan teman sekelompoknya.
6. Keaktifan bertanya siswa pada proses pembelajaran.
√ Siswa kurang antusias untuk bertanya, hanya sebagian kecil siswa
yang mau bertanya.
7. Siswa melakukan evaluasi kelompok.
√ Siswa sudah melakukan evaluasi bersama dengan kelompoknya setelah pembahasan LKS.
8. Ketekunan siswa dalam mengerjakan soal tes.
√ Siswa sudah tekun dan tenang, namun masih ada siswa yang berusaha mencontek pekerjaan teman dan gaduh.
Keterangan Penilaian: ( 1 ) : kurang ( 2 ) : cukup ( 3 ) : baik ( 4 ) : sangat baik
Lampiran 4.4
Lembar Observasi Siswa
Hari/Tanggal : Selasa, 11 Februari 2014 Kelas : V Mata Pelajaran : Matematika Pokok Bahasan : Perkalian Pecahan Petunjuk Pengisian: Berikan tanda (√) pada salah satu kolom yang tersedia dan berikan deskripsi singkat mengenai hasil pengamatan yang telah dilakukan.
No. Aspek yang diamati Nilai
Deskripsi 1 2 3 4
1. Siswa memperhatikan penjelasan dari guru.
√ Siswa cukup memperhatikan penjelasan dari guru, namun ada beberapa siswa yang terlihat malas dan tidak bersemangat mengikuti pelajaran.
2. Siswa menjawab pertanyaan dari guru.
√ Siswa sudah mulai berani menjawab pertanyaan dari, meski harus ditunjuk.
3. Antusiasme siswa dalam mengikuti kerja kelompok.
√ Siswa terlihat senang mengikuti kerja kelompok, meskipun mereka banyak bersenda gurau.
4. Siswa saling berdiskusi dalam kelompok.
√ Siswa saling bertukar pikiran dan berkomunikasi dalam kelompok, meskipun siswa yang pandai yang lebih banyak berbicara.
5. Siswa saling membantu dan bekerja sama dalam kelompok.
√ Siswa yang pandai sudah mulai mengajari temannya yang kurang pandai, namun siswa yang pandai masih suka memarahi siswa yang kurang pandai.
6. Keaktifan bertanya siswa pada proses pembelajaran.
√ Siswa sudah mulai berani bertanya kepada guru apa
yang menurut mereka kurang jelas.
7. Siswa melakukan evaluasi kelompok.
√ Siswa melakukan evaluasi kelompok, namun masih saling menyalahkan.
8. Ketekunan siswa dalam mengerjakan soal tes.
√ Siswa tekun mengerjakan tes, namun masih banyak yang bertanya kepada guru jika ada yang kurang dimengerti.
Keterangan Penilaian: ( 1 ) : kurang ( 2 ) : cukup ( 3 ) : baik ( 4 ) : sangat baik
Lampiran 4.5
Lembar Observasi Siswa
Hari/Tanggal : Kamis, 13 Februari 2014 Kelas : V Mata Pelajaran : Matematika Pokok Bahasan : Perkalian Pecahan Petunjuk Pengisian: Berikan tanda (√) pada salah satu kolom yang tersedia dan berikan deskripsi singkat mengenai hasil pengamatan yang telah dilakukan.
No. Aspek yang diamati Nilai
Deskripsi 1 2 3 4
1. Siswa memperhatikan penjelasan dari guru.
√ Siswa sudah baik dalam memperhatikan guru, sudah tidak ramai, hanya ada satu siswa yang terlihat malas, namun sudah sering diperingatkan oleh guru.
2. Siswa menjawab pertanyaan dari guru.
√ Siswa sudah banyak yang menjawab pertanyaan dari guru.
3. Antusiasme siswa dalam kerja kelompok.
√ Siswa terlihat gembira saat mengikuti kerja kelompok.
4. Siswa saling berdiskusi dalam kelompok.
√ Diskusi sudah berjalan dengan baik, mereka terlihat beradu pendapat.
5. Siswa saling membantu dan bekerja sama dalam kelompok.
√ Siswa sudah mulai saling membantu memahami materi pelajaran.
