Download - Tugas Softskill 9
-
8/10/2019 Tugas Softskill 9
1/7
PENGARUH KEBUDAYAAN TERHADAP PEMBELIAN DAN KONSUMESI
I. Pengertian Kebudayaan
Kebudayaan adalah hasil karya manusia dalam usahanya mempertahankan hidup,mengembangkan keturunan dan meningkatkan taraf kesejahteraan dengan segala
keterbatasan kelengkapan jasmaninya serta sumber- sumber alam yang ada disekitarnya.
Kebudayaan boleh dikatakan sebagai perwujudan tanggapan manusia terhadap tantangan-
tantangan yang dihadapi dalam proses penyesuaian diri mereka dengan lingkungan.
Kebudayaan adalah keseluruhan pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang
digunakannya untuk memahami dan menginterpretasi lingkungan dan pengalamannya,
serta menjadi kerangka landasan bagi mewujudkan dan mendorong terwujudnya
kelakuan. Dalam definisi ini, kebudayaan dilhat sebagai "mekanisme kontrol" bagi
kelakuan dan tindakan-tindakan manusia (Geertz, 1973a), atau sebagai "pola-pola bagi
kelakuan manusia" (Keesing & Keesing, 1971). Dengan demikian kebudayaan
merupakan serangkaian aturan-aturan, petunjuk-petunjuk, resep-resep, rencana-rencana,
dan strategi-strategi, yang terdiri atas serangkaian model-model kognitif yang digunakan
secara kolektif oleh manusia yang memilikinya sesuai dengan lingkungan yang
dihadapinya (Spradley, 1972).
II. Dimanakah Seseorang Menemukan Nilai-Nilai Yang Dianutnya?
Nilai-nilai ini diperoleh dan berkembang melalui informasi, lingkungan keluarga,
serta budaya sepanjang perjalanan hidupnya. Individu mempelajari semuanya melalui
proses belajar dari kehidupan sehari-hari dan belajar menentukan hal yang benar maupun
yang salah. Untuk memahami perbedaan nilai-nilai kehidupan ini sangat tergantung pada
situasi dan kondisi dimana mereka tumbuh dan berkembang. Nilai-nilai tersebut diambil
dengan berbagai cara, diantaranya yaitu :a. Model atau contoh, ialah dimana individu belajar tentang nilai-nilai yang baik
atau buruk melalui observasi perilaku keluarga, sahabat, teman sejawat dan
masyarakat lingkungannya dimana dia bergaul.
-
8/10/2019 Tugas Softskill 9
2/7
b. Moralitas, diperoleh dari keluarga, ajaran agama, sekolah, dan institusi tempatnya
bekerja dan memberikan ruang dan waktu atau kesempatan kepada individu untuk
mempertimbangkan nilai-nilai yang berbeda
c. Sesuka hati, adalah proses dimana adaptasi nilai-nilai ini kurang terarah dan
sangat tergantung kepada nilai-nilai yang ada di dalam diri seseorang dan memilih
serta mengembangkan sistem nilai-nilai tersebut menurut kemauan mereka
sendiri. Hal ini lebih sering disebabkan karena kurangnya pendekatan, atau tidak
adanya bimbingan atau pembinaan sehingga dapat menimbulkan kebingungan,
dan konflik internal bagi individu tersebut.
d. Penghargaan dan Sanksi, ialah perlakuan yang biasa diterima seperti mendapatkan
penghargaan bila menunjukan perilaku yang baik, dan sebaliknya akan mendapat
sanksi atau hukuman bila menunjukan perilaku yang tak baik.e. Tanggung jawab untuk memilih, ialah adanya dorongan internal untuk menggali
nilai-nilai tertentu dan mempertimbangkan konsekuensinya untuk diadaptasi.
Disamping itu adanya dukungan dan bimbingan dari seseorang yang akan
menyempurnakan perkembangan sistem nilai dirinya sendiri.
III. Pengaruh Kebudayaan Terhadap Perilaku Konsumen
Faktor budaya merupakan suatu yang paling memiliki pengaruh paling luas pada
perilaku konsumen. Pengiklan harus mengetahui peranan yang dimainkan oleh budaya,
subbudaya dan kelas sosial pembeli. Budaya adalah penyebab paling mendasar dari
keinginan dan perilaku seseorang.
Kebudayaan adalah faktor penentu keinginan dan perilaku seseorang, terutama
dalam perilaku pengambilan keputusan dan perilaku pembelian. Dalam perkembangan
sejarah budaya konsumsi maka masyarakat konsumsi lahir pertama kali di Inggris pada
abad 18 saat terjadinya tekhnologi produksi secara massal. Tekhnologi yang disebabkan
oleh berkembangnya revolusi industri memungkinkan perusahaan-perusahaan
memproduksi barang terstandarisasi dalam jumlah besar dengan harga yang relatif
murah.
Dengan adanya kebudayaan, perilaku konsumen mengalami perubahan. Dengan
memahami beberapa bentuk budaya dari masyarakat, dapat membantu pemasar dalam
-
8/10/2019 Tugas Softskill 9
3/7
-
8/10/2019 Tugas Softskill 9
4/7
menusia akan produk spesifik yang didukung oleh kemampuan dan ketersediaan
untuk membelinya.
V. Perubahan Nilai
Budaya juga perlu mengalami perubahan nilai. Ada beberapa aspek dari perlunya
perluasan perubahan budaya yaitu :
a) Budaya merupakan konsep yang meliputi banyak hal atau luas. Hal tersebut
termasuk segala sesuatu dari pengaruh proses pemikiran individu dan perilakunya.
