Download - Tugas Pembantuan STPDN
TUGAS PEMBANTUAN
By. Drs. H.Aep Rusjaman Kartiwa,M.Si
SAP
Teoritik1
Pandangan legalistik2
Implementatif3
2Tugas Pembantuan for IPDN
3
Bantu ga yah… Kebetulan gi
bingung ngehabiskan uang nech…
Tugas Pembantuan for IPDN
Konsep teori tugas pembantuan
4Tugas Pembantuan for IPDN
Kenapa perlu tugas
pembantuan …
Pengertian tugas pembantuan
Menurut koesoemahatmadja ( koswara, 1999 : 58) medebewind / zelfbestuur sebagai pemberian kemungkinan kepada pemerintah /pemerintah daerah yang tingkatannya lebih atas untuk minta bantuan kepada pemerintah daerah / pemerintah daerah yang tingkatannya lebih rendah agar menyelenggarakan tugas atau urusan rumah tangga ( daerah yang tingkatannya lebih atas tersebut ).
Joeniarto, (1979 : 31 ) tugas ikut melaksanakan urusan – urusan pemerintah pusat atau pemerintah lokal yang berhak mengatur dan mengurus rumah tangga tingkat atasannya.
5Tugas Pembantuan for IPDN
MedebewindMedebewind
ZelfbestuuurZelfbestuuur
SelfgovernmentSelfgovernment
Tugas Pembantuan for IPDN
Segala kegiatan pemerintahan ditiap bagian dari inggris yang dilakukan oleh wakil – wakil dari yang diperintah
Inggris
Belanda
Membantu penyelenggaraan kepentingan –kepentingan dari pusat atau daerah – daerah yang tingkatannya lebih atas oleh alat – alat perlengkapan dari daerah – daerah yang lebih bawah
Urusan – urusan yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah masih tetap merupakan urusan pusat cq. Daerah yang lebih atas, tidak beralih menjadi urusan rumah tangga daerah yg dimintakan bantuan.
MedebewindMedebewind
Mekanis ( mechanisch medebewind )
Mekanis ( mechanisch medebewind )
fakultatif( facultatieve medebewind )
fakultatif( facultatieve medebewind )
Tugas Pembantuan for IPDN
Bersifat teknisBersifat teknis
Kebebasan yang lebih luas untuk
menentukan kebijaksanaan pelaksanaan medebewind
Kebebasan yang lebih luas untuk
menentukan kebijaksanaan pelaksanaan medebewind
No Asas Pemerintahan Ciri –Ciri Pelaksanaan
1. Desentralisasi -Transfer kewenangan
- Kewenangan sepenuhnya menjadi hak & tanggungjawab institusi penerima kewenangan
- Diberikan dana yang dialokasikan secara terpisah maupun sumber-sumber maupun sumber – sumber dana
- Personil pelaksana adalah dari institusi penerima transfer kewenagan
2. Dekonsentrasi
- Delegasi kewenangan
Tugas Pembantuan for IPDN
No Asas Pemerintahan Ciri –Ciri Pelaksanaan
2. Dekonsentrasi - Kewenangan tetap melekat pada institusi / pejabat pemberi delegasi kewenangan
- Disediakan dana dari institusi pemberi tugas
- Personil pelaksana adalah dari institusi pemberi tugas tetapi ditugaskan di luar ibukota negara
3. Tugas Pembantuan
- Bukan transfer kewenangan maupun delegasi kewenangan, melainkan pemberian bantuan pelaksanaan tugas yang bersifat operasional
Tugas Pembantuan for IPDN
No Asas Pemerintahan Ciri –Ciri Pelaksanaan
3. Tugas Pembantuan - Kewenangan tetap melekat pada institusi pemberi tugas
- Disediakan dana, sarana dan prasarana, serta personil yang diperlukan.
- Personil pelaksana maupun sarana prasarana sebagian besar berasal dari institusi penerima tugas supaya efektif dan efesien.