6. Keaktifan bertanya siswa pada proses pembelajaran.
√ Siswa sudah berani bertanya kepada guru meskipun yang bertanya hanya siswa yang memang sering bertanya.
7. Siswa melakukan evaluasi kelompok.
√ Siswa sudah melakukan evaluasi kelompok, namun ada dua kelompok yang malah ramai.
8. Ketekunan siswa dalam mengerjakan soal tes.
√ Siswa sudah tenang saat mengerjakan soal tes, hanya ada dua siswa
yang kadang mengeluarkan suara dengan keras, untuk mendapatkan perhatian dari teman yang lain.
Keterangan Penilaian: ( 1 ) : kurang ( 2 ) : cukup ( 3 ) : baik ( 4 ) : sangat baik
Lampiran 4.6
Lembar Observasi Siswa
Hari/Tanggal : Senin, 17 Februari 2014 Kelas : V Mata Pelajaran : Matematika Pokok Bahasan : Pembagian Pecahan Petunjuk Pengisian: Berikan tanda (√) pada salah satu kolom yang tersedia dan berikan deskripsi singkat mengenai hasil pengamatan yang telah dilakukan.
No. Aspek yang diamati Nilai
Deskripsi 1 2 3 4
1. Siswa memperhatikan penjelasan dari guru.
√ Sebagian besar siswa sudah tenang dan tidak membuat kegaduhan saat guru memberikan penjelasan.
2. Siswa menjawab pertanyaan dari guru.
√ Ketika guru mengajukan pertanyaan, beberapa siswa sudah mulai berebut untuk menjawabnya.
3. Antusiasme siswa dalam kerja kelompok.
√ Siswa terlihat begitu berminat mengerjakan LKS dengan berkelompok.
4. Siswa saling berdiskusi dalam kelompok.
√ Seluruh kelompok sudah aktif berdiskusi dan diselingi dengan canda tawa.
5. Siswa saling membantu dan bekerja sama dalam kelompok.
√ Siswa yang kurang pandai berani bertanya kepada siswa yang pandai, dan siswa yang pandai mau mengajari siswa yang kurang pandai.
6. Keaktifan bertanya siswa pada proses pembelajaran.
√ Siswa sudah banyak yang berani bertanya atau pun mengeluarkan pendapat, saat diberi kesempatan oleh guru untuk
berbicara. 7. Siswa melakukan evaluasi
kelompok. √ Evaluasi telah dilakukan
oleh masing-masing kelompok dengan pantauan dari guru.
8. Ketekunan siswa dalam mengerjakan soal tes.
√ Siswa sudah tenang dan selesai tepat waktu dalam mengerjakan soal tes.
Keterangan Penilaian: ( 1 ) : kurang ( 2 ) : cukup ( 3 ) : baik ( 4 ) : sangat baik
Lampiran 4.7
Lembar Observasi Siswa
Hari/Tanggal : Selasa, 18 Februari 2014 Kelas : V Mata Pelajaran : Matematika Pokok Bahasan : Pembagian Pecahan Petunjuk Pengisian: Berikan tanda (√) pada salah satu kolom yang tersedia dan berikan deskripsi singkat mengenai hasil pengamatan yang telah dilakukan.
No. Aspek yang diamati Nilai
Deskripsi 1 2 3 4
1. Siswa memperhatikan penjelasan dari guru.
√ Semua siswa tenang dan fokus memperhatikan penjelasan dari guru.
2. Siswa menjawab pertanyaan dari guru.
√ Sebagian besar siswa berebut menjawab pertanyaan dari guru.
3. Antusiasme siswa dalam kerja kelompok.
√ Siswa bersemangat dan terlihat riang dalam mengikuti kerja kelompok.
4. Siswa saling berdiskusi dalam kelompok.
√ Diskusi berjalan dengan maksimal, siswa yang diam sudah berani mengeluarkan pendapat.
5. Siswa saling membantu dan bekerja sama dalam kelompok.
√ Siswa saling membantu dalam memahami materi, siswa yang belum jelas, dibantu oleh siswa yang lain dalam kelompoknya sampai seluruh anggota kelompok bisa mengerjakan soal yang ada dalam LKS. Hanya saja siswa yang pandai ada yang terkadang masih memarahi temannya.