Ketika budaya tidak menentukan sifat dasar dari frekuensi pada dorongan biologis
seperti lapar, hal tersebut berpengaruh jika waktu dan cara dari dorongan ini akan
memberi kepuasan.
b) Budaya adalah hal yang diperoleh. Namun tidak memaksudkan mewarisi respondan kecenderungan. Bagaimanapun juga, bermula dari perilaku manusia tersebut.
c) Kerumitan dari masyarakat modern yang merupakan kebenaran budaya yang
jarang memberikan ketentuan yang terperinci atas perilaku yang tepat.
VI. Perubahan Institusi
Variasi nilai perubahan dalam nilai budaya terhadap pembelian dan konsumsi
Nilai budaya memberikan dampak yang lebih pada perilaku konsumen dimana dalam hal
ini dimasukkan kedalam kategori-kategori umum yaitu berupa orientasi nilai-nilai lainnya
yaitu merefleksi gambaran masyarakat dari hubungan yang tepat antara individu dan
kelompok dalam masyarakat. Hubungan ini mempunyai pengaruh yang utama dalam
praktek pemasaran. Sebagai contoh, jika masyarakat menilai aktifitas kolektif, konsumen
akan melihat kearah lain pada pedoman dalam keputusan pembelanjaan dan tidak akan
merespon keuntungan pada seruan promosi untuk menjadi seorang individual. Dan
begitu juga pada budaya yang individualistik. Sifat dasar dari nilai yang terkait ini
termasuk individual/kolektif, kaum muda/tua, meluas/batas keluarga, maskulin/feminim,
persaingan/kerjasama, dan perbedaan/keseragaman.
a) Individual/kolektif
Budaya individualis terdapat pada budaya Amerika, Australia, Inggris, Kanada,
New Zealand, dan Swedia. Sedangkan Taiwan, Korea, Hongkong, Meksiko,
-
8/10/2019 Tugas Softskill 9
5/7
Jepang, India, dan Rusia lebih kolektifis dalam orientasi mereka. Nilai ini adalah
faktor kunci yang membedakan budaya, dan konsep diri yang berpengaruh besar
pada individu. Tidak mengherankan, konsumen dari budaya yang memiliki
perbedaan nilai, berbeda pula reaksi mereka pada produk asing, iklan, dan sumber
yang lebih disukai dari suatu informasi. Seperti contoh, konsumen dari Negara
yang lebih kolektifis cenderung untuk menjadi lebih suka meniru dan kurang
inovatif dalam pembelian mereka dibandingkan dengan budaya individualistik.
Dalam tema yang diangkat seperti be your self dan stand out, mungkin lebih
efektif dinegara amerika tapi secara umum tidak di negara Jepang, Korea, atau
Cina.
b) Usia muda/tua
Dalam hal ini apakah dalam budaya pada suatu keluarga, anak-anak sebagai kaummuda lebih berperan dibandingkan dengan orang dewasa dalam pembelian.
Dengan kata lain adalah melihat faktor budaya yang lebih bijaksana dalam
melihat sisi dari peran usia. Seperti contoh di Negara kepulauan Fiji, para orang
tua memilih untuk menyenangkan anak mereka dengan membeli suatu barang.
Hal ini berbeda dengan para orang tua di Amerika yang memberikan tuntutan
yang positif bagi anak mereka. Disamping itu, walaupun Cina memiliki kebijakan
yang mengharuskan untuk membatasi keluarga memiliki lebih dari satu anak,
tetapi bagi budaya mereka anak merupakan kaisar kecil bagi mereka. Jadi,
apapun yang mereka inginkan akan segera dipenuhi. Dengan kata lain, penting
untuk diingat bahwa segmen tradisional dan nilai masih berpengaruh dan pera
pemasar harus menyesuaikan bukan hanya pada lintas budaya melainkan juga
pada budaya didalamnya.
c) Luas/batasan keluarga
Yang dimaksud disini adalah bagaimana keluarga dalam suatu budaya membuat
suatu keputusan penting bagi anggota keluarganya. Dengan kata lain apakah
peran orang dewasa (orang tua) memiliki kebijakan yang lebih dalam
memutuskan apa yang terbaik bagi anaknya. Atau malah sebaliknya anak-anak
memberi keputusan sendiri apa yang terbaik bagi diri mereka sendiri. Dan bisa
dikatakan juga bahwa pengaruh pembelian oleh orang tua akan berpengaruh untuk
-
8/10/2019 Tugas Softskill 9
6/7
seterusnya pada anak. Seperti contoh pada beberapa budaya yaitu seperti di
Meksiko, sama halnya dengan Amerika, peran orang dewasa sangat berpengaruh.
Para orang tua lebih memiliki kecenderungan dalam mengambil keputusan dalam
membeli. Begitu juga para orang dewasa muda di Thailand yang hidup sendiri
diluar dari orang tua atau keluarga mereka. Tetapi ketergantungan dalam membeli
masih dipengaruhi oleh orang tua maupun keluarga mereka. Yang lain halnya di
India, sesuatu hal yang akan dibeli diputuskan bersama-sama dalam satu keluarga
yaitu seperti diskusi keluarga diantara mereka.
-
8/10/2019 Tugas Softskill 9
7/7
SUMBER :
http://globeoftheatre.blogspot.com/2013/12/pengaruh-kebudayaan-terhadap-pembelian.html
http://globeoftheatre.blogspot.com/2013/12/pengaruh-kebudayaan-terhadap-pembelian.htmlhttp://globeoftheatre.blogspot.com/2013/12/pengaruh-kebudayaan-terhadap-pembelian.htmlhttp://globeoftheatre.blogspot.com/2013/12/pengaruh-kebudayaan-terhadap-pembelian.html