Tugas Pembantuan for IPDN
TUGAS PEMBANTUAN
UU nomor 1 Tahun 1957
UU nomor 18 Tahun 1965
UU nomor 22 Tahun 1948
Tugas Pembantuan dalam sudut pandang legalistik
UU nomor 5 Tahun 1974
UU nomor 22 Tahun 1999
UU nomor 32 Tahun 2004
Tugas Pembantuan for IPDN
Tugas Pembantuan for IPDN
UU nomor 22 Tahun 1948
Azas OtonomiAzas Otonomi
Tugas Pembantuan
Tugas Pembantuan
MadebewindMadebewind
Desa Kabupaten
?
Penyerahan kewenangan tidak penuh, dalam arti penyerahannya hanya mengenai
cara menajalankannya saja , sedangkan
prinsip – prinsipnya di tetapkan oleh
pemerintah pusat sendiri
MadebewindMadebewind
Tersirat dalam aturan
Tersirat dalam aturan
Pasal 24 terdiri 2 ayat yaitu : (1) kewajiban pemerintah di daerah –
daerah yang tidak termasuk urusan rumah tangganya, dapat diserahkan
dengan undang – undang kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah atau kepada
Dewan Pemerintahan Daerah untuk dijalankan; dan (2) dengan peraturan
daerah , suatu daerah dapat menyerahkan kewajibannya kepada
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah atau kepada Dewan Pemerintah Daerah di
bawahnya untuk dijalankan.
UU nomor 22 Tahun 1948
UU nomor 1 Tahun 1957
Tugas Pembantuan for IPDN
Tugas Pembantuan
Tugas Pembantuan
Aturan UU 1 thn 1957
Aturan UU 1 thn 1957
Pasal 32UU 1 thn 1957
Pasal 32UU 1 thn 1957
Pasal 33UU 1 thn 1957
Pasal 33UU 1 thn 1957
Pasal 34UU 1 thn 1957
Pasal 34UU 1 thn 1957
Pasal 32UU 1 thn 1957
Pasal 32UU 1 thn 1957
Dalam peraturan pembentukan atau berdasarkan atas atau dengan peraturan
undang – undang lainnya kepada Pemerintah Daerah dapat ditugaskan pembantuan dalam hal menjalankan peraturan – peraturan perundangan
tersebut.
UU nomor 1 Tahun 1957
Pasal 33UU 1 thn 1957
Pasal 33UU 1 thn 1957
Dengan Peraturan daerah dapat ditugaskan kepada pemerintah Daerah
tingkat bawahan untuk memberi pembantuan dalam hal menajalnkan
Peraturan Daerah.
UU nomor 1 Tahun 1957
Pasal 34UU 1 thn 1957
Pasal 34UU 1 thn 1957
Jika dalam peraturan Perundangan yang tersebut dalam pasal 32 dan 33 tidak dinyatakan bahwa tugas pembantuan yang dimaksud itu diserahkan kepada
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, maka tugas itu dijalankan oleh Dewan
Pemerintahan Daerah.
UU nomor 1 Tahun 1957
MadebewindMadebewind
Tersirat dalam aturan
Tersirat dalam aturan
Pasal 42 : bahwa dengan tidak mengurangi ketentuan –ketentuan
seperti yang dimaksud dalam pasal 39, 40 dan 41 ( tentang pemberian otonomi
yang luas dan riil ) , peraturan perundang – undangan pusat atau
peraturan daerah setingkat lebih atas sedapat mungkin mengatur agar urusan – urusan Pemerintah Pusat atau urusan – urusan yang merupakan rumah tangga Pemerintah Daerah setingkat lebih atas,
sebagian ditunjuk oleh dan dalam peraturan – peraturan yang dimaksud.