6. Keaktifan bertanya siswa pada proses pembelajaran.
√ Siswa sudah banyak yang bertanya tentang hal yang belum jelas, walaupun
kadang sambil bercanda. 7. Siswa melakukan evaluasi
kelompok. √ Seluruh kelompok
melakukan evaluasi terhadap apa yang telah mereka lakukan dalam kelompok.
8. Ketekunan siswa dalam mengerjakan soal tes.
√ Semua siswa menyelesaikan soal tes tepat pada waktunya.
Keterangan Penilaian: ( 1 ) : kurang ( 2 ) : cukup ( 3 ) : baik ( 4 ) : sangat baik
Lampiran 4.8
Lembar Observasi Siswa
Hari/Tanggal : Kamis, 20 Februari 2014 Kelas : V Mata Pelajaran : Matematika Pokok Bahasan : Pembagian Pecahan Petunjuk Pengisian: Berikan tanda (√) pada salah satu kolom yang tersedia dan berikan deskripsi singkat mengenai hasil pengamatan yang telah dilakukan.
No. Aspek yang diamati Nilai
Deskripsi 1 2 3 4
1. Siswa memperhatikan penjelasan dari guru.
√ Kelas terlihat tenang, karena perhatian siswa tertuju kepada guru yang sedang menjelasakan pelajaran.
2. Siswa menjawab pertanyaan dari guru.
√ Ketika guru mengajukan pertanyaan, siswa banyak yang segera menacungkan jari agar mendapat kesempatan untuk menjawabnya.
3. Antusiasme siswa dalam kerja kelompok.
√ Seluruh siswa melakukan kerja kelompok dengan senang, suasana kelas menjadi hidup.
4. Siswa saling berdiskusi dalam kelompok.
√ Diskusi berjalan dengan maksimal, guru memantau jalannya diskusi, serta memberikan motivasi-motivasi untuk saling berkomunikasi dan berdiskusi dengan baik.
5. Siswa saling membantu dan bekerja sama dalam kelompok.
√ Kerjasama siswa dengan kelompok sudah sangat baik, antara siswa yang pandai dan yang kurang pandai sudah tidak ada lagi yang saling memarahi.
6. Keaktifan bertanya siswa pada proses pembelajaran.
√ Kuantitas bertanya siswa sudah meningkat dan siswa semakin berani untuk menanyakan hal yang belum mereka mengerti.
7. Siswa melakukan evaluasi kelompok.
√ Siswa sudah melakukan evaluasi kelompok dengan baik dan saling mengingatkan serta memberi semangat kepada teman lain yang masih kurang memahami materi pelajaran.
8. Ketekunan siswa dalam mengerjakan soal tes.
√ Seluruh siswa tekun dan tepat waktu dalam menyelesaikan soal tes.
Keterangan Penilaian: ( 1 ) : kurang ( 2 ) : cukup ( 3 ) : baik ( 4 ) : sangat baik
Lampiran 5.1.
Tabel 5.1. Daftar nama kelompok belajar siklus I
Daftar Nama Kelompok Belajar Siklus I
KELOMPOK 1
No Nama Siswa Jabatan Ket.
1 Taufik Radita Ketua
2 Allina Rahma Hayati Anggota
3 Fahrul Hanif Anggota
4 Muhammad Imam Ahzami Anggota
KELOMPOK 2
No Nama Siswa Jabatan Ket.
1 Jihan Ika Ayuningtyas Ketua
2 Fitri Nur Sholikhah Anggota
3 Erfan Maulana Anggota
4 Bagas Anung Saputra Anggota
KELOMPOK 3
No Nama Siswa Jabatan Ket.
1 Tauriq Alvan Sahala Ketua
2 Aprilia Nur Faizah Anggota
3 Syahrizal Latif Furqon Anggota
4 Anggota
Lampiran 5.2.
Tabel 5.2. Daftar nama kelompok belajar siklus II
Daftar Nama Kelompok Belajar Siklus II
KELOMPOK 1
No Nama Siswa Jabatan Ket.
1 Tauriq Alvan Sahala Ketua
2 Fitri Nur Sholikhah Anggota
3 Erfan Maulana Anggota
4 Muhammad Imam Ahzami Anggota
KELOMPOK 2
No Nama Siswa Jabatan Ket.
