Download - Tugas Review Tesis Nuhyal Ulia
TUGAS REVIEW TESIS BAB I
Nama : Nuhyal Ulia
NIM : 0103512040
Prodi : Dikdas Matematika
Mata kuliah : metodologi Penelitian Pendidikan
Dosen Pengampu : Dr. Zaenuri Mastur
Judul tesis : “PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN
MATEMATIKA MODEL KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED
INDIVIDUALIZATION DENGAN PENDEKATAN
KONSTRUKTIVISME MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR
KELAS VIII UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR
KREATIF SISWA”.
Penulis : Agus Nurdin (0103509015)
Tahun : 2012
Berikut adalah beberapa hal yang merupakan hasil review bab I saya terhadap tesis di
atas.
1. Tinjauan pada Latar belakang
a. Terdapat kalimat “ Pendidikan matematika di Indonesia umumnya masih berada
pada pendidikan konvensional, kurikulumnya terlalu sarat dan kelasnya di
dominasi pelajaran yang berpusat pada guru (Nur, 2001: 9)”. Menurut saya
seharusnya tidak di cantumkan kalimat tersebut karena rujukan yang di ambil
tahun 2001 padahal pembuatan tesis tahun 2012, itu adalah jenjang waktu yang
lama. Dan berdasarkan kurikulum KTSP 2006 guru adalah fasilitator dan
pembelajaran berpusat pada siswa. Jadi kurang pas jika di analogikan dengan
saat ini.
b. Terdapat kalimat “ guru lebih menekankan pada kemampuan menerapkan
matematika dan ketrampilan matematika. Pembelajaran menjadi proses
mengikuti lngkah-langkah, aturan-aturan, serta contoh-contoh yang diberikan
guru. Guru bertindak sebagai pentransfer ilmu kepada siswanya, siswa dianggap
sebagai pengetahuan yang pasif (suparman, 1997:198). Keberhasilan suatu
proses pembelajaran diukur dari sejauh mana siswa mampu mengingat
dan mengaplikasikan langkah-langkah, aturan-aturan serta contoh-contoh
yang telah diberikan gurunya”.
Pada kutipan tersebut terihat jelas penulis menyimpulkan sendiri setelah
merujuk pada orang lain, walaupun benar tetapi penulis harus hati-hati karena
belum tentu kesimpulan tersebut benar.
c. Terdapat kalimat “ rendahnya kemampuan matematika siswa Indonesia
dimungkinkan karena siswa tidak mampu memahami konsep matematika
dengan benar. Padahal dalam matematika, sebagian besar konsep dibangun dari
konsep sebelumnya. Apabila konsep sebelumnya tidak dikuasai, akan sulit atau
tidak mungkin untuk mempelajari konsep berikutnya (Slavin, 2009:16)”.
Kalimat tersebut membahas tentang kemampuan pemahaman konsep tidak
sesuai dengan judul yang memuat kemampuan berfikir kritis.
d. Terdapat kalimat “ kegagalan siswa dalam pemecahan masalah seringkali
bukan disebabkan oleh kurangnya pengetahuan matematis tetapi karena
pemanfaatan yang tidak efektif dari apa yang mereka ketahui (Wahyudin,
2008:31)”. Kalimat tersebut membahas tentang kemampuan pemecahan masalah
tidak sesuai dengan judul yang memuat kemampuan berfikir kritis.
e. Terdapat kalimat “ ketrampilan memecahkan masalah tidak dapat diajarkan
secara langsung. Aturan atau teori untuk memecahkan masalah harus ditemukan
dan atau ditemukan kembali oleh siswa (Munandar,2009:12)”. Kalimat tersebut
membahas tentang kemampuan pemecahan masalah tidak sesuai dengan judul
yang memuat kemampuan berfikir kritis.
f. Terdapat kalimat “ pemecahan masalah dalam matematika tidak semata-mata
untuk mencari sebuah jawaban yang benar, tetapi bertujuan untuk
mengkonstruksi segala kemungkinan pemecahan yang masuk akal beserta segala
kemungkinan prosedur dan argumentasinya ( Sudiarta, 2007:2)”. Kalimat
tersebut membahas tentang kemampuan pemecahan masalah tidak sesuai dengan
judul yang memuat kemampuan berfikir kritis.
g. Terdapat kalimat “Pembelajaran matematika hendaknya dimulai dengan
pengenalan masalah yang sesuai dengan situasi. Dengan mengartikan masalah
konstektual, siswa secara bertahap dibimbing untuk menguasai konsep
matematika (Depdiknas, 2006)”. Kalimat tersebut membahas tentang
kemampuan pemecahan masalah dan kemampuan pemahaman konsep tidak
sesuai dengan judul yang memuat kemampuan berfikir kritis.
2. Tinjauan pada manfaat
a. Terdapat kalimat “ manfaat pada siswa, melalui penelitian ini diharapkan dapat
terjadi penyegaran proses pembelajaran matematika untuk meningkatkan hasil
belajar karena model pembelajaran dan pendekatan yang digunakan berbeda
dengan model konvensional yang biasa digunakan”. Seharusnya di tekankan
untuk kemampuan berfikir kritis dulu baru kemudian di arahkan ke hasil belajar.
3. Tinjauan pada penegasan istilah.
a. Masih terdapat singkatan RPP, LKS, TKBK, THB, KKM yang mana singkatan
tersebut tidak dicantumkan kepanjangannya. Menurut saya, seperti itu harus di
hindari karena tesis disajikan untuk di baca semua orang dari berbagai kalangan
sehingga tidak menutup kemungkinan ada pembaca yang bukan dari kalangan
pendidikan yang belum tahu tentang singkatan-singkatan tersebut.
Demikian hasi review saya, jika ada kesalahan saya mohon maaf dan harap saya, Yth.
pak dosen bersedia membenarkannya. Terima kasih banyak.