UU nomor 18 Tahun 1965
UU nomor 5 Tahun 1974
Tugas Pembantuan for IPDN
Tugas Pembantuan
Tugas Pembantuan
Aturan UU 5 thn 1974
Aturan UU 5 thn 1974
Pasal 1 huruf dUU 5 thn 1974Pasal 1 huruf dUU 5 thn 1974
Pasal 12Ayat 1 – 3
UU 5 thn 1974
Pasal 12Ayat 1 – 3
UU 5 thn 1974
Pasal 1 huruf dUU 5 thn 1974Pasal 1 huruf dUU 5 thn 1974
UU nomor 5 Tahun 1974
Tugas pembantuan adalah tugas untuk turut serta dalam melaksanakan urusan pemerintahan yang ditugaskan kepada
pemerintah daerah oleh pemerintah atau pemerintah daerah tingkat atasnya
dengan kewajiban mempertanggungjawabkan kepada yang
menugaskan
Pasal 12 ayat 1-3UU 5 thn 1974
Pasal 12 ayat 1-3UU 5 thn 1974
UU nomor 5 Tahun 1974
Menyebutkan bahwa dengan peraturan perundang – undangan, pemerintah
dapat menugaskan kepada Pemerintah Daerah untuk melaksanakan urusan
tugas pembantuan. Kemudian dengan Peraturan Daerah Tingkat I dapat
menugaskan kepada Pemerintah Tingkat II untuk melaksanakan urusan tugas
pembantuan. Pemberian urusan tugas pembantuan yang dimaksud dalam ayat-
ayat tersebut disertai dengan pembiayaan.
PengertianPengertian
UU nomor 22 Tahun 1999
Adalah tugas – tugas turut serta dalam melaksanakan urusan pemerintahan yang ditugaskan kepada pemerintah
daerah oleh pemerintah atau pemerintah daerah tingkat atasnya dengan
kewajiban mempertanggungjawabkan kepada yang menugaskan.
No Uraian Menurut UU 5 /1974 Menurut UU 22/1999
1. Hakekat pengertian Tugas turut serta dalam melaksanakan urusan pemerintahan
Penugasan pemerintah
2. Institusi yang menugaskan 1. Pemerintah pusat 2. Pemerintah daerah
tingkat atasnya ( propinsi DT I)
1. Pusat 2. Daerah ( Propinsi,
Kabupaten/Kota )
3. Institusi yang menerima penugasan
1. Daerah tingkat I 2. Daerah tingkat II
1. Daerah ( Propinsi, kabupaten/Kota )
2. Desa
4. Fasilitas yang menyertai Pembiayaan 1. Pembiayaan 2. Sarana dan
Prasarana3. Sumber Daya
Manusia
Perbandingan Pengertian Tugas Pembantuan menurut UU nomor 5 Tahun 1974 dan UU nomo 22 tahun 1999
No Uraian Menurut UU 5 /1974 Menurut UU 22/1999
5. Kewajiban penerima tugas Mempertanggungjawabkan penugasannya
1. Melaporkan pelaksanaan penugasan
2. Mempertanggungjawabkan penugasannya
6. Hak Penerima tugas Tidak ada hak untuk menolak tugas pembantuan
Menolak pelaksanaan tugas pembantuan apabila tidak disertai dengan pembiayaan , sarana dan prasarana serta sumber daya manusia
PusatPusat
PropinsiPropinsi
Kabupaten / KotaKabupaten / Kota
DesaDesa
Arah Pemberian Tugas Pembantuan menurut UU nomo 22 tahun 1999
PengertianPengertian
UU nomor 32 Tahun 2004
Adalah penugasan dari pemerintah kepada daerah dan/atau desa, dari
pemerintah propinsi kepada kabupaten/kota dan /atau desa, serta
dari pemerintah Kabupaten /Kota kepada Desa untuk melaksanakan tugas
tertentu.