1 Bagas Anung Saputra Ketua
2 Allina Rahma Hayati Anggota
3 Aprilia Nur Faizah Anggota
4 Anggota
No Nama Siswa Jabatan Ket.
1 Taufik Radita Ketua
2 Jihan Ika Ayuningtyas Anggota
3 Fahrul Hanif Anggota
4 Syahrizal Latif Furqon Anggota
Lampiran 5.4.
Gambar 5.1. Sertifikat untuk kelompok terbaik/ peraih juara I
Sertifikat Penghargaan untuk Kelompok.
Congratulations to a
SUPER TEAM
In recognition of successful effort!
A Succesful Cooperative Learning Team
Lampiran 5.4.
Gambar 5.2. Sertifikat untuk kelompok peraih juara II
Congratulations to a
GREAT TEAM
Lampiran 5.5.
Gambar 5.3. Sertifikat untuk kelompok peraih juara III
Congratulations to a
GOOD Team
Lampiran 5.6.
Lampiran 5.7.
Gambar 5.5. Siswa dibentuk ke dalam kelompok belajar
Gambar 5.4. Guru memberi penjelasan materi pecahan kepada siswa kelas V MI Muhammadiyah Ngadipuro Dukun Kab. Magelang
Lampiran 5.8.
Lampiran 5.9.
Gambar 5.7. Presentasi siswa di depan teman sejawat
Gambar 5.6. Guru membimbing siswa dalam kegiatan diskusi
Lampiran 5.10.
Lampiran 5.11.
Gambar 5.9. Siswa mengerjakan soal latihan di depan kelas
Gambar 5.8. Guru membagikan soal evaluasi
KEMENTERIAN AGAMA RI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN YOGYAKARTA
Nomor : Yogyakarta, Lampiran : Perihal : Permohonan Ijin Penelitian
Kepada Yth. Ketua UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta di Yogyakarta
Assalamualaikum Wr. Wb. Dengan ini kami sampaikan bahwa, mahasiswa yang tersebut di bawah ini: 1. Nama : Erniyati Musayadah 2. NIM : 12485100 3. Semester/ Prodi : IV/ PGMI DMS 4. Alamat : Gatak, Pucanganom, Srumbung, Magelang Akan mengadakan survey/ riset/ observasi guna penulisan skripsi pada: 1. Waktu : Semester II bulan Februari s/d Maret 2014 2. Lokasi : MI Muhammadiyah Ngadipuro Dukun 3. Judul Penelitian :
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA SISWA KELAS V MI MUHAMMADIYAH NGADIPURO DUKUN KABUPATEN MAGELANG TAHUN AJARAN 2013/2014
Dengan bimbingan : Prof. Dr. Hamruni, M.Si Sehubungan dengan hal tersebut kami mohon kepada Ketua UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta berkenan untuk memberikan surat ijin kepada (lokasi penelitian): 1. MI Muhammadiyah Ngadipuro Dukun 2. ....................................................................................................... Demikian atas perkenaannya kami ucapkan terimakasih. Wassalamualaikum Wr. Wb.
Ketua Jurusan Tarbiyah
......................................... NIP
Jln. Laksda Adisucipto, Telp : (0274)513056 Fax. 519734 Email : [email protected]
KEMENTERIAN AGAMA RI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN YOGYAKARTA
Nomor : Yogyakarta, Lampiran : Perihal : Ijin Penelitian
KepadaYth. Kepala MI Muhammadiyah Ngadipuro Dukun di Dukun, Magelang
Yang bertanda tangan di bawah ini Pembantu Ketua Bidang Akademk UIN Sunan Kalijada Yogyakarta memohon ijin penelitian mahasiswa kami :
Nama : Erniyati Musayadah NIM : 12485100 Semester : IV Jurusan : Tarbiyah Prodi : PGMI DMS Judul Skripsi : UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA SISWA KELAS V MI MUHAMMADIYAH NGADIPURO DUKUN KABUPATEN MAGELANG TAHUN AJARAN 2013/2014
Waktu : Februari – April 2014
Demikian surat ini dibuat, atas bantuan dan kerja samanya diucapkan terimakasih.