No Uraian Menurut UU 5 /1974 Menurut UU 22/1999
1. Hakekat pengertian Penugasan Pemerintahan
Penugasan pemerintahan
2. Institusi yang menugaskan 1. Pemerintah pusat 2. Daerah ( Propinsi,
Kabupaten/Kota )
1. Pemerintah Pusat 2. Pemerintah
Propinsi3. Pemerintah
Kabupaten /Kota
3. Institusi yang menerima penugasan
1. Daerah ( Propinsi, Kabupaten/Kota )
2. Desa
1. Daerah ( Propinsi, kabupaten/Kota )
2. Desa
4. Fasilitas yang menyertai 1. Pembiayaan 2. Sarana dan
Prasarana3. Sumber Daya
Manusia
1. Pembiayaan 2. Sarana dan
Prasarana3. Sumber Daya
Manusia
Perbandingan Pengertian Tugas Pembantuan menurut UU nomor 22 Tahun 1999 dan UU nomo 32 tahun 2004
No Uraian Menurut UU 5 /1974 Menurut UU 22/1999
5. Kewajiban penerima tugas 1. Melaporkan Pelaksanaan penugasan
2. Mempertanggung-jawabkan penugasan
1. Melaporkan pelaksanaan penugasan
2. Mempertanggungjawabkan penugasannya
6. Hak Penerima tugas Ada hak untuk menolak jika tidak disertai 3P
Ada hak untuk menolak jika tidak disertai 3P
PusatPusat
PropinsiPropinsi
Kabupaten / KotaKabupaten / Kota
DesaDesa
Arah Pemberian Tugas Pembantuan menurut UU nomo 32 tahun 2004
30
Pola Pemberian Tugas Pembantuan
Hakekat Tugas PembantuanHakekat Tugas Pembantuan
1. Tugas Pembantuan adalah tugas membantu menjalankan urusan pemerintahan dalam tahap implementasi kebijakan yang bersifat operasional baik bersifat fisik Hakekat Tugas Pembantuan maupun non fisik
1. Tugas Pembantuan adalah tugas membantu menjalankan urusan pemerintahan dalam tahap implementasi kebijakan yang bersifat operasional baik bersifat fisik Hakekat Tugas Pembantuan maupun non fisik
2. Urusan Pemerintahan yang ditugaspembantuankan adalah yang menjadi kewenangan dari institusi yang menugaskannya
2. Urusan Pemerintahan yang ditugaspembantuankan adalah yang menjadi kewenangan dari institusi yang menugaskannya
3. Kewenangan yang dapat ditugaspembantuankan adalah yang bersifat atributif, sedangkan kewenangan yang bersifat delegatif tidak ditugaspembantuankan kepada institusi lain.
3. Kewenangan yang dapat ditugaspembantuankan adalah yang bersifat atributif, sedangkan kewenangan yang bersifat delegatif tidak ditugaspembantuankan kepada institusi lain.
4. Urusan Pemerintah atau pemerintah daerah yang ditugaspembantuankan tetap menjadi kewenangan dari institusi yang menugaskannya sesuai kebutuhan.
4. Urusan Pemerintah atau pemerintah daerah yang ditugaspembantuankan tetap menjadi kewenangan dari institusi yang menugaskannya sesuai kebutuhan.
31
5. Kebijakan, strategi, pembiayaan, sarana dan prasarana serta sumber daya manusia disediakan oleh institusi yang menugaskannya.
5. Kebijakan, strategi, pembiayaan, sarana dan prasarana serta sumber daya manusia disediakan oleh institusi yang menugaskannya.
6. Kegiatan operasional diserahkan sepenuhnya pada institusi yang diberi penugasan, sesuai dengan situasi, kondisi serta kemampuannya..
6. Kegiatan operasional diserahkan sepenuhnya pada institusi yang diberi penugasan, sesuai dengan situasi, kondisi serta kemampuannya..
7. Institusi yang menerima penugasan diwajibkan melaporkan dan mempertanggungjawabkan mengenai urusan pemerintahan yang dikerjakannya kepada institusi yang menugaskan.
7. Institusi yang menerima penugasan diwajibkan melaporkan dan mempertanggungjawabkan mengenai urusan pemerintahan yang dikerjakannya kepada institusi yang menugaskan.