a.n. Ketua Pembantu Ketua Bidanag Kademik ............................................. NIP
Jln. Laksda Adisucipto, Telp : (0274)513056 Fax. 519734 Email : [email protected]
KEMENTERIAN AGAMA RI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN YOGYAKARTA
Nomor : Yogyakarta, Lampiran : Perihal : Penunjukkan Calon
Pembimbing Skripsi
Kepada Yth. Prof. Dr. Hamruni, M.Si di UIN Sunaan Kalijaga Yogyakarta
Assalamualaikum Wr. Wb. Diberitahukan dengan hormat bahwa: Nama : Erniyati Musayadah NIM : 12485100 Semester/ Prodi : IV/ PGMI DMS Alamat : Gatak, Pucanganom, Srumbung, Magelang Telah mengadakan konsultasi pendahuluan dengan Biro Skripsi tentang pengajuan skripsi dengan judul :
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA SISWA KELAS V MI MUHAMMADIYAH NGADIPURO DUKUN KABUPATEN MAGELANG TAHUN AJARAN 2013/2014 Untuk itu dimohon kesediaan saudara untuk menjadi Dosen Pembimbing dalam proses penelitian dan penyusunan skripsi tersebut. Bersama ini pula kami sampaikan proposal yang bersangkutan untuk mendapatkan saran-saran perbaikan sebelum disyahkan secara resmi. Atas kesediaan saudara, kami sampaikan terimakasih. Wassalamualaikum Wr. Wb.
Ketua Jurusan Tarbiyah
......................................... NIP
Jln. Laksda Adisucipto, Telp : (0274)513056 Fax. 519734 Email : [email protected]
KEMENTERIAN AGAMA RI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN YOGYAKARTA
Assalamualaikum Wr. Wb. Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Prof. Dr. Hamruni, M.Si
NIP : 19590525 198503 1 005
Menyatakan bersedia/ tidak bersedia menjadi pembimbing skripsi atas:
Nama : Erniyati Musayadah
NIM : 12485100
Semester/ Prodi : IV/ PGMI DMS
Alamat : Gatak, Pucanganom, Srumbung, Magelang
Demikian surat pernyataan ini dibuat dan agar dipergunakan sebagaimana
mestinya.
Wasslamualaikum Wr. Wb.
Yogyakarta, Yang menyatakan Prof. Dr. Hamruni, M.Si
NIP 19590525 198503 1 005
Jln. Laksda Adisucipto, Telp : (0274)513056 Fax. 519734 Email : [email protected]
MAJELIS PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH MUHAMMADIYAH MADRASAH IBTIDAIYAH (MI) MUHAMMADIYAH NGADIPURO
STATUS TERAKREDITASI B Alamat : Jln. Raya Muntilan – Dukun Km. 06, Tegal, Ngadipuro, Dukun
Kabupaten Magelang, KP : 56482 Telp. 085725896561
Nomor : E 1/ MIS/ NGD/ 52/ IV/2014 Lampiran : - Hal : Pemberian Ijin Penelitian Kepada Yth. Ketua Jurusan Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta di Yogyakarta yang bertanda tangan di bawah ini Kepala MI Muhammadiyah Ngadipuro Dukun Kab. Magelang menerangakan dengan sesungguhnya: Nama : Erniyati Musayadah NIM : 12485100 Semester/ Prodi : IV/ PGMI DMS Bahwa mahasiswa tersebut telah melaksanakan penelitian di MI Muhammadiyah Ngadipuro Dukun Kab. Magelang pada bulan Februari – April 2014 dengan judul penelitian : “UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA SISWA KELAS V MI MUHAMMADIYAH NGADIPURO DUKUN KABUPATEN MAGELANG TAHUN AJARAN 2013/2014”. Demikian harap menjadikan periksa dan dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Dukun, Kepala Madrasah Hisyam Bakri NBM: 1038033
MAJELIS PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH MUHAMMADIYAH MADRASAH IBTIDAIYAH (MI) MUHAMMADIYAH NGADIPURO
STATUS TERAKREDITASI B Alamat : Jln. Raya Muntilan – Dukun Km. 06, Tegal, Ngadipuro, Dukun
Kabupaten Magelang, KP : 56482 Telp. 085725896561
SURAT KETERANGAN Nomor : E 1/ MIS/ NGD/ 53/ IV/2014
Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Hisyam Bakri Tempat/ Tgl. Lahir : Magelang, 12 Agustus 1965 Alamat : Karanggondang, Ngadipuro, Dukun, Magelang Jabatan : Kepala MI Muhammadiyah Ngadipuro Dukun Kab.
Magelang Menerangkan bahwa : Nama : Erniyati Musayadah Tempat/ Tgl. Lahir : Magelang, 19 September 1968 Alamat : Gatak, Pucanganom, Srumbung, Magelang NIM : 12485100 Asal Perguruan Tinggi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Jurusan : Tarbiyah Fakultas : PGMI DMS Bahwa mahasiswa tersebut telah melaksanakan penelitian guna memperoleh data atau keterangan yang diperlukan dari MI Muhammadiyah Ngadipuro Dukun Kab. Magelang. Demikian surat keterangan yang dapat kami buat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya
Dukun, Kepala Madrasah Hisyam Bakri NBM: 1038033
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Erniyati Musayadah
NIM : 12485100
Alamat : Gatak, Pucanganom, Srumbung, Magelang
Program Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Nomor Telepon : 085647103751
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa untuk kelengkapan pembuatan ijazah pada
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Dengan
sadar saya memakai jilbab pada foto diri saya, dan saya tidak akan
mempermasalahkan foto saya di kemudian hari kepada siapapun.
Demikian surat pernyataan ini saya buat, tanpa ada unsur paksaan dari pihak
manapun juga.
Yogyakarta, 10 Mei 2014
Yang Membuat Pernyataan
Erniyati Musayadah NIM 12485100
KEMENTERIAN AGAMA RI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN YOGYAKARTA
BUKTI SEMINAR PROPOSAL
Nama Mahasiswa : Erniyati Musayadah Nomor Induk : 12485100 Jurusan : PGMI DMS Semester : V Tahun Akademik : 2013/2014 Judul Skripsi : UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA SISWA KELAS V MI MUHAMMADIYAH NGADIPURO DUKUN KABUPATEN MAGELANG TAHUN AJARAN 2013/2014
Telah mengikuti seminar riset pada bulan : Februari – April 2014
Selanjutnya, kepada Mahasiswa tersebut supaya berkonsultasi kepada pembimbing berdasarkan hasil-hasil seminar untuk penyempurnaan proposal lebih lanjut.
Yogyakarta, 08 Maret 2014 Moderator Prof. Dr. H. Hamruni, M.Si NIP 19590525 198503 1 005
Jln. Laksda Adisucipto, Telp : (0274)513056 Fax. 519734 Email : [email protected]
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga FM-UINSK-BM-06/R0
KARTU BIMBINGAN SKRIPSI/ TUGAS AKHIR
Nama Mahasiswa : Erniyati Musayadah Nomor Induk : 12485100 Pembimbing : Prof. Dr. H. Hamruni, M.Si Judul Skripsi : UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA SISWA KELAS V MI MUHAMMADIYAH NGADIPURO DUKUN KABUPATEN MAGELANG TAHUN AJARAN 2013/2014
Fakultas : Tarbiyah dan Keguruan Jurusan : PGMI DMS
No. Tanggal Konsultasi Ke :
Materi Bimbingan Tanda Tangan Pembimbing
1. 30/01/2014 I Langkah pembuatan Proposal PTK
2. 05/02/2014 II Revisi Proposal PTK pertama
3. 13/02/2014 III Revisi Proposal PTk kedua
4. 08/03/2014 IV Seminar Proposal
5. 05/05/2014 V Pengajuan Bab I, II, III, IV
6. 07/05/2014 VI Pengajuan Revisi Bab III, IV
7. 14/05/2014 VII Revisi Motto, Abstrak, Rumusan Masalah, Kesimpulan
8. 19/05/2014 VIII Revisi Abstrak dan Kesimpulan
9. 21/05/2014 IX Pengecekan Terakhir
Yogyakarta, 21 Mei 2014 Pembimbing Prof. Dr. H. Hamruni, M.Si NIP 19590525 198503 1 005