32
Pola Pemberian Tugas Pembantuan dari pemerintah kepada provinsi
Pemerintah pusatPemerintah pusat
GubernurGubernur
Sekretaris daerahSekretaris daerah
Dinas/ lembaga teknis
Dinas/ lembaga teknis
DilaksanakanDilaksanakan
BappedaBappeda= Jalur penugasan
= Jalur Pelaporan
= Jalur Koordinasi
Tata cara Pemberian Tugas Pembantuan
Dari pemerintah kepada provinsi
33
Pola Pemberian Tugas Pembantuan dari pemerintah kepada provinsi
PresidenPresiden
Menteri / Pimpinan LPND
Menteri / Pimpinan LPND
GubernurGubernur
Dinas/ lembaga teknis
Dinas/ lembaga teknis
SekdaSekda
Tata cara Penyampaian usulan Tugas Pembantuan
Dari Provinsikepada Pemerintah (5) (6) Setuju
Usulan (4)
Usulan (1)
BappedaBappeda
34
Pola Pemberian Tugas Pembantuan dari pemerintah kepada Kabupaten / Kota
Pemerintah pusatPemerintah pusat
Bupati/ walikotaBupati/ walikota
Sekretaris daerahSekretaris daerah
Dinas/ lembaga teknis
Dinas/ lembaga teknis
DilaksanakanDilaksanakan
BappedaBappeda= Jalur penugasan
= Jalur Pelaporan
= Jalur Koordinasi
Tata cara Pemberian Tugas Pembantuan
Dari pemerintah kepada Kabupaten/Kota
GubernurGubernur
35
Pola Pemberian Tugas Pembantuan dari pemerintah kepada Kabupaten / Kota
PresidenPresiden
Menteri / Pimpinan LPND
Menteri / Pimpinan LPND
Bupati/ walikotaBupati/ walikota
Dinas/ lembaga teknis
Dinas/ lembaga teknis
SekdaSekda
Tata cara Penyampaian usulan Tugas Pembantuan
Dari Kabupaten / Kotakepada Pemerintah (5) (6) Setuju
Usulan (4)
Usulan (1)
BappedaBappeda
GubernurGubernur(2)
(3)
36
Pola Pemberian Tugas Pembantuan dari pemerintah kepada Desa
Pemerintah pusatPemerintah pusat
Kepala DesaKepala Desa
Perangkat desaPerangkat desa
DilaksanakanDilaksanakan
= Jalur penugasan
= Jalur Pelaporan
= Jalur Koordinasi
Tata cara Pemberian Tugas Pembantuan
Dari pemerintah kepada Desa
GubernurGubernur
BupatiBupati
CamatCamatBadan Perwakilan
DesaBadan Perwakilan
Desa
= Jalur informasi
37
Pola Pemberian Tugas Pembantuan dari pemerintah kepada Desa
PresidenPresiden
Menteri / Pimpinan LPND
Menteri / Pimpinan LPND
BupatiBupati
Kepala desaKepala desa
Tata cara Penyampaian usulan Tugas Pembantuan
Dari desakepada Pemerintah (5) (6) Setuju
Usulan (4)
(3)
Badan Perwakilan desa
Badan Perwakilan desa
GubernurGubernur
(2)
Perangkat desaPerangkat desa
(1)
38
Pola Pemberian Tugas Pembantuan dari Provinsi kepada Desa
GubernurGubernur
Sekretaris daerahSekretaris daerah
Dinas/ lembaga teknis
Dinas/ lembaga teknis
DesaDesa
BappedaBappeda
= Jalur penugasan = Jalur Pelaporan
= Jalur Koordinasi
Tata cara Pemberian Tugas Pembantuan Dari Provinsikepada Desa
DPRDDPRD
BPDBPDCamatCamat
BupatiBupati
= Jalur informasi
39
Pola Pemberian Tugas Pembantuan dari Kabupaten kepada Desa
BupatiBupati
Sekretaris daerahSekretaris daerah
Dinas/ lembaga teknis
Dinas/ lembaga teknis
DesaDesa
BappedaBappeda
= Jalur penugasan = Jalur Pelaporan
= Jalur Koordinasi
Tata cara Pemberian Tugas Pembantuan
Dari Kabupatenkepada Desa
DPRDDPRD
BPDBPDCamatCamat
= Jalur informasi